• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen Toko Roti Mawar Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen Toko Roti Mawar Medan"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN KOMITMEN KONSUMEN

TOKO ROTI MAWAR MEDAN

OLEH

RAJA HAMORAON LUBIS 100502117

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ABSTRAK

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen

Toko Roti Mawar Medan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi bauran pemasaran dan pelayanan terhadap kepuasan dan komitmen konsumen Toko Roti Mawar Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian makan di Toko Roti Mawar yang berlokasi terletak di jalan Setia Budi Simpang Pasar 6 No. 2. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan 61 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan teknik purpose sampling. Metode analsisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan signifikansi 5%.

Hasil Penelitian berdasarkan metode regresi linear berganda menunjukkan variabel produk, harga, distribusi, dan pelayanan ternyata memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan konsumen Toko Roti Mawar Medan, sedangkan secara simultan menunjukkan variabel produk, harga, distribusi, dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan secara parsial bahwa variabel distribusi berpengaruh secara negatif dan tidak berpengaruh signifikan parsial terhadap kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap komitmen konsumen. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah produk.

(3)

ABSTRACT

The Effect of Marketing Mix and Service toward Customer Satisfaction and Customer Commitmen

Toko Roti Mawar Medan

The purpose of this study is to investigate and analyze the factors that affect the marketing mix and service toward customer satisfaction and customer commitment of Mawar Bakeries. This type of research is associative.

The population in this study is that consumers who make purchases meal at the Mawar Bakery is located at Jalan Simpang Setia Budi No. 6 pasar 2. The data used are primary and secondary data obtained through the study documentation and measurement questionnaire using Likert scale. This study used a sample of 61 respondents drawn by purposive sampling technique. Data analsisis method used is descriptive analysis with a significance of 5%.

Results based on the method of multiple linear regression showed that variables of product, price, distribution, and service turned out to have the greatest influence on consumer satisfaction Mawar Bakeries, while simultaneously showing the variable product, price, distribution, and service together has positive effect and significant impact on customer satisfaction. While partially that influence the distribution of the variable is negative and significant effect not partial to customer satisfaction and customer satisfaction in a positive and significant effect partially to consumer commitment. Dominant variable in this study is the product.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas

berkat dan karunia-Nya dapat terselesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen Toko Roti Mawar Medan”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat

bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dengan segala

kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih atas segala

bantuan, bimbingan, dan dukungan yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih terutama untuk kedua orang tua

penulis, Ayahanda Holil Karim Lubis dan Ibunda Yenny Gustina Nasution atas

perhatian, doa, dukungan, pengorbanan, serta kasih sayang yang begitu besar

selama ini tanpa mengenal lelah. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, SE.,M.Ec.,Ak., CA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE.,ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen

Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga selaku

Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan

(5)

5. Ibu Beby Karina Fawzeea SE., MM., Sembiring,selaku Dosen Pembaca

yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatiannya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan selama proses penyusunan skripsi ini

6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara atas segala dedikasinya selama ini

7. Adik penulis Raja Jogi Panorangi Lubis, Kanza Al-Humaira Putri Lubis,

dan Muhammad Habibie Kaharudin Lubis yang telah memberikan

semangat dan doanya dalam menyelesaikan skripsi ini

8. Sahabat-sahabat penulis Guntur H. Bakara, Erikson Sidabalok, Ika,

Pratama, Daniel, Iswanto, Ajam, Uji, John, Saadah, Disa, Emi, Riri,dan

Sarah. Yang telah memberikan semangat, doa, bantuan, dorongan dalam

menyelesaikan skrpsi ini

9. Dilla Yuliani, yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan

bantuan, dorongan, semangat, dan doanya dalam menyelesaikan skripsi ini

10.Naomi Nataliany Br Gintng Suka, yang telah banyak meluangkan waktu

dan memberikan bantuan, dorongan, semangat, dan doanya dalam

menyelesaikan skripsi ini

11.Seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Sumatera Utara stambuk 2010, Himpunan Mahasiswa

Manajemen (HMM), Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat FEB USU

dan seluruh anggota kepengurusan Badan Pengelolah dan Pengembangan

(6)

12.Para responden yang telah membantu penelitian ini dengan meluangkan

waktunya untuk mengisi kuesioner penelitian

13.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang tulus

dan ikhlas memberikan doa dan dukungan sehingga dapat terselesaikannya

skripsi ini

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dalam menyempurnakan skripsi ini serta bermanfaat

dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Medan, 27 Oktober 2014

(7)

DAFTAR ISI

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA KOSEPTUAL, DAN HIPOTESIS………. 12

2.1 Uraian Teoritis ... 12

2.1.1 Pemasaran ... 12

2.1.2 Strategi Pemasaran ... 13

2.1.3 Bauran Pemasaran ... 17

2.2 Penelitian Terdahulu ... 40

2.3 Kerangka Konseptual ... 41

2.4 Hipotesis ... ... 44

BAB III METODE PENELITIAN………. 45

3.1 Jenis Penelitian ... 45

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 45

3.3 Batasan Operasional Variabel ... 46

3.4 Operasionalisasi ... ... 46

3.5 Skala Pengukuran... ... 48

3.6 Populasi dan Sampel ... 49

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 50

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 51

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Data ... 52

3.9.1 Uji Validitas ... ... 52

3.9.2 Uji Reliabilitas Data ... 52

3.10 Uji Asumsi Klasik .... ... 53

3.10.1 Uji Normalitas ... 53

(8)

3.11 Metode AnalisiData . ... 55

3.11.1 Analisis Deskriptif ... 55

3.11.2 Analisi Regresi Linear Berganda ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 60

4.1.1 Sejarah Singkat Toko Roti Mawar Medan ... 60

4.2 Hasil Penelitian ... ... 62

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif ... 62

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 63

4.2.1.2 Analisi Deskriptif Variabel ... 67

4.2.2 Uji Asumsi Klasik Persamaan I ... 77

4.2.3 Pengujian Hipotesis untuk Persamaan I ... 85

4.2.4 Uji Asumsi Klasik Persamaan II ... 92

4.2.5 Pengujian Hipotesis untuk Persamaan II ... 99

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 105

4.3.1 Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen ... 105

4.3.2 Pengaruh Kepuasan terhadap Komitmen Konsumen ... 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... ... 109

5.2 Saran ... ... 110

(9)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Konsumsi Roti Berdasarkan Unit (Kg/Tahun) ... 5

1.2 Daftar Toko Roti di Kota Medan ... 6

2.1 Penelitian Terdahulu .. ... 40

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 46

3.2 Instrument Skala Likert ... 49

4.1 Crosstab Umur dan Jenis Kelamin ... 63

4.2 Crosstab Umur dan Jenis Pekerjaan ... 64

4.3 Crosstab Umur dan Pendapatan ... 66

4.4 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Produk ... 68

4.5 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Harga ... 70

4.6 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Distribusi .... 71

4.7 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Pelayanan ... 73

4.8 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Kepuasan Konsumen ... ... 74

4.9 Distribusi Jawaban Responden terhadap Variabel Komitmen Konsumen ... ... 76

4.10 Analisis Statistik ... ... 80

4.11 Uji Glejser ... ... 83

4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 84

4.13 Uji Regresi Linear Berganda ... 85

4.14 Hasil Uji F ... ... 88

4.15 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 90

4.16 Pengujian Koefisien Determinasi (R2) Persamaan I ... 92

4.17 Analisis Statistik ... ... 95

4.18 Uji Glejser ... ... 98

4.19 Uji Multikolinearitas ... 99

4.20 Uji Regresi Linear Sederhana ... 100

4.21 Hasil Uji F ... ... 102

4.22 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 104

(10)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Atribut Produk ... ... 21

2.2 Promotional Mix ... ... 27

2.3 Kerangka Konseptual . ... 43

4.1 Mawar Bakery & Cake Shop ... 60

4.2 Pondok Mawar ... ... 61

4.3 Mawar Cokelat ... ... 62

4.4 Histogram ... ... 78

4.5 P-Plot Regression Standardized Residual ... 79

4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 82

4.7 Histogram ... ... 93

4.8 Normal P-Plot Regression Standardized Residual ... 94

(11)

ABSTRAK

Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen

Toko Roti Mawar Medan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi bauran pemasaran dan pelayanan terhadap kepuasan dan komitmen konsumen Toko Roti Mawar Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian makan di Toko Roti Mawar yang berlokasi terletak di jalan Setia Budi Simpang Pasar 6 No. 2. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan 61 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan teknik purpose sampling. Metode analsisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan signifikansi 5%.

Hasil Penelitian berdasarkan metode regresi linear berganda menunjukkan variabel produk, harga, distribusi, dan pelayanan ternyata memiliki pengaruh yang paling besar terhadap kepuasan konsumen Toko Roti Mawar Medan, sedangkan secara simultan menunjukkan variabel produk, harga, distribusi, dan pelayanan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Sedangkan secara parsial bahwa variabel distribusi berpengaruh secara negatif dan tidak berpengaruh signifikan parsial terhadap kepuasan konsumen dan kepuasan konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan parsial terhadap komitmen konsumen. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah produk.

(12)

ABSTRACT

The Effect of Marketing Mix and Service toward Customer Satisfaction and Customer Commitmen

Toko Roti Mawar Medan

The purpose of this study is to investigate and analyze the factors that affect the marketing mix and service toward customer satisfaction and customer commitment of Mawar Bakeries. This type of research is associative.

The population in this study is that consumers who make purchases meal at the Mawar Bakery is located at Jalan Simpang Setia Budi No. 6 pasar 2. The data used are primary and secondary data obtained through the study documentation and measurement questionnaire using Likert scale. This study used a sample of 61 respondents drawn by purposive sampling technique. Data analsisis method used is descriptive analysis with a significance of 5%.

Results based on the method of multiple linear regression showed that variables of product, price, distribution, and service turned out to have the greatest influence on consumer satisfaction Mawar Bakeries, while simultaneously showing the variable product, price, distribution, and service together has positive effect and significant impact on customer satisfaction. While partially that influence the distribution of the variable is negative and significant effect not partial to customer satisfaction and customer satisfaction in a positive and significant effect partially to consumer commitment. Dominant variable in this study is the product.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini, Indonesia telah memasuki pasar global yang kompetitif dengan

tidak adanya batas-batas wilayah perdagangan antar negara. Hal ini dibuktikan

dengan terlibatnya Indonesia dalam beberapa perjanjian perdagangan bilateral dan

multilateral antar negara seperti Asia-Pasific Economic Coorporation (APEC),

China-Asean Free Trade Agreement ( CAFTA), dan satu tahun lagi Indonesia

akan melaksanakan perjanjian perdagangan bebas antar negara Asean yaitu Asean

Free Trade Area (AFTA). Dengan mengikuti AFTA, maka Indonesia akan

menjadi bagian dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Asean Economic

Community (AEC). Oleh karena itu, mulai 2015, Indonesia akan seperti

bangsa-bangsa lain di Asean yang akan melebur, berintegrasi, dan berinteraksi dalam

sebuah tatanan masyarakat baru yang tunggal, masyarakat Asean.

Bukti dari terlibatnya Indonesia ke dalam perjanjian bilateral dan

multilateral ini adalah dengan ikut terlibatnya industri-industri asing dalam

persaingan di pasar nasional dalam berbagai sektor, seperti di sektor pangan

terdapat toko roti Boy yang berasal dari Malaysia, Bread Talk berasal dari

Singapura, Breadlife yang berasal dari Jepang dan banyak yang lainnya.

Di tengah maraknya industri yang masuk ke Indonesia, konsumen akan

dibuat semakin bingung dalam memilih produk yang akan digunakan karena

(14)

di pasar ini telah membuat konsumen semakin cerdas dalam memilih produk

seperti apa yang akan dipakai. Apabila produk yang ditawarkan produsen

dirasakan tidak cocok maka konsumen tanpa ragu akan pindah ke produk pesaing

yang sejenis.

Hal tersebut merupakan salah satu faktor yang menjadikan tidak adanya

suatu bisnis yang dapat bertahan lama (sustainable) tanpa didukung oleh strategi

yang tepat. Para produsen harus sangat memahami apa yang menjadi kebutuhan,

keinginan, dan permintaan konsumen. Dengan adanya isu tersebut maka produsen

dituntut untuk semakin inovatif dan kreatif dalam rangka memenuhi kebutuhan

dan kepuasan konsumen.

Maka dari itu, perusahaan harus merancang strategi yang dengan harapan

konsumen dapat merasa puas dan akan melakukan pembelian ulang. Apabila

seorang konsumen telah menjadi pelanggan yang loyal maka konsumen tersebut

akan enggan untuk beralih ke produk dari industri pesaing yang sejenis.

Dari sekian banyak produsen dari berbagai macam industri yang telah ada

saat ini, mereka semua dihadapkan pada satu permasalahan yang sama yaitu

pemasaran. Produsen seharusnya memperhatikan faktor-faktor dibidang

pemasaran yang diantaranya yaitu produk, harga, saluran distribusi, dan promosi

(bauran pemasaran) serta pelayanan. Hal ini dipandang sangat perlu oleh para

produsen dalam rangka memperoleh konsumen yang loyal sehingga konsumen

memperoleh laba yang maksimal.

Bauran pemasaran merupakan salah satu strategi pemasaran untuk

(15)

jasa, merangsang konsumen untuk memberi bahkan menciptakan preferensi

pribadi terhadap image suatu produk. Oleh karena itu bauran pemasaran

dianggap sebagai salah satu unsur strategi yang paling potensial di dalam

memasarkan produk. Bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, promosi, dan

distribusi. Namun dalam penelitian ini penulis tidak menggunakan variabel

promosi karena promosi tidak mepengaruhi kepuasan dan komitmen konsumen.

Promosi digunakan oleh produsen untuk memberikan kesadaran kepada

konsumen akan keberadaan produk yang ditawakan oleh produsen (brand

awareness).

Bauran pemasaran akan menjadi lebih baik lagi bila ditopang oleh

pelayanan yang baik. Bauran pemasaran akan dirasakan percuma saja apabila

produk yang dipasarkan telah dikenal oleh konsumen lalu konsumen tidak

dilayani dengan benar maka konsumen akan enggan untuk membeli kembali.

Pelayanan dipandang sangat penting dalam pemasaran, dikarenakan saat ini

telah banyak pesaing dengan produk yang sejenis. Akan tetapi, apabila konsumen

mendapatkan pelayanan yang langsung menyentuh hati konsumen maka

konsumen akan menjadi loyal dan bahkan akan mengajak orang lain untuk ikut

membeli produk tersebut.

Faktor yang ada dalam bauran pemasaran (marketing mix) merupakan

variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan kepuasan konsumen,

atau dengan kata lain variabel-variabel tersebut akan mempengaruhi kepuasan

(16)

kepada loyalitas pelanggan, sehingga usaha yang dibangun akan terus

bertahan dan berkembang (Rachmawati, 2011).

Penelitian Pasaribu & Sembiring (2012) yang berjudul “Pengaruh Strategi

Bauran Pemasaran Ritel terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Mini Market

Mes Mart Syariah” menunjukkan faktor produk memiliki pengaruh yang positif

tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Samuel (2006) yang berjudul “Ekspektasi

Pelanggan dan Aplikasi Bauran Pemasaran terhadap Loyalitas Toko Moderen

dengan Kepuasan Pelanggan sebagai Intervening (studi kasus pada hypermarket

carrefour di Surabaya)” yang menunjukkan ekspektasi pelanggan terhadap produk

yang ditawarkan oleh toko moderen berpengaruh langsung secara negatif terhadap

kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Penelitian Amanah (2010) yang berjudul “Pengaruh Harga dan Kualitas

Produk terhadap Kepuasan Konsumen pada Majestyk Bakery dan Cake Shop”

mengemukakan bahwa harga memiliki pengaruh terhadap kepuasan konsumen.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pasaribu &

Sembiring (2012) hasil penelitian menunjukkan faktor harga memiliki

pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Penelitian Normasari dkk (2013) yang berjudul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan, Citra perusahaan dan Loyalitas

Pelanggan” menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan secara langsung memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini juga

(17)

Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas

Pelanggan”.

Berdasarkan uraian di atas, maka suatu indusrti pangan yang khususnya

bergerak di produksi membutuhkan strategi bauran pemasaran dan pelayanan

yang tepat untuk dapat membuat konsumen merasa puas dan komit terhadap

produk yang ditawarkan. Oleh karena itu, industri roti dan industri pangan yang

sejenis sebaiknya merubah pola pemasaran yang berpola product centric menjadi

customer centric. Sehingga seorang produsen harus cerdas dalam hal penciptaan

suatu produk karena saat ini konsumen semakin cerdas dalam melakukan

pemilihan dan pembelian produk. Ini semua dikarenakan semakin banyaknya

produk subtitusi yang tersedia dipasar. Konsumen juga sering mendapatkan

edukasi mengenai produk yang baik untuk dikonsumsi sehingga hal ini juga

merupakan hal yang membuat kosumen saat ini semakin kritis.

Tabel 1.1

Konsumsi Roti berdasarkan unit (kg per tahun)

NEGARA 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Singapura 14.4 14.5 14.6 14.7 14.8 14.9

Hong Kong 12.3 12.4 12.7 13.1 13.5 13.9

Jepang 9.9 9.9 9.9 9.9 9.9 10.0

Malaysia 5.9 5.9 5.9 5.9 5.9 6.0

Vietnam 3.5 3.8 4.0 4.2 4.4 4.6

Korea Selatan 3.9 4.0 4.1 4.1 4.2 4.3

(18)

Lanjutan

Tabel 1.1

Konsumsi Roti berdasarkan unit (kg per tahun)

NEGARA 2007 2008 2009 2010 2011 2012

India 2.0 2.1 2.1 2.2 2.3 2.4

Filipina 2.2 2.2 2.1 2.1 2.2 2.3

Indonesia 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9

Taiwan 1.5 1.5 1.6 1.6 1.7 1.8

Sumber: Pefindo Equity & Index Valuation Division

Dari data Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa konsumsi pangan roti masyarakat

Indonesia selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun sehingga dapat

diketahui roti saat ini telah menjadi produk yang dianggap penting bagi

masyarakat Indonesia dalam pemenuhan asupan makanan harian. Roti juga

dianggap makanan yang praktis bagi masyarakat Indonesia yang serba sibuk

dengan kegiatan dan pekerjaan mereka sehingga roti dianggap sebagai makanan

alternatif yang praktis yang mampu menjawab kebutuhan pangan harian

disela-sela kesibukan mereka.

Tabel 1.2

Daftar Toko Roti di Kota Medan

NO. NAMA TOKO ALAMAT NOMER

TELEPON

1 ABC Bakery Jl Bilal A 2 061-6642583

2 Achen Bakery And Cake Shop

Jl Letjen Jamin Ginting 33

061-8212156

3 Agatha Bakery Jl Merbabu 7-H MEDAN 20212

(19)

Lanjutan

Tabel 1.2

Daftar Toko Roti di Kota Medan

NO. NAMA TOKO ALAMAT NOMER

TELEPON

4 Al-Baik Bakery & Cakes Jl Dr Sutomo Ujung 223 MEDAN 20235

061-6610635

5 Antara Kita Bakery Jl Sutrisno 722 MEDAN 20216

MEDAN 20234 061-4573372

8 Diana Bakery

Jl TB Simatupang 113 D

MEDAN 20218 061-8477754

9 Dolly Bakery Jl Marelan IV Psr II Tmr Gg

MEDAN 20211 061-4519026

13 Garuda Bakery

Jl Brigjen Katamso 95-C

MEDAN 20159

061-4533307

14 Handys Bakery & Cakes

Jl Sutomo Ujung 185 MEDAN 20212

061-6610198

(20)

Lanjutan

Tabel 1.2

Daftar Toko Roti di Kota Medan

NO. NAMA TOKO ALAMAT NOMER

TELEPON

20 La Point Bakery & Cafe Jl Letjen S Parman 97/315 MEDAN 20153

061-4511050

21 Langsung Bakery Jl Pandu 69-B/38 MEDAN 20212

061-4153536

22 Majestyk Bakery & Cake Shop Jl Prof HM Yamin SH 267-B 061-4530117

23 Mawar Bakery • Jl Pinang Baris 261 MEDAN 20218 • Jl Setia Budi Simpang

Pasar 6 No. 2

• Jl. B. Katamso No. 809 • Jl. Gatot Subroto Simpang

Ayahanda No. 347

061-8471438

24 Medan Bakery Jl Iskandar Muda 40-D

MEDAN 20153 061-4559382

25 Medan Bakery Jl KH Zainul Arifin 148/150

MEDAN 20112 061-4519102

26 Mewah Bakery Jl Pinang Baris I Km 8,5/13 C

MEDAN 20127 061-8451354 27 MM Bakery Jl Ir H Juanda Baru 29

MEDAN 20159 061-4519948

28 Pinks Bakery Jl Sutomo Ujung 165

MEDAN 20235 061-6611236

29 PoloBakery

Kompl Asia Mega Mas Bl DD/21

MEDAN 20216

061-7342204

30 Popeye Bakery

Jl Prof HM Yamin SH 90

MEDAN 20111 061-4511101

Sumber

Di Indonesia, khususnya di Kota Medan, terdapat berbagai macam industri

roti berbentuk toko. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2. Banyaknya toko

roti yang ada di kota Medan ini tentu saja akan turut meramaikan persaingan yang

(21)

strategi bauran pemasaran dan pelayanan yang baik agar mampu menarik

konsumen dari waktu ke waktu.

Dari sekian banyaknya toko roti yang berada di kota Medan, ada satu toko

yang melakukan diferensiasi dalam penawaran produknya yaitu Toko Roti Mawar

Medan Medan. Toko Roti Mawar Medan Medan hadir dengan beberapa inovasi

yang berbeda dari produk pesaingnya. Toko Roti Mawar Medan menjual varian

produk seperti roti, kue basah dan kue kering, cake, black forrest, ice cream,

snack, dan sebagainya. Selain menawarkan berbagai macam roti dan kue, Toko

Roti Mawar Medan juga memilikii café serta rumah makan khas minang yang

menjadikan Toko Roti Mawar Medan berbeda dengan toko roti yang pesaingnya

yang hanya menawarkan roti atau kue sebagai produknya. Toko Roti Mawar

Medan juga memberikan suatu bentuk kasih saying terhadap konsumen lansia

(lanjut usia) dengan meberikan makan gratis kepada konsumen lansia.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran Pemasaran dan Pelayanan Terhadap Kepuasan dan Komitmen Konsumen Toko Roti Mawar Medan Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini akan menjawab pengaruh bauran pemasaran dan pelayanan

terhadap komitmen dan kepuasan konsumen produk roti. Rumusan masalah

(22)

1. Apakah produk, harga, distribusi, dan pelayanan berpengaruh signifikan

terhadap kepuasan konsumen.

2. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap komitmen konsumen.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pengaruh produk, harga, distribusi, dan pelayanan

berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan terhadap komitmen konsumen.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik

diantaranya:

1. Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan.

2. Bagi civitas akademika untuk memberikan sumbangan pikiran sebagai

bahan perbandingan kepada semua pihak yang melakukan penelitian

lebih lanjut.

3. Bagi peneliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

bahan perbandingan dalam mengkaji dan menganalisa pengaruh bauran

(23)

4. Bagi pihak perusahaan diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan sebagai acuan

(24)

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pemasaran

Pengertian pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)

yang dikutip Kotler dan Keller (2012:5) yang diterjemahkan oleh Benyamin

Molan adalah sebagai berikut : “Satu fungsi organisasi dan seperangkat proses

untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada

pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang

menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya.

Pemasaran merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang

bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam

kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia (Rachmawati,

2011) serta pemasaran juga membantu menciptakan nilai ekonomi didalam

kegiatan perekonomian (Limakrisna dan Susilo, 2012:3). Nilai ekonomi itu

sendiri yang menentukan harga barang dan jasa.

Kottler dan Armstrong (2008:5) mengatakan bahwa pemasaran merupakan

proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan

yang lain. Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan,

memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

(25)

Banyak ahli yang telah memberikan definisi-definisi atas pemasaran.

Definisi yang diberikan oleh para ahli bisa berbeda satu dengan lainnya

dikarenakan para ahli tersebut memiliki perbedaan dalam meninjau dan

memandang pemasaran itu sendiri. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep

inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan

(demands) (Limakrisna & Susilo, 2012:3).

Dalam aktivitas pemasaran yang bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan

dengan melakukan pertukaran nilai, maka para produsen dalam hal pemasaran ini

harus melakukan hubungan yang interaktif dengan konsumen dalam rangka

menemukan kebutuhanya. Maka dari itu, pemasaran dapat diartikan sebagai usaha

yang dilakukan untuk memuaskan kebutuhan pembeli maupun penjual.

Penanganan proses pertukaran ini memerlukan waktu dan keahlian yang

baik. Manajamen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak

dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari

pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya (Limakrisna dan Susilo, 2012:3).

Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan suatu proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, pentapan harga, promosi serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler dan Keller, 2009:5).

2.1.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan cara yang dilakukan oleh produsen dalam

(26)

menghasilkan laba yang maksimal dengan memanfaatkan informasi-informasi

yang ada di dalam pasar tujuan.

Pada dasarnya strategi pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan

variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning,

elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran. Strategi pemasaran

merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah kepada

semua fungsi manajemen suatu organisasi (Tjiptono, 1997:3).

Menurut Rachmawati (2011), isu – isu strategi pemasaran adalah sebagai

berikut:

1. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran.

Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari semua

usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran perusahaan

perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap tingkat

penjualan perusahaan, biaya dan laba.

2. Merancang dan menyusun Bauran Pemasaran (Marketing Mix).

Tjiptono (1997:6) mengemukakan bahwa strategi pemasaran terdiri atas

empat elemen yang saling berkait, yaitu:

1. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang dilayani. Keputusan ini

didasarkan pada faktor-faktor:

a. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang

dapat diproteksi dan didominasi.

b. Keterbatasan sumberdaya internal yang mendorong perlunya

(27)

c. Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial-and-error didalam

menanggapi peluang dan ancaman.

d. Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya

langka atau pasar yang terproteksi. Pemilihan pasar dimulai dengan

melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran

yang paling memungkinkan untuk dilayani perusahaan.

3. Perencanaan produk, meliputi produk spesifikasi yang dijual, pembentukan

lini produk,dan desain penawaran individual pada masing-masing lini.

4. Penetapan harga yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai

kuantitatif dari produk kepada pelanggan

5. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui

produk sehingga mencapai konsumen akhir yang membeli dan

menggunakannya.

6. Komunikasi pemasaran (promosi) yang melipui periklanan, personal

selling, promosi marketing, direct marketing, dan public relation

Dalam merumuskan strategi pemasaran dibutuhkan pendekatan-pendekatan

analitis. Kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi

setiap perubahan kondisi pasar dan faktor biaya tergantung pada analisis terhadap

faktor-faktor berikut:

a. Faktor lingkungan

Analisis terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan

peraturan pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang

(28)

perkembangan teknologi, tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh

diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan faktor lingkungan yang harus

dipertimbangkan sesuai dengan produk dan pasar perusahaan.

b. Faktor pasar

Setiap perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan

faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan, tahap

perkembangan, tren dalam sistem distribusi, pola perilaku pembeli,

permintaan musiman, segmen pasar yang ada saat ini atau yang dapat

dikembangkan lagi, dan peluang-peluang yang belum terpenuhi.

c. Persaingan

Dalam kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami

siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa

strategi mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing,

dan kapasitas produksi para pesaing.

d. Analisis Kemampuan Internal

Setiap persuahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan

para pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor

seperti teknologi, sumberdaya finansial, kemampuan pemanufakturan,

kekuatan pemasaran, dan basis pelanggan yang dimiliki.

e. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen perlu dipantau dan dianalisis karena hal ini sangat

bermanfaat bagi pengembangan produk, desain produk, penetapan harga,

(29)

perilaku konsumen dapat dilakukan dengan penelitian (riset pasar), baik

melalui observasi maupun metode survei.

Dari uraian di atas, maka dapat diartikan bahwa pemasaran merupakan alat

yang sangat penting bagi produsen untuk dapat menjual produk-produknya.

Dengan pemasaran, produsen dapat penetrasi pasar atas produknya dengan

mengaplikasikan strategi pemasaran secara terpadu.

2.1.3 Bauran Pemasaran

Istilah marketing mix (bauran pemasaran) awalnya digunakan oleh Neil

Borden dari Harvard Business School pada 1964 untuk menggambarkan variabel

bahan, alat, dan program kunci yang digunakan pemasar dalam mengendalikan

pasarnya. Ide bauran pemasaran ini dikenalkan dengan keyakinan bahwa

perusahaan harus mengkoordinasikan dan memadukan berbagai program

pemasarannya, agar dapat memaksimalkan dampak dan keefektifan mereka (

Doyle, 2013:325).

Menurut Waterschoot dan De Haes dalam J Baker dan Saren (2010:185)

mengemukakan bahwa The marketing mix concept follows directly from the very

nature of marketing. The concept is inherent to any marketing situation without

any exception, irrespective of its peculiarities – even if this is more obvious in

some situations than others. In other words, the mix concept is quintessential to

marketing.

Kartajaya (2006:5) mengemukakan bahwa marketing mix (bauran

(30)

komunikasi produk atau jasa. Dengan bauran pemasaran, produsen tidak hanya

perlu membuat penawaran yang menarik, tetapi juga harus memikirkan taktik

yang tepat dalam mendistribusikan dan mempromosikannya.

Bauran pemasaran merupakan suatu hal yang penting dalam pemasaran

suatu produk karena bauran pemasaran merupakan aspek yang paling terlihat

(tangible) dari sebuah perusahaan dalam aktifitas pemasaran. Dengan bauran

pemasaran, produsen dapat mengkomunikasikan produknya ke konsumen

sehingga konsumen dapat menyadari akan keberadaan produk tersebut (awarness)

sehingga konsumen akan melakukan permintaan atas produk yang ditawarkan

produsen tersebut. Tanpa bauran pemasaran, sebagus apapun produk yang

ditawarkan produsen akan menjadi percuma saja dipasar karena konsumen tidak

akan sadar akan produk yang ditawarkan oleh produsen.

Kotler dan Armstrong (2008:62) mendefenisikan marketing mix atau

bauran pemasaran adalah sebagai serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan

tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasar

yang menjadi sasaran. Keempat unsur atau variabel bauran pemasaran

(Marketing mix) tersebut atau yang disebut 4P, adalah sebagai berikut:

1. Strategi Produk

2. Strategi Harga

3. Strategi Penyaluran / Distribusi

4. Strategi Promosi

4P (product, price, place, promotion) adalah variabel yang paling berperan

(31)

masyarakat dimana 4P tersebut sudah merupakan pengelompokan dari seluruh

variabel-variabel dalam bauran pemasaran yang ada.

2.1.3.1 Produk

Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan

sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Produk merupakan segala sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada pasar agar menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau

konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan termasuk

didalam adalah objek fisik, jasa, orang, tempat organisasi dan gagasan (Kotler &

Armstrong, 2008:266).

Produk merupakan suatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak

berwujud yang lazim disebut jasa. Dari definisi di atas terkandung tiga makna

yang perlu dibedakan:

1. Produk ini yang merupakan manfaat yang dicari oleh pembeli.

2. Produk formal yaitu obyek fisik yang ditawarkan seperti : kemasan,

merek,kemasan dan mutu.

3. Produk yang disempurnakan yaitu mencakup keseluruhan manfaat yang

diberikan oleh produk formal.

Dari ketiga makna produk, menimbulkan gagasan bagi pemasar untuk selalu

mempertimbangkan konsumsi konsumen yaitu bagaimana cara seseorang

membeli, bukan semata-mata dipengaruhi oleh manfaat yang dicari, melainkan

(32)

Untuk mengembangkan produk suatu perusahaan, selain membenahi

faktor-faktor produksi, tindakan pemasaran sangat berperan penting didalamnya

sehingga melalui pengembangan produk tujuan yang ingin dicapai dapat sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan, dan ada kesesuaian dengan keadaan pasar.

Produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan, diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan konsumen untuk

melipatgandakan pembeliannya terhadap produk yang ditawarkan, yang pada

gilirannya mendatangkan keuntungan bagi perusahaan. Keberhasilan memasarkan

produk, dengan sendirinya diharapkan dapat menjamin kehidupan serta menjaga

kestabilan kegiatan-kegiatan operasional perusahaan.

Produk merupakan elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar.

Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan penawaran yang

memberikan nilai bagi pelanggan sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi

perusahaan dalam membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan

(Kotler dan Armstrong, 2008:272).

Atribut produk yang setidaknya penting dipandang konsumen untuk

dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian selain merek tetapi juga

kemasan, labeling, garansi dan pelayanan.

Sebuah produk terdiri atas satu lingkaran inti yang memberikan core benefit

serta empat lapisan berikutnya : basic product, expected product, augmented

product, dan potential product. Lapisan pertama bersifat generik, untuk

memenuhi kebutuhan dasar konsumen terhadap produk tersebut. Lapisan

(33)

konsumen, tetapi juga keinginan (want) dan harapan (expectation) konsumen.

Dari sinilah dimulainya high value product. kemudian merambah ke lapisan

berikutnya (augmented product) dengan memberi nilai tambah sampai

melampaui apa yang diharapkan oleh konsumen (customer delight).

Sumber : Kotler & Keller (2012:326)

Gambar 2.1 Atribut Produk

2.1.3.2 Harga

Harga merupakan salah satu penentu bagi konsumen dalam melakukan

pembelian suatu produk baik itu barang atau jasa. Penetapan harga oleh produsen

merupakan suatu hal yang harus diperhatikan. Produsen harus cerdas dan teliti

dalam penetapan harga suatu produk. apabila harga terlalu tinggi konsumen akan

enggan dan sensitif dalam membeli produk tersebut, sedangkan apabila harga

Potential Product

Augmented Product

Expected Produt

Basic Product

(34)

terlalu rendah konsumen akan ragu dalam membeli produk karena kualitasnya

yang mungkin kurang. Jadi suatu tingkat harga akan memproyeksikan kualitas

suatu produk tersebut.

Harga merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh

konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dari

barang beserta pelayanan dari suatu produk (Hasan, 2013:522) dan harga

merupakan suatu alat pemasaran yang dipergunakan oleh suatu organisasi

sehingga harga merupakan faktor yang penting didalam mempengaruhi keputusan

pembelian di dalam sektor publik (Limakrisna & Susilo, 2012:61).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345) harga adalah jumlah uang yang

harus dibayar pelanggan untuk produk itu. Kebijakan mengenai harga sifatnya

hanya sementara, berarti produsen harus mengikuti perkembangan harga di pasar

dan harus mengetahui posisi perusahaan dalam situasi pasar secara keseluruhan.

Hingga saat ini harga merupakan penentu utama bagi konsumen dalam

mempersepsikan kualitas suatu produk. Harga juga merupakan acuan utama bagi

konsumen untuk membeli suatu produk. Jadi, produsen sebaiknya berhati-hati

dalam menetapkan harga suatu produk.

Harga suatu produk dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu permintaan dan

penawaran, biaya produksi, inflasi, biaya bahan baku, dan lainnya. Oleh karena

itu, produsen harus cermat dan tepat dalam penetetapan harga karena harga yang

terlalu rendah ataupun terlalu tinggi akan mempengaruhi penjualan suatu produk.

Keputusan tentang harga jual mempunyai implikasi yang cukup luas

(35)

kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat

menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama

akan menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri. Tujuan akan sangat

mempengaruhi tingkat harga jual yang akan ditetapkan perusahaan. Adapun

tujuan penetapan harga jual menurut Rachmawati (2011) adalah:

1. Untuk Survival

Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat

gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur,

maka yang diinginkan perusahaan adalah bagaimana untuk bertahan

hidup dalam kondisi untuk tetap bertahan dalam dunia bisnisnya maka

perusahaan akan menetapkan harga jual sekedar dapat menutupi modal

saja.

2. Penetrasi Pasar

Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang

dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang

rendah. Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli

akan sangat peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil seiring

dengan semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing.

3. Maksimumkan Laba Dalam Jangka Pendek

Jika perusahaan menetapkan untuk mendapatkan keuntungan setinggi

mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi.

(36)

Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan

menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapatkan uang

tunai dengan cepat.

5. Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk

Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang

dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan

pengembangan yang terus menerus.

2.1.3.3 Distribusi

Distribusi ataupun saluran pemasaran merupakan suatu proses menyalurkan

produk dari produsen ke tangan konsumen akhir. Perencanaan distribusi produk

harus dilakukan dangan tepat, karena distribusi menyangkut bagaimana konsumen

dapat memperoleh atau membeli produk kita di pasar.

Hasan (2013:577) mengatakan bahwa distribusi atau saluran pemasaran

merupakan basis lokasi operasional dan administrasi perusahaan yang memiliki

nilai strategis untuk memperlancar dan mempermudah perpindahan atau

penyampaian komoditas atau produk dari produsen kepada konsumen (pemakai

akhir) atau pemakai industri/bisnis secara langsung ataupun tidak langsung

(melalui perantara) baik secara online maupun offline.

Saluran distribusi terdiri dari serangkaian lembaga maupun struktur

organisasi dalam dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang

besar dan pengecer (Etzel dalam Sunyoto, 2013:172) yang melakukan semua

(37)

status pemilikannya dari produsen ke konsumen akhir atau pemakai bisnis (AMA

dalam Sunyoto, 2013:174).

Menurut Doyle (2013:200) menyatakan bahwa distribusi merupakan unsur

dari bauran pemasaran yang menggambarkan fungsi penyampaian barang dan jasa

ke pasar dan ke pelanggan. Distribusi adalah bagian dari rantai penawaran

keseluruhan, pemberian jasa, hingga pengemasan, penyimpanan, perdagangan

besar, peritelan, transportasi, pemasaran, penjualan hingga pelanggan akhir.

Maka distribusi dapat diartikan sebagai sarana penting bagi produsen dalam

menyalurkan produk-produknya ke pasar konsumen. Distribusi sangat dibutuhkan

produsen dalam menghantarkan nilai kepada konsumen, tanpa distribusi maka

produk yang dihasilkan oleh konsumen akan sia-sia di gudang penyimpanan. Oleh

karena itu, produsen perlu melakukan kerjasama ke pihak pihak ketiga dalam hal

pendistribusian produk, seperti ke agen, pedagang besar, dan pengecer.

Distribusi dipandang sebagai faktor yang sangat berpengaruh terhadap

kepuasan dan komitmen konsumen. Karena dengan adanya distribusi yang

dilakukan oleh produsen maka konsumen dapat menjangkau produk yang

ditawarkan oleh produsen sehingga konsumen dapat melakukan pembelian dan

kebutuhan akan produk tersebut terpenuhi sehingga timbul rasa kepuasaan yang

pada akhirnya membuat konsumen menjadi komit terhadap produk yang

(38)

2.1.3.4 Promosi

Promosi merupakan suatu proses pengenalan produk yang diciptakan oleh

produsen yang diperuntukkan bagi pasar tujuan. Promosi merupakan organ vital

dalam pemasaran, karena dengan promosi maka produsen dapat menjangkau pasar

sasaran dan melakukan penjualan atas produknya.

Pada prinsipnya promosi merupakan suatu bentuk dari sebuah komunikasi

pemasaran, melalui promosi seorang pemasar dapat menkomunikasikan sautu

produk ke pasar sasaran. Komunikasi yang dimaksud ini adalah aktivitas

pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,

dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar

bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan

bersangkutan (Tjiptono, 1997:219).

Stanton dalam Sunyoto, (2013:154) memaparkan bahwa promosi adalah

unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk

memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan tentang produk perusahaan.

Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan, publisitas, dan hubungan

masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan. Bauran promosi

meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjualan, penjualan tatap muka

dan hubungan masyarakat yang menggambarkan berbagai macam cara yang

ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.

Dalam pemasaran modern, produsen tidak bisa merasa hanya karena dapat

menciptakan produk yang baik, memberi harga yang menarik, dan

(39)

harus mampu dalam menkomunikasikan produknya ke konsumen yang ada dan ke

konsumen potensial. Tiap produsen tidak dapat menghindari perannya sebagai

komunikator dan promotor. Perusahaan modern mengelola suatu sistem

komunikasi pemasaran yang kompleks.

Perusahaan berkomunikasi dengan perantaranya, pelanggan dan publik.

Konsumen berkomunikasi dari mulut ke mulut dengan konsumen lain dan publik,

sementara suatu kelompok memberikan timbal balik komunikasi kepada

kelompok lainnya.

Sumber : Hasan, (2013:604)

Gambar 2.3

Promotional Mix

Promosi memiliki beberapa instrumen, yaitu:

1. Personal Selling

Personal selling merupakan bentuk persentasi secara lisan dengan satu atau

lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan (Adebisi dkk,

(40)

untuk merangsang pembelian (Kotler dan Armstrong, 2008:235).

Dibandingkan dengan kategori bauran promosi lainnya, tipe ini

mengeluarkan lebih banyak biaya (Rusmini, 2013). Kategori yang remasuk

dalam personal selling yaitu : (1) Presentasi penjualan; (2) Pertemuan

penjualan; (3) Program intensif; (4) Pasar malam, bazaar, pameran dagang;

(5) Belanja melalui televisi.

2. Sales Promotion

Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan

pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa di mana pembelian

diharapkan dilakukan sekarang juga. Kegiatan promosi yang termasuk

dalam promosi penjualan ini misalnya pemberian kupon, obral, kontes,

pameran dan lain-lain (Umar,1999:608). Promosi penjualan (sales

promotion), merupakan suatu bentuk promosi yang ditujukan produsen guna

merangsang pembelian oleh konsumen (Kotler dan Armstrong, 2008:235).

Selanjutnya ditambahkan bahwa dalam pengembangan suatu program

promosi penjualan, langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh produsen

yaitu (Rusmini, 2013):

(1) Pemasar harus menentukan besarnya insentif yang akan diberikan.

(2) Pemasar harus menetapkan syarat-syarat keikutsertaan para peserta.

(3) Pemasar harus memutuskan bagaimana cara mempromosikan dan

menyebarluaskan program promosi itu sendiri.

(4) Pemasar harus menetapkan lamanya waktu berpromosi.

(41)

3. Public Relation

Public relation merupakan usaha untuk menstimulasi perpindahan sebuah

produk atau jasa dengan cara menyampaikan berita yang signifikan dan

bersifat komersial, merancang berbagai program untuk mempromosikan dan

atau melindungi citra perusahaan atau setiap produknya (Hasan, 2013:609).

Public relation merupakan suatu bentuk promosi non-personal mengenai,

pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas

informasi/berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah) (Kotler dan

Armstrong,2008:265) dan merupakan suatu usaha terencana oleh suatu

organisasi untuk mempengaruhi sikap atau golongan.

4. Direct Marketing

Direct marketing adalah unsur dalam bauran promosi yang terdiri dari enam

macam yaitu direct mail, mail order, direct respons, direct selling,

telemarketing dan digital marketing (Hamdani ,2006). Direct marketing

merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan

satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan

atau transaksi disembarang lokasi (Tjiptono, 1997:232).

5. Word of mouth marketing

Pelanggan akan berbicara kepada pelanggan yang lain atau masyarakat

lainnya tentang pengalamannya menggunakan produk yang dibelinya. Jadi

iklan ini bersifat referensi dari orang lain, dan referensi ini dilakukan dari

mulut ke mulut. Jika dilihat secara fisik kegiatan iklan ini sangat sederhana,

(42)

6. Advertising

Gitusudarmo dalam Sunyoto (2013:159) mengemukakan bahwa iklan

merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya

yang dapat dilakukan oleh produsen melalui surat kabar, radio, majalah,

televisi, dan poster. Advertising disebut sebagai penjualan non-personal

untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan pelanggan

mengenai produk, jasa dan pelayanannya (Hasan,2013:615).

2.1.4 Pelayanan

Pelayanan merupakan ujung tombak bagi produsen dalam memasarkan

produknya. Saat ini, pola perilaku konsumen telah mengalami banyak perubahan

yang signifikan bagi produsen. Saat ini, konsumen lebih emosional dalam

melakukan pembelian. Oleh karena itu, pelayanan yang baik dibutuhkan oleh

produsen dalam pemasaran produknya.

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan

penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen(Tjiptono, 2007).

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka

terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan

(43)

dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui

harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan

berkualitas.Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang

diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.

Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum

dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi

akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.

Konsep kualitas pelayanan pada dasarnya bersifat relatif, yaitu tergantung

pada persepektif yang digunakan untuk menetukan ciri-ciri dan spesifikasi. Pada

dasarnya terdapat tiga orientasi kualitas pelayanan yang seharusnya konsisten satu

sama lainnya, yaitu: persepsi pelanggan, produk dan pelayanan, dan proses.

Ketiga orientasi ini dapat dibedakan dengan jelas bahkan produknya adalah prose

situ sendiri (Lupiyoadi, 2001:144).

Menurut Parasuraman, et al., dalam Tjiptono (2008:95) ada 5 (lima) dimensi

(44)

1. Reliabilitas (reliability)

Berkaitan dengan kemapuan perusahaan untuk menyampaikan layanan yang

dijanjikan akurat sejak pertama kali. Sebagai contoh, sebuah perusahaan

mungkin memilih konsultan berdasarkan reputasi. Apabila konsultan

tersebut mampu memberikan apa yang diingainkan klien, klien tersebut

akan puas dan membayar fee konsultasi. Namun, apabila konsultan tersebut

gagal mewujudkan apa yang diinginkan oleh klien, fee tidak akan dibayar

penuh (tergantung dalam negosiasi awal).

2. Daya tanggap (responsiveness)

Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk

membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka dengan segera.

Dengan kata lain, apakah ada keniginan para staff untuk membantu para

pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap.

3. Jaminan (assurance)

Berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemapuan

mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri (trust) dan keyakinan

pelanggan (confidence). Bila klien yang menggunakan jasa konsultan, klien

tentu ingin mendapat jaminan bahwa konsultan yang akan disewa

benar-benar ahli dan kompeten dalam mengatasi masalahnya.

4. Empati (empathy)

Berarti bahwa perusahaan mengalami masalah para pelanggannya dan

bertindak demi kepentingan pelanggannya, serta memberikan perhatian

(45)

5. Bukti fisik (tangible)

Berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan,

peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia, dan materi komunikasi

perusahaan. Sebagai contoh, investasi dekorasi dan pencahayaan akan

dilakukan oleh jasa salon yang khusus elayani klien vip (very important

person) dengan tarif yang mahal yang meyakini bahwa dekorasi dan

pencahayaan mempengaruhi baiknya jasa salon tersebut.

Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut Kotler (2008) adalah sebagai

berikut:

1. Kinerja (performance): karakteristik operasi suatu produk utama,

2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature),

3. Kehandalan (reliability): probabilitas suatu produk tidak berfungsi atau

gagal,

4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification),

5. Daya tahan (durability)

6. Kemampuan melayani (serviceabiliaty)

7. Estetika (estethic): bagaimana suatu produk dipandang, dirasakan, dan

didengarkan,

8. Ketetapan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).

Pola perilaku konsumen yang emosional ini perlu diantisipasi dengan

pelayanan yang baik oleh produsen. Penerepan strategi bauran pemasaran

(46)

pelayanan yang diberikan oleh produsen dapat memuaskan konsumen, maka

konsumen akan komitmen terhadap produk produsen tersebut.

Pelayanan memiliki value added tersendiri bagi produsen dalam persaingan

di pasar. Pelayanan merupakan pembeda antara produsen yang satu dengan

produsen yang lainnya. Konsumen akan mengesampingkan harga yang tinggi atas

produk apabila konsumen tersebut diberikan pelayanan yang mampu menyentuh

sisi emosional konsumen tersebut sehingga konsumen merasa terpuaskan.

2.1.5 Kepuasan

Pengertian secara umum mengenai kepuasan atau ketidakpuasan konsumen

merupakan hasil dari adanya perbedaan-perbedaan antara harapan konsumen

dengan

kepuasan konsumen yang telah diteliti dan didefinisikan oleh para ahli pemasaran,

dapat disimpulkan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu tanggapan

perilaku konsumen berupa evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau jasa

yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan konsumen.

Kepuasan konsumen ini sangat tergantung pada persepsi dan harapan

konsumen itu sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan

konsumen ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan

dan keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut pada saat melakukan

pembelian suatu barang atau jasa, pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi

barang atau jasa tersebut serta pengalaman teman-teman yang telah

(47)

Didalam lingkungan yang kompetitif, indikator yang dapat menunjukkan

kepuasan konsumen adalah apakah konsumen tersebut akan membeli kembali dan

menggunakan produk tersebut diwaktu yang akan datang. Adapun beberapa

pengertian kepuasan konsumen menurut para peneliti adalah sebagai berikut :

Menurut Kotler & Keller (2003:138) mengemukakan bahwa kepuasan

adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu

produk serta harapan-harapannya. Jadi , kepuasan merupakan fungsi dari persepsi

atau kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan maka pelanggan

tidak akan puas. Jika kinerja memenuhi harapan maka pelanggan akan puas. Jika

kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat puas atau senang. Kunci

untuk menghasikan kesetian pelanggan adalah memberikan nilai pelanggan yang

tinggi.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan adalah respon

atau tanggapan konsumen mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan

penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa, atau produk itu

sendiri, yang menyediakan tingkat kesenangan konsumen berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan konsumsi konsumen. Kepuasan konsumen dapat

diciptakan melalui kualitas,pelayanan dan nilai.

1. Kualitas mempunyai hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen.

Kualitas akan mendorong konsumen untuk menjalin hubungan yang erat

dengan perusahaan. Dalam jangka panjang, ikatan ini memungkinkan

(48)

konsumen pada akhirnya akan menciptakan loyalitas konsumen kepada

perusahaan yang memberikan kualitas yang memuaskan mereka.

2. Pelayanan konsumen tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan dan

keluhan konsumen mengenai suatu produk atau jasa yang tidak memuaskan

mereka, namun lebih dari pemecahan yang timbul setelah pembelian.

3. Menurut Kotler (2000:34) definisi nilai pelanggan adalah nilai yang

dirasakan pelanggan adalah selisih antara jumlah nilai pelanggan dengan

jumlah biaya pelanggan. Jumlah nilai pelanggan adalah sekelompok

manfaat yang diharapkan dari produk dan jasa. Jumlah biaya pelanggan

adalah sekelompok biaya yang digunakan dalam menilai, mendapatkan,

menggunakan dan membuang produk atau jasa.

Karena kepuasan pelanggan sangat bergantung pada persepsi dan ekspektasi

pelanggan, maka sebagai pemasok produk perlu mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Menurut Zeithaml et.all (2003:162) terdapat empat faktor

yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan, yaitu sebagai berikut:

1. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mouth

communication). Dimana hal ini merupakan faktor potensial yang

menemukan ekspektasi pelanggan.

2. Ekspektasi pelanggan sangat bergantung dari karakteristik individu dimana

kebutuhan pribadi (personnel needs).

3. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan

(49)

4. Komunikasi dengan pihak eksternal (external communication) dari pemberi

layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk ekspektasi pelanggan.

Berdasarkan external communication, perusahan pemberi layanan dapat

memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak langsung kepada

pelanggannya. Sebagai contoh dari pengaruh adanya (external

communication) adalah harga di mana biaya pelayanan sangat berperan

penting dalam membentuk ekspektasi pelanggan.

Dengan demikian, kemungkinan antara ekspektasi pelanggan dan kualitas

pelayanan (jasa) yang di terimanya, adalah:

1. Pelanggan menjadi senang jika kualitas pelayanan yang diterima lebih baik

dari perkiraannya.

2. Pelanggan menjadi biasa saja jika kualitas pelayanan yang terima sama

dengan perkiraannya.

3. Pelanggan menjadi kecewa jika kualitas pelayanan yang diterima lebih jelek

dari perkiraannya.

Kepuasan pelanggan menurut Guiltinan (1997:6) yaitu “ a buyer’s degree of

satisfication with product is the consequence of the comparison a buyer makes

between the level of the benefits expected prior purchase ”. Artinya bahwa

kepuasan meupakan konsekuensi dari perbandingan yang dilakukanm oleh

pelanggan yang membandingkan antara tingkatan dari manfaat yang dirasakan

terhadap manfaat yang diharapkan oleh pelanggan.

Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan menurut Guiltanan

(50)

juga pelayanannya. Sedangkan menurut Pasuraman, Zeithaml, dan Berry

mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan adalah perasaan pelanggan terhadap

satu jenis pelayanan yang didapatkannya.

Lovelock (2005:102) menjelaskan bahwa kepuasan adalah keadaan

emosional, reaksi pasca pembelian dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan,

kejengkelan, kegembiraan atau kesenangan. Tidak mengherankan bahwa

perusahaan telah menjadi terobsesi dengan kepuasan pelanggan, mengingat

hubungannya yang langsung dengan kesetiaan pelanggan, pangsa pasar dan

keuntungan. Schiffman dan Kanuk (2004:14) menjelaskan bahwa kepuasan

konsumen merupakan perasaan seseorang terhadap kinerja dari suatu produk

barang atau jasa yang dibandingkan dengan harapannya.

2.1.5 Komitmen

Komitmen dalam hubungan atara konsumen dengan produsen telah

didefiniskan sebagai ikatan yang baik itu secara implisit maupun eksplisit atas

keberlangsungan hubungan antara pasangan dalam pertukaran yang berimplikasi

pada keinginan masing-masing untuk menciptakan manfaat jangka panjang

(Dwyer dkk., 1987). Demikian pula dengan Moorman dkk (1999) mendefinisikan

komitmen sebagai keinginan yang abadi dalam mempertahankan hubungan nilai

yang ada. Sedangkan, Anderson dan Weitz (1992) menjelaskan komitmen sebagai

keinginan untuk mengembangkan hubungan yang stabil dan keinginan untuk

memberikan pengorbanan jangka pendek dalam rangka memelihara hubungan dan

(51)

Menurut Gundlach (1995) dalam mengkaji komitmen dalam pemasaran,

konseptualisasi yang paling luas mengidentifiasi tiga aspek penting yang

berhubungan dengan komitmen. Pertama, komitmen dalam hubungan bisnis yang

mencakup dimensi instrumental atau komponen masukan yang mengacu pada

pertaruhan kepentingan sendiri dan rekanan dalam suatu hubungan. Dimensi ini

mengusulkan komitmen sebagai tindakan kalkulatif, yaitu tindakan dimana biaya

dan manfaat dipertukarkan. Hal ini berkembang sebagai hasil dari investasi yang

dijalankan dalam suatu hubungan atau kurangnya alternatif yang meyebabkan

tingkat biaya pertukaran (switching cost) yang berhubungan dengan penghentian

suatu hubunngan. Istilah komitmen kalkulatif telah diadopsi oleh beberapa penulis

seperi Anderson dan Weitz untuk menunjukakkan alasan instrumental yang

membentuk dasar bagi tipe komitmen ini. Tipe komitmen ini menunjukkan

penilaian secara eksplisit terhadap biaya dan manfaat dalam mengembangan dan

mempertahankan suatu hubungan. Dalam pemasaran jasa audit, komitmen

kalkulatif menjadi sebuah konsep yang penting ketika audit menjadi lebih seperti

sebuah komoditi sehingga dipilih pada tingkat harga yang lebih rendah. Kedua,

komitmen dalam suatu hubungan dikonseptualisasikan sebagai suatu konstruk

sikap (attitudinal constract) (Meyer dkk., 1991). Dimensi ini menggambarkan

orientasi afektif dan keselarasan nilai dengan rekanan bisnis yang terpisah dari

kemurnian nilai instrumennya. Hubungan yang didalamnya terdapat keterkaitan

individu dengan tujuan dan nilai organisasi sepertinya akan berlangsung lebih

lama. Komitmen afektif didasarkan pada perasaan positif terhadap pasangan

(52)

dimensi temporal yang berarti selama dilakukan dalam rentang waktu yang lama

atau secara konsisten (Moorman dkk., 1992). Dengan adanya kesinambungan,

maka tingkat perputaran (turnover) pelanggan dapat dikurangi dan pasangan kerja

akan lebih meningkatkan kerjasama dalam pencapaian tujuan bersama

2.2 Penelitian Terdahulu produk dan jasa yang ditawarkan oleh toko moderen berpengaruh langsung secara negatif kepuasan pelanggan dan loyalitas

pelanggan.

Aplikasi Bauran Pemasaran Eceran yang dilakukan oleh toko moderen berpengaruh langsung Secara positif terhadap kepuasan pelanggan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

Hasil penelitian menunjukkan faktor harga memiliki pengaruh yang positif tetapi

tidak signifikan

terhadap kepuasan pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk berpengaruh secara

(53)

Lanjutan

Harga dan kualitas produk memiliki pengaruh terhadap

Kualitas pelayanan secara langsung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Kualitas pelayanan secara langsung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan

Sumber: Samuel (2006), Pasaribu dan Sembiring (2012), Amanah (2010), Normasari (2013), Aryani dan Rosinta (2010).

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

hubungan antara suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui

dalam suatu masalah tertentu.

Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan

sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Produk merupakan segala sesuatu yang

Gambar

Gambar 2.1 Atribut Produk
Gambar 2.3 Promotional Mix
Gambar 2.4 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi berganda didapat bahwa variabel produk dan harga yang paling mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja kembali di Toko buku Gramedia dengan besar

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Harga Terhadap Loyalitas Pelanggan Studi Kasus Pada PT Merpati Airlines Semarang Analisis Regresi Linier Berganda variabel bebas

Hasil analisis regresi berganda menunjukkan bahwa variabel Suasana Toko dan Kualitas Pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Konsumen,

Pengujian regresi berganda dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (Bauran pemasaran jasa Hotel Posters, yang terdiri dari produk, harga, tempat

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran jasa yang terdiri oleh produk, harga, distribusi, promosi, orang, bukti fisik dan proses secara parsial

Analisis regresi linear berganda dapat digunakan untuk mengukur atau mengetahui, apakah variabel atribut produk yang terdiri dari harga, jaminan, dan faktor kualitas

Pimpinan perusahaan menggunakan strategi bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, distribusi dan strategi promosi, tetapi tidak tahu

Pengaruh Produk Secara Parsial Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Layanan 4G Telkomsel Adapun hasil penelitian untuk variabel produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap