• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Ketersediaan Pangan, Kecukupan Energi Protein Dan Status Gizi Pada Balita (12-59 Bulan) Di Pengungsian Gunung Sinabung Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Ketersediaan Pangan, Kecukupan Energi Protein Dan Status Gizi Pada Balita (12-59 Bulan) Di Pengungsian Gunung Sinabung Tahun 2016"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1.

Kuesioner Penelitian

GAMBARAN KETERSEDIAAN PANGAN, KECUKUPAN ENERGI PROTEIN DAN STATUS GIZI PADA BALITA (12-59 BULAN ) DI

PENGUNGSIAN GUNUNG SINABUNG TAHUN 2016

Tanggal Wawancara : Tanggal Pengukuran : Lama di pengungsian :

A. Identitas Responden Ibu/Wali

1. Nama Ibu/Wali : 2. Pekerjaan :

a. Pegawai Negeri/TNI/POLRI/honor b. Pedagang

c. Petani

d. Ibu Rumah Tangga 3. Pendidikan :

a. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD b. SD

c. SMP d. SMA

e. Perguruan Tinggi

4. Pendapatan Keluarga : Rp ≤ 1.600.000 Rp > 1.600.000

B. Identitas Balita

1. Nama :

2. Umur : Tahun

3. Jenis kelamin : 1). Laki-laki 2). Perempuan

4. Anak ke : dari Bersaudara

Antropmetri Balita

1. Berat badan : kg

(2)

Pertanyaan Kuesioner Ketersediaan Pangan Keluarga

1. Apakah selama berada di pengungsian ibu pernah merasa khawatir, pangan untuk keluarga akan habis sementara ibu tidak punya uang untuk mampu makan yang seimbang?

[ ] Sering

[ ] Kadang kadang [ ] Tidak pernah [ ] Tidak tahu

4. Apakah selama berada di pengungsian keluarga ibu pernah menyediakan sedikit anggaran untuk mendapatkan makan enak ?

[ ] Sering

[ ] Kadang kadang [ ] Tidak pernah [ ] Tidak tahu

5. Apakah selama berada di pengungsian keluarga ibu pernah tidak memberikan makanan yang seimbang bagi anak ibu karena ibu tidak mampu menyediakan? karena tidak mampu menyediakan makanan yang cukup?

[ ] Sering

(3)

7. Apakah selama di pengungsian di mulai dari bulan kebelakang, apa ada anggota keluarga ini yang pernah dikurangi pangannya karena pangan yang tidak cukup dan ketiadaan uang?

[ ] Ya

[ ] tidak, langsung kepertanyaan no: 9 [ ] Tidak tahu, langsung kepertanyaan no: 9 8. Jika jawaban diatas, ya) berapa kali ini terjadi?

[ ] Hampir setiap bulan

[ ] Beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan [ ] Hanya satu atau dua bulan

[ ] Tidak tahu

9. Selama berada di pengungsian, apakah ibu pernah makannya sedikit karena ibu merasa harus begitu di sebabkan pangan yang tidak cukup dan tidak punya uang cukup untuk membeli pangan?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

10. Selama berada di pengungsian, apakah setiap ibu merasa lapar tapi tidak bisa makan dikarenakan pangan yang tidak cukup dan anda tidak punya uang untuk membeli pangan yang cukup ?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

11. Selama berada di pengungsian, apakah ibu mengalami penurunan BB dikarenakan tidak cukup biaya unttuk pangan?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

12. Selama berada di pengungsian, apakah pernah ibu atau anggota keluarga lainnya, tidak makan selama sehari dikarenkan pangan yang ada tidak cukup dan ketiadaan uang untuk memperoleh pangan?

[ ] Ya

[ ] Tidak, langsung kepertanyaan no:14 [ ] Tidak tahu, langsung kepertanyaan no:14 13. Jika jawaban diatas, ya berapa kali terjadi?

[ ] Hampir setiap bulan

[ ] Beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan [ ] Hanya satu atau dua bulan

(4)

14. Selama berada di pengungsian, mulai (bulan ini) ke belakang, apakah ibu ada mengurangi jumlah pangan anak balita dikarenakan pangan yang tersedia tidak cukup dan tidak punya cukup uang untuk pangan?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

15. Selama berada di pengungsian, apakah anak balita ibu pernah tidak rutin makannya karena tidak cukup pangan yanng tersedia dan tidak cukup uang untuk membelinya?

[ ] Ya

[ ] tidak, langsung kepertanyaan no:17 [ ] Tidak tahu, ;langsung kepertanyaan no. 17 16. Jika jawaban diatas ya, berapa kali ini terjadi?

[ ] Hampir setiap bulan

[ ] Beberapa bulan tetapi tidak setiap bulan [ ] Hanya satu atau dua bulan

[ ] Tidak tahu

17. Selama berada di pengungsian, pernahkah anak balita ibu menderita kelaparan tetapi anda tidak mampu membeli pangan lagi?

[ ] Ya [ ] Tidak [ ] Tidak tahu

18. Selama berada di pengungsian, pernahkah anak anda tidak makan selama sehari dikarenakan ketidakcukupan pangan yang tersedia dan tidak cukup uang untuk makan?

(5)
(6)

Lampiran 3.

NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8

lumda 3 3 1 adipa 1 1 12 83.1 1 1 1 1 1 0 0 0

wenny 3 3 1 dion 1 1 11 76 1 1 1 1 1 0 0 0

lenni 3 2 1 kayra 1 2 13 85.4 1 1 1 1 1 0 0 0

sieni 3 1 1 karnis 1 2 10 62.3 1 1 1 0 1 1 0 0

listiani 3 4 1 natanael 2 1 22 95 1 1 0 1 1 0 1 1

susiana 3 3 1 desta 1 1 11 73 1 1 1 1 1 1 0 0

sri 3 3 1 keren 1 2 9 71.5 1 1 1 0 0 0 0 0

rubiana 3 4 1 brando 2 1 15 90 1 1 0 0 1 1 1 1

helmita 3 3 1 yahya 1 1 10 69.9 1 1 1 0 1 1 1 1

anggraeni 3 4 1 afner 1 1 11 79.2 1 1 1 1 1 0 0 0

mecis 3 2 1 raditta 2 1 14 100.7 1 1 1 0 0 0 0 0

rosalina 3 4 1 cicilia 2 2 12 89 1 1 1 1 0 0 0 0

fitri 3 3 1 aurel 1 2 12 90.9 1 1 1 0 1 0 0 0

katarina 3 4 1 sinta 2 2 13 98.7 1 1 1 1 1 0 0 0

mira 3 3 1 nayla 1 2 12 81 1 1 1 0 1 1 1 1

rasmita 3 4 1 sulastri 1 2 11 71.2 1 1 1 0 1 1 1 1

astriyani 3 3 1 erlando 1 1 11 77.4 1 1 1 1 1 1 0 0

medi 3 4 1 elloi 1 2 13 86.6 1 1 1 1 1 0 0 0

sarita 3 4 1 salsalina 2 2 13 99.7 1 1 1 1 1 0 0 0

santi 3 4 1 jerriko 2 1 12 87.1 1 1 1 1 0 0 0 0

liberti 3 4 1 gemarta 1 1 12 93.2 1 1 1 1 1 0 0 0

nismahwati 3 4 1 maulida 2 2 12 91.2 1 1 1 1 1 0 0 0

(7)

NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8

herika 3 3 1 aura 1 2 12 83.1 1 1 1 1 1 0 1 1

leli 3 4 1 surya 1 1 13 90.5 1 1 1 1 1 0 0 0

helida 3 4 1 diva 1 2 10 68.7 1 1 1 1 1 0 0 0

miliami 3 1 1 junimawati 2 2 12 93.5 1 1 1 0 1 0 1 1

lenni 3 2 1 deo 2 1 13 90.7 1 1 1 1 1 0 0 0

sugiatmi 3 1 1 riduwan 1 1 10 73.7 1 1 1 0 1 0 1 1

frisda 3 3 1 dellia 1 2 12 86.9 1 1 1 1 1 0 0 0

ernawati 3 4 1 heykin 2 1 12 94.8 1 1 1 1 1 0 0 0

asmanita 3 2 1 inka 1 2 10 77.5 1 1 1 0 1 1 1 1

sumartik 3 2 1 fandi 2 1 13 96.2 1 1 1 0 1 0 1 1

ani 3 2 1 aldy 2 1 12 87.6 1 1 1 0 1 0 1 1

monika 3 4 1 anabeth 1 2 11 72.1 1 1 1 1 1 0 0 0

nurhena 3 4 1 jovrinaldi 1 1 13 82.7 1 1 1 0 1 0 1 1

meriani 3 4 1 lidiyanta 1 2 12 65.5 1 1 1 0 1 0 0 0

mariati 3 3 1 faisal 2 1 15 102.7 1 1 1 0 1 0 1 1

novitasar 3 4 1 cindy 2 2 13 96.7 1 1 1 1 1 0 0 0

sarus 3 4 1 flora 2 2 14 98 1 1 1 1 1 0 0 0

pergunanta 3 4 1 karlo 1 1 12 74.5 1 1 1 1 1 0 0 0

appen 3 4 1 marfel 1 1 11 78.7 1 1 1 1 1 0 0 0

monika 3 4 1 hazan 2 1 13 97.6 1 1 1 1 1 0 0 0

pebriska 3 4 1 aditia 1 1 11 65.9 1 1 1 1 1 0 0 0

yeni 3 4 1 velliata 1 2 12 93.3 1 1 1 1 1 0 0 0

meri 3 4 1 waashila 1 2 10 76.8 1 1 1 1 1 0 0 0

betaria 3 3 1 bima 2 1 13 88.4 1 1 1 1 1 0 0 0

(8)

NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8

febi 3 3 1 fedro 2 1 11 85.7 1 1 1 1 1 0 1 1

liatna 3 4 1 safanca 2 1 12 98.5 1 1 1 0 1 0 0 0

nilawati 3 4 1 revo 2 2 13 91.2 1 1 1 1 1 0 1 1

hemi 3 4 1 mike 1 1 10 78 1 1 1 1 1 0 0 0

hartanta 3 4 1 raisya 1 2 10 86.2 1 1 1 1 1 0 0 0

novaliasar 3 4 1 aulia 2 2 14 98 1 1 1 0 1 0 1 1

irmayanti 3 2 1 aditia 2 1 13 88.7 1 1 1 1 1 0 0 0

novita 3 1 1 yusuf 1 1 11 77.5 1 1 0 0 1 1 1 1

eva 1 5 2 nessa 2 2 12 87.5 1 1 1 1 1 0 0 0

lea 3 4 1 gracella 1 2 10 94.3 1 1 1 1 1 0 0 0

evanalia 3 4 1 cherry 2 2 13 85 1 1 1 1 1 0 0 0

wati 3 4 1 ilham 2 1 14 98.2 1 1 1 1 1 0 0 0

susi 3 4 1 karisa 2 2 14 97.4 1 1 1 1 0 0 0 0

ely santa 3 4 1 sakina 1 2 11 78.9 1 0 1 0 1 0 0 0

novalina 3 4 1 sem 1 1 12 76 1 1 1 1 1 0 0 0

espani 3 4 1 kiki 1 2 10 78.5 1 1 1 1 1 0 0 0

nursusanti 3 4 1 engllyka 2 2 12 86.3 1 1 0 0 0 0 0 0

heri susan 3 4 1 gress 2 2 13 100.6 1 1 1 0 1 0 0 0

lisda 3 4 1 alwi 1 1 11 73.4 1 1 1 1 1 0 0 0

marlina 1 5 2 khalisa 1 2 10 76.9 0 0 1 1 1 0 0 0

aferiman 3 2 1 enjel 1 2 10 89.8 1 1 1 0 1 0 0 0

sustina 3 3 1 lulu 2 2 12 96.1 1 1 1 1 1 0 0 0

rika 3 3 1 gina 2 2 13 97.8 1 1 1 0 1 0 0 0

litina 3 4 1 yeskiel 1 1 9 75.6 1 1 1 1 1 0 0 0

(9)

NamaIbu Pndidikn Pkrjaan Pndptn Nmbalita JK umrbalita BB TB p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8

misni 3 4 1 m.akbar 1 1 10 85.7 1 1 0 1 0 0 0 0

lilis 3 4 1 hecel 1 1 11 82.7 0 0 1 1 1 0 0 0

jenny 3 4 1 ardian 2 1 13 97.5 1 1 1 1 1 0 0 0

nikmat 3 4 1 nurhayati 1 2 11 82.6 1 1 0 0 0 0 0 0

sutrisni 3 3 1 rendy 2 1 13 91.5 0 0 1 1 0 0 0 0

selvia 3 3 1 sasanabila 1 2 11 86.9 1 1 0 1 0 0 0 0

helida 3 4 1 hizkia 2 2 13 98.1 1 1 1 1 1 0 0 0

mariani 3 4 1 heman 1 1 10 84.5 1 1 1 1 1 0 0 0

mestina 3 4 1 dea 2 2 13 88.1 1 0 1 0 0 0 0 0

niate 3 2 1 samuel 1 1 9 67.2 1 1 0 0 0 0 0 0

sadarmawat 3 3 1 elisman 2 1 14 100.8 1 1 0 0 0 0 0 0

yameria 3 2 1 juliana 2 2 13 93.2 1 1 1 0 1 0 1 1

darmawati 3 4 1 egi 2 1 13 97.7 1 1 0 1 0 0 0 0

riawati 3 2 1 wulandari 2 2 14 98.8 1 1 0 0 0 0 1 1

meni 3 4 1 ribka 2 2 13 97.5 1 1 0 1 0 0 0 0

eflia 3 4 1 leon 1 1 10 67.5 1 1 1 1 1 0 0 0

mariani 3 4 1 nadia 1 2 9 67.7 1 1 1 1 1 0 0 0

aferiman 3 2 1 mutiara 1 2 12 76.5 1 1 1 0 1 0 0 0

adina 3 4 1 yelina 1 2 12 84.5 1 1 1 0 1 0 1 1

hartini 3 1 1 jonatan 2 1 13 88.4 1 1 1 1 1 0 0 0

demitiara 3 3 1 kristopen 1 1 13 88.1 1 1 1 0 1 0 0 0

(10)

p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 3 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 4 3 2 3

1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 11 3 4 4 2 1 3

1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 11 3 3 4 3 1 4

1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 11 3 2 2 3 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 2 2 1 2

1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 10 3 4 4 3 2 3

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 9 3 3 3 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 3 2 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 1 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 2 3

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 1 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 1 1 2

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 3 4 4 3 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 2 1 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 2 2 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 2 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 2 3 2

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 3 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 1 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 4 2 3 2

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 3 2 3

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 2 4 2 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 2 1 1 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 4 4 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 2 1 3

(11)

p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 3 2 2 2 3 1

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 3 2

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 3 4 4 2 1 3

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 3 4 2 2 2

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 4 4 2 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 2 1 2 2

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 9 3 4 4 2 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 1 1 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 3 3 3

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 2 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 2

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 1 4 1 1 2

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 2 2 2 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 4 2 3 2

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 3 1 1 3

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 2 2 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 1 3 2 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 2

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 1 1 3

1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 8 3 4 4 2 3 2

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 3 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 3 2 2 2

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 7 2 4 4 2 2 2

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 2 2 3

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 1 3

1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 4 1 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 3 2 3

(12)

p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 4 3 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 4 4 2 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 1 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 4 4 2 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 2 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 3 3 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 1 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 2 3 3 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 4 4 2 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 2 1 1 1

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 4 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 1 3

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 2 2 3

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 4 2 1 3

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 3 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 4 4 3 3 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 2 3 4 2 3 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 1 2 2 2

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 3 2 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 3 1 1 2

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 4 3 3 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 2 3 4 3 2 3

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 3 4 2 2 2

(13)

p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 Total KP TKE TKP bb1 tb1 BBTB

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2 2 4 2 3 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 3 1 1 2

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 2 2 3 1 3

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 3 3 3 1 3

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8 3 4 3 3 2 3

0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 4 4 3 2 3

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 2 2 4 3 1 2

(14)

Lampiran 4.

Ouput Analisis Data Frequencies

Statistics

pekerjaan pendidikan pendapatan

N Valid 95 95 95

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(15)

pendapatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid <=1600000 93 97.9 97.9 97.9

> 1600000 2 2.1 2.1 100.0

Total 95 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

umurbalita jeniskelamin

N Valid 95 95

Missing 0 0

Mean 1.45 1.51

Std. Error of Mean .051 .052

Median 1.00 2.00

Mode 1 2

Std. Deviation .500 .503

Variance .250 .253

Range 1 1

Minimum 1 1

Maximum 2 2

Frequency Table

umurbalita

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12-36 bulan 52 54.7 54.7 54.7

37-60 bulan 43 45.3 45.3 100.0

Total 95 100.0 100.0

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid laki-laki 47 49.5 49.5 49.5

perempuan 48 50.5 50.5 100.0

(16)

Frequencies

Statistics ketersediaan pangan

N Valid 95

Missing 0

Mean 2.20

Std. Error of Mean .041

Median 2.00

Mode 2

Std. Deviation .402

Variance .162

Range 1

Minimum 2

Maximum 3

Frequency Table

ketersediaan pangan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid kelaparan ringan 76 80.0 80.0 80.0

kelaparan sedang 19 20.0 20.0 100.0

(17)

Crosstabs

pendidikan * ketersediaan pangan Crosstabulation

ketersediaan pangan pendidikan tidak sekolah/tidak tamat

(18)

pekerjaan * ketersediaan pangan Crosstabulation

(19)

Frequencies

Statistics

TKE TKP

N Valid 95 95

Missing 0 0

Mean 3.13 3.58

Std. Error of Mean .085 .084

Median 3.00 4.00

Std. Deviation .828 .820

Variance .686 .672

Range 3 3

Minimum 1 1

Maximum 4 4

Frequency Table

TKE

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 70% = berat 2 2.1 2.1 2.1

70-< 100% = kurang 21 22.1 22.1 24.2

100- <130 = sedang 35 36.8 36.8 61.1

>130%= normal/baik 37 38.9 38.9 100.0

Total 95 100.0 100.0

TKP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <80%= berat 3 3.2 3.2 3.2

80-< 100% = kurang 11 11.6 11.6 14.7

100- <120% = sedang 9 9.5 9.5 24.2

> 120% = normal/baik 72 75.8 75.8 100.0

(20)

Crosstabs

(21)
(22)

Frequency Table

bb1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < -3SD = gizi buruk 12 12.6 12.6 12.6

-3 SD s/d < -2 SD = gizi

kurang 44 46.3 46.3 58.9

-2 SD s/d 2 SD = gizi baik 39 41.1 41.1 100.0

Total 95 100.0 100.0

tb1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < -3 SD = sangat pendek 29 30.5 30.5 30.5

-3 SD s/d < -2 SD = pendek 33 34.7 34.7 65.3

-2 SD s/d 2 SD = normal 33 34.7 34.7 100.0

Total 95 100.0 100.0

bbtb

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid < -3 SD = sangat kurus 7 7.4 7.4 7.4

-3 SD s/d < -2 SD = kurus 29 30.5 30.5 37.9

-2 SD s/d 2 SD = normal 58 61.1 61.1 98.9

> 2 SD = gemuk 1 1.1 1.1 100.0

Total 95 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pendidikan * bb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

pendidikan * tb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

(23)

pendidikan * bb1 Crosstabulation pendidikan tidak sekolah/tidak tamat

(24)

pendidikan * tb1 Crosstabulation pendidikan tidak sekolah/tidak

(25)
(26)

Crosstabs

pekerjaan * bb1 Crosstabulation

(27)

pekerjaan * tb1 Crosstabulation

pekerjaan * bbtb Crosstabulation

(28)

Crosstabs

Case Processing Summary Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pendapatan * bb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

pendapatan * tb1 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

pendapatan * bbtb 95 100.0% 0 .0% 95 100.0%

pendapatan * bb1 Crosstabulation bb1

Total < -3SD = gizi

buruk

-3 SD s/d < -2 SD = gizi

kurang

-2 SD s/d 2 SD = gizi baik

pendapatan <=1600000 Count 12 43 38 93

% within pendapatan 12.9% 46.2% 40.9% 100.0%

% within bb1 100.0% 97.7% 97.4% 97.9%

% of Total 12.6% 45.3% 40.0% 97.9%

> 1600000 Count 0 1 1 2

% within pendapatan .0% 50.0% 50.0% 100.0%

% within bb1 .0% 2.3% 2.6% 2.1%

% of Total .0% 1.1% 1.1% 2.1%

Total Count 12 44 39 95

% within pendapatan 12.6% 46.3% 41.1% 100.0%

% within bb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

(29)

pendapatan * tb1 Crosstabulation

(30)

Crosstabs

(31)
(32)
(33)

TKE * bb1 Crosstabulation bb1

Total < -3SD = gizi

buruk

-3 SD s/d < -2 SD = gizi

kurang

-2 SD s/d 2 SD = gizi baik

TKE < 70% = berat Count 1 1 0 2

% within TKE 50.0% 50.0% .0% 100.0%

% within bb1 8.3% 2.3% .0% 2.1%

% of Total 1.1% 1.1% .0% 2.1%

70-< 100% = kurang Count 5 9 7 21

% within TKE 23.8% 42.9% 33.3% 100.0%

% within bb1 41.7% 20.5% 17.9% 22.1%

% of Total 5.3% 9.5% 7.4% 22.1%

100- <130 = sedang Count 3 17 15 35

% within TKE 8.6% 48.6% 42.9% 100.0%

% within bb1 25.0% 38.6% 38.5% 36.8%

% of Total 3.2% 17.9% 15.8% 36.8%

>130%= normal/baik Count 3 17 17 37

% within TKE 8.1% 45.9% 45.9% 100.0%

% within bb1 25.0% 38.6% 43.6% 38.9%

% of Total 3.2% 17.9% 17.9% 38.9%

Total Count 12 44 39 95

% within TKE 12.6% 46.3% 41.1% 100.0%

% within bb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

(34)

TKE * tb1 Crosstabulation tb1

Total < -3 SD =

sangat pendek

-3 SD s/d < -2 SD = pendek

-2 SD s/d 2 SD = normal

TKE < 70% = berat Count 2 0 0 2

% within TKE 100.0% .0% .0% 100.0%

% within tb1 6.9% .0% .0% 2.1%

% of Total 2.1% .0% .0% 2.1%

70-< 100% = kurang Count 7 7 7 21

% within TKE 33.3% 33.3% 33.3% 100.0%

% within tb1 24.1% 21.2% 21.2% 22.1%

% of Total 7.4% 7.4% 7.4% 22.1%

100- <130 = sedang Count 8 14 13 35

% within TKE 22.9% 40.0% 37.1% 100.0%

% within tb1 27.6% 42.4% 39.4% 36.8%

% of Total 8.4% 14.7% 13.7% 36.8%

>130%= normal/baik Count 12 12 13 37

% within TKE 32.4% 32.4% 35.1% 100.0%

% within tb1 41.4% 36.4% 39.4% 38.9%

% of Total 12.6% 12.6% 13.7% 38.9%

Total Count 29 33 33 95

% within TKE 30.5% 34.7% 34.7% 100.0%

% within tb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

(35)
(36)

TKP * bb1 Crosstabulation bb1

Total < -3SD = gizi

buruk

-3 SD s/d < -2 SD = gizi

kurang

-2 SD s/d 2 SD = gizi baik

TKP <80%= berat Count 2 1 0 3

% within TKP 66.7% 33.3% .0% 100.0%

% within bb1 16.7% 2.3% .0% 3.2%

% of Total 2.1% 1.1% .0% 3.2%

80-< 100% = kurang Count 3 4 4 11

% within TKP 27.3% 36.4% 36.4% 100.0%

% within bb1 25.0% 9.1% 10.3% 11.6%

% of Total 3.2% 4.2% 4.2% 11.6%

100- <120% = sedang Count 2 4 3 9

% within TKP 22.2% 44.4% 33.3% 100.0%

% within bb1 16.7% 9.1% 7.7% 9.5%

% of Total 2.1% 4.2% 3.2% 9.5%

> 120% = normal/baik Count 5 35 32 72

% within TKP 6.9% 48.6% 44.4% 100.0%

% within bb1 41.7% 79.5% 82.1% 75.8%

% of Total 5.3% 36.8% 33.7% 75.8%

Total Count 12 44 39 95

% within TKP 12.6% 46.3% 41.1% 100.0%

% within bb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

(37)

TKP * tb1 Crosstabulation tb1

Total < -3 SD =

sangat pendek

-3 SD s/d < -2 SD = pendek

-2 SD s/d 2 SD = normal

TKP <80%= berat Count 1 2 0 3

% within TKP 33.3% 66.7% .0% 100.0%

% within tb1 3.4% 6.1% .0% 3.2%

% of Total 1.1% 2.1% .0% 3.2%

80-< 100% = kurang Count 5 4 2 11

% within TKP 45.5% 36.4% 18.2% 100.0%

% within tb1 17.2% 12.1% 6.1% 11.6%

% of Total 5.3% 4.2% 2.1% 11.6%

100- <120% = sedang Count 6 2 1 9

% within TKP 66.7% 22.2% 11.1% 100.0%

% within tb1 20.7% 6.1% 3.0% 9.5%

% of Total 6.3% 2.1% 1.1% 9.5%

> 120% = normal/baik Count 17 25 30 72

% within TKP 23.6% 34.7% 41.7% 100.0%

% within tb1 58.6% 75.8% 90.9% 75.8%

% of Total 17.9% 26.3% 31.6% 75.8%

Total Count 29 33 33 95

% within TKP 30.5% 34.7% 34.7% 100.0%

% within tb1 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%

(38)
(39)

Lampiran 5.

Dokumentasi penelitian

Gambar 1. Penulis saat melakukan wawancara dengan salah satu ibu balita

(40)

Gambar 3. Penullis saat melakukan penimbangan berat badan balita

(41)

Gambar 5. Keadaan didalam posko pengungsian

(42)
(43)
(44)
(45)

DAFTAR PUSTAKA

Adriani, M dan Bambang Wirjatmadi, 2012. Peranan Gizi Dalam Siklus

Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Almatsier, Sunita, 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Arisman, 2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Buku kedokteran EGC

Aritonang, E., 2004. Kurang Energi Protein. USU Digital Library. http://library. usu.ac.id/download/fkm/fkmgizi-evawany.pdf . [Diakses 21 September 2015] BNPB. 2012. Peraturan Kepala Badan Nasioanal Penanggulangan Bencana. Jakarta : Badan Nasional Penanggulangan Bencana www.bnpb.go.id/ uploads/migration/pubs/477.pdf . [Diakses 25 Agustus 2015]

Budianto, A. K., 2009. Dasar-Dasar Ilmu Gizi. Malang : UMMPress Depkes RI. 2002. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta : Depkes

Depkes RI., 2007. Pedoman Penanganan Gizi Dalam Situasi Darurat. Jakarta : Direktorat Bina Gizi Kesehatan Masyarakat. http://www.scribd.com/doc/ 121762813/Penanganan-Gizi-Darurat#scribd. [Diakses 25 Agustus 2015]

Dinkes Provinsi Sumut, 2006. Pedoman Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan

Penanggulangan Gizi Buruk. Medan : Dinkes

Hardini. V., 2012. Hubungan Ketahanan Pangan Dalam Rumah Tangga Dengan

Status Gizi Anak Balita Di Kelurahan Tawalian Kabupaten Mamasa

Sulawesi Batrat Tahun 2012. FKM UNHAS. http://repository

.unhas.ac .id:4001 /digilib/ files/disk1/.../--verahardin-12515-1-skripsi-k.pdf. [Diakses 15 April 2016]

Hardinsyah, Riyadi. H., dan Napitupulu . V., 2012, Kecukupan Energi, Protein,

Lemak Dan Karbohidrat, Departemen Gizi Masyarakat FEMA IPB dan

Departemen Gizi FK UI : Jakarta https://hadiriyadiipb.files.wordpress.com/ 2013/03/angka-kecukupan-gizi-2012-energi-protein-karbohidrat-lemak-serat. pdf. [Diakses 4 November 2015]

(46)

Kemenag RI., 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Kemenag. http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf. [ Diakses 14 Januari 2016]

Kemendag RI, 1996. Undang-Undang Tentang Ketahanan Pangan.

Jakarta : Kemendag. http://ews.kemendag.go.id /download .aspx ?file =UU- 796. pdf&type=policy. [Diakses 1 April 2016]

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kemenkes. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%2 02013.pdf . [Diakses 26 Agustus 2015]

Kemenkes RI. 2012. Pedoman Kegiatan Gizi Dalam Penangggulangan Bencana. Jakarta : Direktorat Bina Gizi. http://www.depkes.go.id/download.php?file =download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2011.pdf . [Diakses 28 Agustus 2015]

Kemenkes RI., 2010. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak, Jakarta: Direktorat Bina Gizi. http://gizi.depkes.go.id/wpcontent/uploads/ 2011/11/buku-sk-antropometri-2010.pdf . [Diakses 11 Oktober 2015]

Khomsan, A, 2004. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan.

Yogyakarta : Grafindo Persada

Kusharisupeni, 2007. Gizi dalam Daur Kehidupan (Prinsip-Prinsip Dasar).

Dalam: Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia, 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada

Mamahit, D., 2014. Hubungan Antara Asupan Energi Dan Protein Dengan Status

Gizi Anak Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranomut Kota Manado. FKM UNSRAT.

http://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2014/11/JURNAL-DEWI.pdf. [Diakses 2 Desember 2015]

Moehji. S., 2003. Pemeliharaan Gizi Bayi Dan Balita, Jakarta : Bhratara Karya Notoadmojo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-prinsip Dasar.

Jakarta: PT Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

(47)

Nur’aeni, 2008. Hubungan Antara Asupan Energi, Protein Dan Faktor Lain

Dengan Status Gizi Baduta (0-23 Bulan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Depok Jaya Tahun 2008. FKM UI. http: //lib.ui.ac.id/file?file=digital/124101-S-5339-Hubungan%20antara-HA.pdf. [Diakses 28 Agustus 2015]

Permenkes. 2013. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa

Indonesia. Jakarta : Kemenkes . http://gizi.depkes.go.id/download/

Kebijakan%20Gizi/PMK%2075-2013.pdf . [Diakses 14 Januari 2016]

Pudjiadi. S. (2005). Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Edisi Keempat FKUI. Jakarta

Rahmawati. W., dkk,. 2014. Ketahanan Pangan Keluarga Balita Pasca Letusan

Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Indonesia. FK UB. http://

ijhn.ub.ac.id/index.php/ijhn/article/view/99. [Diakses 15 April 2016]

Riduwan, 2010. Skala pengukuran dalam penelitian. Bandung : ALFABETA Rohaedi, S., 2012. Hubungan Antara Tingkat Ketahanan Pangan Rumah Tangga

Dengan Status Gizi Balita Pada Rumah Tangga Di Daerah Rawan Pangan

Kabupaten Indramayu. Tesis UGM. Yogyakarta. http://etd.

repository.ugm.ac.id/index.php?mod=penelitian_detail&sub=PenelitianDetail &act=view&typ=html&buku_id=54362. [Diakses 3 April 2016]

Sandjaja,dkk,. 2009. Kamus Gizi. Jakarta : PT Kompas Media Nusantara

Sastroasmoro, S. , Ismael, S. , 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis, cetakan pertama, Jakarta : Binarupa Aksara

Studi Diet Total, 2014. Survei Konsumsi Makanan Individu Tahun 2014. Balitbang. http://terbitan.litbang.depkes.go.id [ Diakses 1 Februari 2016] Sediaoetama, A.D., 2010. Ilmu gizi. Jakarta : Dian rakyat

Sediaoetama, Ahmad Djaeni, 1989. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di

Indonesia. Jakarta : Penerbit Dian Rakyat

Soekirman, 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya: untuk Keluarga dan Masyarakat. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Soetjiningsih, 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : Buku kedokteran EGC

(48)

Suprananto, K,. 2012. Pengukuran Dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha ilmu

Suryana, A, 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan ketahanan

Pangan. Bpfe. Jakarta

Suyanto, A., 2004. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga dan Kondisi

Sanitasi Lingkungan Dengan Pertumbuhan Balita di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2001-2002. Tesis UNDIP. Semarang. http://eprints.undip.ac.

id/14926/1/2004MIKM3909.pdf. [Diakses 27 Agustus 2015]

Tambunan, M. S., 2010. Gambaran Ketahanan Pangan Keluarga dan Status Gizi

Anak Balita Di Desa Tertinggal Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Toba Samosir Tahun 2010. Skripsi. FKM USU. Medan

Wijaya, T.A., 2014. Gambaran Status Gizi Dan Penyakit Infeksi Pada Anak

Balita (12-59 bulan) Di Posko Pengungsian Erupsi Gunung Sinabung Kabupaten Karo Tahun 2014. FKM USU . http://jurnal.usu.ac.id/index.

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan melakukan deskripsi/gambaran mengenai fenomena yang ditemukan, baik yang berupa fakor

resiko maupun efek atau hasil.penelitian ini disajikan secara apa adanya, tidak mencoba menganalisis fenomena tersebut dapat terjadi, oleh karena itu tidak perlu ada hipotesis (Sastroasmoro, 1995). Penelitian ini menggunakan pendekatan cross

sectional yaitu mempelajari hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efek,

dengan cara pengumpulan data sekaligus pada waktu yang sama

( Notoatmodjo, 2005).

3.2 Waktu Dan Lokasi Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di pengungsian Gunung Sinabung di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo, dengan alasan karena pada posko

pengungsian ini memiliki jumlah balita yang cukup banyak dibandingkan dengan 3 posko lain yang peneliti kunjungi. Dan dari hasil survei yang dilakukan pada tanggal 22 Oktober 2015 dari 15 anak BB/U ada 10 balita gizi kurang, 3 balita

gizi baik, dan 2 balita gizi buruk, berdasarkan TB/U ada 4 balita sangat pendek, 7 balita pendek, dan 4 balita normal, dan berdasarkan BB/TB ada 5 balita memiliki

(50)

3.2.2 Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September

2015 s/d bulan Mei 2016.

3.3 Populasi Dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi penelitian adalah anak usia 12- 59 bulan dengan jumlah 95 balita yang tinggal di posko pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan

Berastagi Kabupaten Karo.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah total populasi yang berjumlah 95 balita usia 12 – 59 bulan yang berada di posko pengungsian gunung Sinabung di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo.

3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer

Data Primer dalam penelitian ini adalah meliputi identitas ibu balita, pendapatan, pendidikan, pekerjaan, sedangkan balita meliputi identitas balita

seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, dan berat badan dan data asupan energi dan protein.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui pengumpulan informasi dari puskesmas dan data yang dimiliki penanggung jawab posko pengungsian yang meliputi

(51)

3.4.3 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dan observasi

dengan ibu balita berdasarkan food record, formulir kuesioner ketersediaan pangan dan pengukuran antropometri.

3.4.4 Alat Pengumpulan Data

Sebagai instrumen pengumpulan data adalah timbangan, alat pengukur panjang badan, timbangan, mikrotoice, food record dan formulir kuesioner

ketersediaan pangan.

3.5 Definisi Operasional

1. Ketersediaan pangan keluarga adalah keadaan pangan keluarga ibu yang memiliki balita yang tersedia selama berada dipengungsian dilihat

berdasarkan skor yang ditentukan.

2. Pendidikan ibu adalah jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah

ditempuh ibu.

3. Asupan energi dan protein adalah konsumsi pangan balita yang mengandung energi dan protein yang tercatat pada saat dilakukan record

oleh peneliti

4. Status gizi balita adalah keadaan tubuh balita dinilai dari pengukuran

(52)

3.6 Aspek Pengukuran

Menurut Azwar (2010) pengukuran adalah sebagai suatu prosedur

pemberian angka (kuantifikasi) terhadap atribut atau variabel sepanjang garis kontinum. Dengan demikian secara sederhana pengukuran dapat dikatakan

sebagai suatu prosedur membandingkan antara atribut yang hendak diukur dengan alat ukurnya (Suprananto, 2012). Dalam hal ini yang akan diukur adalah pendidikan ibu pengetahuan ibu, sikap ibu, pemberian konsumsi protein, dan

status gizi balita.

1. Pendidikan Ibu

Pendidikan adalah suatu usaha mengembangkan suatu kepribadian dan kemampuan di dalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Tingkatan pendidikan menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 adalah:

1. Pendidikan dasar/rendah ( SD-SMP/MTs) 2. Pendidikan Menengah (SMA/SMK)

3. Pendidikan Tinggi (D3/S1)

2. Ketersediaan pangan

Tingkat ketersediaan pangan secara kualitatif diperoleh berdasarkan

jawaban responden terhadap pertanyaan dari kuesioner yang disusun oleh Bickel, dkk (Tambunan, 2010). Untuk keluarga yang memiliki anak balita

dikategorikan sebagai berikut:

a. Terjamin : jika ≤ 2 dari 18 pertanyaan yang ada, diantarnya dijawab dengan sering/kadang kadang : Ya, dan hampir setiap bulan/beberapa

(53)

b. Rawan kelaparan tingkat ringan : jika 3-7 dari pertanyaan yang ada diantaranya dijawab dengan sering/kadang kadang, ya dan hampir setiap

bulan tetapi tidak setiap bulan.

c. Rawan kelaparan tingkat sedang : jika 8-12 dari 18 pertanyaan yang ada

diantaranya dijawab dengan sering/kadang kadang, ya dan hampir setiap bulan tetapi tidak setiap bulan.

d. Rawan pangan pangan tingkat berat : jika 13-18 pertanyaan yang ada

diantaranya dijawab dengan; sering/kadang kadang, ya dan hampir setiap bulan tetapi tidak setiap bulan

3. Kecukupan Energi Dan Protein

Asupan energi dan protein diperoleh dari metode record sebelum dilakukan wawancara. Asupan energi dan protein dibandingkan dengan

Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2013. Untuk mengetahui jumlah asupan energi dan protein individu menggunakan rumus :

Kgij = Bij / 100 x Gij Dimana:

Kgij : kandungan zat gizi – i dalam bahan makanan

Bij : berat makanan i yang dikonsumsi

Gij : kandungan zat gizi dalam 100 gr bahan makanan

Untuk mengetahui tingkat konsumsi energi dan protein menggunakan rumus :

Tingkat konsumsi protein : ( ) 100%

(54)

Angka kecukupan energi dan protein (AKE dan AKP) dihitung dengan menggunakan koreksi berat badan, sedangkan untuk mengetahui

kategori tingkat energi dan protein dapat dilihat pada tabel :

Tabel 3.1 Tingkat Kecukupan Energi Dan Tingkat Kecukupan Protein

No. Tingkat Kecukupan

Energi (% AKE)

Kategori Tingkat Kecukupan

Protein (% AKP)

1. < 70 % Defisit Berat < 80%

2. 70 - < 100% Defisit Kurang 80 - < 100 %

3. 100 - <130 % Defisit Sedang 100 - < 120 %

4. ≥ 130 % Normal/Baik ≥ 120 %

Sumber : Studi Diet Total (SDT), 2014

4. Status Gizi

Status gizi dengan indikator BB/U

Kategorik : Z- score <-3 SD : Sangat Kurang Z- score -3 SDs/d < -2 SD : Kurang

Z- score -2 SD s/d 2 SD : Baik

Z- score >2 SD : Gizi Lebih

Status gizi dengan indikator TB/U atau PB/U

Kategorik : Z- score < -3 SD : Sangat Pendek Z- score -3 SD s/d < -2 SD : Pendek Z- score -2 SD s/d 2 SD : Normal

Z- score >2 SD : Tinggi Status gizi dengan indikator BB/TB

Kategorik : Z- score < -3 SD : Sangat Kurus Z- score -3 SD s/d <-2 SD : Kurus

(55)

Z- score -2 SD s/d 2 SD : Normal Z- score > 2 SD : Gemuk

Kemenkes, 2010).

3.7 Teknik Pengolahan Dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan tahapan sebagai

berikut:

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Peneliti mengolah data dengan tahap editing data, tahap dimana peneliti memeriksa kembali data yang telah terkumpul untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah baik

2. Coding (Pemberian Kode)

Dalam tahap ini, penulis memberikan kode pada data untuk

menterjemahkan data ke dalam kode-kode yang biasanya dalam bentuk angka.

3. Tabulating (Data entry)

Dalam tahap ini peneliti mengolah data dengan memasukan data dalam sebuah tabel agar mudah dibaca. Dalam membuat tabulasi data, penulis

menggunakan tabel silang. Tabel silang digunakan untuk mempermudah menggambarkan keadaan ketersediaan pangan di pengungsian dan keadaan

(56)

4. Interpretasi data

Membuat definisi dengan menjalankan data-data yang terdapat dalam tabel

untuk mencari maknanya secara lebih luas dengan menghubungkan jawaban dari responden dengan hasil data yang lain.

3.7.2 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dengan melihat persentase data yang terkumpul dan disajikan dalam tabel-tabel

distribusi frekuensi, kemudian dicari besar persentase jawaban masing-masing responden selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori

(57)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Pengungsian

Kabupaten Karo adalah salah satu Kabupaten di provinsi Sumatera Utara, berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97 persen dari luas Provinsi Sumatera Utara

(BPS Kabupaten Karo,2012). Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan

dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi aktif (Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak) terletak di wilayah ini sehingga

rawan gempa vulkanik.

Salah satu dari gunung berapi yang aktif saat ini adalah gunung sinabung. Akibat dari letusan gunung berapi tersebut menyebabkan masyarakat yang tinggal

tidak jauh dari lokasi gunung berapi terpaksa harus meninggalkan desanya untuk mengungsi. Tempat pengungsian tersebut tersebar dibergai kawasan di radius 7

Km dari kaki gunung sinabung dan terdapat 9 titik pengungsian dengan jumlah 9.323 jiwa.

Para pengungsi yang berasal Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo

merupakan kecamatan yang terkena dampak langsung erupsi Gunung Sinabung. Pengungsi dari Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo terdiri dua desa yaitu

(58)

Berastagi Kabupaten Karo. Mereka berada di posko pengungsian tersebut sejak bulan Juni 2015.

Hasil pertanian utama adalah berbagai jenis sayur (cabe merah, tomat, terong, sawi, buncis, wortel), buah (jeruk siam, pisang, alpukat, jambu biji, jambu air,

nenas, markisa, langsat, salak, sirsak, pepaya, nangka), tanaman palawija (jagung, ubi jalar, kacang tanah), perkebunan rakyat (kopi, coklat, tembakau, kelapa), serta padi ladang (BPS Kabupaten Karo, 2012). Pelayanan kesehatan seperti

puskesmas, puskesmas pembantu, poskesdes, serta posyandu tidak dapat menjalankan fungsinya seperti biasa sejak terjadi erupsi. Namun puskesmas

menugaskan beberapa petugas kesehatan seperti bidan untuk dapat bertanggung jawab atas kesehatan warga di posko pengungsian.

Di posko pengungsian Jambur KORPRI terdiri dari 265 KK, dengan jumlah

penduduk sebanyak 1.041 jiwa yang terdiri dari 520 jiwa penduduk laki-laki dan 521 jiwa penduduk perempuan dan dengan jumlah anak balita sebanyak 95.

Pengolahan makanan di posko pengungsian jambur korpri dilakukan di dapur umum yang terdapat di dalam posko yaitu dapur yang dimiliki jambur korpri.

4.2 Karakteristik Ibu Balita

(59)

Tabel 4.1 Distribusi Ibu Balita Menurut Pendidikan, Pekerjaan Dan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Karakteristik ibu balita N %

3. Pendapatan keluarga Rp ≤ 1.600.000

besar berjumlah Rp ≤ 1.600.000,00 yaitu 93 keluarga (97.9 %).

4.3 Karakteristik Balita

(60)

Tabel 4.2 Distribusi Balita Menurut Umur, dan Jenis Kelamin Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa balita menurut umur, lebih banyak pada kelompok umur 12 – 36 bulan yaitu sebanyak 52 balita (54,7%), jenis

kelamin lebih banyak pada perempuan yaitu 48 balita (50,5%).

4.4 Ketersediaan Pangan

Dari hasil penelitian dapat dilihat ketersediaan pangan yang ada di posko

pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Distribusi Ketersediaan Pangan di posko pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Ketersediaan Pangan N %

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa ketersedian pangannya berada pada tingkat kelaparan sedang sebanyak 19 keluarga (20,0%), tingkat kelaparan

(61)

Tabel 4.4 Distribusi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pendidikan Ibu

Ketersediaan Pangan Jumlah

Kelaparan

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat tingkat pendidikan ibu berada pada

kelompok tidak sekolah/tidak tamat SD yaitu 5 orang dengan kelaparan tingkat ringan sebanyak 3 keluarga (60,0 %), kelaparan tingkat sedang 2 keluarga (40,0%). Pada kelompok SD yaitu 12 orang dengan tingkat kelaparan ringan

sebanyak 10 keluarga (83,3 %), kelaparan tingkat sedang sebanyak 2 keluarga (16,7 %). Pada kelompok SMP yaitu 19 orang dengan tingkat kelaparan ringan

sebanyak 13 keluarga (68,4%) dan tingkat kelaparan sedang sebanyak 6 keluarga (31,6%). Pada kelompok SMA yaitu 57 orang dengan tingkat kelaparan ringan sebanyak 48 keluarga (84,2%), kelaparan tingkat sedang sebanyak 9 keluarga

(62)

Tabel 4.5 Distribusi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pekerjaan ibu

Ketersediaan Pangan Jumlah

Kelaparan

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat sebagian besar tingkat pekerjaan ibu berada pada kelompok petani yaitu 93 orang dengan kelaparan tingkat ringan

sebanyak 74 orang (79,6%), 19 orang (20,4%) kelaparan tingkat ringan.

Tabel 4.6 Distribusi Ketersediaan Pangan Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Pendapatan Keluarga

Ketersediaan Pangan Jumlah

Kelaparan

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat tingkat pendapatan keluarga berada pada

(63)

4.5 Kecukupan Energi Protein

Dari hasil penelitian dapat dilihat kecukupan energi protein pada balita yang

ada di posko pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo pada tabel 4.7

Tabel 4.7 Distribusi Kecukupan Energi Dan Protein Pada Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo kecukupan energi berada pada kategori normal/baik yaitu sebanyak 37 balita (38,9%),kategori sedang sebanyak 35 balita (36,8%), kategori kurang sebanyak 21

balita (22,1%) dan kategori berat hanya sebanyak 2 balita (2,1%). Untuk tingkat kecupan protein dapat dilihat sebagian besar berada pada kategori normal/baik

(64)

Tabel 4.8 Distribusi Kecukupan Energi Berdasarkan Ketersediaan Pangan Pada Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Ketersediaan pangan

Tingkat kecukupan energi Jumlah Berat Kurang Sedang Normal

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tingkat ketersediaan pangan

paling banyak berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan 76 balita dengan tingkat kecukupan energi paling tinggi berada pada kategori sedang yaitu 31 balita (40,8%), kategori normal sebanyak 21 balita (32,9%), kategori kurang sebanyak

18 balita (23,7%) dan kategori berat sebanyak 2 balita (2,6%).

Tabel 4.9 Distribusi Kecukupan Protein Berdasarkan Ketersediaan Pangan Pada Balita Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Ketersediaan pangan

Tingkat Kecukupan Protein Jumlah Berat Kurang Sedang Normal

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tingkat ketersediaan pangan paling

banyak berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan 76 balita dengan tingkat kecukupan protein paling tinggi berada pada kategori normal yaitu 58 balita (76,3%), kategori sedang sebanyak 7 balita (9,2%), kategori kurang sebanyak 9

(65)

4.6 Status Gizi Balita

Ada 3 indikator penelitian status gizi balita berdasarkan indeks BB/U, TB/U,

BB/TB dapat dilihat pada tabel 4.16

Tabel 4.10 Distribusi Status Gizi Balita Berdasarkan Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Dan Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB), Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Status gizi balita (BB/U) N %

Status gizi balita (TB/U)

Sangat pendek

Status gizi balita (BB/TB)

Sangat kurus balita (BB/U) berada pada kategori baik yaitu sebanyak 39 balita (41,1%), tetapi

masih ditemukan kategori buruk sebanyak 12 balita (12,6%). Status gizi balita (TB/U) berada pada kategori sangat pendek yaitu sebanyak 29 balita (30,5%) dan kategori normal yaitu sebanyak 33 balita (34,7%). Status gizi balita (BB/TB)

berada pada kategori normal yaitu sebanyak 59 balita (61,1%), kategori sangat kurus sebanyak 7 balita (7,4%), kategori kurus sebanyak 29 balita (30,5%), dan

(66)

Tabel 4.11 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pendidikan Ibu

Status Gizi Balita (BB/U) Jumlah

Buruk Kurang Baik

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat sebagian besar pendidikan ibu berada

pada kelompok SMA yaitu 57 balita dengan status gizi baik sebanyak 18 balita (31,6%), status gizi kurang sebanyak 28 balita (49,1%).

Tabel 4.12 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pendidikan Ibu

Status Gizi Balita (TB/U) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat sebagian besar pendidikan ibu berada

(67)

Tabel 4.13 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Pendidikan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pendidikan Ibu

Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat sebagian besar pendidikan ibu berada pada kelompok SMA yaitu 57 balita dengan status gizi normal sebanyak 27 balita

(47,4%), status gizi kurus sebanyak 24 balita (42,1%), status gizi gemuk sebanyak 1 balita (1,8%), dan status gizi sangat kurus sebanyak 5 balita (8,8%).

Tabel 4.14 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pekerjaan Ibu Status Gizi Balita (BB/U) Jumlah

Buruk Kurang Baik

N % N % n % n %

1. PNS/TNI/

POLRI/honorer 0 0 1 50,0 1 50,0 2 100,0

2. Buruh Tani 12 12,9 43 46,2 38 40,9 93 100,0

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat pekerjaan ibu berada pada kelompok petani yaitu 93 balita dengan status gizi baik sebanyak 38 balita (40,9%), status

(68)

Tabel 4.15 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusing Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pekerjaan Ibu

Status Gizi Balita (TB/U) Jumlah

Sangat pendek

Pendek Normal

n % N % n % n %

1. PNS/TNI/

POLRI/honorer 0 0 1 50,0 1 50,0 2 100,0

2. Buruh Tani 29 31,2 32 34,4 32 34,4 93 100,0

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat pekerjaan ibu berada pada kelompok

petani yaitu 93 balita dengan status gizi pendek sebanyak 32 balita (34,4) dan normal sebanyak 32 balita (34,4%), status gizi sangat pendek sebanyak balita

(31,2%).

Tabel 4.16 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pekerjaan Ibu Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah

Sangat Kurus

Kurus Normal Gemuk

n % N % n % n % n %

1. PNS/TNI/

POLRI/honorer 0 0 0 0 2 100,0 0 0 2 100,0

2. Buruh Tani 7 7,5 29 31,2 56 60,2 1 1,1 93 100,0

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat pekerjaan ibu berada pada kelompok petani yaitu 93 balita dengan status gizi normal sebanyak 56 balita (60,2%), status

(69)

Tabel 4.17 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pendapatan Keluarga

Status Gizi Balita (BB/U) Jumlah

Buruk Kurang Baik

N % N % n % N %

1 Rp≤1.600.000 12 12,9 43 46,2 38 40,9 93 100,0

2 Rp>1.600.000 0 0 1 50,0 1 50,0 2 100,0

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat pendapatan keluarga berada pada kelompok Rp≤ 1.600.000 yaitu 93 balita dengan status gizi baik sebanyak 38 balita (40,9%), status gizi kurang sebanyak 43 balita (46,2%), dan status gizi

buruk sebanyak 12 balita (12,9%).

Tabel 4.18 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Pendapatan Keluarga

Status Gizi Balita (TB/U) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat pendapatan keluarga berada pada

kelompok Rp≤ 1.600.000 yaitu 93 balita dengan status gizi pendek sebanyak 32 balita (34,4%) dan normal sebanyak 32 balita (34,4%), status gizi sangat pendek sebanyak 29 balita (31,2%).

Tabel 4.19 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Pendapatan Keluarga Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No

Penghasilan Keluarga

Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah

(70)

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat pendapatan keluarga berada pada kelompok < Rp 1.600.000 yaitu 93 balita dengan status gizi normal sebanyak 56

balita (60,2%), status gizi kurus sebanyak 29 balita (31,2%), status gizi sangat kurus sebanyak 7 balita (7,5%), dan status gizi gemuk sebanyak 1 balita (1,1%).

Tabel 4.20 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat sebagian besar ketersediaan pangan berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan yaitu 76 balita dengan keadaan

status gizi buruk sebanyak 10 balita (13,2%), status gizi kurang sebanyak 37 balita (48,7%), dan status gizi baik sebanyak 29 balita (38,2%).

Tabel 4.21 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

(71)

sangat pendek sebanyak 22 balita (28,9%), status gizi normal sebanyak 28 balita (36,8%) dan pendek sebanyak 26 balita (34,2%).

Tabel 4.22 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Ketersediaan Pangan Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No. Ketersediaan Pangan

Status Gizi Balita (BB/TB) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat sebagian besar ketersediaan pangan berada pada kelompok kelaparan tingkat ringan yaitu 76 balita dengan keadaan status gizi normal sebanyak 45 balita (59,2%), status gizi kurus sebanyak 25 balita

(32,9%), status gizi sangat kurus sebanyak 6 balita (7,9%).

Tabel 4.23 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Kecukupan Energi Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Tingkat kecukupan

energi

Status gizi (BB/U) Jumlah

Buruk Kurang Baik

Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi

paling tinggi berada pada kategori normal sebanyak 37 balita dengan status gizi (BB/U) banyak pada kelompok kurang sebanyak 17 balita (45,9%), sedangkan

(72)

Tabel 4.24 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Kecukupan Energi Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Tingkat Kecukupan

Energi

Status gizi (TB/U) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi paling banyak berada pada kategori normal sebanyak 37 balita dengan status gizi

(TB/U) paling tinggi pada kategori normal yaitu sebanyak 13 balita (35,1%), kategori sangat pendek dan pendek adalah sebanyak 12 balita (32,4%) .

Tabel 4.25 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) Berdasarkan Kecukupan Energi Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Tingkat kecukupan

energi

Status gizi (BB/TB) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan energi

(73)

Tabel 4.26 Distribusi Status Gizi Balita (BB/U) Berdasarkan Kecukupan Protein Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Tingkat Kecukupan

Protein

Status gizi (BB/U) Jumlah

Buruk kurang baik

Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan protein

banyak pada kategori normal yaitu 72 balita berada pada status gizi kurang yaitu sebanyak 35 balita (48,6%), kategori baik yaitu sebanyak 32 balita (44,4%), kategori buruk sebanyak 5 balita (6,9%).

Tabel 4.27 Distribusi Status Gizi Balita (TB/U) Berdasarkan Kecukupan Protein Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

No Tingkat kecukupan

protein

Status gizi (TB/U) Jumlah

Sangat

Berdasarkan tabel 4.27 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan protein

banyak pada kategori normal yaitu 72 balita berada pada status gizi pendek yaitu sebanyak 25 balita (34,7%), kategori sangat pendek sebanyak 17 balita (23,6%)

(74)

Tabel 4.28 Distribusi Status Gizi Balita (BB/TB) berdasarkan kecukupan protein Di Posko Pengungsian KORPRI Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

Berdasarkan tabel 4.28 dapat dilihat bahwa tingkat kecukupan protein banyak pada kategori normal yaitu 72 balita, berada pada status gizi normal yaitu

(75)

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Ketersediaan Pangan Keluarga di Pengungsian

Menurut Almatsier, (2002) Penyediaan pangan adalah pengadaan bahan makanan dari proses memilih dan pengolahan makanan. Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal dimulai dengan penyediaan pangan yang

cukup. Penyediaan pangan yang cukup diperoleh melalui produksi pangan dalam negeri melalui upaya pertanian dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk

pauk, sayur-mayur, dan buah-buahan. Pangan dalam keluarga dipengaruhi oleh ketersediaan, distribusi dan konsumsi, dimana penyediaan pangan mencakup kualitas dan kuantitas bahan pangan untuk memenuhi standar kebutuhan energi

bagi individu agar mampu menjalankan aktifitas sehari-hari (Dinkes Prop Sumut, 2006).

Dari hasil penelitian pada tabel 4.6 dengan dengan ketersediaan pangan berdasarkan pendapatan keluarga dapat dilihat bahwa terdapat 74 keluarga balita (79,6%) dengan kelaparan tingkat ringan yang berpendapatan Rp ≤ 1.600.000,-

dengan nilai pendapatan rata-rata Rp 800.000,- sampai dengan Rp 1.000.000,- per bulan. Hal tersebut dikarenakan mayoritas dari pekerjaan orang tua balita adalah

sebagai buruh tani. Hasil pendapatan per bulan yang mereka pergunakan hanya untuk biaya sekolah dan jajanan anak mereka. Oleh karena itu hasil pendapatan tidak mereka gunakan untuk memenuhi pangan mereka.

Tingkat konsumsi pangan anak balita dipengaruhi oleh persediaan pangan keluarga. Tidak cukupnya ketersediaan pangan keluarga menunjukkan adanya

(76)

kebutuhan pangan, baik dari jumlah maupun mutu gizinya bagi setiap anggota keluarga belum terpenuhi, terutama anak balita yang merupakan satu golongan

rawan. Status gizi anak balita sangat rentan terhadap perubahan status pangan keluarga, dan status gizi anak balita merupakan salah satu indikator yang dipakai

untuk menilai status gizi masyarakat (Soekirman, 2000).

Saat penelitian ini dilaksanakan, sejak bulan Juni 2015 para pengungsi mendapat bantuan makanan dari pemerintah khususnya bantuan sembako pangan,

yang dikirimkan 2 kali dalam seminggu. Dalam sehari mereka menggunakan bahan sembako makanan untuk 3 kali makan (pagi, siang dan malam) seperti

beras sebanyak 90 kg, untuk sayuran mereka menghabiskan 180 kg sayuran dengan berbeda jenis sayur. Untuk jenis ikan mereka tidak setiap hari mengonsumsi ikan, namun dalam seminggu mereka mengonsumsinya, sekali

penggunaan ikan sebanyak 120 kg untuk 3 kali makan. Ketersediaan pangan yang melimpah bukan menjadi ukuran tidak terjadinya masalah dalam kelaparan yang

ada selama dipengungsian, karena mulai awal tahun 2016 mereka mengalami keterlambatan dalam bantuan sembako pangan dari pemerintah oleh sebab itu para pengungsi mengalami kelaparan tingkat ringan sebanyak 76 keluarga (80,0%).

Jika dilihat dari hasil penelitian pada tabel 4.3 yang menunjukan gambaran pada kondisi ketersediaan pangan di pengungsian cukup mengkhawatirkan, dan

terjadi kelaparan pada tingkat ringan dan sedang, sehingga warga dipengungsian membatasi asupan pangan mereka, agar mereka dapat membagi pangan secara merata demi kelangsungan kehidupan mereka. Hal itu dilakukan setelah awal

Gambar

Gambar 2. Penulis saat wawancara dengan ibu-ibu yang bertugas memasak di dapur umum posko pengungsian
Gambar 3. Penullis saat melakukan penimbangan berat badan balita
Gambar 5. Keadaan didalam posko pengungsian
Tabel 3.1 Tingkat Kecukupan Energi Dan Tingkat Kecukupan Protein
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : status gizi balita dengan indeks berat badan menurut umur (BB/U) yang mengalami gizi kurang sebanyak 13.8% sedangkan sisanya mengalami gizi baik sebanyak 86.2%;

Status gizi anak balita diukur berdasarkan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) dengan data yang diperoleh dari kuisioner meliputi identitas diri dari

Asupan zat gizi (energi dan protein) dipengaruhi oleh ketersediaan pangan. ditingkat keluarga dan jika tidak cukup dapat dipastikan konsumsi

Selama berada di pengungsian, apakah pernah ibu atau anggota keluarga lainnya, tidak makan selama sehari dikarenkan pangan yang ada tidak cukup dan ketiadaan uang

Selain itu juga diperoleh bahwa nilai Z-Score untuk indeks antropometri berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), berat badan menurut tinggi

Subjek penelitian yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah “Model Penentuan Status Gizi Balita Di Puskesmas ” dengan indeks berat badan menurut umur (BB/U), tinggi

Status gizi balita dinilai menurut 3 indeks, yaitu Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)... 1) BB/U adalah

Ada sembilan atribut yaitu jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, berat badan menurut tinggi bb/tb, z- score bb/tb, tinggi badan menurut umur tb/u, z-score tb/u, z-score berat