ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN , PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING
Oleh
Vitadi Setiawan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang lengan, power lengan dan kelentukan tulang belakang dengan prestasi lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan agar peneliti mengetahui seberapa besar kontribusi masing-masing variabel. Kepada guru penjaskes agar penelitian ini dapat memberikan landasan pembelajaran penjaskes khususnya nomor lempar lembing,bahwa faktor apa saja yang memberikan dukungan untuk melakukan lempar lembing .
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Sampel yang digunakan adalah populasi sampel yaitu siswa putra kelas XI di SMA Negeri 1 Sumberejo Tanggamus yang berjumlah 68 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik test yang diambil secara langsung.
Dari hasil penelitian ini didapat bahwa panjang lengan,power lengan dan kelentukan tulang belakang memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil Lempar lembing Hasil penelitian menunjukan korelasi Panjang lengan dengan hasil Lempar lembing sebesar 0.239 selanjutnya koefesien korelasi Power lengan dengan hasil Lempar lembing sebesar 0.457 dan kelentukan tulang belakang dengan hasil Lempar lembing sebesar 0.782. Ini berarti bahwa variable panjang lengan memiliki hubungan yang rendah,dan variabel power lengan memiliki hubungan yang cukup kuat,sedangkan variabel kelentukan Tulang belakang memiliki hubungan yang kuat hasil lempar lembing siswa putra kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo.
▸ Baca selengkapnya: tuliskan cara melakukan gerakan lengan dengan bantuan pelampung
(2)(3)HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN, PANJANG LENGAN, DAN KELENTUKAN DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING
Oleh Vitadi Setiawan
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan
Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
PERNYATAAN
Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Vitadi Setiawan
NPM : 0913051051
Tempat tanggal lahir : Gisting, 29 Juni 1991
Alamat : Jl. Raya Dadapan,Kec.Sumberejo Kab. Tanggamus
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA POWER LENGAN, PANJANG LENGAN DAN KELENTUKAN TULANG BELAKANG DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING UNTUK SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2012/2013” adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 26 Februari sampai dengan 2 Maret 2013. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.
Bandar Lampung,26 Maret 2013
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Vitadi Setiawan, dilahirkan di Gisting pada tanggal 29 Juni 1991 sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Penulis dilahirkan dari pasangan Bapak Misno dan Ibu Hartati.
Pendidikan formal yang telah ditempuh penulis antara lain: Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 02 Dadapan dan selesai pada tahun 2003. Kemudian masuk SMP Negeri 01 Sumberejo pada tahun 2003 dan lulus pada tahun 2006. Kemudian masuk Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sumberejo Tanggamus pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2009.
MOTTO
Mencapai sebuah tujuan dengan kesungguhan,untuk Mencapai Ridho ALLAH SWT.
(Penulis)
Hidup Adalah Perjuangan Untuk Revolusi Diri
MOTTO
Mencapai sebuah tujuan dengan kesungguhan,untuk Mencapai Ridho ALLAH SWT.
(Penulis)
Hidup Adalah Perjuangan Untuk Revolusi Diri
PERSEMBAHAN
Ayah handa Misno dan Ibunda Hartati,
adinda yang kusayangi Yusuf Ardi Wibowo,
Almamater Tercinta
SANWACANA
Puji Syukur penulis haturkan ke pada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang
berjudul “HUBUNGAN ANTARA PANJANG LENGAN,POWER
LENGAN DAN KELENTUKAN TULANG BELAKANG DENGAN PRESTASI LEMPAR LEMBING UNTUK SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI 1 SUMBEREJO TAHUN AJARAN 2012/2013”.
Dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Unuversitas Lampung. Dalam proses penulisan skripsi ini penulis banyak menuai hambatan baik yang datang dari luar dan dari dalam diri penulis. Penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari dukungan,bimbingan dan bantuan serta petunjuk dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Drs. Baharudin, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan dan segenap dosen dan karyawan FKIP Universitas Lampung.
3. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd. selaku Ketua Prodi Penjaskes dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan pengarahan kepada penulis
4. Drs. Frans Nurseto, M.Psi. selaku pembimbing I dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis
6. Drs. Suranto M.Kes. selaku pembahas dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan pengarahan, saran dan keritik kepada penulis.
7. Kepala SMA Negeri 1 Sumberejo beserta dewan guru yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
8. Bapak dan ibu dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses perkuliahan, pembimbingan, pembinaan dan atas segala ilmu yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu di staf Tata Usaha FKIP Unila yang telah membantu proses terselesaikannya skripsi ini.
10.Kepada keluarga besar angkatan 2009, yang selalu menemani penulisan ini dan teman-teman yang lainya yang telah memberikan dukungan dan bantuanya saya ucapkan terimakasih.
Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Bandar Lampung, 15 Mei 2013 Penulis
DAFTAR ISI
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR, DAN HIPOTESIS A. Prestasi Lempar Lembing ... 9
B. kelentukan Tulang Belakang ... 17
DAFTAR TABEL
Halaman
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1 : Cara Membawa Lembing ... 11
Gambar 2 : Rangkaian Gerakan Lempar Lembing Dengan Langkah Silang ... 16
Gambar 3 : Diagram Lembing ... 17
Gambar 4 : Desain Penelitian. ... 26
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk meningkatkan pendidikan jasmani di sekolah harus ada usaha ke arah perbaikan metode melatih dalam kemampuan gerak siswa. Perbaikan metode dalam proses belajar melatih harus selalu dilakukan. Hal ini sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang olahraga yang semakin maju dan dapat mempengaruhi perkembangan dan daya pikir siswa, begitu pula dalam memberikan materi pelajaran semakin memilih dan menentukan metode yang tepat harus juga memperhatikan faktor yang mempengaruhi siswa, baik yang berasal dari luar maupun dari dalam.
2
sedini mungkin. Disamping itu seseorang juga harus memiliki potensi dasar tubuh yang baik, baik fisik maupun mentalnya, sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuninya. Untuk meraih prestasi optimal dalam bidang olahraga, ada tiga faktor yaitu enviroment (personal/ lingkungan sosial), bakat (keturunan) dan pelatihan. Yang termasuk dalam environment adalah sikap dan dukungan dari keluarga, orang-orang terdekat, masyarakat, pemerintah dan lingkungan. Bakat adalah genetik bawaan yang merupakan faktor keturunan. Pelatihan yaitu pengorganisasian keolahragaan, program latihan, pelaksanaan latihan dan sebagainya, berkenaan dengan itu pendidikan dalam dunia olahraga tidak lepas dari prestasi dan latihan, prestasi merupakan tujuan yang ingin dicapai setinggi-tingginya, dan latihan merupakan hal yang menentukan dalam meraih prestasi yang diharapkan.
3
Atletik adalah aktivitas jasmani atau latihan fisik, berisikan gerak-gerak alamiah atau wajar seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Gerakan-gerakan ini dikenal oleh bangsa-bangsa primitif pada jaman prasejarah untuk mempertahankan kelangsungan hidup, mempertahankan diri dari serangan-serangan binatang buas dan mengamankan diri terhadap keganasan alam. Gerakan dalam lempar lembing mengandung unsur kesederhanaan dan komplek, kemudahan dan kesulitan dalam mempelajarinya dan akan mempunyai dampak yang berbeda tergantung masing-masing siswanya.
Teori dan metodologi latihan juga didukung oleh banyak disiplin ilmu, seperti yang
dikatakan oleh (Harsono,1988:99) bahwa, “Riset dalam berbagai bidang pun turut
mendukung pengayaan dalam teori dan metodologi latihan. Demikian pula, berbagai disiplin dan sub disiplin ilmu yang erat hubungannya dengan olahraga telah
4
berpengaruh terhadap hasil lempar lembing.terbikti bahwa setiap siswa yang memiliki kelentukan tulang belakang yang relatif bagus cenderung memiliki prestasi lempar lembing yang bagus.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mencoba untuk mengadakan suatu penelitian tentang hubungan power lengan, panjang lengan dan kelentukan tulang belakang terhadap prestasi lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 2012/2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengedentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Persepsi yang memandang prestasi lempar lembing didapat dari power lengan.
2. Adanya banyak aspek yang mendukung prestasi lempar lembing termasuk dari aspek biologis salah satunya panjang lengan.
5
C. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Seberapa besar hubungan antara panjang lengan dengan kemampuan lempar lembing bagi Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo?
2. Seberapa besar hubungan antara power lengan dengan kemampuan lempar lembing bagi Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo?
3. Seberapa besar hubungan antara Kelentukan tulang belakang tulang belakang dengan kemampuan lempar lembing bagi Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo?
D. Tujuan Penelitian
6
E. Pembatasan Masalah
Karena luasnya pembahasan dalam penelitian ini maka peneliti memberikan batasan pada hubungan panjang lengan, power lengan dan kelentukan tulang belakang terhadap prestasi lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai tolak ukur bagi para pelatih dan guru pendidikan jasmani untuk lebih memperhatikan panjang lengan dan power lengan serta kelentukan tulang belakang dengan peningkatan prestasi lempar lembing.
7
c. Bagi para pembaca, penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan yang dapat berguna untuk mengembangkan olahraga khususnya cabang olahraga atletik nomor lempar lembing.
G. Batasan Istilah
Untuk menghindari terjadinya salah pengertian tentang istilah dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan mengenai beberapa istilah, agar para pembaca dapat memahami dengan jelas sehingga tidak timbul salah pengertian, istilah-istilah tersebut, yaitu :
a. Hubungan, adalah suatu hal yang saling terkait antara satu dengan yang lain. b. Power, adalah “kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal
dalam waktu yang sangat cepat”.
c. Lengan, menyatakan bahwa, skeleton ekstrimitas superior libarae (rangka gerak atas bebas), terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah) dan manus (tangan), Brachium terdiri dari satu tulang disebut humerus, rangkanya disebut skeleton brachi.
8
e. Kelentukan tulang belakang, kelentukan tulang belakang adalah kemampuan untuk melakukan gerak dan ruang gerak sendi dengan terlentang.
f. Siswa, adalah seseorang yang mengikuti kegiatan pendidikan formal dilingkungan sekolah.
g. Lempar Lembing, merupakan salah satu nomor lempar pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan, baik untuk putra maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor lempar adalah kekuatan, kelentukan tulang belakang dan koordinasi gerakan secara keseluruhan. h. Prestasi, adalah hasil yang dicapai dalam penelitian ini maksudnya adalah
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Prestasi Lempar Lembing
Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah kekuatan, kelentukan tulang belakang dan koordinasi gerakan secara keseluruhan.
Mengenai koordinasi gerak (Singer,1980:321) menjelaskan, ”Keterampilan gerak adalah gerakan otot atau gerakan tubuh untuk mensukseskan pelaksanaan aktivitas yang diinginkan. Untuk mencapai prestasi yang diharapkan pada nomor lempar lembing, haruslah diadakan latihan yang teratur dan terus menerus dan tentunya di
10
Hal terpenting dalam nomor lempar lembing adalah lembing harus di dorong ke depan luar dengan kecepatan maksimal dengan sudut kira-kira 40 derajat, jadi tekanannya pada kekuatan dan kecepatan gerak dan karena kaki adalah bagian yang terkuat dari tubuh kita, maka posisi untuk menolak harus menekankan pada kaki.Berikut ini ada beberapa factor
a.Cara Memegang Lembing
Ada dua cara memegang lembing menurut (Yudha, 1996:213), yaitu
1. Cara Amerika ; dilakukan dengan cara memegang lembing dibagian belakang lilitan lembing dengan jari telunjuk melingkar di belakang lilitan dan ibu jari menekannya di bagian permukaan yang lain, sementara jari-jari yang lain turut melingkar di badan lembing dengan longgar.
11
b. Cara Membawa Lembing
Ada tiga cara membawa lembing yang biasanya dilakukan pelempar, ketika melakukan awalan, menurut (Yudha, 1996:214), diantaranya :
1. Lembing dibawa di atas bahu, dengan mata lembing menghadap ke arah serong atas.
2. Lembing dibawa di belakang badan sepanjang alur lengan dengan mata lembing ke arah depan serong ke atas.
3. Lembing dibawa di atas bahu dengan mata lembing menghadap serong ke arah bawah. ( lihat gambar 2 )
Gambar 1. Cara Membawa Lembing (Yudha,2001:214)
c. Teknik Dasar Lempar Lembing
1. Cara Melakukan Awalan
12
atas, posisi lembing berada sejajar dengan tanah. Bagian terakhir awalan terdiri dari langkah silang.
Teknik mengambil awalan dalam lempar lembing dapat dilakukan dengan cara lari dalam lintasan awalan dari lari pelan yang makin lama semakin dipercepat. Tingkat kesulitan yang sering terjadi dijumpai pada saat melakukan awalan adalah gerak langkah menjelang mengambil sikap atau posisi lempar.
Dalam peraturan tidak disebutkan berapa jauh jarak lari tadi tetapi dalam prakteknya para atlet profesional umumnya hanya berlari sejauh 14-17 langkah saja yang paling penting di dalam melakukan awalan adalah telah diperoleh kesiapan untuk melakukan gerakan atau langkah selanjutnya untuk melakukan lemparan. Selanjutnya (Aip
Syarifudin,1985:18), menyebutkan bahwa,“ Panjang awalan lempar
lembing tidak boleh lebih dari 36,5 meter dan tidak kurang 30 meter dan harus ditandai oleh dua garis sejajar selebar 5 cm dengan jarak antaranya
13
2. Peralihan (Cross Step)
Sesaat setelah berada di tempat yang sudah di beri tanda, kedua bahu diputar perlahan-lahan ke arah kanan, lengan kanan mulai bergerak / diluruskan ke belakang. Kedua bahu tetap berada di samping dan pastikan lembing masih dipegang dengan baik dengan tangan yang membawa lembing tetap berada setinggi bahu, jaga agar pergelangan tangan tetap ditekuk dan telapak tangan menghadap atas, selama gerakan ini lengan kiri dilipat menyilang dada, kaki yang berada di belakang mulai menyilang ke kaki yang depan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam langkah terakhir sebelum melepas lembing ;
Pada saat kaki menyentuh tanah langkah pertama lembing ditarik kebelakang dalam keadaan lurus.
Langkah kedua dan ketiga segera dilakukan bahu dan lengan lempar tetap berada di belakang. Dada agak condong kedepan untuk mempersiapkan langkah selanjutnya yang sekaligus untuk mempersiapkan otot-otot lempar.
14
disilangkan dengan cepat dan mengalihkan tenaga penggerak horizontal pada badan. Kemudian pada bahu dan lengan. Kaki diletakkan dengan sisi luar tapaknya secara datar dan aktif, dan lutut agak dibengkokan. Lengan lempar direntangkan sepenuhnya dan lengkahkan kaki menyilang melalui depan.
Langkah ke lima disebut langkah siap lempar. Pada langkah setelah kaki kanan menyilang, segera kaki kiri langkah ke depan jauh, lembing dilemparkan diikuti gerakan kaki.
3. Fase Akhir
15
4. Lemparan
Ketika otot-otot depan dan samping kiri berkontraksi, bahu kanan ditarik dan lengan melakukan gerakan melempar melalui poros bahu dengan kuat ke depan atas, badan terus bergerak melewati kaki depan dan setelah melepaskan lembing langkah lain dibuat dengan kaki kanan dalam upaya mencegah melewati busur lemparan
16
Gambar 2. Rangkaian Gerakan Lempar Lembing Dengan Langkah Silang (Yudha,2001:216)
d. Peralatan Lempar Lembing
Peralatan yang digunakan untuk lempar lembing adalah:
1. Kontruksi ; Lembing terdiri dari 3 bagian, yaitu mata lembing, badan lembing dan tali pegangan.
2. Badan lembing dibuat dari metal dan pada ujung depan terpasang kokoh sebuah mata lembing yang runcing.
3. Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik pusat gravitasi dan tidak melebihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan tali pegangan lembing harus sama tebal dan bergerigi tanpa sabuk atau benjolan.
17
Gambar 3. Diagram Lembing ( Yudha,2001 : 19
B. Kelentukan tulang belakang
Kelentukan tulang belakang adalah luasnya gerakan suatu sendi. Sesungguhnya kelentukan tulang belakang tergantung pada kelentukan tulang belakang otot-otot
dan semua pengikat sendi. ”Menurut sistem peregangan bertambah luasnya gerakan
maupun kemampuan sendi berguna untuk meringankan beban yang berat” (Rajko
18
Tes kelentukan tulang belakang tubuh yang akan dilakukan bertujuan untuk mengukur kelentukan tulang belakang batang tubuh dan sendi panggul dan hampir semua cabang olahraga.
”Dalam memperoleh kelentukan tulang belakang dilakukan gerakan peregangan yang memungkinkan otot-otot pada posisi memendek dan posisi memanjang yang
maksimal, dan memakai sendi secara maksimal” (Claude Bouchard, Jean Brunelle,
Paul Godbout, 1980 : 37).
”Latihan peregangan dalam kombinasi yang tepat dengan latihan-latihan kekuatan, kecepatan, dan kelincahan tidak akan mengurangi kestabilan persendian atau
kelemahan otot, kerugian urat tendon, ligamen, dan tulang rawan” (Paul Uram,
19
C. Panjang Lengan
Lengan termasuk anggota rangka gerak atas (Sceleton ekstremitas Superior),
selanjutnya (Suparman, 1989:26), menyatakan bahwa, “Sceleton ekstremitas superior terbagi menjadi dua yaitu, gelang dan rangka anggota gerak atas bahu. Cingulum ekstremitas superior (gelang bahu) terdiri dari dua pasang tulang yaitu, os clavicula (tulang selangka) dan os scapula (tulang belikat), sedangkan skeleton ekstremitas superior libarae (rangka gerak atas bebas), terdiri dari brachium (lengan atas), antebrachium (lengan bawah) dan manus (tangan), Brachium terdiri dari satu tulang disebut humerus, rangkanya disebut skeleton brachi”.
20
Keuntungan mekanis dari pengungkit dinyatakan oleh perbandingan antara lengan gaya dan tangan beban, makin panjang lengan gaya makin besar moment gaya.
Selanjutnya (Soedarminta,1993:48) menyatakan bahwa,” Besarnya moment gaya
sama dengan gaya dikalikan jarak dari sumbu putar”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa panjang lengan akan memberikan keuntungan yang lebih besar dalam mencapai prestasi lempar lembing. Power lengan dalam lempar lembing sangat dibutuhkan untuk melempar lembing, sehingga lembing yang dilempar tidak hanya meluncur akan tetapi lebih menukik.
D. Power Lengan
Power itu penting dan diperlukan oleh atlet cabang olahraga yang menuntut unsur
kekuatan dan kecepatan gerak. Menurut (Harsono,1988:200), “Power terutama penting untuk cabang-cabang olahraga dimana atlet harus mengerahkan tenaga yang eksplosif.”
21
menerima beban saat bekerja, selanjutnya (Suharno, 1978:21) menyebutkan bahwa kekuatan terbagi beberapa macam, yaitu ;
a. Kekuatan maksimal, yaitu kemampuan otot dalam kontraksi maksimal serta dapat melawan atau menahan beban yang maksimal.
b. Kekuatan daya ledak, yaitu otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh, contohnya ; melompat, melempar, menendang, spike.
c. Power endurance yaitu lamanya otot atau sekelompok otot untuk menahan beban yang tinggi intensitasnya, kekuatan otot yang dikombinasikan dengan kecepatan disebut juga daya ledak (eksplosive power).
Berdasarkan pendapat di atas, penulis simpulkan bahwa Power adalah perpaduan dari dua unsur komponen fisik yaitu kekuatan dan kecepatan.
E. Kerangka Berfikir
22
Power lengan memberikan keuntungan mekanis untuk menghasilkan kekuatan dan kecepatan gerak. Disamping power lengan, hal lain yang harus diperhatikan untuk mencapai prestasi lempar lembing, adalah penguasaan teknik dasar lempar lembing yang baik.
Panjangnya lengan akan memberikan keuntungan, yaitu memperpanjangnya radius putaran, dan menghasilkan jarak awalan yang jauh dengan dikombinasikan dengan power. Jadi jelasnya untuk dapat memberikan keuntungan awal yang lebih besar pada lembing yang di lemparkan adalah dengan memperpanjang jarak dan menambah power ayunan, jarak awalan dan radius putaran yang panjang dapat memperbesar kekuatan awal pada lembing, sehingga lembing akan meluncur dengan cepat.
23
Disamping kelentukan tulang belakang, hal-hal lain yang harus diperhatikan untuk mencapai prestasi lempar lembing adalah ; teknik memegang dan membawa lembing, awalan, gaya yang dipergunakan dan teknik yang dipergunakan.
F. Hipotesis
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, hipotesis adalah suatu konsep yang berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Secara umum lempar lembing membutuhkan panjang lengan dan power lengan yang baik.
Dari asumsi dan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka penulis memiliki hipotesis, bahwa hubungan antara panjang lengan, power lengan dan kelentukan tulang belakang berhubungan terhadap prestasi lempar lembing untuk siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 2012/2013 dapat dirumuskan bahwa:
Ha1 : Ada hubungan antara panjang lengan terhadap prestasi lempar lembing.
Ho1 : Tidak ada hubungan antara panjang lengan terhadap prestasi lempar lembing.
24
Ho2 : Tidak ada hubungan antara power lengan terhadap prestasi lempar lembing.
Ha3 : Ada hubungan antara kelentukan tulang belakang pinggang terhadap prestasi lempar lembing.
26
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional. Metode penelitian ini dimaksudkan untuk membuktikan bahwa asumsi dan hipotesis diajukan oleh peneliti benar-benar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan data yang ada.
B. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel yaitu :
1. Variabel bebas (X) adalah power dan panjang lengan serta kelentukan tulang belakang.
26
C. Desain Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara power lengan (X 1) dan panjang lengan (X2) serta kelentukan tulang belakang (X3) dengan prestasi lempar lembing (Y ). Desain penelitian dibuat agar peneliti mampu menjawab pertanyaan penelitian dengan objektif, tepat dan sehemat mungkin. Adapun desain pada penelitian ini adalah:
Gambar 4: Desain Penelitian.
Sumber Sugiyono (2008: 10)
Keterangan:
X1= Power lengan X2= Panjang Lengan
X3= Kelentukan tulang belakang Y = Prestasi lempar lembing
X1
X3
27
D. Penetapan Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau obyek yang mempunyai sifat-sifat umum. Pada penelitian ini populasi yang diambil berdasarkan dengan jenis populasi terbatas, yaitu sumber data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga relatif dapat dihitung jumlahnya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa Putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo Tahun Ajaran 2012/2013 yang keseluruhan berjumlah 68 siswa dari 5 kelas yang ada.
b. Sampel
28
dalam menentukan sample yang diteliti menggunakan populasi sampel sehingga 68 siswa yang ada dijadikan sebagai objek penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Pengukuran Panjang Lengan
Menurut (Nurhasan, 2001:29), tes pengukuran dilakukan dengan cara siswa berdiri tegak, kedua kaki rapat, kemudian diukur dengan meteran mulai pangkal lengan sampai pergelangan tangan, dengan demikian dapat diketahui berapa panjang lengan masing-masing siswa.
b. Tes Power Lengan
29
Pelaksanaan pengukuran dilakukan dengan cara duduk, punggung dan kepala rapat dengan tembok, kedua kaki diluruskan, kedua tangan memegang bola dirapatkan ke dada kemudian kedua lengan diluruskan bersamaan dengan bola didorongkan sejauh mungkin ke depan. Penilaian hasil diperoleh dengan cara mengukur jarak dari lepasnya bola sampai jatuhnya bola, pencatatan hasil diukur dengan meteran, setiap sampel diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali.
1. Tujuan tes : Untuk mengetahui power lengan masing-masing sampel. 2. Alat dan Fasilitas yang digunakan :
- Bola medicine yang beratnya 3 Kg. - Roll Meter.
- Tembok dan lantai yang rata. - Blangko penilaian dan alat tulis.
c. Tes kelentukan
Tes kelentukan tulang belakang yang dilakukan menggunakan alat Flexomeasure. Cara melakukan tes Petunjuk:
30
(2) Mitra mu, berada pada satu sisi, menempatkan angka kosong di ujung dari alat ukur pada matras atau lantai dan meluncurkan alat flexomeasure secara tegak lurus sampai pemandu penggaris menyentuh titik yang paling tinggi dari tulang belakangmu yang dilengkungkan. Pembacaan (kepada perempat paling dekat dari inci) diambil di alat jendela yang lebih rendah.
1. Untuk mengukur kelentukan tulang belakang. 2. Fasilitas dan alat yang digunakan
- Flexiometer. - Matras.
- Blangko penilaian dan alat tulis.
d. Tes Prestasi Lempar Lembing
Prestasi lempar lembing diukur dengan menggunakan tes lempar lembing gaya hop step. Pelaksanaan tes dimulai dari awalan kemudian lari secepat-cepatnya dan melakukan lemparan. Penilaian hasil diperoleh masing-masing sampel dengan cara mengukur hasil lemparan lembing di ukur tegak lurus. Hasil tes dicatat dalam satuan meter, setiap sampel diberi kesempatan melempar sebanyak tiga kali.
1. Tujuan tes : Untuk mengetahui prestasi lempar lembing masing-masing sampel dengan menggunakan tes lempar lembing gaya hop step.
31
- Lembing - Roll Meter.
- Blangko penilaian dan alat tulis.
F. Tempat Dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di lapangan olahraga SMA Negeri 1 Sumberejo.
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan 26 Februari sampai dengan 02 Maret 2013, dilapangan olahraga SMA Negeri 1 Sumberejo Tanggamus.
G. Metode Pengumpulan Data
32
mengalami uji coba berkali-kali, di revisi berkali-kali sehingga dikatakan sudah cukup baik.
H. Teknik Analisa Data
Setelah diperoleh dari dua kali pengetesan selanjutnya dapat ditentukan analisa statistik yang tepat pengolahannya. Adapun rumus yang digunakan : Rumus Korelasi Linier, menurut (Suharsimi, 2010:213), sebagai berikut :
r xy =
33
Tabel 1: Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r. Interval Koefisien
Setelah diketahui besar kecilnya r xy maka taraf signifikan dilihat dengan :
2
KP = Nilai Koefisien Detreminansi R = Koefisien Korelasi
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada uraian pembahasan permasalahan yang disampaikan di atas serta hasil pembahasan dari proses analisis data hasil penelitian, maka dapat ditarik suatu kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk cabang olahraga atletik khususnya nomor lempar lembing, Panjang lengan memiliki hubungan yang signifikan terhadap hasil lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara power lengan terhadap hasil lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara kelentukan tulang belakang terhadap hasil lempar lembing siswa putra Kelas XI SMA Negeri 1 Sumberejo.
48
B. Saran
Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan yang disebutkan di atas, timbul beberapa wawasan atau pandangan yang dikemukakan oleh peneliti yang berupa saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi para Guru Pendidikan Jasmani harus memperhatikan faktor biologis terutama panjang lengan yang mendukung peningkatan hasil belajar lempar lembing, sehingga bisa diteruskan untuk mencapai prestasi.
2. Bagi para Guru Pendidikan Jasmani dalam usaha meningkatkan hasil belajar lempar lembing perlu memberikan latihan yang menunjang peningkatan power lengan.
DAFTAR PUSTAKA
A Chu. 2000,Phisycal test, Jakarta: Akademik Pressindo.
Claude Bouchard. Jean Brunelle., dan Paul Godbout. (1980). ”Kwalitas Fisik dan Latihan”Masalah-masalah dalam Kedokteran Latihan Olahraga dan Coaching, Jakarta: Akademik Pressindo.
Harsono. 1988, Coching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coching, Tambak Kusuma, Jakarta.
Lampung Universitas. 2012. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Nurhasan. 2001, Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani, Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas, Jakarta.
Petrov Rajko.1987,Conditioning, Lausanne: Forum- Published by FILA.
Poerwadarminta. 1985, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakatra. Riduwan. 2005. Penelitian Pendidikan, Tarsiti, Bandung
Saputra.M.Yudha. 1996, Pembelajaran Teknik Dasar Atletik Untuk SLTA, Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas, Jakarta.
Saputra.M.Yudha. 2001, Pembelajaran Teknik Dasar Atletik Untuk SLTA, Direktorat Jenderal Olahraga Depdiknas, Jakarta.
Suharno. 1978, Ilmu Kepelatihan Olahraga, Rineka Cipta, Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 1992, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta. Suharsimi Arikunto. 1995, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Yogyakarta. Suparman, 1989. Anatomi Manusia, Alumni Bandung.
Syarifudin Aip. 1985, Olahraga untuk Pelatih dan Pembina, Yogyakarta.
Uram Paul. (1986). “The Complete Streching”. Ahli Bahasa Iskandar Z.A., dan Engkos Kosasih. Jakarta: Akademik Pressindo.