PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO
BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
ANTIK RIRIN INDRIATI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA
SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG
Oleh
Antik Ririn Indriati
Pembelajaran IPA di kelas IV SDN 4 Sumberejo selama ini guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran sedangkan siswa hanya mencatat dan mengerjakan soal latihan. Sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa rendah dan belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penggunakan metode demonstrasi.
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui prosedur tindakan penelitian yang terdiri dari dua siklus. Pada setiap siklus melalui beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa berupa lembar observasi. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa digunakan instrumen soal/tes evaluasi. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo dengan jumlah 35 siswa. Objek yang diamati pada penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa.
Hail penelitian menunjukkan adanya peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui penggunaan metode demonstrasi. Persentase aktivitas siswa siklus I mencapai 62,50 % (aktif) dan siklus II mencapai 84,64% (sangat aktif). Ketuntasan belajar siswa siklus I mencapai 74,29 % dan pada siklus II mencapai 85,71 %.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Antik Ririn Indriati
NPM : 1013069008
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Program Studi : S1 PGSD SKGJ
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pandidikan
Judul PTK : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA
Melalui Penggunaan Metode demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil karya saya sendiri, sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan atau diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada universitas lain.
Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Bandar Lampung, Juni 2012
Pembuat Pernyataan,
PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO
BANDAR LAMPUNG
Oleh
ANTIK RIRIN INDRIATI
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
FAKULTAS
KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SDN 4 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG.
Nama Mahasiswa : Antik Ririn Indriati
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013069008
Program Studi : S1 PGSD SKGJ
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Pembimbing,
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. Supriyadi, M.Pd.
1. Tim Penguji
Penguji :Drs. Supriyadi, M.Pd. ...
Penguji Bukan Pembimbing :Dr. Sulton Djasmi, M.Pd. ...
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 196003151985031003
Penulis dilahirkan di Bangun Sari, Lampung Selatan pada tanggal 21 April 1987
sebagai anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Sugeng Riyadi dan
Ibu Purwanti.
Awal studi penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 1 Wawasan lulus
tahun 1998. Kemudian dilanjutkan di SMPN 1 Tanjung Bintang lulus tahun 2001.
Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan di SMAN 1 Tanjung Bintang dan
lulus tahun 2004. Setelah itu penulis melanjutkan pendidikan pada D II PGSD
FKIP Universitas Lampung dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD SKGJ di Universitas
Lampung. Selama menjadi mahasiswi, penulis berprofesi sebagai pendidik di
untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku:
Untuk Ayahanda (Sugeng Riyadi) dan Ibundaku (Purwanti) tersayang
yang senantiasa mendoakan, merawat, menjaga
dan mengasihiku sepanjang waktu.
Untuk suamiku tercinta (Dedy Wijaya Kusuma) yang selalu memberikan kasih
sayang dan dukungannya sehingga aku dapat mengerjakan
penelitian ini dengan penuh semangat.
Untuk keempat adikku (Andi Purnomo, Mawas Sudrajat, Shintya Rengganis
dan Meysari Pertiwi) terima kasih atas kasih sayang dandoanya
selama ini untukku.
Keluarga besarku tercinta.
Guru-guruku yang selama ini telah membimbing dan mendidikku.
Sahabat-sahabat tercinta yang selalu mendukungku.
Almamater tercinta Universitas Lampung
Puji syukur peneliti panjatkan Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Penelitian
Tindakan Kelas ini dapat terselesaikan dengan tuntas.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Demonstrasi
pada ini disusun
sebagai tugas akhir dalam rangka memenuhi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Peneliti menyadari bahwa
semuanya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu peneliti mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Prof. Sugeng P. Haryanto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.
Lampung.
5. Bapak Drs, Supriyadi, M.Pd., selaku Ketua Pengelola Program S1 PGSD
SKGJ FKIP Universitas Lampung dan selaku Dosen Pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan arahan dengan sabar selama pelaksanaan
penelitian.
6. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd, selaku Dosen Pembahas yang telah sabar
membimbing dan memberikan arahan selama penelitian.
7. Ibu Dra. Kesuma Dewi, selaku Kepala SD Negeri 4 Sumberejo yang
memberikan izin dan bimbingan saat melaksanakan penelitian.
8. Ibu Arinewati selaku teman sejawat yang telah membantu pelaksanaan
penelitian ini.
9. Dewan Guru SD Negeri 4 Sumberejo yang telah memberikan dukungan dan
bantuan dalam menyelesaikan penelitian ini.
10. Siswa-siswi SD Negeri 4 Sumberejo, khususnya kelas IV atas partisipasinya.
11. Seluruh pihak yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Peneliti menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam
penyusunan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, oleh karena itu
peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna
penyempurnaan dan perbaikan tindak lanjut.
Semoga pelaksanaan dan hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat dan peningkatan dalam proses pembelajaran di kelas.
Antik Ririn Indriati
Halaman
PERSEMBAHAN ... i
SANWACANA ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 3
1.3. Pembatasan Masalah ... 4
1.4. Rumusan Masalah ... 4
1.5. Tujuan Penelitian ... 4
1.6. Manfaat Penelitian ... 5
1.6.1. Bagi Siswa ... 5
1.6.2. Bagi Guru ... 5
1.6.3. Bagi SDN 4 Sumberejo ... 5
1.6.4. Bagi Peneliti ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aktivitas Belajar ... 7
2.1.1. Pengertian Aktivitas Belajar ... 7
2.1.2. Macam-macam Aktivitas Belajar ... 7
2.2. Belajar dan Hasil Belajar ... 9
2.2.1. Pengertian Belajar ... 9
2.2.2. Pengertian Hasil Belajar ... 9
2.3. Ilmu Pengetahuan Alam ... 11
2.3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam ... 11
2.3.2. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kurikulum Sekolah Dasar ... 12
2.4. Metode Demonstrasi ... 14
2.6. Indikator Keberhasilan ... 17
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian ... 18
3.2. Setting Penelitian ... 19
3.2.1. Subjek Penelitian ... 19
3.2.2. Lokasi Penelitian ... 19
3.2.3. Waktu Penelitian ... 19
3.3. Teknik Pengumpulan data ... 19
3.4. Teknik Analisis Data ... 20
3.4.1. Analisis Kualitatif ... 20
3.4.2. Analisis Kuantitatif ... 23
3.5. Urutan Tindakan Penelitian ... 23
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil SDN 4 Sumberejo ... 29
4.2. Hasil Penelitian ... 30
4.2.1. Deskripsi Awal ... 30
4.2.2. Refleksi Awal ... 30
4.2.3. Persiapan Perbaikan Pembelajaran ... 31
4.3. Hasil Temuan ... 32
4.3.1. Siklus I ... 32
4.3.1.1. Pertemuan 1 ... 32
4.3.1.2. Pertemuan 2 ... 33
4.3.1.3. Hasil Observasi Siklus I ... 34
4.3.1.4. Refleksi ... 41
4.3.1.5. Saran Perbaikan ... 41
4.3.2. Siklus II ... 42
4.3.2.1. Pertemuan 1 ... 42
4.3.2.2. Pertemuan 2 ... 43
4.3.2.3. Hasil Observasi Siklus II ... 44
4.3.2.4. Refleksi ... 50
4.4. Pembahasan ... 51
4.4.1. Aktivitas Siswa ... 51
4.4.2. Kinerja Guru ... 54
4.4.3. Hasil Belajar Siswa ... 56
5.1. Kesimpulan ... 59
5.2. Saran ... 60
DAFTAR PUSTAKA ... 61
LAMPIRAN... 62
DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan 1 ... 35
4.3. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata
pelajaran IPA siklus I pertemuan 1 ... 38
4.4. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus I pertemuan 2 ... 39
4.5. Distribusi frekuensi hasil belajar siklus I ... 40
4.6. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 1 ... 45
4.7. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 2 ... 46
4.8. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 1 ... 47
4.9. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA siklus II pertemuan 2 ... 48
4.10.Distribusi frekuensi hasil belajar siklus II ... 50
4.11.Rekapitulasi persentase aktivitas siswa persiklus ... 52
4.12.Rekapitulasi persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran ... 54
4.13.Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi ... 57
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
4.2. Rekapitulasi persentase kinerja guru dalam proses pembelajaran ... 55
4.3. Rekapitulasi hasil belajar siswa dalam pembelajaran ... 58
DAFTAR LAMPIRAN
2. Surat Izin Penelitian dari Sekolah ... 63
3. Surat Pernyataan Teman Sejawat ... 64
4. Surat Keterangan Penelitian ... 65
5. Jadwal Penelitian... 66
6. Hasil Observasi Sekolah... 67
7. Silabus ... 79
8. Daftar Hadir Siklus I ... 81
9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIklus I ... 83
10. Instrument Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 88
11. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... 90
12. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I... 92
13. Daftar Hadir Siklus II ... 93
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SIklus II ... 95
15. Instrument Penilaian Kinerja Guru Siklus II... 101
16. Data Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 103
17. Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II ... 105
18. Dokumentasi (photo)... 106
19. Lembar Evaluasi Siswa ... 110
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan teknologi yang sangat pesat saat ini menuntut mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sesuai dengan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa pendidikan berfungsi mengembangkan potensi anak
didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia,
berilmu, cakap, sehat, kreatif, mandiri dan menjadi manusia yang
bertanggung jawab.
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha
dan dana yang cukup besar. Bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai
menyadari pentingnya investasi masa depan terutama pada bidang
pendidikan, tidak hanya terfokus pada pembangunan fisik semata.
Pembenahan di dunia pendidikan mulai dilakukan. Akan tetapi, tujuan
mulia ini terbentur masalah. Yaitu rendahnya mutu pendidikan di Indonesia.
Hal itu dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh siswa.
Dalam proses pembelajaran, guru perlu mendorong aktivitas siswa dalam
berpikir dan berbuat (Slameto, 2010: 36). Penerimaan pelajaran jika dengan
dipikirkan kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda.
Misalnya, siswa akan bertanya, memberikan pendapat, menimbulkan
diskusi dengan guru. Dalam berbuat siswa dapat melaksanakan tugas,
membuat grafik, diagram, ataupun inti sari dari pelajaran yang disajikan
oleh guru. Jika siswa aktif, maka ilmu pengetahuan yang didapat akan
bertahan lebih lama.
Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran pembelajaran IPA di kelas
IV SDN 4 Sumberejo hal itu belum terlaksana. Guru hanya mengandalkan
komunikasi satu arah, guru yang aktif menjelaskan materi pelajaran
sedangkan siswa hanya menyimak, mencatat dan mengerjakan soal latihan.
Kurang inovatifnya guru dalam memilih dan menggunakan metode
mengakibatkan rendahnya aktivitas belajar siswa.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode pembelajaran
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Penggunaan metode pembelajaran yang menarik dan inovatif diharapkan
akan membuat siswa lebih aktif selama proses pembelajaran.
Rendahnya aktivitas belajar siswa itulah yang diduga menjadi salah satu
faktor yang menyebabkan siswa kurang memahami materi sehingga
berpengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya seperti yang dialami oleh
siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA). Hal itu terbukti dari data yang diperoleh peneliti bahwa dengan
KKM yang telah ditetapkan di kelas IV SDN 4 Sumberejo, yakni 65,00
sebanyak 19 siswa (54%) belum mencapai KKM dengan nilai 30-60,
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil
belajar siswa masih rendah, sehingga guru perlu menggunakan metode
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Oleh karena itu,
peneliti akan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA
yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa
kelas IV di SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas perlu diidentifikasi
permasalahan yang ada sebagai berikut:
1. Pembelajaran masih berpusat pada guru.
2. Guru kurang inovatif dalam pemilihan metode pembelajaran.
3. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar
Lampung pada proses pembelajaran IPA.
4. Rendahnya hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar
Lampung pada proses pembelajaran IPA.
5. Guru kurang dalam menguasai kelas.
Hal itu terbukti berdasarkan data yang diperoleh peneliti bahwa dengan
KKM yang telah ditetapkan di kelas IV SDN 4 Sumberejo, yakni 65,00
sebanyak 19 siswa atau sebesar 54% belum mencapai KKM, dan hanya 16
siswa atau sebesar 46% saja yang telah tuntas.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka
pembatasan masalah dalam penelitian ini difokuskan sebagai berikut:
pada siswa kelas IV SDN 4
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
penggunaan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo
Dengan demikian, judul yang peneliti tentukan untuk PTK ini adalah
Melalui Penggunaan Metode
Demonstrasi pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberejo
1.5. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA melalui
penggunaan metode demonstrasi siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo
Bandar Lampung.
2. Meningkatkan hasil belajar IPA melalui penggunaan metode
demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1. Bagi Siswa
a. Melalui penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat
memberikan pengalaman belajar yang nyata kepada siswa kelas
IV SDN 4 Sumberejo pada proses pembelajaran IPA.
b. Melalui penggunaan metode demonstrasi diharapkan dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 4 Sumberejo
pada pembelajaran IPA.
1.6.2. Bagi Guru
a. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya
dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pelaksanaan
penelitian tindakan kelas.
1.6.3. Bagi SDN 4 Sumberejo
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran IPA khususnya dalam
materi rangka manusia di SDN 4 Sumberejo dengan didukung
oleh peningkatan kualitas guru.
b. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 4 Sumberejo
Bandar Lampung.
1.6.4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian Aktivitas Belajar
Sanjaya (2009: 130) mengungkapkan bahwa aktifitas tidak
dimaksudkan terbatas pada aktifitas fisik akan tetapi juga meliputi
aktifitas yang bersifat psikis seperti aktifitas mental. Sedangkan
Hamalik (dalam Susanti, 2009: 28) mengemukakan bahwa aktivitas
belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi
(guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar.
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar
merupakan suatu perbuatan merespon maupun memberikan
rangsangan baik itu secara fisik maupun mental untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
2.1.2. Macam-macam Aktivitas Belajar
Paul D. Dierich (dalam Hamalik, 2010: 172) mengemukakan
bahwa aktivitas belajar siswa dapat digolongkan kedalam beberapa
bentuk, yaitu :
a. Kegiataan-kegiatan visual
Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen,
demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau
bermain.
Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu
kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran,
mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan
Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau
diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan,
mendengarkan radio.
d. Kegiatan-kegiatan menulis
Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan,
bahan-bahan kopian, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan
mengisi angket.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar
Menggambar, membuat grafik,chart,diagram peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik
Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan
pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,
menari, dan berkebun.
g. Kegiatan-kegiatan mental
Merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis
faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar identik dengan
adanya aktivitas, bukan belajar namanya apabila di dalamnya tidak
ada aktivitas yang dilakukan oleh siswa.
2.2. Belajar dan Hasil Belajar
2.2.1. Pengertian Belajar
Hamalik (2010: 29) mengemukakan bahwa belajar bukan suatu
tujuan, tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan. Hal itu
sesuai dengan pendapat Slameto (2010: 2) yang mengemukakan
bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya.
Belajar dalam pandangan modern dianggap sebagai proses peubahan
perilaku berkat interaksi dengan lingkungannya. Hal itu didukung
oleh beberapa pakar, antara lain Witherington (1952) yang
menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian
yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan
kecakapan. Gagne, Berliner & Hilgard (1970) menyatakan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa belajar bukanlah suatu
hal yang ingin dicapai, melainkan merupakan suatu proses untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
2.2.2. Pengertian Hasil Belajar
Bukti bahwa seseorang telah belajar adalah adanya hasil belajar.
Keberhasilan belajar seseorang dalam proses pembelajaran dapat
dilihat dari hasil belajar yang diperolehnya. Hasil belajar berupa
perubahan tingkah laku yang memiliki unsur subjektif atau rohaniah,
dan unsur motoris atau jasmaniah.
Menurut Hamalik (2010: 30) tingkah laku manusia terdiri dari
sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak dalam setiap perubahan
pada aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah
pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi,
emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti, dan
sikap. Sedangkan Burton (dalam Hamalik, 2010: 31) mengemukakan
bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan
keterampilan yang dilengkapi dengan jalan serangkaian
pengalaman-pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan
yang baik.
Dengan demikian, hasil belajar dapat diartikan sebagai sesuatu yang
pembelajaran berdasarkan kriteria tertentu dalam pengukuran
pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri.
2.3. Ilmu Pengetahuan Alam
2.3.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Karso, dkk (1993: 20) IPA adalah pengetahuan yang telah
diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Hal itu menunjukkan
bahwa IPA sangat terkait dengan metode ilmiah. Sukarno, dkk
(1981: 1) menyatakan bahwa kata IPA berasal dari kata Latin
scientia yang berarti . Dalam bahasa Inggris kata
science mula-mula berarti pengetahuan, tetapi kemudian bila orang
berkata tentang IPA, maka pada umumnya yang dimaksud IPA ialah
apa yang dulu apa yang dulu disebut natural science. Natural
science dalam bahasa Indonesia disebut Ilmu Pengetahuan Alam
atau dengan singkat sekarang dikenal dengan sebutan IPA.
Dengan begitu, IPA dapat diartikan sebagai Ilmu alam yang
mempelajari aspek-aspek fisik dan nonmanusia tentang bumi dan
alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan bagi ilmu
terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu sosial, teologi, dan seni.
2.3.2. Ilmu Pengetahuan Alam dalam Kurikulum Sekolah Dasar
Ilmu pengetahuan yang mempunyai objek, menggunakan metode
ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar. Setiap guru harus
paham akan alasan mengapa IPA perlu diajarkan di sekolah dasar.
dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Beberapa alasan IPA
dimasukan kurikulum SD yaitu:
a. Bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu
dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan suatu bangsa banyak
sekali bergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA,
sebab IPA merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut
sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk
teknologi ialah IPA. Orang tidak menjadi insinyur elektronika
yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas
mengenai berbagai gejala alam.
b. Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA
merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan
berpikir kritis; misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti
media"menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada
suatu masalah, umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah
demikian. Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun? Anak diminta
untuk mencari dan menyelidiki hal ini.
c. Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan
sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran
yang bersifat hafalan belaka.
d. Mata pelajaran ini mempunyai: nilai nilai pendidikan yaitu
mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPA
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2006 yang mempunyai tujuan yaitu:
a. Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha
Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam
ciptaan-Nya.
b. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep
IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA,
lingkungan, teknologi dan masyarakat.
d. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam
sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
g. Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan
pendidikan ke SMP/MTs.
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Ilmu
Pengetahuan Alam di SD/MI merupakan standar minimum yang
secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan
Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik
untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan
sendiri yang difasilitasi oleh guru.
2.4. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar
tiruan (Sanjaya 2009: 150). Menurut Roestiyah (2008: 83)
penggunaan teknik demonstrasi mempunyai tujuan agar siswa
mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu
misalnya penggunaan kompor untuk mendidihkan air, dengan
demonstrasi siswa dapat mengamati bagian-bagian dari suatu benda
atau alat seperti bagian tubuh manusia atau bagian dari mesin jahit
dan lain sebagainya.
Kelebihan dan Kelemahan Metode demonstrasi
Untuk memilih metode yang cocok dalam sebuah pembelajaran
diperlukan pengetahuan mengenai kelebihan dan kekurangan
metode-metode yang ada. Setiap metode pembelajaran pasti
memiliki kelebihan dan kekurangan. Sanjaya (2009: 150-151)
mengungkapkan beberapa kelebihan dan kekurangan dari metode
demonstrasi.
Sebagai suatu metode pembelajaran, demonstrasi memiliki
a. Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari, sebab siswa langsung memperhatikan bahan
pelajaran yang dijelaskan.
b. Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak
hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
c. Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan
mendapatkan kesempatan membandingkan antara teori dan
kenyataan. Sehingga siswa akan lebih meyakini kebenaran
materi pembelajaran.
Disamping memiliki beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga
memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,
sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa saja
gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif
lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan suatu proses
tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu
sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b. Demonstrasi memerlukan bahan-bahan, peralatan dan tempat
yang memadai yang berarti penggunaan metode ini
memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan
dengan metode ceramah.
c. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan
guruyang khusus, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
professional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan
proses pembelajaran siswa..
Berdasarkan kelebihan dan kekurangan di atas, maka peneliti
memilih metode demonstrasi untuk digunakan sebagai mediadalam
Langkah-langkah Menggunakan Metode demonstrasi
Demonstrasi dilakukan bagi materi yang memerlukan peragaan
atau percobaan. Menurut Hanafiah (2010: 51) langkah-langkah
yang dapat dilakukan dalam pembelajaran dengan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Guru menjelaskan indikator pembelajaran yang diharapkan.
b. Guru menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan.
c. Guru menyajikan sekilas materi dengan metode demonstrasi.
d. Guru memerintahkan peserta didik untuk mendemonstrasikan
sesuai skenario yang telah disiapkan.
e. Seluruh peserta didik memperhatikan demonstrasi dan
menganalisanya.
f. Setiap peserta didik atau kelompok mengemukakan hasil
analisa dan juga pengalamannya selama proses pembelajaran.
g. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
2.5. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan tinjauan pustaka di atas dirumuskan
dalam
pembelajaran IPA menggunakan metode demonstrasi dengan
memperhatikan kriteria dan langkah-langkah yang tepat, maka aktivitas dan
2.6. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Adanya peningkatan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan
2. Berdasarkan ketuntasan
minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu 65.
(Adaptasi dari Mulyasa 2006: 208-209).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Model Penelitian
Dalam pelaksanaannya peneliti menggunakan beberapa siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi.
Adapaun siklus-siklus tersebut dapat terlihat seperti pada bagan berikut.
Perencanaan I
SIKLUS I
Observasi I
Perencanaan II
Gambar: Alur Penelitian Tindakan Kelas (Adaptasi dari Muslikah, 2010: 59).
3.2. Setting Penelitian
3.2.1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dari PTK ini adalah siswa kelas IV SDN 4
Sumberejo Bandar Lampung yang berjumlah 35 siswa yang terdiri
dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan.
3.2.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Sumberejo Kecamatan
Kemiling Bandar Lampung.
3.2.3. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil selama kurang
lebih empat bulan, yakni mulai Bulan Agustus sampai dengan Bulan
3.3. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan tes selama
pembelajaran berlangsung, yaitu:
1. Menyimpulkan temuan-temuan hasil observasi, yaitu catatan-catatan
lapangan.
2. Melaksanakan tes berupa evaluasi proses dan hasil belajar serta
membuat rentang nilai hasil ulangan.
3. Membandingkan rata-rata hasil tes, yaitu dari nilai rata-rata prasiklus,
siklus I dan siklus II.
3.4. Teknik Analisis Data
Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan:
3.4.1. Analisis Kualitatif
Analisis data kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan data
dan memberikan makna tentang aktivitas siswa yang diperoleh melalui
lembar observasi aktivitas siswa. Setiap aktivitas yang dilakukan
masing-masing siswa, kemudian diberi tanda checklist uai dengan aspek yang diamati. Analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas siswa
adalah sebagai berikut:
a. Untuk menghitung persentase dari tiap-tiap indikator aktivitas yang
dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
P : persentase indikator aktivitas yang diharapkan
R : jumlah indikator aktivitas siswa yang dilakukan
T : jumlah total maksimum indikator aktivitas
(Sumber: Purwanto 2008: 132)
b. Untuk menghitung nilai aktivitas siswa digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
N : nilai yang dicari
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimum ideal
100 : bilangan tetap
(Sumber: Purwanto 2008: 102)
Tabel 1. Kategori aktivitas siswa berdasarkan perolehan nilai
No Rentang
Nilai Kategori
1 81 Sangat Aktif
2 61 - 80 Aktif
3 41 - 60 Cukup
4 21 - 40 Kurang
5 20 Pasif
(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti 2008: 7-8)
c. Untuk menghitung persentase siswa aktif secara klasikal digunakan
rumus:
(Sumber: Aqip, dkk: 2009: 41)
Tabel 2. Kategori aktivitas siswa secara klasikal
No Rentang
Nilai Kategori
1 81 Sangat Aktif
2 61 - 80 Aktif
3 41 - 60 Cukup
4 21 - 40 Kurang
5 20 Pasif
(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti 2008: 7-8)
Analisis kualitatif juga digunakan untuk mendeskripsikan data
tentang kinerja guru. Data tersebut diperoleh dengan menggunakan
lembar observasi tentang kinerja guru dalam menggunakan metode
demonstrasi selama proses pembelajaran berlangsung.
Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus:
P=∑
∑
x
100%Keterangan:
N : nilai yang dicari
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimum ideal
100 : bilangan tetap
(Sumber: Purwanto 2008: 102)
Tabel 3. Kategori kinerja guru berdasarkan perolehan nilai
No Rentang
Nilai Kategori
1 81 Sangat Baik
2 61 - 80 Baik
3 41 - 60 Cukup
4 21 - 40 Kurang
5 20 Sangat Kurang
(Sumber: Adaptasi dari Poerwanti 2008: 7-8)
3.4.2. Analisis Kuantitatif
Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil
belajar siswa dengan menghitung ketuntasan individual, nilai rata-rata
dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut:
a. Nilai individual = x 100
c. Ketuntasan klasikal =
(Sumber: Adaptasi dari Aqip, dkk: 2009:41)
3.5. Urutan Tindakan Penelitian
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan silabus, rencana pembelajaran dan bahan ajar.
b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar
observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa dan
alat evaluasi.
c. Menentukan materi.
2. Pelaksanaan
dengan pokok baha -nama Tulang Penyusun
pembelajaran secara kolaboratif partisipatif antara guru dan peneliti.
Dalam rencana pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi meliputi beberapa tahap, antara lain:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
b. Guru menyampaikan apersepsi dan menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
d. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, misalnya alat tulis dan buku.
e. Guru menjelaskan secara singkat pokok bahasan kepada siswa
dengan menggunakan metode demonstrasi mengenai pokok
baha -nama Tulang Penyusun Rangka
pernyataan dari siswa.
f. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti.
g. Membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok.
h. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan.
i. Siswa bersama-sama dengan guru melakukan pembahasan
mengenai lembar kerja yang telah diselesaikan, kemudian
hasilnya dikumpulkan dan selanjutnya guru meluruskan
pemahaman siswa.
j. Siswa bersama-sama dengan guru, kemudian menyimpulkan
pokok bahasan yang telah dipelajari.
3. Observasi
Proses pembelajaran diamati oleh observer dengan lembar observasi
yang telah disiapkan, yaitu observasi aktivitas belajar siswa serta
4. Refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas
sesuatu yang terjadi dalam siklus I yang dilakukan oleh peneliti baik
itu kelebihan maupun kelemahan selama proses pembelajaran
berlangsung. Apabila ternyata masih terdapat kelemahan selama
proses pembelajaran pada siklus I, maka akan dilakukan proses
perbaikan pada perencanaan tindakan siklus II. Sedangkan hal-hal
yang sudah dinilai baik, dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan
pembelajaran berikutnya.
Siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan siklus II akan ditetapkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Menyiapkan silabus, rencana perbaikan pembelajaran dan
bahan ajar.
b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar
observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa
dan alat evaluasi.
c. Menentukan materi.
2. Pelaksanaan
denga bagi Tubuh Manusia dan
pembuatan rencana perbaikan pembelajaran secara kolaboratif
partisipatif antara guru dan peneliti. Dalam rencana perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi meliputi
beberapa tahap, antara lain:
a. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran.
b. Guru menyampaikan apersepsi dan menyampaikan indikator
dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
d. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, misalnya alat tulis dan buku.
e. Guru menjelaskan secara singkat kepada siswa mengenai pokok
bagi Tubuh Manusia dan Merawat
Kesehatan Rangka
pernyataan dari siswa.
f. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti.
g. Membagikan lembar kerja kepada masing-masing kelompok.
h. Siswa mengerjakan lembar kerja yang telah disediakan.
i. Siswa bersama-sama dengan guru melakukan pembahasan
hasilnya dikumpulkan dan selanjutnya guru meluruskan
pemahaman siswa.
j. Siswa bersama-sama dengan guru, kemudian menyimpulkan
pokok bahasan yang telah dipelajari.
1. Observasi
Proses pembelajaran diamati oleh observer dengan lembar
observasi yang telah disiapakan, yaitu observasi aktivitas belajar
siswa serta observasi kinerja guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
4. Refleksi
Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan refleksi adalah membahas
sesuatu yang terjadi dalam siklus II yang dilakukan oleh peneliti
baik itu kelebihan maupun kelemahan selama proses pembelajaran
berlangsung. Bila indikator keberhasilan telah tercapai, maka
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil SDN 4 Sumberejo Bandar Lampung
SD Negeri 4 Sumberejo berdiri sejak tahun 1975. SD Negeri 4 Sumberejo
merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Bandar Lampung yang
beralamat di Jalan Sejahtera KM. 10, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan
Kemiling.
SD Negeri 4 Sumberejo mempunyai bangunan fisik gedung serta ruang
belajar yang cukup memadai. Disamping itu juga, sarana dan prasarana
penunjang kegiatan belajar mengajar mempunyai kondisi yang cukup baik.
Jumlah sarana dan prasarana yang dimiliki SD Negeri 4 Sumberejo yaitu :
1 ruang Kepala Sekolah,1 ruang Tata Usaha sekaligus ruang UKS, 1 ruang
guru, 9 ruang kelas, 3 ruang WC, 1 ruang Perpustakaan, 1 gudang.
Halaman sekolah sebagai tempat kegiatan Upacara Bendera, kegiatan
Selain itu juga terdapat prasarana yang mendukung dan menunjang kegiatan
siswa seperti alat-alat olahraga, alat peraga (KIT) IPA, Matematika, Bahasa
Indonesia, IPS serta media lain.
Situasi lingkungan SD Negeri 4 Sumberejo cukup kondusif karena letaknya
di tengah perkampungan warga, tidak terlalu dekat dengan pusat keramaian
tapi mempunyai jalur transportasi yang baik untuk dituju.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Deskripsi Awal
Dari observasi awal dapat diidentifikasi bahwa dalam proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih banyak kelemahan,
sehingga berakibat pada aktivitas dan prestasi belajar siswa. Secara
rinci kelemahan tersebut adalah:
a. Proses pembelajaran belum sepenuhnya mencapai proses dan
hasil yang optimal karena masih berpusat pada guru.
b. Belum melibatkan siswa secara aktif dalam mengikuti proses
pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi dan antusias.
c. Penggunaan metode pembelajaran yang tidak variatif
mengakibatkan siswa menjadi bosan sehingga belum sepenuhnya
mencapai proses pembelajaran yang optimal.
d. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
masih rendah.
Dari temuan observasi awal dirancang perubahan proses
pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dengan
menggunakan metode pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran
ini, penggunaan metode yang lebih tepat adalah metode demonstrasi
dengan pertimbangan bahwa metode ini mempunyai tujuan agar
membantu siswa memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kejadian peristiwa maupun suatu benda melalui pengamatan dan
contoh konkret. Namun penggunaannya tetap disesuaikan dengan
pokok bahasan pembelajaran dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam.
4.2.3. Persiapan Perbaikan Pembelajaran
Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, dan II dengan
menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam di kelas IV SDN 4 Sumberejo, peneliti
melakukan persiapan sebagai berikut:
a. Menganalisis pokok bahasan atau sub pokok bahasan yang akan
dituangkan melalui metode demonstrasi.
b. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar
evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar
(buku paket) dan metode pembelajaran yang akan digunakan
selama proses pembelajaran di kelas.
c. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan
aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung.
4.3. Hasil Temuan
4.3.1. Siklus I
4.3.1.1. Pertemuan 1
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut:
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode
pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan
materi siklus I, yaitu rangka manusia pada sub pokok bahasan
bentuk dan nama-nama tulang penyusun rangka manusia.
- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan
siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru untuk
mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pertama (siklus I pertemuan 1) dilaksanakan
pada hari Senin, 14 November 2011 pada pukul 08.10-09.30 WIB.
Guru masuk kelas dan menyuruh ketua kelas untuk memimpin
teman-temannya berdoa kemudian mengucapkan salam lalu siswa
-nama Tulang
Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai kejadian-kejadian yang pernah dialami
atau yang pernah mereka lihat, seperti terkilir saat berolahraga atau
patah tulang karena kecelakaan. Kemudian siswa dibagi menjadi
lima kelompok lalu guru mendemonstrasikan nama-nama tulang
penyusun rangka manusia bagian kepala (tengkorak).
Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi kemudian mengerjakan
LKS dengan cara diskusi, kemudian hasil diskusi dibahas lalu
dikumpulkan.
Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru
menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi
penguatan serta motivasi kepada para siswa kemudian memberikan
PR.
4.3.1.2. Pertemuan 2
a. Perencanaan
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), metode
pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan
materi siklus I, yaitu rangka manusia pada sub pokok bahasan
bentuk dan nama-nama tulang penyusun rangka manusia.
- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati kegiatan
mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pertama (siklus I pertemuan 2) dilaksanakan
pada hari Selasa, 15 November 2011 pada pukul 11.20-12.40 WIB.
Guru masuk kelas lalu menyapa siswa kemudian siswa
mempersiapkan diri untuk menerima materi pembelajaran. Materi
-nama Tulang
Penyus
Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai anggota badan dan kaki. Kemudian siswa
dibagi menjadi lima kelompok lalu guru mendemonstrasikan
nama-nama tulang penyusun rangka manusia bagian badan dan kaki
dengan torso. Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi
kemudian mengerjakan LKS dengan cara diskusi, hasil diskusi
dibahas lalu dikumpulkan.
Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru
menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi
penguatan serta motivasi kepada para siswa kemudian memberikan
PR lalu ketua kelas memimpin doa bersama sebelum pulang.
4.3.1.3. Hasil Observasi pada Siklus I
a. Aktivitas Belajar Siswa
Ketika guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode
demonstrasi, kegiatan siswa terpaku pada mediayang lama yaitu
ceramah, sehingga siswa masih terlihat bingung dalam
menggunakan alat dan prosedurnya. Siswa belum mampu
berperan aktif untuk bertanya dan siswa cenderung pasif
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Pertanyaan yang diberikan guru hanya mampu dijawab oleh
beberapa siswa dan tidak lebih dari setengah jumlah siswa yang
mampu menjawabnya. Adapun data aktivitas siswa selama
proses pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 berlangsung
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus I pertemuan 1.
No Aspek yang diamati Siswa Target Jumlah %
1 Menanggapi apersepsi dari guru.
24 68,57 85,00
2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.
19 54,29 85,00
3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.
35 100,00 85,00
4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
21 60,00 85,00
5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.
8 22,86 85,00
6 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.
17 48,57 85,00
7 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran
22 62,86 85,00
8 Membuat kesimpulan. 23 65,71 85,00 Rata-rata 21,125 60,36 85,00
Berdasarkan tabel 4.1. dapat diketahui bahwa terdapat aspek
memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan
dengan persentase 100%. Pada pertemuan ini, aktivitas siswa
terendah yaitu aspek berdiskusi atau tanya jawab materi yang
dipelajari dengan persentase 22,86%.
Pada siklus I pertemuan 1 di atas, aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menunjukkan persentase
rata-rata sebesar 60,36%.
2) Siklus I pertemuan 2
Pada siklus I pertemuan 2, beberapa aspek telah meningkat dari
pertemuan 1 yaitu siswa mulai aktif memperhatikan demonstrasi
yang ditunjukkan oleh guru dan menganalisanya serta berdiskusi
dan melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari
meskipun hal itu belum nampak mengalami peningkatan yang
signifikan. Namun kegiatan demonstrasi siswa masih sangat
kurang dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran siklus I
pertemuan 2 dapat digambarkan dalam tabel 4.2 sebagai
Tabel 4.2. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus I pertemuan 2.
No Aspek yang diamati Siswa Target Jumlah %
1 Menanggapi apersepsi dari guru.
25 71,43 85,00
2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.
20 57,14 85,00
3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.
35 100,00 85,00
4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
25 71,43 85,00
5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.
11 31,43 85,00
5 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.
19 54,29 85,00
6 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran
22 62,86 85,00
7 Membuat kesimpulan. 24 68,57 85,00 Rata-rata 22,625 64,64 85,00
Berdasarkan tabel 4.2. di atas, dapat diketahui aspek
memperhatikan demonstrasi guru telah mencapai persentase
100%. Sedangkan aspek berdiskusi atau bertanya jawab tentang
materi yang dipelajari sebesar 31,43%.
Secara umum, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada
siklus I pertemuan 1 rata-rata aktivitas siswa adalah sebesar
60,36% dan pada siklus I pertemuan 2 meningkat 4,29%
menjadi 64,64%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil
rata-rata sebesar 62,50% dan pada kriteria keberhasilan
b. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran
1) Siklus I pertemuan 1
Pada siklus I pertemuan 1 tentang kinerja guru dalam
pelaksanaan kegiatan demonstrasi, masih banyak ditemukan
hambatan-hambatan yang perlu diperbaiki. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3. Kinerja guru dalam penggunaan metode
demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
No Aspek yang diamati Skor
1 Pra Pembelajaran 6
2 Kegiatan Awal 7
3 Kegiatan Inti 56
4 Kegiatan Akhir 7
Jumlah Skor 75
Nilai 64,66
Kategori Baik
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa guru masih
mengalami banyak kendala. Pada aspek membuka pelajaran
guru sudah dapat melakukan apersepsi dan menyampaikan
tujuan pembelajaran dengan baik, namun pada kegiatan inti guru
belum mampu mengintegrasikan keterampilan dasar
laboratorium dengan baik, belum menguasai kelas dengan baik,
ditentukan dengan baik. Guru mulai merespon positif partisipasi
siswa dan menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa.
Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun rangkuman
melibatkan siswa dengan mengajukan pertanyaan. Pada siklus I
pertemuan 1, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam mendapatkan nilai sebesar 64,66 dengan
kategori baik.
2) Siklus I pertemuan 2
Pada siklus I pertemuan 2 tentang kinerja guru dalam
pelaksanaan kegiatan demonstrasi, masih banyak ditemukan
hambatan-hambatan yang perlu diperbaiki. Data tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4. Kinerja guru dalam penggunaan metode
demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
No Aspek yang diamati Skor
1 Pra Pembelajaran 7
2 Kegiatan Awal 7
3 Kegiatan Inti 58
4 Kegiatan Akhir 7
Jumlah Skor 79
Nilai 68,10
Kategori Baik
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa guru pada aspek
sangat baik dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
baik, namun pada kegiatan inti juga mengalami peningkatan
meskipun guru belum dapat menggunakan media secara efektif
dan efisien serta belum dapat menerapkan alokasi waktu yang
telah ditentukan dengan baik.
Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun rangkuman
melibatkan siswa dengan mengajukan pertanyaan. Pada siklus I
pertemuan 2, kinerja guru dalam proses pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam mendapatkan nilai sebesar 68,10 dengan
kategori baik.
c. Hasil Belajar Siswa
Hasil evaluasi di akhir siklus, terjadi peningkatan nilai siswa jika
dibandingkan dengan hasil evaluasi pra siklus. Data yang diperoleh
adalah sebagai berikut.
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi hasil belajar siklus I.
Siklus I
60 6 Tidak Tuntas
55 1 Tidak Tuntas
50 1 Tidak Tuntas
45 1 Tidak Tuntas
Jumlah Siswa 35
65 26
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus I
menunjukkan peningkatan. Sebanyak 9 siswa (26%) belum tuntas
(belum mencapai KKM <65) dan sebanyak 26 siswa (74%) telah
4.3.1.4. Refleksi
Berdasarkan observasi/pengamatan yang dilakukan observer
terhadap proses pembelajaran pada siklus I, terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dan diperbaiki, yaitu:
a. Jumlah siswa yang mampu mendemonstrasikan materi dengan
media masih sangat kurang.
b. Guru masih kurang dalam memanfaatkan waktu sesuai dengan
yang dialokasikan.
4.3.1.5. Saran Perbaikan/Tindakan Kelas untuk Siklus II
a. Guru harus lebih intensif lagi memberikan pengarahan kepada
siswa yang masih kurang aktif.
b. Pengelolaan waktu agar dapat lebih disesuaikan dengan alokasi
yang tersedia, sehingga kegiatan pembelajaran benar-benar
terlaksana dengan baik.
4.3.2.1. Pertemuan 1
a. Perencanaan
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
metode pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai
dengan materi siklus II, yaitu rangka manusia pada sub pokok
- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati
kegiatan siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru
untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pertama (siklus II pertemuan 1)
dilaksanakan pada hari Senin, 21 November 2011 pada pukul
08.10-09.30 WIB. Guru masuk kelas dan menyuruh ketua kelas
untuk memimpin teman-temannya berdoa kemudian
mengucapkan salam lalu siswa mempersiapkan diri untuk
menerima materi pembelajaran. Materi pada pertemuan pertama
Guru menyampaikan apersepsi dengan melakukan tanya jawab
dengan siswa mengenai materi yang telah disampaikan
sebelumnya pada siklus I, yaitu tentang betuk dan nama-nama
tulang penyusun rangka manusia. Kemudian siswa dibagi
tulang penyusun rangka manusia dengan metode demonstrasi.
Masing-masing kelompok melakukan demonstrasi lalu
mengerjakan LKS dengan cara diskusi, kemudian hasil diskusi
dibahas kemudian dikumpulkan.
Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru
menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi
penguatan serta motivasi kepada para siswa.
4.3.2.2. Pertemuan 2
a. Perencanaan
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
metode pembelajaran, dan lembar kerja siswa (LKS) sesuai
dengan materi siklus II, yaitu rangka manusia pada sub pokok
bahasan merawat kesehatan tulang.
- Menyiapkan lembar observasi siswa untuk mengamati
kegiatan siswa dan lembar instrumen penilaian kinerja guru
untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran
berlangsung.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan pertama (siklus II pertemuan 2)
dilaksanakan pada hari Selasa, 22 November 2011 pada pukul
11.20-12.40 WIB. Guru masuk kelas lalu menyapa siswa
pembelajaran. Materi pada pertemuan kedua Merawat
Kesehatan Tulang .
Guru menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
. Kemudian guru mendemonstrasikan beberapa
kelainan-kelainan yang terdapat pada tulang belakang,
selanjutnya siswa dibagi menjadi lima kelompok, kemudian
masing-masing kelompok melakukan demonstrasi lalu
mengerjakan LKS dengan cara diskusi, kemudian hasil diskusi
dibahas kemudian dikumpulkan.
Sebelum mengakhiri pembelajaran, siswa bersama guru
menyimpulkan materi yang telah diajarkan dan guru memberi
penguatan serta motivasi kepada para siswa kemudian
memberikan PR.
4.3.2.3. Hasil Observasi pada Siklus II
a. Aktivitas Belajar Siswa
1) Siklus II pertemuan 1
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan 1 proses
pembelajaran telah mengalami peningkatan,. Siswa sudah
mulai berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Adapun data aktivitas siswa selama proses
pembelajaran pada siklus II pertemuan 1 berlangsung adalah
Tabel 4.6. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus II pertemuan 1.
No Aspek yang diamati Siswa Target Jumlah %
1 Menanggapi apersepsi dari guru.
31 88,57 85,00
2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.
29 82,86 85,00
3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.
35 100,00 85,00
4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
29 82,86 85,00
5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.
26 74,29 85,00
6 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.
28 80,00 85,00
7 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran
28 80,00 85,00
8 Membuat kesimpulan. 26 74,29 85,00 Rata-rata 29,00 82,86 85,00
Berdasarkan tabel 4.6. dapat diketahui bahwa pada pertemuan
ini, aktivitas siswa secara umum dapat dikatakan meningkat.
Pada siklus II pertemuan 1 di atas, aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menunjukkan
persentase rata-rata sebesar 82,86% dalam kategori sangat
aktif.
2) Siklus II pertemuan 2
Pada siklus II pertemuan 2, beberapa aspek telah meningkat
dari pertemuan 1 yaitu siswa mulai aktif bertanya dan mulai
dapat berdiskusi. Adapun data aktivitas siswa selama proses
pembelajaran siklus II pertemuan 2 adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7. Aktivitas siswa dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siklus II pertemuan 2.
Jumlah % 1 Menanggapi apersepsi dari
guru.
34 97,14 85,00
2 Memperhatikan penjelasan guru tentang media yang digunakan.
29 82,86 85,00
3 Memperhatikan demonstrasi guru dan menganalisanya.
35 100,00 85,00
4 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
31 88,57 85,00
5 Berdiskusi atau bertanya jawab tentang materi yang dipelajari.
30 85,71 85,00
6 Mengemukakan hasil analisa dan juga pengalamannya.
29 82,86 85,00
7 Menjaga ketertiban selama proses pembelajaran
28 80,00 85,00
8 Membuat kesimpulan. 26 74,29 85,00 Rata-rata 30,25 86,43 85,00
Berdasarkan tabel 4.7. di atas, dapat diketahui aspek
menanggapi apersepsi sebesar 97,14%, memperhatikan
penjelasan guru tentang media yang digunakan sebesar
82,86%, memperhatikan demonstrasi guru dan
menganalisanya sebesar 100%, mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru telah mencapai persentase 88,57%.
Selanjutnya aspek siswa Berdiskusi atau bertanya jawab
tentang materi yang dipelajari mencapai persentase sebesar
85,71%, mengemukakan hasil analisa dan juga
pengalamannya tentang materi yang dipelajari sebesar
82,86%, aspek menjaga ketertiban selama proses
pembelajaran sebesar 80,00% dan pada aspek
menyimpulkan materi sebesar 74,29%.
Secara umum, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Pada
siklus II pertemuan 1 rata-rata aktivitas siswa adalah sebesar
menjadi 86,43%. Dari kedua hasil tersebut dapat diambil
rata-rata sebesar 84,64% dan pada kriteria keberhasilan
menunjukkan tingkat aktivitas siswa tergolong aktif
b. Kinerja Guru dalam Proses Pembelajaran
1) Siklus II pertemuan 1
Pada siklus II pertemuan 1 tentang kinerja guru dalam
pelaksanaan kegiatan demonstrasi, kendala-kendala yang
pernah terjadi sudah mulai diperbaiki. Data kinerja guru
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.8. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
No Aspek yang diamati Skor
1 Pra Pembelajaran 8
2 Kegiatan Awal 7
3 Kegiatan Inti 70
4 Kegiatan Akhir 8
Jumlah Skor 93
Nilai 80,17
Kategori Baik
Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa kinerja guru
mengalami peningkatan. Pada aspek membuka pelajaran guru
sudah dapat melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan
pembelajaran dengan baik, namun pada kegiatan inti guru
belum mampu melaksanakan pembelajaran yang
Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun
rangkuman melibatkan siswa dengan mengajukan
pertanyaan. Pada siklus II pertemuan 1, kinerja guru dalam
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapatkan
nilai sebesar 80,17 dengan kategori baik.
2) Siklus II pertemuan 2
Pada siklus II pertemuan 2 tentang kinerja guru dalam
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi mengalami peningkatan dari pertemuan
sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9. Kinerja guru dalam penggunaan metode demonstrasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
No Aspek yang diamati Skor
1 Pra Pembelajaran 8
2 Kegiatan Awal 7
3 Kegiatan Inti 77
4 Kegiatan Akhir 9
Jumlah Skor 101
Nilai 87,07
Kategori Sangat Baik
Berdasarkan tabel 4.9. dapat diketahui bahwa pada aspek
membuka pelajaran guru sudah dapat melakukan apersepsi
dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan baik, begitu
juga pada kegiatan inti guru sudah dapat menguasai kelas dan
akan dicapai dengan sangat baik. Selain itu, guru sudah dapat
melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang telah
ditentukan dengan baik dan guru dapat merespon positif
partisipasi siswa serta menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa.
Selanjutnya, pada kegiatan penutup guru menyusun
rangkuman melibatkan siswa dengan mengajukan
pertanyaan. Pada siklus II pertemuan 2, kinerja guru dalam
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam mendapatkan
nilai sebesar 87,07 dengan kategori sangat baik.
c. Hasil Belajar Siswa
Hasil evaluasi di akhir siklus, terjadi peningkatan nilai siswa
jika dibandingkan dengan hasil evaluasi pra siklus. Data yang
diperoleh berdasarkan hasil evaluasi di akhir siklus adalah
sebagai berikut.
Tabel 4.10. Distribusi frekuensi hasil belajar siklus II
Siklus II
Nilai Frekuensi Ket
100 2 Tuntas
95 1 Tuntas
90 6 Tuntas
85 2 Tuntas
75 3 Tuntas
70 5 Tuntas
65 1 Tuntas
60 3 Tidak Tuntas
55 2 Tidak Tuntas
Jumlah Siswa 35
65 30
65 5
Dari tabel 4.10. dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada siklus II
menunjukkan peningkatan. Sebanyak 5 siswa (14%) belum
tuntas (belum mencapai KKM <65) dan sebanyak 30 siswa
.
4.3.2.4. Refleksi
Berdasarkan observasi/pengamatan yang dilakukan observer
terhadap proses pembelajaran pada siklus II, terdapat beberapa hal
yang harus diperhatikan dan diperbaiki, yaitu:
a. Guru telah baik dalam membuka pembelajaran dengan
melakukan apersepsi dan menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai, tapi masih perlu dioptimalkan lagi.
b. Pada kegiatan inti, guru telah dapat menguasai kelas dan
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
demonstrasi dengan baik, tapi masih perlu menjaga keterlibatan
siswa agar lebih baik lagi.
c. Sebagian besar siswa telah aktif dalam proses pembelajaran
4.4. Pembahasan
4.4.1. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran
Aktivitas belajar merupakan seluruh kegiatan siswa selama proses
pembelajaran, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa adanya aktivitas yang
dilakukan guru maupun siswa, maka proses pembelajaran tidak
mungkin terlaksana dengan baik.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan oleh observer selama
proses pembelajaran, dapat diketahui rekapitulasi aktivitas siswa
dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan
menggunakan metode demonstrasi, sebagai berikut.
Tabel 4.11. Rekapitulasi persentase aktivitas siswa persiklus
Aspek
A 68,57 71,43 70,00 88,57 97,14 92,86 B 54,29 57,14 55,71 82,86 82,86 82,86
C 100 100 100 100 100 100