• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Etik Profesi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kode Etik Profesi Akuntansi"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

Kode Etik Profesi Akuntansi Indonesia

Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

1. Tanggung Jawab profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara. Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

3. Integritas

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.

(2)

4. Obyektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.

Anggota bekerja dalam berbagai kapasitas yang berbeda dan harus menunjukkan obyektivitas mereka dalam berbagai situasi. Anggota dalam praktek publik memberikan jasa atestasi, perpajakan, serta konsultasi manajemen. Anggota yang lain menyiapkan laporan keuangan sebagai seorang bawahan, melakukan jasa audit internal dan bekerja dalam kapasitas

keuangan dan manajemennya di industri, pendidikan, dan pemerintah. Mereka juga mendidik dan melatih orang orang yang ingin masuk kedalam profesi. Apapun jasa dan kapasitasnya, anggota harus melindungi integritas pekerjaannya dan memelihara obyektivitas.

5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir.

Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat

pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya. 6. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk

mengungkapkannya.

Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan.

Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban

kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

7. Perilaku Profesional

(3)

menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.

Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas.

Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan

 Log In  Sign Up

Pembahasan Sarbanes Oxley Act

(4)

Sarbanes Oxley

Act

Pemeriksaan

Akuntansi II

(5)

BAB II

PEMBAHASA

N

2.1

(6)

Sarbanes-Oxley Act

(SOA)

merupakan

sebuah

produk

hukum

(7)

(Undang-Undang) di

Amerika

Serikat (AS)

yang

mengatur

tentang

(8)

praktik

akuntansi

dan

keterbukaan

informasi,

termasuk tata

cara

(9)

data di

perusahaan

publik.

Namun di

Indonesia

baru

(10)

baru

menerapkan

aturan

tersebut.

2.2

SEJARAH

(11)

SARBANES -

OXLEY

Sarbanes-Oxley atau

kadang

disingkat SOx

atau SOA

(12)

hukum

federal

Amerika

Serikat

yang

(13)

Undang-undang ini

diprakarsai

oleh Senator

Paul Sarbanes

(Maryland)

dan

(14)

e Michael

Oxley (Ohio)

yang

disetujui oleh

Dewan

dengan suara

423-3 dan

(15)

dengan suara

99-0 serta

disahkan

menjadi

hukum oleh

Presiden

(16)

Undang-undang ini

dikeluarkan

sebagai

respons dari

Kongres

(17)

terhadap

berbagai

skandal

pada

beberapa

perusahaan

(18)

International,

Adelphia,

Peregrine

Systems,

WorldCom

(MCI), AOL

(19)

Systems,

Citigroup,

Computer

Associates

International,

CMS Energy,

Global

(20)

HealthSouth,

Quest

Communicati

on,

Safety-Kleen dan

Xerox, yang

juga

(21)

beberapa KAP

yang

termasuk

dalam “the

big five”

(22)

Andersen,

KPMG dan

PWC.

Skandal-skandal yang

menyebabka

n kerugian

(23)

dolar bagi

investor

karena

runtuhnya

harga saham

(24)

terpengaruh

ini

mengguncan

g

kepercayaan

masyarakat

terhadap

(25)

Semua

skandal ini

merupakan

contoh tragis

bagaimana

(26)

schemes)

berdampak

sangat buruk

terhadap

pasar,

stakeholders

dan para

(27)

Dengan

diterbitkanny

a

undang-undang ini,

ditambah

dengan

(28)

aturan

pelaksanaan

dari Securities

Exchange

Commision

(SEC) dan

(29)

bodies

lainnya,

diharapkan

akan

meningkatkan

standar

(30)
(31)

Sarbanes Oxley

Act

Pemeriksaan

Akuntansi II

2

(32)

dalam

pelaporan

keuangan,

memperkecil

kemungkinan

bagi

(33)

atau

organisasi

untuk

melakukan

dan

menyembunyi

kan fraud,

(34)

membuat

perhatian

pada

tingkat

sangat tinggi

terhadap

corporate

(35)

Perundang-undangan ini

menetapkan

suatu standar

baru dan

lebih baik

(36)

dan

manajemen

perusahaan

publik serta

kantor

akuntan

publik

(37)

tidak berlaku

bagi

perusahaan

tertutup. Akta

ini terdiri dari

11 bab atau

(38)

hal-hal mulai

dari

tanggung

jawab

tambahan

Dewan

(39)

hukuman

pidana.

Sarbox juga

menuntut

Securities and

Exchange

(40)

menerapkan

aturan

persyaratan

baru untuk

menaati

hukum ini.

Saat ini,

(41)

governance

dan

pengendalian

internal

bukan lagi

sesuatu yang

mewah lagi

(42)

hal ini telah

disyaratkan

oleh

undang-undang.

(43)

AKTIVITAS SOA

PADA

PERUSAHAAN

Dalam

Sarbanes

Oxley Act

diatur

(44)

akuntansi,

pengungkapa

n dan

pembaharua

n governance

yang

(45)

pengungkapa

n yang lebih

banyak

mengenai

informasi

keuangan,

keterangan

(46)

hasil-hasil yang

dicapai

manajemen,

kode etik

bagi pejabat

di bidang

keuangan,

(47)

kompensasi

eksekutif,

dan

pembentukan

komite audit

yang

(48)

diatur pula

mengenai

hal-hal

sebagai

berikut: a.

(49)

tanggung

jawab baru

kepada dewan

komisaris,

komite

(50)

manajemen.

b.

Mendirikan

the Public

Company

(51)

Oversight

Board,

sebuah

dewan yang

independen

dan bekerja

(52)

pelaku pasar

modal. c.

Penambahan

tanggung

(53)

SEC

(Securities

Exchange

Commision)

secara

signifikand.

(54)

-audit” yang

tidak boleh

diberikan oleh

KAP kepada

(55)

Memperbesar

hukuman

bagi

terjadinya

corporate

fraud

(56)

perusahaan)

e.

Mensyaratka

n adanya

aturan

(57)

cara

menghadapi

conflicts of

interest f.

(58)

persyaratan

pelaporan

yang baru

Dalam hal

pelaporan,

Sarbanes-Oxley Act

(59)

semua

perusahaan

publik untuk

membuat

suatu sistem

pelaporan

yang

(60)

an bagi

pegawai

atau pengadu

untuk

melaporkan

terjadinya

(61)

pelaporan ini

diselenggarak

an oleh

komite audit.

Perusahaan

dapat

(62)

pelaporan

hotlines

seperti A

CFE‟s

EthicsLine.

ACFE dapat

(63)

hotlines

pengaduan

yang akan

menerima

dan

(64)

memberikan

informasi

kepada

perusahaan

agar dapat

mengambil

(65)

hotlines ini

akan

mendorong

para pegawai

untuk

melaporkan

karena

(66)

merasa aman

dari tindakan

pembalasan

dari yang

dilaporkan,

dan inilah

elemen

(67)

kritis bagi

program

pencegahan

fraud yang

kuat.

(68)

Pemeriksaan

Akuntansi II

3

2.4

(69)

Secara umum

SOX‟s Act

terdiri dari

tiga bagian

penting yang

harus

(70)

manajemen

perusahaan

publik, yaitu:

Seksi 404,

(71)

dilaksanakan

oleh

perusahaan-perusahaan

publik di AS

sejak

(72)

tersebut, Juli

2002, namun

yang menjadi

penekanan

adalah seksi

302 dan seksi

404. Seksi

(73)

peraturan

yang

mewajibkan

manajemen

untuk menilai

internal

(74)

dilaksanakan

atas laporan

keuangannya

serta

pengesahan

dari auditor

(75)

berisi

peraturan

yang

mewajibkan

manajemen

perusahaan

secara

(76)

untuk

melaporkan

segala

sesuatu

menyangkut

informasi

(77)

tunduk

kepada

peraturan

bursa saham,

serta

(78)

laporan

keuangan

dan hasil

operasi

perusahaan.

SOX‟s act

(79)

peraturan

yang hampir

sama dengan

seksi 906,

tetapi seksi

302 berisi

(80)

pengungkapa

n yang

berhubungan

dengan

pengungkap

an internal

(81)

serta internal

kontrol dan

penipuan/kec

urangan.

Berikut ini

dijelaskan

beberapa

(82)

n) dari

Sarbanes-Oxley Act

yang perlu

mendapat

perhatian.

(83)

Seksi 101

Seksi 101 SOX

mengatur

tentang

pembentukan

dan

(84)

e provisions”

dari Public

Company

Accounting

Oversight

Board

(85)

memiliki 5

anggota yang

menguasai

keuangan

(financially-literate),

(86)

tahun. Dua

anggota dari

PCAOB harus

CPA

(Certified

Public

(87)

anggotanya

tidak harus

dan dapat

bukan CPA.

B.

(88)

Seksi 102

SOX

mengatur

tentang

pendaftaran

atau

(89)

PCAOB.

Kantor

akuntan

publik

(90)

publik harus

terdaftar

dalam audit

perusahaan

publik harus

terdaftar

pada PCAOB.

(91)

Seksi 103

Seksi 103 SOX

mengatur

tentang

auditing,

(92)

aturan,

aturan dan

standar

indenpenden

si. PCAOB

akan

(93)

auditing dan

standar

atestasi yang

berkaitan,

standar

pengendalian

mutu, dan

(94)

yang

digunakan

kantor

akuntan

publik dalam

penyusunan

dan

(95)

laporan audit

dari emiten

(issuers)

sebagaimana

yang

(96)

Sarbones-Oxley Act

(SOX) dan

peraturan

SEC. PCAOB

akan

(97)

standar

auditing suatu

persyaratan

bahwa kantor

akuntan

publik harus

menyusun

(98)

memelihara

kertas kerja

untuk

periode

(99)

Seksi 104

Seksi 104

SOX

mengatur

tentang

inspeksi

kantor

(100)

publik.

Inspeksi

pengendalia

n mutu

tahunan

harus

dilakukan

(101)

untuk kantor

akuntan

publik yang

melakukan

audit lebih

dari 100

(102)

akuntan

publik yang

lain harus

diinspeksi

paling sedikit

3 tahun

sekali.

(103)

khusus dapat

dilakukan

berdasarkan

permintaan

SEC atau

PCAOB.

(104)

 Press  Blog  Stories

 We're hiring engineers!  Help

 Terms  Privacy  Copyright

Referensi

Dokumen terkait

Istimewa Kaki” Baru Smua Mesin Kering Interior Ori Pajak Telat.. Raya

Ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan enam kategori strategi tersebut: (1) kecenderungan penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda; (2) jurusan Non-Inggris

Teori – teori tersebut mencakup hal – hal yang mendukung dan menjadi dasar rujukan dalam tugas akhir terkait mengenai kolesterol secara umum serta pengaruh

Sumber: IRRI Rice Knowledge Bank Disadur oleh: MSyam – Juni 2007 Informasi lebih lanjut

Awalnya, Wolpe memindahkan kucing yang takut pada bel dan lingkungan yang pernah ditempati kucing ketika ketakutan pada bel itu terbentuk, ke sebuah sangkar yang sangat berbeda dari

Tingkat keamanan WLAN pada Dinas XYZ maka untuk hasil dari audit sendiri didapatkan bahwa dari 56 checklist yang disediakan Wireless Security Checklist oleh Rao

Bela negara adalah tekad, sikap, dan tindakan menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara

Karena rumah adat seperti ini sudah banyak yang punah, beberapa wanita dari suku tertentu tidak dipingit di loteng lagi, tapi dalam rumah biasa.”.. “Oh,