• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI KELAS X.9SMA NEGERI 4 MEDAN T.A. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI KELAS X.9SMA NEGERI 4 MEDAN T.A. 2015/2016."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK

PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN

BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI

KELAS X.9SMA NEGERI 4

MEDAN T.A. 2015/2016

SKRIPSI

OLEH :

VAPEA PINTA LAHI TOBING

NIM. 1123351028

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)

PENGARUH KONSELING KELOMPOK

PENDEKATANCLIENT-CENTEREDTERHADAP KEBIASAAN

BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER DI

KELAS X.9 SMA NEGERI 4

MEDAN T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Bimbingan Dan Konseling

OLEH :

VAPEA PINTA LAHI TOBING

NIM. 1123351028

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

i

ABSTRAK

VAPEA PINTA LAHI TOBING. NIM. 1123351028. Pengaruh Konseling Kelompok PendekatanClient-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 MedanT.A. 2015/2016

Permasalahan dalam penelitan ini adalah : Adakahpengaruh konseling kelompok pendekatanclient-centeredterhadap kebiasaan belajar siswa underachiever di kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?”. Tujuan penelitan ini adalah untuk memperoleh informasi apakah ada Apakah ada pengaruh konseling kelompok pendekatanclient-centered terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever di kelas X SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 orang siswa yang memiliki IQ tinggi tapi berprestasi rendah, yang akan diberikan layanan konseling kelompok layanan konseling kelompok pendekatanclient-centered. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan angket kebiasaan belajar, sebanyak 50 butir pernyataan angket kebiasaan belajar terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan realiabel. Dan menjadi 24 butir pernyataan angket kebiasaan belajar sebagai pengumpul data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh layanan konseling kelompok pengaruh konseling kelompok pendekatanclient-centered terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever di kelas x.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini diketahui dari hasil perhitungan perhitungan Jadi Jhitung = – 8,63 dengan , α = 0,05 dan n = 8 , maka berdasarkan daftar, Jtabel = 4. Dengan demikian Jhitung > Jtabel(– 8,63 >4). Maka hipotesa yang menyatakan bahwa layanan konseling kelompok pendekatanclient-centerred berpengaruh terhadap kebiasaan belajar siswa underachiever kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016, dapat diterima.

(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menemani,

melindungi, dan memberkati setiap langkah dihidupku sehingga penelitian dengan

judul “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap

Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan T.A.

2015/2016” selesai dengan baik. Laporan penelitian ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana dalam dalam ilmu pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling di Fakultas Ilmu Pendidikan

Univerrsitas Negeri Medan.

Banyaknya kendala, hambatan, dan kesulitan dalam penulisan merupakan

salah satu bagian yang tidak dapat saya hindari. Namun, hal itu hanyalah menjadi

kerikil kecil yang dapat teratasi dengan bantuan, arahan bimbingan dan perhatian dari

banyak pihak. Saya secara pribadi menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang

sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan .Serta Wakil Dekan I, Wakil Dekan II dan Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi

(9)

iii

Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan,

semangat dan saran guna kesempurnaan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Asih Menanti, MS. S.Psi, Dr. Nasrun,M.S dan Bapak Prof. Dr.

Abdul Munir,M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak memberikan

masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan, saran dan motivasi

kepada peneliti selama di dalam maupun di luar perkuliahan.

6. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha

surat-menyurat.

7. Bapak Drs. Ramly, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 4 Medan, Bapak/Ibu

Wakil Kepala Sekolah. Serta seluruh staf pengajar di SMA Negeri 4 Medan.

8. Teristimewa penulis sampaikan kepada kedua orang tuaku tercinta, Bapak

Pdt. Andar Mauliate Lumbantobing,M.A, M.Th dan Rosmauliate Sitompul,

S.H yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril

maupun materil.Terimakasih atas curahan kasih sayang, cinta dan limpahan

doa bagiku.

9. Keempat saudaraku tersayang : Sarah Green Margaret Tobing, S.St, Yeni

Naomi Onasis Tobing,S.Par, Angelyn Mega Putri Tobing dan Arsyva Sige

(10)

iv

10.Untuk yang terkasih, Samuel Holl Hutabarat terima kasih atas motivasi dan

semangat yang selalu diberikan kepada saya tiada hentinya selama ini hingga

penulis sampai saat ini dapat menyelesaikan skripsi tersebut.

11.Untuk sahabat-sahabat seperjuangan selama kuliah Rizki Santi Ramadhani,

Mei Lisa Nurfiddini, Fajaruddin Kelana,yang telah banyak membantu,

mendengarkan keluh kesah, tawa dan tangis kita lalui bersama serta

memberikan masukan kepada penulis. Terimakasih atas persahabatan kita

12.Untuk teman-temanku yang telah menerima dan mengerti aku, memberikan

semangat dan motivasi, Aminatun Zuriah, Lailan Khairiyah, Dinda Desira

Erhan, Ristra Sandra dan Nency Yoshida Siahaan

13.Seluruh teman-teman BK EKS 2012 dan teman-teman selama PPLT di SMA

Negeri 1 Sei Rampah. Terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan yang

telah kalian berikan

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa.

Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua,

terutama dalam dunia pendidikan padaa umumnya dan khusus dalam bidang

bimbingan konseling. Saya ucapkan terima kasih .

Medan, Agustus 2016 Penulis,

(11)

vi

A. Pengertian Siswa Underachiever ... 10

B. Kareteristik Siswa Underachiever ... 11

C. Faktor- Faktor Penyebab Siswa Mengalami Underachiever ... 13

D. Jenis-Jenis Siswa Underachiever ... 15

2.1.2 Kebiasaan Belajar ... 18

A. Pengertian Kebiasaan Belajar ... 18

(12)

vii

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan Belajar ... 24

D. Aspek-aspek Kebiasaan Belajar ... 31

2.1.3 Konseling Kelompok PendekartanClient-Centered ... 39

A. Pengertian Konseling ... 39

B. Pengertian Kelompok ... 39

C. Pengertian Konseling Kelompok ... 40

D. Tahap-Tahap Konseling Kelompok ... 42

E. Azas-Azas Konseling Kelompok ... 45

F. Tujuan Konseling Kelompok ... 46

G. Konseling Kelompok PendekatanClient-Centerd... 47

2.2 Kerangka Konseptual ... 55

3.5 Operasional Variabel Penelitian ... 60

3.6 Kontrol Varian ... 61

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 62

3.8 Teknik Analisis Data ... 66

3.9 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 67

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

4.1 Deskripsi Penelitian ... 68

4.2 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 68

(13)

viii

4.5 Uji Validitas Angket ... 70

4.6 Uji Realibilitas Angket ... 71

4.7 Hasil Penelitian ... 72

4.8 Uji Hipotesis ... 77

4.9 Pembahasan Penelitian ... 78

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

(14)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kriteria Siswa Underachiever ... 17

Tabel 2.2 Konstruk Kebiasaan Belajar ... 38

Tabel 3.1 Rentangan Nilai Pemberian Skor Pada Jawaban Pernyataan ... 63

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Belajar ... 63

Tabel 4.1 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Belajar Yang Sudah Valid ... 70

Tabel 4.2 Klasifikasi Relibilitas ... 72

Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Kebiasaan Belajar ... 72

Tabel 4.4 Hasil Penjaringan Subjek Penelitian ... 73

Tabel 4.5 Hasil Pre-Test ... 74

Tabel 4.6 Hasil Post-Test ... 75

Tabel 4.7 Perbedaan Tingkat Kontrol Diri Sebelum Dan Setelah Pemberian Layanan Konseling Kelompok PendekatanClient -Centered ... 76

Tabel 4.8 Uji Wilcoxon ... 77

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

(16)

xi

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Angket Uji Coba ... 85

Lampiran 2 Angket ... 89

Lampiran 3 Tabel Validasi Angket ... 90

Lampiran 4Perhitungan Validitas Angket Kebiasaan Belajar ... 91

Lampiran 5Perhitungan Reliabilitas Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever ... 95

Lampiran 6 Tabel Realibilitas ... 98

Lampiran 7 Data Pre-Test ... 99

Lampiran 8 Tabel Perhitungan Kategori Masalah Kebiasaan Belajar pre-test ... 100

Lampiran 9Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (SD) Data Pre-Test Masalah Kebiasaan Belajar ... 102

Lampiran10 Tabel Post-Test ... 104

Lampiran 11Perhitungan Kategori Masalah Kebiasaan Belajarpost-test ... 105

Lampiran 12Perhitungan Harga Rata-rata (M), Standar Deviasi (SD) Data Post-Test ... 106

Lampiran 13Tabel Tabulasi Data Penelitian ... 107

Lampiran 14 Uji Hipotesis ... 108

Lampiran 15 Perhitungan Perubahan Tentang Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever ... 110

Lampiran 16Daftar Hasil Tes IQ dan Nilai Rapot Siswa Kelas X.9 ... 111

(17)

xii

Lampiran 18Daftar Hadir Pretest ... 114

Lampiran 19Daftar Hadir Konseling ... 115

Lampiran 20 Daftar Hadir Post-Test ... 120

Lampiran 21Jadwal Penelitian ... 121

Lampiran 22Rencana Pelaksanaan Layanan ( RPL ) ... 122

Lampiran 23Laporan Verbatin Konseling ... 141

Lampiran 24 Penilaian Konseling Kelompok ... 147

Lampiran 25 Penilaian Pemberian Layanan ... 151

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan dasar bagi kemajuan dan kelangsungan hidup

individu. Melalui pendidikan, individu memperoleh informasi dan pengetahuan

yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan

dan kesempatan yang ada.

Pendidikan bertujuan menyiapkan siswa menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik yang dapat menerapkan dan mengembangkan

ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Pendidikan harus memberikan dampak

positif bagi kehidupan masyarakat dan kebudayaan nasional. Pernyataan tersebut

menyiratkan arti pendidikan yang merupakan unsur penting dalam membangun

masyarakat, kebudayaan dan perkembangan bangsa. Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

Salah satu kata kunci dari definisi pendidikan di atas adalah

(19)

2

prestasi. Fasilitas tersebut ditunjukan agar individu mengenali, menemukan, dan

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

Usaha dalam mengembangkan potensi individu dalam pendidikan

diantaranya dilakukan dengan mengacu pada dua komponen utama yaitu,

kurikulum program pendidikan dan proses pembelajaran. Proses pembelajaran

merupakan usaha strategis untuk mewujudkan tujuan pendidikan, karena di

dalamnya terdapatprogram dan aktivitas belajar untuk memfasilitasi siswa dalam

mencapai perkembangan yang optimal, yaitu situasi dimana siswatelah dapat

mengaktualisasikan potensi-potensi yang terdapat di dalam dirinya.

Salah satu indikator pencapaian keberhasilan belajar siswa dapat dilihat

dari prestasi yang didapatkan, karena prestasi belajar siswa merupakan

manifestasi dari perubahan sebagai hasil dari proses belajar. Namun demikian,

tidak semua siswa dapat mencapai prestasi sesuai dengan potensi yang dimiliki,

banyak di antara siswa tidak menampilkan hasil optimal.

Proses belajar yang dilakukan siswa di sekolah pada kenyataanya

dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga hasil belajar yang dicapai akan sangat

tergantung pada interaksi dari berbagai faktor yang saling terkait antara satu

dengan yang lainya. Intelegensi merupakan salah satu faktor yang biasa

diprediksikan sebagai penyebab utama dalam pencapaian prestasi belajar siswa,

oleh karena itu tingkat intelegensi sering digunakan untuk meramalkan

kemampuan dalam belajar serta prestasi yang akan diraih siswa. Dalyono

(Djamarah, 2002:160) menyebutkan secara tegas bahwa seorang yang memiliki

(20)

3

cenderung baik, sebaliknya orang yang intelegensinya rendah, cenderung

mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berfikir, dan prestasi yang rendah.

Namun pada kenyataanya, banyak siswa yang memiliki tingkat intelegensi

tinggi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah dan

memiliki prestasi di bawah potensi yang dimilikinya. Dalam konteks psikologi

dan bimbingan konseling fenomena tersebut dikenal dengan istilah

underachiever.Utami Munandar (2004) mengemukakan bahwa underachieveratau

berprestasi di bawah kemampuan adalah jika terjadi ketidaksesuaian antara

prestasi sekolah anak dan indeks kemampuannya sebagaimana nyata dari tes

intelegensi, prestasi atau kreativitas, atau dari data observasi.

Underachiever merupakan suatu masalah yang sangat komplek dalam

dunia pendidikan. Underachiever mengarah pada keterkaitan dari berbagai faktor

yang melatar belakanginya. Menurut Edy Gustian (2002), underachiever dapat

disebabkan oleh faktor lingkungan, baik lingkungan luar rumah, lingkungan

rumah, maupun dari individu itu sendiri.

Siswa underachiever memiliki karakteristik antara lain buruknya keahlian

dalam tugas-tugas sekolah, kebiasaan belajar yang buruk, memiliki masalah

penerimaan oleh teman sebaya, konsentrasi yang buruk dalam aktivitas sekolah,

tidak bisa mengatur diri baik di rumah maupun di sekolah, mudah bosan,

“meninggalkan” kegiatan kelas, memiliki kemampuan berbahasa oral yang baik

tapi buruk dalam menulis, mudah terdistraksi dan tidak sabaran, sibuk dengan

pikirannya sendiri, kurang jujur, sering mengkritik diri sendiri, mempunyai

(21)

4

keributan), ramah terhadap orang yang lebih tua, dan berperilaku yang tidak

biasa.

Perilaku siswa underachiever perlu segera ditangani terutama dari segi

kebiasaan belajarnya bahwa gambaran perilaku siswa tersebutdi sekolah adalah

bersikap negatif terhadap sekolah, bosan belajar, tugas-tugasnya tidak selesai,

tidak pernah puas dengan hasil kerjanya, mudah terganggu konsentrasinya,

mempunyai masalah disiplin berkeliling kelas, terlambat, mengganggu kelas, dan

menyalahkan guru atau teman kalau ada masalah.

Adapun hasil wawancara yang telah saya lakukan dengan guru BK di

SMA Negeri 4 Medanadalah beberapa siswa di kelas X yang memiliki IQ di atas

rata-rata masih belum bisa menggunakan bakat ataupun kecerdasan yang dia

miliki secara maksimal, contohnya siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata tetapi

memiliki nilai rendah dalam mata pelajaran tertentu.

Kebiasaan belajar yang baik akan menentukan prestasi belajar yang

diperoleh oleh siswa. Menurut Nedi (2008) suatu tuntutan atau tekad serta

cita-cita yang ingin dicapai dapat mendorong seseorang untuk membiasakan dirinya

melakukan sesuatu agar apa yang diinginkannya tercapai dengan baik. Kebiasaan

belajar yang baik akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, sebaliknya

kebiasaan belajar yang tidak baik cenderung menyebabkan prestasi belajar siswa

menjadi rendah.

Konseling Kelompok merupakan proses konseling yang dilakukan antara

seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam kelompok kecil.

(22)

5

bahwa defenisi konseling kelompok adalah suatu proses antar-pribadi yang

dinamis dan terfokus pada pikiran dan tingkah laku yang disadari serta dibina

dalam suatu kelompok yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman dan

penerimaan diri menuju perilaku yang lebih baik dari sebelumnya.

Carl R. Rogers dalam Corey (2010:91) mengembangkan terapi

client-centered sebagai :

“Reaksi terhadap apa yang disebutkanya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client-centered adalah cabang khusus dari terapi humanistik yang menggarisbawahi tindakan mengalami klien berikutnya dunia subjektif dan fenomenalnya. Terapis berfungsi terutama sebagai penunjang pertumbuhan pribadi kliennya dengan jalan membantu kliennya itu dalam menemukan kesangguoan-kesanggupan untuk memecahkan masalah-masalah.”

Pendekatan client-centered menaruh kepercayaan yang besar pada

kesanggupan klien untuk mengikuti terapi dan menemukan arahnya sendiri.

Hubungan pendekatan client-centered antara terapi dan klien merupakan hasil

bagi perubahan klien secara baik, menggunakan hubungan yang unik sebagai alat

untuk meningkatkan kesadaran dan untuk menemukan sumber-sumber terpendam

yang bisa digunakan secara konstruktif dalam pengubahan hidupnya.

Bimbingan untuk pengembangan berarti bantuan untuk pengembangan

potensi klien agar mencapai taraf perkembangan yang optimal. Proses bimbingan

dan konseling berorientasi pada aspek positif artinya selalu melihat klien dari segi

positif (potensi,keunggulan) dan berusaha menggembirakan klien dengan

menciptakan situasi proses konseling yang kondusif untuk pertumbuhan klien.

Sedangkan bimbingan untuk mengantisipasi masalah bertujuan agar klien mampu

(23)

6

serta kelemahan dan kemudian mengarahkan potensinya untuk mengatasi masalah

dan kelemahannya.

Peran layanan konseling kelompok disini diperkirakan sangat tepat

digunakan sebagai salah satu bentuk yang dapat diberikan kepada siswa

underachiever yang memiliki permasalahan dalam menentukan kebiasaan belajar

yang tepat untuknya karena melalui konseling kelompok ini selain kita telah

memecahkan atau mencari jalan keluar dari masalah siswa underachiever yang

kesulitan menentukan kebiasaan belajarnya. Sejalan dengan hal ini maka penulis

mengadakan penelitian yang mengangkat judul : “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4 Medan Tahun Ajaran 2015/2016

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

beberapa permasalaahan yang akan diteliti di antaranya :

a. Rendahnya prestasi belajar siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang

tinggi.

b. Kurangnya kebiasaan belajar dalam diri siswa underachiever.

c. Siswa tidak mampu memusatkan perhatian dan berkonsentrasi pada

tugas-tugas.

d. Siswa memiliki rasa rendah diri rendah yang dalam kecenderungan untuk

(24)

7

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari timbulnya permasalahan dan penafsiran yang

berbeda-beda, maka perlu ada pembatasan masalah yang diteliti. Maka yang akan dibahas

adalah “Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-CenteredTerhadap

Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X SMA Negeri 4 MedanTahun

Ajaran 2015/2016”

1.4 Rumusan Masalah

Sesuai dengan batasan masalah, maka masalah penilitian ini dirumuskan

sebagai berikut :

“Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Client-Centered

Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA Negeri 4

Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?”

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “Untuk memperoleh informasi

apakah ada Apakah ada Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan

Client-Centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever Di Kelas X.9 SMA

(25)

8

1.6 Manfaat Penelitian

a. Manfaat Praktis

1. Bagi siswa : setelah mendapatkan layanan konseling kelompok

Pendekatan Client-Centeredsiswa memiliki

kemampuan dalam menentukan gaya belajar yang

sesuai pada dirinya.

2. Bagi Sekolah : dapat dijadikan model untuk memberikan layanan

konseling kelompok Pendekatan

Client-Centeredkepada siswa underachiever.

3.Bagi Guru BK : dapat dijadikan landasan untuk memberikan layanan

bimbingan untuk membantu siswa underachiever

dalam menyelesaikan masalahnya.

4. Bagi Penulis : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan

dan memberikan pengalaman belajar yang

menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti

dan mennulis serta pengetahuan yang mendalam

terutama pada bidang yang dikaji.

b. Manfaat Konseptual

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang

melakukan penelitian dengan tema yang sama dalam lingkup masalah yang

(26)

83 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan kebiasaan

belajar siswa underachiever, secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan

konseling kelompok pendekatan client-centered dapat dijadikan sebagai suatu

upaya untuk meningkatkan kebiasaan belajar yang dimiliki oleh siswa

underachiever. Adapun secara rinci dapat disimpulkan beberapa hal sebagai

berikut:

Subjek penelitian sebelum mereka mengikuti kegiatan konseling

kelompok termasuk dalam kriteria rendah (36,625). Sebelum mengikuti layanan

konseling kelompok pendekatan client-centered subjek penelitian masih saja sulit

untuk mengontrol kebiasaan belajar dilihat dari rendahnya prestasi yang mereka

miliki selama semester 1. Setelah diberikan layanan konseling konseling

kelompok pendekatan client-centered menunjukkan perubahan. Tingkat kebiasaan

belajar siswa underachiever sebelum memperoleh layanan konseling kelompok

pendekatan client-centered (36,625) setelah mengikuti layanan konseling

kelompok pendekatan client-centered mengalami perubahan menjadi (71,25 ).

Meningkat sebanyak 95%, perhitungan Jadi Jhitung = 9 dengan , α = 0,05 dan n =

8 , maka berdasarkan daftar, Jtabel = 6. Dengan demikian Jhitung > Jtabel(-9>6).

Jadi dapat disimpulkan bahwa ada “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok

Pendekatan client-centered Terhadap Kebiasaan Belajar Siswa Underachiever

(27)

84

5.2 Saran

1. Bagi siswa : setelah mendapatkan layanan konseling kelompok

pendekatan client-centered siswa memiliki

kemampuan dalam menentukan gaya belajar yang

sesuai pada dirinya.

2. Bagi Sekolah : dapat dijadikan model untuk memberikan layanan

konseling kelompok pendekatan client-centered

kepada siswa underachiever.

3.Bagi Guru BK : dapat dijadikan landasan untuk memberikan layanan

bimbingan untuk membantu siswa underachiever

dalam menyelesaikan masalahnya. Dan dalam hal ini

Guru BK penting lebih mencermati tentang hasil

pemeriksaan psikologis yang lebih mendalam

sehingga akurasinya lebih tinggi untuk data

membantu siswa.

4. Bagi Penulis : penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan

dan memberikan pengalaman belajar yang

menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti

dan mennulis serta pengetahuan yang mendalam

(28)

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Corel, Gerald.2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi.Bandung :

Refika Aditama

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta : Balai Pustaka

Gie, Lie. 2003. Cara Belajar Efesien. Yogyakarta : Pusat Kemajuan Studi

Gunawan, Ary H. 1996. Administrasi Sekolah, Jakarta : Rineka Cipta

Edi,M. Kurnanto.2013.Konseling Kelompok.Bandung : Alfabeta

Hasbullah. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Lubis,N Lumongga.2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori dan

Praktik. Medan : Kencana

Munandar,Utami.2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta :

Rineka Cipta

Nasution, S.1999. Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara

Prayitno dan Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta :

Rineka Cipta

Putra, S. Sitiatava. ,2013 Panduan Pendidikan Berbasis Bakat Siswa. Yogyakarta

: Diva Press.

(29)

xiv

Shochib, Moh. 1998. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta : Rineka Cipta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :

Rineka Cipta

Sriyanti, Lilik.2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Ombak

Suprapto, Choiruddin Hadhiri. 2003. Bintang Pelajar. Bandung : Mujahid Grafis

Supriatna, Mamat. 2004. Konseling Kelompok. Bandung: Publikasi Jurusan PPB

FIP UPI.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya

Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah : Tinjauan Teoritik dan

Gambar

Gambar 3.1 Desain Penelitian ...................................................................

Referensi

Dokumen terkait

This study is the literature, This study describes a Shafi'i ’ s approaches to understanding

Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga

Pilih kolom kisar ulir/ pitch sesuai nilai dengan kisar ulir yang akan dibuat,. misal : M16 x 1 ; kisar ulir

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peer relationships pada remaja etnis minoritas yang tergolong tinggi sebanyak 98 remaja (48,5%), peer relationships yang tergolong

SISTEM PEMANTAU INFLUENZA LIKE ILLNESS D AN VISUALISASINYA MEMANFAATKAN TWITTER.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

D ampak Pembelajaran Pendidikan Jasmani Terhadap Tingkat Kepercayaan D iri Siswa D i Sman 4 Kota Cirebon.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tesis Program Pasca Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.. Analisis Potensi dan Pengembangan Wilayah Kabupaten Lebak Provinsi

Aturan yang di dalamnya berisikan norma yang berpangkal pada asas hukumlah yang kemudian memiliki predikat sebagai hukum, sehingga di dalamnya dimuat adanya