UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANMEDIA REALIA
PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU
Oleh
Ekowati Sri Hartami
Penelitianinidilatarbelakangiaktivitasdanhasilbelajarsiswa yang masihrendah di kelas IV SDN 3 Negararatu.Berdasarkan data dokumentasidiperolehnilai rata-rata hasilbelajarmatematikakelas IV SDN 3 Negararatupadaoperasibilanganbulatsebesar 52,4. Nilaitersebutmasih di
bawahbataskriteriaketuntasan minimal belajaryaitu
60.Hasilpengamatanjugamenunjukkanbahwaaktivitasbelajarsiswadominanadalahmendengarkand anmencatatpenjelasan guru. Siswahanyasebagaiobjek, guru tidakberusahamengunakan media yang dapatmembantudalampembelajaran, sehinggaaktivitasbelajarsiswarendah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan media realia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus dan setiap siklus mempunyai 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan melakukan observasi dan tes hasil belajar menggunakan lembar observasi dan soal-soal tes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1). Nilai rata-rata aktivitas pada siklus I adalah 50%, siklus II terjadi peningkatan aktivitas 59,37% dan pada siklus III juga mengalami peningkatan rata-rata aktivitas sebesar 71,87%. (2). Nilai rata-rata hasil belajar Matematika siswa pada siklus I adalah 51,25%, siklus II sebesar 71,56% dan siklus III 76,09%. Berdasarkanhasilpenelitiantindakankelaspadasiklus I, siklus II, dansiklus III
dapatdisimpulkanbahwapenggunaan media
realiadapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswadalammatapelajaranMatematikakelas IV SDN 3 Negararatu.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika di SD adalah kurangnya pengetahuan bagi guru SD, serta terbatasnya dana, dan sarana tentang bagaimana cara membuat dan menggunakan media dalam pembelajarana matematika. Disisi lain pentingnya media dalam pembelajaran matematika telah diakui oleh semua jajaran pengelola pendidikan dan para ahli pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional (2004:13):
Kompetensi guru dalam pelaksanaan interaksi pembelajaran mempunyai indikator, mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan materi, mampu menggunakan metode/strategi, mampu menggunakan media/ alat peraga, mampu menggunakan bahasa yang komutatif, mampu memotivasi siswa, mampu mengorganisasi kegiatan, mampu menyimpulkan pelajaran, mampu memberikan umpan balik, mampu melaksanakan penilaian, dan mampu menggunakan waktu. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004 : 13 – 14).
belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap simbolik, yaitu tahap belajar melalui manipulasi lambang atau simbol.
Berdasarkan uraian di atas, siswa pada usia sekolah dasar dalam memahami konsep-konsep matematika masih sangat memerlukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan benda nyata (pengalaman-pengalaman konkret) yang dapat diterima akal mereka.
Berdasarkan observasi dan diskusi dengan dewan guru SDN 3 Negararatu diketahui bahwa pembelajaran matematika di kelas IV masih cenderung menggunakan metode ceramah dan memerintah siswa mencatat dan kemudian memberi tugas. Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini hanya berpusat pada guru. Sedangkan siswa hanya sebagai objek, guru tidak berusaha mengunakan media yang dapat membantu dalam pembelajaran, sehingga aktivitas belajar siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar siswa juga rendah.
Berdasarkan data dokumentasi diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas IV SDN 3 Negararatu pada operasi bilangan bulat sebesar 52,4. Nilai tersebut masih di bawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu 60. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 3 Negararatu belum optimal.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1.2.1 Aktivitas belajar kelas IV SDN 3 Negararatu rendah.
1.2.2 Hasil belajar mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu rendah.
1.2.3 Peserta didik pasif karena tidak ada peran sertanya dalam pembelajaran dan hanya sebagai objek.
1.2.4 Guru jarang menggunakan media dalam menyampaikan materi.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.3.1 Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu Kecamatan Natar?
1.3.2 Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu Kecamatan Natar?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu.
1.4.2 Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi semua pihak, antara lain:
1.5.1 Bagi Siswa :
Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Negararatu.
1.5.2 Bagi Guru :
Memberikan pembelajaran secara langsung bagi guru tentang pembelajaran yang menggunakan media guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, sehingga menambah wawasan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.
1.5.3 Bagi Peneliti :
Memberikan pengalaman langsung bagi peneliti dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media dalam penjumlahan bilangan bulat.
1.5.4 Bagi Sekolah :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengertian Belajar
Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan. Menurut Gagne (2002 : 5), mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku yang meliputi
perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja).
Lain hal nya menurut Dewey dalam Dimyati (2002 : 44), mengemukakan
belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri.
Sedangakan menurut David dalam Trianto (2010 : 178), belajar adalah cara
adaptasi manusia, jika kita tidak belajar maka tidak bisa survive (bertahan hidup), dan kita tentu saja tidak akan berhasil baik. Oleh karena itu, belajar
2.2 Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang didahului dengan perencanaan dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan
pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan adalah kegiatan yang dapat mendukung pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 23):
Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan. Aktivitas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sardiman AM, 2007: 97).
Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat materi pelajaran. Pendidikan saat ini lebih menitikberatkan pada aktivitas atau keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Keikutsertaan siswa dalam proses
pembelajaran akan membantu siswa untuk memperoleh pengalaman langsung. Siswa melakukan belajar sambil bekerja, dengan bekerja siswa akan
memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan sendiri serta perilaku lain yang termasuk sikap dan nilai. Salah satu manfaat aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa mendapat pengalaman sendiri secara
langsung sehingga pemahaman yang diperoleh dari pengalaman akan lebih lama dalam memori siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat (Slameto, 2003:
kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, seperti siswa akan bertanya, mengajukan oendapat menimbulkan diskusi dengan guru.
Berdasarkan uraian di atas, jadi aktivitas belajar adalah kegiatan yang
dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menghasilkan suatu perubahan khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang akan dicapai.
2.3 Hasil Belajar
Memahami pengertian hasil belajar secara garis besar harus bertitik tolak
kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut.
Namun dari pendapat yang berbeda itu, dapat kita temukan satu titik persamaan.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (2004: 28), hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh setelah belajar berupa perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi dengan lingkungan. Selanjutnya Winkel (1996 : 162) mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya”.
Sedangkan menurut Slameto (2003: 17), hasil belajar adalah tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang
Berdasarkan uraian di atas maka hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran selama kurun waktu tertentu.
Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkat laku yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.
2.4 Pengertian Matematika
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani “Mathein” atau “Manthenein” artinya “mempelajari” namun diduga kata itu ada hubungannya dengan bahasa
sansekerta “Medha” atau “Widya” yang artinya “Kepandaian atau Ketahuan atau Intelegensi” (Andi Hakim Nasution, 1990 : 12).
Menurut Hollands (1995: 81) :
Matematika adalah “suatu system yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Pada suatu tingkat rendah ada ilmu hitung, aljabar (bagian dari Matematika dan perluasan dari ilmu hitung, biologi, teknik, computer, industri, ekonomi, kedokteran, dan pertannian) dan ilmu ukur, tetapi setiap ini telah diperluas pada tingkat yang lebih tinggi dan banyak cabang baru yang bertambah seperti ilmu ukur segitiga, topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi relative unsur-unsur dalam himpunan), analisis (cara memeriksa suatu masalah yang bersangkutan) dan logika, dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan menurut Reys (1994) mengatakan bahwa Matematika adalah
tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasan, dan suatu alat. Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar Matematika adalah belajar konsep dan struktur yang terdapat dalam bahan yang sedang
dipelajari, serta mencari hubungan diantara konsep dan struktur.
2.5 Pengertian Media Pembelajaran
Dalam bahasa Latin kata “media” berasal dari kata “medium” yang berarti
perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian
pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Papan tulis dapat berperan sebagai media pembelajaran karena sering digunakan guru menjadi perantara dalam menyampaikan (menyajikan materi).
Menurut Gagne dalam Sardiman, dkk (2007) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
Sementara Brigges dalam Sardiman, dkk (2007) berpendapat, media adalah
segala alat fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, dilm, kaset, film bingkai, adalah contohnya.
Selanjutnya, Gagne ( 1996 : 6) menyatakan bahwa media “berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar” National Education Association (NEA) dalam Abdul Halim (2002 : 11)
mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
guru kepada peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas.
2.6 Klasifikasi Media
Menurut Edgar Dale dalam kerucut pengalamannya (the cone of experience)
mengklasifikasikan media pembelajaran dalam beberapa macam dari yang paling konkret sampai yang paling abstrak sebagai berikut:
a. Media dalam bentuk pengalaman langsung
b. Media dalam bentuk pengalaman tiruan atau model c. Media dalam bentuk pengalaman yang didramatisasikan
d. Media dalam bentuk karya wisata e. Media audio visual
f. Media audio saja atau visual saja
g. Media dalam bentuk lambang visual h. Media dalam bentuk lambang verbal
Sementara Sujana dan Rivai (2007: 4) menyatakan bahwa “Penggunaan media
sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam
menggunakannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas”.
Keluwesan, kepraktisan dan daya tahan (umur) media; d. Efektivitas media untuk waktu yang panjang”.
Dari beberapa klasifikasi media yang dipaparkan di atas peneliti memilih
klasifikasi yang pertama yaitu media dalam bentuk pengalaman langsung dengan menggunakan media realia.
2.7 Media Realia
Media realia disebut juga benda nyata atau menurut Sudjana (2005: 196) media realia adalah media benda-benda nyata atau makhluk hidup (real life materials). Menurut Rusman (2005: 2) media realia adalah semua media nyata
yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaaan hidup maupun
yang sudah diawetkan. Misalnya tumbuhan, batuan, binatang, insectarium, benda-benda, air, sawah, makanan, dan sebagainya.
Pendapat lain yang mengemukakan tentang media realia adalah Udin S.W
(Patty, 2007: 22):
Media realia adalah alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Media ini merupakan objek nyata suatu benda. Seperti mata uang, tumbuhan, hewan, bebatuan, air, tanah, benda-benda dan lain sebagainya. Menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebab siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Penggunaan benda atau objek nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan di sekolah.
Dari beberapa pengertian media realia diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa media realia itu adalah:
b. Media realia adalah media yang tidak mengalami perubahan atau asli dan bukan berupa tiruan atau model dari benda nyata.
c. Media realia tersebut dapat berupa orang, mata uang, tumbuhan, hewan, bebatuan, air, tanah, benda-benda dan makanan.
2.7.1 Kelebihan Media Realia
Penggunaan media membawa dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar
di kelas. Ibrahin dan Syaodih (2003: 119) mengungkapkan, media realia mempunyai keunggulan yaitu:
a. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada anak untuk
mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.
b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya.
c. Melatih keterampilan anak dengan menggunakan sebanyak mungkin alat
indera.
Terkait dengan pendapat di atas Wibawa (1992: 55) menyebutkan kegunaan media realia dalam kegiatan belajar mengajar di kelas adalah: “Bahwa dengan memanfaatkan media realia dalam proses belajar siswa akan lebih
aktif dapat mengamati, menangani (menghandle), memanipulasi, mediskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan
siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa”.
a. Media realia dapat menumbuhkan interaksi langsung antara anak dengan benda-benda tersebutnya.
b. Media realia dapat membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada saat mengamati, menangani (menghandle), memanipulasi.
c. Media realia lebih membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar.
2.7.2 Kelemahan Media Realia
Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran merupakan cara yang cukup efektif apabila dilihat dari beberapa keunggulan media realia tersebut.
Namun, Dhieni, Ibrahim, dan Syaodih (2003: 119) mengungkapkan beberapa kelemahan dalam penggunaan media realia yaitu:
a. Membawa anak-anak ke berbagai tempat di luar sekolah kadang-kadang mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sebagainya.
b. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata
kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.
c. Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang
sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media lain.
Beberapa kelemahan media realia yang telah diungkapkan oleh para ahli,
a. Ukuran benda tersebut, ada sebagian media realia yang bentuknya terlalu besar untuk anak atau sebaliknya terlalu kecil untuk anak. Sehingga
membuat anak kurang memahami makna yang diberikan media tersebut. b. Harga media realia yang mahal.
c. Pemeliharaan media realia yang harus diperhatikan.
2.8 Peranan Media Realia dalam Pembelajaran Matematika
Selain mengkonkretkan konsep yang terdapat didalam pembelajaran media
realia dapat berperan untuk memudahkan siswa dalam menerima materi dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Penggunaan media realia diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan kata
lain penggunaan media realia dalam pembelajaran Matematika dapat memperbesar minat pada perhatian siswa.
Secara umum Prihandoko (t.t) berpendapat bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran Matematika terkait dengan: a. Pembentukan pemahaman dan konsep
b. Latihan dan penguatan
c. Pengukuran, pengamatan dan penemuan ide-ide dan relasi baru serta penyimpulannya secara umum
d. Pemecahan masalah pada umumnya
e. Pengundangan untuk berfikir, berdiskusi dan partisipasi aktif
Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media konkret
Matematika. Namun dalam pelaksanaan guru hendaknya memilih dan menggunakan media yang cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran
kepada siswa, sehingga siswa dapat terlibat secara fisik, mental dan sosial dalam pembelajaran.
Adapun langkah-langkah dalam menggunakan media realia diawali dengan 1) mengatur siswa ke dalam kelompok, 2) mengadakan tanya jawab, 3)
menjelaskan cara menggunakan media, 4) mempresentasikan laporan, 5) evaluasi (Slavin, 2010: 218).
Tahap 1 : Mengatur siswa ke dalam kelompok
a. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (berpasangan). b. Komposisi kelompok didasarkan pada teman sebangku.
Tahap 2 : Mengadakan tanya jawab
a. Guru membagi media kepada tiap-tiap kelompok.
b. Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan bilangan bulat dengan tujuan untuk merangsang siswa agar termotivasi.
Tahap 3 : Menjelaskan cara menggunakan media
a. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa masing-masing harus
memegang 10 lidi.
b. Guru dan siswa mengadakan kesepakatan, lidi yang dipegang oleh siswa
Tahap 4 : Mempresentasikan laporan
a. Siswa memberikan laporan dari hasil tugas yang dilakukan.
b. Bagian presentase tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.
c. Para pendengar tersebut mengevaluasi ketepatan hasil presentase.
Tahap 5 : Evaluasi
a. Pengecekan keterampilan siswa, tentang oenggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.
b. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.
2.9 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut: “Apabila pembelajaran menggunakan media realia dilakukan dengan benar maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut Arikunto (2008 : 58), penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran Matematika di kelas. Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media realia di kelas IV SDN 3 Negararatu terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.
Siklus I
3.4 Subjek Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini melibatkan satu orang guru sebagai teman sejawat dan penelitian guru yang melakukan penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 3 Negararatu yang sedang kuliah deprogram S1 dalam jabatan Universitas Lampung. Dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 19 perempuan.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan pada peneliti ini terdiri dari data aktivitas dan data hasil belajar.
3.5.1 Observasi dengan menggunakan panduan observasi, instrument ini dirancang peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa dan data kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media realia.
3.5.2 Tes hasil belajar digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan media realia.
3.6 Alat Pengumpulan Data
menggunakan media. Sedangkan posttest berupa tes isian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media.
3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahn penelitian, yaitu data tentang aktivitas belajar siswa dan data tentang pengolahan pembelajaran, yaitu aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data kualitatif aktivitas siswa dan guru dinyatakan dalam persentase yang diperoleh dari skor indicator yang diperoleh dibagi jumlah skor maksismal dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Presentase aktivitas siswa = 100%
Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan rumus rata-rata hitung
N X X
iKeterangan:
X = Rata-rata hitung nilai N = Banyaknya siswa
i
X = Nilai siswa
(Aqib, dkk., 2009 : 42).
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam PTK di kelas IV SDN 3 Negararatu pada mata pelajaran Matematika adalah:
1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya.
2. Adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya.
3.9Pengembangan Siklus Tindakan
a. Rancangan Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:
1) Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/alat/bahan belajar dan penilaian.
2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah - langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.
3) Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal tes. 4) Lidi sejumlah 300 buah.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
1) Kegiatan awal meliputi :
a) Guru mengucapkan salam di depan kelas.
b) Guru membagi siswa menjadi kelompok - kelompok kecil (berpasangan).
c) Guru membagi lidi kepada tiap-tiap kelompok sebanyak 20 buah. d) Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan bilangan bulat
dengan tujuan untuk merangsang siswa agar termotivasi.
2) Kegiatan inti meliputi :
b) Guru dan siswa mengadakan kesepakatan, lidi yang dipegang oleh Langkah-langkah penggunaan :
(a) Siswa yang duduk disebelah kanan, meletakkan 4 lidi di atas (lidi yang menunjuk bilangan positif)
I I I
Lidi yang diambil dari siswa yang duduk di sebelah kiri (lidi yang menunjuk bilangan negatif) (d) Lidi yang tidak punya pasangan (yang berada diluar kotak)
sebanyak 3 lidi dari siswa disebelah kiri. (e). Jadi 4 + (-7) = -3
I I I I
3) Kegiatan Akhir :
a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.
b) Pemberian tugas
c. Observasi
Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran. Pelaksanaan observasi (pengamatan) dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh guru mitra sebagai observer. Sebagai penutup pelajaran siswa mengerjakan lembar tes.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh dari hasil kegiatan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
Siklus II
a. Rancangan Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:
1) Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/alat bahan belajar dan penilaian.
2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.
3) Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal tes. 4) Lidi sejumlah 300 buah, yang berwarna hitam 150 buah dan yang tidak
berwarna150 buah.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Adapun pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebagai berikut:
Siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus 1. Pada siklus ini tetap menggunakan media lidi.
1) Kegiatan awal meliputi:
c) Guru membagi lidi kepada tiap-tiap anak sebanyak 10 berwarna hitam dan 10 lidi tidak berwarna.
d) Guru mengadakan tanya jawab tentang pengurangan bilangan bulat dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mendapat pembelajaran.
2) Kegiatan inti meliputi :
a) Guru menginfomasikan kepada siswa bahwa, lidi yang tidak berwarna adalah positif dan lidi yang berwarna hitam adalah negatif.
b) Guru memberi contoh cara mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan lidi.
Misalnya: (- 5) - 2 = - 7
Langkah-langkah penggunaan:
(a). Siswa yang memegang lidi berwarna hitam, meletakkan 5 lidi di atas meja.
(b). Siswa yang memegang lidi yang tidak berwarna, meletakkan 2 lidi di atas mejanya.
(c). Kemudian kedua lidi itu digabung menjadi satu, sehingga posisinya menjadi:
Lidi yang tidak berwarna sebanyak 2 buah. (lidi yang menunjuk bilangan positif )
Lidi yang berwarna hitam sebanyak 5 buah. (lidi yang menunjuk bilangan negatif )
I I
(d). Jadi (-5) - 2 = - 7 3) Kegiatan Akhir :
a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.
b) Pemberian tugas
c. Observasi
Mengamati jalannya kegiatan pembelajaran berdasarkan lembar observasi. Peneliti mengamati kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tes.
d. Refleksi
Data-data yang diperoleh dari hasil kegiatan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan.
Hasil ini yang menentukan apakah tindakan berhasil atau tidak. Pelaksanaan refleksi akan digunakan untuk membuat rencana tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Siklus III
a. Rancangan Pembelajaran
1) Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/ alat bahan belajar dan penilaian.
2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.
3) Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal tes.
4) Lidi sejumlah 600 buah, yang berwarna hitam 300 buah dan yang tidak berwarna 300 buah.
b. Pelaksanaan Pembelajaran
Adapun pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebagai berikut:
Siklus ketiga merupakan perbaikan dari siklus 2. Pada siklus ini tetap menggunakan media lidi.
1) Kegiatan awal meliputi:
a) Guru mengucapkan salam di depan kelas. b) Mengerjakan tugas PR.
c) Guru membagi lidi kepada tiap-tiap anak sebanyak 20 berwarna hitam dan 20 lidi tidak berwarna.
d) Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mendapat pembelajaran.
2) Kegiatan inti meliputi :
a) Guru menginfomasikan kepada siswa bahwa, lidi yang tidak berwarna adalah positif dan lidi yang berwarna hitam adalah negatif.
b) Guru memberi contoh cara menjumlah bilangan bulat dengan menunjuk bilangan positif )
Lidi yang berwarna hitam sebanyak 15 buah. (lidi yang menunjuk bilangan negatif )
(d). Lidi yang tidak punya pasangan (yang berada diluar kotak) sebanyak 3 lidi yang tidak berwarna (positif).
3) Kegiatan Akhir :
a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.
b) Pemberian tugas
c. Observasi
Mengamati jalannya kegiatan pembelajaran berdasarkan lembar observasi. Peneliti mengamati kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tes.
d. Refleksi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Pembelajaran dengan menggunakan media realia dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SDN 3 Negararatu yaitu dengan cara proses pembelajaran yang baik, menarik dan
menyenangkan, serta kegiatan yang membuat siswa dapat bertanggung jawab akan hasil belajar yang diperoleh.
2. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas
IV SDN 3 Negararatu yaitu dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang berulang. Sehingga ada perubahan tingkah laku siswa yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan
5.2 Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penerapan pembelajaran dengan menggunakan media realia yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN
3 Negararatu, maka disarankan:
1. Bagi guru, dalam pembelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan bulat, hendaknya (1) dalam menyusun rancangan pembelajaran, guru
memperhatikan materi itu baru atau lanjutan; (2) jika materi baru, guru hendaknya menyiapkan media; (3) hendaknya media pembelajaran yang digunakan mudah dicari/dibuat; (4) buatlah media yang bervariasi,
menarik agar siswa termotivasi untuk menggunakan.
2. Bagi Sekolah, penggunaan media pembelajaran ini dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.
3. Bagi pengawas, diharapkan mampu mengembangkan kreativitas dalam
meningkatkan mutu pembelajaran khususnya untuk siswa SD.
SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU
(Skripsi)
Oleh
EKOWATI SRI HARTAMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DENGAN MENGGUNAKANMEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU
Oleh
EKOWATI SRI HARTAMI
Skripsi
Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi S1 PGSD DalamJabatan JurusanIlmuPendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Gambar Halaman
1. SiklusPenelitianTindakanKelas ... 18
2. Peningkatanaktivitas on task siswatiapsiklus... 57
3. Peningkatanaktivitas off task siswatiapsiklus... 58
Halaman
ABSTRAK... i
HALAMAN JUDUL DALAM... ii
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN... iv
PERNYATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP... vi
MOTTO... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN... viii
KATA PENGANTAR ... ix
1.2Identifikasi Masalah ... 3
1.3Rumusan Masalah ... 3
1.4Tujuan Penelitian ... 3
1.5Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ... 5
2.2 Aktivitas Belajar ... 6
2.3 Hasil Belajar ... 7
2.4 Pengertian Matematika ... 8
2.5 Pengertian Media Pembelajaran ... 9
2.6 Klasifikasi Media ... 10
2.7 Media Realia ... 11
2.7.1Kelebihan Media Realia ... 12
2.7.2Kelemahan Media Realia ... 13
2.8 Peranan Media Realia dalam Pembelajaran Matematika ... 14
2.9 Hipotesis Tindakan ... 16
3.5Teknik Pengumpulan Data ... 19
3.6Alat Pengumpulan Data ... 19
3.7Teknik Analisis Data ... 20
3.8Indikator Keberhasilan ... 21
3.9Pengembangan Siklus Tindakan ... 21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Setting Penelitian ... 31
4.1.1Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 31
4.1.2Sarana dan Prasarana Sekolah ... 35
4.1.3Keadaan Guru dan Siswa ... 35
4.2Hasil Penelitian ... 36
4.2.1Pelaksanaan Siklus I ... 36
4.2.2Pelaksanaan Siklus II ... 44
4.2.3Pelaksanaan Siklus III ... 51
4.3Pembasahan Hasil ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 60
5.2Saran - Saran ... 61
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung.
Arikunto, Suharsimi. 2009. “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta Bumi Aksara.
Depdiknas. 2004. Pedoman Pengembangan Silabus. Jakarta.
Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Hollands, R. 1995. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.
Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan dan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Pudjiati. 2004. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Berhitung di SD. Yogyakarta.
Rusman. 2005. Inisiasi Komputer dan Media Pendidikan. [Online]. Tersedia:
www.geocities.com/no_vyant/Ss_inisiasikomputerdanmediapendidikan/.[2
5Oktober2008]
Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.
Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung
Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta
Universitas Lampung. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung. Universitas Lampung.
Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida. 1991/1992. Media Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Penulisdilahirkan di Palembang, padatanggal 27 Oktober 1966. Anak ke-1 dari 5 bersaudara,
daripasanganMarhumHarsonodanKatmiatun.
Penulismenyelesaikanpendidikandasarnya di SD 1 Sejahtera KecamatanKedaton Bandar
Lampung padatahun 1980. SekolahMenengahPertama di SMP Budi MuliaKecamatanKedaton
Bandar Lampung padatahun 1983 danSekolahMenengahAtas di sekolahpendidikan guru PGRI 2
KecamatanTanjungKarang Bandar Lampung padatahun 1986. Diploma II di
FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung di Bandar Lampung daritahun 1996
sampai 1999 JurusanPendidikan Guru SekolahDasar (PGSD).
Padatahun 2010 tercatatsebagai mahasiswa Universitas Lampung, pada Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan program S1 dalam jabatan, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Selama menjadi mahasiswa S1 dalam jabatan, penulis masih aktif sebagai guru di SDN 3
Tabel Halaman
1. KeadaanJumlahSiswa SDN 3 Negara Ratu ... 35
2. RincianKegiatanPenelitianTindakanKelas ... 36
3. Data AktivitasOn TaskSiklus I ... 39
4. Data AktivitasOff TaskSiklus I ... 40
5. Hasilbelajarsiswasiklus I ... 41
6. Data AktivitasOn TaskSiklus II ... 46
7. Data AktivitasOff TaskSiklus II ... 48
8. Hasilbelajarsiswasiklus II ... 49
9. Data AktivitasOn TaskSiklus III ... 53
10. Data AktivitasOff TaskSiklus III ... 55
DENGANMENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU
Nama Mahasiswa : Ekowati Sri Hartami
Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079195
Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing
Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. A. Sudirman, S.Pd, M.H
1. Tim Pneguji
Penguji : Drs. A. Sudirman, S.Pd, M.H ………
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Hj. Sowiyah, M.Pd ………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003
Pendidikanmerupakanperlengkapan paling baikuntukharitua
Yang bertandatangan di bawahini:
Nama : Ekowati Sri Hartami
NPM : 1013079195
Program Studi : S1 PGSD DalamJabatan
Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar (PGSD)
Fakultas : KeguruandanIlmuPendidikan
Judul PTK : Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Matematika dengan Menggunakan Media Realia pada Siswa kelas IV SDN 3 Negararatu
Denganinimenyatakanbahwadalamtugasakhirinitidakterdapatkarya yang
telahdipublikasikantanpamenyebutkanpenulisdansepengetahuansayajugatidakterdapatkaryaataup endapat yang pernahditulisataudiperbaikioleh orang lain, kecuali yang secaratertulis di acudalamnaskahinidandisebutdalamdaftarpustaka.
Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan,
DenganmenyebutasmaMuyaRabb, Allah SWT yang
telahmemberikankasihsayangdansegalanikmat-Nyakepadaku,
sehinggaterselesaikannyatugasakhirku.Dengankerendahanhatikupersembahkanlembaran-lembaransederhanainikepada:
1. Orang Tuasaya, Bapak M. HarsonodanIbuKatmiatun yang
selalumemberikandukungankepadasayabaiksecaramorilmaupunsecaramateril. Semoga Allah
SWT selalumelindungikeduanya, Amin.
2. Suamisaya, Suranto yang selalumemberikandukunganmotivasimaupundoa agar
selalusemangatdalammenjalanikehidupan.
3. Keduaanaksaya, IstikomahWardanidanFirmansyahAdiNugroho yang
selalumemberikanmotivasi.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta
atas kodrat dan idarat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini dengan
judul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Media
Realia pada Siswa kelas IV SDN 3 Negararatu. PTK ini
sebagaisalahsatusyaratuntukmendapatkangelarSarjanaPendidikan di
FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung.
Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung yang telah mempermudah pengurusan penelitian ini.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung yang ikut memberi masukan dalam penelitian ini.
3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku ketua program studi PGSD Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan, Universitas Lampung yang telah mempermudah pelaksanaan ujian hasil
penelitian.
4. Bapak Drs. A. Sudirman, S.Pd,M.H selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, semangat serta pengarahan dalam menyempurnakan penulisan tugas akhir ini.
5. Ibu Dr. Hj. Sowiyah, M.Pd selaku dosen pembahas dalam penulisan tugas akhir ini yang
tugas akhir ini.
7. Ibu Dra. Zubaedah selaku Kepala sekolah SD Negeri 3 Negararatu yang telah memberi izin
dan membantu kelancaran selama proses penelitian.
8. Rekan-rekan mahasiswa, para Guru serta siswa-siswi kelas IV di SDN 3 Negararatu yang
selalu memberikan semangat dan segenap bantuannya.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan
membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga tugas akhir ini
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Bandar Lampung, November 2012
Penulis
Ekowati Sri Hartami