• Tidak ada hasil yang ditemukan

INVENTARISASI SITUS SEJARAH MARGA MAHA DI KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "INVENTARISASI SITUS SEJARAH MARGA MAHA DI KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

INVENTARISASI SITUS SEJARAH MARGA MAHA DI KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

SUSIANNA LUMBAN GAOL NIM.3112121006

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Susianna Lumban Gaol. NIM : 3112121006. “Inventarisasi Situs Sejarah Marga Maha Di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi”.

(6)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

2. Pengertian Inventarisasi Situs Sejarah ... 8

3. Pengertian Marga Maha ... 10

4. Situs Sejarah Marga Maha ... 10

A. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

A. Jenis Penelitian ... 23

B. Lokasi Penelitian ... 23

C. Sumber Data ... 23

1. Data Primer ... 24

2. Data Sekunder ... 24

(7)

1. Observasi ... 24

2. Wawancara ... 24

3. Studi Pustaka ... 25

E. Teknik Analisa Data ... 25

1. Mengumpulkan Data ... 25

2. Verifikasi atau Kritik Sumber ... 26

3. Interprestasi Data ... 26

4. Historiografi ... 26

BAB IV PEMBAHASAN ... 28

A. Gambaran Umum Lokasi Peneitian ... 28

1. Kabupaten Dairi ... 28

a. Sejarah Singkat Kabupaten Dairi ... 28

b. Tinjauan Geografis ... 34

c. Batas-Batasnya ... 35

d. Jumlah Penduduk ... 37

e. Kebudayaan ... 39

2. Kecamatan Siempat Nempu ... 40

a. Sejarah Singkat Kecamatan Siempat Nempu ... 40

b. Luas Dan Letak ... 42

c. Sosial ... 45

d. Geofrafis ... 47

3. Desa Sosorlontung Kecamatan Siempat Nempu ... 49

a. Tinjauan Geografis ... 49

b. Luas dan Letak Desa ... 49

c. Batas wilayah ... 49

d. Luas Wilayah Menurut Penggunaannya ... 50

e. Jumlah Penduduk ... 50

f. Pendidikan ... 51

g. Mata Pencarian ... 51

(8)

C. Benda Situs Sejarah Marga Maha ... 54

1. Rumah Adat Marga Maha ... 54

2. Mejan ... 60

3. Makam ... 67

4. Batu Tettal ... 69

5. Pinggan Pasu (Piring Pinggan) Dan Pedang ... 72

6. Pedang ... 75

7. Pohon Harihara... 77

8. Batu Cindi ... 80

D. Fungsi Benda Peninggalan Situs Sejarah Marga Maha ... 83

E. Peranan Masyarakat Dalam Melestarikan ... 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 89

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Dengan segala kesadaran hati penulis mengucapkan rasa syukur penulis

panjatkan ke hadiran Allah SWT karena berkat rahmat serta hidayah-Nya, penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi berjudul

“Inventarisasi Situs Sejarah Marga Maha Di Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi”.

Tak lupa pula slawat beriringkan salam kita hadiahkan kepada Nabi kita

Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita

menuju alam yang terang benderang ini.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana. Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menerima

banyak bantuan moril maupun matrial yang tidak ternilai harganya. Dalam

penulisan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari cara penulisannya, pengguna tata bahasa, dan dalam

penyajiannya. Hal ini disebabkan karena penulis masih dalam tahap belajar. Maka

dengan ini penulis dengan segala kerendahan hati menerima kritik dan saran yang

bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Selain itu, penulis juga

menyadari, banyak pihak yang telah memberi bantuan, dorongan, motivasi, serta

semangat kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan segala masalah

yang dihadapi dari awal melakukan penelitian sampai akhirnya penulis dapat

(11)

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Opung yang sangat penulis cintai, yang selalu setia mendorong,

mendidik, menasehati, memberi kasih sayang yang tak terhingga dan

penuh kesabaran, yang telah menyekolahkan hingga penulis sampai

keperguruan tinggi, dan memberikan doa, semangat yang tulus

sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan. Disini cucumu

hanya dapat mengucapkan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya,

semoga senantiasa dalam lindungan dan limpahan berkah Allah SWT,

selalu diberi kesehatan, panjang umur, diberi kemudahan rezeki.

2. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas

Negeri Medan .

3. Bapak Drs.Restu M.S, selaku Dekan dan seluruh civitas akademik

Fakutas Ilmu Sosial UNIMED.

4. Ibu Dra.Flores Tanjung, M.A selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

dan juga sebagai selaku Dosen Pembimbing Bebas yang juga telah

memberikan masukan dan saran kepada penulisan skripsi.

5. Bapak Dr.Phil Ichwan Azhari, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan saran dan masukan yang sifatnya membangun

serta telah meluangkan banyak waktu untuk memberi bimbingan

kepada peneliti dalam menuliskan skripsi ini.

6. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing

(12)

banyak memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis selama

perkuliahan samapai menyelesaikan studi di Universitas Negeri

Medan.

7. Bapak Drs.Yushar Tanjung, M.Si, selaku Dosen Penguji dan

pembanding skripsi yang telah banyak memberikan masukan kepada

peneliti untuk menyelesaikan skripsi.

8. Serta seluruh dosen dan staf administrasi di Jurusan Pendidikan

Sejarahyang tidak dapat penulis sebut satu persatu.

9. Pak Dedi Maha selaku pemberi informa dilapangan tentang penelitian

yang dilakukan oleh peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

10.Masyarakat yang ada dilapangan telah memberikan informasi dan

membatu peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

11.Kepada adik saya tuty anti yang telah memberi dukungan dan motivasi

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada teman-teman PPLT SMP AKP Galang, Azizah, bang Bima

Algamar, Nursanah, bang Satia, Riska Aulia, bang Kiki, Rindu, bang

Sadri Koto, bang naim semoga persahabatan dan pertemanan kita tetap

terjaga dan semoga kedepannya kita jadi orang sukses tercapai cita-cita

dan keinginan.

13. Kepada teman-teman stambuk 2011 khususnya Reguler B yang tak

bisa disebut satu-persatu terima kasih atas kebersamaan kita selama 4

(13)

14.Kepada sepupu saya Sri Maha yang telah membantu saya dalam

melakukan penelitian ini, saya ucapkan terima kasih banyak.

15.Kepada teman-teman kos Kertawi, tuty, kak nova, diyah, pinta, leni,

dina yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

16.Bapak Kepala Desa Sosorlontung yang telah memberikan data

mengenai pedesaan untuk melengkapi peneliti dalam menyelesaikan

skripsi.

17.BPS Kabupaten Dairi yang telah memberikan data-data mengenai

kabupaten.

18.Kepada saudara-saudara penulis, tante, uda, sepupu, yang telah

memberikan semangat dan dukungan kemudian memberikan material

kepada penulis, penulis ucapkan banyak terimakasih.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

sempurna untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi

sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk semua, baik

pembaca maupun penulis sendiri.

Medan, Juli 2015 Penulis

(14)

DAFTAR GAMBAR

1. Rumah Adat Marga Maha ... 54

2. Rumah Adat PakPak ... 59

3. Mejan Sosok Laki-laki ... 60

4. Mejan Sosok Perempuan ... 62

5. Kedua Mejan ... 64

6. Makam ... 67

7. Batu Tettal ... 69

8. Pinggan Pasu ... 72

9. Pedang ... 75

10.Pohon Harira ... 77

11.Batu Cindi ... 80

12.Batu Cindi ... 81

(15)

LAMPIRAN 1 FOTO

LAMPIRAN 2 PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN 3 DAFTAR INFORMAN

LAMPIRAN 4 PETA KABUPATEN DAIRI

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Daerah Kabupaten Dairi mempunyai luas 191.625 hektar yaitu sekitar 2,68%

dari luas propinsi Sumatera Utara (7.160.000 H). Dimana Kabupaten Dairi

terletak disebelah barat laut propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Dairi sebagian

besar terdiri dari dataran tinggi dan bukit-bukit yang terletak antara 9800’-98030’

dan 2015 – 3000’ LU. Sebagian besar tanahnya didapati gunung-gunung dan

bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi sehingga terjadi iklim hujan tropis.

Kabupaten Dairi terdapat 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Brampu, Kecamatan

Gunung Sitember, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Parbuluan, Kecamatan

Pegagan Hilir, Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Siempat Nempu, Kecamatan

Siempat Nempu Hilir, Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Kecamatan Silahi

Sabungan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kecamatan Sitinjo, Kecamatan

Sumbul, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Tigalingga.

Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada ketinggian rata-rata 700 s/d

1.250 meter diatas permukaan air laut. Sedangkan Kecamatan Siempat Nempu,

Kecamatan Tigalingga dan Kecamatan Silima Pungga-pungga terletak pada

ketinggian antara 400-1.360 M dpl. Kecamatan Sumbul, Kecamatan Sidikalang,

(17)

2

Dalam buku Tanjung, (2011:18) menyatakan bahwa kata ‘PakPak ‘ dalam

bahasa PakPak bermakna tinggi bisa jadi karena berdiam didataran tinggi atau

pegunungan maka masyarakatnya dirujuk sebagai orang PakPak. Ada yang

mengatakan kata ‘PakPak’ berasal dari Wakwak sebutan untuk kawasan ini oleh

warga negeri Abunawas (Irak sekarang) zaman baheula. Ada pula yang

menyatakan ‘PakPak’ berasal dari nama orang. Alkisah tiga pemuda bersahabat

karib bertolak dari Singkil. Nama mereka adalah si Gayo, si Karo, dan si PakPak.

Pemuda Gayo melangkah mengikuti sungai kali Alas. Ia tiba ditanah Gayo.

Melanjut ke Kutacane dia dan menetap selamanya. Pemuda Karo mengikuti Lae

Ulun dan Tiba di Tanah Karo. Di sana ia tinggal permanen. Adapun pemuda

PakPak, ia mengikuti Lae Renun dan sampai di Pegagan Hilir. Disana ia

bergabung dengan penduduk asli dan membentuk perkampungan. Namanya

kemudian diabadikan untuk seluruh kawasan.

Sedangkan menurut Manik, (2010:2) menyatakan bahwa asal usul suku

PakPak melalui pendalaman sejarah tentang masyarakat (Suku PakPak) yaitu

pertama, kedatang dari India Selatan (Indika Tondal) ke muara tapus dekat Barus,

kemudian berkembang ditanah PakPak dan berdiam serta menjadi suku PakPak.

Mereka ini sudah banyak punya marga dari tempat asalnya, kemudian membentuk

marga baru yang didapatinya. Kemudian ia berkembang, berdiam ditanah PakPak

dan menjadi suku PakPak.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan peneliti bahwa suku PakPak berasal

(18)

3

jauh dengan marga asalnya atau telah ada terdapat manusia di Kabupaten Dairi

kemudian bangsa asing datang ke Dairi dan terjadilah asimilasi. Bangsa asing

yang dimaksud adalah India, Arab. Pengaruh kebudayaan India sangat besar di

Kabupaten Dairi. Dengan dibuktikan adanya terdapat mejan, batu tetal, makam

yang dulu mayat yang telah meninggal dibakar kemudian abunya ditanam sipohon

yang besar yang dianggap pohon itu dapat memberi kekuatan gaib. Kemudian

terdapat makam yang mana makam tersebut batu nisannya telah bertulisankan

tulisan arab, rumah adat marga maha, pinggan pasu (piring pinggan), pedang,

batu cindi yang terdapat di Desa Sosor Lontung Dusun Kuta Maha Kecamatan

Siempat Nempu Kabupaten Dairi.

Tanah Pakpak terdiri dari lima suak atau kelompok berdasarkan kedekatan

wilayah, sosial, dan ekonomi (semacam pemerintahan otonomi tradisional).kelima

suak itu adalah Suak Simsim, daerahnya meliputi Salak, Kerajaan, Sitellu Tali

Urang Julu, Sitellu Tali Urang Jehe; Suak Keppas daerahnya meliputi Sitellu

Nempu, Siempat Nempu, Silima Pungga-pungga, Lae Luhung (Lae Mbereng) dan

perbuluhan; Suak Pegagan daerahnya meliputi Pegagan Jehe, Silalahi, Paropo,

Tongging (Sitolu Huta) dan tanah Pinem; Suak Boang daerahnya meliputi

Simpang Kanan, Simpang Kiri, Lipat Kajang, dan Singkil; dan Suak Kelasen

meliputi Wilayah Sienem Koden, Manduaman dan Barus.

Orang Pakpak juga bermarga. Dilingkup Suak Simsim terdapat sejumlah

marga antara lain Banurea, Beringin, Berutu, Boangmanalu, Cibero, Kebeaken,

(19)

4

terdapat sejumlah marga antara lain Angkat, Bako, Berampu, Bintang, Capah,

Gajah Manik, Kudadiri, Maha, Pasi, Sambo, Saraan, dan Ujung. Di Suak Pegagan

terdapat sejumlah marga Cupak atau Kecupak, Kaloko, Lingga, Manik, Matanari

dan Simaibang. Di Suak Boang terdapat sejumlah marga Bancin, Berutu,

Lembeng, dan Pohan. Sedangkan di Suak Kelasen terdapat sejumlah marga

Anakampun, Berasa, Gajah, Kesogihen, Maharaja, Meka, Mungkur, Sikettang,

Tinambunen, Tumangger, dan Turuten.

Etnis PakPak itu sendiri salah satu etnis yang mempunyai jejak sejarah

yang panjang dengan peninggalan-peninggalan dan situs yang telah ditemukan

peneliti. Dengan keadaan situs etnis PakPak itu sendiri kini sangat

memperihatinkan. Kemudian kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga

dan melestarikan situs sejarah tersebut. Sehingga peneliti tertarik untuk meneiti

tentang “Inventarisasi Situs Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat

Nempu Kabupaten Dairi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat mengidentifikasikan

berbagai masalah sebagai berikut:

1. Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi

2. Situs dan peninggalan Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat

Nempu Kabupaten Dairi

3. Fungsi situs dan peninggalan Sejarah Marga Maha di Kecamatan

(20)

5

4. Peranan masyarakat dalam melestarikan dan menjaga situs dan

peninggalan Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten

Dairi.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi masalah

yang akan diteliti yaitu “Inventarisasi Situs Sejarah Marga Maha di Kecamatan

Siempat Nempu Kabupaten Dairi”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan

masalah dalam peneliti ini adalah:

1. Bagaimana Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi?

2. Apa-apa saja benda peninggalan situs sejarah Marga Maha di

Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi?

3. Apa fungsi benda peninggalan situs sejarah Marga Maha di Kecamatan

Siempat Nempu Kabupaten Dairi?

4. Bagaimana peran masyarakat dalam melestarikan dan menjaga benda

peninggalan situs sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi?

E. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan penelitian, adapun yang menjadi tujuan

(21)

6

1. Untuk mengetahui Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi

2. Untuk mengetahui apa-apa saja peninggalan benda situs Sejarah Marga

Maha di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi

3. Untuk mengetahui apa fungsi peninggalan benda situs Sejarah Marga

Maha di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi

4. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam melestarikan benda

peninggalan situs Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan adanya tujuan diatas, maka adapun manfaat yang ingin

diperoleh sesudah melakukan penelitian ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan maupun pengetahuan peneliti dalam penelitian

situs sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi

2. Supaya masyarakat luas khususnya masyarakat yang ada di Kabupaten

Dairi terkhusus masyarakat pakpak menjaga, mempertahankan dan

melestarikan benda peninggalan situs sejarah Marga Maha di Kecamatan

Siempat Nempu Kabupaten Dairi.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lainnya yang akan meneliti

masalah yang sama

4. Untuk menambah bahan pembelajaran bagi mahasiswa jurusan sejarah

(22)

7

5. Peneliti mengharapkan agar dapat menambah wawasan kepada pembaca

mengenai benda peninggalan situs sejarah Marga Maha di Kecamatan

(23)

86 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan yang telah dituangkan dalam pembahasan

sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten Dairi yaitu

marga merupakan identitas dari orang Batak yang bersifat patrilineal, yakni

mengikuti garis keturunan dari laki-laki (bapak). Dulunya suku PakPak

banyak yang berasal mulanya dari daerah India. Hindu- Hindu ini dahulu

datangnya dari Lobu Tua di Barus, lalu melakukan asimilasi dengan penduduk

PakPak asli, Mereka ini sudah banyak punya marga dari tempat asalnya,

kemudian membentuk marga baru yang tidak jauh beda dengan marga

asalnya. Pengaruh kebudayaan India sangat besar di Kabupaten Dairi. Tanah

PakPak terdiri dari lima suak, Kelima suak itu adalah Suak Simsim, Suak

Keppas, Suak Pegagan, Suak Boang, Suak Kelasen . Marga Maha termasuk

dalam Suak Keppas yang berasa di Kecamatan Siempat Nempu Kabupaten

Dairi.

2. Benda peninggalan situs sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi adalah Rumah Adat Marga Maha, Mejan, Pinggan Pasu

(24)

87

dahulunya digunakan sebagai tempat pembakaran mayat, Batu Tettal (Batu

Persumpahan), Batu-batu Cindi.

3. Fungsi benda peninggalan situs sejarah Marga Maha di Kecamatan Siempat

Nempu Kabupaten Dairi pada zamannya yaitu rumah adat digunakan sebagai

rumah Raja beserta keluarganya, tetapi jika dilihat pada saat ini bahwa rumah

adat tersebut dijadikan sabagai tempat dilansungkannya pernikahan/tempat

diadakannya pesta dan tempat diadakannya suatu perkumpulan besar dalam

satu marga. Fungsi mejan dimasa lalu dijadikan sebagai benteng pertahanan

terhadap musuh yang akan masuk ke suatu daerah atau kampung. Jika dilihat

pada saat sekarang ini Mejan tidak digunakan lagi karena agama telah masuk

ke Kabupaten Dairi. Pada zamannya Raja atau Raja Ekuten Batu Tettal ini

digunakan atau fungsi sebagai batu persumpahan yang mana jika ada

masyarakat yang dicurigai melakukan perbuatan tidak baik tetapi tidak

mengakui kesalahan/ berbohong maka Raja Ekuten akan membawa seseorang

tersebut menuju Batu Tettal dengan mengucapkan kata-kata “ mellako jujur

roji geddangmo bamu, tapi mellako oda jujur roji pendekmo bamu” artinya

jika kamu jujur maka akan dipanjangkan umurmu, tetapi jika kamu tidak jujur

maka dipendekkanlah umurmu” setelah diucapkan kata-kata tersebut maka

sekitar satu minggu akan ada tandan-tanda terhadap seseorang disumpahin,

dalam arti jika seseorang tersebut berbohong maka tidak lama dia akan

meninggal tetapi jika dia memang benar maka seseorang tersebut tidak

(25)

88

tersebut digunakan oleh Raja Taib Maha sebagai tempat nasi dan lauk pauk

ketika keluarga mereka mengadakan acara baik itu pesta perkawinan, ataupun

acara keluarga, dan tempat makan raja. Pada saat ini pinggan pasu (piring

pinggan) tersebut tetap digunakan sebagai tempat makan ketika adakan pesta

dan acara keluarga. Pohon Harihara fungsinya agar orang yang telah di bakar

kemudian diletakan abu dari si mayat dipohon agar arwar orang meninggal

tersebut selalu melindungi keluarga yang masih hidup dari

kejahatan-kejahatan. Karena terjadinya asimilasi budaya India dengan PakPak. Dan Batu

Cindi fungsinya sebagai tiang rumah panggung Raja dan keluarganya pada

saat itu, tetapi seiring waktu Belanda masuk ke Dairi kemudian membakar

rumah warga dan Raja tersebut.

4. Peran masyarakat dalam pelestarian peninggalan bersejarah ini dirasa kurang,

karena tidak ada partisipasi mereka secara konkrit. Untuk melestarikan

peninggalan tersebut agar tidak terabaikan begitu saja. Pihak yang

dimasukkan adalah pemerintah. Masyarakat hanya menyaksikan karena dekat

dengan mereka, lagi pula masyarakat merasa tidak ada manfaatnya secara

ekonomis. Kesadaran masyarakat bahwa peninggalan bersejarah bukan bagian

dari hidup mereka, menunjukkan bahwa masyarakat berjarak dengan

peninggalan mereka sendiri. Rasa memiliki kurang karena masyarakat tidak

pernah dilibatkan dalam menjaga, mengurus, memelihara peninggalan

bersejarah. Bahkan terkesan masyarakat dan peninggalan sejarah ditempatnya

(26)

89

hubungan itu. Selain itu partisipasi pelestarian benda-benda peninggalan

sejarah Marga Maha dari keturunan Marga Maha sendiri juga kurang,

Walaupun sebagian ada yang dirawat oleh keturunan dari Raja tersebut seperti

Pinggan Pasu, Pedang, dan rumah adat. Tidak ada bantuan dari pemerintah

untuk melestarikan dan merawat peninggalan tersebut. Kurang peduli

terhadap peninggalan-peninggalannya dikarenakan alasan keterbatasan dana.

Keturunan dari Raja Taib Maha itu juga menginginkan adanya kepedulian

pemerintah untuk melestarikan peninggalan sejarah mereka.

B. SARAN

1. Kabupaten Dairi memiliki banyak situs peninggalan, sehingga diharapkan

kepada pemerintah dan dinas pariwisata Kabupaten Dairi dalam upaya

melestarikan benda situs sejarah Marga Maha tersebut karena

benda-benda sejarah merupakan warisan budaya yang amat berharga. Salah satu

langkah strategis yaitu dengan menginventarisasi bangunan-bangunan

bersejarah yang selanjutnya dilindungi oleh pemerintah. Dengan tujuan

tersebut maka akan tampak nilai-nilai sejarahnya dan benar-benar dikagumi

oleh masyarakat setempat maupun masyarakat luar bahkan mancanegara.

2. Kepada seluruh masyarakat maupun dari keturunan Marga Maha yang ada di

Kabupaten Dairi terutama di Desa Sosorlontung agar mencintai sejarah lokal

dan menghargai warisan budaya. Masyarakat juga harus turut serta membantu

(27)

90

berada Dusun Kuta Maha Desa Sosorlontung Kecamatan Siempat Nempu

Kabupaten Dairi. Yakni tidak lagi membiarkan benda-benda sejarah tersebut

terbuang/ dibiarkan saja.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Berutu, Lister dan Nurbani Padang. 2006. Mengenal Upacara Adat Pada Masyarakat PakPak Di Sumatera Utara. Medan: PT. Grasindo Monoratama

Kartodirdjo, Sartono. 1976. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan

Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata.2010. Berkala Arkeologi Sangkhakala. Medan: Balai Arkeologi.

Kementerian Kebudayaan Dan Pariwisata. 2011. Berkala Arkeologi Sangkhakala. Medan: Balai Arkeologi

Koentjaraningrat. 2007. Manusia Dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan

Manik, Mansehat. 2010. Silsilah PakPak Dengan Manik Pergenteng-Pergenteng Sengkut Dan Hubungannya Terhadap Marga-Marga PakPak Lainnya. Medan: Penerbit Mitra

Meuraxa, Dada. 1973. Sejarah Kebudayaan Suku-Suku Di Sumatera Utara. Medan:

Pusat Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi Nasional. 2008. Metodologi Penelitian Arkeologi. Jakarta: Pusat Penelitian Dan Pengembangan Arkeologi Nasional.

Sedyawati. 2006. Budaya Indonesia Kajian Arkeologi Seni, Dan Sejarah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Suratman dan Philips Dillah. 2014. Metode Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metode Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&. Bandung: Alfabeta

Tanjung, Flores,dkk. 2011. Dairi Dalam Kilatan Sejarah. Medan: Perdana Publishing

T. Limbong. 1970. Seminar Adat Istiadat PakPak Dairi. Sidikalang: Murni

Referensi

Dokumen terkait

HUBUNGAN ANTARA KESABARAN DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA PENDERITA PASKA

Hal tersebut mengindikasikan bahwa ion logam kobalt(II) yang dikomplekskan dengan ligan turunan imidazol memiliki aktivitas biologis yang lebih baik dibandingkan

Berkaitan dengan karakteristik industri jasa konstruksi yang pelaksanaan kegiatannya tidak sesuai dengan kalender akademik, maka mahasiswa diperbolehkan

Pemilihan obat golongan opoid untuk penatalaksanaan nyeri pada pasien kanker berdasarkan National Comprehensive Cancer Network (NCCN)

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penalaran dan koneksi matematika melalui strategi Pictorial Riddle. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.

Website pemesanan tiket kereta ini dibuat untuk memudahkan masyarakat khususnya masyarakat yang berdomisili di jakarta dalam memesan (reservasi) tiket kereta dan memudahkan

Endapan lemak (ateroma atau plak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi

Faktor kedua adalah waktu perendaman selama 30 menit, 60 menit, 90 menit, dan 120 menit Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian konsentrasi kalsium klorida