Sistem Kameralisme Dalam Parlemen Indonesia (Kajian Hukum Normatif Terhadap Kedudukan DPD RI)
Teks penuh
Gambar
Dokumen terkait
Menurut penulis pandangan fiqih siyasah dusturiyah terhadap kedudukan DPD RI berdasarkan teori pada bab sebelumnya mengenai Tugas dan wewenang lembaga perwakilan
Surat Tanda Terima Pemberitahuan kampanye calon Kepala Daerah dan Wakil Daerah, Partai Politik peserta Pemilu, calon anggota DPR, DPD, DPRD, calon Presiden dan Wakil
Surat Tanda Terima Pemberitahuan kampanye calon Kepala Daerah dan Wakil Daerah, Partai Politik peserta Pemilu, calon anggota DPR, DPD, DPRD, calon Presiden dan Wakil
“Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD”. Hal yang sama juga terjadi pada Pasal 22D ayat 3, karena hanya dapat melakukan pengawasan dan disampaikan kepada
Praktik ketatanegaraan selama ini, keikutsertaan DPD hanya sampai kepada pembahasan RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan
Konsekuensi sistem multipartai tidak hanya mempengaruhi mekanisme dan efisiensi pembahasan rancangan undang- undang dan rancangan peraturan daerah di DPR atau DPRD,
(1) Dalam menentukan pembagian jumlah kursi untuk menetapkan calon terpilih anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105, Partai
Karena perolehan suara terbanyak akan mendapatkan kursi di DPR, sementara dalam satu daerah pilihan kader partai yang bertarung merebut kursi DPRD bisa mencapai 10