Lampiran 1.
Kuesioner Penelitian
GAMBARAN KETERSEDIAAN PANGAN, KECUKUPAN ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI PADA BALITA (12-59 BULAN ) DI
PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG TAHUN 2016
Tanggal Wawancara : Tanggal Pengukuran : Lama di pengungsian :
A. Identitas Responden Ibu/Wali
1. Nama Ibu/Wali : 2. Pekerjaan :
a. Pegawai Negeri/TNI/POLRI/honor b. Pedagang
c. Petani
d. Ibu Rumah Tangga 3. Pendidikan :
a. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD b. SD
c. SMP d. SMA
e. Perguruan Tinggi
4. Pendapatan Keluarga : Rp ≤ 1.600.000 Rp > 1.600.000
B. Identitas Balita
1. Nama :
2. Umur : Tahun
3. Jenis kelamin : 1). Laki-laki 2). Perempuan
4. Anak ke : dari Bersaudara
Antropmetri Balita
1. Berat badan : kg
Pertanyaan Kuesioner Ketersediaan Pangan Keluarga
1. Apakah selama berada di pengungsian ibu pernah merasa khawatir, pangan untuk keluarga akan habis sementara ibu tidak punya uang untuk mampu makan yang seimbang?
[ ] Sering
[ ] Kadang kadang [ ] Tidak pernah [ ] Tidak tahu
4. Apakah selama berada di pengungsian keluarga ibu pernah menyediakan sedikit anggaran untuk mendapatkan makan enak ?
[ ] Sering
[ ] Kadang kadang [ ] Tidak pernah [ ] Tidak tahu
5. Apakah selama berada di pengungsian keluarga ibu pernah tidak memberikan makanan yang seimbang bagi anak ibu karena ibu tidak mampu menyediakan? karena tidak mampu menyediakan makanan yang cukup?
[ ] Sering
7. Apakah selama di pengungsian di mulai dari bulan kebelakang, apa ada anggota keluarga ini yang pernah dikurangi pangannya karena pangan yang tidak cukup dan ketiadaan uang?
[ ] Ya
[ ] tidak, langsung kepertanyaan no: 9 [ ] Tidak tahu, langsung kepertanyaan no: 9 8. Jika jawaban diatas, ya) berapa kali ini terjadi?
[ ] Hampir setiap bulan
[ ] Beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan [ ] Hanya satu atau dua bulan
[ ] Tidak tahu
9. Selama berada di pengungsian, apakah ibu pernah makannya sedikit karena ibu merasa harus begitu di sebabkan pangan yang tidak cukup dan tidak punya uang cukup untuk membeli pangan?
[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu
10. Selama berada di pengungsian, apakah setiap ibu merasa lapar tapi tidak bisa makan dikarenakan pangan yang tidak cukup dan anda tidak punya uang untuk membeli pangan yang cukup ?
[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu
11. Selama berada di pengungsian, apakah ibu mengalami penurunan BB dikarenakan tidak cukup biaya unttuk pangan?
[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu
12. Selama berada di pengungsian, apakah pernah ibu atau anggota keluarga lainnya, tidak makan selama sehari dikarenkan pangan yang ada tidak cukup dan ketiadaan uang untuk memperoleh pangan?
[ ] Ya
[ ] Tidak, langsung kepertanyaan no:14 [ ] Tidak tahu, langsung kepertanyaan no:14 13. Jika jawaban diatas, ya berapa kali terjadi?
[ ] Hampir setiap bulan
[ ] Beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan [ ] Hanya satu atau dua bulan
14. Selama berada di pengungsian, mulai (bulan ini) ke belakang, apakah ibu ada mengurangi jumlah pangan anak balita dikarenakan pangan yang tersedia tidak cukup dan tidak punya cukup uang untuk pangan?
[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu
15. Selama berada di pengungsian, apakah anak balita ibu pernah tidak rutin makannya karena tidak cukup pangan yanng tersedia dan tidak cukup uang untuk membelinya?
[ ] Ya
[ ] tidak, langsung kepertanyaan no:17 [ ] Tidak tahu, ;langsung kepertanyaan no. 17 16. Jika jawaban diatas ya, berapa kali ini terjadi?
[ ] Hampir setiap bulan
[ ] Beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan [ ] Hanya satu atau dua bulan
[ ] Tidak tahu
17. Selama berada di pengungsian, pernahkah anak balita ibu menderita kelaparan tetapi anda tidak mampu membeli pangan lagi?
[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu
18. Selama berada di pengungsian, pernahkah anak anda tidak makan selama sehari dikarenakan ketidakcukupan pangan yang tersedia dan tidak cukup uang untuk makan?
Lampiran 3.
NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8
lumda 3 3 1 adipa 1 1 12 83.1 1 1 1 1 1 0 0 0
wenny 3 3 1 dion 1 1 11 76 1 1 1 1 1 0 0 0
lenni 3 2 1 kayra 1 2 13 85.4 1 1 1 1 1 0 0 0
sieni 3 1 1 karnis 1 2 10 62.3 1 1 1 0 1 1 0 0
listiani 3 4 1 natanael 2 1 22 95 1 1 0 1 1 0 1 1
susiana 3 3 1 desta 1 1 11 73 1 1 1 1 1 1 0 0
sri 3 3 1 keren 1 2 9 71.5 1 1 1 0 0 0 0 0
rubiana 3 4 1 brando 2 1 15 90 1 1 0 0 1 1 1 1
helmita 3 3 1 yahya 1 1 10 69.9 1 1 1 0 1 1 1 1
anggraeni 3 4 1 afner 1 1 11 79.2 1 1 1 1 1 0 0 0
mecis 3 2 1 raditta 2 1 14 100.7 1 1 1 0 0 0 0 0
rosalina 3 4 1 cicilia 2 2 12 89 1 1 1 1 0 0 0 0
fitri 3 3 1 aurel 1 2 12 90.9 1 1 1 0 1 0 0 0
katarina 3 4 1 sinta 2 2 13 98.7 1 1 1 1 1 0 0 0
mira 3 3 1 nayla 1 2 12 81 1 1 1 0 1 1 1 1
rasmita 3 4 1 sulastri 1 2 11 71.2 1 1 1 0 1 1 1 1
astriyani 3 3 1 erlando 1 1 11 77.4 1 1 1 1 1 1 0 0
medi 3 4 1 elloi 1 2 13 86.6 1 1 1 1 1 0 0 0
sarita 3 4 1 salsalina 2 2 13 99.7 1 1 1 1 1 0 0 0
santi 3 4 1 jerriko 2 1 12 87.1 1 1 1 1 0 0 0 0
liberti 3 4 1 gemarta 1 1 12 93.2 1 1 1 1 1 0 0 0
nismahwati 3 4 1 maulida 2 2 12 91.2 1 1 1 1 1 0 0 0
NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8
herika 3 3 1 aura 1 2 12 83.1 1 1 1 1 1 0 1 1
leli 3 4 1 surya 1 1 13 90.5 1 1 1 1 1 0 0 0
helida 3 4 1 diva 1 2 10 68.7 1 1 1 1 1 0 0 0
miliami 3 1 1 junimawati 2 2 12 93.5 1 1 1 0 1 0 1 1
lenni 3 2 1 deo 2 1 13 90.7 1 1 1 1 1 0 0 0
sugiatmi 3 1 1 riduwan 1 1 10 73.7 1 1 1 0 1 0 1 1
frisda 3 3 1 dellia 1 2 12 86.9 1 1 1 1 1 0 0 0
ernawati 3 4 1 heykin 2 1 12 94.8 1 1 1 1 1 0 0 0
asmanita 3 2 1 inka 1 2 10 77.5 1 1 1 0 1 1 1 1
sumartik 3 2 1 fandi 2 1 13 96.2 1 1 1 0 1 0 1 1
ani 3 2 1 aldy 2 1 12 87.6 1 1 1 0 1 0 1 1
monika 3 4 1 anabeth 1 2 11 72.1 1 1 1 1 1 0 0 0
nurhena 3 4 1 jovrinaldi 1 1 13 82.7 1 1 1 0 1 0 1 1
meriani 3 4 1 lidiyanta 1 2 12 65.5 1 1 1 0 1 0 0 0
mariati 3 3 1 faisal 2 1 15 102.7 1 1 1 0 1 0 1 1
novitasar 3 4 1 cindy 2 2 13 96.7 1 1 1 1 1 0 0 0
sarus 3 4 1 flora 2 2 14 98 1 1 1 1 1 0 0 0
pergunanta 3 4 1 karlo 1 1 12 74.5 1 1 1 1 1 0 0 0
appen 3 4 1 marfel 1 1 11 78.7 1 1 1 1 1 0 0 0
monika 3 4 1 hazan 2 1 13 97.6 1 1 1 1 1 0 0 0
pebriska 3 4 1 aditia 1 1 11 65.9 1 1 1 1 1 0 0 0
yeni 3 4 1 velliata 1 2 12 93.3 1 1 1 1 1 0 0 0
meri 3 4 1 waashila 1 2 10 76.8 1 1 1 1 1 0 0 0
betaria 3 3 1 bima 2 1 13 88.4 1 1 1 1 1 0 0 0
NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8
febi 3 3 1 fedro 2 1 11 85.7 1 1 1 1 1 0 1 1
liatna 3 4 1 safanca 2 1 12 98.5 1 1 1 0 1 0 0 0
nilawati 3 4 1 revo 2 2 13 91.2 1 1 1 1 1 0 1 1
hemi 3 4 1 mike 1 1 10 78 1 1 1 1 1 0 0 0
hartanta 3 4 1 raisya 1 2 10 86.2 1 1 1 1 1 0 0 0
novaliasar 3 4 1 aulia 2 2 14 98 1 1 1 0 1 0 1 1
irmayanti 3 2 1 aditia 2 1 13 88.7 1 1 1 1 1 0 0 0
novita 3 1 1 yusuf 1 1 11 77.5 1 1 0 0 1 1 1 1
eva 1 5 2 nessa 2 2 12 87.5 1 1 1 1 1 0 0 0
lea 3 4 1 gracella 1 2 10 94.3 1 1 1 1 1 0 0 0
evanalia 3 4 1 cherry 2 2 13 85 1 1 1 1 1 0 0 0
wati 3 4 1 ilham 2 1 14 98.2 1 1 1 1 1 0 0 0
susi 3 4 1 karisa 2 2 14 97.4 1 1 1 1 0 0 0 0
ely santa 3 4 1 sakina 1 2 11 78.9 1 0 1 0 1 0 0 0
novalina 3 4 1 sem 1 1 12 76 1 1 1 1 1 0 0 0
espani 3 4 1 kiki 1 2 10 78.5 1 1 1 1 1 0 0 0
nursusanti 3 4 1 engllyka 2 2 12 86.3 1 1 0 0 0 0 0 0
heri susan 3 4 1 gress 2 2 13 100.6 1 1 1 0 1 0 0 0
lisda 3 4 1 alwi 1 1 11 73.4 1 1 1 1 1 0 0 0
marlina 1 5 2 khalisa 1 2 10 76.9 0 0 1 1 1 0 0 0
aferiman 3 2 1 enjel 1 2 10 89.8 1 1 1 0 1 0 0 0
sustina 3 3 1 lulu 2 2 12 96.1 1 1 1 1 1 0 0 0
rika 3 3 1 gina 2 2 13 97.8 1 1 1 0 1 0 0 0
litina 3 4 1 yeskiel 1 1 9 75.6 1 1 1 1 1 0 0 0
NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8
misni 3 4 1 m.akbar 1 1 10 85.7 1 1 0 1 0 0 0 0
lilis 3 4 1 hecel 1 1 11 82.7 0 0 1 1 1 0 0 0
jenny 3 4 1 ardian 2 1 13 97.5 1 1 1 1 1 0 0 0
nikmat 3 4 1 nurhayati 1 2 11 82.6 1 1 0 0 0 0 0 0
sutrisni 3 3 1 rendy 2 1 13 91.5 0 0 1 1 0 0 0 0
selvia 3 3 1 sasanabila 1 2 11 86.9 1 1 0 1 0 0 0 0
helida 3 4 1 hizkia 2 2 13 98.1 1 1 1 1 1 0 0 0
mariani 3 4 1 heman 1 1 10 84.5 1 1 1 1 1 0 0 0
mestina 3 4 1 dea 2 2 13 88.1 1 0 1 0 0 0 0 0
niate 3 2 1 samuel 1 1 9 67.2 1 1 0 0 0 0 0 0
sadarmawat 3 3 1 elisman 2 1 14 100.8 1 1 0 0 0 0 0 0
yameria 3 2 1 juliana 2 2 13 93.2 1 1 1 0 1 0 1 1
darmawati 3 4 1 egi 2 1 13 97.7 1 1 0 1 0 0 0 0
riawati 3 2 1 wulandari 2 2 14 98.8 1 1 0 0 0 0 1 1
meni 3 4 1 ribka 2 2 13 97.5 1 1 0 1 0 0 0 0
eflia 3 4 1 leon 1 1 10 67.5 1 1 1 1 1 0 0 0
mariani 3 4 1 nadia 1 2 9 67.7 1 1 1 1 1 0 0 0
aferiman 3 2 1 mutiara 1 2 12 76.5 1 1 1 0 1 0 0 0
adina 3 4 1 yelina 1 2 12 84.5 1 1 1 0 1 0 1 1
hartini 3 1 1 jonatan 2 1 13 88.4 1 1 1 1 1 0 0 0
demitiara 3 3 1 kristopen 1 1 13 88.1 1 1 1 0 1 0 0 0
p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 3 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 4 3 2 3
1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 11 3 4 4 2 1 3
1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 11 3 3 4 3 1 4
1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 11 3 2 2 3 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 2 2 1 2
1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 10 3 4 4 3 2 3
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 3 3 3 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 3 2 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 1 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 2 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 1 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 1 1 2
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 3 4 4 3 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 2 1 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 2 2 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 2 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 2 3 2
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 3 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 1 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 4 2 3 2
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 3 2 3
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 2 4 2 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 2 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 4 4 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 2 1 3
p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 3 2 2 2 3 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 3 2
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 3 4 4 2 1 3
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 3 4 2 2 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 4 4 2 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 2 1 2 2
1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 3 4 4 2 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 3 3 3
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 2 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 1 4 1 1 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 2 2 2 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 4 2 3 2
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 3 1 1 3
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 2 2 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 1 3 2 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 1 1 3
1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 8 3 4 4 2 3 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 3 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 3 2 2 2
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 4 4 2 2 2
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 2 2 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 1 3
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 1 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 3 2 3
p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 4 3 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 4 4 2 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 1 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 2 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 3 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 1 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 2 3 3 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 4 4 2 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 2 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 1 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 2 2 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 4 2 1 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 3 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 3 3 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 3 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 1 2 2 2
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 3 2 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 3 1 1 2
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 4 3 3 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 3 2 3
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 2 2
p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2 2 4 2 3 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 3 1 1 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 2 3 1 3
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 3 3 1 3
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 3 3 2 3
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 3 2 3
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 4 3 1 2
Lampiran 4.
Ouput Analisis Data Frequencies
Statistics
pekerjaan pendidikan pendapatan
N Valid 95 95 95
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
pendapatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid <=1600000 93 97.9 97.9 97.9
> 1600000 2 2.1 2.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
umurbalita jeniskelamin
N Valid 95 95
Missing 0 0
Mean 1.45 1.51
Std. Error of Mean .051 .052
Median 1.00 2.00
Mode 1 2
Std. Deviation .500 .503
Variance .250 .253
Range 1 1
Minimum 1 1
Maximum 2 2
Frequency Table
umurbalita
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 12-36 bulan 52 54.7 54.7 54.7
37-60 bulan 43 45.3 45.3 100.0
Total 95 100.0 100.0
jeniskelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid laki-laki 47 49.5 49.5 49.5
perempuan 48 50.5 50.5 100.0
Frequencies
Statistics ketersediaan pangan
N Valid 95
Missing 0
Mean 2.20
Std. Error of Mean .041
Median 2.00
Mode 2
Std. Deviation .402
Variance .162
Range 1
Minimum 2
Maximum 3
Frequency Table
ketersediaan pangan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid kelaparan ringan 76 80.0 80.0 80.0
kelaparan sedang 19 20.0 20.0 100.0
Crosstabs
pendidikan * ketersediaan pangan Crosstabulation
ketersediaan pangan pendidikan tidak sekolah/tidak tamat
pekerjaan * ketersediaan pangan Crosstabulation
Frequencies
Statistics
TKE TKP
N Valid 95 95
Missing 0 0
Mean 3.13 3.58
Std. Error of Mean .085 .084
Median 3.00 4.00
Std. Deviation .828 .820
Variance .686 .672
Range 3 3
Minimum 1 1
Maximum 4 4
Frequency Table
TKE
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 70% = berat 2 2.1 2.1 2.1
70-< 100% = kurang 21 22.1 22.1 24.2
100- <130 = sedang 35 36.8 36.8 61.1
>130%= normal/baik 37 38.9 38.9 100.0
Total 95 100.0 100.0
TKP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid <80%= berat 3 3.2 3.2 3.2
80-< 100% = kurang 11 11.6 11.6 14.7
100- <120% = sedang 9 9.5 9.5 24.2
> 120% = normal/baik 72 75.8 75.8 100.0
Crosstabs
Frequency Table
bb1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < -3SD = gizi buruk 12 12.6 12.6 12.6
-3 SD s/d < -2 SD = gizi
kurang 44 46.3 46.3 58.9
-2 SD s/d 2 SD = gizi baik 39 41.1 41.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
tb1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < -3 SD = sangat pendek 29 30.5 30.5 30.5
-3 SD s/d < -2 SD = pendek 33 34.7 34.7 65.3
-2 SD s/d 2 SD = normal 33 34.7 34.7 100.0
Total 95 100.0 100.0
bbtb
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < -3 SD = sangat kurus 7 7.4 7.4 7.4
-3 SD s/d < -2 SD = kurus 29 30.5 30.5 37.9
-2 SD s/d 2 SD = normal 58 61.1 61.1 98.9
> 2 SD = gemuk 1 1.1 1.1 100.0
Total 95 100.0 100.0
Crosstabs
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pendidikan * bb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%
pendidikan * tb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%
pendidikan * bb1 Crosstabulation pendidikan tidak sekolah/tidak tamat
pendidikan * tb1 Crosstabulation pendidikan tidak sekolah/tidak
Crosstabs
pekerjaan * bb1 Crosstabulation
pekerjaan * tb1 Crosstabulation
pekerjaan * bbtb Crosstabulation
Crosstabs
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pendapatan * bb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%
pendapatan * tb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%
pendapatan * bbtb 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%
pendapatan * bb1 Crosstabulation bb1
Total < -3SD = gizi
buruk
-3 SD s/d < -2 SD = gizi
kurang
-2 SD s/d 2 SD = gizi baik
pendapatan <=1600000 Count 12 43 38 93
% within pendapatan 12.9% 46.2% 40.9% 100.0%
% within bb1 100.0% 97.7% 97.4% 97.9%
% of Total 12.6% 45.3% 40.0% 97.9%
> 1600000 Count 0 1 1 2
% within pendapatan .0% 50.0% 50.0% 100.0%
% within bb1 .0% 2.3% 2.6% 2.1%
% of Total .0% 1.1% 1.1% 2.1%
Total Count 12 44 39 95
% within pendapatan 12.6% 46.3% 41.1% 100.0%
% within bb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
pendapatan * tb1 Crosstabulation
Crosstabs
TKE * bb1 Crosstabulation bb1
Total < -3SD = gizi
buruk
-3 SD s/d < -2 SD = gizi
kurang
-2 SD s/d 2 SD = gizi baik
TKE < 70% = berat Count 1 1 0 2
% within TKE 50.0% 50.0% .0% 100.0%
% within bb1 8.3% 2.3% .0% 2.1%
% of Total 1.1% 1.1% .0% 2.1%
70-< 100% = kurang Count 5 9 7 21
% within TKE 23.8% 42.9% 33.3% 100.0%
% within bb1 41.7% 20.5% 17.9% 22.1%
% of Total 5.3% 9.5% 7.4% 22.1%
100- <130 = sedang Count 3 17 15 35
% within TKE 8.6% 48.6% 42.9% 100.0%
% within bb1 25.0% 38.6% 38.5% 36.8%
% of Total 3.2% 17.9% 15.8% 36.8%
>130%= normal/baik Count 3 17 17 37
% within TKE 8.1% 45.9% 45.9% 100.0%
% within bb1 25.0% 38.6% 43.6% 38.9%
% of Total 3.2% 17.9% 17.9% 38.9%
Total Count 12 44 39 95
% within TKE 12.6% 46.3% 41.1% 100.0%
% within bb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
TKE * tb1 Crosstabulation tb1
Total < -3 SD =
sangat pendek
-3 SD s/d < -2 SD = pendek
-2 SD s/d 2 SD = normal
TKE < 70% = berat Count 2 0 0 2
% within TKE 100.0% .0% .0% 100.0%
% within tb1 6.9% .0% .0% 2.1%
% of Total 2.1% .0% .0% 2.1%
70-< 100% = kurang Count 7 7 7 21
% within TKE 33.3% 33.3% 33.3% 100.0%
% within tb1 24.1% 21.2% 21.2% 22.1%
% of Total 7.4% 7.4% 7.4% 22.1%
100- <130 = sedang Count 8 14 13 35
% within TKE 22.9% 40.0% 37.1% 100.0%
% within tb1 27.6% 42.4% 39.4% 36.8%
% of Total 8.4% 14.7% 13.7% 36.8%
>130%= normal/baik Count 12 12 13 37
% within TKE 32.4% 32.4% 35.1% 100.0%
% within tb1 41.4% 36.4% 39.4% 38.9%
% of Total 12.6% 12.6% 13.7% 38.9%
Total Count 29 33 33 95
% within TKE 30.5% 34.7% 34.7% 100.0%
% within tb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
TKP * bb1 Crosstabulation bb1
Total < -3SD = gizi
buruk
-3 SD s/d < -2 SD = gizi
kurang
-2 SD s/d 2 SD = gizi baik
TKP <80%= berat Count 2 1 0 3
% within TKP 66.7% 33.3% .0% 100.0%
% within bb1 16.7% 2.3% .0% 3.2%
% of Total 2.1% 1.1% .0% 3.2%
80-< 100% = kurang Count 3 4 4 11
% within TKP 27.3% 36.4% 36.4% 100.0%
% within bb1 25.0% 9.1% 10.3% 11.6%
% of Total 3.2% 4.2% 4.2% 11.6%
100- <120% = sedang Count 2 4 3 9
% within TKP 22.2% 44.4% 33.3% 100.0%
% within bb1 16.7% 9.1% 7.7% 9.5%
% of Total 2.1% 4.2% 3.2% 9.5%
> 120% = normal/baik Count 5 35 32 72
% within TKP 6.9% 48.6% 44.4% 100.0%
% within bb1 41.7% 79.5% 82.1% 75.8%
% of Total 5.3% 36.8% 33.7% 75.8%
Total Count 12 44 39 95
% within TKP 12.6% 46.3% 41.1% 100.0%
% within bb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
TKP * tb1 Crosstabulation tb1
Total < -3 SD =
sangat pendek
-3 SD s/d < -2 SD = pendek
-2 SD s/d 2 SD = normal
TKP <80%= berat Count 1 2 0 3
% within TKP 33.3% 66.7% .0% 100.0%
% within tb1 3.4% 6.1% .0% 3.2%
% of Total 1.1% 2.1% .0% 3.2%
80-< 100% = kurang Count 5 4 2 11
% within TKP 45.5% 36.4% 18.2% 100.0%
% within tb1 17.2% 12.1% 6.1% 11.6%
% of Total 5.3% 4.2% 2.1% 11.6%
100- <120% = sedang Count 6 2 1 9
% within TKP 66.7% 22.2% 11.1% 100.0%
% within tb1 20.7% 6.1% 3.0% 9.5%
% of Total 6.3% 2.1% 1.1% 9.5%
> 120% = normal/baik Count 17 25 30 72
% within TKP 23.6% 34.7% 41.7% 100.0%
% within tb1 58.6% 75.8% 90.9% 75.8%
% of Total 17.9% 26.3% 31.6% 75.8%
Total Count 29 33 33 95
% within TKP 30.5% 34.7% 34.7% 100.0%
% within tb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Lampiran 5.
Dokumentasi penelitian
Gambar 1. Penulis saat melakukan wawancara dengan salah satu ibu balita
Gambar 3. Penullis saat melakukan penimbangan berat badan balita
Gambar 5. Keadaan didalam posko pengungsian
DAFTAR PUSTAKA
Adriani, M dan Bambang Wirjatmadi, 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Almatsier, Sunita, 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Arisman, 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Buku kedokteran EGC
Aritonang, E., 2004. Kurang Energi Protein. USU Digital Library. http://library. usu.ac.id/download/fkm/fkmgizi-evawany.pdf . [Diakses 21 September 2015] BNPB. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana. Jakarta : Badan Nasional Penanggulangan Bencana www.bnpb.go.id/ uploads/migration/pubs/477.pdf . [Diakses 25 Agustus 2015]
Budianto, A. K., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMMPress Depkes RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta : Depkes
Depkes RI., 2007. Pedoman Penanganan Gizi Dalam Situasi Darurat. Jakarta : Direktorat Bina Gizi Kesehatan Masyarakat. http://www.scribd.com/doc/ 121762813/Penanganan-Gizi-Darurat#scribd. [Diakses 25 Agustus 2015]
Dinkes Provinsi Sumut, 2006. Pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan
Penanggulangan Gizi Buruk. Medan : Dinkes
Hardini. V., 2012. Hubungan Ketahanan Pangan Dalam Rumah Tangga Dengan
Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Tawalian Kabupaten Mamasa
Sulawesi Batrat Tahun 2012. FKM UNHAS. http://repository
.unhas.ac .id:4001 /digilib/ files/disk1/.../--verahardin-12515-1-skripsi-k.pdf. [Diakses 15 April 2016]
Hardinsyah, Riyadi. H., dan Napitupulu . V., 2012, Kecukupan Energi, Protein,
Lemak Dan Karbohidrat, Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan
Departemen Gizi FK UI : Jakarta https://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/ 2013/03/angka-kecukupan-gizi-2012-energi-protein-karbohidrat-lemak-serat. pdf. [Diakses 4 November 2015]
Kemenag RI., 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Kemenag. http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf. [ Diakses 14 Januari 2016]
Kemendag RI, 1996. Undang-Undang Tentang Ketahanan Pangan.
Jakarta : Kemendag. http://ews.kemendag.go.id /download .aspx ?file =UU- 796. pdf&type=policy. [Diakses 1 April 2016]
Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kemenkes. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2 02013.pdf . [Diakses 26 Agustus 2015]
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penangggulangan Bencana. Jakarta : Direktorat Bina Gizi. http://www.depkes.go.id/download.php?file =download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2011.pdf . [Diakses 28 Agustus 2015]
Kemenkes RI., 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Jakarta: Direktorat Bina Gizi. http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/ 2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf . [Diakses 11 Oktober 2015]
Khomsan, A, 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan.
Yogyakarta : Grafindo Persada
Kusharisupeni, 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan (Prinsip-Prinsip Dasar).
Dalam: Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada
Mamahit, D., 2014. Hubungan Antara Asupan Energi Dan Protein Dengan Status
Gizi Anak Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. FKM UNSRAT.
http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/JURNAL-DEWI.pdf. [Diakses 2 Desember 2015]
Moehji. S., 2003. Pemeliharaan Gizi Bayi Dan Balita, Jakarta : Bhratara Karya Notoadmojo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar.
Jakarta: PT Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta
Nur’aeni, 2008. Hubungan Antara Asupan Energi, Protein Dan Faktor Lain
Dengan Status Gizi Baduta (0-23 Bulan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Depok Jaya Tahun 2008. FKM UI. http: //lib.ui.ac.id/file?file=digital/124101-S-5339-Hubungan%20antara-HA.pdf. [Diakses 28 Agustus 2015]
Permenkes. 2013. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa
Indonesia. Jakarta : Kemenkes . http://gizi.depkes.go.id/download/
Kebijakan%20Gizi/PMK%2075-2013.pdf . [Diakses 14 Januari 2016]
Pudjiadi. S. (2005). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Edisi Keempat FKUI. Jakarta
Rahmawati. W., dkk,. 2014. Ketahanan Pangan Keluarga Balita Pasca Letusan
Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Indonesia. FK UB. http://
ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/99. [Diakses 15 April 2016]
Riduwan, 2010. Skala pengukuran dalam penelitian. Bandung : ALFABETA Rohaedi, S., 2012. Hubungan Antara Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga
Dengan Status Gizi Balita Pada Rumah Tangga Di Daerah Rawan Pangan
Kabupaten Indramayu. Tesis UGM. Yogyakarta. http://etd.
repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail &act=view&typ=html&buku_id=54362. [Diakses 3 April 2016]
Sandjaja,dkk,. 2009. Kamus Gizi. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara
Sastroasmoro, S. , Ismael, S. , 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, cetakan pertama, Jakarta : Binarupa Aksara
Studi Diet Total, 2014. Survei Konsumsi Makanan Individu Tahun 2014. Balitbang. http://terbitan.litbang.depkes.go.id [ Diakses 1 Februari 2016] Sediaoetama, A.D., 2010. Ilmu gizi. Jakarta : Dian rakyat
Sediaoetama, Ahmad Djaeni, 1989. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di
Indonesia. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat
Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya: untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Buku kedokteran EGC
Suprananto, K,. 2012. Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha ilmu
Suryana, A, 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan ketahanan
Pangan. Bpfe. Jakarta
Suyanto, A., 2004. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga dan Kondisi
Sanitasi Lingkungan Dengan Pertumbuhan Balita di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001-2002. Tesis UNDIP. Semarang. http://eprints.undip.ac.
id/14926/1/2004MIKM3909.pdf. [Diakses 27 Agustus 2015]
Tambunan, M. S., 2010. Gambaran Ketahanan Pangan Keluarga dan Status Gizi
Anak Balita Di Desa Tertinggal Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010. Skripsi. FKM USU. Medan
Wijaya, T.A., 2014. Gambaran Status Gizi Dan Penyakit Infeksi Pada Anak
Balita (12-59 bulan) Di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo Tahun 2014. FKM USU . http://jurnal.usu.ac.id/index.
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan melakukan deskripsi/gambaran mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa fakor
resiko maupun efek atau hasil.penelitian ini disajikan secara apa adanya, tidak mencoba menganalisis fenomena tersebut dapat terjadi, oleh karena itu tidak perlu ada hipotesis (Sastroasmoro, 1995). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross
sectional yaitu mempelajari hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efek,
dengan cara pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama
( Notoatmodjo, 2005).
3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di pengungsian Gunung Sinabung di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, dengan alasan karena pada posko
pengungsian ini memiliki jumlah balita yang cukup banyak dibandingkan dengan 3 posko lain yang peneliti kunjungi. Dan dari hasil survei yang dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2015 dari 15 anak BB/U ada 10 balita gizi kurang, 3 balita
gizi baik, dan 2 balita gizi buruk, berdasarkan TB/U ada 4 balita sangat pendek, 7 balita pendek, dan 4 balita normal, dan berdasarkan BB/TB ada 5 balita memiliki
3.2.2 Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September
2015 s/d bulan Mei 2016.
3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah anak usia 12- 59 bulan dengan jumlah 95 balita yang tinggal di posko pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan
Berastagi Kabupaten Karo.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah total populasi yang berjumlah 95 balita usia 12 – 59 bulan yang berada di posko pengungsian gunung Sinabung di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.
3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer
Data Primer dalam penelitian ini adalah meliputi identitas ibu balita, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, sedangkan balita meliputi identitas balita
seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan berat badan dan data asupan energi dan protein.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh melalui pengumpulan informasi dari puskesmas dan data yang dimiliki penanggung jawab posko pengungsian yang meliputi
3.4.3 Cara Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dan observasi
dengan ibu balita berdasarkan food record, formulir kuesioner ketersediaan pangan dan pengukuran antropometri.
3.4.4 Alat Pengumpulan Data
Sebagai instrumen pengumpulan data adalah timbangan, alat pengukur panjang badan, timbangan, mikrotoice, food record dan formulir kuesioner
ketersediaan pangan.
3.5 Definisi Operasional
1. Ketersediaan pangan keluarga adalah keadaan pangan keluarga ibu yang memiliki balita yang tersedia selama berada dipengungsian dilihat
berdasarkan skor yang ditentukan.
2. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah
ditempuh ibu.
3. Asupan energi dan protein adalah konsumsi pangan balita yang mengandung energi dan protein yang tercatat pada saat dilakukan record
oleh peneliti
4. Status gizi balita adalah keadaan tubuh balita dinilai dari pengukuran
3.6 Aspek Pengukuran
Menurut Azwar (2010) pengukuran adalah sebagai suatu prosedur
pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel sepanjang garis kontinum. Dengan demikian secara sederhana pengukuran dapat dikatakan
sebagai suatu prosedur membandingkan antara atribut yang hendak diukur dengan alat ukurnya (Suprananto, 2012). Dalam hal ini yang akan diukur adalah pendidikan ibu pengetahuan ibu, sikap ibu, pemberian konsumsi protein, dan
status gizi balita.
1. Pendidikan Ibu
Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan suatu kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Tingkatan pendidikan menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 adalah:
1. Pendidikan dasar/rendah ( SD-SMP/MTs) 2. Pendidikan Menengah (SMA/SMK)
3. Pendidikan Tinggi (D3/S1)
2. Ketersediaan pangan
Tingkat ketersediaan pangan secara kualitatif diperoleh berdasarkan
jawaban responden terhadap pertanyaan dari kuesioner yang disusun oleh Bickel, dkk (Tambunan, 2010). Untuk keluarga yang memiliki anak balita
dikategorikan sebagai berikut:
a. Terjamin : jika ≤ 2 dari 18 pertanyaan yang ada, diantarnya dijawab dengan sering/kadang kadang : Ya, dan hampir setiap bulan/beberapa
b. Rawan kelaparan tingkat ringan : jika 3-7 dari pertanyaan yang ada diantaranya dijawab dengan sering/kadang kadang, ya dan hampir setiap
bulan tetapi tidak setiap bulan.
c. Rawan kelaparan tingkat sedang : jika 8-12 dari 18 pertanyaan yang ada
diantaranya dijawab dengan sering/kadang kadang, ya dan hampir setiap bulan tetapi tidak setiap bulan.
d. Rawan pangan pangan tingkat berat : jika 13-18 pertanyaan yang ada
diantaranya dijawab dengan; sering/kadang kadang, ya dan hampir setiap bulan tetapi tidak setiap bulan
3. Kecukupan Energi Dan Protein
Asupan energi dan protein diperoleh dari metode record sebelum dilakukan wawancara. Asupan energi dan protein dibandingkan dengan
Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013. Untuk mengetahui jumlah asupan energi dan protein individu menggunakan rumus :
Kgij = Bij / 100 x Gij Dimana:
Kgij : kandungan zat gizi – i dalam bahan makanan
Bij : berat makanan i yang dikonsumsi
Gij : kandungan zat gizi dalam 100 gr bahan makanan
Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein menggunakan rumus :
Tingkat konsumsi protein : ( ) 100%
Angka kecukupan energi dan protein (AKE dan AKP) dihitung dengan menggunakan koreksi berat badan, sedangkan untuk mengetahui
kategori tingkat energi dan protein dapat dilihat pada tabel :
Tabel 3.1 Tingkat Kecukupan Energi Dan Tingkat Kecukupan Protein
No. Tingkat Kecukupan
Energi (% AKE)
Kategori Tingkat Kecukupan
Protein (% AKP)
1. < 70 % Defisit Berat < 80%
2. 70 - < 100% Defisit Kurang 80 - < 100 %
3. 100 - <130 % Defisit Sedang 100 - < 120 %
4. ≥ 130 % Normal/Baik ≥ 120 %
Sumber : Studi Diet Total (SDT), 2014
4. Status Gizi
Status gizi dengan indikator BB/U
Kategorik : Z- score <-3 SD : Sangat Kurang Z- score -3 SDs/d < -2 SD : Kurang
Z- score -2 SD s/d 2 SD : Baik
Z- score >2 SD : Gizi Lebih
Status gizi dengan indikator TB/U atau PB/U
Kategorik : Z- score < -3 SD : Sangat Pendek Z- score -3 SD s/d < -2 SD : Pendek Z- score -2 SD s/d 2 SD : Normal
Z- score >2 SD : Tinggi Status gizi dengan indikator BB/TB
Kategorik : Z- score < -3 SD : Sangat Kurus Z- score -3 SD s/d <-2 SD : Kurus
Z- score -2 SD s/d 2 SD : Normal Z- score > 2 SD : Gemuk
Kemenkes, 2010).
3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisa Data
3.7.1 Teknik Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Editing (Pemeriksaan Data)
Peneliti mengolah data dengan tahap editing data, tahap dimana peneliti memeriksa kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah baik
2. Coding (Pemberian Kode)
Dalam tahap ini, penulis memberikan kode pada data untuk
menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.
3. Tabulating (Data entry)
Dalam tahap ini peneliti mengolah data dengan memasukan data dalam sebuah tabel agar mudah dibaca. Dalam membuat tabulasi data, penulis
menggunakan tabel silang. Tabel silang digunakan untuk mempermudah menggambarkan keadaan ketersediaan pangan di pengungsian dan keadaan
4. Interpretasi data
Membuat definisi dengan menjalankan data-data yang terdapat dalam tabel
untuk mencari maknanya secara lebih luas dengan menghubungkan jawaban dari responden dengan hasil data yang lain.
3.7.2 Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan melihat persentase data yang terkumpul dan disajikan dalam tabel-tabel
distribusi frekuensi, kemudian dicari besar persentase jawaban masing-masing responden selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Pengungsian
Kabupaten Karo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Utara, berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97 persen dari luas Provinsi Sumatera Utara
(BPS Kabupaten Karo,2012). Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan
dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif (Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak) terletak di wilayah ini sehingga
rawan gempa vulkanik.
Salah satu dari gunung berapi yang aktif saat ini adalah gunung sinabung. Akibat dari letusan gunung berapi tersebut menyebabkan masyarakat yang tinggal
tidak jauh dari lokasi gunung berapi terpaksa harus meninggalkan desanya untuk mengungsi. Tempat pengungsian tersebut tersebar dibergai kawasan di radius 7
Km dari kaki gunung sinabung dan terdapat 9 titik pengungsian dengan jumlah 9.323 jiwa.
Para pengungsi yang berasal Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo
merupakan kecamatan yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Sinabung. Pengungsi dari Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo terdiri dua desa yaitu
Berastagi Kabupaten Karo. Mereka berada di posko pengungsian tersebut sejak bulan Juni 2015.
Hasil pertanian utama adalah berbagai jenis sayur (cabe merah, tomat, terong, sawi, buncis, wortel), buah (jeruk siam, pisang, alpukat, jambu biji, jambu air,
nenas, markisa, langsat, salak, sirsak, pepaya, nangka), tanaman palawija (jagung, ubi jalar, kacang tanah), perkebunan rakyat (kopi, coklat, tembakau, kelapa), serta padi ladang (BPS Kabupaten Karo, 2012). Pelayanan kesehatan seperti
puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes, serta posyandu tidak dapat menjalankan fungsinya seperti biasa sejak terjadi erupsi. Namun puskesmas
menugaskan beberapa petugas kesehatan seperti bidan untuk dapat bertanggung jawab atas kesehatan warga di posko pengungsian.
Di posko pengungsian Jambur KORPRI terdiri dari 265 KK, dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.041 jiwa yang terdiri dari 520 jiwa penduduk laki-laki dan 521 jiwa penduduk perempuan dan dengan jumlah anak balita sebanyak 95.
Pengolahan makanan di posko pengungsian jambur korpri dilakukan di dapur umum yang terdapat di dalam posko yaitu dapur yang dimiliki jambur korpri.
4.2 Karakteristik Ibu Balita
Tabel 4.1 Distribusi Ibu Balita Menurut Pendidikan, Pekerjaan Dan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Karakteristik ibu balita N %
3. Pendapatan keluarga Rp ≤ 1.600.000
besar berjumlah Rp ≤ 1.600.000,00 yaitu 93 keluarga (97.9 %).
4.3 Karakteristik Balita
Tabel 4.2 Distribusi Balita Menurut Umur, dan Jenis Kelamin Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa balita menurut umur, lebih banyak pada kelompok umur 12 – 36 bulan yaitu sebanyak 52 balita (54,7%), jenis
kelamin lebih banyak pada perempuan yaitu 48 balita (50,5%).
4.4 Ketersediaan Pangan
Dari hasil penelitian dapat dilihat ketersediaan pangan yang ada di posko
pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada tabel 4.3
Tabel 4.3 Distribusi Ketersediaan Pangan di posko pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Ketersediaan Pangan N %
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ketersedian pangannya berada pada tingkat kelaparan sedang sebanyak 19 keluarga (20,0%), tingkat kelaparan
Tabel 4.4 Distribusi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pendidikan Ibu
Ketersediaan Pangan Jumlah
Kelaparan
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat tingkat pendidikan ibu berada pada
kelompok tidak sekolah/tidak tamat SD yaitu 5 orang dengan kelaparan tingkat ringan sebanyak 3 keluarga (60,0 %), kelaparan tingkat sedang 2 keluarga (40,0%). Pada kelompok SD yaitu 12 orang dengan tingkat kelaparan ringan
sebanyak 10 keluarga (83,3 %), kelaparan tingkat sedang sebanyak 2 keluarga (16,7 %). Pada kelompok SMP yaitu 19 orang dengan tingkat kelaparan ringan
sebanyak 13 keluarga (68,4%) dan tingkat kelaparan sedang sebanyak 6 keluarga (31,6%). Pada kelompok SMA yaitu 57 orang dengan tingkat kelaparan ringan sebanyak 48 keluarga (84,2%), kelaparan tingkat sedang sebanyak 9 keluarga
Tabel 4.5 Distribusi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pekerjaan ibu
Ketersediaan Pangan Jumlah
Kelaparan
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat sebagian besar tingkat pekerjaan ibu berada pada kelompok petani yaitu 93 orang dengan kelaparan tingkat ringan
sebanyak 74 orang (79,6%), 19 orang (20,4%) kelaparan tingkat ringan.
Tabel 4.6 Distribusi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Pendapatan Keluarga
Ketersediaan Pangan Jumlah
Kelaparan
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat tingkat pendapatan keluarga berada pada
4.5 Kecukupan Energi Protein
Dari hasil penelitian dapat dilihat kecukupan energi protein pada balita yang
ada di posko pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada tabel 4.7
Tabel 4.7 Distribusi Kecukupan Energi Dan Protein Pada Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo kecukupan energi berada pada kategori normal/baik yaitu sebanyak 37 balita (38,9%),kategori sedang sebanyak 35 balita (36,8%), kategori kurang sebanyak 21
balita (22,1%) dan kategori berat hanya sebanyak 2 balita (2,1%). Untuk tingkat kecupan protein dapat dilihat sebagian besar berada pada kategori normal/baik
Tabel 4.8 Distribusi Kecukupan Energi Berdasarkan Ketersediaan Pangan Pada Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Ketersediaan pangan
Tingkat kecukupan energi Jumlah Berat Kurang Sedang Normal
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tingkat ketersediaan pangan
paling banyak berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan 76 balita dengan tingkat kecukupan energi paling tinggi berada pada kategori sedang yaitu 31 balita (40,8%), kategori normal sebanyak 21 balita (32,9%), kategori kurang sebanyak
18 balita (23,7%) dan kategori berat sebanyak 2 balita (2,6%).
Tabel 4.9 Distribusi Kecukupan Protein Berdasarkan Ketersediaan Pangan Pada Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Ketersediaan pangan
Tingkat Kecukupan Protein Jumlah Berat Kurang Sedang Normal
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tingkat ketersediaan pangan paling
banyak berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan 76 balita dengan tingkat kecukupan protein paling tinggi berada pada kategori normal yaitu 58 balita (76,3%), kategori sedang sebanyak 7 balita (9,2%), kategori kurang sebanyak 9
4.6 Status Gizi Balita
Ada 3 indikator penelitian status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U,
BB/TB dapat dilihat pada tabel 4.16
Tabel 4.10 Distribusi Status Gizi Balita Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Dan Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB), Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Status gizi balita (BB/U) N %
Status gizi balita (TB/U)
Sangat pendek
Status gizi balita (BB/TB)
Sangat kurus balita (BB/U) berada pada kategori baik yaitu sebanyak 39 balita (41,1%), tetapi
masih ditemukan kategori buruk sebanyak 12 balita (12,6%). Status gizi balita (TB/U) berada pada kategori sangat pendek yaitu sebanyak 29 balita (30,5%) dan kategori normal yaitu sebanyak 33 balita (34,7%). Status gizi balita (BB/TB)
berada pada kategori normal yaitu sebanyak 59 balita (61,1%), kategori sangat kurus sebanyak 7 balita (7,4%), kategori kurus sebanyak 29 balita (30,5%), dan
Tabel 4.11 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pendidikan Ibu
Status Gizi Balita (BB/U) Jumlah
Buruk Kurang Baik
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat sebagian besar pendidikan ibu berada
pada kelompok SMA yaitu 57 balita dengan status gizi baik sebanyak 18 balita (31,6%), status gizi kurang sebanyak 28 balita (49,1%).
Tabel 4.12 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pendidikan Ibu
Status Gizi Balita (TB/U) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat sebagian besar pendidikan ibu berada
Tabel 4.13 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pendidikan Ibu
Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat sebagian besar pendidikan ibu berada pada kelompok SMA yaitu 57 balita dengan status gizi normal sebanyak 27 balita
(47,4%), status gizi kurus sebanyak 24 balita (42,1%), status gizi gemuk sebanyak 1 balita (1,8%), dan status gizi sangat kurus sebanyak 5 balita (8,8%).
Tabel 4.14 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pekerjaan Ibu Status Gizi Balita (BB/U) Jumlah
Buruk Kurang Baik
N % N % n % n %
1. PNS/TNI/
POLRI/honorer 0 0 1 50,0 1 50,0 2 100,0
2. Buruh Tani 12 12,9 43 46,2 38 40,9 93 100,0
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat pekerjaan ibu berada pada kelompok petani yaitu 93 balita dengan status gizi baik sebanyak 38 balita (40,9%), status
Tabel 4.15 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusing Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pekerjaan Ibu
Status Gizi Balita (TB/U) Jumlah
Sangat pendek
Pendek Normal
n % N % n % n %
1. PNS/TNI/
POLRI/honorer 0 0 1 50,0 1 50,0 2 100,0
2. Buruh Tani 29 31,2 32 34,4 32 34,4 93 100,0
Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat pekerjaan ibu berada pada kelompok
petani yaitu 93 balita dengan status gizi pendek sebanyak 32 balita (34,4) dan normal sebanyak 32 balita (34,4%), status gizi sangat pendek sebanyak balita
(31,2%).
Tabel 4.16 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pekerjaan Ibu Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah
Sangat Kurus
Kurus Normal Gemuk
n % N % n % n % n %
1. PNS/TNI/
POLRI/honorer 0 0 0 0 2 100,0 0 0 2 100,0
2. Buruh Tani 7 7,5 29 31,2 56 60,2 1 1,1 93 100,0
Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat pekerjaan ibu berada pada kelompok petani yaitu 93 balita dengan status gizi normal sebanyak 56 balita (60,2%), status
Tabel 4.17 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pendapatan Keluarga
Status Gizi Balita (BB/U) Jumlah
Buruk Kurang Baik
N % N % n % N %
1 Rp≤1.600.000 12 12,9 43 46,2 38 40,9 93 100,0
2 Rp>1.600.000 0 0 1 50,0 1 50,0 2 100,0
Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat pendapatan keluarga berada pada kelompok Rp≤ 1.600.000 yaitu 93 balita dengan status gizi baik sebanyak 38 balita (40,9%), status gizi kurang sebanyak 43 balita (46,2%), dan status gizi
buruk sebanyak 12 balita (12,9%).
Tabel 4.18 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Pendapatan Keluarga
Status Gizi Balita (TB/U) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat pendapatan keluarga berada pada
kelompok Rp≤ 1.600.000 yaitu 93 balita dengan status gizi pendek sebanyak 32 balita (34,4%) dan normal sebanyak 32 balita (34,4%), status gizi sangat pendek sebanyak 29 balita (31,2%).
Tabel 4.19 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No
Penghasilan Keluarga
Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat pendapatan keluarga berada pada kelompok < Rp 1.600.000 yaitu 93 balita dengan status gizi normal sebanyak 56
balita (60,2%), status gizi kurus sebanyak 29 balita (31,2%), status gizi sangat kurus sebanyak 7 balita (7,5%), dan status gizi gemuk sebanyak 1 balita (1,1%).
Tabel 4.20 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat sebagian besar ketersediaan pangan berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan yaitu 76 balita dengan keadaan
status gizi buruk sebanyak 10 balita (13,2%), status gizi kurang sebanyak 37 balita (48,7%), dan status gizi baik sebanyak 29 balita (38,2%).
Tabel 4.21 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
sangat pendek sebanyak 22 balita (28,9%), status gizi normal sebanyak 28 balita (36,8%) dan pendek sebanyak 26 balita (34,2%).
Tabel 4.22 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No. Ketersediaan Pangan
Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat sebagian besar ketersediaan pangan berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan yaitu 76 balita dengan keadaan status gizi normal sebanyak 45 balita (59,2%), status gizi kurus sebanyak 25 balita
(32,9%), status gizi sangat kurus sebanyak 6 balita (7,9%).
Tabel 4.23 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Kecukupan Energi Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Tingkat kecukupan
energi
Status gizi (BB/U) Jumlah
Buruk Kurang Baik
Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi
paling tinggi berada pada kategori normal sebanyak 37 balita dengan status gizi (BB/U) banyak pada kelompok kurang sebanyak 17 balita (45,9%), sedangkan
Tabel 4.24 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Kecukupan Energi Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Tingkat Kecukupan
Energi
Status gizi (TB/U) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi paling banyak berada pada kategori normal sebanyak 37 balita dengan status gizi
(TB/U) paling tinggi pada kategori normal yaitu sebanyak 13 balita (35,1%), kategori sangat pendek dan pendek adalah sebanyak 12 balita (32,4%) .
Tabel 4.25 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Kecukupan Energi Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Tingkat kecukupan
energi
Status gizi (BB/TB) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi
Tabel 4.26 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Kecukupan Protein Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Tingkat Kecukupan
Protein
Status gizi (BB/U) Jumlah
Buruk kurang baik
Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan protein
banyak pada kategori normal yaitu 72 balita berada pada status gizi kurang yaitu sebanyak 35 balita (48,6%), kategori baik yaitu sebanyak 32 balita (44,4%), kategori buruk sebanyak 5 balita (6,9%).
Tabel 4.27 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Kecukupan Protein Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
No Tingkat kecukupan
protein
Status gizi (TB/U) Jumlah
Sangat
Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan protein
banyak pada kategori normal yaitu 72 balita berada pada status gizi pendek yaitu sebanyak 25 balita (34,7%), kategori sangat pendek sebanyak 17 balita (23,6%)
Tabel 4.28 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) berdasarkan kecukupan protein Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo
Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan protein banyak pada kategori normal yaitu 72 balita, berada pada status gizi normal yaitu
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Ketersediaan Pangan Keluarga di Pengungsian
Menurut Almatsier, (2002) Penyediaan pangan adalah pengadaan bahan makanan dari proses memilih dan pengolahan makanan. Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan penyediaan pangan yang
cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk
pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan. Pangan dalam keluarga dipengaruhi oleh ketersediaan, distribusi dan konsumsi, dimana penyediaan pangan mencakup kualitas dan kuantitas bahan pangan untuk memenuhi standar kebutuhan energi
bagi individu agar mampu menjalankan aktifitas sehari-hari (Dinkes Prop Sumut, 2006).
Dari hasil penelitian pada tabel 4.6 dengan dengan ketersediaan pangan berdasarkan pendapatan keluarga dapat dilihat bahwa terdapat 74 keluarga balita (79,6%) dengan kelaparan tingkat ringan yang berpendapatan Rp ≤ 1.600.000,-
dengan nilai pendapatan rata-rata Rp 800.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- per bulan. Hal tersebut dikarenakan mayoritas dari pekerjaan orang tua balita adalah
sebagai buruh tani. Hasil pendapatan per bulan yang mereka pergunakan hanya untuk biaya sekolah dan jajanan anak mereka. Oleh karena itu hasil pendapatan tidak mereka gunakan untuk memenuhi pangan mereka.
Tingkat konsumsi pangan anak balita dipengaruhi oleh persediaan pangan keluarga. Tidak cukupnya ketersediaan pangan keluarga menunjukkan adanya
kebutuhan pangan, baik dari jumlah maupun mutu gizinya bagi setiap anggota keluarga belum terpenuhi, terutama anak balita yang merupakan satu golongan
rawan. Status gizi anak balita sangat rentan terhadap perubahan status pangan keluarga, dan status gizi anak balita merupakan salah satu indikator yang dipakai
untuk menilai status gizi masyarakat (Soekirman, 2000).
Saat penelitian ini dilaksanakan, sejak bulan Juni 2015 para pengungsi mendapat bantuan makanan dari pemerintah khususnya bantuan sembako pangan,
yang dikirimkan 2 kali dalam seminggu. Dalam sehari mereka menggunakan bahan sembako makanan untuk 3 kali makan (pagi, siang dan malam) seperti
beras sebanyak 90 kg, untuk sayuran mereka menghabiskan 180 kg sayuran dengan berbeda jenis sayur. Untuk jenis ikan mereka tidak setiap hari mengonsumsi ikan, namun dalam seminggu mereka mengonsumsinya, sekali
penggunaan ikan sebanyak 120 kg untuk 3 kali makan. Ketersediaan pangan yang melimpah bukan menjadi ukuran tidak terjadinya masalah dalam kelaparan yang
ada selama dipengungsian, karena mulai awal tahun 2016 mereka mengalami keterlambatan dalam bantuan sembako pangan dari pemerintah oleh sebab itu para pengungsi mengalami kelaparan tingkat ringan sebanyak 76 keluarga (80,0%).
Jika dilihat dari hasil penelitian pada tabel 4.3 yang menunjukan gambaran pada kondisi ketersediaan pangan di pengungsian cukup mengkhawatirkan, dan
terjadi kelaparan pada tingkat ringan dan sedang, sehingga warga dipengungsian membatasi asupan pangan mereka, agar mereka dapat membagi pangan secara merata demi kelangsungan kehidupan mereka. Hal itu dilakukan setelah awal