Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA-I MEDAN
PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN PADA PT OLAGAFOOD
INDUSTRI MEDAN
SKRIPSI
OLEH:
ERIKA 050502127 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
ABSTRAK
Erika (2009) Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT. Olagafood Industri Medan dibawah bimbingan Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA. Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen. Dra. Setri Hiyanti Siregar selaku dosen penguji I dan Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen penguji II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Olagafood Industri Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Variabel yang diteliti terdiri dari
financial benefit, social benefit, structural ties. Analisis yang digunakan adalah
analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 15. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 36 responden.
Hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda diperoleh nilai F hitung sebesar 17.277 dengan tingkat signifikansi 0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel financial benefit, social benefit dan structural ties secara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas karena tingkat signifikansi sebesar 0.000 (< 0.05). Melalui uji parsial diketahui bahwa variabel structural ties mempunyai angka signifikansi sebesar 0.000. Ini menunjukkan bahwa stuctural ties paling dominan dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan pada PT. Olagafood Industri Medan.
Kata kunci: relationship marketing, loyalitas pelanggan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan kuasa-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi yang saya sadari masih jauh dari hasil sempurna.
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan untuk memenuhi
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen
Manajemen Universitas Sumatera Utara. Selama proses penyusunan skripsi ini, saya
banyak memperoleh bimbingan, dorongan semangat, nasehat, dan bantuan lain baik
secara moril maupun materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen
Manajemen Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Dosen Penguji II dan Sekretaris Jurusan
Manajemen yang telah memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktunya dalam proses bimbingan dan arahan dalam proses
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
5. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan
saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Syahyunan, Msi selaku Dosen Wali yang telah banyak memberikan
bimbingan dan arahan kepada penulis selama masa perkuliahan.
7. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk
segala jasa-jasanya selama masa perkuliahan.
8. Karyawan PT. Bank Tabungan Negara: Bang Paulus, Bang Ibin, Bang Frans, Kak
Tati, dan seluruh karyawan. Terima kasih atas bantuannya selama penulis
melakukan magang disana.
9. Kepada karyawan dan staff PT. Olagafood Erniwaty selaku manajer pemasaran.
Terima kasih atas segala waktu yang telah tersita untuk membantu dalam
penelitian saya.
10.Papa dan Mama tercinta, Terima kasih banyak untuk kasih sayang, didikan, dan
dukungan berupa nasehat, doa dan materi yang diberikan kepada saya.
11.Keluarga besar saya, adik, sepupu-sepupu yang tidak dapat disebutkan
satu-persatu. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang telah diberikan kepada
penulis.
12.Sahabat-sahabat dan teman-teman di Manajemen 2005: Esther, Tashia, Putri, CT,
Erwin, Mansur, Nancy, ko Harto, ko Wendy dan juga teman-teman lainnya yang
tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Terima kasih atas motivasi, semangat,
dan inspirasi serta persahabatan yang diberikan kepada penulis.
13.Teman – teman di Akuntansi 2005: Bora, Susan, Tara, Pin-Pin, Helen, Edward,
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
14.Buat seseorang, terima kasih atas dukungan, semangat, dan perhatiannya selalu.
15.Buat yang terutama diatas segalanya, Buddha, atas segala penyertaan di tengah
kesulitan yang selalu menjadi inspirasi dan pedoman dalam penulisan skripsi ini.
Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Saya berharap skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua
pihak.
Medan, Agustus 2009
Penulis
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
DAFTAR GAMBAR... vii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu... 22
B. Pengertian Relationship Marketing... 22
C. Loyalitas Pelanggan... 24
1. Pengertian Loyalitas Pelanggan... 24
2. Karakteristik Pelanggan Yang Loyal... 25
3. Tahapan Loyalitas Pelanggan... 26
4. Jenis-Jenis Loyalitas... 27
D. Kualitas Pelayanan... 28
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan... 30
B. Visi dan Misi serta Komitmen Perusahaan... 31
C. Struktur Organisasi... 32
D. Uraian Tugas... 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif………... 37
B. Uji Asumsi Klasik……..……… 42
C. Analisis Regresi Linier Berganda………. 46
D. Pengujian Hipotesis……… 49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………... 54
B. Saran……….. 55
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perbandingan Penjualan Alhami Pada Maret 2009 2
Tabel 1.2 Tabel Penjualan Mie Instan Alhami (Tahunan) 3
Tabel 1.3 Defenisi Operasional Variabel 10
Tabel 1.4 Item Total Statistik 12
Tabel 1.5 Hasil Uji Validitas 14
Tabel 1.6 Hasil Uji Realiabilitas 15
Tabel 1.7 Realibility Statistic 15
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 37
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 38
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pembelian Mie Instan
Alhami 38
Tabel 4.4 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Financial
Benefit 39
Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Social Benefit 40 Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Structural Ties 40 Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Loyalitas 42
Tabel 4.8 Uji Normalitas 43
Tabel 4.9 Uji Multikoliniaritas 44
Tabel 4.10 Uji Heterokedastisitas 45
Tabel 4.11 variables entered/ removed 47
Tabel 4.12 Regresi Linier Berganda 47
Tabel 4.13 Pengujian Determinasi 49
Tabel 4.14 Uji Annova (F-Test) 50
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 6
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Olagafood Industri Medan 33
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Mengamati fenomena global saat ini dimana setiap individu cenderung
menyukai hal-hal yang instan. Bermula dari foto cetak instan yang langsung jadi
dalam beberapa menit hingga makanan cepat saji yang praktis serta sedap untuk
dinikmati sehingga dapat menghemat waktu dalam proses penyajiannya. Begitu juga
produk mie instan sudah tidak asing lagi dimata konsumen, bahkan semua kalangan
tahu mengenai produk mie instan. Menurut survei dari majalah Tempo, mie instan
merupakan makanan favorit penduduk Indonesia dan telah menguasai pasar global
bahkan dunia.
Keberadaan produk mie instan yang semakin diminati oleh masyarakat telah
mendorong berdirinya perusahaan-perusahaan yang memproduksi mie instan dengan
berbagai jenis dan rasa. Di tengah-tengah persaingan dalam pasar mie instan yang
semakin ketat ini, perusahaan-perusahaan sebagai produsen mie instan berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik dan juga berbagai kiat/strategi untuk
memasarkan usaha mereka tersebut. Hal ini dilakukan untuk dapat meraih pangsa
pasar yang lebih baik dan semakin dikenal oleh masyarakat. Relationship marketing
merupakan strategi yang banyak diterapkan oleh perusahaan-perusahaan untuk
memperoleh loyalitas dari para pelanggannya. Berikut merupakan daftar persaingan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 1.1
Perbandingan Penjualan Alhami Pada Maret 2009 Produk Penjualan (dalam karton)
Alhami 511,520
Gaga 100 237,500
Supermi 183,000
Mie Sedap 167,000
Indomie 113,500
Kare 10,700
Tiptop 7,200
Sarimi 5,500
Sakura 1,000
Sumber: PT. Olagafood Industri (Bagian Pemasaran 2009)
Loyalitas merupakan istilah kuno yang secara tradisional yang telah
digunakan untuk melukiskan kesetiaan dan pengabdian antusias kepada negara,
cita-cita, atau individu. Istilah ini sering digunakan untuk melukiskan kesediaan
pelanggan untuk terus berlangganan pada sebuah perusahaan dalam jangka panjang,
dengan membeli dan menggunakan barang dan jasanya secara berulang-ulang dan
lebih baik lagi secara ekslusif, dan dengan sukarela merekomendasikannya kepada
pihak lain (Lovelock dan Wright, 2005). Loyalitas akan mempengaruhi banyak
kegiatan pemasaran, salah satunya adalah penjualan. Penjualan merupakan faktor
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Berikut merupakan data penjualan pada PT. Olagafood dari tahun 2004 sampai
dengan tahun 2008.
Tabel 1.2
Tabel Penjualan Mie Instan Alhami
Tahun Penjualan
2004 7 juta kotak
2005 5 juta kotak
2006 6 juta kotak
2007 5 juta kotak
2008 6 juta kotak
Sumber: PT. Olagafood Industri (Laporan tahunan 2008)
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat fluktuasi dari penjualan Mie Instan Alhami dari
tahun 2004 sampai dengan tahun 2008. Meskipun terdapat penurunan penjualan pada
tahun 2005 tetapi perusahaan dapat tetap bertahan dan bersaing hingga pada saat
sekarang ini. Penurunan ini disebabkan karena kurangnya relationship marketing
yang diciptakan pada PT. Olagafood. Kegiatan relationship baru saja lebih
diperhatikan dan dikembangkan pada tahun 2007. Pada saat ini, perusahaan lebih
fokus untuk tetap mempertahankan pelanggan yang lama dan menjaring pelanggan
yang baru. Apalagi krisis global yang terjadi pada saat ini, perusahaan harus memulai
hubungan yang baik dengan pelanggan sehingga tercipta loyalitas yang dapat dicapai
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Saat ini relationship marketing menjadi topik yang penting dalam kegiatan
bisnis. Manusia yang cerdas menyadari, hubungan yang hangat bisa mencairkan
kebekuan. Hubungan itu harus didasarkan oleh prinsip-prinsip ketulusan dan saling
mendukung, bukan sekedar hubungan transaksional yang semu dan semata-mata
karena perintah kerja atau hitung-hitungan cost-benefit. Dunia pemasaran menggali
terus prinsip-prinsip hubungan manusia. Tentu saja bagi dunia bisnis, hubungan
adalah bisnis, bukan romantisme buta tanpa keinginan mengambil manfaat dari pihak
lainnya (Chan, 2003).
Relationship marketing adalah pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat
dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang
saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan, 2003). Untuk
menghasilkan loyalitas pelanggan melalui program relationship marketing,
perusahaan sangat perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ini
disebabkan karena memiliki pelanggan yang loyal merupakan impian semua
perusahaan.
Menurut Chan (2003) loyalnya pelanggan tidak lagi semata-mata disebabkan
oleh value, baik yang berasal dari kualitas produk, harga produk, tetapi mengarah ke
unique need, yaitu kebutuhan unik yang berbeda dari setiap pelanggan. Relationship
marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit, dan structural ties telah
mendasarkan kegiatan komunikasi pemasaran pada pelanggan yang telah
perusahaan miliki. Ketiga pendekatan ini saling berhubungan dan terikat dalam
menciptakan hubungan yang lebih erat lagi kepada konsumen sehingga terjalin
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
PT. Olagafood Industri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industri yang menghasilkan makanan ringan berupa Mie Instan Alhami, snack
Hole-Hole dan produk lainnya seperti kecap ”Gurumasak”. Sebagai salah satu produsen
mie instan, PT. Olagafood juga menerapkan relationship marketing untuk memupuk
loyalitas konsumennya. Mie Instan Alhami juga memiliki cita rasa yang beragam
seperti rasa kaldu ayam, asam pedas, ayam bawang, kari ayam, soto, mi goreng dan
extra pedas. Mie Instan Alhami memiliki bumbu dengan cita rasa lebih pedas yang
membedakannya dengan mie instan yang lain. Cita rasa pedas yang khas ini menjadi
kelebihan produk mie instan Alhami, apalagi kita mengetahui bahwa masyarakat
Sumatera menyukai rasa pedas. Mie instan Alhami dengan rasa kaldu ayam
merupakan rasa yang paling diminati oleh para konsumennya. Disamping itu produk
mie instan Alhami juga ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan produk mie
instan lainnya.
Relationship marketing yang diterapkan oleh PT. Olagafood mengarah pada
cara menarik pelanggan agar tetap melakukan pembelian ulang seperti pemberian
hadiah langsung seperti piring, gelas dalam kemasan mie instan Alhami, hingga
memberikan hadiah berupa tiket perjalanan bagi pelanggan yang loyal dan memenuhi
persyaratan dalam membeli produk mie instan Alhami. Selain itu PT. Olagafood juga
mengadakan bazaar, bakti sosial yang melibatkan masyarakat umum. Kegiatan ini
dilakukan agar tercipta komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dengan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Relationship Marketing Terhadap
Loyalitas Pelanggan PT. Olagafood Industri Medan. Penelitian ini hanya dibataskan produk PT.Olagafood yang berupa mie instan Alhami”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah terdapat pengaruh antara
relationship marketing yang terdiri dari financial benefit, social benefit, dan
structural ties terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Olagafood?
C. Kerangka Konseptual
Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko,
atau pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian
ulang yang konsisten (Sheth & Mittal dalam Fandi, 2005). Menurut Kotler (2002)
dalam membentuk ikatan yang lebih kuat dengan pelanggan, Relationship Marketing
dapat dilakukan melalui 3 pendekatan, yaitu financial benefit, social benefit,
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Relationship Marketing :
Sumber : Kotler, Marketing, (2002) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka penelitian yang telah disusun,
maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Adanya pengaruh antara Relationship Marketing yang terdiri dari Financial Benefit,
Social Benefit, Structural Ties terhadap Loyalitas Pelanggan PT. OLAGAFOOD.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
Mengetahui dan menganalisis pengaruh Relationship Marketing yang terdiri dari
Financial Benefit, Social Benefit, Structural Ties terhadap loyalitas pelanggan PT.
OLAGAFOOD. Financial Benefit (X1)
Structural Ties (X3)
Social Benefit (X2)
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. 2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Perusahaan
Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengelola untuk lebih dapat memberikan
pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
b. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan perbandingan dan dapat digunakan sebagai tambahan referensi
bagi pihak lain untuk mendukung penelitian ini di masa yang akan datang.
c. Bagi Penulis
Memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir
dalam bidang manajemen khususnya bidang pemasaran.
F. Metode Penelitian
1. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam penelitian adalah:
a. Variabel Independen (X) terdiri dari financial benefit (X1), social benefit
(X2), structural ties (X3)
b. Variabel Dependen (Y), adalah loyalitas pelanggan PT.Olagafood Medan.
2. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang akan diteliti, yang terdiri dari:
a. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
1. Relationship Marketing adalah strategi pemasaran jangka panjang yang
ditujukan untuk mengembangkan dan meningkatkan hubungan yang terus
menerus dan langgeng dengan konsumen.
2. Financial Benefit adalah pemberian manfaat keuangan dan ekonomis berupa
penghematan biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan, pemberian
diskon-diskon khusus serta promo lainnya.
3. Social Benefit adalah peningkatan hubungan dengan mempelajari kebutuhan
dan keinginan para pelanggan bahkan memberikan sesuatu yang sifatnya
pribadi.
4. Structural Ties adalah membangun hubungan yang lebih kuat dengan
pelanggan. Dalam hal ini structural ties mengarah pada penghargaan dan
pengertian yang tinggi yang diberikan perusahaan kepada konsumennya.
b. Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung atau dipengaruhi oleh
variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikatnya adalah loyalitas
pelanggan.
Loyalitas adalah keinginan, kebutuhan, dan harapan konsumen yang telah
terpenuhi, sehingga konsumen melakukan pembelian berulang dan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 1.3
Defenisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Skala Ukur
Financial Benefit
(X1)
a.Harga yang ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan mie instan lainnya.
b.Pemberian discount khusus untuk pembelian tunai
c.Pemberian hadiah yang langsung didapatkan, seperti piring, sendok ataupun gelas.
d.Mudah dijangkau, seperti pembelian dapat dilakukan dengan mudah melalui toko-toko ataupun dapat langsung melalui pabrik dan salesman.
Skala Likert
Social Benefit (X2) a.Perhatian khusus terhadap pelanggan dengan memberikan konsultasi gratis terhadap keluhan-keluhan pelanggan. b.Selain itu tersedianya sarana kotak
suara konsumen yang berupa hotline
service dan suara kotak konsumen.
c.Karyawan yang bersedia membantu setiap saat dibutuhkan.
d.Terdapat informasi yang jelas terhadap produk yang ditawarkan seperti bahan-bahan yang dipakai.
e.Telah lulus sensor Badan Uji POM. f.Produk yang aman dikonsumsi.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Variabel Indikator Skala Ukur
Structural Ties (X3) a.Ikatan dengan para pelanggan dapat diwujudkan dengan pelaksanaan
Bazaar.
b.Adanya kesempatan untuk pergi berlibur bersama bagi para konsumen yang membeli dengan memenuhi target 1000 karton sesuai dengan waktu yang disepakati. c.Tersedia layanan jasa pengiriman
produk.
d.Melayani para pelanggan dengan sopan.
e.Melayani para pelanggan dengan ramah.
Skala Likert
Loyalitas (Y) a.Terdapat keinginan untuk bekerja
sama dalam menyelenggarakan suatu acara.
b.Timbulnya kepercayaan terhadap Mie Instan Alhami.
c.Keinginan untuk membeli produk mie instan Alhami lagi.
d.Dapat merekomendasikan produk mie instan Alhami kepada pihak lain.
Skala Likert
Sumber: Kotler (2002) & Feli Hermanto (2005) (diolah)
3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji suatu kuesioner layak
digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat
ukur melakukan tugas mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
konsistensi dari pengukurannya. Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan program SPSS 15.0 for windows, dengan kriteria sebagai
berikut:
a. Jika rtabel > rhitung, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
b. Jika rtabel < rhitung, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid
Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
(1) Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka pertanyaan reliabel.
(2) Jika r alpha negatif atau lebih kecil dari r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.
Tabel 1.4
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Interpretasi item total statistic yaitu:
1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut
dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata variabel sebesar
70,4000; jika butir (item) dua dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 69,9000;
dan seterusnya.
2. Scale mean if item deleted menerangkan besarnya variance total jika butir (item)
satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 181,156; sedangkan jika
butir dua dihapus adalah 188,544; dan seterusnya.
3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antarskor item dengan skor
total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada
kolom Corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang akan
dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir instrumen.
Nilai rtabel pada 0,05 dengan derajat bebas df = jumlah kasus. Jumlah kasus adalah 36, jadi df adalah 36, maka r (0,05;30) pada uji satu arah 0,361.
Ketentuan untuk pengambilan keputusan validitas adalah (Kuncoro, 2003):
a. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung > rtabel.
b. Butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai rhitung positif dan rhitung < rtabel.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 1.5
Hasil Analisis Uji Validitas
No Butir
Sumber: Hasil Penelitian, (2009) (data diolah)
Ketentuan untuk pengambilan keputusan reliabilitas adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai Cronbach Alpha > 0,80 (Kuncoro dalam Situmorang 2008), maka
pertanyaan tersebut dinyatakan reliabel.
2. Jika nilai Cronbach Alpha < 0,80 (Kuncoro dalam Situmorang 2008), maka
pertanyaan tersebut dinyatakan tidak reliabel.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 1.6
Hasil Analisis Uji Reliabilitas
Butir
Sumber: Hasil Penelitian, (2009) (data diolah)
Tabel 1.6 menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha if item deleted setiap
butir instrumen lebih besar dari 0,80 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap butir
instrumen dinyatakan reliabel.
Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada tabel 1.7 berikut:
Tabel 1.7
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.970 20
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Interpretasi dari Tabel 1.7 adalah sebagai berikut:
a. Pengujian selanjutnya setelah semua butir instrumen dinyatakan valid adalah
reliabilitas kuesioner dengan ketentuan sebagai berikut:
Butir instrumen dinyatakan reliabel apabila ralpha positif dan ralpha > rtabel.
Butir instrumen dinyatakan tidak reliabel apabila ralpha positif dan ralpha < rtabel.
b. Nilai ralpha dapat dilihat pada akhir analisis yaitu sebesar 0.970 sedangkan rtabel
sebesar 0,361
c. Nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka kuesioner tersebut reliabel
sehingga dapat diteliti.
4. Pengukuran Variabel
Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak
setuju mengenai berbagai pernyataan yang ada diatas.
Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia,
kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah yang ditafsir
sebagai posisi responden dalam skala likert.
Kriteria pengukurannya adalah sebagai berikut:
Sangat setuju : diberi skor 5
Setuju : diberi skor 4
Kurang setuju : diberi skor 3
Tidak setuju : diberi skor 2
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. 5. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Olagafood Industri yang berlokasi di Jl. Batang
Kuis gg. Sentosa Pasar 7 No.54 Desa Buntu Bedimbar kecamatan Tanjung Morawa
Medan. Waktu penelitian Februari 2009 – Mei 2009.
6. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004). Populasi dalam
penelitian ini adalah toko-toko yang melakukan pembelian Mie Instan Alhami dari
PT. Olagafood.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2004). Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit
populasi (Kuncoro, 2003). Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling. Peneliti mengklasifikasikan populasi menurut kriteria tertentu
dan menentukan jumlah sampel yang dikehendaki. Menurut Gay dalam Umar (2001),
jumlah 10% dari populasi sudah dianggap mewakili populasi. Berdasarkan data yang
diperoleh terdapat 358 jumlah toko-toko yang melakukan pembelian lebih dari dua
kali dalam 1 bulan, maka dari itu peneliti akan mengambil 36 orang sebagai
sampelnya. Adapun konsumen ini hanya terbatas pada wilayah atau toko-toko dan di
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. 7. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu:
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari responden yang dipilih pada lokasi
penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan kuesioner dan melakukan
wawancara.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai
tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan internet untuk mendukung penelitian.
8. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Kuesioner
Memberikan daftar pertanyaan kepada pelanggan yang telah ditetapkan
sebagai sampel atau responden penelitian.
b. Studi Pustaka
Dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data-data yang diperoleh dari
PT. Olagafood Medan, maupun dari buku-buku literatur, jurnal, majalah dan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. 9. Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini juga memakai beberapa pengujian asumsi klasik, yaitu:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dalam bentuk
lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal,
yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.
(Situmorang, 2008).
2. Uji Heteroskedastisitas
Dilakukan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama
di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan
homoskedastisitas. Apabila varians berbeda, maka dikatakan terjadi
heteroskedastisitas. Alat untuk mengujinya terbagi 2 yaitu, dengan alat analisis grafik
atau dengan analisis residual yang berupa statistik (Situmorang, 2008).
3. Uji Multikolinieritas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (Hakim, 2001), jika terdapat korelasi antara
variabel bebas maka dapat dikatakan terdapat masalah multikolinieritas. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Uji
multikolinearitas menggunakan kriteria Variance Inflation Factor (VIF) dengan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
1. Bila VIF > 5 terdapat masalah multikolinieritas yang serius.
2. Bila VIF < 5 tidak terdapat masalah multikolinieritas yang serius
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Uji Determinasi (Goodness Of Fit)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen menjelaskan variabel dependen. Semakin besar nilai koefisien
determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel
terikat (Sarwono, 2005).
b. Uji F statistik.
Uji F statistik dilakukan untuk melihat secara bersama-sama apakah ada
pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas ( X1, X2, X3 ) berupa financial
benefit, social benefit, structural ties terhadap loyalitas pelanggan yaitu variabel
dependen (Y). Model hipotesis yang digunakan dalam uji F statistik ini adalah:
H0 : bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel terikat.
Ha : bi ≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama -sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.
Nilai F statistik akan dibandingkan dengan nilai F tabel dengan tingkat kesalahan ( )
= 5%. Kriteria uji yang digunakan:
H0 diterima bila F0 < tabel.
Ha diterima bila F0 > tabel
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Pengujian secara parsial ini akan menguji setiap variabel bebas (X1, X2, X3)
untuk mengetahui apakah mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap
variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2004).
10. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linear
berganda. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 15.0 for windows.
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengolah,
menyajikan dan menginterpretasi data sehingga diperoleh gambaran yang jelas
mengenai masalah yang dihadapi dalam perhitungan.
b. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh
variabel bebas (financial benefit, social benefit, structural ties) terhadap variabel
terikat (loyalitas pelanggan PT. Olagafood).
Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: (Sugiyono, 2004)
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Dimana: Y = loyalitas pelanggan PT. Olagafood
a = konstanta
b1...b3 = koefisien regresi
X1 = variabel financial benefit
X2 = variabel social benefit
X3 = variabel structural ties
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dilakukan oleh David Christian Marbun (2008), dengan
judul “Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan pada CV.
Anugrah Medan. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui dan
menggambarkan pengaruh antara financial benefit, social benefit, dan structural
benefit terhadap loyalitas pelanggan di CV. Anugrah Medan. Metode pengujian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier
berganda. Hasil penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier berganda
diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (26,909 > 2,76), yang berarti variabel bebas yang terdiri
dari financial benefit, social benefit, dan structural benefit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Anugrah Medan. Pengujian
Koefisien Determinasi (R2) yang didapat adalah sebesar 59% dengan tingkat
signifikansi 0.000 (<0.05). Melalui uji parsial didapat variabel social benefit
merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi loyalitas pelanggan pada
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. B. Pengertian Relationship Marketing
Menurut Amin Tunggal (2008) relationship marketing merupakan fokus pada
hubungan antara perusahaan dan pelanggannya berdasarkan kerjasama dan
kolabarasi. Proses yang berkesinambungan dalam melaksanakan aktivitas yang
koperatif dan kolaboratif dengan pelanggan untuk menciptakan atau meningkatkan
nilai ekonomis bersama dengan biaya yang lebih rendah.
Relationship Marketing merupakan proses untuk mengindentifikasi dan
membangun, memelihara, memperkuat, dan bila perlu menghentikan hubungan
dengan pelanggan dan pemangku kepentingan yang lain, dengan menguntungkan,
agar tujuan dari semua pihak yang terlibat dipenuhi, dilakukan dengan cara saling
memberikan dan memenuhi janjinya.
Chan (2003) menyatakan relationship marketing dapat didefenisikan sebagai
pengenalan setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua
arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan
dan perusahaan.
Seiring dengan majunya perkembangan jaman, konsumen menjadi semakin
kritis. Hal ini disebabkan karena konsumen dihadapkan pada banyaknya pilihan
produk dan selain itu ditunjang dengan arus informasi tentang produk dan jasa yang
mudah diperoleh. Pemasar pun tidak tinggal diam. Mereka melakukan segala sesuatu
yang dapat mengalahkan pesaing. Dengan melihat fenomena tersebut paradigma
tersebut dibutuhkan relationship antara perusahaan dengan konsumen.
Relationship marketing berarti terjadi perubahan dari sekadar berorientasi
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
pelanggan menjadi melibatkan pelanggan dalam aktivitas bisnis, dari menjual dan
memberi informasi menjadi memperoleh informasi dan memuaskan pelanggan (
Keegan, et.al: 2002).
Menurut Kotler dan Amstrong (2006) dalam membentuk ikatan yang lebih kuat
dengan pelanggan, relationship marketing dapat dilakukan melalui 3 (tiga)
pendekatan, yaitu:
1. Financial benefit
Memberi manfaat keuangan dan ekonomis berupa penghematan biaya yang
dikeluarkan oleh pelanggan, pemberian voucher, hadiah langsung dari kemasan
berupa piring, gelas, sendok, dan hadiah lainnya.
2. Social benefit
Manfaat yang diperoleh adalah untuk membantu meningkatkan hubungan
dengan mempelajari kebutuhan dan keinginan para pelanggan bahkan memberikan
sesuatu yang sifatnya pribadi.
3. Structural ties
Ikatan struktural akan membantu hubungan yang lebih kuat dengan
pelanggan. Perusahaan akan selalu membantu konsumen untuk memberikan
informasi mengenai segala sesuatunya yang akan membantu konsumen.
C. Loyalitas Pelanggan
1. Pengertian Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen telah diakui sebagai faktor dominan yang mempengaruhi
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
tujuan strategis yang paling penting dari perusahaan dalam kurun waktu belakangan
ini (Goni,
Pelanggan yang loyal dapat meningkatkan pendapatan badan usaha secara
terus menerus dan hal ini sangat penting bila derajat pembelian secara berulang-ulang
sangat tinggi. Menjual produk atau jasa pada pelanggan yang telah ada akan lebih
murah 4-7 kali jika dibandingkan dengan menjual kepada pelanggan baru. Pelanggan
yang loyal akan memberikan kesempatan yang lebih besar bagi badan usaha untuk
meningkatkan penjualan dan memberikan pendapatan jangka panjang.
Pengertian tentang seorang pelanggan yang loyal menurut Griffin (2003)
adalah ”A loyal customer is one who makes regular repeat purchases,purchase
across product and service lines, refers others and demonstrates an immunity to the
pull of the competition.” Hal ini berarti bahwa pelanggan yang loyal adalah
pelanggan yang memiliki ciri-ciri antara lain melakukan pembelian yang berulang
pada suatu badan usaha yang sama, membeli lini produk dan jasa yang ditawarkan
oleh badan usaha yang sama, dan memberitahukan kepada orang lain tentang
kepuasan-kepuasan yang didapat dari badan usaha dan menunjukkan kekebalan
terhadap tawaran-tawaran dari badan usaha pesaing. Menurut Kotler dan Amstrong
(2006), ”And the best approach to customer retention is to deliver high customer
satisfication and value that result in customer loyalty.” Pendekatan terbaik untuk
mempertahankan pelanggan adalah dengan memberikan kepuasan yang tertinggi dan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. 2. Karakteristik Pelanggan yang Loyal
Menurut Griffin (2003), pelanggan yang loyal memiliki karakteristik
sebagai berikut:
a. Melakukan pembelian secara teratur
b. Membeli diluar produk lini/jasa
c. Merekomendasikan kepada orang lain
d. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing
3. Tahapan Loyalitas Pelanggan
Brown dalam Hurriyati (2005) mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan
terdiri atas tiga tahap, sebagai berikut:
a. The Courtship
Pada tahapan ini, tercipta hubungan yang erat antara perusahaan dengan
pelanggan sebatas transaksi, pelanggan masih mempertimbangkan
produk/jasa dan harga. Apabila penawaran produk/jasa dan harga yang
diberikan pesaing lebih baik, maka mereka akan berpindah.
b. The Relationship
Pada tahap ini, tercipta hubungan yang erat antar perusahaan dengan
pelanggan. Loyalitas yang terbentuk tidak lagi atas dasar pertimbangan
jasa/produk dan harga, walaupun tidak ada jaminan pelanggan tidak akan
melihat produk pesaing. Selain itu, dalam tahap ini terjadi hubungan yang
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
c. The Marriage
Pada tahapan ini hubungan jangka panjang telah tercipta dan keduanya tidak
dapat dipisahkan. Loyalitas tercipta akibat adanya kesenangan dan
ketergantungan pelanggan kepada perusahaan.
4. Jenis-Jenis Loyalitas
Terdapat empat jenis loyalitas yang berbeda yaitu:
a. Tanpa loyalitas
Konsumen memiliki berbagai alasan tidak mengembangkan loyalitas terhadap
produk atau jasa tertentu. Secara umum, perusahaan harus menghindari para
pembeli sejenis ini, karena mereka tidak akan pernah menjadi pelanggan yang
loyal, mereka hanya memberikan sedikit kontribusi terhadap keuangan
perusahaan. Tantangannya adalah menghindari sebanyak mungkin
orang-orang seperti ini dan lebih memilih konsumen yang loyalitasnya dapat
dikembangkan (Griffin, 2005).
b. Loyalitas yang lemah
Keterikatan yang lemah digabungkan dengan pembelian berulang yang tinggi,
menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Konsumen ini membeli karena
kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian ”karena kami selalu menggunakannya” atau
”karena sudah terbiasa”. Pembeli ini merasakan tingkat ketidakpuasan yang nyata.
Loyalitas jenis ini paling sering umum terjadi pada produk yang sering dibeli
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
c. Loyalitas tersembunyi
Tingkat prerefensi yang relatif tinggi digabungkan dengan tingkat pembelian
yang rendah, menunjukan loyalitas tersembunyi (latent loyalty). Bila pelanggan
memiliki loyalitas yang tersembunyi, maka yang menentukan pembelian berulang
adalah pengarus situasi dan bukan pengaruh sikap. Dengan memahami faktor situasi
yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi, maka perusahaan dapat menggunakan
strategi untuk mengatasinya (Griffin, 2005).
d. Loyalitas premium
Loyalitas premium adalah jenis loyalitas yang paling sering dapat
ditingkatkan,yang terjadi bila ada tingkat keterkaitan yang tinggi dan tingkat
pembelian berulang yang juga tinggi. Ini merupakan jenis loyalitas yang lebih disukai
untuk semua konsumen di setiap perusahaan. Pada tingkat preferensi yang paling
tinggi tersebut,orang bangga karena menemukan dan menggunakan produk tertentu
dan senang membagi pengetahuan mereka dengan rekan dan keluarga (Griffin, 2005).
D. Kualitas Pelayanan
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan
produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka
meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas
yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan atau
keinginan pelanggan.
Kualitas jasa berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan, retensi pelanggan,
komunikasi gethok tular (word-of-mouth communication), pembelian ulang, loyalitas
pelanggan, pangsa pasar, profitabilitas dan citra korporasi. Hampir setiap perusahaan
mempekerjakan petugas pelayanan pelanggan dan kebutuhan akan tenaga ahli dalam
memberikan pelayanan bermutu yang terus meningkat. (Sunarto, 2006)
Kualitas harus dinilai dari kebutuhan pelanggan dan berpikir pada persepsi
pelanggan. Konteks kualitas jasa harapan pelanggan mempunyai peranan yang besar
dalam evaulasi kualitas yang dirasakan. Konsekuensi hasil yang sama dapat dinilai
berbeda oleh konsumennya.
E. Pengaruh Relationship Marketing dengan Loyalitas Pelanggan
Banyak badan usaha berusaha membedakan dirinya dengan cara tidak menjadi
yang terbesar tetapi dengan memberi service yang terbaik. Harga yang murah dan
spesifikasi produk yang baik tidak selalu memenangkan penjualan, sebaliknya kunci
terletak pada penciptaan hubungan yang kuat dengan pelanggan. Pengaruh
relationship marketing terhadap loyalitas pelanggan dinyatakan oleh Schiffman
(2002) sebagai berikut : Relationship marketting diciptakan untuk mengembangkan
kesetiaan dan komitmen pelanggan terhadap produk dan jasa badan usaha. Dengan
demikian, relationship marketing dapat dicapai dengan menciptakan hubungan yang
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Relationship marketing ditekankan pada pengembangan ikatan jangka panjang
dengan pelayanan yakni dengan cara membuat pelanggan merasa nyaman terhadap
pelayanan badan usaha melalui interaksi dan koneksi pribadi terhadap bisnis. Oleh
karena itu mempertahankan pelanggan menjadi kunci utama dalam suatu perusahaan
untuk lebih sukses dibandingkan pesaingnya. Hubungan pelanggan (customer
relation) merupakan simpul paling penting dalam menghadapi pelanggan pada saat
menjawab pertanyaan, demonstrasi, transaksi, pengiriman dan penjualan (Foster,
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.Sejarah Perusahaan
Pada tahun 1997 PT. Olagafood Industri didirikan di Medan oleh Bapak Ir. Djoesianto Law. Bapak Ir. Djoesianto Law bertindak sebagai pemilik dan presiden
direktur dari PT. Olagafood, sedangkan istrinya Ibu Nurni Angsana bertindak sebagai
Presiden Komisaris. PT. Olagafood mempunyai alamat kantor di jalan Sutomo No.60
Medan. Sedangkan pabrik dari PT. Olagafood berada di jalan Batang Kuis gg.
Sentosa No.54 Desa Buntu Bedimbar Tanjung Morawa yang berluas 2 ha.
Pada tahun 1997 PT. Olagafood Industri hanya memproduksi minuman
kaleng air kelapa untuk diekspor ke Taiwan, Brazil, dan negara-negara ekspor
lainnya. Setelah itu ditahun 1998 PT. Olagafood memproduksi mie instan dengan
merek “Alhami” untuk di pasarkan. Di tahun 2001, PT. Olagafood memperkenalkan
produk mie instan lagi dengan merek “Santrimie”. Pada tahun yang sama pula PT.
Olagafood juga memasarkan produk mie instan vegetarian dengan merek “Maitri”.
Di tahun 2002, PT. Olagafood memproduksi kecap untuk produksi mie instannya
sendiri. Kecap “Gurumasak” merupakan merek yang digunakan dalam proses
pemasarannya.
Di tahun 2005, Olagafood memperkenalkan produk snack mie instan “Hola
Hole” dipasaran. Pada tahun 2006 PT. Olagafood memperluas pabriknya yang ada di
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
“Alimi”. Pada tahun 2007, PT. Olagafood membuat produk snack mie instan lagi
dengan merek “Mikka” yang dipasarkan pada tahun 2008.
B. Visi dan Misi serta Komitmen Perusahaan
PT. OLAGAFOOD INDUSTRI MAKANAN & MINUMAN adalah
perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan minuman menyadari betapa
pentingnya memproduksi makanan dan minuman sesuai dengan Standar Nasional dan
Internasional. Oleh karena itu PT. Olagafood mempunyai visi untuk menjamin
keamanan dan kehalalan produk. Disamping itu PT. Olagafood juga mempunyai misi
untuk menciptakan produk yang bermutu, aman dan halal untuk kepuasan pelanggan,
karena apabila pelanggan puas maka PT. Olagafood akan bangga akan produk yang
diciptakannya.
PT. Olagafood juga mempunyai komitmen untuk memproduksi makanan
yang memenuhi standar serta mengikuti ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Pengawasan Obat dan Makanan
(POM). Kesehatan karyawan, proses produksi, lingkungan pabrik, penggudangan,
bahan-bahan yang digunakan juga mengikuti prosedur yang telah disepakati
bersama. Sehingga tidak dapat diragukan lagi bahwa produk-produk PT. Olagafood
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola
tetap hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, atau posisi-posisi,
maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas dan wewenang serta
tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung
unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.
PT. Olagafood menggunakan struktur organisasi garis dalam menjalankan
organisasi. Struktur organisasi garis ini menunjukkan bahwa pimpinan perusahaan
merupakan pengambil keputusan yang utama dan menetapkan kebijakan-kebijakan
yang akan dijalankan. Wewenang yang diberikan berupa garis lurus dari pimpinan
perusahaan sampai dengan pelimpahan wewenang kepada sub-sub divisi lainnya.
Pengawasan juga dilakukan secara langsung sampai kepada karyawan serta staf-staf
lainnya.
D. Uraian Tugas
Tugas dan tanggung jawab dari masing-masing dari organisasi dapat
diuraikan secara terperinci sebagai berikut:
1. President Commisioner (Presiden Komisaris)
Mengawasi seluruh sub-sub divisi dari organisasi, menyusun kebijakan
perusahaan, mengadakan rapat tahunan untuk pengambilan keputusan, tetapi
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
2. Commisioner (Komisaris)
Komisaris akan memeriksa semua laporan audit dan keuangan tahunan dari
perusahaan. Selain itu komisaris juga akan berhubungan langsung dengan
eksternal dan internal auditor. Komisaris juga tidak terjun langsung dalam
proses organisasi.
3. President Director (Presiden Direktur)
Presiden direktur ikut terjun langsung dalam proses organisasi, baik dalam
pengawasan, pengambilan keputusan sehari-hari, mengkoordinasi serta
pemberian arahan.
4. Director (Direktur)
Direktur bertugas membawahi setiap sub-sub divisi bagian, ia mengawasi
proses pelaksanaan organasasi yang dibawahi oleh masing-masing manajer
sub-sub divisi.
5. Marketing Manager (Manajer Pemasaran)
Manajer pemasaran membawahi bagian administrasi, supervisor dan
salesman. Proses pemasaran, distribusi produk merupakan tugas dari divisi
ini.
6. Finance & Accounting Manager ( Manajer Akuntan dan Keuangan)
Manajer ini membawahi bagian akuntan, keuangan, dan pembelian. Divisi ini
bertugas untuk mengatur keuangan perusahaan, cash-flow, serta pembelian
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
7. Export-Import Manager (Manajer Ekspor-Impor)
Manajer ini membawahi para stafnya yang langsung berhubungan eksternal
perusahaan serta perusahaan lainnya. Divisi ini bertugas untuk meningkatkan
ekspor dan impor produk.
8. Factory Manager (Manajer Pabrik)
Manajer pabrik membawahi bagian produksi, teknik, gudang serta bagian
sumber daya manusia. Pada divisi ini bertugas untuk melaksanakan proses
produksi yang dilakukan oleh para staf pabrik, baik dari pengemasan,
pengepakan sampai produk yang siap dipasarkan. Penetapan posisi karyawan
juga dilakukan pada divisi ini.
9. Quality Control Manager ( Manajer Kualitas Kontrol)
Manajer kualitas kontrol yang terdiri dari staf-stafnya bertugas untuk menjaga
mutu dari produk perusahaan, sehingga produk yang diciptakan aman, dan
terjamin untuk dikonsumsi.
PT. Olagafood memiliki 529 orang karyawan pabrik dan staf di perusahaan.
Disamping itu perusahaan juga menyediakan fasilitas seperti:
1. 6 buah asrama untuk manajer dan para staf
2. Karyawan memiliki 2 shift dimana shift pertama dari jam 8.00 pagi sampai
dengan jam 05.00 sore, sedangkan shift kedua dari jam 10.00 malam sampai
dengan jam 07.00 pagi.
3. Memiliki kantin yang menjual makanan dan minuman, serta merupakan
tempat makan dan beristirahat sewaktu jam istirahat.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
5. Memiliki fasilitas klinik untuk karyawan yang sakit atau terluka sewaktu
melakukan tugasnya.
6. Memiliki lapangan bermain, lapangan sepak bola, dan lapangan bulu tangkis.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Adapun jumlah
pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel bebas adalah 16 butir
pernyataan dan 4 butir pernyataan untuk variabel terikat. Kuesioner yang diberikan
kepada responden mengenai pendapat responden tentang relationship marketing yang
diterapkan oleh PT. Olagafood yang mempengaruhi loyalitas pelanggan. Dari
kuesioner dapat diperoleh gambaran umum responden pada penelitian ini seperti pada
tabel dibawah ini:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan Usia
Usia
25-35 tahun 36-45 tahun >45 tahun Total
F % F % F % F %
8 22 19 53 9 25 36 100
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa banyaknya responden berdasarkan usia yang
memiliki rentang usia 25-35 tahun sebanyak 8 orang atau sebesar 22%, banyaknya
responden rentang usia 36-40 tahun sebanyak 19 orang atau sebesar 53%, dan
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Laki-Laki Perempuan Total
F % F % F %
24 67 12 33 36 100
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa banyaknya responden berdasarkan jenis
kelamin laki-laki sebanyak 24 orang atau sebesar 67% dan responden perempuan
berjumlah 12 orang atau sebesar 33%.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Periode Pembelian mie instan Alhami
Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan periode pembelian mie instan alhami PT. Olagafood
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa banyaknya responden berdasarkan periode
pembelian mie instan Alhami yang membeli rentang 1 minggu sekali sebanyak 11
orang atau sebesar 31%, banyaknya responden membeli rentang 2 minggu sekali
sebanyak 13 orang atau sebesar 36%, dan banyaknya responden membeli lebih dari 3
kali dalam 1 bulan sebanyak 12 orang atau sebesar 33%.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 4.4
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Financial Benefit PT. Olagafood
Item STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F %
1 0 0% 0 0% 0 0% 27 75% 9 25% 36
2 0 0% 0 0% 2 5% 33 92% 1 3% 36
3 0 0% 0 0% 4 11% 27 75% 5 14% 36
4 0 0% 0 0% 10 28% 21 58% 5 14% 36
5 0 0% 0 0% 11 30.5% 23 64% 2 5.5% 36
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Berdasarkan data pada Tabel 4.4 dapat diketahui Butir (1) Harga yang
ditawarkan lebih murah dibandingkan dengan produk lain mendapat tanggapan sangat
setuju 25%, setuju 75%, kurang setuju 0%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%.
Butir (2) Produk mudah untuk didapatkan mendapat tanggapan sangat setuju 3%,
setuju 92%, kurang setuju 5%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (3)
Adanya pemberian discount khusus kepada pelanggan mendapat tanggapan sangat
setuju 14%, setuju 75%, kurang setuju 11%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%.
Butir (4) Produk mie Instan Alhami dapat dijangkau oleh semua kalangan masyarakat
mendapat tanggapan sangat setuju 14%, setuju 58%, kurang setuju 28%, tidak setuju
0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (5) Pemberian hadiah langsung mendapat
tanggapan sangat setuju 5.5%, setuju 64%, kurang setuju 30.5%. Pada butir ini tidak
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Social Benefit PT. Olagafood
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat diketahui Butir (1) Adanya call
centre mendapat tanggapan sangat setuju 19.5%, setuju 61%, kurang setuju 19.5%,
tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (2) Karyawan bersedia membantu
konsumen setiap saat mendapat tanggapan sangat setuju 14%, setuju 58%, kurang
setuju 28%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (3) Bahan-bahan yang
dipakai tertera dengan jelas informasinya pada kemasan mendapat tanggapan sangat
setuju 14%, setuju 55.5%, kurang setuju 30.5%. Pada butir ini tidak ada responden
yang memilih jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.
Tabel 4.6
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Structural Ties PT. Olagafood
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Berdasarkan data pada Tabel 4.6 dapat diketahui Butir (1) Pelaksanaan bazaar untuk
meningkatkan hubungan dengan pelanggan mendapat tanggapan sangat setuju 28%,
setuju 72%, kurang setuju 0%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (2)
Karyawan memberikan pelayanan yang ramah mendapat tanggapan sangat setuju
17%, setuju 61%, kurang setuju 22%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir
(3) Karyawan memberikan pelayanan yang sopan mendapat tanggapan sangat setuju
14%, setuju 55.5%, kurang setuju 30.5%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%.
Butir (4) Perusahaan memberikan hadiah berupa tiket wisata mendapat tanggapan
sangat setuju 17%, setuju 75%, kurang setuju 8%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju
0%. Butir (5) Produk diantarkan tepat waktu mendapat tanggapan sangat setuju 23%,
setuju 69%, kurang setuju 8%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (6)
Pemberitahuan terlebih dahulu apabila terdapat perubahan informasi mengenai
produk mendapat tanggapan sangat setuju 14%, setuju 69%, kurang setuju 17%, tidak
setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (7) Pemberitahuan terlebih dahulu apabila
terdapat perubahan informasi mengenai harga mendapat tanggapan sangat setuju 6%,
setuju 69%, kurang setuju 25%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (8)
Produk diciptakan lebih inovatif mendapat tanggapan sangat setuju 11.1%, setuju
55.5%, kurang setuju 33.4%. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009. Tabel 4.7
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Loyalitas PT. Olagafood
Item STS TS KS S SS Total
F % F % F % F % F %
1 0 0% 0 0% 1 3% 29 80% 6 17% 36
2 0 0% 0 0% 3 8% 28 78% 5 14% 36
3 0 0% 0 0% 7 19.4% 22 61.2% 7 19.4% 36
4 0 0% 0 0% 4 11% 27 75% 5 14% 36
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diketahui Butir (1) Adanya keinginan
untuk melakukan pembelian ulang mendapat tanggapan sangat setuju 17%, setuju
80%, kurang setuju 3%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (2) Bersedia
merekomendasikannya kepada pihak lain mendapat tanggapan sangat setuju 14%,
setuju 78%, kurang setuju 8%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (3)
Percaya terhadap merek mie instan Alhami mendapat tanggapan sangat setuju 19.4%,
setuju 61.2%, kurang setuju 19.4%, tidak setuju 0%, sangat tidak setuju 0%. Butir (4)
Keinginan untuk dapat bekerjasama dengan PT.Olagafood mendapat tanggapan
sangat setuju 14%, setuju 75%, kurang setuju 11%. Pada butir ini tidak ada responden
yang memilih jawaban tidak setuju dan sangat tidak setuju.
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi
normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui uji statistik non-parametik
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation .58742358
Most Extreme Differences
Absolute .151
Positive .151
Negative -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .908
Asymp. Sig. (2-tailed) .382
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Nugroho (2005) memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk
Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar dari level
of significant ( = 5%), maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. Melalui
Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,872 dan diatas nilai
signifikan (0,05). Dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel
independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikol, yaitu adanya masalah
multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara
variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
a Dependent Variable: LOYALITAS
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Multikol dapat dilihat melalui VIF (Variance inflation factor) dan tolerance, jika
VIF > 5 maka variabel ada masalah multikol. Jika VIF < 5 maka tidak terdapat
masalah multikol, dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 (Situmorang, 2008).
Melalui Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF < 5 dan nilai tolerance mendekati 1
maka tidak ditemukan masalah multikolinearitas pada penelitian ini.
3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan
dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heterokedastisitas terjadi jika
residual tidak memiliki varian yang konstan. Alat untuk menguji heterokedastisitas
dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik (scatter plot) atau dengan
pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Glejser (Situmorang, 2008).
a. Pendekatan Statistik (Uji Glejser)
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikasi > 0,05, maka tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas.
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
a Dependent Variable: ABSUT
Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Pada Tabel 4.10 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas,
dimana hasil uji signifikan financial benefit, social benefit dan structural ties
masing-masing menunjukkan lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat
adanya heterokedastisitas dalam model regresi.
a. Pendekatan Grafik
Heterokedastisitas dapat juga dilihat melalui gambar scatterplot. Gambar
scatterplot dapat mengindikasi ada atau tidaknya gejala heterokedastisitas. Apabila
grafik membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan
heterokedastisitas. Jika grafik tidak membentuk pola atau acak maka regresi tidak
Erika : Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada PT Olagafood Industri Medan, 2009.
Gambar 4.1 Scatterplot Dependent Variable (Loyalitas) Sumber: Hasil penelitian, (2009) (data diolah)
Gambar 4.1 diatas menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak
teratur, terdapat titik-titik yang berpencar dan tidak membentuk pola. Kesimpulan
yang dapat diperoleh adalah tidak terdapat gejala heterodastisitas.
C. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variabel bebas (financial benefit, social benefit, structural ties) terhadap
variabel terikat (loyalitas) pada PT. Olagafood Industri Medan. Analisis dilakukan
dengan menggunakan bantuan SPSS versi 15.00 dengan menggunakan metode enter.
Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh