• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU IPS KELAS VIII DI SMP SWASTA AL HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU IPS KELAS VIII DI SMP SWASTA AL HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SISWA TERHADAP KOMPETENSI GURU IPS

KELAS VIII DI SMP SWASTA AL HIDAYAH

MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

SUHARNI

NIM. 3122131011

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Suharni

NIM : 3122131011

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Apabila

dikemudian hari terbukti hasil jiplakan /plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi

atas perbuatan saya tersebut.

Medan, 20 Juni 2016

Saya yang Membuat Pernyataan

Suharni

(5)

iv ABSTRAK

Suharni, NIM : 3122131011. Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru IPS Kelas

VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi Jurusan

Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana persepsi siswa terhadap

kompetensi guru IPS kelas VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Swasta Al Hidayah Medan dengan populasi

seluruh siswa kelas VIII berjumlah 160 orang. Sampel menggunakan acak proporsional

berjumlah 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif.

Dari masing-masing jawaban persepsi siswa terhadap kompetensi guru yang paling

tinggi yaitu persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru yaitu 2,62, yang kedua

kompetensi pedagogik guru yaitu 2,50, sedangkan yang ketiga kompetensi profesional yaitu

2,41 dan yang ke empat kompetensi sosial yaitu 2,39. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi

siswa terhadap kompetensi guru IPS Kelas VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun

(6)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Relevan ... 26

C. Kerangka Berfikir ... 29

(7)

viii

B. Populasi dan Sampel ... 32

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 37

B. Keadaan Non Fisik ... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 60

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 61

B. Saran ... 62

(8)

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Uraian Hal

1. Kerangka Berfikir ... 31

2. Denah SMP Swasta Al Hidayah Medan ... 38

3. Struktur organisasi sekolah SMP Swasta Al Hidayah Medan ... 44

(9)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Daftar Angket ... 63

2. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi Guru ... 69

3. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi

Pedagogik Guru ... 71

4. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi

Profesional Guru ... 72

5. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi

Kepribadian Guru ... 73

6. Skor Jawaban Persepsi Siswa terhadap Angket Kompetensi

Sosial Guru ... 74

(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel Uraian Hal

1. Distribusi Sampel ... 33

2. Daftar Nama Guru dan Pegawai SMP Swasta Al Hidayah Medan ... 40

3. Data Siswa SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun 2016 ... 42

4. Sarana dan Prasarana Sekolah ... 43

5. Interprestasi Skala Nilai ... 49

6. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Kompetensi Guru .. 49

7. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru ... 56

8. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Profesional Guru ... 57

9. Distribusi Frekuensi Jawaban dan Nilai Rata-rata Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Kepribadian Guru ... 58

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

berdasarkan kurikulum yang disusun oleh lembaga pendidikan. Menurut

undang-undang sistem pendidikan nasional “Kurikulum adalah seperangkat

rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar”. Maka

untuk mencapai kurikulum tersebut diperlukan guru yang berkualitas dan

memiliki kreativitas dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Nasional

Pendidikan, sekolah menjadi salah satu tempat pembelajaran bagi pendidikan

formal. Sekolah adalah suatu lembaga yang dirancang khusus untuk pengajaran

para murid dibawah pengawasan guru.

Dalam mewujudkan pendidikan yang baik dan berkualitas, guru menjadi

faktor penting. Sebab guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (UU RI No. 14 Pasal 1 ayat

a Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).

Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Adapun

kualitas dari manusia salah satunya adalah meningkatkan kualitas proses belajar

(12)

2

guru akan sangat menentukan pada kualitas hasil pendidikan serta menentukan

perkembangan prestasi siswa, karena guru merupakan pihak yang paling banyak

bersentuhan langsung dengan siswa dalam proses pendidikan atau pembelajaran

di lembaga pendidikan sekolah.

Seperti yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2005 Pasal (1) ayat (10)

Dinyatakan secara tegas bahwa “ Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai

pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional”.

Dengan demikian, tenaga pendidik yang profesional adalah tenaga pendidik

yang memiliki seperangkat kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan

tugas sehari-hari sebagai tenaga pendidik.

Kompetensi guru adalah kemampuan atau kesanggupan guru dalam

mengelola pembelajaran. Guru dituntut mampu menciptakan dan menggunakan

keadaan positif untuk membawa mereka kedalam pembelajaran agar anak dapat

mengembangkan kompetensinya. Sebagai tugas utama guru adalah mendidik,

mengajar dan membimbing. Agar tugas yang dilaksanakannya dapat dilakukan

secara efektif dan efisien, maka ia perlu memiliki kompetensi. Dengan

kompetensi berarti ia berkualitas, dimana “kualitas lebih mengarah pada suatu

yang baik”.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia

Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru yang harus dimiliki, antara lain “ kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial”. Keempat

(13)

3

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam mengelola peserta

didik yaitu yang pertama menguasai peserta didik dari aspek moral, spritual,

sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Kedua, menguasai teori belajar dan

prinsip-prinsip dasar yang mendidik. Ketiga, mengembangkan kurikulum yang

terkait dengan mata pelajaran yang diampu. Keempat, menyelenggarakan

pembelajaran yang mendidik. Kelima, memanfaatka teknologi informasi dan

komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. Keenam, memfasilitasi

pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasi berbagai potensi

yang dimiliki. Ketujuh, berkomunikasi secara efektif, empirik, dan santun

dengan peserta didik. kedelapan, menyelenggarakan penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar. Kesembilan, memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi

untuk kepentingan pembelajaran. Kesepuluh, melakukan tindakan reflektif untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kepribadian yang

mantap dan stabil memiliki indikator esensial, bertindak sesuai dengan norma

hukum, bertindak dengan norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki

konsistensi dalam bertidak sesuai dengan norma.

Kepribadian yang dewasa yaitu menampilkan kemandirian dalam

bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. Kepribadian

yang arif seperti menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan

(14)

4

berfikir dan bertindak. Kepribadian yang berwibawa meliputi memiliki prilaku

yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang

disegani. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan adalah bertindak sesuai

dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan

memiliki prilaku yang diteladani peserta didik.

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi

dan bergaul secra efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata

pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta

penguasaan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya. Menguasai

substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi dengan memahami materi

ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, memahami struktur, konsep dan metode

keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar, memahami hubungan

konsep antar mata pelajaran terkait, dan menerapkan konsep-konsep keilmuan

dalam kehidupan sehari-hari. Menguasai struktur dan metode keilmuan meliputi

menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam

pengetahuan/materi bidang studi.

Berdasarkan pernyataan tersebut, bahwa keempat kompetensi guru

sangat berpengaruh dalam pendidikan formal disekolah. Guru yang telah

(15)

5

membangun kemajuan bangsa juga merupakan stimulus pemerintah dalam

meningkatkan keprofesionalitas guru. Terlebih pada guru mata pelajaran IPS.

Pengaruh guru terhadap kehidupan siswa, menunjukkan bahwa kualitas

hubungan guru dan siswa memberi pengaruh signifikan dalam berbagai bidang

kehidupan siswa. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas guru merupakan

prediktor yang kuat terhadap peningkatan kemampuan siswa. Hal ini juga

menunjukkan bahwa kualitas guru memberi pengaruh terhadap peningkatan

pertasi siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMP Swasta Al

Hidayah Medan bahwa pada umumnya kompetensi guru masih tergolong

rendah. Terlihat dari kompetensi kepribadian guru belum menunjukkan teladan

baik dari segi komitmen dalam menjalankan tugas. Masih sering dijumpai guru

yang terlambat masuk kelas, atau dengan kata lain kurang disiplin waktu dan

kurangnya pemahaman guru dalam membuat perencanaan pembelajaran,

terdapat guru yang tidak membawa RPP saat proses pembelajaran berlangsung,

tidak menguasai psikologi siswa seperti banyaknya siswa yang ribut sehingga

suasana kelas tidak kondusif. Hal ini berkaitan dengan kurangnya kemampuan

kompetensi pedagogik guru yaitu perancangan pembelajaran yang kreatif dan

inovatif. Hal tersebut disebabkan karena pembelajaran yang diterapkan kurang

bervariasi, hanya menggunakan ceramah dan itu kurang menarik oleh siswa,

serta guru kurang berinteraksi dengan siswa sehingga pelajaran yang diberikan

sulit dipahami. Sehingga timbul persepsi atau anggapan siswa terhadap gurunya

(16)

6

Berdasarkan uraian diatas untuk membuktikan kebenaran dari anggapan

tersebut penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “ Persespsi Siswa

Terhadap Kompetensi Guru IPS Kelas VIII Di SMP Swasta Al Hidayah Medan

Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas maka

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Pada umumnya

Kompetensi Guru Masih tergolong rendah (2) Masih sering dijumpai guru yang

terlambat masuk kelas (3) terdapat guru yang tidak membawa RPP saat proses

pembelajaran berlangsung (4) banyaknya siswa yang ribut sehingga suasana

kelas tidak kondusif (5) pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi (6)

guru kurang berinteraksi dengan siswa sehingga pelajaran yang diberikan sulit

dipahami

C. Pembatasan Masalah

Dari Identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis

membatasi permasalahan yaitu : Kompetensi yang diteliti adalah kompetensi

guru yang ditinjau dari 4 (empat) kompetensi guru yaitu : kompetensi

pedagogik, kompetensi Profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi

(17)

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut di atas maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru IPS kelas VIII di SMP

Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016 ?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa terhadap kompetensi guru IPS

kelas VIII di SMP Al Hidayah Medan Tahun Pelajaran 2015/2016

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:

1. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah SMP Swasta Al Hidayah Medan

tentang perlunya memperhatikan kompetensi guru.

2. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti tentang

kompetensi guru

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya dalam meneliti

(18)

61 BAB VI

KESIMPULAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut yaitu:

Persepsi jawaban siswa terhadap kompetensi guru yang paling tinggi yaitu

persepsi siswa terhadap kompetensi kepribadian guru meliputi: Mantap, Stabil,

Dewasa, Arif dan bijaksana, Berwibawa, Berakhlak mulia, Menjadi teladan bagi

peserta didiknya, Mengevaluasi kinerja sendiri, Mengembangkan diri secara

berkelanjutan. Memperolah nilai rata-rata 2,62. Yang kedua kompetensi

pedagogik guru meliputi: Menguasai Karakteristik peserta didik, Pengembangan

kurikulum, Kegiatan pembelajaran yang mendidik, Pengembangan potensi

peserta didik, Penilaian dan evaluasi. Memperolah nilai rata-rata 2,50. Yang

ketiga kompetensi profeional guru meliputi: Menguasai materi, struktur, konsep,

dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu

,Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar, Mengembangkan materi

pelajaran yang diampu secara kreatif, Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. Memperolah nilai

rata-rata 2,41dan yang keempat Mampu berkomunikasi dan bergaul secara

efektif dengan peserta didik. subkompetensi ini memiliki indikator

(19)

62

bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan, Mampu

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik

dan masyarakat. Memperolah nilai rata-rata 2,39.

Dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap kompetensi guru IPS

Kelas VIII di SMP Swasta Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2015/2016

dikategorikan sangat baik.

B. Saran

1. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal harus meningkatkan guru

disekolahnya dengan lebih sering mengikutsertakan guru-guru dalam

seminar-seminar pendidikan dan dengan menyediakan media-media pembelajaran yang

lengkap di sekolah itu, terutama kompetensi profesionalnya.

2. Sebagai guru yang profesional guru harus terus meningkatkan keempat (4)

kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan

kompetensi kepribadian dengan mengikuti seminar-seminar pendidikan, uji

sertifikasi guru, dan guru harus rajin membaca buku-buku terutama buku-buku

yang menyangkut mata pelajarannya.

3. Guru yang kompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga kegiatan

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari, dkk (2014). Guru Profesional. Bandung: Alfabeta

Arikunto, Suharsimi (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Atikah Nur, DKK. 2013. “ Hubungan antara Kompetensi Dasar Guru Dalam Mengajar

Dengan Hasil Belajar PKN Siswa ‘’. Volume 1. Nomor 2, Tahun 2013, ISSN: 2337-5207. http://skripsippknunj.com/wp-content/upload/.diakses /06/Template-jurnal-online-Mahasiswa2.pdf. diakses tanggal 19 Februari 2016.

Danim, Sudarwan (2011).Pengembangan Profesi Guru : Dari Pra –Jabatan, Induksi,Ke Profesional Madani. Jakarta : Kencana

Desmita, (2005).Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosda karya

Halimah, Siti (2012). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru dan Minat Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Akutansi Siswa Kelas XII IPS SMA Swasta Taman Siswa Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi

Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Intani Ranja Dwi, dkk. 2012. “ Pembinaan kompetensi Sosial Guru PKN Pasca Sertifikat Di Kota Semarang “. Unnes Civic Education Journal : Vol 1 (1) 2012,

ISSN : 2252-7133.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ucej/article/download/232/262. Diakses tanggal 19 Februari 2016

Lubis, Yakinah (2012). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Prayatna -1 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi

Ningsih, Listy dan Alim, Fatakhul (2014) Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru PPKn di SMAN Kota Mojkerto. Jurnal Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 897-911

(21)

Purwanti, Endang (2015). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Akutansi Di SMK Sinar Husni Medan T.P 2014/2015. Skripsi

Janawi (2013). Metedologi dan Pendekatan Pembelajaran. Yokyakarta : Ombak (Anggota IKAPI)

Simaremare, Sonta Maria (2012). Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Akuntansi Dengan Prestasi Belajar Akutansi Siswa SMK Raksana Medan Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi

Sinaga, Duma Sarinah (2008). Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri 1 Siatas Barita Tahun Pelakaran 2007/2008. Skripsi.

Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sugiyono (2011). Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta

Sutrisno, Ali. 1984. Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Ghalia Indonesia

Syah, Muhibbin (2006) Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Wahyudi, Imam. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustaka

Walgito, Bimo (1999). Pengantar Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi. Bandung : Rosda Karya

Yasin, Fatah, Ahmad, (2011) “ Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru

Referensi

Dokumen terkait

Struktur yang rapat dapat dihasilkan dengan cara ini, oleh karena itu sifat-sifat mekanik dan sifat tahan tekanan sangat baik bila dibandingkan dengan coran

Variabel yang diteliti terdiri dari karakteristik ekonomi (tingkat pendapatan, tingkat alokasi waktu kerja), karakteristik sosial (tingkat interaksi, tingkat relasi

Pada dasarnya tema- tema tersebut saling berhubungan safu sarna lainnya untuk menjelaskan suatu esensi pengalaman emosional anak usia sekolah melalui menggambar. Dari

Adapun yang akan dijabarkan selain ruang vektor yaitu subruang, basis. dan juga dimensi dari

sempit luas semai hiroi 狭い 広い.. ringan berat karui omoi 軽い 重い. dekat jauh chikai tooi

Memperhatikan Hasil Evaluasi Pengadaan Bahan Habis Pakai/Alat Habis Pakai Anggaran BPJS Kesehatan bulan Pebruari s/d Desember Tahun 2017 yang dituangkan dalam Berita Acara

Hasil dari penelitian ini adalah (1) dihasilkan LKPD pada materi elastisitas zat padat berbasis PBL yang layak untuk untuk meningkatkan partisipasi dan hasil belajar peserta didik

Namun untuk mempercepat hasil penjumlahan, digunakan algoritma penjumlahan dengan dimulai dari MSB  LSB.  Untuk mendapatkan hasil logaritma basis 2 dari