• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pemeliharaan Pabrik Pada Pompa-Pompa Di Satsiun Raw Water Pump Perusahaan Pengolahan Air Minum PT. Tirtanadi Cabang Sunggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Studi Pemeliharaan Pabrik Pada Pompa-Pompa Di Satsiun Raw Water Pump Perusahaan Pengolahan Air Minum PT. Tirtanadi Cabang Sunggal"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA AKHIR

STUDI PEMELIHARAAN PABRIK

PADA POMPA-POMPA DI STASIUN RAW WATER PUMP PERUSAHAAN PENGOLAHAN AIR MINUM

PT. TIRTANADI CABANG SUNGGAL

AMRI M. SEJUAON SIREGAR

035202037

KARYA AKHIR YANG DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI

SALAH SATU SYARAT MEMPEROLEH

IJAZAH SARJANA SAINS TERAPAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI MEKANIK INDUSTRI

PROGRAM DIPLOMA-IV FAKULTAS TEKNIK

(2)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Umum Perusahaan... 1.2 Lokasi Perusahaan... 1.3 PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal... 1.4 Kebutuhan Pompa pada PDAM Tirtanadi Sunggal... 1.5 Tujuan Penulisan... 1.6 Batasan Masalah... 1.7 Metodologi Penulisan... BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan peranan pemeliharaan... 2.2 Jenis-Jenis Pemeliharaan... 2.3 Organisasi Maintenance... 2.4 Planning... 2.5 Beban Kerja... 2.6 Pelumas dan Pelumasan... 2.7 Material Kontrol Dan Pembelian... 2.8 Hubungan Antara Bagian Teknik... 2.9 Man Power... 2.10 Hubungan Jumlah Man Power Dengan Keahlian... 2.11 Pembiayaan Operasional... 2.12 Man Hour... 2.13 Equipment, Tool, Material dan Consumable... 2.14 Pengertian dan Cara Kerja Pompa... 2.15 Klasifikasi Pompa... BAB III PROSES PENGOLAHAN AIR

(3)

3.4 Raw Water Pump... 3.5 Clearator... 3.6 Filtering... 3.7 Reservoir... 3.8 Finish Water Pump... 3.9 Slude Laagon... 3.10 Bahan-Bahan Kimia... BAB IV Analisa Maintenance pada Raw Water Pump

4.1 Pembahasan Maintenance pada Raw Water Pump... 4.2 Hubungan Biaya Dengan Maintenance...

4.2.1 Hubungan Biaya Dengan Man Hour... 4.2.2 Hubungan Biaya Dengan Tool... 4.2.3 Hubungan Biaya Dengan Equipment... 4.2.4 Hubungan Biaya Dengan Material... 4.2.5 Hubungan Biaya Dengan Consumable... 4.2.6 Analisa Preventive Maintenance pada Raw Water Pump... BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7.2 Saran... DAFTAR PUSTAKA

(4)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1SEJARAH UMUM PERUSAHAAN

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi merupakan perusahaan

milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang khusus bergerak dalam bidang

penyedian air minum dan pendistribusiannya khusus daerah Kota Medan dan

sekitarnya. Perusahaan ini didirikan sejak masa pendudukan Belanda pada tanggal

23 september 1905 dengan nama N.V Water Leiding Maatschappij Ayer Baressih

dan berkantor pusat di Amsterdam- Belanda.

Setelah melewati zaman Belanda dan Jepang, serta memasuki masa

kemerdekaan RI, berganti nama menjadi STANS, maka pada tahun 1979

berdasarkan PERDA Provinsi Daerah Tingkat I Sumut, No. 11 tahun 1979

dengan berpedoman kepada UU No. 5 tahun 1963 tentang perusahaan daerah,

maka resmi berdiri perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi, milik Provinsi

Sumatera Utara atau lebih akrab dikenal dengan PDAM Tirtanadi. Setelah

ditetapkan melalui Perda No. 11 tahun 1979 dan disempurnakan oleh Perda No.

25 tahun 1985 PDAM Tirtanadi semakin berkembang dan mengalami banyak

perubahan serta kemajuan jumlah pelanggan, pada tahun 1979 sebanyak 43.119

sambungan, pada tahun 1993 menjadi 150.000 sambungan dan akhir 1996 lebih

dari 200.000 sambungan ke rumah pelanggan.

Daerah pelayanan PDAM Tirtanadi sebagian besar meliputi Kota Medan,

(5)

2

Tirtanadi mempunyai beberapa cabang, yaitu: Medan Sunggal, Deli Tua,

Belawan, Padang Bulan, Medan Denai, Berastagi, Tuasan, Sibolangit, Sei Agul,

dan Teluk Dalam-Nias. Untuk mengantisipasi permintaan air bersih oleh

masyarakat dalam 5 tahun sampai 10 tahun mendatang, telah dipersiapkan dan

direncanakan pembangunan Instalasi air bersih yang baru dengan kapasitas 3000

liter/detik di Belumai, Tanjung Morawa.

Upaya-upaya untuk senantiasa berusaha memenuhi permintaan masyarakat

akan air bersih bertujuan untuk ikut menunjang peningkatan masyarakat dalam

pembangunan ekonomi. Perwujudan pelaksanaan misi ini, perusahan selalu

menjaga kualitas dari mutu produksi yang selalu menjadi perhatian utama dari

pengawasan yang bertugas di setiap instalasi pengolahan air.

1.2 LOKASI PERUSAHAAN

Kantor pusat PDAM Tirtanadi terletak di Jalan. Sisingamangaraja XII,

No. 1 Medan dengan alamat kantor-kantor cabangnya adalah sebagai berikut:

1. Cabang utama, terletak di Jl. Raja Sisimangaraja XII, No. 1 Kota Medan

2. Cabang Berastagi, Jl. Veteran No. 2, Brastagi.

3. Cabang Padang Bulan Jl. Let. Jend. Djamin Ginting , Km 9 Kota Medan.

4. Cabang Sungggal, Jl. PAM tirtanadi Sunggal.

5. Cabang Belawan, Jl. Kota Medan-Belawan Km 15,5 Martubung.

6. Cabang Sibolangit, Jl. Raya Kota Medan – Brastagi Sibolangit.

7. Cabang Sei Agul, Jl. Gereja No. 32 Kota Medan.

8. Cabang Kota Medan Denai, Jl. Garuda Perumas Mandala, Belawan.

(6)

3

1.3 PDAM TIRTANADI INSTALASI SUNGGAL

Pembangunan proyek pengembangan yang berlokasi di Sunggal dibangun

diatas areal tanah ± 8,5 Ha. Instalasi ini berjarak ± 8,5 km dari pusat Kota Medan

telah selesai dikerjakan sesuai rencana, yaitu 3 tahun anggaran, pekerjaan fisik

tanggal 26 maret 1998 selesai dan sekaligus dioperasikan dengan kapasitas 1300

liter/detik. Pada awal Pebruari 1990 unit-unit yang dibangun pada tahap pertama,

yaitu :

 Bangunan bendungan.

 Bangunan Pengendapan/ pintu masuk / bak pengendap.

 Bangunan pompa air baku.

 Clearator 5 unit.

 Filter unit 32 chanel.

 Reservoar volume- 2 ( 50 x 40 x 30 ) m.

 Rumah pompa air bersih.

 Rumah genset dan trafo

 Ruang chemical.

 Ruang clhorinase

 Pipa transmisi

 Dinding penahan tanah sepanjang sungai.

1.4 KEBUTUHAN POMPA PADA PDAM TIRTANADI SUNGGAL

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi membutuhkan mesin

pompa yang banyak sekali untuk keperluan proses pengolahan air minum dan

(7)

4

pemindahan jenis fluida dan kondisi kerja yang sangat beragam. Adapun sebagian

mesin-mesin yang digunakan sebagai pengolahan air minum dan

pendistribusiannya adalah:

1. Sentrifugal Pump (pada stasiun RWP/Raw Water Pump, dll)

Sistem kerja pompa ini ialah mengisap dan menekan air dengan menggunakan

impeller yang digerakkan oleh poros motor penggerak. Beikut ini

spesifikasinya :

Kapasitas : 160 liter/s

- Merk : Aquavance A 250 – 320/A

- Putaran : 1450 rpm

- Head : 22 m

- No. Bearing : 6311 C3

2. Pompa Membran (pada stasiun Dosing Alum)

Sistem kerja pompa ini ialah menggunakan membran cincin karet sebagai

toraknya yang digerakkan oleh gear yang diputar oleh poros motor penggerak.

Berikut ini spesifikasinya :

Merk : Alltech KMW – 237 - 12

Putaran : 1450 rpm

Daya : 0,55 kW

Kapasitas : 880 liter/jam atau 0,244 liter/s

3. Pompa Vertikal Turbin (pada stasiun Reservoir)

Sistem kerja pompa ini ialah mengisap air ke atas dari bawah permukaan air

dengan menggunakan impeller yang digerakkan oleh as poros motor

(8)

5 Merk : TAIT Model 15 BCH - 3

Putaran : 1470 rpm

Head : 50 m

Daya : 110 kW

Kapasitas : 150 liter/jam

4. Submersible Pumb / Pompa Benam

Sistem kerja pompa ini ialah menekan air dengan menggunakan impeller yang

terletak di bawah permukaan air.

Berikut ini spesifikasinya :

Merk : KAPRARI KCMIN

Putaran : 1500 rpm

Head : 25 m

Kapasitas : 66,4 liter/jam

5. Motor Induksi

Sistem kerja mesin ini ialah memutar poros mesin dengan cara

menginduksikan arus ggl (AC) di dalam kumparan mesin dengan merubah

tenaga listrik menjadi tenaga mekanik. Berikut ini spesifikasinya :

Merk : Prenstat MEZ (untuk elektro motor pompa sentripugal)

Putaran : 1480 rpm

Daya : 55 kW

Ampere : 106

Voltage : 380 / 220

Merk : IP 55 (untuk elektro motor pompa Vertikal)

(9)

6 Daya : 74 kW

Ampere : 146

Voltage : 380 / 220

Merk : - (untuk elektro motor pompa Submersible / pompa benam)

Putaran : 1500 rpm

Daya : 25 kW

Ampere : 55

Voltage : 380 / 220

1.5 TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan Karya Akhir ini adalah untuk mengetahui bagaimana

cara melakukan maintenance Pump dan hubungan biaya dengan Man Power,

hubungan biaya dengan Man Hour, hubungan biaya dengan Tool, hubungan biaya

dengan Equipment, hubungan biaya dengan Material, hubungan biaya dengan

Consumable, dengan sistem Preventive Maintenance pada Pump di Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi.

1.6 BATASAN MASALAH

Adapun batasan masalah yang dibahas penulis adalah mengenai perawatan

dan perbaikan dengan sistem preventive maintenance pada Raw Water Pump serta

jenis-jenis pompa pada umumnya. Pada laporan Karya Akhir ini penulis

membahas mengenai maintenance pada Raw Water Pump di Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Tirtanadi. Pembatasan ini dimaksudkan untuk membatasi

(10)

7

1.7 METODE PEMBAHASAN

Metode pembahasan yang dilakukan penulis dalam penulisan Karya Akhir

ini adalah :

1. Metode wawancara

Penulis melakukan tanya jawab langsung dengan koordinator dan pegawai

(PDAM) Tirtanadi untuk mendapatkan informasi tentang topik yang

dibahas pada Karya Akhir ini.

2. Metode Observasi

Penulis mengadakan peninjauan langsung ke (PDAM) Tirtanadi dan

meninjau langsung pompa Raw Water Pump yang ada di Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi

3. Metode Kepustakaan

Penulis mempelajari buku-buku petunjuk mengenai topik yang dibahas

dan buku-buku referensi baik dari perusahaan atau dari perpustakaan

(11)

2. Pompa isapan ganda

Pompa ini memasukkan fluida melalui dua sisi isap impeler seperti yang terlihat pada gambar 2.13 Pada dasarnya pompa ini sama dengan dua buah

impeler pompa isapan tunggal yang dipasang bertolak belakang dan dipasang beroperasi secara parallel. Dengan demikian gaya aksial yang terjadi pada kedua impeler akan saling mengimbangi dan laju aliran total

adalah dua kali laju aliran tiap impeler. Oleh sebab itu pompa ini banyak dipakai untuk kebutuhan dengan kapasitas yang besar.

(12)

BAB III

PROSES PENGOLAHAN AIR

Pengolahan air ditujukan untuk mendapatkan air yang memenuhi persyaratan baik secara fisika, kimia, maupun biologi sehingga layak dikonsumsi oleh manusia. PDAM Tirtanadi Instalasi Sunggal mengambil air dari Sungai

Belawan yang terletak persis dibelakang perusahaan.

3.1 BENDUNGAN

Sumber air baku adalah air permukaan sungai Belawan yang diambil dari bangunan bendungan (dam) dengan panjang 25 m (sesuai lebar sungai) dan tinggi

± 4 m, dimana pada sisi kiri bendungan yang dibuat sekat (channel) berupa saluran penyadap yang lebarnya 2 m dilengkapi dengan air masuk intake.

3.2 INTAKE

Bangunan intake saluran bercabang dua yang dilengkapi dengan bar screen

(saringan kasar) dan fine screen (saringan halus) yang berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran yang terbawa arus sungai. Masing-masing salurannya

(13)

3.3 RAW WATER TANK(RWT)

Banguan RWT (bak pengendap) dibangun setelah intake yang terdiri dari 2 unit (4 sel). Setiap unitnya berdimensi 49 m x 24,5 m, tinggi 4 m, dilengkapi

dengan 2 buah inlet gate dan 2 buah outlet gate dan pintu bilas 2 buah yang berfungsi sebagai tempat pengendapan lumpur, pasir, dan material lainnya yang bersifat sedimen.

3.4 RAW WATER PUMP (RWP)

Air yang berasal dari Raw Water Tank mengalir secara gravitasi ke dalam penampungan yang berada di bawah Raw Water Pump sebelum dipompa menuju Clearator. Raw Water Pump ini terdiri dari beberapa unit pompa yang berfungsi

untuk memompakan air menuju ke Clearator yang berbeda-beda, adapun unit-unit pompa tersebut :

@. RWP I memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju Clearator I

yang memiliki kapasitas 160 liter/det

@. RWP II memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju Clearator II

yang memiliki kapasitas 200 liter/det

@. RWP III memiliki 4 unit pompa yang memompakan air menuju Clearator III yang memiliki kapasitas 160 liter/det

@. RWP IV memiliki 3 unit pompa yang memompakan air menuju Clearator IV yang memiliki kapasitas 150 liter/det

(14)

Gambar 3.1 Pompa Air Baku (Raw Water Pump)

3.4.1 Cara Kerja Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal merupakan salah satu peralatan yang paling sederhana dalam

berbagai proses pabrik. Gambar 8 memperlihatkan bagaimana pompa jenis ini beroperasi :

(15)

Cairan dipaksa menuju sebuah impeler oleh tekanan atmosfir, atau dalam hal

jet pump oleh tekanan buatan.

Baling-baling impeler meneruskan energi kinetik ke cairan, sehingga

menyebabkan cairan berputar. Cairan meninggalkan impeler pada kecepatan tinggi.

Impeler dikelilingi oleh volute casing atau dalam hal pompa turbin digunakan

cincin diffuser stasioner. Volute atau cincin diffuser stasioner mengubah energi kinetik menjadi energi tekanan.

3.4.2 Komponen dari pompa sentrifugal

Komponen utama dari pompa sentrifugal terlihat pada Gambar 3.3 dan

diterangkan dibawah ini:

Komponen berputar : impeller yang disambungkan ke sebuan poros Komponen statis : casing, penutup casing, dan bearings.

(16)

a) Impeler

Impeler merupakan cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,

polikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain juga digunakan. Sebagaimana kinerja pompa tergantung pada jenis impelernya, maka penting untuk memilih rancangan yang cocok dan mendapatkan impeler dalam

kondisi yang baik.

Jumlah impeler menentukan jumlah tahapan pompa. Pompa satu tahap

memiliki satu impeller dan sangat cocok untuk layanan head (=tekanan) rendah. Pompa dua tahap memiliki dua impeler yang terpasang secara seri untuk layanan

head sedang. Pompa multi-tahap memiliki tiga impeler atau lebih terpasang seri untuk layanan head yang tinggi.

Gambar 3.4. Impeller

b) Batang torak

(17)

c) Wadah

Fungsi utama wadah adalah menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan. Tekanan pada

ujung penghisapan dapat sekecil sepersepuluh tekanan atmosfir dan pada ujung pengiriman dapat dua puluh kali tekanan atmosfir pada pompa satu tahap. Untuk pompa multi-tahap perbedaan tekanannya jauh lebih tinggi. Wadah dirancang

untuk tahan paling sedikit dua kali tekanan ini untuk menjamin batas keamanan yang cukup.

Fungsi wadah yang kedua adalah memberikan media pendukung dan bantalan poros untuk

batang torak dan impeler. Oleh karena itu wadah pompa harus dirancang untuk:

• Memberikan kemudahan mengakses ke seluruh bagian pompa untuk

pemeriksaan, perawatan dan perbaikan

• Membuat wadah anti bocor dengan memberikan kotak penjejal

Menghubungkan pipa-pipa hisapan dan pengiriman ke flens secara langsung Mudah dipasang dengan mudah ke mesin penggerak (motor listrik) tanpa

kehilangan daya.

(18)

3.5. CLEARATOR

Bangunan clearator (proses penjermihan air) terdiri dari 5 unit dengan kapasitas masing-masing 350 liter/detik yang bervolume 1.700 m3

Clearator ini terbuat dari beton yang berbentuk bulat dengan lantai kerucut

yang dilengkapi dengan sekat-sekat pemisah untuk proses sebagai berikut:

berfungsi

sebagai tempat proses pemisahan antara flok-flok yang bersifat sedimen dengan air bersih hasil olahan (effluent) yang menggunakan agitator pengaduk lambat. Endapan flok-flok ini dibuang sesuai dengan tingkat ketebalannya secara

otomatis.

1) Primary Reaction Zone

2) Secondary Reaction Zone

3) Return Reaction Zone

4) Clarification Reaction Zone

5) Concentrator

3.6. FILTERING

Dari clearator, air dialirkan ke filter untuk menyaring turbidity (kekeruhan) berupa flok-flok halus dan kotoran lainnya yang lolos dari clearator melalui pelekatan pada media filter yang berjumlah 24 unit jenis saringan pasir cepat yang

masing menggunakan motor AC nominal daya 5 KVA. Dimensi masing-masing filter ini adalah lebar 4 m, panjang 8.25 m, tinggi 6.25 m, tinggi

permukaan air maksimum 5.05 m, serta tebal media filter 114 cm, dengan lapisan sebagai berikut:

(19)

 Pasir kwarsa, ∆ 1.80-2.00 mm, dengan ketebalan 15 mm  Kerikil halus, ∆ 4.75-6.30 mm, dengan ketebalan 10 cm  Kerikil sedang, ∆ 6.30-10.00 mm, dengan ketebalan 10 cm  Kerikil sedang, ∆ 10.00-20.00 dengan ketebalan 10 cm  Kerikil kasar, ∆ 20.00-40.00 dengan ketebalan 15 cm

Dalam jangka waktu tertentu filter ini harus dibersihkan dari endapan yang menggangu proses penyaringan dengan menggunakan elektromotor.

3.7. RESERVOIR

Reservoir ini berupa bangunan beton berdimensi panjang 50 m, lebar 40 m, tinggi 7 m berfungsi untuk menampung air bersih/air olahan setelah melewati media filter dengan kapasitas ± 12.000 m3, kemudian didistribusikan ke pelanggan

melalui reservoir-reservoir distribusi di berbagai cabang. Air bersih yang mengalir dari filter ke reservoir dibubuhi Chlor (post Chlorination) dan untuk netralisasi

dibutuhkan larutan kapur jenuh atau soda ash.

3.8. FINISH WATER PUMP (FWP)

Pompa distribusi air bersih (FWP) berfungsi untuk mendistribusikan air bersih dari reservoir utama di instalasi ke reservoir-reservoir distribusi di cabang melalui

pipa transmisi dengan diameter 600 mm dan 500 mm yang dibagi menjadi 5 jalur (Q1 – Q5). FWP ini terdiri dari 14 unit pompa dengan kapasitas masing-masing 150 l/dt dengan total head 50 m menggunankan motor AC dengan nilai rata-rata

(20)

3.9. SLUDGE LAGOON

Daur ulang adalah cara paling tepat dan aman dalam mengatasi dan meningkatkan kualitas lingkungan. Prinsip ini telah mendorong perusahaan untuk

membangun sarana pengolahan limbah berupa slude lagoon dengan dimensi panjang 80m, lebar 40 m, dan tinggi 3 m. Lagoon berfungsi sebagai media penampung air buangan bekas pencucian sistem pengolah dan kemudian air

tersebut disalurkan kembali ke RWT untuk diproses kembali.

3.10. BAHAN-BAHAN KIMIA

Proses pengolahan ini menggunakan beberapa bahan kimia, yaitu:

a. Liquid Chlorine

Bahan ini berfungsi untuk mengoksidasi logam Fe, Mg, dan sebagai disinfektan (pembunuh bakteri) dibubuhkan dengan motor AC nominal daya 22 kW x 2 putaran 2920 rpm secara bergantian kepada Raw Water Tank (Cl2

ke dalam air baku) dan Resevoar (Cl2 dalam air bersih) dengan total kebutuhan 3-4 gr/m3 air.

b. Tawas/Alum

Berfungsi untuk mengikat partikel-partikel halus yang melayang agar

membentuk flok. Bahan ini diinjeksikan pada pipa air masuk ke Clearator dengan motor AC nominal daya 0,55 kW putaran 1450 rpm dengan dosis 25 –

(21)

c. Kapur/Soda Ash

Bahan ini berfungsi untuk menetralisasikan kadar pH air olahan (6,8-7,3) dibubuhkan dengan elektromotor dengan daya 7,3 kW putaran 1450 rpm

sebelum masuk ke reservoir sebanyak 5-7 gr/m3 air.

3.11 PEMERIKSAAN KUALITAS AIR

Untuk menjaga dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap kualitas air baku maupun air hasil olahan selama proses, perusahaan juga

menyediakan dan melakukan pemeriksaan kualitas air dalam periode waktu tertentu dimasing-masing unit pengolahan. Beberapa indikator maupun parameter

dalam pemeriksaan, tetap mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan RI

(22)

BAB IV

ANALISA MAINTENANCE PADA

PDAM TIRTANADI CABANG SUNGGAL

4.1. Pembahasan Maintenance pada Raw Water Pump

Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal stasiun Raw Water Pump terdapat 16 unit pompa dengan jumlah kapasitas 1700

liter/det dengan jenis pompa yang sama yaitu jenis pompa sentrifugal yang memiliki kapasitas berbeda dengan tenaga penggerak Induction Motor 3 Phase yang berfungsi untuk memberikan kebutuhan air baku pada Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal.

4.1.1 Preventive Maintenance Routine pada Raw Water Pump

1. Panel Incoming

- Chek Ampere Meter per hari

- Chek Voltage Meter per hari

2. Panel Kontrol

- Chek Ampere Meter per hari - Chek Voltage Meter per hari

3. Elektromotor

(23)

- Chek Getaran per minggu

- Chek Oli / Grease per minggu

4. Pompa

- Chek Temperatur per hari - Chek Suara per hari

- Chek Getaran per minggu - Chek Gland Packing per hari

4.1.2 Preventive Maintenance Bulanan Raw Water Pump

1. Panel Incoming

- Pembersihan bagian dalam dan komponen panel 2. Panel Kontrol

- Pembersihan bagian dalam dan komponen panel

3. Elektromotor

- Pembersihan body motor

- Periksa belitan dan kabel penghubung 4. Motor

- Pembersihan body pompa

4.1.3 Preventive Maintenanace Raw Water Pump pada 6 Bulan

• Man Power : 3 orang

(24)

Dengan perincian pelaksanaan kerja yaitu :

- Bongkar pasang pompa - Bongkar pasang komp. Pompa - Bongkar pasang bearing

- Bongkar pasang pipa suction / penggantian packing

B. Motor

- Bongkar pasang motor - Bongkar pasang bearing - Service & pencerlahan motor - Pengopelan motor & test

2

Tabel 4.1 Uraian perincian pekerjaan Maintenance pada periode 6 bulan

• Kegiatan Perawatan : - Service dan penggantian Bearing pompa / elektromotor

- Penggantian grease elektromotor

- Penggantian oli SAE 40 - Penggantian Remis packing

(25)

• Equipment : - Jack crane

- Sorongan kereta

• Tool : - Threeker

- Bearing Heater TMBH I - kunci ring pas 17, 21, 38,40

- kunci shock 5/8, 9/16 - kunci inggris

- obeng minus dan obeng plus - tang jepit dan tang potong - kuas

- martil

• Material : - Gland Packing merek Vulcam ∅ 1/2

- Gland Packing merek Vulcam ∅ 3/4 ”

- Gland Packing merek Vulcam ∅ 5/8 ”

- Bearing 6215 C3 - Bearing 6311 C3

- Bearing 6318 C3

- Bearing 6412 C3 - Shaft sleeve

- Rubber Coupling 40 x 80 x 20 mm

- Oli SAE 40 Meditran

- Mechanical seal merek Vulcam

- Oli seal

(26)

• Consumable : minyak gemuk, solar, kain lap, deterjen

Uraian pekerjaan Service pompa dan electromotor

1. Matikan pompa

- menutup gate valve

- tekan tombol OFF pada panel 2. Buka pipa Suction

3. Buka impeller

4. Buka kopling pada shaft electromotor dan pompa 5. Bongkar electromotor

- Buka cover bearing dan elektromotor

- Pasang threeker untuk membuka bearing bagian depan dan pada bagian belakang digunakan jack

- Pencerlakan pada wayar-wayar electromotor

- Pemasangan bearing baru dilakukan dengan cara dipanaskan dengan

Bearing Heater TMBH I pada temperature 1000 - Penggantian grease secukupnya

C

- Pengopelan atau centering putaran shaft elektromotor

6. Bongkar Pompa

- Buka gland packing

- Lepaskan shaft sleve dengan memutar bolt dan nut - Buang oli SAE 40

- Buka cover bearing bagian depan dan belakang

(27)

- Buka bearing pompa dengan menggunakan threeker

- Ganti oli

7. Pasang kembali electromotor dengan komponen pompa

Gambar 4.2 Bongkar Pompa

8. Start pompa

- Chek voltage pada panel berkisar antara 360 – 400

- Pastikan gate valve terbuka

- Buka kran angina (sampai air keluar dengan continue)

- Tutup kembali gate valve - Tekan tombol ON pada panel - Buka gate valve

- Pastikan Ampre ( 95 – 105 ) dan tekanan ( 1 – 1,2 ) kg/m3

4.2 Hubungan Biaya Dengan Maintenance

Adapun dilakukannya penghematan dan pengecilan biaya pada

Maintenance pada suatu mesin haruslah terlaksana, dimana ini berguna untuk

(28)

4.2.1 Hubungan Biaya dengan Man power dan Man Hour

Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk man power dapat dihitung sebagai berikut.

Jumlah man power adalah jumlah man power tiap unit pengerjaan selama

enam bulan.

Jika dalam satu jam upah tiap man power = Rp 4000 maka untuk

menghitung besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan adalah :

Upah

Dengan demikian dapat dihitung besarnya biaya maintenance untuk Raw Water

Pump yang dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut. Tabel 4.2 Man Power tiap unit perawatan

Nama Unit Man

Kelistrikan Raw Water Pump 3 orang 1440 Rp 5.760.000

TOTAL 6 orang 2880 Rp. 11.520.000

4.2Hubungan Biaya dengan Tool

Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk tool dapat dihitung sebagai berikut total biaya tool adalah jumlah biaya tool tiap unit pengerjaan selama enam

(29)

Tabel 4.3 Tool tiap unit perawatan

Nama Unit Tool Jlh Tool Biaya (Rp)

Raw Water Pump

- kunci ring pas - kunci pneumatic - kunci shock Raw Water Pump

- kunci ring pas

4.3 Hubungan Biaya dengan Material

Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk material dapat dihitung

sebagai berikut jumlah total material tiap unit pekerjaan selama enam bulan. Untuk mengetahui jumlah biaya material selama enam bulan dapat dilihat pada

(30)

Tabel 4.3 Material tiap unit perawatan

Nama Unit Material Jlh

Material Biaya (Rp)

Raw Water Pump - Gland Packing merek Vulcam ∅ 1/2 - Gland Packing

merek Vulcam ∅ 3/4 - Gland Packing

(31)

1500 x 1500 x 2 mm Raw Water Pump

- Baut, Mur, ring

4.4 Hubungan Biaya dengan Consumable

Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk consumable dapat dihitung sebagai berikut jumlah total consumable tiap unit pekerjaan selama sebulan .

Untuk mengetahui jumlah biaya consumable selama sebulan dapat dilihat pada table 4.4.

Tabel 4.4 Consumable Tiap Unit Perawatan

Nama Unit Consumable Jlh

Consumable

Raw Water Pump

(32)

4.7 Analisa Preventive Maintenance (PM) pada Raw Water Pump

Dari segi pemeliharaan dan perbaikan, unit Raw Water Pump jenis Pompa Sentrifugal tidak banyak menimbulkan masalah, hanya saja terkadang pada bagian pompa terjadi Kebocoran sambungan pipa-pipa, getaran dan bunyi (Bising

and vibrasi) yang dapat mengganggu kinerja pompa. Untuk itu, diperlukan manajemen pemeliharaan beserta penyediaan suku cadang yang teratur.

Bagian-bagian pompa yang sering melakukan perawatan ataupun pergantian adalah bantalan, bearing, packing, perapat (seal). Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal terdapat 16 unit Raw Water Pump Jenis

pompa Sentrifugal dengan tenaga penggerak Induction Motor 3 Phase yang berfungsi sebagai penyuplai air sebagai kebutuhan air baku pada Perusahaan

Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal.

Adapun data dari 16 unit Raw Water Pump tersebut adalah : 1. Spesifikasi Raw Water Pump I ( terdapat 3 unit )

- Kapasitas : 160 liter/det

- Merk : Aquavance A 250 – 320/A

- Putaran : 1450 rpm - Head : 22 m - No. Bearing : 6311 C3

2. Spesifikasi Raw Water Pump II ( terdapat 3 unit ) - Kapasitas : 200 liter/det

- Merk : Torishima CE 250 - 50 - Head : 20 m

(33)

3. Spesifikasi Raw Water Pump III ( terdapat 4 unit )

- Kapasitas : 160 liter/det - Merk : Torishima KSB - Putaran : 1450 rpm

- Head : 22 m - No. Bearing : 6311 C3

4. Spesifikasi Raw Water Pump IV ( terdapat 3 unit ) - Kapasitas : 150 liter/det

- Merk : Torishima KSB

- Putaran : 1450 rpm - Head : 15 m

- No. Bearing : 6412 C3

5. Spesifikasi Raw Water Pump V ( terdapat 3 unit ) - Kapasitas : 90 liter/det

- Merk : Torishima KSB ETA 250 - 29 - Putaran : 1450 rpm

- Head : 14,5 m - No. Bearing : 6412 C3

Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk service preventive adalah Rp 11.520.000, biaya repair setelah Breakdown (CR) = Rp 52.830.944. Dari data

(34)

85 , 3

16

Tabel 4.7.1 Probability River Side Pump dalam enam bulan

Waktu (i) Probability (Pi) Pi x i

1 0,10 0,10

2 0,15 0,30

3 0,15 0,45

4 0,20 0,80

5 0,20 1,00

6 0,20 1,20

Total 1 3,85

Total jumlah kerusakan (MTBF) = 3,85

TC = Rp 52.830.944 x = Rp 219.557.170

Perhitungan berikut menunjukkan harga Bj (jumlah breakdown) diantara

PM interval, biaya interval PM dapat dihitung dan ditabelkan sebagai berikut : B1 = M . P

= 16 (0,10) 1

= 1,6

B2 = M (P1 + P2) + (B1 . P1

= 16 (0,10 + 0,15) + (1,6 . 0,10) )

= 4,16

B3 = M (P1 + P2 + P3) + (B2 . P1) + (B1 . P2

= 16 (0,10 + 0,15 + 0,15) + (4,16 . 0,10) + (1,6 . 0,15) )

(35)

B4 = M (P1 + P2 + P3 + P4) + (B3 . P1) + (B2 . P2) + (B1 . P3

Tabel 4.7.2 Harga Bj (Jumlah breakdown) diantara PM interval

Jumlah 1 1,6 84.529.510,4 184.320.000 268.849.510

2 4,16 109.888.363,5 92.160.000 202.048.364

3 7,06 124.328.821,5 61.440.000 185.768.822

4 11,16 147.398.333,8 46.080.000 193.478.334

5 15,97 210.927.543,9 36.864.000 247.791.544

(36)

%

interval. Dan dari harga-harga Bj akan dapat dihitung biaya alternative (PM), dengan menggunakan preventive maintenance atau tanpa menggunakan sistem preventive maintenance.

Berikut ini merupakan hasil perhitungan untuk jumlah breakdown dalam enam

bulan (Bj), biaya enam bulan untuk repair breakdown



bulan untuk preventive service



CP , dan biaya enam bulan repair (TC).

Maka biaya enam bulan untuk merepair breakdown



- Biaya merepair pompa Raw Water Pump sebesar = Rp 219.557.170

- Terlihat jika memakai PM dalan jangka waktu enam bulan akan menghasilkan biaya rata-rata paling murah kira-kira = Rp 185.768.822

- Harga ini akan lebih murah, sebesar Rp 219.557.170 - Rp 185.768.822 = Rp 33.788.348 selama enam bln jika memakai Preventive Maintenance. Jika perusahaan menggunakan sistem PM ini akan dapat mengurangi biaya

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penggunaan sistem Preventive Maintenance pada perusahaan sangat

menguntungkan dibandingkan jika perusahaan menggunakan sistem Breakdown Maintenance.

2. Laporan-laporan kerusakan dari bagian pemeliharaan ataupun operator sangat penting untuk pengambilan kebijakan terutama bagi mandor pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal.

3. Sebagian besar perawatan periodik yang ada di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal telah dilaksanakan dengan baik oleh bagian

pemeliharaan.

4. Laporan harian bagian pompa dari operator sangat membantu bagian pemeliharaan untuk mengatasi gangguan-gangguan yang dapat terjadi.

5. Sistem Preventive Maintenance yang di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal baik pemeliharaan rutin maupun pemeliharaan periodik

dengan kesimpulan sebagai berikut :

- Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk man power selama enam bulan Rp 11.520.000

- Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk man hour selama enam bulan Rp 11.520.000

(38)

%

- Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk material selama enam bulan Rp 90.535.000

- Total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk consumable selama satu bulan Rp 221.000

- Kemungkinan biaya Breakdown Maintenance pada River Side Pump selama

enam bulan sebesar Rp 110.557.396

- Kemungkinan biaya Preventive Maintenance pada River Side Pump sebesar

Rp 185.768.822

6. Jadi Jika perusahaan menggunakan sistem PM ini akan dapat mengurangi biaya sebesar

Saran

1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan kualitas SDM dari bagian pemeliharaan ataupun operator agar dapat mengantisipasi kerusakan dan apabila terjadi

kerusakan dapat memperbaikinya dengan baik.

2. Memberikan pengarahan yang dapat meningkatkan kesadaran dari bagian

pemeliharaan dan operator betapa pentingnya Preventive Maintenance diterapkan dalam suatu perusahaan khususnya bagian Raw Water Pump

3. Bila ada kerusakan agar dapat dilaporkan kepada Mandor pada Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Tirtanadi cabang Sunggal agar kerusakan dapat diperbaiki dan tidak mengganggu kegiatan produksi pabrik di Perusahaan Daerah Air Minum

(39)
(40)
(41)

Gambar

Gambar 2.13. Pompa isapan ganda
Gambar 3.1 Pompa Air Baku (Raw Water Pump)
Gambar 3.3. Komponen Utama Pompa Sentrifugal (Sahdev)
Gambar 3.4. Impeller
+7

Referensi

Dokumen terkait

Manfaat tugas akhir ini adalah untuk mengetahui apakah kadar aluminium (Al) yang terkandung dalam air reservoir di Instalasi Pengolahan Air (IPA).. PDAM Tirtanadi Sunggal

PENETAPAN KADAR ALUMINIUM SECARA KOLORIMETRI PADA AIR BAKU, RESERVOIR, DAN LAGOON DI PDAM TIRTANADI INSTALASI PENGOLAHAN AIR (IPA) SUNGGAL..

Hasil perhitungan dan analisa kebutuhan air minum untuk salah satu PDAM Tirtanadi Cabang Sunggal yaitu Komplek Perumahan Taman Setia Budi Indah II, diperoleh total kebutuhan

ANALISA KADAR SENG (Zn) DAN KROMIUM (Cr) DIDALAM AIR BAKU DAN AIR RESERVOIR PDAM TIRTANADI INSTALASI PENGOLAHAN AIR SUNGGAL DENGAN METODE KOLORIMETRI..

Dari hasil uji yang telah dilakukan pada sampel air baku dan air reservoir di PDAM Tirtanadi IPA Sunggal didapatkan nilai kesadahan yang signifikan dan masih

Untuk mengetahui berapa kadar mangan (Mn) yang terdapat dalam air baku di PDAM. Tirtanadi

Telah dilakukan penelitian tentang studi perbandingan kandungan besi dan aluminium pada air minum yang diproduksi oleh PDAM Tirtanadi pada unit produksi cabang Sei Agul,

Air minum adalah merupakan kebutuhan pokok manusia, maka dengan segala daya upaya akan diusahakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Propinsi Sumatera Utara,