IKLAN DAN BRAND AWARENESS KHALAYAK
( Studi Korelasional Iklan “ Mie Gelas “ Versi Luna Maya Di Televisi Terhadap Brand Awareness Khalayak di SMA Negri 13 Medan )
SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Disusun Oleh
EKA DIAN MAYRANDA 080922070
ILMU KOMUNIKASI
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul Iklan dan Brand Awareness ( Studi Korelasional Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ di televisi terhadap Brand Awareness Khalayak di SMA Negeri 13 Medan ). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesadaran dalam mengingat suatu merek ( Brand Awareness ).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Korelasional, yang bertujuan untuk meneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar SMA Negeri 13 Medan kelas 1 dan kelas 2 yang melihat Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ sebanyak 480 orang. Dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 % dengan tingkat kepercayaan 90 %. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini setelah memakai Rumus Taro Yamane adalah 83 orang. Variabel X dalam penelitian ini adalah Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ dan variabel Y adalah Brand Awareness ( Kesadaran dalam mengingat suatu merek ) Khalayak.
Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian lapangan untuk memperoleh data dari kuesioner serta penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku – buku serta sumber yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal dengan menggunakan piranti lunak SPSS 16.0.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada umumnya responden mendapat banyak informasi tentang cara mengingat suatu merek. Sebahagian besar responden cukup mampu bahwa cara mengingat suatu merek itu dilihat dari bintang atau model yang dipakai oleh iklan produk tersebut agar mudah dipasarkan oleh khalayak.
Untuk menguji hipotesis menggunakan Metode Korelasional Rank Spearmen. Dan berdasarkan analisa data diketahui bahwa Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ terhadap Brand Awareness khalayak sebesar rs = 0.526, berarti
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah Puji dan Syukur penulis ucapkan pada sang khalik Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, serta tidak lupa Shalawat beserta salam kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Adapun judul skripsi ini adalah IKLAN DAN BRAND AWARENESS ( Studi Korelasional Iklan “ Mie Gelas versi Luna Maya Di Televisi Terhadap Brand Awareness Khalayak Di SMA Negeri 13 Medan ) Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari segi penyampain isi, maupun pembahasan masalah. Untuk itu penulis mengharapkan kritik yang bersifat membangun untuk kesempurnaan skripsi ini.
Dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak dukungan, bantuan, bimbingan dan motivasi dari banyak pihak. Ucapan terima kasih yang terdalam penulis persembahkan kepada PAPA dan MAMA , Andi Zulkarnain, ST dan Ernawati Usman, S.Sos yang telah banyak memberikan dukungan moril, materil dan doanya. Juga kepada Adik – adik saya yang selalu ada dan siap membantu baik waktu dan tenaga, KIKI, RIRIN, Dan Fadlan.
Tidak lupa pula pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
2. Bapak Drs. Amir Purba, MA selaku ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Humaizi, MA, selaku Pembantu Dekan I.
4. Bapak Prof. Dr. Suwardi Lubis, M.Si selaku dosen pembimbing pembimbing penulis yang telah banyak membant, meluangkan waktu, memberikan masukan dan saran sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Ibu Dra. Dewi Kurniawati selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi.
6. Ibu Emilia Ramadhani S.Sos, selaku dosen wali.
7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen dan staf Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu di dalam perkuliahan.
8. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 13 Medan , beserta para siswa dan siswi yang telah mengisi kuesioner.
9. Sahabat tersayang dan seperjuangan, Andini Nur Bahri , terima kasih atas waktu, canda tawa dan bantuannya untuk membantu mengerjakan skripsi ini.
11.Kakanda Awaluddin, terima kasih atas bantuan dan dukungannya . 12.Untuk Kakak Ito ats bantuan SPSS nya…….
13..Sahabat-sahabat kantor di RSUD Dr. Pirngadi Medan yang selalu memberi dukungan dan doa dan selalu membantu untuk pekerjaan disaat saya permisi untuk mengerjakan skripsi.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 5
1.2 Perumusan Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 6
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 6
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 7
1.5. Kerangka Teori ... 7
1.6 Kerangka Konsep ... 14
1.7. Model Teoritis... 16
1.8. Operasional Variabel ... 17
1.9. Hipotesa ... 18
BAB II LANDASAN TEORI ... 19
II.1. Pengertian Komunikasi. ... 19
II.2. Pengertian Komunikasi Massa ... 21
II.4. PERIKLANAN ... 25
II.4.1 Sejarah Periklanan ... 25
II.4.2. Pengertian Iklan ... 27
II.4.3. Jenis Iklan ... 28
II.4.4. Fungsi Periklanan ... 30
II.5. Televisi ... 32
II.6. Brand Awareness ... 35
II.7. Model Yang Digunakan Dalam Penelitian... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38
III.1 Sejarah Singkat Tentang SMA Negeri 13 Medan... 38
III.2. Visi dan Misi SMA Negeri 13 Medan ... 39
III. 3. Struktur Organisasi Sekolah ... 40
III.4. Uraian Tugas ... 42
III.5. Populasi Dan Sampel ... 46
III.5.1. Populasi ... 46
III.5.2. Sample... 47
III.6. Teknik Penarikan Sampel ... 48
II. 7. Teknik Pengumpulan Data ... 48
III.8. Teknik Analisis Data... 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 50
IV.1. Analisis Tabel Tunggal ... 50
IV.1.1. Analisa Data Karakteristik Responden ... 50
IV.1.3. Brand Awarenes (Kesadaran Suatu Merek) khalayak ... 62
IV.2. Uji Hipotesa ... 67
IV.3. Pembahasan ... 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 75
V.1. Kesimpulan ... 75
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Usia ... Tabel IV.2 Jenis Kelamin ... Tabel IV.3. Sering Menontn Mie Gelas Versi Luna Maya ... Tabel IV. 4 Frekwensi menontotn iklan mie gelas versi “ Luna Maya” dalam
seminggu ... Tabel IV.5 Waktu penayangan iklan mie gelas versi " Luna Maya " sering
ditayangkan di televise ... Tabel IV.6 waktu penanyangan iklan mie gelas versi " Luna Maya yang disukai Tabel IV.7 bahasa yang dipergunakan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya”
menarik ... Tabel IV.8 Bahasa yang dipergunakan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya " Tabel IV.9 model iklan mie gelas versi " Luna Maya " ... Tabel IV. 10 iklan mie gelas yang dibintagi Luna Maya akan membuat iklan
tersebut lebih diingat oleh khalayak ... Tabel IV.11 kejelasan isi pesan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya "... Tabel IV.12Memahami isi pesan yang disampaikan dalam iklan mie gelas versi "
Luna maya "... Tabel IV. 13 Pengaruh untuk membeli setelah memahami pesan yang disampaikan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya " ... Tabel IV. 14 Kehadiran iklan di televise ... Tabel IV.15 Kewajaran iklan di antara acara di televise ...
Tabel IV. 16 Kehadiran iklan pada saat menonton televise ... Tabel IV.17 Pengaruh Terhadap Daya Tarik Pemunculan Iklan Merek Produk
Terkenal ... Tabel IV.18 Kemampuan mengingat merek mie gelas versi " Luna Maya " dengan
melihat kehadirannya di televise ... Tabel IV. 19 Tata artistic dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya menarik... Tabel IV.20 Iklan melihat merek produk mie gelas versi " Luna Maya " di toko /
supermarket, ingat bahwa produk tersebut ada / pernah diiklankan di televise ... Tabel IV.21 Kemampuan mengingat bagaimana slogan dari iklan mie gelas versi
" Luna Maya " tersebut ... Tabel IV.22. Hasil Uji Korelasi Spearmen Menggunakan Piranti Lunak SPSS
Versi 16.0 Iklan Mie Gelas Versi “ Luna Maya “ Dan Brand Awareness Khalayak Correlations ...
63
64
65 65
66
67
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus Komunikasi ... 8 Gambar2. Model Teoritis ... 16 Gambar 3. Teori S – O – R ... 36 Gambar 4. Struktur Organisasipembagian Tugas Dan Mekanisme Kerja
ABSTRAKSI
Penelitian ini berjudul Iklan dan Brand Awareness ( Studi Korelasional Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ di televisi terhadap Brand Awareness Khalayak di SMA Negeri 13 Medan ). Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesadaran dalam mengingat suatu merek ( Brand Awareness ).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Korelasional, yang bertujuan untuk meneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelajar SMA Negeri 13 Medan kelas 1 dan kelas 2 yang melihat Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ sebanyak 480 orang. Dalam penelitian ini menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 % dengan tingkat kepercayaan 90 %. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini setelah memakai Rumus Taro Yamane adalah 83 orang. Variabel X dalam penelitian ini adalah Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ dan variabel Y adalah Brand Awareness ( Kesadaran dalam mengingat suatu merek ) Khalayak.
Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian lapangan untuk memperoleh data dari kuesioner serta penelitian kepustakaan, dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari buku – buku serta sumber yang relevan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tabel tunggal dengan menggunakan piranti lunak SPSS 16.0.
Hasil penelitian diperoleh bahwa pada umumnya responden mendapat banyak informasi tentang cara mengingat suatu merek. Sebahagian besar responden cukup mampu bahwa cara mengingat suatu merek itu dilihat dari bintang atau model yang dipakai oleh iklan produk tersebut agar mudah dipasarkan oleh khalayak.
Untuk menguji hipotesis menggunakan Metode Korelasional Rank Spearmen. Dan berdasarkan analisa data diketahui bahwa Iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “ terhadap Brand Awareness khalayak sebesar rs = 0.526, berarti
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, terjadi perubahan – perubahan yang begitu cepat di bidang ekonomi, social, budaya. Hal ini dengan sendirinya membawa perubahan pada kebutuhan dan kepentingan manusia sebagai konsumen yang semakin kompleks, sehingga membawa dampak pada pada usaha dan pola pemasaran suatu produk. Oleh karena itu, produsen harus merubah dan menyesuaikan strategi dan pola pemasaran produknya sesuai dengan situasi, kondisi dan tuntunan konsumen pada saat ini. Hal ini jelas terlihat pada konsep pemasaran yang semula hanya berorientasi pada produk dan penjualan ( product consept and sales concept ), kini berkembang dengan tujuan memberi kepuasaan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen ( consumer oriented ). Dalam upaya pencapaian tujuan tersebut maka kegiatan pemasaran tidak dapat diletakkan lagi, yang didalamnya terkandung unsur – unsur marketing mix ( bauran pemasaran ) yang terdiri dari product, price, place, dan promotion.
Pemasaran harus dibarengi dengan kegiatan promosi. Promosi merupakan sarana komunikasi yang menghubungan produsen dengan konsumen. Melalui promosi konsumen menyadari adanya suatu produk ( product ) dengan harga tertentu
dibangkitkan oleh berbagai stimulus dengan menanamkan citra, mulai dari citra merek produk ( brand image ), citra perusahaan ( corporate image ). Dengan tujuan untuk mempengaruhi khalauak agar menerima informasi dan kemudian membeli produk yang dipromosikan.
Iklan dapat disebut sebgai bagian ujung tombak pemasaran. Iklan adalah segala bnetuk pesan tentang suatu produk / jasa yang disampaikan oleh media massa dan ditujukan kepada sebahagian / seluruh masyrakat. Pesan dalam hal ini diartikan sebagai hal – hal yang diterjemahkan baik dalam wujud gambar, rangkaian kata – kata maupun warna dengan tujuan membangkitkan kesadaran dan kebutuhan konsumen akan suatu produk serta menanamkan citra ke dalam bentuk konsumen.
Bintang Iklan ( Model ) juga ternyata mempunyai kekuatan untuk mengiring penampilan iklan melalui media massa terutama media elektronik (radio dan televisi ).
Hampir rata – rata iklan radio dan televisi khususnya memiliku bintang iklan ( model ) tersendiri. Sebenarnya seberapa besar pengaruh bintang iklan ( model ) dalam pembuatan suatu iklan ? Hampir sebahagian besar iklan menggunakan bintang iklan
Dapat dkatakan bahwa keberhasilan kegiatan yang di promosikan yang pertama adalah tersebarnya informasi ( iklan ) yang ditopang oleh kualitas dan kuuantitas pennanyangan iklan media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah. Hal ini tidak terlepas dari spesifikasi masing – masing media.Masing – masing media mempunyai kelebihan dan kelemahan, serta mempunyai segmen pasar yang berbeda terhadap konsumennya. Peneliti memilih iklan sebagai focus penelitian karena belanja iklan yang paling besar adalah di televisi. Selain itu dampak atau pengaruh yang paling kuat adalah ditimbulkan oleh televisi yang tidak hanya mengeluarkan suara tetapi juga visualisasi gambar. Perpaduan suara dan gambar yang dimunculkan pada televisi membuat televisi lebih memberikan dampak yang lebih kuat bagi pemirsanya. Untuk mempersempit ruang lingkup penelitian tentang iklan dalam merangsang sadar kenal dalam suatu merek ( Brand Awareness ) khalayak, peneliti mengambil iklan “ Mie Gelas “ versi Luna Maya dan siswa – siswi kelas 1 dan kelas 2 yang bersekolah di SMA negri 13 Medan sebagai objek penelitian.
merek ), sedangkan orang lai mampu menerangkan bagian – bagian mana saja yang menarik perhatian konsumen dari iklan produk tanpa ada menyebutkan nama merek produk tersebut.
Dari illustrasi diatas, dapat ditegaskan bahwa kerangka berfikir dan tingkat kemampuan manusia berbeda – beda dalam menstimuli pesan ( iklan ). Jika hal itu dikaji berdasarkan ilmu psikologi ada 3 tingkat dlam kerangka berfikir manusia :
1. Tingkat kognitif 2. Tingkat afektif 3. Tingkat behavioral
Pada tingkat kognitif, perubahan cara berfikir manusia melewati tahap – tahap perhatian ( attention ), kesadaran ( awareness ), pemahaman ( comprehension ) dan keyakinan ( beliefs ). Dan keberhasilan dalam suatu iklan pertama kali diukur dengan pernyataan tingkat sadar kenal dalam suatu merek ( brand awareness ) yang merupakan hasil proses pemikiran pada tingkat kognitif dari daya piker manusia.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dimana pun iklan ditempatkan, tujuan utamanya adalah membangkitkan tingkat sadar kenal terhadap suatu merek
( Brand awareness ) khalayaknya. Melalui media televisi, keefektifan terhadap sadar kenal khalayak tentang merek dari produk yang diiklankan erat kaitannya dengan bintang iklan ( model ) yang akan dimunculkan di dalam televisi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan dari penelitian ini, yakni :
“ Bagaimanakah hubungan iklan “ mie gelas “ versi Luna Maya yang ditayangkan di televisi terhadap tingkat kesadaran kenal dalam suatu merek ( Brand Awareness ) khalayak pada siswa – siswi SMA Negri 13 Medan ? “
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghidari salah pengertian dan memperjelas masalah yang akan dibahas dalam penelitian, maka peneliti merasa perlu melakukan pembatasan masalah
Masalah dalam penelitian ini terbatas pada :
2. Penelitian hanya terbatas pada brand awareness khalayak.
3. Objek penelitian adalah siswa – siswi kelas 1 dan kelas 2 yang mengetahui produk “ Mie Gelas “ versi Luna Maya tersebut di SMA Negri 13 Medan. 4. Penelitian ini dilakukan bulan April – Mei 2010.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peranan Bintang Iklan ( model ) dalam pembetukan suatu iklan.
2. Untuk mengetahui korelasi antara Iklan “ Mie Gelas “ versi Luna Maya dengan brand awareness khalayak ( sadar kenal terhadap suatu merek )
1.4.2 Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti mengenai periklanan sebagai salah satu bidang Ilmu Komunikasi. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapata memperluas ruang
lingkup penelitian dalam bidang Ilmu Komunikasi, khususnya periklanan. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para
1.5. Kerangka Teori
Menurut Nawawi ( 1995 : 40 ) suatu penelitian memerlukan kejelasan titik tolak landasan berfikir dalam memecahkan masalahnya. Untuk itu disusun kerangka teori yang memuat pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot.
Sedangkan menurut Jalaluddin Rahmat ( 1991 : 6 ), teori adalah sekumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan dalil yang saling terkait yang menghadirkan suatu pandangan sistematis tentang gejala dengan menetapkan hubungan diantara beberapa variabel, dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
Menurut Hadari Nawawi ( 1995 ), kerangka teori yang memuat pokok – pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disorot. Untuk selanjutnya keranka teori “ ini akan berfungsi sebagai pendudkung guna menganalisa variabel – variabel yang akan diteliti.
Teori – teori yang dianggap relevan adalah : Komunikasi massa dan komunikasi pemasaran, periklanan, televisi, brand awareness, teori S – O- R.
Organism
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
Stimulus
Response
(Perubahan sikap)
Dalam istilah komunikasi dalam bahasa inggris adalah Communicatio berasal dari kata latin “ Communicatio “ dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama maknanya.
which channel, to whom and what effect”. Maka proses komunikasi mengadung unsur – unsur yaitu source
( komunikator ), pesan ( massange ), channel ( saluran / media ), receiver ( penerima pesan ), effect ( efek ) .
Komunikator ini dilakukan dengan menggunakan media massa disebut komunikasi massa. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan pada khalayak yang tersebar, heterogen dan melalui media massa cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dengan sesama
( Jalaluddin Rahmat, 1991 ).
Mengenai periklanan, iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media ditujuhkan sebahagian / seluruh masyarakat. Sedangkan, periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan. Definisi iklan menurut AMA
( American Marketing Association ) adalah “ setiap bentuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide – ide, gagasan dan layanan yang bersifat non personal atau tanggungan sponsor.
Iklan merupakan proses komunikasi yang mempunyai kekuatan yang sangat penting, alat pemasaran yang membantu untuk menjual barang, memberikan pelayanan serta gagasan atau ide – ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informatif persuasif.
( αlo Liliweri 1997 : 2 ) Iklan adalah sarana komunikasi penting tidak bisa dihindarkan dalam negara yang menganut sistem ekonomi yang berorientasi pasar.
Tugas iklan menyampaikan informasi tentang produk atau jasa sekaligus menawarkan kepada konsumen. Iklan bahkan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat menurut ukuran dunia modern.
Ada beberapa manfaat iklan bagi pembangunan masyarakat dan ekonomi antara lain :
b. Iklan membantu produsen untuk menimbulkan kepercayaan bagi konsumennya.
c. Iklan membuat orang kenal, ingat dan percaya terhadap suatu merek / produk.
Televisi berasal dari kata yunani tele dan visi. Tele yang berarti jauh dan visi yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa dengan gambar dan suara yang diproduksikan disuatu tempat ( studio televisi ) dan dapat dilihat dari tempat lain melalui sebuah perangkat penerima ( televisi set ).
Televisi dirintis oleh para ahli sejak awal abad 19 dan berkembang dengan pusat pada akhir abad 20. Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi elektronika, yang banyak mendukung perkembangan dunia pertelevisian itu sendiri. Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media audiovisual dengan ciri dan sifatnya yang khas. Ciri dan sifatnya inilah yang membedakan dengan media massa yang telah ada sebelummnya, yaitu media massa cetak ( surat kabar, majalah ) dan media massa elektonika ( film, radio ).
Masing – masing media baik cetak maupun elektronika mempunyai kelebihan dan kelemahan ( Kasali, 1995 ).
Adapun kelebihan dari televisi yaitu : 1. Efesiensi biaya.
2. Dampak yang kuat. 3. Pengaruh yang kuat
Sedangkan kelemahan dari televisi yaitu : 1. Biaya yang besar.
2. Khalayak yang tidak selektif. 3. kesulitan teknis.
Mengenai brand awareness, αio Liliweri mengemukkan bahwa segala iklan yang diciptakan bertujuan untuk menarik minat dan perhatian manusia, yang mana tahap awalnya adalah menyadari kehadiran yang ditawarkan lewat iklan tersebut. Umumnya keberhasilan suatu iklan pertama sekali diukur dari pertayaan tingkat kesadaran dalan suatu merek dalam sebuah iklan ( brand awareness ) yang sekaligus merupakan tujuan dari periklanan.
dengan mulainya individu menyadari kehadiran suatu produk tetapi belum menyerap cukup banyak informasi mengenai suatu produk.
Dari uraian – uraian diatas maka teori yang menedekati permaalahan penelitian ini adalah Teori S – O – R ( Stimulus – Organism – Response ). Teori ini mengemukkan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai reaksi yang terjadi. Dengan kata lain, Menurut Effendy efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S – O – R yang merupakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan kesesuain antara pesan dan reaksi komunikan ( Effendy, 1993 : 254 ).
Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi, unsur – unsur dalam model ini adalah :
1. Pesan ( Stimulus, S )
2. Komunikan ( Organism, O ) 3. Respon ( Respond, R ).
Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu ikatan yang erat antara pesan – pesan media atau reaksi audiens.
1.6 Kerangka Konsep
Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggerakkan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dan dapat menghantarkan penelitian pada rumusan hipotesis.
Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam memguraikan rumusan hipotesis yamg merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diuji kebenarannya.Sedankan menurut Nawawi ( 1995 ) kerangka konsep merupakan definisi yang dipakai untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena sosial. Merumuskan kerangka konsep sebgai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai.
Berdasarkan kerangka konsep yang telah diuraikan sebelumnya, kerangka konsep yang dapat dikemukakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
A. Independen Variabel ( Variabel bebas )
yang ada gilirannya gejala atau faktor yang kedua itu disebut variabel terikat. Tanpa variabel ini maka variabel berubah sehingga akan muncul menjadi variabel terikat yang berbeda tau yang lain atau bahkan sama sekali tidak ada atau tidak muncul. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Iklan “ Mie Gelas “ versi Luna Maya dan diwakili notasi x.
B. Dependent Variabel ( Variabbel Terikat )
Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang ada muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas. Ada atau munculnya variabel ini adalah karena adanya variabel bebas dan bukan karena adanya variabel yang lain
( Nawawi, 1995 ). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kesadaran kenal suatu merek ( Brand Awareness ) yang diwakili notasi y
C. Intervening Variabel ( variabel antara )
1.7. Model Teoritis
Variabel – variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk suatu model teoritis sebagai berikut :
Variabel Terikat ( Y ) Brand Awareness ( sadar kenal suatu
merek) Variabel Bebas ( X )
Iklan “ Mie Gelas “ versi Luna Maya
Karakteristik Responden
1.8. Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel bebas ( x )
Iklan “ Mie Gelas “ versi Luna Maya
1. Frekuansi menonton 2. Waktu penanyangan 3. Frekwensi penanyangan 4. Daya tarik pesan
5. Bintang Iklan 6. Kejelasan isi pesan
2. Variabel terikat ( y )
Brand Awareness ( sadar kenal suatu merek )
Tahapan dalam mencapai tingkat kesadaran dalam suatu merek.
a. Perhatian khalayak.
b. Kemampuan mengingat merek produk. c. Kemampuan mengingat iklan
d. Kemampuan mengidentifikasi iklan
3. Variabel Antara ( z ) Karakteristik responden
1. Jenis Kelamin
1.9. Hipotesa
Menurut Jallaludin Rakhmat( 1991 : 14 ) hipotesa dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai penelitian tersebut mengumpulkan data. Karenanya hipotesa adalah pernyataan sementara hal – hal yang oleh peneliti ingin didukung atau ditolak.
Berdasarkan konsep dan teori sebagai mana yang telah peneliti kemukkan diatas maka peneliti akan coba mengenukkan hipotesa penelitian yakni :
Ho = Tidak terdapat hubungan iklan “ Mie Gelas “ versi Luna Maya terhadap brand awareness khalayak di SMA Negri 13 Medan.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Pengertian Komunikasi.
Manusia merupakan makhluk hidup yang bermasyarakat. Semakin besar suatu masyarakat berarti semakin banyak masalah yang akan timbul akibat dari perbedaan – perbedaan dalam pikiran, perasaan, kebutuhan, keinginan, sifat, tabiat, perspektif dan kepercayaan antara individu dengan individu yang lain. Karena itu manusia harus berinteraksi sehingga terjadilah pengukapan pikiran dan perasaan dalam bentuk percakapan. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Secara etimologis, istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin “ communicatio “. Istilah ini bersumber dari perkataan “ communis “ yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama makna atau sama arti ( Effendi, 1999 : 9 ). Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan.
Dalam proses komunikasi, paling sedikit terdapat tiga unsur pokok yaitu komunikator, pesan dan komunikan ( Effendy, 1999 : 11 ). Proses komunikasi pada dasarnya menjadi dua tahap :
1. Proses komunikasi secara sekunder, yaitu merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator dalam hal ini menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh dan berjumlah banyak.
2. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerterjemahkan pikiran dan perasaan komunikator kepada komunikannya.
Dalam kehidupan sehari – hari kita selalu berkomunikasi denga tujuan tertentu. Pada dasarnya, komunikasi bertujuan untuk :
II.2. Pengertian Komunikasi Massa
Para ahli komunikasi berpenndapat bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa ialah komunikasi melalui media massa modern. Dan media massa ini adalah surat kabar, film, radio, dan televisi ( Effendi, 1999 : 20 ). Jadi yang diartikan dengan komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak oleh si penyampai pesan.
Definisi komunikasi massa ( Effendi, 1992 : 20 – 24 ) yaitu :
1. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi. Ini berarti bahwa khalayaknya itu besar dan pada umunya agak sukar untuk didefinisikan.
2. Komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar – pemancar yang audio dan visual. Komunikasi massa barangkali akan lebih mudah dan lebih logis bila didefiniskan mmenurut bentuknya : teevisi, radio, surat kabar, majalah, film, buku, dan pita.
Jadi media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikan berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Sedangkan media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari umumnya adalah surat kabar, radiio, televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi, rekreasi. Keuntungan komunikasi dengan menggunakan media massa ialah, bahwa media massa menimbulkan keserempakan ( simultaneity ) artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif amat artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlahnya relatif aman banyak saat yang sama secara bersama – sama ( Effendy, 1992 : 10 ).
1. Komunikasi berlangsung satu arah. Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada komunikator. Dengan kata lain perkataan, komunikator tidak mengetahui tanggapan para pembacanya ? komunikan terhadap pesan yang disiarkan. “ Tidak mengetahui “ dalam hal ini maksudnya ialah tidak mengetahui pada waktu proses komunikasi itu berlangsung.
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa sebagai saluran kkomunikasi massa merupakan llembaga yakni suatu instasi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga. Sebagai konsekuensi dari sifat komunikator yang melembaga itu, perananannya dalam proses komunikasi ditunjang oleh orang lain.
3. Pesan pada komunikasi massa bersifat umum. Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum.
4. Media komunikasi massa menimbulkan keseremakan. 5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen.
Karena fokus pesan, maka efek haruslah berkkaitan dengan pesan yang disampaikan oleh media massa. Berikut ini adalah perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa
( Rakhmat, 1993 : 219 ) yaitu :
1. Efek Kognitif : adalah terjadi bila ada perubahan apa yang diketahui, dipahami, dan dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan, atau informasi.
2. Efek Afektif adalah : timbul apabila ada perubahan pada apa yang dirahasiakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai.
3. Efek Konatif ( Behavioral ) adalah merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola – pola tindakan, keinginan, atau kebiasaan berprilaku.
II.3. Komunikasi Pemasaran
Kekuatan yang menghubungan sebbuahh organisasi dengan pelanggannya adalah kekuataan pemasaran. Pemasaran menurut Philip Kotler adalah suatu proses sosial dimana indiovidu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan individu dan kelompok lain.
Fungsi pemasaran sangat penting bbagi keseluruhan tugas untuk melayani dan mempertahankan pelanggan. Dan gagasan yang nampaknya sederhana ini telahh berkembang sedemikian luas dari barang – barang konsumen, ke jasa, pendidikan. Sejalan dengan berkembangnya gagasan mengenai pelanggan berkembang juga gagasan mmengenai merek. Faktor kunci dalam proses pemasaran dalam pengembangan ini adalah periklanan. Atau lebih tepat lagi, komunikasi pemasaran secara umum.
II.4. PERIKLANAN II.4.1 Sejarah Periklanan
Iklan berasal dari bahasa arab “ iqlama “ yang dalam bahasa indonesiannya artinya pemberitahuan, sementara kata “ advertensi “ berasal dari kata bahasa inggris “ advertising “ atau bahasa Belanda “ Advertentie “. Sedangkan reklame berasal dari bahasa Perancis “ Re – klame “ yang berarti berulang – ulang. Sebenarnya semua istilah diatas mempunyai pengertian yang sama yaitu memberi informasi tentang suatu barang / jasa kepada khalayak.
Iklan muncul sejak tahun 3000 tahun SM dan sudah dikenal dalam peradaban bangsa – bangsa Mesopotamia dan Babilonia. Pada Zaman Mesopotamia, para pedagang menyewa perahu – perahu dan mengutus pedagang keliling untuk mengatar hasil produksi rumah tangganya kepada para konsumen yang membutuhkan. Sistem pengedarannya masih door to door. Sistem tersebut masih bertahan sampai dengan sekarang. Pendapat lain mengatakan ilan berasal dari zaman Romawi kuno pada tahun 600 SM oleh Thales, seorang piawai dalam ilmu politik, matematika dan astronomi mengadu nasib sebagai ahli tujuan untuk meramal terjadinya gerhana matahari. Ramalan yang dihubungankan dijuluki Town Cries. Dimana ia berseru berulang – ulang di muka keramaian. Town Cries juga digunakan para pedagang untuk memeriahkan barang dagangan dan mendapatkan upah. Mereka inilah yang dianggap sebagai cikal bakal dunia iklan.
iklan di cetak muncul di Amerika oleh Benyamin Franklin. Menjelang akhir abad ke – 18, iklan dicetak mulai merambah ke seluruh penjuru dunia termasuk di Indonesia. Iklan cetak yang muncul di Indonesia bernama “ Hindia Belanda “ pada tahun 1774 adalah surat kabar Vendu Nieuws, koran terbitan pemerintah belanda yang cukup rammai dengan iklan – iklan tentang penawaran barang milik VOC, iklan pribadi, dan pengumuman pemerintah. Iklan di indonesia yang dibuat modern pada zaman setelah kemerdekaan yaitu pada tahun 1960 – an yaitu iklan yang dikeluarkan oleh PT Unilever.
II.4.2. Pengertian Iklan
Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media kepada sebagian / seluruh masyarakat. Sedangkan periklanan adalah keseluruhan proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan.
Menurut Wright bahwa iklan adalah merupakan suatu proses yang mempunyai kekuataan yang sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan serta gagasan atau ide – ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.
Pengertian seperti ini menerangkan bahwa kegiatan periklanan mengadung unsur penyewaan ruang dan waktu dari sudut media massa karena ruang dan waktu memang dipergunakan oleh pengiklanan untuk menyebarkan informasi. Penyebaran informasi melalui media itulah yang membawa sifat iklan yang non personal atau tidak bertatap muka.
Definisi iklan menurut AMA ( American Marketing Association ), bahwa iklan adalah setiap bnetuk pembayaran terhadap suatu proses penyampaian dan perkenalan ide – ide, gagasan dan layanan yang bersifat non personal atas tanggungan sponsor tertentu.
Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
II.4.3. Jenis Iklan
atas penjualan barang produksinya. Umumnya iklan layanan masyarakat bertujuan memberikan informasi dan penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelaynan dengan mengajak masyarakat untuk berpatisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang akan disampaikan.
Pembagian iklan secata umum ( Liliweri, 1997 : 33 ) a. Iklan tanggung jawab sosial
Adalah iklan yang ertujuan untuk menyebarkan pesan – pesan yang bersifat informatif, penerangan, pendidikan agar menbentuk sikap warga masyarakat sehingga mereka bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan kemasyarakatan tertentu. Sedangkan iklan penggambaran sosial adalah iklan yang pesan – pesannya jelas memberikan gambaran tentang peristiwa kejadian.
b. Iklan bantahan
Adalah iklan yang diajukan melalui media massa untuk membantah dan memperbaiki citra suatu produk yang namanya sudah tercemar di kalangan masyarakat akibat suatu informasi yang tidak benar.
c. Iklan pembelaan
d. Iklan Perbaikan / ralat
Adalah iklan yang mempperbaiiki pesan – pesan tentang suatu produk tertentu yang terlanjur salah dan disebarluaskan melalui media massa. e. Iklan Keluarga
Adalah iklan yang pesan – pesannya merupakan pemebritahuan tentang terjadinya suatu peristiwa kekeluargaan kepada keluarga / khalayak lainnya.
II.4.4. Fungsi Periklanan
Iklan sebagai teknik penyampaian pesan dalam bidang bisnis yang sifatnya non personal secara teoritik melaksanakan fungsi – fungsi seperti yang diembankan media massa lainnya ( Liliweri, 1997 : 47 )
1. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah fungsi untuk memenuhi permintaan para pemakai ataupun pembeli terhadap barang – barang ataupun jasa serta gagasan yang diperlukannya. Iklan merupakan salah satu strategis pemasaran yang bertujuan untuk menambah penjualan dan keuntungan.
2. Fungsi Komunikasi
menjadi khalayaknya. Sebagai fungsi komunikasi, iklan berisi cerita mengenai suatu produk sehingga harus memenuhi syarat – syarat pemberitaan.
3. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan merupakan sebagian fungsi komunikasi. Secara khusus sebenarnya dalam setiap ulasan efek komunikan maka efek pendidikan lebih diutamakan. Hal ini disebabkan karena semua orang ingin menghindari terbentuknya suatu sikap yang negatif. Dalam periklanan hal ini demikian sangat diperhatikan dan melalui fungsi pendidikan untuk pembentukan sikap setiap orang dapat meningkatkan aspek – aspek kognisinya. Kemudian aspek afeksinya dan aspek psikomotor. Fungsi pendidikan dalam komunikasi harus memberikan pilihan yang bebas dari khalayak untuk mengambil keputusan.
4. Fungsi Ekonomi
Iklan mengakibatkan orang semakin tahu tentang produk – produk tertentu, bentuk pelayanan jasa, maupun kebutuhan serta memperluas ide – ide yang mendatangkan keuntungan finansial.
5. Fungsi Sosial
II.5. TELEVISI
Televisi berasal dari kata yunani taitu tele dan visi. Tele yang berarti jauh dan visi yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggrisnya television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan gambar dan suara yang diproduksi disuatu tempat ( studio televisi ) dan dapat dilihat dari tempat lain melalui suatu perangkat penerima ( televisi set ).
Televisi dirintis oleh para ahli sejak awal abad 19 dan berkembang pesat pada akhir abad 20. Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi elektronika, yang banyak mendukung perkembangan dunia pertelevisian itu sendiri. Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media audiovisual dengan ciri dan sifatnya yang khas. Ciri dan sifatnya inilah yang membedahkan dengan media massa yang telah sebelumnya, yaitu media massa cetak ( Surat kabar, majalah ) dan media massa elektronika ( film dan radio ).
Di Indonesia, siaran televisi untuk pertama kalinya dapat dinikmati pemirsanya menyiarkan secara langsung Upacara Peringatan Hari Proklamasi ke – 17. Siaran televisi pertama di Indonesia ini dari pukul 07.30 sampai 11.02 WIB dan berjalan dengan lancar.
hidup, sangat cepat ( aktual ), terlebih dalam siaran langsung dapat menjangkau ruang yang sangat luas.
Televisi sebagai media massa dapat berfungsi sangat efektif, karena selain dapat menjangkau ruang yang sangat luas juga dapat mencapai massa pemirsa yang sangat banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Kelemahan dari televisi dan juga radio, pesan – pesannya hanya dapat dilihat dan didengar secara sepintas, dalam arti siarannya tidak dapat dilihat / didengar ulang oleh pemirsanya dan pendengarnya kecuali dalam hal – hal yang khusus seperti pada adegan ulang secara lambat atau dengan alat khusus seperti alat perekam.
Adapun Kelemahan dan Kelebihan televisi Kelebihan Televisi
1.Efesiensi biaya.
Para pengiklan memadang televisi sebagai media yang paling efektif sebab mampu menjangkau khalayak sasaran yang luas bahkan khalayak yang tidak terjangkau oleh media lain seperti media cetak.
2. Dampak yang kuat.
3. Pengaruh yang kuat
Televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di muka televisi sebagai sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya ditelevisi daripada tidak sama sekali
Kelemahan Televisi 1. Biaya yang besar.
Kelemahan yang paling serius dalam beriklan di televisi adalah biaya abbsolut yang sangat ekstrem untuk memproduksi dan menyiarkan siaran komersial. Biaya produksi, termasuk biaya pembuatan film dan honorium artis yang terlibat, bisa menghabiskan jutaan rupiah. Belum lagi penyiaraannya yang harus diulang – ulang pada jam – jam siaraan utama.
2. Khalayak yang selektif
3. Kesulitan Teknis.
Edia tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan – iklan yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi menjelang jam – jam penyiarannya.
Karena sifatnya yang hanya dapat dilihat secara sepintas ini, sangat mempengaruhi cara – cara penyampaian pesan, yaitu selain harus menarik, setiap pesan yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh pemirsanya. Berbeda dengan media cetak dapat mengunakan cara – cara yang sulit dimengerti, karena pesan – pesan ini dapat diulang – ulang membacanya setiap saat sampai isi pesan itu benar – benar dipahami. Tetapi tidak demikian dengan siaran televisi , siarannya tidak dapat diulang – ulang melihatnya sehingga teknik penyajian pesannya harus benar – benar dengan cara yang mudah dipahami, mudah dimengerti dan mudah dicerna tanpa menimbulkan kebosanan.
II.6. Brand Awareness
Kesadaran dalam merek adalah permulaan atau pendahuluan yang dirangkai dengan tahu dan mnegerti atau teringat kembali. Tingkat kesadaran dalam suatu merek merupakan tingkatan yang paling awal dalam upaya mencapai tujuan dari periklanan. Pada tingkat kesadaran dalam merek ini biasanya ditandai dengan mulainya individu menyadari kehadiran suatu produk tetapi belum menyerap cukup banyak informasi mengenai produk tersebut.
II.7. MODEL YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori S – O – R. Sebagai singkatan dari Stimulus – Organism – Response.
Proses komunikasi dalam teori ini dapat digambarkan sebagai berikut : Teori S – O – R : ( Effendi, 1993 : 255 )
Organism
Perhatian
Pengertian
Penerimaan
Stimulus
Teori ini mengemukkan bahwa tingkah laku sosial dapat dimengerti mengenai suatu analisis dari Stimulus yang diberikan dan dapat mempengaruhi reaksi yang spesifik dan didukung oleh hukuman maupun penghargaan sesuai dengan reaksi yang terjadi. Dengan kata lain menurut Effendy efek yang ditimbulkan sesuai dengan teori S – O – R yang meripakan reaksi yang bersifat khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengaharapkan dan kesesuaian antara pesan dan rekasi komunikan ( Effendy, 1993 : 254 ).
Keterkaitan teori S – O – R dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : 1. Stimulus ( pesan ) yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan iklan
Mie Gelas versi Luna Maya kepada khalayak.
2. Organism ( Komunikan ), dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas 1 dan kelas 2 SMA Negri 13 Medan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Sejarah Singkat Tentang SMA Negeri 13 Medan
SMA Negeri 13 Medan berdiri dan diresmikan secara umum pada tahun
1983. Sekolah ini berlokasi di Jl. Brigjend Zein Hamid KM 7 Titi Kuning Medan.
Kegiatan belajar mengajar pada SMA ini hanya dilakukan pada pagi hari yaitu
dari mulai pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB, sedangkan sore
hari sekolah ini mengadakan kegiatan ekstra kurikuler seperti paskibra, pramuka
dan lain sebagainya. SMA ini memiliki 18 ruang kelas yang terdiri dari 6 lokal
untuk kelas X , 6 lokal untuk XI, sedangkan untuk kelas XII berjumlah 6 lokal
yaitu 3 kelas untuk Ilmu Alam dan 3 kelas untuk Ilmu Sosial. Yang dilengkapi
dengan Laboratorium Bahasa, Laboratorium Sains, Laboratorium Komputer,
Internet, Kantin, Koperasi Siswa, Mushallah dan Perpustakaan.
Sekolah ini memiliki jumlah sekitar 787 orang. Serta kurikulum yang
digunakan adalah Berbasis Kompetensi ( KBK ).
Pergantian Kepala Sekolah di SMA Negeri 13 Medan hingga sekarang sudah
Adapun Kepala Sekolah yang pernah menjabat di sekolah ini adalah sebagai
berikut :
1. Drs. Agus Harahap
2. Dra. Dewani Lubis
3. Maidin Saragih
4. Drs. Nolong Samura
5. Dra. Nurhaida Lubis
6. Dra. Rebeka Girsang
7. Drs. Muhammad Daud
8. Darul Aman, S.Pd
III.2. Visi dan Misi SMA Negeri 13 Medan
Visi : Cerdas, Berprestasi, Kreatif, Ulet, dan Berakhlak Mulia.
Dengan indikator sebagai berikut :
1.Belajar dengan cerdas
2. Berprestasi dalam Kompetensi
3. Berpacu dalam kreativitas
4. Ulet menghadapi tantangan
Misi
1. Meningkatkan disiplin
2. Membina wawasan wiyatamandala dengan dasar imtaq dan iptek yang
berimbang
3. Menjaga pretise dalam meraih prestasi
4. Meningkatkan sinergi dan kinerja secara optimal
5. Memacu untuk terus maju mencapai prestasi yang terbaik
6. Mengembangkan wawasan kemandiran
III. 3. Struktur Organisasi Sekolah
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran atau susunan perangkat
instansi, sekolah atau perusahaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
masing – masing.
Penyedian lingkungan kerja dan fasilitas yang sesuai dengan penempatan
pada masing – masing orang yang ditugaskan pada struktur organisasi sangat
berpengaruh pada lancarnya lajur suatu instansi atau perusahaan dan menjalankan
roda – roda kegiatan hingga membuat kenyamanan dan keamanan karyawan.
Pengorganisasian yang baik dan terstruktur akan sangat berpengaruh sehingga
dapat mempermudah suatu instansi dalam menyelesaikan aktifitas sehingga tujuan
Struktur organisasi disusun dengan memperlihatkan garis wewenang dan
tanggung jawab yang jelas. Adapun bentuk struktur organisasi Sekolah SMA
STRUKTUR ORGANISASI
PEMBAGIAN TUGAS DAN MEKANISME KERJA SMA NEGERI 13 MEDAN
TAHUN PELAJARAN 2006 / 2007
III.4. Uraian Tugas
Susunan organisasi di sekolah SMA Negeri 13 Medan yaitu sebagai berikut
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah sebagai edukator, administrator, manager dan supervition
pendidikan, bertanggung jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan pada
SMA Negeri 13 Medan atas kepada Kepala Depdiknas dan Pengurus SMA Negeri
13 Medan yang dibantu oleh 4 orang wakil kepala sekolah, yaitu Wakasek I,
Wakasek 2, Wakasek 3, Wakasek 4.
2. Tata Usaha
Tata usaha berfungsi sebagai pelaksana fungsi – fungsi manajemen administrasi
sekolah, yakni mengenai pengaturan kesiswaan, ketenagaan, peralatan pengajaran,
pemeliharaan gedung dan perlengakapan SMA Negeri 13 Medan serta
perpustakaan sekolah, surat menyurat dan bertanggung jawab pada Wakil Kepala
Sekolah
( Wakasek ) 3.
3. Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 1. Kurikulum
Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 1 berfungsi untuk membantu Kepala Sekolah
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan kurikulum yang berlaku,
a. Menyusun jadwal kegiatan mengajar
b. Menyusun pembagian tugas guru
c. Mengatur kegiatan evaluasi belajar
d. Mengatur persiapan proses belajar mengajar
e. Menyusun progran tahunan ( protap )
4. Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 2. Kesiswaan
Wakil Kepala Sekolah ( Wakases ) 2 berfungsi untuk membantu Kepala Sekolah
pada bidang – bidang yang berhubungan dengan pembinaan, pengawasan dan
penyelengaraan kegiatan pendidikan ( Kesiswaan ) untuk membantu
mengembangkan diri siswa yaitu :
a. Mengatur pelaksanaan siswa baru
b. Pengarahan dan pengendalian disiplin siswa dalam rangka melaksanakan
tata tertib sekolah.
c. Membantu melegalisir ijazah dan lain – lain
d. Mengatur kegiatan ekstrakulikuler
5. Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 3. Sarana dan Prasarana
Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 3 berfungsi untuk membantu Kepala Sekolah
untuk menjaga agar peralatan dalam keadaan siap pakai atau memperbaiki
peralatan yang rusak sampai kondisi dapat kerja kembali, yaitu :
a. Membentuk tim pelaksana perawatan preventif
b. Membuat daftar sarana dan prasarana
c. Menyiapkan jadwal kegiatan perawatan untuk setiap peralatan dan fasilitas
sekolah
d. Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
masing – masing bagian di sekolah.
6. Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 4. Humas
Wakil Kepala Sekolah ( Wakasek ) 4 berfungsi sebagai untuk membantu Kepala
Sekolah dalam membina hubungan yang baik dengan masyarakat dengan
komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Melaksanakan program – program kemasyarakatan
b. Memberi kesempatan masyrakat luas untuk mengetahui program dan
kegiatan sekolah.
c. Mengadakan bulletin sekolah atau majalah atau lembar informasi untuk
diinformasikan kepada masyarakat.
e. Membuat program kerjasama sekolah dengan masyarakat
7. Badan Pembimbing ( BP )
Badan pembimbing ( BP ) mempunyai tugas , yaitu ;
a. Menyusun program Badan Pembimbing ( BP )
b. Koordinasi dengan wali kelas dan orang tua siswa
c. Mengkoordinasi pemilihan jurusan
d. Menyelsaikan kasus – kasus siswa
e. Mengawasi kegiatan siswa pada jam istarahat
8. Koordinator Laboratorium
Koordinator Laboratorium berfungsi untuk menjaga dan mengkoordinir
laboratorium agar siswa dapat mengadakan percobaan, penyelidikan atau
penelitian dalam proses belajar mengajar serta memperbaiki peralatan yang rusak
sampai kondisi dapat kerja kembali.
9. Koordinator MGMP
10. Wali Kelas
Wali kelas mempunyai tugas sebagai berikut, yaitu
a. Memantau kebersihan sekolah
b. Memeriksa dan memproses siswa yang absent
c. Memeriksa batas pelajaran
e. Meningkatkan dan membantu siswa dalam hal pembayaran SPP
11. Guru
Guru berfungsi untuk dalam menjalankan kegiatan pendidikan dan
mempunyai tugas yaitu sebagai berikut :
a.Menyusun pembuatan program tahunan.
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar
c. Membuat analisa materi pembelajaran
d. Membuat program semester
e. Membuat rincian minggu efektif
f. Melaksanakan analisa hasil evaluasi.
III.5. Populasi Dan Sampel III.5.1. Populasi
Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian yang berupa
manusia, hewan, tumbuhan. Udara, gejala, nilai, sikap, hidup, dan sebagainya.
Sehingga objek – objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
( Nawawi, 2001 : 141 )
Populasi dalam penelitian ini adalah pelajar kelas 1 dan kelas 2 Sekolah
jumlah pelajar kelas 2 ( Kelas IX ) adalah 240 orang jadi total keseluruhan adalah
480 siswa.
III.5.2. Sample
Sampel secara sederhana diartikan sebagai bagian dari populasi yang
menjadi sumber data yang sebenarnya dalam suatu penelitian. Sample adalah
sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara – cara tertentu (
Nawawi, 2001 : 141 ). Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti
menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 % dengan tingkat
kepercayaan 90 % yakni sebagai berikut
Keterangan
N = Jumlah Populasi
n = Sampel
d2 = Presisi (digunakan 10% atau 0,1)
Berdasarkan data yang ada maka penelitian ini memerlukan sampel
sebanyak :
III.6. Teknik Penarikan Sampel
Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purpose Sampling yaitu terdapat kriteria – kriteria yang perlu dilakukan ataupun
dibuat batasan berdasarkan tujuan – tujuan tertentu, guna mengajar waktu yang
tersedia dan mencapai jumlah sampel ditetapkan. Adapun kriteria yang dimaksud
adalah :
1. Sampel adalah siswa – siswi kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Menengah Atas
Negeri 13 Medan.
2. Usia 15 s/d 17 Tahun
III. 7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi keterangan – keterangan data yang
diperlukan, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :
Teknik pengumpulan data menggunakan wawacara yaitu memperoleh data
dari kegiatan peneliti langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang
lengkap yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, Cara Kuesioner yaitu
teknnik pengumpulan dengan cara menyebarkan daftar pertayaan ( angket )
kepada responden. Pertayaan yang diajukan adalah pertayaan tertutup, dimana
III.8. Teknik Analisis Data a. Analisis Tabel Tunggal
Yaitu suatu analisa yang dilakukan dengan membagi – bagikan variabel
penelitian ke dalam kategori – kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data
kolom yang merupakan langkah awal dalam menganalisa data kolom yang
merupakan sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap kategori (
Singarimbun, 1995 : 266 )
b. Uji Hipotesa
Yaitu pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesa yang
diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan
diantara kedua variabel yang dikorelasional, maka peneliti menggunakan
rumus koefisien korelasi tata jenjang oleh Sperman ( Spearmen’s Rho
Rank – Order correlations ). Dalam teknik setiap data dari vartiabel –
variabel yang diteliti harus ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. Analisis Tabel Tunggal
Analisis table tunggal dilakukan dengan membagi penelitian ke dalam
kategori yang ditentukan atas dasar table frekuensi dan presentase. Analisa ini
dimaksudkan untuk melihat distribusi jawaban responden dari setiap variable
penelitian. Analisa table tunggal dalam penelitian ini meliputi keseluruhan
variable penelitian, yaitu karakteristik responden, variable bebas (Iklan “ Mie
Gelas “ versi Luna Maya “ ) dan variabel terikat (Brand Awareness ( sadar kenal
suatu merek . Tabel dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 16.0
IV.1.1. Analisa Data Karakteristik Responden
Karakteristik responden diperlukan untuk mengetahui latar belakang
responden yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Berikut ini akan
disajikan data – data hasil penelitian berupa karakteristik responden dan
penganalisanya yang meliputi jenis kelamin, usia dan tentang Brand Awareness
khalayak tentang iklan mie gelas versi “ Luna Maya “. Berikut dijelaskan satu
Tabel IV.1
Usia
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
15 tahun 30 36.1 36.1 36.1
16 tahun 31 37.3 37.3 73.5
17 tahun 22 26.5 26.5 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Dari table di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yang
berusia 16 tahun, yaitu sebanyak 31 orang ( 37.3 % ), 15 tahun, yaitu sebanyak 30
orang ( 36.1 % ), 22 orang berusia 17 tahun ( 26.5 % ). Hal ini menunjukkan
bahwa responden yang lebih sering melihat iklan Mie Gelas versi “ Luna Maya “
yang berusia 16 tahun. Hal ini berkaitan juga dengan model yang digunakan
dalam iklan tersebut yang masih digemari anak – anak berusia 16 tahun atau
Tabel IV.2
Jenis kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
laki - laki 29 34.9 34.9 34.9
perempuan 54 65.1 65.1 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber : P.2 / FC.2
Tabel IV.2 ini menunjukkan bahwa responden laki – laki lebih sedikit dari
pada responden perempuan. Beda presentasenya sangat besar. Sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa sebagian responden adalah perempuan yaitu sebanyak
54 orang (65.1%). Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa siswa yang lebih
IV.1.2. Iklan MIe Gelas versi “ Luna Maya “ Tabel IV.3.
sering menonton mie gelas versi " LUna Maya "
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat sering 9 10.8 10.8 10.8
Sering 25 30.1 30.1 41.0
Jarang 42 50.6 50.6 91.6
tidak pernah 7 8.4 8.4 100.0
Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P.3 / FC. 3
Tabel IV.3 menunjukkan bahwa frekuensi menonton adalah sangat sering
sebanyak 9 orang ( 10.8 % ), sering sebanyak 25 orang ( 30.1 % ), jarang
sebanyak 42 ( 50.6 %), dan responden yang memilih tidak pernah adalah
sebanyak 7 orang
( 8.4 % ). Sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagian responden jarang menonton
Tabel IV. 4
Sumber P.4 / FC.4
Tabel diatas menunjukkan bahwa sebahagian besar responden yang memilih 2 – 3 kali melihatyang
memilih 1 kali yang melihat iklan mie gelas versi “ Luna Maya “ adalah sebanyak
20 orang ( 24.1 % ) dan yang memilih 6 – 7 kali melihat iklan mie gelas versi “
Luna Maya “ adalah sebnayak 8 orang ( 9.6 % ).. Dapat disimulkan sebagian besar
responden menonton iklan tersebut 2-3 kali dalam seminggu.
Frekuensi menonton iklan mie gelas versi “Luna Maya” dalam seminggu
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
6-7 kali 8 9.6 9.6 9.6
4-5 kali 22 26.5 26.5 36.1
2-3 kali 33 39.8 39.8 75.9
1 kali 20 24.1 24.1 100.0
Valid
Tabel IV.5
Waktu penayangan iklan mie gelas versi " Luna Maya " sering ditayangkan di televisi
Waktu responden memonton iklan mie gelas versi “ Luna Maya “ dapat
dilihat dari tabel 5 diatas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang
melihat iklan pada sore hari lebih besar sebanyak 29 orang ( 34.9 % ), kemudian
responden yang memilih siang hari sebanyak 24 orang ( 28.9 % ), responden yang
memilih menonton iklan pada malam hari sebanyak 21 orang ( 25.3 % ) dan
selebihnya memilih menonton iklan produk mie gelas pada pagi hari sebanyak 9
orang ( 10.8 % ). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih banyak
yang menyajikan acara untuk anak – anak remaja. Sehingga anak – anak remaja
lebih sering menghabiskan waktu pada sore hari untuk menonton TV.
Tabel IV.6
waktu penanyangan iklan mie gelas versi " Luna Maya yang disukai
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
pagi hari 18 21.7 21.7 21.7
siang hari 18 21.7 21.7 43.4
sore hari 21 25.3 25.3 68.7
malam hari 26 31.3 31.3 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P.6 / FC.6
Berdasarkan table di atas dapat dilihat sebagian besar responden menyukai
penayangan iklan mie gelas versi “Luna Maya” pada malam hari, yaitu sebanyak
responden adalah pelajar sehingga mereka tidak bisa menonton iklan tersebut
pada pagi dan siang hari.
Tabel IV.7
bahasa yang dipergunakan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya” menarik
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat menarik 9 10.8 10.8 10.8
menarik 45 54.2 54.2 65.1
kurang menarik 20 24.1 24.1 89.2
tidak menarik 9 10.8 10.8 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P.7 / FC. 7
Bahasa yang dipergunakan dalam iklan harus sederhana sehingga mudah
dimengerti oleh khalayak. Penggunaan bahasa pun harus disesuaikan dengan
target pasar iklan tersebut.
Dari data yang diperoleh, sebagian besar reponden menyatakan bahasa yang
45 orang (54.2%), 20 orang menyatakan kurang menarik (24.1%), dan
masing-masing 9 orang menyatakan sangat menarik dan tidak menarik.
TabelIV.8
Bahasa yang dipergunakan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya "
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat mengerti 8 9.6 9.6 9.6
Mengerti 59 71.1 71.1 80.7
kurang
mengerti
10 12.0 12.0 92.8
tidak mengerti 6 7.2 7.2 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P.8 / FC.8
Dari table di atas djuga dapat dilihat sebagian besar responden juga mengerti
sangat mengerti (9.6%) dan hanya 6 orang tidak mengerti (6.2%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan
menngerti untuk bahasa yang dipergunakan dalam iklan Mie Gelas versi “ Luna
Maya “, karena bahasa yang dipergunakan model dalam iklan Mie Gelas versi “
Luna Maya “ responden cukup mengerti tentang kelebihan produk mie gelas versi
“ Luna Maya “ tersebut. Dan responden sangat tertarik untum membeli produk
mie gelas tersebut.
Tabel IV.9
model iklan mie gelas versi " Luna Maya "
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat menarik 19 22.9 22.9 22.9
menarik 36 43.4 43.4 66.3
kurang menarik 21 25.3 25.3 91.6
tidak menarik 7 8.4 8.4 100.0
Valid
Total 83 100.0 100.0
Keberdaan seorang model sangat menentukan brand awareness sebuah iklan.
Perusahaan-perusahaan besar biasanya membayar mahal artis terkenal untuk
iklannya agar iklannya ddapat dikenal oleh masyarakat sehingga produknya dapat
laris. Sebanyak 19 orang (22.9%) menyatakan model iklan mie gelas versi “Luna
Maya” sangat menarik, 36 orang (43.4%) menyatakan menarik, 21 orang (25.3%)
menyatakan kurang menarik, dan hanya 7 orang menyatakan tidak menarik.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar responden menyatakan
model iklan mie gelas versi “Luna Maya” menarik.
Tabel IV. 10
iklan mie gelas yang dibintagi Luna Maya akan membuat iklan tersebut lebih diingat oleh khalayak
Dari table di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu
berjumlah 37 orang (44.6%) setuju bahwa iklan mie gelas versi “Luna Maya”
yang dibintangi Luna Maya akan membuat iklan tersebut lebih diingat oleh
khalayak. 15 orang setuju (18.1%), sebanyak 23 orang kurang setuju (27.7%) dan
hanya 8 orang (9.6%) menyatakan tidak setuju. Hal ini dikarenakan Luna Maya
adalah seorang artis yang sangat cantik dan terkenal di Indonesia.
Tabel IV.11
kejelasan isi pesan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya "
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat jelas 6 7.2 7.2 7.2
jelas 55 66.3 66.3 73.5
kurang jelas 15 18.1 18.1 91.6
tidak jelas 7 8.4 8.4 100.0
Valid
Total 83 100.0 100.0
Sebanyak 55 orang (66.3%) menjawab isi pesan iklan mie gelas versi “Luna
Maya” jelas, sebanyak 6 orang yang menjawab jelas ( 7.2 % ), dan sebanyak 15
orang menjawab kurang jelas ( 18.1 % ). Dan selebihnya menjawab tidak jelas
sebanyak 7 orang ( 8.4 % )
Tabel IV.12
Memahami isi pesan yang disampaikan dalam iklan mie gelas versi " Luna maya "
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat mudah 12 14.5 14.5 14.5
mudah 52 62.7 62.7 77.1
kurang mudah 10 12.0 12.0 89.2
tidak mudah 9 10.8 10.8 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P.12 / FC. 12
Dari table diatas sebagian besar responden yaitu berjumlah 52 orang ( 62.7
% ) mudah memahami isi pesan yang disampaikan dalam iklan mie gelas versi “
sebanyak 12 orang yang menjawab sangat mudah ( 14.5 % ), dan selebih sebanyak
9 orang menjawab tidak mudah ( 10.8 % ).
Tabel IV. 13
Pengaruh untuk membeli setelah memahami pesan yang disampaikan dalam iklan mie gelas versi " Luna Maya "
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat terpengaruh 3 3.6 3.6 3.6
terpengaruh 19 22.9 22.9 26.5
kurang
terpengaruh
38 45.8 45.8 72.3
tidak terpengaruh 23 27.7 27.7 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P. 13 / FC. 13
Dari sebagian besar responden yaitu 38 orang ( 45.8 % ) kurang terpengaruh
untuk membeli setelah memahami pesan yang disampaikan dalam iklan mie gelas
dan sebanyak 19 orang yang menjawab terpengaruh ( 22.9 % ), dan selebihnya
responden sebanyak 3 orang ( 3.6 % ) menjawab sangat terpengaruh.
IV.1.3. Brand Awareness ( Kesadaran suatu merek ) khalayak Tabel IV. 14
Kehadiran iklan di televisi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat perlu 32 38.6 38.6 38.6
perlu 33 39.8 39.8 78.3
kurang perlu 9 10.8 10.8 89.2
tidak perlu 9 10.8 10.8 100.0 Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P.14 / FC. 14
Sebagian responden sebanyak 33 orang ( 39.8 % ) menjawab perlu
kehadiran suatu iklan di televisi. Dan sebanyak 32 orang ( 38.6 % ) menjawab
Tabel IV.15
Kewajaran iklan di antara acara di televisi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
sangat wajar 24 28.9 28.9 28.9
wajar 45 54.2 54.2 83.1
kurang wajar 6 7.2 7.2 90.4
tidak wajar 8 9.6 9.6 100.0
Valid
Total 83 100.0 100.0
Sumber P. 15 / FC. 15
Sebagian responden sangat besar yaitu sebanyak 45 orang ( 54.2 % )
menjawab wajar iklan di antara acara televisi. Dan sebanyak 24 orang ( 28.9 % )
menjawab sangat wajar, dan sebanyak 8 orang ( 9.6 % ) menjawab tidak wajar,
dan selebihnya responden sebanyak 6 orang ( 7.2 % ) menjawab kurang wajar