• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani

Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

SKRIPSI

OLEH

IBAS TOTO PANDIA 081121066

Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara

(2)

Judul : Tingkat Kepuasan Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Nama : Ibas Toto Pandia

Nim : 081121066

Jurusan : Sarjana Keperwatan

Tahun : 2010

Tanggal Lulus: 6 Juli 2010

Pembimbing Penguji I

Cholina Trisna Siregar M.Kep. Sp.KMB Erni Skp. M.NS

NIP.197707262002122001 NIP. 19671208 199903 2 001

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara telah Menyetujui Skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Medan, Juli 2010 Pembantu Dekan I

Erniyati, S.Kp. MNS.

NIP. 19671208 199903 2 001 Penguji II

Ellyta Skp

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian ini

dengan judul Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa Dalam

Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan. Skripsi penelitian ini merupakan sebagai salah saytu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kerkurangan didalamnya, baik dalam materi maupun penulisan sehingga skripsi

ini masih jauh dari sempurna, namun besar harapan penulis kiranya skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta bantuan

dalam pembuatan skripsi penelitian ini kepada :

1. Bapak dr.Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan pada

penulis untuk mengikuti pendidikan di Fakultas Keperawatan Sumatera

Utara

2. Ibu Cholina Trisna Siregar SKep,MKep,SpKmb sebagai dosen

(4)

yang telah banyak memberikan arahan, waktu, bimbingan, penguatan

selama penulisan proposal penelitian ini

3. Staff dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara atas

bantuan dan dukungan selama penulisan proposal penelitian ini.

4. Orang tua tercinta, abang dan adik-adik yang aku sayangi yang telah

memberi motivasi,dan dukungan moral maupun materill selama

pendidikan hingga penulisan proposal penelitian ini.

5. Teman-teman Fakultas Keperawatan angkatan 2008 atas segala doa,

dukungan, dan kerjasama yang baik dalam penyusunan proposal penelitian

ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih, semoga Tuhan selalu

memberkati setiap langkah dan perjalanan hidup kita dan semoga kiranya skripsi

penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua demi peningkatan dan

pengembangan profesi keperawatan.

Medan, Juli 2010

(5)

DAFTAR ISI

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kepuasan pasien ... 6

2.1.1. Definisi Kepuasan ... 6

2.1.2. Pengertian kepuasan pasien ... 6

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan ... 8

2.1.4. Kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan .. 14

2.2.Pelayanan Keperawatan ... 14

BAB III. KERANGKA PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual ... 19

3.2. Defenisi Operasional ... 20

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Desain Penelitian ... 22

4.2.Populasi ... 22

4.3.Sampel ... 22

4.4.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

(6)

4.6.Instrumen Penelitian ... 23

4.7. Validitas ... 24

4.8. Realibilitas ... 25

4.9. Pengumpulan Data ... 25

4.10. Analisis Data... 25

BAB V. Hasil Dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian 1.1 Karakteristik Responden... 27

1.2 Tingkat Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan 29 2. Pembasahan 2.1. Tingkat Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan 31 2.2. Aspek Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan 33

BAB VI. Kesimpulan Dan Saran 1. Kesimpulan ... 36

2. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

2. Kuesioner Penelitian

3. Rincian biaya penelitian

4. Jadwal penelitian

5. Lembar konsultasi proposal penelitian

(7)

Judul : Tingkat Kepuasan Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Nama : Ibas Toto Pandia

Jurusan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun : 2010

Abstrak

Kepuasan pasien merupakan hasil yang dicapai pada saat keistimewaan produk pelayanan kesehatan merespon kebutuhan pasien sehingga membuat rasa senang dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien yang menjalani henodialisa dalam pelayanan keperawatan di unit hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.Penelitian dilakukan pada tanggal Mei2010-Juni 2010 di unit hemodialisa Rumah sakit Umum Pusat Haji Adam malik dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 2 bagian yaitu data demografi dan tingkat kepuasan pasien yang menjalani hemodialisa dalam pelayanan keperawatan. Hasil Cronbach Alpha adalah 0.85. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun dengan

(8)

Judul : Tingkat Kepuasan Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Nama : Ibas Toto Pandia

Jurusan : Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Tahun : 2010

Abstrak

Kepuasan pasien merupakan hasil yang dicapai pada saat keistimewaan produk pelayanan kesehatan merespon kebutuhan pasien sehingga membuat rasa senang dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien yang menjalani henodialisa dalam pelayanan keperawatan di unit hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.Penelitian dilakukan pada tanggal Mei2010-Juni 2010 di unit hemodialisa Rumah sakit Umum Pusat Haji Adam malik dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 2 bagian yaitu data demografi dan tingkat kepuasan pasien yang menjalani hemodialisa dalam pelayanan keperawatan. Hasil Cronbach Alpha adalah 0.85. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksploratif dengan besar sampel 50 orang dengan metode pengambilan sampel purposive sampling.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun dengan

(9)

menanyakan riwayat penyakit pasien, memberikan pendidikan kesehatan, menjelaskan dengan baik ketika pasien menanyakan masalah yang dialami, serta mengukur kepuasan pasien secara berkala.

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Keperawatan.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .

Kualitas jasa merupakan bagian penting yang perlu mendapat perhatian

dari organisasi penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan

puskesmas yang akan menjual jasa pelayanan kesehatan kepada pengguna jasanya

dalam hal ini keluarga beserta pasien yang akan di rawat. Pihak manajemen

rumah sakit harus selalu berusaha agar produk jasa yang ditawarkan dapat

dipertahankan dan berkeseimbangan degan baik sehingga tetap merebut segmen

pasar karena suatu produk jasa kesehatan akan sangat tergantung dari keunikan

kualitas jasa yang di tawarkan dan apakah sesuai dengan harapan atau keinginan

pelayanan.

Kotler (1988) mendefenisikan kepuasan adalah tingkat kepuasan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan

dengan harapannya. Sedangkan kepuasan pasien menurut Wensley (1992)

merupakan suatu situasi dimana klien dan keluarganya menganggap biaya yang

dikeluarkan sesuai dengan kualitas pelayanan yang diterima dan tingkat kemajuan

(10)

Sistem pelayanan kesehatan yang diberikan untuk pasien pada awalnya

selalu berorientasikan kepada penyakit tetapi saat ini berbagai upaya telah

dilakukan dalam peningkatan pelayanan kesehatan selain itu masyarakat umum

pun telah makin tertarik tentang peningkatan pelayanan tersebut, kesadaran

masyarakat tersebut dipengaruhi oleh surat kabar, majalah, media elektronik, dan

media komunikasi yang lain serta oleh adanya debat–debat politis yang

transparan, dengan kesadaran masyarakat tersebut maka mereka mulai

mempunyai keyakinan yang besar bahwa kesehatan dan pelayanan kesehatan

merupakan hak dasar dan bukan sekedar fasilitas untuk sekelompok orang tertentu

(Brunner & Suddarth , 2001).

Tiga aspek yang dapat digunakan dalam menilai kualitas pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh dokter, perawat, dan tenaga profesi lain yaitu : 1).

Struktur yaitu input atau masukan, 2). Proses, 3). Hasil (outcome). (Donabedian

1980, dikutip dari wijono,1999)

Sebagai pemberi pelayanan keperawatan maka perlu pengevaluasian

kinerja untuk mewujudkan suatu kepuasan, dan untuk mencapai kepuasan pasien

bukanlah hal yang mudah serta kepuasan total seorang pengguna jasa sangat sulit

untuk dicapai (Azwar, 1994). Evaluasi pelayanan kesehatan yang telah diberikan

oleh tenaga kesehatan kepada pasien adalah penting dan cara evaluasi pelayanan

tersebut dapat dilakukan dengan mengukur tingkat kepuasan pasien. Sementara itu

dilain pihak bahwa upaya untuk mengukur tingkat kepuasan pasien tidaklah

mudah. Hal ini dikarenakan upaya untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

(11)

kultural, yaitu terdapatnya suatu kecendrungan masyarakat yang enggan atau tidak

mau mengemukakan kritik. Dengan demikian apabila ingin melakukan upaya

peningkatan mutu layanan kesehatan dalam hal ini pelayanan keperawatan perlu

dilakukan pengukuran tingkat kepuasan pasien yang akurat serta pengukuran

secara berkala teratur dan berkeseimbangan ( Pohan 2004).

Pasien HD merupakan pasien yang unik. Hal ini dikarenakan mereka harus

menghabiskan cukup banyak waktu di rumah sakit yaitu 2 sampai 3 sesi cuci

darah per minggu dimana tiap sesi cuci darah membutuhkan waktu 4 hingga 5

jam. Rutinitas ini dilakukan seumur hidupnya sehingga membutuhkan banyak

biaya dan waktu.

Harun Lubis (2009) mengatakan bahwa prevalensi penyakit ginjal kronik

(PGK) di Indonesia kian meningkat. Pada Tahun 2005, jumlah yang tercatat

adalah 125.441 jiwa. Di Sumut sendiri, Sally Nasution (2009) mengatakan

terdapat 773 orang pasien gagal ginjal yang memerlukan tindakan Hemodialisa.

Dari jumlah tersebut 273 orang merupakan peserta Askes, 248 peserta Jamkesmas

dan sisanya 288 orang adalah pasien umum. Pasien HD di Sumut tersebut tersebar

dan dilayani oleh 25 sarana dengan 188 unit mesin hemodialisis dimana 14 sarana

tersebut dengan jumlah 144 unit mesin berada di kota Medan (Harian Analisa

2009).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian Tingkat Kepuasan Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Dalam

Pelayanan Keperawatan Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji

(12)

1.2 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah:

Bagaimanakah Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa

Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik Medan?

1.3 Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengidentifikasi Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani

Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan diUnit Hemodialisa Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1.4.1 Pelayanan kesehatan

Bagi pelayanan kesehatan di harapkan penelitian ini dapat

memberikan informasi tentang tingkat kepuasan pasien terhadap

pelayanan keperawatan yang telah diberikan sehingga dapat

meningkatkan atau mempertahankan tingkat kepuasan pasien ke

arah yang lebih bermutu .

(13)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi

untuk meningkatkan strategi pelayanan keperawatan kepada pasien

dalam rangka meningkatkan tingkat kepuasan pasien sebagai

pengguna jasa dari perawat khusunya kepada bagian manajemen

keperawatan.

1.4.3 Penelitian keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam penelitian

selanjutnya yang bekaitan dengan usaha peningkatan kualitas

pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien.

1.4.4 Untuk Pihak Rumah Sakit

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi terkait kepuasan

pasien terhadap pelayanan keperawatan ketika penelitian dilakukan

dan dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pasien

(14)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepuasan Pasien 2.1.1. Definisi Kepuasan

Kepuasan menurut Kamus Bahasa Indonesia (2005) adalah puas ; merasa

senang; perihal (hal yang bersiap puas, kesenangan, kelegaan dan sebagainya).

Menurut Nursalam (2003) kepuasan adalah perasaan senang seseorang

yang berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas suatu produk

dan harapannya terhadap produk tersebut. Oliver (dalam Supranto, 2001)

mendefenisikan kepuasan sebagai tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapannya, sedangkan

Kotler (1988) mendefenisikan kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang

setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan

harapannya. Upaya untuk mewujudkan suatu kepuasan bukanlah hal yang mudah

serta kepuasan total seorang pengguna jasa sangat sulit untuk dicapai (Tjiptono,

1997 dalam Purwanto, 2007). Menurut Wiki (2008) mengungkapkan bahwa

kepuasan itu akan terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu telah terpenuhi

(15)

2.1.2. Pengertian Kepuasan Pasien

Kepuasan pasien merupakan suatu situasi dimana klien dan keluarganya

menganggap biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kualitas pelayanan yang

diterima dan tingkat kemajuan kondisi kesehatan yang dialaminya (Wensley, 1992

dalam Nurachmah, 2001), tambahnya pula pula bahwa keluarga dan pasien

merasa pelayanan yang diberikan merupakan penghargaan terhadap diri dan

kehormatan kepada dirinya, selain dari merasa puas pasien juga akan memperoleh

manfaat lain setelah mendapat pelayanan kesehatan seperti pengetahuan tentang

masalah kesehatan atau penyakit yang dideritanya namun pasien jarang untuk

mencoba mempertimbangkan apakah pelayanan yang diberikan itu merupakan

upaya yang efektif dan efisien dilihat dari segi waktu, tenaga, dan sumber daya

yang digunakan.

Jika kinerja produk lebih tinggi dari harapan konsumen maka konsumen

akan mengalami kepuasan, ada dua kondisi kepuasan yang bisa dirasakan oleh

konsumen berkaitan dengan perbandingan antara harapan dan kenyataan, yaitu:

1). Jika harapan atau kebutuhan sama dengan layanan yang diberikan maka

konsumen akan merasa puas, 2). Jika layanan yang diberikan pada konsumen

kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen yang

mengalami kepuasan terhadap suatu produk atau jasa dalam hal ini pengguna

konsumen adalah masyarakat, instansi dan konsumen individu (Junaidi, 2002

dalam Purwanto, 2007). Sedangkan Purwanto (2007) mendefenisikan kepuasan

(16)

karena terpenuhinya harapan atau keinginan dalam menerima jasa pelayanan

kesehatan.

Menurut Pohan (2005) kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan

pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya setelah membandingkannya dengan apa yang diharapkannya,

tambahnya pula bahwa pasien akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan

yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya ketidakpuasan

atau perasaan kecewa akan muncul jika kinerja layanan kesehatan yang

diperolehnya itu tidak sesuai dengan kinerjanya sendiri. Kepuasan pasien dapat

mempengaruhi minat untuk kembali ke tempat yang sama. Hal ini akan

merupakan promosi dari mulut ke mulut bagi calon pasien lainnya yang

diharapkan sangat positif bagi usaha (Supranto J, 2001)

2.1.3. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien

Menurut pendapat Budiastuti (2002) bahwa pasien dalam mengevaluasi

kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu pada beberapa faktor,

antara lain :

a. Kualitas produk atau jasa

Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa

produk atau jasa yang digunakan berkualitas. Persepsi konsumen terhadap

kualitas produk atau jasa dipengaruhi oleh dua hal yaitu kenyataan kualitas

produk atau jasa yang sesungguhnya dan komunikasi perusahaan terutama

(17)

b. Kualitas pelayanan

Memegang peranan penting dalam industri saja. Pelanggan dalam hal ini

pasien akan merasa puas jika mereka memperoleh pelayanan yang baik

atau sesuai dengan yang diharapkan.

c. Faktor emosional

Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap

konsumen bila dalam hal ini pasien memilih rumah sakit yang sudah

mempunyai pandangan “rumah sakit mahal”, cenderung memiliki tingkat

kepuasan yang lebih tinggi.

d. Harga

Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan

kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini

mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin

mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.

Sedangkan rumah sakit yang berkualitas sama tetapi berharga murah,

memberi nilai yang lebih tinggi pada pasien.

e. Biaya

Untuk mendapatkan produk atau jasa pasien tidak perlu mengeluarkan

biaya tambahan.

Sementara itu ahli lain Moison, Walter dan White (dalam Purwanto, 2007)

(18)

a. Karakteristik produk, produk ini merupakan kepemilikan rumah sakit yang

bersifat fisik antara lain gedung dan dekorasi. Karakteristik produk rumah

sakit meliputi penampilan bangunan rumah sakit, kebersihan dan tipe kelas

kamar yang disediakan beserta kelengkapannya.

b. Harga, yang termasuk didalamnya adalah harga produk atau jasa. Harga

merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam penentuan

kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun demikian elemen ini

mempengaruhi pasien dari segi biaya yang dikeluarkan, biasanya semakin

mahal harga perawatan maka pasien mempunyai harapan yang lebih besar.

c. Pelayanan, yaitu pelayanan keramahan petugas rumah sakit, kecepatan

dalam pelayanan. Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan

pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain yang

berkunjung di rumah sakit. Kepuasan muncul dari kesan pertama masuk

pasien terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan. Misalnya :

pelayanan yang cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan

pelayanan keperawatan.

d. Lokasi, meliputi letak rumah sakit, letak kamar dan lingkungannya.

Merupakan salah satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam

memilih rumah sakit. Umumnya semakin dekat rumah sakit dengan pusat

perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan

lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien yang

(19)

e. Fasilitas, kelengkapan fasilitas rumah sakit turut menentukan penilaian

kepuasan pasien, misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana,

tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap.

Walaupun hal ini tidak vital menentukan penilaian kepuasan pasien pasien,

namun rumah sakit perlu memberikan perhatian pada fasilitas rumah sakit

dalam penyusunan strategi untuk menarik konsumen.

f. Image, yaitu citra, reputasi dan kepedulian rumah sakit terhadap

lingkungna. Image juga memegang peranan penting terhadap kepuasan

pasien dimana pasien memandang rumah sakit mana yang akan

dibutuhkan untuk proses penyembuhan. Pasien dalam menginterpretasikan

rumah sakit berawal dari cara pandang melalui panca indera dari

informasi-informasi yang didapatkan dan pengalaman baik dari orang lain

maupun diri sendiri sehingga menghasilkan anggapan yang positif

terhadap rumah sakit tersebut, meskipun denga harga yang tinggi. Pasien

akan tetap setia menggunakan jasa tersebut, meskipun dengan harga yang

tinggi. Pasien akan tetap setia menggunakan jasa rumah sakit tersebut

dengan harapan-harapan yang diinginkan pasien.

g. Desain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang

tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi rumah sakit ikut menentukan

kenyamanan suatu rumah sakit, oleh karena itu desain dan visual harus

diikutsertakan dalam penyusunan strategi terhadap kepuasan pasien atau

(20)

h. Suasana, meliputi keamanan, keakraban dan tata lampu. Suasana rumah

sakit yang tenang, nyaman, sejuk dan indah akan sangat mempengaruhi

kepuasan pasien dalam proses penyembuhannya. Selain itu tidak hanya

bagi pasien saja yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang

berkunjung ke rumah sakit akan sangat senang dan memberikan pendapat

yang positif sehingga akan terkesan bagi pengunjung rumah sakit tersebut.

i. Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa

dan keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari pasien

dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam

memberikan bantuan terhadap keluhan pasien. Misalnya adanya tombol

panggilan didalam ruang rawat inap, adanya ruang informasi yang

memadai terhadap informasi yang akan dibutuhkan pemakai jasa rumah

sakit seperti keluarga pasien maupun orang yang berkunjung di rumah

sakit.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor-faktor kepuasan pasien

adalah : kualitas jasa, harga, emosional, kinerja, estetika, karakteristik produk,

pelayanan, lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana dan desain visual.

2.1.4. Dimensi Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Keperawatan

Menurut Nursalam (2003), ada lima dimensi tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan, yaitu :

(21)

Dimensi tangibles (kenyataan) ini mencakup informasi tarif/biaya perawatan,

prosedur pelayanan rawat inap, kondisi ruangan yang selalu bersih, kondisi

peralatan yang digunakan selalu bersih, kondisi kamar mandi yang bersih.

2. Dimensi Reliability (kepercayaan)

Dimensi reability (kepercayaan) ini mencakup rasa kepercayaan pasien

terhadap perawat, secara keseluruhan perawat di rumah sakit tersebut baik,

perawat memberi tahu tentang hal yang harus dipatuhi pasien selama

perawatan, perawat mengupayakan agar pasien merasa puas.

3. Dimensi responsivenes (tanggung jawab)

Yang termasuk dalam dimensi ini adalah : perawat membantu pasien

memperoleh obat, pelayanan laboratorium, pelayanan radiologi, ketika pasien

sampai di ruangan perawat segera menangani.

4. Dimensi assurance (jaminan)

Dimensi assurance ini mencakup pelayanan perawat membuat keluhan dan

kecemasan pasien makin berkurang.

5. Dimensi empaty (keperdulian)

Cakupan dimensi empati meliputi perilaku perawat saat dibutuhkan pasien dan

(22)

2.2. Pelayanan Keperawatan

2.2.1. Definisi Pelayanan Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu

dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psikososial dan spiritual yang

komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit

maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya,

1993 dalam Hidayat, 2004).

Pada hakekatnya keperawatan merupakan suatu ilmu dan kiat profesi yang

berorientasi pada pelayanan keperawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan

bersama dengan tenaga kesehatan lain untuk pembinaan kesehatan, pencegahan

penyakit, penentuan diagnosis dini, penyembuhan serta rehabilitasi dan

pembatasan kecacatan (Nurhidayah, 2008).

2.2.2. Standar Asuhan Keperawatan

Menurut persatuan perawat Amerika (1991, dalam Huber 2000) bahwa

perawat dalam memberikan pelyanan keperawatan harus sesuai dengan standar

pengkajian, diagnosa, mengidentifikasi hasil yang diharapkan, intervensi,

implementasi, dan observasi. Sedangkan Nursalam (2003) mengungkapkan

(23)

rumah sakit, Depkes RI, dan keputusan presiden/ undang-undang/ peraturan

pemerintah.

2.2.3. Pelayanan perawat yang berkualitas

Menurut Donnabedian (1985, dalam Huber 2000) bahwa pelayanan keperawatan

yang berkualitas dapat dilihat dalam 3 unsur yaitu:

1). Unsur masukan

Unsur masukan meliputi sarana fisik perlengkapan dan peralatan, organisasi

dan manajemen keuangan, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

Asumsinya disini jika masukan disuatu pelayanan keperawatan baik,

kemungkinan besar kualitas pun akan baik pula. Baik tidaknya input dapat

diukur dari; jumlah/ besarnya input , kualitas input, besarnya anggaran, dan

kewajaran.

2). Unsur proses

Segala sesuatu atau kegiatan yang diberikan kepada pasien yang dilaksanakan

oleh perawat secara propesional disebut dengan unsur proses. Proses ini

mencakup diagnosa keperawatan, rencana tindakan, indikasi tindakan,

prosedur dan penangan kasus. Asumsinya adalah semakin patuh semua tenaga

keperawatan profesional kepada standar yang baik (standarts of good

practice) yang diakui masing-masing profesi maka akan semakin tinggi pula

(24)

tidaknya proses itu pada pasien, fleksibilitas tindakan/ layanan, kewajaran ,

sesuai standar yang semestinya, tidak kurang dan tidak lebih.

3). Unsur keluaran

Hasil akhir atau keluaran tindakan kesehatan merupakan perubahan derajat

kesehatan dan kepuasan pasien baik positif maupun negatif. Penilaian

terhadap keluaran/ hasil dapat dilihat dari hasil akhir kesehatan pasien dan

penilaian terhadap kepuasan pasien.

2.2.4. Rumah Sakit Sebagai Penyedia Kesehatan

Sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan rumah sakit memiliki 3 ciri

khas yang dikemukakan oleh Yoga (2003) yaitu:

a. bahan baku industri jasa kesehatan adalah manusia

Tujuan utama pelayanan adalah melayani kebutuhan manusia, bukan

semata-mata menghasilkan produk dengan proses dan biaya efisien.

b. Pelanggan rumah sakit tidak selalu yang menerima pelayanan

Pasien adalah mereka yang diobati dirumah sakit namun terkadang bukan

mereka yang menentukan rumah sakit tempat dirawat namun bisa ditentukan

perusahaan, asuransi dan instansi lainnya, dengan demikian rumah sakit harus

mejalin hubungan layanan dengan berbagai instansi.

c. Pentingnya peran para profesional

Pelayanan kesehatan dilakukan oleh para petugas rumah sakit dengan

(25)

ahli gizi, dan tenaga lainnya harus menunjukkan keprofesionalannya dalam

memberi pelayanan kesehatan yang bermutu.

2.2.5. Tanggung Jawab Perawat Kepada Pasien

Dalam kode etik keperawatan Indonesia tanggung jawab perawat kepada

pasien, meliputi :

a. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan

martabat manusia, keunikan klien dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, politik, agama dan

sosial.

b. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara

suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, dan

kelangsungan hidup beragama.

c. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan

asuhan keperawatan

d. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu tentang pasien kecuali jika

diperlukan yang berwenang sesuai dengan hukum yang berlaku.

Sedangkan menurut kode etik keperawatan internasional (1973) bahwa

tanggung jawab perawat kepada pasien terdiri dari tiga yaitu 1). Tanggung jawab

utama perawat adalah pada klien yang membutuhkan asuhan keperawatan, 2).

Dalam memberikan keperawatan, perawat menghargai kepercayaan, nilai-nilai

(26)

menggunakan pertimbangan/ keputusan dalam mendiskusikan informasi tersebut.

Lain halnya dengan Craven & Hirnle (2008) yang menyatakan tanggung jawab

perawat itu merupakan fungsi dari perawat itu sendiri seperti : Pemberi asuhan

keperawatan, pengambilan keputusan, advokat pasien, koordinator, komunikator

(27)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konseptual

Kepuasan pasien merupakan suatu tingkat perasaan pasien yang timbul

sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah

membandingkannya dengan apa yang diharapkannya dan pasien akan merasa puas

bila kinerja yang diperoleh sama atau melebihi dari apa yang diharapkannya

(Pohan, 2005).

Menurut Nursalam (2003), ada lima dimensi tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan, yaitu :

1. Dimensi Tangibles (kenyataan)

2. Dimensi Reliability (kepercayaan)

3. Dimensi Responsivenes (tanggung jawab)

4. Dimensi Assurance (jaminan)

5. Dimensi Empaty (keperdulian)

Mengacu kepada definisi kepuasan pasien, maka kerangka konsep

(28)

Kerangka Penelitian

3.2. Defenisi Operasional

Tingkat kepuasan adalah suatu perasaan pasien yang berkenaan akan

terpenuhi atau tidaknya harapan akan pelayanan keperawatan di ruangan

Hemodialisa yang akan ditinjau dari 5 dimensi yaitu : Tangiables (Kenyataan),

Reliability (Kepercayaan), Responsiveness (Tanggung Jawab), Assurance

(Jaminan), Empathy (Kepedulian), yang akan diukur dengan kuesioner dan

diranking menjadi : Tidak puas (TP), Kurang Puas (KP), Cukup Puas (CP), Puas

(29)

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif yang

bertujuan untuk mengindentifikasi tingkat kepuasan pasien gagal ginjal yang

menjalani hemodialisa dalam pelayanan keperawatan di unit hemodialisa Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang menjalani

Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang

berjumlah sekitar 158 orang per bulannya.

4.3. Sampel

Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 orang. Pengambilan

sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purpossive sampling yaitu

pengambilan sampel dari populasi yang ada sesuai dengan kriteria sampel yang

ditentukan terlebih dahulu, sesuai dengan pendapat Arikunto (2002) .

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Telah menjalani hemodialisa 3 kali

b. Sudah dewasa >21 tahun

c. Koperatif

(30)

4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2010 di Ruangan

Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.5. Pertimbangan Etik Penelitian

Peneliti menyerahkan langsung lembar persetujuan penelitian kepada

responden, hal ini bertujuan agar responden mengetahui maksud dan tujuan

penelitian. Jika responden bersedia diteliti maka terlebih dahulu menandatangani

lembar persetujuan dan sebaliknya jika responden menolak untuk diteliti maka

peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak responden. Untuk

menjaga kerahasiaan responden pada lembar pengumpulan data kuisioner yang

akan diajukan kepada responden hanya diberi kode dan nomor tertentu.

Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti

(Nursalam, 2001).

4.6. Instrumen Penelitian

Pada penelitian yang dilakukan ini menggunakan instrumen berupa

kuesioner. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam betnuk

kuisioner dan ini disusun oleh peneliti dengan mengacu kepada kerangka konsep

dan tinjauan pustaka. Instrumen terdiri dari 2 bagian yaitu :

Kuisioner data demografi meliputi nama, usia, jumlah hemodialisa , jenis

kelamin, agama, suku, pendidikan, pekerjaan, penghasilan perbulan, cara

(31)

Instrumen kedua untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien terhadap

pelayanan keperawatan yang terdiri dari 35 pertanyaan, dengan pilihan

jawabannya yaitu 1. Tidak puas (TP); 2. Kurang Puas (KP), 3. Cukup Puas (CP),

4. Puas (P) dengan skor tertinggi pada skala ini adalah 4 dan skor terendah adalah

1 (Sudjana, 1992), dimana jawaban Tidak Puas (P) bernilai 1, Kurang Puas (KP)

bernilai 2, Cukup Puas (CP) bernilai 3, Puas (P) bernilai 4, nilai terendah yang

mungkin dicapai adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 140. Kuisioner untuk

pertanyaan nomor 1-8 untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien dalam

dimensi Tangibles (kenyataan), pertanyaan nomor 9-15 untuk mengidentifikasi

tingkat kepuasan pasien dalam dimensi Reability (kepercayaan), pertanyaan

nomor 16-23 untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien dalam dimensi

Responsivenes (tanggungjawab), pertanyaan nomor 24-29 untuk mengidentifikasi

tingkat kepuasan pasien dalam dimensi Assurance (jaminan), dan pertanyaan

nomor 30-35 berfungsi mengidentifikasi tingkat kepuasan pasien dalam dimensi

Empaty (keperdulian).

4.7. Uji validitas

Pengujian validitas instrumen ini akan dirujuk kepada satu seorang ahli

yang dianggap mampu menguji kevalitan instrumen yang telah dibuat oleh

(32)

4.8. Uji reliabilitas

Instrumen yang akan digunakan dalam suatu penelitian maka harus diuji

dahulu apakah telah layak digunakan, uji yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah uji formula cronbach alpha terhadap 10 orang responden diluar sampel

penelitian, dimana nilai alpha harus > 0,70 baru dianggap reliable (Pollit, 1995)

4.9. Pengumpulan data.

Pada tahap awal peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanan

penelitian dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara setelah itu izin

penelitian tersebut di kirimkan ketempat penelitian (RS Umum Pusat Haji Adam

Malik Medan) setelah mendapat izin dari tempat penelitian, peneliti

mengumpulkan data. Peneliti menentukan responden sesuai kriteria yang sudah

ditentukan sebelumnya kemudian peneliti menjelaskan manfaat penelitian, dan

menjelaskan bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan jawaban pasien, bila calon

responden bersedia menjadi sampel penelitian maka responden diminta untuk

menanda tangani lembar persetujuan setelah itu diminta mengisi instrumen data

demograpi dan instrumen tingkat kepuasan pasien, responden dipersilahkan

bertanya jika ada yang kurang jelas setelah diberi penjelasan sebelumnya. Waktu

yang disediakan untuk pengisian instrumen adalah sebanyak 50 menit.

4.10. Analisis data

Analisis data dilakukan setelah semua data sudah terkumpul yang dimulai

dari editing (memeriksa kelengkapan data), coding (memberi kode), entering

(33)

teknik komputerisasi. Data demografi akan disajikan dalam distribusi frekuensi

dan persentase. Tingkat kepuasan pasien dilihat dengan menggunakan rumus

statistik menurut Sudjana (1992), dengan nilai tertinggi 140, batas bawah kelas

36, dan panjang kelas 4, yaitu puas, cukup puas, kurang puas, dan tidak puas

dengan demikian diperoleh interval: <61 (tidak puas), 62 – 88 (kurang puas), 89

-115 (cukup puas), >116 (puas).

Setelah tingkat kepuasan tiap sampel telah didapat tahap selanjutnya

peneliti akan mengolah data tersebut untuk mendapatkan kepuasan pasien secara

keseluruhan serta mengidentifikasinya yang selanjutnya akan disajikan dalam

(34)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian setelah pengumpulan data

yang dilakukan sejak 1 Mei sampai dengan 30 Juni 2010 di Rumah Sakit Umum

Pusat Haji Adam Malik Medan yang terdiri dari 50 responden. Hasil penelitian ini

menggambarkan tentang karakteristik responden, tingkat kepuasan pasien gagal

ginjal yang menjalani hemodialisa, dan aspek kepuasan pasien gagal ginjal yang

menjalani hemodialisa terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan.

1.1.Karakteristik Responden

Deskripsi karakteristik responden mencakup jenis kelamin, usia,

pendidikan terakhir, jumlah hemodialisa, agama, suku bangsa, pekerjaan,

pengahsilan per bulan, serta cara pembiayaan, hal tersebut dapat dilihat pada

(35)

Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik (N=50)

(36)

Dari tabel distribusi frekwensi dan persentase karesteristik responden

(tabel 1.) menunjukkan bahwa responden berjenis kelamin pria lebih banyak dari

pada wanita yaitu 70,0% dan umur responden paling banyak berada pada rentang

umur >51 tahun sebanyak 48,0% disusul oleh rentang umur 41-50 tahun yaitu

30,0%. Responden mayoritas beragama Islam sebanyak 50%. Mayoritas

responden merupakan suku Batak/Karo yaitu 56,0%, responden pada umumnya

berpendidikan SMP dengan persentase 40,0% dan berpendidikan SD sebanyak

30,0%. Tingkat pekerjaan tertinggi responden adalah sebagai petani dengan

persentase 40% dan sebagai nelayan dengan persentase 36%, jumlah hemodialisa

tertinggi adalah pada rentang > 432 yaitu 50,0% dan 288 - 432 sebanyak 44,0%.

Pada tingkat penghasilan,, rentang kelas < Rp.1000.000 merupakan yang

terbanyak dengan jumlah 92% ,sedangkan cara pembiayaan yang paling banyak

adalah melalui Jamkesmas dengan persentase 86,0%.

Penghasilan

- < Rp 1000.000 46 92

- Rp 1000.000 - Rp 2.000.000 3 6

- > Rp. 2000.000.- 1 2

Cara Pembiayaan

- Sendiri 4 8

- Jamkesmas 43 86

(37)

1.2Tingkat Kepuasan Pasien

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kepuasan

pasien yang menjalani hemodialisa dalam pelayanan keperawatan yang telah

diberikan di unit hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam malik Medan.

Melalui tabel Distribusi frekuensi dan persentase tingkat kepuasan pasien

terhadap pelayanan keperawatan (tabel 2) dapat diketahui bahwa 28 (56%) dari 50

responden menyatakan puas terhadap pelayanan keperawatan yang telah diberikan

dan berada pada rentang skor lebih dari 116, yang diikuti dengan 22 orang

responden (44%) pada rentang skor 89-115 yang mengatakan cukup puas.

Tabel 2.

Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa RSUP HAM

(N=50)

No Pelayanan keperawatan Frekuensi Persentase

1. Puas (>116) 28 56

2 Cukup Puas (89-115) 22 44

3 Kurang Puas (62-88) 0 0

4 Tidak Puas ( <61 ) 0 0

Tingkat kepuasan pasien yang menjalani hemodialisa dalam pelayanan

keperawatan di unit hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan dilihat dari lima aspek. Lima aspek tersebut adalah tangiables

(kenyataan), reliability (kepercayaan), responsiveness (tanggung jawab),

(38)

Melalui tabel 3 dapat dilihat bahwa aspek-aspek kepuasan pasien dalam

pelayanan keperawatan adalah dimensi tangibles dengan mean skor 27.36,

dimensi reliability dengan mean skor 26.60, dimensi responsiveness dengan

mean 25.46, dimensi empathy memiliki mean 19.90 dan dimensi assurance

dengan mean 19.68 .

Tabel 3.

Distribusi Nilai Rata-rata Aspek Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa RSUP HAM (N=50)

No Aspek Kepuasan Pasien Nilai Rata-Rata (Mean Skor)

1 Tangiables (Kenyataan) 27.36

2 Reliability (Kepercayaan) 26.60

3 Responsiveness (Tanggung

Jawab)

25.46

4 Empathy (Kepedulian) 19.90

(39)

2. Pembahasan

Dari data hasil penelitian yang diperoleh, pembahasan akan dilakukan

untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang tingkat kepuasan pasien yang

menjalani hemodialisa dalam pelayanan keperawatan di unit hemodialisa Rumah

Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

2.1. Tingkat Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan

Dari hasil tabel distribusi frekuensi dan persentase tingkat kepuasan

pasien dalam pelayanan keperawatan (tabel 2 ) tingkat kepuasan pasien dalam

pelayanan keperawatan berada pada rentang puas, dimana hal tersebut dibuktikan

oleh 56,0% jumlah responden menyatakan puas atas pelayanan keperawatan yang

di berikan oleh perawat. Hal ini dinilai baik ,perlu dipertahankan dan bahkan

ditingkatkan untuk masa yang akan datang.

Setelah pelayanan keperawatan diberikan maka hendaknya dilakukan

evaluasi untuk mengetahui keefektifan pelayanan tersebut. Hal tersebut menjadi

masukan kepada pihak manajemen keperawatan rumah sakit untuk melakukan

evaluasi berupa pengukuran kepuasan pelanggan secara berkala untuk

mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelayanan sehingga dapat lebih

memuaskan pelanggan sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu

peningkatan mutu layanan dengan memberdayakan tenaga keperawatan dengan

mengikuti pelatihan atau seminar keperawatan yang berhubungan dengan kualitas

(40)

keperawatan, oleh sebab itu hal tersebut juga perlu diadakan secara rutin dan

terprogram.

Sesuai pendapat Azwar (1994) untuk mencapai kepuasan pasien bukanlah

hal yang mudah serta untuk mencapai kepuasan total mereka sangat sulit untuk

dicapai sehingga membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan. Wijono (1999)

mendefenisikan kepuasan pasien adalah hasil yang dicapai pada saat

keistimewaan produk pelayanan yang telah diberikan tenaga kesehatan merespon

kebutuhan pasien secara maksimal sehingga dapat memberikan rasa senang dan

nyaman.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Ari (2008) dalam penelitiannya

mengenai kepuasan pasien di RSU Pandan Arang Boyolali, yang menunjukkan

bahwa mayoritas pasien (69,81%) merasa puas, sama halnya dengan penelitian

Lukman (2008) yang menyatakan kepuasan pasien di RSU. Kayu Agung masih

dalam rentang baik terhadap pelayanan yang diberikan oleh perawat. Jika layanan

yang diberikan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau

harapan konsumen yang mengalami kepuasan terhadap suatu produk atau jasa

dalam hal ini pengguna konsumen adalah masyarakat, instansi dan konsumen

individu maka mereka akan merasa kurang puas, cukup puas atau malah tidak

puas (Purwanto, 2007).

Kepuasan ataupun ketidak puasan pasien ditentukan oleh kualitas tindakan

yang di harapkan oleh pasien. Proses pengukuaran dimulai dari penentuan siapa

yang menjadi pasien kemudian melihat tingkat kualitas yang diinginkan, selain itu

(41)

pasien, karena ruang lingkup dalam mencapai kepuasan pasien memang bersifat

luas menyebabkan upaya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidak

semudah yang diperkirakan (Doni, 2008).

2.2Aspek Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Keperawatan

Hasil distribusi mean berdasarkan aspek kepuasan pasien dalam pelayanan

keperawatan menunjukkan bahwa aspek yang tertinggi yang dapat dicapai adalah

dimensi tangiables (kenyataan) dengan nilai 27,36. Hal ini dapat diakibatkan oleh

beberapa faktor. Apabila hal ini dilihat dari segi pembiayaan maka tarif di rumah

sakit tersebut tergolong terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah dimana

86% responden dapat melakukan pembiayaan hemodialisa tersebut dengan

jamkesmas. Hal ini senada dengan Haryanti (2000) yang mengatakan faktor sosial

ekonomi mempengaruhi pendapat pasien terhadap pelayanan kesehatan.

Mayoritas responden juga senang dengan kebersihan dan kerapian seragam

perawat serta ruangan yang ada. Apabila dihubungkan dengan karakteristik

pendidikan yang dimiliki responden dimana mayoritas dari responden (40,0%)

memiliki SMP sebagai tingkat pendidikan terakhir mereka maka mereka akan

lebih menghargai tenaga keperawatan yang berpenampilan rapi.

Supranto (1997), menyatakan penampilan yang menyakinkan dan rasa

percaya diri merupakan tindakan yang secara tidak langsung dapat memberikan

kenyamanan dan kepuasan serta langkah awal yang sangat menentukan untuk

melakukan tindakan selanjutnya kepada pasien. Menurut Benner (2008) bahwa

(42)

kepercayaan diri perawat dalam menerapkan pengetahuannya sesuai dengan

pengetahuan yang di miliki..

Klasifikasi yang terendah pada tingkat kurang puas adalah aspek

assurance dengan nilai rata-rata 19,68. Hal ini dapat disebabkan oleh stress hd

yang tinggi bagi pasien. Pasien sering merasa tidak berdaya atas keadaannya dan

hal ini dapat menimbulkan kecemasan dan kegelisahan yang perlu diperhatikan

oleh perawat. Menurut Wolf (2006) pasien akan merasa tidak puas ketika mereka

tidak diperhatikan kurangnya dukungan emosional, bantuan yang diberikan

kurang sesuai dengan harapan pasien, dan langsung meninggalkan ruangan

dengan cepat.

Stres Hd juga dapat dialami oleh perawat dimana pelayanan keperawatan

diharapkan tetap semaximal mungkin dengan banyaknya jumlah pasien yang

harus dilayani disaat bersamaan sehingga terkesan mengabaikan pasien.Tingkat

pendidikan pasien juga dapat mempengaruhi penilaiannya dimana sering perawat

bertindak semata-mata demi kebaikan pasien dimana pasien sering tidak

(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisa dan pembahasan dapat di ambil beberapa kesimpulan

dan saran mengenai tingkat kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan

keperawatan Rumah Sakit Umum Adam malikMedan.

1. Kesimpulan

Tingkat kepuasan pasien yang menjalani hemodialisa dalam pelayanan

keperawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan termasuk

dalam kategori puas. Hal tersebut terlihat dari banyaknya persentase yang

mengatakan puas terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan (56%)

Aspek pelayanan keperawatan yang tertinggi adalah dimensi tangiable

(kenyataan) dimana Hasil distribusi mean berdasarkan aspek kepuasan pasien

dalam pelayanan keperawatan adalah aspek yang tertinggi yang dapat dicapai

dengan nilai 27,36. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Apabila hal

ini dilihat dari segi pembiayaan maka tarif di rumah sakit tersebut tergolong

terjangkau oleh masyarakat menengah kebawah dimana 86% responden dapat

melakukan pembiayaan hemodialisa tersebut dengan jamkesmas. Mayoritas

responden juga senang dengan kebersihan dan kerapian seragam perawat serta

ruangan yang ada. Hal ini apabila dihubungkan karakteristik pendidikan yang

dimiliki responden dimana mayoritas dari responden (40,0%) memiliki SMP

sebagai tingkat pendidikan terakhir mereka sehingga mereka akan lebih

(44)

Aspek pelayanan keperawatan yang terendah adalah aspek assurance

dengan nilai rata-rata 19,68. Hal ini dapat disebabkan oleh stress hd yang tinggi

bagi pasien. Pasien sering merasa tidak berdaya atas keadaannya dan hal ini dapat

menimbulkan kecemasan dan kegelisahan yang perlu diperhatikan oleh perawat.

Stres Hd juga dapat dialami oleh perawat dimana pelayanan keperawatan

diharapkan tetap semaximal mungkin dengan banyaknya jumlah pasien yang

harus dilayani disaat bersamaan sehingga terkesan mengabaikan pasien.Tingkat

pendidikan pasien juga dapat mempengaruhi penilaiannya dimana sering perawat

bertindak semata-mata demi kebaikan pasien dimana pasien sering tidak

mengetahuinya sehingga tidak jarang pasien mengeluhkannya

2. Saran

2.1Untuk Pendidikan Keperawatan

Peneliti menganggap bahwa perlu bagi calon perawat yang masih duduk di

bangku perkuliahan agar lebih memahami tentang tehnik manajemen mutu untuk

dapat meningkatkan kiat maupun aspek pencapaian tingkat kepuasan pasien.

2.2Penelitian Keperawatan Selanjutnya

Ada banyak aspek yang mempengaruhi kepuasan pasien, pada penelitian

ini hanya meneliti limaaspek dan bagi penelitian selanjutnya di harapkan dapat

melakukan penelitian kepuasan pasien dari kelimabelas aspek yang seperti yang di

kemukakan oleh Gafar (1999).

Untuk lebih mengetahui tingkat kepuasan pasien pada pasien secara

(45)

yang dianggap memungkinkan yang memiliki responden yang lebih banyak

melakukan pembiayaan hd dengan biaya sendiri.

2.3Rumah Sakit

Berdasarkan permasalahan diatas beberapa saran yang dapat diberikanoleh

peneliti adalah sebagai berikut:

1. Pihak rumah sakit dapat mengukur tingkat kepuasan pasien secara rutin

dan berkala sehingga dapat lebih mengetahui tingkat kepuasan pasien .

Dengan mengetahui tingkat kepuasan pasien secara langsung diharapkan

dapat dilakukan pengkajian ulang terhadap masalah-masalah yang ditemui

yang dapat mengurangi kepuasan pasien dimana kemudian dapat diambil

tindakan untuk mengkoreksinya sehingga tingkat kepuasan dapat

dipertahankan dan lebih ditingkatkan untuk masa yang akan datang.

2. Setelah diketahui melalui pengukuran tingkat kepuasan tersebut,

selanjutnya diharapkan agar pihak rumah sakit mau mendukung dan

memotivasi para perawat untuk menanyakan perkembangan pasien,

menyempatkan waktu kepada pasien untuk mendiskusikan kesulitan yang

dialami, menanyakan masalah kesehatan yang pernah dialami pasien

sebelumnya, memberikan pendidikan kesehatan, menjelaskan dengan baik

ketika pasien menanyakan masalah kasehatan yang dialami.Hal-hal

tersebut dapat mengurangi stress hd pasien.

3. Untuk mengurangi stress hd perawat pihak rumah sakit juga dapat

(46)

jarang perbandingan jumlah perawat dengan pasien adalah 1banding

5,bahkan 1 banding 6 apabila salah satu anggota perawat berhalangan

hadir.Hal ini dapat meningkatkan beban kerja .

4. Pihak RS hendaknya mendukung perawat mengikuti seminar keperawatan

tentang kiat peningkatan mutu pelayanan keperawatan, dan seminar

kepribadian untuk meningkatkan kemampuan perawat dalam memberikan

pelayanan keperawatan yang berkualitas, demikian halnya dengan

pembuatan prosedur pelayanan yang memuaskan setelah disepakati

bersama merupakan hal yang penting.

5. Untuk pihak ruangan agar membuat peraturan tegas mengenai makanan

yang dibawa oleh keluarga dimana tidak seluruhnya makanan tersebut

berguna bagi pasien hd dan terkadang berbahaya bagi keadaan si pasien itu

sendiri.Begitupun sisa dan pembungkus makanan dapat mengurangi

kerapian dan kebersihan ruangan itu sendiri dimana pasien hd dapat

menjadi lebih rentan dikarenakan kondisi mereka tidaklah sama dengan

pasien lain yang dirawat.

Salah satu pelayanan yang paling menyentuh kepuasan pasien dan

meningkatkan citra rumah sakit adalah tenaga keperawatan, dimana perawat

merupakan sosok yang paling lama berada di sisi pasien selama menjalani

perawatan.Oleh karena itu evaluasi yang rutin dan berkesinambungan merupakan

hal yang penting untuk mengetahui tingkat pelayanan keperawatan dan tingkat

kepuasan pasien atas pelayanan keperawatan yang diberikan yang akhirnya

(47)

Daftar Pustaka

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi

VI. Jakarta : Rineka Cipta.

Arwani dan Supriatno, H. (2005). Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta:

EGC

Azwar, Azrul. (1994). Manjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Brunner & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi VIII. Jakarta: EGC.

Frans (2008). Sekapur sirih Rumah Sakit Haji Adam Malik Medan.

Gafar, L.O.J. (1999). Pengantar Keperawatan Propesional. Jakata: EGC

Hartati, S. (2007). Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Perawat.

Hidayat, A. A. (2004). Konsep Dasar Keperawatan. Edisi III. Jakarta: Salemba Medika.

Muliono. (2005).Hubungan Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan

Rumah Sakit.

Muninjaya, Gde, A. A. (2002). Manajemen Kesehatan. Edisi II. Jakarta: EGC.

Noer, M. (2008). Kepuasan Total Pelanggan.

Dibuka 03 Juli 2009.

Notoadmojo, S. (2003). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta :

(48)

Nursalam. (2003). Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. (2002). Manajemen Keperawatan (Aplikasi dalam Praktik

Keperawatan Profesional). Jakarta: Salemba Medika.

Polit, D.F & Hungler, B.P. (1995). Nursing Research : Principles and Methods.

(5th edition) Philophine. Philadelpia : Lipincott Company.

Pohan, I.P.(2004). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: EGC.

Purwanto, S. (2007). Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Rumah Sakit.

28 Agustus 2009.

Rismahani dan Dewi. (2008). Hubungan Promosi dengan Tingkat Kepuasan

Pelanggan. .

28 Agustus 2009.

Ryan. (2009). Tingkat Kepuasan Pasien rawat Jalan Terhadap Pelayanan

Perawat.

Dibuka pada 14 Juli 2009.

Saldy, Y. (2008). Gambaran Keperawatan Masakini.

2009.

Setiadi. (2007). Konsep Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 1. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Supranto , J.(2001). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan

Pangsa Pasar. Jakarta : PT. Rhineka Cipta

Swanburg, R.C. (1999). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC

Swayana, L.D. (2008). Tingginya Minat Berobat Keluar Negeri

(49)

Tubbs,Stewart L. (1996).Human communication I and II. Terj. Deddy Mulyana. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya .

Wahyuni, A.S. buku Ajar Statistik; Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: EGC

Wijono. (1999). Manajemen Mutu Kesehatan. Surabaya: Airlangga Press.

Wiki, S.R. (2008). Kepuasan Kerja Perawat Terhadap Kualitas Asuhan

Keperawatan.

Agustus 2009.

(50)

Lampiran 1 No.Responden:………….

Tingkat Kepuasan Pasien Gagal Ginjal Yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat

Haji Adam Malik Medan

Saya yang berketerangan di bawah ini :

Nama : Ibas Toto Pandia

Nim : 081121066

Fakultas : S1 Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Melalui surat ini meminta kesediaan bapak/ibu/saudara untuk menjadi responden

penelitian yang sedang saya lakukan yang bermanfaat untuk mengetahui tingkat

kepuasan pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa dalam pelayanan

keperawatan di unit hemodialisa rumah sakit umum pusat haji adam malik medan.

Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Adapun kerahasiaan identitas

diri anda akan dijamin oleh peneliti dan tidak akan dipublikasikan.

Tanda tangan anda pada lembar persetujuan ini adalah bukti kesediaan anda

menjadi responden.

Atas partisipasi anda dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih.

Medan, Mei 2010

Peneliti Responden,

(51)

No

Kegiatan

Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mengajukan judul

penelitian

2. Mereview topik/ judul penelitian

3. Menetapkan judul penelitian

4. Menyiapkan proposal

5. Mengumpulkan data 6. Pengolahan data 7. Sidang hasil

penelitian 8. Mengumpulkan

(52)

Taksasi Dana

1. Bahan peralatan

a. Kertas HVS = Rp. 50.000,-

b. Flash disk = Rp. 50.000,-

c. Rental = Rp. 100.000,-

d. Fotokopi bahan = Rp. 50.000,-

2. Biaya trasportasi = Rp. 50.000,-

3. Biaya Sidang Proposal dan Skripsi = Rp. 200.000,-

4. Biaya tak terduga = Rp.400.000,-

(53)

Lampiran 2

Instrumen Penelitian

Tingkat Kepuasan Pasien yang Menjalani Hemodialisa Dalam Pelayanan Keperawatan di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam

Malik Medan

Petunjuk I Pengisian :

(a) Saudara/i diharapkan bersedia menjawab semua pertanyaan yang diajukan

dengan jawaban yang jujur dan sesuai dengan apa yang anda rasakan.

Jawaban anda dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan keperawatan

yang ada di masa yang akan datang.

(b) Identitas diri anda akan dijamin kerahasiaannya dan tidak untuk

dipublikasikan

(c) Jika anda kurang jelas silahkan bertanya kepada saya.

I. Data Demografi

1. No responden : …..

2. Jenis Kelamin : ...

3. Usia : …..

4. Pendidikan terakhir : …..

5. Jumlah Hemodialisa : ...

6. Agama : (….) Islam

(54)

(….) Katolik

(….) Hindu

(….) Budha

7. Suku bangsa : (....) Aceh

(....) Batak/Karo

(....) Chineese/Hokkian

(….) Jawa

(….) Melayu

(....) Minang

(....) Nias

(....) Lainnya

8. Pekerjaan : (....) Pns

(....) Wiraswasta

(….) Bertani

(….) Nelayan

9. Penghasilan

Per bulan : (....) < Rp.1000.000

(....) Rp. 1000.000- Rp.2.000.000

(….) > Rp.2000.000

(55)

(….) Jamkesmas

(….) Askes

(56)

Lampiran 3 No.Responden:………….

Kuesioner penelitian

Berikut ini adalah hal-hal yang dirasakan pasien terhadap pelayanan

keperawatan setelah menjalani hemodialisa di unit hemodialisa Rumah Sakit

Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Gunakan tAnda checklist ( ) pada kolom yang disediakan jika jawaban Anda:

TP = Tidak Puas

KP = Kurang Puas

CP = Cukup Puas

P = Puas

No Bagaimana Kepuasan Anda Kepada Perawat Terkait :

1. Penerimaan perawat saat Anda masuk

ruang rawatan.

2. Penjelasan fasilitas ruangan yang dapat

Anda gunakan.

3. Kebersihan ruangan

4. Kerapian dan kebersihan seragam perawat.

(57)

6. Kesabaran dalam menangani seluruh

pasien yang ada.

7. Menanyakan hal yang Anda rasakan

ketika sesi HD(pusing, mual, keram, dll).

8 Memberitahukan apa yang boleh dan yang

tidak Anda lakukan terkait penyakit anda.

9. Menanyakan kesulitan atau masalah yang

dijumpai ketika Anda berada dirumah.

10. Penjelasan yang baik saat Anda bertanya

tentang masalah yang Anda alami.

11. Bantuan perawat ketika Anda tidak

mampu melakukan sendiri kegiatan seperti

makan, minum, ke kamar mandi, dll.

12. Membantu Anda memutuskan tindakan

yang harus diambil ketika Anda bingung.

13. Membantu Anda mendapatkan informasi

dari dokter tentang penyakit Anda.

14. Memberikan bantuan yang sesuai dengan

harapan Anda.

15. Respon perawat ketika anda memanggil

16. Anda tidak ditensi, diukur suhu, nadi

,pernafasan ataupun di cek ketika istirahat.

17. Jujur dan selalu berbicara apa adanya.

(58)

dan langsung meminta maaf jika janji

tersebut tidak dapat ditepati.

19. Cekatan (bekerja sekali saja sudah selesai),

dan tidak terlalu sakit saat menginfus,

injeksi, membalut luka, dll.

20. Penjelasan manfaat mengikuti perawatan,

dan penjelasan tentang kerugian jika Anda

tidak mengikuti perawatan tersebut.

21 Penjelasan yang diberikan seorang perawat

tidak bertentangan dengan anggota tim

medis lainnya baik dokter maupun perawat

yang lain.

22 Pengevaluasian setiap tindakan yang sudah

diberikan.

23. Penataan atau kebersihan ruangan, kamar

mandi, sprei, sarung bantal, dan penyajian

makanan yang menarik.

24. Kemampuan memahami kondisi, dan

perasan yang Anda alami baik sedih

maupun senang. Semua yang dilakukan

pada anda membuat anda senang dan

nyaman

(59)

perasaan yang Anda alami.

26. Selalu memberikan dukungan/ semangat

untuk kesembuhan Anda.

27 Membantu anda dalam proses

mendapatkan obat atau produk darah

lainnya ketika sesi HD.

28. Memberikan pelayanan yang merata/ tidak

pilih kasih/ tidak membeda-bedakan

pasien.

29. Kemampuan memahami kondisi, dan

perasan yang Anda alami baik sedih

maupun senang

30. Mau memberikan penyuluhan kesehatan

terkait penyakit yang Anda alami.

31. Tetap semangat dan tidak mudah putus asa

meskipun Anda sudah menyerah.

32 Ketulusan hati perawat merawat Anda

dengan keadaan Anda yang berbeda dari

pasien lain

33. Tidak memaksakan kehendak dan

menghargai apapun keputusan Anda.

34. Kemampuannya sebagai orang pertama

(60)

menyelesaikan masalah kesehatan Anda.

35. Tidak mengabaikan anda ketika

(61)

Lampiran 3. Pengolahan SPSS versi 15.0

Ite m-Tota l Sta tistics

112.4400 79.068 -.175 . .860

112.3000 76.745 .098 . .855

112.3800 77.587 -.021 . .859

112.5000 68.418 .792 . .837

112.6200 79.383 -.174 . .864

112.9000 66.296 .787 . .835

112.6000 78.694 -.135 . .860

112.9000 71.929 .599 . .844

112.7200 80.981 -.420 . .864

112.6000 69.306 .717 . .840

112.6200 70.200 .637 . .842

112.7400 70.849 .611 . .843

112.7400 70.849 .611 . .843

112.4400 78.864 -.153 . .860

112.5400 69.478 .693 . .840

113.1600 69.076 .551 . .843

112.7600 69.574 .615 . .842

112.7600 69.574 .615 . .842

112.6800 79.324 -.213 . .861

112.6800 79.732 -.261 . .862

112.8800 71.251 .657 . .843

112.9000 66.704 .755 . .836

112.7200 81.104 -.435 . .864

112.8000 81.878 -.430 . .867

112.5800 69.636 .573 . .843

112.5000 77.888 -.043 . .858

112.5000 77.888 -.043 . .858

113.0200 73.000 .625 . .845

112.9200 72.279 .578 . .845

112.9400 72.751 .543 . .846

112.5400 69.274 .713 . .840

112.5400 69.478 .693 . .840

112.7000 70.214 .657 . .842

112.6000 79.429 -.217 . .861

112.7800 70.502 .665 . .842

(62)

Ca se P rocessing Sum ma ry

(63)

Kepuasan dimensi Responsiveness

Ke pua san dim ensi Assura nce

4 8.0 8.0 8.0

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

Ke pua san dim ensi Em paty

5 10.0 10.0 10.0

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

Statistics

50 50 50 50 50 50

0 0 0 0 0 0

(64)

Daftar Riwayat Hidup

Nama: : Ibas Toto Pandia

Tempat/ tanggal lahir : Medan 6 Maret 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Protestant

Alamat : Jl. Melinjo 2 No. 13 Johor Permai Medan Johor

Riwayat pendidikan :

1. 1991-1997 : SD St.Antonius Medan

2. 1997-1999 : SMP Putri Cahaya Medan

3. 2000-2002 : SMA Swata St.Thomas 1 Medan

4. 2004-2007 : Akper St.Elisabeth Medan

Gambar

Tabel 1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik  (N=50)
Tabel  2.  Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Kepuasan Pasien Dalam
Tabel 3.  Distribusi Nilai Rata-rata Aspek Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan

Referensi

Dokumen terkait

KARAKTERISTIK PENDERITA RINOSINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN

KARAKTERISTIK PENDERITA RINOSINUSITIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PADA TAHUN

Hubungan Karakteristik Pasien dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan..

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat depresi pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Penelitian ini bertujuan untuk melihat status fungsi motorik pasien pasca stroke di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.. Desain penelitian yang digunakan

Gambaran Tekanan Darah Pasien Saat Menjalani Hemodialisis di RSUP Haji Adam Malik

STATUS HEMODINAMIK PADA PASIEN PASCA BEDAH RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM

Judul Tesis : PENGARUH KECEMASAN DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP KEPATUHAN PASIEN MENJALANKAN TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H.. ADAM MALIK MEDAN