Kelompok 7
Hilman Syarifuddin Fadil Muhammad Gibran Badrulzaman Irmayanti Mandasari
Delvita Jul Teguh A
Dinasti merupakan kata yang sering digunakan untuk menggambarkan bagaimana kekuatan para penguasa atau raja di zaman kerajaan. Penguasa terdahulu menyebut masa kekuasaan sebagai dinasti, misalnya dinasti ayyubiyah, dinasti ming, dinasti han dan masih banyak lagi dinasti lainnya lagi. Dinasti ini merupakan kekuasaan politik yang mengutamakan
kekeluargaan, kekerabatan dan golongannya. Rakyat hanya sebagai penonton kekusaan. Pemimpin memiliki otoritas yang sangat besar, powerfull dalam memimpin.
Di zaman modern ini, dinasti itu sudah dikatakan basi. Apalagi di Indonesia yang menganut sistem demokrasi seharusnya sudah jauh-jauh ditinggalkan, karena prinsip demokrasi adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.Kekuasaan ada di tangan rakyat. Rakyat memegang kendali melalui hak pilih yang dimilikinya.
Namun di era demokrasi sekarang ini, politik dinasti juga masih tetap berlaku meskipun sudah ada partai politik ataupun pemilihan langsung. Politik dinasti itu bahasa lainnya adalah nepotisme. Para pejabat politik di negeri ini sedang memperaktekkan kebiasaan para raja terdahulu. Bisa dilihat bagaimana penguasa baik di pusat maupun daerah berlomba-lomba untuk mengangkat sanak keluarga, saudara, kerabat dan orang-orang dekat mereka untuk mengisi jabatan-jabatan di wilayah kekuasaannya.
Daftar Pustaka
http://dedetzelth.blogspot.co.id/2013/03/politik-dinasti-mewarnai-otonomi-daerah_23.html.
http://nasional.kompas.com/read/2015/07/21/17055371/Politik.Dinasti. Sebab.atau.Akibat.?page=all (analisis dan pendapat ahli).
http://pukapaku.com/pilkada-politik-dinasti-dan-masa-depan-demokrasi/ (analisis dan pendapat ahli).
http://www.kppod.org/index.php/en/berita/berita-media/274-meretas-politik-dinasti-kepala-daerah (analisis dan pendapat ahli).
http://nasional.harianterbit.com/nasional/2015/07/09/34736/25/25/Leg alkan-Politik-Dinasti-MK-Telah-Cegah-Perbaikan-Pemerintahan-di-Daerah (analisis dan pendapat ahli).