PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU IPS
KELAS VIII DI SMP SWASTA AL HIDAYAH
MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SUHARNI
NIM. 3122131011
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Suharni
NIM : 3122131011
Jurusan : Pendidikan Geografi
Fakultas : Ilmu Sosial
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila
dikemudian hari terbukti hasil jiplakan /plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi
atas perbuatan saya tersebut.
Medan, 20 Juni 2016
Saya yang Membuat Pernyataan
Suharni
iv ABSTRAK
Suharni, NIM : 3122131011. Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru IPS Kelas
VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi Jurusan
Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana persepsi siswa terhadap
kompetensi guru IPS kelas VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Al Hidayah Medan dengan populasi
seluruh siswa kelas VIII berjumlah 160 orang. Sampel menggunakan acak proporsional
berjumlah 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif.
Dari masing-masing jawaban persepsi siswa terhadap kompetensi guru yang paling
tinggi yaitu persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yaitu 2,62, yang kedua
kompetensi pedagogik guru yaitu 2,50, sedangkan yang ketiga kompetensi profesional yaitu
2,41 dan yang ke empat kompetensi sosial yaitu 2,39. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi
siswa terhadap kompetensi guru IPS Kelas VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v
ABSTRAK ... vi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kerangka Teori ... 8
B. Penelitian Relevan ... 26
C. Kerangka Berfikir ... 29
viii
B. Populasi dan Sampel ... 32
C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 35
E. Teknik Analisis Data ... 36
BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 37
B. Keadaan Non Fisik ... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47
B. Pembahasan ... 60
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61
B. Saran ... 62
x
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Uraian Hal
1. Kerangka Berfikir ... 31
2. Denah SMP Swasta Al Hidayah Medan ... 38
3. Struktur organisasi sekolah SMP Swasta Al Hidayah Medan ... 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Uraian Hal
1. Daftar Angket ... 63
2. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi Guru ... 69
3. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi
Pedagogik Guru ... 71
4. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi
Profesional Guru ... 72
5. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi
Kepribadian Guru ... 73
6. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi
Sosial Guru ... 74
ix
DAFTAR TABEL
No. Tabel Uraian Hal
1. Distribusi Sampel ... 33
2. Daftar Nama Guru dan Pegawai SMP Swasta Al Hidayah Medan ... 40
3. Data Siswa SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun 2016 ... 42
4. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 43
5. Interprestasi Skala Nilai ... 49
6. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Kompetensi Guru .. 49
7. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru ... 56
8. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru ... 57
9. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru ... 58
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah
berdasarkan kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan. Menurut
undang-undang sistem pendidikan nasional “Kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”. Maka
untuk mencapai kurikulum tersebut diperlukan guru yang berkualitas dan
memiliki kreativitas dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional
Pendidikan, sekolah menjadi salah satu tempat pembelajaran bagi pendidikan
formal. Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk pengajaran
para murid dibawah pengawasan guru.
Dalam mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas, guru menjadi
faktor penting. Sebab guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU RI No. 14 Pasal 1 ayat
a Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Adapun
kualitas dari manusia salah satunya adalah meningkatkan kualitas proses belajar
2
guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan serta menentukan
perkembangan prestasi siswa, karena guru merupakan pihak yang paling banyak
bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan atau pembelajaran
di lembaga pendidikan sekolah.
Seperti yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1) ayat (10)
Dinyatakan secara tegas bahwa “ Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai
pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional”.
Dengan demikian, tenaga pendidik yang profesional adalah tenaga pendidik
yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan
tugas sehari-hari sebagai tenaga pendidik.
Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam
mengelola pembelajaran. Guru dituntut mampu menciptakan dan menggunakan
keadaan positif untuk membawa mereka kedalam pembelajaran agar anak dapat
mengembangkan kompetensinya. Sebagai tugas utama guru adalah mendidik,
mengajar dan membimbing. Agar tugas yang dilaksanakannya dapat dilakukan
secara efektif dan efisien, maka ia perlu memiliki kompetensi. Dengan
kompetensi berarti ia berkualitas, dimana “kualitas lebih mengarah pada suatu
yang baik”.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru yang harus dimiliki, antara lain “ kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”. Keempat
3
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelola peserta
didik yaitu yang pertama menguasai peserta didik dari aspek moral, spritual,
sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Kedua, menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip dasar yang mendidik. Ketiga, mengembangkan kurikulum yang
terkait dengan mata pelajaran yang diampu. Keempat, menyelenggarakan
pembelajaran yang mendidik. Kelima, memanfaatka teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Keenam, memfasilitasi
pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi
yang dimiliki. Ketujuh, berkomunikasi secara efektif, empirik, dan santun
dengan peserta didik. kedelapan, menyelenggarakan penilaian dan evaluasi
proses dan hasil belajar. Kesembilan, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
untuk kepentingan pembelajaran. Kesepuluh, melakukan tindakan reflektif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kepribadian yang
mantap dan stabil memiliki indikator esensial, bertindak sesuai dengan norma
hukum, bertindak dengan norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki
konsistensi dalam bertidak sesuai dengan norma.
Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Kepribadian
yang arif seperti menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan
4
berfikir dan bertindak. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki prilaku
yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang
disegani. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan adalah bertindak sesuai
dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan
memiliki prilaku yang diteladani peserta didik.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi
dan bergaul secra efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata
pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta
penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Menguasai
substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi dengan memahami materi
ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode
keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan
konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan
dalam kehidupan sehari-hari. Menguasai struktur dan metode keilmuan meliputi
menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam
pengetahuan/materi bidang studi.
Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa keempat kompetensi guru
sangat berpengaruh dalam pendidikan formal disekolah. Guru yang telah
5
membangun kemajuan bangsa juga merupakan stimulus pemerintah dalam
meningkatkan keprofesionalitas guru. Terlebih pada guru mata pelajaran IPS.
Pengaruh guru terhadap kehidupan siswa, menunjukkan bahwa kualitas
hubungan guru dan siswa memberi pengaruh signifikan dalam berbagai bidang
kehidupan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas guru merupakan
prediktor yang kuat terhadap peningkatan kemampuan siswa. Hal ini juga
menunjukkan bahwa kualitas guru memberi pengaruh terhadap peningkatan
pertasi siswa.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMP Swasta Al
Hidayah Medan bahwa pada umumnya kompetensi guru masih tergolong
rendah. Terlihat dari kompetensi kepribadian guru belum menunjukkan teladan
baik dari segi komitmen dalam menjalankan tugas. Masih sering dijumpai guru
yang terlambat masuk kelas, atau dengan kata lain kurang disiplin waktu dan
kurangnya pemahaman guru dalam membuat perencanaan pembelajaran,
terdapat guru yang tidak membawa RPP saat proses pembelajaran berlangsung,
tidak menguasai psikologi siswa seperti banyaknya siswa yang ribut sehingga
suasana kelas tidak kondusif. Hal ini berkaitan dengan kurangnya kemampuan
kompetensi pedagogik guru yaitu perancangan pembelajaran yang kreatif dan
inovatif. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran yang diterapkan kurang
bervariasi, hanya menggunakan ceramah dan itu kurang menarik oleh siswa,
serta guru kurang berinteraksi dengan siswa sehingga pelajaran yang diberikan
sulit dipahami. Sehingga timbul persepsi atau anggapan siswa terhadap gurunya
6
Berdasarkan uraian diatas untuk membuktikan kebenaran dari anggapan
tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “ Persespsi Siswa
Terhadap Kompetensi Guru IPS Kelas VIII Di SMP Swasta Al Hidayah Medan
Tahun Ajaran 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas maka
identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Pada umumnya
Kompetensi Guru Masih tergolong rendah (2) Masih sering dijumpai guru yang
terlambat masuk kelas (3) terdapat guru yang tidak membawa RPP saat proses
pembelajaran berlangsung (4) banyaknya siswa yang ribut sehingga suasana
kelas tidak kondusif (5) pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi (6)
guru kurang berinteraksi dengan siswa sehingga pelajaran yang diberikan sulit
dipahami
C. Pembatasan Masalah
Dari Identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis
membatasi permasalahan yaitu : Kompetensi yang diteliti adalah kompetensi
guru yang ditinjau dari 4 (empat) kompetensi guru yaitu : kompetensi
pedagogik, kompetensi Profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru IPS kelas VIII di SMP
Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru IPS
kelas VIII di SMP Al Hidayah Medan Tahun Pelajaran 2015/2016
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:
1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah SMP Swasta Al Hidayah Medan
tentang perlunya memperhatikan kompetensi guru.
2. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang
kompetensi guru
3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dalam meneliti
61 BAB VI
KESIMPULAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut yaitu:
Persepsi jawaban siswa terhadap kompetensi guru yang paling tinggi yaitu
persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru meliputi: Mantap, Stabil,
Dewasa, Arif dan bijaksana, Berwibawa, Berakhlak mulia, Menjadi teladan bagi
peserta didiknya, Mengevaluasi kinerja sendiri, Mengembangkan diri secara
berkelanjutan. Memperolah nilai rata-rata 2,62. Yang kedua kompetensi
pedagogik guru meliputi: Menguasai Karakteristik peserta didik, Pengembangan
kurikulum, Kegiatan pembelajaran yang mendidik, Pengembangan potensi
peserta didik, Penilaian dan evaluasi. Memperolah nilai rata-rata 2,50. Yang
ketiga kompetensi profeional guru meliputi: Menguasai materi, struktur, konsep,
dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
,Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, Mengembangkan materi
pelajaran yang diampu secara kreatif, Memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Memperolah nilai
rata-rata 2,41dan yang keempat Mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan peserta didik. subkompetensi ini memiliki indikator
62
bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, Mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik
dan masyarakat. Memperolah nilai rata-rata 2,39.
Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi guru IPS
Kelas VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016
dikategorikan sangat baik.
B. Saran
1. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus meningkatkan guru
disekolahnya dengan lebih sering mengikutsertakan guru-guru dalam
seminar-seminar pendidikan dan dengan menyediakan media-media pembelajaran yang
lengkap di sekolah itu, terutama kompetensi profesionalnya.
2. Sebagai guru yang profesional guru harus terus meningkatkan keempat (4)
kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan
kompetensi kepribadian dengan mengikuti seminar-seminar pendidikan, uji
sertifikasi guru, dan guru harus rajin membaca buku-buku terutama buku-buku
yang menyangkut mata pelajarannya.
3. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, dkk (2014). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Atikah Nur, DKK. 2013. “ Hubungan antara Kompetensi Dasar Guru Dalam Mengajar
Dengan Hasil Belajar PKN Siswa ‘’. Volume 1. Nomor 2, Tahun 2013, ISSN: 2337-5207. http://skripsippknunj.com/wp-content/upload/.diakses /06/Template-jurnal-online-Mahasiswa2.pdf. diakses tanggal 19 Februari 2016.
Danim, Sudarwan (2011).Pengembangan Profesi Guru : Dari Pra –Jabatan, Induksi,Ke Profesional Madani. Jakarta : Kencana
Desmita, (2005).Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosda karya
Halimah, Siti (2012). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas XII IPS SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi
Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Intani Ranja Dwi, dkk. 2012. “ Pembinaan kompetensi Sosial Guru PKN Pasca Sertifikat Di Kota Semarang “. Unnes Civic Education Journal : Vol 1 (1) 2012,
ISSN : 2252-7133.
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ucej/article/download/232/262. Diakses tanggal 19 Februari 2016
Lubis, Yakinah (2012). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Prayatna -1 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi
Ningsih, Listy dan Alim, Fatakhul (2014) Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru PPKn di SMAN Kota Mojkerto. Jurnal Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 897-911
Purwanti, Endang (2015). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Akutansi Di SMK Sinar Husni Medan T.P 2014/2015. Skripsi
Janawi (2013). Metedologi dan Pendekatan Pembelajaran. Yokyakarta : Ombak (Anggota IKAPI)
Simaremare, Sonta Maria (2012). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi Dengan Prestasi Belajar Akutansi Siswa SMK Raksana Medan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi
Sinaga, Duma Sarinah (2008). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri 1 Siatas Barita Tahun Pelakaran 2007/2008. Skripsi.
Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sugiyono (2011). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta
Sutrisno, Ali. 1984. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Ghalia Indonesia
Syah, Muhibbin (2006) Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustaka
Walgito, Bimo (1999). Pengantar Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung : Rosda Karya
Yasin, Fatah, Ahmad, (2011) “ Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru