• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODELCOOPERATIVE LEARNINGTIPENUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

ENI WIDYOWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

PENGGUNAAN MODELCOOPERATIVE LEARNINGTIPENUMBERED HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

ENI WIDYOWATI Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

ABSTRAK

PENGGUNAAN MODELCOOPERATIVE LEARNINGTIPENUMBERED

HEADS TOGETHER(NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

ENI WIDYOWATI

Berdasarkan data observasi awal di SDN 08 Metro Timur yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu rata-rata 55 dibawah nilai KKM 60. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IVA SDN 08 Metro Timur dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan modelcooperative learningtipenumbered heads together(NHT).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas yang disebut denganclassroom action research yang dilaksanakan dalam 3 siklus dan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Alat pengumpul data dilakukan dengan cara observasi dan tes hasil belajar. Analisis data dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini melibatkan 33 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together (NHT) terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam setiap siklusnya. Rata-rata aktivitas siswa pada siklus I sebesar 64,84 %, siklus II sebesar 73,92% dan siklus III sebesar 85,45%. Hasil rekapitulasi peningkatan terhitung, (1) dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 9,08, (2) dari siklus II ke siklus III meningkat sebesar 11,53. Begitu pula dengan rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 62,42, siklus II sebesar 74,5, dan siklus III sebesar 79,39. Hasil rekapitulasi peningkatan terhitung, (1) dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 12,08, (2) dari siklus II ke siklus III meningkat sebesar 4,89.

Berdasarkan hasil temuan, disarankan pada guru mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial hendaknya dapat menerapkan model cooperative learning tipe numbered heads together (NHT) dalam proses pembelajaran agar aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

(4)

Judul Skripsi : PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV A SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Nama Mahasiswa : ENI WIDYOWATI

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813053028

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi : S1 PGSD

MENYETUJUI,

1. Komisi Pembimbing

Dr. H. Darsono, M.Pd. NIP 195410161980031003

Drs. Siswantoro, M.Pd. NIP 195409291984031001

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. H. Darsono, M.Pd. ...

Sekretaris : Drs. Siswantoro, M.Pd. ...

Penguji Utama : Drs. Mugiadi, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003

(6)

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Eni Widyowati

NPM : 0813053028

Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Studi : S1 PGSD

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SDN 08 Metro Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 -benar hasil karya sendiri.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan seperlunya. Apabila di kemudian hari ternyata tidak benar, saya bersedia dituntut berdasarkan Undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Metro, April 2012 Yang Membuat Pernyataan

(7)

RIWAYAT HIDUP

Riwayat Pendidikan Peneliti:

1. TK Aisyah Bustanul Athfal Rukti Harjo, Seputih Raman lulus tahun 1996 2. SDN 2 Rukti Harjo lulus tahun 2002

3. SMPN 1 Seputih Raman lulus tahun 2005 4. SMAN 1 Kotagajah lulus tahun 2008

5. Tahun 2008 terdaftar sebagai mahasiswa S-1 PGSD FKIP Unila

(8)

MOTTO

Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu

kaum apabila dia tidak berusaha untuk

mengubahnya

(9)

i

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati kupersembahkan karya sederhana ini untuk:

Ayahanda tercinta Suwito (Alm) yang aku yakin pasti tetap bisa melihatku dan tersenyum untukku disana. Teruntuk Ibunda tersayang Siti Rahayu yang senantiasa dengan penuh kesabaran telah membesarkan, mendidik, memberikan motivasi, doa, kasih sayang, dan telah menjaga dengan segenap jiwa dan raga, serta senantiasa menjadi pelita dalam hidupku.

Nenek dan Kakek tercinta, kakak-kakak ku tersayang Sujadmiko Widodo, Aris Suseno, Yuli Endang Lestari dan keluarga besarku yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa dan kasih sayang.

Bapak dan Ibu dosenku tercinta yang selalu memberikan ilmu yang bermanfaat dan dosen pembimbing yang selalu sabar dalam memberikan arahan, bimbingan dan motivasi.

(10)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV A SDN 08 Metro Timur Tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini secara khusus peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peneliti hingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung beserta stafnya yang telah memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peneliti dalam mengikuti pendidikan hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

(11)

iii

4. Ibu Dra. Asmaul Khair, M. Pd., selaku Ketua UPP S1 PGSD Metro yang telah memberi kemudahan dan arahan kepada peneliti hingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak Drs. Siswantoro, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan pengarahan, ilmu, dan bimbingan kepada peneliti.

6. Bapak Drs. Mugiadi, M.Pd., selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan bimbingan, nasihat, dan saran demi perbaikan skripsi.

7. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan dukungan, nasihat, dan arahan-arahan yang baik bagi peneliti.

8. Seluruh dosen, staf administrasi dan karyawan FKIP Unila, seluruh teman-teman PGSD, kakak-kakak, adik-adik angkatan, terimakasih atas kerja samanya.

9. Ibu Dwi Hastuti, A. Ma. Pd., selaku Kepala SDN 8 Metro Timur yang telah memberikan izin dan kemudahan mendapatkan data penunjang kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Ibu Rusiah Gani, A. Ma. Pd., selaku guru di SDN 8 Metro Timur yang telah bersedia menjadi teman sejawat dan membantu peneliti selama melakukan penelitian.

11. Seluruh guru, staf administrasi, dan seluruh karyawan di SDN 8 Metro Timur yang telah memberikan kemudahan dan motivasi yang membangun kepada peneliti. 12. Siswa-siswi kelas IVA SDN 8 Metro Timur, terima kasih atas partisipasi,

dukungan, dan doanya.

(12)

iv

14. Kakak-kakakku tersayang, Sujadmiko Widodo, Aries Suseno dan Yuli Endang Lestari yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa, dan kasih sayang.

15. Keluarga besarku tersayang yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa. Semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga.

16. Sahabat-sahabatku tercinta, Vinda, Anita, Ayu, Citra, Anissa, Siska, Fitka, Ari, Depit, Fery, Edo, Gustam, dan teman-teman lain yang tidak bisa peneliti sebutkan satu per satu. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian berikan.

17. Seluruh adik-adik tingkatku, jadilah kebanggaan bagi almamater kita tercinta Universitas Lampung.

Semoga Allah SWT melimpahkan balasan atas kebaikan dan perhatian yang diberikan kepada peneliti, serta semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat. Amin.

Metro, April 2012 Peneliti

(13)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka... 8

2.1.1 Aktivitas Belajar ... 8

2.1.1.1 Aktivitas ... 8

2.1.1.2 Belajar ... 9

2.1.1.3 Hasil Belajar... 11

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 12

2.1.2.1 Pengertian IPS... 12

2.1.1.2.Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) ... 13

2.1.3Cooperative Learning... 14

2.1.4 ModelCooperative Learningtipe NHT... 16

2.1.4.1 Pengertian ModelCooperative Learningtipe Numbered Heads Together(NHT)... 16

2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan ModelCooperative LearningTipeNumbered Heads together ... 17

2.1.4.3 Langkah-langkah dalam Penerapan Model Cooperative LearningTipeNumbered Heads Together ... 18

2.2 Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Setting Penelitian ... 21

(14)

3.4 Alat Pengumpulan Data ... 22

3.5 Teknik Analisis Data ... 23

3.6 Indikator Keberhasilan ... 24

3.7 Urutan Proses Penelitian Tindakan Kelas ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Profil SDN 08 Metro Timur... 35

4.1.2 Deskripsi A 36 4.1.2.1 Refleksi Awal ... 36

4.1.2.2 Persiapan Pembelajaran ... 37

4.1.3 Temuan Kegiatan Pembelajaran Siklus I, II, III ... 38

4.1.3.1 Siklus I ... 38

4.1.3.2 Siklus II ... 48

4.1.3.3 Siklus III... 58

4.2 Pembahasan... 68

4.2.1 Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 68

4.2.2 Kinerja Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 71

4.2.3 Hasil Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran... 79

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam % ... . 24

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I... . 43

3. Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I... 45

4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 46

5. Daftar Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II... 54

6. Rekapitulasi Kinerja Guru Pada Siklus II... 55

7. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 56

8. Daftar Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III... 63

9. Rekapitulasi Kinerja Guru Pada Siklus III... 65

10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 66

11. Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I, II dan III ... 69

12. Rekapitulasi Kinerja Guru Pada Siklus I, II, dan III ... 72

13. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II dan III ... 74

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Prosedur PTK ... 21

2. Grafik Rekapitulasi Presentase Aktivitas Siswa Per-Siklus ... 71

3. Grafik Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Per-Siklus ... 72

4. Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa... 76

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman.

1. Surat Penelitian Pendahuluan...82

2. Surat Izin Penelitian ... 83

3. Surat Keterangan Penelitian ... 84

4. Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 85

5. Surat Izin Penelitian ... 86

6. Surat Peryataan Teman Sejawat ... 87

7. Pemetaan ... 88

8. Silabus ... 91

9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 94

10. Daftar Hadir Siklus I ... 11. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ...115

12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ...117

13. Lembar Observasi Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan 1 ...119

14. Lembar Observasi Kinerja Guru pada Siklus I Pertemuan 1I ... 122

15. LembarPre TestSiklus I ... 125

16. LembarPost TestSiklus I ... 126

17. Nilai tertinggi siswa siklus I ... 127

18. Nilai Terendah Siklus I` ... 129

19. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 131

20. Daftar Hadir Siklus II ... 150

21. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 151

22. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 153

23. Lembar Observasi Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan 1 ... 155

24. Lembar Observasi Kinerja Guru pada Siklus II Pertemuan 11 ... 158

25. LembarPre TestSiklus II ... 161

26. LembarPost TestSiklus II ... 162

27. Nilai tertinggi siswa siklus II ... 163

28. Nilai Terendah Siklus II ... 165

29. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 167

30. Daftar Hadir Siklus II ... 185

31. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Pertemuan I ... 186

32. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III Pertemuan II ... 188

33. Lembar Observasi Kinerja Guru pada Siklus III Pertemuan I ... 190

34. Lembar Observasi Kinerja Guru pada Siklus III Pertemuan 1I ... 193

35. LembarPre TestSiklus III ... 197

36. LembarPost Test Siklus III ... 198

37. Nilai tertinggi siswa siklus III ... 199

(18)
(19)

81

DAFTAR PUSTAKA

Ansyharin. 2010. http://mbegedut.blogspot.com/pengertian-hasil-belajar-menurut-para.html/. (Diakses tanggal 20 Desember 2011).

Arsyad. 2010. http://www.sdn cisarua.sch.id/guru..guru/265-penilaian-kinerja-guru.html/. (diakses pada tanggal 19 desember 2011 pukul 15:30).

Darsono. 2007. Peningkatan dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Role Playing Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas Va SDN 5 Metro Barat 2007. Universitas Lampung. Bandar Lampung

Dimyati, Mudjiono. 2002.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2009.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Pustaka Belajar. Yogyakarta.

Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Alfabeta. Bandung.

Kisbiyanto, dkk. 2010.Cooperative Learning. Media Group. Semarang. Komalasari, Kokom. 2010.Pembelajaran Kontekstual. Rineka Cipta. Jakarta.

Kunandar. 2010.Langkah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Muchith, Saekan, dkk.. 2010.Cooperative Learning. Rasail. Semarang.

Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evauasi Pengajaran. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

(20)

81

Sardjiyo, dkk. 2009.Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka. Jakarta. SISDIKNAS. 2008.Undang-undang Sisdiknas. Sinar Grafika. Jakarta.

Sriyono ( Defriahmad, Chaniago). 2010. http://defriahmadchaniago.id.shvoong.c om/social-sciences/1961162-aktifitas-belajar. (Diakses pada tanggal 20 Desember

2011) pukul 15:30.

Sukirman, dkk. 2006.Perencanaan Pembelajaran. UPI Press. Bandung.

Sunyono. 2009. Modul Perancangan PTK dan Penulisan Karya Ilmiah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Supriatna, Nana dkk. 2007.Pendidikan IPS di SD. UPI Press. Bandung.

Tim Penyusun. 2006.Standar Isi Dan Standar Kompetensi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Atau Madrasah Ibtidaiyah Dan Menengah ( Peraturan Mendiknas No 22 Tahun 2006).Depdiknas. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai pustaka. Jakarta.

Trianto. 2010.Model Pembelajaran Terpadu. Bumi Aksara. Jakarta.

Wahab, Abdul Aziz. 2009.Konsep Dasar IPS. Universitas Terbuka. Jakarta.

(21)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan yang sedang berlangsung pada waktu sekarang ini, oleh pemerintah Indonesia sedang dilakukan suatu upaya untuk meningkatkan dan memajukan sistem pendidikan yang ada di Indonesia dengan bertahap dan berkesinambungan. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan suatu komponen pokok dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun potensi yang ada di dalam diri peserta didik.

Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 yang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

(22)

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan formal yang pertama yang melandasi jenjang pendidikan selanjutnya yang ada di Indonesia. Pendidikan dasar yang berbentuk Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk pendidikan dasar lainnya yang melandasi jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat, (Sisdiknas, 2008: 13). Oleh karena itu, kualitas pendidikan di SD harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Fungsi pendidikan ini sangat sesuai dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD. Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas konsep dasar pemikiran bahwa pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh sebab itu, pendidikan IPS harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional (Supriatna, dkk., 2007: 5).

Menurut Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1). Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2). Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan maslah, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari (sosial), 3). Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4). Memiliki kemampuan yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, maupun global.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, maka harus didukung dan ditunjang dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif, dan kondusif. Suasana yang diciptakan oleh guru akan membawa suatu pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dalam proses belajar mengajar, sehingga dari suasana yang menyenangkan tersebut siswa dapat fokus selama proses pembelajaran berlangsung.

(23)

yang terdapat didalam diri siswa merupakan kompetensi dan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap guru di Indonesia, Kosasih dalam Darsono (2007: 1). Hal ini karena pemilihan dan penggunaan metode yang tepat dan sesuai yang dipilih oleh guru membawa pengaruh yang sangat besar dalam keberhasilan aktivitas dan hasil belajar siswa.

(24)

Untuk dapat mengatasi masalah tersebut, maka sebaiknya guru dapat memperbaiki strategi yang selama ini digunakan dan mulai menggunakan model yang dapat membawa siswa kedalam suatu proses pembelajaran yang aktif dan menyenangkan, sehingga nantinya siswa dapat berperan lebih aktif didalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan diatas adalah model pembelajaran cooperative learning tipe numbered heads together (NHT), yaitu suatu pendekatan yang melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman siswa dari isi pelajaran tersebut, karena dengan menggunakan model cooperative learning ini, masing-masing siswa memahami materi yang dibahas, dan masing-masing-masing-masing siswa dapat siap mempresentasikan hasil diskusinya masing-masing yang kemudian dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu kiranya dilakukan suatu perbaikan dalam pembelajaran IPS di SDN 08 Metro Timur, oleh sebab itu peneliti akan menggunakan model cooperative learning tipe NHT untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IV A SDN 08 Metro Timur.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

(25)

siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mengakibatkan kurangnya aktivitas siswa.

1.2.2. Penggunaan waktu dalam penyajian materi IPS selama proses pembelajaran masih kurang efektif dan efisien.

1.2.3. Guru belum menggunakan metode yang dapat menunjang untuk meningkatkan aktivitas siswa.

1.2.4. Aktivitas belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur masih rendah.

1.2.5. Hasil belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur belum mencapai nilai KKM yaitu 60.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1.3.1 Apakah pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur?

1.3.2 Apakah pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur?

1.4 Tujuan Penelitian

(26)

1.4.1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learningtipe NHT.

1.4.2. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learningtipe NHT.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat hasil PTK ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.5.1. Bagi siswa :

1.5.1.1. Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, khususnya siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur selama proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learningtipe NHT.

1.5.1.2. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV A SDN 08 Metro Timur tentang pemahaman materi IPS dengan menggunakan modelcooperative learningtipe NHT. 1.5.2. Bagi guru :

1.5.2.1. Dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran.

(27)

1.5.3. Bagi sekolah :

1.5.3.1. Dapat memberikan sumbangan ilmu yang baru didalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPS khususnya untuk kelas IV A SDN 08 Metro Timur.

1.5.3.2. Untuk dapat menghasilkan output yang optimal dan berkualitas.

1.5.4. Bagi peneliti :

1.5.4.1. Dapat mengembangkan kemampuan peneliti terhadapp penelitian ilmiah.

(28)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Aktivitas Belajar 2.1.1.1 Aktivitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), (2007: 23), aktivitas adalah keaktifan, kegiatan. Aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar tidak hanya mendengarkan dan mencatat materi pelajaran saja. Karena semakin banyak dilakukan oleh siswa dalm proses belajar mengajar dalam artian aktivitas yang positif, maka proses pembelajaran yang terjadi semakin baik. Menurut Sriyono dalam Chaniago (http://id.shvoong.com) aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu tanda adanya keinginan siswa untuk belajar.

Menurut Dierich dalam Sardiman (2010: 101) menggolongkan aktivitas siswa sebagai berikut :

a) Visual activities, yang termasuk didalamnya seperti membaca, memperhatikan gambar, percobaan.

b) Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, mengeluarkan pendapat,interupsi dan diskusi. c) Listening activities, seperti mendengarkan uraian,

percakapan,pidato dan diskusi.

d) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan,dan laporan.

e) Drawing activities, seperti menggambar.

(29)

g) Mental activities, seperti menganalisis, mengambil keputusan, memecahkan soal.

h) Emotional activities, seperti menaruh minat, gembira, berani, dan gugup.

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran cooperative learning tipe numbered heads together, yaitu aktivitas yang mengajukan pertanyaan, merespon aktif pertanyaan lisan dari guru, melaksanakan instruksi/ perintah, menampakkan keceriaan dan kegembiraan dalam belajar, antusias/ semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, memotivasi untuk dapat mengerjakan dengan cara sendiri, siswa berdiskusi dengan teman lainnya dalam mengonstruksikan bahan IPS berdasarkan fasilitas yang disediakan guru, siswa merenkonstruksikan. Jadi, menurut definisi diatas penulis menyimpulkan aktivitas belajar tidak hanya menggunakan aktivitas yang berupa fisik tetapi juga aktivitas mental siswa.

2.1.1.2 Belajar

(30)

Zahorik dalam Komalasari (2010: 16), mengungkapkan bahwa terdapat lima elemen belajar yang konstruktivistik, yaitu pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, pemerolehan pengetahuan baru, pemahaman pengetahuan, mempraktikan pengetahuan dan pengalaman, dan melakukan refleksi. Sedangkan menurut Ditjen Dikdasmen belajar yang konstuktivis yaitu, pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit).

Dierich dalam Hamalik (2009: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu :

a) Kegiatan-kegiatan visual

Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

b) Kegiatan-kegiatan lisan (oral)

Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan suatu pertanyaan, member saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

c) Kegiatan-kegiatan mendengarkan

Mendengarkan penyajian suatu bahan, mendengarkan percakapan, mendengarkan radio.

d) Kegiatan-kegiatan menulis

Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. e) Kegiatan-kegiatan menggambar

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola.

f) Kegiatan-kegiatan metric

Melakukan percobaan, memilih alat-alat, membuat model, menyelengarakan permainan, dan menari.

g) Kegiatan-kegiatan mental

Mengingat, berani, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan. h) Kegiatan-kegiatan emosional

Minat, tenang, marah dan bahagia.

(31)

belajar maka kita tidak akan bisa bertahan hidup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses yang terjadi selama proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan belajar.

2.1.1.3 Hasil Belajar

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 391), hasil adalah suatu akibat, kesudahan dari suatu pertandingan atau ujian. Menurut Dimyati dan Mudjono (2003: 3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru.

Menurut Sudjana dalam Kunandar (2010: 276) hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis maupun tes lisan serta tes perbuatan siswa. Hasil belajar merupakan hasil dari perilaku belajar siswa dan perilaku mengajar guru. Hasil belajar dari sisi siswa merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar, (Dimyati, 2002: 3).

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu :

(32)

b) Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,terutama kualitas pengajaran.

Menurut Nasution dalam Kunandar (2010: 276) hasil belajar adalah suatu perbuatan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar. Dari beberapa pengertian hasil belajar para ahli diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran dan memiliki pengalaman belajar yang berupa nilai melalui tes tertulis.

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 2.1.2.1. Pengertian IPS

Menurut Sardjiyo, dkk (2009 : 1.27), IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan. Supriatna, dkk. (2006 : 4) fokus kajian IPS adalah bebagai aktivitas manusia dalam berbagai dimensi kehjdupan sosial (Homo Socius). Menurut Nursyid dalam Wahab (2009 : 1.9), IPS merupakan perpaduan ilmu sosial adalah untuk tingkat SD intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah.

(33)

mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi tentang Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi, melalui pelajaran IPS siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Tujuan IPS adalah agar peserta didik mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1). Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, 2). Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan maslah, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari (sosial), 3). Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, 4). Memiliki kemampuan yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, maupun global.

Berdasarkan pengertian ilmu pengetahuan sosial (IPS) para ahli di atas, maka dapat peneliti menyimpulkan bahwa IPS adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang keadaan-keadaan sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat yang ditempatinya.

2.1.2.2 Pembelajaran IPS SD

(34)

hukum, ilmu politik, ilmu ekonomi, ilmu sosial lain seperti geografi, sejarah, antropologi, dan lainnya.

Menurut Pusat Kurikulum depdikbud, penyelengaraan IPS di SD, bertujuan sebagai berikut : 1. Menambahkan dasar-dasar perilaku, budi pekerti

dan berakhlak mulia.

2. Menumbuhkan sikap-sikap kemahiran membaca, menulis, dan berhitung.

3. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif. 4. Menumbuhkan kemahiran membaca, menulis dan

berhitung serta sikap toleransi, tanggung jawab, kemandirian dan kecakapan emosional.

5. Memberikan dasar-dasar keterampilan hidup, kewirausahaan, dan etos kerja.

6. Menumbuhkan rasa cinta bangsa dan tanah air bangsa Indonesia.

Sehingga dalam pembelajaran IPS mengembangkan suatu keterampian sosial yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari siswa. Keterampilan sosial ini hendaknya dikembangkan dalam proses pembelajaran diimbangi dengan sikap sosial positif dengan membiasakan siswa untuk selalu berfikir positif terhadap sesuatu hal.

2.1.3 Cooperative Learning

(35)

menggunakan berbagai aktivitas belajar untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang suatu subjek.

Beberapa ciri daricooperative learningadalah : a) Setiap anggota memiliki peran.

b) Terjadi hubungan langsung antara siswa.

c) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya.

d) Guru membantu mengembangkan keterampilan interpersonal kelompok.

e) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan (Isjoni, 2007: 20).

Unsur-unsur dasar dalamcooperative learningmenurut Lungdern dalam Isjoni (2007: 13-15) sebagai berikut ;

a) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka

-b) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, saling tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

c) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka semua memiliki tujuan yang sama.

d) Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab dantara para anggota kelompok.

e) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok.

f) Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keterampilan bekerja sama selama belajar. g) Setiap siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Erickson dalam Komalasari (2010 : 62) mengemukakan bahwa Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil dimana siswa belajar dan bekerja bersama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 2-6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat homogen.

(36)

learning menurut Trianto (2010: 67-87), yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw,Group Investigation (GI), Think Pair Share (TPS), Numbered Heads Together (NHT), Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa model cooperative learning adalah model pembelajaran yang dipandang tepat untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, karena dalam model cooperative learning menuntut keaktifan siswa untuk berkerjasama, dimana keberhasilan sangat dipengaruhi oleh ketertiban setiap anggota kelompok itu sendiri dan tanggung jawab individu sangat berpengaruh. Sehingga kemudian, penelitian ini akan menggunakan model cooperative learning tipe numbered heads together(NHT).

2.1.4 Modelcooperative learningtipeNumbered Heads Together (NHT) 2.1.4.1. Pengertian Modelcooperative learningtipe NHT

(37)

setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.

Menurut Kisbiyanto, dkk., (2010: 107), model cooperative learning tipe NHT adalah suatu model dengan melibatkan para siswa dalam mereviu bahan yang terdapat dalam suatu proses pembelajaran dengan mengecek atau memeriksa pemahaman mereka mengenai isi pelajaran tersebut.

2.1.4.2. Kelebihan dan Kelemahan Model Cooperative LearningTipe Numbered Heads Together(NHT)

Menurut Trianto (2010: 82-83), keunggulan dalam model cooperative learningtipe NHT ini adalah :

1. Dalam proses pembelajaran masing-masing siswa memahami materi yang dibahas.

2. Masing-masing siswa siap dalam mempresentasikan hasil diskusinya.

3. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 4. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang

pandai.

Kelemahan model ini yaitu tidak semua anggota dalam satu kelompok dipanggil oleh guru dan memerlukan waktu yang banyak untuk memahami materi karena ada diskusi kelompok dan diskusi kelas. Selain itu kelebihan dari model Cooperative Learning tipe NHT diungkapkan juga oleh Huda (2011: 138), yaitu 1) memberikan kesempatan pada siswa untuk saling sharing ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, 2) meningkatkan semangat kerjasama, dan 3) dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.

(38)

meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan kekurangannya yaitu adanya kemungkinan nomor yang sama akan dipanggil kembali dan tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

2.1.4.3. Langkah-langkah Dalam Penerapan Model Cooperative LearningTipeNumbered Heads Together(NHT)

Menurut Muchith (2010: 107) langkah-langkah dalam pelaksanaan modelcooperative learningtipe NHT, yaitu :

a) Penomoran

Dalam tahap ini, guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok dan tiap kelompok terdiri dari 3-5 orang siswa dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1 sampai 5.

b) Mengajukan pertanyaan

Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat spesifik dan dapat dalam bentuk kalimat tanya.

c) Berfikir bersama

Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim.

d) Menjawab

Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.

Sedangkan menurut Komalasari (2010: 62), di mana langkah-langkah tersebut yaitu:

1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka. 5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru

(39)

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat penulis simpulkan bahwa langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning tipe NHT yaitu diawali dengan pembentukan kelompok, di mana setiap anggota kelompok diberi nomor, selanjutnya pemberian masalah atau pertanyaan yang harus dipecahkan oleh seluruh anggota kelompok, dan diakhiri dengan guru menyebutkan salah satu nomor dari setiap kelompok untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

2.2 Hipotesis Tindakan

(40)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan (Action Research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada program belajar mengajar di kelas. PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi didalam kelas. Selain itu, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang diarahkan pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian yang dilakukan oleh guru kelas disebut penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research).

(41)

pelaksan

( Dimodifikasi dari Wardhani )

3. 2. Setting Penelitian 3.2.1 Setting tempat

Tempat dalam penelitian ini dilakukan di SDN 08 Metro Timur yang terletak di Jl. Stadion 24a Tejosari, Metro Timur.

3.2.2 Setting waktu

Waktu dalam penelitian ini pada bulan Desember 2011 minggu pertama, dan penelitian ini dilakukan selama 5 bulan.

Gambar : prosedur PTK

Obsevasi

Refleksi Perencanaan

Perencanaan

Refleksi

Observasi Pelaksanaan

Perencanaan

Refleksi

Observasi Pelaksanaan

Siklus I

(42)

3.2.3 Subyek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru kelas IV A SDN 08 Metro Timur. Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV A SDN 08 Metro Timur Tahun Pelajaran 2011/2012, yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari 14 siswa perempuan, 19 siswa laki-laki, dan 1 orang guru kelas.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan seluruh data yang diperoleh berdasarkan instrumen penelitian yang dilakukan dengan berbagai teknik pengumpulan data, antara lain:

3.3.1 Teknik tes, merupakan prosedur atau cara untuk mengumpulkan data yang berupa nilai-nilai siswa, sehingga guru mengetahui hasil belajar siswa.

3.3.2 Teknik non tes, merupakan prosedur atau cara pengumpulan data aktivitas siswa dan kinerja guru dengan menggunakan lembar observasi.

3.4 Alat Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan pada penelitian ini terdiri atas data aktivitas siswa, tes hasil belajar dan kinerja guru.

(43)

3.4.2 Lembar panduan observasi, instrument ini dirancang peneliti dan berkolaborasi dengan guru kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif berupa aktivitas belajar siswa dan data kinerja guru selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS melalui modelcooperative learningtipe NHT.

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses dengan memberikan pemaknaan sesuai dengan masalah penelitian, yaitu kinerja guru, aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran IPS dalam penelitian tindakan kelas menggunakan model cooperative learning tipe NHT. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mendeskripsikan kualitas belajar siswa dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang diajarkan oleh guru berupa tes hasil belajar.

3.5.1 Analisis kualitatif, akan digunakan untuk menganalisis data aktivitas belajar siswa dan kinerja guru.

Nilai analisis aktivitas belajar siswa dan kinerja guru, diperoleh dengan rumus:

N = X 100

Keterangan :

N = nilai yang dicari

R = skor mentah yang diperoleh siswa SM = skor maksimum

100 = Bilangan tetap

(44)

3.5.2 Analisis kuantitatif, digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa diperoleh dengan rumus :

N

x

x

Keterangan :

x = nilai rata-rata

= jumlah semua nilai hasil

N = jumlah siswa (adaptasi dari Purwanto, 2008: 103)

3.5.3 Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal, diperoleh dengan rumus :

ketuntasan klasikal = X 100 %

Diadopsi dari Purwanto (2008: 12)

Tabel 1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar siswa dalam %

Tingkat Keberhasilan (%) Arti Diadopsi dari Purwanto (2008: 12)

3.6 Indikator Keberhasilan

3.6.1 Ada peningkatan aktivitas guru dan siswa khususnya pada mata pelajaran IPS pada setiap siklusnya.

(45)

3.6.3 Tingkat keberhasilan belajar siswa dengan rata-rata mencapai 75% ke atas atau masuk kategori baik.

3.7 Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

3.7.1 Tahap Perencanaan

a) Menetapkan materi pelajaran, yaitu materi kelas IV yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku di SDN 08 Metro Timur dan sesuai dengan SK dan KD.

b) Menyiapkan SK, KD, silabus dan pemetaan.

c) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

d) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

e) Menyusun alat tes, yaitu tes objektif untuk setiap siklus.

f) Menyusun instrument penelitian, baik untuk siswa maupun guru. g) Menetapkan cara refleksi yang dilakukan oleh tim peneliti, yaitu

guru dan peneliti sebagai observer secara bersama-sama, dan dilakukan setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.

3.7.2 Tahap Pelaksanaan a) Kegiatan Awal

Melalui apersepsi guru melakukan tanya jawab kepada siswa dengan tujuan untuk membawa siswa dalam kondisi siap untuk mengikuti pelajaran dan menerima materi yang akan

(46)

dan guru melakukan tes awal untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.

b) Kegiatan Inti

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan masing-masing siswa diberi nomor antara 1 sampai 5.

2) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa

manfaat koperasi, makna simbol koperasi serta hak kewajiban .

3) Siswa berdiskusi bersama tentang materi koperasi yaitu makna simbol koperasi serta hak dalam kelompoknya dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru, dan meyakinkan setiap anggotanya mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.

4) Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk satu kelas, begitu seterusnya.

5) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang sudah maju.

6) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

(47)

c) Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, sekaligus menindaklanjuti dengan membagi lembar kerja siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan dan guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

3.7.3 Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) Mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru untuk melihat kesulitan-kesulitan dan kebaikan kebaikan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

b) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model cooperative learning tipe numbered heads together dalam mata pelajran IPS kelas IV A SDN 08 Metro Timur.

c) Memberi tanda check list pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi selama penelitian dalam proses pembelajaran IPS.

3.7.4 Refleksi

a) Menganalisis hasil penemuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi

(48)

c) Melakukan refleksi terhadap kesesuaian model cooperative learningtipe NHT dalam proses pembelajaran.

d) Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar.

e) Kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

Siklus II

3.7.5 Tahap Perencanaan

a) Mendata hasil yang sudah diperoleh pada siklus 1

b) Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi pada siklus I.

c) Menyiapkan pemetaan, SK, KD, dan silabus.

d) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

e) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

f) Menyusun alat tes, yaitu tes objektif untuk setiap siklus.

g) Menyusun instrument penelitian, baik untuk siswa maupun guru. h) Menetapkan cara refleksi yang dilakukan oleh tim peneliti, yaitu

guru dan peneliti sebagai observer secara bersama-sama, dan dilakukan setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.

3.7.6 Tahap Pelaksanaan a) Kegiatan Awal

(49)

usaha koperasi serta membandin

dan guru melakukan tes awal untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.

b) Kegiatan Inti

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan masing-masing siswa diberi nomor antara 1 sampai 5.

2) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi koperasi tentang

kepada siswa . 3) Siswa berdiskusi bersama tentang materi koperasi tentang

mengkategorikan modal dan usaha koperasi serta dalam kelompoknya dan menyatukan pendapatnya terhadap jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh guru, dan meyakinkan setiap anggotanya mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.

4) Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk satu kelas, begitu seterusnya.

(50)

6) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

7) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. c).Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, sekaligus menindak lanjuti dengan lembar kerja siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

3.7.7 Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) Mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru untuk melihat kesulitan-kesulitan dan kebaikan-kebaikan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

b) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model cooperative learning tipe NHT dalam mata pelajaran IPS kelas IV A SDN 08 Metro Timur.

c) Memberi tanda check list pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi selama penelitian dalam proses pembelajaran IPS.

3.7.8 Refleksi

(51)

b) Menganalisis keberhasilan dan kekurangan dalam menggunakan modelcooperative learningtipe NHT dalam mata pelajaran IPS. c) Melakukan refleksi terhadap kesesuaian model cooperative

learning tipe NHT dalam proses pembelajaran yang diperoleh dari hasil lembar panduan observasi.

d) Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar.

e) Kelemahan-kelemahan yang ada pada siklus II, akan diperbaiki pada siklus III.

Siklus III

3.7.9 Tahap Perencanaan

a) Mendata hasil yang sudah diperoleh pada siklus II.

b) Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi pada siklus II.

c) Menyiapkan SK, KD , silabus dan pemetaan.

d) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

e) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

f) Menyusun alat tes, yaitu tes objektif untuk setiap siklus.

g) Menyusun instrumen penelitian, baik untuk siswa maupun guru. h) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan dengan respon terhadap

(52)

i) Menetapkan cara refleksi yang dilakukan oleh tim peneliti, yaitu guru dan peneliti sebagai observer secara bersama-sama, dan dilakukan setiap akhir tindakan berakhir pada setiap siklusnya.

3.7.10 Tahap Pelaksanaan a) Kegiatan Awal

Melalui apersepsi guru melakukan tanya jawab kepada siswa dengan tujuan untuk membawa siswa dalam kondisi siap untuk mengikuti pelajaran dan menerima materi yang akan diajarkan, -jenis koperasi, menentukan pentingnya usaha bersama melalui koperasi dan menggambarkan koperasi sekolah , dan guru melakukan tes awal untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.

b). Kegiatan Inti

1) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 orang dan masing-masing siswa diberi nomor antara 1 sampai 5.

2) Guru mengajukan pertanyaan tentang materi koperasi tentang -jenis koperasi, menentukan pentingnya usaha bersama melalui koperasi dan menggambarkan koperasi sekolah kepada siswa .

(53)

meyakinkan setiap anggotanya mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut.

4) Guru memanggil satu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba untuk menjawab pertanyaan untuk satu kelas, begitu seterusnya.

5) Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang sudah maju. 6) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum

dipahami.

7) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. c). Kegiatan Akhir

Guru bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, sekaligus menindak lanjuti dengan lembar kerja siswa untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dilakukan dan guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

3.7.11 Observasi

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) Mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru untuk melihat kesulitan-kesulitan dan kebaikan-kebaikan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran.

(54)

c) Memberi tanda check list pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi selama penelitian dalam proses pembelajaran IPS.

3.7.12 Refleksi

a) Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learningtipe NHT.

b) Merefleksikan hasil belajar siswa dengan penggunaan model cooperative learningtipe NHT dalam pembelajaran IPS.

c) Menganalisis hasil penemuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada siswa kelas IVA SDN 8 Metro Timur mata pelajaran IPS, khususnya dalam kegiatanpembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning tipe numbered heads together(NHT), dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penggunaan model cooperative learning tipe numbered heads together (NHT) dapat meningkatkan aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran, mulai dari siklus I sampai dengan siklus III. Berdasarkan hasil pembahasan mengenai aktivitas siswa, diperoleh rata-rata aktivitas pada siklus I sebesar 64,84% dengan kriteria keberhasilan berada pada Cukup 73,92% dengan kriteria keberhasilan 85,45% dengan kriteria

(56)

Cukup , pada siklus II sebesar

81,81% , dan pada

siklus III sebesar 93,93% dengan kriteria keberhasilan berada pada tingkat .

5.2 Saran

1. Untuk siswa, dengan menggunakan model cooperative learning tipe NHT ini, diharapkan dapat belajar dengan lebih baik dan lebih bersemangat di dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Kepada guru, hendaknya dalam pembelajaran IPS guru dapat menggunakan model cooperative learning tipe NHT sebagai alternatif dalam pembelajaran, sehingga dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa serta memperoleh hasil yang baik dalam pembelajaran.

3. Kepala sekolah, hendaknya selalu mendukung dan memotivasi guru untuk melakukan PTK, dan memberi kesempatan kepada guru untuk bebas berkreasi dalam melakukan kegiatan profesinya, dengan cara melengkapi sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan tersebut.

(57)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Prosedur PTK ... 21

2. Grafik Rekapitulasi Presentase Aktivitas Siswa Per-Siklus ... 71

3. Grafik Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Per-Siklus ... 72

4. Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa... 76

(58)

DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka... 8 2.1.1 Aktivitas Belajar ... 8

2.1.1.1 Aktivitas ... 8

2.1.1.2 Belajar ... 9

2.1.1.3 Hasil Belajar... 11

2.1.2 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 12

2.1.2.1 Pengertian IPS... 12

2.1.1.2.Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar (SD) ... 13

2.1.3Cooperative Learning... 14

2.1.4 ModelCooperative Learningtipe NHT... 16

2.1.4.1 Pengertian ModelCooperative Learningtipe Numbered Heads Together(NHT)... 16

2.1.4.2 Keunggulan dan Kelemahan ModelCooperative LearningTipeNumbered Heads together ... 17

2.1.4.3 Langkah-langkah dalam Penerapan Model Cooperative LearningTipeNumbered Heads Together ... 18

2.2 Hipotesis Tindakan ... 19

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Setting Penelitian ... 21

(59)

3.4 Alat Pengumpulan Data ... 22

3.5 Teknik Analisis Data ... 23

3.6 Indikator Keberhasilan ... 24

3.7 Urutan Proses Penelitian Tindakan Kelas ... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35

4.1.1 Profil SDN 08 Metro Timur... 35

4.1.2 Deskripsi 36 4.1.2.1 Refleksi Awal ... 36

4.1.2.2 Persiapan Pembelajaran ... 37

4.1.3 Temuan Kegiatan Pembelajaran Siklus I, II, III ... 38

4.1.3.1 Siklus I ... 38

4.1.3.2 Siklus II ... 48

4.1.3.3 Siklus III... 58

4.2 Pembahasan... 68

4.2.1 Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 68

4.2.2 Kinerja Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 71

4.2.3 Hasil Belajar Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran... 79

(60)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Dalam % ... . 24

2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I... . 43

3. Hasil Observasi Kinerja Guru Pada Siklus I... 45

4. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 46

5. Daftar Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 54

6. Rekapitulasi Kinerja Guru Pada Siklus II... 55

7. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 56

8. Daftar Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 63

9. Rekapitulasi Kinerja Guru Pada Siklus III... 65

10. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 66

11. Rekapitulasi Aktivitas Siswa Pada Siklus I, II dan III ... 69

12. Rekapitulasi Kinerja Guru Pada Siklus I, II, dan III ... 72

13. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II dan III ... 74

Gambar

Gambar : prosedur PTK
Tabel 1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar siswa dalam %

Referensi

Dokumen terkait

[r]

NO NAMA PAKET PEKERJAAN LOKASI PAGU ANGGARAN METOOE PENGADAAN utsrponmlkjihgecbaWSRPONLKC. 1 Pembangunan Sekolah Shelter Kecamatan Wanareja Rp 1.076.865.550

perubahan kurs valas terhadap nilai ekuivalen mata uang domestik atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang dimiliki oleh perusahaan..  Sebagai contoh, sebuah

Scanned by CamScanner... Scanned

Pertama , periode diskursus kenabian ( Prophetic Discourse ), di mana al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapat dipercaya dibanding ketika dalam bentuk

Hasil survei yang didapat menunjukan bahwa potensi lokal yang terdapat di wilayah Kulon Progo berupa daerah pegunungan, dataran rendah, kawasan hutan mangrove dan

(2) Di KJA Gundil Situbondo prevalensi ektoparasit pada ikan Kerapu Cantang yaitu Benedenia sebesar 100% dan Dactylogyrus sebesar 0% serta intensitas ektoparasit

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM NOTES TO INTERIM CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 30 September 2017 dan 31 Desember 2016 September 30, 2017 and December 31,