1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam beberapa tahun ini telah banyak terjadi perkembangan pengobatan penyakit diberikan dengan berbagai bentuk sediaan obat diantaranya adalah dengan sediaan tablet. Kebanyakan pada sebagian besar produksi obat diformulasi dengan pelepasan zat aktif yang cepat, namun produk obat seperti ini tidak dapat mempertahankan kadar terapi obat dalam darah dalam waktu yang panjang, oleh karena itu untuk mencapai dan mempertahankan kadar terapi obat dalam darah dalam kurun waktu yang panjang diperlukan sistem penghantaran obat beberapa kali sehari dalam satu unit dosis tunggal yang menyebabkan frekuensi dalam mengkonsumsi obat juga berkurang (Shargel, 2005).
Untuk mencapai sistem penghantaran obat tersebut maka telah terjadi perkembangan produksi obat dari sistem konvensional ke sistem penghantaran termodifikasi (Shargel, 2005). Diantara berbagai macam produk sediaan termodifikasi salah satunya yang populer adalah sediaan lepas lambat (sustained release). Sediaan ini memiliki beberapa keuntungan dibandingkan sediaan konvensional, diantaranya yaitu dapat mengendalikan fluktuasi kadar obat dalam darah, dapat menghantarkan jumlah obat yang lebih tinggi, memperkecil kemungkinan pasien lupa meminum obat, selain itu tablet lepas lambat (sustained release) juga mengurangi efek samping karena kadar obat dalam darah lebih sedikit yang memasuki rentang toksik sehingga dapat memberikan keuntungan terapeutik tersendiri bagi pasien (Agoes, 2012).
2
Sistem matrik polimer hidrofilik telah luas digunakan pada tablet sediaan lepas lambat (sustained release) karena efektifitasnya dan juga sifat fleksibilitasnya untuk mendapatkan profil pelepasan obat yang diinginkan. Sistem ini terdiri dari polimer hidrofilik, bahan obat dan bahan tambahan lain yang terdistribusi melalui matriks. Sistem dinamis ini tergantung pada pembasahan polimer, hidrasi, dan kelarutan dari bahan obat yang pelepasannya diperlambat. Pada waktu yang sama, bahan-bahan lainnya atau bahan obat juga akan terbasahi, terlarut dan terdifusi keluar matrik, sementara bahan yang tidak larut akan tetap ditempat hingga polimer, bahan tambahan dan bahan obat disekitarnya tererosi atau terlarut keluar dari matriks (Florence, 1984).
Dari berbagai polimer hidrofilik HPMC (hidroksiprofil metilselulose) merupakan sistem matriks yang paling banyak digunakan karena lebih ekonomis, terkenal dengan keamanan yang sangat baik, dan berkualitas tinggi (Dow Chemical, 2000). HPMC atau yang dikenal dengan Methocel atau Metolose
(Rowe et al., 2009) dalam produk oral tablet digunakan sebagai bahan pengikat pada konsentrasi antara 2-5% baik dengan proses granulasi basah maupun granulasi kering, sedangkan pada viskositas yang tinggi dapat digunakan untuk menghambat pelepasan obat dari matriks pada tingkat 10-80% dalam sediaan tablet lepas lambat (sustained release).
Dari penelitian yang telah ada penggunaan HPMC K100M dapat menahan pelepasan obat lebih lama dibandingkan HPMC K4M, yaitu pada formulasi HPMC K100M dengan metode granulasi basah pada periode waktu 6 jam telah merilis obat sekitar 72,78% dan 83,20% pada periode waktu 8 jam, sedangkan pada formulasi tablet sustained release vitamin C yang menggunakan HPMC K4M dengan metode cetak langsung telah merilis obat > 80% sebesar 85,82% pada periode waktu 6 jam dan sebesar 89,25% pada periode waktu 8 jam (Amin et al., 2011).
3
2003). Selain itu vitamin C juga memiliki kegunaan sebagai antioksidan, dalam hal ini peran antioksidan adalah menangkal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh kita yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti kanker, stroke, penuaan dini dan penyakit kronis lainnya (Youngson, 2005).
Sebagai pembentuk matriks digunakan Hydroxypropyl methylcellulose
(HPMC) K100M dengan kadar 30, 40 , 50%, dengan kombinasi bahan tambahan seperti bahan pengisi yaitu Laktosa, PVP K-30 2% sebagai pengikat, dan Mg stearat 1% sebagai lubrikan. Pembuatan tablet lepas lambat (sustained release) ini menggunakan metode granulasi basah. Metode granulasi basah digunakan dalam pembuatan tablet dengan tujuan untuk memperbaiki aliran dan kompaktibilitas masa cetak tablet sehingga didapat granul yang mudah dicetak serta memenuhi persyaratan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh kadar matriks HPMC K100M dengan kadar 30, 40 dan 50% terhadap pelepasan vitamin C dalam tablet lepas lambat?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh kadar matriks HPMC K100M dengan kadar 30, 40 dan 50% terhadap pelepasan vitamin C dalam tablet lepas lambat yang memenuhi syarat.
1.4 Hipotesis
Semakin meningkatnya kadar matriks HPMC K100M akan memperlambat pelepasan vitamin C dalam tablet lepas lambat
1.5 Manfaat Penelitian
SKRIPSI
PRETTY WULAN SARI
PENGARUH KADAR HPMC 90SH K100M
TERHADAP PELEPASAN VITAMIN C DALAM
TABLET LEPAS LAMBAT
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar HPMC 90SH K100M Terhadap Pelepasan Vitamin C dalam Tablet Lepas Lambat”
Pada kesempatan yang berharga ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. selaku dosen pembimbing I dan Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis.
2. Drs. Achmad Inoni, Apt. selaku penguji I dan Arina Swastika M., S.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Ika Ratna Hidayati, S.Farm., Apt. dan Firdiansyah, S.Farm., Apt. selaku dosen wali yang membimbing serta mengarahkan studi akademik selama 4 tahun.
4. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.Sp.,Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Nailis Syifa, S.Farm.,M.sc.,Apt selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., Apt. selaku kepala Laboratorium Program Studi Farmasi yang memberikan arahan dan memudahkan segala urusan penelitian skripsi.
7. Kepada Bapak, Ibu, Kakak serta keluarga tercinta yang telah banyak memberikan do’a, dukungan secara materil dan non materil, kasih sayang yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik.
v
9. Teman kelompok seperjuangan : Desi Anwar (Shireen/Pevpearce) dan Paramudita Dwi S (Dita gungun) yang saling memberikan ide, diskusi dan kerjasamanya dalam melakukan penelitian.
10. Kepada Bu Raditya yang selalu siap meluangkan waktunya untuk menerima pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang ditanyakan oleh penulis.
11. Kepada teman – teman yang sudah seperti keluarga sendiri (Dwi, Devy) yang dapat memberikan semangat disaat penulis menyelesaikan skripsi. 12. Kepada para laboran : Mas Ferdy, Mbak Susi yang senantiasa menemani
penulis dalam menjalankan penelitian di Laboratorium.
13. Kepada cs farmasi : Mas fablo yang senantiasa membantu penulis untuk membukakan laboratorium lebih awal pada saat penulis menjalankan penelitian.
14. Teman-taman angkatan 2010 Farmasi UMM atas suka dukanya menjalani kuliah selama 4 tahun.
15. Kepada PT. Lawsim Zecha yang telah membantu dalam penyediaan bahan penelitian sehingga dapat terlaksananya penelitian pada skripsi ini.
16. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
vi
RINGKASAN
PENGARUH KADAR HPMC 90SH K100M TERHADAP PELEPASAN VITAMIN C DALAM TABLET LEPAS LAMBAT
Dalam beberapa tahun ini telah banyak terjadi perkembangan pengobatan penyakit diberikan dalam berbagai bentuk sediaan diantaranya adalah dengan sediaan tablet. Kebanyakan pada sebagian besar produksi obat diformulasi dengan pelepasan zat aktif yang cepat, namun produk obat seperti ini tidak dapat mempertahankan kadar terapi obat dalam darah dalam waktu yang panjang, oleh karena hal tersebut maka dikembangakanlah suatu sediaan yang dapat memberikan keuntungan yang lebih dibanding sediaan atau tablet konvensional biasa. Diantara berbagai macam bentuk sediaan termodifikasi yang ada, salah satunya yang populer adalah sediaan lepas lambat. Sediaan ini memiliki beberapa keuntungan diantaranya dapat mengendalikan fluktuasi kadar obat dalam darah, dapat menghantarkan jumlah obat yang lebih tinggi, memperkecil kemungkinan pasien lupa meminum obat, selain itu tablet lepas lambat (sustained release) juga dapat mengurangi efek samping obat.
Berdasarkan kelebihan dari sediaan lepas lambat tersebut, maka pada penelitian ini dikembangkanlah sediaan lepas lambat dengan memilih vitamin C dosis 250 mg/tablet sebagai zat aktifnya, dengan khasiat sebagai immunomodulator dan mencegah flu, selain itu dikenal juga dengan kandungan antioksidannya yang dapat menangkal radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh. Tablet lepas lambat yang dibuat menggunakan metode granulasi basah dalam pembuatannya, selain membutuhkan bahan pengisi, bahan pengikat, serta bahan pelicin, dibutuhkan juga bahan pembentuk matriks. Bahan pembentuk matriks merupakan bahan yang sangat penting dalam formula ini, dimana memiliki kegunaan menghambat pelepasan obat dari tablet lepas lambat, serta diharapkan dapat menurunkan tingkat kerapuhan dan meningkatkan kekerasan tablet. Maka dari itu pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh kadar HPMC K100M sebagai bahan pembentuk matriks terhadap pelepasan vitamin C dalam tablet lepas lambat. Pemberian kadar pembentuk matriks yang berbeda diharapkan dapat memberikan pelepasan obat yang berbeda pada tiap waktunya. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar matriks HPMC K100M dengan kadar 30%, 40% dan 50% terhadap pelepasan vitamin C dalam tablet lepas lambat yang memenuhi syarat.
vii
spektrofotometri inframerah. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bahan yang diperiksa adalah benar merupakan vitamin C, HPMC K100M, laktosa dan PVP K-30.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah kadar HPMC K100M dengan kadar 30% (F1), 40% (F2), 50% (F3) dan F0 tanpa bahan pembentuk matriks sebagai kontrol. Pembuatan tablet vitamin C lepas lambat ini menggunakan metode granulasi basah dengan menggunakan etanol sebagai pembasah. Granul yang dihasilkan diuji kandungan lembab, sifat alir, sudut diam, jumlah fines, kompresibilitas, dan kompaktibilitas. Kemudian dicetak menjadi tablet dengan kekuatan kempa 1 ton lalu dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, profil disolusi dan keseragaman kadar tiap formula.
Dari uji yang dilakukan diketahui bahwa kandungan lembab untuk F0, F1, F2 dan F3 sudah memenuhi persyaratan yaitu 1-2%. Jumlah fines keempat formula telah memenuhi persyaratan yaitu < 20%. Untuk kecepatan alir granul semua formula memiliki karakteristik granul yang mudah mengalir (4-10 gram/detik) dan untuk sudut diam keempat formula memiliki sudut diam yang baik (31-35o). Untuk persentase kompresibilitas, semua formula menunjukkan memiliki sifat alir partikel granul yang baik dengan rentang persentase kompresibilitas dari semua formula yaitu 5–16%. Hasil uji kompaktibilitas menunjukkan bahwa antara tekanan 1 ton dan 2 ton menghasilkan kekerasan yang semakin meningkat. Untuk mutu fisik tablet, kekerasan yang dihasilkan F1, F2 dan F3 memenuhi persyaratan yaitu 10-20 kg, sedangkan F0 kekerasannya kurang memenuhi persyaratan tablet lepas lambat karena memang tidak mengandung bahan pembentuk matriks. Pada uji kerapuhan keempat formula memenuhi persyaratan yaitu <1 %. Untuk profil disolusi tablet vitamin C lepas lambat, pada rentang waktu menit ke-120 hanya F1 dan F2 yang memenuhi persyaratan Welling, sedangkan pada menit ke-240 hanya F1 yang memenuhi persyaratan, dan pada menit ke-480 tidak satupun dari formula yang mengandung HPMC K100M yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Welling. Untuk keseragaman kadar tablet vitamin C lepas lambat semua formula memenuhi syarat yang ditentukan.
viii
ABSTRAK
PENGARUH KADAR HPMC 90SH K100M TERHADAP PELEPASAN VITAMIN C DALAM TABLET LEPAS LAMBAT
Vitamin C atau yang dikenal dengan asam askorbat merupakan senyawa yang dapat larut dalam air yang memiliki fungsi diantaranya sebagai immunomodulator dan mencegah flu. Vitamin C juga memiliki kegunaan sebagai antioksidan, dalam hal ini peran antioksidan adalah menangkal radikal bebas yang masuk kedalam tubuh kita yang dapat menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit seperti kanker, stroke, penuaan dini dan penyakit kronis lainnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kadar matriks HPMC K100M dengan kadar 30%, 40% dan 50% terhadap pelepasan vitamin C dalam tablet lepas lambat yang memenuhi syarat. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dengan berbagai konsentrasi bahan pembentuk matriks HPMC K100M (0%, 30%, 40% dan 50%). Granul dikompresi dengan tekanan hidrolik sebesar 1 ton, kemudian tablet vitamin C dievaluasi mutu fisiknya, antara lain kekerasan, kerapuhan, profil disolusi serta keseragaman kadar dalam tablet. Berdasarkan analisis statistik, terdapat perbedaan yang signifikan pada kekerasan dan kerapuhan tablet. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan kekerasan, penurunan kerapuhan dan dapat memperlama pelepasan tablet vitamin C lepas lambat. Formula yang terpilih dalam penelitian ini ialah formula yang mengandung HPMC K100M dengan kadar 30%, karena dapat memberikan kerapuhan dan kekerasan yang memenuhi syarat, serta memiliki profil disolusi yang lebih baik dibandingkan dengan formula lainnya.
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF HMPC 90SH K100M TOWARDS THE RELEASING OF VITAMIN C SUSTAINED RELEASE TABLET
Vitamin C or popular with ascorbic acid is a soluble compound by water, that has a function as immunomodulatory and preventing from flu. Vitamin C also used as antioxidant, to counteract free radicals that enter our body that can cause various diseases such as cancer, stroke, premature aging and other chronic diseases.
The aim of this research is to find out the relation between matrixes HPMC K100M with 30%, 40% and 50% with the releasing vitamin C of sustained release tablet in eligible. The tablet is made by wet granulation method with various concentrations of matrix-forming material HPMC 90SH K100M (0%, 30%, 40%, and 50%). The granules were compressed with 1 ton hydraulic pressure, and then tablets vitamin C sustained release were evaluated quality physical, among other hardness, friability, and assay of the active substance and dissolution of drug release. By the statistic analysis, there is a significance difference in hardness and friability of the tablet. The result shows that there is an increasing level of hardness, decreasing level of friability, and it makes the releasing tablets more slowly. The chosen formula is HPMC K100M with 30% because it makes the hardness and brittleness is eligible, and has better dissolution profile than the other formulas.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... .... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... ... vi
ABSTRAK ... ... viii
ABSTRACT ... ... ix
DAFTAR ISI ... ... x
DAFTAR TABEL ... ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... .... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... ... xvi
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... ... 3
1.3 Tujuan penelitian ... 3
1.4 Hipotesis ... 3
1.5 Manfaat penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Vitamin C ... 4
2.2 Tablet Lepas Lambat ... 7
2.2.1 Tablet Lepas Lambat dengan Sistem Matriks ... 8
2.2.2 Matriks Hidrofilik ... 9
2.2.3 Mekanisme Pelepasan Obat dari Sistem Matriks ... 11
2.3 Bahan Pembantu Pembuatan Tablet Lepas Lambat ... 13
2.4 Metode Pembuatan Tablet Lepas Lambat ... .. 16
2.5 Tinjauan Tentang Bahan Formulasi Tablet Lepas Lambat ... . 18
2.5.1 Hydroxypropyl methylcellulose (HPMC) ... 18
xi
2.5.3 Polivinil Pirolidon (PVP) K30 ... 21
2.6 Tinjauan Mutu Fisik Granul ... 21
2.6.1 Kecepatan Alir Granul dan Metode Sudut Istirahat ... 21
2.6.2 Kandungan Lengas ... 23
2.6.3 Distribusi Ukuran Granul ... 24
2.6.4 Penentuan % Kompresibilitas ... 24
2.6.5 Uji Kompaktibilitas ... .... 26
2.7 Tinjauan Mutu Fisik Tablet ... 26
2.7.1 Keseragaman Bobot ... 26
2.7.2 Kerapuhan Tablet ... 27
2.7.3 Kekerasan Tablet ... 27
2.7.4 Disolusi dan Pelepasan Obat ... 28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 31
BAB IV METODE PENELITIAN ... 33
4.1 Bahan Penelitian ... 33
4.2 Alat Penelitian ... 33
4.3 Rancangan Penelitian ... 33
4.4 Metode Penelitian ... 34
4.5 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Tambahan ... .... 36
4.5.1 Pemeriksaan Vitamin C (Asam Askorbat) ... 36
4.5.2 Pemeriksaan Kualitatif Laktosa ... 36
4.5.3 Pemeriksaan Kualitatif PVP K-30 ... 36
4.5.4 Pemeriksaan Kualitatif HPMC K100M ... 37
4.6 Formulasi Tablet Lepas Lambat Vitamin C ... . 37
4.7 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... ... 37
4.7.1 Penentuan Sifat Alir dan Sudut Diam ... 38
4.7.2 Penentuan Kandungan Lengas Granul ... 38
4.7.3 Distribusi Ukuran Granul ... 38
4.7.4 Penentuan % Kompresibilitas ... 39
4.7.5 Penentuan Kompaktibilitas ... ... 39
4.8 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet ... ... 40
xii
4.8.2 Pemeriksaan Kekerasan Tablet ... 40
4.8.3 Pemeriksaan Kerapuhan Tablet ... 40
4.8.4 Pemeriksaan Disolusi Tablet ... 41
4.9 Identifikasi dan Penentuan Kadar Bahan Aktif ... ... 41
4.9.1 Preparasi Larutan Baku Induk ... 42
4.9.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ... 42
4.9.3 Pembuatan Kurva Kalibrasi ... 42
4.9.4 Penentuan Kadar Vitamin C pada Sampel ... 42
4.10 Penentuan Kadar Vitamin C dalam Tablet Lepas Lambat ... 43
4.11 Analisis Data ... ... 43
4.11.1 Analisa Terhadap Mutu Fisik Tablet ... 44
4.11.2 Analisa Uji Pelepasan Vitamin C dengan Membandingkan pada Persyaratan Pelepasan Tablet Lepas Lambat ... 44
BAB V HASIL PENELITIAN ... ... 45
5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Tambahan ... ... 45
5.1.1 Pemeriksaan Kualitatif Vitamin C (Asam Askorbat) ... 45
5.1.2 Pemeriksaan Kualitatif HPMC K100M ... 46
5.1.3 Pemeriksaan Kualitatif Laktosa ... 47
5.1.4 Pemeriksaan Kualitatif PVP K-30 ... 47
5.2 Pembuatan Kurva Baku Vitamin C ... ... 48
5.2.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Vitamin C . ... 48
5.2.2 Pengaruh HPMC K100M, PVP K-30 dan Laktosa Terhadap Spektrofotometri Vitamin C ... 49
5.2.3 Pembuatan Kurva Baku Vitamin C dalam Media Air Suling Bebas CO2 ... 49
5.3 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul (masa cetak) Tablet Lepas Lambat Vitamin C ... ... 50
xiii
5.4.1 Hasil Uji Kekerasan Tablet Vitamin C
Lepas Lambat . ... 54
5.4.2 Hasil Uji Kerapuhan Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... .... 56
5.4.3 Hasil Uji Disolusi Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 58
5.4.4 Hasil Uji Keseragaman Kadar Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 60
BAB VI PEMBAHASAN ... .... 61
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... .. 69
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
II.1 Hubungan Sudut Istirahat dan Sifat Aliran ... 23
II.2 Hubungan Indeks Kompresibilitas Metode Carr dan Kemampuan Alir ... 25
II.3 Persyaratan Penyimpangan Bobot ... 26
IV.1 Rancangan Formula Sediaan Tablet Lepas Lambat Vitamin C ... 37
IV.2 Persyaratan Pelepasan Vitamin C dalam Tablet Lepas Lambat ... 44
V.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Vitamin C ... 45
V.2 Hasil Pemeriksaan Kualitatif HPMC K100M ... 46
V.3 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Laktosa ... 47
V.4 Hasil Pemeriksaan Kualitatif PVP K-30 ... 48
V.5 Kurva Baku Vitamin C dalam Media Air Suling Bebas CO2 ... 49
V.6 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul dengan Bahan Pembentuk Matriks HPMC K100M ... 50
V.7 Distribusi Ukuran Partikel Granul ... 51
V.8 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Vitamin C Lepas Lambat Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pembentuk Matriks HPMC K100M ... 53
V.9 Hasil Pemeriksaan Profil Disolusi Tablet Vitamin C Lepas Lambat Metode Granulasi Basah dengan Bahan Pembentuk Mtriks HPMC K100M ... .. 54
V.10 Uji Kekerasan Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 54
V.11 Uji Kerapuhan Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 56
V.12 Hasil Uji Disolusi Tablet Vitamin C Lepas Lambat dengan Persyaratan Pelepasan Obat Menurut Welling ... 59
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Vitamin C ... 4
2.2 Pelepasan Obat dari Sistem Matrik Hidrofilik ... 11
2.3 Skema Pelepasan Obat ... 12
2.4 Rumus Struktur HPMC ... 19
2.5 Rumus Struktur Laktosa ... 21
2.6 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Istirahat ... 22
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 32
4.1 Bagan Rancangan Kerja ... 35
5.1 Spektrum Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Vitamin C ... 48
5.2 Spektrum Pengaruh Bahan Tambahan Terhadap Absorbansi Vitamin C ... .49
5.3 Kurva Baku Larutan Vitamin C dalam Media Air Suling Bebas CO2 ... 50
5.4 Histogram Distribusi Ukuran Partikel Granul ... 51
5.5 Grafik Pengaruh Tekanan dan Kadar Bahan Pembentuk Matriks Terhadap Kompaktibilitas Tablet ... 52
5.6 Hubungan kadar HPMC K100M Terhadap Kekerasan Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 55
5.7 Hubungan kadar HPMC K100M Terhadap Kerapuhan Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 57
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 75
2. Surat Pernyataan ... 76
3. Sertifikat Analisis Asam Askorbat ... 77
4. Sertifikat Analisis HPMC K100M ... 78
5. Sertifikat Analisis Laktosa ... 79
6. Sertifikat Analisis Magnesium Stearat ... 80
7. Hasil Analisis Kualitatif Vitamin C dan Laktosa ... 81
8. Hasil FT-IR Vitamin C ... 82
9. Standart FT-IR Vitamin C ... 84
10. Hasil FT-IR HPMC K100M ... 85
11. Standart FT-IR HPMC K100M ... 87
12. Hasil FT-IR Laktosa ... 88
13. Standart FT-IR Laktosa ... 90
14. Hasil FT-IR PVP K-30 ... 92
15. Standart FT-IR PVP K-30 ... 94
16. Hasil Uji Disolusi (Spektrofotometer UV-VIS) F0 ... 95
17. Hasil Uji Disolusi (Spektrofotometer UV-VIS) F1 ... 96
18. Hasil Uji Disolusi (Spektrofotometer UV-VIS) F2 ... 97
19. Hasil Uji Disolusi (Spektrofotometer UV-VIS) F3 ... 98
20. Hasil Spektrofotometer UV-VIS Baku Induk ... . 99
21. Hasil Uji Keseragaman Kadar (Spektrofotometer UV-VIS) F0, F1, F2, F3 ... 100
22. Tabel Gugus Fungsi FT-IR ... 102
23. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul (Massa Cetak) ... 103
24. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 106
25. Perhitungan Keseragaman Kadar Vitamin C tiap Formula ... 111
xvii
Lepas Lambat ... . 122
28. Foto Tablet Vitamin C Lepas Lambat ... 124
29. Tabel F ... 126
xviii
DAFTAR SINGKATAN
MC : Moisture Content
Kg : Kilogram
Mg : Milligram
Cm : Centimeter
ml : Milliliter
KLT : Kromatografi Lapis Tipis
KBr : Kalium Bromida
HSD : Honestly Significant Difference
µg : Microgram
G : Gram
Tg α : Tangent alfa
mm : Millimeter
RDA : Recommended Daily Allowance MDA : Daily Allowance
o
C : Derajat Celcius
rpm : Revolution per Minute ppm : Part per Million UV-Vis : Ultra Violet Visible
B.O : Bahan Obat
xix
DAFTAR PUSTAKA
Adlina, F.B., 2008. Kombinasi Pragelatinasi Pati Singkong Propionat dan Hidroksipropil Metilselulosa Sebagai Matriks Tablet Mengapung. Depok. Skripsi Program Sarjana Farmasi.
Agoes, Goeswin. 2012. Sediaan Farmasi Padat. Cetakan Pertama, Bandung: Penerbit ITB. Ahmed, Mohammad. 2013. Magnetic and Optical Studies in Polyvinylpyrrolidon Thin Films
Doped with Rare Earth Metal Salts. Polymer Journal.
Aleksovski, A., Aleksovska, E.S., Jasic, M., 2012. Formulation and Evaluation of Ascorbic Acid Extended Release Hydrophylic Matrix Tablets by Using Hydroxyprophyl Methylcellulose
and Polyethylene Oxide as Matrix Forming Polymers, Journal A. Aleksovski et al/ Formulation and Evaluation of Ascorbic Acid Vol.1, No.2: 23.
Amin, S.Md., Anisuzzaman, S.Md., Begum, A.A., Alam, K.M.K., Kundu, S.K., 2011.
Development of Formulation and Evaluation of Sustained Release Ascorbic Acid Tablet.
Bangladesh J.Life Sci. 23 (2) : 113-118.
Amirudin, P., Inoni., Harjana., Astuti, E.J., Ermawati, D., Maulita, A.S., 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Farmasi Analisis. Program Studi Farmasi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. UI – Press: Jakarta.
Ansel, Howard C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. UI – Press: Jakarta.
Anwar, E., 2012. Eksipien Dalam Sediaan Farmasi; Karakterisasi dan Aplikasi. Jakarta : Dian Rakyat press.
Aulton, M.E., 2002. Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. Edisi Kedua. Penerbit Churchill Livingstone.
Banker, G.S., and Anderson N.R. 1986. Tablet in: Lachman l., Lieberman H.A., and Kanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd ., Lea and Febiger : Philadelphia, pp. 293-343.
BPOM, 2004. Pedoman Uji Bioekivalensi, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 5, 18.
xx
Collet., and Moreton., 2002. Modified release dosage forms. In: Aulton, M.E. (Ed).
Pharmaceutics: The science of dosage forms. Churchill Livingstone. London. Pp. 289-305.
Colombo, P., Bettini, R., Santi, P., Ascentiis, A.D., Peppas, N.A. 1996. Analysis of the Swelling and Release Mechanisms from Drug Delivery Systems with Emphasis on Drug Solubility and Water Transport. Journal of Controlled Release 39 : 231-237.
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2009. Farmakologi dan Terapi, Edisi 5. Balai Penerbit FKUI : Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen KesehatanRI : Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Dow Chemical Company. 2000. Using Methocel Cellulose Ethers for Controlled Release of Drugs in Hydrophilic Matrix System.
Dua, Kamal. Pabreja, Kavita. MV, Ramana. 2010. Preparation, Characterization and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. Ars Pharmaceutica Vol. 51, No. 1. Pp. 57-56.
E Schwedhelm E., R Maas., R Troost., RH Boger. 2003. Clinical Pharmacokinetics of Antioxidants and their Impact on Systemic Oxidative Stress. Clin Pharmacokinet, 42 (5): 437-59.
Florence, A.T. 1984. Material Used in Pharmaceutical Formulation, Reports on Applied Chemistry., Vol 6., Well Scientific Publications, Oxford: 99-100.
Fudholi., dan Achmad., 2012. Disolusi dan Pelepasan Obat in Vitro. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Goodman, S.Ph.D., 1995. Ester C Vitamin-C Generasi III. Diterjemahkan oleh Dr. Muhilal dan Dr. Komari. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hardjosaputra, S.L.P., Purwanto, L., Kemalasari, T., Kunardi, L., Indriyantoro., Indriyani, N., 2008. Daftar Obat Indonesia. Jakarta: PT. Muliapurna Jayaterbit.
Jantzen, G.M., Robinson J.R., 1996. Sustained and controlled release drug delivery systems. In: Banker GS, Rhodes CT, editors. Modern pharmaceutics. 3rd Ed. New York: Marcel Dekker Inc. 575-609.
J Duconge., JR Miranda-Massari., MJ Gonjalez., JA Jackson., W Warnock., NH Riordan. 2008.
xxi
Jenkins. 1957. Scoville’s The Art Of Compounding. 9th
Edition. London : The Blankiston Division MC GRaw Hiill Book Company. Hal : 257
King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical Sciences 16th Edition, Volume 2. Mack Publishing Company : Easton.
Kohli D.P.S and Shah D.K. 1998. Drug Formulation Manual. Eastern Publishers India.
Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L., 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri.
Edisi Ketiga. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Liberman, H.A., Lachman, L., Schwartz, J.B., 1990. Pharmaceutical Dosage Froms: Tablet
Volume 2. New York: Marcel Dekker Inc.
Lordi, N.G., 1986. Sustained Release Dosage Form., In: Lieberman, H.A., Lachman, L., The Theory and Practice of Industry Pharmacy., Third Edition, Lea & Febiger Philadelphia. Martin, A., Swarbick, J., Cammarata, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar - Dasar Kimia Fisik dalam
Ilmu Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
Mutschler, E. 1991. Dinamika Obat, Edisi Kelima. Diterjemahkan oleh Mathilda B. Widianto. Bandung: ITB. pp. 606-607.
Naidu, K.A., 2003. Vitamin C in human health and disease is still a mystery ? an Overview.
Nutrition Journal. Volume 2 : 7.
Odeniyi, M.A., dan Jaiyeoba, K.T., 2009. Optimization Of Ascorbic Acid Tablet Formulations Containing Hydrophilic Polimers.Journal Of Pharmacia Volume 57, 2 : 157-166. Olivia, F., Alam, S., dan Hadibroto, I., 2004. Seluk Beluk Food Suplement. Jakarta : PT
Gramedia pustaka Utama.
Parrot E. 1971. Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics. Burgess Publishing
Co.Minneapolis : 100-3.
Rahman, M., Roy, S., Das, C.S., Jha, M.K., Ashan, K., Reza, S., 2011. Formulation and Evaluation of HPMC Based Matrix Systems as Oral Sustained Release Drug Delivery Systems for Ciprofloxacin HCL. International Journal of Pharmaceutical Science Review and Research, 6(2) : 34-41.
xxii
Sekharan, T. R., Palanichamy, S., Tamilvanan, S., Shanmuganathan, S., Thirupathi, A. T., 2011. Formulation and Evaluation of Hydroxypropyl Methylcellulose-based Controlled Release Matrix Tablets for Theophylline. Indian J Pharm Sci, 73(4) : 451-456.
Shargel, L., dan Yu.A.B.C, 2005. Biofarmasetika Dan Farmakokinetika Terapan. Edisi Kedua. Diterjemahkan oleh Siti Sjamsiah. Surabaya: Airlangga University Press.
Sheth, B. B., Bandelin, F. J., Shangraw, R. F., 1980. Compresed Tablets in Pharmaceuticals Dosage Farms: Tablets, Vol. I Lachman, L., Lieberman, H. A., (editor), Marcel Decker inc., New York and Basel. pp. 105-115.
Siregar, C.Jp., dan Wikarsa,S., 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet Dasar-Dasar Praktis. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Srinivasan, S., Gunasekaran, S., Ponnambalam, U., Savarianandam, A., Gnanaprakasam, S., Natarajan, S., 2005. Spectroscopic and Thermodynamic Analysis of Enolic Form of 3-oxo-L-gulofuranolactone. Indian Journal of Pure and Applied Physics, Volume 43, pp.459-462.
Soediaoetama, A.D., 2000. Ilmu Gizi. Cetakan Keempat. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.
Suprapto., dan Setiyadi, G., 2010. Formulasi Sediaan Tablet Matrik Sustained Release Teofilin: Studi Optimasi Pengaruh Tekanan Kompressi dan Matrik Etilselulosa dan HPMC dengan Model Factorial Design. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, Vol. 11, No.2: 101. Swarbick, J., et al. 1991. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology Vol 4. New York: Marcel
Dekker Inc.
Syamsuni, H.A., 2007. Ilmu Resep. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
Voigt, R., 1984, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V, diterjemahkan oleh Noerono, S., Yogyakarta: UGM Press.
Wardani. L.A., 2012. Validasi Metode Anaslisis dan Penentuan Kadar Vitamin C Pada Minuman Buah Kemasan Dengan Spektrofotometri UV-Visible. Jakarta.,Skripsi Program Sarjana Sains.
Welling, P.G., Tse.F.S.L., 1988, Pharmakokinetic, vol 33, New York: Marcel Dekker Inc. Wikarsa, S., dan Valentina, L.M., 2011. Formulasi Tablet Lepas Lambat Dipiridamol Dengan
Sistem Mengapung. Makara, Kesehatan Vol.15, No.1: 15-16.
xxiii
Yazid E., dan Nursanti I. 2006. Penuntun Paktikum Biokimia, Yogyakarta: cv. Andi Offset. Youngson, Robert; Diterjemahkan: Susi Purwanto. Antioksidan; Manfaat Vitamin C dan E