SKRIPSI
PENGARUH PRODUK PINJAMAN DAN PROMOSI TERHADAP
KEPUTUSAN MELAKUKAN PINJAMAN DI PT.BANK
SUMUT KANTOR CABANG PEMBANTU USU
MEDAN
Oleh: RAISSA EVELIA
090907097
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : Raissa Evelia
NIM : 090907097
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Pengaruh Produk Pinjaman Dan Promosi Terhadap Keputusan Melakukan Pinjaman Di PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan
Medan, 2013
Pembimbing Ketua Program Studi
Ardi Ermawy SE MBA
NIP : 131661625 NIP : 195908161986111001
Prof. DR. Marlon Sihombing, M.A
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :
Nama : Raissa Evelia
NIM : 090907097
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul : Pengaruh Produk Pinjaman Dan Promosi Terhadap Keputusan Melakukan Pinjaman Di PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan
yang dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Ketua : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A
NIP : 195908161086111001
( ……….. )
Anggota I : Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A
NIP : 195908161086111001
( ……….. )
Anggota II :Prof. DR. Mar;lon Sihombing, M.A
NIP : 195908161086111001
ABSTRAK
PENGARUH PRODUK PINJAMAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MELAKUKAN PINJAMAN DI PT.BANK SUMUT
KANTOR CABANG PEMBANTU USU MEDAN
Nama : Raissa Evelia
Nim : 090907097
Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Pembimbing : Ardy Ermawy,SE.MBA
Dengan meningkatnya taraf perekonomian pinjaman dapat dijadikan solusi didalam pengembangan kebutuhan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini pihak perbankan dituntut untuk lebih bekerja keras dan kreatif dalam menarik para konsumen yakni dengan mengembangkan strategi pemasarannya.Bank sebagai lembaga keuangan yang fungsi utamanya penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat harus dapat mengelola strategi produk yang bermutu tinggi dalam rangka menarik konsumen baru.. Selain itu adanya prosedur dalam melakukan pinjaman juga menjadi pertimbangan bagi para konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan pinjaman di PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur pengaruh produk pinjaman terhadap keputusan melakukan pinjaman,mengukur pengaruh promosi terhadap keputusan melakukan pinjaman dan mengukur pengaruh produk pinjaman dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan melakukan pinjaman.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini sebanyak empat ribu dua ratus orang. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin. Penulis menggunakan metode accindental sampling.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka hasilnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara produk pinjaman dan promosi terhadap keputusan konsumen melakukan pinjaman di PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan.
ABSTRACT
EFFECT OF LOAN PRODUCT AND PROMOTION DECISIONS TO MAKE LOANS IN PT BANK SUMUT BRANCH OFFICES USU MEDAN
Name : Raissa Evelia
Nim : 090907097
Prodi : Science Business Administration / Business
Faculty : Social Sciences and Political Science
Supervisor : Ardy Ermawy, SE.MBA
With the increasing level of economic loans can be a solution in the economic development needs of the community. In this case the banks are required to work harder and more creative in attracting customers is by developing strategies marketing. Bank as a financial institution whose primary function collector and distributor of funds to the community should be able to manage high-quality product strategies in order to attract new customers. Besides the procedure of doing the loan is also a consideration for consumers to make decisions in the conduct of PT Bank Sumut Branch Offices USU Medan. The purpose of this study is to measure the effect of loan products to the decision to borrow, to measure the effect of promotion decisions to borrow and measure the effect of loan products and promotions together against the decision to borrow.
The method used in this research is descriptive quantitative method. The population of four thousand two hundred people. Sample size in this study was determined using the formula Slovin. The author uses accindental sampling method.
Based on the results of research conducted, the result is a significant difference between loan products and the promotion of the consumer's decision to borrow in PT Bank Sumut Branch Offices USU Medan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat dan salam peneliti hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
di Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Sumatera Utara untuk memperoleh gelar
Strata 1 (S-1) Administrasi Bisnis.
Peneliti khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang tua
tersayang: Ayahanda Harlond,SH dan Ibunda Lenggana Nasution,SH. Terima
kasih atas kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tulus dan tidak pernah putus
untuk peneliti. Peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Prof.Syahril Pasaribu Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Prof.Dr.Badarudin,M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof.Dr.Marlon Sihombing,MA selaku Ketua Program Studi S1
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
4. Bapak Ardy Ermawy,SE.MBA selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti serta memberi arahan
5. Seluruh Staf dan Karyawan Departemen Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
6. Seluruh karyawan PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan.
7. Buat kakakku Hanna Lorina A.Md juga Adikku Muhammad Daffa dan
Ramadina Azzahra yang telah memberikan motivasi kepada peneliti.
8. Sahabat-sahabat tersayang sekaligus kawan seperjuangan: iin, tya, veby, hasni,
dan rini yang telah memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
Kepada semua teman-teman Administrasi Bisnis stambuk 2009 khususnya
teman-teman dikelas A terima kasih atas semua motivasi dan dorongannya,
tetap semangat dan terima kasih untuk kebersamaannya selama hampir 4 tahun
ini. Kalian yang terbaik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.
Medan, 9 Juli 2013
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Penelitian Terdahulu ... 2
1.3 Perumusan Masalah ... 10
1.4 Batasan Masalah ... 11
1.5 Tujuan Penelitian ... 11
1.6 Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Pengertian Bank ... 13
2..2 Fungsi Bank ... 14
2..3 Produk Bank ... 14
2..4 Teori Produk ... 16
2.4.1 Pengertian Produk ... 16
2.4.2 Produk Pinjaman ... 17
2.4.3 Tingkatan Produk ... 21
2.5 Teori Promosi ... 22
2.5.1 Pengertian Promosi ... 22
2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Promosi ... 22
2.5.3 Bauran Promosi ... 23
2.6 Teori Pengambilan Keputusan ... 25
2.6.1 Pengertian Keputusan ... 25
2.6.2 Pengertian Konsumen ... 26
2.6.3 Pengertian Debitur dan Kreditur ... 27
2.6.4 Proses Pengambilan Keputusan ... 27
2.6.5 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan ... 29
2.6.6 Alternatif Terhadap Pengambilan Keputusan ... 30
2.6.7 Pengaruh Perilaku Dalam Pengambilan Keputusan ... 31
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 33
3.3.1 Populasi ... 33
3.3.2 Sampel ... 34
3.4 Hipotesis ... 34
3.5 Definisi Konsep ... 35
3.6 Definisi Operasional ... 36
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 38
3.8 Skala Pengukuran Variabel ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 43
4.1.1 Sejarah Umum ... 46
4.1.2 Struktur Organisasi ... 47
4.1.3 Bidang-Bidang kerja ... 49
4.2 Penyajian Data ... 58
4.2.1 Analisis Deskriptif ... 58
4.2.2 Kriteria Responden ... 59
4.2.2.1 Responden Berdasarkan Umur ... 59
4.2.2.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 60
4.2.2.3 Responden Berdasarkan Pendidikan ... 60
4.2.2.4 Responden Berdasarkan Status ... 61
4.2.2.5 Responden Berdasarkan Produk Pinjaman ... 62
4.2.3 Produk Pinjaman (X1) ... 63
4.2.4 Promosi (X2) ... 70
4.2.5 Keputusan Konsumen (Y) ... 80
4.3 Analisis Data ... 92
4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 92
4.3.1.1 Uji Normalitas ... 92
4.3.1.2 Uji Multikolinieritas ... 93
4.3.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 95
4.3.1.4 Analisis Regresi Berganda ... 96
4.3.2 Pengujian Hipotesis ... 98
4.3.2.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 98
4.3.2.3 Uji Koefisien Determinasi ... 102
4.4 Pembahasan ... 104
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 108
5.2 Saran ... 109
DAFTAR TABEL
No. Judul
Halaman
Tabel 2.1 Jasa Layanan Pada Bank ... 17
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ... 35
Tabel 3.2 Operasional Variabel... 39
Tabel 3.3 Instrumen Skala Likert ... 41
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 62
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 63
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 63
Tabel 4.4 Dstribusi Responden Berdasarkan Status ... 64
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Produk Pinjaman ... 65
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa Suku Bunga Kredit Cukup Ringan ... 66
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa Suku Bunga Yang Ringan Menguntungkan Nasabah ... 67
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa Prosedur Kredit Lebih Mudah Dari Bank Lain ... 68
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa Persyaratan Kredit Yang Diajukan Mudah Dipenuhi Nasabah .. 69
Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Pelunasan Kredit Dalam Tenggang Waktu Yang Cukup Lama . 71
Tabel 4.12 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel
Produk Pinjaman... 72
Tabel 4.13 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Promosi Kredit Selalu Ditemukan Naabah ... 73
Tabel 4.14 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Pegawai Tetap Bersedia Memberikan Informasi
Perkreditan Untuk Nasabah ... 74
Tabel 4.15 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Informasi Mengenai Kredit Mudah Didapat Dan Didengar
Dari Orang Lain ... 75
Tabel 4.16 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Pesan Yang Disampaikan Menggunakan Bahasa Yang Benar .. 76
Tabel 4.17 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Pesan Iklan Yang Disampaikan Sesuai Kenyataan ... 77
Tabel 4.18 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Iklan Yang Disampaikan Telah Menimbulkan Keinginan
Untuk Mengajukan Kredit ... 78
Tabel 4.19 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Promosi Kredit Menggunakan Tokoh Dengan Pesan
Yang Cukup Baik ... 79
Tabel 4.20 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Bahasa Dan Gaya Yang Digunakan Menarik Perhatian
Tabel 4.21 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Media Iklan Kredit Yang Digunakan Telah Sesuai ... 81
Tabel 4.22 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel
Promosi ... 82
Tabel 4.23 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Pinjaman dapat Membantu Pemenuhan Kebutuhan Nasabah ... 83
Tabel 4.24 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Prosedur Pengajuan Kredit Tidak Menyulitkan Nasabah ... 84
Tabel 4.25 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Informasi Kredit Mudah Didapat Baik Secara Langsung
Maupun Melalui Iklan Yang Dibuat ... 85
Tabel 4.26 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Pegawai Ramah Dan Memiliki Kompetensi Yang Baik
Mengenai Produk Kredit ... 86
Tabel 4.27 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Produk Kredit Menjadi Pilihan Nasabah Untuk
Membantu Memenuhi Kebutuhan Atau Usaha ... 87
Tabel 4.28 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Produk Kredit Masing-Masing Memiliki Keunggulan
Yang Dapat Dimanfaatkan Oleh Banyak Nasabah ... 88
Tabel 4.29 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa
Keunggulan Produk Kredit Dan Bunga Yang Ringan
Membuat Nasabah Tertarik Untuk Meminjam ... 89
Beberapa Jenis Kredit Yang Ditawarkan Sesuai
Dengan Kebutuhan Nasabah ... 90
Tabel 4.31 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa Nasabah Puas Dengan Prosedur Dan Ketentuan Kredit Yang Lebih Mudah Dan Waktu Proses Yang Lebih Cepat ... 9
Tabel 4.32 Distribusi Pendapat Responden Tentang Pernyataan Bahwa Ada Keinginan Untuk Meminjam Kembali ... 92
Tabel 4.33 Rekapitulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen ... 93
Tabel 4.34 Hasil Uji Multikolinearitas ... 96
Tabel 4.35 Hasil Regresi Linear Berganda ... 99
Tabel 4.36 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 102
Tabel 4.37 Hasil Uji Secara Parsial... 104
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
Gambar 2.1 Proses Kredit Bank ... 19
Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan ... 27
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian ... 33
Gambar 4.1 Logo Bank Sumut... 45
Gambar 4.2 Struktur Organisasi ... 49
Gambar 4.3 Normal P-P Plot Uji Normalitas ... 95
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul
1. Kuisioner
2 Syarat Pengajuan Judul Skripsi
3. Permohonan Judul Skripsi
4. Penunjukan Dosen Pembimbing
5. Undangan Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi
6. Jadwal Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi
7. Berita Acara Semianr Proposal
8. Output SPSS
ABSTRAK
PENGARUH PRODUK PINJAMAN DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MELAKUKAN PINJAMAN DI PT.BANK SUMUT
KANTOR CABANG PEMBANTU USU MEDAN
Nama : Raissa Evelia
Nim : 090907097
Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Pembimbing : Ardy Ermawy,SE.MBA
Dengan meningkatnya taraf perekonomian pinjaman dapat dijadikan solusi didalam pengembangan kebutuhan perekonomian masyarakat. Dalam hal ini pihak perbankan dituntut untuk lebih bekerja keras dan kreatif dalam menarik para konsumen yakni dengan mengembangkan strategi pemasarannya.Bank sebagai lembaga keuangan yang fungsi utamanya penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat harus dapat mengelola strategi produk yang bermutu tinggi dalam rangka menarik konsumen baru.. Selain itu adanya prosedur dalam melakukan pinjaman juga menjadi pertimbangan bagi para konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan pinjaman di PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan. Tujuan penelitian ini adalah mengukur pengaruh produk pinjaman terhadap keputusan melakukan pinjaman,mengukur pengaruh promosi terhadap keputusan melakukan pinjaman dan mengukur pengaruh produk pinjaman dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan melakukan pinjaman.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif. Populasi pada penelitian ini sebanyak empat ribu dua ratus orang. Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin. Penulis menggunakan metode accindental sampling.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka hasilnya adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara produk pinjaman dan promosi terhadap keputusan konsumen melakukan pinjaman di PT.Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU Medan.
ABSTRACT
EFFECT OF LOAN PRODUCT AND PROMOTION DECISIONS TO MAKE LOANS IN PT BANK SUMUT BRANCH OFFICES USU MEDAN
Name : Raissa Evelia
Nim : 090907097
Prodi : Science Business Administration / Business
Faculty : Social Sciences and Political Science
Supervisor : Ardy Ermawy, SE.MBA
With the increasing level of economic loans can be a solution in the economic development needs of the community. In this case the banks are required to work harder and more creative in attracting customers is by developing strategies marketing. Bank as a financial institution whose primary function collector and distributor of funds to the community should be able to manage high-quality product strategies in order to attract new customers. Besides the procedure of doing the loan is also a consideration for consumers to make decisions in the conduct of PT Bank Sumut Branch Offices USU Medan. The purpose of this study is to measure the effect of loan products to the decision to borrow, to measure the effect of promotion decisions to borrow and measure the effect of loan products and promotions together against the decision to borrow.
The method used in this research is descriptive quantitative method. The population of four thousand two hundred people. Sample size in this study was determined using the formula Slovin. The author uses accindental sampling method.
Based on the results of research conducted, the result is a significant difference between loan products and the promotion of the consumer's decision to borrow in PT Bank Sumut Branch Offices USU Medan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dewasa ini produk pinjaman dan promosi dari perbankan banyak ditawarkan
oleh berbagai lembaga keuangan misalnya pada Bank Sumut. Selain untuk
menghimpun dana dari masyarakat, bank ini juga memberikan penyaluran dana
dimana dipasarkan sesuai dengan permintaan para konsumen untuk memberi
kemudahan dalam memenuhi kebutuhan maupun membangun kegiatan usaha.
Dengan meningkatnya taraf perekonomian, pinjaman ini dapat dijadikan solusi
didalam pengembangan kebutuhan perekonomian masyarakat. Biasanya pihak
yang membutuhkan pinjaman ini yaitu organisasi bisnis dimana pihak ini mencari
pinjaman untuk modal kerja maupun usaha.
Dan dalam hal ini pihak perbankan dituntut untuk lebih bekerja keras dan
kreatif dalam menarik para konsumen yakni dengan mengembangkan strategi
pemasarannya. Suatu perusahaan akan unggul diantara pesaingnya apabila
benar-benar memahami bagaimana reaksi konsumen terhadap produk dan sebagainya
dimana kepuasan yang diberikan perusahaan kepada konsumennya terpenuhi.
Bank sebagai lembaga keuangan yang fungsi utamanya penghimpun dan penyalur
dana kepada masyarakat harus dapat mengelola strategi produk yang bermutu
mempertahankan konsumen yang ada dan membangun hubungan yang
menguntungkan dan berjangka panjang dengan bank.
Didalam melakukan pinjaman adapun perjanjian yang mengikat kedua pihak
untuk memenuhi ketentuan-ketentuan sebagaimana yang tertulis dalam perjanjian
kredit di bank sehingga tidak mudah dalam pencairan dananya. Selain itu adanya
jangka waktu pemberian pinjaman mulai dari pencairan sampai dengan pelunasan
sesuai dengan tingkat bunga yang ditawarkan. Hal ini juga menjadi pertimbangan
bagi para konsumen untuk mengambil keputusan dalam melakukan pinjaman di
bank.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
keputusan konsumen yang menggunakan produk pinjaman dalam bentuk persepsi,
dengan mengangkat judul "Pengaruh Produk Pinjaman Dan Promosi
Terhadap Keputusan Melakukan Pinjaman Di PT.BANK SUMUT Kantor Cabang Pembantu USU Medan”.
1.2 Penelitian terdahulu
Alice Susanti (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan kredit BRI Wirausaha Di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sentra Kredit Kecil Pematang Siantar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang
terdiri dari produk, harga, lokasi, promosi, manusia, proses, dan pelayanan
dan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh promosi penjualan dan penjualan
personal terhadap promosi kredit yang dilakukan.Teori yang digunakan pada
penelitian ini adalah teori manajemen pemasaran yang berhubungan dengan
bauran pemasaran dan perilaku konsumen. Pendekatan yang digunakan adalah
survey, jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, dan sifat penelitian adalah
penelitian penjelasan. Populasi penelitian ini adalah nasabah kredit BNI
Wirausaha di BNI SKC Pematang Siantar yang berjumlah 258 orang dengan
sampel penelitian sebanyak 72 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui
wawancara dan mengisi kuesioner. Pengujian hipotesis menggunakan analisis
regresi linier berganda, uji F (serempak) dan uji t (parsial) dimaksud untuk
mengetahui secara serempak dan parsial pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen pada tingkat kepercayaan 95% (á = 5%). Kesimpulan dari
penelitian ini adalah bahwa bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
lokasi, promosi, manusia, proses, dan pelayanan nasabah sangat berpengaruh
terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan kredit BNI Wirausaha di BNI
SKC Pematang Siantar.
Rebecca Evadine (2011) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pos Di PT.Pos Indonesia (Persero) Cabang Pematang Siantar”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempertahankan keberadaannya, PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang
Pematangsiantar menganggap strategi bauran pemasaran jasa merupakan hal yang
menggunakan jasa pos dan tetap menggunakannya. Keputusan konsumen tersebut
dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri dari: produk, harga,
tempat, promosi, personil, proses, dan layanan pelanggan. Perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh strategi bauran pemasaran yang
terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, personil, proses, dan layanan
pelanggan terhadap keputusan konsumen untuk menggunakan jasa pos di PT. Pos
Indonesia (Persero) Cabang Pematangsiantar dan bagaimana pengaruh penerapan
teknologi informasi terhadap proses kerja jasa pengiriman di PT. Pos Indonesia
(Persero) Cabang Pematangsiantar. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
adalah manajemen pemasaran jasa yang berkaitan dengan keputusan konsumen
dan penggunaan teknologi informasi yang berkaitan dengan proses kerja.Jenis
penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah teknik aksidental sampling. Metode pengumpulan data dengan
daftar pertanyaan kepada responden dan wawancara dengan manajer pemasaran di
PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Pematangsiantar. Metode analisis regresi
linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan diperoleh hasil
bahwa secara serempak variabel bebas (produk, harga, tempat, promosi, personil,
proses, dan layanan pelanggan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel terikat (keputusan konsumen). Secara parsial variabel proses lebih
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (keputusan konsumen)
dibandingkan dengan variabel produk, harga, tempat, promosi, personil dan
layanan pelanggan. Metode analisis regresi linier sederhana digunakan untuk
teknologi informasi) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat
(proses kerja). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa secara serempak strategi
bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, personil,
proses, dan layanan pelanggan berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk
menggunakan jasa pos di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Pematangsiantar.
Penerapan teknologi informasi berpengaruh terhadap proses kerja jasa pengiriman
di PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Pematangsiantar.
Femmy Indriany Dalimunthe (2009) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Promosi Dan Komunikasi Terhadap Pengambilan Keputusan Tamu (Occupant) Untuk Memilih Menginap Di Hotel Tiara Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat hunian kamar ( occupancy ) yaitu dengan cara meningkatkan jumlah tamu ( occupant ) yang
menginap di Hotel Tiara Medan. Untuk menyiasati hal itu, Hotel Tiara Medan
perlu melakukan promosi dan komunikasi yang tepat dan intensive agar Tamu
memutuskan untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah: (1) sejauh mana pengaruh promosi dan komunikasi terhadap
respon tamu ( occupant ) Hotel Tiara Medan, (2) Sejauhmana pengaruh promosi
dan komunikasi terhadap keputusan tamu ( occupant ) untuk memilih menginap di
Hotel Tiara Medan.(3) Bagaimana hubungan respon tamu ( occupant ) terhadap
keputusan tamu ( occupant ) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan.
Penelitian mengajukan tiga hipotesis dan berlokasi di Hotel Tiara Medan. Teori
yang digunakan dalam penelitian adalah teori-teori Manajemen Pemasaran dan
dan Teori tentang Pengambilan Keputusan. Penelitian menggunakan
menggunakan pendekatan metode deskriptif kuantitatif yang didukung survey,
serta bersifat explanatory. Jumlah sampel terdiri dari 42 orang responden yaitu
tamu ( occupant ) yang menginap 2 hari atau lebih di Hotel Tiara Medan. Metode
analisis yang digunakan adalah Regresi sederhana untuk menguji hipotesis
pertama, kedua dan ketiga. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Promosi dan
Komunikasi memiliki pengaruh high signifikan terhadap respon tamu ( occupant )
Hotel Tiara Medan. (2) Promosi dan Komunikasi memiliki pengaruh high
signifikan terhadap Keputusan tamu ( occupant ) untuk memilih menginap di
Hotel Tiara Medan.(3) Respon Tamu ( occupant ) berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan tamu ( occupant ) untuk memilih menginap di Hotel Tiara
Medan. Analisis menggunakan taraf kepercayaan sebesar 95 persen. Kesimpulan
dari hasil penelitian adalah: (1) Promosi dan Komunikasi memiliki kemampuan
untuk mempengaruhi respon tamu ( occupant ) Hotel Tiara Medan. (2) Promosi
dan Komunikasi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi Keputusan tamu (
occupant ) untuk memilih menginap di Hotel Tiara Medan.(3) Ada hubungan
antara Respon Tamu ( occupant ) terhadap Keputusan tamu ( occupant ) untuk
memilih menginap di Hotel Tiara Medan.
Noni Defriani Kuswanti (2012) melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Bauran Pemaaran Jasa Terhadap Keputusan Pasien Berobat Di Rumah Sakit Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap keutusan pasien berobat di
disebarkan kepada pasien yang dijadikan sampel penelitian. Metode penelitian
yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif dan metode regresi
liner berganda. Populasi pada penelitian ini adalah pasien umum rawat jalan pada
tahun 2011 yang berjumlah sebanyak 5521 orang (januari sampai desember
2011). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 83 orang. Ukuran
sampe dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus slovin.
Penulis menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian dari Uji
Signifikan Simultan (Uji-F) Hasil Uji-F menyatakan secara simultan bauran
pemasaran jasa yang terdiri dari dimensi variabel yaitu : produk, harga, promosi,
lokasi, orang, proses dan bukti fisik secara serempak adalah berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pasien pada RS.Haji Medan. Berdasarkan hasil
Uji-T menunjukkan bahwa secara parsial variabel produk, proses dan bukti fisik
adalah variabel yang paling signifikan dalam mempengaruhi keputusan pasien
untuk berobat di RS.Haji Medan.
Arlina Nurbaity Lubis dan Ganjang Arihta Ginting (2008) melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Permintaan Kredit Pada PT.Bank Tabungan Negara Cabang Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor tingkat suku bunga, dan pelayanan nasabah dalam mempengaruhi dan
menentukan keputusan permintaan KPR pada PT Bank Tabungan Negara Cabang
medan. Populasi pada penelitian ini adalah debitur pada PT Bank Tabungan
Negara Cabang Medan yang memperoleh produk KPR GRIYA UTAMA 1 dalam
dengan metode purposive sampling yaitu 10% dari populasi. Menurut Gay dalam
Umar (2000:79) jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi,
sehingga sampel yang digunakan peneliti adalah sebanyak 73 debitur. Data yang
digunakan sebagai informasi untuk melakukan analisis dan evaluasi adalah data
primer yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari kuesioner dan daata
sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil publikasi media massa dan
berbagai tulisan yang diperoleh dari PT Bank Tabungan Negara Cabang Medan
seperti: buku, majalah, surat kabar, literatur, ataupun internet untuk mendukung
penelitian ini.Alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu
valid (Sugiyono, 2005:109). Pengujian validitas menggunakan pendekatan
koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan
dengan skor totalnya, dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3 maka
butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama
akan menghasilkan data yang sama, dan bila koefisien korelasi (r) positif dan
signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Hasil penelitian ini
mendukung kajian yang dilakukan oleh Banjanahor (2006) yang membuktikan
bahwa faktor tingkat suku bunga mempengaruhi keputusan permintaan kredit
nasabah. Jika dikaitkan dengan bauran pemasaran maka bunga bank adalah
merupakan harga. Kasmir (2003) menayatakan bahwa bunga bank sebagai balasan
jasa yang diberikan bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah
yang membeli atau menjual produknya. Bunga bagi Bank juga dapat diartikan
harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada Bank (nasabah yang memperoleh
pinjaman). Bagian Bunga pinjaman merupakan harga jual dan bunga kredit
merupakan contoh harga jual. Hasil Penelitian ini membuktikan bahwa harga jual
dalam hal ini bunga pinjaman ternyata berpengaruh terhadap keputusan nasabah
untuk melakukan kredit.Variabel pelayanan bertanda positif terhadap keputusan
permintaan KPR (Y) pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Medan dengan
koefisien regresi sebesar 0.366 artinya apabila terjadi peningkatan variabel
pelayanan setiap satu satuan maka keputusan permintaan KPR (Y) akan
meningkat sebesar 0.366. Hasil Penelitian ini juga membuktikan bahwa pelayanan
yang berkualitas mempengaruhi keputusan nasabah untuk mengajukan kredit.
Hasil penelitian ini mendukung kajian yang dilakukan oleh Banjarnahor (2006)
yang juga membuktikan bahwa pelayanan terhadap nasabah berpengaruh terhadap
keputusan permintaan kredit. Sebagaimana diketahui bahwa perbankan adalah
industri yang bergerak dibidang jasa. Jasa ataupun pelayanan tentu memiliki
karakteristik yang berbeda dengan barang/produk. Perbedaan karakteristik dan
sifat jasa ini mengharuskan pemberi jasa lebih memperhatikan kualitas jasa
atauapun pelayanan yang mereka berikan. Parasuraman et.al dalam Tjiptono
(2005) menyatakan kualitas jasa memiliki 10 dimensi yaitu bukti fisik, reliabilitas,
daya tanggap, kompetensi, kesopanan, kredibilitas, keamanan, akses, komunikasi
dan kemampuan memahami pelanggan. Hasil penelitian ini juga membuktikan
bahwa kesepuluh dimensi kualitas pelayanan ini dapat digunakan dalam
mengukur kualitas pelayanan khsusnya bank. Dalam kenyataannnya, bagaiamana
kualitas pelayanan yang baik tidak akan mampu memikat nasabah untuk
melakukan keputusan pembelian yang dalam hal ini keputusan untuk mengajukan
kredit. Dengan kata lain bagi industri yang bergerak dibidang jasa khususnya jasa
keuangan dalam hal ini perbankan selalu memberikan pelayanan yang berkualitas
yang secara langsung dapat dinilai oleh nasabah. Karena bagaimanapun kualitas
pelayanan yang diberikan oleh sektor jasa (perbankan) akan secara langsung dapat
dipersepsikan oleh pelanggan. Oleh karena itu kualitas pelayanan tidak hanya
diberikan oleh departemen layanan pelanggan saja, tetapi juga menjadi perhatian
dan tanggung jawab semua personel produksi/operasioanal bank. Dan dapat
ditarik kesimpulan bahwa Tingkat suku bunga (X1) dan pelayanan (X2) secara
serempak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan permintaan KPR
pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, sehingga hipotesis pertama
diterima.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan
sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah keunggulan dari produk pinjaman berpengaruh terhadap keputusan
melakukan pinjaman?
2. Apakah promosi produk pinjaman berpengaruh terhadap keputusan
melakukan pinjaman?
3. Apakah keunggulan produk pinjaman dan promosi poduk pinjaman secara
1.4 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas peneliti membatasi masalah yang
diteliti sebagai berikut:
1. Penelitian ini mengkaji tentang produk pinjaman yang ditawarkan.
2. Penelitian ini mengkaji tentang promosi yang dilakukan.
3. Penelitian ini berfokus pada keputusan konsumen yang menggunakan produk
pinjaman.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengukur pengaruh produk pinjaman terhadap keputusan melakukan
pinjaman.
2. Mengukur pengaruh promosi terhadap keputusan melakukan pinjaman.
3. Mengukur pengaruh produk pinjaman dan promosi secara bersama-sama
terhadap keputusan melakukan pinjaman.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan merupakan suatu kesempatan bagi peneliti untuk
menerapkan teori-teori yang didapat dari bangku kuliah maupun diluar itu
serta menambah wawasan dan pengetahuan di bidang pemasaran khususnya
2. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan/masukan dalam produk
pinjaman yang ada di perusahaan serta agar perusahaan mengetahui betapa
pentingnya pengaruh produk dan promosi terhadap pengambilan keputusan
konsumen.
3. Bagi jurusan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi akademis serta
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak
(Ismail, 2010:12).
Bank merupakan lembaga keuangan yang fungsinya adalah menghimpun
dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga
memberikan pelayanan dalam bentuk jasa-jasa perbankan.
Menurut Kasmir (2010:11) bank secara sederhana dapat diartikan sebagai
lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa bank lainnya.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan artinya usaha perbankan selalu berkaitan di
2.2 Fungsi Bank
Menurut Ismail (2010:12) bank memiliki tiga fungsi utama,yaitu :
1. Penghimpunan Dana
Bank penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan masyarakat antara lain: simpanan giro, tabungan, dan deposito. Masing-masing jenis simpanan ini memiliki karakteristik yang berbeda. Giro dan tabungan merupakan simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Deposito merupakan jenis simpanan yang berjangka yang penarikannya hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan antara bank dan nasabah penyimpan.
2. Penyaluran Dana
Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank sebagian besar dalam bentuk kredit/pinjaman. Kredit/pinjaman yang diberikan oleh bank kepada debitur (peminjam), bank akan memperoleh balas jasa berupa bunga untuk bank konvensional dan balas jasa lain bagi bank syariah.
3. Penyaluran Jasa
Pelayanan jasa bank merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank. Pelayanan jasa bank dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jasa bank dalam negeri dan jasa bank luar negeri. Jasa bank dalam negeri adalah jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh bank terkait dengan transaksi-transaksi antarbank dalam negeri. Jasa bank luar negeri merupakan jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh bank terkait dengan transaksi-transaksi dengan bank koresponden (bank asing yang berlokasi diluar negeri yang memiliki hubungan kerjasama dengan bank yang terdapat di indonesia).
2.3 Produk Bank
Produk bank dibedakan menjadi 2, yaitu produk yang berhubungan dengan
penyerapan dana masyarakat (funding) dan produk yang bersifat penyaluran dana
ke masyarakat yaitu kredit atau pembiayaan. Dengan semakin berkembangnya
perekonomian, semakin berkembang pula jenis dan ragam produk dan jasa
perbankan. Hal ini dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan keinginan masyarakat
Menurut Wahjono (2010:90) produk bank tersebut terdiri dari:
1. Funding
Produk yang tergolong funding adalah produk bank yang pada umumnya merupakan penarikan dana dari masyarakat. Jenis-jenis funding yang telah dikenal adalah simpanan giro, simpanan deposito, simpanan tabungan, setoran ongkos naik haji dan wesel. Khusus untuk bank yang telah mendapatkan izin sebagai bank devisa, bank juga bisa menawarkan jasa penukaran uang asing.
2. Kredit
Dalam konteks perbankan kredit berarti pinjaman yang diberikan bank kepada nasabahnya untuk suatu keperluan yang telah diketahui bersama. Kredit adalah penyedia uang artinya bank menyediakan sejumlah uang yang telah disepakati untuk suatu tujuan tertentu. Mengingat kredit adalah berbasis kepercayaan, maka pihak bank diharuskan menguji nasabahnya terlebih dahulu apakah nasabah dapat dipercaya dalam arti uang yang dipinjamkannya dapat dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati bersama di awal kredit. Untuk mempermudah pengembalian kredit terutama untuk jenis-jenis kredit dengan cicilan, pihak bank wajib menyediakan jadwal angsuran yang berisi perhitungan besaran angsuran pokok dan bunga setiap bulannya.
3. Fee Based
Produk dan jasa bank yang dasar penghasilannya berasal dari fee bukan berasal dari pendapatan bunga. Fee itu muncul karena bank memberikan jasa atau manfaat tertentu kepada nasabahnya. Beberapa produk bank yang biasanya ditarik ongkos adalah transfer dana antar bank, lalu lintas giro, penerbitan bank garansi, penukaran valas dan pengelolahan kartu kredit.
4. ATM dan Card
2.4 Teori Produk
2.4.1 Pengertian Produk
Menurut Lupiyoadi (2008:58) adalah konsumen yang tidak hanya
membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit atau value dari produk
tersebut, terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya
kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen.
Menurut Wahjono (2010:88) produk dapat diartikan setiap apa saja yang
dapat ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian
atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan manusia. Contoh
produk adalah buku, tabungan, deposito, kredit dan lain-lain.
Menurut Philip Kotler dalam Kasmir ( 2006:106) produk adalah sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Dalam hal ini dimana produsen yang menciptakan feature dan konsumen
Tabel 2.1
Jasa Layanan Pada Bank Feature Benefit
Mesin ATM Kemampuan menarik uang kas dari tabungan dilokasi sekitar
tempat transaksi tanpa harus pergi ke salah satu cabang lain.
Kartu Kredit Kemudahan melakukan transaksi tanpa harus membawa uang
tunai khususnya dalam jumlah besar.
2.4.2 Produk Pinjaman
Produk pinjaman dapat diartikan juga sebagai kredit dimana
pengertiannya antara lain:
Menurut Wahjono (2010:95) produk pinjaman/kredit merupakan penyedia
uang artinya bank menyediakan sejumlah uang yang telah disepakati untuk suatu
tujuan tertentu.
Menurut Kasmir (2010:72) kata kredit berasal dari kata credere yang
artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh
kredit, berarti mereka memperoleh kepercayaan.
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998, kredit
merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dari pengertian diatas, dapat dijelaskan bahwa produk pinjaman/kredit
berupa uang atau tagihan dimana terdapat kesepakatan antara pihak bank dan
pihak peminjam.
Adapun proses pinjaman bank dimulai dari kedatangan calon nasabah
Gambar 2.1 Proses Kredit Bank
Permohonan kredit
Penelitian Berkas Permohonan Nasabah
Analisis
Persetujuan Kredit
Asuransi jaminan pokok&tambahan Asuransi kredit
Pengikat Jaminan
Pencairan Kredit
Pengawasan Kredit
Menurut Kasmir (2010:76) adapun jenis dari produk pinjaman/kredit terdiri dari:
1. Dilihat dari segi kegunaan
• Kredit investasi
Kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha dimana masa pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu perusahaan.
• Kredit modal kerja
Kredit yang digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam operasionalnya.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
• Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang dan jasa.
• Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi atau dipakai secara pribadi. Dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan karena mrmang untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha.
• Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan biasanya untuk membeli barang dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan tersebut.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
• Kredit jangka pendek
Kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun dan biasanya untuk keperluan modal kerja.
• Kredit jangka menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara satu tahun sampai dengan tiga tahun, kredit jenis ini dapat diartikan untuk modal kerja.
• Kredit jangka panjang
Kredit yang masa kembaliannya paling panjang yaitu 3 sampai 5 tahun, biasanya kredit ini digunakan untuk investasi jangka panjang .
4. Dilihat dari segi jaminan
• Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan tertentu baik berbentukn barang berwujud maupun tidak berwujud
• Kredit tanpa jaminan
Kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu dimana diberikan dengan melihat prospek usahanya.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
• Kredit pertanian
• Kredit peternakan
• Kredit pertambangan
• Kredit pendidikan
• Kredit profesi
• Kredit perumahan
2.4.3 Tingkatan Produk
Dalam merencakan penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk.
1. Produk utama/inti, yaitu manfaat yang dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setiap produk. Terdiri dari jasa dasar seperti tempat tidur pada
jasa kamar hotel.
2. Produk yang diharapkan. Terdiri dari produk inti bersama pertimbangan
keputusan pembelian konsumen yang harus dipenuhi. Contohnya ruang tunggu
yang nyaman di bank dan bandara dan lift yang bersih.
3. Produk tambahan. Area yang memungkinkan suatu produk didiferensiasi
terhadap yang lain. Contohnya hotel bisa menambahkan fasilitas TV,
pelayanan kamar yang baik dan lain-lain.
4. Produk potensial. Tampilan dan manfaat tambahan yang berguna bagi
konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen.
2.4.4 Kategori Produk
Menurut Kismono (2008:326) untuk membentu agar strategi pemasaran
perusahaan dapat dijalankan secara efektif, pemasar membagi produk berdasarkan
proses pembelian dan penggunaannya menjadi produk konsumen yang merupakan
industri yang merupakan barang atau jasa yang digunakan perusahaan untuk
memproduksi barang atau jasa lain yang dibutuhkan untuk operasional
perusahaan.
2.5 Teori Promosi
2.5.1 Pengertian Promosi
Menurut Wahjono (2010:134) promosi merupakan kegiatan pemasaran
yang terakhir mulai dari bagaimana produk dan jasa bank dihasilkan, bagaimana
harga ditetapkan dan kemudian menentukan saluran distribusi dalam arti dimana
produk dan jasa ditawarkan ke masyarakat.
Menurut Kasmir (2006:115) promosi adalah kegiatan untuk menjual
seluruh produk jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan
sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya
2.5.2 Faktor Yang Mempengaruhi Promosi
Menurut Suharno,Sutarso (2010:273) ada beberapa faktor yang berperan dalam pertumbuhan promosi penjualan khususnya dalam pasar konsumen. Pertama, seringkali pemasar dituntut dari perusahaan untuk mencapai penjualan tertentu, sehingga insentif jangka pendek ini adalah solusinya. Kedua, perusahaan menghadapi persaingan yang ketat dan merek pesaing kurang terdiferensiasi, sehingga promosi penjualan dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan diferensiasi tawaran mereka. Ketiga, efisiensi pemasangan iklan telah menurun karena biaya iklan yang terus meningkat, sehingga penggunaan promosi penjualan menjadi alternatif.
Dalam menciptakan program promosi penjualan. Perusahaan
terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan promosi penjualan ini mengajak
pengecer untuk memasarkan barang baru. Secara umum, promosi penjualan harus
menciptakan promosi pemasaran bagi produk, yang akan memperkuat posisi
produk dan loyalitas produk bukan hanya menciptakan penjualan saja. Selain itu
adapun pemilihan alat promosi penjualan yang digunakan untuk mencapai tujuan
promosi penjualan, misalnya contoh produk, kupon, kemasan dengan harga
potongan, bingkisan, iklan, hadiah buat pelanggan dan undian berhadiah.
2.5.3 Bauran Promosi
Menurut Wahjono (2010: 136) pada umumnya bauran promosi terdiri
dari iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan personal. Berikut ini akan
diuraikan masing-masing bauran promosi:
1. Iklan
Merupakan sarana promosi yang paling sering digunakan oleh bank dalam rangka mengkomunikasikan produk dan jasa bank. Dalam iklan biasanya termuat manfaat produk, harga, dimana bisa didapatkan, dan manfaat produk. Tujuan spesifik pemasangan iklan bagi bank diantaranya:
• Pemberitahuan, dengan iklan bank mampu memberitahukan adanya produk baru beserta manfaat, harga dan dimana produk bisa diperoleh, tentang apa kelebihan produk baru. Iklan juga bisa digunakan untuk memberitahu tentang pembukaan kantor cabang,cabang pembantu atau kantor kas.
• Pengingat kembali, dengan iklan bank bisa mengingatkan kembali masyarakat tentang produk bank. Langkah ini biasa ditempuh karena banyaknya produk sejenis yang ditawarkan pesaing. Dengan iklan pengingat kembali diharapkan masyarakat tetap menjadikan produk bank serta pilihan pada saat memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa bank.
• Pembangun citra, dengan iklan bank mampu membangun citra menjadi bank yang kita inginkan seperti bank terpercaya, bank dengan segala keramahan, bank paling luas jaringan, bank peduli lingkungan dan sebagainya.
2. Promosi penjualan
Kegiatan promosi yang dilakukan dengan jalan menjual secara langsung kepada pelanggan. Kegiatan promosi penjualan bisa berupa pemberian diskon, pembelian voucher belanja produk, pemberian hadiah langsung, contoh produk, atau dengan kegiatan kontes. Dalam industri perbankan promosi penjualan biasanya dilakukan dengan kegiatan-kegiatan seperti:
• Pemberian bunga khusus
• Pemberian insentif bagi nasabah dengan jumlah tertentu
• Pemberian hadiah atau souvenir langsung untuk setiap pembukaan rekening baru
• Pemberian kupon undian untuk hadiah promosi
Dengan menggunakan promosi penjualan, bank dapat memetik manfaat diantaranya:
• Komunikasi, bank dapat melakukan komunikasi langsung dengan pelanggan
• Insentif, bank dapat memberikan tambahan perhatian kepada nasabah setia dengan hadiah, tambahan fasilitas atau kemudahan lainnya.
• Invitasi, bank dapat mengundang nasabah pada saat promosi penjualan dengan maksud untuk merealisasikan pembelian produk.
3. Publisitas
Kegiatan bank dalam rangka mengenalkan ke publik dengan media-media yang dikenal non komersial. Bagi bank publisitas dapat ditempuh dengan menyelenggarakan suatu kegiatan yang melibatkan masyarakat umum dan cenderung bukan merupakan ajang penjualan produk dan pengiklanan, sehingga mampu menarik perhatian wartawan media massa untuk meliput dan menyiarkannya sebagai berita publik. Kegiatan yang biasanya mampu memancing peliputan media massa untuk disiarkan sebagai berita adalah:
• Kegiatan amal, seperti pengumpulan dana untuk disumbangkan kepada fakir miskin, yatim piatu, korban bencana alam, pemuda putus sekolah dan beasiswa untuk keluarga miskin.
• Kegiatan bakti sosial, seperti pengobatan gratis untuk masyarakat pelosok desa tertinggal, penghijauan dan penanaman kembali area tandus.
4. Penjualan pribadi
Kegiatan promosi yang dilakukan dengan melakukan penjualan secara pribadi kepada pelanggan. Dengan penjualan pribadi, pemasar dapat mengetahui ekspresi pelanggan langsung. Beberapa bank melakukan penjualan pribadi langsung ke pelanggan dari ruma ke rumah, bahkan beberapa bank sengaja merekrut tenaga untuk dididik melakukan penjualan pribadi. Bank lain melakukannya dengan menyewa perusahaann penyedia tenaga kerja secara outsourcing untuk melakukan penjualan pribadi. Manfaat dilakukannya personal selling diantaranya:
• Dapat langsung bertatap mukan dengan pelanggan sehingga dapat langsung menjelaskan dan menangkap respon lainnya tentang produk.
• Dapat memperoleh informasi langsung dari pelanggan
• Dapat langsung mempengaruhi dan melakukan persuasi (membujuk) pelanggan dengan beberapa argumentasi yang hanya dikuasai oleh pejabat bank
• Dapat mendidik pelanggan tentang bagaimana cara menggunakan dengan baik produk, tentang apa yang harus dihindari dan apa yang harus diikuti petunjuknya
• Dapat menjalin hubungan akrab untuk membangun basis hubungan jangka panajng yang berkelanjutan
• Menciptakan kesan baik dan bersahabat saat pejabat melayani langsung pelanggan, hal ini akan menghapus kesan eksklusif pejabat dan karyawan bank
• Memungkinkan pejabat dan karyawan baik memperoleh pelatihan penuh dari penggan. Berbeda dengan jenis promosi lain yang mungkin ditanggapi dengan sambil lalu, dalam penjualan pribadi pejabat dan karyawan bank dapat mengabil perhatian penuh pelanggan dengan berbagai kegiatan dan penjelasan yang nenarik dan berguna.
2.6 Teori Pengambilan Keputusan
2.6.1 Pengertian Keputusan
Menurut Suryani (2008:13) Keputusan dapat meliputi lima peranan antara
lain:
• Pemrakarsa, yang menyarankan ide untuk membeli suatu barang.
• Pembawa pengaruh, yang memiliki pandangan atau nasehat yang mempengaruhi keputusan pembelian
• Pengambil keputusan, yang menentukan keputusan pembelian
• Pemakai, yang mengkonsumsi dan menggunakan barang yang dibeli
Menurut Robin dalam Amir ( 2006:47) menyatakan bahwa pengambilan
keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Masalah ini
diartikan sebagai suatu penyimpangan antara keadaan saat ini dengan keadaan
yang diinginkan individu sehingga menuntut individu tersebut kearah tindakan
alternatif dalam mengambil keputusan membeli.
Menurut John,Robert,Michael (2007:158) pengambilan keputusan dapat
diartikan sebagai proses memilih tidakan tertentu dalam menghadapi masalah atau
menangani kesempatan yang ada.
Menurut Sumarwan (2006:289) mendefinisikan bahwa suatu keputusan
sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternati.
Dari beberapa definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengambilan
keputusan merupakan sebuah proses yang dijalani oleh konsumen untuk
melakukan kegiatan pembelian salah satu produk diantara berbagai macam
alternatif pilihan yang ada.
2.6.2 Pengertian Konsumen
Menurut Suryani (2008:13) konsumen dapat dikelompokkan menjadi
konsumen akhir yaitu terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan
pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi.
Sedangkan kelompok lain adalah konsumen organisasional yang terdiri atas
organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non-profit yang tujuan
Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang
membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Para
konsumen sangat beraneka ragam menurut pendapat, usia, tingkat pendidikan, dan
pola perpindahan tempat dan selera.
2.6.3 Pengertian Debitur Dan Kreditur
Menurut Ismail (2010:190) kedua pihak yang melakukan transaksi kredit
yaitu debitur dan kreditur. Debitur atau disebut juga nasabah adalah pihak yang
mendapat pinjaman dari kreditur dan kreditur adalah pihak yang memberikan
pinjaman atau menyalurkan pinjaman yaitu bank.
2.6.4 Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Suryani (2008:16), proses pengambilan keputusan melewati
lima tahap, yaitu:
Gambar 2.2
Proses Pengambilan Keputusan
1. Mengenali Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mngenali masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan yang nyata dengan
mengenali
kebutuhan pencarian informasi
evaluasi alternatif
keputusan pembelian
keadaan yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang tersebut mungkin aktif mencari informasi, seperti mencari bahan bacaan, mencari referensi, menelpon teman dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu. Melalui pengumpulan informasi, konsumen mengetahui merek-merek bersaing dan keistimewaan masing-masing merek.
3. Evaluasi Alternatif
Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen. Pertama, konsumen berusaha memenuhi kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen memandang masing-masing produk sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen membentuk preferensi di antara merek-merek dalam kelompok pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian untuk membeli merek yang paling disukai.
5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami ketidaksesuaian karena memperhatikan fitur-fitur tertentu yang menggangu atau mendengar hal-hal yang menyenangkan tentang merek lain, dan akan selalu siaga terhadap informasi yang mendukung keputusannya. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk pasca pembelian.
Dalam tahapan proses pengambilan keputusan konsumen, setelah
konsumen melakukan pencarian dan pemrosesan informasi, langkah berikutnya
adalah menyikapi informasi yang diterimanya. Apakah konsumen akan meyakini
informasi yang diterimanya dan memilih merek tertentu untuk dibeli, hal ini
berkaitan dengan sikap yang dikembangkan. Keyakinan dan pilihan konsumen
terhadap merek tertentu akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli
atau tidak. Sikap positif terhadap merek tertentu akan memungkinkan konsumen
melakukan pembelian terhadap merek itu, tetapi sebaliknya sikap negatif akan
menghalangi konsumen untuk melakukan pembelian
Perilaku konsumen biasanya penuh arti dan berorientasi tujuan. Produk
dan jasa diterima atau ditolak berdasarkan sejauh mana keduanya dipandang
relevan dengan kebutuhan dan gaya hidup. Individu sanggup sepenuhnya
mengabaikan semua yang dikatakan ole pemasar. Pengambilan keputusan
konsumen adalah prose pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu
diantaranya.
Menurut Tjiptono (2008:54) salah satu perbedaan fundamental antara pembelian barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. pada barang tahap pmbelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langung dari para pemasar. Sebaliknya sebagian jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang untuk secara aktif membantu pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsi sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi dan evaluasi.
2.6.5 Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan
Para peneliti dalam bidang pengambilan keputusan telah
mengembangkan beberapa klasifikasi tipe keputusan. Kebanyakan klasifikasi ini
serupa satu sama lain, yang berbeda hanya terminologi atau istilah yang
Menurut John, Robert,Michael (2007:159) adapun dua tipe keputusan
yaitu:
1. Keputusan terprogram
Ketika situasi tertentu sering terjadi, sebuah prosedur rutin akan dibuat untuk mengatasi situasi dimana prosedur spesifik telah dikembangkan untuk masalah berulang dan rutin.
2. Keputusan tidak terprogram
Keputusan yang diperlukan untuk masalah manajemen yang unik dan kompleks ketika benar-benar baru dan belum terstruktur.tidak ada prosedur yang pasti dalam menangani masalah tersebut, baik karena belum pernah ditemukan situasi yang sama sebelumnya atau karena bersifat sangat kompleks atau sangan penting.
2.6.6 Alternatif Terhadap Pengambilan Keputusan
Pengambil keputusan tidak selalu mengikut proses pengambilan
keputusan pada gambar 1.1 tetapi adapun faktor lain dalam mempengaruhi proses
pengambilan keputusan
1. Pengambilan keputusan administratif
Dalam model ini, pengambil keputusan digambarkan bertindak dengan
informasi yang tidak lengkap dan dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya
dan juga faktor psikologis dan sosiologis lainnya. Karena infomasi data dan
pengetahuan yang tidak sempurna, keputusan yang terbaik tidak bisa
diketahui.
2. Pengambilan keputusan intuitif
Melibatkan proses tidak sadar yang menggabungkan kepribadian pengambil
keputusan dan pengalaman dalam mencapai keputusan. Pengambilan
keputusan intuitif sering terjadi karena:
• Dalam beberapa situasi tidak ada sejarah atau pengalaman masa lalu yang
dapat dijadikan rujukan
• Tenggang waktu yang sangat pendek
• Jumlah alternatif yang sangat banyak sehingga tidak mungkin dianalisis
secara mendalam
2.6.7 Pengaruh Perilaku Dalam Pengambilan Keputusan
Sejumlah faktor perilaku dapat mempengaruhi setiap proses pengambilan
keputusan diantaranya:
1. Nilai
Dalam konteks pengambilan keputusan, nilai dapat dilihat sebagai panduan
yang digunakan seseorang ketika dihadapkan pada situasi dimana dirinya
harus mengambil sebuah pilihan. Pengaruh dari nilai dalam proses
pengambilan keputusan dapat ditemukan pada:
• Menetapkan tujuan, sangat penting untuk melakukan penilaian sistem nilai
terhadap pemilihan kesempatan dan penentuan prioritas
• Mengembangkan alternatif, sangat penting untuk melakukan penilaian
sistem nilai mengenai berbagai kemungkinan
• Pemilihan alternatif, nilai yang dipegang oleh pengambil keputusan
mempengaruhi alternatif mana yang akan dipilih
• Implementasi keputusan, penilaian diperlukan dalam memilih cara
• Pada tahap evaluasi dan kontrol, penilaian tidak bisa dihindari ketika
melakukan tindakan korektif
2. Kecenderungan Terhadap Resiko
Kecenderungan terhadap resiko dipengaruhi apakah hasil potensial
dikarakteristikkan sebagai keuntungan atau kerugian.
3. Potensi Timbulnya Disonansi
Dalam teori disonansi kognitif menyatakan bahwa seringkali terjadi
ketidakharmonisan antara berbagai aspek kognitif individu setelah keputusan
dibuat akibatnya pengambil keputusan akan memiliki keraguan terhadap
pilihan yang telah diambil. Untuk mengurangi disonansi adapaun metode
yang digunakan:
• Mencari informasi yang mendukung keputusan yang diambil
• Mempersepsikan secara selektif informasi sehingga mendukung keputusan
mereka
• Memandang alternatif yang lain dengan anggapan yang lebih tidak baik
• Meminimalisasi pentingnyaaspek negatif dari keputusan yang dibuat dan
melebih-lebihkan aspek positif
4. Peningkatan Komitmen
Bertambahnya kesetiaan terhadap keputusan sebelumnya, dimana pengambil
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini dibuat menggunakan metode penelitian asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif deskriptif . Menurut Sugiyono (2012:12) metode kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatf/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Sumut Kantor Cabang Pembantu USU
Medan yang terletak di Jl.Dr.Mansyur No.9 Kampus USU Medan.
3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Jadi, dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
keseluruhan konsumen yang menggunakan pinjaman mulai didirikannya
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam menentukan ukuran
sampel dari suatu populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin yaitu:
�
=
�
1 +
�
(
�
)
²
���������� ∶
� =�������������
� =���������������
�= ����������� (���������������)��������������
Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel yang diperoleh adalah:
�
=
4200
1 + 4200(0,1)
2� = 97,67 (����������������� 100 �����)
3.4 Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai asumsi akhir yang akan dibuktikan kebenarannya.
dirumuskan hipotesis penelitian adalah ada pengaruh yang positif antara produk
pinjaman dan promosi terhadap keputusan konsumen melakukan pinjaman.
H0 = Produk pinjaman dan promosi secara bersama-sama tidak mempengaruhi
keputusan melakukan pinjaman
H1 = Produk pinjaman mempengaruhi promosi dalam keputusan melakukan
pinjaman
H2 = Promosi mempengaruhi produk pinjaman dalam keputusan melakukan
pinjaman
H3 = Produk pinjaman dan promosi secara serempak mempengaruhi keputusan
melakukan pinjaman
3.5 Definisi Konsep
Untuk dapat menetukan batasan yang lebih jelas dan juga untuk
menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang diteliti, maka peneliti
mengemukakan konsep-konsep antara lain:
1. Menurut Wahjono (2010:95) produk pinjaman/kredit merupakan penyedia
uang artinya bank menyediakan sejumlah uang yang telah disepakati untuk
suatu tujuan tertentu.
2. Menurut Kasmir (2006:115) promosi adalah kegiatan untuk menjual seluruh
3. Menurut John,Robert,Michael (2007:158) pengambilan keputusan dapat
diartikan sebagai proses memilih tidakan tertentu dalam menghadapi masalah
atau menangani kesempatan yang ada.
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan
variabel-variabel yang sudah didefinisikan sebagai upaya pemahaman dama penelitian.
Definisi variabel yang diteliti sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Pengukuran 1. Produk
Pinjaman
pemberian pinjaman yang
ditawarkan oleh pihak Bank
kepada konsumen dari mulai
permohonan pinjaman sampai
pencairan pinjaman.
• Persyaratan pinjaman
• Suku bunga pinjaman
• Jenis produk pinjaman
• Keunggulan pinjaman
Skala Likert
2. Promosi kegiatan pemasaran yang
dilakukan pihak Bank dalam
menginformasikan pinjaman
yang ditawarkan pihak Bank.
• Informasi mudah didapat
• Pesan yang disampaikan menarik
• Pesan yang disampaikan mudah
dipahami
Skala Likert
3. Keputusan
Konsumen
tahapan dalam proses
pengambilan keputusan
dimana konsumen
memutuskan untuk
melakukan pinjaman kepada
pihak Bank.
• Kebutuhan akan produk pinjaman
• Pencarian informasi
• Evaluasi alternatif
• Keputusan penggunaan
• Menggunakan kembali produk
pinjaman
Skala Likert
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data d