• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III " Memahami Sistem Produksi Tanaman Berdasarkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III " Memahami Sistem Produksi Tanaman Berdasarkan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

“ Memahami Sistem Produksi Tanaman

Berdasarkan Daya Dukung Yang Dimiliki

Oleh Daerah Setempat ”

Nama Kelompok

Alan Maulana

Fadlillah Fani

Ilham Novrizal

Mahfud Arif Dian Saputra

Monalisa Putri

Reza Ermita

Rita Riskiani

(2)

A. Sistem Produksi Tanaman Pangan

Didalam satu sitem terdapat beberapa subsistem(komponen) yang mempunyai sifat sifat saling mempengaruhi sesuai tugas dan fungsinya, jadi suatu sistem dapat berjalan dengan normal apabila keseluruhan subsistem dalam sistem tersebut dinyatakan berjalan sesuai dengan tugas dan fungsinya dan apabila masing-masing subsistem(komponen) tidak berjalan dengan baik maka dapat dinyatakan bahwa sistem tersebut tidak akan berjalan secara normal.

Bila ditinjau dari segi kompleksnya sistem dapat dikelompokan dalam beberapa bagian yaitu:

· Sistem kompleks kecil · Sistem kompleks sedang

· Sistem kompleks besar (sangat kompleks)

Dalam kegiatan pertanian, tanaman merupakan sistem alami yang bersifat sangat kompleks yang terdiri atas beberapa komponen yaitu akar, batang, daun, dan buah. Dari subsistem ini mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing yang bekerja saling mempengaruhi terhadap seluruh proses pertumbuhan samapai pada menghasilkan suatu produk tanaman baru.

B. Penyiangan Media Atau Lahan

Penyiangan adalah istilah umum di indonesia dalam kegiatan pertanian, yaitu kegiatan mencabut gulma yang berada diantara sela-sela tanaman pertanian dan sekaligus menggemburkan tanah.

(3)

Penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman yang sakit, mengurangi persaingan penyerapan hara, mengurangi hambatan produksi anakan dan mengurangi persaingan penetrasi sinar matahari. Hal ini disebabkan tanaman harus mendapatkan semua nutrisi dan air yang diberikan oleh petani agar mampu menghasilkan secara optimal.

Penyiangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :

Secara manual dengan tangan, yaitu dilakukan dengan menggunakan tangan yang mencabut rumput disela-sela tanaman. Mencabut rumput penganggu atau gulma dengan tangan cenderung melelahkan dan pada umumnya dikerjakan dengan tenaga kerja yang banyak atau pada lahan yang sempit, misalnya pertanian dalam pot atau polybag.

Secara kimiawi dengan herbisida, yaitu dilakukan dengan memberikan herbisida pada rumput yang menjadi gulma disekitar tanaman utama (tanaman produksi) . Herbisida yang di pilih secara selektif mampu membunuh gulma, namun tidak menyakiti tanaman produksi. Herbisida digunakan ketika

mekanisasi tidak memungkinkan atau tidak diinginkan.

Secara mekanis dengan mesin, yaitu dilakukan dengan menggunakan berbagai mesin pertanian yang berfungsi untuk penyiangan tanpa merusak tanaman produksi. Penyiangan dengan cara seperti ini harus ditunjang dengan alur tanam yang tepat, yaitu posisi tanaman tidak akan terganggu oleh kegiatan penyiangan secara mekanis (dengan mesin).

Penyiangan dengan cara Pemulsaan, yaitu dengan cara menutupi tanah pada ruang lingkup tanaman dengan Mulsa, dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk tanaman utama (tanaman produksi). Pemulsaan ini bisa menggunakan mulsa dari bahan plastik ataupun organik (jerami, serbuk kayu dan sejenisnya). Gulma yang dimatikan dapat juga digunakan sebagai mulsa.

C. Penyiapan Bibit

Benih sebelum disemai, diuji dalam larutan air garam. Larutan air garam yang cukup untuk menguji benih adalah larutan yang apabila dimasukkan telur, maka telur akan terapung. Benih yang baik untuk dijadikan benih adalah benih yang tenggelam dalam larutan tersebut. Kemudian benih yang telah diuji, direndam dalam air biasa selama 24 jam kemudian ditiriskan dan diperam

selama 2 hari, kemudian disemaikan pada media tanah dan pupuk organik (1:1) di dalam wadah segi empat ukuran 20 x 20 cm. Selama 7 hari. Setelah umur 7-10 hari benih padi sudah siap ditanam

(4)

Penanaman dapat dilakukan dengan menanam bibit di polybag ataupun di tempat pembibitan. Penanaman dari bibit sampai berkecambah memerlukan perawatan khusus. Ketika bibit sudah berkecambah atau sudah berdaun, bibit dapat dipindahkan dari polybag ke tanah. Hal yang perlu diperhatikan saat pemindahan tanaman dari polybag yaitu:

1. Pindahkan tanaman beserta tanah yang melekat pada akar.

2. Pindahkan tanaman dengan cara menyobek polibag supaya tanah yang telah menyatu dengan akar tidak rontok.

E. Pengairan

Setiap budidaya tanaman pangan hendaknya didukung dengan penyediaan air sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Air hendaknya dapat disediakan sepanjang tahun, baik bersumber dari air hujan, air tanah, air embun, tandon, bendungan ataupun sistem irigasi/pengairan. Air yang digunakan untuk irigasi memenuhi baku mutu air irigasi, dan tidak menggunakan air limbah berbahaya. Air yang digunakan untuk proses pascapanen dan pengolahan hasil tanaman pangan memenuhi baku mutu air yang sehat. Pemberian air untuk tanaman pangan dilakukan secara efektif, esien, hemat air dan manfaat optimal. Apabila air irigasi tidak mencukupi kebutuhan tanaman guna pertumbuhan optimal, harus diberikan tambahan air dengan berbagai teknik irigasi.

Penggunaan air pengairan tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat di sekitarnya dan mengacu pada peraturan yang ada. Pengairan tidak boleh mengakibatkan terjadinya erosi lahan maupun tercucinya unsur hara,

pencemaran lahan oleh bahan berbahaya, dan keracunan bagi tanaman serta lingkungan hidup. Kegiatan pengairan sebaiknya dicatat sebagai bahan

dokumentasi. Penggunaan alat dan mesin pertanian untuk irigasi/penyediaan air dari sumber, harus memenuhi ketentuan sesuai peraturan perundang-undangan dan dapat diterima oleh masyarakat.

F. Pemupukan

Pemberian pupuk pada SRI diarahkan kepada perbaikan kesuburan tanah dan penambahan unsur hara yang berkurang setelah dilakukan

pemanenan. Kebutuhan pupuk organik pertama setelah menggunakan sistem konvensional adalah 10 ton per hektar dan dapat diberikan sampai 2 musim taman. Setelah kelihatan kondisi tanah membaik maka pupuk organik bisa berkurang disesuaikan dengan kebutuhan. Pemberian pupuk organik dilakukan pada tahap pengolahan tanah kedua agar pupuk bisa menyatu dengan tanah.

G. Pengendalian Hama dan Penyakit

1. Pengendalian hama secara kimia

(5)

pestisida. Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan jenis, dosis, dan waktu yang tepat agar tidak merusak lingkungan.

Jenis-jenis pestisida yang beredar di masyarakat umumnya. Insektisida jenis pestisida untuk memberantas hama serangga.

• Rodentisida jenis pestisida untuk memberantas hama pengerat.

• Herbisida jenis pestisida untuk memberantas hama gulma.

• Fungisida jenis pestisida untuk memberantas hama jamur.

• Nematisida jenis pestisida untuk memberantas hama cacing.

• Larvasida jenis pestisida untuk memberantas hama larva atau ulat.

• Bakterisida jenis pestisida untuk memberantas hama bakteri.

Kelebihan pengendalian hama secara kimia

Keuntungan yang didapatkan jika menggunakan pestisida antara lain : Praktis tidak repot (Siap pakai).

• Mudah didapatkan karena dijual bebas.

• Reaksi zat akan tanaman sangat cepat.

• Sangat ampuh untuk membunuh serangga (Daya racun tinggi).

• Awet karena terbuat dari bahan kimia.

Kekurangan pengendalian hama secara kimia

Dampak penggunaan pestisida secara berlebihan yaitu antara lain : Peledakan hama.

• Tingkat kesuburan tanah berkurang.

• Gangguan keseimbangan lingkungan.

• Kontaminasi zat-zat berbahaya pada tanaman.

• Matinya spesies tertentu (Musuh alami hama).

• Punahnya organisme berguna.

2. Pengendalian hama secara mekanik

(6)

Jenis-jenis cara pemberantasan hama secara mekanik Pemberantasan babi hutan dengan perangkap.

Pemberantasan lalat buah dengan perangkap lalat. Pemberantasan ulat langsung diambil dengan tangan.

Pemberantasan serangga dengan menggunakan jaring serangga.

Kelebihan pengendalian hama secara mekanik

Nilai tambah atau keuntungan jika menerapkan cara ini yaitu :

• Ramah Lingkungan

• Tidak menimbulkan resistensi dan resurgengsi hama.

• Biaya lebih murah.

• Pengendalian hama yang spesifik (Terarah).

Kekurangan pengendalian hama secara mekanik

Dampak yang kurang baik jika kita menerapkan cara ini yaitu : Hasilnya tidak langsung terlihat (Lama).

• Diperlukan pengetahuan khusus mengenai biologi dan ekologi hama.

• Resiko hama berkembang masih besar.

3. Pengendalian hama secara biologis

Pengendalian hama secara biologis yaitu pemberantasan hama atau penyakit dengan mendatangkan musuh alaminya (Predator).

Jenis-jenis cara pemberantasan hama secara biologis

• Pemberantasan tikus dengan kucing atau burung hantu.

• Pemberantasan kutu loncat dengan semut rang-rang.

• Pemberantasan ulat pada tanaman pisang dengan burung gagak.

• Pemberantasan wereng dengan laba-laba.

• Pemberantasan kutu daun dengan tengau.

(7)

1Kelebihan pengendalian hama secara biologis

Beberapa keuntungan yang akan kita rasakan antara lain : Ramah lingkungan (Tanpa bahan kimia).

• Solusi terbaik untuk jangka panjang.

• Hasil panen tidak terkontaminasi zat adiktif.

Kekurangan pengendalian hama secara biologis

Beberapa kerugian yang akan kita rasakan antara lain : Cara ini kadang justru menimbulkan hama baru.

• Tidak bekerja secara efektif.

• Butuh proses waktu yang lama untuk hasil optimal.

• Hama dan penyakit pada tumbuhan memang sangat bermacam-macam, jika tidak ditangani segera akan menimbulkan masalah buat ke depannya. Dari beberapa cara pengendalian hama tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, jadi bijak dalam melakukan sesuatu akan lebih bermanfaat dalam menjaga lingkungan sekitar kita.

• H. Teknik Pengemasan

Pengemasan merupakan sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan, didistribusikan,

disimpan, dijual, dan dipakai. Adanya wadah atau pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi produk yang ada di

dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan, getaran). Di samping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya.

Teknologi Pengemasan terus berkembang dari waktu ke waktu dari mulai proses pengemasan yang sederhana atau tradisional dengan

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Apabila saya tidak memenuhi pernyataan ini, saya bersedia diberhentikan dengan tidak hormat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil/ Pegawai Negeri Sipil. Demikian surat pernyataan ini

Tuturan sebagai bentuk tindakan atau kegiatan yang berkaitan dengan maksud ilokusi, yaitu saying something doing something .Dalam hal ini sebuah tuturan yang

Populasi pada penelitian ini adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian yaitu verba metaforis yang melalui sampel dalam rubrik “O lahraga ” pada

Hal ini berarti bahwa dalam pembangkitan PbH4, Peningkatan konsentrasi (NH4)2S208 dapat digunakan pula sebagai suatu cara sederhana untuk meningkatkan efisiensi pembangkitan

Pada penulisan ilmiah ini, penulis mencoba membuat suatu website Taman Anggrek Indonesia Permai, terdiri dari informasi-informasi yang terdapat di Taman Anggrek Indonesia

[r]

Hasil penulisan ini menyimpulkan bahwa eksekusi mati terhadap Rodrigo Gularte tetap dilaksanakan karena para hakim di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung sama

Keputusan pendanaan akan mempengaruhi terhadap arus kas operasi yang akan diperoleh para investor, oleh karena itu investor akan dapat menjadikan arus kas dari