• Tidak ada hasil yang ditemukan

UjiPotensiEkstrakBuahTakokak (SolanumtorvumSwartz.) sebagaiLarvasidaterhadap Larva Anopheles sundaicus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UjiPotensiEkstrakBuahTakokak (SolanumtorvumSwartz.) sebagaiLarvasidaterhadap Larva Anopheles sundaicus"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

UJI POTENSI EKSTRAK BUAH TAKOKAK (

SOLANUM

TORVUM

SWARTZ.) SEBAGAI LARVASIDA

TERHADAP LARVA

ANOPHELES SUNDAICUS

Oleh :

SURYANITA SARININGSIH

201110330311053

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim. Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulisan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, para sahabat dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Penelitian dalam tugas akhir ini berjudul “ Uji Potensi Ekstrak Buah Takokak (Solanum torvum Swartz.) sebagai Larvasida terhadap Larva

Anopheles sundaicus”. Tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi prasyarat

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Seluruh jajaran Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Prof. Dr. Hj. Soebaktiningsih, DTMH. MSc, Sp.Par.K, selaku pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan kesabarannya hingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

(4)

5. dr. Iwan Sys Indrawanto Sp. KJ, selaku penguji, terima kasih atas bimbingan dan masukan-masukannya yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

6. Staf Unit Pelaksana Teknis Materia Medica Batu, Ibu Ratna yang bersedia membantu dalam pembuatan ekstrak buah takokak (Solanum torvum).

7. Staf Laboratorium Entomologi Dinas Kesehatan Surabaya, Bapak Ahmad Huda dan Bapak Tjuk yang bersedia menyiapkan larva Anopheles sundaicus serta membantu saat penelitian berlangsung.

8. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada penulis.

9. Aba H. Sabari, Ummi Hj. Arsiyah dan semua keluarga yang selalu memberi dukungan, doa, kasih sayang, semangat, kepercayaan, pengorbanan dan kesabaran yang tak terhingga bagi saya.

10. Teman penulis Putra Nusantara, Putra Nur Rahman, Putri Fajaria Anggraini, Faridlotul Hakimah, Iin Mai Syarah, Azizah Mutiara Rosdiani, Ariantie Ristya Amanda, Ro’di Nur Fajri, Rendi Fadiansyah, my rèncang (Yuni, Lisa, Putri,

Anni) yang telah banyak memberi bantuan dan dukungannya.

11. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini dan juga mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

(5)

v

Semoga tugas akhir ini sebagai suatu karya tulis ilmiah dapat bermanfaat bagi semua pihak

Malang, 30 Januari 2015

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nyamuk merupakan salah satu problem serius bagi manusia, karena beberapa spesies nyamuk tertentu merupakan vektor penyakit-penyakit yang berbahaya bagi manusia, salah satunya dari genus Anopheles yang berperan sebagai vektor dari penyakit malaria, filariasis dan Japanese Encephalitis. Di negara-negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia, malaria masih merupakan masalah kesehatan yang serius. Penyakit ini merupakan penyakit yang sudah lama dikenal, namun masih belum ada penanggulangan yang efektif sampai sekarang (Sudjari, 2006).

(16)

2

Tak kalah dengan malaria, jumlah kasus filariasis dilaporkan bertambah setiap tahunnya seiring dengan survei yang semakin meningkat. Jumlah Kabupaten/kota yang endemis filariasis tahun 2009 adalah 356 kabupaten/kota dari 495 kabupaten/kota (71,9%) dan 139 kabupaten/kota (28,1%) yang tidak endemis filariasis (Tri Yunis Miko Wahyono, 2010).

Kasus Japanese encephalitis (JE) banyak dilaporkan di daerah Bali. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Liu et al. 2006 menyebutkan bahwa identifikasi kasus encephalitis di rumah sakit di Bali antara tahun 2001-2004 menemukan 163 kasus encephalitis dan 94 diantaranya mengarah pada kasus Japanese encephalitis (JE). Selain itu kasus Japanese encephalitis (JE) pada manusia juga dilaporkan di beberapa daerah yaitu di Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Yogyakarta, Jawa tengah, Jawa Timur, NTB, NTT dan Papua (Putra Alimansyah, 2013).

Melihat data-data tersebut diperlukan pengendalian nyamuk yang efektif dan aman. Pengendalian nyamuk yang populer saat ini adalah pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan insektisida sintetis seperti racun organofosfat yang bekerjanya lebih efektif dan hasilnya cepat terlihat bila dibandingkan dengan insektisida alternatif yaitu menggunakan bahan alami. Namun 99,9% bahan kimia (insektisida) yang disemprotkan memiliki efek merusak ekosistem dan kesehatan masyarakat, bersifat karsinogen, hepatotoksik, merusak sistem saraf dan sistem reproduksi, iritasi kulit dan adanya resiko resisten nyamuk terhadap insektisida kimia (Philbrick, 2004).

(17)

3

gangguan kesehatan dan permasalahan lingkungan (N’Guessan, et al., 2010). Penggunaan abate pun di Indonesia sudah sejak tahun 1976 atau sudah digunakan lebih dari 30 tahun, sehinggapenggunaan insektisida yang berulang dapat menambah resiko kontaminasi residu pestisida dalam air, terutama air minum (Ashry Sikka Aradilla, 2009).

Sangat diperlukan usaha alternatif yang aman untuk mengendalikan populasi dan penyebaran nyamuk sebagai vektor penyakit yang mudah didapat dan bersifat ramah lingkungan. Pengendalian vektor yang cukup efisien dan merupakan kunci strategi program pengendalian vektor adalah dengan pemberantasan larva karena dapat memutus siklus hidup nyamuk. Larvasida non kimiawi yang relatif aman adalah dari tanaman. Salah satu tanaman yang dapat berperan sebagai bioinsektisida adalah buah takokak (Solanum torvum) (Lasut, 2011).

Berdasarkan data dan informasi di atas maka akan dilakukan penelitian

dengan judul “Uji Potensi Ekstrak Buah Takokak (Solanum Torvum) Sebagai

Larvasida Terhadap Larva Nyamuk Anopheles sundaicus”.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah ekstrak buah takokak (Solanum torvum) memiliki potensi larvasida terhadap larva nyamuk Anopheles sundaicus?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

(18)

4

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui potensi ekstrak buah takokak (Solanum torvum) dibandingkan dengan larvasida kimia (abate) terhadap larva nyamuk Anopheles sundaicus.

2. Mengetahui hubungan antara konsentrasi ekstrak buah takokak (Solanum torvum) dengan jumlah larva Anopheles sundaicus. yang mati.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

1. Memberikan informasi yang berguna untuk penelitian lebih lanjut mengenai ekstrak buah takokak (Solanum torvum) sebagai larvasida terhadap larva jenis nyamuk lain.

2. Memberikan dorongan dan motivasi untuk penelitian terhadap bermacam-macam flora tropis di Indonesia sebagai insektisida.

1.4.2 Manfaat Bagi Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

Gunung Slamet merupakan gunung yang sedang dalam pantauan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana) karena statusnya dalam keadaan waspada, potensi terjadinya letusan

Berisi tentang penelitian terdahulu, pengertian manajemen personalia, pengertian produktivitas tenaga kerja, pengukuran produktivitas, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas,

Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi distorsi pada proses pengelasan dengan metode pre-strain, dan mendapatkan informasi tentang pengaruh pre- strain terhadap

The result of the analysis shows that: (1) the implementation are applied in teaching English to fifth grade of SDN Kismoyoso 3 Ngemplak Boyolali such as; (a)

Tu j uan penelit ian unt u k menget ahu i Perbed aan Pengaru h Penggu naan Media Vid eo Dal am Han dphone Dan Met ode Cer amah Terhad ap Penin gk at an Motivasi Belaj ar

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan (1) meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelompok B TK ABA Sabrang 2 Delanggu Klaten Semester 1 tahun ajaran 2012/2013,

Pada Gambar 15, semakin banyak jumlah mata sayat endmill cutter maka tingkat kekasaran permukaan proses pemesinan CNC milling semakin kecil, begitu pula

berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan belajar.. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tidak lain adalah untuk.. mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Siswa