• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN RISK TAKING DENGAN INTENSI MENABUNG PADA WIRAUSAHAWAN DI KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN RISK TAKING DENGAN INTENSI MENABUNG PADA WIRAUSAHAWAN DI KOTA MALANG"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

Nurrisky Romadhanif

201210230311096

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Nurrisky Romadhanif

201210230311096

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)
(4)

i

Judul Skripsi : Hubungan Risk Taking dengan Intensi Menabung Pada Wirausahawan Di Kota Malang

Nama Peneliti : Nurrisky Romadhanif

NIM : 201210230311096

Fakultas : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Waktu Penelitian : 03 Desember 2015 – 25 Desember 2015

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 30 Januari 2016

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si. Anggota Penguji : 1. Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si.

2. Yudi Suharsono, S.Psi., M.Si. 3. Istiqomah, S.Psi., M.Si.

Pembimbing I Pembimbing II

Zakarija Achmat S.Psi., M.Si Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si

Malang, 30 Januari 2016 Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

(5)

ii

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nurrisky Romadhanif

NIM : 201210230311096

Fakultas / Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi / karya ilmiah yang berjudul:

Hubungan Risk Taking dengan Intensi Menabung Pada Wirausahawan Di Kota Malang

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya. 2. Hasil tulisan karya ilmiah / skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan Hak

bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang – undang yang berlaku.

Malang, 30 Januari 2016 Mengetahui

Ketua Program Studi Yang menyatakan

(6)

iii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Risk Taking dengan Intensi Menabung Pada Wirausahawan Di Kota Malang” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, M.Si selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Zakarija Achmat, S.Psi., M.Si dan Bapak Muhammad Shohib, S.Psi., M.Si selaku pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ibu Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si selaku dosen wali yang telah memberikan nasihat, dukungan, dan motivasi kepada penulis mulai dari awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan dalam bentuk pencurahan wawasan akademik dan wawasan moral kepada penulis.

5. Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang karena telah banyak membantu dalam hal administrasi.

6. Ayah dan Ibu beserta seluruh keluarga yang selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang sehingga penulis termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh wirausahawan Kota Malang yang telah bersedia menjadi subyek penelitian. 8. Teman-teman Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2012 khususnya

seluruh teman-teman kelas Psikologi F yang selalu memberi dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh staf laboratorium Fakultas Psikologi, untuk setiap dukungan dan bantuannya selama ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, begitupun apa yang penulis tulis masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapakan. Penulis berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi peneliti dan kepada pembaca.

Malang, 30 Januari 2016 Penulis

(7)

iv

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

ABSTRAK ... 1

PENDAHULUAN ... 2

Risk Taking ... 4

Intensi Menabung ... 6

Hubungan Risk Taking dengan Intensi Menabung ... 6

Hipotesa ... 8

METODE PENELITIAN ... 8

Rancangan Penelitian ... 8

Subjek Penelitian ... 8

Variabel dan Instrumen Penelitian ... 8

Prosedur Penelitian dan Analisa Data Penelitian ... 9

HASIL PENELITIAN ... 10

DISKUSI ... 12

SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... 14

REFERENSI ... 15

(8)

v

Tabel 1. Indeks validitas instrumen ... 9

Tabel 2. Indeks reliabilitas instrumen ... 9

Tabel 3. Deskripsi subjek berdasarkan jenis kelamin ... 10

Tabel 4. Identifikasi skor skala risk taking ... 10

Tabel 5. Identifikasi skor skala intensi menabung ... 11

Tabel 6. Korelasi antara risk taking dengan intensi menabung ... 11

Tabel 7. Uji validitas skala risk taking ... 24

Tabel 8. Blueprint skala risk taking ... 24

Tabel 9. Uji reliabilitas skala risk taking ... 24

Tabel 10. Uji validitas skala intensi menabung ... 24

Tabel 11. Blueprint skala intensi menabung ... 25

Tabel 12. Uji reliabilitas skala intensi menabung ... 25

Tabel 13. Hasil output try out skala risk taking ... 27

(9)

vi

Lampiran I Instrumen Penelitian ... 18

Lampiran II Validitas, Reliabilitas, dan blueprint Instrumen Penelitian ... 23

Lampiran III Try Out Skala Risk Taking (Dospert) ... 26

Lampiran IV Input Data Penelitian ... 29

(10)

HUBUNGAN RISK TAKING DENGAN INTENSI MENABUNG

PADA WIRAUSAHAWAN DI KOTA MALANG

Nurrisky Romadhanif

Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang

nurriskyromadhanif@ymail.com

Menabung merupakan suatu perilaku yang penting untuk dibudayakan dalam masyarakat. Selain untuk berjaga-jaga ketika ada kebutuhan mendadak, menabung juga sebagai upaya penghindaran dari pengeluaran yang besar atau berjaga-jaga terhadap resiko kegagalan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara risk taking dengan intensi menabung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional dengan sampel penelitian sebanyak 200 wirausahawan Kota Malang. Metode pengambilan data mengunakan skala risk taking (DOSPERT scale) dan skala intensi menabung (TPB scale) yang dianalisis menggunakan korelasi product moment dari Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dengan arah korelasi negatif yang signifikan antara

risk taking dengan intensi menabung (r = -0.350; p = 0.000). Pada individu dengan risk taking yang tinggi maka individu tersebut memiliki intensi menabung yang lemah, dan sebaliknya individu dengan risk taking yang rendah maka individu tersebut memiliki intensi menabung yang kuat. Sumbangan efektif risk taking terhadap intensi menabung sebesar 12.25% dan 87.75% dipengaruhi oleh faktor lain

Kata kunci:risk taking, intensi menabung

Saving is an important behavior to conserve in the societies. Besides to anticipate an unexpected neccesities, saving can be used as the solution to avoid high spending or the anticipation of business failure risk. This research aim is to find out the the relationship between risk taking and saving intention. This research is the correlational quantitative research with the sample of 200 entrepreneurs in Malang. The method of obtaining data used risk taking scale (DOSPERT scale) and the saving intention scale (TPB scale) which are analyzed through Product Moment correlation by Pearson. The result of the research showed that there is correlation with the direction of negative correlation which is significant between risk taking with saving intention (r = -0.350; p = 0.000). To individual with high risk taking, the individualhas weak saving intention. In the contrary, the individual with low risk taking, the individual has strong saving intention. The effective contribution of risk taking toward saving intention is 12.25% and 87.75 is affected by another factor.

(11)

Menabung merupakan kegiatan yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Kebutuhan di masa mendatang ini tidak bisa diprediksi, sehingga menabung merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh seluruh masyarakat. Namun pada kenyataannya banyak masayarakat, khususnya masyarakat Indonesia yang tidak sadar akan pentingnya menabung. Rendahnya budaya menabung di Indonesia karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi (Puspitasari, 2015).

Pada tahun 2013 hasil riset konsumen yang dilakukan Credit Suisse didapat kalangan masyarakat menengah di Indonesia menggunakan 7% pendapatannya untuk kesehatan, 3% untuk hiburan, 5% untuk perawatan diri, 6% untuk belanja otomotif, 4% untuk perumahan, 4% untuk public utilities, 11% untuk tabungan, dan 26% untuk pengeluaran lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi untuk pangan memakan anggaran paling besar yaitu sekitar 28% dari total pendapatan pada kalangan masyarakat menengah di Indonesia (Liputan6, 2013).

Pada tahun 2014 hasil survei Nielsen Holdings menunjukkan adanya penurunan niat menabung masyarakat Indonesia pada kuartal II 2014. Konsumen Indonesia menggunakan dana cadangan sebanyak 38% untuk berlibur, 31% untuk investasi saham reksadana, dan 26% untuk membeli produk teknologi. Yang artinya, pada tahun 2014 niat menabung masyarakat Indonesia menurun namun keinginan konsumen untuk belanja tetap tinggi dan selalu naik dari tahun ke tahunnya (Putra, 2014).

Pada tahun 2015 Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S. Soetiono mengatakan kecenderungan masyarakat Indonesia yang konsumtif semakin meningkat namun hal ini masih tetap tidak diikuti dengan kegiatan menabung masyarakat. Hal ini tercermin dari marginal propensity to save (MPS) yang menurun selama tiga tahun terakhir dari 2011-2015. Dan berdasarkan data IMF menunjukkan, produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia meningkat dari periode 2000 hingga 2014. Ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat Indonesia meningkat. Namun, kondisi tabungan nasional atau Gross National Saving

(GNP) per Gross Domestic Product / Produk Domestik Bruto cenderung menurun. (Melani, 2015).

Kurangnya budaya menabung di Indonesia ini dapat juga dilihat dari jumlah nasabah Indonesia pada tahun 2015 hanya sekitar 60 juta dari 250 juta jiwa. Dan berdasarkan Statistik Distribusi Simpanan Bank Umum pada bulan Maret 2015, jumlah akun rekening industri perbankan hanya mencapai 163,59 juta. Ini berarti jumlah akun rekening industri perbankan meningkat hanya 32% saja dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar 132,12 juta (Bisnis.com, 2015).

Hersfield, dkk (2011) menyatakan kita perlu merubah perilaku menabung kita untuk menghindari pengeluaran yang semakin membesar. Menabung merupakan hal yang sangatlah penting, terutama bagi para wirausahawan maupun investor. Selain untuk berjaga-jaga ketika bisnis gagal, menabung juga bisa digunakan sebagai modal usaha. Xiao & Fan, 2002 (dalam Samuel, dkk 2012) menyatakan investasi merupakan salah satu motif menabung seseorang di Cina.

(12)

pembiayaan dari luar negeri. Namun kurang minatnya masyarakat Indonesia untuk menabung menyebabkan hutang Indonesia semakin banyak pada negara lain.

Samuel, dkk (2012) menyatakan ada tiga alasan seseorang menabung yaitu yang pertama sebagai bisnis, yang kedua karena usia tua, dan yang terakhir untuk ketenangan pikiran. Bisnis berada diurutan pertama alasan seseorang untuk menabung. Karena bisnis, beberapa orang berani untuk mengambil resiko dengan menggunakan seluruh tabungannya sebagai modal usaha mereka. Namun beberapa orang lainnya menabung dikarenakan untuk berjaga-jaga ketika bisnis atau usahanya gagal.

Seseorang yang berani mengambil resiko dalam berwirausaha disebut dengan wirausahawan. Tim direktorat pembinaan kursus dan kelembagaan direktorat Jendral pendidikan non formal dan informal kementrian pendidikan nasional (2013) menjelaskan bahwa salah satu kepribadian wirausaha yaitu berani mengambil resiko dan menyukai tantangan. Kurniawan (2011) menyatakan salah satu karkteristik wirausaha yaitu

tollerance of risk. Sebayang (2014) menyatakan seorang wirausahawan biasanya memiliki kemampuan untuk melihat peluang bisnis, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan berani mengambil resiko.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistika (BPS) februari 2014 jumlah wirausahawan mencapai 44,20 juta orang dari 118,17 juta orang penduduk Indonesia yang bekerja. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan jumlah wirausahawan Indonesia dari tahun ke tahun (Iqbal, 2014). Wirausahawan di Malang pun dari tahun ke tahun juga semakin banyak. Selain banyak wirausahawan yang berjualan melalui online, jumlah wirausahawan yang memadati sepanjang jalan Ijen di kegiatan Car Free Day (CFD) yang diadakan setiap hari minggu ini semakin betambah setiap tahunnya. Dari pedagang makanan, pakaian, hijab, peralatan rumah tangga, dan sebagainya berkumpul menjadi satu (Arifin, 2016, Dharmono, 2015 & Siregar, 2014).

Kota Malang yang dikenal sebagai kota wisata ini juga mengakibatkan penduduk kota Malang banyak yang membuka usaha baru seperti tempat makan, dan toko pakaian. Bahkan para mahasiswa pun juga banyak yang mulai membuka usaha kecil-kecilan untuk mengisi waktu luangnya seperti berjualan hijab ataupun pakaian. Namun, hal ini juga tidak lepas dengan yang namanya resiko, karena resiko yang wirausahawan tanggung sangatlah besar.

Menjadi seorang wirausahawan bukan hal yang mudah, karena dibutuhkan keberanian untuk menanggung resiko yang akan dihadapinya. Seseorang yang akan masuk kedalam dunia usaha harus siap dengan segala konsekuensi, kejadian-kejadian yang berubah-ubah dan tidak pasti. Dalam dunia usaha yang erat sekali hubungan dengan ketidakpastian dan persaingan mengakibatkan para wirausahawan tidak bisa menghindari yang namanya resiko, karena dunia usaha dan resiko selalu beriringan.

(13)

Setiap keputusan yang diambil seseorang pasti mengandung resiko, baik resiko positif maupun yang negatif. Resiko merupakan situasi yang memungkinkan munculnya konsekuensi negatif lebih besar dibanding konsekuensi positif. Gullone, dkk (2000) perilaku dikatakan beresiko ketika kemungkinan konsekuensi negatif akan terjadi lebih besar dari pada konsekuensi positif. Risk taking atau pengambilan resiko ini tidak bisa diprediksi bagaimana hasil akhirnya nanti, bisa saja mengandung konsekuensi yang negatif atau justru konsekuensi positif. Risk Taking memiliki lima aspek yaitu ethical, financial (investment or gambling), health or safety, recreational, dan social (Weber, Blais & Betz, 2002).

Pada beberapa penelitian menjelaskan bahwa pengambilan resiko atau risk taking

berpengaruh positif dan signifikan terhadap intensi berwirausaha (Benedicta, 2007 & Vemmy, 2012). Dan intensi berwirausaha dapat dilihat dari apakah calon wirausahawan tersebut berniatan untuk menabung untuk persiapan modal usaha mereka atau tidak (Iskandar, 2012, Hanafi, 2013 & Sebayang, 2014).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia menabung diartikan sebagai aktifitas menyimpan yang dilakukan oleh seseorang baik berupa materiil atau non-materil di tempat yang aman seperti bank, pos, celengan dan lain sebagainya. Hal ini bukan hal yang mudah untuk dilakukan oleh masyarakat Indonesia, mengingat tingkat konsumtif masyarakat Indonesia cukup tinggi dibanding negara-negara lain. Menabung merupakan kegiatan yang memerlukan keinginan yang kuat pada diri seseorang. Seseorang harus menekan atau menurunkan keinginan konsumtifnya dan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk disimpan ketika ada keperluan mendadak atau untuk kebutuhan di masa mendatang.

Niat atau keinginan untuk menabung ini oleh Fishbein dan Ajzen (1975) disebut sebagai intensi. Fishbein & Ajzen (1975) menggunakan Theory of Planed Behavior (TPB) untuk memprediksi munculnya suatu perilaku. Niat atau keinginan seseorang untuk membentuk suatu perilaku ini merupakan kombinasi dari attitude (sikap), subjective norm (norma subjektif), dan perceive behavior control (kontrol perilaku yang dipersepsikan). Intensi menabung sendiri merupakan suatu niat atau keinginan (yang didalamnya terdapat

attitude, subjective norm, dan perceive behavior control) seseorang untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk kebutuhan di masa mendatang, untuk modal usaha, atau untuk berjaga-jaga ketika bisnis mengalami kegagalan ditempat yang dianggapnya aman seperti celengan maupun bank.

Berdasarkan uraian dan fakta-fakta yang telah ditemukan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara risk taking dengan intensi menabung. Hipotesa nantinya yaitu ada hubungan antara risk taking dengan intensi menabung. Hasil dari peneltian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmiah dalam bidang psikologi, khususnya psikologi ekonomi mengenai hubungan antara risk taking dengan intensi menabung. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat bahwa menabung merupakan hal yang penting, terutama ketika kita berani mengambil resiko untuk memulai usaha.

Risk Taking

(14)

orang pasti memiliki jalan yang berbeda dalam menyelesaikan sesuatu baik yang berhubungan dengan keputusan kerja maupun pribadi termasuk resiko dan ketidakpastian. Perbedaan tersebut sering digambarkan sebagai perbedaan dalam sikap terhadap sebuah resiko.

Pada alat ukur DOSPERT (Domain Specific Risk Taking) sikap terhadap resiko dibagi menjadi dua kategori yaitu, risk averse dan risk seeking. Risk averse biasanya ditandai dengan sikap negatif atau menolak terhadap sesuatu yang dianggap beresiko, dan terlalu menilai segala sesuatu dari seberapa besar keuntungan yang akan didapat. Sedangkan, risk seeking ditandai dengan sikap postif atau berani dan menerima konsekuensi dari sebuah resiko, serta menganggap bahwa segala resiko dapat dikelolanya (Weber, Blais, & Betz, 2002; Blais & Weber 2006). Misalnya seorang mahasiswa sedang mengisi liburannya dengan mencoba untuk berjualan pakaian. Perilaku menjual pakaian ini bisa beresiko negatif atau justru beresiko positif bagi penjualnya. Beresiko positif yaitu ketika setiap hari ada yang membeli pakaian yang ia jual. Beresiko negatif yaitu ketika tidak ada pembeli yang membeli pakaian yang ia jual. Hal ini juga berlaku pada seluruh calon wirausahawan yang memutuskan untuk berani mengambil resiko dengan mencoba membuka usaha baru.

Skor tinggi dalam alat ukur DOSPERT (Domain Specific Risk Taking) menunjukan bahwa ia berani menerima segala konsekuensi dari sebuah resiko atas tindakannya. Sedangkan skor rendah menunjukan bahwa ia tidak berani atau menolak sebuah resiko, sehingga ia cenderung menghindari tindakan yang kemungkinan akan merugikannya.

Risk taking atau pengambilan resiko ini tidak bisa diperkirakan bagaimana hasil akhirnya nanti, bisa saja mengandung konsekuensi yang negatif atau justru konsekuensi positif. Seseorang yang berani mengambil resiko atau bisa disebut sebagai risk taker ini biasanya telah memiliki keberanian dan siap akan resiko apa yang akan ditanggungnya nanti. Sehingga dapat disimpulkan risk taking atau pengambilan resiko adalah perilaku berani mengambil suatu tindakan tanpa mengetahui konsekuensi atas tindakannya tersebut.

Weber, Blais, & Betz (2002) aspek-aspek risk taking diantaranya: 1. Ethical (E)

Meliputi kecenderungan seseorang terhadap etika-etika yang berlaku di lingkungannya baik di keluarga maupun di sekolah atau tempat kerjanya misalnya, mencontek saat ujian

2. Financial (investment / gambling atau F/I, F/G)

Meliputi kecenderungan seseorang untuk menggunakan uangnya pada suatu aktivitas yang kemungkinan untuk untung atau ruginya kecil

3. Health / Safety (H / S)

Meliputi kecenderungan seseorang terhadap aktivitas atau kondisi yang mempengaruhi kesehatan diri seseorang misalnya, penggunaan sabuk pengaman, merokok, dan lain-lain

4. Recreational (R)

Meliputi kecenderungan seseorang dalam menentukan bagaimana dan kemana ia akan berekreasi

5. Social (S)

(15)

Intensi Menabung

Fishbein & Ajzen (1975) menyatakan intensi merupakan keinginan atau niat yang khusus karena adanya attitude, subjective norm, dan perceived behavior control yang kemudian memunculkan sebuah perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi dan berperan penting untuk terwujudnya sebuah perilaku yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang ada didalam diri seseorang. Faktor internal ini terbagi menjadi dua, yang pertama yaitu, informasi, keterampilan, dan kemampuan; yang kedua yaitu, emosi dan kompulsi. Dan faktor eksternal merupakan faktor yang berada diluar diri seseorang atau bisa disebut faktor lingkungan. Faktor eksternal ini terbagi menjadi dua yaitu, kesempatan dan ketergantungan pada yang lain.

Menabung merupakan kegiatan menyimpan, dan menyisihkan sebagian uang untuk kebutuhan masa mendatang atau untuk persiapan usaha. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menabung merupakan kegiatan menyimpan uang di celengan, bank, pos, dan sebagainya.

Ajzen (2005) aspek-aspek intensi diantaranya:

1. Attitude Toward Behavior (sikap)

Attitude toward behavior (sikap) adalah penilaian positif atau negatif seseorang terhadap suatu perilaku sehingga muncul sebuah keyakinan

2. Subjective Norm (norma subjektif)

Subjective norm (norma subjektif) adalah persepsi seseorang terhadap harapan orang lain sehingga muncul tekanan sosial yang nantinya akan mempengaruhi niat untuk melakukan atau tidaknya suatu perilaku

3. Perceived Behavior Control (kontrol perilaku yang di persepsikan)

Perceived behavior control yaitu perilaku seseorang ditentukan oleh kontrol yang ada dalam dirinya. Kontrol perilaku ini dapat menghalangi ataupun meningkatkan seseorang untuk berperilaku.

Sehingga dapat disimpulkan intensi menabung adalah keinginan atau niat (yang didalamnya ada attitude, subjective norm, dan perceived behavior control) seseorang untuk menyimpan, menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya untuk kebutuhan masa mendatang atau investasi di tempat yang dianggapnya aman seperti celengan maupun bank.

Hubungan Risk Taking dengan Intensi Menabung

(16)

Risk taking merupakan perilaku berani mengambil suatu tindakan tanpa mengetahui konsekuensi atas tindakannya tersebut. Gullone, dkk (2000) perilaku dikatakan sangat beresiko ketika kemungkinan konsekuensi negatif akan terjadi lebih besar dari pada konsekuensi positif. Sedangkan intensi menabung merupakan keinginan atau niat (yang didalamnya ada attitude, subjective norm, dan perceived behavior control) seseorang untuk menyimpan, menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya untuk kebutuhan masa mendatang atau investasi di tempat yang dianggapnya aman seperti celengan maupun bank. Priaji (2012) intensi menabung merupakan niat yang kuat untuk menyimpan uang dan menanam modal di bank yang bersifat produktif untuk memenuhi kebutuhan masa mendatang.

Sehingga individu yang memutuskan untuk mengambil resiko untuk berwirausaha kemungkinan besar ia telah siap menerima segala konsekuensi akan tindakannya tersebut.

Attitude disini berperan pada persepsinya atas tindakan yang akan dilakukannya yaitu memutuskan untuk berwirausaha walaupun belum memiliki tabungan untuk modal usaha. Kemudian subjective norm berperan ketika lingkungan sekitarnya juga menganggap bahwa tanpa menabung ia masih bisa berwirausaha karena masih banyak unit simpan pinjam yang bersedia meminjamkan modal untuk usaha. Dan yang terakhir perceived behavior control berperan pada keputusan untuk mengambil resiko berwirausaha tanpa memiliki simpanan modal di tabungan dikarenakan ia telah siap pada konsekuensi negatif yang akan ia terima walaupun modal tersebut didapatkan dari hasil pinjaman.

(17)

Hipotesis

Berdasarkan penjelasan diatas didapat bahwa semakin tinggi risk taking maka semakin lemah intensi menabung. Dan semakin rendah risk taking maka semakin kuat intensi menabung. Sehingga ada hubungan yang negatif antara risk taking dengan intensi menabung.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dan dependent. Penelitian kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilainya dinyatakan dalam bentuk angka, dengan menggunakan statistik beserta analisisnya (Sugiyono, 2005). Sedangkan penelitian korelasional merupakan penelitian yang mempelajari hubungan dua atau lebih variabel (Suryabrata, 2005).

Subjek Penelitian

Penelitian ini akan menyelidiki tentang hubungan risk taking dengan intensi menabung pada wirausahawan Kota Malang, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan. Subjek penelitian yang akan diambil sebanyak 200 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik non-probabilitysampling, yaitu teknik purposive sampling.

Shaughnesy, dkk (2012) teknik non-probability sampling, yaitu dimana tidak semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Teknik purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan ciri-ciri tertentu yaitu wirausahawan Kota Malang.

Variabel dan Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diuji tingkat korelasinya. Variabel

independent (variabel bebas) adalah risk taking. Dan variabel dependent (variabel terikat) adalah intensi menabung.

Risk taking adalah perilaku berani mengambil suatu tindakan tanpa mengetahui konsekuensi atas tindakannya tersebut. Sedangkan, intensi menabung adalah keinginan atau niat (yang didalamnya ada attitude, subjective norm, dan perceived behavior control) seseorang untuk menyimpan, menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya untuk kebutuhan masa mendatang atau investasi di tempat yang dianggapnya aman seperti celengan maupun bank.

(18)

Skala DOSPERT (Domain Specific Risk Taking) yang disusun oleh Weber, Blais, & Betz yang terdiri dari tiga aspek yaitu, atitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavior control. Berdasarkan Puspitasari (2015) hasil try out dari skala intensi menabung (TPB) yaitu 30 item dengan indeks validitas 0,243 – 0,719 dan nilai reliabilitas 0,885. Hal ini membuktikan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang baik. Sehingga untuk skala intensi menabung ini tidak perlu dilakukan try out lagi.

Tabel 1. Indeks Validitas Instrumen

Alat ukur Jumlah item yang diujikan

Jumlah item valid Indeks validitas

Skala Risk Taking Puspitasari (2015) yaitu 30 item dengan indeks validitas indeks validitas 0,243 – 0,719.

Tabel 2. Indeks Reliabilitas Instrumen

Alat Ukur Cronbach Alpha

Skala Risk Taking (DOSPERT) 0,914

Skala Intensi Menabung 0,885

Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa reliabilitas skala risk taking yaitu DOSPERT adalah 0.914. Dan reliabilitas skala itensi menabung yaitu TPB adalah 0.885.

Prosedur dan Analisa Data

(19)

teori, kerangka berpikir, hipotesis, menyusun alat ukur penelitian yaitu skala DOSPERT (Domain Specific Risk Taking) dan skala TPB, menentukan populasi dan sampel penelitian yaitu wirausahawan Kota Malang, serta pengujian alat ukur untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada 100 wirausahawan Kota Pasuruan.

Tahap pelaksanaan penelitian berisi penyebaran skala yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas kepada 200 wirausahawan Kota Malang. Setelah proses pengambilan data selesai maka dilanjutkan dengan proses skoring, interpretasi, input data ke excell, analisis SPSS, membuat diskusi dan membuat kesimpulan sesuai dengan hipotesis dan tujuan penelitian. Kemudian tahap yang terakhir yaitu tahap penulisan laporan penelitian. Pada tahap ini peneliti mulai membuat laporan sesuai dengan format yang telah ditetapkan.

Penelitian ini bersifat korelasional yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independent dan dependent. Metode yang digunakan dalam analisis hasil penyebaran skala adalah korelasi Product Moment Pearsons untuk melihat hubungan antar variabel yang diteliti dan sama-sama berjenis interval. Perhitungan dilakukan menggunakan alat bantu statistic yaitu IBM Statistic SPSS 21.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 200 wirausahawan Kota Malang, diperoleh gambaran subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin sebagai berikut:

Tabel 3. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki – Laki

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa keseluruhan subjek penelitian sebanyak 200 subjek. Subjek penelitian dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 110 atau sebanyak 55% dan subjek penelitian dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 90 atau sebanyak 45%. Hal ini menunjukkan bahwa proporsi jenis kelamin dari subjek penelitian tidak memiliki perbedaan yang tinggi.

Tabel 4. Identifikasi Skor Skala Risk Taking

(20)

Sangat Rendah

Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa dari 200 wirausahawan Kota Malang, didapatkan subjek penelitian yang masuk dalam kategori risk taking sangat rendah sebanyak 20 atau sebanyak 10%, subjek penelitian yang masuk dalam kategori risk taking rendah sebanyak 62 atau sebanyak 31%, subjek penelitian yang masuk dalam kategori risk taking sedang sebanyak 65 atau sebanyak 32.5%, subjek penelitian yang masuk dalam kategori risk taking tinggi sebanyak 46 atau sebanyak 23%, dan subjek penelitian yang masuk dalam kategori risk taking sangat tinggi sebanyak 7 atau sebanyak 3.5%.

Tabel 5. Identifikasi Skor Skala Intensi Menabung

Kategori Interval Frekuensi Prosentase

Sangat Rendah

Pada tabel 5 dapat dilihat bahwa dari 200 wirausahawan Kota Malang, didapatkan subjek penelitian yang masuk dalam kategori intensi menabung sangat rendah sebanyak 17 atau sebanyak 8.5%, subjek penelitian yang masuk dalam kategori intensi menabung rendah sebanyak 70 atau sebanyak 35%, subjek penelitian yang masuk dalam kategori intensi menabung sedang sebanyak 73 atau sebanyak 36.5%, subjek penelitian yang masuk dalam kategori intensi menabung tinggi sebanyak 32 atau sebanyak 16%, dan subjek penelitian yang masuk dalam kategori intensi menabung sangat tinggi sebanyak 8 atau sebanyak 4%.

Tabel 6. Korelasi Antara Risk Taking dengan Intensi Menabung

R R2 Sig Keterangan Kategori

-0.350 0.1225 0.000 Sig < 0.05 Signifikan

Pada tabel 6 dapat diliat bahwa hasil analisis uji korelasi product moment – Pearson

(21)

12.25% pada wirausahawan Kota Malang. Sisanya 87.75% dipengaruhi faktor-faktor lain. Berdasarkan hasil ini, maka dinyatakan bahwa hipotesis diterima artinya bahwa ada hubungan dengan arah korelasi negatif yang signifikan antara risk taking dengan intensi menabung.

DISKUSI

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan dengan arah korelasi negatif yang signifikan antara risk taking dengan intensi menabung pada wirausahawan Kota Malang (p = 0.000, r = -0.350). Hal ini membuktikan semakin tinggi risk taking maka semakin rendah atau lemah intensi menabung wirausahawan Kota Malang. Dan sebaliknya semakin rendah risk taking maka semakin tinggi atau kuat intensi menabung wirausahawan Kota Malang. Hal ini didukung oleh penelitian Iskandar (2012), Hanafi (2013), dan Sebayang (2014) bahwa intensi berwirausaha seseorang dapat dilihat dari apakah calon wirausahawan tersebut berniatan untuk menabung sebagai persiapan modal usaha mereka atau tidak. Pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa semakin tinggi

risk taking maka semakin lemah intensi menabung, ini berarti sampel penelitian kali ini menganggap bahwa menabung bukan cara satu-satunya untuk berwirausaha, karena saat ini telah banyak tersedia bank-bank simpan pinjam yang persyaratannya tanpa harus memiliki rekening. Sampel penelitian menganggap bahwa ia bisa berhutang untuk modal usaha tanpa harus menabung.

Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh wirausahawan yaitu keberanian menghadapi segala resiko yang ada. Berani mengambil resiko atau risk taking merupakan perilaku berani mengambil suatu tindakan tanpa mengetahui konsekuensi atas tindakannya tersebut. Segala keputusan yang akan diambil pasti mengandung resiko yang berbeda-beda. Resiko merupakan sebuah situasi dimana tingkat kerugiannya lebih besar dibanding keuntungannya. Perilaku dikatakan sangat beresiko ketika kemungkinan konsekuensi negatif akan terjadi lebih besar dari pada konsekuensi positif (Gullone, dkk, 2000). Individu yang memutuskan untuk mengambil resiko untuk berwirausaha kemungkinan besar mereka yang telah siap menerima segala konsekuensi atas tindakannya tersebut. Gullone & Moore (2000) mengemukakan bahwa usia dan jenis kelamin mempengaruhi

risk taking behavior. Usia muda atau remaja cenderung akan risk taking dibanding usia dewasa. Dan pria cenderung akan risk taking dibanding wanita. Orang-orang yang berani mengambil resiko ini menganggap dirinya mampu mengelola segala resiko yang akan diterimanya dan tidak membutuhkan rasa aman. Sedangkan orang-orang yang tidak berani mengambil sebuah resiko biasanya akan cenderung menghindar terhadap sesuatu yang kemungkinan untuk ruginya lebih besar karena mereka selalu ingin berada di zona amannya.

(22)

Seseorang yang memutuskan untuk menabung tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja namun terdapat faktor psikologis juga didalamnya. Menurut Keynes (1936) terdapat delapan motif dalam menabung yaitu, precaution, foresight, calculation, improvement, independence, enterprise, pride, avarice. Precaution merupakan tindakan pencegahan untuk menghadapi keadaan yang tidak terduga atau tidak dapat di prediksi.

Foresight atau tinjauan masa depan yaitu untuk mengantisipasi antara pengeluaran dan pendapatan di masa depan. Calculation atau perhitungan yaitu keinginan untuk memperoleh keuntungan. Improvement yaitu untuk perbaikan standar hidup dalam waktu yang lama secara bertahap. Independence yaitu kebutuhan akan kebebasan dan memiliki kekuasaan untuk melakukan sesuatu. Enterprise atau usaha yaitu untuk investasi dan menanamkan uang ketika keadaan memungkinkan. Pride yaitu lebih kepada menempatkan uang untuk warisan. Avarice yaitu keserakahan harta atau kekikiran. Seseorang yang menabung dengan motif calculation dan enterprise ini terjadi ketika mereka tidak berani untuk mengambil sebuah resiko. Mereka berjaga-jaga terhadap resiko kegagalan usaha dengan cara menabung.

Indvidu yang memiliki niatan untuk menabung oleh Fishbein dan Ajzen (1975) disebut sebagai intensi. Intensi menabung merupakan keinginan atau niat (yang didalamnya terdapat attitude, subjective norm, dan perceived behavior control) seseorang untuk menyimpan, menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya untuk kebutuhan masa mendatang atau investasi di tempat yang dianggap aman. Attitude disini berperan pada persepsinya atas tindakan yang akan dilakukannya yaitu memutuskan untuk berwirausaha walaupun belum memiliki tabungan untuk modal usaha. Kemudian subjective norm

berperan ketika lingkungan sekitarnya juga menganggap bahwa tanpa menabung ia masih bisa berwirausaha karena masih banyak unit simpan pinjam yang bersedia meminjamkan modal untuk usaha. Dan yang terakhir perceived behavior control berperan pada keputusan untuk mengambil resiko berwirausaha tanpa memiliki simpanan modal di tabungan dikarenakan ia telah siap pada konsekuensi negatif yang akan ia terima walaupun modal tersebut didapatkan dari hasil pinjaman. Sehingga individu yang memutuskan untuk mengambil resiko untuk berwirausaha kemungkinan besar ia telah siap menerima segala konsekuensi yang akan diterimanya nanti.

Sehingga dari beberapa penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ketika seseorang memiliki risk taking yang tinggi maka seseorang tersebut akan cenderung memiliki intensi menabung yang lemah. Dan sebaliknya, ketika seseorang memiliki risk taking yang rendah maka seseorang tersebut akan cenderung memiliki intensi menabung yang kuat. Karena seseorang akan menabung ketika ia membutuhkan rasa aman dari sebuah resiko yang akan muncul nantinya. Sedangkan orang yang berani mengambil resiko yaitu orang yang tidak takut pada segala konsekuensi yang akan diterimanya.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korelasi antara risk taking dengan intensi menabung kearah negatif (r = -0.350). Sumbangan efektif risk taking terhadap intensi menabung (r2 = 0.1225) sebesar 12.25% pada wirausahawan Kota Malang. Sisanya 87.75% dipengaruhi faktor-faktor lain. Hal ini menunjukkan bahwa intensi menabung mempunyai faktor-faktor yang banyak selain risk taking atau pengambilan resiko. Kenyataan ini juga didukung oleh penelitian priaji (2011) bahwa intensi menabung dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, perceived behavior control, religiusitas, penghasilan, pendidikan, dan usia.

(23)

penelitian kepada wirausahawan Kota Malang dimana subjek wirausahawan ini sangat sibuk dan susah untuk ditemui, sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengumpulkan data penelitian. Dan kekurangan penelitian ini yaitu dalam instrumen risk taking DOSPERT (Domain Specific Risk Taking) masih terdapat beberapa item yang kurang sesuai dengan budaya setempat sehingga memungkinkan terjadinya bias dalam pengukuran variabel penelitian.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan dengan arah korelasi negatif yang signifikan antara risk taking dengan intensi menabung pada wirausahawan Kota Malang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi r sebesar -0.350 dengan taraf signifikan 0.000 (p < 0.05), ini berarti semakin tinggi risk taking maka semakin lemah intensi menabung. Dan semakin rendah risk taking maka semakin kuat intensi menabung. Adapun sumbangan efektif (r2) risk taking terhadap intensi menabung sebesar 12.25% yang artinya ada 87.75% intensi menabung dipengaruhi oleh faktor lain.

(24)

REFERENSI

Ajzen, Icek. (2005). Attitudes, Personality, and Behavior (2th ed). England: Mc. Graw Arifin, A. S. 2016. Nuansa Baru CFD Kota Malang, Inilah Alasannya. Retrieved

February 04, 2016, from http://kelkiduldalem.malangkota.go.id/2016/01/18/cfd-kota-malang-mengasyikkan-inilah-sebabnya/

Blais, Ann-Renee & Weber, Elke U. (2006). A Domain-Specific Risk-Taking (DOSPERT) Scale for Adult Populations. Judgment and Decision Making

Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Dharmono, H. A. (2015). Ironi Jalan No 1 kota Malang. Retrieved February 04, 2016, from http://www.kompasiana.com/hans_albert/ironi-jalan-no-1-kota-malang_55547baf6523bd57184aefb8

Fishbein, M. & Ajzen, L. (1975). Belief, Attitude Intention and Behavior: an introduction to theory and research. United States: Addison-Wesley Publishing Company Inc. SAGE Publications

Gothnian, Sepideh., dkk. (2013). Study of Risk – Taking Behaviour as Performance Predictor. Journal of Social and Behavioral Sciences. South Africa: Elsevier Ltd. Gullone, E., dkk. (2000). The Adolescent Risk taking Questionnaire: Development and

Psychometric Evaluation. Journal of Adolescent Research. Sage Publication, Inc. Gullone, Eleonora & Moore, Susan. (2000). Adolescent Risk-Taking and The Five-Factor

Model of Personality. Journal of Adolescence.Australia: Elsevier Ltd.

Hamzah, Aulia. (2010). Hubungan Antara Preferensi Musik dengan Risk Taking Behavior Pada Remaja. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi UIN

Hanafi, Rindyah. (2013). Menumbuhkan Minat Berwirausaha Anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan Woodadi. Jurnal Ekomaks. Madiun: Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka

Hershfield, Hal E., dkk. (2011). Increasing Saving Behavior Through Age-Progressed Renderings of the Future Self. Journal of Marketing Research. USA: American Marketing Association

Iqbal, M. (2014). BPS: Jumlah Wirausahawan Meningkat. Jakarta: Republika. Retrieved

February 04, 2016, from

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/14/05/06/n54k9p-bps-jumlah-wirausahawan-meningkat

Iskandar. (2012). Efektivitas Pendidikan Kewirausahaan dalam Mengembangkan Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi tentang Fakor-Faktor yang Mempengaruhi

Intensi Kewirausahaan Mahasiswa Berdasarkan Pendekatan “Entrepreneurial

(25)

Keynes, John Maynard. (1936). The General Theory of Employment, Interest, and Money.

Kurniawan, Teddy Djuliarki. (2011). Intensi Berwirausaha Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 22 Jakarta: Peran Self – Efficacy, LoC, Risk Taking Behavior, EQ, dan AQ. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Syarif Hidayatullah Liputan6. (2013). 28% Pendapatan Orang RI Dipakai Untuk Belanja Pangan. Retrieved

January 20, 2016, from http://bisnis.liputan6.com/read/500478/28-pendapatan-orang-ri-dipakai-untuk-belanja-pangan

Melani, Agustina. (2015). Makin Sejahtera, Rakyat RI Malah Malas Nabung. Retrieved January 20, 2016 from http://bisnis.liputan6.com/read/2289155/makin-sejahtera-rakyat-ri-malah-malas-nabung

Putra, Idris Rusadi. (2014). Hobi Belanja, Niat Menabung Orang Indonesia Turun. Retrieved January 20, 2016, from http://www.merdeka.com/uang/hobi-belanja-niat-menabung-orang-indonesia-turun.html

Priaji, Vita Widyan. (2011). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Intensi Menabung di Bank Syariah. Skripsi. Jakarta: UIN

Puspitasari, Nonik Fariza. (2015). Hubungan Antara Penghindaran Keyidakpastian dengan Intensi Menabung pada Pegawai Negeri Sipil (PNS). Skripsi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Rabinovic, Anna & Webley, Paul. (2006). Filling the Gap Between Planning and Doing: Psychological Faktors Involved in the Successful Implementation of Saving Intention. Journal of Economic Psychology. United Kingdom: Elsevier

Samuel, Yeboah Asuamah., Abeka-Donkor, Samuel & Awuah, Jacob Baffour. (2012).

Motive For Saving: A Survey Of Why People Save. International Journal of Innovative Research & Development. Ghana.

Sebayang, Yulvitriyani Br. (2014). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga terhadap Minat Berwirausaha Siswa pada Kelompok Bisnis dan Manajemen. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia

Shaughnessy, J. J., Zechmeister, E. B., & Zechmeister, J.S. (2012). Metode Peneitian dalam Psikologi Edisi 9. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

(26)

Siregar, D. (2014). Car Free Day di Malang. Malang: Wisata Malang Indah. Retrieved February 04, 2016, from http://wisatamalangindah.blogspot.co.id/2014/02/car-free-day-di-malang.html

Sugiyono. (2005). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suryabrata, S. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tim Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Membangun Jiwa Kewirausahaan. Jakarta: Direktorat Pembinaan Kursus dan Kelembagaan Direktorat Jendral Pendidikan Non Formal dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional

Vemmy, Caecilia. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa SMK. Jurnal Pendidikan Vokasi. Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta

(27)
(28)

A. SKALA RISK TAKING (DOSPERT)

Nama : Usia :

Jenis Kelamin : L / P Pekerjaan :

Untuk tiap-tiap pernyataan berikut, mohon tandai kecenderungan yang akan Anda kaitkan dalam aktivitas yang dideskripsikan atau sikap Anda ketika Anda berada dalam situasi tersebut. Berikan tanda checklist (√) pada pilihan jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan diri Anda.

1 Mengakui bahwa selera saya berbeda dari selera teman saya 2 Pergi berkemah di alam terbuka

3 Memasang taruhan dari penghasilan sehari di lomba pacuan kuda

4 Menginvestasikan 10% dari penghasilan tahunan

5 Minum (minuman beralkohol) dalam jumlah banyak pada kegiatan sosial

6 Melakukan beberapa pemotongan yang ditanyakan dalam SPT (Surat Pemberitahuan)

7 Tidak setuju dengan otoritas figur pada isu-isu aktual

8 Memasang taruhan dari penghasilan sehari dalam permainan judi dengan angka taruhan yang tinggi

9 Memiliki hubungan dengan seseorang pria/wanita yang menikah

10 Mengakui hasil pekerjaan orang lain sebagai hasil pekerjaan saya

11 Melakukan olahraga yang beresiko tinggi/berbahaya di luar kemampuan saya

12 Menginvestasikan 5% dari penghasilan tahunan saya dengan cara spekulatif

13 Pergi arung jeram di sungai berarus deras dan di musim hujan 14 Memasang taruhan sejumlah pendapatan sehari dalam

perlombaan olahraga

15 Terlibat dalam seks yang tidak aman

16 Mengatakan rahasia teman kepada orang lain

17 Mengendarai mobil tanpa mengenakan sabuk pengaman 18 Menginvestasikan 10% dari pendapatan tahunan dalam

sebuah usaha bisnis baru 19 Mengambil kelas terjun bebas

(29)

21 Lebih memilih karir yang benar-benar dapat dinikmati dibanding yang aman

22 Mengemukakan pikiran saya tentang isu yang tidak populer dalam sebuah rapat kerja

23 Berjemur tanpa memakai pelindung sinar matahari 24 Melakukan bungee jumping dari jembatan yang tinggi 25 Mengemudikan sebuah truk/bus

26 Berjalan pulang sendirian di malam hari di area kota yang tidak aman

27 Pindah ke kota yang jauh dari keluarga besar saya 28 Memulai karir baru di pertengahan usia 30 tahun

29 Meninggalakan anak yang masih kecil sendirian di rumah sementara saya sedang menjalankan tugas

(30)

B. SKALA INTENSI MENABUNG (TPB)

Untuk tiap-tiap pernyataan berikut, pilih salah satu pilihan jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya pada setiap pernyataan dibawah ini. Berikan tanda checklist

(√) pada pilihan jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan diri Anda. Setiap pernyataan dibawah ini terdapat empat pilihan jawaban diantaranya:

SS : Sangat Setuju S : Setuju biasa dilakukan orang saat akan menabung

3. Menabung memiliki resiko yang besar karena berkaitan dengan turunnya nilai mata uang di masa yang akan datang memiliki orientasi jangka panjang dalam hidupnya

13. Teman-teman mendorong saya untuk memiliki tabungan di bank

(31)

15. Menabung dapat digunakan untuk menambah modal kerja kelak

16. Sejak kecil orang tua mendorong saya untuk menabung

17. Menabung merupakan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang

18. Saya tidak membutuhkan persetujuan orang lain untuk menabung

19. Saya tidak merasa terbebani jika harus menyisihkan uang untuk menabung

20. Saya rasa orang-orang di sekitar saya akan bangga jika saya mempunyai tabungan

21. Menabung dapat menyelesaikan masalah keuangan saya

22. Dengan menabung saya dapat mengatur keuangan dengan baik

23. Seseorang yang mempunyai tabungan dipandang sebagai orang yang bersahaja oleh lingkungan saya

24. Adanya jaminan dari pemerintah terhadap perbankan membuat saya merasa aman untuk menabung

25. Persyaratan untuk membuka rekening tabungan semakin mudah

29. Ketidakpastian masa depan merupakan suatu dorongan untuk memiliki tabungan

(32)
(33)

Tabel 7. Uji Validitas Skala Risk Taking (DOSPERT)

No Indikator Nomor Item Valid Nomor Item

Tidak Valid diperoleh 30 item valid dan 0 item tidak valid.

Tabel 8. Blueprint Skala Risk Taking (DOSPERT)

No Indikator Favorable Unfavorable Total

1 Ethical (E) 6, 9, 10, 16, 29, 30 6

Tabel 9. Uji Reliabilitas Skala Risk Taking (DOSPERT)

Alat Ukur Cronbach Alpha

Skala Risk Taking (DOSPERT) 0,914

Tabel 10. Uji Validitas Skala Intensi Menabung

No Indikator Nomor Item Valid Nomor Item

Tidak Valid

(34)

Tabel 11. Blueprint Skala Intensi Menabung

No Indikator Favorable Unfavorable Total

1 Attitude Toward Behavior 12, 14, 15, 17, 21, 22

1, 3, 4, 7, 9, 10

12

2 Subjective Norm 13, 16 18, 19, 20, 23 26, 30 8 3 Perceived Behavioral Control 24, 25, 27, 28, 29 2, 5, 6, 8, 11 10

Jumlah 17 13 30

Tabel 12. Uji Reliabilitas Skala Intensi Menabung

Alat Ukur Cronbach Alpha

(35)
(36)

Tabel 13. Hasil Output Try Out Skala Risk Taking

a. Listwise deletion based on all variables in the

(37)

Item_22 99.02 693.293 .423 .912

Item_23 99.70 694.798 .398 .912

Item_24 100.54 685.200 .517 .911

Item_25 100.62 687.349 .494 .911

Item_26 98.53 662.837 .575 .910

Item_27 98.52 661.969 .663 .908

Item_28 97.91 693.719 .471 .911

Item_29 98.60 661.212 .656 .908

Item_30 99.69 665.166 .593 .909

(38)
(39)

SUBJEK JK USIA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑X

1 PRIA 39 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 60

2 WANITA 37 2 3 2 3 4 5 6 7 4 5 2 7 1 3 5 3 4 7 1 3 5 3 7 5 7 6 7 3 5 7 132

3 WANITA 35 1 6 7 4 6 2 6 3 7 3 6 4 5 5 4 6 6 3 5 2 5 4 1 7 6 4 3 4 2 1 128

4 PRIA 33 1 2 3 7 5 6 4 3 5 3 6 4 1 5 4 6 7 3 4 5 4 5 2 5 3 5 3 5 3 5 124

5 PRIA 32 1 6 2 7 2 4 6 5 5 7 1 4 1 4 5 7 6 2 3 4 2 1 6 3 5 5 3 5 4 5 121

6 PRIA 38 1 2 7 3 4 5 2 4 4 2 5 3 1 4 6 3 5 2 5 2 6 2 6 3 7 2 7 4 4 7 118

7 WANITA 32 1 3 4 2 6 4 5 7 3 5 3 7 1 7 3 5 6 2 3 4 7 5 1 4 6 5 2 5 6 7 129

8 WANITA 34 1 2 3 5 3 1 4 6 7 1 2 5 1 4 2 7 5 4 3 4 2 4 5 3 4 3 4 4 1 7 107

9 WANITA 32 6 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 3 1 1 2 1 1 1 1 3 2 3 4 1 2 2 1 1 4 1 78

10 PRIA 38 6 5 4 3 3 2 5 3 3 2 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 5 3 1 1 4 1 69

11 WANITA 32 6 4 5 4 3 3 2 2 4 3 2 3 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 4 1 1 3 1 1 68

12 PRIA 36 4 2 2 4 5 3 6 4 3 2 2 3 1 1 1 1 1 5 1 1 5 5 1 1 2 1 1 2 1 1 72

13 PRIA 37 6 4 3 3 4 3 5 4 3 2 3 3 1 1 1 1 4 5 1 5 5 5 5 1 5 1 1 1 5 1 92

14 WANITA 32 6 4 3 4 2 2 3 4 4 3 2 4 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1 3 1 1 1 4 1 5 1 70

15 PRIA 37 1 2 5 4 6 2 4 5 6 2 4 5 3 6 5 6 4 4 6 4 5 4 5 3 3 4 5 7 2 1 123

16 WANITA 38 1 3 7 4 6 2 5 5 3 7 2 6 1 6 4 6 2 5 3 4 7 2 6 3 5 3 6 3 5 3 125

17 WANITA 35 1 2 3 7 4 5 2 4 7 4 6 4 1 3 4 7 4 5 1 4 5 6 3 6 3 6 3 5 1 7 123

18 PRIA 37 1 2 7 4 3 5 3 6 2 5 3 4 1 3 7 4 4 2 3 5 6 3 4 1 3 4 3 6 3 5 112

19 PRIA 39 1 4 7 2 5 3 6 4 1 2 3 6 1 3 2 5 4 7 2 6 3 5 3 6 3 5 6 3 6 2 116

20 PRIA 36 6 3 2 2 3 4 5 5 4 5 4 3 1 1 1 3 4 3 1 1 2 2 3 3 1 1 2 2 3 1 81

21 WANITA 31 6 1 1 2 2 3 3 4 4 5 4 7 1 1 1 2 2 3 4 4 4 3 3 4 3 7 5 4 3 2 98

22 WANITA 32 6 3 3 2 3 3 4 5 2 3 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 4 3 2 5 6 4 3 2 2 3 89

23 PRIA 40 2 3 3 3 4 5 5 5 4 4 3 3 1 1 1 2 2 3 2 2 2 3 4 2 1 1 1 2 3 4 81

24 PRIA 37 5 4 4 4 3 1 1 1 1 2 4 5 1 1 1 2 3 2 3 4 3 2 3 3 5 5 4 3 2 4 86

25 WANITA 35 3 2 2 3 4 4 5 3 1 1 2 3 1 1 1 2 1 6 2 1 3 3 3 1 2 1 5 2 5 1 74

26 PRIA 39 6 3 4 3 4 2 3 5 5 3 4 5 1 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 1 1 2 5 1 2 1 76

(40)

29 PRIA 38 5 4 3 2 4 3 2 3 3 4 5 4 1 2 2 3 5 3 2 1 3 2 2 3 2 1 3 4 2 1 84

30 WANITA 40 5 4 3 3 2 4 3 2 4 2 2 5 1 1 1 3 5 4 3 2 4 5 2 4 2 4 3 2 2 1 88

31 PRIA 37 3 7 2 5 1 6 2 1 3 6 5 4 3 5 2 5 4 6 5 6 6 3 2 3 4 2 6 5 2 2 116

32 PRIA 35 2 4 2 3 5 5 6 6 6 5 7 6 5 6 4 7 6 5 7 5 6 7 5 6 7 6 2 6 4 7 158

33 PRIA 38 3 2 3 5 6 3 4 5 2 5 4 3 3 4 3 5 3 6 3 5 3 2 2 7 7 4 5 5 5 5 122

34 PRIA 33 2 5 3 2 4 6 4 3 2 5 3 1 2 3 4 3 7 3 5 3 5 2 5 5 2 5 3 3 5 3 108

35 WANITA 32 5 4 4 2 5 3 7 6 7 1 2 3 2 3 4 2 6 3 5 4 3 5 3 5 7 7 6 5 6 7 132

36 PRIA 35 3 4 3 4 3 4 3 4 3 5 6 7 3 5 4 7 7 5 6 6 5 6 7 5 6 5 7 6 6 6 151

37 PRIA 37 2 3 4 3 4 5 6 5 4 4 5 6 2 2 4 3 5 5 5 5 6 6 6 5 5 6 6 6 6 6 140

38 PRIA 31 2 4 2 4 2 5 6 6 6 5 6 4 2 3 4 2 6 7 5 6 6 6 5 2 3 2 2 2 6 6 127

39 WANITA 34 2 3 2 5 5 5 6 5 4 5 6 7 2 2 3 5 4 3 5 5 4 6 6 6 5 5 6 5 5 7 139

40 PRIA 37 2 3 4 3 2 5 4 6 3 4 5 6 4 3 5 2 4 6 3 5 6 3 5 6 6 5 6 6 5 6 133

41 PRIA 35 2 3 2 5 5 5 6 7 6 7 7 7 3 3 4 3 6 5 6 5 3 5 4 5 3 6 4 5 5 6 143

42 PRIA 31 2 3 3 2 3 3 5 5 6 6 6 5 3 5 4 3 5 5 6 3 5 6 6 6 5 6 6 6 5 6 140

43 PRIA 39 2 3 7 2 4 2 4 5 2 5 6 2 1 5 4 4 5 5 6 3 4 5 6 4 5 1 1 5 6 5 119

44 PRIA 39 3 4 2 5 6 4 5 5 6 4 5 7 5 3 5 3 3 4 5 3 4 5 3 4 3 5 3 5 6 7 132

45 PRIA 38 2 3 4 3 5 6 5 4 6 7 6 5 3 2 4 6 4 6 5 6 6 5 6 4 7 7 7 7 7 7 155

46 PRIA 30 3 2 5 4 3 5 4 6 4 5 2 3 1 2 3 2 5 3 4 5 2 4 5 2 5 6 7 7 6 6 121

47 PRIA 33 2 4 3 6 7 6 7 6 6 6 7 7 2 5 6 6 6 5 6 6 5 5 7 6 7 7 6 7 5 6 170

48 WANITA 31 2 4 2 4 2 7 2 7 6 5 6 5 5 2 6 3 5 6 5 6 6 5 6 7 7 6 7 7 6 7 154

49 PRIA 35 2 5 6 5 2 3 5 1 1 2 4 5 5 5 2 5 6 6 4 5 6 2 3 2 4 5 6 4 2 5 118

50 PRIA 35 2 3 2 5 4 4 3 2 6 6 6 5 3 4 5 4 5 6 6 6 4 3 5 6 5 5 1 5 5 4 130

51 PRIA 32 4 1 1 7 5 3 4 1 6 1 6 4 6 1 1 1 4 6 1 1 7 4 2 1 7 5 7 5 4 7 113

52 PRIA 36 2 4 1 3 2 4 5 5 2 4 3 6 3 4 2 3 3 5 3 4 3 5 3 4 5 3 4 4 3 5 107

53 PRIA 34 5 4 3 5 4 3 3 4 5 5 3 5 3 4 3 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 7 6 132

54 PRIA 31 2 3 3 4 6 3 2 4 5 6 2 5 2 3 2 5 5 3 5 3 5 5 5 6 5 6 5 6 5 7 128

55 WANITA 31 1 7 1 5 1 4 6 2 1 3 4 6 6 5 3 5 6 7 5 6 5 2 1 3 1 1 7 3 2 3 112

(41)

58 PRIA 39 4 5 6 5 2 3 5 2 2 3 6 5 5 6 3 5 6 5 5 6 6 3 2 3 4 5 6 4 2 2 126

59 WANITA 34 6 5 5 6 2 3 6 2 3 5 4 5 5 6 4 5 5 6 5 6 5 3 3 2 4 4 6 4 1 1 127

60 PRIA 30 5 6 6 4 2 3 5 1 1 6 4 6 6 5 4 6 3 5 6 5 4 2 2 3 3 4 6 4 2 2 121

61 PRIA 40 7 5 1 1 1 4 5 1 1 1 1 4 4 1 1 2 2 1 1 3 4 2 1 1 1 4 2 1 2 1 66

62 PRIA 37 1 7 1 7 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 7 1 1 56

63 WANITA 34 5 5 6 6 5 5 6 7 1 3 3 4 3 3 4 4 4 5 1 2 7 7 7 5 4 3 5 5 6 6 137

64 WANITA 30 7 6 1 7 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 54

65 WANITA 36 1 4 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 44

66 WANITA 38 7 6 1 6 1 1 4 1 1 1 3 2 1 1 1 1 2 4 1 2 5 1 1 1 1 1 1 7 1 1 67

67 PRIA 40 6 3 1 7 1 4 4 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 3 4 1 1 1 1 4 4 1 1 72

68 PRIA 39 1 7 1 6 1 6 5 1 1 6 3 7 7 1 1 7 6 5 1 5 6 7 6 1 1 7 6 7 6 1 126

69 PRIA 30 6 6 1 6 1 1 4 1 1 1 4 2 4 1 1 1 1 3 2 1 7 4 1 3 4 4 4 5 4 1 85

70 WANITA 32 7 6 1 6 1 1 5 1 1 1 3 2 3 1 1 1 2 2 1 2 7 4 1 3 5 5 5 6 5 1 90

71 WANITA 35 6 5 1 4 1 3 4 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 4 1 2 5 1 1 1 1 1 7 7 1 1 70

72 WANITA 40 6 5 1 4 1 3 5 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 4 1 2 5 1 1 1 1 1 1 7 1 1 65

73 WANITA 33 7 4 1 4 1 5 4 1 1 1 2 4 4 1 1 1 1 4 1 1 4 3 2 2 1 1 1 4 1 1 69

74 PRIA 34 7 7 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4 6 1 1 1 1 4 6 2 4 4 4 6 6 6 6 6 1 1 105

75 WANITA 39 6 7 1 6 1 4 4 1 1 1 2 4 4 1 1 1 1 7 1 1 6 4 4 1 1 4 4 4 4 1 88

76 PRIA 33 1 3 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 6 1 1 1 1 1 46

77 PRIA 40 1 1 1 5 1 1 3 1 1 1 1 4 6 1 1 1 3 4 2 5 5 6 6 6 1 1 6 6 1 1 83

78 PRIA 40 7 6 1 6 1 1 4 1 1 1 4 2 4 1 1 1 1 4 3 1 6 3 1 3 4 4 4 5 4 1 86

79 WANITA 32 6 6 2 6 2 4 4 1 1 1 3 4 5 1 1 1 3 4 4 1 6 3 1 3 2 3 6 2 1 3 90

80 PRIA 40 6 6 1 6 1 1 3 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1 5 1 1 5 3 1 5 4 4 4 5 4 1 81

81 WANITA 40 7 5 1 5 1 6 5 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 5 6 3 5 1 1 1 5 4 1 1 78

82 PRIA 40 6 1 1 1 1 2 5 1 7 1 1 1 2 1 1 4 5 7 1 1 1 7 1 1 6 2 1 6 1 1 77

83 WANITA 32 6 5 1 5 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 56

84 WANITA 33 5 4 1 6 1 1 3 1 7 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 1 4 3 1 1 1 1 1 7 2 1 66

(42)

87 WANITA 33 6 4 1 7 1 4 4 1 1 1 1 7 1 1 1 1 4 7 1 7 7 7 1 1 1 1 4 4 4 1 92

88 PRIA 33 7 7 1 6 1 5 4 1 6 1 5 1 3 1 1 5 5 6 4 5 6 6 4 5 3 2 5 5 5 1 117

89 PRIA 40 7 6 1 7 1 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 4 5 5 1 5 7 5 7 1 1 7 1 5 1 1 92

90 WANITA 40 7 1 1 7 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 4 5 7 1 7 4 1 1 1 1 1 7 1 1 1 73

91 PRIA 34 5 6 5 6 5 4 5 6 6 4 5 6 4 5 5 6 5 6 7 4 4 7 6 5 6 6 5 6 7 5 162

92 PRIA 40 6 5 2 7 2 5 3 6 2 4 3 3 2 6 6 2 4 3 4 5 4 3 4 3 4 5 3 5 5 6 122

93 PRIA 31 2 3 4 3 4 4 2 5 5 4 5 4 2 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 124

94 PRIA 38 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 5 6 5 5 6 5 6 5 6 6 5 6 6 6 6 5 150

95 PRIA 33 3 4 4 5 4 5 4 5 4 5 6 6 2 3 3 4 3 3 4 4 6 6 6 7 6 6 6 6 7 6 143

96 PRIA 39 2 1 2 5 5 3 5 5 5 5 2 7 1 2 1 5 1 1 1 5 3 4 3 1 7 7 6 5 1 7 108

97 PRIA 38 6 1 3 5 2 4 5 7 1 2 3 3 1 2 4 3 4 5 1 6 4 4 7 1 2 7 4 4 2 4 107

98 WANITA 32 4 2 3 5 4 5 6 5 4 3 1 2 1 3 3 2 4 3 1 6 4 4 1 1 1 5 4 6 3 5 101

99 PRIA 37 6 4 5 3 7 6 4 2 3 2 5 4 1 3 3 4 4 5 1 6 4 2 3 1 1 7 5 7 2 5 115

100 PRIA 31 7 3 1 5 4 2 3 2 2 1 1 2 1 2 1 2 4 7 1 5 4 3 4 1 3 6 4 5 1 6 93

101 WANITA 30 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 54

102 PRIA 39 7 1 1 7 1 1 1 1 7 7 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 7 1 1 1 7 7 7 1 1 1 90

103 WANITA 33 1 1 1 7 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 7 1 1 1 1 1 1 7 7 1 72

104 PRIA 31 7 5 5 4 6 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 7 4 4 4 4 4 4 4 7 4 7 4 7 141

105 WANITA 37 7 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 48

106 WANITA 40 7 1 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 7 1 4 1 1 1 1 1 1 1 7 7 1 69

107 PRIA 34 7 1 1 1 1 1 7 1 7 1 1 7 7 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 7 7 7 1 7 1 90

108 WANITA 39 7 1 1 7 1 4 6 1 1 1 1 7 1 1 1 1 6 7 1 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 79

109 PRIA 31 6 1 1 6 5 1 1 1 6 1 1 6 1 5 2 2 5 7 1 5 1 1 1 1 7 7 7 1 1 1 92

110 PRIA 40 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 7 7 1 7 7 1 1 1 7 7 7 1 7 1 89

111 WANITA 38 7 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 7 7 7 1 1 1 1 1 6 7 1 3 1 79

112 WANITA 40 6 1 3 7 1 5 3 7 1 1 1 2 1 1 1 1 1 5 1 1 2 5 1 1 1 1 5 3 1 1 71

113 WANITA 40 7 2 1 7 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 7 7 1 1 1 1 1 1 1 1 73

(43)

116 WANITA 40 7 7 2 7 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 7 1 1 7 1 1 1 1 1 1 7 1 1 79

117 WANITA 34 7 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 6 1 1 1 1 53

118 WANITA 40 6 1 1 5 1 6 6 1 1 1 1 6 1 1 1 1 2 5 1 2 5 1 2 1 1 4 2 2 1 1 70

119 PRIA 32 5 6 3 6 1 4 6 3 2 2 2 5 1 2 1 4 5 6 1 5 3 4 5 3 2 3 3 3 3 2 101

120 WANITA 35 7 7 1 7 1 7 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 7 1 1 77

121 WANITA 34 6 6 4 6 1 3 4 1 1 1 1 5 6 1 1 1 6 6 1 6 6 1 6 1 1 6 6 6 1 1 102

122 PRIA 40 6 1 1 1 1 1 4 2 5 5 5 5 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1 1 1 1 69

123 WANITA 37 6 1 1 5 1 4 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 6 1 1 1 1 6 6 1 1 1 58

124 PRIA 38 7 1 1 1 4 4 4 1 4 1 1 5 1 1 1 1 1 5 1 7 6 1 1 1 1 7 7 1 1 1 79

125 PRIA 34 7 1 1 7 1 4 3 1 1 1 1 7 1 1 1 1 5 7 1 1 6 1 1 6 1 1 1 1 1 1 73

126 WANITA 31 7 1 1 7 1 1 2 1 1 1 1 6 1 1 1 1 1 7 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 5 1 64

127 WANITA 40 7 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 5 7 1 1 1 1 1 7 1 1 1 61

128 WANITA 34 7 1 1 7 1 1 2 1 1 1 1 7 1 1 1 1 5 4 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 61

129 WANITA 39 1 7 1 7 1 1 1 1 1 1 7 1 6 1 1 1 1 6 4 4 7 1 1 1 1 1 4 1 4 1 76

130 WANITA 31 1 1 1 7 1 7 7 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 7 1 1 1 1 7 1 1 72

131 WANITA 30 3 5 1 6 1 4 3 1 1 1 5 6 3 1 2 1 5 6 4 2 4 3 2 4 2 3 4 4 3 2 92

132 WANITA 31 6 7 1 7 1 4 1 1 6 1 1 6 6 1 1 1 6 7 1 6 7 4 7 6 4 6 7 3 6 1 122

133 PRIA 33 7 7 1 5 2 1 4 1 1 1 5 5 5 1 1 1 1 6 1 3 7 7 3 5 5 4 6 7 5 1 109

134 PRIA 33 6 2 1 3 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 6 1 1 1 1 3 1 1 1 1 53

135 WANITA 30 6 7 1 6 1 4 5 1 5 5 5 6 1 1 1 4 5 6 3 5 6 5 2 1 4 4 6 4 2 2 114

136 WANITA 32 7 7 1 7 1 4 6 1 1 1 4 7 1 1 1 1 1 7 1 1 7 4 1 1 1 4 7 7 5 4 102

137 PRIA 34 7 3 1 6 1 2 4 1 5 1 6 6 5 1 1 1 1 4 3 2 3 2 3 6 5 6 6 5 4 1 102

138 WANITA 31 6 5 1 7 1 6 1 1 7 1 1 6 6 1 1 2 6 7 1 1 4 5 1 6 1 1 1 1 7 1 96

139 WANITA 31 7 7 1 7 1 4 6 3 5 6 1 5 7 6 2 3 2 7 3 2 4 2 4 2 6 5 3 4 5 5 125

140 PRIA 32 6 6 5 7 4 3 2 1 1 1 3 4 3 2 2 1 5 7 2 1 7 3 5 5 2 4 2 3 4 1 102

141 PRIA 31 5 7 1 5 1 6 3 1 1 1 5 6 2 1 1 2 4 7 3 2 6 4 2 3 3 1 3 5 1 1 93

142 PRIA 35 7 6 3 1 1 3 5 7 7 5 4 3 3 4 3 4 6 7 6 7 6 5 4 6 7 6 6 5 7 7 151

Gambar

Tabel 1. Indeks Validitas Instrumen
Tabel 3. Deskripsi Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5. Identifikasi Skor Skala Intensi Menabung
Tabel 8. Blueprint Skala Risk Taking (DOSPERT)
+4

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah, (a)untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan kartu huruf dapat meningkatkan aktivitas peserta didik dalam mengenal bentuk

Jarak tanam gulma yang digunakan pada kerapatan 0, 10 (25 cm x 40 cm), 20 (25 cm x 20 cm), 40 (25 cm x 10 cm), 80 (12,5 cm x 10 cm).Variabel pengamatan dalam penelitian ini

Swt melarang atau melaknat perempuan-perempuan yang mencabut alis dan yang meminta untuk dicabut alisnya. Padahal, pada saat ini mencabut alis yang dilakukan dalam

Sedangkan dari keseluruhan hasil penelitian ini, terlihat b ahw a B PR perlu membuat perencanaan form a l terutama dalam menghadapi perub ahan lingkungan bisnis, persaingan

Suherman (2007) mengemukakan bahwa program bimbingan dan konseling yang dikembangkan secara baik akan mendorong pelaksanaan layanannya dengan lancar, efektif, efisien,

1) Dokumentasi harus dilakukan segera setelah pengkajian pertama dilakukan, demikian juga pada setiap langkah kegiatan keperawatan.. 2) Bila memungkinkan, catat setiap

Aktiva tetap pemilikan langsung yang sudah tidak dipergunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok Aktiva Tetap Pemilikan Langsung dan laba atau rugi yang

Lebih lanjut dapat diketahui bahwa masyarakat yang termasuk ke dalam kategori PBI atau pihak yang menerima bantuan jaminan kesehatan dari pemerintah terdiri