KAJIAN EKSPERIMENTAL KONDENSOR UNTUK
MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI
TENAGA SURYA
SKRIPSI
Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
DONNY OSMOND SAMOSIR
NIM. 060401062
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
KAJIAN EKSPERIMENTAL KONDENSOR UNTUK
MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI TENAGA
SURYA
DONNY OSMOND SAMOSIR
NIM. 060401062
Diketahui / Disahkan : Disetujui :
Departemen Teknik Mesin Dosen Pembimbing,
Fakultas Teknik USU
Ketua,
Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri Tulus B. Sitorus, ST. MT
KAJIAN EKSPERIMENTAL KONDENSOR UNTUK
MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI TENAGA
SURYA
DONNY OSMOND SAMOSIR
NIM. 060401062
Telah Disetujui Dari Hasil Seminar Skripsi
Periode ke 604 pada Tanggal 13 Juli 2011
Pembanding I, Pembanding II,
Ir. Syahril Gultom, MT Ir. Mulfi Hazwi , M.Sc
KAJIAN EKSPERIMENTAL KONDENSOR UNTUK
MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI TENAGA
SURYA
DONNY OSMOND SAMOSIR NIM. 060401062
Telah disetujui oleh, Pembimbing
Tulus B. Sitorus, ST. MT NIP. 197209232000121003
Penguji I Penguji II
Ir. Mulfi Hazwi , M.Sc Dr. Eng. Himsar Ambarita, ST, MT NIP. 194910121981031002 NIP. 197206102000121001
Diketahui oleh :
Departemen Teknik Mesin
Ketua,
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK USU M E D A N
TUGAS SKRIPSI
N A M A : DONNY OSMOND SAMOSIR
N I M : 060401062
MATA PELAJARAN : Termodinamika Teknik
SPESIFIKASI : Rancang bangun dan pabrikasi kondensor yang
digunakan pada mesin pendingin siklus adsorpsi tenaga
surya. Data-data yang berhubungan diambil dari :
data-data penelitian, literatur dan internet.
DIBERIKAN TANGGAL : 10/ 04 / 2011
SELESAI TANGGAL : / / 2011
MEDAN, Juli 2011
KETUA DEPARTEMEN TEKNIK MESIN, DOSEN PEMBIMBING,
Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri Tulus B. Sitorus, ST. MT
NIP. 196412241992111001 NIP. 197209232000121003
AGENDA : 1013/ TS / 2011 DITERIMA TGL :
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK USU
MEDAN
KARTU BIMBINGAN
TUGAS SARJANA MAHASISWA
NO. 1013 / TS / 2011Sub. Program Studi : Konversi Energi Bidang Studi : Termodinamika Teknik
Judul Tugas : Kajian Eksperimental Kondensor Untuk Mesin Pendingin Siklus Adsorpsi Yang Digerakkkan Energi Surya
Diberikan Tanggal : 10 April 2011 Selesai Tanggal :
Dosen Pembimbing : Tulus B. Sitorus, ST. MT Nama Mhs : Donny O Samosir NIM : 060401062
NO Tanggal KEGIATAN ASISTENSI BIMBINGAN Tanda Tangan Dosen Pembimbing
1. 18-02-2011 Menerima Spesifikasi Tugas
2. 21-02-2011 Survei bahan dan alat penguji metanol
3. 24-02-2011 Perancangan alat penguji adsorpsi metanol
4. 10-03-2011 Asistensi perancangan alat penguji adsorpsi metanol
5. 21-03-2011 Assembling alat penguji metanol
6. 28-03-2011 Pengujian alat adsorpsi metanol
7. 30-03-2011 Survei dan pemilihan bahan mesin pendingin
8. 10-04-2011 Pabrikasi kondensor
9. 25-04-2011 Assembling mesin pendingin
10. 16-05-2011 Uji vakum mesin pendingin
11. 30-05-2011 Pengujian mesin pendingin
12. 06-06-2011 Asistensi laporan
13. 14-06-2011 Asistensi laporan
14. 24-06-2011 Asistensi laporan
15. 01-07-2011 Asistensi laporan
16. 05-07-2011 ACC seminar
CATATAN : Diketahui,
1. Kartu ini harus diperlihatkan kepada Dosen Ketua Departemen Teknik Mesin Pembimbing setiap asistensi FT. USU
2. Kartu ini harus dijaga bersih dan rapi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
karuniaNya serta nikmat kesehatan yang diberikanNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Sarjana ini dengan sebaik-baiknya dan dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
Tugas Sarjana ini merupakan salah satu syarat yang harus dilaksanakan
mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan agar memperoleh gelar sarjana di
Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Adapun Tugas
Sarjana yang dipilih dengan judul “KAJIAN EKSPERIMENTAL KONDENSOR
UNTUK MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI TENAGA SURYA”
Dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini penulis banyak mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin
menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga tercinta (Ayah) Pangiringan Samosir dan (Ibu)
Sarmawaty Sitanggang yang senantiasa memberikan kasih sayang, dukungan,
motivasi dan nasihat yang tak ternilai harganya. Serta kepada abang-abang saya
yaitu Michael Davincy Samosir, Jefferson Maranzano Samosir dan adik saya
Frans Wijaya Samosir.
2. Bapak Tulus Burhanuddin Sitorus, ST. MT, selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktunya membimbing, memotivasi, dan membantu
penulis dalam menyelesaikan Tugas Sarjana ini.
3. Bapak Dr.Ing Himsar Ambarita yang juga banyak membantu dalam penelitian
dalam perancangan ini.
4. Bapak Prof.Dr.Ir. Bustami Syam, MSME (Dekan Fakultas Teknik USU), beserta
segenap staf dan jajarannya.
5. Bapak Dr. Ing. Ir. Ikhwansyah Isranuri, selaku Ketua Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik USU.
6. Bapak/Ibu Staff Pengajar dan Pegawai di Departemen Teknik Mesin Fakultas
Teknik USU.
7. Rekan satu tim Masrin Damanik dan Marlundu Naibaho atas kerja sama yang
8. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Departemen Teknik Mesin, khususnya kepada
kawan-kawan seperjuangan Angkatan 2006 yang tidak dapat disebutkan satu per
satu yang telah banyak membantu dan memberi masukan yang berguna demi
kelengkapan Tugas Sarjana ini, "Solidarity Forever".
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik dalam penulisan
maupun penyajian Tugas Sarjana ini. Untuk itu penulis sangat mengharapkan
saran-saran yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Tugas Sarjana ini
dikemudian hari.
Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan doa kepada
Tuhan Yang Maha Esa semoga Tugas Sarjana ini bermanfaat untuk kita semua.
Medan, Juni 2011
Penulis
ABSTRAK
Perancangan mesin pendingin pada tugas akhir ini terdiri dari
kolektor/generator, kondensor dan evaporator. Pada tugas akhir ini penulis bertanggung
jawab pada perancangan kondensor. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada
sistem refrigerasi yang berfungsi untuk melepas kalor ke lingkungan. Kondensor
dirancang dari bahan stainless steel dimana kondensor ini memiliki 17 buah sirip yang
betujuan agar konveksi alamiah terjadi. Sehingga proses pendinginan terjadi secara
sempurna. Sumber energi yang dipakai pada perancangan ini adalah energi matahari.
Matahari ditangkap oleh kolektor masuk ke kondensor kemudian menuju evaporator.
Mesin pendingin ini menggunakan siklus adsorpsi, memakai karbon aktif (arang)
sebagai absorber dan methanol sebagai absorbat. Hasil yang diharapkan dari
perancangan mesin pendingin ini terbentuknya es yang berguna bagi penduduk
pedesaan yang belum mendapat pasokan listrik dalam pengaplikasian kebutuhan
sehari-hari. Hal itulah yang melatarbelakangi kami dalam melakukan penelitian ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…... i
ABSTRAK ... ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR NOTASI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan Penelitian ... 3
1.2.1. Tujuan Umun ... 3
1.2.2. Tujuan Khusus ... 3
1.3. Batasan Masalah ... 3
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
1.5. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1. Definisi Kondensor ... 6
2.2. Klasifikasi Ekspansi ... 7
2.3. Prinsip Kerja Kondensor ... 11
2.4. Adsorpsi ... 12
2.5. Pemanasan dan Pendinginan ... 16
2.6. Perpindahan Kalor ... 18
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
3.1. Metode Pelaksanaan Penelitian... 23
3.2. Tempat Penelitian ... 24
3.3. Bahan dan Alat ... 24
3.4. Perancangan Alat Penelitian ... 29
3.5. Analisa Data Pengujian Alat Adsorpsi ... 30
3.6. Perancangan Mesin Pendingin ... 32
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA ... 41
4.1. Hasil Pengujian ... 41
4.2. Analisa Data ... 49
5.1. Kesimpulan ... 53
5.2. Saran ... 53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR NOTASI
Simbol Keterangan Satuan
COP Coeficient Of Performance -
QCool P kJ/kg °C
QDrive Cubic feet per minute ft3min
∆H Perubahan entalpi kJ/kg
∆S Perubahan entropi kJ/kgK
COA coefficient of amplification -
Cv Kalor spesifik volume tetap J/kg. K
Cp Kalor spesifik tekanan tetap J/kg. K
QL Kalor laten J
Le Kapasitas kalor spesifik laten J/kg
m Massa zat kg
Qs Kalor sensibel J
ΔT Beda temperatur K
Qsp Kapasitas pendinginan spesifik kJ/s/m2
H Panas yang diserap karbon aktif kJ/kg
A Luas total penampang plat dan fin m2
x
∆ Jarak pusat karbon aktif ke plat
k Koefisien konduksi W/mK
G
T
Temperatur tengah saat
perhitungan
t Interval waktu S
G
T
Temperatur generator pada waktu K
perhitungan
0
G
T temperatur generator sebelum K
perhitungan
A Luas total penampang plat dan fin
x
∆ arak antara pusat karbon aktif ke plat pada gambar nilainya sebesar 2,5
×
10-2k = Koefisien perpindahan panas konduksi dari karbon aktif. Besaran ini sangat jarang
dijumpai. Untuk melengkapi data ini dilakukan studi literatur, dan dijumpai 2 buah
ABSTRAK
Perancangan mesin pendingin pada tugas akhir ini terdiri dari
kolektor/generator, kondensor dan evaporator. Pada tugas akhir ini penulis bertanggung
jawab pada perancangan kondensor. Kondensor merupakan alat penukar kalor pada
sistem refrigerasi yang berfungsi untuk melepas kalor ke lingkungan. Kondensor
dirancang dari bahan stainless steel dimana kondensor ini memiliki 17 buah sirip yang
betujuan agar konveksi alamiah terjadi. Sehingga proses pendinginan terjadi secara
sempurna. Sumber energi yang dipakai pada perancangan ini adalah energi matahari.
Matahari ditangkap oleh kolektor masuk ke kondensor kemudian menuju evaporator.
Mesin pendingin ini menggunakan siklus adsorpsi, memakai karbon aktif (arang)
sebagai absorber dan methanol sebagai absorbat. Hasil yang diharapkan dari
perancangan mesin pendingin ini terbentuknya es yang berguna bagi penduduk
pedesaan yang belum mendapat pasokan listrik dalam pengaplikasian kebutuhan
sehari-hari. Hal itulah yang melatarbelakangi kami dalam melakukan penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dasar dari penggunaan sistem pendinginan adalah untuk mengembalikan gas
menjadi cairan dan selanjutnya kembali menguap menjadi gas. Dalam bidang teknik,
istilah pendinginan harus dibayangkan lebih dari sekedar pendingin atau menjaga
sesuatu tetap dingin, melainkan suatu sistem yang menghasilkan perpindahan kalor dari
sumber (source) yang lebih dingin ke penyerap (sink) yang lebih panas dimana hal
tersebut membutuhkan masukan berupa kerja atau energi tambahan.
Proses pendinginan merupakan suatu usaha untuk menurunkan suhu pada
ruangan ataupun pada suatu material, dengan kata lain mendapatkan kondisi yang
diinginkan oleh produk atau material, dalam hal ini temperatur yang rendah agar produk
atau material dapat disimpan dalam waktu yang relatif lama, baik untuk konsumsi,
produksi, maupun perdagangan. Penyimpanan dan transportasi bahan pangan, proses
pengolahan makanan dan minuman, pembuatan es (ice making) merupakan beberapa
contoh kegiatan yang memerlukan proses pendinginan dan pembekuan. Proses
pendinginan merupakan proses pengambilan kalor / panas suatu ruang atau benda untuk
menurunkan suhunya dengan jalan memindahkan kalor yang terkandung dalam ruangan
atau benda tersebut. Sehingga proses pendinginan merupakan rangkaian proses pindah
panas. Proses pindah panas dapat terjadi secara konveksi, konduksi maupun radiasi.
Jika dilihat dari tingkat konsumsi energi di seluruh dunia saat ini, penggunaan
energi diprediksikan akan meningkat sebesar 70 persen antara tahun 2000 sampai 2030.
dunia dari tahun ketahun (pertumbuhan konsumsi energi tahun 2004 saja sebesar 4,3
persen), serta tuntutan untuk melindungi bumi dari pemanasan global dan polusi
lingkungan membuat tuntutan untuk segera mewujudkan teknologi baru bagi sumber
energi yang terbaharukan. Energi yang dikeluarkan oleh sinar matahari sebenarnya
hanya diterima oleh permukaan bumi sebesar 69 persen dari total energi pancaran
matahari. Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi
sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 1024 joule per tahun, energi ini setara
dengan 2 x 1017 Watt. [7]
Salah satu opsi yang cukup potensial memanfaatan energi surya termal adalah
untuk menggerakkan siklus adsorpsi untuk daerah-daerah yang tidak mempunyai aliran
listrik. Sementara banyak desa-desa di Indonesia yang sangat membutuhkan mesin
pendingin (refrigerasi) untuk membantu aktivitas ekonomi. Misalnya untuk pengawetan
dan pembuatan makanan, atau untuk penyimpanan vaksin dan lain-lain. Oleh karena itu
mesin pendingin yang dapat digerakkan energi matahari dan tidak memerlukan listrik
sangat dibutuhkan terutama untuk daerah-daerah pedesaan di Indonesia. [7]
Skripsi ini berjudul Kajian Eksperimental Kondensor Untuk Mesin Pendingin
Siklus Adsorpsi Tenaga Surya. Skripsi ini merupakan tahap lanjutan dari skripsi
sebelumnya. Namun dibedakan pada bahan dan ukuran perancangan. Di mana material
yang digunakan adalah stainless steel dan ukuran dari perancangan lebih mini dari
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1. Tujuan umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk merancang sebuah mesin
pendingin yang bekerja berdasarkan siklus adsorpsi dan memanfaatkan energi
matahari sebagai sumber tenaganya. Komponen-komponen utama siklus adsorpsi
ini terdiri dari evaporator, kondensor, dan solar kolektor yang sekaligus sebagai
generator. Semua komponen ini akan dirancang, dipabrikasi dan dirakit mejadi 1
unit prototipe mesin pendingin kemudian dilakukan pengujian.
1.2.2. Tujuan khusus
Penelitian ini dikerjakan oleh satu tim yang terdiri dari 3 orang, termasuk
penulis. Secara khusus penulis bertanggung jawab pada perancangan dan pabrikasi
kondensor. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk merancang, membuat dan
menguji kondensor pada mesin pendingin.
1.3 Batasan Masalah
Dalam skripsi ini penulis mengambil batasan untuk memperjelas ruang lingkup
permasalahan. Batasan itu antara lain :
• Pembahasan dalam skripsi ini hanya pada kondensor
• Teori yang dipakai adalah teori siklus adsorpsi dan desorpsi
• Menggunakan material dari stainless steel
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Menciptakan teknologi alternatif pendingin yang ramah terhadap ligkungan
2. Dapat membantu pemenuhan pendingin bagi penduduk yang belum terjangkau oleh
listrik. Pendingin ini nantinya dapat dipakai untuk pengawetan vaksin, daging dan
sayuran
3. Menambah referensi di Laboratorium Pendingin Departemen Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
1.5 Sistematika Penulisan
Skripsi ini dibagi menjadi beberapa bab dengan garis besar tiap bab sebagai
berikut :
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan membahas latar belakang penulisan skripsi, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan skripsi.
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini membahas tentang definisi kondensor, klasifikasi ekspansi,
prinsip kerja kondensor, adsorpsi, pemanasan dan pendinginan, perpindahan kalor.
Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini penulis membahas tentang alat dan bahan yang digunakan dalam
Bab IV Hasil Pengujian dan Analisa
Pada bab ini penulis membahas tentang data yang didapat dari pengujian alat
dan perhitungan teknik hasilnya.
Bab V Kesimpulan
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dari skripsi yang telah selesai
dikerjakan dan saran-saran yang diperlukan untuk penyempurnaan hasil penelitian.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisikan literatur-literatur yang digunakan untuk menyusun
laporan ini.
Lampiran
Lampiran berisikan data dari hasil penelitian yang didapatkan dan gambar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk terjadinya kondensasi refrigeran uap dari
kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Kondensor sebagai alat penukar kalor
berguna untuk membuang kalor dan mengubah wujud refrigeran dari uap menjadi cair.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas kondensor adalah :
1. Luas muka perpindahan panasnya meliputi diameter pipa kondensor, panjang
pipa kondensor dan karakteristik pipa kondensor
2. Aliran udara pendinginnya secara konveksi natural atau aliran paksa oleh fan
3. Perbedaan suhu antara refrigeran dengan udara luar
4. Sifat dan karakteristik refrigeran di dalam sistem [1]
Kondensor ditempatkan di luar ruangan yang sedang didinginkan, agar dapat
melepas keluar kepada zat yang mendinginkannya. Tekanan refrigeran yang
meninggalkan kondensor harus cukup tinggi untuk mengatasi gesekan pada pipa dan
tahanan dari alat ekspasi, sebaliknya jika tekanan di dalam kondensor sangat rendah
2.2 Klasifikasi Ekspansi
Menurut zat yang mendinginkannya, kondensor dapat dibagi menjadi tiga jenis
yaitu:
1. Kondensor berpendingin udara (Air Cooled Condenser)
Air Cooled Condenser adalah kondensor yang menggunakan udara sebagai
cooling mediumnya, biasanya digunakan pada sistem berskala rendah dan sedang
dengan kapasitas hingga 20 ton refrigerasi. Air Cooled Condenser merupakan peralatan
AC (Air Conditioner) standard untuk keperluan rumah tinggal (residental) atau
digunakan di suatu lokasi di mana pengadaan air bersih susah diperoleh atau mahal.
Untuk melayani kebutuhan kapasitas yang lebih besar biasanya digunakan multiple air
colled condenser.
Udara sebagai pendingin kondensor dapat mengalir secara alamiah atau dialiri
paksa oleh fan. Kulkas pada umumnya menggunakan kondensor berpendingin udara
secara alamiah (konveksi natural) yang umum disebut sebagai kondensor statis. Fan
dapat meniupkan udara kearah kondensor dalam jumlah yang lebih besar, sehingga
dapat memperbesar kapasitas pelepasan panas oleh kondensor.
Refrigeran dari kompresor pada suhu dan tekanan tinggi dialirkan ke bagian
paling atas kondensor. Di dalam kondensor, refrigeran melepas kalor embunnya
sehingga mengembun, wujudnya berubah dari uap menjadi cair. Refrigeran dengan
tekanan tinggi ini dialirkan dari bagian bawah kondensor ke saringan dan alat ekspansi.
Kondensor berpendingin udara bentuknya sederhana, tidak memerlukan
perawatan khusus. Ini adalah keuntungan dari kondensor berpendingin udara. Sistem
refrigerasi yang berkapasitas kurang dari 1 kW umumnya menggunakan kondensor
[image:22.595.118.508.206.472.2]jenis ini. [1]
Gambar 2.1 Kondensor berpendingin udara
2. Kondensor berpendingin air (Water Cooled Condenser)
Kondensor jenis ini digunakan pada system yang berskala besar untuk keperluan
komersil di lokasi yang mudah memperoleh air bersih. Kondensor jenis ini menjadi
pilihan yang ekonomis bila terdapat suplai air bersih mudah dan murah.
Pada umumnya kondensor seperti ini berbentuk tabung yang di dalamnya berisi
pipa (tubes) tempat mengalirnya air pendingin. Uap refrigeran berada di luar pipa tetapi
condenser. Air yang menjadi panas, akibat kalor yang dilepas oleh refrigeran yang
mengembun, kemudian air yang telah menjadi panas ini didinginkan di dalam alat yang
disebut menara pendingin (cooling tower). Setelah keluar dari cooling tower, air
menjadi dingin kembali dan disalurkan dengan pompa kembali ke kondensor. Dengan
cara inilah pendingin disirkulasikan. Kondensor jenis ini biasanya digunakan pada
[image:23.595.96.507.299.453.2]sistem berkapasitas besar. [1]
Gambar 2.2 Kondensor berpendingin air
3. Kondensor berpendingin campuran udara dan air (Evaporative Condenser)
Kondensor jenis ini merupakan kombinasi dari kondensor berpendingin udara
dan kondensor berpendingin air. Koil kondensor ini diletakkan berdekatan dengan
media pendinginnya yang berupa udara tekan dan air yang disemprotkan melalui suatu
lubang nozzle.
Kondensor jenis ini disebut juga evaporative condenser. Kondensornya sendiri
berbentuk seperti kondensor dengan pendingin air, namun diletakkan di dalam menara
dari refrigeran yang mengembun diterima oleh air dan kemudian diberi pada aliran
udara yang mengalir dari bagian bawah ke bagian atas menara. Sebagai akibatnya air
yang telah menjadi panas tersebut diatas, didinginkan oleh aliran udara, sehingga pada
saat air mencapai bagian bawah menara, air ini sudah menjadi dingin kembali.
Selanjutnya air dingin ini dipompakan ke bagian atas menara demikian seterusnya.
Dalam Negara yang bemusim empat, pada musim dingin sering kali tidak dibutuhkan
percikan air dari atas menara, karena udara sudah cukup dingin dan mampu secara
langsung menerima beban kondensor. Dalam keadaan seperti ini, dikatakan bahwa
evaporative condenser dioperasikan secara kering. Dengan cara ini maka evaporative
condenser dioperasikan secara kering. Maka evaporative condenser ini akan berfungsi
[image:24.595.138.463.396.658.2]seperti kondensor berpendingin udara. [1]
Pada sistem refrigerasi siklus adsorpsi ini akan digunakan kondensor yang
menggunakan jenis Air Cooled Condenser, dimana media pendingin yang digunakan
udara yang nantinya udara itu akan digerakkan menggunakan angin, sehingga efek
pendinginannya akan lebih efektif. Alasan mengapa digunakan kondensor tipe tersebut
adalah mudah proses pembuatannya tidak terlalu rumit, tempatnya yang memang hanya
memungkinkan untuk tipe kondensor jenis ini.
2.3 Prinsip Kerja Kondensor
Uap refrigeran yang keluar dari generator akan memasuki kondensor. Uap yang
bersuhu tinggi ini sebelum masuk ke evaporator terlebih dahulu didinginkan di
kondensor. Panas uap dari refrigeran secara konveksi akan mengalir ke pipa kondensor.
Panas akan mengalir ke sirip-sirip kondensor sehingga panas tersebut dibuang ke udara
bebas melalui sirip dengan cara konveksi alamiah.
Sehingga untuk memperluas daya konveksi maka luas sirip dirancang
semaksimal mungkin. Suhu uap refrigeran didalam kondensor ini akan turun tetapi
tekanannya tetap tidak berubah. Bila penurunan suhu gas mencapai titik
pengembunannya maka akan terjadi proses pengembunan (kondensasi), dalam hal ini
terjadi perubahan wujud gas menjadi liquid yang tekanan dan suhunya masih cukup
tinggi (tekanan kondensing).
Proses pendinginan dikondensasikan tersebut menghasilkan refrigeran berbentuk
cairan (liquid). Proses kondensasi yang terjadi selama proses percobaan tidak stabil
karena menggunakan pendingin udara yang kecepatan udaranya tidak konstan. Jika
2.4 Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida (cairan maupun
gas) terikat kepada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film (lapisan tipis)
pada permukaan padatan tersebut. Berbeda dengan absorpsi, dimana fluida terserap oleh
fuida lainnya dengan membentuk suatu larutan.
Sistem pendingin adsorpsi dapat menggunakan panas tingkat rendah dan
menggunakan refrigeran dengan nol ODP dan GWP. Keuntungan dari adsorpsi adalah
sebagai berikut :
1. Sistem pendingin adsorpsi dapat didukung oleh sumber dengan kisaran temperatur
yang luas. Suhu 50 0C sudah dapat digunakan sebagai sumber panas untuk sistem
adsorpsi, tetapi dalam sistem absorpsi sumber harus setidaknya pada 70 oC, bahkan
jika dua tahap siklus diadsorpsi. Sumber panas mendekati suhu 500 oC dapat
digunakan secara langsung dalam adsorpsi tanpa menghasilkan masalah korosi,
sedangkan dalam sistem absorpsi, korosi akan mulai terjadi pada suhu di atas 200
o
C. [2]
2. Sistem pendingin adsorpsi cocok untuk kondisi dengan getaran yang kuat, seperti di
perahu nelayan dan lokomotif, tapi pada sistem absorpsi karena bahan penyerapnya
(absorben) dalam bentuk cairan mengalami masalah karena absorben dapat mengalir
dari generator ke evaporator atau dari absorber ke kondensor. Ketika absorben
berpindah, refrigeran menjadi tercemar dan sistem tidak dapat bekerja secara normal.
3. Sistem adsorpsi jauh lebih sederhana dibandingkan dengan sistem absorpsi. Sebagai
contoh, dalam sistem adsorpsi NH3-H2O, peralatan dephlegmate harus digabungkan
ke dalam sistem karena titik didih air mirip dengan amonia. [2]
Walaupun adsorpsi biasanya dikaitkan dengan perpindahan dari suatu gas atau
cairan ke suatu permukaan padatan, perpindahan dari suatu gas ke suatu permukaan
cairan juga terjadi. Substansi yang terkonsentrasi pada permukaan didefinisikan sebagai
adsorbat dan material pada mana adsorbat terakumulasi didefinisikan sebagai adsorben.
[3]
Pada dasarnya adsorben dibagi menjadi tiga yaitu :
1. Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik (karbon aktif, silika gel dan zeolit) [2]
2. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia (calcium chloride, metal hydrides
dan complex salts ) [2]
3. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia dan fisik (composite adsorbent) [2]
1. Adsorben yang mengadsorpsi secara fisik (karbon aktif, silika gel dan zeolit)
Pada adsorpsi jenis ini, adsorpsi terjadi tanpa adanya reaksi antara
molekul-molekul adsorbat dengan permukaan adsorben. Molekul-molekul-molekul adsorbat terikat
secara lemah karena adanya gaya van der Waals. Adsorpsi ini relatif berlangsung
cepat dan bersifat reversibel (reversible). Karena dapat berlangsung di bawah
temperatur kritis adsorbat yang relatif rendah, maka panas adsorpsi yang dilepaskan
juga rendah. Adsorbat yang terikat secara lemah pada permukaan adsorben, dapat
fisika menyebabkan molekul-molekul gas yang teradsorpsi mengalami kondensasi.
Besarnya panas yang dilepaskan dalam proses adsorpsi fisika adalah kalor
kondensasinya. [3]
Proses adsorpsi fisik terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi, sehingga proses
tersebut membentuk lapisan jamak (multilayers) pada permukaan adsorben. Ikatan
yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan dengan mudah, yaitu dengan
[image:28.595.144.455.306.478.2]cara degassing atau pemanasan pada temperatur 150-200 0C selama 2-3 jam. [3]
Gambar 2.4 Siklus refrigerasi adsorpsi (Clapeyron diagram) [2]
Keterangan Gambar :
Dalam adsorber 1-2, panas masuk (pemanasan isosteric); 2-3, panas masuk (pemanasan
isobarik dan desorpsi); 3-4, panas keluar (pendinginan isosteric) 3-4-1, panas keluar
(pendinginan dan isobarik adsorpsi).
Dalam evaporator - kondensor 2’-3’ panas keluar (kondensasi isobarik); 3’-4’-1, efek
2. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia (calcium chloride, metal hydrides dan
complex salts )
Untuk adsorpsi kimia antara adsorben dan refrigeran, kekuatan pasang kerja
adsorpsi kimia umumnya meliputi fungsi kompleksasi, koordinasi, hidrogenasi dan
oksidasi. Siklus adsorpsi kimia mencakup empat proses dibagi menjadi dua fase
[image:29.595.140.428.281.494.2]dekomposisi, kondensasi, evaporasi dan sintesis yang ditunjukkan dalam Gambar 2.3
Gambar 2.5 Adsorpsi kimia titik 1, dekomposisi (Desorpsi); titik 2 kondensasi;
3. Adsorben yang mengadsorpsi secara kimia dan fisik (composite adsorbent)
Pasangan kerja utama adsorpsi komposit adalah silika gel / klorida / air.
Adsorben komposit dengan silika gel biasanya dihasilkan aditif klorida. pasangan
kerja Klorida/ air, misalnya CaCl2/H2O, bukan merupakan adsorpsi padat karena
CaCl2 mencair setelah menyerap sejumlah air, tetapi kuantitas adsorpsi tertinggi
CaCl2/H2O sekitar enam kali nilai yang didapat dengan silika gel. [2]
Menurut Aristov et al, karakteristik adsorpsi dari adsorben komposit silika gel dapat
dimodifikasi dengan:
a. mengubah struktur pori silika gel
b. mengubah jenis garam
c. mengubah proporsi antara garam dan silika gel [2]
2.5 Pemanasan dan pendinginan
Dua sistem A dan B yang berbeda suhunya, bila dihubungkan satu sama lain
akan terjadi perubahan suhu sampai suhu keduanya sama besar (setimbang). Perubahan
suhu itu terjadi karena aliran panas atau perpindahan dari A ke B atau sebaliknya. Dari
percobaan dan penelitian Count Rumford (1753-1814) serta Sir Janes Prascolt Youle
(1818-1889) muncul suatu pendapat bahwa aliran panas itu tidak lain adalah suatu
perpindahan energi :
……….(1)[4]
m = massa benda (kg)
c = panas jenis (kJ/kg0C)
= selisih temperatur (0C)
Pada peristiwa melebur atau meleleh, panas yang diserap atau dikeluarkan oleh
benda yang mengalami perubahan fase tersebut. Demikian juga pada peristiwa
mendidih, mengembun dan sublimasi. Banyaknya panas persatuan massa benda pada
waktu terjadi perubahan fase disebut panas laten (L). [4]
……….(2)[4]
dengan : Q = panas yang diserap atau dikeluarkan pada waktu perubahan fase
(kJ)
m = massa benda (kg)
L = panas laten (kJ/kg)
Perhitungan panas yang dilepas air persatuan massa dapat dirumuskan sebagai
berikut:
……….(3)[4]
dengan : Z = panas yang dilepas air per satuan massa (kJ/kg)
Cpw = panas jenis air (kJ/kg.K)
Cpes = panas jenis es (kJ/kg.K)
t3 = temperatur akhir rata-rata es (K)
2.6 Perpindahan Kalor
Perpindahan panas merupakan perpindahan energi dari suatu daerah ke daerah
lain yang terjadi karena perbedaan suhu. Panas ini akan mengalir dari tempat yang
mempunyai temperatur tinggi ke tempat yang mempunyai temperatur rendah hingga
tercapai temperatur yang sama. Perpindahan panas secara garis besar dapat dibagi
menjadi 3 bagian :
a. Konduksi
b. Konveksi
c. Radiasi
2.6.1 Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan panas yang mengalir melalui suatu
bahan padat dari daerah yang bersuhu lebih tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah
di dalam suatu medium (padat, cair atau gas). Peristiwa ini menyangkut pertukaran
energi pada tingat molekuler. Pegamatan gejala fisika dan serentetan pemikiran telah
menghasilkan laju aliran kalor untuk konduksi. Kepadatan aliran (flux) energi
perpindahan kalor secara konduksi disebuah batangan padat, sebanding dengan beda
suhu dan luas penampang serta berbanding terbalik dengan panjangnya.
Pengamatan dibuktikan dengan serentetan percobaan sederhana. Fourter telah
memberikan sebuah model matematika untuk proses ini. Dalam hal satu dimensi, model
……….(4)[4]
dengan : Q = laju aliran energi (W)
A = luas penampang (m2)
∆t = beda suhu (K)
L = panjang (m)
k = daya hantar (konduktivitas) termal (W/mK)
Daya hantar termal merupakan suatu karakteristik dari bahan dan
perbandingan K/l disebut hantaran (konduktivitas) yang ditentukan oleh struktur
molekul bahan. Semakin rapat dan tersusun rapinya molekul-molekul yang umumnya
terdapat pada logam akan memindahkan energi yang semakin cepat dibandingkan
dengan susunan yang acak dan jarang yang pada umumnya terdapat terdapat pada bahan
bukan logam. [4]
Persamaan untuk laju perpindahan kalor konduksi secara umum dinyatakan
dengan bentuk persamaan diferensial di bawah ini :
……….(5)[4]
2.6.2 Konveksi
Perpindahan kalor konveksi bergantung pada konduksi antara permukaan
secara konveksi telah diajukan oleh Newton pada tahun 1701 yang berasal dari
pengamatan fisika. [4]
……….(6)[4]
dengan : hc = koefisien konveksi (W/m2K)
ts = suhu permukaan (0C)
tf = suhu fluida (0C)
Beberapa parameter yang telah diuji dan mengenal bentuk korelasi yang
banyak digunakan untuk menentukan koefisien konveksi (hc)z yaitu :
a. Bilangan Reynold (Re)
Bilangan Reynold digunakan sebagai kriteria untuk menunjukkan
aliran fluida itu laminer dan turbulen. Untuk bilangan Re<2300
dikatakan aliran laminar; Re>2300 dikatakan aliran turbulen. [4]
……….(7)[4]
dengan : = rapat massa (kg/m3)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
D = diameter aliran fluida (m)
µ = viskositas fluida (Pa.det)
Bilangan Prandtl adalah bilangan tanpa dimensi yang merupakan
fungsi dari sifat-sifat fluida. Bilangan Prandtl didefinisikan sebagai
perbandingan viskositas kinematik terhadap difusitas thermal fluida
yaitu :
……….(8)[4]
dengan : Cp = panas spesifik fluida (J/kg.K)
µ = viskositas fluida (Pa.det)
k = konduktivitas thermal (W/m2K)
c. Bilangan Nusselt (Nu)
……….(9)[4]
dengan : hc = koefisien konveksi (W/m2K)
D = diameter efektif aliran fluida (m)
k = konduktifitas thermal fluida (W/mK)
Banyak rumusan yang telah dikembangkan untuk susunan aliran tertentu
sehingga hubungan antara bilangan Nusselt, Reynolds dan Prandtl dapat dirumuskan :
Nu = C (Ren) (Prm) ……….(10)[4]
2.6.3 Radiasi
Perpindahan energi secara radiasi berlangsung akibat foton-foton dipancarkan
lain. Pada saat mencapai permukaan lain, foton yang diradiasikan juga diserap,
dipantulkan atau diteruskan (ditransmisikan) melalui permukaan tersebut. [4]
Energi yang diradiasikan dari suatu permukaan ditentukan dalam bentuk daya
pancar (emissive power) yang secara termodinamika dapat dibuktikan bahwa daya
pancar tersebut sebanding dengan pangkat empat dari temperatur absolutnya. Untuk
radiator ideal, biasanya berupa benda hitam (black body).
Daya pancar :
Eb = σ. T4
……….(11) [4]
dimana : Eb = daya pancar benda hitam (W/m2)
σ = tetapan Stefan-Boltzmann = 5.669 x 10 -8 W/m2K4
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksaan penelitian ini dilakukan kegiatan-kegiatan yang meliputi
tahapan yaitu:
Mulai
Tahapan persiapan
Survei lapangan
Perancangan alat adsorpsi karbon aktif metanol
Pengujian alat adsorpsi karbon aktif metanol
Perancangan adsorber / kolektor
Pengujian mesin pendingin siklus adsorpsi
Analisa data
Selesai
Assembling mesin pedingin
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pendingin Departemen Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3.3 Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Pelat Stainless Steel 2 lembar
2. Katup/Valve 5 buah
3. Manometer Vakum 3 buah
4. Elbow pvc ½” sebanyak 5 buah
5. Karbon aktif 13 kg
6. Methanol 3,5 liter
7. Pipa PVC ½” 50 cm
8. Selang Karet 1 meter
9. Busa 1 lembar 1x1 meter
10.Lem Araldite untuk menyambung dan menghindari kebocoran
11.Papan 1 lembar
12.Paku 2” 100 gram
13.Pelat Kaca ukuran tebal 3 mm
14.Pelat Besi Siku
15.Cat Warna Hitam
16.Gelas Ukur 1 buah
17.Tabung Besi 1 buah
19.Tong tempat pemanasan air
20.Kawat nyamuk
21.Balok kayu
Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Pompa vakum, untuk memvakumkan dan mengeluarkan
partikel-partikel/kotoran dan mengeluarkan air dari generator, kondensor dan
[image:39.595.201.452.306.485.2]evaporator.
Gambar 3.1 PompaVakum
Spesifikasi:
• Merk : Robinair
• Model No. : 15601
• Capacity : 142 l/m
• Motor h.p. : ½
2. Thermometer
Gambar 3.2 Termometer
Spesifikasi :
• Titik beku air raksa : -38.83 °C
• Max. temperature : 100 °C
• Min. temperature : 0 °C
Akurasi : 1 °C
Ukuran : Panjang 300 mm, Tebal 7 mm [5]
3. Agilent
Agilent adalah suatu alat yang mencatat data akuistik secara komputerisasi.
Dimana data yang dihasilkan oleh alat ini akan tersimpan otomatis ke dalam
Gambar 3.3 Agilent
Spesifikasi :
• Mempunyai 3 saluran utama
• Dapat memindai data hingga 250 saluran per detik
• Mempunyai 8 tombol panel dan sistem kontrol
• Fungsional antara lain pembacaan suhu termokopel, RTD dan
termistor, arus listrik AC/DC, resistensi, frekuensi dan periode
• Dapat menyimpan data hingga 50 k
• Mempunyai alarm [6]
4. Station data log Hobo Micro Station
HOBO Micro Station adalah sebuah alat pencatat data dari 3 sensor
pencatat microclimates multi channel (Intensitas radiasi matahari, kecepatan,
angin, dan kelembaban relatif). Mikro station ini menggunakan sebuah jaringan
pengukuran. Terdiri dari Sebuah data logger yang terhubung dengan perangkat
[image:42.595.200.399.139.386.2]komputer dan beberapa sensor yang dipasang pada sebuah penyangga.
Gambar 3.4 Hobo Micro ger.
[image:42.595.178.419.455.684.2]Dengan spesifikasi :
- Skala Pengoperasian : -200 – 500C dengan baterai alkalin
-400 – 700C dengan baterai litium
- Input Sensor : 3 buah sensor pintar multi channel monitoring
- Ukuran : 8,9 cm x 11,4 cm x 5,4 cm
- Berat : 0,36 kg
- Memori : 512K Penyimpanan data nonvolatile flash.
- Interval Pengukuran : 1 detik – 18 jam (tergantung pengguna)
- Akurasi waktu : 0 sampai 2 detik untuk titik data pertama dan ±5 detik untuk setiap minggu pada
suhu 25oC [5]
3.4 Perancangan Alat Penelitian
Dalam penelitian ini sebelum merancang mesin pendingin, terlebih dahulu
melakukan uji adsorpsi yang berfungsi untuk mengetahui sifat dari metanol dan karbon
[image:43.595.78.535.555.669.2]aktif.
Table 3.1 Alat Penguji Adsorpsi
Parameter Dimensi/kapasitas
Gelas ukur 1 liter
Tabung besi Panjang 500 mm diameter 24 mm/ 5 kg karbon aktif dan metanol 1 liter
Pipa ¾ “ 800 mm
Gambar 3.6 Skema alat uji siklus adsorpsi
Keterangan :
1. Tabung besi berisi karbon aktif
2. Katup
3. Katup
4. Manometer vakum
5. Gelas ukur berisi methanol
6. Pipa berpori
3.5 Analisa Data Pengujian Alat Adsorpsi
Dalam pengujian alat ini dilakukan pemanasan dengan menggunakan kompor.
Tabung besi yang berisi karbon aktif dimasukkan kedalam wadah yang berisi air
kemudian air tersebut dipanaskan selama 8 jam dan dijaga temperatur air konstan.
Pemanasan ini dilakukan bertujuan supaya karbon aktif yang di dalam tabung tersebut
panas. Sehingga setelah karbon aktif dipanaskan diharapkan karbon aktif tersebut
Gambar 3.7 Alat Pengujian Adsorpsi
Pemanasan dilakukan dari jam 11 dan temperatur air maksimum adalah 93 OC.
Setelah dilakukan pemanasan selama 8 jam kemudian pada pukul 19.00 WIB dilakukan
pemvakuman dengan pompa vakum selama 20 menit, pada saat pemvakuman katup
antara gelas ukur dan tabung karbon aktif ditutup. Pada saat pemvakuman methanol
diisi pada gelas ukur sebanyak 1 liter. Kemudian setelah 20 menit kemudian katup
tersebut dibuka sampai methanol tersebut kelihatan mendidih, setelah methanol
mendidih kemudian pemvakuman dihentikan dan katup penutup ditutup.
Proses absorpsi diharapkan terjadi pada malam hari seiring dengan menurunnya
temperatur lingkungan yang diikuti menurunnya temperatur tabung karbon aktif
tersebut. Setelah dibiarkan selama satu malam, pada pukul 09.00 WIB karbon aktif telah
berkurang dan berpindah ke karbon aktif. Dan proses ini pun dibiarkan hingga malam
hari ternyata methanol telah berpindah seluruh nya ke karbon aktif. Sehingga dapat
disimpulkan karbon aktif tersebut dapat menyerap methanol. Pada saat proses
tersebut turun lagi menjadi -66 cmHg. Penurunan tekanan ini dikarenakan oleh
penurunan temperatur.
3.6 Perancangan Mesin Pendingin
3.6.1 Perancangan Sirip
Kondensor terdiri dari 17 buah sirip yang terbuat dari bahan stainless steel
dengan ukuran sirip 400 mm x 100 mm dan tebal plat 1 mm. Udara disirkulasikan ke
sirip kondensor sehingga uap refrigeran yang berada di dalam pipa akan memindahkan
[image:46.595.120.461.397.479.2]panas ke udara pendingin melalui permukaan sirip tersebut.
Gambar 3.8 Perancangan Sirip
1. Plat Stainless Steel
Lplat = P . L = ( 400 . 100 ) mm = 40.000
= 1266,1265 mm2
Luas penampang untuk 1 plat : (40.000 mm2 – 1266,1265 mm2)
= 38733,8735 mm2
Luas penampang untuk 17 plat : 17 x 38733,8735mm2
= 658475,8495mm2
2. Pipa ½ ‘’
Keliling pipa 1 : 2 π r L = 2 (3,14) (6,35) x 349,2 = 13925,398 mm2
Keliling pipa 2 : 2 π r L = 2 (3,14) (6,35) x 50 = 1993,9 mm2
Untuk 5 pipa 1 : 5 x 13925,398 = 69626,99 mm2
Untuk 2 pipa 2 : 2 x 1993,9 = 3987,8 mm2
3. Pipa 1”
Keliling pipa : = 2 (3,14) (12,7) x 400
= 31902,4 mm2
Untuk 2 pipa : 2 x 31902,4 = 63804,8 mm2
Maka Atotal = Lplat + Lpipa ½’’ + Lpipa1’’
= 658475,8495 mm2+(69626,99 mm2+3987,8mm2) + 63804,8 mm2
= 795895,4395 mm2
Gambar 3.12 Kondensor
Sebelum dilakukan pengujian, komponen dari mesin pendingin dihubungkan/dirangkai
antara kondensor dengan evaporator. Pada pipa sambungan dilem dengan baik untuk
Gambar 3.14 Instalasi alat dengan nomor panel agilent
16
20
19
17
18
12
11
13
14
15
6
7
8
9
10
1
2
3
4
KATUPMANOMETER
PIPA PENGHUBUNG ANTARA KONDENSOR DENGAN EVAPORATOR
BAB IV
HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
4.1 Hasil Pengujian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Pendingin Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara. Proses penelitian ini juga berkaitan dengan data HOBO yang terdapat
pada lampiran. Karena selama proses penelitian dilakukan sumber tenaga yang
digunakan adalah matahari. Dimana HOBO mengukur temperatur matahari, radiasi
matahari dan kelembapan. Berikut data dari HOBO pada hari I, II dan III.
Data HOBO pada hari I (02-06-2011)
• temperatur rata-rata didapat 31,67 oC
• rata-rata radiasi matahari didapat 492,2 W/m2
• rata-rata kelembapan siang hari 65,4153 %
• rata-rata kelembapan malam hari 95,61306 %
Data HOBO pada hari II (03-06-2011)
• temperatur rata-rata didapat 31,25 oC
• rata-rata radiasi matahari didapat 452,22 W/m2
• rata-rata kelembapan siang hari 69.005281%
• rata-rata kelembapan malam hari 90.5749 %
Data HOBO pada hari III (04-06-2011)
• temperatur rata-rata didapat 31,32 oC
• rata-rata radiasi matahari didapat 386,40 W/m2
• rata-rata kelembapan siang hari 69.217 %
Dari data HOBO diatas menunjukkan bahwa pada hari I, II dan III temperatur
rata-rata matahari berkisar 31,25 – 31,67 oC. Dimana temperatur maksimal didapat pada
hari I yaitu 31,67 oC. Sedangkan temperatur minimal didapat pada hari II yaitu 31,25
o
C. Radiasi matahari tertinggi didapat pada didapat pada hari I yaitu 492,2 W/m2.
Sedangkan radiasi matahari terendah didapat pada hari III yaitu 386,40 W/m2.
Kelembapan pada siang hari tertinggi pada hari III yaitu 69,217 %. Sedangkan
kelembapan pada malam siang hari terendah terjadi pada hari I yaitu 65,4153 %. Untuk
kelembapan pada malam hari tertinggi terjadi pada hari I yaitu 95,61306 %. Sedangkan
Gambar 4.1 diatas merupakan temperatur yang terjadi di kondensor pada hari
pertama. Dari gambar grafik diatas temperatur paling tinggi pada yaitu T13 karena titik
termokopel diletakkan berdekatan dengan kolektor dimana panas dari kolektor yang
terjadi pada pukul 14.00 WIB merupakan penyebab temperatur T13 tinggi. Sedangkan
temperatur paling rendah yaitu pada T15 terjadi pada pukul 06.00 WIB dimana letak
titik termokopel tersebut berada diatas evaporator. Temperatur pada evaporator yang
Gambar 4.2 diatas merupakan temperatur yang terjadi pada hari kedua. Dari
gambar grafik diatas temperatur pada T13 dan T14 mengalami kenaikan pada pukul
12.00 WIB s/d 14.00 WIB. Namun pada T13 mengalami temperatur puncak 52oC
disebakan panas yang terjadi di kolektor turun ke kondensor. Sedangkan temperatur
yang paling rendah terjadi pada T15 pukul 01.00 WIB disebabkan pengaruh dari
Gambar 4.3 diatas merupakan temperatur yang terjadi di kondensor pada hari
ketiga. Dari grafik diatas temperatur yang paling tinggi pada T9 terjadi pada pukul
09.30 WIB. Pada pukul 16.00 WIB – 20.00 WIB terjadi penurunan temperatur di T15,
T10, T14, T13, T6, T8 dan T9. Dari pukul 20.00 WIB s/d 06.00 WIB titik termokopel
yang diletakkan pada kondensor kelihatan konstan disebabkan proses pendinginan
4.2 Analisa Data
Persamaan-persamaan yang berlaku pada perpindahan panas ini adalah sebagai
berikut:
• Tebal lapisan batas
25 , 0 25 , 0 2 Pr Pr 952 , 0 936 ,
3 × −
+
= L GrL
δ
dimana : Pr adalah bilagan Prandtl untuk udara yaitu 0,72.
GrL adalah bilangan Grasholf yang dihitung dengan persamaan :
2 3 2 ) ( µ β
ρ g T T L
Gr s
L ∞
− =
Dari tebal lapisan batas ini nanti ditentukan apakah pola aliran masih dalam kondisi
boundary layer atau telah berkembang penuh. Jika aliran masih berkembang, 2
δ
lebihkecil dari jarak kedua plat.
• Laju perpindahan panas pada permukaan plat dihitung dengan persamaan:
25 , 0 549 , 0 ) ( Ra L k T T A h
q′= s − ∞ =
dimana : Ra adalah bilangan Rayleigh, dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
να
β 3
) (
Pr g T T L
Gr
Ra= × = s − r
Jika aliran telah berkembang penuh, syaratnya2
δ
lebih besar atau sama dengan jarakµ β ρ
24 )
( 2 2
2 D T T c g
q′= p s − ∞
dimana : D = Jarak antar sirip, dimana pada perancangan ini sebesar 2 cm.
Ts =430C.
= 300C.
= 1,165 kg/m3
= 1,86 x 10-5 kg/sm
Cp = 1006 J/kg.K
k = 0,026 W/mK
• Menghitung Bilangan Grasholf dengan cara :
GrL = = 5,003 x 107
• Menghitung tebal lapisan batas yaitu :
25 , 0 25 , 0 2 Pr Pr 952 , 0 936 ,
3 × −
+
= L GrL
δ
2 = 2 x 0.0627 = 0.1254 < jarak kedua plat. Maka aliran yang terjadi masih
berkembang.
• Mengitung perpindahan panas pada satu permukaan plat vertikal, dengan
menggunakan persamaan :
25 , 0 549 , 0 ) ( Ra L k T T A h
q′= s − ∞ =
5,003 x 107 x 0.72)0.25
= 11,06 W/m
Jumlah plat pada kondensor ada 17 buah, setiap plat mempunyai 2 permukaan,
panjang tiap plat 0,4 m maka laju perpindahan panas total dari kondensor adalah :
Qtotal = 11,06 x 17 x 2 x 0,4 = 150.416 W
Menghitung laju aliran methanol pada kondensor.
• Pengujian hari pertama
qu = 155,06 W/m2 (diperoleh dari perhitungan adsorber)
=
= = = 1,29 kg/jam = 0.000358 kg/s
Maka, laju aliran methanol pada kondensor adalah 0.000358 kg/s
• Pengujian hari kedua
= = = 1,79 kg/jam = 0.000497 kg/s
Maka, laju aliran methanol pada kondensor adalah 0.000497 kg/s
• Pengujian hari ketiga
qnett = 143,35 W/m2
= = = 2,42 kg/jam = 0.000497 kg/s
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Pada penelitian ini air belum dapat diubah menjadi es. Analisa yang
memungkinkan penyebab tidak terjadinya es yaitu dan sekaligus untuk tahap
penyempurnaan berikutnya.
a. Karbon aktif pada penelitian ini tidak dapat menyerap seluruh methanol.
b. Metanol yang digunakan pada penelitian ini termasuk jenis metanol yang
ekonomis.
c. Alat ukur termokopel dimana proses penyambungan termokopel dengan alat
perancangan sebaiknya menggunakan perekat yang lebih bagus.
d. Isolasi pada penelitian ini isolasi yang digunakan terbuat dari busa setebal 10
mm. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya digunakan isolasi yang lebih
tebal. Agar suhu dari alat terjaga dari suhu lingkungan.
2. Dari hasil pengujian dan perhitungan didapat laju perpindahan panas total dari
kondensor sebesar 150.416 W.
3. Temperatur tertinggi dari kondensor adalah 52 oC sedangkan temperatur
4. Laju aliran methanol pada hari pertama sebesar 0,000358 kg/s. Pada hari kedua
didapat 0,000497 kg/s. Dan pada hari ketiga didapat 0,000497 kg/s.
5.2 Saran
1. Untuk kelanjutan penelitian berikutnya sebaiknya analisa penyebab tidak
tercapainya es supaya diperhatikan.
2. Untuk perancangan kondensor sebaiknya memakai bahan dan teknik pengelasan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Stoecker, Wilbert F. W Jones, Jerold, Refrigerasi dan Pengkondisian
Udara, aIih bahasa Ir. Supannanhara, Edisi Kedua PT. Erlangga, Jakarta,1996
[2] L.Wang, R.Z.Wang, R.G.Oliveira, A review on Adsorption Working Pairs for
Refrigerant, Renewable and Sustainable Energy Review (2007)
[3] Nishio Ambarita, Modifikasi Mesin Pendingin Adsorpsi pada Komponen
Kondensor, Reservoir, Katup Ekspansi dan Evaporator, FT UI (2008)
[4] Incropera, Franc P. DeWitt, David P, Introduction to Heat Transfer,Second Edition John
Wiley & Sons, 1990
[5] Buku Pedoman Penggunaan Alat
[6
DATA AGILENT
HARI PERTAMA
Time T6 T7 T8 T9 T10 T13 T14 T15
06/03/2011 11:30 3.20E+01 3.19E+01 3.16E+01 3.23E+01 3.22E+01 3.27E+01 3.18E+01 3.08E+01
06/03/2011 11:40 3.21E+01 3.17E+01 3.17E+01 3.21E+01 3.25E+01 3.29E+01 3.22E+01 3.14E+01 06/03/2011 11:50 3.29E+01 3.23E+01 3.24E+01 3.26E+01 3.31E+01 3.37E+01 3.28E+01 3.19E+01 06/03/2011 12:00 3.30E+01 3.22E+01 3.24E+01 3.28E+01 3.32E+01 3.40E+01 3.27E+01 3.20E+01
06/03/2011 12:10 3.27E+01 3.20E+01 3.21E+01 3.27E+01 3.29E+01 3.35E+01 3.25E+01 3.20E+01 06/03/2011 12:20 3.36E+01 3.30E+01 3.34E+01 3.40E+01 3.37E+01 3.46E+01 3.34E+01 3.28E+01 06/03/2011 12:30 3.40E+01 3.31E+01 3.35E+01 3.43E+01 3.43E+01 3.51E+01 3.40E+01 3.30E+01 06/03/2011 12:40 3.52E+01 3.44E+01 3.47E+01 3.61E+01 3.52E+01 3.59E+01 3.50E+01 3.38E+01 06/03/2011 12:50 3.41E+01 3.30E+01 3.31E+01 3.41E+01 3.42E+01 3.50E+01 3.35E+01 3.30E+01
06/03/2011 13:00 3.35E+01 3.29E+01 3.31E+01 3.38E+01 3.38E+01 3.48E+01 3.33E+01 3.30E+01 06/03/2011 13:10 3.35E+01 3.35E+01 3.31E+01 3.34E+01 3.43E+01 3.43E+01 3.47E+01 3.37E+01 06/03/2011 13:20 3.45E+01 3.36E+01 3.34E+01 3.57E+01 3.53E+01 3.50E+01 3.49E+01 3.54E+01 06/03/2011 13:30 3.48E+01 3.33E+01 3.34E+01 3.55E+01 3.50E+01 3.54E+01 3.47E+01 3.54E+01
06/03/2011 13:40 3.40E+01 3.28E+01 3.31E+01 3.44E+01 3.41E+01 3.51E+01 3.35E+01
06/03/2011 13:50 3.35E+01 3.23E+01 3.28E+01 3.39E+01 3.37E+01 3.46E+01 3.31E+01 3.36E+01 06/03/2011 14:00 3.52E+01 3.40E+01 3.47E+01 3.70E+01 3.55E+01 3.62E+01 3.49E+01 3.62E+01
06/03/2011 14:10 3.58E+01 3.45E+01 3.52E+01 4.28E+01 3.61E+01 3.67E+01 3.53E+01 3.70E+01 06/03/2011 14:20 3.57E+01 3.43E+01 3.41E+01 4.36E+01 3.58E+01 3.60E+01 3.55E+01 3.76E+01 06/03/2011 14:30 3.65E+01 3.46E+01 3.47E+01 3.77E+01 3.58E+01 3.69E+01 3.56E+01 3.63E+01 06/03/2011 14:40 3.48E+01 3.30E+01 3.31E+01 3.40E+01 3.45E+01 3.54E+01 3.38E+01 3.41E+01 06/03/2011 14:50 3.48E+01 3.30E+01 3.30E+01 3.46E+01 3.37E+01 4.88E+01 4.37E+01 3.40E+01
06/03/2011 15:00 3.49E+01 3.31E+01 3.31E+01 3.43E+01 3.40E+01 3.91E+01 3.53E+01 3.37E+01 06/03/2011 15:10 3.43E+01 3.32E+01 3.27E+01 3.49E+01 3.40E+01 3.56E+01 3.46E+01 3.30E+01 06/03/2011 15:20 3.30E+01 3.17E+01 3.15E+01 3.26E+01 3.29E+01 3.34E+01 3.29E+01 3.24E+01 06/03/2011 15:30 3.19E+01 3.14E+01 3.13E+01 3.18E+01 3.22E+01 3.24E+01 3.19E+01 3.11E+01
06/03/2011 15:40 3.19E+01 3.13E+01 3.13E+01 3.21E+01 3.21E+01 3.21E+01 3.18E+01 3.07E+01 06/03/2011 15:50 3.45E+01 3.14E+01 3.13E+01 3.27E+01 3.21E+01 3.20E+01 3.20E+01 3.07E+01 06/03/2011 16:00 3.27E+01 3.15E+01 3.15E+01 3.27E+01 3.24E+01 3.26E+01 3.23E+01 3.09E+01
Time T6 T7 T8 T9 T10 T13 T14 T15
06/03/2011 01:03 2.60E+01 2.60E+01 2.57E+01 2.67E+01 2.59E+01 2.61E+01 2.60E+01 2.42E+01 06/03/2011 01:33 2.66E+01 2.68E+01 2.66E+01 2.69E+01 2.64E+01 2.66E+01 2.66E+01 2.47E+01 06/03/2011 02:03 2.62E+01 2.60E+01 2.60E+01 2.67E+01 2.63E+01 2.66E+01 2.65E+01 2.45E+01
06/03/2011 02:33 2.71E+01 2.68E+01 2.65E+01 2.68E+01 2.66E+01 2.68E+01 2.68E+01 2.49E+01 06/03/2011 03:03 2.68E+01 2.68E+01 2.68E+01 2.71E+01 2.71E+01 2.68E+01 2.68E+01 2.52E+01 06/03/2011 03:33 2.61E+01 2.59E+01 2.56E+01 2.66E+01 2.63E+01 2.63E+01 2.64E+01 2.44E+01 06/03/2011 04:03 2.62E+01 2.62E+01 2.63E+01 2.67E+01 2.63E+01 2.64E+01 2.63E+01 2.48E+01 06/03/2011 04:33 2.64E+01 2.63E+01 2.62E+01 2.67E+01 2.64E+01 2.66E+01 2.66E+01 2.48E+01
06/03/2011 16:40 3.29E+01 3.12E+01 3.10E+01 3.27E+01 3.22E+01 3.30E+01 3.24E+01 3.13E+01 06/03/2011 16:50 3.28E+01 3.14E+01 3.15E+01 3.32E+01 3.21E+01 3.35E+01 3.25E+01 3.13E+01
Time T6 T7 T8 T9 T10 T13 T14 T15
06/03/2011 17:20 3.10E+01 3.02E+01 3.01E+01 3.07E+01 3.23E+01 3.12E+01 3.10E+01 3.06E+01
06/03/2011 17:30 3.01E+01 2.98E+01 2.99E+01 3.00E+01 3.00E+01 3.14E+01 3.09E+01 2.87E+01 06/03/2011 17:40 2.97E+01 2.96E+01 2.95E+01 2.97E+01 2.85E+01 2.98E+01 2.96E+01 2.73E+01 06/03/2011 17:50 2.94E+01 2.95E+01 2.94E+01 2.95E+01 2.81E+01 2.91E+01 2.91E+01 2.71E+01
06/03/2011 18:00 2.93E+01 2.95E+01 2.94E+01 2.94E+01 2.74E+01 2.91E+01 2.91E+01 2.77E+01 06/03/2011 18:10 2.92E+01 2.91E+01 2.91E+01 2.91E+01 2.75E+01 2.91E+01 2.90E+01 2.77E+01 06/03/2011 18:20 2.91E+01 2.91E+01 2.90E+01 2.91E+01 2.85E+01 2.91E+01 2.90E+01 2.77E+01 06/03/2011 18:30 2.92E+01 2.92E+01 2.92E+01 2.92E+01 2.91E+01 2.92E+01 2.91E+01 2.76E+01
06/03/2011 18:40 2.92E+01 2.91E+01 2.91E+01 2.91E+01 2.92E+01 2.92E+01 2.91E+01 2.75E+01 06/03/2011 18:50 2.92E+01 2.93E+01 2.93E+01 2.92E+01 2.93E+01 2.93E+01 2.91E+01 2.73E+01 06/03/2011 19:00 2.67E+01 2.61E+01 2.62E+01 2.61E+01 2.70E+01 2.68E+01 2.68E+01 2.62E+01 06/03/2011 19:10 2.55E+01 2.52E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.58E+01 2.56E+01 2.56E+01 2.54E+01 06/03/2011 19:20 2.50E+01 2.51E+01 2.52E+01 2.42E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.49E+01
06/03/2011 19:30 2.48E+01 2.49E+01 2.51E+01 2.42E+01 2.52E+01 2.51E+01 2.50E+01 2.45E+01 06/03/2011 19:40 2.47E+01 2.47E+01 2.49E+01 2.41E+01 2.51E+01 2.50E+01 2.48E+01 2.43E+01 06/03/2011 19:50 2.45E+01 2.47E+01 2.48E+01 2.40E+01 2.50E+01 2.48E+01 2.47E+01 2.40E+01
06/03/2011 20:00 2.46E+01 2.49E+01 2.49E+01 2.43E+01 2.51E+01 2.49E+01 2.47E+01 2.40E+01 06/03/2011 20:10 2.48E+01 2.49E+01 2.50E+01 2.45E+01 2.51E+01 2.49E+01 2.47E+01 2.38E+01 06/03/2011 20:20 2.48E+01 2.49E+01 2.50E+01 2.47E+01 2.51E+01 2.49E+01 2.47E+01 2.37E+01 06/03/2011 20:30 2.46E+01 2.48E+01 2.48E+01 2.46E+01 2.50E+01 2.48E+01 2.47E+01 2.37E+01
06/03/2011 20:40 2.47E+01 2.48E+01 2.49E+01 2.47E+01 2.50E+01 2.48E+01 2.47E+01 2.36E+01 06/03/2011 20:50 2.47E+01 2.49E+01 2.49E+01 2.47E+01 2.51E+01 2.48E+01 2.47E+01 2.33E+01 06/03/2011 21:00 2.47E+01 2.48E+01 2.49E+01 2.47E+01 2.51E+01 2.49E+01 2.48E+01 2.34E+01 06/03/2011 21:10 2.49E+01 2.51E+01 2.52E+01 2.49E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.49E+01 2.32E+01 06/03/2011 21:20 2.50E+01 2.52E+01 2.52E+01 2.50E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.50E+01 2.29E+01
06/03/2011 21:30 2.51E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.31E+01 06/03/2011 21:40 2.51E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.51E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.30E+01 06/03/2011 21:50 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.32E+01
06/03/2011 22:00 2.51E+01 2.53E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.31E+01 06/03/2011 22:10 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.31E+01 06/03/2011 22:20 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.31E+01 06/03/2011 22:30 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.51E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.30E+01
06/03/2011 22:10 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.31E+01 06/03/2011 22:20 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.31E+01 06/03/2011 22:30 2.52E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.51E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.52E+01 2.30E+01 06/03/2011 22:40 2.52E+01 2.52E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.51E+01 2.30E+01 06/03/2011 22:50 2.51E+01 2.53E+01 2.54E+01 2.51E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.27E+01
06/03/2011 23:00 2.51E+01 2.52E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.51E+01 2.29E+01 06/03/2011 23:10 2.50E+01 2.52E+01 2.54E+01 2.50E+01 2.55E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.27E+01 06/03/2011 23:20 2.50E+01 2.52E+01 2.53E+01 2.51E+01 2.54E+01 2.52E+01 2.51E+01 2.26E+01
HARI KEDUA
06/04/2011 00:00:25:787 2.49E+01 2.50E+01 2.51E+01 2.48E+01 2.52E+01 2.50E+01 2.49E+01 2.28E+01
06/04/2011 00:10:25:768 2.47E+01 2.49E+01 2.50E+01 2.46E+01 2.51E+01 2.49E+01 2.48E+01 2.28E+01 06/04/2011 00:20:25:788 2.47E+01 2.49E+01 2.49E+01 2.46E+01 2.50E+01 2.48E+01 2.47E+01 2.28E+01
06/04/2011 00:30:25:771 2.46E+01 2.47E+01 2.48E+01 2.45E+01 2.50E+01 2.47E+01 2.46E+01 2.30E+01
06/04/2011 00:40:25:779 2.45E+01 2.47E+01 2.48E+01 2.45E+01 2.49E+01 2.46E+01 2.45E+01 2.27E+01 06/04/2011 00:50:25:768 2.44E+01 2.46E+01 2.47E+01 2.44E+01 2.48E+01 2.46E+01 2.45E+01 2.26E+01
06/04/2011 01:00:25:768 2.44E+01 2.48E+01 2.48E+01 2.44E+01 2.50E+01 2.47E+01 2.45E+01 2.24E+01
06/04/2011 01:10:25:819 2.45E+01 2.48E+01 2.49E+01 2.44E+01 2.50E+01 2.47E+01 2.45E+01 2.22E+01 06/04/2011 01:20:25:768 2.45E+01 2.48E+01 2.48E+01 2.44E+01 2.49E+01 2.46E+01 2.45E+01 2.25E+01
06/04/2011 01:30:25:774 2.44E+01 2.46E+01 2.46E+01 2.43E+01 2.49E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.25E+01 06/04/2011 01:40:25:768 2.44E+01 2.46E+01 2.46E+01 2.43E+01 2.48E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.25E+01
06/04/2011 02:00:25:787 2.44E+01 2.47E+01 2.47E+01 2.44E+01 2.48E+01 2.45E+01 2.45E+01 2.27E+01
06/04/2011 01:50:25:768 2.44E+01 2.46E+01 2.46E+01 2.44E+01 2.48E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.26E+01 06/04/2011 02:10:25:768 2.43E+01 2.45E+01 2.46E+01 2.42E+01 2.48E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.26E+01
06/04/2011 02:20:25:768 2.42E+01 2.45E+01 2.46E+01 2.41E+01 2.47E+01 2.45E+01 2.43E+01 2.23E+01
06/04/2011 02:30:25:797 2.42E+01 2.45E+01 2.46E+01 2.40E+01 2.47E+01 2.45E+01 2.43E+01 2.22E+01 06/04/2011 02:40:25:768 2.42E+01 2.44E+01 2.45E+01 2.41E+01 2.46E+01 2.44E+01 2.42E+01 2.19E+01
06/04/2011 02:50:25:805 2.42E+01 2.44E+01 2.45E+01 2.41E+01 2.46E+01 2.44E+01 2.42E+01 2.19E+01 06/04/2011 03:10:25:815 2.41E+01 2.43E+01 2.45E+01 2.42E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.41E+01 2.18E+01
06/04/2011 03:00:25:789 2.41E+01 2.42E+01 2.44E+01 2.39E+01 2.45E+01 2.43E+01 2.41E+01 2.18E+01
06/04/2011 03:20:25:799 2.41E+01 2.42E+01 2.44E+01 2.41E+01 2.44E+01 2.43E+01 2.41E+01 2.18E+01 06/04/2011 03:30:25:787 2.41E+01 2.42E+01 2.43E+01 2.40E+01 2.44E+01 2.42E+01 2.41E+01 2.18E+01
06/04/2011 03:40:25:794 2.40E+01 2.42E+01 2.43E+01 2.39E+01 2.44E+01 2.42E+01 2.41E+01 2.18E+01
06/04/2011 03:50:25:784 2.39E+01 2.40E+01 2.41E+01 2.38E+01 2.43E+01 2.41E+01 2.40E+01 2.19E+01 06/04/2011 04:00:25:817 2.38E+01 2.40E+01 2.40E+01 2.38E+01 2.41E+01 2.40E+01 2.39E+01 2.20E+01
06/04/2011 04:10:25:805 2.37E+01 2.39E+01 2.39E+01 2.37E+01 2.41E+01 2.39E+01 2.38E+01 2.21E+01 06/04/2011 04:20:25:781 2.37E+01 2.37E+01 2.38E+01 2.36E+01 2.40E+01 2.38E+01 2.37E+01 2.21E+01
06/04/2011 04:30:25:779 2.36E+01 2.37E+01 2.38E+01 2.36E+01 2.38E+01 2.37E+01 2.36E+01 2.18E+01
06/04/2011 04:40:25:779 2.34E+01 2.36E+01 2.37E+01 2.34E+01 2.38E+01 2.37E+01 2.35E+01 2.17E+01 06/04/2011 04:50:25:805 2.35E+01 2.36E+01 2.37E+01 2.34E+01 2.37E+01 2.36E+01 2.35E+01 2.19E+01
06/04/2011 05:00:25:816 2.34E+01 2.36E+01 2.37E+01 2.34E+01 2.37E+01 2.35E+01 2.35E+01 2.19E+01
06/04/2011 05:20:25:768 2.34E+01 2.36E+01 2.37E+01 2.34E+01 2.37E+01 2.36E+01 2.35E+01 2.18E+01 06/04/2011 05:10:25:768 2.34E+01 2.37E+01 2.37E+01 2.34E+01 2.38E+01 2.35E+01 2.35E+01 2.18E+01
06/04/2011 05:30:25:808 2.34E+01 2.37E+01 2.38E+01 2.35E+01 2.38E+01 2.36E+01 2.35E+01 2.18E+01 06/04/2011 05:40:25:817 2.34E+01 2.36E+01 2.37E+01 2.35E+01 2.38E+01 2.36E+01 2.35E+01 2.17E+01
06/04/2011 05:50:25:773 2.34E+01 2.37E+01 2.38E+01 2.35E+01 2.38E+01 2.36E+01 2.36E+01 2.15E+01
06/04/2011 06:00:25:809 2.34E+01 2.37E+01 2.38E+01 2.34E+01 2.38E+01 2.37E+01 2.35E+01 2.15E+01 06/04/2011 06:10:25:814 2.35E+01 2.37E+01 2.38E+01 2.34E+01 2.39E+01 2.37E+01 2.36E+01 2.13E+01
06/04/2011 06:20:25:781 2.36E+01 2.39E+01 2.39E+01 2.36E+01 2.40E+01 2.37E+01 2.36E+01 2.17E+01
06/04/2011 06:30:25:818 2.38E+01 2.40E+01 2.40E+01 2.38E+01 2.41E+01 2.39E+01 2.39E+01 2.18E+01 06/04/2011 06:40:25:811 2.40E+01 2.42E+01 2.42E+01 2.40E+01 2.43E+01 2.41E+01 2.40E+01 2.16E+01
06/04/2011 06:50:25:775 2.43E+01 2.46E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.46E+01 2.45E+01 2.44E+01 2.16E+01
Time T6 T7 T8 T9 T10 T13 T14 T15 06/04/2011 09:02:37:425 3.01E+01 2.94E+01 2.85E+01 2.99E+01 2.95E+01 2.93E+01 3.03E+01 2.76E+01
06/04/2011 09:10:37:443 3.06E+01 2.98E+01 2.96E+01 3.07E+01 3.01E+01 3.04E+01 3.06E+01 2.81E+01
06/04/2011 09:20:37:443 3.13E+01 3.04E+01 2.95E+01 3.10E+01 3.09E+01 3.05E+01 3.17E+01 2.85E+01 06/04/2011 09:30:37:418 3.09E+01 2.98E+01 2.97E+01 3.02E+01 3.04E+01 3.04E+01 3.09E+01 2.86E+01
06/04/2011 09:50:37:432 3.11E+01 3.07E+01 3.02E+01 3.11E+01 3.14E+01 3.06E+01 3.16E+01 2.93E+01
06/04/2011 10:00:37:415 3.13E+01 3.15E+01 3.10E+01 3.10E+01 3.19E+01 3.11E+01 3.19E+01 3.10E+01 06/04/2011 10:10:37:419 3.18E+01 3.17E+01 3.17E+01 3.13E+01 3.23E+01 3.21E+01 3.20E+01 3.37E+01
06/04/2011 10:20:37:414 3.13E+01 3.09E+01 3.06E+01 3.06E+01 3.19E+01 3.20E+01 3.11E+01 3.39E+01
06/04/2011 10:30:37:444 3.21E+01 3.22E+01 3.23E+01 3.20E+01 3.29E+01 3.27E+01 3.24E+01 3.53E+01 06/04/2011 10:40:37:433 3.28E+01 3.25E+01 3.24E+01 3.24E+01 3.35E+01 3.36E+01 3.26E+01 3.38E+01
06/04/2011 10:50:37:410 3.28E+01 3.20E+01 3.21E+01 3.20E+01 3.34E+01 3.49E+01 3.30E+01 3.33E+01
06/04/2011 11:00:37:431 3.37E+01 3.30E+01 3.30E+01 3.37E+01 3.42E+01 3.54E+01 3.51E+01 3.35E+01 06/04/2011 11:10:37:447 3.53E+01 3.38E+01 3.41E+01 3.49E+01 3.53E+01 4.00E+01 3.76E+01 3.45E+01
06/04/2011 11:20:37:462 3.80E+01 3.40E+01 3.41E+01 3.51E+01 3.57E+01 4.06E+01 4.26E+01 3.45E+01
06/04/2011 11:30:37:416 3.80E+01 3.39E+01 3.43E+01 3.51E+01 3.58E+01 4.18E+01 4.28E+01 3.49E+01 06/04/2011 11:40:37:415 3.78E+01 3.33E+01 3.39E+01 3.42E+01 3.56E+01 4.37E+01 4.10E+01 3.45E+01
06/04/2011 11:50:37:410 3.55E+01 3.27E+01 3.33E+01 3.37E+01 3.44E+01 4.29E+01 4.12E+01 3.45E+01
06/04/2011 12:00:37:418 3.73E+01 3.39E+01 3.41E+01 3.47E+01 3.52E+01 4.31E+01 4.35E+01 3.46E+01 06/04/2011 12:10:37:424 3.81E+01 3.41E+01 3.42E+01 3.54E+01 3.53E+01 4.28E+01 4.42E+01 3.47E+01
06/04/2011 12:20:37:423 3.68E+01 3.35E+01 3.40E+01 3.47E+01 3.52E+01 4.24E+01 4.09E+01 3.47E+01
06/04/2011 12:30:37:444 3.65E+01 3.44E+01 3.45E+01 3.57E+01 3.58E+01 4.30E+01 3.99E+01 3.48E+01 06/04/2011 12:40:37:460 3.66E+01 3.45E+01 3.50E+01 3.64E+01 3.55E+01 4.15E+01 3.68E+01 3.49E+01
06/04/2011 12:50:37:432 3.66E+01 3.48E+01 3.45E+01 3.62E+01 3.59E+01 4.38E+01 4.59E+01 3.49E+01
06/04/2011 13:00:37:447 4.01E+01 3.42E+01 3.35E+01 3.63E+01 3.56E+01 4.48E+01 4.65E+01 3.54E+01 06/04/2011 13:10:37:447 4.39E+01 3.54E+01 3.44E+01 3.85E+01 3.66E+01 4.71E+01 4.86E+01 3.66E+01
06/04/2011 13:20:37:453 4.54E+01 3.50E+01 3.46E+01 3.81E+01 3.62E+01 4.85E+01 4.73E+01 3.69E+01
06/04/2011 13:30:37:410 4.60E+01 3.56E+01 3.52E+01 3.84E+01 3.70E+01 4.82E+01 5.05E+01 3.77E+01 06/04/2011 13:40:37:442 4.66E+01 3.59E+01 3.57E+01 3.87E+01 3.71E+01 4.91E+01 5.13E+01 3.87E+01
06/04/2011 13:50:37:420 4.29E+01 3.49E+01 3.46E+01 3.80E+01 3.62E+01 4.86E+01 4.73E+01 3.84E+01
06/04/2011 14:00:37:426 4.27E+01 3.55E+01 3.47E+01 4.28E+01 3.73E+01 4.90E+01 4.95E+01 3.91E+01 06/04/2011 14:10:37:440 4.10E+01 3.61E+01 3.65E+01 4.42E+01 3.74E+01 4.84E+01 4.77E+01 3.93E+01
06/04/2011 14:20:37:459 3.83E+01 3.40E+01 3.35E+01 3.69E+01 3.58E+01 4.74E+01 4.60E+01 3.73E+01
06/04/2011 14:30:37:418 3.71E+01 3.33E+01 3.31E+01 3.42E+01 3.54E+01 4.28E+01 4.23E+01 3.54E+01 06/04/2011 14:40:37:410 3.48E+01 3.27E+01 3.24E+01 3.36E+01 3.44E+01 3.77E+01 3.59E+01 3.47E+01
06/04/2011 14:50:37:440 3.40E+01 3.31E+01 3.30E+01 3.37E+01 3.41E+01 3.60E+01 3.45E+01 3.42E+01
06/04/2011 15:00:37:410 3.32E+01 3.24E+01 3.22E+01 3.30E+01 3.33E+01 3.42E+01 3.34E+01 3.35E+01 06/04/2011 15:10:37:421 3.13E+01 2.92E+01 3.04E+01 2.91E+01 3.13E+01 3.18E+01 3.09E+01 3.25E+01
06/04/2011 15:20:37:450 2.97E+01 2.88E+01 2.91E+01 2.92E+01 2.98E+01 3.00E+01 2.98E+01 3.11E+01
06/04/2011 15:30:37:417 2.86E+01 2.88E+01 2.89E+01 2.83E+01 2.90E+01 2.86E+01 2.88E+01 3.00E+01 06/04/2011 15:40:37:459 2.96E+01 2.94E+01 3.01E+01 2.92E+01 2.97E+01 2.94E+01 2.94E+01 3.02E+01
06/04/2011 15:50:37:422 2.93E+01 2.88E+01 2.92E+01 2.91E+01 2.95E+01 2.96E+01 2.90E+01 3.01E+01
Time T6 T7 T8 T9 T10 T13 T14 T15
06/04/2011 17:40:31:433 3.12E+01 3.09E+01 3.10E+01 3.12E+01 2.92E+01 3.08E+01 3.09E+01 2.99E+01
06/04/2011 17:50:31:454 3.10E+01 3.09E+01 3.10E+01 3.12E+01 2.98E+01 3.07E+01 3.06E+01 2.94E+01
06/04/2011 18:00:31:448 3.09E+01 3.08E+01 3.08E+01 3.10E+01 3.03E+01 3.06E+01 3.06E+01 2.92E+01
06/04/2011 18:10:31:457 3.08E+01 3.06E+01 3.06E+01 3.08E+01 3.04E+01 3.07E+01 3.06E+01 2.90E+01
06/04/2011 18:20:31:462 3.07E+01 3.05E+01 3.05E+01 3.06E+01 3.04E+01 3.06E+01 3.05E+01 2.88E