SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II MEDAN
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER
SKRIPSI
Oleh :
NIM : 081000152 CAPRIN SINURAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul :
SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN DI PUSKESMAS PADANG BULAN SELAYANG II MEDAN
DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM KOMPUTER
Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :
NIM. 081000152 CAPRIN SINURAT
Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Skripsi Pada Tanggal 23 Juli 2012 dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat Untuk Diterima
Tim Penguji
Ketua Penguji Penguji I
dr. Ria Masniari Lubis, M.Si
NIP. 19531018 198203 2 001 NIP. 19761005 200912 2 003 Maya Fitria, SKM, M.Kes
Penguji II Penguji III
Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes
NIP. 19640826 199003 2 002 NIP. 19581202 199103 1 001 Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes
ABSTRAK
Sistem pendaftaran pasien di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Padang Bulan Selayang II Medan merupakan suatu sistem input data pasien dan kunjungan pasien. Sistem input data pasien meliputi nomor index, nama kepala keluarga, nomor KTP, nomor handphone, umur, nama pasien, alamat, wilayah kerja puskesmas, jenis pasien berdasarkan pembayaran. Sistem input kunjungan pasien meliputi nomor index, tanggal kunjungan, dan poli tujuan serta sistem input identitas user yang meliputi kode petugas, nama pengguna, nomor telepon, password, dan konfirmasi.
Tujuan pengembangan sistem pendaftaran pasien adalah untuk mempermudah pengolahan data kunjungan pasien yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Pengembangan sistem ini menggunakan salah satu program komputer yaitu
Microsoft Visual Basic 6.0 dengan menggunakan metode siklus daur hidup pengembangan sistem. Metode tersebut meliputi beberapa tahapan proses yaitu tahap perencanaan sistem, tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap penerapan sistem, tahap evaluasi sistem, tahap penggunaan dan pemeliharaan sistem.
Hasil dari pengembangan sistem pendaftaran pasien ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien di puskesmas yang terdiri dari form identitas pasien, kartu berobat pasien, form kunjungan pasien, form identitas user, laporan kunjungan pasien per hari, sementara laporan kunjungan pasien per bulan dan per tahun berdasarkan poli tujuan.
Sistem pendaftaran pasien ini diharapkan dapat mempermudah proses pembuatan laporan kunjungan pasien sehingga menghasilkan informasi yang akurat.
ABSTRACT
The patient registration system in Public Health Center (PHC) of Padang Bulan Selayang II in Medan is an input system of data and visiting patiens. The input system of the patient’s data included index number, name of head of house hold, ID card number, phone number, age, patient’s name, address, PHC working areas, and types of patient based on payment. The input system of visiting patients included index number, visiting date, and poly destination. The input system of the user’s identity included user’s code, user’s name, telephone number, password, and confirmation.
The development of patient registration system was aimed to facilitate in processing of patient visiting data that manually operated before.
The development of this system used one of computer programs, namely Microsoft Visual Basic 6.0, by using system development life cycle method. The method had several process phases namely planning, analysis, designing, evaluation, application and maintenance phase.
The result of the development of patient registration system was an information system of patient registration in public health center included patient identity form, patient medical card, patient visiting form, user identity form, daily patient visiting report, while monthly patient visiting report and annual patient visiting report based on poly destination.
The patient registration system was expected to ease the process of making the visit patient report so that it could produce accurate information.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : CAPRIN SINURAT
Tempat/ Tanggal Lahir : Sidikalang / 19 Januari 1990
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : Belum Menikah
Nama Orang Tua : Rata Sinurat (Ayah)
Muti Pasaribu, Spd (Ibu)
Anak ke : 1 (Pertama) dari 3 (Tiga) orang bersaudara
Alamat Rumah Orang Tua : Jl. Jenderal Sudirman No. 64 Pasar Lama
Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi
Alamat Kos : Jl Jamin Ginting Gang Cipta No. 6
Padang Bulan Medan
Riwayat Pendidikan
Tahun 1994-1996 : TK Bhayangkari Sidikalang
Tahun 1996 - 2002 : SD Negeri 030279 Sidikalang
Tahun 2002 - 2005 : SMP Negeri 1 Sidikalang
Tahun 2005 - 2008 : SMA Negeri 1 Sidikalang
Tahun 2008 - 2012 : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Medan
Riwayat Organisasi
Tahun 2008 : Panitia Natal Oikumene FKM USU 2008
Tahun 2009-2010 : Panitia Retreat POMK FKM USU
Tahun 2010 : Panitia Paskah Oikumene FKM USU
Panitia Natal Oikumene FKM USU
Tahun 2011 : Anggota KPU FKM USU
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang
selalu setia menyertai penulis dalam mengerjakan skripsi ini. Hanya karena kasihNya
lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dengan Menggunakan Program Komputer. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) di Fakultas Kesehatan
Masyarakat (FKM) Universitas Sumatera Utara (USU).
Tersusunnya skripsi ini, tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
2. Drs. Heru Santosa, M.S, Ph.D, selaku Ketua Departemen Kependudukan dan
Biostatistika yang telah banyak memberikan nasihat dan arahan kepada penulis
selama menuntut ilmu di FKM USU.
3. dr. Ria Masniari Lubis, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
dukungan dan meluangkan waktu dan pikiran serta dengan penuh kesabaran
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Maya Fitria, SKM, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II danyang juga telah
banyak memberikan bimbingan, dukungan dan meluangkan waktu dan pikiran
5. Dr. Ir. Erna Mutiara, M.Kes, selaku penguji II skripsi dan Drs. Abdul Jalil Amri
Arma, M.Kes, selaku penguji III skripsi yang telah memberikan saran dan
dukungan untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Dra. Syarifah, M.S, selaku pembimbing akademik yang memberi masukan setiap
semester yang penulis lewati.
7. dr. Farida Surbakti, selaku Kepala Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan,
yang yang telah memberi izin penelitian dan masukan untuk penyempurnaan
penulisan skripsi ini.
8. Teristimewa kepada kedua orangtuaku bapak Rata Sinurat dan mama Muti
Pasaribu, Spd, yang tidak pernah bosan mendoakan penulis, memberikan
dukungan moril, materil mendengarkan keluh kesah penulis sampai selesainya
skripsi ini. Buat adik-adikku tercinta, Meinarty Sinurat dan Megah Elisabet Sinurat
yang tidak pernah bosan memberikan doa, perhatian, dukungan moril, dukungan
materil kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.
9. Kelompok Kecilku “The Witnesses + Bethesda” : K’Cristine, K’Marlina,
Johannes, Mandroy, Leo, Bang Arnold dan teman-teman di koordinasi UKM
POMK FKM Periode 2011-2012, terimakasih buat motivasi dan doa-doanya.
10. Buat teman-teman seperjuangan Johannes, Mandroy, Amja, Edy, Henry, Novy,
Febri, Suzan, Ervanny, Tari, Rani, Yossi, Helfiana, Stella, Nelly, Vesta, Octa,
Neny, Ervina dan teman-teman yang lainnya, terima kasih buat kebersamaan kita.
11. Terkhusus buat Lidya Octavyana Situmorang yang telah banyak memberikan doa,
12. Semua teman-teman seperjuangan di FKM stambuk 2008 dan Peminatan
Biostatistika dan Informasi Kesehatan 2008 : Agnes, Suryati, Arifa, Iin, Syarif,
Febrinto, Linda, Nia, Ari, Fauzi dan yang lainnya yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu namanya. Terimakasih buat perhatiannya, doanya,
dukungannya dan bantuannya sampai selesainya skripsi ini.
13. Bagi semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi ini hingga
selesai.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan sehinggga
membutuhkan banyak masukan dan kritikan dari berbagai pihak yang sifatnya
membangun dalam memperkaya materi skripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi ini
dapat menjadi sumbangan berguna bagi kita semua dan juga bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih. Syalom, Tuhan Yesus Memberkati.
Medan, Juli 2012
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...i
ABSTRAK ...ii
ABSTRACT...iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...v
KATA PENGANTAR ...vi
1.1Latar Belakang ...1
1.2Rumusan Masalah ...3
1.3Tujuan...4
1.3.1 Tujuan Umum ...4
1.3.2 Tujuan Khusus ...4
1.4Manfaat ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...5
2.1Sistem Informasi ...5
2.2Pendaftaran Pasien di Puskesmas dengan Menggunakan Program Komputer ...6
2.3Perangkat Lunak Sistem ...6
2.3.1 Microsoft Visual Basic 6.0 ...7
2.3.2 Microsoft Access 2007 ...8
2.3.3 Crystal Report ...9
2.4Pengembangan Sistem...9
2.5.1 Metode Prototype ...10
2.5.2 Metode Daur Hidup ...13
2.5.2.1 Tahap Perencanaan ...14
2.5.3 Metode Spiral ...23
2.5.4 Selfsourcing ...25
2.5.5 Outsourcing ...25
2.5Flowchart ...25
2.6.2 Processing Symbols ...27
2.6.3 Input-output Symbols ...29
BAB III PENGEMBANGAN SISTEM ...30
3.1Metode Pengembangan Sistem Informasi ...30
3.2Tahap Perencanaan ...30
3.3Tahap Analisis ...30
3.3.1 Kelayakan Teknis ...31
3.3.2 Persiapan Perangkat Keras ...31
3.3.3 Persiapan Perangkat Lunak ...31
3.3.4 Kelayakan Legal ...31
3.3.5 Operasional ...32
3.3.6 Jadwal ...32
3.4Tahap Perancangan ...32
3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum ...32
3.4.2 Perancangan Sistem Secara terperinci ...33
3.4.2.1 Perancangan Input ...33
3.4.2.2 Perancangan Database ...33
3.4.2.3 Perancangan Output ...35
3.4.2.4 PerancanganPanduan Peenggunaan Program Sistem Informasi ...36
3.5Tahap Uji Coba ...36
3.6Tahap Sosialisasi Sistem ...37
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN SISTEM ...38
4.1Gambaran Umum Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...38
4.2Visi, Misi Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...38
4.3Ketenagaan/Kepegawaian Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...39
4.4 Sistem Pendaftaran Pasien Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan ...40
4.5 Cara Keja Program Sistem Pendaftaran Pasien ...41
4.6 Flowchart Program ...49
BAB V PEMBAHASAN ...56
5.1 Keuntungan Sistem Pendaftaran Pasien Menggunakan Program Komputer ..56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...58
6.1 Kesimpulan ...58
6.2 Saran ...57
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Flow Direction Symbols ... 27
Tabel 2.2 Processing Symbols ... 28
Tabel 2.3 Input-output Symbols ... 29
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem... 32
Tabel 3.2 Identitas Pasien ... 34
Tabel 3.3 Kunjungan Pasien ... 34
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Metode Spiral ... 24
Gambar 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum ... 33
Gambar 3.2 Perancangan Input ... 33
Gambar 4.13 Flowchart Menu Identitas Pasien ... 52
Gambar 4.14 Flowchart Menu Kunjungan Pasien... 53
Gambar 4.15 Flowchart Menu Identitas User ... 54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Selesai Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Gambar Kartu Berobat Pasien
Lampiran 4 Contoh Laporan Harian
Lampiran 5 Contoh Laporan Bulanan
ABSTRAK
Sistem pendaftaran pasien di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Padang Bulan Selayang II Medan merupakan suatu sistem input data pasien dan kunjungan pasien. Sistem input data pasien meliputi nomor index, nama kepala keluarga, nomor KTP, nomor handphone, umur, nama pasien, alamat, wilayah kerja puskesmas, jenis pasien berdasarkan pembayaran. Sistem input kunjungan pasien meliputi nomor index, tanggal kunjungan, dan poli tujuan serta sistem input identitas user yang meliputi kode petugas, nama pengguna, nomor telepon, password, dan konfirmasi.
Tujuan pengembangan sistem pendaftaran pasien adalah untuk mempermudah pengolahan data kunjungan pasien yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Pengembangan sistem ini menggunakan salah satu program komputer yaitu
Microsoft Visual Basic 6.0 dengan menggunakan metode siklus daur hidup pengembangan sistem. Metode tersebut meliputi beberapa tahapan proses yaitu tahap perencanaan sistem, tahap analisis sistem, tahap perancangan sistem, tahap penerapan sistem, tahap evaluasi sistem, tahap penggunaan dan pemeliharaan sistem.
Hasil dari pengembangan sistem pendaftaran pasien ini adalah sistem informasi pendaftaran pasien di puskesmas yang terdiri dari form identitas pasien, kartu berobat pasien, form kunjungan pasien, form identitas user, laporan kunjungan pasien per hari, sementara laporan kunjungan pasien per bulan dan per tahun berdasarkan poli tujuan.
Sistem pendaftaran pasien ini diharapkan dapat mempermudah proses pembuatan laporan kunjungan pasien sehingga menghasilkan informasi yang akurat.
ABSTRACT
The patient registration system in Public Health Center (PHC) of Padang Bulan Selayang II in Medan is an input system of data and visiting patiens. The input system of the patient’s data included index number, name of head of house hold, ID card number, phone number, age, patient’s name, address, PHC working areas, and types of patient based on payment. The input system of visiting patients included index number, visiting date, and poly destination. The input system of the user’s identity included user’s code, user’s name, telephone number, password, and confirmation.
The development of patient registration system was aimed to facilitate in processing of patient visiting data that manually operated before.
The development of this system used one of computer programs, namely Microsoft Visual Basic 6.0, by using system development life cycle method. The method had several process phases namely planning, analysis, designing, evaluation, application and maintenance phase.
The result of the development of patient registration system was an information system of patient registration in public health center included patient identity form, patient medical card, patient visiting form, user identity form, daily patient visiting report, while monthly patient visiting report and annual patient visiting report based on poly destination.
The patient registration system was expected to ease the process of making the visit patient report so that it could produce accurate information.
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang
penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar mengambil
keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara
tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya
data yang akan diolah dan unit pengolah (Sutanta, 2003).
Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang
pesat pada saat ini. Contohnya penggunaan komputer sebagai salah satu sarana
penunjang dalam sistem informasi dapat memberikan hasil yang lebih untuk output
sebuah sistem, tentunya bila sistem di dalamnya telah berjalan dengan baik (Ekowati,
2003).
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau
sebagian wilayah kecamatan (Kepmenkes No. 128 Tahun 2004). Menurut DepKes RI
(2004) Puskesmas merupakan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok, dengan tujuan mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi–tingginya dalam rangka
Indonesia Sehat.
Puskesmas sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan
keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup memadai untuk
meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya.
Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan
kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di puskesmas.
Pengelolaan data di puskesmas merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan suatu sistem informasi di puskesmas. Pengelolaan data secara
manual mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama,
keakuratannya juga kurang dapat diterima karena kemungkinan kesalahan sangat besar.
Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan
data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan
menggunakan komputer.
Sistem-sistem pencatatan dan pelaporan yang ada saat ini belum
terkoordinasikan dengan baik karena kendala penyimpanannya yang tidak teratur,
sehingga ketika membutuhkan data yang sudah dilaporkan sering ada kendala data
hilang ataupun rusak. Sebagian besar daerah kurang memiliki kemampuan untuk
mengelola dan mengembangkan sistem manajemen puskesmas maupun sistem
informasi kesehatan di daerahnya. Pemanfaatan data dan informasi dalam manajemen
kesehatan belum bisa optimal karena belum berkembangnya sistem kesehatan dan
Identitas pasien dicatat pada pendaftaran pasien seperti umur, jenis kelamin,
pendidikan, agama, asal pasien, pekerjaan, status, cara masuk pasien, jam
masukpasien, tanggal masuk, pasien datang, cara pembayaran, keadaan keluarga pasien
(Sabarguna, 2008).
Pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II selama ini masih
dilakukan secara manual. Identitas yang dicatat yaitu Nama Kepala Keluarga, Nomor
KTP, Nomor Handphone, Nama Pasien, Umur Pasien, Alamat, Wilayah Kerja Puskesmas atau tidak dan Jenis Pembayaran.
Melihat situasi tersebut, sangatlah tepat jika Puskesmas Padang Bulan Selayang
II menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti lunak maupun perangkat
kerasnya dalam upaya membantu penanganan manajemen yang sebelumnya dilakukan
secara manual. Alat bantu yang mendukung adalah dengan menggunakan program
komputer yang salah satunya yaitu dengan menggunakan program Microsoft Visual Basic 6.0.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perlulah dibuat suatu sistem informasi
pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan dengan
menggunakan program komputer agar dengan data yang ada dapat menghasilkan
1.3Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Membuat sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan
Selayang II Medan dengan menggunakan program komputer.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuat form identitas pasien. 2. Membuat kartu berobat pasien.
3. Membuat form kunjungan pasien. 4. Membuat form identitas user.
5. Membuat laporan kunjungan pasien per hari.
6. Membuat laporan kunjungan pasien per bulan.
7. Membuat laporan kunjungan pasien per tahun.
1.4Manfaat
1. Memberikan kemudahan pada staf pendaftaran pasien dalam registrasi kunjungan
pasien serta mempermudah dalam pembuatan laporan.
2. Memberikan kemudahan pada pihak puskesmas dalam meningkatkan kualitas
pelayanan Puskesmas serta mempermudah dalam mengambil keputusan manajerial.
3. Memberikan kemudahan pada masyarakat yang ingin membutuhkan data tentang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi
Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi
digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sehubungan dengan hal
itu, informasi haruslah berkualitas. Menurut Burch dan Grudnitski, kualitas
informasi ditentukan oleh tiga faktor yaitu relevansi, ketepatan waktu
dan akurasi (Kadir, 2003).
Relevansi berarti bahwa informasi benar-benar berguna bagi suatu tindakan
keputusan yang dilakukan seseorang. Tepat waktu berarti bahwa informasi datang pada
saat dibutuhkan sehingga bermanfaat untuk mengambil keputusan. Akurasi berarti
bahwa informasi bebas dari kesalahan (Kadir, 2003).
Untuk mempermudah bagi para pekerja di suatu organisasi dalam memperoleh
informasi, teknologi informasi bisa dilibatkan. Secara lebih khusus, organisasi
umumnya menerapkan sistem informasi (Kadir, 2003).
Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antarprosedur kerja,
informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan
2.2 Pendaftaran Pasien di Puskesmas dengan Menggunakan Program Komputer
Sistem registrasi pasien masuk dengan menggunakan komputer yaitu saat
pasien masuk, pasien mendapatkan nomor rekam medis dan data-data pasien langsung
diisi dalam form registrasi pasien yang sudah tersedia di dalam komputer. Data-data
tersebut akan dimasukkan dalam database. Saat pasien keluar, informasi pasien dapat langsung dimasukkan ke dalam database komputer (Sabarguna, 2008).
Indentitas pasien dicatat pada pendaftaran pasien umur, jenis kelamin,
pendidikan, agama, asal pasien, pekerjaan, status, cara masuk pasien, jam masuk
pasien, tanggal masuk, pasien datang, cara pembayaran, keadaan keluarga pasien
(Sabarguna, 2008).
2.3 Perangkat Lunak Sistem
Perangkat lunak sistem (kadangkala disebut perangkat lunak pendukung atau
support software) adalah program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya
komputer, baik yang bersifat internal (misalnya RAM) maupun eksternal (misalnya
printer). Kedudukan program ini umumnya sebagai perantara antara program aplikasi
dan perangkat keras komputer. Itulah sebabnya peran program sistem kadangkala tidak
terlihat secara langsung seperti perangkat lunak aplikasi yaitu utilitas (Kadir, 2003).
Menurut Kadir (2003), perangkat lunak sistem dapat berupa sistem operasi,
1. Sistem operasi adalah perangkat lunak dasar yang berfungsi sepenuhnya untuk
mengendalikan sistem komputer. Windows, UNIX dan Linux merupakan contoh sistem operasi.
2. Utilitas adalah program yang dipakai secara langsung oleh pemakai untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan pengendalian atau pengalokasian
sumber daya dalam sistem komputer. ScanDisk pada Windows ataupun tar pada
UNIX dan Linux merupakan contoh ulilitas.
3. Device driver adalah program yang berfungsi untuk membantu komputer mengendalikan peranti-peranti lunak peripheral. Sebagai contoh, jika anda
menghubungkan printer ke komputer, biasanya anda perlu meng-install program bawaan printer agar komputer bisa mengenali printer tersebut. Program itulah yang
disebut device driver.
4. Penerjemah bahasa (language translator) adalah program yang menterjemahkan pemrogram menjadi bentuk yang dapat dijalankan oleh komputer secara langsung.
Contohnya Pascal, Basic, C, C++ dan sebagainya.
Dalam perancangan sistem Pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan
Selayang II digunakan program aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft Access
2007, dan Crystal Report.
2.3.1 Microsoft Visual Basic 6.0
Microsoft Visual Basic adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk
Microsoft Windows. Aplikasi yang dihasilkan Visual Basic berkaitan erat dengan
windo ws itu sendiri sehingga dibutuhkan pengetahuan bagaimana cara kerja windows
(Suryana, 2009).
Dalam pemrograman Visual banyak istilah dan konsep untuk menyebut sesuatu
yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah tersebut memiliki arti yang sama
dalam lingkungan pemrograman Visual lainnya, seperti misalnya Objek, Property dan
Event (Suryana, 2009).
Menurut Sihombing (2011), kemampuan dari Visual Basic adalah
a. Dapat menghasilkan file-file eksekusi atau bersifat excutable (file yang
berakhiran *.EXE) sehingga dapat dijalankan dengan memanggil file tersebut. b. Dapat memuat program-program aplikasi yang berbasis windows.
c. Dapat membuat objek-objek program bantu seperti ActiveX, Aplikasi Internet,
file Help dan sebagainya.
d. Sangat mendukung sebagai pengolah databese server dan membuat program
multiuser.
2.3.2 Microsoft Access 2007
Microsoft Access 2007 atau lebih dikenal dengan sebutan Access 2007 merupakan salah satu perangkat lunak yang diperuntukkan untuk mengolah database
di bawah sistem Windows. Dengan menggunakan Microsoft Access 2007, seseorang
dapat merancang, membuat dan mengelola database
Access 2007 merupakan pengembangan dari Access 2003, 2000 maupun
versi-versi sebelumya, dengan harapan program aplikasi database ini lebih mudah dipakai, mudah di integrasikan dengan program aplikasi Microsoft Office 2007 lainnya dan dapat memanfaatkan semua fasilitas yang terdapat pada Internet maupun Intranet
(Taufani, 2009).
2.3.3 Crystal Report
Crystal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dalam program Microsoft Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Linkage). Mencetak dengan Crystal Report lebih baik dan lebih mudah. Hal ini karena
pada Crystal Report banyak tersedia objek-objek maupun komponen yang mudah digunakan (Madcoms, 2002).
2.4Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
telah ada. Menurut Hoffler dkk dalam Kadir (2002) untuk mengembangkan suatu
sistem informasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut
metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi ini adalah suatu
proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang
diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara
sistem informasi.
Prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang
menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan bertahap
sehingga segera dapat dievaluasi oleh pemakai.
Metode ini memberikan ide bagi analis sistem atau pemrogram untuk
menyajikan gambaran yang lengkap. Dengan demikian, pemesanan sistem akan dapat
melihat pemodelan dari sistem itu baik dari sisi tampilan maupun teknik prosedural
yang akan dibangun (Oetomo, 2002).
Menurut Oetomo (2002), ada dua jenis prototype yang dikembangkan oleh para ahli. Metode pertama lebih singkat dan kurang rinci dibandingakan metode kedua.
Langkah-langkah dalam metode prototype yang pertama meliputi:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini, analisis sistem akan
melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang
meliput i model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Pengembangan prototype. Pada tahap kedua ini, analis sistem bekerja sama dengan pemrogram mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada
pemesan pemodelan sistem yang akan dibangunnya.
3. Menentukan prototype, apakah dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan
yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan. Perbaikan-perbaikan apa yang
4. Penggunaan prototype. Pada tahap ini, analis sistem akan menyerahkan kepada
pemrogram untuk mengimplementasikan pemodelan yang dibuatnya menjadi satu
sistem.
Menurut Oetomo (2002), pada metode Prototype 2, ditambahkan empat
langkah berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai. Pada tahap ini, analisis sistem akan
melakukan studi kelayakan dan studi terhadap kebutuhan pemakai, baik yang
meliput i model interface, teknik prosedural maupun dalam teknologi yang akan digunakan.
2. Pengembangan prototype. Pada tahap kedua ini, analis sistem bekerja sama dengan pemrogram mengembangkan prototype sistem untuk memperlihatkan kepada
pemesan pemodelan sistem yang akan dibangunnya.
3. Menentukan prototype, apakah dapat diterima oleh pemesan atau pemakai. Analis sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan mengidentifikasi sejauh mana pemodelan
yang dibuatnya dapat diterima oleh pemesan. Perbaikan-perbaikan apa yang
diinginkan pemesan atau bahkan harus merombak secara keseluruhan.
4. Mengadakan sistem operasional melalui pemrogram sistem oleh pemrogram sistem
oleh pemrogram berdasarkan pemodelan sistem yang telah disepakati oleh pemesan
sistem.
5. Menguji sistem operasional. Pada tahap ini, pemrograman akan melakukan uji coba
baik menggunakan data sekunder maupun data primer untuk memastikan bahwa
6. Melakukan sistem operasional apakah dapat diterima oleh pemesan atau harus
dilakukan beberapa perbaikan, atau bahkan harus dibongkar semuanya dan dimulai
dari awal lagi
7. Jika sistem telah disetujui, maka tahap terakhir adalah melakukan implementasi
sistem.
Menurut Oetomo (2002), pada metode prototype 2 sangat cocok untuk
pembangunan sistem skala kecil, karena kurang rincian tahapan yang dilalui dan
kurangnya proses dokumentasi. Metode ini memiliki daya tarik tersendiri bagi
pengembang sistem, karena :
1. Pengembang sistem dapat berkomunikasi aktif dengan pemakai, terkhusus dalam
hal persamaan persepsi terhadap pemodelan sistem yang akan menjadi dasar
pengembangan sistem operasionalnya.
2. Pemesan atau pemakai ikut terlibat secara aktif dan partisipatif dalam menentukan
model dan sistem operasionalnya. Dengan kata lain, metode ini akan menghasilkan
sistem dengan persektif pemakai.
3. Penggunaan metode ini meningkatkan kepuasan dari sisi pemesan karena
keinginannnya dan harapannya dapat terimplementasi dengan baik, sementara
pengembangan sistem menjadi lebih hemat.
Menurut Oetomo (2002), metode ini juga mengandung risiko, seperti:
1. Kurang dokumentasi secara terperinci dalam setiap tahap akan mengakibatkan
deteksi dan kontrol tiap langkah kurang cermat, sehingga bila terjadi kesalahan,
dibangun itu akan dikembangkan lagi, bisa jadi akan mengalami kesulitan karena
ide-ide yang dihasilkan bersifat insidensial.
2. Pemesan dapat mengembangkan ide dan gagasannya ditengah perjalanan
pembangunan sistem sehingga kadang-kadang menjadi sangat luas dan sulit untuk
diimpementasikan.
Metode prototype 2 sangat cocok untuk digunakan dalam pembangunan sistem
informasi yang inovatif, berdasarkan persektif pemakai dan tuntutan waktu
penyelesaian yang cepat (Oetomo, 2002).
2.4.2 Metode Daur Hidup
Metode daur hidup ini merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk
mengembangkan, memelihara dan menggunakan sistem informasi. Metodologi ini
mencakup sejumlah fase atau tahapan (Kadir, 2002).
Metode daur hidup ini terdiri dari beberapa tahap proses, yaitu: tahap
peerencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan dan
pemeliharaan. Sementara itu, dalam setiap tahap dilakukan proses pendokumentasian
atas segala yang telah dilakukan atau disepakati dalam setiap tahap tersebut
(Kadir, 2002).
2.4.2.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, tim pembuat sistem mencoba memahami permasalahan yang
muncul dan mendefenisikannya secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuat
proyek yang memuat tentang Teknologi Informasi yang akan digunakan dan
prioritas-prioritas sistem informasi. Tahap ini menjadi sangat penting karena:
1. Permasalahan yang sebenarnya didefenisikan dan diidentifikasi secara rinci.
Misalnya, pada pembangunan sistem informasi. Permasalahan-permasalahan yang
melingkupinya didefenisikan, seperti penciptaan alur data dan informasi yang
efisien, prosedur transaksi dan penyajian informasi secara komunikatif pada layar
monitor. Selanjutnya, perlu dirumuskan tentang kasus-kasus bisnis yang ingin
diselesaikan dan total investasi Teknologi Informasi yang akan disediakan. Setelah
itu, perlu disusun rencana aksi yang kongkret termasuk perencanaan
aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan, pembangunan dan penyebarannya.
2. Pembangunan sistem informasi harus diarahkan pada peningkatan keunggulan
kompetitif.
3. Perubahan aliran informasi akan terjadi secara besar-besaran di dalam organisasi.
4. Implementasi teknologi komputer akan membawa dampak bagi tenaga kerja di
dalam organisasi.
Meskipun para pemimpin organisasi mengerti betapa pentingnya perencanaan
sistem informasi, namun beberapa di antaranya tidak memiliki konsep visi yang jelas
dan rencana konkret. Mereka merasa bahwa semuanya itu adalah tanggung jawab
pembuat sistem. Beberapa keuntungan dari perencanaan sistem informasi berbasis
komputer adalah:
1. Meningkatkan komunikasi antara manajer, pemakai, dan pembuat.
3. Mendukung komunikasi untuk mempertanggungjawabkan kegiatan yang dilakukan
oleh individu maupun departemen.
4. Mendukung proses evaluasi.
5. Memungkinkan para manajer untuk mengelolah pembangunan sistem jangka
panjang.
Proses perencanaan sistem informasi mempunyai dampak secara langsung dan
berlangsung lama pada semua level-level manajemen, pesaing-pesaing dan para pelanggan.
1. Para pengelolah harus dapat terlibat langsung dan meluangkan waktu untuk belajar
guna mengetahui skala dan potensi dari teknologi komputer yang akan diterapkan
untuk membangun Sistem Informasi Manajemen.
2. Perencanaan ini mendorong para manajer departemental untuk berpikir secara
integral antar depatemental.
3. Para staf level operasional yang tidak terampil dalam mengoperasikan teknologi
akan segera pensiun.
4. Perencanaan ini mendorong terbentuknya suatu keunggulan kompetitif sehingga
situasi persaingan antar organisasi akan semakin kompleks.
5. Para pelanggan akan mendapat layanan yang lebih baik lagi karena
informasi-informasi tentang pelanggan telah menjadi bagian yang integral di dalam sistem
informasi organisasi yang terpadu.
Perencanaan sistem informasi meliputi seluruh aspek aliran informasi dalam
informasi, perangkat keras, perangkat lunak, komunikasi, organisasi, personil,
pengelolaan, operasional, standar prosedur, fasilitas, otomatisasi perkantoran,
layanan-layanan dan lain-lain (Oetomo, 2002).
Menurut Oetomo (2002), peran manajer dalam proses perencanaan adalah
1. Memberi umpan balik dan membangun kerjasama antarindividu dan siapa saja yang
terlibat baik langsung maupun tidak langsung.
2. Manajer bertanggung jawab untuk membuat kesanggupan guna menyusun
perencanaan sistem informasi berbasis komputer. Jika saatnya tiba, maka
pengelolah harus siap untuk mendukung implementasi rencana tersebut.
Tanpa perencanaan yang baik, sistem yang dibangun menjadi tidak optimal
atau bahkan tidak dapat digunakan.
2.4.2.2 Tahap Analisis
Pada tahap ini, tim pembuat sistem akan dilakukan menganalisis
permasalahan secara lebih mendalam dengan menyusun suatu studi kelayakan.
Menurut Mc.Leod, terdapat enam dimensi kelayakan, antara lain: (Oetomo, 2002)
a. Kelayakan teknis, yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras, perangkat lunak dan organisasi untuk melaksanakan proses yang diperlukan.
b. Pengembalian ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan dan potensi pengembalian secara ekonomis dari pembangunan sistem itu. Dengan
memantau sejauh mana penghematan dapat dilakukan, maka peningkatan
pendapatan dan laba dapat diperoleh sehingga perusahaan dapat merasakan manfaat
c. Pengembalian non-ekonomis, yaitu dengan menganalisis manfaat, penggunaan, potensi dan keuntungan-keuntungan yang tidak dapat diukur secara financial, seperti
ketersediaan informasi yang akurat dan up to date setiap saat, citra perusahaan, moral karyawan, layanan konsumen yang semakin memikat dan penguatan posisi
perusahaan terhadap para pesaingnya.
d. Hukum dan Etika, yaitu dengan menganalisis apakah sistem yang akan dibuat akan beroperasi dengan batasan hukum dan etika pada umumnya dan kultur
perusahaan pada khususnya.
e. Operasional, yaitu dengan menganalisis apakah sistem dapat diimplementasikan. Hal ini menyangkut analisis terhadap tempat, lingkungan dan sumber daya manusia
yang akan mengoperasikannya. Untuk memperoleh informasi yang tepat dari para
pemakai, baik dari sisi perusahaan maupun dari sisi konsumen dapat digunakan
model kuesioner. Hal-hal yang berkaitan langsung dengan para pemakai antara lain
model antarmuka yang interaktif dan komunikatif, prosedur pengoperasian dan lain
sebagainya.
f. Jadwal, yaitu dengan menganalisis apakah mungkin dalam keterbatasan waktu yang ada, sistem tersebut dapat disusun dan diselesaikan.
Selain enam dimensi tersebut, studi kelayakan juga harus dilakukan terhadap
beberapa faktor berikut ini agar pemodelan sistem informasi dapat digunakan dalam
a. Kelayakan organisasi. Sejauh mana organisasi mendukung dan memprioritaskan pembangunan sistem informasi? Tanpa dukungan yang penuh, sistem informasi
tidak dapat terbentuk
b. Memilih kelompok bisnis atau pasar sasaran mana yang akan menjadi tujuan penetresi produk-produk yang akan dipasarkan. Pasar sasaran yang dipilih berarti
juga menentukan siapa pemakai sistem tersebut kelak setelah jadi.
c. Melihat kemungkinan-kemungkinan pemodelan. Besarnya modal yang dapat dihimpun tentu akan mempengaruhi perancangan kinerja sistem. Bila modal yang
tersedia besar, maka diperkirakan sistem yang dibangun sudah melibatkan
teknologi-teknologi terkini.
d. Tingkat kompetisi produk harus dapat dideteksi dengan baik. Tingkat kompetisi akan mempengaruhi pengembangan sistem. Oleh karena itu,
pembangunan sistem harus dilakukan dengan berorientasi pada pemakai, karena
pemakailah yang akan memberi penilaian terhadap sistem dalam lingkungan
kompetisi yang sangat ketat.
e. Lingkungan operasional sistem. Dimana sistem akan dioperasikan. Apakah hanya di dalam toko atau dapat diakses secara bebas melalui komputer pribadi atau
warnet-warnet?. Hal ini akan mempengaruhi perancangan terhadap fleksibilitas
sistem.
bahkan terjadi tawar-menawar. Pemodelan sistem harga ini tentunya akan
menentukan model pemasukan data dalam sistem.
Tahap ini harus dilakukan secara objektif agar hasilnya tidak bias karena
kegagalan dalam melakukan studi kelayakan dapat mengakibatkan pada kegagalan
total pembangunan sistem informasi, maka tahap ini harus dilakukan secara hati-hati
oleh orang-orang yang telah berpengalaman (Oetomo, 2002).
Bila ditemukan indikasi ketidaklayakan dari hasil analisis tersebut, maka perlu
dilakukan penelitian terhadap penyebab ketidaklayakan. Kemudian dilakukan
pertimbangan secara cermat, apakah penyebab tersebut dapat diatasi atau tidak. Bila
ya, maka segera disusun langkah-langkah konkritnya (Oetomo, 2002).
Dari tahap ini akan dihasilkan rekomendasi, apakah sistem layak untuk
dibangun atau tidak. Jika rekomendasi menunjukkan bahwa sistem layak untuk
dibangun, maka rekomendasi itu sebaiknya juga diikuti dengan usulan-usulan
perancangannya termasuk perkiraan biaya yang dibutuhkan (Oetomo, 2002).
2.4.2.3 Tahap Perancangan
Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan sistem
yang baik, karena dengan adanya rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem yang
stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang (Oetomo, 2002).
Perancangan yang kurang baik akan mengakibatkan sistem yang dibangun
harus dirombak total atau sistem yang dibangun akan sangat berlebihan dari kebutuhan
dengan menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran dan
database (Oetomo, 2002).
2.4.2.4 Tahap Penerapan
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang
telah disusun agar dapat diwujudkan. Proses implementasi untuk prosedur dalam
teknologi komputer akan menggunakan bahasa komputer. Pertimbangan untuk
memilih bahasa komputer didasarkan pada dua hal, yaitu kemampuan bahasa
itu untuk menangani dan mengimplementasikan proses-proses yang
dirancang (Oetomo, 2002).
Realisasi sistem pada tahap penerapan ini ditempuh dengan beberapa metode,
antara lain penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing)
dan pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan
atau software house (outsourcing) (Oetomo, 2002).
a. Paket Aplikasi
Metode ini paling mudah dan murah untuk dilakukan karena sistem diperoleh
dengan cara membeli paket-paket aplikasi jadi yang dijual secara massal di toko-toko
buku atau toko-toko komputer. Dengan menggunakan paket aplikasi ini, perusahaan
akan menghemat waktu, tenaga dan dana. Namun sistem ini tidak tepat untuk sistem
perusahaan yang unik, apalagi dengan skalabilitas yang besar dan kompleks. Beberapa
fasilitasnya kurang andal dan biasanya sulit untuk dikembangkan lagi.
Sistem dibuat oleh staf ahli dari perusahaan sendiri. Dengan metode ini,
proses pembuatan sistem dapat dikontrol dengan baik dan hemat waktu karena staf
sudah memenuhi kebutuhan, model dan keinginan dari perusahaan. Biaya untuk
pengembangan kelak juga akan lebih hemat. Namun melalui metode ini, sistem yang
dibangun sering kali tidak memenuhi standar kualitas dan kurang terkonsep dengan
baik untuk menghadapi perkembangan teknologi informasi mengingat kemampuan staf
perusahaan berbeda-beda dan cenderung melakukan tambal sulam. Sementara itu
tingkat ketepatan untuk menyelesaikan sistem tergolong rendah karena adanya
tumpukan pekerjaan rutin (Oetomo, 2002).
c. Pengembangan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar
Metode yang dikenal outsourcing ini digunakan bila dalam pembuatan sistem
informasi. Perusahaan mempercayakan kepada pihak konsultan atau software house
untuk membangun sistem yang dibutuhkan. Langkah ini ditempuh untuk memperoleh
sistem yang andal dan memenuhi sistem standar kualitas. Dengan outsourcing,
perusahaan akan mendapatkan sistem baru secara tepat waktu dan lebih mudah untuk
merawat dan mengembangkan sistem karena hal itu menjadi tanggung jawab pembuat
sistem. Namun metode ini sangat riskan karena strategi perusahaan yang
diimplementasikan di dalam sistem dapat dibocorkan kepada pesaing atau pihak lain.
Alternatif teknologi yang digunakan juga sangat tergantung dari pihak konsultan
tersebut (Oetomo, 2002).
Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji
coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar, sesuai
karakteristik yang ditetapkan (Oetomo, 2002).
Proses uji coba dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama, pengujian
dilakukan dengan mengecek alur sistem secara keseluruhan, apakah sudah benar dan
sesuai harapan. Tahap kedua dilakukan pengecekan dengan sampel data dan dilakukan
dengan penelusuran, apakah prosedur yang digunakan untuk mengolah data menjadi
informasi sudah benar dan beroperasi sesuai dengan logika sistem yang tepat. Tahap
ketiga, dilakukan pengecekan dengan melibatkan data yang sesungguhnya (Oetomo,
2002).
Menurut Oetomo (2002), disamping pengecekan terhadap sistem yang
terbentuk, perlu dilakukan evaluasi terhadap perangkat keras yang digunakan. Adapun
faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
1. Kemampuan perangkat keras itu sendiri yang meliputi kecepatan proses dalam
distribusinya.
2. Seberapa besar biaya yang harus disediakan untuk pengoperasian dan perawatan
sistem.
3. Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait.
4. Seberapa lama teknologi yang digunakan akan dapat bertahan.
5. Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan memperhatikan
6. Tingkat keandalan dan skalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai
infrastruktur sistem tersebut.
2.4.2.6 Tahap Penggunaan dan Pemeliharaan
Pada tahap ini sistem yang sudah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai
digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya. Selama sistem
digunakan, tim teknis harus memperhatikan masalah pemeliharaan sistem. Hal tersebut
penting untuk memelihara keutuhan data dan informasi yang telah dihimpun di
dalamnya (Oetomo, 2002).
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database,
memback-up dan scanning virus. Sementara itu, pemeliharaan juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemutakhiran sistem atau
pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui
sebelumnya (Oetomo, 2002).
2.4.3 Metode Spiral
Metode ini dikembangkan sebagai gabungan dari metode Prototype dan Daur
Hidup. Metode ini dirancang secara evolusioner dengan tahapan yang jelas, tetapi
terbuka juga bagi partisipasi pemesan untuk ikut serta guna menentukan pemodelan
dari sistem yang dirancang tersebut (Oetomo, 2002).
Menurut Elelista (2008) model spiral dibagi menjadi enam wilayah tugas yaitu:
2. Perencanaan, yaitu tugas-tugas untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan
waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
3. Analisis resiko, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir resiko
manajemen dan teknis.
4. Perekayasaan, yaitu tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih
representasi dari apikasi tersebut.
5. Konstruksi dan peluncuran, yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk
mengkonstruksi, menguji, memasang dan memberi pelayanan kepada pemakai.
6. Evaluasi Pelanggan, yaitu tugas-tugas untuk mendapatkan umpan balik dari
pelanggan.
Gambar 2.1 Metode Spiral 2.4.4 Selfsourcing
(misalnya Akunting, Keuangan dan Produksi) dengan sedikit bantuan dari pihak
spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini dikenal juga dengan istilah
end-user computing atau end-user development (Kadir, 2003).
2.4.5 Outsourcing
Outsourcing adalah pendelegasian terhadap suatu pekerjaan dalam sebuah
organisasi ke pihak lain dengan jangka waktu tertentu, biaya tertentu dan layanan
tertentu. Bentuk outsourcing yang umum dilakukan pada perusahaan-perusahaan di Indonesia adalah bidang layanan kebersihan ruangan. Dalam bidang teknologi
informasi, beberapa bank di Indonesia telah menerapkan outsourcing. Dalam hal ini, pengembang sistem dilakukan oleh perusahaan perangkat lunak (Kadir, 2003).
2. 5 Flowchart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah (Ladjamudin, 2005). Menurut Oetomo
(2002), flowchart metode untuk menggambarkan tahap-tahap pemecahan masalah
dengan merepresentasikan simbol-simbol tertentu yang mudah dimengerti, mudah
digunakan dan standar.
Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu
tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan
menggunakan simbol-simbol yang standar. Tahap penyelesaian masalah yang disajikan
Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem
peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan
antar peralatan tersebut. Sistem flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah tetapi hanya untuk menggambarkan
prosedur dalam sistem yang dibentuk (Oetomo, 2002).
Dalam menggambar flowchart biasanya digunakan simbol-simbol yang
standar tetapi pemrogram juga dapat membuat simbol sendiri apabila
simbol-simbol yang telah tersedia dirasa masih kurang. Dalam kasus ini, pemrogram harus
melengkapi gambar flowchart tersebut dengan kamus simbol untuk menjelaskan arti
dari masing-masing simbol yang digunakannya agar pemrogram lain mengetahui
maksud simbol-simbol tersebut (Oetomo, 2002).
2.5.1 Flow Direction Symbols
Simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu
Tabel 2.1 Flow Direction Symbols
No Simbol Fungsi
1 Simbol arus / flow
Untuk menyatakan jalannya arus suatu proses
2 Simbol Communication link
Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya
3 Simbol Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama
4 Simbol Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda
2.5.2 Processing Symbols
Simbol yang menunjukkan jenis operasi pengolahan dalam suatu
Tabel 2.2 Processing Symbols
No Simbol Fungsi
1 Offline Connector
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang berbeda.
2 Simbol Manual
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).
3 Simbol Decision / logika
Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.
4 Simbol Predefined Proses
Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal
5 Simbol Terminal
Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.
6 Simbol Keying Operation
Untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.
7 Simbol off-line storage
Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.
8 Simbol Manual Input
Untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan
2.5.3 Input-output Symbols
Simbol yang menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media
input atau output. Simbol-simbol berikut adalah sebagai berikut. (Ladjamudin, 2005).
Tabel 2.3 Input-output Symbols
No Simbol Fungsi
1 Simbol Input-output
Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
2 Simbol Punched Card
Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu
3 Simbol Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output di simpan ke disk
4 Simbol Document
Untuk mencetak laporan ke printer.
5 Simbol Display
BAB III
PENGEMBANGAN SISTEM
3.1 Metode Pengembangan Sistem Informasi
Pengembangan sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang
Bulan Selayang II Medan ini dibuat dengan menggunakan metode daur hidup. Metode
daur hidup ini memiliki beberapa tahapan proses yaitu: tahap perencanaan, tahap
analisis, tahap perancangan, tahap uji coba dan tahap sosialisasi sistem.
3.2 Tahap Perencanaan
Sistem informasi berbasis komputer saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan
yang penting, terlebih bagi jasa pelayanan pasien. Dengan bantuan komputerisasi,
pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan pelayanan administrasi
pada pendaftaran pasien, selain itu kerja petugas pendaftaran juga lebih mudah dan
lebih cepat. Untuk mendukung hal tersebut maka dibutuhkanlah seperangkat komputer
dengan menggunakan program komputer yaitu program Microsoft Visual Basic 6.0, dalam upanya membantu pendaftaran pasien yang sebelumnya dilakukan secara
manual.
3.3 Tahap Analisis
Sistem informasi yang akan dibuat diperlukan analisis permasalahan secara
3.3.1 Kelayakan Teknis
Kelayakan teknis yaitu dengan menganalisis ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak untuk melaksanakan proses yang diperlukan. Puskesmas Padang
Bulan Selayang II Medan terutama di bagian pendaftaran pasien diharapkan terdapat 1
unit komputer dan bisa digunakan untuk menjalankan program ini nantinya.
3.3.2 Persiapan Perangkat Keras
Perangkat keras yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan program sistem
informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan adalah
satu set komputer dengan perangkat kerasnya terdiri dari:
a. CPU (Intel Pentium 3 atau yang terbaru).
b. Layar Monitor VGA.
c. Piranti Input (mouse dan keyboard). d. Printer.
3.3.3 Persiapan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan program sistem informasi
pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan adalah sistem
operasi Microsoft Visual Basic 6.0.
3.3.4 Kelayakan Legal
Sebelum dilakukan perancangan program sistem informasi pendaftaran pasien
di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan, hal yang perlu dilakukan adalah
meminta izin dan dukungan dari Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan yang
3.3.5 Operasional
Untuk mengoperasikan program sistem informasi pendaftaran pasien dengan
menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan khususnya di bagian pendaftaran pasien, ada pegawai pada di ruangan tersebut
bisa menangani sistem informasi pendaftaran pasien.
3.3.6 Jadwal
Pembuatan jadwal merupakan hal yang sangat diperlukan untuk mengukur
sejauh mana efektifitas pelaksanaan dalam setiap tahapan-tahapan yang dikerjakan
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Pengembangan Sistem
No Tahap Pekerjaan
Jadwal Kegiatan Bulan I Bulan II 1 2 3 4 1 2 1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis 3. Tahap Perancangan 4. Tahap Uji Coba 5. Tahap Sosialisasi
3.4 Tahap Perancangan
3.4.1 Perancangan Sistem Secara Umum
Desain program secara umum pada sistem informasi pendaftaran pasien di
Gambar 3.1 Perancangan Sistem Secara Umum
3.4.2 Perancangan Sistem Secara Terinci 3.4.2.1 Perancangan Input
Desain input pada sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan berupa identitas pasien dan kunjungan pasien, dengan
perancangan sebagai berikut:
Gambar 3.2 Perancangan Input 3.4.2.2 Perancangan Database
Desain input pada sistem informasi pendaftaran pasien di Puskesmas Padang
Bulan Selayang II Medan berupa identitas pasien dan kunjungan pasien, dengan
pasien rawat di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan terdiri dari beberapa tabel
yang perlu dibuat yaitu:
a. Tabel identitas pasien. b. Tabel kunjungan pasien. c. Tabel identitas user.
a. Tabel Identitas Pasien Tabel 3.2 Identitas pasien
No Field Name Tipe Data Lebar Keterangan
1 *Nomor_Index Number 5 Nomor Indeks Pasien
2 Nama_KK Text 30 Nama Kepala Keluarga Pasien
3 No_HP Number 12 Nomor Handphone Pasien
4 Nama_Pasien Text 30 Nama Pasien
5 Umur Number 3 Umur Pasien
6 Alamat Text 50 Alamat Pasien
7 Wilayah Text 13 Wilayah Kerja Puskesmas
8 Pembayaran Text 11 Jenis Pembayaran Pasien
b. Tabel Kunjungan Pasien Tabel 3.3 Kunjungan Pasien
No Field Name Tipe Data Lebar Keterangan
1. *No_Index Number 5 Nomor indeks pasien
2. Tgl_Kunjungan Date/Time Tanggal masuk
c. Tabel Identitas User Tabel 3.4 Identitas User
No Field Name Tipe Data Lebar Keterangan
1. *Id_User Text 5 Id petugas
2. User_name Text 20 User petugas
3. No_Telepon_User Text 13 Nomor telepon petugas
4. Password Text 10 Passwod petugas
5. Confirm Text 10 Confirm petugas
3.4.2.3 Perancangan Output
Output merupakan produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data yang ada dan berguna bagi pemakainya.
Desain output pada program sistem pendaftaran pasien di Puskesmas Padang Bulan Selayang II adalah dalam bentuk tabel yang berupa laporan per hari, laporan per bulan dan laporan per tahunnya serta kartu berobat pasien.
a. Laporan Per Hari
Laporan per hari merupakan laporan dari kunjungan pasien per harinya.
Laporan per hari berguna untuk melihat jumlah pasien per harinya. Laporan ini
tercantum nomor indeks, nama kepala keluarga pasien, nomor handphone, nama pasien, umur, alamat wilayah kerja, jenis pembayaran.
b. Laporan Per Bulan
Laporan per bulan merupakan laporan dari kunjungan pasien per bulannya.
Laporan per bulan berguna untuk melihat rekapitulasi jumlah pasien per bulan.
Laporan ini tercantum nomor index, nama pasien, nama KK berdasarkan poli tujuan.
c. Laporan Per Tahun
Laporan per tahun merupakan laporan dari kunjungan pasien per tahunnya.
Laporan per tahun berguna untuk melihat rekapitulasi jumlah pasien per tahun.
Laporan ini tercantum nomor index, nama pasien, nama KK berdasarkan poli tujuan.
d. Kartu Pasien
Kartu pasien dicetak untuk mempermudah penulisan kartu berobat pasien.
Kartu tersebut dicetak yang nantinya diberikan kepada pasien bila pasien tersebut
merupakan pasien baru.
3.5 Tahap Uji Coba
Pengujian sistem dilaksanakan di Laboratorium Komputer Departemen
3.6 Tahap Sosialisasi Sistem
Tahap ini dilakukan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan. Kegiatan
untuk memberikan penjelasan kepada petugas yang ada di bagian pendaftaran pasien
bagaimana menggunakan program pendaftaran pasien dengan baik dan diharapkan
sistem ini digunakan seterusnya agar pencatatan pendaftaran pasien lebih baik daripada
BAB IV
HASIL PENGEMBANGAN SISTEM
4.1 Gambaran Umum Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan
Puskesmas Padang Bulan Selayang II berdiri tahun 1984.Wilayah Puskesmas
Padang Bulan Selayang II dengan luas wilayah kerja 2.379 ha melakukan pelayanan
kesehatan terhadap 4 kelurahan yang ada di wilayah kecamatan kerja Kecamatan
Medan Selayang yaitu Kelurahan Padang Bulan Selayang I, Kelurahan Padang Bulan
Selayang II, Kelurahan Tanjung Sari dan Kelurahan Asam Kumbang.
Puskesmas Padang Bulan Selayang II beralamat di jalan Bunga Wijaya
Kesuma, Kelurahan Padang Bulan Selayang II, Kecamatan Medan Selayang.
Puskesmas Padang Bulan Selayang II mempunyai 2 puskesmas pembantu yaitu
Puskesmas Pembantu Tanjung Sari dan Puskesmas Pembantu Asam Kumbang.
4.2 Visi, Misi Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan 1. Visi
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat 2015,
dengan siap membangun komitmen kesehatan dan menjadi pusat pelayanan
kesehatan yang memuaskan bagi semua pelanggan.
2. Misi
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
4.4Fasilitas Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan
Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan memiliki fasilitas fisik bangunan terdiri dari :
1. Ruang pendaftaran
2. Ruang periksa (Poli Umum) 3. Ruang periksa (Poli Gigi) 4. Ruang periksa KIA/KB, Gizi 5. Ruang obat
6. Ruang laboratorium 7. Ruang kepala puskesmas 8. Ruang imunisasi, TB, Kesling 9. Ruang administrasi
Ruang pendaftaran pasien merupakan tempat program ini dipakai dengan menyediakan
komputer sebagai perangkat kerasnya.
4.3 Ketenagaan/Kepegawaian Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan
Tenaga Kerja atau pegawai Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan terdiri
dari: Doker umum 4 orang, dokter gigi 3 orang, bidan 4 orang, perawat 8 orang,
orang, sarjana kesehatan masyarakat 2 orang, tata usaha 2 orang, analisis lingkungan 2
orang. Petugas pada pendaftaran berlaku untuk semua pegawai yang ada di puskesmas.
4.4 Sistem Pendaftaran Pasien Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan
Pendaftaran pasien selama ini masih dilakukan secara manual. Identitas yang
dicatat yaitu Nama Kepala Keluarga, Nomor KTP, Nomor Handphone, Nama Pasien, Umur Pasien, Alamat, Wilayah Kerja Puskesmas atau tidak dan Jenis Pembayaran.
Sistem pendaftaran pasien Puskesmas Padang Bulan Selayang II Medan
dikembangkan menggunakan perancangan input, perancangan database dan perancangan output. Perancangan input yang dibuat meliputi data pasien, data
kunjungan pasien dan data user. Perancangan database yang dibuat meliputi tabel identitas pasien, tabel kunjungan pasien, dan tabel identitas user. Perancangan ouput
yang dibuat meliputi laporan per hari kunjungan pasien, laporan per bulan kunjungan
pasien, laporanper tahun kunjungan pasien dan kartu berobat pasien.
Sistem pendaftaran pasien ini telah dilakukan uji coba di laboratorium FKM
USU pada tanggal 4 Juli 2012, dengan kedua dosen pembimbing. Dari proses uji coba
tersebut diperoleh beberapa saran yaitu, menampilkan kata-kata sistem informasi
pendafataran pasien puskesmas pada menu utama program, menghapus kata-kata yang
kurang tepat penempatannya pada penyajian laporan.
Klik shortcut Puskesmas di desktop, maka tampil aplikasi Visual Basic 6.0,
setelah itu tekan tombol F5 pada keyboard, kemudian akan tampil form login akan terbuka, maka petugas akan mengisi form login yang terdiri dari username dan
password. Selanjutnya petugas menekan tombol login. Username dan password harus
diisi dengan benar. Jika tidak, form utama tidak akan terbuka. Tampilan form login dan menu utama seperti ini
Gambar 4.2 Form Menu Utama Pada menu file terdapat 3 pilihan sub menu yang terdiri dari : a. Identitas Pasien
Gambar 4.3 Form Menu Identitas Pasien
Pada penomoran index menggunakan nomor otomatis, sehingga mempermudah pengisian serta penomoran ganda tidak akan terjadi. Pada form ini petugas juga dapat
menambah, menyimpan, mengedit, menghapus, serta membatalkan data. Pada menu ini
juga dapat di cetak kartu berobat pasien. Tampilan kartu berobat pasien dapat dilihat
pada gambar ini:
b. Kunjungan Pasien
Pada menu kunjungan pasien terdapat form kunjungan pasien seperti pada
gambar di bawah ini:
Gambar 4.5 Form Menu Kunjungan Pasien
Form kunjungan pasien terdiri dari nomor index, tanggal dan poli tujuan. Pada form ini petugas sistem pendaftaran pasien dapat mengisi poli tujuan pasien sesuai
dengan poliklinik yang ingin dituju oleh pasien. Pada form ini petugas juga dapat
menambah, menyimpan, menyimpan, menghapus, membatalkan data.
c. Identitas User
Gambar 4.6 Form Menu Identitas User
Form identitas user terdiri dari User ID, Nama User, No Telepon, Password,
Konfirm Password. Untuk mengisi identitas user pada form ini petugas sistem pendaftaran pasien dapat menyimpan, menghapus, membatalkan data.
Pada menu laporan terdapat sub menu kunjungan Pada menu laporan terdapat
Gambar 4.7 Form Menu Laporan Kunjungan
Pada form laporan sistem pendaftaran pasien, petugas dapat mencetak laporan harian, laporan bulanan dan laporan tahunan.
Laporan kunjungan pasien per hari berisi seluruh kunjungan pasien selama satu
Gambar 4.8 Laporan Harian
Laporan kunjungan pasien per bulan berdasarkan poli tujuan berisi seluruh
kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan selama satu bulan. Laporan tersebut dapat
Gambar 4.9 Laporan Bulanan
Laporan kunjungan pasien per Tahun berdasarkan poli tujuan berisi seluruh
kunjungan pasien berdasarkan poli tujuan selama satu tahun. Laporan tersebut dapat
Gambar 4.10 Laporan Tahunan
4.6 Flowchart Program
Klik start, kemudian buka program kemudian buka menu Puskesmas atau
shortcut Puskesmas di desktop, maka tampilan form login akan terbuka, maka petugas
akan mengisi form login yang terdiri dari username dan password. Selanjutnya petugas menekan tombol login. Username dan password harus diisi dengan benar. Jika tidak,
a. Flowchart Menu Login
Gambar 4.11 Flowchart Menu Login
Password/ username
N Y
Menu Pendaftaran Pasien
Menu Login
Input Data
Login
Menu Utama Keluar