• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum pengamatan mikroskopis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "laporan praktikum pengamatan mikroskopis"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan judul “Pengamatan

Mikroskopis” yang disusun oleh:

nama : Astuti

NIM : 1414041001

kelas / kelompok : Pendidikan Biologi/ III

telah diperiksa oleh Asisten dan Koordinator Asisten maka dinyatakan diterima.

Makassar, Desember 2014 Koordinator Asisten Asisten

Djumarirmanto, S.Pd Nur Indah Sari NIM :1214041027

Mengetahui,

Dosen Penanggungjawab

Drs. H.Hamka L,M.Si

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bila hanya melihat dengan kasat mata terkadang kita berpikir bahwa mahkluk hidup merupakan ciptaan yang begitu sederhana. Atau misalnya kita melihat diri kita sendiri yang penuh dengan kekurangan dan kesederhanaan padahal Allah swt. telah menciptakan makhluk-Nya dengan begitu sempurnanya.

Sistem tubuh makhluk hidup diciptakan sangat kompleks dan struktural yang membuatnya dikenal sebagai unit yang memiliki keberagaman dan keunikan. Keberagaman dan keunikan ini dapat dilihat dari unit-unit penyusun tubuh makhluk hidup tersebut.

Makhluk hidup tersusun dari unit terkecil sampai membentuk unit terbesar yang bernama individu. Unit terkecil seluruh makhluk hidup dikenal dengan nama sel yang memiliki struktur yang khas yang sebagai pengatur aktivitas individu tersebut. Sel-sel ini juga bekerja di sebuah sistem yang dikenal dengan istilah jaringan yang merupakan kumpulan atau unit yang merupakan konsistensi dari sel-sel tersebut.

Jaringan sebagai penyusun organ tubuh makhluk hidup memiliki jenis yang sangat beragam dan sel penyusunnya memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi sehingga diperlukan suatu pengamatan untuk mengetahui bentuk yang sebenarnya dari jaringan tersebut dan apa sebenarnya yang menyebabkan perbedaan bentuk satu jaringan dengan jaringan yang lainnya.

(3)

B. Tujuan

Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tumbuhan dan hewan.

C. Manfaat

1. Mahasiswa dapat melihat secara langsung struktur dan jaringan pada tumbuhan dan hewan dengan bantuan mikroskop.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jaringan adalah kumpulan sel yang berhubungan erat satu sama lain mempunyai struktur fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan adalah histologi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ. (Tim Dosen Biologi Dasar,2014).

Sel-sel tumbuhan merupakan unit morfologi yang menyusun tubuh tumbuhan. Masing-masing sel diliputi oleh dindingnya dan saling berlekatan dengan adanya zat interseluler. Adanya penyatuan tersebut, menyebabkan terbentuknya kelompok-kelompok sel yang dapat dibedakan baik dari struktur maupun fungsinya. Kelompok - kelompok sel tersebut disebut jaringan. (Muhammadiah,2013).

Menurut Tim Dosen Biologi Dasar (2013), jaringan penyusun tubuh tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan atas dua bagian menurut usianya:

1. Jaringan Muda (Meristem atau Titik Tumbuh)

Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang masih embrional, dindingnya tipis, kaya akan plasma, vakuolanya kecil-kecil. Sel-sel jaringan ini bila dilihat dari segala arah kurang lebih sama besar, jadi bentuk sel seperti kubus. Jaringan meristem berfungsi untuk membelah dan berdeferensiasi menjadi sel-sel jaringan dewasa. Dan itulah, maka jaringan meristem selalu membelah atau berkembangbiak. Menurut letak dan asal pertmbuhan meristem, jaringan meristem dapat dibedakan atas dua:

a. Meristem primer (titik tumbuh primer atau promeristem) b. Meristem sekunder (titiik tumbuh sekunder atau kambium) 2. Jaringan Dewasa (Jaringan Tubuh Tua)

(5)

a. Jaringan Dasar (Parenkim)

Parenkim merupakan sel yang hidup, dinding tipis, bentuk sel bermacam-macam, antara lain isodiametris, bulat seperti tiang, seperti bunga karang, seperti bintang.

b. Jaringan Penutup (Epidermis)

Epidermis merupakan selubung yang meliputi seluruh tubuh tumbuhan sebelum mengalami pertumbuhan sekunder. Biasanya sel-sel epidermis ini hanya terdiri atas satu sel saja yang tersusun rapat sehingga seringkali dapat dilepaskan berupa kulit yang tipis.

c. Jaringan Mekanik (Jaringan Penguat)

Makin besar tubuh suatu tumbuhan, maka tubuhnya semakin kuat. Kekuatan dari tumbuhan disebabkan karena adanya tegangan dari dinding sel sebagai akibat adanya tegangan turgir pada sel-sel jaringan tubuh tumbuhan. Jaringan mekanik dibedakan atas dua yaitu kolenkim san sklerenkim.

d. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkutan ini terdiri dari sel-sel yang bentuk dan susunannya sesuai dengan tugasnya sebagai tempat berlangsungnya pengangkutan yaitu terdiri dari sel-sel yang telah mengalami fusi dan berderet menurut arahnya pengangkutan. Jaringan pengankutan dibedakan atas 2, yaitu jaringan buluh tapis (floem) dan jaringan pembuluh kayu (xilem).

Menurut Hernawati (2008), jaringan epitel terdiri dari susunan sel-sel yang letaknya berdekatan dan disatukan oleh bahan antar sel (intercelular substance). Epitel di satu sisi mempunyai permukaan bebas dan di sisi lain berbatasan dengan jaringan lain di bawahnya. Jaringan epitel merupakan suatu lapisan yang sangat rapat susunan sel selnya dan biasanya membatasi tubuh dengan lingkungannya baik sebelah luar maupun sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah, dan lain-lain. Ciri-ciri jaringan epitel, yaitu:

(6)

2. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya sitoplasma dengan tujuan tertentu.

3. Lazimnya berdiri pada membran basal (lamina basalis, membrana proporia)

4. Jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya.

Jaringan pengikat merupakan jenis kedua dari jaringan dasar, yang berfungsi sebagai penopang, menghubungankan dan mengisi celah antar jaringan dengan ciri-ciri yaitu: terdiri dari bermacam-macam sel, terdapat substansi seluler dan berasal dari jaringan mesenkim (Tim Pengajar Biologi Dasar UNDIP,2004).

(7)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Hari : Rabu, 24 Desember 2014 Waktu : 07.30 sd 9.10 WITA

Tempat : Green House Jurusan Biologi FMIPA UNM B. Alat dan Bahan

Alat:

1. Mikroskop

2. Lap kasar dan lap halus Bahan:

1. Preparat awetan pada daun dikotil, preparat awetan batang monokotil pada

Zea mays, preparat awetan akar monokotil pada akar Helianthus annuss,

2. Preparat awetan sel purkinje pada otak kecil, preparat awetan otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

C. Langkah Kerja

1. Jaringan tumbuhan

b. Menyiapkan mikroskop berdasarkan aturan tata cara penggunaannya. c. Mengambil preparat awetan pada daun dikotil, preparat awetan batang

monokotil pada Zea mays, preparat awetan akar monokotil pada akar

Helianthus annuss,

d. Mengamati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun akar,batang, dan daun tersebut.

e. Menggunakan pembesaran 4x untuk melihat preparat secara keseluruhan, kemudian mengganti dengan pembesaran 10x untuk mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.

f. Menggambar jaringan ketiga organ tersebut secara keseluruhan dan menyebutkan bagian-bagiannya.

(8)

h. Mempelajari fungsi masing-masing jaringan yang menyusun organ tumbuhan tersebut.

2. Jaringan hewan a. Jaringan saraf

1) Mengamati sel purkinje pada preparat awetan otak kecil.

2) Menggambar dan memberi keterangan bagian-bagian yang terlihat. 3) Meminta petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada

lapisan ganglion yang terdiri atas selapis sel purkinje berbentuk botol, ini pucat dan besar, nukleolus kecil dan gelap.

4) Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar yang telah disediakan

b. Jaringan otot

1) Mengamati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot jantung dengan perbesaran kuat.

2) Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel otot, bentuk, dan letak intinya serta arah serabutnya.

(9)
(10)
(11)

Jaringan Otot Polos

www.google.co m

1. Nukleus

B. Pembahasan

1. Jaringan Tumbuhan a. Batang Monokotil

1) Epidermis, berfungsi sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya.

2) Xilem, untuk mengangkut air dan garam-garam mineral dari tanah keseluruh bagian tumbuhan.

3) Floem, berfungsi dalam pengangkutan hasil fotosintesis. Pada batang monokotil tidak terdapat cambium sehingga batang tidak dapat membesar dan bercabang.

4) Korteks, terdiri dari sel parenkim, terletak dibagian dalam epidermis dan berfungsi sebagai area cadangan makanan.

b.

Akar Monokotil

Struktur akar monokotil:

1)Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman Dikotil.

2)Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman Dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki kambium. 3) Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xilem dan floem

yang berselang-seling. c. Daun Monokotil

(12)

1) Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutupi permukaan atas dan bawah daun. Berfungsi untuk mencegah penguapan air dan pertukaran gas.

2) Jaringan palisade sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat klorofil.

3) Jaringan bunga karang (spons) mempunyai susunan yang renggang (ada ruang antar sel ).

4) Xilem terdapat di tulang daun. Xilem berfungsi mengangkut unsur hara dan garam-garam mineral dari tanah ke seluruh bagian tumbuhan akan tetapi lebih dikhususkan pada daun sebagai bahan mentah fotosintesis.

5) Floem terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti batangnya. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

6) Stomata terdapat pada epidermis, berfungsi sebagai celah keluar masuknya gas.

d. Daun dikotil

1) Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutupi permukaan atas dan bawah daun. Berfungsi untuk mencegah penguapan air dan pertukaran gas.

2) Jaringan palisade sebagai tempat terjadinya fotosintesis dan tempat klorofil.

3) Jaringan bunga karang (spons) mempunyai susunan yang renggang (ada ruang antar sel).

4) Sel penjaga merupakan dua sel khusus yang membatasi stomata yang berfungsi dalam pertukaran gas dan peguapan.

5) Stomata terdapat pada epidermis, berfungsi sebagai celah keluar masuknya gas.

(13)

fotosintesis. Floem terdapat di tulang daun dan mempunyai susunan seperti batangnya. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.

2. Jaringan Hewan

a. Jaringan saraf

Bagian-bagian saraf:

1) Neurit/akson merupakan tonjolan sitoplasmik yang muncul dari badan sel saraf yang berfungsi membawa impuls-impuls meninggalkan badan sel saraf.

2) Dendrit merupakan tonjolan sitoplasmik yang muncul dari badan sel saraf, berukuran pendek (kurang dari satu mm), berjumlah banyak, dan bercabang-cabang. Berfungsi membawa impuls ke badan saraf.

3) Mitokondria berfungsi sebagai pabrik energi sel yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

4) Badan nissl berfungsi mensintesis protein

5) Sel schwan berfungsi sebagai pelindung dan penyedia nutrisi.

6) Selaput meylin dan neurelema berfungsi sebagai isolator, pelindung, dan penyedia lemak.

7) Nodus renvier berfungsi untuk mempercepat impuls.

8) Nukleus berfungsi mengolah rangsangan untuk diteruskan ke sel saraf selanjutnya.

b. Otot jantung

(14)

1) Inti sel yaitu organel sel yang berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas di dalam sel.

2) Discus interkalaris yaitu daerah kontak dari ujung ke ujung. c. Otot lurik

Otot lurik terdiri atas berkas-berkas sel yang sangat panjang, yang memperlihatkan garis-garis melintang.Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak di tepi. Struktur anatomi penyusunnya yaitu 1) Inti sel berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas di dalam sel.

1) Pita gelap yaitu garis melintang pada otot lurik yang gelap.

2) Pita terang yaitu garis melintang pada otot lurik yang terang atau daerah terang pada otot lurik.

3) Miofibril yaitu serat-serat halus pada otot yanng di dalamnya terdapat protein kontraktil yang panjang sehingga otot dapat berkontraksi.

4) Sarkoplasma yaitu sitoplasma otot lurik. d. Otot polos

Otot polos berbentuk seperti spindel.Memiliki satu inti yang terletak di tengah. Struktur anatomi penyusunnya yaitu :

1) Inti sel berfungsi mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas dalam sel.

2) Sarkoplasma adalah sitoplasma otot polos.

3) Miofibril yaitu serat-sarat otot. Jaringan otot dapat berkontraksi karena di dalamnya terdapat protein kontraktil yang panjang yang berupa serat-serat halus, miofibril.

4) Membran sel berfiungsi melindungi bagian-bagian sel yang lebih dalam.

(15)

dewasa terdiri atas jaringan parenkim, jaringan pelindung (epidermis), jaringan penguat dan jaringan pengangkut. Jaringan tersebut menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan, yaitu akar, batang dan daun. Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akar monokotil, batang monokotil, daun tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan monokotil akar lembaganya mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran yang sama sehingga membentuk akar serabut. Pada batang tumbuhan monokotil epidermis terdiri atas selapis, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas dan tidak ditemukan adanya kambium serta berkas pembuluhnya tersebar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel epidermisnya tersusun rapat, terdapat korteks yang terdiri atas beberapa lapis sel, endodermis serta terdapat kambium antara xylem dan floem sehingga tumbuhan ini dapat membesar. Tipe daun monokotil kebanyakan unifasial, misanya iris jaringan pembuluh ada yang terdapat hanya satu deret sampai 2 deret. Kebanyakan daun monokotil terbentuk sklerenkim pada beberapa spesies terdapat serat daun yang penting dalam perdagangan dan letaknya berasosiasi dengan jaringan pembuluh dan ada pula yang terpisah dari jaringan pembuluh.

(16)
(17)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem merupakan jaringan yang selalu aktif membelah. Jaringan dewasa terdiri atas jaringan parenkim, jaringan pelindung (epidermis), jaringan penguat dan jaringan pengangkut. Jaringan tersebut menyusun berbagai organ tubuh tumbuhan, yaitu akar, batang dan daun.

Jaringan hewan terdiri atas jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan syaraf, jaringan otot yang kesemuanya mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Jaringan otot polos menyerupai benang-benang gelondong dan memiliki satu inti di tengah. Jaringan otot lurik terdapat garis terang dan gelap. Jaringan otot jantung bentuknya bercabang dan memiliki dua sampai tiga inti di tengah. Jaringan saraf tersusun atas dendrit, badan sel, intisel, dan akson. B. Saran

Adapun saran untuk praktikum selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Sebaiknya praktikan selanjutnya lebih teliti dalam mengamati struktur preparat yang diamati pada mikroskop.

2. Diharapkan kepada asisten agar dapat meningkatkan bimbingannya sehingga praktikan dapat melakukan pengamatan dengan baik dan benar. 3. Diharapkan kepada laboran agar menyediakan preparat awetan yang lebih

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Hernawati. 2008. Bahan Kuliah Struktur Hewan. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

Isnaeni, Wiwi. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius.

Muhammadiah, Asia. 2013. Bahan Ajar Anatomi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Tim Pengajar Biologi Dasar. 2004. Buku Ajar Biologi. Semarang: Fakultas Peternakan UNDIP.

Tim Dosen Biologi Dasar. 2013. Bahan Ajar Biologi Dasar Bagian Pertama.

Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.

Gambar

Gambar  Pembanding
Gambar  Pembanding

Referensi

Dokumen terkait

Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus).. Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu berasal dari kata chrome

Sel Rhoeo discolor yang ditetesi dengan air yang sebelumnya sudah ditetesi larutan gula 20%, sel tumbuhan tersebut akan kembali dalam keadaan hipertonis

menyimpulkan bahwa setiap mahluk hidup tersusun atas sel. Selanjutnya pada tahun 1885 seorang ilmuwan Jerman, Rudolf Virchow, mengamati bahwa sel dapat membelah diri dan

Pengamatan sediaan preparat pada jaringan epitel kubis selapis pada ginjal, otot lurik pada lidah tikus, otot polos pada usus tikus, jaringan tulang pada kambing.. Lakukan

Pada gambar di atas, ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu : - Dinding Sel - Epidermis - Nukleus - Membran inti - Sklereid.. Fungsi

Meskipun tampak lurik otot jantung mudah dibedakan dengan otot rangka dan tidak boleh disebut otot seranlintang jantung. Catatan: sel jaringan ikat yang mendampingi sel otot

Hal ini disebabkan struktur histologisnya yang berbeda,yaitu karena otot perempuan mempunyai lemak lebih banyak, maka kepadatan serabut- serabut otot per luas penampang melintang yang

Dengan demikian interaksi untuk terjadinya komunikasi antar sel-sel yang terletak dalam satu jaringan, ataupun sel-sel yang terletak pada jaringan yang berbeda sangat dibutuhkan untuk