UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN
ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH TABUNGAN SIMPEDES PADA
PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG BINJAI
DRAFT SKRIPSI
OLEH
HARMITA DEWINY SIREGAR 060521071
MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
ABSTRAK
Harmita Dewiny Siregar (2010) “Analisis Bauran Pemasaran dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Simpedes Pada PT. Bank Rakyta Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang. Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Marhayani, M.Si selaku Dosen Penguji I dan Fadli, SE, M.Si selaku Dosen Penguji 2
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap keputusan nasabah untuk menabung tabungan Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda dengan menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.00 for
windo ws. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner penelitian ini menggunakan 363 responden sebagai sampel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat promosi, orang, proses dan bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai Fhiturng (6,400) > Ftabel (1,645). Berdasarkan uji t dari ketujuh variabel bebas bahwa variabel proses yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah tabungan Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan. Nilai koefisien determinan (R2) dilihat dari Adjusted R2 sebesar 39,50% yang berarti variabel terikat yaitu keputusan nasabah tabungan Simpedes dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik sedangkan sisanya 60,50% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Penulis mengucapkan Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang senantiasa
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Analisis Bauran Pemasaran dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan
Simpedes Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai”.
Penulis mengucapkan terima kasih selama proses penyelesaian skripsi dan juga
selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang mana
penulis banyak menerima tuntunan, bantuan dan petunjuk serta motivasi dari berbagai pihak.
Menyadari hal tersebut, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa
penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen
dan Ibu Nisrul Irawati, MBA selaku Seketaris Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktunya dengan penuh kesabaran untuk memberikan pengarahan, bimbingan, saran
yang berguna, dukungan moril dan proses penyusunan dan penyelesain skripsi ini.
4. Ibu Dra. Marhayani, M.Si, selaku Penguji I yang memberikan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Fadli, SE, M.Si, selaku Penguji II yang memberikan kritik dan saran yang
6. Segenap dosen dan staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang
telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat.
7. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta
Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak memberikan dorongan moral dan materi
serta kasih sayang dan perhatian yang tiada terhingga kepada penulis selama masa
kuliah terlebih-lebih selama masa penyusunan skripsi ini di Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
8. Seluruh karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai,
terima kasih atas bantuannya.
9. Kak Dani, Kak Vina dan Bang Jum selaku Staf Departemen Manajemen atas bantuan
dan kerja samanya selama ini.
10.Kakanda, Abanda dan adinda tersayang yang telah memberikan semangat dan doa
kepada penulis.
11.Buat sahabat-sahabat, teman-teman dan semua pihak yanga namanya tidak disebutkan
satu-persatu yang telah memberikan bantuan dan semangat selama ini.
Penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada selama penulisan skripsi
ini. Karena tidak ada gading yang tak retak. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak peneliti selanjutnya yang akan menulis topik yang sama demi
perkembangan dan kelanjutan Civitas Akademika.
Medan, Juni 2010 Penulis
DAFTAR ISI
1.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 30
2.Tahapan-tahapan dalam Proses Pengambilan Keputusan ... 33
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 38
A. Sejarah Berdirinya Bank Bank Rakyat Indonesia ... 38
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia ... 40
C. Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia ... 40
D. Uraian Tugas Bank Rakyat Indonesia ... 42
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48
1. Uji validitas ... 48
2. Uji Reliabilitas ... 49
B. Analisis Deskriptif ... 50
1.Identitas Responden ... 50
2.Deskriptif Variabel ... 44
C. Analisis Regresi Linier Berganda ... 69
1.Uji t (Parsial) ... 71
2.Uji F (Uji Serentak) ... 76
3.Uji Identifikasi Deterninan (R2) ... 78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
A. Kesimpulan ... 79
B. Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA ... 81
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
Tabel 1.1 Pertumbuhan dan Perkembangan Bank Konvensional .. 3
Tabel 1.2 Laporan Jumlah Nasabah dan Saldo Tabungan Simpedes Per 2007 -2009 ... 5
Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Produk ... 56
Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga ... 57
Tabel 4.12 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Tempat ... 59
Tabel 4.13 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi ... 61
Tabel 4.14 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Orang ... 63
Tabel 4.15 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Proses ... 64
Tabel 4.16 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Bukti Fisisk ... 66
Tabel 4.17 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Konsumen ... 68
Tabel 4.18 Regresi Berganda ... 69
Tabel 4.19 Uji t hitung ... 72
Tabel 4.20 Uji F hitung ... 76
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul HalamanGambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 7
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... 34
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia Tahun
ABSTRAK
Harmita Dewiny Siregar (2010) “Analisis Bauran Pemasaran dalam Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Simpedes Pada PT. Bank Rakyta Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang. Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Marhayani, M.Si selaku Dosen Penguji I dan Fadli, SE, M.Si selaku Dosen Penguji 2
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik terhadap keputusan nasabah untuk menabung tabungan Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai.
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif yang terdiri dari uji regresi linier berganda dengan menggunakan uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 12.00 for
windo ws. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu wawancara dan kuesioner penelitian ini menggunakan 363 responden sebagai sampel penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel produk, harga, tempat promosi, orang, proses dan bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji F dengan nilai Fhiturng (6,400) > Ftabel (1,645). Berdasarkan uji t dari ketujuh variabel bebas bahwa variabel proses yang paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah tabungan Simpedes pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Medan. Nilai koefisien determinan (R2) dilihat dari Adjusted R2 sebesar 39,50% yang berarti variabel terikat yaitu keputusan nasabah tabungan Simpedes dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel bebas yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik sedangkan sisanya 60,50% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu konsumen untuk melakukan
keputusan. Konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Konsumen selalu ingin mendapatkan produk
dan jasa serta pemuas kebutuhan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sebagian
besar konsumen di Indonesia yang mempunyai dana lebih dan berperilaku sedemikian rupa,
menjadi masyarakat konsumsi tinggi dalam memberi barang/jasa bahkan ada konsumen yang
khusus ke luar negeri untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Konsumen memiliki
kedudukan sebagai salah satu kekuatan kompetitif melalui daya tawarnya. Daya tawar
konsumen menjadi sangat penting karena merekalah yang mempunyai kebutuhan dan
keinginan. Untuk memenuhi kebutuhan itu mereka jugalah yang mempunyai sarana
pembelian (waktu dan uang), menentukan pilihan dan mengambil keputusan.
Peranan kegiatan perekonomian secara umum adalah sebagai mobilisator dana serta
pengalokasian ke seluruh sektor pembangunan. Pengalokasian dana harus dilakukan secara
efisien, efektif dan tepat guna. Untuk itu dibutuhkan pengelolaan dana yang terencana,
terpadu dan terarah dengan tujuan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Jika ketiga
hal tesebut tidak diterapkan maka pembangunan akan sia-sia dan kesejahteraan tidak
terwujud.
Pemerintah pada saat ini berusaha meningkatkan investasi baik yang dilaksanakan
oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang menunjang pembangunan sebagaimana yang telah ditargetkan.
ekonomi yang harus menyerap tenaga kerja serta berdampak positif terhadap terciptanya
pemerataan pembangunan.
Bank mempunyai peranan sangat penting dalam pembangunan terlebih dalam
meningkatkan investasi. Undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang perbankan
menyatakan bahwa bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Perekonomian saat ini yang penuh dengan persaingan, banyak bank yang tidak dapat
mempertahankan keberadaannya terlebih-lebih pada saat krisis moneter. Bank yang tidak
sehat, yang tidak mampu mempertahankan keberadaannya sangat merugikan negara dan
menjadi beban besar yang bisa menghambat pembangunan. Untuk dapat mempertahankan
keberadaannya, maka bank haruslah melakukan strategi pemasaran dalam usaha menarik
dana dari masyarakat.
Strategi pemasaran tersebut yaitu dengan memberikan berbagai kemudahan
pengurusan, tingkat bunga yang kompetitif, adanya inovasi produk, pembukaan
cabang-cabang di daerah sehingga mudah terjangkau serta promosi berbagai hadiah undian bagi
setiap nasabah. Perlahan-lahan masyarakat mulai berhati-hati memilih perbankan yang
terbaik sehingga persaingan antar bank semakin ketat sebagai wujud dari hukum pasar.
Dengan begitu pertumbuhan dan perkembangan bank terutama bank konvensional
bisa dilihat dari Tabel 1.1 menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan bank konvensional
di Indonesia.
Tabel 1.1
Pertumbuhan dan Perkembangan Bank konvensional
Nama Bank 2008
Bank Mandiri 319.085.590 358.458.678 89,02%
Bank Central Asia 218.005.008 295.569.856 73,76%
Bank Negara Indonesia 183.341.611 201.741.069 90,88%
Bank Danamon 89.409.827 107.268.363 83,35%
Sumber: Info Bank (2009)
Tabel 1.1 menunjukkan adanya kenaikan total asset yang terjadi selama dua tahun
pasa setiap bank. Dimana Bank Mandiri mengalami total kenaikan aset sebesar 89,02%, Bank
Central Asia total kenaikan aset sebesar 73,76%, Bank Rakyat Indonesia total kenaikan aset
sebesar 82,79%, Bank Negara Indonesia total kenaikan aset sebesar 90,88% sedangkan Bank
Danamon total kenaikan aset sebesar 83,35%.
Berdasarkan Tabel tersebut dimana Bank Negara Indonesia menduduki peringkat
pertama dengan kenaikan total asset yang cukup tinggi sebesar 90,88% selama dua tahun
pasa. Ini menjadikan Bank BNI sebagai leader dalam perbankan bank konvensional.
Sedangkan Bank Rakyat Indonesia menduduki peringkat keempat dengan total asset sebesar
82,79% selama dua tahun pasa berjalan.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., merupakan salah satu institusi bank yang
sanggup bertahan dari terpaan kesulitan likuiditas serta kehilangan nasabah dan merupakan
salah satu bank yang dikategorikan bank badan usaha milik negara. Keberhasilan PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dalam menjaga dan menambah nasabahnya merupakan
suatu fenomena yang nyata dan tidak semua bank dapat mengalaminya.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., telah lama berdiri sejak tahun 1895 dan
memiliki lebih dari 20.000 cabang-cabang dan unit-unit yang tersebar di seluruh Indonesia,
maka untuk ekspansi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah lama melakukannya
dengan merambah di desa dan di kota. Kantor Bank Rakyat Indonesia terdiri dari kantor unit,
cabang dan cabang pembantu salah satunya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
Kantor Cabang Binjai.
Dalam kegiatan operasionalnya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Kantor
Cabang Binjai fokus dalam meningkatkan jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) terutama
Tabungan Simpedes merupakan produk tabungan pertama yang dikeluarkan oleh Bank BRI.
Tabungan Simpedes memiliki sistem jaringan on line, yang mana tabungan Simpedes bisa
bertransaksi di seluruh Bank BRI yang ada di seluruh Indonesia. Tabungan Simpedes
memiliki kartu ATM (Ajungan Tunai Mandiri) yang dapat diproses di seluruh ATM Bank
BRI dan di semua ATM bank lain. Dan tabungan Simpedes memiliki layanan E-Banking
yang dapat mempermudah untuk melakukan transaski perbankan hanya dengan
menggunakan fasilitas handphone (HP) dan internet. Sehingga tabungan Simpedes sangat
membantu dalam memproses transaksi perbankan. Seperti terlihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2
Laporan Jumlah Nasabah dan Saldo Tabungan Simpedes Per 2007 - 2009
Tabungan 2007 2008 2009
Jumlah Nasabah 1.672 3.208 3.867
Jumlah Rupiah 3.593.640.441,50 6.531.800.650,89 10.970.249.061,48
Sumber: Laporan Keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Binjai (2009)
Berdasarkan Tabel 1.2 maka pada setiap akhir tahun tabungan simpedes mengalami
peningkatan, tahun 2007 jumlah nasabah 1.672 orang dengan jumlah dana Rp
3.593.640.441,50 meningkat pada tahun 2008 menjadi 3.208 orang dengan jumlah dana
6.531.800.650,89 dan pada tahun 2009 peningkatan jumlah nasabah menjadi 3.867 orang
dengan jumlah dana Rp 10.970.249.061,48.
Fenomena pertumbuhan perbankan konvensional terutama dengan penghimpunan
dananya perlu dicermati dengan seksama. Kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara terus
menurus merupakan wujud nyata mengalirnya dana masyarakat kepada Bank BRI. Jelas
fenomena pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menunjukkan semakin banyak masyarakat
yang menggunakan jasa atau menjadi nasabah Bank BRI. Nasabah menggunakan jasa Bank
BRI tentunya didasarkan oleh faktor – faktor yang mempengaruhinya.
Faktor bauran pemasaran memiliki peran besar dalam berbagai bidang usaha dalam
sektor usaha tentu jelas memiliki bauran pemasaran disebabkan perbankan juga memiliki
produk yang dipasarkan dan konsumen sebagai penabung bank, dikeluarkannya produk
dengan harga yang sesuai dengan nilai produk tersebut, bunga kompetitif hingga ke promosi
yang dapat mengirimkan informasi yang jelas dan menarik buat masyarakat merupakan
bagian dari bauran pemasaran ini tidak dilakukan secara tepat guna dan tidak tepat sasaran
maka menjadikan setiap langkah bank tidak mendapatkan sambutan positif dari konsumen
selaku calon nasabah. Sebagai sebuah cabang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
Kantor Cabang Binjai menggunakan bauran pemasaran untuk menarik minat penabung.
Perusahaan harus memiliki strategi yang baik dalam memasarkan produknya dan
menjaring konsumen untuk bisa menjadi nasabah bersangkutan baik, dari perspektif produk,
pelayanan, promosi ataupun harga sehingga dengan strategi itu, perusahaan perbankan dapat
memenangkan persaingan dalam memasarkan produk perbankan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan mengangkat
topik ini sebagai bahan skipsi dengan judul: “Analisis Bauran Pemasaran Dalam
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Tabungan Simpedes Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk,. Kantor Cabang Binjai”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, tempat, orang, proses
dan bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk
tabungan Simpedes pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Binjai?
C. Kerangka Konseptual
Keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi
oleh konsumen tersebut (Kotler dan Amstrong, 2001:224). Selain itu, juga dipengaruhi oleh
beberapa rangsangan pemasaran seperti unsur-unsur di dalam bauran pemasaran.
Menurut Tjiptono (2005:30) Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang
dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada
pelanggan. Sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar,
tetapi harus benar-benar diperhitungkan (Setiadi, 2005:11). Dan keputusan pembelian tidak
hanya dipengaruhi oleh satu faktor sebagai fenomenanya akan tetapi bisa mempengaruhi
beberapa faktor sabagai fenomena yang sangat mempengaruhinya (Umar, 2003:59).
Faktor-faktor tersebut kemudian dikelompokkan oleh Yazid di dalam bukunya (2003)
yang berjudul “Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi” menjadi beberapa faktor yang
dipertimbangkan oleh nasabah dalam membuat keputusan untuk memilih jasa perbankan
yang akan digunakan. Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat
dilihat dalam Gambar 1.1 :
Gambar1.1: Kerangka Konseptual Sumber: Yazid (2003:18) data diolah
Berdasarkan Gambar 1.1 penulis menjadikan penentuan tujuh (7) elemen marketing
minx (Bauran Pemasaran) tersebut sebagai variabel independen pada penelitian ini, yaitu
Faktor Harga (X2)
Faktor Promosi (X3) Faktor Tempat (X4)
Keputusan Nasabah Untuk Tabungan Simpedes
(Y) Faktor Orang (X5)
Faktor Proses (X6)
produk sebagai variabel X1, harga sebagai varibel X2, promosi sabagai variabel X3, tempat
sebagai variabel X4, orang sebagai variabel X5, proses sebagai variabel X6 dan bukti fisik
sebagai variabel X7. Ketujuh (7) variabel itu diharapkan dapat mempengaruhi keputusan
nasabah untuk memilih tabungan Simpedes.
D. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Faktor produk,
harga, promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan nasabah untuk tabungan Simpedes pada BRI.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : mengetahui pengaruh faktor produk, harga,
promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik terhadap keputusan nasabah untuk tabungan
Simpedes pada BRI.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan strategi bersaing sehingga perusahaan
dapat mengetahui bagaimana cara meningkatkan jumlah nasabahnya.
b. Bagi Penulis.
Sebagai pemahaman lebih lanjut dalam bidang pemasaran khususnya yang berkaitan
dengan bauran pemasaran dari teori pemasaran yang diperoleh selama masa
c. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian di masa
yang akan datang
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional.
a. Penelitian ini dibatasi hanya pada nasabah tabungan Simpedes pada PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk,. Kantor Cabang Binjai.
b. Penelitian ini hanya melihat faktor–faktor sebagai berikut :
1). Produk
2). Harga
3). Promosi
4). Tempat
5). Orang
6). Proses
7). Bukti Fisik
2. Definisi Operasional Variabel.
Definisi variabel dalam penelitian ini, ada dua variabel penelitian :
a. Variabel bebas, yaitu variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variable yang
lain. Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah :
1) Variabel Produk (X1)
Merupakan segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat
ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
2) Variabel Harga (X2)
Merupakan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk dan
3) Variabel Promosi (X4)
Merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk jasa perbankan.
4) Variabel Tempat (X3)
Merupakan lokasi yang strategis dan aman serta tempat yang menarik, nyaman
dan menyenangkan.
5) Variabel Orang (X5)
Merupakan kemampuan yang dimiliki karyawan untuk mencapai kepuasan
nasabah.
6) Variabel Proses (X6)
Merupakan prosedur yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
7) Variabel Bukti Fisik (X7)
Merupakan suatu lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana
perusahaan dan kosumennya saling berinteraksi, dan setiap komponen
memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
.b. Variabel Terikat (Y), yaitu variabel yang nilainya tergantung pada variabel lain.
Adapun yang menjadi variabel terikat adalah suatu tindakan atau keputusan nasabah
Mekanisme operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini:
Tabel 1.3 Operasional Variabel
Variabel Defenisi Variabel Indikator Variabel
Skala Ukur Variabel
a.Produk (X1)
Segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
- Produk yang beragam, menarik dan kreatif
- Fitur-fitur dan fasilitas yang terdapat dalam produk
Likert
b.Harga (X2)
Merupakan nilai yang yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
- Setoran awal pembukaan
rekening
- Biaya penutupan rekening - Biaya Administrasi bulanan
- Suku bunga rekening
Likert
c. Tempat (X3)
Merupakan lokasi yang strategis dan aman serta tempat yang menarik, nyaman dan menyenangkan.
- Lokasi di pusat kota
- Dijangkau berbagai alat
transportasi - Lokasi yang aman - parkir yang luas
Likert
d.Promosi (X4) Merupakan kegiatan untuk memperkenalkan produk jasa
- Mampu memberikan keterangan yang jelas
- Dukungan alat dan fasilitas Likert
g.Bukti Fisik (X7)
Merupakan suatu lingkungan fisik di mana jasa disampaikan dan di mana perusahaan dan kosumennya saling berinteraksi, dan setiap komponen memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut.
- Interior ruangan pelayanan - Tanda petunjuk pelayanan - Tersedia tempat duduk
- Tersedianya mesin ATM Likert
h.Keputusan nasabah untuk tabungan Simpedes (Y)
Merupakan suatu tindakan atau keputusan nasabah untuk menabung berdasarkan faktor– faktor yang diteliti.
- Menjadi nasabah tabungan simpedes
- Mengajak dan menarik teman dan keluarga untuk menabung
Likert
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran Variabel adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sosial (Sugiyono, 2004: 86).
Variabel penelitian ini yaitu variabel yang mempengaruhi nasabah tabungan simpedes
yang terdiri dari variabel faktor produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik
serta variable keputusan nasabah untuk tabungan Simpedes. Variabel–variabel ini diukur
dengan menggunakan Skala Likert. Lima jawaban responden dengan skala yang digunakan
sebagai berikut :
Sangat Setuju : diberi bobot 5
Setuju : diberi bobot 4
Kurang Setuju : diberi bobot 3
Tidak Setuju : diberi bobot 2
Sangat Tidak Setuju : diberi bobot 1
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian berada pada Kantor PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
Kantor Cabang Binjai Jl. Sutomo No. 6 Binjai. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan April
sampai Juni 2010.
5. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada
lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan pertanyaan kepada
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh
pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh dari buku, internet,
jurnal, gambaran umum perusahaan, struktur organisasi komposisi pegawai dan
lainnya.
6. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang,
objek/transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi
objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Yang menjadi populasi pada penelitian ini
yakni nasabah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Kantor Cabang Binjai Jl
Sutomo No 6 Binjai yang sudah mempunyai tabungan Simpedes yang berjumlah
3.867 orang (per Desember 2009).
b. Sampel
Sampel adalah suatu hubungan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode purposive
sampling. Menurut Sugiyono (2005:61) metode purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria pemilihan sampel yang diambil
dalam penelitian ini adalah nasabah Bank BRI yang telah menggunakan tabungan
Simpedes.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2000:96)
n = N
1 + Ne2 Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = taraf kesalahan 5%
Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel dapat ditentukan dengan cara sebagai
berikut :
n = 3.867
1 + 3.867 (0,052 )
n = 362,5 ~ 363
Dalam penelitian ini jumlah sampel dibulatkan menjadi 363 orang
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan antara
lain :
a. Kuesioner
Kuesioner adalah pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui
daftar pertanyaan pada responden terpilih.
b. Studi Pustaka
Yaitu mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data yang diperoleh melalui
buku, jurnal dan situs internet yang menjadi referensi pendukung.
8. Teknik Analisa Data a. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang
ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi konsumen tentang
b. Uji Validitas dan Reliabilitas
Dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen
penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur. Reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama yang akan menghasilkan data yang sama
(Sugiyono, 2004:109). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 12.00 for Windows untuk memperoleh
hasil yang terarah.
Kriteria dari validitas yaitu bila koefisien korelasi masing-masing pertanyaan dengan
nilai r tabel atau lebih besar dari nilai r tabel maka butir instrumen dinyatakan valid
(nilai r tabel dengan responden 30 orang adalah 0,361) bila nilai realibilitas instrumen
(α) diatas 0,8 atau sama dengan 0,8 maka instrumen dinyatakan reliabel. (Kuncoro,
2003:254)
c. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui
pengaruh/hubungan variabel bebas dengan variabel terikat. Pengolahan data akan
dilakukan dengan menggunakan alat bantu aplikasi Software SPSS 12.00 for
Windows.
Formulasi yang digunakan adalah :
Y = βo + β1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + β7X7 + e
Keterangan :
βo : Konstanta
X1 : Skors dimensi variabel produk
X2 : Skors dimensi variable harga.
X4 : Skors dimensi variabel promosi
X5 : Skors dimensi variabel orang.
X6 : Skors dimensi variabel proses.
X7 : Skors dimensi variabel bukti fisik.
Y : Skors dimensi variabel keputusan nasabah untuk tabungan.
β 1- β 7 : Koefisiensi regresi parsial.
e : Standar error.
Pengujian hipotesis sebagai berikut :
1. Uji-t (uji parsial)
Melalui uji-t (uji parsial) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
Ho : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Ha : bi ≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK)
Ho diterima, apabila t-hitung<t-tabel pada α = 5%
Ha ditolak, apabila t-hitung>t-tabel pada α = 5%
2. Uji-F (uji serentak)
Uji-F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel independen secara
bersama-sama (serentak) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen.
Melalui uji statistik dengan langka h-langkah sebagai berikut :
Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠0
Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria Pengambilan Keputusan (KPK)
Ho diterima, apabila F-hitung < F-tabel pada α = 5%
Ha ditolak, apabila F-hitung > F-tabel pada α = 5%
3. Identifikasi Determinan (R²)
Identifikasi Determinan (R²) berfungsi untuk mengetahui signifikansi variabel maka
harus dicari koefisien determinasi (R²). Koefisien determinan menunjukkan besarnya
kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin besar nilai
koefisiensi determinasi, maka semakin baik kemampuan variabel independen
menerangkan variabel dependen. Jika determinasi (R²) semakin besar (mendekati
satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel independen adalah besar
terhadap variabel dependen. Hal ini berarti, model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel independen yang diteliti terhadap variabel
dependen.
Sebaliknya jika determinasi (R²) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen semakin kecil. Hal
ini berarti, model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
BAB II
URAIN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Pratama (2007), didalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Menggunakan Jasa Bank Syariah” (Studi Kasus Pada
Bank Muamalat Indonesia Cabang Medan) menyimpulkan bahwa faktor yang paling
mempengaruhi keputusan nasabah untuk menggunakan jasa Bank Muamalat adalah “faktor
promosi, dorongan dan sosialisasi”. Di dalam penelitian tersebut, teknik analisis yang
digunakan adalah analisis regresi linear berganda, pada tingkat signifikansi α = 5%.
Berdasarkan penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu dengan penulis. Adapun persamaan penelitian ini adalah :
1. Sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah.
2. Menggunakan metode yang sama yaitu regresi linear berganda .
Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah :
1. Terletak pada variabel penelitiannya, dimana peneliti terdahulu menggunakan 6 variabel
yaitu faktor syariah, fasilitas dan pelayanan, merek, manajemen dan keamanan dana
simpanan, produk, lokasi dan tempat (gedung) serta faktor promosi, dorongan, dan
sosialisasi. Sedangkan penulis menggunakan 7 variabel yaitu faktor produk, harga,
promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik.
2. Tempat penelitian, dimana peneliti terdahulu di bank syariah yaitu Bank Muamalat
sedangkan penulis di bank konvensional yaitu Bank BRI.
Mariani (2009), didalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Faktor Produk, Harga,
Promosi dan Pelayanan Yang Mempengaruhi Nasabah Untuk Menggunakan Jasa PT.
Asuransi CIGNA Wilayah Medan”, Menyimpulkan bahwa faktor yang paling mempengaruhi
Harga, Promosi dan Pelayanan. Di dalam penelitian tersebut, teknik analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu dengan penulis. Adapun persamaan penelitian ini adalah :
1. Sama-sama meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah.
2. Menggunakan metode yang sama yaitu regresi linear berganda .
Sedangkan perbedaan penelitian ini adalah :
1. Terletak pada variabel penelitiannya, dimana peneliti terdahulu menggunakan 4 variabel
yaitu Faktor Produk, Harga, Promosi dan Pelayanan. Sedangkan penulis menggunakan 7
variabel yaitu faktor produk, harga, promosi, tempat, orang, proses dan bukti fisik.
2. Tempat penelitian, dimana peneliti terdahulu di PT. Asuransi CIGNA Wilayah Medan
sedangkan penulis di bank konvensional yaitu Bank BRI.
B. Bank
1. Pengertian Bank
Pengertian bank pada awal dikenalnya adalah meja tempat menukar uang. Namun
semakin modernnya perkembangan dunia perbankan, maka pengertian bank pun berubah
pula. Pengertian bank menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan,
yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Sedangkan menurut Kasmir (2005:9) secara umum bank diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan
2. Jenis- Jenis Bank
Pada praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat beberapa jenis perbankan yang
diatur dalam Undang-Undang Perbankan nomor 10 Tahun 1998.
Adapun jenis perbankan dewasa ini dapat ditinjau dari berbagai segi antara lain :
a. Segi Fungsi
Berdasarkan dari segi fungsi maksudnya terletak pada luasnya kegiatan atau jumlah
produk yang ditawarkan maupun jangkauan wilayah operasinya, antara lain : Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
b. Segi Kepemilikan
Berdasarkan dari segi kepemilikan maksudnya adalah bank ini dimiliki oleh pihak-pihak
tertentu. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang
dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan adalah :
1). Bank milik pemerintah, antara lain : Bank Negara Indonesia 46, Bank Rakyat
Indonesia, dan Bank Tabungan Negara.
2). Bank milik swasta nasional, antara lain : Bank Central Asia, Bank Muamalat, Bank
Danamon, Bank Lippo, Bank Niaga dan Bank Internasional Indonesia.
3). Bank milik koperasi, antara lain : Bank Umum Koperasi Indonesia.
4). Bank milik asing, antara lain : ABN Amro Bank, City Bank, dan HSBC.
5). Bank milik campuran, antara lain : Sumitomo Niaga Bank, dan Bank Finconesia.
c. Segi Status
Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam melayani
masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas pelayanannya. Oleh
karena itu untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-penilaian denagn kriteria
d. Segi Menentukan Harga
Jika dilihat dari segi atau caranya dalam menetukan harga baik harga jual maupun harga
beli terbagi dalam dua yaitu : Bank yang berdasarkan prinsip konvensional dan Bank yang
baerdasarkan prinsip syariah.
3. Pengertian Nasabah
Menurut Kamus Perbankan, nasabah adalah orang atau badan yang mempunyai
rekening simpanan atau pinjaman pada bank. (Saladin, 2002:7)
C. Pengertian Jasa
Kotler (2000 :16) mengatakan jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat
ditawarkan oleh sutau pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud
dan tidak menghasilkan kepimilikan tertentu.
Tjiptono mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya
(Tjiptono, 2005:136-137) :
1. Intangibility (tidak berwujud)
Jasa bebeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat, atau benda;
maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau
usaha. Oleh sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum
dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian dalam pembelian jasa relatif
tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi
pembeli sebelum pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas apa dan bagaimana yang akan
diteriman konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
2. Inseparability (tidak dapat dipisahkan)
Barang biasa diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya
dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu dan tempat
3. Variability / Heterogeneity (berubah-ubah)
Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak
variasi bentuk, kualitas, dan jenis tergantung kepada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut
diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan
konsumsinya yang cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal
sikap dan perilakunya.
4. Perishability (tidak tahan lama)
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar
hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu
atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Lack of Ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada
pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang
dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya. Di lain pihak, pada
pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk
jangka waktu terbatas (misalnya kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan dan pendidikan).
D. Pemasaran Bank
1. Pengertian Pemasaran Bank
Kegiatan pemasaran bagi dunia perbankan merupakan suatu kebutuhan utama dan
keharusan untuk dijalankan. Pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan dan
mempertukarkan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan
2. Tujuan Pemasaran Bank
Menurut Kasmir (2005:66), tujuan pemasaran bank sacara umum adalah untuk :
a. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank
secara berulang-ulang.
b. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan
nasabah.
c. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis
produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan.
d. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah
dan menciptakan iklim yang efisien.
E. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan salah satu elemen dalam strategi
pemasaran jasa maupun produk. Marketing Mix mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kemajuan perusahaan, sehingga Marketing Mix harus dilakukan dengan penuh
pertimbangan yang tepat.
Marketing mix juga merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk
membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Berikut ini 7 (tujuh) elemen Mareketing Mix menurut Yazid (2003:18) yaitu :
1. Product
Adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai manfaat
kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya
membeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari produk tersebut.
Terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan beralihnya kepemilikan dari
2. Pricing
Strategi penentuan harga (Pricing) sangat signifikan dalam pembelian value kepada
konsumen dan pengaruh image produk, serta keputusan konsumen untuk membeli. Pricing
juga berhubunagn dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau marketing
channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam pricing harus konsisten
dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.
3. Promotion
Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang sangat
penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan unutk memsarkan jasa dalam kegiatan
pembelian/pengguna jasa. Perangkat promosi yang kita kenal mencakup aktivitas periklanan,
personal selling, promosi penjualan, publik relation (PR), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth) dan pemasaran langsung (direct marketing).
4. Place
Keputusan distribusi menyangkut kemudaha akses terhadap jasa bagi para pelnggan
potensial. Keputusan ini meliputi keputusan lokasi fisik (misalnya keputusan mengenai
diman sebuah hotel atau restoran harus didirikan).
5. People
Orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Di lain pihak, dalam industri
jasa, setiap orang merupakan ‘part-time marketer’ yang tindakan dan perilakunya memiliki
dampak langsung pada out put yang diterima pelanggan. Oleh sebab itu, setiap organisasi jasa
harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan dari setiap karyawan dalam unteraksinya
dengan pelanggan.
6. Physical Evidence (Bukti Fisik)
Karakteristik intangible pada jasa menyebabkan pelanggan potensial tidak bisa
konsumen dalam keputusan pembelian semakin besar. Oleh sebab itu, salah satu unsur penting
dalam bauran pemasaran adalah upaya mengurangi tingkat resiko tersebut dengan jalan
menawarkan bukti fisik dari karakteristik jasa.
7. Process
Gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan,
mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada
konsumen.
F. Model Perilaku Konsumen
Menurut Kotler (2000:222), titik tolak memahami pembeli adalah model
rangsangan-tanggapan. Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk kedalam kesadaran pembelian.
Karektiristik dan proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembelian
tertentu. Tugas manajer adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembelian
antara datangnya stimuli luar dan keputusan pembelian. Rangsangan pemasaran (marketing
stimuli) terdiri dari :
1. Produk (product) yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh konsumen, baik
kualitas maupun kuantitasnya.
2. Harga (price) yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen dalam
memperoleh manfaat produk yang diinginkan.
3. Distribusi (Place) yaitu bagaimana pendistribusian barang sehingga produk dapat sampai
ketangan konsumen dengan mudah.
4. Promosi (Promotion) yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga keunggulan
produk dapat disampaiakan kepada konsumen.
Rangsangan marketing tersebut di atas dilengkapi dengan rangsangan lain-lain :
1. Ekonomi : Daya beli yang tersedia dalam suatu perekonomian bergantung pada
2. Teknologi : Yang paling kuat dalam membentuk hidup manusia dan dapat memberikan
dampak positif dan negatif, termasuk dalam proses pemasaran.
3. Politik dan hukum dapat mempengaruhi kondisi dan stabilitas masyarakat yang
mempunyai dampak terhadap rangsangan keputusan pembelian.
4. Budaya : Keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dibentuk oleh masyarakat di mana
mereka dibesarkan yang dapat bergeser mengikuti model atau trend baru.
1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi (2005:11), faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
adalah :
a. Faktor Kebudayaan 1) Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling besar dari keinginan dan
perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya bertindak berdasarkan naluri,
maka perilaku manusia umumnya dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi preferensi dan perilaku melalui suatu
proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial penting
lainnya
2) Sub Budaya
Setiap kebudayaan terdiri dari sub-sub budaya yang lebih kecil yang memberikan
identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-sub
budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis : kelompok nasionalisme, kelompok
3) Kelas Sosial
Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan keanggotaanya
mempunyai nilai, minat dan perilaku yang serupa.
b. Faktor-Faktor Sosial 1) Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai
pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.
Beberapa diantaranya adalah kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya
interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan
teman sejawat. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi yang
mana interaksinya yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang
seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok
diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya
tidak disukai oleh individu.
Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok referensi dari
konsumen sasaran mereka. Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh kelompok
referensi mereka pada tiga cara yaitu:
1.Kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup
baru.
2.Mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati-dir seseorang karena orang
tersebut umumnya ingin “menyesuaikan diri”.
3.Mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri yang dapat mempengaruhi
2) Keluarga
Keluarag dapat dibedakan antara keluarga dalam kehidupan pembeli, yang pertama
adalah : keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Keluarga
prokreasi, yaitu pasangan hidup dan anak-anak seseorang. Keluarga merupakan
organisasi pembeli dan konsumen yang paling penting dalam suatu masyarakat dan
telah diteliti secara intensif.
3) Peran Dan Status
Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga,
klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan
dalam peran dan status.
c. Faktor Pribadi
1) Umur dan tahapan Dalam Siklus Hidup
Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa
penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam hidup psikologis.
Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada
saat mereka menjalani hidupnya.
2) Pekerjaan
Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok pekerja yang
memiliki minat diatas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.
3) Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dibelanjakan
(tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase
yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap
4) Gaya Hidup
Pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang
berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu di balik
kelas sosial seseorang.
5) Kepribadian Dan Konsep Diri
Karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan
suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisis perilaku konsumen.
d.Faktor Psikologis 1) Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik. Kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan
fisiologis tertentu seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan
kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari
keadaan fisiologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri
atau kebutuhan diterima.
2) Persepsi
Sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan
masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda dari objek yang sama karena adanya
tiga proses persepsi, yaitu perhatian yang selektif, gangguan yang selektif,
mengingat kembali yang selektif. Faktor-faktor persepsi ini yaitu perhatian,
gangguan, dan mengingat kembali yang selektif berarti bahwa para pemasar harus
3) Proses Belajar
Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari
pengalaman.
4) Kepercayaan dan Sikap
Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap
sesuatu.
2. Tahap-tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan
Menurut Setiadi (2005:16) proses yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut :
pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan
pembelian, dan perilaku sesudah pembelian, keseluruhan dapat terlihat di gambar berikut :
Gambar 2.1 : Proses Pengambilan Keputusan
Sumber : (Setiadi, 2005:16)
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pengenalan Masalah
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli
menyadari terdapat perbedaan antara kondisi yang sesungguhnya dengan kondisi yang
diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus
pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga, atau seks
meningkat hingga tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Suatu kebutuhan
dapat juga timbul karena disebabkan rangsangan eksternal, seperti seseorang yang
melewati warung bakso dan mencium aroma bakso sehingga dapat merangsang rasa
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Dapat dibedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat
pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat.
Pencarian informasi secara aktif di mana ia mencari bahan-bahan bacaan, menelpon
teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang
lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan
dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas ke
pemecahan masalah yang ekstensif.
Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang
dipertimbangkan oleh konsumen dan berpengaruh relatif dari masing-masing sumber
terhadap keputusan membeli. Sumber-sumber informasi konsumen dapat
dikelomppokkan menjadi empat kelompok yaitu:
1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan dan pameran.
3) Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.
4) Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, meggunakan produk.
c. Evaluasi Alternatif
Ada beberapa proses evaluasi konsumen yang bersifat kognitif, yaitu permasalahan
memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama
berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional. Konsumen mungkin
mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang di mana setiap merek
d. Keputusan Membeli
Pada tahap evaluasi konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang
terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli
untuk merek paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat dapat
mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang utama adalah
sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan
seseorang akan tergantung pada dua hal : (1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut
terhadap alternative pilihan konsumen dan (2) Motivasi konsumen untuk menuruti
keinginan orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negative orang lain
tersebut akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka
semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.
Tujuan pembelian dipengaruhi juga oleh faktor-faktor keadaan yang tidak terduga.
Konsumen membentuk tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti :
pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk
yang diharapkan. Pada saat konsumen ingin bertindak, faktor-faktor keadaan yang
tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.
e. Perilaku Sesudah Pembelian
Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen akan mengalami
beberapa tingkat ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam
tindakan-tindakn sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.
Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus
berlangsung hingga periode sesudah pembelian.
f. Kepuasan Sesudah Pembelian
Pembelian suatu produk, mungkin konsumen mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa
netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu yang
meningkatkan nilai dari produk. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari dekatnya
antara harapan dari pembeli tentang produk dan kemampuan dari produk tersebut.
g. Tindakan-tindakan Sesudah Pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi
tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak
puas akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi
ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut, atau
mereka mungkin berusaha mengurangi ketidakcocokannya dengan mencari informasi
yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi (atau
menghindari informasi yang mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia
Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah
oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan
Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai
hari kelahiran BRI.
Pendiri Bank Rakyat Indonesia Raden Aria Wirjaatmadja Pada periode setelah
kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan
bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi
perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk
sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres)
No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan Bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu,
Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama
Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara
Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok
Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral,
yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara
Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua
Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI
sebagai Bank Umum.
Pada 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100% ditangan Pemerintah.
PT. BRI (Persero) yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada
masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas
kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan
penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp.
8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai dengan bulan September
sebesar Rp. 20.466 milyar.
Berdasarkan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka Bank Rakyat
Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor
Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170 Kantor Cabang (Dalam Negeri),
145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand
Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank,
193 P.POINT,3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa. Dan sampai saat ini Bank
Rakyat Indonesia telah memiliki lebih dari 20.000 cabang, cabang pembantu dan unit-unit
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia. 1. Visi Bank Rakyat Indonesia.
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
2. Misi Bank Rakyat Indonesia.
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan
kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi
masyarakat.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar
luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan
praktek good corporate governance.
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
C. Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia.
Struktur organisasi perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi
perusahaan. Perusahaan sebagai suatu tempat untuk mencapai suatu tujuan tertentu di
dalamnya terdapat pelaksanaan yang akan berhubungan dengan pembagian tugas, wewenang,
dan tanggung jawab, sistim komunikasi dan pembagian sistim kontrol yang dijalankan oleh
perusahaan.
Oleh karena itu karyawan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya yang
diberikan oleh perusahaan. Struktur organisasi dapat diperoleh bagaimana gambaran dari
aktivitas secara keseluruhan dan juga menunjukkan tugas dan fungsi dari setiap bagian.
PT BRI (Persero) Tbk Kantor Cabang Binjai menggunakan struktur organisasi line
(garis) dimana setiap bawahan mempunyai seorang atasan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
D. Uraian Tugas Bank Rakyat Indonesia
Berdasarkan struktur organisasi tersebut dapat dilihat dengan jelas hubungan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam struktur organisasi. Uraian
tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Cabang
Bertugas dalam hal planning, organizing, actuating, dan controling. Dalam
melaksanakan tugasnya Pemimpin Cabang memeriksa semua laporan yang ada di cabang
maupun di unit untuk diterusakan di kantor wilayah, Pemimpin Cabang juga bertanggung
jawab atas maju atau tidaknya cabang yang dipimpin.
2. Pengawas Internal Cabang.
Bertugas dalam mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh Pemimpin Cabang dan
Pemimpin Kantor Cabang Pembantu.
3. KCP
Bertugas dalam hal planning, organizing, actuating, dan controling. Dalam
melaksanakan tugasnya KCP memeriksa semua laporan yang ada di KCP untuk diterusakan
di kantor cabang, KCP juga bertanggung jawab atas maju atau tidaknya KCP yang dipimpin.
4. Menejer Pemasaran
Bertugas dalam memasarkan produk-produk baik berupa simpanan maupun pinjaman
dan juga bertanggung jawab atas maju tidaknya kantor cabang tersebut. Terdiri dari :
a. Account Officer
Bertugas menyalurkan dana atau memberikan pinjaman kepada nasabah sesuai dengan
kebutuhannya dan syarat-syarat yang diperlukan. Membuat Laporan Keuangan nasabah
atas pinjaman yang dilakukan dan mengawasi nasabah dalam pemakaian pinjaman dan
pembayaran bunga dan tunggakan yang dilakukan. Melakukan perpanjangan pinjaman
b. Funding Officer
Bertugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito
demi membantu kelancaran transaksi bisnis perbankan.
5. Menejer Operasional
Bertugas atas seluruh kegiatan operasional. Faktor pendukung operasional sampai
kepada penghambat kegiatan operasional dan juga membentuk Pemimpin Cabang untuk
mencetak laporan keuangan yang ada di cabang maupun di unit.
Operasional terdiri dari:
a. Teller, bertugas atas transaksi yang terjadi dalam satu hari yang dilakukannya dan
menvalidasinya, baik itu transaksi tunai maupun non tunai maupun transaksi
dalam bentuk mata uang asing.
b. Costomer Service, bertugas memberikan pelayanan dan informasi yang
berhubungan dengan produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan.
Menatausahakan register-register simpanan, mengelola penyimpanan
berkas-berkas simpanan dan menatausahakan register surat-surat berharga.
c. Back Office, bertugas atas barang-barang yang ada di gedung baik itu barang
digunakan untuk operasional maupun hiasan yang ada dikantor sekaligus
merangkap dalam proses kliring.
6. Menejer Bisnis Mikro
Bertugas dalam memasarkan produk-produk yang dimiliki oleh perusahaan baik
berupa simpanan maupun pinjaman dan mengawasi segala kegiatan yang terjadi di unit
maupun di cabang. Terdiri dari:
a. Penilik
Bertugas mengawasi semua kegaiatan transaski perbankan yang di lakukan oleh
b. PAU
Bertugas menerima data keuangan dari semua unit dan membuat laporan
keuangan semua unit menjadi satu yang mana hasilnya akan di laporkan ke kantor
cabang tersebut dan kantor wilayah dari cabang tersebut.
c. BRI Unit
Bertugas melakukan semua kegiatan atau transaksi perbankkan seperti terima
penyetoran, pembayaran dan pemberian kredit sesuai dengan porsi masing-masing
unit, dan hasil kerja akan di laporkan ke kantor cabang masing-masing.
E. Semangat Kerja Bank Rakyat Indonesia
Sejalan dengan transformasi Bank Rakyat Indonesia dalam menuju Bank Rakyat
Indonesia Baru, diperlukan strategi bisnis baru yang dilandasi oleh tata nilai baru dalam
bentuk perilaku-perilaku baru. Perilaku-perilaku ini dimengerti, dihayati dan dilaksanakan
oleh setiap insan Bank Rakyat Indonesia tanpa kecuali.
Berdasarkan transfortasi ini diharapkan dapat tercipta suatu budaya kerja Bank Rakyat
Indonesia yang mendorong tercapainya tujuan yang diinginkan. Keterangan ini diharapkan
dapat menjadi pedoman, pengingat, (reminder) bagi setiap insan Bank Rakyat Indonesia
dalam bertindak dan berperilaku agar senantiasa sesuai dengan budaya kerja Bank Rakyat
Indonesia.
Budaya Semangat Kerja Bank Rakyat Indonesia adalah budaya yang memiliki
pengaruh besar dalam kelompok membentuk perasaan, pikiran, pembicaraan, sikap kerja
dan segala tindakan karyawan. Budaya Semangat Kerja Bank Rakyat Indonesia akan
menyelaraskan tata pribadi dengan tata nilai perusahaan melalui Lima Nilai Semangat Kerja