• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

i

KARYA TULIS AKHIR

PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI TERHADAP KETIDAKMAMPUAN BERSOSIALISASI DI RUMAH SAKIT JIWA Dr.

RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

OLEH: Zakiyatud Dunya 201010330311017

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

ii

HASIL PENELITIAN

PERBANDINGAN PENDERITA SKIZOFRENIA YANG DILAKUKAN REHABILITASI DAN TIDAK DI REHABILITASI DI RUMAH SAKIT JIWA

Dr. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG MALANG

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

ZAKIYATUD DUNYA 201010330311017

FAKULTAS KEDOKTERAN

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Tanggal: 05 Juni 2014

Pembimbing I

dr Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ

Pembimbing II

dr. Anisa Hanifwati

Mengetahui, Fakultas Kedokteran

Dekan

(4)

iv

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Zakiyatud Dunya ini

Telah Diuji dan Dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Hari Senin, Tanggal 05 Juni 2014

Tim Penguji

dr Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ , Ketua

dr Anisa Hanifwati , Anggota

(5)

v Motto Hidup

Surat Yaasin Ayat 82-83

82.Innamaa amruhu idzaa araada syay-an an yaquula lahu kun fayakuun.

82. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia.

83.Fasubhaanalladzii biyadihi malakuutu kulli syayin wailayhi turja'uun.

83. Maka Maha suci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Surat Al- Alam Nasyrah Ayat 5-7

5.Fa-inna ma'a l'usri yusraa.

5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

6. Inna ma'a l'usri yusraa.

6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

7. Fa-idzaa faraghta fanshab.

7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.

8. Wa-ilaa rabbika farghab.

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis

panjatkan kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “Perbandingan penderita skizofrenia dengan dilakukan rehabilitasi dan tidak di rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodingrat Lawang Malang”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di FK UMM.

2. dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ selaku pembimbing I, atas bimbingan dan kesabarannya serta semangatnya dari awal memasuki FK UMM hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

(7)

vii

4. dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S selaku penguji tugas akhir ini, terima kasih atas masukanmasukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini. 5. Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang, terima kasih

telah diberikan dan bantuan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Yang tercinta Ayah dan Bunda atas segala pengertian dan kasih sayangnya, serta kedua kakakku, Diana Agustin dan Muhammad Rizal atas motivasinya selama ini.

7. Segenap anggota Tim Pengelola Tugas Akhir FK UMM yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Teman–teman angkatan 2010 FK UMM yang telah membantu dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak.Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi semua pihak.

(8)

viii ABSTRAK

Dunya Zakiyatud. 2014.Perbandingan penderita skizofrenia yang dilakukan rehabilitasi dan tidak direhabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang. Tugas Akhir. Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ Pembimbing (2) dr. Anisa Hanifwati

Latar Belakang: Skizofrenia adalah gangguan mental yang sangat berat yang di tandai dengan gejala-gejala positif dan gejala-gejala negatif.Terapi rehabilitasi penting untuk pemulihan penderita skizofrenia mengingat konsekuensi terjadinya ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderita dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.

Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan antara penderita skizofrenia yang dilakukan rehabilitasi dan tidak direhabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia.

Metode:Desain penelitian adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control study, dengan pengambilan data secara Random Sampling, dan besar sampel 100 pasien penderita skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

Hasil Penelitian dan Diskusi: Analisa data menggunakan statistik uji t tidak berpasangan (independent sampel t test) dengan tingkat kemaknaan =0.05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor kemampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang terdiri atas kegiatan sehari-hari, tingkah laku sosial, tingkah laku okuposional pada penderita yang dilakukan rehabilitasi relatif lebih tinggi dari pada skor kemampuan bersosialisasi pada pasien yang tidak dilakukan rehabilitasi.

Kesimpulan: Penderita skizofrenia yang dilakukan rehabilitasi memiliki kemampuan bersosialisasi yang lebih baik dibandingkan penderita skizofrenia yang tidak direhabilitasi.

(9)

ix ABSTRACT

Dunya Zakiyatud. 2014. The Comparison of Social Disabilities on Rehabilitated and Unrehabilitated Schizophrenics at Dr. Radjiman Wediodiningrat Psychiatric Hospital of Lawang, Malang. Thesis. Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Supervisors: (1) dr. Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ., (2) dr. Anisa Hanifwati

Background: Schizophrenia was a severe mental disorder indicated by positive and negative symptoms. Rehabilitative therapy was very essential for schizophrenics recovery considering the consequences of social disabilities really affected the schizophrenics in interacting with family or society.

Objective: To find out the differences on social disabilities between rehabilitated and unrehabilitated schizophrenics.

Methods: This analytical observational study employed case control research design. The data was taken by using random sampling technique. There were 100 samples of patients with schizophrenic disorder at Dr. Radjiman Wediodiningrat Psychiatric Hospital of Lawang Malang.

Findings and Discussion: The data were analyzed by using independent sample t-test with significance level α=0.05. The findings of this study revealed that the score of social skills in terms of daily activities, social behaviors, and occupational behaviors of rehabilitated schizoprenic patients was relatively higher than those of unrehabilitated schizoprenic patients.

Conclusion: Rehabilitated schizophrenics had better social skills than unrehabilitated schizophrenics did.

(10)

x DAFTAR ISI

Judul Hasil Penelitian ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Lembar Pengujian ... iii

Motto Hidup ... v

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... viii

Abstract ... ix

Daftar Isi... x

Daftar Gambar ... xiv

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Singkatan... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar belakang... 1

1.2. Rumusan masalah ... 3

1.3. Tujuan penelitian ... 3

1.4. Manfaat penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Skizofrenia ... 6

(11)

xi

2.1.2Patofisiologi skizofrenia ... 9

2.2. Ketidakmampuan bersosialisasi ... 11

2.2.1Gambaran umum individu yang mengalami ketidak mampuan bersosialisasi ... 11

2.2.2Ciri individu yang mengalami ketidakmampuan bersosialisasi ... 12

2.2.3Aspek-aspek ketidakmampuan bersosialisasi ... 12

2.2.4Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya ketidak mampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia ... 16

2.3. Rehabilitasi ... 18

2.3.1 Aspek-aspek rehabilitasi ... 19

2.3.2 Tahap-tahap rehabilitasi ... 20

2.3.3 Arus pasien dalam unit rehabilitasi ... 24

2.4. Pengaruh rehabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia ... 25

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 29

3.1. Kerangka konseptual penelitian ... 29

3.2. Hipotesis ... 32

BAB IV METODE PENELITIAN ... 33

4.1. Jenis dan rancangan penelitian ... 33

(12)

xii

4.3. Populasi dan sampel... 33

4.3.1 Populasi ... 33

4.3.2 Sampel ... 33

4.3.3Teknik pengambilan sampel ... 34

4.3.4Karakterisistik sampel penelitian ... 34

4.3.5Variabel penelitian ... 35

4.3.5.1 Variabel bebas ... 35

4.3.5.2 Variabel tergantung ... 35

4.3.6 Definisi operasional ... 35

4.4. Instrumen penelitian ... 37

4.5. Alur penelitian ... 38

4.6. Teknik pengumpulan data ... 38

4.6.1 Uji vadilitas ... 39

4.6.2 Uji reliabilitas ... 40

4.7 Analisis data ... 40

BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA... .... 42

5.1 Data umum demografi responden... ... 42

5.2 Deskripsi Hasil Kuisioner responden... . 45

(13)

xiii

BAB VI PEMBAHASAN ... 52

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Distribusi alat ukur ketidakmampuan bersosialisasi ... 37

Tabel 5.1 : Distribusi frekuensi usia penderita yang dirawat inap di RSJ Dr Radjiman Wideodiningrat ... 42

Tabel 5.2 : Tabulasi silang antara usia penderita yang dirawat inap di RSJ Dr Radjiman Wideodiningrat berdasarkan pemberian rehabilitasi ... 43

Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi jenis kelamin penderita yang dirawat inap di RSJ Dr. Radjiman Wideodiningrat ... 43

Tabel 5.4 : Tabulasi silang antara jenis kelamin penderita yang dirawat inap di RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat berdasarkan pemberian rehabilitasi ... 44

Tabel 5.5 : Hasil uji normalitas data ... 46

Tabel 5.6 : Hasil uji normalitas homogenitas ragam data ... 47

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN ADL : Activity Daily Living

DepKes RI : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Dit.Keswa : Direktorat Kesehatan Jiwa

DSM-IV : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder IV WHO : World Health Organization

(17)

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Arif, 2006. Skizofrenia Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Jakarta: Refika Aditya. PP. 123-124.

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. PP. 314-315.

Bircwood, 2009. Spesific and Non Specific Effects of Educational Intervention with

Families Living a Schizophrenic Relative. Cambridge, England: Cambridge

University Press. PP. 131-134.

Chandra, LS, 2005. Kenali Gejala Dini Skizofrenia. Jakarta: ECG. PP:111-113. Davies, 2009. Diagnosis Gangguan Jiwa. Jakarta: ECG: PP. 69-70.

Departemen Kesehatan RI, 1980. Program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat. Paket Pelatihan. Untuk Keluarga Panca Kegiatan Sosial. Cetakan kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. Direktorat Kesehatan Jiwa. PP. 149-160.

Direktorat Kesehatan Jiwa. 2009. Program Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat. Cetakan kedua. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik. PP. 58-59. Garfield, Bergin, 2000. Handbook of Psychotherapi and Behavioral Change an

Empirical Analysis. New York: Brisbane, Toronto: John Wiley & Son. PP. 126-127.

Goldman, 2007. Revising Axis V for DSM. A review of measures of social

Functioning. American Journal Psyciatry. Vo1. 9:499.

Gordon, 2008. Aggravating Stress and Functional Level as Predictors of Lenghth of

(18)

xviii

Hartono, 2005. Follow Up pada Penderita Skizofrenia Setelah Pulang 6 Bulan atau Lebih dari Perawatan di RSJP Semarang. Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian Psyciatric Quarterly XXX No .2. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma Wangsa. PP. 96-97.

Hawari, 2006. Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia. Edisi ketiga. Cetakan I. Jakarta: FK UI. PP.2-3.

Isaacs, 2005. Menthal Health and psyactric Nursing. Alih bahasa: Dian Praty Rahayu ningsih. Jakarta: EGC. PP.218-219.

Kaplan, Sadock, 2004. Psikiatri Klinis. Edisi kedua. Jakarta: Buku Kedokteran ECG. PP. 150-151.

Kontjoro, 2009. Peran Psikologi dalam Pengembangan Kualitas Manusia Sebagai Sumber Daya Pembangunan pada PJPT II: Peran Psikologi dalam Bidang Pelayanan Klinis. Lustrum VI. Fakultas UGM. PP. 58-65.

Klerman, 2009. Clinical Research in Depression. Arch Gen Psychiatry. Vol. 24:305-309.

Leff dkk, 2000. Relatives Expressed Emotion and the Course of Schizophrenia in

Chandigarh. A two Year Follow Up of a First Contact Sample. Brit: Journal

Psychiatry. Vol. 156: 351-356.

(19)

xix

Link, Dohrenwend, 2002. Formulation of Hypotheses About the Ratio of Untreated Cases in the True Prevalence Studies of Functional Psychiatry Disorder in

Adult in the United States. New York: Praegar Publisher. PP. 187-188. Maramis, 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Ediasi kedua. Surabaya: Erlangga.

PP. 264-260.

Martono, 2004. Pengaruh Keluarga dalam Kekambuhan Skizofrenia dan Intervensi Psikososial Sebagai Upaya Pencegahan. Jiwa: Majalah Psikiatri. Indonesian Psichiatry Quarterly: XXIII No. 4. Jakarta: Yayasan Kesehatan Jiwa Dharma Wangsa. PP. 67-68.

Maslim, 2001. Diagnosis Gangguan Jiwa dari PPDGJ-III. Cetakan Pertama. Jakarta: FK Unika Atma Jaya. PP. 46-47.

Price, Wilson. 2006. Patofisiologi Skizofrenia. Jakarta: EGC. PP. 86-87.

Santoso,S. 2004. Buku Statistik Parametrik. Cetakan keempat. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo. PP. 214.

Santoso, S. & Tjiptono, F. 2002. Riset Pemasaran Konsep & Aplikasi Dengan SPSS, Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo. PP. 39.

Sastroasmoro, 2011. Dasar-Dasar Metologi Penelitian Klinis. Edisi 4. Jakarta: Sagung Seto. PP. 146-164.

(20)

xx

Tomb, 2004. Buku Saku Psikiatri. Edisi 6. Alih Bahasa: Martina Wiwie N. Jakarta: EGC. PP. 86-87.

Wijaya, 2001. Analisis Statistik dengan program SPPS 10,0. Bandung: Alfabeta. PP. 102-103.

Weissmen dkk, 1976. Assesment of Social by Patient Self-report. Arc Gen Psychiatry. Vol. 33: 1111-1115.

WHO, 2009. International Classification of Impairments, Disabilities and

Handicaps. Geneva: England USA. PP. 66-67.

WHO, 2009. Training in the Community for People with Disabilities: A Program for

the United Nations Decade or Disabled Persons Carried Out in Cooperation.

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Studi epidemiologic Catchment Area (ECA) yang disponsori National

Institute of Mental Health (NIMH) melaporkan prevalensi seumur hidup

sebesar 0,6 sampai 1,9 persen. Menurut DSM-IV-TR, insidensi tahunan skizofrenia berkisar antara 0,5 sampai 5,0 per 10.000 dengan beberapa variasi geografik. Skizofrenia ditemukan pada semua masyarakat dan area geografis dan angka insidens serta prevalensinya secara kasar merata diseluruh dunia (Kaplan & Sadock, 2004).

Prevalensi di Indonesia 1-2 %. Mula terjadinya biasanya pada masa akhir remaja atau awal dewasa, jarang terjadi pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun. Angka kejadian pada wanita sama dengan pria, tetapi onset pada pria umumnya lebih awal (laki-laki 15-24 tahun dan wanita 25-35 tahun) lebih banyak gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek dari pada wanita. Prevalensinya 8x lebih besar pada tingkat sosial ekonomi rendah dari pada tinggi (Hawari, 2006).

(22)

2

skizofrenia 2641 yang mengikuti terapi rehabilitasi dan sisanya tidak mengikuti terapi rehabilitasi, sehingga kondisi ini memungkinkan untuk dijadikan lokasi penelitian. Selain itu, Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat juga merupakan lahan praktek tenaga kesehatan.

Mengingat bahwa skizofrenia merupakan salah satu gangguan jiwa berat, maka penderita sering memperlihatkan berbagai gejala psikopatologis secara nyata yang membuat mereka terlihat berbeda dalam penampilan, cara berbicara dan tingkah lakunya, sehingga keluarga dan masyarakat sering menolak keadaan mereka. Terjadinya pemisahan secara sosial terhadap individu yang mengalami skizofrenia membuat kehidupan sosial mereka menjadi mundur dan semakin tidak terampil secara sosial atau penderita akan mengalami ketidakmampuan bersosialisasi (Hawari, 2006).

Berbagai upaya perbaikan terhadap tingkah laku simptomatik yang dialami penderita telah dilakukan di rumah sakit jiwa, diantaranya dengan menggunakan obat-obatan psikofarmako modern yang umumnya berhasil mempercepat hilangnya atau kurangnya gejala-gejala psikiatrik. Namun pengobatan secara medik saja tanpa ditindaklanjuti oleh usaha rehabilitasi akan membuat penderita akan mengalami kekambuhan, melembaga (institusionalisasi) bahkan terjadi kronisitas (penderita menahun yang akan memenuhi rumah sakit jiwa) sehingga menyebabkan semakin bertambah buruknya ketidakmampuan bersosialisasi yang dialami para penderita (Kuntjoro, 2009).

(23)

3

menyarankan agar tim rehabilitasi yang bekerja di rumah sakit jiwa dapat mempersiapkan pasien secara total, baik organik, biologik, psikik, sosiokultural dan vokasional, sehingga penderita secara fisik, mental dan sosial dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat, dapat hidup secara mandiri dan berguna dalam masyarakat. Upaya-upaya untuk mempersiapkan penderita secara total, dikenal dengan upaya rehabilitasi.

Martono (2004) menemukan bahwa ketidakmampuan bersosialisasi pada penderita skizofrenia yang dipulangkan setelah menjalani proses rehabilitasi dalam taraf yang baik karena sebelum dipulangkan mereka telah mendapat pendidikan rehabilitasi terlebih dahulu. Mengingat demikian pentingnya upaya rehabilitasi terhadap pemulihan penderita skizofrenia, maka penelitian tentang pengaruh intervensi rehabilitasi dalam mengatasi ketidakmampuan bersosialisasi menjadi penting dilakukan, mengingat konsekuensi terjadinya ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderita dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.

1.2Rumusan masalah

Apakah terdapat perbedaan antara yang dilakukan rehabilitasi dan tidak direhabilitasi terhadap ketidakmampuan bersosialisasi penderita skizofrenia yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang?

1.3Tujuan penelitian a. Tujuan Umum

(24)

4

skizofrenia yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

b. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui Activity Daily Living (ADL) antara yang direhabilitasi dan tidak direhabilitasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

2. Untuk mengetahui tingkah laku sosial antara yang direhabilitasi dan tidak direhabilitasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

3. Untuk mengetahui tingkah laku okupasional antara yang direhabilitasi dan tidak direhabilitasi yang dirawat inap di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang.

1.4Manfaat penelitian a. Bagi Masyarakat

Memberikan informasi tentang upaya rehabilitasi terhadap pemulihan penderita skizofrenia, mengingat konsekuensi terjadinya ketidakmampuan bersosialisasi sangat berpengaruh terhadap kehidupan penderita dalam berinteraksi dengan keluarga maupun masyarakat.

b. Bagi Rumah Sakit

(25)

5

c. Bagi Akademik

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Koperasi Simpan Pinjam Berbasis Android pada Koperasi Karya Sejahtera dikembangkan dengan Web

The highest partition specific mean population density for each taxon is shown with a black bar, second highest in dark gray, third highest in light gray, and all others in white.

bagi emas dan perak ialah timbangan atau sesuatu yang boleh disukat atau ditimbang. Pendapat ini dipelopori oleh fuqaha mazhab Hanafi serta salah satu

Inilah sejatinya inti ajaran sekuler yang menjadi landasan filosofi dalam sebuah sistem ekonomi yang membedakan dari sistem ekonomi yang bersumber ajaran

Jumlah Pegawai Negeri sipil Menurut Pangkat/Golongan Dan Jenis Kelamin Di Lingkungan SKPD Pemerintahan Daerah... Badan/Lembaga/Dinas/Instansi II III

Taman tersebut telah memberikan rancangan yang cukup menarik sehingga mengundang komunitas kota untuk datang ke taman namun pengunjung merespon dengan aktifitas yang tidak

Validasi soal hasil belajar kognitif dilakukan secara teoritis dan empiris. Validasi soal secara teoritis dilakukan oleh ahli materi dan pembelajaran yang terdiri dari

meningkatkan kemampuan kelincahan.Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui apakah latihan envelope run memberikan pengaruh yang signifikan terhadap