SISWA KELAS V SDN 060822 MEDAN
TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Jurusan PPSD
OLEH :
FATIMAH SYAHFI
NIM. 1123111032
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DATA PRIBADI
Nama : Fatimah Syahfi
Tempat/ Tanggal Lahir : Padangsidimpuan, 11 April 1994
Alamat : Jl. Suluh Gg. Selamat No. 3 Medan
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Nama Orangtua
Ayah : Hasanuddin Sitompul
Ibu : Nurlena Ritonga
Anak ke : 3 dari 5 bersaudara
PENDIDIKAN FORMAL
No. Nama Sekolah Tempat Tamat Tahun
1. TK FATAYAT NU Padangsidimpuan 2000
2. SD Negeri 200112 Panyanggar Padangsidimpuan 2006
3. SMP Negeri 4 Padangsidimpuan Padangsidimpuan 2009
4. SMA Negeri 1 Padangsidimpuan Padangsidimpuan 2012
ABSTRAK
SYAHFI, FATIMAH. NIM 1123111032. Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 060822 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menerapkan model Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pelajaran IPA materi pokok gaya magnet di kelas V SDN 060822 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian siswa kelas V SD Negeri 060822 Medan yang berjumlah 22 orang siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Observasi dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa dan aktivitas mengajar guru sebanyak empat kali, yaitu setiap pertemuan dalam siklus I dan II.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa. Pada kondisi awal, hanya 1 siswa atau 4.54% dari jumlah siswa yang tergolong aktif. Hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru juga mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan I, nilai rata-rata aktivitas guru sebesar 76.56 dan pada pertemuan II tetap berada pada angka 76.56. Pada siklus II pertemuan I, nilai rata-rata aktivitas guru meningkat menjadi 87.5 dan pada pertemuan II kembali meningkat menjadi 93.75.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan kasihNya serta kemurahanNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
kedua orangtua, Ayahanda Hasanuddin Sitompul dan Ibunda Nurlena Ritonga
yang telah memberikan kasih sayang tanpa batas, dukungan moril dan materi serta
doa dan memberi semangat demi keberhasilan penulis. Penulis mengucapkan
terima kasih buat kakak penulis Nova Indryani Sitompul, S.Pd, Desy Nirmalasari,
S.Pd, dan adik penulis Khairunnisa dan Nurdin Saleh yang telah memberikan
semangat, bantuan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak luput dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini penulis
3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan
4. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku sekretaris Jurusan PPSD Fakultas
5. Bapak Drs. Wesly Silalahi, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, Bapak
Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak
memberi masukan dan saran kepada penulis.
7. Seluruh Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran dan
bimbingan selama penulis kuliah di UNIMED.
8. Seluruh Pegawai FIP yang telah banyak memberikan bantuan dalam
pengurusan administrasi.
9. Ibu Hellyani, S.Pd.I, selaku kepala sekolah SD Negeri 060822 Medan yang
telah memberikan izin penelitian serta Ibu Ebenezer Purba, S.Pd selaku Guru
Kelas V yang telah memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis
melakukan penelitian di sekolah tersebut.
10.Teman-teman PGSD B Reguler 2012 yang telah memberikan doa dan
dukungan moral selama penyelesaian skripsi.
11.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
sumbangan pemikiran untuk kemajuan dunia pendidikan.
Medan, Maret 2016
Penulis
DAFTAR ISI
2.1.1 Pengertian Aktivitas Belajar... 7
2.1.2 Jenis-jenis Aktivitas Belajar ... 9
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Belajar ... 13
2.1.4.1 Pengertian Quantum Teaching ... 14
2.1.4.2 Rancangan Pembelajaran Quantum Teaching ... 16
2.1.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Quantum Teaching ... 18
2.1.5 Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 18
2.1.6 Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ... 20
2.1.7 Materi Pembelajaran ... 22
2.2 Kerangka Berpikir ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40
4.1.1 Deskripsi Data Sebelum Tindakan ... 40
4.1.2 Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I ... 43
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan... 69
5.2 Saran ... 69
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Aktivitas Belajar Siswa ... 34
Tabel 3.2 Kisi-kisi Aktivitas Mengajar Guru ... 36
Tabel 3.3 Konversi Skala Lima Absolut ... 38
Tabel 3.4 Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian Tahun 2016 ... 39
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal ... 41
Tabel 4.2 Hasil Observasi setiap Indikator Aktivitas pada Kondisi Awal ... 42
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan I ... 46
Tabel 4.4 Hasil Observasi setiap Indikator Aktivitas pada Siklus I Pertemuan I... 47
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I Pertemuan I ... 48
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 50
Tabel 4.7 Hasil Observasi setiap Indikator Aktivitas pada Siklus 1 Pertemuan II. 51 Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus I Pertemuan II ... 52
Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan I... 58
Tabel 4.10 Hasil Observasi setiap Indikator Aktivitas pada Siklus I1 Pertemuan I. 59 Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II Pertemuan I ... 60
Tabel 4.12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan II ... 62
Tabel 4.13 Hasil Observasi setiap Indikator Aktivitas pada Siklus II Pertemuan II 63 Tabel 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Siklus II Pertemuan II... 64
Tabel 4.15 Peningkatan Aktivitas Siswa secara Klasikal... 66
DAFTAR DIAGRAM
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP Siklus I Pertemuan I ... 72
Lampiran 2 RPP Siklus I Pertemuan II ... 78
Lampiran 3 RPP Siklus II Pertemuan I ... 83
Lampiran 4 RPP Siklus II Pertemuan II... 88
Lampiran 5 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 060822 Medan ... 94
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan I ... 95
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan II ... 97
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan I ... 99
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan II ... 101
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 103
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 105
Lampiran 12 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal... 107
Lampiran 13 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan I ... 108
Lampiran 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Pertemuan II ... 109
Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan I ... 110
Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II Pertemuan II ... 111
Lampiran 17 Tabulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kondisi Awal ... 112
Lampiran 18 Tabulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan I ... 113
Lampiran 19 Tabulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I Pertemuan II ... 114
Lampiran 21 Tabulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II
Pertemuan II ... 116
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Membuat magnet dengan cara induksi ... 24
Gambar 2.2 Membuat magnet dengan cara gosokan ... 24
Gambar 2.3 Membuat magnet dengan cara aliran listrik ... 24
1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pembelajaran karena akan menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa
ataupun siswa dengan siswa. Adanya aktivitas menunjukkan adanya keinginan
siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas siswa dalam hal ini,
mencakup aktivitas fisik maupun mental. Kedua aktivitas ini harus berjalan
bersamaan untuk mencapai aktivitas belajar yang optimal selama proses
pembelajaran berlangsung.
Edgar (dalam Istarani, 2015: 96) menyatakan, “ingatan yang diperoleh
dari belajar melalui membaca atau mendengar sebesar 20%, melihat sebesar 30%,
mendengar dan melihat sebesar 50%, mengucapkan sebesar 70%, melakukan
sebesar 90%”. Hal ini membuktikan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan
siswa selama proses pembelajaran akan berpengaruh terhadap daya ingat mereka
terhadap materi yang diajarkan. Oleh karena itu, aktivitas belajar siswa menjadi
salah satu penunjang keberhasilan kegiatan pembelajaran yang direncanakan oleh
guru.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan 8 indikator
aktivitas, menunjukkan kurangnnya aktivitas belajar IPA siswa di kelas V. Dari
22 siswa yang diobservasi, sebanyak 21 orang siswa tergolong tidak aktif dengan
persentase klasikal sebesar 95.45% dan hanya 1 orang siswa yang tergolong aktif
Penggunaan metode ceramah menjadi salah satu penyebab kurangnya
keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA. Metode ini
benar-benar mendominasi proses pembelajaran yang berlangsung. Guru menjadi
satu-satunya sumber informasi dan siswa hanya menjadi pendengar. Materi yang
disampaikan guru terbatas pada buku teks yang ada sehingga wawasan yang
dimiliki siswa juga sebatas isi buku teks.
Guru dianggap kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir
siswa dalam pembelajaran. Siswa hanya diarahkan untuk menghafal dan
mengingat informasi yang diberikan meskipun otak siswa mempunyai
kemampuan yang lebih besar dari sekedar menghafal dan mengingat. Hal ini
menyebabkan siswa hanya kaya secara teori tetapi miskin dalam hal praktik di
kehidupan sehari-hari.
Selama proses pembelajaran berlangsung, guru tidak menggunakan
media atau alat peraga dalam menjelaskan materi pelajaran. Sehingga
pembelajaran menjadi sangat abstrak dan teoritis. Media pembelajaran maupun
alat peraga yang tersedia hanya menjadi pajangan di ruang kelas. Padahal
keduanya sangat bermanfaat dalam mempermudah siswa memahami materi yang
sedang dipelajari.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu pengetahuan
sistematis yang mengandung berbagai fakta mengenai alam semesta. Untuk
memperoleh pemahaman mengenai pengetahuan IPA, diperlukan prosedur,
pengamatan bahkan penalaran dari seorang siswa. Hal ini berarti pentingnya
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA. Oleh sebab itu, IPA tidak bisa
Apabila kurangnya aktivitas belajar siswa terus dibiarkan, maka tujuan
belajar tidak akan tercapai secara optimal. Tidak tercapainya tujuan belajar
menunjukkan lemahnya proses pembelajaran. Pada akhirnya, peningkatan kualitas
sumber daya manusia tidak akan terlaksana. Sementara peningkatan kualitas
sumber daya manusia harus benar-benar dilaksanakan karena tingginya
persaingan di era global.
Guru sebagai pemegang peran penting, harus mengupayakan siswanya
untuk aktif dalam pembelajaran demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Guru harus mampu merancang kegiatan pembelajaran yang dapat
merangsang siswa untuk melakukan beragam aktivitas selama proses
pembelajaran berlangsung. Guru juga harus mampu menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, menarik dan menyenangkan agar siswa bersemangat
melakukan kegiatan pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi kurangnya aktivitas
belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Salah
satu model pembelajaran inovatif adalah model Quantum Teaching. Model ini
merupakan model pemercepatan belajar yang dianggap dapat melibatkan siswa
secara aktif dalam pembelajaran. Seperti yang diungkapkan DePorter (2010:34),
“model Quantum teaching merupakan pemercepatan belajar yang menyingkirkan
hambatan yang menghalangi proses belajar alamiah dengan sengaja menggunakan
musik, mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai,
cara efektif penyajian dan keterlibatan aktif”.
Model Quantum Teaching dapat menciptakan suasana kelas yang
Rancangan pembelajaran tersebut dikenal dengan istilah “TANDUR”, yang
merupakan kepanjangan dari: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasi, Ulangi,
dan Rayakan.
Pada awal kegiatan pembelajaran menggunakan model Quantum
Teaching, guru menumbuhkan semangat dan minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran. Saat minat mulai tumbuh, siswa diberikan kesempatan untuk
mengalami sendiri materi yang akan diajarkan. Pemberian pengalaman ini
dilakukan dengan memberi siswa ruang dan waktu untuk melakukan penelitian
sederhana mengenai materi yang dipelajari. Penelitian sederhana dapat dilakukan
dengan mengamati, mencoba, menyimpulkan dan sebagainya. Setelah mengalami
kegiatan tersebut, guru memberikan informasi tambahan mengenai materi yang
dipelajari. Hal ini akan memenuhi keinginan siswa untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih banyak. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan,
siswa diberi kesempatan untuk melakukan demonstrasi di depan kelas. Untuk
memperkuat daya ingatnya, siswa juga diberi kesempatan untuk mengajarkan atau
menguraikan kembali pengetahuan yang dimilikinya kepada teman yang kurang
paham. Di akhir kegiatan pembelajaran, guru dan siswa akan merayakan
keberhasilan mereka dalam memperoleh keterampilan dan pengetahuan.
Melalui rancangan ini, banyak aktivitas yang dapat dilakukan siswa
untuk menguasai materi pelajaran yang disajikan, seperti mengamati, mencoba,
mendemonstrasikan, menjawab pertanyaan, mengerjakan tes, bekerja dalam
kelompok, dan sebagainya. Dengan demikian, bukan hanya aktivitas belajar siswa
yang dapat ditingkatkan, bahkan potensi yang dimiliki siswa dapat dikembangkan
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Penerapan Model Quantum
Teaching Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 060822
Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurangnya aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA
2. Penggunaan metode ceramah oleh guru masih mendominasi pembelajaran IPA
3. Guru kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa
4. Guru tidak menggunakan media atau alat peraga dalam menjelaskan materi
1.3Batasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka penelitian
ini dibatasi pada “Penerapan Model Quantum Teaching Untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar IPA Siswa pada Materi Pokok Gaya Magnet di Kelas V SDN
060822 Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah tersebut, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan model
Quantum Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa pada materi
1.5Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa dengan
menerapkan model Quantum Teaching pada pelajaran IPA materi pokok gaya
magnet di kelas V SDN 060822 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
1.6Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa: melalui pembelajaran dengan menggunakan model Quantum
Teaching dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
2. Bagi guru: sebagai bahan masukan untuk melakukan perbaikan pada kegiatan
pembelajaran dalam rangka meningkatkan aktivitas belajar siswa.
3. Bagi sekolah: sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah untuk
mengarahkan guru menggunakan model pembelajaran yang tepat dalam
rangka meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.
4. Bagi peneliti lain: sebagai referensi bagi peneliti lain dalam melakukan
69
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan
menerapkan model Quantum Teaching pada pembelajaran IPA, maka peneliti
dapat menyimpulkan bahwa penerapan model Quantum Teaching dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan aktivitas seperti berikut: tingkat
aktivitas siswa secara klasikal pada kondisi awal sebesar 4.54%, pada siklus I
pertemuan I sebesar 9.09%, pada siklus I pertemuan II sebesar 31.82%, pada
siklus II pertemuan I sebesar 59.09%, dan pada siklus II pertemuan II sebesar
90.91%.
Aktivitas mengajar guru dalam menerapkan model Quantum Teaching
juga mengalami peningkatan seperti berikut: pada siklus I pertemuan I dan II, nilai
rata-rata aktivitas guru adalah 76.56. Pada siklus II pertemuan I sebesar 87.50 dan
meningkat pada siklus II pertemuan II mencapai angka 93.75
5.2Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti mengemukakan saran bagi
para guru agar menerapkan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Salah satu model yang
dapat diterapkan guru untuk meningkatkan aktivitas siswa adalah model Quantum
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Cahyo, Agus. 2013. Panduan Aplikasi Teori-teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler. Yogyakarta: DIVA Press.
DePorter, Bobbi. dkk. 1999. Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari. 2010. Bandung: Kaifa.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Haryanto. 2007. Sains Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta : Erlangga.
Istarani dan Pulungan, Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. Medan: Media Persada.
Maharani, Ervina. 2014. Menulis Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Parasmu.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Pelajar.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta: Indeks.
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran INOVATIF dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kencana.