• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Harta Wakaf Pada Perguruan Islam Al-Syukro Universal di Wilayah Ciputat-Tangerang Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Harta Wakaf Pada Perguruan Islam Al-Syukro Universal di Wilayah Ciputat-Tangerang Selatan"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :

HENDRIANSYAH

NIM : 1111046300002

KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT DAN WAKAF

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

(2)
(3)
(4)
(5)

Konsentrasi Manajemen Zakat dan Wakaf (ZISWAF), Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436 H / 2015 M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dan sistem pengembangan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal serta kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dan pengembangan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi ketempat penelitian, wawancara langsung kepada narasumber terkait, serta pengumpulan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data bersifat deskriptif analisis dengan jenis penelitian deskriptif studi kasus yaitu melakukan penelitian yang terinci selama kurun waktu tertentu. Dan dengan menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data skunder yang diperoleh langsung dari Perguruan Islam Al-Syukro Universal.

Hasil penelitian ini menunjukan: pertama, pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dengan cara menerapkan sistem manajemen struktural secara produktif dan profesional. Kedua, sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dengan memperbaiki gedung yang tidak berfungsi menjadi gedung yang berfungsi, memenej lokasi parkir, memproduktifkan sewa kantin serta mobil antar jemput. Ketiga, kendala yang dihadapi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam pengelolaan dan pengembangan adalah terjadinya pro dan kontra antara pengelola dan guru/karyawan pasca di wakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika dan proses perizinan kepada pemerintah dalam pembangunan gedung baru SMP.

Kata kunci : Pengelolaan Harta Wakaf, Deskriptif Analisis

Pembimbing : 1. Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd

2. Kushardanta, S.E., M.M

(6)

vi

Tak ada kata yang pantas untuk penulis ucapkan melainkan rasa syukur

alhamdulillah yang amat mendalam, atas izin Allah SWT penulis diberikan

kesehatan dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurahkan kepada Baginda Rosulullah Habibana Muhammad

SAW, kepada sahabat serta pengikutnya yang selalu istiqomah mengikuti

ajarannya.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit

hambatan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan

kerja keras, serta support dan bantuan dari berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam

menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan

ribuan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag, MH. selaku Ketua Program Studi

Muamalat dan Bapak Abdurrauf, LC, MA. selaku Sekretaris Pogram Studi

Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

(7)

vii

penulis mengikuti perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

4. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 dan

Bapak Kushardanta, S.E, M.M. selaku Dosen Pembimbing 2, yang telah

meluangkan waktunya, pikirannya, tenaganya dan dengan sabar telah

memberikan banyak masukan, arahan, saran-saran, serta motivasi kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Kepada Bapak Miza Elman, S.E serta seluruh Guru/Staf Perguruan Islam

Al-Syukro Universal yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk dapat

melakukan penelitian skripsi ini.

6. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Akademik Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan banyak ilmu dan bantuan kepada penulis selama penulis

mengikuti perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Pendi Ahmad dan Ibunda Ernawati yang

dengan tulus selalu mendoakan, memberi kasih sayang, motivasi serta

dukungan baik moril maupun materil. Semoga Allah selalu memberikan

keberkahan, rahmat, dan perlindungan untuk Mama dan Ayah.

8. Untuk adik ku tercinta Fikri Azis dan Aisyatul Mumtazah, ambil dari seluruh

segi baik kakak mu ini, dan jangan pernah kamu mengambil sedikitpun dari

(8)

viii

10. Kepada sahabat tersayang ZISWAF angkatan 2011, rama, udin, moyo, doni,

rendi, ali, rini, mitra, eva, tia, dini, oliv, linda, putri dan ocha. Terima kasih

untuk tetap saling memotivasi meski akhirnya tidak bisa lulus dalam waktu

yang bersamaan.

11. Kepada keluarga besar Hajir Marawis El-Hikmah, yang selalu memberikan

motivasi kepada penulis, dan selalu mengisi hari-hari penulis dengan

senyuman.

12. Kepada keluarga besar Team Hadroh Ikromah, yang selalu memberikan

banyak masukan kepada penulis akan kejamnya dunia.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat menambah khazanah keilmuan

dan bermanfaat bagi banyak pihak. Penulis sadar bahwa masih banyak

kekurangan dalam penulisan skripsi ini, sehingga penulis berharap

peneliti-peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan dan melakukan perbaikan.

Jakarta, 26 Mei 2015 M

8 Sya’ban 1436 H

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan dan Rumusan Masalah ... 8

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

E. Tinjauan (review) Kajian Terdahulu ... 9

F. Metode Penelitian ... 12

G. Pedoman Penulisan Skripsi ... 15

H. Sistematika Penulisan ... 15

(10)

x

2. Dasar Hukum Wakaf ... 20

3. Unsur dan Syarat Wakaf ... 22

4. Nazhir ... 24

5. Macam-macam Wakaf ... 24

B. Kedudukan dan Perubahan Wakaf 1. Kedudukan Wakaf ... 25

2. Perubahan Wakaf ... 25

C. Perwakafan di Indonesia 1. Periode Tradisional ... 27

2. Periode Semi Profesional ... 27

3. Periode Profesional ... 29

D. Pedoman Pengelolaan Wakaf Produktif 1. Aspek Kelembagaan dan Manajemen Wakaf ... 33

2. Aspek Akuntansi dan Auditing Lembaga Wakaf... 33

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PERGURUAN ISLAM AL- SYUKRO UNIVERSAL A. Sejarah dan Perkembangan ... 35

B. Visi dan Misi ... 38

C. Struktur Organisasi ... 39

D. Unit Pendidikan ... 40

(11)

xi

BAB IV PENGELOLAAN HARTA WAKAF PADA PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL

A. Pengelolaan Harta Wakaf ... 43

B. Sistem Pengembangan Harta Wakaf ... 51

C. Kendala dalam Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf ... 57

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 59

B. Saran-saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(12)

1 A. Latar Belakang

Di tengah problem sosial masyarakat Indonesia dan tuntutan akan

kesejahteraan ekonomi akhir-akhir ini, keberadaan lembaga wakaf menjadi

sangat strategis. Disamping sebagai salah satu aspek ajaran Islam yang

berdimensial spiritual, wakaf juga merupakan ajaran yang menekankan

pentingnya kesejahteraan ekonomi (dimensi sosial). Karena itu, pendefinisian

ulang terhadap wakaf agar memiliki makna yang lebih relevan dengan kondisi

riil persoalan kesejahteraan menjadi sangat penting.1

Ruang lingkup jenis harta benda wakaf tidak terbatas kepada wakaf benda

tidak bergerak seperti tanah dan bangunan, tetapi dapat pula mewakafkan

benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak berwujud dan benda

bergerak lainnya. Ruang lingkup jenis harta benda wakaf ini diselaraskan

dengan kategori benda yang lazim dikonsepsikan dalam hukum perdata dan

peraturan perundang-undangan lain yang terkait.2

1

Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Haji, 2004), h. 1.

2

(13)

Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf dalam undang-undang

nomor 41 pasal 42 tahun 2004 berbunyi : Nazhir wajib mengelola dan

mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi dan

peruntukannya. Dalam pasal 43 tahun 2004 berbunyi (1) pengelolaan dan

pengembangan harta benda wakaf oleh nazhir sebagaimana yang dimaksud

dalam pasal 42 dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah. (2) pengelolaan

dan pengembangan harta benda wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan secara produktif. (3) dalam hal pengelolaan dan pengembangan

harta benda wakaf yang dimaksud pada ayat (1) diperlukan penjamin, maka

digunakan lembaga penjamin syariah.3

Dalam pengelolaan harta wakaf produktif, pihak yang paling berperan

berhasil tidaknya dalam pemanfaatan harta wakaf adalah nadzir wakaf, yaitu

seseorang atau sekelompok orang dan badan hukum yang diserahi tugas oleh

wakif (orang yang mewakafkan harta) untuk mengelola wakaf.4

Posisi Nazhir sebagai pihak yang bertugas untuk memelihara dan

mengurusi harta wakaf mempunyai kedudukan yang penting dalam

perwakafan. Sedemikian pentingnya kedudukan nazhir dalam perwakafan,

sehingga berfungsi tidaknya wakaf bagai mauquf „alaih sangat bergantung

3

Undang-Undang No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, h. 19.

4

(14)

pada nazhir wakaf. Meskipun demikian tidak berarti bahwa nazhir mempunyai

kekuasaan mutlak terhadap harta yang diamanahkan terhadapnya.5

Sistem manajemen pengelolaan wakaf merupakan salah satu aspek penting

dalam pengembangan paradigma baru wakaf di Indonesia. Kalau dalam

paradigma lama wakaf selama ini lebih menekankan pentinnya pelestarian dan

keabdian benda wakaf, maka dalam pengembangan paradigma baru wakaf

lebih menitikberatkan pada aspek pemanfaatan yang lebih nyata tanpa

kehilangan eksistensi benda wakaf itu sendiri. Untuk meningkatkan dan

mengembangkan aspek kemanfaatannya, tentu yang sangat berperan sentral

adalah sistem manajemen pengelolaan yang diterapkan.6

Sepanjang sejarah Islam, salah satu hal yang menonjol dari wakaf adalah

peranannya yang signifikan dalam upaya membiayai berbagai pendidikan

Islam. Tidak diragukan, pembangunan dan penyediaan berbagai sarana

pendidikan didunia Islam, seperti di Mekah dan Madinah, dibiayai dengan

dana wakaf.7

Keterlibatan negara dalam mengelola wakaf pada umumnya dapat

dipahami mengingat besarnya harta wakaf yang ada diberbagai negara

muslim, saat terjadi pengambilalihan wakaf oleh negara diawal abad ke-20 M.

Di Turki (tahun 1924) misalnya, 75 % dari tanah pertanian adalah tanah

5

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI, 2006), h. 69.

6

Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf, Paradigma Baru Wakaf di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji, 2005), h. 105.

7

(15)

wakaf. Demikian pula di Aljazair pada senja abad ke-19 (50 %), di Tunisia

(33 %), dan di Mesir (12,5 %). Namun, besarnya jumlah wakaf bukanlah

satu-satunya alasan untuk mengundang intervensi negara. Kebanyakan wakaf

dikelola dengan manajemen yang buruk. Selain itu, penyalahgunaan wakaf

oleh tangan-tangan para nadzir yang tidak kompeten menyebabkan wakaf

gagal menopang pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional yang

sehat. Berdasarkan realitas ini, diberbagai belahan dunia muslim terdapat

kecenderungan umum dimana kontrol negara terhadap wakaf semakin

menguat.8

Dalam sejarah Indonesia, wakaf telah dikenal dan dilaksanakan oleh umat

Islam sejak agama Islam masuk di Indonesia. Sebagai suatu lembaga Islam,

wakaf telah menjadi salah satu penunjang perkembangan masyarakat Islam.

Jumlah tanah wakaf di Indonesia sangat banyak menurut data Departemen

Agama Republik Indonesia terakhir terdapat 403.845 lokasi tanah wakaf

dengan luas 1.566.672.406 M2. Dari total jumlah tersebut 75% diantaranya

sudah bersertifikat wakaf dan sekitar 10% memiliki potensi ekonomi tinggi,

dan masih banyak lagi yang belum terdata.9

Di Provinsi Banten khususnya Kota Serang jumlah lokasi tanah wakaf

cukup banyak yang dapat dikelola dan dikembangkan. Namun, demikian

sampai saat ini kita belum dapat menggali segala potensi tersebut secara

8

Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Syarif Hidayatullah, Wakaf, Tuhan, dan Agenda Kemanusiaan, h. 3.

9

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Perkembangan Pengelolaan Wakaf di Indonesia,

(16)

optimal dikarenakan banyaknya kendala. Dengan hadirnya Undang-undang

Nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf, sesungguhnya dapat memberikan

harapan yang cukup cerah dalam upaya penyelamatan dan pemberdayaan serta

pengembangan wakaf untuk kesejahteraan masyarakat secara umum.10

Berdasarkan surat keputusan Walikota Tangerang Selatan nomor:

590/Kep.65-Huk/2014 tentang pembentukan tim penilai penukaran harta

benda wakaf dalam rangka pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan

untuk kepentingan umum, maka Pemerintah Kota Tangerang Selatan

memperluas Jalan Tol Kunciran – Serpong Wilayah Tangerang Selatan yang

disahkan pada tanggal 7 Mei 2014 yang bertujuan untuk kesejahteraan

umum.11

Upaya untuk mecapai kesejahteraan dari tujuan perwakafan tersebut, salah

satu dari sekian banyak lembaga atau Yayasan di Indonesia adalah Dompet

Dhuafa yang memiliki salah satu aset tanah wakaf, yaitu Perguruan Islam

Al-Syukro Universal, yang telah mengelola harta wakaf sebagai wahana

pengembangan umat, baik dengan cara pengembangan tempat-tempat

peribadatan ataupun pengembangan pendidikan keagamaan dan

pengembangan berbagai usaha ekonomi.

10“Kemenag Banten” artikel diakses pada 14 november 2014 dari

http://banten.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=77876

11“Kemenag Banten” artikel diakses pada 14 november 2014 dari

(17)

Melihat potensi Perguruan Islam Al-Syukro Universal dalam

penghimpunannya Perguruan Islam Al-Syukro Universal telah menghimpun

harta wakaf yaitu dengan Luas Tanah : 27.523 m2 Luas Bangunan : 5.373 m2 Estimasi Nilai Aset : Rp. 34.555.000.00012 yang besar khususnya dalam persoalan wakaf.

Maka penyusun tertarik untuk meneliti lebih jauh, terutama mengenai

pengelolaan harta benda wakaf. Wakaf merupakan ajaran yang harus

dikembangkan dan pelaksanaanya harus sesuai dengan ajaran agama Islam

dan Undang-undang yang berlaku di Indonesia. Mengingat sangat pentingnya

harta benda wakaf untuk dikelola dan dikembangkan secara profesional yang

dikarenakan wakaf adalah sumber dana yang potensial bagi umat, maka

penyusun memberi judul skripsi ini :

“PENGELOLAAN HARTA WAKAF PADA PERGURUAN ISLAM

AL-SYUKRO UNIVERSAL DI WILAYAH CIPUTAT – TANGERANG SELATAN”.

12“Tabung Wakaf Indonesia” artikel diakses pada 15 september 2014 dari

(18)

B. Identifikasi Masalah

Wakaf adalah salah satu sumber dana yang memiliki potensi yang sangat

besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di tanah air. Berbeda

dengan zakat yang hingga kini masih terjebak dalam orientasi pemanfaatan

berdasarkan delapan asnaf yang cenderung dipahami secara harfiah, wakaf

dapat ditumbuhkembangkan menjadi pillar ekonomi masyarakat melalui

berbagai usaha produktif yang dikelola secara modern.13

Bangsa Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim merupakan

sumber yang berpotensi dalam memecahkan krisis tersebut, yakni melalui

pengelolaan harta wakaf. Dimana wakaf adalah sumber dana yang memiliki

potensi yang sangat besar.

Untuk itu para nadzir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda

wakaf sesuai dengan peruntukan yang tercantum dalam AIW. Sebagaimana

telah disebutkan dalam undang-undang wakaf nomor 41 pasal 45 tahun 2004

tentang pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf. Berdasarkan

analisa diatas penulis ingin mengetahui pengelolaan harta wakaf di Perguruan

Islam Al-Syukro Universal yang merupakan salah satu aset tanah wakaf

Dompet Dhuafa.

13

(19)

C. Batasan dan Rumusan Masalah

Pembahasan permasalahan dalam skripsi ini dibatasi hanya pada

pengelolaan harta wakaf pada Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang

berada di Wilayah Ciputat – Tangerang Selatan.

Adapun pokok masalah yang dapat diidentifikasikan agar mempermudah

dalam menyusun skripsi ini adalah :

1. Bagaimana pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro

Universal ?

2. Bagaimana sistem pengembangan wakaf di Perguruan Islam

Al-Syukro Universal ?

3. Apa kendala dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf di

Perguruan Islam Al-Syukro Universal ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah memperhatikan judul serta latar belakang masalah diatas, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan harta wakaf di

Perguruan Islam Al-Syukro Universal.

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana sistem pengembangan wakaf di

Perguruan Islam Al-Syukro Universal.

3. Untuk mendeskripsikan apa kendala dalam pengelolaan dan

(20)

Adapun tujuan akhir dan manfaat dari penelitian ini diharapkan akan

berguna :

1. Sebagai aset pustaka yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh

kalangan akademisi, baik itu dosen maupun mahasiswa, dalam upaya

memberikan pengetahuan, informasi, dan sebagai proses pembelajaran

mengenai pengelolaan harta wakaf.

2. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah agar para nadzir di

Perguruan Islam Al-Syukro dapat termotivasi dengan mengembangkan

ide-ide yang cemerlang agar tanah wakaf di Perguruan Islam

Al-Syukro Universal selalu produktif.

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang apa dan

bagaimana sebenernya wakaf itu, serta langkah kreatif dan apa strategi

yang harus digunakan dalam pengelolaan harta wakaf agar dapat

maksimal.

E. Tinjauan (Review) Kajian Terdahulu

Berdasarkan telaah yang telah dilakukan terhadap beberapa sumber

kepustakaan, penelitian melihat bahwa masalah pokok dalam penelitian ini

tampaknya masih kurang dapat perhatian dari para peneliti, untuk itu tidak

mengatakan belum pernah diteliti sama sekali, adapun penelitian yang sudah

(21)
(22)
(23)

c. Fokus

Metode yang digunakan oleh penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

adalah menggunakan metode-metode yang umumnya berlaku dalam penelitian

yaitu :

1. Pengumpulan Data

a. Pendekatan

Pendekatan ini menggunakan pendekatan yang bersifat kualitatif,

yakni sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

analisis berupa kata-kata tertulis atau lisan dari para tokoh dan perilaku

(24)

b. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan atau dengan

kata lain adalah (Field Research) untuk mengetahui secara langsung

responden atau tanggapan dari responden. Karena melakukan

penelitian langsung guna mendapatkan data yang jelas atau kesesuaian

antara teori dan praktek perwakafan dan peranan Nadzir di Perguruan

Islam AL-Syukro Universal dalam masalah pengelolaan harta wakaf di

wilayah tersebut.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data

yaitu:

a. Data primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama

baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau

hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.14 Data

primer yang digunakan dalam penulisan ini ialah : pertama, ayat-ayat

Al-Quran yang berhubungan dengan pembahasan judul skripsi. Kedua,

Hadits yang berhubungan dengan permasalahan yang penulis teliti.

Ketiga, tentang pengelolaan harta benda wakaf.

14

(25)

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh

pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram.15

3. Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan

mengamati langsung dilapangan. Dalam hal ini penulis mengadakan

pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian yaitu untuk

mengetahui pengelolaan harta wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro

Universal.

b. Wawancara

Wawancara adalah salah satu bagian yang terpenting dari setiap

survei. Wawancara juga merupakan suatu proses interaksi dan

komunikasi.

c. Dokumentasi

Pengumpulan data-data yang diperlukan dengan cara memperoleh

data dokumentasi tentang Perguruan Islam Al-Syukro Universal dari

lokasi penelitian serta mencari bahan pustaka/buku rujukan yang

berkaitan dengan judul skripsi yang sedang dibuat ini.

15

(26)

G. Pedoman Penulisan Skripsi

Penulisan dan penyusunan skripsi ini berpedoman pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012).”

H. Sistematika Penulisan

Didalam pembuatan penelitian ini, penulis akan memberikan gambaran

mengenai hal apa saja yang dilakukan, maka secara garis besar gambaran

tersebut dapat dilihat dalam sistematika skripsi dibawah ini :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan (review) kajian

terdahulu. Metode penelitian, yaitu yang terdiri dari pengumpulan data, yang

meliputi pendekatan dan jenis penelitian. Sumber data, yang meliputi data

primer dan sekunder, kemudian teknik pengumpulan data, yang terdiri dari

observasi, wawancara, dokumentasi. Pedoman penulisan skripsi, dan

(27)

BAB II : TINJAUAN TEORI

Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan

penulisan skripsi ini antara lain : sekitar masalah wakaf, yang terdiri dari

pengertian wakaf, dasar hukum wakaf, unsur dan syarat wakaf, nazhir,

macam-macam wakaf, kedudukan dan perubahan wakaf, perwakafan di

Indonesia dan pedoman pengelolaan wakaf produktif.

BAB III : GAMBARAN UMUM TENTANG PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL

Bab ini membahas sekilas tentang Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang

meliputi: Sejarah dan perkembanagn wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro

Universal, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Unit Pendidikan dan Landasan

Hukum Wakaf.

BAB IV : PENGELOLAAN HARTA WAKAF DI PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL

Bab ini merupakan inti pembahasan mengenai bagaimana pengelolaan harta

wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal, bagaimana sistem

pengembangan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal dan apa

kendala dalam pengelolaan dan pengembangan wakaf di Perguruan Islam

(28)

BAB V :

Penutup yang didalamnya terdapat kesimpulan, saran-saran yang dilengkapi

(29)

18 A. Tinjauan Terhadap Wakaf

1. Pengertian Wakaf

Wakaf merupakan bentuk muamalah maliyah (harta benda) yang

sangat lama dan sudah dikenal oleh masyarakat sejak dahulu kala. Hal ini

tidak lain karena AllahSubhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia untuk

mencintai kebaikan dan melakukannya sejak ia dilahirkan hingga hidup

ditengah-tengah masyarakat. Demikian juga Allah Subhana wa Ta’ala

telah menciptakan dua sifat yang berlawanan dalam diri manusia agar

mereka mencintai yang lain, bekerjasama dan berkorban untuk mereka,

tanpa harus menghilangkan kecintaan pada dirinya sendiri.16

Wakaf menurut bahasa Arab berarti “al-habsu”, yang berasal dari kata

kerja habasa-yahbisu-habsan, menjauhkan orang dari sesuatu atau

memenjarakan. Kemudian kata ini berkembang menjadi “habbasa” dan

berarti mewakafkan harta karena Allah.17

Sedangkan secara harfiah wakaf bermakna “pembatasan” atau

larangan”. Sehingga kata Waqf (jama’ : auqaf) digunakan dalam Islam

untuk maksud “pemilikan dan pemeliharaan” harta benda tertentu untuk

16

Mundzir Qahar, Manajemen Wakaf Produktif, (Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar Group, 2005), h. xvii.

17

(30)

kemanfaatan sosial tertentu yang ditetapkan dengan maksud mencegah

penggunaan harta wakaf tersebut diluar tujuan khusus yang telah

ditetapkan tersebut.18

Mazhab maliki berpendapat bahwa wakaf itu tidak melepaskan harta

yang diwakafkan dari kepemilikan wakif, namun wakaf tersebut mencegah

wakif melakukan tindakan yang dapat melepaskan kepemilikannya atas

harta tersebut kepada yang lain dan wakif berkewajiban menyederhanakan

manfaatnya serta tidak boleh menarik kembali wakafnya.19

Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 41 pasal 1 tahun

2004 Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau

menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan

selamannya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum

menurut syariah.20

Waqaf itu suatu ibadat yang disyariatkan dan telah berlaku dengan

sebutan lafad, walaupun tidak ditetapkan (diakui) oleh hakim, dan hilang

hak pemilikan si wakif dari padanya walaupun barang itu masih berada

ditangannya.21

18

Farid Wadjdy, Wakaf & Kesejahteraan Umat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h. 29.

19

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, h. 2.

20

Undang-Undang No 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, h. 3.

21

(31)

Dalam ekonomi Islam, wakaf merupakan satu instrumen ekonomi

Islam yang belum diberdayakan secara optimal di Indonesia. Padahal

disejumlah negara lain, seperti Mesir dan Bangladesh, wakaf telah

dikembangkan sedemikian rupa, sehingga menjadi sumber pendanaan

yang tiada habis-habisnya bagi pengembangan ekonomi umat. Dalam

kondisi keterpurukan ekonomi seperti yang tengah dialami Indonesia saat

ini, alangkah baiknya bila kita mempertimbangkan pengembangan

instrumen wakaf ini (Masyita, 2003).22

Dari pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa wakaf adalah benda yang kekal zatnya (tahan lama

wujudnya), tidak cepat musnah setelah dimanfaatkan, lepas dari kekuasaan

orang-orang yang berwakaf, tidak dapat dijual-beli, dihibahkan ataupun

diwariskan, untuk keperluan amal kebajikan sesuai dengan ajaran Syariat

Islam.

2. Dasar Hukum Wakaf

Secara teks dan jelas wakaf tidak terdapat dalam al-Quran dan

as-Sunnah, namun makna dan kandungannya wakaf terdapat dalam dua

sumber hukum Islam tersebut. Didalam Al-Quran sering menyatakan

wakaf dengan ungkapan yang menyatakan tentang derma harta (infaq)

demi kepentingan umum. Sedangkan dalam hadits sering kita temui

ungkapan “tahan” (habs). Semua ungkapan yang ada didalam al-Quran

22

(32)

dan hadits senada dengan arti wakaf ialah penahanan harta yang dapat

diambil manfaatnya tanpa musnah seketika dan untuk penggunaan yang

mubah serta dimaksudkan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT.

(BasyirAzhari, 1977: 55) benda yang diwakafkan harus tahan lama dan

tidak mudah musnah. Harta yang diwakafkan kemudian menjadi milik

Allah, dan berhenti dari perederan (transaksi) dengan tidak boleh diperjual

belikan, tidak boleh diwariskan dan tidak boleh dihibahkan.23

Landasan hukum yang menganjurkan wakaf ialah firman Allah SWT.

Surat Ali Imran ayat 92 :

Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan

apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S.

Al-Imran ayat 92).

Ayat lain yang mengajurkan syari‟at wakaf :

23

(33)

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ruku'lahkamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat

kemenangan. (Q.S. Al-Hajj ayat 77).

Disyariatkan pula dalam hadits :

ةرير ىا ع

ها لوسر ا

ادا : لاق س و ي ع ى ص

اا

ع عطق ا دا با ا

يراج قدص ث ث

ع وا

حاص دلو وا ب عفت ي

لوعدي

) س اور(

Dari Abu Hurairah ra. Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda :

“Apabila anak Adam (manusia meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali

tiga perkara: Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang

mendoakan orang tuanya”. (HR. Muslim)24

3. Unsur dan Syarat Wakaf

Unsur-unsur wakaf (rukun-rukun wakaf) ada empat, yaitu :

a. Orang yang berwakaf (wakif)

b. Sesuatu atau harta yang diwakafkan (mauquf)

24

(34)

c. Tempat berwakaf (mauquf „alaih), yaitu tempat kemana

diwakafkannya harta wakaf itu, dan

d. Aqad. Yaitu sesuatu pernyataan timbang terima harta wakaf dari si

wakif kepada mauquf „alaih. Kalau kepada orang tertentu

hendaklah ada qobul, tetapi kalau wakaf untuk umum tidak

disyaratkan qobul.25

Untuk sahnya suatu wakaf, harus dipenuhi beberapa syarat dari

unsur-unsur wakaf diatas, yaitu :

a. Orang yang mewakafkan harus orang yang sepenuhnya berhak

untuk menguasai benda yang akan diwakafkan. Si wakif harus

mukallaf (akil baligh) dan atas kehendak sendiri, tidak dipaksa

orang lain.

b. Benda yang akan diwakafkan harus kekal zatnya. Berarti ketika

timbul manfaatnya, zat barang tidak rusak. Hendaklah wakaf itu

disebutkan dengan terang dan jelas kepada siapa diwakafkan.

c. Hendaklah penerima wakaf tersebut orang yang hendak memiliki

sesuatu, maka tidak sah wakaf kepada hamba sahaya.

d. Ikrar wakaf dinyatakan dengan jelas baik dengan tulisan atau lisan.

e. Tunai dan tidak ada khiyar, karena wakaf berarti memindahkan

milik waktu itu.26

25

Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, (Jakarta: Darul Ulum Press, 1999), h. 32.

26

(35)

4. Nazhir

Nadzir wakaf adalah orang atau badan yang memegang amanat untuk

memelihara dan mengurus harta wakaf sesuai dengan wujud dan tujuan

wakaf tersebut. Pada dasarnya siapa saja dapat menjadi nazhir selama ia

mempunyai hak melakukan tindakan hukum.27

5. Macam-macam Wakaf

Bila ditinjau dari segi peruntukan ditujukan kepada siapa wakaf itu,

maka wakaf dapat dibagi menjadi dua (2) macam :

a. Wakaf Ahli

Yaitu wakaf yang ditujukan kepada orang-orang tertentu, seorang

atau lebih, keluarga si wakif atau bukan. Wakaf seperti ini juga disebut

wakaf Dzurri.28

b. Wakaf Khairi

Yaitu wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama

(keagamaan) atau kemasyarakatan (kebajikan umum). Seperti wakaf

27

Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 33.

28

(36)

yang diserahkan untuk keperluan pembangunan masjid, sekolah,

jembatan, rumah sakit, panti asuhan anak yatim dan lain sebagainya.29

B. Kedudukan dan Perubahan Wakaf 1. Kedudukan Wakaf

Sebagaimana dikemukakan diatas, bahwa yang dimaksud dengan

shodaqoh jariyah dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abi

Hurairah r.a. – menurut para ulama (Imam Muhammad Ismail Al-Kahlani, t.t.

: 87; Asy-Syaukani, 1374 ; 127, Sayid Sabiq, 1971 : 378; Imam Taqiyudin Abi

Bakr, t.t. : 319) – adalah wakaf. konsekuensi logis dari pernyataan tersebut,

jelaslah bahwa kedudukan wakaf adalah sebagai salah satu macam

shodaqoh.30

Sejalan dengan kedudukannya, maka harta wakaf terlepas dari hak milik

wakif, dan tidak pula pindah menjadi milik orang-orang atau badan-badan

yang menjadi tujuan wakaf. Harta wakaf terlepas dari hak milik wakif sejak

wakaf diikrarkan dan menjadi hak Allah yang kemanfaatannya menjadi hak

penerima wakaf (Imam Suhadi, 1985 : 27 : 28; Ahmad Azhar Basyri, 1987 :

16).31

2. Perubahan Wakaf

29

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Fiqih Wakaf, h. 16.

30

Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 37.

31

(37)

Memanfaatkan benda wakaf berarti menggunakan benda wakaf

tersebut. Sedangkan benda asalnya/pokoknya tetap tidak boleh dijual,

tidak boleh diberikan/dihibahkan, dan tidak boleh diwariskan.32

Sebagian ulama berpendapat bahwa kalau benda wakaf sudah tidak

berfungsi (tidak dapat dipergunakan) atau kurang berfungsi, maka benda

tersebut tidak boleh dijual, tidak boleh diganti/ditukar, tidak dipindahkan,

tapi benda tersebut dibiarkan tetap dalam keadaannya. Pendapat ini adalah

pendapat yang dikemukakan oleh Syafi‟i dan Malik.33

Imam ahmad berpendapat bahwa boleh menjual benda wakaf, atau

menukarnya, menggantinya, memindahkannya, dan menggunakan hasil

penjualan tersebut untuk kemudian digunakan lagi bagi kepentingan

wakaf.34

Dengan demikian wakaf tersebut boleh dijual, dipindahkan, dirobah

atau diganti untuk kemudian diatur kembali pemanfaatannya bagi

kepentingan umum, sesuai dengan tujuan wakaf.

C. Perwakafan di Indonesia

32

Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 38.

33

Suparman Usman, Hukum Perwakafan Di Indonesia, h. 39.

34

(38)

Berbicara mengenai pengelolaan wakaf di Indonesia, khususnya

pengembangan konsep wakaf tunai yang terhitung masih sangat baru, tidak

bisa lepas dari periodesasi pengelolaan wakaf secara umum. Paling tidak ada

tiga periode besar pengelolaan wakaf di Indonesia35 :

1. Periode Tradisional.

Pada periode ini, wakaf masih ditempatkan sebagai ajaran yang

murni dimasukkan dalam kategori ibadah mahdhah (pokok). Yaitu

Kebanyakan benda wakaf diperuntukkan untuk pembangunan fisik,

seperti masjid, mushola, pesantren, kuburan, yayasan, dan sebagainya.

Sehingga keberadaan wakaf belum memberikan kontribusi social yang

lebih luas karena hanya untuk kepentingan konsumtif. Kondisi tersebut

disebabkan oleh beberapa aspek, diantaranya36 :

 Kebekuan paham terhadap wakaf

 Nazhir wakaf yang masih tradisional

 Peraturan perundangan yang belum memadai

2. Periode Semi Professional.

35

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia, (Jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, 2006), h. 1.

36

(39)

Periode semi-profesional merupakan pola pengelolaan wakaf yang

kondisinya relatif sama dengan periode tradisional, namun pada masa

ini sudah mulai dikembangkan pola pemberdayaan wakaf secara

produktif, meski belum maksimal. Sebagai contoh adalah

pembangunan masjid-masjid yang letaknya strategis dengan

menambah bangunan gedung untuk pertemuan, pernikahan, seminar

dan acara lainnya seperti masjid sunda kelapa, masjid pondok indah,

masjid at-taqwa Pasar Minggu, Masjid Ni‟matul Ittihad Pondok Pinang

(semua terletak dijakarta) dan lain-lain.37

Selain hal tersebut juga sudah mulai dikembangkan pemberdayaan

tanah-tanah wakaf untuk bidang pertanian, pendirian usaha kecil

seperti toko ritel, koerasi, penggilingan padi, usaha bengkel, dan

sebagainya yang hasilnya untuk kepentingan pengembangan di bidang

pendidikan (pondok pesantren), meskipun pola pengelolaannya masih

dikatakakan tradisional. Pola pemberdayaan seperti ini sudah

dilakukan oleh Pondok Pesantren Modern As-Salam Gontor,

Ponorogo. Yang secara khusus mengembangkan wakaf untuk

kesehatan dan pendidikan seperti yang dilakukan oleh Yayasan Wakaf

Sultan Agung, Semarang. Ada lagi yang memberdayakan wakaf

dengan pola pengkajian dan penelitian secara intensif terhadap

37

(40)

pengembangan wacana pemikiran Islam modern seperti yang

dilakukan oleh Yayasan wakaf Paramadina, dan seterusya.38

Namun, karena kebanyakan kendala dalam pemberdayaan wakaf

secara lebih agresif, pada periode ini, dimana kita sekarang masih

berada dalam periode ini, pemberdayaan wakaf terlihat belum dinamis.

3. Periode Professional.

Yaitu sebuah kondisi dimana daya tarik wakaf sudah mulai dilirik

untuk diberdayakan secara profesional produktif. Keprofesionalan

yang dilakukan meliputi aspek: manajemen, SDM keNazhiran, pola

kemitraan usaha, bentuk benda wakaf yang tidak hanya berupa harta

tidak bergerak seperti uang, saham dan surat berharga lainnya,

dukungan political will pemerintah secara penuh, seperti lahirnya

Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang Wakaf.39

Dalam periode ini, isu yang paling menonjol untuk bisa mencapai

pengelolaan wakaf secara profesional adalah munculnya gagasan

wakaf uang yang digulirkan oleh tokoh ekonomi asal Bangladesh,

Prof. M.A Manna. Kemudian muncul pula gagasan wakaf investasi,

38

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia, h. 5.

39

(41)

yang di Indonesia sudah dimulai oleh Dompet dhuafa Republika

bekerja sama dengan Batasa (BTS) Capital beberapa waktu yang

lalu.40

Semangat pemberdayaan potensi wakaf secara profesional

produktif tersebut semata-mata untuk kepentingan kesejahteraan umat

manusia, khususnya muslim Indonesia yang sampai saat ini masih

dalam keterpurukan ekonomi yang sangat menyedihkan, baik dibidang

pendidikan, kesehatan, teknologi maupun bidang sosial lainnya. Pada

masa ini, kita mulai menepaki jenjang periodesasi pemberdayaan

wakaf secara total melibatkan seluruh potensi keummatan dengan

dukungan penuh, seperti lahirnya UU wakaf baru, peran UU Otonomi

daerah, peran Perda, Kebijakan Moneter Nasional, UU Perpajakan dan

lain sebagainya.41

Tidak hanya di Indonesia,Perkembangan wakaf di Malaysia sejak tahun 1800-an tidak mengalami perubahan secara signifikan dan

bernilai ekonomi. Sebab perundang-undangan Malaysia sampai

sekarang hanya terbatas kepada tanah. Itupun mayoritas masih berupa

wakaf khas yang dalam pengelolaannya terikat dengan

ketentuan-ketentuan yang disyariatkan oleh wakif. Disamping itu, masih banyak

tanah wakaf yang dikelola oleh luar majelis agama, nazhirnya bukan

40

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, Srategi Pengembangan Wakaf Tunai Di Indonesia, h. 6.

41

(42)

ahli ekonomi dan tidak punya latar belakang manajemen, sehingga

perwakafan di Malaysia kurang produktif dan kurang bernilai

ekonomi.42

Jenis wakaf Malaysia dapat dikategorikan menjadi dua model,

yaitu wakaf „am dan wakaf khash. Wakaf „am adalah harta yang

diwakafkan untuk kepentingan umat Islam dan untuk pengembangan

sosio-ekonomi umat Islam. Wakaf khash adalah harta yang

diwakafkan disertai dengan syarat-syarat tertentu oleh yang

mewakafkan (waqif).43

Wakaf di Arab Saudi, ketetapan No. 574 tanggal 16 Rajab 1386 H. Sesuai dengan surat keputusan kerajaan No. M/35, tanggal 18 Rajab

1386 H. Departemen wakaf resmi dibentuk oleh kerajaan Arab Saudi.

Dimana departemen ini bertugas untuk mengurus aset-aset wakaf dan

dikelola secara produktif. Akan tetapi ada pengelolaan khusus terhadap

harta wakaf yang ada di Mekkah dan Masjid Nabawi dibangun hotel,

pertokohan dan rumah yang dikembangkan secara ekonomi yang

hasilnya untuk perawatan aset-aset dua kota tersebut dan membantu

masyarakat yang membutuhkan uluran tangan kerajaan.44

42

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 16.

43

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 16

44

(43)

Dalam pengelolaan wakaf di Arab Saudi tentu dengan menunjukan

pengelola (nazhir). Dimana nazhir tersebut bertugas untuk membuat

perencanaan dalam pengembangan harta wakaf, mensosialisasikan

program yang telah disepakati, melaksanakan tugas dalam

mendistribusikan hasil wakaf kepada yang membutuhkan, memelihara

dan mengawasi untuk kelanggengan aset wakaf dan membuat laporan

kepada kerajaan (mamlakah) dalam pelaksanaan dan pengelolaan

wakaf. 45

Wakaf di Turki, pada tahun 1928 di Turki terdapat tanah wakaf yang jumlahnya hampir separoh dari seluruh tanah-tanah subur yang

ada di negeri tersebut. Pada tahun itu penghasilan harta wakaf tercatat

meliputi sebesar T.k. 3.489.000,00 (tiga juta empat ratus delapan puluh

sembilan ribu ringgit mas turki). Kesemuanya berasal dari hasil sawah,

kebun anggur, rumah-rumah gedung yang disewakan, dan lain

sebagainya.46

Di Turki ada dua jenis wakaf, yaitu: Wakaf Sholih dan Wakaf

Ghair Sholih. Wakaf Shohih yaitu wakaf yang berasal dari tanah milik,

dan wakaf ghair Shohih adalah wakaf yang bukan dari tanah milik

(dari tanah negara). Disamping itu pengurusnya ada tanah-tanah wakaf

yang langsung diurus negara, ada pula tanah-tanah wakaf yang diurus

45

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf , h. 18.

46

(44)

masing-masing badan hukum/masyarakat, sedang negara hanya

mengawasi saja.47

D. Pedoman Pengelolaan Wakaf Produktif.

1. Aspek kelembagaan dan Manajemen Wakaf

Untuk mengelola wakaf produktif di Indonesia, yang pertama-tama

harus dilakukan adalah perlunya pembentukan suatu badan atau lembaga

yang khusus mengelola wakaf yang ada yang bersifat nasional.48

2. Aspek Akuntansi dan Auditing Lembaga Wakaf a. Aspek Akuntansi

Akuntansi bukanlah “ilmu baru” dalam kehidupan umat manusia.

Sejarah mencatat, bahwa akuntansi sudah ada dan dipraktikan sejak

sekitar 8000 tahun sebelum masehi. Dalam pengertian yang paling

sederhana, akuntansi dapat dipahami sebagai kegiatan pencatatan

47

Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan di Indonesia, h. 98.

48

(45)

kegiatan usaha bisnis, baik komersial ataupun bukan, untuk tujuan

tertentu. Maha suci dan Maha Agung Allah SWT yang secara jelas

menegaskan pentingnya akuntansi bagi kegiatan manusia, sebagaiman

yang dilansir didalam ayat al-Quran surat al-Baqarah ayat 282.49

b. Aspek Auditing

Auditing dalam bahasa Indonesia biasanya diartikan sebagai

pemeriksaan. Padahal, secara harfiah istilah auditing ini konon berasal

dari istilah audire yang berarti to hear atau to listen (Mathews, 1996).

Yang dimaksud adalah bahwa pihak tertentu melaporkan secara

terbuka tugas ayau amanah yang diberi kepadanya, dan pihak yang

memberikan amanah mendengarkan. Jadi ini merupakan manifestasi

pertanggungjawaban pihak tertetu yang diberi tanggungjawab kepada

pihak yang memberi amanah.50

49

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji. Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf, h. 92.

50

(46)

35

ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL

A. Sejarah dan Perkembangan Perguruan Islam Al-Syukro Universal

"Belanjakanlah sebagian hartamu di jalan Allah", amanah yang

disampaikan oleh Rasulullah SAW ini telah membangun kesadaran keluarga

almarhum Bapak Drs. H. Oskar Surjaatmadja untuk mewakafkan sebagian

harta titipan Allah SWT guna memfasilitasi pembangunan mental spiritual

generasi muda Islam dan ummat Islam pada umumnya.

Diawali dengan mengadakan Pengajian Bulanan yang dilaksanakan di

Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete Jakarta Selatan, timbul niat untuk melaksanakan

dan mengembangkan pendidikan berwawasan Islami. Pada tahun 1996 niat ini

diwujudkan dengan mendirikan Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) dan

Taman Bermain (Kelompok Bermain – KB) untuk anak-anak prasekolah, di

Jalan Puri Mutiara I/9 Cipete Jakarta Selatan. Pendidikan anak-anak

prasekolah ini berkembang dengan baik, di bawah bimbingan Ibu Hj. Nibras

O. Salim, banyak orang tua yang mempercayakan putra-putrinya untuk

mengikuti pendidikan prasekolah di tempat ini. Untuk mewadahi kegiatan

pendidikan ini didirikanlah sebuah yayasan yang diberi nama: “YAYASAN

(47)

Banyaknya orang tua yang sudah percaya dengan pelaksanaan pendidikan

yang dilakukan, dan atas desakan orang tua siswa, untuk kelanjutan

pendidikan putra/putrinya maka setahun kemudian YADA‟I mengembangkan

sayapnya dengan mendirikan Taman Kanak-kanak Islam (TK), Sekolah Dasar

Islam (SD) dan Sekolah Menengah Pertama Islam (SMP) di atas tanah seluas

2,8 Ha yang berlokasi di Gang H. Maung Jalan Otto Iskandardinata Ciputat

dengan nama AL SYUKRO. TK-SD dan SMP Islam Al Syukro di Ciputat

terus berkembang menjadi lembaga pendidikan Islam yang menjadi pilihan

bagi masyarakat di Sekitar Ciputat, Pamulang, Pondok Cabe, Lebak Bulus,

Sawangan, Bintaro dan sekitarnya. Dalam setiap penilaian akreditasi yang

dilaksanakan Dinas Pendidikan setempat, Sekolah Islam Al Syukro Universal

selalu mendapatkan akreditasi "A".

Penyelenggaraan pendidikan Islam di atas tanah wakaf seluas 2,75 Ha

dimaksudkan oleh keluarga Ibu Dra.Hj. Buli Oskar Surjaatmadja untuk

dijadikan pusat pendidikan Islam terkemuka dari jenjang TK hingga

perguruan tinggi. Cita-cita tersebut sudah dituangkan dalam

dokumen-dokumen Yayasan Wakaf Daar Asykaril Ibaad sebagai mimpi masa depan.

Seiring dengan tujuan untuk menyelenggarakan pendidikan Islam dari jenjang

TK hingga perguruan tinggi tersebut, keluarga wakif memandang perlu untuk

menunjuk lembaga lain yang memiliki jaringan luas dalam pengelolaan

kegiatan-kegiatan sosial dan kemanusiaan. Untuk selanjutnya pendiri

YAWADAI dan keluarga Ibu Dra.Hj. Buli Oskar Surjaatmadja mengikrarkan

(48)

penyelenggaraan sekolahnya diserahkan kepada ummat, dengan menunjuk

Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA sebagai nadzir (pihak penerus

amanah). Sejak Akad Wakaf tanggal 2 November 2010, Sekolah Islam Al

Syukro Universal diberi istilah baru yakni Perguruan Islam Al Syukro

Universal di bawah naungan Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA.Yayasan

Wakaf Daar Asykaril Ibaad tetap mengelola TK dan TPA Islam Al Syukro di

Cipete Jakarta Selatan.

Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11 tanggal 2

November 2010 melalui IKRAR WAKAF, Yayasan Wakaf Daar Asykaril

„Ibaad (YAWADA‟I) dengan para Waqif telah sepakat menunjuk Yayasan

Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR dari Harta Benda Wakaf

yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang tanah Hak Milik Waqif seluas

27.523 M2 beserta bangunan-bangunan Sekolah (TK-SD-SMP) Islam Al

Syukro di atasnya dengan inventaris berikut metode dan sistem pembelajaran

dan pengelolaannya yang untuk selanjutnya disebut dengan nama “Perguruan

Islam Al Syukro Universal”.

Pemwakafan ini dilakukan dengan tujuan agar “Harta Benda Wakaf”

sebagai Perguruan Islam Al Syukro Universal dapat dilanjutkan dengan

pembangunan, pengembangan, dan pengelolaannya oleh NAZHIR, dalam

rangka mendidik dan membina ummat terutama anak didikIndonesia.46

46

(49)

B. Visi dan Misi 1. Visi

Visi Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah "Menjadikan

Perguruan Islam Al Syukro Universal sebagai pusat pendidikan terkemuka

dan berhasil sebagai penyelenggara Pendidikan Usia Dini, Dasar,

Menengah sampai dengan Pendidikan Tinggi yang bernafaskan Islam dan

bertaraf internasional"

2. Misi

Misi Perguruan Islam Al Syukro Universal adalah:

1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan Islam dalam

arti seluas-luasnya dalam membantu membentuk insan dan

masyarakat yang berilmu, beramal, berakhlak mulia, kompeten,

kompetitif dan bertaqwa kepada Allah SWT, cinta Agama, Bangsa

dan Negara.

2. Membangun dan menyediakan sarana, lingkungan, sistem dan

fasilitas pendidikan yang nyaman, efektif dan Islami untuk

pengembangan pendidikan pada jenjang Pendidikan Usia Dini,

Dasar, Menengah sampai dengan Perguruan Tinggi.

3. Menyelenggarakan proses dan mewujudkan hasil pembelajaran

bermutu di semua jenjang pendidikan yang mampu bersaing

dengan lembaga pendidikan lain lokal, nasional maupun

(50)

4. Menjadikan Perguruan Islam Al-Syukro Universal sebagai pusat

pendidikan yang produktif, yang mampu mendorong peningkatan

mutu pelaksanaan pendidikan bagi masyarakat pada umumnya.

5. Membangun organisasi yang modern dan efektif yang mendorong

budaya berprestasi di lingkungan Perguruan Islam Al-Syukro

Universal.47

C. Struktur Organisasi

Perguruan Islam Al-Syukro Universal dikelola oleh Pimpinan dan

Unsur-unsur organisasi sebagai berikut:

Pimpinan

Direktur : Supangat Rohani, S.Pd.I., MA.

Wakil Direktur : Asmuni Marjuki, S. Th.I

General Manager Operasional : Miza Elman, S.E

General Manager Pendidikan : Supangat Rohani, S.PdI., MA.

Manager dan Unit-unit

Manager SDM : Nafis Murdika, S.Psi.

Manager Keuangan : Budi Santoso, S.P.

47

(51)

Manager Program Pendukung : Drs. Dedy Supriyadi, M.Pd.

Kepala Unit Keuangan : Dina Fitriani, S.Pt.

Wakil Kepala Unit Keuangan : Rista Yuniarti

Unit Logistik : Nanang Wahyudi, S.Kom.

Unit ICT : Dona Nuryahya, S.Kom.

Unit ICT : M. Giyanto

Kepala Unit Humas & Promosi : Badiyo

Staff Keuangan : Riyani

Kepala-kepala Sekolah

1. KB/TK : Imam Yahya

2. SD : Henrizal Saidi Harahap, MA.

3. SMP : Humaidi, S. Ag.48

D. Unit Pendidikan

Perguruan Islam Al Syukro Universal saat ini menyelenggarakan unit

Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD)

dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Di masa yang akan datang, Insya

Allah akan diselenggarakan SMU dan Perguruan Tinggi, sehingga Al Syukro

48

Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Struktur Organisasi Perguruan Islam Al-Syukro Universal” artikel diakses pada 28 november 2014 dari

(52)

Universal di masa depan menjadi pusat penyelenggaraan pendidikan

bernafaskan Islam, yang lengkap dari jenjang Kelompok Bermain hingga

Perguruan Tinggi.49

E. Dasar Hukum Wakaf Di Perguruan Islam Al-Syukro Universal

Landasan hukum perwakafan di Perguruan Islam Al-Syukro Universal

ialah firman Allah SWT Surat Al-Bararah ayat 254 :

1. Al-Quran

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi

syafa’at. Dan orang-orang kafir Itulah orang-orang yang zalim.

(al-Baqarah (2) : 254)

2. Undang-undang

Dasar hukum wakaf yang di Perguruan Islam Al-Syukro Universal

mengacu kepada Undang-Undang RI nomor 41 tahun 2004 tentang Wakaf,

Yayasan Dompet Dhuafa Republika juga telah terdaftar di Badan Wakaf

49

Perguruan Islam Al-Syukro Universal “Unit Pendidikan Perguruan Islam Al-Syukro

(53)

Indonesia sebagai Nazhir pada 16 Juni 2011, dengan nomor pendaftaran:

36.74.3.1.00001.

Berdasarkan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan No.11 tanggal 2

November 2010 melalui IKRAR WAKAF, Yayasan Wakaf Daar

Asykaril „Ibaad (YAWADA‟I) dengan para Waqif telah sepakat menunjuk

Yayasan Dompet Dhuafa REPUBLIKA menjadi NAZHIR dari Harta

Benda Wakaf yang terdiri dari 21 (dua puluh satu) bidang tanah Hak Milik

Waqif seluas 27.523 M2 beserta bangunan-bangunan Sekolah

(TK-SD-SMP) Islam Al Syukro di atasnya dengan inventaris berikut metode dan

sistem pembelajaran dan pengelolaannya yang untuk selanjutnya disebut

(54)

43

DI PERGURUAN ISLAM AL-SYUKRO UNIVERSAL

A. Pengelolaan Harta Wakaf Di Perguruan Islam Al-Syukro Universal

Dilihat dari sejarah dan perkembangan Perguruan Islam Al-Syukro

Universal, Perguruan Islam Al-Syukro Universal memiliki perkembangan

yang amat pesat dan terorganisir setelah diwakafkan kepada Yayasan Dompet

Dhuafa Republika pada tanggal 2 november 2010, banyak perubahan sistem

manajemen yang ada di dalam pengelolaan harta wakaf yang mengakibatkan

terjadinya optimalisasi pengelolaan wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro

Universal, manajemen yang diterapkan tersebut diantaranya adalah :

1. Manajemen Struktur Organisasi Departemen Pendidikan

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap

bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan

dan di inginkan.

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan

pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan

(55)

menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada

suatu pertanggung jawaban apa yang akan dikerjakan.

Sebelum Perguruan Islam Al-Syukro Universal diwakafkan kepada

Yayasan Dompet Dhuafa Republika, manajemen struktur organisasi

departemen pendidikan yang diterapkan di Perguruan Islam Al-Syukro

Universal adalah multi struktural. Multi struktural yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

a. Struktur Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Islam Al-Syukro Universal

Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Islam Al-Syukro Universal

dipimpin oleh Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, disamping

melaksanakan tugas pokok sebagai Kepala Sekolah dan Wakil Kepala

Sekolah, mereka juga membawahi atau menangani tugas pokok unit

logistik dan sarana prasarana serta supervisor office boy.

Kelemahannya adalah kurang terkontrolnya antara tugas pokok Kepala

Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah dengan tugas-tugas lainnya (diluar

tugas pokok Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah), hal ini yang

menyebabkan tugas pokok Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah

menjadi terbagi dan kurang fokus.50

50

(56)

Sebagaimana kita ketahui bahwasannya tugas pokok dan fungsi

Wakil Kepala Sekolah adalah membantu Kepala Sekolah dalam

kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

pelaksanaan program

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Ketenagaan

5) Pengkoordinasian

6) Pengawasan

7) Penilaian

8) Identifikasi dan pengumpulan data

9) Penyusunan laporan

10)Wakil Kepala Sekolah bertugas membantu Kepala Sekolah

dalam urusan-urusan sebagai berikut: Kurikulum dan

Kesiswaan.

Kemudian, Perubahan yang dilakukan pasca diwakafkan kepada

Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah membentuk unit logistik

dan sarana prasarana. Hal ini agar tugas pokok kepala sekolah dan

wakil kepala sekolah bisa fokus dan berjalan dengan baik, serta tugas

logistik dan sarana prasarana juga dapat melaksanakan tugas organisasi

sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas/koridornya masing-masing.

(57)

dibutuhkan tersebut, hal ini adalah solusi yang sangat efektif agar

semua tugas organisasi berjalan dengan baik.51

b. Struktur Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam Al-Syukro Universal

Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam Al-Syukro Universal

dipimpin oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang

Kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum, jikalau di

Taman Kanak-kanak (TK) Perguruan Islam Al-Syukro Universal yang

menjadi multi struktural adalah Kepala Sekolah dan Wakil Kepala

Sekolah, akan tetapi di Sekolah Dasar (SD) Perguruan Islam

Al-Syukro Universal yang menjadi multi struktural adalah Wakil Kepala

Sekolah Bidang Umum, disamping melaksanakan tugas pokok sebagai

Kepala Sekolah Bidang Umum, juga membawahi atau menangani

tugas pokok unit logistik, sarana prasarana, dan tugas supervisor office

boy. Kelemahannya adalah kurang terkontrolnya antara tugas pokok

Kepala Sekolah Bidang Umum dengan tugas-tugas lainnya (diluar

tugas pokok Kepala Sekolah Bidang Umum), hal ini yang

menyebabkan tugas Wakil Kepala Sekolah Bidang Umum menjadi

terbagi dan kurang fokus.52

51

Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014

52

(58)

Kemudian, Perubahan yang dilakukan pasca diwakafkan kepada

Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah Wakil Kepala Sekolah

Bidang Umum dihapus. Hal ini agar tugas pokok kepala sekolah dan

wakil kepala sekolah bisa fokus dan berjalan dengan baik, serta tugas

logistik dan sarana prasarana juga dapat dilaksanakan sebagaimana

mestinya sesuai dengan tugas/koridornya masing-masing. Dengan

ditambahnya SDM yang ahli dalam bidang-bidang yang dibutuhkan

tersebut, hal ini adalah solusi yang sangat efektif agar semua tugas

organisasi berjalan dengan baik.53

c. Struktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Islam Al-Syukro Universal

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Islam Al-Syukro

Universal dipimpin oleh Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah

kurikulum dan Wakil Kepala Sekolah bidang umum, jikalau di Taman

kanak-kanak (TK) yang menjadi multi struktural adalah Kepala

Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah, akan tetapi di Sekolah Menengah

Pertama (SMP) sama halnya dengan Sekolah Dasar (SD) Perguruan

Islam Al-Syukro Universal yang menjadi multi struktural adalah Wakil

Kepala Sekolah Bidang Umum, disamping melaksanakan tugas pokok

sebagai Kepala Sekolah Bidang Umum, Wakil Kepala Sekolah Bidang

Umum juga membawahi atau menangani tugas pokok unit logistik,

53

(59)

sarana prasarana, dan tugas supervisor office boy. Kelemahannya

adalah kurang terkontrolnya antara tugas pokok Kepala Sekolah

Bidang Umum dengan tugas-tugas lainnya (diluar tugas pokok Kepala

Sekolah Bidang Umum), hal ini yang menyebabkan tugas Wakil

Kepala Sekolah Bidang Umum menjadi terbagi dan kurang fokus.54

Kemudian, Perubahan yang dilakukan pasca diwakafkan kepada

Yayasan Dompet Dhuafa Republika adalah wakil kepala sekolah

bidang umum dihapus dan diganti dengan membentuk unit logistik

sarana dan prasarana, sama halnya dengan sekolah dasar (SD)

Perguruan Islam Al-Syukro Universal. Hal ini agar tugas pokok

Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah bisa fokus dan berjalan

dengan baik serta tugas unit logistik dan sarana prasarana juga dapat

dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai dengan tugas/koridornya

masing-masing. Dengan ditambahnya SDM yang ahli dalam

bidang-bidang yang dibutuhkan tersebut, hal ini adalah solusi yang sangat

efektif agar semua tugas organisasi berjalan dengan baik.

2. Manajemen Struktur Organisasi Departemen Operasional

Tidak hanya Manajemen Struktur Organisasi Departemen Pendidikan

saja yang diperbaiki, akan tetapi manajemen struktur organisasi

departemen operasional Perguruan Islam Al-syukro pun diperbaiki dengan

baik.

54

(60)

Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika

manajemen struktur organisasi operasional Perguruan Islam Al-Syukro

Universal adalah sebagai berikut:

a. Manajemen Keuangan

Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika,

struktur manajemen keuangan dibawahi oleh Kepala Keuangan, Wakil

Kepala Keuangan dan Kasir. Kemudian pasca diwakafkan kepada

Yayasan Dompet Dhuafa struktur ditambah menjadi Unit Logistik

yang membawahi :

- Logistik

- Office Boy dan Gardener

- Sarpras

Disamping itu Prosedur Keuangan yang diterapkan pasca

diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika menjadi

sangat ketat dan profesional, salah satu contohnya adalah dalam

masalah Proposal Pengajuan Dana. Dalam mengajukan Proposal

Pengajuan Dana (PPD) pengaju wajib menandatangani Proposal

Pengajuan Dana (PPD) tersebut kemudian harus di setujui oleh Kepala

Sekolah, General Manager Pendidikan dan Direktur. Setelah Proposal

(61)

Kemudian dana yang telah digunakan wajib membuat laporan realisasi

penggunaan dana tersebut.55

b. Manajemen SDM

Pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika,

manajemen SDM Perguruan Islam Al-Syukro Universal mengalami

perubahan dan perkembangan yang baik. Salah satunya adalah

bertambahnya SDM/karyawan. Hal ini disebabkan oleh

perubahan-perubahan struktur yang terjadi pasca diwakafkan kepada Yayasan

Dompet Dhuafa Republika. Dengan ditambahnya SDM/karyawan ini

adalah solusi yang efektif, disamping membuka lapangan kerja tugas

organisasi pun berjalan dengan baik.56

c. Manajemen Program Pendukung Dan Lingkungan

Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika,

struktur manajemen program pendukung dan lingkungan dibawahi

dengan adanya:

- Satpam

- Supir

- Gardener

- Penerimaan Siswa Baru

55

Miza Elman, General Manager Operasional, Wawancara Pribadi pada tanggal 5 desember 2014

56

(62)

Kemudian pasca diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa

Republika, Gardener dihapus dari struktur manajemen pendukung dan

lingkungan, dan dipindahkan kedalam struktur manajemen keuangan yang

dibawahi oleh Unit Logistik.

Dari perubahan-perubahan struktur organisasi yang diterapkan

diatas, dengan demikian mentenes gedung lebih baik, pengadaan barang

sesuai dengan prosedur dan sistem manajemen yang diterapkan menjadi

lebih baik pula.57

B. Sistem Pengembangan Wakaf di Perguruan Islam Al-Syukro Universal

Perguruan Islam Al-Syukro Universal tidak hanya sukses dalam sistem

manajemen pengelolaan yang diterapkan, akan tetapi sukses juga dalam sistem

manajemen pengembangan wakaf yang diterapkan sehingga menghasilkan

wakaf secara produktif. Pengembangan-pengembangan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Perbaikan Gedung Taman Kanak-kanak (TK)

Sebelum diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika, gedung

Taman Kanak-kanak (TK) lantai 2 (dua) tidak berfungsi. kemudian pasca

diwakafkan kepada Yayasan Dompet Dhuafa Republika gedung Taman

57

Gambar

GAMBARAN UMUM TENTANG PERGURUAN

Referensi

Dokumen terkait

digunakan untuk memberikan jasa pelayanan parkir yang lebih baik//. Helmi melaporkan

Sebuah balok berukuran panjang 18 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 8 cm.. Sebuah balok berukuran panjang 18 cm, lebar 12 cm, dan tinggi

Apabila tingkat produktivitas seorang tenaga kerja terganggu yang disebabkan oleh faktor kelelahan fisik maupun psikis maka akibat yang ditimbulkannya akan

- Klik Daftar Guru, menuju T51 - Klik Tambah Guru, menuju T52 - Klik Daftar Siswa, menuju T53 - Klik Tambah Siswa, menuju T54 - Klik Daftar Kelas, menuju T55 - Klik Tambah kelas,

Online Blood Donation Reservation and Management System (OBDRMS) is a web database application that enables the public to make online session reservation, to view nationwide

Semua variabel numerik pada file data anda akan ditampilkan pada kotak daftar variabel. Pindahkan satu atau beberapa pasang variabel sekaligus kekotak

Das Ziel dieser Untersuchung ist es, um ein Lernmedien Video Animation Stop Motion mithilfe der Camtasia Studio 8 zu erstellen.. Die Ergebnisse dieser

Perlakuan ini juga menghasilkan bobot badan akhir hampir sama dengan perlakuan ransum tanpa bungkil biji jarak pagar (control) serta efisiensi penggunaan