• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PERSAMAAN DIOPHANTINE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PERSAMAAN DIOPHANTINE"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI PERSAMAAN DIOPHANTINE

Oleh

PRIYANTO ARIF R

ABSTRAK

Persamaan Diophantine adalah persamaan yang menjumlahkan dua atau lebih monomial yang berderajat nol atau satu.

Bentuk umum persamaan linear Diophantine dengan dua variabel adalah

ax + by = cmemiliki sebuah solusi jika dan hanya jikad= FPB (a,b) membagic, dengan derajatnya satu.

Bentuk umum persamaan linearDiophantinedengan tiga variabelax+by+cz=d

memiliki sebuah solusi jika dan hanya jika d merupakan kelipatan FPB (a,b,c), dengan derajatnya satu.

Untuk menentukan solusi dari persamaan Diophantine adalah dengan menggunakan algoritmaEuclidean.

Bentuk umum persamaan non linear Diophantineadalah 2+ 2= 2, dengan

derajatnya dua.

Persamaan non linear Diophantine disebut homogen jika persamaan tersebut bernilai nol.

(2)

5.1. Kesimpulan

Persamaan Diophantine adalah persamaan yang menjumlahkan dua atau lebih

monomial yang berderajat nol atau satu. Persamaan Diophantine terbagi dua

yaitu persamaan linear Diophantine dan persamaan non linear Diophantine.

Persamaan linear Diophantine dengan dua variabel ax + by = c memiliki

sebuah solusi jika dan hanya jika d = FPB (a,b) membagi c. Dan jika d c,

maka semua solusi yang lain diberikan oleh

= + , =

Dimana t .

Persamaan linear Diophantine dengan tiga variabelax+by+cz=dmemiliki

sebuah solusi jika dan hanya jikadmerupakan kelipatan FPB (a,b,c)

Persamaan tripel Pytagoras termasuk persamaan non linear Diophantine yang

tidak homogen. Ini dikarenakan nilai c pada persamaan tripel Pytagoras tidak

sama dengan nol. Jikan>2 maka persamaan tripel Pytagoras tidak memiliki

solusi.

(3)

25

Pada penelitian ini hanya dibahas pada persamaan linear Diophantine dan

persamaan non linear Diophantine. Diharapkan pada penelitian selanjutnya

dibahas dengan metode lain, misalnya persamaan Diophantine dengan

(4)

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Aljabar merupakan salah satu cabang dari matematika. Dalam aljabar

mempelajari fungsi dan persamaan, banyak persamaan yang dikenal seperti

persamaan linear, persamaan trigonometri, dan lainnya. Selain persamaan

tersebut dikenal juga persamaan Diophantine. Persamaan Diophantine adalah

persamaan yang menjumlahkan dua atau lebih monomial yang berderajat nol

atau satu.

kawan Hellenistik (pada

abad ketiga) yaitu Diophantus dari Alexandria yang membuat sebuah

persamaan. Dia menjadi matematikawan pertama yang memperkenalkan

India juga berkontribusi dalam perkembangan persamaan Diophantine, antara

tahun 800 SM 500 SM banyak matematikawan India yang menulis tentang

persamaan Diophantine. Baudhayana (kira kira 800 SM) menemukan dua

himpunan untuk solusi integral positif menggunakan persamaan Diophantine,

dan begitu juga dia mencoba menggunakan persamaan Diophantine dengan

empat bilangan yang tidak diketahui. Apastamba (kira kira 600 SM)

(5)

2

tidak diketahui. Aryabhata (499 M) seorang matematikawan dari India yang

pertama kali mendeskripsikan secara umum bentuk untuk persamaan

Diophantine ay + bx = c yang tertulis dalam bukunya yang berjudul

Aryabhatiya. Dengan menggunakan teknik algoritma Aryabhata membuat

solusi persamaan Diophantine dengan derajat satu, tetapi penemuan ini hanya

untuk aplikasi bidang astronomi saja.

Brahmagupta (628 M) mencoba persamaan Diophantine yang sulit nantinya

persamaan ini diselidiki oleh Pell dalam bukunya yang berjudul

Samasabhavana membuat prosedur untuk memecahkan persamaan

Diophantine dengan derajat dua, dengan persamaannya adalah61 2+ 1 = 1

Pada abad ketujuh seorang matematikawan Inggris Jhon Pell menemukan

persamaan ia meneruskan persamaan dari Brahmagupta yang bentuk

umumnya 2+ 2= ±1, persamaan ini diberi nama persamaan Pell.

Tahun 1637, Pierre de Fermat seorang matematikawan Perancis menemukan

persamaan Diophantine dengan bentuk umumnya + = dimana

persamaan tersebut tidak mempunyai solusi untuknlebih dari dua, persamaan

ini juga dikenal dengan persamaan tripel Pytagoras.

Persamaan Diophantine terbagi menjadi dua yaitu persamaan linear

Diophantine dan persamaan non linear Diophantine.

Bentuk umum persamaan Diophantine adalahax + by = cdengana,b,cadalah

bilangan bilangan bulat dan a,b keduanya bukan nol jika solusinya dicari

(6)

Untuk menentukan solusi dari persamaan Diophantine adalah dengan

menggunakan algoritma Euclidean.

Sedangkan bentuk umum persamaan non linear Diophantine adalah

2+ 2= 2, dengan derajatnya dua. Persamaan non linear Diophantine

disebut homogen jika persamaan tersebut bernilai nol. Sebagai contoh 2+

2= 0disebut homogen, sedangkan 2+ 2= 1bukan homogen.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah mengkaji konsep

persamaan linear Diophantine dan persamaan non linear Diophantine yang

berlaku didalamnya.

1.3. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

pengetahuan mengenai konsep persamaan Diophantine yang lebih dalam,

serta memberikan sumbangan pemikiran bagi mahasiswa Matematika FMIPA

Universitas Lampung untuk mengembangkan penelitian ini dengan sudut

Referensi

Dokumen terkait

lemari obat terdaftar dan diberi label dengan nama generik di samping setiap nama merek yang digunakan, tanggal kadaluwarsa dan kondisi penyimpanan, serta sesuai

(a) Apabila Negara Pihak dilarang, oleh hukum nasional atau hukum internasional, mengembalikan atau menerima zat radioaktif, alat atau fasilitas nuklir tersebut atau

4) Pasal adalah satuan aturan yang memuat satu norma dan dirumuskan dalam satu kalimat. Materi Peraturan Desa lebih baik dirumuskan dalam banyak pasal yang singkat dan

Pemecahan masalah yang optimal mungkin membutuhkan kerendahan hati dalam kadar tertentu atau kemampuan untuk mengakui bahwa ia tidak sempurna dan bahwa mungkin ada

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi saluran tataniaga gambir di Kenagarian Barung - Barung Balantai Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir

Jika h{ad{a>nah nya dapatditangani orang lain, misalnya bibidan ia rela melakukannya, sedangkan ibunya tidak mau, maka hak ibu untuk mengasuh menjadi gugur

Pelatihan ketangguhan yang dimaksud dalam penelitian merupakan kegiatan pelatihan untuk mereduksi burnout yang dialami oleh mahasiswa, dengan meningkatkan kemampuan