• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemenangan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kemenangan Rakyat"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Sua ra Pem ba ru an

Kamis, 10 Juli 2014

Opi ni & Edi to ri al

A 11

Ha ri an Umum So re

Sua ra Pem ba ru an

Mu lai ter bit 4 Feb rua ri 1987 se ba gai ke lan jut an da ri ha ri an umum so re Si nar Ha rap an yang ter bit per ta ma 27 ap ril 1961.

Pe ner bit: pT Me dia in ter ak si Uta ma SK Men pen ri no mor 224/SK/MEn pEn/SiUpp/a.7/1987

Pre si den Di rek tur: Theo L Sam bua ga, Di rek tur: ran dolph La tu mah ina, Drs Luk man Dja ja MBa

Ala mat Re dak si: Be ri ta Sa tu pla za, lan tai 11

Jl Jend Ga tot Su bro to Kav 35-36 Ja kar ta-12950, Te le pon (021) 2995 7500, Fax (021) 5277 981

Be Ri tA SA tu Me DiA Hol DingS:Pre si dent Di rec tor: Theo L Sam bua ga, Chief exe cu ti ve of fi cer: Sa chin Go pal an, Di rec tor of Di gi tal Me dia: John ri a dy,

ge ne ral Af fairs & Fi nan ce Di rec tor: Luk man Dja ja, Mar ke ting & Com mu ni ca tions Di rec tor: Sa ri Ku su ma ning rum,

De wan Re dak si: Sa bam Si a gi an (Ke tua), Tan ri abeng, Mar kus par ma di, Soe tik no Soe dar jo, Bak tin en dra pra wi ro MSc, Dr anu ge rah pe ker ti, ir Jo na than L pa ra pak MSc, Bon dan Wi nar no, Di dik J rach bi ni Pe na si hat Se ni or: Sa muel Ta hir Re dak tur Pe lak sa na: adit ya L Djo no, Dwi ar go San to sa,

Asis ten Re dak tur Pe lak sa na: an sel mus Ba ta, as ni Ovier De ngen pa luin, Re dak tur: alexan der Mad ji, Ber na dus Wi ja ya ka, Ga tot Eko Ca hyo no, ira wa ti Di ah as tu ti, Mar se li us rom be Ba an, Mar thin Brah man to, M Za i nu ri, no in sen ru ma pea, Sya frul Mar dhy pa sa ri bu, Sur ya Les ma na, Yu li an ti-no Si tu mo rang, Ung gul Wi ra wan, Asis ten Re dak tur: agus ti nus Le sek, El vi ra an na Si a ha an, He ri S So ba, Je is Mon te so ri, Je a ny a ai pas sa, Kur ni a di, Su me di Tjah ja pur na ma, Ste ven Se tia bu di Mu sa, Wil ly Ma sa ha ru Staf Re dak si: ari Su pri yan ti ri kin, anas ta sia Wi nan ti, Car los KY pa ath, Di na Ma na fe, De ti Me ga pur na ma sa ri, Er win C Si hom bing, Fa na FS put ra, Gar di Ga za rin, Hai kal pa sya, Hen dro D Si tu mo rang, Hot man Si re gar, Jo a ni to De Sao jo ao, Lo na Ola via, Mi ko na pi tu pu lu, na ta sia Chris ty Wa hyu ni, no vian ti Se tu ning sih, ro ber tus War di, ruht Se mio no, Sip ri a nus Edi Har dum, Ye re mia Su ko yo, Yoh an nes Har ry D Si rait, De wi Gus ti a na (Ta nge rang), Lau ren sius Dami (Se rang), Ste fy The nu (Se ma rang), Mu ham mad Ham zah (Ban da aceh), Hen ry Si tin jak, ar nold H Si an tu ri (Me dan), Ba ngun pa ru hu man Lu bis (pa lem bang), ra des man Sa ra gih (Jam bi), Us min (Beng-ku lu),Mar ga re tha Fe y be Lu man auw (Ba tam), i nyom an Mar dika (Den pa sar), Sa hat Olo an Sa ra gih (pon tia nak), Bart hel B Usin (pa lang ka ra ya), M. Ki blat Sa id (Ma kas sar), Fan ny Wa wo run deng (Ma na do), adi Mar si ela (Ban dung), Fus ka Sa ni Eva ni (Yog ya kar ta), ro bert isi do rus Van wi (pa pua), Von ny Li ta ma hu put ty (am bon), Ke pa la Sek re ta riat Re dak si: rul ly Sat ri a di, Ko or di na tor ta ta le tak: ro bert pri ha tin, Ko or di na tor grafis: an to nius Bu di nur ca hyo.

gM ik lan: Sri re je ki Lis tyo ri ni, gM Sir ku la si: Dah lan Hu ta ba rat, gM Mar ke ting&Com mu ni ca tions: Enot in dar no to, Ala mat ik lan: Be ri ta Sa tu pla za, lan tai 9, Jl Jend Ga tot Su bro to Kav 35-36 Ja kar ta-12950, Re ke ning: Bank Man di ri Ca bang Ja kar ta Ko ta, rek Gi ro: a/C.115.008600.2559, BCa Ca bang pla za Sen tral rek. Gi ro no. 441.30.40.755 (ik lan), BCa Ca bang pla za Sen tral rek. Gi ro no. 441.30.40.747 (Sir ku la si), Har ga lang ga nan: rp 75.000/ bu lan, Ter bit 6 ka li se ming gu. Lu ar Ko ta per pos mi ni mum lang ga nan 3 bu lan ba yar di mu ka di tam bah

ong kos ki rim.

Ala mat Sir ku la si: Ho tel arya du ta Se mang gi, To wer a First Flo or, Jl Gar ni sun Da lam no. 8 Ka ret Se mang gi, Ja kar ta 12930, Telp: 29957555 - 29957500 ext 3206 Per ce tak an: pT Gra me dia

http://www.sua ra pem ba ru an.com e-mail: ko ransp@sua ra pem ba ru an.com

War ta wan Sua ra Pem ba ru an di leng ka pi de ngan iden ti tas di ri.

War ta wan Sua ra Pem ba ru an ti dak di per ke nan kan me ne ri ma pem be ri an da lam ben tuk apa pun da lam hu bung an pem be ri ta an.

I

dIng

R. H

asan

P

esta telah usai. Sebagian besar rakyat Indonesia sejak pagi berbondong-bon-dong ke TPS untuk memberikan pilih-annya masing-masing. Tampaknya ada ke-gembiraan sekaligus kegairahan yang besar dari mereka untuk ikut menentukan siapa pa-sangan calon presiden (capres) dan calon wa-kil presiden (cawapres) yang akan memim-pin Indonesia periode 2014-2019.

Hasil pemilihan presiden (pilpres) pun su-dah dapat diketahui. Penghitungan sebagian besar lembaga survei (quick count) menem-patkan pasangan Jokowi-JK sebagai peme-nang. Hanya sebagian kecil lembaga survei yang menyatakan pasangan Prabowo-Hatta yang menang. Namun, kalau melihat pada re-kam jejak lembaga-lembaga survei tersebut, sulit dimungkiri bahwa pasangan nomor urut dualah yang akan menjadi pemenang Pilpres 2014 meski kepastiannya masih harus me-nunggu hasil hitung manual oleh KPU.

Setiap hajatan pemilihan umum, baik yang berskala lokal maupun nasional, selalu menyisakan residu kekalahan yang berben-tuk rasa ketidakpuasan dari pihak yang mengalami kekalahan tersebut. Apalagi ka-lau pemilihan hanya melibatkan dua kontes-tan seperti Pilpres 2014 yang baru usai, yakni Pasangan Prabowo-Hatta dan Pasangan Jokowi-JK. Potensi terjadinya perpecahan atau konflik antar kedua belah pihak jelas cu-kup besar.

Satu hal yang tidak dapat dimungkiri bah-wa fenomena dukung mendukung pada ke-dua pasangan tersebut sungguh luar biasa. Bahkan dalam derajat tertentu, dukungan ter-sebut kerap tersajikan dengan fanatisme yang berlebih sehingga cenderung menghalalkan segala cara demi mendukung pasangan

puja-annya. Maka, tidak heran, berbagai kampa-nye hitam (black campaign), fitnah dan seba-gainya saling dilancarkan oleh masing-masing kubu.

Tentu saja jika fenomena dukung mendu-kung yang tidak sehat tersebut dibiarkan te-rus berlanjut sampai pasca pilpres, terutama di kalangan pihak yang kalah, maka potensi konflik horizontal bisa saja terjadi. Hal se-perti ini tidak sedikit terjadi dalam beberapa pilkada di sejumlah daerah. Setidaknya, hu-bungan antar kedua pendukung pasangan ter-sebut akan tetap memanas.

Menurut hemat penulis, untuk mengu-rangi potensi konflik pasca pilpres, setidak-nya ada dua hal kunci yang mesti dilakukan.

Pertama, pihak yang kalah harus segera mengucapkan selamat minimal untuk semen-tara pada pihak yang menang sebagai konse-kuensi dari deklarasi semua pasangan “siap menang dan siap kalah”. Ini merupakan bu-daya politik yang sangat baik dalam konteks demokrasi yang semestinya ditradisikan da-lam politik Indonesia.

Kalau para elite politik di negeri ini ber-komitmen untuk merawat tradisi politik yang baik ini, besar kemungkinan rakyat pun akan mengikutinya. Berbagai konflik pasca pilka-da selama ini justru dipengaruhi oleh sikap para elite yang membiarkan pendukungnya melakukan anarkisme karena merasa tidak puas dengan hasilnya.

Jika pasangan Prabowo-Hatta melakukan hal tersebut, malah akan berdampak bagus bukan saja bagi konteks politik Indonesia, te-tapi juga bagi dirinya sendiri. Secara konteks politik, pasangan ini akan dianggap ikut me-lembagakan budaya politik yang baik ini dan secara pribadi akan dipandang orang-orang yang berjiwa besar yang tentu saja akan men-dapatkan respek dari semua kalangan.

Mengucapkan selamat pada pemenang bukan berarti pihak yang kalah mengabaikan masalah hukum. Tentu saja jika ada dugaan terjadi kecurangan dalam pilpres, harus ditin-daklanjuti melalui proses hukum. Maka, sembari mengucapkan selamat pada peme-nang tetapi juga mengatakan bahwa proses hukum harus ditunggu. Itulah yang pernah dilakukan Al-Gore pada saat dikalahkan oleh Geroge W Bush pada pilpres AS karena seli-sih suara antar keduanya begitu tipis.

Kecenderungan seperti ini dalam Pilpres 2014 sangat besar karena, seperti diprediksi sebelumnya oleh berbagai lembaga survei, selisih perolehan suara antarkedua pasangan sangat tipis. Jelas akan sangat mudah bagi pasangan yang kalah untuk melontarkan tu-duhan adanya kecurangan. Maka, apa yang dilakukan Al-Gore bisa dijadikan rujukan oleh pasangan tersebut.

Namun sayangnya, tidak ada ucapan sela-mat dari pasangan Prabowo-Hatta pada pa-sangan Jokowi-JK dalam pernyataan Prabowo pasca pemilihan. Bahkan sebalik-nya ia mengklaim sebagai pemenang dengan mengacu pada hasil hitung cepat beberapa lembaga survei yang dipegangnya. Tentu saja ini menjadi preseden yang kurang baik bagi demokrasi di negeri ini.

Kedua, bagi pihak yang menang, tidak perlu ada eforia yang berlebihan. Cukup ber-syukur dan berterima kasih pada seluruh rak-yat Indonesia karena merekalah yang menja-dikan mereka pemenang. Yang terpenting adalah segera merangkul pasangan yang ka-lah. Akan sangat indah jika pasangan yang menang mendatangi kediaman pasangan yang kalah sehingga silaturahim politik antar keduanya tetap terjalin. Tentu hal ini akan di-teladani oleh para pendukungnya di kalangan bawah.

Pemilu untuk Bangsa

Satu hal yang perlu ditegaskan bahwa pil-pres yang baru saja diselenggarakan adalah pemilu untuk segenap bangsa dan rakyat Indonesia. Pilpres diselenggarakan semata-mata untuk mendapatkan sosok pemimpin Indonesia yang dapat menjadikan negeri ini lebih baik dari berbagai aspeknya di masa depan. Pemimpin itu adalah pemimpin untuk seluruh rakyat Indonesia, bukan untuk go-longan tertentu saja. Oleh karena itu, semua pihak harus menyadari bahwa ketika pemilu telah digelar, maka selesai pula semua urusan pemilihan tersebut, terutama yang terkait de-ngan dukung mendukung pada pasade-ngan ter-tentu. Saatnya semua rakyat Indonesia mem-berikan dukungan sepenuhnya kepada pa-sangan presiden dan wakil presiden yang ter-pilih secara sah.

Jika kemarin mati-matian mendukung pa-sangan tertentu bahkan sampai harus melu-pakan hubungan pertemanan dan keluarga, sejak 9 Juli semua itu harus ditinggalkan. Perbedaan pandangan hanya boleh terjadi pada saat sebelum dan sampai waktu pemi-lihan. Namun setelah itu, tidak ada lagi alas-an untuk berbeda atau tidak mendukung pa-sangan yang menang. Karena kemenangan yang sesungguhnya dalam pilpres ini adalah kemenangan rakyat. Inilah sebenarnya kese-jatian demokrasi. Bahwa demokrasi itu bagi semua orang. Dan semua orang di negeri in, tak peduli siapa pasangan yang didukung se-belumnya, harus merasakan kegembiraan de-ngan pesta demokrasi ini.

PENULISADALAH DOSEN KOMUNIKASI POLITIK

FISIP UIN JAKARTADAN DEPUTI DIREKTUR BIDANG

POLITIK THE POLITICAL LITERACY INSTITUTE

Kemenangan Rakyat

Hasil Hitung Cepat

Membingungkan

Masyarakat

Hasil hitung cepat yang di-tampilkan televisi dengan hasil berbeda membuat rakyat men-jadi bingung, siapa sebenarnya yang memenangi Pilpres 2014, pasangan Prabowo-Hatta atau pasangan Jokowi-JK. Selama ini, dalam pileg, berbagai lembaga survei yang menam-pilkan hasil hitung cepat, angkanya tidak jauh berbe da, sehingga masyarakat yakin dengan hasil hitung cepat tersebut meski tidak tepat benar sesuai dengan hasil KPU.

Pilpres 2014 memang be-nar-benar luar biasa, baik dari sisi kampanye, kampanye hi-tam, atribut yang ditampilkan kedua pasangan maupun yang terakhir hasil hitung cepat yang disampaikan lembaga survei. Khusus dengan hasil lembaga survei yang sangat berbeda ini, akhirnya membu-at masyarakmembu-at selain bingung, juga tidak akan percaya lagi dengan apa yang ditampilkan lembaga survei.

Kita tentu berharap, jangan karena untuk mendapatkan uang, lembaga survei menge-luarkan hasil hitung cepat se-suai dengan yang membayar-nya. Masyarakat menjadi tidak percaya lagi kepada lembaga survei yang ada, meskipun ada beberapa lembaga survei yang menampilkan hasil hitung cepat sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi.

Sebaiknya lembaga yang bertanggung jawab terhadap kehadiran lembaga survei memberi sanksi kepada lemba-ga survei yang tidak benar, ter-utama jika hasil hitung cepat mereka jauh berbeda dengan yang akan diumumkan KPU pada 22 Juli 2014.

Darwin

Sukabumi, Jawa Barat Sua ra pem ba ca di ki rim me la lui email atau Faks ke re dak si,

di ser tai ala mat leng kap dan fo to co py iden ti tas yang ma sih ber la ku

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuann untuk menganalisis sub sektor tanaman pangan merupakan komoditas basis atau non basis di Kabupaten Batang Hari dan Untuk menganalisis

matematis dari hukum aksi massa (law of mass action), yang menyatakan bahwa pada reaksi reversibel (bolak-balik, dua arah) yang mencapai keadaan kesetimbangan pada temperatur

Pemikiran mengenai kereversibelan reaksi kimia mula-mula dinyatakan secara jelas dalam 1799 oleh C. Berthollet yang menyatakan adanya deposit natrium karbonat dalam

Struktur Organisasi Penelitian ……… BAB II REMAJA, PERILAKU MEROKOK, PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL TENTANG UPAYA PREVENTIF PERILAKU MEROKOK SISWA

[4] memberikan bukti bahwa Dugaan 1.1 (Wang dkk. [6]) adalah benar seperti yang tercantum dalam Teorema 3.1 berikut..

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh corporate governance dengan mekanisme komisaris independen, komite audit, kualitas auditor eksternal dan

Tujuan dari penelitian ini adalah : Membuat analisis kinerja yang dapat meningkatkan kinerja dari koordinasi proteksi relai arus lebih (OCR) outgoing 20 KV dan recloser