• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Ajar Survei Kadastral2 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan Ajar Survei Kadastral2 2013"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

EKO BUDI WAHYONO

MATA KULIAH : SURVAI KADASTRAL

PETA DASAR PENDAFTARAN

DAN

PETA PENDAFTARAN

(2)

PENGERTIAN :

PETA DASAR PENDAFTARAN

Adalah : Peta yang memuat titik – titik dasar teknik

dan unsur – unsur geografis, seperti sungai, jalan

bangunan dan batas fisik bidang – bidang tanah.

PETA DASAR PERTANAHAN

Adalah :Peta yang meliputi unsur – unsur Geografis,

seperti sungai, jalan, bangunan, bangunan besar,

bentuk permukaan bumi (garis kontur) dan lain lain

yang dianggap perlu.

PETA PENDAFTARAN

Adalah : Peta yang menggambarkan bidang atau

bidang – bidang tanah

untuk keperluan pembukuan.

Adalah Peta yang memuat unsur – unsur geografis

(3)

DIAGRAM ALIR PENGUKURAN DAN PEMETAAN

KADASTRAL

PERSIAPAN : Tenaga, peralatan, TDT, Peta Dasar, copy SU, GU, GS, copy daftar tanah, copy peta lainnya.

Peta Dasar Peta garis

Peta Dasar Peta foto

Identifikasi Identifikasi

Pengukuran/Deliniasi dan pembuatan Gambar Ukurr (Pengukuran sisi – sisi bidang /diagonal bidang

Ploting hasil pengukuran Pada peta digital dan

pemberian NIB

Pembuatan Peta Bidang Tanah

Pengumuman

Peta Pendaftaran

(4)

PETA DASAR

PENDAFTARA

N ≈ PETA

DASAR

(5)

TUJUAN PEMBUATAN PETA

DASAR PENDAFTARAN :

Sebagai media untuk

melaksanakan pemetaan

pemilikan bidang tanah

(6)

Manfaat Peta Dasar

Pendaftaran

Sebagai dasar bagi peta

pendaftaran.

Sebagai acuan dan kontrol dalam

pengukuran/pemetaan.

Peta Foto Dapat digunakan untuk

mempercepat pelaksanaan

(7)

FUNGSI PETA

PENDAFTARAN

SEBAGAI PEMBUKUAN BIDANG –

BIDANG TANAH DAN MENCEGAH

TERJADINYA PENDAFTARAN

GANDA, MAKA PETA

(8)

Metode Pembuatan

Peta Dasar Pendaftaran :

Pengukuran dan pemetaan

diselengarakan dengan cara :

terestrial, fotogrametris atau

metode lain.

Dari Peta lain.

(9)

Tahapan Metode Terestrial :

PERENCANAAN

JALUR POLIGON & PERALATAN / SDM PETA TOPOGRAFI /

LAIN

PENGUKURAN SITUASI Dan

PENGUKURAN BIDANG TANAH

PENGOLAHAN DATA Dan

PEMETAAN

PETA DASAR PENDAFTARAN PETA PENDAFTARAN

PETA - PETA PETA

DASAR TEKNIK

(10)

TAHAPAN METODE FOTOGRAMETRIS

PERENCANAAN

JALUR TERBANG , PREMARK, ALAT, SDM JALUR TITIK KONTROL TANAH (POLIGON, GPS

& WATERPASS)

PETA TOPOGRAFI

PENGUKURAN TITIK KONTROL TANAH PEMOTRETAN UDARA TRIANGGULASI UDARA IDENTIFIKASI LAPANGAN TOPONIMI BIDANG MILIK P E M E T A A N

PLOTING

/REKTIFIKASI

PETA - PETA

KARTOGRAFI

(11)

METODE LAIN :

Dengan kemajuan teknologi satelit.

Dimungkinkan pembuatan peta

dasar pendaftaran skala besar dari

citra satelit.

Penggunaan citra satelit : cakupan

(12)

SKALA & JENIS

PETA DASAR PENDAFTARAN

Dapat dibuat dengan skala :

1 : 1.000 untuk Pemukiman

1 : 2.500 untuk Daerah Pertanian

1 : 10.000 untuk Daerah

Perkebunan Besar

JENIS PETA PENDAFTARAN :

PETA GARIS

(13)

UKURAN DAN FORMAT

PETA DASAR PENDAFTARAN (

1

)

K O T A K K E T E R A N G A N PROPINSI KABUPATEN /KOTA

NO. LEMBAR :

[image:13.720.23.685.73.507.2]
(14)

NO JENIS

PETA SKALA LEMBAR PETA MUKA PETA BIDANG GAMBAR

1 PETA

GARIS

1 : 1000

1 : 2500

1 : 10000

93 CM X 76 CM

103 CM X 86 CM

83 CM X 66 CM

50 CM X 50 CM

60 CM X 60 CM

60 CM X 60 CM

70 CM X 70 CM

80 CM X 80 CM

60 CM X 60 CM

2 PETA

FOTO

1 : 1000

1 : 2500

1 : 10000

93 CM X 76 CM

103 CM X 86 CM

83 CM X 66 CM

50 CM X 50 CM

60 CM X 60 CM

60 CM X 60 CM

70 CM X 70 CM

80 CM X 80 CM

60 CM X 60 CM

UKURAN DAN FORMAT

(15)

BENTUK ,UKURAN, TATA CARA PENULISAN,

SERTA CONTOH PETA DASAR

PENDAFTARAN DAPAT DILIHAT PADA BUKU

PETUNJUK TEKNIS PMNA/Ka. BPN NO.

3/1997 HALAMAN 3-26 S/D 3-60.

PENGGUNAAN SIMBOL – SIMBOL DALAM

KARTOGRAFI PETA DASAR PENDAFTARAN

TANAH HARUS MENGACU PADA PETUNJUK

TEKNIS PMNA/Ka. BPN NO. 3/1997.

UKURAN DAN FORMAT

(16)

SISTEM KOORDINAT NASIONAL :

MENGACU PADA SISTEM KOORDINAT

PADA PROYEKSI : TM - 3

0

.

JIKA SISTEM KOORDINAT NASIONAL,

NOMOR LEMBAR PETA DAPAT DIKETAHUI.

NOMOR PETA TERDIRI DARI NOMOR

ZONE DAN NOMOR LEMBAR PETA.

SISTIM PENOMORAN

PETA DASAR PENDAFTARAN

DALAM SISTEM KOORDINAT

(17)

SISTIM PENOMORAN

PETA DASAR PENDAFTARAN (

1

)

SISTEM KOORDINAT

NASIONAL

(18)

Nomor zone :

Terdiri dari 3 digit yang terdiri atas :

Nomor Zone UTM

: 2 digit

Nomor letak zone TM-3

0

: 1 digit

Penomoran lembar peta TM-3

0

mengacu pada zona UTM

3

0

UTM No. XX 3

0

MEREDIAN TENGAH MEREDIAN TENGAH MEREDIAN TENGAH

TM 30 UTM TM 30

SISTIM PENOMORAN

PETA DASAR PENDAFTARAN (

2

)

(19)

SISTIM PENOMORAN

(20)

DAFTAR ZONA PROYEKSI

TM –

(21)

SISTEM KOORDINAT TM - 3

0

(1,50 ) (1,50) (1,50) (1,50)

30 UTM No. XX 30

X = 32.000 X = 32.000 Y = 282.000

X = 200.000 X = 200.000

EKUATOR Y = 1.500.000

(22)

SISTIM PENOMORAN PETA

(

SISTEM KOORDINAT TM-3

0

SKALA 1 : 10.000

)

ZONE : 49.1 ZONE : 49.2

X = 32.000

Y = 282.000

30 56 211

56 2

1 55

1

2 313 314

(23)

SISTIM PENOMORAN PETA

(

SISTEM KOORDINAT TM-3

0

SKALA 1 : 2.500

)

6.000 m

6 .0 00 m

1.500 m

1. 50 0 m 211 30

01 02

07 08

03 04

11 12

05 06

09 10

13 14 15 16 10

Nomor Lembar Peta :

49.1 – 30.211 – 10

X = 212.000 m Y = 1.548.000

(24)

SISTIM PENOMORAN PETA

(

SISTEM KOORDINAT TM-3

0

SKALA 1 : 1.000

)

1

5 6

2 3

4

7 8 9

1.500 m

1 .5 00 m

500 m

X = 213.500 m Y = 1.551.000 m

50

0

m

Nomor lembar peta =

(25)

SISTIM PENOMORAN PETA

(

SISTEM KOORDINAT TM-3

0

SKALA 1 : 500 / 250

)

Peta Skala 1 : 500, maka peta skala 1 : 1000 dibagi menjadi 4 lembar : 2 kolom 2 baris

Satu lembar mempunyai format ukuran muka peta : 50 cm x 50 cm atau 250 m x 250 m

dilapangan. Peta skala 1 : 250, maka peta skala 1 : 500 dibagi menjadi 4 lembar.

4 3 2 1

4

7

6

1

5

Nomor Lembar Peta : 49.1 – 30.211 – 10 – 4 – 2

2 1 3 4

1

4

2

1

4

(26)

RUMUS MENCARI NOMOR LEMBAR

PETA DASAR PENDAFTARAN

(DARI SUATU KOORDINAT NASIONAL)

Mencari Letak Nomor lembar Peta Skala 1 : 10.000.

K = (X – 32000) / 6000 (dibulatkan keatas) B = (Y – 282000) / 6000 (dibulatkan keatas).

Mencari Koordinat Awal dan akhir pada Peta Skala 1 : 10.000

Xa = (K – 1) x 6000 + 32000 Xk = K x 6000 + 32000 Ya = (B – 1) x 6000 + 282000 Yk = B x 6000 + 282000

Mencari Letak Nomor Lembar Peta Skala 1 : 2500.

K = (X – Xa) / 1500 (dibulatkan keatas) B = (Y – Ya) / 1500 (dibulatkan keatas)

Mencari Koordinat Awal dan Akhir peta Skala 1 : 2500.

Xa2 = (K – 1) x 1500 + Xa Xk2 = (K x 1500) + Xa Ya2= (B – 1) x 1500 + Ya Xk2 = (B x 1500) + Ya

Mencari Letak Nomor Lembar Peta Skala 1 : 1000.

K = (X – Xa2) / 500 (dibulatkan keatas) B = (Y – Ya2) / 500 (dibulatkan keatas)

Mencari Koordinat Awal dan Akhir peta Skala 1 : 1000.

Xa3 = (K – 1) x 500 + Xa2 Xk2 = (K x 500) + Xa2 Ya3 = (B – 1) x 500 + Ya2 Xk2 = (B x 500) + Ya2

Selanjutnya lihat kotak skala 1 :2500

(27)

Pemasangan dan pengukuran 2 TDT, pada setiap permohonan

pengukuran.

Pembagaian lembar mengacu pada batas wilayah administrasi desa.

Nomor Zone dapat menggunakan kode desa / kelurahan.

Pembagaian lembar peta dibuat pada skala 1 : 2500 saja

(luas 1500 m x 1500 m), pembagaian pada skala 1 : 10.000 tidak

dibuat.

Penomoran berpedoman pada nomor kode desa/kelurahan, nomor

kolom dan baris.

Pemberian koordinat lokal dimulai dari nomor lembar di sebelah

ujung selatan barat.

Apabila sudah terdapat peta dengan koordinat lokal, maka koordinat

peta tersebut dipakai sebagai pedoman.

Penomoran lembar peta skala 1 : 1000, skala 1 : 500, skala 1 : 250

tahapan penomorannya sama dengan pada sistem koordinat

nasional.

SISTIM PENOMORAN

PETA DASAR PENDAFTARAN

DALAM SISTEM KOORDINAT

(28)

01 02 03 04 03 02 01 04 1. 50 0 m 3.0 00 m 4.5 0 0 m 6.0 0 0 m 1.500 m 3.000 m 4.500 m 6.500 m

Desa Merah Putih 1

6 5 4 2 3 9 8 7

Desa Hijau Daun

No. Lembar Peta skala 1 : 1.000 = 07 – 03.03 – 5

(29)

Pembuatan Pembagaian Lembar

Peta Dengan Sistem Koordinat Lokal

Permohonan Pengukuran Peta Pendaftaran Pemasangan Dan Pengukuran TDT Orde 4

Peta Skala 1 : 500

Peta Skala 1 : 1000

Pembagaian Lembar Peta Skala 1 : 2500

Peta Administrasi Desa / Kelurahan

(30)

PROSES PEMETAAN

SECARA MANUAL/ANALOG

SECARA SEMI DIGITAL

(31)

Peta Dasar Pendaftaran Tanah Pada

Pendaftaran Tanah Secara Sporadik (1)

Kondisi Tidak tersedia Peta Dasar Pendaftaran :

Diikatkan pada titik dasar teknik nasional

yang berjarak kurang dari 2 (dua) Km dari

bidang tanah yang bersangkutan (Jika

tersedia TDT).

Dibuatkan TDT orde 4 lokal minimal 2 (Dua)

buah sebagai titik ikat dalam sistem lokal

(jika tidak ada TDT).

Segera disiapkan perencanaan pembuatan

(32)

Kondisi Tersedia Peta Dasar

Pendaftaran Atau

Peta Pendaftaran :

Merencanakan Pengukuran bidang

tanah diatas peta dasar

pendaftaran / peta pendaftaran.

Memeriksa keberadaan TDT disekitar

lokasi pengukuran, jika tidak ada

pemohon diharuskan memasang 2

buah TDT.

Peta Dasar Pendaftaran Pada

(33)

PETA DASAR PENDAFTARAN PADA

PENDAFTARAN TANAH UNTUK PERTAMA KALI

SECARA SISTEMATIK

Peta dasar pendaftaran harus tersedia,

kegiatan pendataran tanah pertama kali

secara sistematik dimulai dengan

pembuatan peta dasar pendaftaran

(pasal 15 ayat 1 PP 24/1997).

Kunci utama pelaksanaan pengukuran

dan pemetaan kadastral adalah Peta

Dasar Pendaftaran (baik hard copy

maupun digital, termasuk peta garis atau

peta foto).

No Maps No Work

Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran

dapat dilaksanakan bersamaan dengan

kegiatan pengukuran dan pemetaan

(34)

PETA PENDAFTARAN

PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN

:

TERSEDIA PETA DASAR

PENDAFTARAN.

(35)

A. TERSEDIA PETA DASAR PENDAFTARAN :

Peta Dasar Pendaftaran Dapat digunakan untuk

membuat peta pendaftaran.

Kriteria Peta Dasar Pendaftaran agar dapat digunakan

sebagai Peta Pendaftaran :

a. Berupa Peta Garis atau Peta Foto.

b. Kesalahan planimetris <= 0.3 mm x skala peta.

c. Skala di sesuaikan dengan peraturan

PMNA/Ka.BPNNo. 3/1997 pasal 16.

(36)
(37)

B.TIDAK TERSEDIA PETA DASAR

PENDAFTARAN :

Pembuatan dilaksanakan bersamaan dengan

kegiatan pengukuran dan pemetaan (ps. 20 ayat

3 PP 24/1997, pasal 37 dan pembuatannya pasal

32 ayat 5 PMNA/Ka.BPN No.3/1997).

Pendaftaran Tanah secara sistematik, dilakukan

bersaman dengan pembuatan peta dasar

pendaftaran (ps.18, ps. 32 dan ps. 76 butir c

PMNA/Ka. BPN No.3/1997), mencakup minimal

wilayah yang ditunjuk sebagai wilayah

pelaksanaan pendaftaran tanah sistematik.

Sistem Koordinat lokal boleh (Ps.18 PMNA/Ka. BPN

No.3/1997), jika kemudian terdapat TDT pada

sistem Nasional, peta pendaftaran

(38)

ALUR KERJA PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN TANPA

PETA DASAR

Bingkai Peta

Manuskrip/kartiran

Pengukuran Kerangka Dasar,

GU Sistematik

Pengukuran Kerangka Dasar,

GU sporadik

Nasional/lokal

Peta

Pendaftaran

Peta Pendaftaran

Nasional GIM

Nasional

Lokal

(39)

METODE PEMBUATAN PETA

PENDAFTARAN (1)

SUMBER PETA PENDAFTARAN ADALAH PETA DASAR

PENDAFTARAN BERUPA :

a. PETA FOTO, BATAS –BATAS HASIL IDENTIFIKASI

DILAPANGAN

DAN PENGUKURAN SISI – SISI BIDANG TANAH MAKA

PEMETAAN

DILAKUKAN PADA LEMBARAN PETA PENDAFTARAN.

b. PETA GARIS, HASIL UKURAN DIKARTIR PADA PETA

DASAR

PENDAFTARAN YANG TELAH BERUBAH FUNGSI MENJADI

PETA

PENDAFTARAN DENGAN TERLEBIH DAHULU

MENGIDENTIFIKASI

TITIK SEKUTU DI PETA DAN DILAPANGAN.

ALASAN KARTOGRAFI (PS. 32 AYAT 3), SEHINGGA

SEBAGAIAN ATAU BEBERAPA BIDANG TIDAK DAPAT

(40)

METODE PEMBUATAN PETA

PENDAFTARAN (2)

»

METODE MANUAL

(41)

METODE PEMBUATAN

PETA PENDAFTARAN(3) :

METODE MANUAL.

Dilaksanakan dengan menyalin / mengutip gambar

bidang-bidang tanah terdaftar berikut detail situasi dari

peta dasar pendaftaran ke dalam bingkai (bidang

gambar) peta pendaftaran sesuai dengan format yang

ditentukan(sesuai ketentuan dalam PMNA/Ka.BPN No.

3/1997 pasal 32 ayat 5).

Jika sistem koord. Peta Dasar Pendaftaran lokal

mempunyai format yang berbeda dengan peta

pendaftaran, perlu perencanaan pembagaian lembar

peta pendaftaran diatas peta dasar teknik.

Format lembar peta pendaftaran mengikuti lembar

nasional dengan koordinat lokal. Jika sudah ada TDT

nasional dilokasi peta tersebut, selanjutnya dilakukan

transformasi koordinat sehingga peta yang didapatkan

adalah peta pendaftaran dengan format dan sistem

[image:41.720.40.706.126.525.2]
(42)

METODE PEMBUATAN

PETA PENDAFTARAN(4) :

METODE DIGITAL :

1. Tersedia peta dasar digital dengan sistem

koordinat nasional.

2. Tersedia peta dasar digital dengan sistem

koordinat lokal.

3. Digitasi pada peta dasar terlebih dahulu baik

lokal maupun nasional.

4. Tidak tersedia peta digital atau manual.

Pada pembuatan peta digital, masing – masing

data dikelompokkan dalam suatu layer atau

(43)

PETA PENDAFTARAN

PEMBAGAIAN LEMBAR DAN PENOMORAN

Sesuai dengan pembuatan peta dasar pendaftaran lihat pasal 16

PMNA/Ka.BPN No.3/1997.

UKURAN DAN FORMAT LEMBAR PETA.

Sesuai dengan pembuatan peta dasar pendaftaran lihat pasal 15

ayat 2 PMNA/Ka.BPN No.3/1997.

SIMBOL PETA.

Simbol – simbol dibuat sesuai dengan lampiran 8 pada PMNA/Ka.

BPN No. 3/1997. Jika tidak ada yg sesuai dapat diambil dari simbol

peta RBI skala 1 : 25.000 atau peta Topografi skala 1 : 50000.Tiap

bidang tanah diberi NIB.

KARTOGRAFI DAN REPRODUKSI PETA.

Kartografi mengikuti peta dasar pendaftaran, untuk cara manual

tidak menggunakan warna sedangkan digital menggunakan warna

sesuai aturan kartografi.

(44)

MESKIPUN TIDAK INGIN BERAKHIR

BAGAIMANAPUN KULIAH SURVEI

KADASTRAL HARUS DIAKHIRI,

Gambar

GAMBARMUKA PETA
gambar) peta pendaftaran sesuai dengan format yang ditentukan(sesuai ketentuan dalam PMNA/Ka.BPN No

Referensi

Dokumen terkait

Penyebab terjadinya defect dari faktor alat yang mana pada penggunaan alat sebelumnya menggunakan alat – alat yang tidak standar untuk mengencangkan dan

minatnya siswa belajar. Untuk menumbuhkan minat belajar yang maksimal dengan hasil yang baik selama pandemi, maka harus benar-benar memperhatikan berbagai faktor

Berdasarkan hasil penelitian dan pem- bahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) prinsip-prinsip Cognitive Load Theory dalam bahan ajar geometri SMP yang

Terdapat beberapa penyebab masalah, yaitu : yang melakukan pemeriksaan awal tidak selalu dokter, namun juga perawat yang belum mendapatkan pelatihan mengenai P2ISPA,

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions.. Start

(isim)an tertutu) ra)at. &amp;om)osisi halal. &amp;om)osisi ahan ahan... malto(e&amp;strin.

Maka dari itu sistem penjualan yang berbasis web dinilai lebih memberikan keuntungan dan kemudahan dalam penjualan yang ada pada Warung UGD24 karena semakin

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan merupakan bantuan sosial,