• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO

VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

Oleh: Alfitri Yatmis NIM 4122131001

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Alfitri Yatmis dilahirkan di Simpang Balek Kabupaten Bener Meriah,

Aceh pada tanggal 20 Maret 1994. Ayah bernama Yatmis (alm), dan Ibu bernama

Sumarni. Penulis merupakan anak Terakhir dari 5 bersaudara. Pada tahun 1999,

penulis masuk TK Pantan Dalu Takengon dan lulus pada tahun 2000. Pada tahun

2000 penulis masuk SD Negeri 3 Wih Pesam dan lulus pada tahun 2006. Pada

tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Wih Pesam, dan lulus

pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 2

Timang Gajah, dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima

sebagai mahasiswi di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas

(4)

iii

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO

VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA

ALFITRI YATMIS (NIM 4122131001) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan nilai kemampuan berpikir kritis siswa melalui penerapan model problem based learning terintegrasi discovery learning dengan media audiovisual pada materi titrasi asam dan basa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI PMS SMA Negeri 1 Tanjung Tiram yang berjumlah empat kelas dengan total jumlah siswa 143 siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik random sampling sebanyak dua kelas, yakni kelas XI PMS 3 sebagai kelas eksperimen I dan XI PMS 1 sebagai kelas eksperimen II. Masing - masing kelas terdiri atas 37 orang siswa. Data penelitian tentang hasil kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan observasi dan hasil belajar dikumpulkan dengan menggunakan metode tes. Data hasil penelitian di Uji hipotesis dengan menggunakan uji t-test uji pihak kanan. Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa diperoleh thitung = 2,076 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62. Untuk uji hipotesis kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh thitung = 2,808 sedangkan ttabel = 1,9994 untuk α = 0.05 dan dk = 62. Dengan demikian thitung > ttabel maka uji hipotesis hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi Discovery Learning dengan media audiovisual lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi discovery learning dan kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi Discovery Learning dengan media audio visual lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi discovery learning. Kata Kunci : Problem Based Learning, Discovery Learning, Media Audio Visual,

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “Penerapan Model Problem Based Learning Terintegrasi Discovery Learning Menggunakan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: bapak Alm Drs. Rahmat Nauli, M.Si, dan ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Drs. P.M. Silitonga, Ms, Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, dan Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran - saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, selaku dosen penasehat akademik dan Seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Ucapan Terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Kepala Sekolah (Bapak Witri Mirza Yuhanan, S.Pd, M.Si), dan Guru Kimia (Ibu Irmawati, S.Pd) dan siswa/i kelas XI PMS-1 dan XI PMS-3 SMA Negeri 1 Tanjung Tiram yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.

(6)

v

pendidikan yang setinggi-tingginya dan telah berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di UNIMED. Dan tak lupa terimakasih kepada kakak dan abang saya yang tercinta, Ilham Yatmis, Helmiyati, Salvina, dan yuni sahara serta penyemangat saya adinda-adinda terkasih, Assyifatu Ramadhani, Cahya Firandika, Yueza Septiana Fitri, Nazwa Syaqilla, dan Marsha Aurellia Zahra.

Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat saya: Juni Novita Sari, Erra Fazira, Fauziah Ulfa, Nursaniah Gultom, Indriati Aulia, Ucia Mahya Dewi, Mesjuarni, Rahmadani Lubis, Rapita Hanum Hsb, Yulia Winta Sari serta teman-teman Kost 11 B yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi. Terimakasih juga penulis ucapkan pada teman seperjuangan Asmianur, Dina Wahida, Ronaldyo A sirait yang banyak membantu dalam penyusunan proposal sampai penyelesaian skripsi.

Ucapan terima kasih juga tak lupa kepada teman-teman seperjuangan Kimia dik’A 12 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

(7)

vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan Masalah 1.4 Rumusan Masalah 1.5 Tujuan Penelitian 1.6 Manfaat Penelitian 1.7 Definisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Hakikat Belajar Kimia 2.1.2 Hasil belajar Kimia

2.1.3 Kemampuan Berpikir Kritis

2.1.4 Model Pembelajaran problem based learning 2.1.5 Model Pembelajaran discovery learning

2.1.6 Problem based learning terintegrasi discovery learning 2.1.7 Media audiovisual

2.2 Deskripsi Materi titrasi asam basa 2.2.1 Analisis Kimia

(8)

vii

2.2.2 Indikator Asam Basa 2.2.3 Titrasi Asam Basa 2.3 Kerangka Berpikir 2.4 Hipotesis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 3.3 Variabel Penelitian

3.4 Instrumen Penelitian 3.4.1 Instrumen Tes 3.4.2 Instrumen Non-tes 3.5 Rancangan Penelitian 3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.7 Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil penelitian

4.1.1 Analisis data instrumen penelitian 4.1.2 Data hasil penelitian

4.2 Deskripsi data Hasil Penelitian 4.2.1 Peningkatan hasil belajar

4.2.2 Kemampuan Berpikir kritis siswa 4.3 Analisis data hasil penelitian 4.3.1 Uji normalitas

4.3.2 Uji homogenitas 4.3.3 Uji Hipotesis 4.4 Pembahasan

(9)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

68 68

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Teknik melakukan titrasi

Gambar 2.2 Kurva titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat Gambar 2.3 Kurva titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat Gambar 2.4 Kurva titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Hasil Belajar

Gambar 4.2 Diagram Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis siswa kelas eksperimen I dan eksperimen II setiap pertemuan

Gambar 4.3 Diagram perbedaan nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen I dan eksperimen II

27 30 32 32 45 56 58

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Tabel 2.2 Tahapan model pembelajaran Problem Based Learning Tabel 2.3 Sintaks model Problem based Learning Terintegrasi Discovery

Learning

Tabel 2.4 Titrasi asam kuat dengan Basa Kuat Tabel 2.5 Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat Tabel 3.1 Rancangan Penelitian

Tabel 3.2 Tabel penolong Uji Normalitas Tabel 3.3 Uji hipotesis penelitian

Tabel 3.4 Uji peningkatan hasil belajar

Tabel 4.1 Data Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.2 Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa

Tabel 4.3 Rangkuman Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis Tabel 4.4 Kategori kemampuan berpikir kritis

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Gain

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Gain

Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Tabel 4.9 Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.10 Uji Hipotesis Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

13 18 22

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Silabus

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa

Lampiran 4 Jawaban Lembar Kerja Siswa Lampiran 5 Kisi-Kisi Instrumen Test Lampiran 6 Lembar Kuesioner

Lampiran 7 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Lampiran 8 Lembar Instrument sebelum dan setelah divalidasi Lampiran 9 Analisis Skor Validator

Lampiran 10 Surat Keterangan Validator

Lampiran 11 Perhitungan Validasi instrumen test Lampiran 12 Tabel Validitas Isi Instrumen Tes Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Lampiran 14 Tabel Tingkat Kesukaran Tes Lampiran 15 Perhitungan Daya Beda Tes Lampiran 16 Tabel Daya Beda Tes Lampiran 17 Perhitungan Distraktor Lampiran 18 Tabel Distraktor

Lampiran 19 Perhitungan Reliabilitas Lampiran 20 Tabel Reliabilitas

Lampiran 21 Tabel Kesimpulan Analisis Instrumen Tes Lampiran 22 Instrumen Test Setelah Divalidasi

Lampiran 23 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi gain Lampiran 24 Tabulasi Data Nilai Pretes dan Postes Siswa Gain

Lampiran 25 Uji Normalitas Data Gain Lampiran 26 Uji Homogenitas Data Gain

Lampiran 27 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah I Lampiran 28 Peningkatan Hasil Belajar Siswa

(13)

xii

Lampiran 29 Data Nilai Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Lampiran 30 Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi Lampiran 31 Tabulasi Nilai Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Lampiran 32 Uji Normalitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Lampiran 33 Uji Homogenitas Data Kemampuan Berpikir Kritis Lampiran 34 Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah II

Lampiran 35 Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment Lampiran 36 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat Lampiran 37 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) Lampiran 38 Tabel Uji f

Lampiran 39 Jadwal Penelitian Lampiran 40 Media Audio Visual Lampiran 41 Dokumentasi Penelitian

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Salah satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung. Proses pembelajaran yang selama ini berlangsung kurang mendorong kegiatan siswa untuk dapat terlibat dan aktif mengembangkan pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru (Wasonowati, 2014).

Kimia adalah salah satu mata pelajaran ilmu alam yang mempelajari gejala-gejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Selain itu, Mata pelajaran kimia merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses kerja ilmiah. Karena itu Mata pelajaran kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit di kalangan siswa SMA (Assriyanto, 2014). Kesulitan pembelajaran ini dapat diatasi dengan cara pengelolaan pembelajaran kimia yang baik terutama dalam tahap perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar (Rusminiati, 2015).

(15)

2

mengajar pada materi ini. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang peserta didik terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis terhadap pelajaran, dan memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan mereka mencapai hasil belajar yang lebih baik (Pratiwi, 2014). Pemilihan model pembelajaran juga harus sesuai dengan materi yang disampaikan karena materi yang berbeda diperlukan model pembelajaran yang berbeda pula agar pencapaian tujuan dan hasil belajar menjadi maksimal. Pemilihan model pembelajaran juga dipengaruhi oleh karakteristik siswa (Assriyanto, 2014).

Di SMA Negeri 1 Tanjung Tiram, Proses pembelajaran kimia khususnya pada materi Titrasi Asam Basa masih menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada guru, materi hanya disampaikan dengan metode konvensional. Cara penyampaian ini tidak sesuai dengan karakteristik materi Titrasi Asam-Basa. Karena materi ini memerlukan analisis yang tinggi yang berkaitan dengan volume-volume larutan pereaksi yang disebut dengan analisis volumetri. Materi titrasi asam basa adalah salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa jika hanya

diberikan secara konvensional saja. Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran problem based learning terintegrasi discovery learning.

(16)

3

proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan (Magdalena, 2014).

Pembelajaran berbasis masalah mempunyai kelebihan dalam hal membantu mengembangkan berpikir kritis, komunikasi secara lisan dan tulisan dan mengembangkan kerja kelompok (Awang, 2008). Selain itu model Problem Based Learning juga dapat menimbulkan proses kognitif siswa menjadi lebih

baik dengan kebiasaan berpikiran baik (Chin dan Chia, 2005). Sehingga pembelajaran berbasis masalah sangat cocok untuk pengantar ilmu karena membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kepercayaan untuk menyelesaikan dan merumuskan masalah mereka yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Beberapa penelitian tentang penerapan model problem based learning yang dilakukan oleh Nurhayati (2014) mengenai Penerapan Model Problem based learning menggunakan Media Powerpoint terhadap hasil belajar siswa pada

pokok bahasan hidrokarbon diperoleh pengaruh sebesar 73,86%. Juga hasil penelitian Pratiwi (2014) menunjukkan pembelajaran berbasis masalah efektif diterapkan pada materi reaksi redoks kelas X SMA yang dilihat dari ketercapaian pembelajaran yaitu 76,25% peserta didik memiliki aktivitas belajar tinggi; 81,25% peserta didik mencapai KKM materi reaksi redoks; dan 90,63% peserta didik memiliki sikap sangat baik melalui penilaian angket serta 82,29% peserta didik memiliki sikap baik melalui penilaian observasi.

(17)

4

(Balım, 2009). Oleh karena itu dengan pembelajaran Dicovery Learning siswa

juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran, pengembangan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, serta membina daya kreativitas produktif (Rusminiati, 2015).

Pembelajaran yang menggunakan discovery learning dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa karena siswa dilatih untuk mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan melalui sintaks nya seperti pada tahap stimulation siswa diajak untuk mengamati dan menanya, tahap problem statement siswa diajak untuk menanya dan mengumpulkan informasi, tahap data collection siswa diajak untuk mencoba dan mengamati, tahap data processing siswa diajak untuk menalar dan menanya dan tahap terakhir verification siswa diajak untuk menalar, dan mengkomunikasikan (Pratiwi, 2014).

Hasil penelitian yang dilakukan Titin Oktaviani Pamungkas (2009) mengenai penerapan Discovery Learning diketahui dapat meningkatkan hasil belajar siswa, nilai rata-rata kelas eksperimen (93,53) lebih besar dari pada nilai rata-rata kelas kontrol (81,28). Ada pula hasil penelitian Hendri pratomo (2008) yang mengindikasikan bahwa siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep–konsep ilmiah ketika pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan Discovery Learning. Hasil belajar siswa diperoleh nilai rata–rata 66,5 untuk nilai kelas kontrol dan 79,5 untuk nilai kelas eksperimen.

Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning terintegrasi model pembelajaran discovery learning merupakan salah

satu pola pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa, sehingga siswa mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, Hasil penelitian kurniawan menyatakan bahwa penelitian dengan problem based learning dan discovery learning sama-sama mampu meningkatkan hasil belajar siswa

(18)

5

Penggunaan suatu model pembelajaran akan lebih baik jika disertai dengan media (Fadliana, 2013). Media pembelajaran dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi (Azhar Arsyad, 2009). Salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran, dan diyakini dapat lebih meningkatkan minat belajar siswa adalah media audio visual, Media audio visual juga merupakan salah satu sarana alternatif dalam melakukan proses pembelajaran berbasis tekhnologi (Haryoko, 2009). Media audio visual yaitu jenis media selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan sebagainya. Kemampuan ini dianggap lebih baik dan lebih menarik (Sanjaya, 2011). Penggunaan audio visual dalam pembelajaran sain menguntungkan karena dapat memberikan kesempatan yang luas kepada siswa dan guru untuk mengembnagkan kemampuannya dalam investigasi dan analisis, sekaligus dapat membentuk pengetahuan dan pemahaman yang baru dalam melihat suatu permasalahan, serta mendapatkan cara pemecahan masalah dalam pembelajaran (Silitonga, 2006).

Penelitian yang dilakukan Mizan taufiqurrahman (2009) dibuktikan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara pemanfaatan media audio visual dengan upaya meningkatkan kompetensi siswa, ditunjukkan dengan koefisien korelasi rxy=0,662. Sehingga didapatkan pada taraf signifikan rt(0,05)=0,250 dan taraf signifikansi rt(0,01)=0,325 karena r0>rt maka hasilnya signifikan. Sejalan dengan itu dalam jurnal penelitian karya Sapto Haryoko(2009) hasil dari penelitiannya terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual.

(19)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :

1. Bagaimanakah mengoptimalisasi pembelajaran kimia melalui penerapan model problem based learning terhadap hasil belajar siswa

2. Bagaimanakah mengoptimalisasi pembelajaran kimia melalui penerapan model discovery learning terhadap hasil belajar siswa

3. Bagaimanakah memaksimalkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa melalui pengintegrasian model problem based learning dengan discovery learning

4. Apakah dengan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran kimia dapat memaksimalkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa

5. Bagaimanakah memaksimalkan peningkatan hasil belajar kimia siswa pada materi titrasi asam basa melalui pengintegrasian model problem based learning dan discovery learning dengan media audiovisual

1.3.Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka masalah dalam penelitian ini dibatasi. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran problem based learning terintegrasi dengan discovery learning

2. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audiovisual

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI PMS SMA Negeri 1 Tanjung Tiram.

(20)

7

1.4. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi Discovery Learning menggunakan

media audio visual lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi Discovery Learning?

2. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi discovery learning menggunakan media audio visual lebih tinggi dibandingkan

dengan siswa yang dibelajarkan dengan model problem based learning terintegrasi discovery learning?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi Discovery Learning menggunakan media audio visual lebih tinggi

dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning terintegrasi Discovery Learning.

(21)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Siswa, Melalui model Problem Based Learning terintregasi Discovery Learning menggunakan media audio visual dapat membantu

siswa meningkatkan hasil belajar kimia pada materi titrasi asam basa. 2. Bagi Pendidik, dapat memperluas wawasan pengetahuan melalui model

dan metode pengajaran dalam membantu siswa guna meningkatkan hasil belajar peserta didik

3. Bagi sekolah, menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan inovasi pembelajaran kimia disekolah

4. Bagi Peneliti, Sebagai bahan informasi sekaligus sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menjalankan tugas pengajaran sebagai calon tenaga pengajar di masa yang akan datang

5. Secara teoritis hasil penelitian sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang bermaksud mengadakan penelitian pada permasalahan yang sama atau berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

1.7. Defenisi operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah

(22)

9

3. Media audio visual yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik dalam proses pembelajaran kimia khususnya titrasi asam dan basa.

4. Hasil Belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar.

5. Berpikir kritis adalah sebuah proses aktif yang meliputi cara berpikir teratur atau sistematis untuk memahami informasi lebih mendalam, sehingga membentuk sebuah keyakinan kebenaran informasi yang didapat atau pendapat yang disampaikan. Proses aktif menunjukkan keinginan atau motivasi untuk mpenemukan jawaban dan mencapai pemahaman. Dalam penelitian ini kemampuan berpikir kritis siswa diukur melalui lembar observasi kemampuan berpikir kritis.

(23)

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi Discovery Learning menggunakan media audiovisual lebih tinggi dari peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi discovery learning. Pada kelas eksperimen I peningkatan hasil belajar siswa

sebesar 71 % dan kelas eksperimen I peningkatan sebesar 55 %.

2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi Discovery Learning menggunakan media audiovisual lebih tinggi dari kemampuan berpikir kritis siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model problem based learning terintegrasi discovery learning. Nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis siswa dikelas

eksperimen I sebesar 41 dan dikelas eksperimen II sebesar 32.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka penulis menyarankan hal - hal berikut

1. Bagi guru dan calon guru dapat menerapkan model problem based learning terintegrasi discovery learning menggunakan media audiovisual sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan instruksional dan dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa, khususnya pada mata pelajaran kimia.

(24)

69

peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan dan juga dengan media yang berbeda.

3. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel-variabel afektif lainnya, seperti gaya belajar, intelegensia, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel afektif lainnya. 4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model

(25)

70

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanti, P., Martini,K.S., dan Agustina,W.,(2015), Penerapan Problem Based Learning (PBL) Dengan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Materi Stoikiometri Di SMAN 2 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 4(3) : 1 – 9.

Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Assriyanto, K.E., Sukardjo, J.S., Saputro, S., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di Sma N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3) : 89-97

Awang, H., and Ramly, I., (2008), Creative Thingking Skill Approach Through Problem-Based Learning: Pedagogy and Practice in the Engineering Classroom, International Journal of Human Sciences.

Balım, A., G. (2009), The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and Inquiry Learning Skills, gitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research, 35 : 1-20.

Brady, j.e., (1994), kimia universitas asas dan struktur, erlangga, jakarta.

BNSP, 2006, Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah, Jakarta: BNSP

Chin, C., dan Chia, L., (2005), Problem- Based Learning: Using Ill-Structured Problems in Biology Project Work, Wiley InterScience.

Kemendikbud, (2013), model pembelajaran penemuan (Discovery Learning) , web : https://docs.google.com/document [akses 17 desember 2015] Devi, A., Mulyani, S., dan Haryono., (2014), perbedaan implementasi

pembelajaran kimia model problem based learning (PBL) materi stoikhiometri kelas X mia SMA Negeri di kota Surakarta tahun ajaran 2013/2014, Jurnal pendidikan kimia, 3 (4) : 126-135

(26)

71

Etherington, M. B. (2011), Investigative Primary Science: A Problem-based Learning Approach, Australian Journal of Teacher Education, 36 (9), 36-57

Ernawati, D.W., Yulia, (2014), Pengembangan lembar kerja siswa berbasis laboratorium materi titrasi asam-basa untuk siswa kelas XI SMA negeri 3 kota Jambi, Jurnal ind. Integ. Chem, 6 : 41-50

Fadliana, H.N., Redjeki, T., dan Nurhayati, N.D., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 2(3) : 158 – 165.

Fakhriyah, F., (2014), penerapan problem based learning dalam upaya Mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa, jurnal pendidikan ipa indonesia, 3 : 95-101.

Hartono, Oktafianto, W.R., (2014), kefektifan pembelajaran praktikum ipa berbantu lks Discovery untuk mengembangkan keterampilan proses Sains, Unnes Physics Journal, 3 (1) : 16-22

Haryoko, S., (2009), Efektivitas pemanfaatan media audio-visual sebagai alternatif optimalisasi model pembelajaran, Jurnal edukasi elektro, 5 (1) : 1-10

Isna., (2011), Pengaruh Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Melalui Bahan Ajar Kelarutan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Man 2 Model Medan Kelas XI Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012, http://digilib.unimed.ac.id/ -22486.html.

Jauwad, H., Supriyono, (2015), Penerapan model guided discovery pada materi kalor kelas x untuk meningkatkan hasil belajar siswa sma al-mahadul islami, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF), 4 (3) : 50-54

Joyce, B., Weil,M., dan Calhoun,E.,(2011), Models of Teaching, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

(27)

72

dari kreativitas Belajar matematika, jurnal elektronik pembelajaran matematika, 3 (8) : 868-881

Lestari, T., (2009), Pembelajaran kimia dengan inkuiri terbimbing melalui metode eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan awal dan sikap ilmiah siswa , Skripsi, Pendidikan Sains, Program Pasca Sarjana Universitas 11 Maret, Surakarta.

Liu, M., (2005) , Motivating Students Through Problem Based Learning University Of Texas : Austin. Web :http://corporate.sullivan.edu /hr/training/Training%20Presentations/Problem%20Based%20Learning_ Motivating%20Students%20through%20ProblemBased%20Learning.pdf [Akses 18 desember 2015]

Magdalena, O., Mulyani, S., Susanti, E., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X Sman 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, jurnal pendidikan kimia, 3 (4) : 162 – 169

Muharoma,Y.P., dan Wulandari., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning Dengan Media Powerpoint Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA, Joyful Learning Journal 3(2) : 33 – 40.

Novita, R., (2015), Pengembangan model Problem Based Learning (PBL) terintegrasi Model Discovery Learning (DL) dengan menggunakan Kombinasi Media Audio Visual dan Laboratorium Real pada Materi Titrasi Asam-Basa di SMA Dharmawangsa, Skripsi, Universitas Negeri Medan

Nurhayati, (2014), Penerapan Model Problem based learning Menggunakan Media Powerpoint Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Pamungkas, T.O., (2009), Penerapan Discovery Learning Pada Mata Pelajaran Akuntansi untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X AK SMK Shalahuddin Malang, Skripsi, Malang, UNM.

(28)

73

Pratiwi, F.A., (2014), pengaruh penggunaan model discovery Learning dengan pendekatan saintifik terhadap Keterampilan berpikir kritis siswa sma, Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan

Pratomo, H., (2008), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas VII Di SMP Bina Bangsa Surabaya, Skripsi, Surabaya : Unesa.

Purnamawati, H., Ashadi., dan Susilowati, E., (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Dengan Media Kartu dan Ular Tangga Ditinjau Dari Kemampuan Analisis Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Reaksi Redoks Kelas X Semester 2 SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) 3(4) : 100 -108. Purwanto C.E., Nugroho, S.E., Wiyanto, (2012), Penerapan Model Pembelajaran

Guided Discovery pada Materi Pemantulan Cahaya Untuk meningkatkan berfikir Kritis, Unnes Physics Education Journal, 1 (1) : 26-32

Rahayu, P., Mardiyana, Saputro, D.S., (2015), eksperimentasi model problem based learning dan discovery learning pada materi perbandingan dan skala ditinjau dari sikap peserta terhadap matematika didik kelas VII SMP kabupaten klaten tahun pelajaran 2013/2014, jurnal elektronik pembelajaran, 3 (3) : 243- 256

Rahmi, K.F., Sahputra, R., Sartika R.P., (2015) pengaruh model guided discovery learning pada Larutan penyangga (buffer) terhadap Pemahaman konsep siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimia : 1-12

Redhana, I.W., (2003), Meningkatkan keterampilan berfikir kritis siswa melalui pembelajaran kooperatif dengan strategi pemecahan masalah, Jurnal pendidikan dan pengajaran 36 (2) : 1-16

Rizky, I., (2014), Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Dengan Menggunakan Media Pembelajaran (Video) Pada Materi Minyak Bumi, Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta

(29)

74

Sanjaya, W., (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana prenada media group, jakarta.

Silitonga, L.L., Situmorang, S., (2006), efektifitas mdia audio visual terhadap peningkatan prestasi belajar siswa pada pengajaran sistem koloid, laporan hasil penelitian : 1-9

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Universitas Negeri Medan, Medan.

Simamora, E.Nora., (2011), Pembelajaran Inkuiri Sebagai Upaya Peningkatan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matetmatis Siswa Sekolah Menengah Pertama, Tesis, Unimed, Medan.

Siswanto, J., dan Mustofa, A.W., (2012), Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual Dengan Media Audio-Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa, Jurnal pendidikan fisika 2 : 1-12

Sudjana, (2004), Penilaian hasil proses belajar mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Sugiharti,G., (2014),Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia,Unimed Press, Medan.

Supriyono, H.J., (2015), Penerapan Model Guided Discovery Pada Materi Kalor Kelas X Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Al-Mahadul Islami, Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) 04 (03) : 50-54.

Suseno, B., (2009), Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah Melalui Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Minat dan Kreativitas Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Susriyati, M., Susiningrum, suyanto, (2007), Penerapan pembelajaran berdasarkan masalah dengan strategi kooperatif model STAD pada mata pelajaran sains untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik kelas V Mi jenderal sudirman Malang, Jurnal penelitian pendidikan, 17 (1) : 45-52

(30)

75

Based Learning (PBL) dan Kooperatif Tipe Student Team Achivement Pada Pokok Bahasan Stoikiometri, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Syukri, S., (1999), Kimia Dasar 2, ITB, bandung.

Taufiqurrahman, M., (2009) , pengaruh pemanfaatan media audio visual terhadap kompetensi siswa pada mata pelajaran Fiqih di MI, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, IAIN Wali Songo, Semarang.

Trianto, (2009), Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Trihatmo, A., Soeprodjo, Widodo, A.T., (2012), Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis, Chemistry In Education, 1 (1) : 7-13

Wasonowati, R., Redjeki, T., dan Ariani, S., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3) : 66-75

Widyaningsih, S.Y., Haryono., dan Saputro,S., (2012), Model MFI dan Pogil Ditinjau Dari Aktivitas Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Hasil Belajar, Jurnal Inkuiri 1(3) : 266 – 275.

Gambar

Gambar 2.1   Teknik melakukan  titrasi

Referensi

Dokumen terkait

Apabila melihat kegunaan dari beton berpori sebagai beton multifungsi, pengaplikasian beton berpori diharapkan dapat menjadi salah satu solusi pembangunan prasarana

Undenwiting Treaty & Retrosesi, Kepala Dibisi Undehting Facultative clan Kepala Bagian Undmwiting Treaty & Retrosesi. Reasuransi Nasional Indonesia dengan nilai TAS

Melihat latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Minat Membaca Buku Perpustakaan Dan Media Pembelajaran

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Kampung Samin Klopoduwur dimana terdapat Komunitas Wong Sikep yang memilki budaya unik berpotensi menjadi wisata unggulan di

[r]

Layar Sentosa Shipping Corporation sebagai tertanggung, akibat hukum jika terjadi risiko dalam asuransi pengangkutan kapal laut, dan pertimbangan hakim Mahkamah Agung

[r]

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka penulis berusaha mengkaji dan menganalisa masalah tersebut dengan menulisnya dalam bentuk skripsi yang berjudul: “ANALISIS