• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANMEDIA REALIA

PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

Oleh

Ekowati Sri Hartami

Penelitianinidilatarbelakangiaktivitasdanhasilbelajarsiswa yang masihrendah di kelas IV SDN 3 Negararatu.Berdasarkan data dokumentasidiperolehnilai rata-rata hasilbelajarmatematikakelas IV SDN 3 Negararatupadaoperasibilanganbulatsebesar 52,4. Nilaitersebutmasih di

bawahbataskriteriaketuntasan minimal belajaryaitu

60.Hasilpengamatanjugamenunjukkanbahwaaktivitasbelajarsiswadominanadalahmendengarkand anmencatatpenjelasan guru. Siswahanyasebagaiobjek, guru tidakberusahamengunakan media yang dapatmembantudalampembelajaran, sehinggaaktivitasbelajarsiswarendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Matematika siswa, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah pembelajaran dengan menggunakan media realia. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus dan setiap siklus mempunyai 4 tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Peneliti mengumpulkan data penelitian dengan melakukan observasi dan tes hasil belajar menggunakan lembar observasi dan soal-soal tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1). Nilai rata-rata aktivitas pada siklus I adalah 50%, siklus II terjadi peningkatan aktivitas 59,37% dan pada siklus III juga mengalami peningkatan rata-rata aktivitas sebesar 71,87%. (2). Nilai rata-rata hasil belajar Matematika siswa pada siklus I adalah 51,25%, siklus II sebesar 71,56% dan siklus III 76,09%. Berdasarkanhasilpenelitiantindakankelaspadasiklus I, siklus II, dansiklus III

dapatdisimpulkanbahwapenggunaan media

realiadapatmeningkatkanaktivitasdanhasilbelajarsiswadalammatapelajaranMatematikakelas IV SDN 3 Negararatu.

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Salah satu permasalahan yang menyangkut pengelolaan proses belajar mengajar mata pelajaran matematika di SD adalah kurangnya pengetahuan bagi guru SD, serta terbatasnya dana, dan sarana tentang bagaimana cara membuat dan menggunakan media dalam pembelajarana matematika. Disisi lain pentingnya media dalam pembelajaran matematika telah diakui oleh semua jajaran pengelola pendidikan dan para ahli pendidikan.

Departemen Pendidikan Nasional (2004:13):

Kompetensi guru dalam pelaksanaan interaksi pembelajaran mempunyai indikator, mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan materi, mampu menggunakan metode/strategi, mampu menggunakan media/ alat peraga, mampu menggunakan bahasa yang komutatif, mampu memotivasi siswa, mampu mengorganisasi kegiatan, mampu menyimpulkan pelajaran, mampu memberikan umpan balik, mampu melaksanakan penilaian, dan mampu menggunakan waktu. (Departemen Pendidikan Nasional, 2004 : 13 – 14).

(3)

belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap simbolik, yaitu tahap belajar melalui manipulasi lambang atau simbol.

Berdasarkan uraian di atas, siswa pada usia sekolah dasar dalam memahami konsep-konsep matematika masih sangat memerlukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan benda nyata (pengalaman-pengalaman konkret) yang dapat diterima akal mereka.

Berdasarkan observasi dan diskusi dengan dewan guru SDN 3 Negararatu diketahui bahwa pembelajaran matematika di kelas IV masih cenderung menggunakan metode ceramah dan memerintah siswa mencatat dan kemudian memberi tugas. Pembelajaran yang dilaksanakan selama ini hanya berpusat pada guru. Sedangkan siswa hanya sebagai objek, guru tidak berusaha mengunakan media yang dapat membantu dalam pembelajaran, sehingga aktivitas belajar siswa rendah dan mengakibatkan hasil belajar siswa juga rendah.

Berdasarkan data dokumentasi diperoleh nilai rata-rata hasil belajar matematika kelas IV SDN 3 Negararatu pada operasi bilangan bulat sebesar 52,4. Nilai tersebut masih di bawah batas kriteria ketuntasan minimal belajar yaitu 60. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 3 Negararatu belum optimal.

(4)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1.2.1 Aktivitas belajar kelas IV SDN 3 Negararatu rendah.

1.2.2 Hasil belajar mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu rendah.

1.2.3 Peserta didik pasif karena tidak ada peran sertanya dalam pembelajaran dan hanya sebagai objek.

1.2.4 Guru jarang menggunakan media dalam menyampaikan materi.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1.3.1 Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu Kecamatan Natar?

1.3.2 Apakah penggunaan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu Kecamatan Natar?

1.4 Tujuan Penelitian

(5)

1.4.1 Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu.

1.4.2 Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IV SDN 3 Negararatu.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi semua pihak, antara lain:

1.5.1 Bagi Siswa :

Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Negararatu.

1.5.2 Bagi Guru :

Memberikan pembelajaran secara langsung bagi guru tentang pembelajaran yang menggunakan media guna meningkatkan pemahaman siswa terhadap operasi penjumlahan bilangan bulat, sehingga menambah wawasan dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

1.5.3 Bagi Peneliti :

Memberikan pengalaman langsung bagi peneliti dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media dalam penjumlahan bilangan bulat.

1.5.4 Bagi Sekolah :

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Belajar

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan. Menurut Gagne (2002 : 5), mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan tingkah laku yang meliputi

perubahan kecenderungan manusia seperti sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yakni peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis performance (kinerja).

Lain hal nya menurut Dewey dalam Dimyati (2002 : 44), mengemukakan

belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri.

Sedangakan menurut David dalam Trianto (2010 : 178), belajar adalah cara

adaptasi manusia, jika kita tidak belajar maka tidak bisa survive (bertahan hidup), dan kita tentu saja tidak akan berhasil baik. Oleh karena itu, belajar

(7)

2.2 Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang didahului dengan perencanaan dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan

pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang dilakukan adalah kegiatan yang dapat mendukung pencapaian tujuan dalam proses pembelajaran.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 23):

Aktivitas adalah keaktifan, kegiatan. Aktivitas merupakan bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, proses belajar tidak mungkin berlangsung dengan baik (Sardiman AM, 2007: 97).

Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengar dan mencatat materi pelajaran. Pendidikan saat ini lebih menitikberatkan pada aktivitas atau keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran. Keikutsertaan siswa dalam proses

pembelajaran akan membantu siswa untuk memperoleh pengalaman langsung. Siswa melakukan belajar sambil bekerja, dengan bekerja siswa akan

memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan sendiri serta perilaku lain yang termasuk sikap dan nilai. Salah satu manfaat aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa mendapat pengalaman sendiri secara

langsung sehingga pemahaman yang diperoleh dari pengalaman akan lebih lama dalam memori siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat (Slameto, 2003:

(8)

kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang berbeda, seperti siswa akan bertanya, mengajukan oendapat menimbulkan diskusi dengan guru.

Berdasarkan uraian di atas, jadi aktivitas belajar adalah kegiatan yang

dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yang menghasilkan suatu perubahan khas, yaitu hasil belajar yang akan nampak melalui prestasi belajar yang akan dicapai.

2.3 Hasil Belajar

Memahami pengertian hasil belajar secara garis besar harus bertitik tolak

kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut.

Namun dari pendapat yang berbeda itu, dapat kita temukan satu titik persamaan.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hamalik (2004: 28), hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh setelah belajar berupa perubahan tingkah laku

individu melalui interaksi dengan lingkungan. Selanjutnya Winkel (1996 : 162) mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya”.

Sedangkan menurut Slameto (2003: 17), hasil belajar adalah tolak ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang. Seseorang yang

(9)

Berdasarkan uraian di atas maka hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran selama kurun waktu tertentu.

Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkat laku yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

2.4 Pengertian Matematika

Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani “Mathein” atau “Manthenein” artinya “mempelajari” namun diduga kata itu ada hubungannya dengan bahasa

sansekerta “Medha” atau “Widya” yang artinya “Kepandaian atau Ketahuan atau Intelegensi” (Andi Hakim Nasution, 1990 : 12).

Menurut Hollands (1995: 81) :

Matematika adalah “suatu system yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Pada suatu tingkat rendah ada ilmu hitung, aljabar (bagian dari Matematika dan perluasan dari ilmu hitung, biologi, teknik, computer, industri, ekonomi, kedokteran, dan pertannian) dan ilmu ukur, tetapi setiap ini telah diperluas pada tingkat yang lebih tinggi dan banyak cabang baru yang bertambah seperti ilmu ukur segitiga, topologi (cabang-cabang matematika yang mempelajari posisi dan posisi relative unsur-unsur dalam himpunan), analisis (cara memeriksa suatu masalah yang bersangkutan) dan logika, dan banyak lagi yang lainnya. Sedangkan menurut Reys (1994) mengatakan bahwa Matematika adalah

tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu seni, suatu bahasan, dan suatu alat. Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan

(10)

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar Matematika adalah belajar konsep dan struktur yang terdapat dalam bahan yang sedang

dipelajari, serta mencari hubungan diantara konsep dan struktur.

2.5 Pengertian Media Pembelajaran

Dalam bahasa Latin kata “media” berasal dari kata “medium” yang berarti

perantara atau pengantar dalam menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara atau pengantar penyampaian

pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Papan tulis dapat berperan sebagai media pembelajaran karena sering digunakan guru menjadi perantara dalam menyampaikan (menyajikan materi).

Menurut Gagne dalam Sardiman, dkk (2007) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.

Sementara Brigges dalam Sardiman, dkk (2007) berpendapat, media adalah

segala alat fisik yang dapat menyampaikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, dilm, kaset, film bingkai, adalah contohnya.

Selanjutnya, Gagne ( 1996 : 6) menyatakan bahwa media “berbagai jenis

komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar” National Education Association (NEA) dalam Abdul Halim (2002 : 11)

mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat,

(11)

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari

guru kepada peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas.

2.6 Klasifikasi Media

Menurut Edgar Dale dalam kerucut pengalamannya (the cone of experience)

mengklasifikasikan media pembelajaran dalam beberapa macam dari yang paling konkret sampai yang paling abstrak sebagai berikut:

a. Media dalam bentuk pengalaman langsung

b. Media dalam bentuk pengalaman tiruan atau model c. Media dalam bentuk pengalaman yang didramatisasikan

d. Media dalam bentuk karya wisata e. Media audio visual

f. Media audio saja atau visual saja

g. Media dalam bentuk lambang visual h. Media dalam bentuk lambang verbal

Sementara Sujana dan Rivai (2007: 4) menyatakan bahwa “Penggunaan media

sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam

menggunakannya dalam kegiatan belajar mengajar di kelas”.

(12)

Keluwesan, kepraktisan dan daya tahan (umur) media; d. Efektivitas media untuk waktu yang panjang”.

Dari beberapa klasifikasi media yang dipaparkan di atas peneliti memilih

klasifikasi yang pertama yaitu media dalam bentuk pengalaman langsung dengan menggunakan media realia.

2.7 Media Realia

Media realia disebut juga benda nyata atau menurut Sudjana (2005: 196) media realia adalah media benda-benda nyata atau makhluk hidup (real life materials). Menurut Rusman (2005: 2) media realia adalah semua media nyata

yang ada di lingkungan alam, baik digunakan dalam keadaaan hidup maupun

yang sudah diawetkan. Misalnya tumbuhan, batuan, binatang, insectarium, benda-benda, air, sawah, makanan, dan sebagainya.

Pendapat lain yang mengemukakan tentang media realia adalah Udin S.W

(Patty, 2007: 22):

Media realia adalah alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik. Media ini merupakan objek nyata suatu benda. Seperti mata uang, tumbuhan, hewan, bebatuan, air, tanah, benda-benda dan lain sebagainya. Menggunakan benda nyata dalam proses pembelajaran merupakan hal yang sangat dianjurkan, sebab siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Penggunaan benda atau objek nyata ini bisa dilakukan melalui kegiatan di sekolah.

Dari beberapa pengertian media realia diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa media realia itu adalah:

(13)

b. Media realia adalah media yang tidak mengalami perubahan atau asli dan bukan berupa tiruan atau model dari benda nyata.

c. Media realia tersebut dapat berupa orang, mata uang, tumbuhan, hewan, bebatuan, air, tanah, benda-benda dan makanan.

2.7.1 Kelebihan Media Realia

Penggunaan media membawa dampak positif bagi kegiatan belajar mengajar

di kelas. Ibrahin dan Syaodih (2003: 119) mengungkapkan, media realia mempunyai keunggulan yaitu:

a. Dapat memberikan kesempatan semaksimal mungkin pada anak untuk

mempelajari sesuatu ataupun melaksanakan tugas-tugas dalam situasi nyata.

b. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengalami sendiri situasi yang sesungguhnya.

c. Melatih keterampilan anak dengan menggunakan sebanyak mungkin alat

indera.

Terkait dengan pendapat di atas Wibawa (1992: 55) menyebutkan kegunaan media realia dalam kegiatan belajar mengajar di kelas adalah: “Bahwa dengan memanfaatkan media realia dalam proses belajar siswa akan lebih

aktif dapat mengamati, menangani (menghandle), memanipulasi, mediskusikan dan akhirnya dapat menjadi alat untuk meningkatkan kemauan

siswa untuk menggunakan sumber-sumber belajar serupa”.

(14)

a. Media realia dapat menumbuhkan interaksi langsung antara anak dengan benda-benda tersebutnya.

b. Media realia dapat membantu proses belajar anak menjadi lebih aktif pada saat mengamati, menangani (menghandle), memanipulasi.

c. Media realia lebih membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk

belajar.

2.7.2 Kelemahan Media Realia

Penggunaan media realia dalam proses pembelajaran merupakan cara yang cukup efektif apabila dilihat dari beberapa keunggulan media realia tersebut.

Namun, Dhieni, Ibrahim, dan Syaodih (2003: 119) mengungkapkan beberapa kelemahan dalam penggunaan media realia yaitu:

a. Membawa anak-anak ke berbagai tempat di luar sekolah kadang-kadang mengandung resiko dalam bentuk kecelakaan dan sebagainya.

b. Biaya yang diperlukan untuk mengadakan berbagai objek nyata

kadang-kadang tidak sedikit, apalagi ditambah dengan kemungkinan kerusakan dalam menggunakannya.

c. Tidak selalu dapat memberikan semua gambaran dari objek yang

sebenarnya, seperti pembesaran, pemotongan dan gambar bagian demi bagian, sehingga pengajaran harus didukung pula dengan media lain.

Beberapa kelemahan media realia yang telah diungkapkan oleh para ahli,

(15)

a. Ukuran benda tersebut, ada sebagian media realia yang bentuknya terlalu besar untuk anak atau sebaliknya terlalu kecil untuk anak. Sehingga

membuat anak kurang memahami makna yang diberikan media tersebut. b. Harga media realia yang mahal.

c. Pemeliharaan media realia yang harus diperhatikan.

2.8 Peranan Media Realia dalam Pembelajaran Matematika

Selain mengkonkretkan konsep yang terdapat didalam pembelajaran media

realia dapat berperan untuk memudahkan siswa dalam menerima materi dalam menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Penggunaan media realia diharapkan dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar. Dengan kata

lain penggunaan media realia dalam pembelajaran Matematika dapat memperbesar minat pada perhatian siswa.

Secara umum Prihandoko (t.t) berpendapat bahwa penggunaan media dalam

pembelajaran Matematika terkait dengan: a. Pembentukan pemahaman dan konsep

b. Latihan dan penguatan

c. Pengukuran, pengamatan dan penemuan ide-ide dan relasi baru serta penyimpulannya secara umum

d. Pemecahan masalah pada umumnya

e. Pengundangan untuk berfikir, berdiskusi dan partisipasi aktif

Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media konkret

(16)

Matematika. Namun dalam pelaksanaan guru hendaknya memilih dan menggunakan media yang cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran

kepada siswa, sehingga siswa dapat terlibat secara fisik, mental dan sosial dalam pembelajaran.

Adapun langkah-langkah dalam menggunakan media realia diawali dengan 1) mengatur siswa ke dalam kelompok, 2) mengadakan tanya jawab, 3)

menjelaskan cara menggunakan media, 4) mempresentasikan laporan, 5) evaluasi (Slavin, 2010: 218).

Tahap 1 : Mengatur siswa ke dalam kelompok

a. Guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil (berpasangan). b. Komposisi kelompok didasarkan pada teman sebangku.

Tahap 2 : Mengadakan tanya jawab

a. Guru membagi media kepada tiap-tiap kelompok.

b. Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan bilangan bulat dengan tujuan untuk merangsang siswa agar termotivasi.

Tahap 3 : Menjelaskan cara menggunakan media

a. Guru menginformasikan kepada siswa bahwa masing-masing harus

memegang 10 lidi.

b. Guru dan siswa mengadakan kesepakatan, lidi yang dipegang oleh siswa

(17)

Tahap 4 : Mempresentasikan laporan

a. Siswa memberikan laporan dari hasil tugas yang dilakukan.

b. Bagian presentase tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif.

c. Para pendengar tersebut mengevaluasi ketepatan hasil presentase.

Tahap 5 : Evaluasi

a. Pengecekan keterampilan siswa, tentang oenggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.

b. Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa.

2.9 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian, sebagai berikut: “Apabila pembelajaran menggunakan media realia dilakukan dengan benar maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut Arikunto (2008 : 58), penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran Matematika di kelas. Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media realia di kelas IV SDN 3 Negararatu terdiri dari dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II.

(19)

Siklus I

(20)

3.4 Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini melibatkan satu orang guru sebagai teman sejawat dan penelitian guru yang melakukan penelitian ini adalah guru kelas IV SDN 3 Negararatu yang sedang kuliah deprogram S1 dalam jabatan Universitas Lampung. Dengan jumlah siswa 32 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 19 perempuan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada peneliti ini terdiri dari data aktivitas dan data hasil belajar.

3.5.1 Observasi dengan menggunakan panduan observasi, instrument ini dirancang peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa dan data kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media realia.

3.5.2 Tes hasil belajar digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan media realia.

3.6 Alat Pengumpulan Data

(21)

menggunakan media. Sedangkan posttest berupa tes isian yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan media.

3.7 Teknik Analisis Data

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahn penelitian, yaitu data tentang aktivitas belajar siswa dan data tentang pengolahan pembelajaran, yaitu aktivitas guru selama proses pembelajaran. Data kualitatif aktivitas siswa dan guru dinyatakan dalam persentase yang diperoleh dari skor indicator yang diperoleh dibagi jumlah skor maksismal dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

Presentase aktivitas siswa = 100%

(22)

Analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan hasil belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan guru.

Nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan rumus rata-rata hitung

N X X

i

Keterangan:

X = Rata-rata hitung nilai N = Banyaknya siswa

i

X = Nilai siswa

(Aqib, dkk., 2009 : 42).

3.8 Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang diharapkan dalam PTK di kelas IV SDN 3 Negararatu pada mata pelajaran Matematika adalah:

1. Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya.

2. Adanya peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari satu siklus ke siklus berikutnya.

3.9Pengembangan Siklus Tindakan

(23)

a. Rancangan Pembelajaran

Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:

1) Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/alat/bahan belajar dan penilaian.

2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah - langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.

3) Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal tes. 4) Lidi sejumlah 300 buah.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

1) Kegiatan awal meliputi :

a) Guru mengucapkan salam di depan kelas.

b) Guru membagi siswa menjadi kelompok - kelompok kecil (berpasangan).

c) Guru membagi lidi kepada tiap-tiap kelompok sebanyak 20 buah. d) Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan bilangan bulat

dengan tujuan untuk merangsang siswa agar termotivasi.

2) Kegiatan inti meliputi :

(24)

b) Guru dan siswa mengadakan kesepakatan, lidi yang dipegang oleh Langkah-langkah penggunaan :

(a) Siswa yang duduk disebelah kanan, meletakkan 4 lidi di atas (lidi yang menunjuk bilangan positif)

I I I

Lidi yang diambil dari siswa yang duduk di sebelah kiri (lidi yang menunjuk bilangan negatif) (d) Lidi yang tidak punya pasangan (yang berada diluar kotak)

sebanyak 3 lidi dari siswa disebelah kiri. (e). Jadi 4 + (-7) = -3

I I I I

(25)

3) Kegiatan Akhir :

a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.

b) Pemberian tugas

c. Observasi

Aktivitas observasi dilakukan ketika peneliti melakukan pembelajaran. Pelaksanaan observasi (pengamatan) dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan oleh guru mitra sebagai observer. Sebagai penutup pelajaran siswa mengerjakan lembar tes.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dari hasil kegiatan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

(26)

Siklus II

a. Rancangan Pembelajaran

Sebelum pelaksanaan pembelajaran peneliti telah menyiapkan/menyusun perangkat pembelajaran antara lain:

1) Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/alat bahan belajar dan penilaian.

2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.

3) Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal tes. 4) Lidi sejumlah 300 buah, yang berwarna hitam 150 buah dan yang tidak

berwarna150 buah.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Adapun pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebagai berikut:

Siklus kedua merupakan perbaikan dari siklus 1. Pada siklus ini tetap menggunakan media lidi.

1) Kegiatan awal meliputi:

(27)

c) Guru membagi lidi kepada tiap-tiap anak sebanyak 10 berwarna hitam dan 10 lidi tidak berwarna.

d) Guru mengadakan tanya jawab tentang pengurangan bilangan bulat dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mendapat pembelajaran.

2) Kegiatan inti meliputi :

a) Guru menginfomasikan kepada siswa bahwa, lidi yang tidak berwarna adalah positif dan lidi yang berwarna hitam adalah negatif.

b) Guru memberi contoh cara mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan lidi.

Misalnya: (- 5) - 2 = - 7

Langkah-langkah penggunaan:

(a). Siswa yang memegang lidi berwarna hitam, meletakkan 5 lidi di atas meja.

(b). Siswa yang memegang lidi yang tidak berwarna, meletakkan 2 lidi di atas mejanya.

(c). Kemudian kedua lidi itu digabung menjadi satu, sehingga posisinya menjadi:

Lidi yang tidak berwarna sebanyak 2 buah. (lidi yang menunjuk bilangan positif )

Lidi yang berwarna hitam sebanyak 5 buah. (lidi yang menunjuk bilangan negatif )

I I

(28)

(d). Jadi (-5) - 2 = - 7 3) Kegiatan Akhir :

a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.

b) Pemberian tugas

c. Observasi

Mengamati jalannya kegiatan pembelajaran berdasarkan lembar observasi. Peneliti mengamati kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tes.

d. Refleksi

Data-data yang diperoleh dari hasil kegiatan, kemudian berdasarkan hasil ini peneliti melakukan refleksi diri tentang pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti akan tahu kelebihan dan kekurangan dari skenario pembelajaran yang telah direncanakan dan dilaksanakan.

Hasil ini yang menentukan apakah tindakan berhasil atau tidak. Pelaksanaan refleksi akan digunakan untuk membuat rencana tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

Siklus III

a. Rancangan Pembelajaran

(29)

1) Silabus, yang memuat standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar, indikator, pengalaman belajar, alokasi waktu, sumber/ alat bahan belajar dan penilaian.

2) Rencana pembelajaran, yang memuat mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, kompetensi dasar, langkah-langkah pembelajaran, sarana, sumber, bahan belajar dan penilaian.

3) Lembar penilaian proses, lembar pengamatan dan lembar soal tes.

4) Lidi sejumlah 600 buah, yang berwarna hitam 300 buah dan yang tidak berwarna 300 buah.

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Adapun pelaksanaan tindakan yang akan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun sebagai berikut:

Siklus ketiga merupakan perbaikan dari siklus 2. Pada siklus ini tetap menggunakan media lidi.

1) Kegiatan awal meliputi:

a) Guru mengucapkan salam di depan kelas. b) Mengerjakan tugas PR.

c) Guru membagi lidi kepada tiap-tiap anak sebanyak 20 berwarna hitam dan 20 lidi tidak berwarna.

d) Guru mengadakan tanya jawab tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mendapat pembelajaran.

(30)

2) Kegiatan inti meliputi :

a) Guru menginfomasikan kepada siswa bahwa, lidi yang tidak berwarna adalah positif dan lidi yang berwarna hitam adalah negatif.

b) Guru memberi contoh cara menjumlah bilangan bulat dengan menunjuk bilangan positif )

Lidi yang berwarna hitam sebanyak 15 buah. (lidi yang menunjuk bilangan negatif )

(d). Lidi yang tidak punya pasangan (yang berada diluar kotak) sebanyak 3 lidi yang tidak berwarna (positif).

(31)

3) Kegiatan Akhir :

a) Pengecekan keterampilan siswa, tentang penggunaan lidi dalam menjumlah bilangan bulat dengan cara tanya jawab.

b) Pemberian tugas

c. Observasi

Mengamati jalannya kegiatan pembelajaran berdasarkan lembar observasi. Peneliti mengamati kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal tes.

d. Refleksi

(32)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran dengan menggunakan media realia dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas IV SDN 3 Negararatu yaitu dengan cara proses pembelajaran yang baik, menarik dan

menyenangkan, serta kegiatan yang membuat siswa dapat bertanggung jawab akan hasil belajar yang diperoleh.

2. Penerapan pembelajaran dengan menggunakan media realia dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika di kelas

IV SDN 3 Negararatu yaitu dengan cara melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran yang berulang. Sehingga ada perubahan tingkah laku siswa yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan

(33)

5.2 Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penerapan pembelajaran dengan menggunakan media realia yang dilakukan pada siswa kelas IV SDN

3 Negararatu, maka disarankan:

1. Bagi guru, dalam pembelajaran Matematika tentang penjumlahan bilangan bulat, hendaknya (1) dalam menyusun rancangan pembelajaran, guru

memperhatikan materi itu baru atau lanjutan; (2) jika materi baru, guru hendaknya menyiapkan media; (3) hendaknya media pembelajaran yang digunakan mudah dicari/dibuat; (4) buatlah media yang bervariasi,

menarik agar siswa termotivasi untuk menggunakan.

2. Bagi Sekolah, penggunaan media pembelajaran ini dapat memberikan

kontribusi bagi peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran.

3. Bagi pengawas, diharapkan mampu mengembangkan kreativitas dalam

meningkatkan mutu pembelajaran khususnya untuk siswa SD.

(34)

SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

(Skripsi)

Oleh

EKOWATI SRI HARTAMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(35)

DENGAN MENGGUNAKANMEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

Oleh

EKOWATI SRI HARTAMI

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S1 PGSD DalamJabatan JurusanIlmuPendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(36)

Gambar Halaman

1. SiklusPenelitianTindakanKelas ... 18

2. Peningkatanaktivitas on task siswatiapsiklus... 57

3. Peningkatanaktivitas off task siswatiapsiklus... 58

(37)

Halaman

ABSTRAK... i

HALAMAN JUDUL DALAM... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

PERNYATAAN TUGAS AKHIR MAHASISWA... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... vi

MOTTO... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN... viii

KATA PENGANTAR ... ix

1.2Identifikasi Masalah ... 3

1.3Rumusan Masalah ... 3

1.4Tujuan Penelitian ... 3

1.5Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ... 5

2.2 Aktivitas Belajar ... 6

2.3 Hasil Belajar ... 7

2.4 Pengertian Matematika ... 8

2.5 Pengertian Media Pembelajaran ... 9

2.6 Klasifikasi Media ... 10

2.7 Media Realia ... 11

2.7.1Kelebihan Media Realia ... 12

2.7.2Kelemahan Media Realia ... 13

2.8 Peranan Media Realia dalam Pembelajaran Matematika ... 14

2.9 Hipotesis Tindakan ... 16

(38)

3.5Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.6Alat Pengumpulan Data ... 19

3.7Teknik Analisis Data ... 20

3.8Indikator Keberhasilan ... 21

3.9Pengembangan Siklus Tindakan ... 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Setting Penelitian ... 31

4.1.1Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 31

4.1.2Sarana dan Prasarana Sekolah ... 35

4.1.3Keadaan Guru dan Siswa ... 35

4.2Hasil Penelitian ... 36

4.2.1Pelaksanaan Siklus I ... 36

4.2.2Pelaksanaan Siklus II ... 44

4.2.3Pelaksanaan Siklus III ... 51

4.3Pembasahan Hasil ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 60

5.2Saran - Saran ... 61

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Yrama Widya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2009. “Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan”. Jakarta Bumi Aksara.

Depdiknas. 2004. Pedoman Pengembangan Silabus. Jakarta.

Dimyati, Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Hollands, R. 1995. Kamus Matematika. Erlangga. Jakarta.

Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan dan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Pudjiati. 2004. Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Berhitung di SD. Yogyakarta.

Rusman. 2005. Inisiasi Komputer dan Media Pendidikan. [Online]. Tersedia:

www.geocities.com/no_vyant/Ss_inisiasikomputerdanmediapendidikan/.[2

5Oktober2008]

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung

Sudjana, Nana, dan Ahmad Rivai. 2007. Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo. Bandung

(40)

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta

Universitas Lampung. 2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung. Universitas Lampung.

Wibawa, Basuki dan Mukti, Farida. 1991/1992. Media Pengajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan

(41)

Penulisdilahirkan di Palembang, padatanggal 27 Oktober 1966. Anak ke-1 dari 5 bersaudara,

daripasanganMarhumHarsonodanKatmiatun.

Penulismenyelesaikanpendidikandasarnya di SD 1 Sejahtera KecamatanKedaton Bandar

Lampung padatahun 1980. SekolahMenengahPertama di SMP Budi MuliaKecamatanKedaton

Bandar Lampung padatahun 1983 danSekolahMenengahAtas di sekolahpendidikan guru PGRI 2

KecamatanTanjungKarang Bandar Lampung padatahun 1986. Diploma II di

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung di Bandar Lampung daritahun 1996

sampai 1999 JurusanPendidikan Guru SekolahDasar (PGSD).

Padatahun 2010 tercatatsebagai mahasiswa Universitas Lampung, pada Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan program S1 dalam jabatan, jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Selama menjadi mahasiswa S1 dalam jabatan, penulis masih aktif sebagai guru di SDN 3

(42)

Tabel Halaman

1. KeadaanJumlahSiswa SDN 3 Negara Ratu ... 35

2. RincianKegiatanPenelitianTindakanKelas ... 36

3. Data AktivitasOn TaskSiklus I ... 39

4. Data AktivitasOff TaskSiklus I ... 40

5. Hasilbelajarsiswasiklus I ... 41

6. Data AktivitasOn TaskSiklus II ... 46

7. Data AktivitasOff TaskSiklus II ... 48

8. Hasilbelajarsiswasiklus II ... 49

9. Data AktivitasOn TaskSiklus III ... 53

10. Data AktivitasOff TaskSiklus III ... 55

(43)

DENGANMENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 NEGARARATU

Nama Mahasiswa : Ekowati Sri Hartami

Nomor Pokok Mahasiswa : 1013079195

Program Studi : S-1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs. A. Sudirman, S.Pd, M.H

(44)

1. Tim Pneguji

Penguji : Drs. A. Sudirman, S.Pd, M.H ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Hj. Sowiyah, M.Pd ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(45)

Pendidikanmerupakanperlengkapan paling baikuntukharitua

(46)

Yang bertandatangan di bawahini:

Nama : Ekowati Sri Hartami

NPM : 1013079195

Program Studi : S1 PGSD DalamJabatan

Jurusan : Pendidikan Guru SekolahDasar (PGSD)

Fakultas : KeguruandanIlmuPendidikan

Judul PTK : Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

Matematika dengan Menggunakan Media Realia pada Siswa kelas IV SDN 3 Negararatu

Denganinimenyatakanbahwadalamtugasakhirinitidakterdapatkarya yang

telahdipublikasikantanpamenyebutkanpenulisdansepengetahuansayajugatidakterdapatkaryaataup endapat yang pernahditulisataudiperbaikioleh orang lain, kecuali yang secaratertulis di acudalamnaskahinidandisebutdalamdaftarpustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan,

(47)

DenganmenyebutasmaMuyaRabb, Allah SWT yang

telahmemberikankasihsayangdansegalanikmat-Nyakepadaku,

sehinggaterselesaikannyatugasakhirku.Dengankerendahanhatikupersembahkanlembaran-lembaransederhanainikepada:

1. Orang Tuasaya, Bapak M. HarsonodanIbuKatmiatun yang

selalumemberikandukungankepadasayabaiksecaramorilmaupunsecaramateril. Semoga Allah

SWT selalumelindungikeduanya, Amin.

2. Suamisaya, Suranto yang selalumemberikandukunganmotivasimaupundoa agar

selalusemangatdalammenjalanikehidupan.

3. Keduaanaksaya, IstikomahWardanidanFirmansyahAdiNugroho yang

selalumemberikanmotivasi.

(48)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta

atas kodrat dan idarat-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini dengan

judul Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika dengan Menggunakan Media

Realia pada Siswa kelas IV SDN 3 Negararatu. PTK ini

sebagaisalahsatusyaratuntukmendapatkangelarSarjanaPendidikan di

FakultasKeguruandanIlmuPendidikanUniversitas Lampung.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung yang telah mempermudah pengurusan penelitian ini.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lampung yang ikut memberi masukan dalam penelitian ini.

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku ketua program studi PGSD Fakultas Keguruan Ilmu

Pendidikan, Universitas Lampung yang telah mempermudah pelaksanaan ujian hasil

penelitian.

4. Bapak Drs. A. Sudirman, S.Pd,M.H selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, semangat serta pengarahan dalam menyempurnakan penulisan tugas akhir ini.

5. Ibu Dr. Hj. Sowiyah, M.Pd selaku dosen pembahas dalam penulisan tugas akhir ini yang

(49)

tugas akhir ini.

7. Ibu Dra. Zubaedah selaku Kepala sekolah SD Negeri 3 Negararatu yang telah memberi izin

dan membantu kelancaran selama proses penelitian.

8. Rekan-rekan mahasiswa, para Guru serta siswa-siswi kelas IV di SDN 3 Negararatu yang

selalu memberikan semangat dan segenap bantuannya.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua, serta berkenan

membalas semua budi baik yang diberikan kepada penulis dan semoga tugas akhir ini

bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Bandar Lampung, November 2012

Penulis

Ekowati Sri Hartami

Gambar

Gambar 1. Siklus penelitian tindakan kelas (Diadaptasi dari Aqib dkk, 2006 : 30.31)
Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dapat dilihat dari temuan siklus I, siklus II dan siklus III yaitu aktivitas belajar siswa seperti dalam aspek partisipasi, sikap, perhatian dan prestasi

Hasil penelitian dengan menggunakan media relia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa sehingga peneliti merekomendasikan kepada guru kelas IV agar

Penggunaan media dakon bilangan pada aktivitas guru menunjukkan hasil yang sudah baik, hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas guru

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN 08 Metro Selatan, diperoleh data bahwa dalam pembelajaran IPS masih banyak hasil belajar siswa yang belum

1. Data tentang kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran. Data ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen lembar observasi. Data kegiatan atau aktivitas

Data dalam penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini menggunakan metode pengumpulan data observasi dan tes untuk memperoleh data sebagai berikut (a) Hasil

lembar observasi aktivitas guru peneliti dapat mengumpulkan data terkait dengan aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data hasil observasi terhadap hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika, dan tanggapan balik peserta didik