• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengembangan Model Tingkat Keberhasilan Dosen Mengajar Dengan Menggunakan Fuzzy Database Tahani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengembangan Model Tingkat Keberhasilan Dosen Mengajar Dengan Menggunakan Fuzzy Database Tahani"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL TINGKAT

KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY

DATABASE TAHANI

TESIS

Oleh

SUNDARI RETNO ANDANI 097038010/TIF

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL TINGKAT

KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY

DATABASE TAHANI

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Komputer dalam Program Studi Magister

Teknik Informatika pada Program Pascasarjana

Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara

Oleh

SUNDARI RETNO ANDANI 097038010/TIF

PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

PENGESAHAN TESIS

Judul Tesis : ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL

TINGKAT KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR DENGAN

MENGGUNAKAN FUZZY DATABASE TAHANI

Nama Mahasiswa : SUNDARI RETNO ANDANI

Nomor Induk Mahasiswa : 09 70 38 010

Program Studi : Magister Teknik Informatika

Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Sumatera Utara

Menyetujui Komisi Pembimbing

Ade Candra, S.T, M.Kom

Anggota Ketua

Prof. Dr. Muhammad Zarlis

Ketua Program Studi, Dekan,

Prof. Dr. Muhammad Zarlis Dr. Sutarman, M.Sc NIP : 195707011986011003 NIP : 196310261991031001

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL TINGKAT

KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY

DATABASE TAHANI

TESIS

Dengan ini saya nyatakan bahwa saya mengakui semua karya tesis/disertasi ini adalah hasil kerja saya sendiri kecuali kutipan dan ringkasan yang tiap satunya telah dijelaskan sumbernya dengan benar.

Medan, 8 Juli 2011

(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Sundari Retno Andani

NIM : 097038010

Program Studi : Magister Teknik Informatika Jenis Karya Ilmiah : Tesis

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif (Non-Exclusive Royalty free Right) atas Tesis saya yang berjudul:

Analisis Pengembangan Model Tingkat Keberhasilan Dosen Mengajar Dengan Menggunakan Fuzzy Database Tahani.

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini, Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalih media, memformat, mengelola dalam bentuk dat_base, merawat dan mempublikasikan Tesis/Disertai saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan sebagai pemegang dan atau sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Medan, 8 Juli 2011

(6)

Telah diuji pada Tanggal : 15 Juli 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Muhammad Zarlis Anggota : 1. Prof. Dr. Herman Mawengkang

(7)

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap Berikut Gelar : Sundari Retno Andani, S.T

Tempat dan Tanggal Lahir : Pematangsiantar, 29 September 1985

Alamat Rumah : Jl. Batalion No. 1 Pematangsiantar 21139

Telepon/Faks/HP : +6262221912 / +6287868780902

e-mail :

Instansi Tempat Bekerja : AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar

Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2A Pematangsiantar

Telepon/Faks/HP : +6262222431

DATA PENDIDIKAN

SD : Taman Siswa Pematangsiantar Tamat : 1997

SMP : SMP Negeri 2 Pematangsiantar Tamat : 2000

SMA : SMA Negeri 2 Pematangsiantar Tamat : 2003

(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama penulis panjatkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, berkat rahmat dan kemurahanNya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul analisis pengembangan model tingkat keberhasilan dosen mengajar dengan menggunakan fuzzydatabase tahani.

Laporan tesis ini disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister pada Program Pascasarjana FMIPA Universitas Sumatera Utara.

Dalam penyelesaian tesis beserta penyusunan laporannya dapat berjalan dengan lancar, tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Allah SWT yang senantiasa memberikan kemudahan dan kekuatan kepada penulis dalam memahami dan mengamalkan ilmu-ilmu yang didapatkan selama ini.

2. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp. A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister.

3. Bapak Dr.Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Magister pada Program Pascasarjana FMIPA Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis selaku Ketua Program Studi Magister Teknik Informatika dan selaku dosen pembimbing utama yang dengan penuh perhatian telah memberikan saran, kritik, dorongan, bimbingan dan motivasi kepada penulis.

5. Bapak Muhammad Andri Budiman, S.T, M. Comp. Sc, M.EM selaku Sekretaris Program Studi Magister Teknik Informatika.

6. Bapak Ade Chandra, S.T, M.Kom selaku pembimbing anggota yang dengan penuh kesabaran menuntun dan membimbing penulis hingga selesainya penelitian ini.

7. Seluruh dosen serta civitas akademika pada Program Studi Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara, yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama penulis mengikuti kuliah di Universitas Sumatera Utara.

8. Kepada teman-teman seperjuangan angkatan I pada Program Studi Magister Teknik Informatika Program Pascasarjana Fakultas MIPA Universitas Sumatera Utara yang selalu memberikan dukungan, saran, motivasi dan kritik kepada penulis.

(9)

materil, budi baik ini tidak dapat dibalas hanya diserahkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang maha Esa.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah berperan serta dalam penelitian tesis ini dan dalam pembuatan laporan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi yang dibahas maupun dari penulisannya. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Akhir kata penulis berharap semoga tesis beserta laporannya ini membawa manfaat dan faedah bagi pembaca dan pihak-pihak yang berkepentingan, serta buat penulis sendiri sebagai dharma bakti penulis kepada almamater.

Wassalamualaikum.Wr.Wb.

(10)

ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL TINGKAT

KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY

DATABASE TAHANI

ABSTRAK

Pada penelitian ini, dibangun sebuah sistem fuzzy database yang bertujuan untuk melakukan manipulasi data-data keberhasilan dosen mengajar yang bersifat ambigu. Model fuzzy database tahani digunakan untuk keperluan tersebut. Variabel yang digunakan adalah nilai mahasiswa dan nilai kuesioner. Nilai mahasiswa dan nilai kuesioner diberikan secara linguistik, yaitu buruk sekali, buruk, cukup, baik dan baik sekali. Bentuk linguistik direpresentasikan dengan menggunakan himpunan fuzzy

dengan kurva bahu dan kurva segitiga. Dari himpunan fuzzy variabel nilai mahasiswa dan nilai kuesioner, ditentukan fungsi keanggotaan dari kedua variabel. Dari kedua variabel, dihasilkan dua puluh lima aturan (rule) yang merupakan output dari sistem

fuzzy database ini. Dengan adanya sistem fuzzy database ini, dapat dihasilkan informasi keberhasilan dosen mengajar yang lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan model database biasa.

KataKunci : Fuzzy Database, Fuzzy Query, Tahani, Basisdata Fuzzy,

Himpunan Fuzzy.

(11)

ANALYSIS OF MODEL IMPROVEMENT FOR

THE ACCOMPLISHMENT OF A LECTURER

USING FUZZY DATABASE TAHANI

ABSTRACT

In this research, fuzzy database is constructed in order to manipulate ambiguous data of a lecturer’s classroom accomplishment and for this purpose, fuzzy database model is used. The variables used are the score of the student and the score of the questionnaires. Both the scores linguistically granted are very poor, poor, sufficient, good and very good (excellent). The linguistics model is represented by using set of fuzzy with shoulder curve and triangle curve. The membership function of the two variables is determined from the set of fuzzy variables student scores and questionnaire scores. And from the two variables, twenty five rules as an output of this fuzzy database system is obtained. With the availability of this fuzzy database, a more accurate information about the lecturer’s classroom accomplishment is detected, rather than using a regular database model.

(12)

DAFTAR ISI

2.1.1. Alasan Digunakannya Logika Fuzzy 9

2.1.2. Himpunan Fuzzy 10

2.1.3. Fungsi Keanggotaan 14

2.1.4. Operator Dasar Zadeh Untuk Operasi

(13)

3.4 Pelaksanaan Penelitian 33

3.4.1. Pengumpulan Data 33

3.4.2. Analisa Data 33

3.5 Instrumen Penelitian 34

3.5.1. Borland Delphi 6.0 34

3.5.2. SQL Server 2000 34

3.5.3. Microsoft Visio 2003 35

3.6 Perancangan Algoritma Analisis Tingkat

Keberhasilan Dosen Mengajar 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 44

4.1 Pendahuluan 44

4.2 Analisis Tingkat Keberhasilan Dosen Mengajar

Dengan Model Database Standar 44

4.3 Analisis Pengembangan Model Tingkat

Keberhasilan Dosen Mengajar Dengan

Menggunakan Fuzzy Database Tahani 45

4.3.1 Himpunan Fuzzy 46

4.3.2 Fungsi Keanggotaan 48

4.3.3 Aturan (Rule) 51

4.3.4 Perancangan Database Fuzzy Tahani 51 4.3.5 Implementasi Database Fuzzy Tahani

Dengan Membangun Aplikasi 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 57

5.1. Kesimpulan 57

5.2 Saran 58

DAFTAR KEPUSTAKAAN 59

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

2.1 Data Karyawan berdasarkan umur 23

4.1 Tabel nilaiKeberhasilan 45

4.2 Aturan dari variabel kemampuan dosen dan

nilai siswa 51

4.3 Tabel kepDosen 52

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar

2.1 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Umur 11 2.2 Himpunan Fuzzy pada Variabel Temperatur 13

2.3 Representasi linear naik 15

2.4 Representasi linear turun 15

2.5 Representasi kurva segitiga 16

2.6 Himpunan fuzzy dengan kurva-S : Pertumbuhan 17 2.7 Himpunan fuzzy dengan kurva-S : Penyusutan 17

2.8 Representasi kurva trapesium 18

2.9 Pengolahan data menjadi informasi 20

3.1 Algoritma Analisa Tingkat Keberhasilan Dosen

Mengajar 43

4.1 Himpunan Fuzzy pada Variabel Kemampuan

Dosen 46

4.2 Himpunan Fuzzy pada Variabel Nilai Mahasiswa 47 4.3 Halaman untuk menentukan fire strength

dari nilai kelulusan mahasiswa 54

4.4 Halaman untuk menentukan fire strength dari nilai

kuesioner dosen 55

4.5 Halaman untuk menentukan Fire strength

(16)

ANALISIS PENGEMBANGAN MODEL TINGKAT

KEBERHASILAN DOSEN MENGAJAR

DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY

DATABASE TAHANI

ABSTRAK

Pada penelitian ini, dibangun sebuah sistem fuzzy database yang bertujuan untuk melakukan manipulasi data-data keberhasilan dosen mengajar yang bersifat ambigu. Model fuzzy database tahani digunakan untuk keperluan tersebut. Variabel yang digunakan adalah nilai mahasiswa dan nilai kuesioner. Nilai mahasiswa dan nilai kuesioner diberikan secara linguistik, yaitu buruk sekali, buruk, cukup, baik dan baik sekali. Bentuk linguistik direpresentasikan dengan menggunakan himpunan fuzzy

dengan kurva bahu dan kurva segitiga. Dari himpunan fuzzy variabel nilai mahasiswa dan nilai kuesioner, ditentukan fungsi keanggotaan dari kedua variabel. Dari kedua variabel, dihasilkan dua puluh lima aturan (rule) yang merupakan output dari sistem

fuzzy database ini. Dengan adanya sistem fuzzy database ini, dapat dihasilkan informasi keberhasilan dosen mengajar yang lebih akurat dibandingkan dengan menggunakan model database biasa.

KataKunci : Fuzzy Database, Fuzzy Query, Tahani, Basisdata Fuzzy,

Himpunan Fuzzy.

(17)

ANALYSIS OF MODEL IMPROVEMENT FOR

THE ACCOMPLISHMENT OF A LECTURER

USING FUZZY DATABASE TAHANI

ABSTRACT

In this research, fuzzy database is constructed in order to manipulate ambiguous data of a lecturer’s classroom accomplishment and for this purpose, fuzzy database model is used. The variables used are the score of the student and the score of the questionnaires. Both the scores linguistically granted are very poor, poor, sufficient, good and very good (excellent). The linguistics model is represented by using set of fuzzy with shoulder curve and triangle curve. The membership function of the two variables is determined from the set of fuzzy variables student scores and questionnaire scores. And from the two variables, twenty five rules as an output of this fuzzy database system is obtained. With the availability of this fuzzy database, a more accurate information about the lecturer’s classroom accomplishment is detected, rather than using a regular database model.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing. Logika

fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah

penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan atau membership function

menjadi ciri utama dari penalaran dengan logika fuzzy tersebut (Kusumadewi, 2010). Logika fuzzy merupakan konsep dasar dari sistem fuzzy yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap suatu variabel input berdasarkan nilai

kesamarannya. Dalam teori himpunan samar, samar dinyatakan dalam derajat

keanggotaan dan derajat dari kebenaran, sehingga sesuatu dapat dikatakan sebagian

benar dan sebagian salah dalam waktu yang bersamaan (Kusumadewi, 2004).

Database adalah kumpulan data, umumnya mendeskripsikan aktivitas satu

organisasi yang berhubungan atau lebih (Ramakrishnan & Gehrke, 2004). Sistem

database merupakan lingkup yang lebih luas daripada database. Sistem database

memuat sekumpulan database dalam suatu sistem yang mungkin tidak ada hubungan

satu sama lain, tetapi secara keseluruhan mempunyai hubungan sebagai sebuah

sistem dengan didukung oleh komponen lainnya (Sutanta, 2004).

Dalam logika fuzzy ada beberapa model database, salah satunya adalah fuzzy

database model tahani. Fuzzy database model tahani masih tetap menggunakan relasi standar, hanya saja model ini menggunakan teori himpunan fuzzy untuk mendapatkan informasi pada query-nya. Sebagai contoh model tahani dapat diterapkan terhadap analisis keberhasilan dosen mengajar, dimana database yang digunakan meliputi data

nilai mahasiswa dan data nilai kuesioner yang terdiri dari tiga komponen penilaian,

yaittu motivasi, perencanaan perkuliahan dan pelaksanaan perkuliahan.

Menurut keputusan menteri pendidikan yang tertuang dalam Kepmendiknas

(19)

merupakan kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa yang dilakukan berdasarkan

penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan

pengamatan oleh dosen. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester,

ujian akhir semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian

disertasi. Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A, B, C, D, dan E yang

masing masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0.

Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, yang

dituliskan dalam karya ilmiah dan jurnal yang berhubungan dengan penelitian

penulis adalah : Anggraeni, R., Indarto, W. and Kusumadewi, S. (2004) dalam

jurnalnya yang berjudul sistem pencarian kriteria kelulusan menggunakan metode

fuzzy tahani, bahwa l

Sundani, D. (2008) dalam jurnalnya yang berjudul perangkat lunak SPSS

sebagai alat untuk analisa hubungan kinerja dosen dengan keberhasilan belajar,

bahwa untuk organisasi pendidikan, sumber daya manusia terkait dengan tenaga

edukatif (dosen) dan tenaga non edukatif. Salah satu tujuan organisasi pendidikan

adalah tercapainya keberhasilan belajar mengajar. Keberhasilan belajar secara tidak

langsung dipengaruhi oleh kinerja dosen. Penelitian tersebut dilakukan untuk melihat

hubungan faktor-faktor dalam kinerja dosen terhadap keberhasilan mengajar dan

besarnya hubungan tersebut. Indikator keberhasilan belajar diukur dari nilai

mahasiswa.

ulusan sebagai output akhir dari sebuah perguruan tinggi,

biasanya diberi predikat kelulusan. Dasar pemberian predikat kelulusan adalah

indeks prestasi kumulatif (IPK). Selain IPK (standar 4 dengan syarat lulus IPK

minimal 2.00), masih ada beberapa variabel dari lulusan yang digunakan sebagai

dasar pencarian kriteria kelulusan mahasiswa, yaitu lama studi (tahun), umur (tahun),

lama penyelesaian tugas akhir (bulan), nilai tugas akhir, nilai kerja praktek, nilai

BTAQ dan skor TOEFL. Variabel-variabel ini bersifat ambigu, sehingga

digunakanlah fuzzy database model tahani.

Akhmad Fauzi Hasibuan (2010) dalam skripsinya yang berjudul penggunaan

fuzzy database dalam rekomendasi pembelian perumahan berbasis sistem pendukung

(20)

dapat memenuhi kebutuhan para konsumen pembeli perumahan, yang mana

konsumen selaku pembeli perumahan umumnya selalu memiliki pertimbangan dan

faktor-faktor sebelum mengambil suatu keputusan, sebagai contoh harga, luas tanah,

fasilitas-fasilitas atau fitur-fitur yang ada di perumahan tersebut dan faktor-faktor

lainnya. Kesamaran dari pertimbangan faktor-faktor konsumen pembeli perumahan

tersebut dapat dituangkan ke dalam konsep logika fuzzy. Fuzzy database dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari data yang bersifat ambigu. Fuzzy

database yang digunakan adalah fuzzy database model tahani.

Dewi Novia Nursa (2010) dalam skripsinya yang berjudul implementasi

pangkalan data fuzzy model tahani pada perekomendasian pembelian mobil, bahwa pada pembelian sebuah mobil, seringkali konsumen hanya memberikan kriteria atau

spesifikasi yang bersifat tidak jelas dan tidak pasti untuk produk yang akan dipilih.

Pembeli mensyaratkan kriteria mobil seperti harga yang murah, ukuran mobil yang

sedang, kapasitas yang besar dan lainnya. Ukuran merah, sedang dan besar

merupakan data-data yang bersifat kualitatif karena diungkapkan dalam bentuk

kalimat serta uraian yang tidak terukur dengan angka pasti. Dalam hal ini, ketiganya

disebut sebagai input fuzzy. Oleh karena hal tersebut, maka digunakan fuzzy model tahani pada perekomendasian pembelian mobil.

Kusumadewi, S. (2004) dalam jurnalnya yang berjudul fuzzy quantification theory I untuk analisis hubungan antara penilaian kinerja dosen oleh mahasiswa, kehadiran dosen, dan nilai kelulusan mahasiswa, bahwa bahwa fuzzzy quantification theory I adalah suatu metode untuk menentukan hubungan antar variabel kualitatif yang diberikan dengan nilai antara 0 sampai 1, dengan variabel-variabel numeris

dalam fuzzy group yang diberikan pada sampel. Pada penelitian tersebut, fuzzy quantification theory akan digunakan untuk menentukan seberapa besar faktor-faktor kualitatif penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen jurusan Teknik Informatika

Universitas Islam Indonesia, mempengaruhi hubungan antara kehadiran dosen dan

nilai akhir mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kemampuan

dosen mendorong mahasiswa untuk berperan aktif, memiliki pengaruh yang paling

(21)

kehadiran dosen mengajar dengan nilai kelulusan mahasiswa ≥ ‘B’. Pengaruh ini

akan sangat kuat apabila kehadiran dosen mengajar lebih dari sepuluh kali.

Kusumadewi, S. (2007) dalam makalahnya yang berjudul basisdata fuzzy

untuk pemilihan bahan pangan berdasarkan kandungan nutrien, menjelaskan bahwa

tujuan penelitian ini untuk melakukan manipulasi data-data bahan pangan yang

bersifat ambigu terkait dengan kandungan nutrisinya dalam nutrien tertentu.

Besarnya nilai kandungan nutrisi diberikan secara linguistik. Bentuk linguistik

direpresentasikan dengan menggunakan himpunan fuzzy linier turunm linier naik dan segitiga. Proses pencarian didasarkan pada konsep basisdata fuzzy model tahani, dengan menggunakan pendekatan query fuzzy.

Mardia (2010) dalam skripsinya yang berjudul sistem pendukung keputusan

menggunakan basisdata fuzzy model tahani untuk membantu pemilihan telepon

seluler mengimplementasikan konsep logika fuzzy model tahani ke dalam database, dengan fungsi keanggotaan yang ditunjukkan melalui kurva yang menggambarkan

pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan)

yang memiliki ihterval antara 0 sampai 1.

Eliyani, Pujianto, U. and Rosyadi, D. (2009) menjelaskan dalam makalahnya

yang berjudul Decision Support system untuk Pembelian Mobil Menggunakan Fuzzy Database Model Tahani, bahwa dengan menggunakan database standar, seseorang dapat menangani data-data yang besifat pasti, deterministik dan presisi. Namun

seringkali dibutuhkan adanya penanganan pada data-data yang bersifat samar pada

sistem database. Maka untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan konsep

konsep logika fuzzy. Penelitian ini mengimplementasikan konsep logika fuzzy model tahani ke dalam database atau biasa disebut fuzzy database model tahani. Artinya sistem database yang menerapkan konsep fuzzy model tahani sehingga dapat menangani data-data yang bernilai fuzzy.

Hafsah, Kaswidjanti, W. and Cili, T. R. (2010) menjelaskan dalam

makalahnya yang berjudul aplikasi berbasis web pemilihan obyek pariwisata di

Yogyakarta menggunakan metode tahani, bahwa setiap obyek wisata memiliki

kelebihan dan kekurangan yang menjadi dasar pertimbangan oleh setiap wisatawan

(22)

dengan dana, jarak, waktu berkunjung yang diinginkan. Pada aplikasi ini

menggunakan tiga variabel fuzzy, yaitu variabel dana, variabel jarak dan variabel waktu berkunjung. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah para

calon wisatawan dalam memilih obyek wisata menarik, strategis, nyaman atau aman

untuk dikunjungi oleh calon wisatawan.

Sistem yang lama pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

(AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar dalam menentukan tingkat keberhasilan

dosen mengajar masih menggunakan sistem database yang digunakan selama ini.

Sistem database ini hanya mampu menangani data yang bersifat pasti (crisp). Demikian pula pada proses query, data yang diberikan hanya mampu menangani kondisi yang bersifat pasti, padahal dalam kondisi yang nyata, sering dihadapkan

pada kondisi dimana data mengandung nilai yang samar, ketidakpastian atau ambigu,

sehingga penggunaan database biasa menjadi sulit untuk dilakukan. Variabel yang

digunakan pada sistem yang lama adalah nilai mahasiswa. Sehingga tingkat

keberhasilan dosen mengajar yang dihasilkan bisa menjadi kurang tepat.

Pada penelitian tesis ini dianalisis tingkat keberhasilan dosen mengajar

dengan menggunakan fuzzy database tahani. Selain nilai mahasiswa, variabel lain yang digunakan pada penelitian ini adalah variabel nilai kuesioner. Penilaian

kuesioner terdiri dari tiga komponen, yaitu motivasi dosen, persiapan perkuliahan

dan pelaksanaan perkuliahan. Kuesioner tersebut diisi oleh mahasiswa yang diampu

oleh dosen yang bersangkutan. Dengan menggunakan fuzzy database model tahani, data yang bersifat ambigu atau samar dapat diperoleh informasi dari query-nya. Dengan digunakannya fuzzy database tahani dalam menganalisa tingkat keberhasilan dosen mengajar, diharapkan akan memberikan informasi tingkat keberhasilan dosen

mengajar yang lebih tepat. Dengan mengetahui tingkat keberhasilan dosen mengajar,

maka seorang dosen dapat meningkatkan kualitas mengajar sehingga dapat

meningkatkan kemampuan dan kualitas mahasiswa yang berdampak meningkatnya

nilai akademik mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan analisis

pengembangan model tingkat keberhasilan dosen mengajar dengan menggunakan

(23)

Pematangsiantar. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi ilmu

pengetahuan, khususnya bidang ilmu komputer, yaitu pengembangan model fuzzy

database tahani dari model yang sudah ada sebelumnya dalam menentukan tingkat

keberhasilan dosen mengajar dan memperkaya literature dan referensi tentang fuzzy

database tahani, serta memberikan kontribusi bagi AMIK Tunas Bangsa

Pematangsiantar dalam meningkatkan kualitas dosen, sehingga nantinya berdampak

bagi kualitas mahasiswa.

1.2. Perumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana membuat model

analisis tingkat keberhasilan dosen mengajar dengan fuzzy database tahani sehingga informasi tingkat keberhasilan dosen mengajar yang dihasilkan menjadi lebih tepat.

1.3. Batasan Masalah

Rumusan masalah diatas, dibatasi dengan beberapa hal sebagai berikut :

(1) Model fuzzy database yang digunakan adalah fuzzy database tahani.

(2) Data yang digunakan untuk melakukan analisis tingkat keberhasilan dosen

mengajar adalah data nilai akademik mahasiswa AMIK Tunas Bangsa

program studi Manajemen Informatika dan kuesioner dosen yang terdiri dari

tiga penilaian, yaitu motivasi dosen, persiapan perkuliahan dan pelaksanaan

perkuliahan.

(3) Untuk membangun aplikasi perhitungan tingkat keberhasilan mengajar

dosen, penulis menggunakan aplikasi Borland Delphi 7.0 dan DBMS SQL

Server 2000.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian tesis ini yaitu :

(1) Melakukan analisis tingkat keberhasilan dosen mengajar dengan

menggunakan fuzzy database tahani.

(24)

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Membantu mendapatkan informasi tentang tingkat keberhasilan dosen

mengajar. Dimana informasi ini sangat diperlukan oleh AMIK Tunas Bangsa

untuk mengevaluasi kinerja dosen setiap semester.

(2) Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan informasi dan masukan

kepada AMIK Tunas Bangsa sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas

dosen, sehingga nantinya berdampak bagi kualitas mahasiswa.

(3) Memperkaya literature dan referensi tentang fuzzy database tahani.

(4) Memberikan konstribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya pada bidang ilmu

komputer yaitu pengembangan model fuzzy database tahani dari model yang sudah ada sebelumnya dalam menentukan tingkat keberhasilan dosen

mengajar, serta memberikan kontribusi bagi AMIK Tunas Bangsa

Pematangsiantar dalam meningkatkan kualitas dosen, sehingga nantinya

berdampak bagi kualitas mahasiswa..

1.6.Hipotesis

Hipotesis pertama adalah model yang digunakan diambil dari data nilai mahasiswa

dan masih menggunakan sistem database biasa.

Hipotesis 1: Nilai mahasiswa kurang tepat untuk dijadikan tolak ukur dari keberhasilan dosen mengajar di Akademi Manajemen Informatika

Komputer ( AMIK ) Tunas Bangsa Pematangsiantar.

Hipotesis kedua adalah model yang digunakan diambil dari data nilai

mahasiswa dan nilai kuesioner dan diolah dengan fuzzy database tahani.

Hipotesis 2: Nilai kuesioner berisi penilaian mahasiswa terhadap dosen. Nilai kuesioner ini sangat berhubungan erat dengan peningkatan

pemahaman mahasiswa yang memacu meningkatnya nilai mahasiswa.

Sehingga dapat disimpulkan, bahwa data nilai mahasiswa dan data

kuesioner dapat dijadikan tolak ukur untuk menentukan tingkat

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Logika Fuzzy

Logika fuzzy merupakan salah satu komponen pembentuk soft computing. Logika

fuzzy pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan sangatlah

penting. Nilai keanggotaan atau derajat keanggotaan atau membership function

menjadi ciri utama dari penalaran dengan logika fuzzy tersebut (Kusumadewi, 2010). Logika fuzzy dapat dianggap sebagai kotak hitam yang menghubungkan antara ruang input menuju ruang output (Gelley, 2000, dari Kusumadewi, 2010). Kotak hitam tersebut berisi cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengolah

data input menjadi output dalam bentuk informasi yang baik.

2.1.1. Alasan Digunakannya Logika Fuzzy

Ada beberapa alasan digunakannya logika fuzzy :

(1) Konsep logika fuzzy mudah dimengerti. Karena logika fuzzy

menggunakan dasar teori himpunan, maka konsep matematis yang

mendasari penalaran fuzzy tersebut cukup mudah untuk dimengerti.

(2) Logika fuzzy sangat fleksibel, artinya mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan.

(3) Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data yang tidak tepat. Jika diberikan sekelompok data yang cukup homogen, dan kemudian ada

beberapa data yang “eksklusif”, maka logika fuzzy memiliki kemampuan untuk menangani data eksklusif tersebut.

(4) Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-fungsi nonlinier yang sangat kompleks.

(26)

pelatihan. Dalam hal ini, sering dikenal dengan nama fuzzy expert system

menjadi bagian terpenting.

(6) Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional. Hal ini umumnya terjadi pada aplikasi di bidang teknik

mesin maupun teknik elektro.

(7) Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami. Logika fuzzy menggunakan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.

2.1.2. Himpunan Fuzzy

Pada himpunan tegas (crisp), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A, yang sering ditulis dengan µA

a. Satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu

himpunan, atau

(X), memiliki dua kemungkinan, yaitu :

b. Nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu

himpunan.

Contoh :

Misalkan variabel umur dibagi menjadi 3 kategori, yaitu :

MUDA umur < 35 tahun

PAROBAYA 35 ≤ umur ≤ 55 tahun

TUA umur > 55 tahun)

Dari kategori di atas dapat dijelaskan bahwa :

(1) Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA

(µMUDA

(2) Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA

(34)=1)

MUDA

(3) Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan TIDAK

MUDA (µ (35)=0)

MUDA

(4) Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA

(35 – 1 hari)=0)

PAROBAYA

(5) Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan TIDAK PAROBAYA

(35)=1)

(27)

(6) Apabila seseorang berusia 55 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA

(µPAROBAYA

(7) Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan TIDAK

PAROBAYA (µ (55)=1)

PAROBAYA

Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian himpunan crisp untuk menyatakan

umur sangat tidak adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan

perbedaan kategori yang cukup signifikan. (35 – 1 hari)=0)

Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Seseorang dapat masuk dalam 2 himpunan yang berbeda, MUDA dan PAROBAYA,

PAROBAYA dan TUA, dan sebagainya. Seberapa besar eksistensinya dalam

himpunan tersebut dapat dilihat pada nilai keanggotaannya. Gambar 2.1

menunjukkan himpunan fuzzy untuk variabel umur.

Gambar 2.1 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Umur

Pada gambar 2.1, dapat dilihat bahwa :

a. Seseorang yang berumur 40 tahun, termasuk dalam himpunan MUDA dengan

µMUDA(40)=0,25; namun dia juga termasuk dalam himpunan PAROBAYA

dengan µPAROBAYA

b. Seseorang yang berumur 50 tahun, termasuk dalam himpunan MUDA dengan

µ

(40)=0,5.

TUA(50)=0,25; namun dia juga termasuk dalam himpunan PAROBAYA

dengan µPAROBAYA(50)=0,5.

(28)

Terkadang kemiripan antara keanggotaan fuzzy dengan probabilitas menimbulkan kerancuan. Keduanya memiliki nilai pada interval [0,1], namun

interpretasi nilainya sangat berbeda antara kedua kasus tersebut. Keanggotaan fuzzy

memberikan suatu ukuran terhadap pendapat atau keputusan, sedangkan probabilitas

mengindikasikan proporsi terhadap keseringan suatu hasil bernilai benar dalam

jangka panjang. Misalnya, jika nilai keanggotaan bernilai suatu himpunan fuzzy

USIA adalah 0,9; maka tidak perlu dipermasalahkan berapa seringnya nilai itu

diulang secara individual untuk mengharapkan suatu hasil yang hampir pasti muda.

Di lain pihak, nilai probabilitas 0,9 usia berarti 10% dari himpunan tersebut

diharapkan tidak muda (Kusumadewi, 2010).

Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu:

(1) Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau

kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: MUDA,

PAROBAYA, TUA

(2) Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu

variable seperti: 40, 25, 50, dsb.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu: a. Variable Fuzzy

Variable fuzzy merupakan variable yang hendak dibahas dalam suatu sistem

fuzzy. Contoh: umur, temperature, permintaan, dsb. b. Himpunan Fuzzy

(29)

Contoh:

Variable umur, terbagi menjadi 5 himpunan fuzzy, yaitu: DINGIN, SEJUK, NORMAL, HANGAT, dan PANAS.

Gambar 2.2 Himpunan Fuzzy pada Variabel Temperatur

c. Semesta Pembicaraan

Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk

dioperasikan dalam suatu variable fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif

maupun negative. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi

batas atasnya.

Contoh:

a. Semesta pembicaraan untuk variable umur: [0+~]

b. Semesta pembicaraan untuk variable temperature: [0 40]

d. Domain

Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Seperti halnya semesta pembicaraan, domain merupakan himpunan bilangan

NORMAL SEJUK

DINGIN HANGAT PANAS

1 A

0 A µ(X)

(30)

real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan.

Nilai domain dapat berupa bilangan positif dan bilangan negative.

Contoh domain himpunan fuzzy: 1. MUDA = [0, 45]

2. PAROBAYA = [35, 55]

3. TUA = [45, OO

4. DINGIN = [0, 20] ]

5. SEJUK = [15, 25]

6. NORMAL = [20, 30]

7. HANGAT = [25, 35]

8. PANAS = [30, ~]

2.1.3. Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input

data kedalam nilai keanggotaannya (sering juga disebut dengan derajat keanggotaan)

yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan

untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada

beberapa fungsi yang bias digunakan.

a. Representasi Linear

Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaannya

digambarkan sebagai suatu garis lurus. Bentuk ini paling sederhana dan

menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang

(31)

Ada 2 keadaan himpunan Fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol(0)

bergerak ke kanan menuju ke nilai domain yang memiliki derajat

keanggotaan lebih tinggi (Kusumadewi, 2010).

Gambar 2.3. Representasi linear naik

Kedua, merupakan kebalikan dari yang pertama. Garis lurus dimulai dari nilai

domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian

bergerak menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih

rendah.

Gambar 2.4. Representasi linear turun 1

0

a domain b

Derajat keanggotaan

µ[x]

Derajat keanggotaan

µ[x]

1

0

(32)

b. Representasi kurva segitiga

Kurva segitiga pad dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linear).

Gambar 2.5. Representasi kurva segitiga

c. Representasi kurva bentuk bahu

Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang

direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan

naik dan turun (misalkan dingin bergerak ke sejuk bergerak ke hangat dan

bergerak ke panas). Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel tersebut

tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila telah mencapai

kondisi panas, kenaikan temperatur akan tetap berada pada kondisi panas.

Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. Gambar 2.2

menunjukkan variabel temperatur dengan daerah bahunya. Derajat

Keanggotaa n µ[x]

domain 1

0

(33)

d. Representasi kurva-S

Kurva pertumbuhan dan penyusutan merupakan kurva-S atau sigmoid

yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan permukaan secara tak

linear. Kurva-S untuk pertumbuhan akan bergerak dari sisi paling kiri

(nilai keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan = 1).

Fungsi keanggotaan akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaannya sering

disebut dengan titik infleksi (cox dalam Kusumadewi,1994).

Gambar 2.6. Himpunan fuzzy dengan kurva-S : Pertumbuhan

Kurva-S untuk penyusutan akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai

keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0)

Gambar 2.7. Himpunan fuzzy dengan kurva-S : Penyusutan 1

0

Rn

R1 Derajat

keanggotaan µ(x)

domain 1

0

Rn

R1

Derajat keanggotaan

µ(x)

(34)

e. Representasi kurva bentuk lonceng

Untuk merepresentasikan bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu

himpunan fuzzy PI, beta dan Gauss. Perbedaan ketiga kurva itu terletak pada gradiennya.

(i) Kurva PI

Kurva PI berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak

pada pusat dengan domain (γ), dan lebar kurva (β).

(ii) Kurva BETA

Seperti halnya kurva PI, kurva BETA juga berbentuk lonceng namun

lebih rapat. Kurva ini juga didefenisikan dengan 2 parameter, yaitu

nilai pada domain yang menunjukkan pusat kurva (γ) dan setengah lebar kurva (β).

(iii)Kurva GAUSS

Jika kurva PI dan kurva BETA menggunakan 2 parameter, yaitu (γ) dan (β), kurva GAUSS juga menggunakan (γ) untuk menunjukkan nilai domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva.

f. Representasi kurva trapesium

Kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk segitiga, hanya saja ada titik

yang memiliki nilai keanggotaan 1.

asi

(35)

2.1.4. Operator Dasar Zadeh Untuk Operasi himpunan Fuzzy

Seperti halnya himpunan konvensional, ada beberapa operasi yang didefenisikan

secara khusus untuk mengkombinasi dan memodifikasi himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan sering dikenal dengan nama fire strength. Ada 3 operator dasar yang diciptakan oleh Zadeh, yaitu (Cox dalam

Kusumadewi, 1994) :

(1) Operator AND

Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan. Fire strength sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan

yang bersangkutan.

µA∩B= min(µA(x), µB

(2) Operator OR

(y))

Opertor ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan. Fire strength

sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai

keanggotaan terbesar antarelemen pada himpunan-himpunan yang

bersangkutan.

µAUB= max(µA(x), µB

(3) Operator NOT

(y))

Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. Fire strength sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan

dari 1.

µA’=1- µA (x)

2.2. Database

Database adalah kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak

(36)

dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi dalam suatu

organisasi (Kusumadewi, 2010).

Gambar 2.9. Pengolahan data menjadi informasi

Database terdiri dari kumpulan tabel-tabel yang saling berhubungan atau

terkait. Sedangkan tabel merupakan kumpulan dari field-field yang saling berkaitan. Misalkan kita memiliki data karyawan yang tersimpan pada table DT_KARYAWAN

dengan field NIP, nama, tgl_lahir, th_masuk, dan gaji per bulan.

Dengan menggunakan database standar, dapat dicari data-data karyawan

dengan spesifikasi tertentu dengan menggunakan query. Misal kita ingin

mendapatkan informasi tentang nama-nama karyawan yang usianya kurang dari 35

tahun, maka kita bisa ciptakan suatu query:

SELECT NAMA FROM KARYAWAN WHERE(UMUR<35)

Sehingga muncul nama-nama Lia, Kiki, dan Yoga. Apabila informasi yang

diinginkan tentang nama-nama karyawan yang gajinya lebih dari satu juta rupiah,

maka bisa diciptakan suatu query:

SELECT NAMA FROM KARYAWAN WHERE (GAJI>1000000)

Sehingga muncul nama-nama Iwan, Sari, Andi, Amir, dan Rian.

Apabila kita ingin mendapatkan informasi tentang nama-nama karywan yang masa

kerjanya kurang dari atau sama dengan 5 tahun tetapi gajinya sudah lebih dari 1 juta

rupiah, maka kita bisa ciptakan suatu query:

SELECT NAMA

(37)

FROM KARYWAN

WHERE(MASA_KERJA<=5) AND (GAJI >=1000000)

Sehingga muncul nama-nama Andi dan Rian.

Prinsip dari model relasional pertama kali dikenalkan oleh Dr. E.F. Cood

pada bulan juni 1970 pada papernya yang berjudul “A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks”. Pada papernya tersebut Dr. E.F. Codd mengusulkan

model relasional untuk sistem database (Fauzi, 2010).

Database relasional menggunakan relasi atau tabel dua dimensi untuk

menyimpan informasi. Sebagai contoh, misal akan disimpan informasi tentang

pegawai dalam suatu perusahaan, maka pada database relasional dibuat beberapa

tabel untuk meyimpan kumpulan informasi tentang pegawai, misalnya tabel pegawai,

tabel departemen dan tabel gaji (Fauzi, 2010).

2.3. Fuzzy Database

Dalam sebuah database biasa, hanya menyimpan data crisp untukndapat memberikan suatu informasi. Namun, karena ketidaktepatan, ketidakjelasan, ketidakpastian,

ketidaklengkapan atau ambiguitas suatu data dalam penyajian informasi, maka fuzzy

database dapat digunakan untuk memodelkan ke dalam suatu database.

Database yang umumnya kita gunakan, memiliki data yang lengkap dalam

setiap tabelnya. Demikian pula, apabila hendak dibuat suatu query, maka query

itupun harus menggunakan data yang ada pada tabel dan kata-kata kunci yang

berlaku di SQL. Apabila ada data yang kurang lengkap, mengandung ketidakpastian

dan ambigu, maka penggunaan database biasa menjadi sulit untuk dilakukan. Oleh

karena itulah, logika fuzzy dimanfaatkan logika fuzzy untuk mengantisipasi pemanipulasian data dalam database yang mengandung ketidakpastian, baik dari sisi

data maupun query-nya (Kusumadewi, 2010).

Database relasional telah terbukti sebagai model yang paling handal dan

dipakai pada bermacam aplikasi sistem informasi dengan sukses. Tetapi

bagaimanapun juga, sistem database relasional yang diperkenalkan oleh codd (1970)

tidak dapat menangani data yang ambigu. Data yang ditangani harus merupakan data

(38)

samar dan melibatkan banyak variabel yang tidak pasti sebagai acuan dalam proses

pengambilan keputusan.

Untuk pengambilan keputusan berdasarkan data yang ambigu, teknologi atau

aplikasi database harus diarahkan tidak hanya mampu menyimpan data mentah saja.

Tetapi lebih kepada kemampuan penanganan informasi ambigu yang integral,

dimana dimungkinkan interprestasi data ambigu menjadi bagian dari proses

pengambilan keputusan. Sebagai contoh, suatu seleksi penerimaan beasiswa

mensyaratkan bahwa yang diterima adalah pelajar yang umurnya masih “MUDA”

dan memiliki indeks prestasi yang “BAIK”. Maka untuk interprestasi pernyataan

tersebut dalam aplikasi sistem database yang ada sekarang ini tidak dapat dilakukan,

hal ini karena adanya kerancuan dalam mendefenisikan data yang kategori “MUDA”

dan klasifikasi IPK “BAIK”.

Kelemahan dari sistem database ini dapat diatasi dengan melakukan

fuzzifikasi database, yaitu dengan mengimplementasikan logika fuzzy ke dalam sistem database.

Basisdata fuzzy model tahani masih tetap menggunakan relasi standar, hanya saja model ini menggunakan teori himpunan fuzzy untuk mendapatkan informasi pada query-nya (Kusumadewi, 2010). Tahani mendeskripsikan suatu metode pemrosesan query Fuzzy dengan didasarkan atas manipulasi bahasa yang dikenal dengan nama SQL. Dengan menggunakan database standar, dapat dicari data dengan

spesifikasi tertentu dengan menggunakan query.

Selama ini, sudah ada beberapa penelitian tentang fuzzy database. Salah satu diantaranya adalah model Tahani. Fuzzy database model Tahani masih tetap menggunakan relasi standart, hanya saja model ini mennggunakan teori himpunan

fuzzy untuk mendapatkan informasi pada query-nya. Misalkan dikategorikan usia karyawan diatas kedalam himpunan: MUDA, PAROBAYA, dan TUA.

Tetapi pada kenyataannya seseorang terkadang membutuhkan informasi dari

data-data yang bersifat ambiguous. Apabila hal ini terjadi, maka bisa digunakan fuzzy

(39)

menggunakan relasi standar, hanya saja model ini menggunakan teori himpunan

fuzzy untuk mendapatkan informasi pada query-nya.

Tabel 2.1. Data Karyawan berdasarkan umur

NIP Nama Umur (th)

Derajat Keanggotaan

MUDA PAROBAYA TUA

01 Lia 30 1 0 0

02 Iwan 48 0 0,4 0,8

03 Sari 36 0,4 0,1 0

04 Andi 37 0,3 0,2 0

05 Budi 42 0 0,7 0,2

06 Amir 39 0,1 0,4 0

07 Rian 37 0,3 0,2 0

08 Kiki 32 0,8 0 0

09 Alda 35 0,5 0 0

10 Yoga 25 1 0 0

2.4. Riset-Riset Terkait

Terdapat beberapa riset yang telah dilakukan oleh banyak peneliti berkaitan dengan

seperti yang akan dijelaskan di bawah ini :

Prasetiyowati, M. I., Seta B. A. (2007) dalam makalahnya yang berjudul

implementasi fuzzy database untuk memberikan rekomendasi jalur peminatan mahasiswa, menjelaskan pemilihan jalur peminatan mahasiswa pada sebuah

(40)

membicarakan penentuan jalur pada dosen pembimbing akademik sebelum mengisi

Kartu Rencana Studi (KRS). Dari sistem yang telah diuraikan di atas, maka dibuatlah

sebuah sistem informasi dengan model DBMS dan query yang berbasis fuzzy, karena model DBMS konvensional, non fuzzy, kurang dapat memenuhi kebutuhan sistem informasi seperti ini. DBMS dan query fuzzy model tahani dapat dengan tepat

memetakan suatu input (fuzzy query) ke output sebagai informasi hasil query.

Dewi Novia Nursa (2010) dalam skripsinya yang berjudul implementasi

pangkalan data fuzzy model tahani pada perekomendasian pembelian mobil, bahwa pada pembelian sebuah mobil, seringkali konsumen hanya memberikan kriteria atau

spesifikasi yang bersifat tidak jelas dan tidak pasti untuk produk yang akan dipilih.

Pembeli mensyaratkan kriteria mobil seperti harga yang murah, ukuran mobil yang

sedang, kapasitas yang besar dan lainnya. Ukuran merah, sedang dan besar

merupakan data-data yang bersifat kualitatif karena diungkapkan dalam bentuk

kalimat serta uraian yang tidak terukur dengan angka pasti. Dalam hal ini, ketiganya

disebut sebagai input fuzzy. Oleh karena hal tersebut, maka digunakan fuzzy model tahani pada perekomendasian pembelian mobil.

Kusumadewi, S. (2007) dalam makalahnya yang berjudul sistem fuzzy untuk

klasifikasi indikator kesehatan daerah, menjelaskan bahwa pada penelitian tersebut,

dibangun sebuah sistem fuzzy yang tujuannya lebih banyak difokuskan pada proses pencarian daerah-daerah berdasarkan nilai indikator kesehatan tertentu. Indikator

kesehatan yang digunakan adalah angka kelahiran kasar (CBR), angka kematian

kasar (CDR), angka kematian bayi (IMR), angka kematian neonatal (NMR), angka

kematian perinatal (PMR), angka kematian balita (FMR), dan angka kematian ibu

(MMR). Nilai indikator kesehatan diberikan secara linguistik, seperti rendah, sedang

dan tinggi. Setiap bentuk linguistik direpresentasikan dengan menggunakan

himpunan fuzzy trapesium, dengan parameter-parameter awal ditetapkan berdasarkan data awal yang telah diperoleh. Proses pencarian didasarkan pada konsep fuzzy

database model tahani.

Akhmad Fauzi Hasibuan (2010) dalam skripsinya yang berjudul penggunaan

(41)

pelaksana di lapangan perlu diiringi oleh perkembangan teknologi komputer untuk

dapat memenuhi kebutuhan para konsumen pembeli perumahan, yang mana

konsumen selaku pembeli perumahan umumnya selalu memiliki pertimbangan dan

faktor-faktor sebelum mengambil suatu keputusan, sebagai contoh harga, luas tanah,

fasilitas-fasilitas atau fitur-fitur yang ada di perumahan tersebut dan faktor-faktor

lainnya. Kesamaran dari pertimbangan faktor-faktor konsumen pembeli perumahan

tersebut dapat dituangkan ke dalam konsep logika fuzzy. Fuzzy database dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari data yang bersifat ambigu. Fuzzy

database yang digunakan adalah fuzzy database model tahani.

Hafsah, Kaswidjanti, W. and Cili, T. R. (2010) menjelaskan dalam

makalahnya yang berjudul aplikasi berbasis web pemilihan obyek pariwisata di

Yogyakarta menggunakan metode tahani, bahwa setiap obyek wisata memiliki

kelebihan dan kekurangan yang menjadi dasar pertimbangan oleh setiap wisatawan

menentukan pilihan obyek pariwisata yang menarik, strategis, nyaman dan sesuai

dengan dana, jarak, waktu berkunjung yang diinginkan. Pada aplikasi ini

menggunakan tiga variabel fuzzy, yaitu variabel dana, variabel jarak dan variabel waktu berkunjung. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah para

calon wisatawan dalam memilih obyek wisata menarik, strategis, nyaman atau aman

untuk dikunjungi oleh calon wisatawan.

Anggraeni, R., Indarto, W. and Kusumadewi, S. (2004)

Amalia, L., Fananie, Z.B. and Utama, D.N. (2010) menyampaikan hasil

makalahnya dalam jurnal yang berjudul Model Fuzzy Tahani Untuk Pemodelan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) Kasus Rekomendasi Pembelian Handphone. dalam jurnalnya

yang berjudul Sistem Pencarian Kriteria Kelulusan Menggunakan Metode Fuzzy

Tahani, menjelaskan mengenai pengunaan fuzzy database model tahani dalam mencari kriteria kelulusan mahasiswa. Untuk pencarian kriteria ini, variabel yang

menjadi dasar pencarian adalah IPK (standar 4 dengan syarat lulus IPK minimal

2.00), lama studi (tahun), umur (tahun), lama penyelesaian tugas akhir (bulan), nilai

tugas akhir, nilai kerja praktek, nilai BTAQ dan skor TOEFL. Lulusan sebagai output

akhir dari sebuah perguruan tinggi, biasa diberi predikat kelulusan. Dasar dari

(42)

Dalam rancang bangun sistem pendukung keputusan berbasis web ini, menggunakan

fuzzy database tahani dalam melakukan perhitungan solusinya, sebab dapat diambil pertimbangan bahwa hampir semua variabel-variabel yang terdapat pada handphone

bersifat relatif. Batasan-batasan nilai suatu kebenaran dalam logika fuzzy dapat saling bersinggungan, mirip penalaran manusia dalam menilai suatu kebenaran.

Eliyani, Pujianto, U. and Rosyadi, D. (2009) menjelaskan dalam makalahnya

yang berjudul Decision Support system untuk Pembelian Mobil Menggunakan Fuzzy Database Model Tahani, bahwa dengan menggunakan database standar, seseorang dapat menangani data-data yang besifat pasti, deterministik dan presisi. Namun

seringkali dibutuhkan adanya penanganan pada data-data yang bersifat samar pada

sistem database. Maka untuk mengatasi masalah tersebut dapat digunakan konsep

konsep logika fuzzy. Penelitian ini mengimplementasikan konsep logika fuzzy model tahani ke dalam database atau biasa disebut fuzzy database model tahani. Artinya sistem database yang menerapkan konsep fuzzy model tahani sehingga dapat menangani data-data yang bernilai fuzzy.

Sundani, D. (2008) menjelaskan dalam jurnalnya yang berjudul Perangkat

Lunak SPSS Sebagai Alat untuk Analisa Hubungan Kinerja Dosen Dengan

Keberhasilan Belajar, bahwa salah satu tujuan organisasi pendidikan adalah

tercapainya keberhasilan belajar mengajar. SPSS dalam hal ini digunakan untuk

memudahkan analisa. Keberhasilan belajar secara tidak langsung dipengaruhi oleh

kinerja seorang dosen. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan faktor-faktor

dalam kinerja dosen terhadap keberhasilan belajar dan besarnya hubungan tersebut.

Kusumadewi, S. (2004) dalam jurnalnya yang berjudul fuzzzy quantification theory I untuk analisis hubungan antara penilaian kinerja dosen oleh mahasiswa, kehadiran dosen, dan nilai kelulusan mahasiswa, menjelaskan bahwa fuzzzy quantification theory I adalah suatu metode untuk menentukan hubungan antar variabel kualitatif yang diberikan dengan nilai antara 0 sampai 1, dengan

variabel-variabel numeris dalam fuzzy group yang diberikan pada sampel. Pada penelitian tersebut, fuzzy quantification theory akan digunakan untuk menentukan seberapa besar faktor-faktor kualitatif penilaian mahasiswa terhadap kinerja dosen jurusan

(43)

kehadiran dosen dan nilai akhir mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

faktor kemampuan dosen mendorong mahasiswa untuk berperan aktif, memiliki

pengaruh yang paling tinggi diantara faktor-faktor yang lainnya, dalam kaitannya

dengan pengaruh antara kehadiran dosen mengajar dengan nilai kelulusan mahasiswa

≥ ‘B’. Pengaruh ini akan sangat kuat apabila kehadiran dosen mengajar lebih dari

sepuluh kali.

Mardia (2010) dalam skripsinya yang berjudul sistem pendukung keputusan

menggunakan basisdata fuzzy model tahani untuk membantu pemilihan telepon

seluler mengimplementasikan konsep logika fuzzy model tahani ke dalam database, dengan fungsi keanggotaan yang ditunjukkan melalui kurva yang menggambarkan

pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan)

yang memiliki ihterval antara 0 sampai 1.

Hidayat, N. and Yusro, M., M. (2007) menjelaskan dalam makalahnya yang

berjudul desain sistem pakar fuzzy untuk diagnosa kanker prostat, bahwa tidak mungkin dilakukannua diagnosa kanker prostat hanya berdasarkan hasil

ultrasonography (USG) dan pemrosesan image. Sehingga perlu dikembangkan sistem pakar fuzzy berdasarkan aturan yang menggunakan data laborat dan data lainnya, dan disimulasikan dengan dokter ahli kanker prostat. Dengan menggunakan

data tersebut dan bantuan dokter ahli, dikembangkan aturan fuzzy untuk mengetahui pentingnya biopsy dan faktor resiko kanker. Sistem pakar yang dikembangkan akan memberikan rasio kemungkinan pasien mengidap kanker prostat. Hasil pengujian

menunjukkan bahwa sistem pakar ini lebih rapid, efisien dan ekonomis dibandingkan sistem diagnosis tradisional.

Hasiholan, L. and Sudradjat (2008) dalam makalahnya yang berjudul evaluasi

kinerja karyawan menggunakan metode pemrograman linier fuzzy, menjelaskan bahwa pengukuran kinerja karyawan sampai saat ini diukur dengan memperhatikan

faktor-faktor yang bersifat tegas saja, seperti tingkat pendidikan, lama bekerja,

sedangkan faktor-faktor yang sifatnya fuzzy terkadang terabaikan. Dalam jurnal ini akan dibahas suatu metode penilaian kinerja karyawan dengan faktor-faktor fuzzy

(44)

Lukas, S., Meiliayana, and Simson, W. (2009) dalam makalahnya yang

berjudul penerapan logika fuzzy dalam pengambilan keputusan untuk jalur peminatan mahasiswa, menjelaskan bahwa pengetahuan untuk pemilihan peminatan belajar

sesungguhnya ada pada ketua jurusan atau pada dosen wali. Akan tetapi pengetahuan

ini tidak diketahui mahasiswa dengan baik. Akibatnya ada kemungkinan mahasiswa

tidak memilih peminatannya dengan baik. Untuk keperluan itu, makalah ini

membahas bagaimana suatu sistem berbasiskan logika fuzzy dapat diimplementasikan untuk membantu mahasiswa dalam mengambil keputusan bidang

peminatannya dengan baik.

Setyawan, S. H. (2009) dalam makalahnya yang berjudul penerapan logika

fuzzy untuk memperbaiki penyusunan ranking wilayah miskin, menjelaskan bahwa untuk menyusun ranking wilayah miskin yang berhak mendapatkan bantuan pada

program tertentu, maka dihitung jumlah terbanyak untuk kategori-kategori di atas.

Pada saat ini, proses penyusunan ranking dilakukan dengan metode klasik (crisp). Pada penelitian ini, digunakan metode fuzzy untuk memperbaiki penyusunan ranking wilayah miskin.

Suhendar (2008) dalam makalahnya yang berjudul penyajian informasi

temporal menggunakan metode fuzzy system pada mesin database spasial, menjelaskan pendekatan fuzzy system yang diimplementasikan ke dalam sistem berbasis komputer diharapkan akan mampu membantu menyelesaikan dan mengatasi

permasalahan tersebut dalam cara yang berbeda tetapi mudah dipahami. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model sistem yang dikembangkan menggunakan

pendekatan fuzzy mampu menganalisa dan menyajikan informasi aktual profil pendidikan di kota bekasi. Prototipe sistem yang dikembangkan dapat memudahkan

untuk melakukan pemanipulasian data serta penelusuran informasi, didukung oleh

basis data fuzzy dan informasi spasial, sistem yang dikembangkan dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk menyederhanakan proses pengambilan

keputusan berbasis data fuzzy menggunakan metode fuzzy system pada mesin

database spasial berbasis bahasa pemrograman delphi, melalui sistem ini para

pengambil kebijakan difasilitasi sehingga dengan mudah dapat menentukan, merubah

(45)

dalam rangka perencanaan dan pengembangan pengelolaan pendidikan dalm bentuk

informasi temporal (per tahun ajaran) dan spasial (peta lokasi masing-masing

sekolah). Melalui sistem ini, informasi akan selalu mengalami perubahan secara

otomatis setiap periode tahun tertentu sesuai dengan entri data, situasi dan kondisi

masing-masing sekolah.

Kusumadewi, S. (2007) dalam makalahnya yang berjudul basisdata fuzzy

untuk pemilihan bahan pangan berdasarkan kandungan nutrien, menjelaskan bahwa

tujuan penelitian ini untuk melakukan manipulasi data-data bahan pangan yang

bersifat ambigu terkait dengan kandungan nutrisinya dalam nutrien tertentu.

Besarnya nilai kandungan nutrisi diberikan secara linguistik. Bentuk linguistik

direpresentasikan dengan menggunakan himpunan fuzzy linier turunm linier naik dan segitiga. Proses pencarian didasarkan pada konsep basisdata fuzzy model tahani, dengan menggunakan pendekatan query fuzzy.

Mishra, J. (2011) dalam jurnalnya yang berjudul fuzzy query processing, menjelaskan bahwa kita sering sekali membutuhkan data yang bersifat samar.

Sebagai contoh, untuk mencari siswa yang usianya sekitar tujuh belas tahun, mencari

tinggi seseorang, mencari karyawan yang memiliki gaji tinggi. Untuk itulah beliau

mengembangkan sebuah algoritma yang dapat diaplikasikan secara umum untuk

berbagai jenis database. Pada jurnal ini, pertama sekali beliau merancang arsitektur

untuk menguji fuzzy query. Pada arsitektur ini, digunakan sebuah algoritma untuk menentukan nilai keanggotaan dari masing tuple dari relasi dasar pada atribut fuzzy

yang mana fuzzy query dibuat. Selanjutnya pembuat keputusan akan mensuplai nilai awal yang berhubungan dengan SQL dari pemberian fuzzy query yang akan diumumkan. SQL akan memperbaiki hasil tuple dari database. Akhirnya beliau menguji algoritma beliau pada kehidupan nyata.

Hossain, M. A., Aburrous, M., Thabatah, F. and Dahal, K. (2008) dalam

jurnalnya yang berjudul Intelligent quality performance assessment for E-Banking security using fuzzy logic, menjelaskan bahwa evaluasi situs E-Banking merupakan

masalah yang kompleks dan dinamis, yang menyertakan banyak faktor, termasuk

(46)

jurnal ini, mereka mengusulkan sebuah model penaksiran kinerja yang cerdas untuk

mengevaluasi keamanan website E-Banking. Model yang diusalkan didasarkan pada operator logika fuzzy dan menghasilkan empat tolak ukur dimensi resiko serangan keamanan. Hasil eksperimen mereka menunjukkan adanya resiko serangkan

langsung dari internal yang berdampak sangat besar pada kinerja keamanan E-Banking.

Johanyak, Z. C. (2010) dalam makalahnya yang berjudul survey on three fuzzy inference-based student evaluation methods, menjelaskan bahwa dalam mengevaluasi kinerja akademik siswa ditemukan masalah dalam menilai hasil

evaluasi. Oleh karena itu, diperlukan himpunan fuzzy sebagai dasar metode evaluasi. Pada jurnal ini setelah menentukan himpunan kriteria untuk evaluasi dan

perbandingan, selanjutnya beliau melakukan survei pada tiga fuzzy inference sebagai dasar metode penilaian siswa.

Ghumman, W. A. and Hernandez, S. M. (2010) dalam jurnalnya yang

berjudul formalization for natural language fuzzy queries and crisp multi-criteria queries memberikan sebuah formula untuk memproses bahasa alami fuzzy query dan untuk mengembalikan hasil fuzzy untuk kriteria query yang tegas. Formula mereka sangat umum dapat diistimewakan untuk implementasi platform database yang

beragam, sebagai contoh fuzzy web search, sistem informasi pendukung data fuzzy

dan yang lainnya. Pendekatan mereka hanya membuat penulisan fuzzy query yang lebih sederhana dan lebih mudah dibandingkan penulisan query konvensional tetapi juga pendekatan kepada manusia seperti berpikir hingga menjadi fuzzy alami. Kami juga melengkapi operasi semantik untuk proses fuzzy query yang dapat diikuti untuk berbagai jenis data seperti numerik, text, grafik dan yang lain. Pendekatan mereka

mendukung proses fuzzy query untuk data fuzzy maupun untuk data yang hilang. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil query yang lebih dekat kepada cari berpikir manusia, sangat memungkinkan. Ini merupakan model yang bernilai yang akan

(47)

2.5. Kontribusi Riset

Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang hubungan data

motivasi dosen, perencanaan perkuliahan dan pelaksanaan perkuliahan dengan data

nilai akademik mahasiswa untuk memperoleh tingkat keberhasilan dosen mengajar.

Informasi tingkat keberhasilan dosen mengajar dapat meningkatkan kualitas proses

belajar mengajar, sehingga mampu meningkatkan nilai akademik mahasiswa.Ada hal

lain yang mungkin dianggap penting adalah kemampuan mahasiswa dalam menyerap

ilmu dari dosen. Hal ini sangat membantu untuk meningkatkan nilai tingkat

keberhasilan dosen mengajar.

Penelitian ini memperkenalkan aplikasi yang mampu untuk menentukan

(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan

Dalam studi pendahuluan, yang menjadi sasaran pokok adalah melihat bagaimana

variabel-variabel yang akan dipelajari. Pada obyek penelitian, variabel-variabel

tersebut dipelajari melalui dokumentasi yang ada, selanjutnya sekaligus dipilih

sampel studi.

Tujuan dari tesis ini adalah untuk melakukan analisis tingkat keberhasilan

dosen mengajar dengan menggunakan fuzzy database tahani untuk meningkatkan

kualitas mengajar dosen yang lebih baik dengan menyediakan sampel nilai

akademik mahasiswa berupa kartu hasil studi mahasiswa yang dapat digunakan

sebagai pedoman analisis dalam pembuatan keputusan. Data nilai akademik

mahasiswa diperoleh dari database pendidikan akademik dan mensurvei dosen yang

mengajar pada mahasiswa yang disurvei pada Akademi Manajemen Informatika

Komputer (AMIK) Tunas Bangsa Pematangsiantar.

Selain sampel nilai akademik mahasiswa, diperlukan juga kuesioner dosen

yang berisi penilaian dosen mengenai motivasi dosen, perencanaan perkuliahan dan

pelaksanaan perkuliahan. Data kuesioner ini diisi oleh mahasiswa yang diajar oleh

dosen yang akan dinilai.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Akademi Manajemen Informatika Komputer ( AMIK ) Tunas

Bangsa, Jl. Jendral Sudirman Blok A No. 1,2,3 Pematangsiantar. Lamanya waktu

yang dibutuhkan untuk menyelesaikan penelitian ini yaitu selama 3 bulan yang

dimulai pada awal februari 2011 sampai dengan akhir bulan April 2011.

3.3. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini pertama kali dilakukan dengan melakukan pengamatan

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 2.1 Himpunan Fuzzy untuk Variabel Umur
Gambar 2.2 Himpunan Fuzzy pada Variabel Temperatur
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Pembangunan tempat wudhu Hibah kepada Badan/lembaga/Organisasi Swasta Sekretariat Daerah 13 5,5 m x 4 m Mushola An Nur Dusun Wadungbarat 522.038 0 0 0. - Pengadaan plafon

Keteguhan rekat kondisi kering dan basah kayu lapis dengan venir akasia (Tabel 1) mempunyai nilai tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan kombinasi venir baik kayu

Asia Forestama Raya tentang karakteristik kayu lapis berdasarkan kelas umur pohon dapat ditarik kesimpulan dari analisis sifat fisik (pengujian kerapatan kayu dan

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul“

Berita acara hasil penilaian Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jenjang SMA tahun 2020 bidang gitar solo;7. Berita acara hasil penilaian Festival dan Lomba Seni

Pengurus AMI Provinsi bertugas dan bertanggungjawab mengurus rumah tangganya sendiri, serta kegiatan olahraga dirgantara aeromodelling di wilayah kerjanya, dengan berpedoman

Panduan tersebut memuat (1) learning continuum, (b) cara penyusunan kisi-kisi, (c) cara penyusunan item pola konvergen dan pola divergen, (d) cara menelaah

Dengan dibantu metode AHP untuk melakukan pembobotan resiko, kemudian melakukan korelasi uji konsistensi, diperoleh 10 (sepuluh) faktor yang mempengaruhi pembangunan