• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Model Bisnis Produk Dadih Susu Sapi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Model Bisnis Produk Dadih Susu Sapi"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS

PRODUK DADIH SUSU SAPI

MUHAMMAD RAHMAWAN ARDIANSYAH

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul kajian pengembangan model bisnis produk dadih susu sapi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Desember 2013

(4)
(5)

ABSTRAK

MUHAMMAD RAHMAWAN ARDIANSYAH. Pengembangan Model Bisnis Produk Dadih Susu Sapi. Di bawah bimbingan ERLIZA HAMBALI dan AJI HERMAWAN.

Dadih merupakan produk susu fermentasi yang sudah dianggap sebagai salah satu minuman kesehatan tradisional dari bangsa Indonesia yang memanfaatkan susu dan bakteri sebagai bahan baku pembuatan produknya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penelitian menyatakan bahwa produksi aktual susu fermentasi mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Pengembangan konsumen merupakan salah satu cara untuk memahami dan memenuhi kebutuhan konsumen menggunakan konsep iterasi hingga menemukan keputusan terbaik. Media kanvas model bisnis merupakan alat bantu dalam menggabungkan dan menyaring ide untuk menghasilkan konsep produk dadih yang baru. Hasil akhir dari iterasi yang dilakukan berulang akan mengubah konsep dadih yang berasal dari pikiran pencetus (founders) menjadi produk yang disenangi oleh konsumen. Dari perhitungan harga pokok produksi skala 200 liter per hari harga jualnya Rp. 6.000,- per unit. Analisis kriteria investasi menunjukkan proyek model bisnis produk dadih susu sapi ini layak untuk dijalankan karena nilai NPV dan Net B/C lebih dari 1 dan nilai IRR lebih besar dari suku bunga bank. Dari tahap customer discovery model bisnis, ada perubahan pada elemen channel, value proposition, customer relationship, dan customer segment.

Kata kunci : dadih, kanvas model bisnis, model bisnis tervalidasi, penerimaan konsumen, susu sapi

ABSTRACT

MUHAMMAD RAHMAWAN ARDIANSYAH. The Development of Business Model Dadih Cow Milk Product. Supervised by ERLIZA HAMBALI and AJI HERMAWAN.

(6)

day scale was got Rp. 6.000,- for the selling price. In investation criteria analiysis, dadih cow milk business project had passed and suitable because NPV and Net B/C value was more than one and IRR more than bank interest. From customer discovery step in customer validation for business model development was changed in channel, value proposition, customer relationship, and customer segment.

(7)

PENGEMBANGAN MODEL BISNIS

PRODUK DADIH SUSU SAPI

MUHAMMAD RAHMAWAN ARDIANSYAH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

pada

Departemen Teknologi Industri Pertanian

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Pengembangan Model Bisnis Produk Dadih Susu Sapi Nama : Muhammad Rahmawan Ardiansyah

NIM : F34090067

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Erliza Hambali Dr. Ir. Aji Hermawan, MM NIP. 19620821 198703 2 003 NIP. 19680923 199203 1 001

Diketahui oleh, Ketua Departemen

Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti NIP. 19621009 198903 2 001

(10)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Penulis mengambil tema Technopreneurship, dengan judul skripsi Kajian Pengembangan Model Bisnis Produk Dadih Susu Sapi yang telah dilakukan dari bulan Mei hingga September 2013.

Ucapan terimakasih serta penghargaan penulis ucapkan kepada :

1. Ibu Prof. Dr. Erliza Hambali dan Bapak Dr. Ir. Aji Hermawan, MM selaku dosen pembimbing atas perhatian dan bimbingannya selama ini.

2. Ibu Dr. Endang Warsiki, MSi selaku dosen penguji atas masukan dan arahannya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Ayahanda Bungsuhandika, Ibunda Moti Rahmawati, Mbak Mutiara Dian Sari, dan Citra Dian dan segenap keluarga besar serta Intan Ayu Lestari, STP atas doa, dukungan dan perhatiannya selama ini.

4. Keluarga besar TIN 46 atas kenangan manisnya selama ini. 5. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Desember 2013

(11)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL x

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN x

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

METODE 2

Waktu dan Tempat Penelitian 2

Metode Penelitian 2

HASIL DAN PEMBAHASAN 5

Desain Model Bisnis Awal 5

Uji Masalah 8

Profil Produk 14

Uji Solusi 16

Analisis Finansial 21

SIMPULAN DAN SARAN 24

Simpulan 24

Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

(12)

DAFTAR TABEL

1. Kandungan proksimat dadih 14

2. Standar SNI yoghurt 14

3. Produksi susu sapi Indonesia (dalam ribu ton) 21 4. Perhitungan harga pokok produksi Daygurt 23

5. Kriteria kelayakan investasi 23

DAFTAR GAMBAR

1. Metodologi penelitan 3

2. Model bisnis awal dadih susu sapi 6

3. Hasil pengamatan uji masalah blok value proposition 9 4. Hasil pengamatan uji masalah blok channel 11 5. Hasil pengamatan uji masalah blok customer relationship 11

6. Model bisnis Daygurt versi 1 13

7. Kemasan dan logo produk Daygurt 16

8. Hasil pengamatan uji solusi blok value proposition 17 9. Hasil pengamatan uji solusi blok channel 18 10. Hasil pengamatan uji solusi blok customer relationship 19

11. Model bisnis Daygurt terverifikasi 20

12. Ruang lingkup pasar Daygurt 21

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuisioner uji masalah 27

2. Hasil uji masalah 34

3. Kuisioner uji solusi 35

4. Hasil uji solusi 39

5. Tabel variabel asumsi produksi Daygurt 40 6. Perincian kebutuhan investasi industri Daygurt 41

7. Rincian modal kerja industri Daygurt 42

8. Rekapitulasi produksi Daygurt 43

9. Penjadwalan investasi industri Daygurt 44

10. Biaya operasional produksi Daygurt 45

11. Proyeksi laba rugi industri Daygurt 46

12. Proyeksi arus kas industri Daygurt 47

(13)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dadih merupakan produk tradisional asli dari Indonesia. Produk ini memiliki manfaat ganda baik terhadap gizi, kesehatan ataupun sebagai makanan budaya (Sughita 1998). Produk susu fermentasi ini berasal dari Minangkabau, Sumatra Barat yang diproses secara tradisional sehingga sulit dipasarkan karena produk yang tidak higienis dan umur simpan yang relatif singkat. Proses pembuatannya hanya dilakukan dengan fermentasi secara alami dari susu kerbau yang diletakkan di dalam sebuah potongan bambu dan ditutup dengan daun pisang yang telah layu. Kemudian dibiarkan selama beberapa hari sampai mengeras yang menandai terjadinya proses fermentasi. (Sughita 1995) Dadih berbentuk hampir menyerupai tahu dan berwarna putih, bisa dipotong atau dimakan menggunakan sendok serta karakternya menyerupai yoghurt dan kefir (Sirait 1993). Proses tersebut tidak menggunakan bakteri asam laktat (BAL) spesifik sehingga masih banyak kontaminasi bakteri lain dan prosesnya juga kurang higienis (Hosono 1992). Hal tersebut menyebabkan kurang maksimalnya rasa dan aroma yang dikeluarkan susu saat proses fermentasi berlangsung.

Pembuatannya memodifikasi proses yang tradisional menjadi proses yang lebih higienis. Bahan bakunya menggunakan susu sapi sebagai subtitusi susu kerbau karena permasalahan dadih merupakan kapasitas produksi susu kerbau yang masih sedikit di Indonesia sehingga produksi semakin sedikit dan harganya semakin mahal (Sirait et al. 1995). Isolasi BAL spesifik dari dadih alami telah dilakukan pada penelitian sebelumnya, BAL dalam dadih alami diidentifikasi merupakan bakteri dari spesies Lactobacillus casei dan Bifidobacterium longum. Sehingga dengan BAL yang spesifik dan proses yang dimodifikasi dengan higienitas yang tinggi diharapkan dapat memperbaiki dari rasa, aroma, dan sifat-sifat dari dadih alami kemudian dapat divaluasi dan dikomersialisasi di Indonesia.

(14)

Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah, penelitian ini difokuskan pada: 1. Bagaimana proses pencarian konsumen (customer discovery) produk dadih susu

sapi?

2. Bagaimana proses validasi konsumen (customer validation) produk dadih susu sapi?

3. Bagaimana penerapan hasil model bisnis tervalidasi yang didapatkan?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model bisnis produk dadih susu sapi menjadi model bisnis terverifikasi yang dapat diterapkan secara tepat dan berkesinambungan.

METODE

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor, Jawa Barat mulai dari bulan Juni 2013 hingga September 2013.

Metode Penelitian

(15)

Yes Mulai

Desain Model Bisnis Awal

Uji Masalah

Desain Profil Produk

Uji Solusi

Perhitungan Model Finansial

Perbaikan Model Bisnis

Selesai

Perbaikan Model Bisnis

Gambar 1. Metodologi penelitan

Pembuatan Model Bisnis Awal

Berupa pengumpulan dan telaah pustaka yang relevan. Studi pustaka dilakukan untuk memperoleh data-data mengenai masalah yang dihadapi konsumen terkait dengan konsep produk yang akan dibuat. Kemudian solusi untuk masalah tersebut ditentukan dari brainstorming dan studi pustaka dari sumber yang relevan dan solusi dituliskan dalam kanvas model bisnis versi awal.

Uji Masalah

(16)

Pertanyaan yang dibuat diharapkan dapat mengarahkan responden untuk menjawab masalah yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian dilakukan seleksi kepada calon responden untuk menjadi responden tetap berdasarkan hasil wawancara dan penyebaran kuisioner. Jika masalah yang ditentukan sudah sesuai maka dilanjutkan ke tahap kedua. Jika masalah yang ditentukan tidak sesuai maka dilakukan iterasi pengujian masalah hingga masalah yang ditentukan sesuai dengan fakta yang ada dilapangan. Untuk contoh kuisioner dan pertanyaan dapat dilihat pada Lampiran 1.

Desain Profil Produk

Desain profil produk dilakukan dengan formulasi produk sesuai dengan masalah yang didapatkan dari uji masalah, sehingga produk sebagai solusi bagi konsumen dapat tercapai. Setelah itu uji hedonik formulasi produk terpilih dilakukan kepada panelis terpilih untuk mengetahui kelayakan produk dari parameter rasa, aroma, tekstur, dan warna sebelum dipasarkan ke konsumen awal. Kemudian dilakukan identifikasi karakteristik produk dengan uji proksimat dan uji nutrisi produk untuk melengkapi nutrition facts yang akan dicantumkan dalam label kemasan. Desain kemasan dibuat sesuai fungsi dan sifat produk. Dibuat sepraktis mungkin dan menarik sehingga dapat mendorong konsumen untuk melihat dan membeli.

Posisi produk untuk konsumen harus ditentukan untuk memperjelas konsep dari produk yang dibuat agar konsumen dapat mengerti dan memahaminya dan agar produk bisa lebih mudah diingat oleh konsumen. Positioning dibuat berdasarkan value proposition yang ada di dalam model bisnis awal.

Dari penentuan cara penjualan dapat dilakukan penentuan strategi pemasaran dan strategi promosi yang tepat untuk konsep produk sementara yang telah dibuat. Hal tersebut diharapkan dapat mempermudah interaksi dan sosialisasi kepada konsumen dan menarik konsumen untuk mengetahui lebih banyak tentang konsep produk.

Uji Solusi

Setelah masalah yang ditentukan sudah sesuai dengan masalah yang ada dilapangan maka dilanjutkan ke tahap pengujian solusi terhadap responden terpilih. Responden terpilih merupakan 50 orang responden dari responden yang prospek pada uji masalah ditambah dengan responden baru yang sesuai dengan hasil uji masalah. Pengujian solusi juga dilakukan dengan wawancara dan penyebaran kuisioner dengan menyertakan prototipe produk awal. Pertanyaan yang dibuat mengenai konsep produk dan solusi yang ditawarkan. Jika sesuai dengan keinginan konsumen maka dilanjutkan ke tahap berikutnya. Jika tidak sesuai maka dilakukan iterasi hingga sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Untuk contoh pertanyaan dan kuisioner dapat dilihat pada Lampiran 3.

Verifikasi Model Finansial

(17)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desain Model Bisnis Awal

(18)

Ga

mbar

2. Mode

l bi

snis

a

wa

(19)

Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Pada model bisnis awal segmentasi konsumen produk dadih mencakup semua umur dari remaja hingga dewasa pria dan wanita berumur antara 10-60 tahun. Karena konsep awal produk dadih yang ingin memenuhi nutrisi konsumen sehari-hari dan kebutuhan probiotik mereka atau yang ingin sekedar melepas rasa lapar dan dahaga, maka produk dadih ini cocok dikonsumsi segmen umur yang cukup luas.

Proposisi Nilai (Value Proposition)

Proposisi nilai menggambarkan sebuah nilai yang dijual dari produk atau yang membuat sebuah produk bernilai dan dibutuhkan konsumen. Pada produk dadih nilai yang ditawarkan merupakan nilai kesehatan dan kandungan gizi yang dibutuhkan konsumen, probiotik, nutrisinya yang cukup lengkap, dan teksturnya padat mengenyangkan yang berguna untuk menurunkan berat badan menjadi ideal diharapkan dapat menjadi makanan diet sehari-hari dan strain lokal dadih yang lebih banyak keunggulan daripada strain yoghurt biasa.

Saluran (Channel)

Pertimbangan bagaimana proses sebuah produk dapat sampai langsung ke tangan konsumen tepat sasaran sesuai dengan segmentasi yang ditentukan perlu dilakukan agar sebuah bisnis dapat berjalan efektif. Pada konsep awal produk dadih ada dua pilihan penjualan yang bisa dipilih, yang pertama produk dadih susu sapi akan disajikan di retailer seperti Alfamart, Indomaret, Giant, dll. Kemudian yang kedua dapat juga dengan sistem berlangganan yang memudahkan segmen konsumen dadih susu sapi yang ingin mengkonsumsi secara rutin mendapatkan produk langsung ke depan rumah mereka.

Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationship)

Strategi pasar dan strategi promosi dilakukan untuk mendapatkan awareness dan respon dari segmen konsumen sesuai dengan konsep get, keep, dan grow. 1. Get : cara untuk mendapatkan konsumen pada konsep produk dadih awal ini

dengan segmen starter lokal dan dadih susu sapi dilakukan dengan promosi melalui jejaring sosial dan website perusahaan dengan mengupdate informasi produk

2. Keep : dengan tetap melakukan kontak dengan konsumen melalui customer service layanan telepon, jejaring sosial, dan website

3. Grow : dengan strategi news delivery atau pengiriman produk langsung ke tempat sesuai pesanan maupun berlangganan sehingga konsumen akan terus membeli produk sesuai kontrak berlangganannya.

Aliran Laba (Revenue Stream)

(20)

Mitra Utama (Key Partners)

Mitra kerja dibutuhkan untuk efektivitas pekerjaan dalam sebuah manajemen dan struktur organisasi. Mitra kerja untuk produk dadih susu sapi adalah Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) sebagai penyedia susu sapi sebagai bahan baku utama, PT Sinar Niaga Sejahtera sebagai jasa distributor produk ke seluruh Indonesia, dan Balai Penelitian Pasca Panen untuk menjaga mutu produk.

Aktivitas Utama (Key Activities)

Kegiatan utama yang dilakukan sama seperti industri lain pada umumnya, yaitu proses produksi yang meliputi perbanyakan starter, proses produksi dadih, pengemasan, dan distribusi. Kemudian penelitian dan pengembangan produk untuk menyempurnakan formulasi produk dan mencari produk turunan yang potensial untuk dipasarkan. Kegiatan promosi, sosialisasi dengan cara mengikuti event-event kesehatan atau produk makanan.

Sumber Daya Utama (Key Resources)

Sumberdaya investasi, yaitu gedung tempat produksi, mesin pasteurisasi, homogenizer, mesin pengemas, dan lain-lain. Kemudian sumberdaya finansial berupa modal sendiri dan sumbangan dana dari investor. Sumberdaya intelektual berupa formulasi untuk perbanyakan starter lokal untuk proses produksi dan hak kekayaan intelektual berupa copyrights, brands, dan paten untuk menjaga ide, konsep, dan formula produk dari plagiator.

Struktur Biaya (Cost Structure)

Struktur biaya berupa biaya bahan baku dari pembelian susu sapi, pengental, dan perisa. Biaya produksi berupa biaya bahan bakar, listrik, air, biaya operasional lain, biaya perbanyakan starter untuk menekan biaya produksi dibanding membeli starter ke pihak lain, dan biaya pengembangan produk untuk menambah fitur dan nilai produk atau untuk menekan biaya produksi. Biaya promosi berupa biaya untuk membuat iklan reklame, billboard, iklan online, membayar domain website perusahaan, biaya dalam mengadakan dan mengikuti event-event kesehatan atau dairy product.

Uji Masalah

(21)

responden. Elemen yang diuji berupa value proposition, customer segment, channel, dan customer relationship.

Customer Segment

Hasil uji masalah pada Lampiran 2 menunjukkan 58% responden prospek dengan ciri-ciri pria dan wanita berumur 16-45 tahun. Responden berumur 10-15 tahun lebih menyukai makanan dan minuman dengan rasa manis dan responden umur 45 tahun ke atas lebih sulit merubah kebiasaan pola makan mereka dan tidak terlalu memikirkan untuk memiliki tubuh yang ideal, maka customer segment berubah menjadi pria dan wanita berumur 16-45 tahun.

Value Proposition

Pada model bisnis awal dadih masalah yang ingin diatasi adalah kesehatan pencernaan konsumen dan kesulitan konsumen untuk membentuk tubuh lebih ideal. Untuk menemukan value proposition yang tepat maka perlu memahami kebutuhan dan masalah konsumen yang perlu dicari solusinya. Dalam kuisioner uji masalah terdapat beberapa pertanyaan yang mengarahkan konsumen untuk menjawab masalah yang dihadapi mereka seperti kecukupan gizi makanan di pasar untuk kesehatan pencernaan, apa kesulitan konsumen dalam membentuk tubuh yang ideal, dll. Dari pertanyaan tersebut didapatkan data seperti pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Hasil pengamatan uji masalah elemen value proposition

Responden sangat mementingkan kesehatan pencernaannya dan 53% menilai bahwa makanan di pasar saat ini tidak cukup menjaga kesehatan pencernaan mereka, sisanya menilai cukup tetapi dengan lebih selektif memilih makanan yang akan mereka konsumsi. 90% dari keseluruhan responden sangat memerhatikan bentuk tubuh mereka kemudian kesulitan untuk membentuk tubuh yang ideal 67% mengatakan dari makanan yang mereka konsumsi. Responden mengkonsumsi

(22)

yoghurt dan produk sejenisnya 52% secara rutin sedangkan 44% hanya jika ingin mengkonsumsi dan sisanya sangat jarang mengkonsumsi. Responden lebih menyukai yoghurt dengan tekstur kental atau padat dengan persentase 58% daripada tekstur cair.

Dari hasil tersebut didapatkan beberapa masalah yang terbukti dan masalah baru. Permasalahan yang ada dalam mayoritas responden ketika melakukan wawancara terdapat pada konsumsi yoghurt yang berlebihan atau rasa asam yoghurt yang berlebihan dapat membuat lambung terasa sakit atau diare. Penyebab diare ringan saat mengkonsumsi yogurt dapat terjadi karena konsumsi yang berlebihan atau probiotik dalam yoghurt yang kurang cocok dalam lingkungan perut responden. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut dalam value proposition produk dadih adalah penggunaan strain lokal yang diisolasi langsung dari dadih tradisional. Dalam penelitian Wapodo (2004) dalam Pangkalan Ide (2008) yang meneliti strain lokal dadih selama 3 tahun, disimpulkan bahwa strain lokal Indonesia lebih bisa beradaptasi bagi tubuh dan tidak mahal serta mampu menekan bakteri yang diinginkan. Konsumsi dadih tidak pernah menyebabkan diare atau keracunan padahal susu yang digunakan untuk fermentasi tidak dipanaskan lebih dahulu (Pangkalan Ide 2008). Produk dadih ini juga akan diformulasi sesuai dengan keinginan kebanyakan konsumen dengan rasa yang tidak terlalu asam dan penambahan potongan buah agar rasa lebih variatif.

Kemudian masalah selanjutnya untuk responden yang ingin memiliki tubuh yang ideal terdapat pada pola makan atau makanan yang mereka konsumsi masih sembarangan. Terutama untuk orang-orang yang aktivitasnya cukup padat sehingga tidak sempat lagi memilih makanan yang mereka konsumsi. Menurut mereka dengan mengkonsumsi yoghurt kurang bisa mengurangi nafsu makan mereka walaupun pencernaan lebih lancar sehingga dibutuhkan yogurt yang dapat mengenyangkan dan nutrisinya lengkap. Yoghurt juga hanya menjadi kebutuhan sekunder yang tidak dianggap sebagai makanan diet. Solusi untuk masalah tersebut adalah dengan dadih yang bertekstur lebih padat yang dapat mengenyangkan diharapkan dapat menjadi makanan diet atau makanan yang dapat menjaga berat tubuh sehari-hari. Penambahan potongan buah segar juga dapat menjadi penambah nutrisi produk karena menurut responden orang-orang yang menjaga berat tubuh identik dengan mengkonsumsi buah. Sehingga dadih dengan nutrisi yang lengkap diharapkan dapat menjadi makanan pokok konsumen yang ingin menjaga kesehatan sebagai diversifikasi produk yogurt dan nasi atau sereal yang biasa dikonsumsi masyarakat.

Channel

(23)

Gambar 4. Hasil pengamatan uji masalah elemen channel

Responden yang biasa membeli produk tersebut di retailer ada sebanyak 96%. Tetapi masalah responden dalam penjualan melalui retailer adalah tidak semua konsumen dapat membeli produk langsung ke retail karena aktivitas konsumen yang cukup padat sehari-harinya. Kemudian probiotik pada yoghurt juga tidak memiliki umur simpan yang cukup lama, sehingga sulit untuk disimpan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Maka selain retail, untuk orang-orang yang beraktivitas padat dapat mengkonsumsi produk dadih dengan sistem berlangganan, sehingga konsumen tidak perlu lagi repot membeli di retailer atau supermarket.

Customer Relationship

Untuk mendapatkan konsumen dengan segmen yang tepat maka diperlukan customer relationship yang tepat. Pertanyaan pada uji masalah mengarahkan konsumen untuk menjawab cara yang paling tepat untuk meningkatkan awareness, ketertarikan, dan membuat mereka ingin membeli produk secara terus menerus. Dari uji masalah customer relationship didapatkan data seperti pada Gambar 5.

Gambar 5. Hasil pengamatan uji masalah elemen customer relationship Menurut 58% responden, promosi di tempat keramaian atau perbelanjaan dapat lebih meningkatkan awareness konsumen terhadap produk dibanding promosi melalui media massa dan media elektronik dan 62 % lebih tertarik jika promosi dilakukan dengan memberitahu informasi mengenai produk. Sumber informasi yang tepat untuk meningkatkan awareness konsumen berada di tempat perbelanjaan, tetapi untuk orang-orang yang beraktivitas padat kebanyakan sering

(24)

membuka internet atau jejaring sosial daripada berbelanja. Setelah dites maka ditentukan customer relationship seperti di bawah ini :

1. Get : untuk mendapatkan awareness pelanggan dilakukan dengan promosi melalui jejaring sosial dan website pribadi. Setelah itu, untuk mendapatkan pelanggan di tempat perbelanjaan dapat dilakukan dengan free tester dan pemberian informasi di tempat perbelanjaan yang cukup ramai. Kemudian promosi dilanjutkan dari mulut ke mulut untuk memperbesar jangkauan pasar 2. Keep : dengan tetap melakukan kontak dengan konsumen melalui customer

service layanan telepon, jejaring sosial, dan website

3. Grow : dengan strategi news delivery atau berlangganan secara rutin produk akan diantarkan langsung ke konsumen.

Setelah menentukan solusi yang akan ditawarkan maka dilakukan formulasi produk sesuai dengan problem yang dihadapi konsumen.

Perbaikan Model Bisnis

(25)

Ga

mbar

6. Mode

l bi

snis

Day

gurt

ve

(26)

Profil Produk

Formulasi produk terbaik yang didapatkan dari hasil uji organoleptik dan modifikasi proses adalah dengan komposisi basis susu segar, 8% pengental, 3% starter dadih untuk membuat dadih plain. Dadih rasa dapat dibuat dengan menambah 25% perisa pasta buah. Setelah mendapatkan formulasi terbaik untuk produk dadih, maka dapat dilakukan identifikasi nutrisi produk. Hasil pengujian proksimat untuk produk dadih dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan proksimat dadih

No Kandungan Jumlah

Untuk mengetahui apakah hasil pengujian tersebut sesuai standar dan dapat diterima oleh konsumen maka diperlukan pembanding dari standar yang ada. Tetapi karena produk dadih merupakan produk baru yang belum ada standar pastinya, maka sementara standar yang digunakan adalah yoghurt secara umum. Standar SNI yoghurt yang diperbolehkan di pasaran terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Standar SNI yoghurt (SNI 2012)

No Kriteria Uji Satuan Nilai

1. Penampakan - Cairan kental-padat

2. Bau - Normal/khas

10. Jumlah bakteri starter Cfu/gram Min 107

(27)

penelitian Cahyadi et al. (1995) nilai pH dadih susu kerbau 4,74-5,71 dengan nilai total asam 1,18%.

Menurut Azima (1983), total padatan ideal untuk mendapatkan dadih susu sapi yang baik paling tidak harus sama dengan total padatan susu kerbau (sekitar 18%) dan menurut SNI total padatan yoghurt minimal 8,2%. Sehingga dengan nilai total padatan produk sebesar 27,87% masih sesuai standar dan dapat dikatakan menyerupai dadih tradisional. Total padatan yang sangat tinggi mungkin dikarenakan penambahan pengemulsi pada susu sapi saat penguapan susu.

Hasil analisis Hosono (1992) mendapatkan bahwa dadih adalah makanan yang mengandung protein dan lemak cukup tinggi, yaitu 4,3% protein, 9,05% lemak, 19,49% padatan, dan keasaman 1,42%. Sedangkan menurut SNI kadar lemak yoghurt minimal 3% dan protein minimal 2,7%, sehingga dadih yang diproduksi sesuai dengan standar dan relatif lebih baik dari penelitian sebelumnya karena memiliki kadar lemak lebih rendah dan kadar protein lebih tinggi.

Dadih merupakan makanan susu fermentasi sehingga probiotik merupakan hal yang sangat penting ada dalam produk tersebut. Dari penelitian Hosono (1992) total bakteri probiotik/BAL dalam dadih adalah 1,06x107. Menurut FAO dan WHO (2001) suatu makanan dikatakan probiotik apabila probiotik dalam keadaan hidup dan dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Menurut Suskovic et al. (2001), probiotik tersebut harus bersifat non patogen, viabilitas sekitar 106-108 cfu/ml, dapat menghasilkan substansi antimikrobial yang akan menghambat bakteri patogen dalam pencernaan, mampu berkompetisi dengan bakteri patogen dalam berkembang biak dalam pencernaan, dan tahan terhadap enzim pencernaan dan garam empedu. Hasil pengujian menunjukkan bakteri yang ada dalam produk berkisar antara 2,7x108–3x109 cfu/ml, maka masih sesuai standar SNI yang menetapkan minimal 107 cfu/ml dan relatif lebih baik dibanding penelitian sebelumnya.

Kebutuhan akan dessert yang tinggi nilai kesehatan dan memiliki cita rasa yang nikmat dan menyegarkan. Dessert yang mampu membantu sistem pencernaan konsumen dalam mencerna makanan utama, serta membantu memenuhi pola 4 sehat 5 sempurna para konsumennya.

(28)

Profil produk perlu ditentukan agar produk dapat dikomersialisasikan. Profil produk dapat menjadi identitas produk di mata konsumen. Setelah menjelaskan bagaimana pembuatan produk secara teknologis dan bagaimana nilai gizi dan manfaat produk maka dapat dilakukan positioning produk di pasar. Pembuatan brand dan merek dilakukan untuk mendukung hal tersebut, kemudian logo dan nama perusahaan. Setelah itu dapat dilanjutkan pembuatan kemasan cup 125 gram dengan mencantumkan nilai gizi, manfaat, merek, logo, positioning, dll, seperti Gambar 7.

Gambar 7. Kemasan dan logo produk Daygurt

Merek Daygurt dipilih untuk produk utama atau produk dadih untuk segmentasi usia 10-60 tahun karena sesuai segmen pasar awal, yaitu orang-orang yang aktif dan menyukai produk sehat. Produk yang ditawarkan nantinya tidak hanya Daygurt saja, namun akan ditawarkan produk-produk baru lainnya yang akan masuk ke dalam segmen pasarnya masing-masing. Dalam beberapa tahun ke depan akan dikembangkan sebuah produk yang merupakan starter bakteri dari dadih itu sendiri, yang produk ini akan memenuhi kebutuhan dari home industry maupun masyarakat yang ingin mengembangkan basis usahanya berupa dadih. Hal ini secara tidak langsung akan membantu mengedukasi masyarakat untuk mengenal dadih melalui jaringan home industry yang banyak tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. Produk lainnya yang juga akan dikembangkan merupakan suplemen untuk para pria yang ingin membentuk tubuhnya, dengan menawarkan produk susu fermentasi yang tinggi protein namun rendah lemak. Produk-produk lain seperti dadih dalam bentuk cair ataupun ice dadih juga tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan di masa yang akan datang.

Uji Solusi

(29)

pada uji solusi adalah customer segment, value proposition, channel, dan customer relationship.

Customer Segment

Dari keseluruhan responden pria dan wanita umur 16-45 tahun, yang tertarik Daygurt sebagai makanan diet mayoritas wanita berumur 19-45 tahun. Sebanyak 34 responden yang sebagian besar wanita berumur 19-45 tahun atau 68% dari 50 orang responden tertarik dengan solusi yang ditawarkan Daygurt dapat dilihat pada Lampiran 4. Hal ini dikarenakan responden pria dan remaja di bawah 19 tahun yang tidak terlalu tertarik dalam menjaga bentuk tubuh mereka. Tetapi Daygurt juga dapat dikonsumsi oleh konsumen semua umur sebagai makanan yang melengkapi nutrisi sehari-hari dan makanan probiotik yang menjaga kesehatan pencernaan. Untuk responden pria tertarik pada produk Daygurt body mass building untuk asupan nutrisi pembentuk otot tubuh yang akan dikembangkan sebagai produk premium nantinya.

Value Proposition

Masalah yang ingin diselesaikan pada konsumen selain masalah pencernaan dan menjaga tubuh, dadih juga dapat menyelesaikan masalah konsumen yang sensitif mengkonsumsi produk probiotik. Maka untuk membuktikan solusi yang dibuat dapat menjawab masalah konsumen perlu dites value proposition mengenai dadih yang dapat menjawab masalah konsumen dalam menjaga tubuh ideal dan kesediaan konsumen mengkonsumsi dadih secara rutin dan menggantinya dari produk yoghurt yang selama ini mereka konsumsi. Jawaban dari responden dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Hasil pengamatan uji solusi elemen value proposition 15%

Bersediakah konsumen mengkonsumsi dadih secara rutin

Tidak

(30)

Responden sebanyak 85% berpendapat bahwa dadih dapat menjadi solusi yang lebih baik terhadap kesehatan pencernaan dan solusi untuk membentuk tubuh ideal dibandingkan produk yoghurt yang telah ada dipasaran, sisanya lebih menyukai produk yang sudah ada saat ini. Kemudian 83% responden bersedia mengganti produk yoghurt yang biasa mereka konsumsi dengan produk dadih Daygurt, yang lainnya lebih menyukai produk yang mereka konsumsi saat ini dan sulit mengubah kebiasaan tersebut. 60% mengaku bersedia mengkonsumsi dadih Daygurt secara rutin.

Kebanyakan responden yang telah mencoba Daygurt menyukai rasa dari produk tersebut karena rasanya yang tidak terlalu asam dibanding yoghurt yang sudah ada. Kemudian responden tersebut tidak ada yang terkena gangguan pencernaan setelah mengkonsumsi dadih seperti setelah mereka mengkonsumsi yoghurt maka mereka bersedia mengganti produk yoghurt yang biasa mereka konsumsi dengan dadih. Mayoritas berpendapat bahwa dengan mengkonsumsi dadih dapat lebih mengenyangkan dibanding mengkonsumsi yogurt. Responden juga bersedia mengkonsumsi Daygurt secara rutin sebagai makanan diet mereka karena rasanya enak, nutrisi lengkap, dan mengenyangkan dan juga probiotik yang digunakan tidak memerlukan proses adaptasi terlebih dahulu. Artinya solusi untuk masalah konsumen pada value proposition yang diberikan dapat diterima responden.

Channel

Setelah melakukan uji masalah, channel yang ditentukan ada dua, yaitu penjualan melalui retail dan penjualan dengan sistem delivery sesuai pesanan maupun berlangganan. Pada uji solusi, diuji apakah dengan channel tersebut dapat dengan mudah produk sampai kepada konsumen dan menjangkau mereka. Hasil dari uji tersebut dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Hasil pengamatan uji solusi elemen channel

Sebanyak 95% responden memilih pembelian produk melalui retail mudah dijangkau. 48% responden ingin mengkonsumsi rutin setiap minggu dan 38% hanya jika ingin mengkonsumsi. Penjualan melalui retail dapat dijadikan solusi pada channel dan penjualan sistem berlangganan news delivery juga dapat menjadi solusi pilihan untuk orang-orang yang ingin mengkonsumsi dadih secara rutin.

Customer Relationship

Pada customer relationship, salah satu cara untuk menarik konsumen dan membuat mereka membeli produk secara terus menerus adalah dengan sistem

(31)

delivery sesuai pesanan atau dengan berlangganan. Cara ini dianggap cocok untuk segmen yang memiliki aktivitas yang cukup padat dan ingin mengkonsumsi secara rutin tetapi tidak sempat untuk membeli produk setiap hari di retail. Solusi yang dianggap dapat memudahkan konsumen ini diuji dalam uji solusi dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Hasil pengamatan uji solusi elemen customer relationship Responden sebanyak 70% tertarik untuk berlangganan dengan metode news delivery atau pengiriman produk langsung kedepan rumah konsumen secara rutin. Responden tertarik untuk mengkonsumsi Daygurt dengan sistem berlangganan karena praktis dan dapat membantu orang yang memiliki aktivitas yang padat dan ingin mengkonsumsi Daygurt secara rutin.

Perbaikan Model Bisnis

Perbaikan dilakukan sesuai dengan hasil uji masalah dan solusi. Pada customer segment segmen produk berubah menjadi wanita dengan umur 19-45 tahun, memiliki aktivitas yang padat, sensitif terhadap probiotik, dan menyukai makanan sehat untuk menjaga tubuh tetap ideal dan memenuhi nutrisi sehari-hari. Pada customer relationship ditambah dengan free tester dan pemberian informasi di tempat perbelanjaan dan promosi dari mulut ke mulut. Pada value proposition hanya ditambahkan tambahan potongan buah untuk pelengkap nutrisi dan kesegaran. Pada Gambar 11 dapat dilihat hasil model bisnis terverifikasi setelah elemen yang diuji telah sesuai dan terkonfirmasi dari uji masalah hingga uji solusi.

30%

70%

Ketertarikan konsumen untuk berlangganan sistem news delivery

Tidak

(32)

Ga

mbar

11. Mode

l bi

snis

Day

gurt

ter

ve

rif

(33)

Analisis Finansial

Dadih Tart merupakan salah satu produk susu fermentasi, sehingga ruang lingkup pasar total atau total addressable market (TAM) adalah total pasar susu fermentasi keseluruhan. Lapisan pasar produk Daygurt dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Ruang lingkup pasar Daygurt

Total addressable market atau besar pasar untuk produk susu fermentasi sebesar 84 juta liter/tahun. Menurut CIC (2012) nilai tersebut akan tumbuh sebesar 11% setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kesehatan dan gaya hidup masyarakat. Total pasar produk susu fermentasi bertekstur padat atau served available market (SAM) sebesar 6,64 juta liter atau 7,9% dari TAM. Ukuran target pasar dari produk Daygurt akan diperkirakan mencapai 0,42 juta liter/tahun atau 0,5% dari TAM dan 6,33% dari SAM.

Untuk memenuhi target pasar 420.000 liter/tahun akan memerlukan bahan baku susu sapi yang cukup banyak. Dari hasil perhitungan diperkirakan sekitar 2000 liter susu per hari dan 480 ton per tahun diperlukan sebagai bahan baku utama. Karena itu, diperlukan pasokan bahan baku susu dari supplier di daerah yang produksi susu sapinya stabil dan dengan skala yang cukup besar. Data besar produksi susu sapi setiap tahunnya di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Produksi susu sapi Indonesia (dalam ribu ton)

Berdasarkan Tabel 3, diketahui bahwa Jawa Barat berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber bahan baku bagi industri pengolahan susu serta produk olahan susu. Sentra pengolahan susu potensial tersebut antara lain berada di kawasan Pangalengan (Bandung Selatan), Kabupaten Garut, Kuningan serta Tasikmalaya. Tingkat produksi susu dari kawasan Jawa Barat ini telah mencapai angka 270 ribu ton pada akhir tahun 2011 (Ditjen Peternakan 2011).

Analisis finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan (Sutoyo 2003).

Provinsi 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Sumatera Utara 4,62 4,62 4,64 4,66 4,56 4,69 8,78 8,79

DKI Jakarta 5,09 6,13 5,8 5,8 5,15 5,06 6,37 6,56

Jawa Barat 184,52 184,83 198,51 207,86 215,33 201,86 211,89 223,55

Jawa Tengah 78,93 81,58 80,06 82,91 78,26 70,69 130,9 132,09

DI Yogyakarta 6,89 4,41 5,3 5,6 7,26 8,81 11,06 11,17

Jawa Timur 214,58 196,95 197,46 235,94 237,66 239,91 244,3 250,38

Lainnya 1,21 1,43 1,6 10,98 1,83 6,05 3,17 4,2

Indonesia 495,84 479,95 493,37 553,75 550,05 537,07 616,47 636,74

Susu Fermentasi

Yoghurt Padat

(34)

Pada perhitungan analisis finansial tidak hanya menghitung harga pokok produksi tetapi juga melakukan analisis kelayakan investasi, yaitu dengan menghitung Net Present Value (NPV), Pay Back Period (PBP), Net B/C, Internal Rate of Return, dan Break Event Point (BEP) (Suwarsono 1993). Untuk melakukan perhitungan tersebut perlu dilakukan asumsi-asumsi yang menjadi dasar perhitungan. Asumsi-asumsi tersebut adalah :

1. Umur ekonomis proyek direncanakan selama 10 tahun dengan 240 hari produksi/tahun. Umur proyek ini ditentukan berdasarkan umur mesin dan peralatan yang digunakan dalam proyek.

2. Nilai sisa bangunan pada masa akhir proyek bernilai 50 persen dari nilai awal dan nilai tanah 10 persen lebih tinggi dari nilai awal.

3. Nilai sisa mesin 10 persen dari nilai awal, biaya pemeliharaan sebesar 0.5 persen dan biaya asuransi 0.5 persen dari harga awal.

4. Nilai depresiasi dihitung dengan metode garis lurus (Straight Line Depreciation).

5. Kapasitas produksi maksimal yang akan diraih dan perhitungan massa adalah sebagai berikut :

 Kapasitas produksi per hari adalah 2000 liter/hari, dengan hari kerja selama seminggu adalah lima hari sehingga kapasitas produksi per minggu 100.000 liter. Kebutuhan susu dalam satu tahun adalah 480.000 liter.

 Bahan baku tambahan yaitu tepung maizena ditambahkan dalam 2000 liter adalah 200 kg. Dalam satu tahun dibutuhkan 48.000 kg.

 Starter dadih yang dibutuhkan untuk 2000 liter susu sapi adalah 48,6 liter kultur. Dalam satu tahun starter yang dibutuhkan adalah 11.664 liter. Starter awal dibeli sebanyak 20 ml selanjutnya dibiakkan dan diproduksi secara mandiri.

 Produk akhir (Daygurt) per hari adalah 2.583,24 kg atau 20.666 buah cup PP 125 gram.

 Lama operasi terdapat dua shift/hari, delapan jam kerja per shift. Dalam seminggu ada 80 jam kerja.

6. Harga-harga yang digunakan bedasarkan harga pada saat analisa kelayakan tahun 2013 dan selama tahun perencanaan yang dipengaruhi discount factor (DF) sebesar 12 persen.

7. Modal kerja awal selama 3 bulan menggunakan modal sendiri dan aliran dana investor, selanjutnya menggunakan uang hasil penjualan.

8. Harga bahan baku diasumsikan sama selama periode operasional. Sedangkan harga produk mengalami penyesuaian seiring peningkatan kapasitas produksi dan target profit industri.

9. Besar pajak keuntungan didasarkan pada Undang-Undang No. 17 tahun 2000 dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) pasal 1 Undang-Undang PPN.

10. Proyek dimulai pada tahun ke-0 dan produksi pertama berlangsung pada tahun ke-1.

(35)

Tabel 4. Perhitungan biaya produksi Daygurt

Berdasarkan hasil perhitungan dan strategi harga yang ditetapkan, biaya produksinya adalah Rp. 3.268,- dan harga jual produk yang ditetapkan pada kapasitas 66% dan 100% adalah Rp. 6.000,-. Perbedaan kapasitas produksi menentukan tingkat keuntungan yang didapatkan, keuntungan lebih besar pada kapasitas produksi penuh atau 100%.

Dari harga jual yang telah ditentukan kemudian dapat dilakukan perhitungan proyeksi laba dan rugi. Proyeksi laba dan rugi diperlukan untuk mengetahui tingkat profitabilitas suatu usaha. Laba rugi adalah selisih penjualan bersih produk dengan total biaya selama periode yang sama. Laba yang didapatkan memiliki karakteristik earning before interest and tax (EBIT), sedangkan untuk laba bersih dilakukan pengurangan EBIT dengan pajak (Foss 2000). Proyeksi laba dan rugi produk dapat dilihat pada Lampiran 10.

Proyeksi laba dan rugi selanjutnya dapat menjadi dasar dalam menghitung proyeksi arus kas (cash flow). Dalam manajemen keuangan perusahaan, aliran kas dianggap lebih relevan bagi investor dibandingkan laba. Hal ini dikarenakan dengan kas investor bisa melakukan investasi dan melalui kas, investor juga bisa melakukan kewajiban finansialnya. Aliran arus kas proyek dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu, aliran kas awal (initial cash flow), aliran kas periode operasi (operational cash flow) dan aliran kas terminal (terminal cash flow) (Chandra 1990). Aliran kas produk dapat dilihat di Lampiran 11.

Setelah itu dari aliran kas dapat dihitung kriteria kelayakan investasi, yaitu NPV, IRR, PBP, Net B/C, dan BEP. Hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Kriteria kelayakan investasi Daygurt

NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang dari manfaat dan biaya suatu proyek investasi. IRR atau arus pengembalian internal merupakan tingkat

Total biaya per tahun (Rp) Kapasitas produksi per

tahun (kg) HPP (Rp/kg)

Rumus

(Biaya tenaga kerja + Biaya bahan baku + Biaya

overhead)

(Kapasitas produksi per hari x Jumlah hari kerja per tahun)

(Total biaya per tahun : Kapasitas produksi per tahun) Perhitungan (1.752 + 12.926,1 +

1.531,04) (20.666 x 240) (16.209,14 : 4,96)

Hasil 16.209,14 juta 4,96 juta 3.268

(36)

kemampuan proyek untuk mengasilkan keuntungan atau sebagai tingkat suku bunga pinjaman yang menghasilkan NPV aliran kas masuk sama dengan aliran kas keluar.Net B/C Ratio menunjukan manfaat dari suatu proyek untuk kepentingan umum dan bukan keuntungan finansial perusahaan. Nilai Net B/C dihitung bedasarkan nilai arus kas yang telah diperhitungkan nilai perubahannya terhadap waktu. PBP merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal untuk suatu investasi yang dihitung dari aliran kas bersih.Titik impas (BEP) adalah titik dimana total biaya produksi sama dengan pendapatan. Titik impas menunjukan bahwa tingkat produksi telah menghasilkan pendapatan yang sama besarnya dengan biaya produksi yang dikeluarkan (Suwarsono 1993).

Dari hasil yang didapatkan, NPV yang diperoleh untuk proyek pendirian industri dadih lebih besar dari nol, sehingga pendirian pabrik dianggap layak berdasarkan nilai NPV. Kemudian nilai IRR juga didapatkan lebih besar dari nilai suku bunga bank 12% sehingga proyek tersebut dianggap layak dari nilai tersebut. Dan nilai Net B/C Ratio-nya lebih besar dari satu sehingga dari nilai ini juga proyek dianggap layak dilaksanakan. Sedangkan nilai PBPnya 6,5 tahun atau 6 tahun 6 bulan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan seluruh modal. Pada produksi mencapai Rp. 158. 550.000,- per bulan atau menghasilkan 26.425 cup per bulan maka proyek menghasilkan pendapatan sama dengan biaya produksinya atau mencapai titik impas.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Pada uji permasalahan, responden memiliki masalah pada saat mereka mengkonsumsi yoghurt memerlukan adaptasi pada pencernaan mereka, maka terjadi penyakit pencernaan seperti diare. Yoghurt yang ada sekarang rasanya terlalu asam dan kurang variatif. Walupun yoghurt mampu melancarkan pencernaan, tetapi yoghurt tidak mampu menurunkan nafsu makan sehingga kurang cocok untuk menjadi produk diet.

Pada hasil uji solusi, mayoritas responden menyukai rasa pada produk dadih Daygurt yang tidak terlalu asam. Kemudian tidak ada responden yang mengalami diare setelah mengkonsumsi Daygurt karena starter yang digunakan adalah starter lokal. Menurut responden Daygurt dapat mengenyangkan karena teksturnya yang padat. Maka solusi yang ditawarkan untuk permasalahan responden dapat diterima.

Proses ini telah menghasilkan model bisnis yang lebih valid. Key partners terdapat koperasi susu atau peternakan untuk supplier susu segar, servis angkutan transportasi, badan pengawas mutu, agen yang menyediakan tenaga outsourcing dan agen periklanan, dan retailer. Selanjutnya key activities, yaitu proses produksi, pengembangan produk, dan promosi/edukasi. Elemen berikutnya key resource, yaitu perbanyakan starter, jaringan distribusi, iklan promosi, dan hak kekayaan intelektual.

(37)

lengkap dan tekstur padat yang mengenyangkan sehingga dapat menjadi pilihan makanan pokok orang-orang yang ingin menjaga berat badan sehari-hari, dan potongan buah akan menambah kesegaran dan nutrisi produk.

Customer relationship, yaitu memberikan informasi produk dan kesehatan melalui sosial media, customer service untuk memberikan saran dan kritik, promosi intensif dengan memberikan free tester dan informasi mengenai produk, promosi dari mulut ke mulut, dan sistem berlangganan. Kemudian channel, yaitu pengiriman secara langsung, dan penjualan melalui retail.

Segment konsumen untuk produk ini, yaitu wanita umur 19-45 tahun yang aktivitasnya cukup padat dan sensitif terhadap produk probiotik dan menyukai produk sehat yang dapat memenuhi nutrisi sehari-hari dan menjaga berat badan mereka.

Elemen selanjutnya cost structure ada dua, yaitu value driven dengan pengembangan produk secara berkala sehingga meningkatkan nilai produk sesuai dengan keinginan konsumen dan cost driven dengan menekan biaya produksi seperti memproduksi starter sendiri atau subtitusi bahan produksi dengan harga yang lebih murah tanpa menurunkan kulitas sehingga harga jual dapat ditekan dan terjangkau. Elemen terakhir revenue stream, yaitu pemasukan dari penjualan produk, penjualan starter, dan biaya berlangganan konsumen.

Hasil analisis finansial yang dilakukan didapatkan bahwa harga pokok produksi untuk produksi skala 2.000 liter/hari harga pokok produksinya, yaitu Rp. 3.268,- maka harga jualnya dengan cup 125 gr adalah Rp. 6.000,-. Nilai kriteria kelayakan investasi yang telah dihitung, seperti nilai NPV, IRR, dan Net B/C semuanya memenuhi kriteria bahwa proyek layak untuk dijalankan. Pay Back Period mampu dipenuhi dalam waktu produksi dan penjualan 6 tahun 6 bulan. Break Event Point-nya dapat tercapai jika penjualan mampu menghasilkan Rp. 153.860.000,- per bulan atau 25.642 cup per bulan.

Saran

Perlu dilakukan validasi model bisnis yang telah dibuat dengan melakukan uji pasar sesuai dengan elemen yang ada dalam model bisnis. Validasi dilakukan dengan uji segmentasi kosumen dan uji mitra kerja atau supplier dalam elemen key partners. Perlu dilakukan penelitian terhadap takaran saji yang cocok untuk probiotik untuk mendukung fungsi strain lokal.

DAFTAR PUSTAKA

Azima F. 1983. Studi Tentang Dadih. Fakultas Teknologi Pertanian. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Blank S dan Dorf B. 2012. The Startup Owner’s Manual : The Step-by-Step Guide Building A Great Company. California (US) : K and S Ranch, Inc

(38)

Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor (ID): Pusat penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departement Pertanian Bogor.

Chandra P. 1990. Project Preparation, Appraisal and Implementation. New Delhi: Tata McGraw Hill Publisher.

[CIC-Corinthians] Corinthians Infopharma Corp. 2012. Susu Fementasi. Jakarta (ID): CIC-Corinthians

Direktorat Jendral Peternakan. 2011. Produksi susu sapi di Indonesia. Jakarta (ID : Ditjen Peternakan

[FAO and WHO] Food and Agriculture Organization and World Health Organization of United Nations. 2001. Health and nutritional properties of probiotics in food including powder milk with live lactic acid bacteria. Report of Joint FAO/WHO Expert Consultation. Cordoba: FAO/WHO.

Foss JN. (2000). Strategy, Bargaining, and Business Organization: Some thoughts on the transaction cost, Fondations of Firm Strategy.FrederiksbergDenmark: Copenhagen Business School.

Hosono A. 1992. Fermented milk in the orient. Di dalam : Nakazawa Y, Hosono A, Editor. Functions of Fermented Milk, Challenges for Health Science. London (UK): Elsevier Applied Science Publishers Ltd.

Osterwalder A dan Pigneur Y. 2010. Bussiness Model Generation. Hoboken, New Jersey (US): John Wiley & Sons, Inc.

Pangkalan Ide. 2008. Health Secret of Kefir. Jakarta (ID) : PT Elex Media Komputindo

Pemerintah Republik Indonesia. 2000. Undang-Undang No. 17 tahun 2000 dan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) pasal 1 Undang-Undang PPN tentang Pajak Penghasilan. Jakarta (ID): Sekretariat Negara

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2012. SNI Yoghurt. Jakarta (ID): BSN Sirait CH. 1993. Pengolahan susu tradisional untuk perkembangan agroindustri

persusuan di pedesaan [Laporan Penelitian]. Bogor (ID): Balai Peternakan Ciawi.

Sirait CH, Cahyadi, Pangabean T, dan Putu IG. 1995. Identifikasi dan pembiakan kultur bakteri pengolahan dadih [Laporan Akhir Kegiatan Penelitian] Program Penelitian Ruminansia Besar. Bogor (ID): Balai Penelitian Ternak Ciawi.

Sughita IM 1995. Dadih: olahan susu kerbau tradisional Minang, manfaat, kendala, dan prospek dalam era industrialisasi Sumatera Barat, Seminar Penerapan Teknologi. Padang (ID): Fakultas Peternakan Universitas Andalas.

Sughita IM 1998. Daya cerna dadih yang dibuat dengan penambahan starter Streptococcus lactics dalam tabung plastik. J Peternakan dan Lingkungan. 4(3):20-24

Suskovic J, Kos B, Goreta J, and Matosic S. 2001. Role of lactic acid bacteria and bifidobacteria in synbiotic effect. J Food Technology, Biotechnology. 39(3):227-235

Sutoyo S. 2003. Studi Kelayakan Proyek: Konsep dan Teknik. Jakarta: Badan Penerbit LPPM.

(39)
(40)

Lampiran 1. Kuesioner uji masalah

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dan berikan tanda (x) atau lingkari jawaban yang sesuai dengan jawaban Anda

1. Nama :

2. Alamat :

3. No telepon :

4. Usia Anda saat ini : a. 12-18 tahun c. 25-35 tahun e. 46-55 tahun

b. 19-24 tahun d. 36-45 tahun f. > 55 tahun

5. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita

6. Status pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah

7. Pendidikan Terakhir : a. SD d. Diploma/Akademi

b. SMP e. S1 (Sarjana)

c. SMA f. S2/S3 (Pascasarjana)

8. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa f. Pensiun

b.Pegawai Negeri g. Belum/Tidak Bekerja

c. Karyawan Swasta h. BUMN

d.Wiraswasta i. Lainnya,...

e. Ibu Rumah Tangga

9. Pendapatan/Bulan : a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.999

c. Rp 1.000.00 – Rp 2.499.999

d. Rp 2.500.000 – Rp 4.999.999

e. > Rp 5.000.000

10. Pengeluaran/Bulan : a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.999

c. Rp 1.000.00 – Rp 2.499.999

d. Rp 2.500.000 – Rp 4.999.999

e. > Rp 5.000.000

Untuk Responden pelajar/mahasiswa, pendapatan per bulan merupakan rata-rata uang saku per bulan yang diberikan oleh Orang Tua

Untuk Responden Ibu RT, pendapatan merupakan pendapatan dari suami

(41)

2. Apakah Anda sering memiliki masalah pencernaan seperti konstipasi atau diare? Bagaimana cara Anda mengatasinya?

3. Menurut Anda bagaimana kondisi makanan/minuman yang sekarang ada di pasaran? Sudah cukupkah untuk memenuhi gizi Anda sehari-hari?

4. Menurut Anda pentingkah untuk memiliki proporsi badan yang ideal (wanita) atau memiliki bentuk otot tubuh yang bagus (pria)?

5. Apa kesulitan dalam membentuk tubuh yang sesuai dengan keinginan Anda tersebut?

(42)

7. Apakah Anda pernah mengkonsumsi yoghurt?

8. Jika pernah, seberapa sering Anda mengkonsumsi produk tersebut?

9. Dimana biasanya Anda membeli produk tersebut?

10. Berapa biaya yang biasa Anda keluarkan untuk membeli produk tersebut? (sertakan ukurannya)

(43)

12. Apa alasan atau motivasi Anda membeli atau mengkonsumsi yogurt? (Ex: kandungan gizi, pengaruh orang lain, kesukaan orang terdekat, rasanya yang khas, ingin mencoba hal baru, dll)

13. Menurut Anda apa manfaat dan pengaruh positif dan negatif yang Anda dapatkan dari mengkonsumsi yogurt? Dan uraikan harapan atau manfaat yang Anda inginkan dari mengkonsumsi produk susu fermentasi.

14. Menurut Anda apa kekurangan produk susu fermentasi yang sekarang berada di pasaran?

Pencarian Informasi

1. Dari mana biasanya Anda mengetahui tentang produk susu fermentasi?

a. Tempat berbelanja atau oleh-oleh b. Teman

c. Keluarga

d. Media Massa (TV, radio, koran/majalah, internet) e. Lainnya, sebutkan...

2. Media/sumber informasi apa yang paling mempengaruhi Anda dalam membeli produk susu fermentasi?

a. Tempat berbelanja b. Televisi

c. Radio

d. Koran/majalah e. Internet

f. Teman

(44)

h. Lainnya, sebutkan...

3. Bagaimana media tersebut mempengaruhi Anda dalam pembelian produk susu fermentasi?

a. Memberi tahu informasi produk b. Membuat tertarik

c. Meminta/menyarankan untuk membeli d. Tidak berkomentar

4. Menurut Anda, hal apa yang penting Anda ketahui dari informasi tersebut?

a. Harga produk b. Varian rasa c. Komposisi gizi d. Manfaat

e. Lainnya, sebutkan...

5. Merek produk susu fermentasi apa saja yang Anda ingat ?

a. ... b. ... c. ... d. ...

Evaluasi Alternatif

6. Apa yang Anda pertimbangkan pertama kali sebelum membeli produk susu fermentasi?

7. Apa alasan pertama Anda memilih suatu merek produk susu fermentasi?

a. Merek terkenal b. Kualitas terjamin c. Harga lebih murah

d. Rasanya lebih enak/cocok e. Kemasannya menarik f. Lainnya, sebutkan...

8. Menurut Anda, mana yang lebih menunjukkan kualitas produk susu fermentasi ?

(45)

e. Komposisi dalam label f. Lainnya, sebutkan...

Keputusan Pembelian

9. Bagaimana cara Anda memutuskan pembelian produk susu fermentasi?

a. Tergantung situasi (saat persediaan sudah habis)

b. Terencana (rasa, merek, jumlah produk yang akan dibeli sudah direncanakan dari rumah)

c. Mendadak (pada saat belanja, timbul keinginan untuk membeli)

10. Produk susu fermentasi Anda beli untuk siapa?

a. Diri sendiri b. Keluarga c. Teman/kerabat

11. Tempat Anda biasa membeli produk susu fermentasi?

a. Pasar tradisional b. Pasar supermarket c. Toko kelontong d. Kantin sekolah/kantor e. Lainnya, sebutkan...

12. Apa pertimbangan Anda sehingga memilih tempat pembelian tersebut?

a. Harga yang lebih murah b. Kenyamanan

c. Dekat rumah/kantor/sekolah d. Kualitas lebih terjamin e. Pelayanan yang memuaskan f. Lainnya, sebutkan...

13. Produk susu fermentasi yang Anda inginkan adalah ukuran?

a. 100 ml b. 150 ml c. 200 ml d. 250 ml e. 500 ml f. Lainya, sebutkan...

14. Tekstur susu fermentasi yang Anda sukai?

a. Cair b. Kental c. Padat

d. Lainya, sebutkan...

15. Rasa susu fermentasi yang Anda sukai?

a. Manis

b. Agak manis/ agak asam c. Asam

d. Sangat asam

(46)

Evaluasi Setelah Pembelian

16. Apakah Anda merasa puas dengan produk susu fermentasi yang biasa Anda beli ?

a. Puas b. Biasa saja

c. Tidak puas, alasan...

17. Jika merek produk susu fermentasi yang biasa Anda konsumsi sudah habis, maka Anda akan

a. Mencari ke tempat lain b. Membeli merek lain c. Tidak jadi membeli

18. Jika merek produk susu fermentasi yang biasa Anda konsumsi mengalami kenaikan harga, maka Anda?

a. Akan tetap membeli dengan merek tersebut b. Mencari produk lain

(47)

Lampiran 2. Hasil uji masalah terhadap produk yang mengandung probiotik sehingga dapat menimbulkan efek samping

Masalah 2 : Kebutuhan makanan diet yang dapat mengenyangkan, bernutrisi lengkap, dan melancarkan pencernaan

(48)

Lampiran 3. Kuisioner uji solusi

Petunjuk : Pilih salah satu jawaban dan berikan tanda (x) atau lingkari jawaban yang sesuai dengan jawaban Anda

1. Nama :

2. Alamat :

3. No telepon :

4. Usia Anda saat ini : a. 12-18 tahun c. 25-35 tahun e. 46-55 tahun

b. 19-24 tahun d. 36-45 tahun f. > 55 tahun

5. Jenis kelamin : a. Pria b. Wanita

6. Status pernikahan : a. Menikah b. Belum menikah

7. Pendidikan Terakhir : a. SD d. Diploma/Akademi

b. SMP e. S1 (Sarjana)

c. SMA f. S2/S3 (Pascasarjana)

8. Pekerjaan : a. Pelajar/Mahasiswa f. Pensiun

b.Pegawai Negeri g. Belum/Tidak Bekerja

c. Karyawan Swasta h. BUMN

d.Wiraswasta i. Lainnya,...

e. Ibu Rumah Tangga

9. Pendapatan/Bulan : a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.999

c. Rp 1.000.00 – Rp 2.499.999

d. Rp 2.500.000 – Rp 4.999.999

e. > Rp 5.000.000

10. Pengeluaran/Bulan : a. < Rp 500.000

b. Rp 500.000 – Rp 999.999

c. Rp 1.000.00 – Rp 2.499.999

d. Rp 2.500.000 – Rp 4.999.999

e. > Rp 5.000.000

Untuk Responden pelajar/mahasiswa, pendapatan per bulan merupakan rata-rata uang saku per bulan yang diberikan oleh Orang Tua

(49)

Dadih adalah minuman/makanan susu fermentasi tradisional asli berasal dari Indonesia tepatnya dari Sumatra Barat. Teknologi proses diubah dari proses yang masih tradisional menjadi proses yang lebih higienis, bahan baku yang digunakan disubtitusi dari susu kerbau menjadi susu sapi dengan starter bakteri asam laktat yang lebih spesifik Dadih menawarkan rasa asam seperti susu fermentasi lain (yoghurt), kaya probiotik yang baik untuk membunuh bakteri jahat di dalam tubuh, nutrisinya lebih baik dari susu segar dan dapat dikonsumsi untuk penderita lactose intolerance (alergi susu). Teksturnya padat

mengenyangkan, rendah lemak dan tinggi protein, kemudian lebih efektif dalam mengurangi kadar kolesterol dalam darah sehingga dapat menjadi solusi untuk konsumen yang ingin diet ataupun menjaga berat badan tetap ideal atau meningkatkan massa otot. Dadih dikemas dalam kemasan cup 125 gr dengan berbagai rasa buah-buahan yang menyegarkan.

1. Jika akan diproduksi produk dadih (Daygurt) , apakah produk tersebut akan memberikan solusi lebih baik terhadap kesehatan pencernaan dan solusi untuk tubuh ideal anda dibandingkan produk yang sudah ada saat ini

a. Ya b. Tidak

2. Apakah dadih yang dikemas dalam cup yang dilengkapi sendok memudahkan anda untuk mengkonsumsinya?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah anda akan mengganti produk susu fermentasi seperti yogurt dan sejenisnya yang biasa anda konsumsi dengan dadih (Daygurt) yang akan kami buat apabila anda tahu manfaat yang didapatkan lebih baik dibandingkan produk anda sebelumnya?

a. Ya b. Tidak

Alasan/komentar :

Alasan/komentar :

(50)

4. Apakah anda bersedia mengkonsumsi secara rutin produk dadih (Daygurt) setelah mengetahui rasa dan manfaatnya jika dikonsumsi secara rutin?

a. Ya b. Tidak

5. Jika ya (no 4), seberapa rutin anda akan mengkonsumsinya?

a. Rutin setiap bulan b. Rutin setiap minggu c. Rutin setiap hari b.

6. Apakah penjualan dadih (Daygurt) di minimarket dan retailer dapat mudah dijangkau dengan anda?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah anda bersedia menjadi pelanggan tetap dan mengkonsumsi rutin produk dadih (Daygurt) jika kami menerapkan sistem berlangganan yang dapat mengantar produk tersebut langsung kedepan rumah anda?

a. Ya b. Tidak

8. Khusus pria, apakah anda akan rutin mengkonsumsi dadih (Daygurt) jika produk tersebut dengan protein yang tinggi dilengkapi dengan penambahan asam amino yang dapat membantu anda memiliki massa tubuh atau otot sehingga dapat menstimulasi pembentukan otot tubuh atau body mass building

a. Ya b. Tidak

Alasan/komentar :

Alasan/komentar :

Alasan/komentar :

(51)

9. Apakah Anda tertarik ikut mengembangkan produk dadih (Daygurt) jika kami menyediakan bahan dan mengajarkan pengolahan dan penjagaan produk ini?

a. Ya b. Tidak

10. Berapa harga yang pantas atau bersedia anda keluarkan untuk satu kemasan 125 gram dadih (Daygurt) ?

a. Rp 5000 - Rp 10.000 b. Rp 10.000 - Rp 15.000 c. Diatas Rp 15.000

Sekian dan Terimakasih

Saran Anda untuk produk dadih (Daygurt) :

Alasan/komentar :

(52)

Lampiran 4. Hasil uji solusi

Prospek Solusi 1 : Daygurt sebagai makanan diet sehari-hari yang berprobiotik dan mengenyangkan

Solusi 2 : Starter lokal dalam Daygurt yang lebih mudah beradaptasi dalam tubuh sehingga tidak menimbulkan efek samping

(53)

Lampiran 5. Tabel variabel asumsi produksi Daygurt

Deskripsi Detail Unit Keterangan

Daygurt Susu % 90%

Tepung maizena % 10%

Starter dadih % 3%

Perisa % 25%

Harga Beli Susu Segar Rp/lt 7.000

Tepung maizena Rp/kg 12.600

Perisa Rp/kg 26.000

Kemasan Box Rp/pcs 1.050

Kemasan cup Rp/pcs 1.000

Bahan Bakar Rp/kg 6.000

Listrik Untuk Industri Rp/kwh 500

Unit Packing set Daygurt gr/cup 125

Unit Price set Daygurt Rp/cup 6.000

Asumsi bisnis Bunga bank berlaku %/tahun 12%

Usia proyek tahun 10

Asumsi proses Kapasitas produksi per hari lt/hari 2.000

Rendemen Susu Padat % 75%

Jumlah Hari kerja hari/bulan 20

(54)

Lampiran 6. Perincian kebutuhan investasi industri Daygurt

1. Perizinan 2 Paket 250 500

2. Amdal 1 Paket 100 100

3. Studi Kelayakan 1 Paket 50 50

Total 1 650

2 Tanah dan Bangunan

1. Tanah 4.500 m2 0,15 675 743

2. Bangunan 3.000 m2 1,5 4.500 2.250 10 225

Total 2 5.175 2.992,50 225

3 Fasilitas Penunjang

1. Instalasi Listrik 1 Paket 10 10 1 10 0,1

2. Instalasi Air 1 Paket 5 5 0,5 10 0,05

Total 3 15 1,5 0,15

4 Mesin dan Peralatan 1. Mesin Produksi

Pasteurisizer dan mixer 3 unit 13 38 3,75 10 0,38

Bioreaktor 2 unit 100 200 20 10 2

Mesin filler 1 unit 60 60 6 10 0,6

Konveyor 2 unit 25 50 5 10 0,5

Metal Detector 1 unit 21 21 2,1 10 0,21

Mesin Pendingin 1 unit 57 56,7 5,7 10 0,57

Autoclave 1 unit 2 1,9 0,19 10 0,02

Inkubator 1 unit 14 14 1,4 10 0,14

Sarana Pelengkap 1 unit 35 35 3,5 10 0,35

2. Alat Laboratorium 1 unit 5 5 0,5 10 0,05

3. Kultur Alami 20 ml 0,01 0,2 0,02 10 0,00

Total 4 481,3 48,16 4,82

5 Alat Kantor

1. Komputer 5 unit 3 15 2 3 0,50

2.Lemari Arsip 5 unit 0,36 1,8 0,18 3 0,06

3. Meja kursi kantor 5 paket 1 5 0,5 3 0,17

4. Pesawat telefon 5 unit 0,08 0,38 0,04 3 0,01

5. ATK 5 paket 0,2 1 0,1 3 0,03

Total 5 23,18 2,32 0,77

6 Sarana distribusi

1. Kendaraan bermotor 2 unit 240 480 48 5 9,60

Total 6 480 48 9,60

Total semua 6.824,48 3.092,48 240,34

Kontingensi 10 % 682,45

(55)

Lampiran 7. Rincian modal kerja industri Daygurt

a. Produksi Primer 480 40 20 orang

b. Pengawas Produksi 120 10 5 orang

2 Satpam 72 6 5 orang

3 Pegawai Pemasaran 210 17,5 5 orang

4 Pegawai Manajemen 210 17,5 5 orang

5 Pegawai Administrasi 60 5 5 orang

6 Alat Tulis Kantor 2,4 0,2

7 Listrik (non mesin) 3,6 0,3 lampu, genset, dll

8 Telepon 3,6 0,3

9 Maintenance 60 5

10 Biaya Promosi 120 10 disesuaikan kebijakan

11 Air 3,6 0,3

12 PBB (2.5%) 112,5 9,38

13 Asuransi 60 5

14 Training Pegawai 45 3,75 5 divisi

Sub Total 1.562,7 130,23

5 Susu Skim Cair 122,36 10,20

6 Yeast Extract 20,59 1,72

7 Kemasan Box 86,33 7,19

8 Kemasan Cup PP 3.273,49 272,79

9 Bahan Bakar 19,80 1,65

5 Susu Skim Cair 185,4 15,45

6 Yeast Extract 31,2 2,6

7 Kemasan Box 130,8 10,9

8 Kemasan Cup PP 4.959,84 413,32

(56)

Lampiran 8. Rekapitulasi produksi Daygurt

Perbanyakan Kultur Murni Kultur Murni 10.000 49

MRSB 98 114

Pembuatan Kultur Induk Kultur Murni 3.149 163

Susu Skim 16 544

Yeast Extract 1.160/gr 54,4 gr Pembuatan Kultur Kerja Kultur Induk 845 707 Susu Skim 16 23.593

Pasteurisasi dan Mixing Susu segar 7.000 1.000 (lt) Tepung Maizena 12.600 80 Fermentasi Susu Kental 9.958/lt 810 (lt) Bibit Dadih 40.600/lt 24,3 (lt)

5 48 240 120.000 1.000 lt/batch

Susu Kental 75% 810 (lt) 9.958 300 lt/batch

9.172 Dadih 97% 1.076 8.522

300 lt/batch

2,7 5 13,5 6.750 27.150 Daygurt 100% 10.333 cup 2.627/cup 1.800-2.000 botol/jam 1,5 0,75 1,125 563 16.539 Dadih Rasa 95% 1.292 12.805

Kapasitas 66%

Daygurt 2.627 563 3.190 6.000 88% 272.792

Kapasitas 100%

(57)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nilai Sisa 0 0 0 2,32 0 48 2,32 0 0 3.092,48

Pembelian Investasi baru 0 0 23,18 0 480 23,18 0 0 23,18 0

Penyusutan 240,34 240,34 240,34 240,34 240,34 240,34 240,34 240,34 240,34 240,34

Deskripsi Tahun ke (Rp. Juta)

Gambar

Gambar 1. Metodologi penelitan
Gambar 3. Hasil pengamatan uji masalah elemen value proposition
Gambar 4. Hasil pengamatan uji masalah elemen channel
Gambar 8. Hasil pengamatan uji solusi elemen value proposition
+2

Referensi

Dokumen terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MERANCANG POSTER DI SANGGAR JANIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Penelitian yang dilaksanakan pada bulan Februari – Agustus 2015 ini diberi judul Fraksi Brazilin dari Ekstrak Metanol Kayu Secang sebagai Pemodifikasi Elektrode Pasta

b.  bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan  dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Undang­Undang No. 7  Tahun 

Tabel ini hanya contoh format untuk mengerjakan soal ini, mengenai jumlah baris dapat lebih besar.. Gambarkan Tree serta

IIASILPENILAIAN SE.IAWAT SEBIDANG ATAU PEER REWEW KARYA II.,IVTIAH: JIIRNAL ILMIAH.. Judul Jurnai llmiah

Tidak berpengaruhnya variabel computer anxiety (AN) , dan computer self-efficacy (SE) terhadap effort expectancy (EE) dan effort expectancy (EE) dan facilitating conditions

[r]

The public’s goal regarding a publicly funded irrigation project may be described as maximizing the present value of net benefits generated over time. The model describing