• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SKRIPSI PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA

DI DESA KARANGAN

Tulisan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas XI Semester II

Oleh :

Anggun Palipur

XI MIA 1/06

SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 1 SUKOHARJO

(2)

PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA

DI DESA KARANGAN

Tulisan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia Kelas XI Semester II

Oleh :

Anggun Palipur

XI MIA 1/06

SEKOLAH MENENGAH ATAS

NEGERI 1 SUKOHARJO

2015

(3)

PENGESAHAN

Penelitian ini disetujui dan disahkan untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas XI Semester II,

Hari :

Tanggal :

Mengesahkan,

Kepala SMA Negeri 1 Sukoharjo

Drs. Darno

NIP : 19621103 198703 1 010

Guru Bahasa Indonesia

Joko Haryanto, S.Pd. NIP : 19860313 200903 1 001

(4)

ABSTRAK

Anggun Palipur.2015.Peran Ganda Ibu Rumah Tangga Di Desa Karangan.Tulisan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Bahasa IndonesiaKelas XI Semester

II.KIR.Sukoharjo.SMA Negeri 1 sukoharjo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran ganda ibu rumah tangga dan mengetahui faktor yang mempengaruhi peran ganda ibu rumah tangga

sertamengetahui dampak peran ibu rumah tangga di Desa Karangan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif digambarkan lewat tabulasi data. Dan

menggunakan teknik pengumpulan data secara observasi dan wawancara semua responden yang terpilihSubyek penelitian laporan ini adalah semua ibu rumah tangga di Desa Karangan,Begajah,Sukoharjo.Untuk keperluan penelitian ini tidak semua subyek penelitian yang diwawancarai tetapi dari ibu rumah tangga yang bekerja tersebut diambil beberapa diantaranya menjadi informan melalui teknik cuplikan dari poulasi.Sumber data penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Desa Karangan,Begajah,Sukoharjo.Sumber data lain adalah dokumen kepala keluarga di Desa Karangan,Begajah,Sukoharjo.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara terbuka dan tertutup. Alat yang digunakan adalah pedoman

wawancara.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ,ternyata ibu rumah tangga

mempunyai peran ganda yaitu sebagai ibu rumah tangga yang mengururusi rumah tangga sekaligus sebagai ibu rumah tangga yang bekerja memenuhi kebutuhan keluarga.Akhirnya peneliti mengharapkan agar hasil penelitian dapat bermanfaat dan dapat diambil contoh bagi keluarga yang lain dalam mensejahterakan

keluarga.

(5)

Kata Kunci : Peran Ganda Wanita, Kebutuhan Keluarga, Kesejahteraan Keluarga.

PERSEMBAHAN

Penelitian ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayah dan ibu tercinta.(Sunarto dan sunarsi)

2. Kakak dan adik tercinta.(Ardy Mei Narto,Arwien Janarto,dan Arya Mido Sunarto)

3. Sahabatku Retno Marlia Ningsih.

4. Teman-Teman Kelas X,XI,dan XII (Timothy Jordan, Dodi

Qurniawan,Dianti Puspaningrum,Alfia Andhika Putri,Intan Indah Sari,Indah Bela Negara,Nofi Risa Ariyani,Desssy Kristanti,Didik Prasetyo,Amin Yuda Hutomo,Brilliant Bagaskara Tension dan Physco). 5. Almamaterku.

MOTTO

(6)

“Tidak ada yang bisa mengubah takdir kecuali diri kita sendiri”

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telahmelimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Bahasa Indonesia yang berjudul ”Peran Ganda Ibu Rumah Tangga Di Desa Karangan” tanpa ada halangan apapun .

Karya Tulis penelitian ini berusaha mengungkap peran ganda seorang ibu rumah tangga di desa.Era emansipasi wanita di Indonesia memang semakin berkembang,akan tetapi kegitan pemerintahan dan perekonomian masih

(7)

didominasi oleh laki-laki.Karena fakta tersebut banyak ditemukan ibu rumah tangga yang menganggur, hal ini sangat jauh tertinggal dibanding dengan perempuan di negara maju yang masih tetap bekerja meskipun sudah menjadi ibu rumah tangga. Padahal jika potensi perempuan di Indonesia ditingkatkan maka laju pemerintahan maupun perekonomian bisa berkembang pesat melampui negara-negara maju di dunia.

Ucapan terima kasih patut penulis sampaikan kepada sejumlah orang yang berperan terhadap penulis selama penyelesaian karya penelitian ini. Ucapan terima kasih ini penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Drs.Darno selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukoharjo yang telah memberi kesempatan penulis untuk mengembangkan ide karya ini.

2. Drs.Sumadi selaku Wali Kelas XI MIA 1

3. Bapak Joko Haryanto S,P.d selaku guru Bahasa Indonesia Kelas XI dan pembimbing dalam penulisan Tugas Penelitian Bahasa Indonesia.

4. Bapak Ibu Guru yang senantiasa membimbing penulis dalam penyelesaian karya ini.

5. Berbagai pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu. Penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam karya ini.Penulis juga mengharapkan kritik dan saran agar karya ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Mohon maaf apabila karya ilmiah ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan laporan ini, maka kritik dan saran yang bersifat membangun, Penulis harapkan demi kesempurnaan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan Penulis pada khususnya. Cukup sekian kata pengantar dari saya dan terima kasih.

Sukoharjo, Maret 2015 Peneliti

(8)
(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN ABSTRAK... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN MOTTO... v

HALAMAN KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... viii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL... x

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C.Tujuan Penelitian... 2

D.Manfaat Penelitian... 3

BAB II. LANDASAN TEORI A.Kajian Teori... 4

B.Kerangka Berfikir... 6

BAB III. METODE PENELITIAN A.Setting Penelitian... 8

B.Bentuk Penelitian... 9

C.Poulasi Kerja dan Sampel... 10

D. Teknik Pengumpulan Data... 10

E. Validitas Data... 11

F. Analisis Data... 12

G. Prosedur Penelitian... 13

BAB IV. HASIL PENELITIAN A.Deskripsi Data... 15

B.Pembahasan... 18

BAB V. PENUTUP A.Kesimpulan... 28

B.Saran... 29

DAFTAR PUSTAKA... 30

(10)

DAFTARGAMBAR

Gambar 1. Kerangka berfikir... 7

Gambar 2. Skema analisis interaktif ... 13

Gambar 3. Desa Karangan... 15

Gambar 4. Kegiatan Ibu rumah tangga yang bekerja... 20

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Setting Penelitian... 8 Tabel 2 Data Pengamatan Ibu Rumah Tangga di Desa Karangan... 19

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi... 31

Lampiran 2. Pelaksanaan Wawancara... 32

Lampiran 3. Pedoman Wawancara... 33

Lampiran 4. Hasil Wawancara... 35

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kemajuan zaman sering diikuti dengan berkembangnya informasi dan tingkat kemampuan intelektual manusia.Bersama dengan itu peran perempuan dalam kehidupan pun terus berubah untuk menjawab tantangan zaman ,tak terkecuali mengenai peran ibu rumah tangga dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.Biasanya tulang punggung kehidupan keluarga adalah pria atau suami.Tapi kini para ibu rumah tangga banyak berperan aktif dalam mendukung ekonomi keluarga.

Di Indonesia gerakan untuk memperjuangkan kedudukan dan peranan perempuan telah cukup lama dilakukan .Kartini adalah salah satu tokoh yang telah merintis pembebasan kaum perempuan dari kegelapan melalui pendidikan.Salah satu perbadaan perempuan masa kini dan zaman kartini atau zaman dahulu ialah perempuan masa kini bersdia,boleh,bahkan diarahkan untuk dapat mengisi dua peranan,satu di dalam rumah tangga sebagai ibu dan istri,dan yang lain peranan di luar rumah,sementara perempuan zaman dahulu dikekang hanya untuk mengurus rumah tangga saja.

(14)

Para ibu dari keluarga yang berpenghasilan rendah,umumnya melakukan peran ganda karena tuntutan kebutuhan hidup.Meskipun suami berkewajiban sebagai pencari nafkah yang utama dalam keluarga,hal ini tidak menutup kemungkinan bagi istri untuk bekerja sebagai penambah penghasilan.Akan tetapi mereka harus pandai mengatur waktu sehingaa semua peran yang disandangnya dapat dilaksanakan dengan seimbang.Kendati demikian pasti ada kendala yang akan dialami dala melaksanakan peran gandanya tersebut,salah satu masalahnya adalah pembinaan keluarga akan terbengkalai dan terabaikan.Karena itu,meskipun

(15)

14

ibu rumah tangga diperbolehkan untuk bekerja,dia tidak boleh menelantarkan pengasuhan anak.

Desa karangan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sukoharjo,Kabupaten Sukoharjo.Desa Karangan merupakan wilayah yang sangat subur,desa ini dikelilingi oleh wilayah persawahan dan diapit oleh dua sungai terusan Sungai Bengawan Solo.Mayoritas pekerjaan penduduk adalah sebagai petani,selain sebagai petani ada juga yang bekerja sebagai

penambang pasir,PNS,pedagang, pedagang sayur,penjual

jamu,pedagang,penjahit, wirausaha,dan sebagainya.Desa Karangan merupakan desa yang penduduk perempuannya turut serta dalam membantu perekonomian keluarga.Mereka disamping menjadi istri tetapi juga bekerja sebagai petani,pedagang sayur,penjual jamu,pedagang,penjahit,PNS,dan wirausaha.Karna tingkat pendidikan yang rendah dan juga tidak mempunyai ketrampilan menjadikan beberapa ibu rumah tangga bekerja sebagai buruh serabutan.

Kegiatan para ibu rumah tangga yang ikut turut serta dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga dan juga mengurus rumah tangga,sehingga dikatakan bahwa ibu rumah tangga mempunyai peran ganda di dalam keluarga menarik untuk dikaji dan dideskripsikan.Oleh karena itu,maka penulis mengadakan penelitian mengenai “Peran Ganda Ibu Rumah Tangga di Desa Karangan”.

B.

RUMUSAN MASALAH

1.

Bagaimana peran ganda perempuan?

2. Bagaimana faktor peran ganda ibu rumah tangga di Desa Karangan? 3. Bagaimana dampak peran ganda perempuan di Desa Karangan?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui peran ganda ibu rumah tangga di Desa Karangan.

2. Mengetahui faktor peran ganda ibu rumah tangga di Desa Karangan. 3. Mengetahui dampak peran ganda perempuan di Desa Karangan.

D. MANFAAT PENELITIAN

1.

Manfaat teoristis

a.

Sebagai pembanding antara teori yang didapat dengan fakta di lapangan
(16)

15

c.

Manfaat Praktis

a. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam mengaplikasikanpengetahuan teoritik terhadap masalah praktis ,selain itu dapat digunakan sebagai motivasi dan inspirasi dalam meraih cita-cita

b. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan petunjuk umum tentang peran ibu rumah tangga dalam pemenuhan perekonomian

keluarga.

c. Lembaga-lembaga yang terkait.

(17)

BAB II

LANDASAN TEORI

A.KAJIAN TEORI

1.Peran Perempuan

Adapun pengertian peran menurut Suratman (2000:15) adalah fungsi atau tingkah laku yang diharapkan ada pada individu seksual sebagai status aktifitas yang mencakup peran domestic maupun peran public.Berdasarkan pengertian peran yang ada dapat disimpulkan bahwa peran perempuan merupakan kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan atau dianggap menjadi tanggung jawab perempuan. Pada umumnya perempuan berada pada posisi subordinat dan marginal, dimana hal ini tidak berbeda jauh dengan kontruksi budaya yang terdapat dimasyarakat, peran perempuan dalam masyarakat jawa wanita sebagai konco wingking, yaitu kegiatan istri adalah seputar dapur (memasak),sumur (mencuci),dan kasur (melayani kebutuhan biologis suami).Jika dilihat dari peran wanita dalam rumah tangga, maka dapat digolongkan:

1. Peran Tradisional

Dalam peran ini wanita harus mengerjakan semua pekerjaan rumah,darimembersihkan rumah,memasak,mencuci,mengasuh anak serta segala hal yang berkaitan dengan rumah tangga.

2. Peran Transisi

Peran wanita yang juga berperan atau terbiasa bekerja untuk mencari nafkah. Partisipasi tenaga kerja wanita atu ibu disebabkan karena beberapa factor,misalnya bidang pertanian,sedangkan di bidang industry,masalah ekonomi yang mendorong lebih banyak wanita untuk mencari nafkah.

3.Peran kontemporer

Adalah peran dimana seorang wanita hanya memiliki peran di luar rumah tangga atau sebagai wanita karier.

(18)

17

2.Peran Ganda Perempuan Di Era Pembangunan

Pengertian peran ganda perempuan di era pembangunan adalah partisipasi perempuan yang mencakup sector domestic maupun sector public, dimana hal ini sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan pembangunan.

Pada umumnya perempuan yang memiliki taraf pendidikan yang tinggi merupakan sumber daya bagi pembangunan, sehingga bila tidak dimanfaatkan merupakan suatu penghamburan dana. Karena mahalnya biaya pendidikan menurut Soedarsono dan Murniatmo (1986:58)

Pergeseran dalam peran (pembagian kerja) antara laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan rumah tangga, terjadi ketika seorang ibu mempunyai peran yang sangat penting di dalam masyarakat dan Negara.Di mana peran perempuan tidak hanya untuk dipimpin tetapi juga untuk memimpin.Hal itu harus diperjuangkan untuk mendapatkan pengakuan yang positif dan pasti.

3. Ibu Bekerja

1.Peranan Wanita dalam Keluarga

Sebagai ibu, wanita dituntut pada tugas-tuga domestiknya yang tidak dapat dihindari, namun sebagai wanita, harus dapat melaksanakan tugas pelaksana emansipasi wanita.Sebagai wanita harus melaksanakan beberapa peran untuk dapat mengikuti perkembangan dan tuntutan kemajuan. Peranan wanita tersebut dikenal dengan Panca Dharma wanita, yaitu:

a. Wanita sebagai istri

Berperan tidak hanya sebagai ibu, akan tetapi harus tetap bersikap sebagai kekasih suami dan setia kepada suamidan harus terampil sebagai pendamping suami agar dapat menjadi motivasi kegiatan suami.

b. Wanita sebagai ibu rumah tangga

(19)

18

rumah tangga, mengatur segala sesuatu dalam rumah tangga untuk meningkatkan mutu hidup..

c. Wanita sebagai pendidik

Ibu adalah pendidik utama dalam keluarga bagi putra-putrinya.Menanamkan rasa hormat, cinta kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada orangtua, masyarakat dan bangsa yang kelak tumbuh menjadi warga negara yang tangguh.

d.Wanita sebagai pembawa keturunan

Sesuai fungsi fitrahnya, wanita adalah sebagai penerus keturunan yang diharapkan dapat melahirkan anak-anak yang sehat jasmani dan rokhaninya, cerdas pikirannya dan yang memiliki tanggung jawab, luhur budi dan terpuji perilakunya.

e. Wanita sebagai anggota masyarakat

Pada masa pembangunan ini, peranan wanita diusahakan untuk meningkatkan pengetahuan atau ketrampilan sesuai dengan kebutuhannya. Organisasi kemasyarakatan wanita perlu difungsikan sebagai wadah bersama dalam usaha mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan dalam membina dan membentuk pribadi serta watak seseorang dalam rangka pembangunan manusia indonesia seutuhnya (Soedjendro 1994:1).

(http://mbaawoeland.blogspot.com) B.KERANGKA BERPIKIR

Fenomena yang terjadi di lapangan adalah peran ganda ibu rumah tangga di Desa Karangan,Kecamatan Sukoharjo. Ibu rumah tangga dihadapkan pada dua posisi sentral yaitu pada sector domestic yang berhubungan dengan pengasuhan anak dan merawat rumah dan di sector public yang berhubungan dengan pekerjaan diluar rumah seperti menjadi pedagang, penjual jamu,PNS, dan petani.

(20)

19

rumah tangga, sehingga ibu rumah tangga harus pandai mengatur kedua perannya tersebut agar keduanya berjalan secara seimbang.

Penulis dalam hal ini ingin mengetahui bagaimana peran ganda yang dijalankan ibu rumah tangga dan juga mengetahui tentang faktor-faktor apa saja yang menyebabkan ibu rumah tangga bekerja serta mengetahui dampak positif maupun negatif dari peran ganda yang dimiliki ibu rumah tangga ibu rumah tangga.Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh penulis terjun langsung ke lapangan dengan melakukan observasi,wawancara dan teknik purposive sampeling serta dengan studi pustaka melalui dokumen arsip Rt data masyarakat Desa Karangan.

Hasil yang diperoleh dilapangan menunjukkan bahwa fenomena tersebut benar-benar terjadi di Desa Karangan.Kegiatan ibu rumah tangga yang ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan keluarga sekaligus mengurus rumah tangga,sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian dari ibu rumah tangga di Desa Karangan sangat menarik untuk dikaji dan diteliti terlebih dalam penelitian ini kita dapat mengetahui pergerseran peran ibu rumah tangga di masa dulu dan di era modern.

GAMBAR 1 SKEMA KERANGKA BERFIKIR

IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAN

PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAN

(21)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Desa Karangan,dilaksanakan hampir 3 bulan yaitu pada Bulan Januari-Maret 2015.Rincian kegiatan penelitian selama pelaksanaan penelitian disajikan dalam tabel berikut ini :

WAKTU

KEGIATAN JANUARI FEBRUARI MARET

I II III IV I II III IV I II III IV

Perencanaan Penelitian X

PenentuanJudulPenelitia

n X

Penentuan Rumusan

Masalah X

Penetapan Tujuan

Penelitian X

Penetapan Sampel Dan

Populasi Penelitian X

Penentuan Metode

Penelitian X

Pelakasanaan Observasi X

Pelaksanaan Wawancara X

Pelaksanaan dokumentasi X

(22)

21

Analisis Data X

Penyusunan Laporan Penelitian

X

Tabel 1Setting Penelitian

B. BENTUK PENELITIAN

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Deskriptif kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk membedah suatu fenomena di lapangan.Penelitian deskriptif kualitatif adalah metode yang menggambarkan dan menjabarkan temuan di lapangan.Metode deskriftif kualitatif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa.Penelitian degan metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, membuat perbandingan atau evaluasi, dan menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki obyek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak. Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam dan grup fokus.Teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah interview (wawancara), quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), schedules (daftar pertanyaan), dan observasi (pengamatan, participant observer technique), penyelidikan sejarah hidup (life historical investigation), dan analisis konten (content analysis).

C. POPULASI DAN SAMPEL

(23)

22

yang ada ke dalam ramuan konteks yang unik. Oleh karena itu dalam memilih dan menentukan informan, peneliti mengacu pada teknik “purposive sampling”, di mana peneliti memilih informan yang dianggap tahu (key informant) dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam.Informan dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang bekerja di Desa Karangan,Kecamatan sukoharjo.Untuk keperluan penelitian ini tidak semua subyek penelitian yang diwawancarai tetapi dari ibu rumah tangga yang bekerja tersebutdiambil beberapadiantaranya menjadi informan melalui teknik cuplikan dari populasi.SampeldariPenelitianiniadalah :

1. Sunarsi (Pedagang)

2. Darmi, S.Pd. AUD ( Guru ) 3. AsriSetyaRini ( PenjualJamu )

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini ada beberapa metode yang penulis lakukan,yaitu sebagai berikut :

a.

Wawancara mendalam (indepth interview)

Merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab lisan secara langsung dan mendalam dengan sasaran/ obyek penelitian untuk mendapatkan data-data dan keterangan yang berkaitan dengan topik penelitian. Pertanyaan yang diajukan kepada obyek penelitian dipandu dengan interview guide dan pertanyaan tersebut bisa berkembang sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan kedalaman data yang ingin diperoleh.

b. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengamati terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di lokasi penelitian. Melalui teknik ini diharapkan akan mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan menyeluruh mengenai obyek yang diamati. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pemberdayaan siswa dan guru di kelas dalam kegiatan pembelajaran.

(24)

23

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menelaah dokumen, arsip, maupun referensi yang mempunyai relevansi dengan tema penelitian, seperti arsip kepala keluarga Desa Karangan.

E. VALIDITAS DATA

Dalam penelitian ini validitas atau keabsahan data diperiksa dengan metode triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan data atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2004:178).Triangulatian menurut Patton (dalam Moleong, 2004:178–179) dibagi menjadi 4 (empat), yaitu :triangulasi sumber,triangulasi metode,triangulasi peneliti,dan triangulasi teori.

Dalam penelitian ini variasi teknik yang digunakan adalah triangulasi model sumber. Hal ini dilakukan karena pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi yang dilakukan terhadap guru dan siswa. Langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berlainan.

(25)

24

teks atau naskah/transkrip film, novel dan sejenisnya, triangulasi tidak perlu dilakukan.Namun demikian, triangulasi aspek lainnya tetap dilakukan.

F. ANALISIS DATA

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model interaktif (Interactive Model of Analysis). Menurut Miles dan Huberman (1992:16) dalam model ini tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan, dilakukan dengan bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data (data collecting) sebagai suatu siklus. Ketiga kegiatan dalam analisis model interaktif dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Reduksi data (data reduction)

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan data “kasar” yang muncul dalam catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini berlangsung terus menerus selama penelitian. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data. 2) Penyajian data (data display)

Diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan penyajian data, peneliti akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan berdasarkan pemahaman tentang penyajian data.

3) Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

Kesimpulan yang diambil akan ditangani secara longgar dan tetap terbuka sehingga kesimpulan yang semula belum jelas, kemudian akan meningkat menjadi lebih rinci dan mengakar dengan kokoh. Kesimpulan ini juga diverifikasi selama penelitian berlangsung dengan maksud-maksud menguji kebenaran, kekokohan dan kecocokannya yang merupakan validitasnya.

(26)

25

Gambar2 SkemaAnalisis Model Interaktif

G. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian Dalam melakukan penelitian penulis melakukan berbagai macam prosedur,sebagai berikut :

1.

Merencanakan penelitian

Penelitian sosial bukanlah penelitian yang mudah,dan bukanlah penelitian yang sulit.Pelitian ini memerlukan perncanaan dan persiapan yang matang.Dalam hal ini penulis menentukan fenomena yang terjadi.

2. Menentukan Judul Penelitian

Setelah peneliti menemukan fenomena yang akan diteliti.Peneliti menentukan judul penelitian yang sesuai dengan masalah yang akan dieteliti dan menarik minat baca.

3. Menentukan Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan hal-hal apa saja yang akan diteliti dari fenomena yang terjadi.

4. Menentukan Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini,peneliti juga menentukan tujuan penelitian.Yaitu hal-hal apa saja yang ingin diketahui dari fenomena yang terjadi di lapangan. 5. Menetapkan Populasi dan Sampel Penelitian

Peneliti tidak mungkin dapat meneliti seluruh populasi yang ada.Maka dari itu,peneliti harus menentukan beberapa orang yang nantinya dapat dijadikan sampel dan dapat mewakili seluruh populasi.

6. Menentukan Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis interaktif.

(27)

26

Dalam melakukan observasi peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati fenomena yang terjadi.

8. Melaksanakan Wawancara

Wawancara dilakukan secara tertulis melalui angket yang berisi pertanyan-pertanyaan yang telah dipersiapkan.Setelah itu menentukan narasumber dan segera melaksanakan wawancara agar peneliti segera mendapatkan data.

9. Melaksanakan dokumentasi

Peneliti tidak hanya menggunakan teknik observasi dan wawancara saja,akan tetapi juga menggunakan teknik dokumentasi melalui arsip Desa Karangan

10.Menganalisis data

Setelah data dari observasi,wawancara,dan studi pustaka terkumpul.Peneliti menganalisis data secara cermat dan tepat.Proses analisis data membutuhkan ketelitian,kepekaan,dan juga kesabaran.Hasil dari penelitian ditentukan dari proses analisis data ini.

11. Menyusun Laporan Penelitian

(28)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. DESKRIPSI DATA

1.

DESA KARANGAN

Desa karangan merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sukoharjo,Kabupaten Sukoharjo,Jawa Tengah.Secara astronomis desa ini terletak diantara 7° 32' 17 ''- 7° 49' 32'' Lintang Selatan dan 110° 42'06,79” - 110° 57'33,7” Bujur Timur dengan ketinggian 80 m - 125 m diatas permukaan laut.Desa Karangan berbatasan dengan kecamatan Nguter di sebelah selatan dan barat,Kecamatan Bendosari di sebelah timur dan utara.

Gambar3 DesaKarangan

(29)

28

Disana juga terdapat dua aliran Sungai Bengawan Solo yang melewati dua tepi desa di bagian selatan dan utara.Tanah-tanah di Desa Karangan terdiri atas lapisan tanah aluvial sehingga sangat cocok untuk dijadikan atau dimanfaatkan untuk lahan pertanian.Sebagian besar penggarapan lahan diusahakan sebagai lahan pertanian pangan seperti persawahan dan hasil perkebunan sederhana di pekarangan rumah. Sebagian besar hasil dari tanaman-tanaman yang ada di Desa Karangan dari pemilik tanah dijual kepada orang-orang yang mempunyai status yang lebih tinggi dalam masyarakat dan adapula masyarakat yang menjual hasil panennya ke pasar serta ada juga sebagian masyarakat yang mencari nafkah dari dagang alias seorang wiraswasta yang mata pencariannya bukan berdasarkan dari hasil tanaman yang dipanen di kebun ataupun di ladang pesawahan.

Desa Karangan terdiri dari 3 Rt(Rukun tetangga) dan 1 Rw(Rukun warga),dan terdapat 28 kepala keluarga.Tiap-tiap Rt dipimpin oleh ketua Rt yang dipilih melalui musyawarah mufakat dan voting(pengambilan suara terbanyak).Masing-masing Rt memiliki kebijakan yang berbeda-beda tetapi tetap sesuai dengan progam pembangunan kelurahan yang menjadi satu-kesatuan dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Sukoharjo.

2. KONDISI SOSIAL DESA KARANGAN

(30)

29

3. KONDISI EKONOMI DESA KARANGAN

Desa Karangan termasuk desa yang mempunyai ukuran wilayah yang luas dan dihuni oleh masyarakat dengan jumlah yang cukup banyak.Sebagian penduduk adalah pendatang dari kota-kota besar,seperti Jakarta,Bandung,dan Aceh.Dengan jumlah masyarakat yang banyak dalam satu desa tentu saja menyimpan banyak perbedaan dan keragaman penduduk.Begitu juga dengan banyaknya perbedaan dari segi ekonomi masyarakat yang ada di Desa Karangan.

Luasnyawilayahpersawahanmembuathidupmasyarakatdesabeker jasebagaipetanipadisementara pekarangan rumah mereka ditanami

dengan tumbuhan produktif seperi

pisang,mangga,rambutan,asam,jeruk,sirsak,cabai,tomat,terong,dan sebagainya.Disamping juga mereka bekerja sebagai penambang pasir dan batu kali di sungai.Masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP-SMA memilih menjadi pedagang atau wiraswasta dan wirausaha.Sementara yang bergelar sarjana bekerja di kota sebagai PNS dan pegawai kantor. Dari pekerjaan tersebutlah mereka memenuhi kebutuhan hidupnya.

Pada awalnya di desa ini hanya suami sebagai kepala keluarga yang bekerja.Suami harus memenuhi kebutuhan anak dan istrinya,meliputi aspek papan,sandang,dan pangan.Akan tetapi penghasilan suami yang dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat,menyebabkan terjadinya perubahan dimana dalam suatu keluarga,seorang ibu turut dalam membantu perekonomian keluarga dengan bekerja.

(31)

30

telah membawa dampak positif.Kesejahteraan keluarga dari tahun ketahun semakin meningkat,tingkat pendidikan yang berhasil diperoleh anak semakin baik dan keswnjangan sosial di Desa Karangan sudah ditemukan lagi.

B.

PEMBAHASAN

1.

PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAN Sejalan dengan perkembangan zaman,terjadi perubahan peran dalam kegiatan perenomian.Dimana di era modern,ibu rumah tangga ikut serta dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga.Kegiatan tersebut menyebabkan ibu rumah tangga mempunyai peran ganda. Tugas untuk memperoleh penghasilan keluarga secara tradisional terutama dibebankan kepada suami sebagai kepala keluarga, sedangkan peran istri dalam hal ini dianggap sebagai penambah penghasilan keluarga.

Dalam golongan berpernghasilan rendah, istri lebih berperan serta dalam memperoleh penghasilan untuk keluarga.Seringkali kebutuhan rumah tangga yang begitu besar dan mendesak, membuat suami dan istri harus bekerja untuk bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kondisi tersebut membuat sang istri tidak punya pilihan lain kecuali ikut mencari pekerjaan di luar rumah. Ada pula ibu-ibu yang tetap memilih untuk bekerja, karena mempunyai kebutuhan sosial yang tinggi dan tempat kerja mereka sangat mencukupi kebutuhan mereka tersebut. Dalam diri mereka tersimpan suatu kebutuhan akan penerimaan sosial, akan adanya identitas sosial yang diperoleh melalui komunitas kerja. Bergaul dengan rekan-rekan di kantor, menjadi agenda yang lebih menyenangkan dari pada tinggal di rumah.

(32)

31

dengan pekerjaan di luar rumah seperti menjadi PNS,pedagang,penjual jamu dan petani.

Berikut ini adalah data pengamatan ibu rumah tangga yang didapat melalui studi pustaka arsip kepala keluarga Desa Karangan.

DATA PENGAMATAN IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAN

N

o

Kegiatan

∑Pendidikan

Terakhir

Jumlah

Presentase

1. Tidak Bekerja SD 17 60,17 %

2. PNS Sarjana 3 10,17 %

3. Pedagang SMP-SMA 4 14,29%

4. Penjual Jamu SMA 2 7,14%

5. Penjahit SMK 1 3,57%

6. Petani Tidak Tamat SD 1 3,57%

Jumlah

28

Tabel2 Data PengamatanIbuRumahTangga di DesaKarangan

(33)
[image:33.595.198.486.103.324.2]

32

Gambar 4KegiatanIbuRumahTangga Yang Bekerja

Sunarsi(50) sedang melayani pembeli merupakan salah satu ibu rumah tangga di Desa Karangan yang bekerja.Ia memilih bekerja sebagai pedagang karena hal itu sesuai dengan pendidikan yang ia tempuh yaitu SMEP(Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) yang mempunyai ketrampilan danbidang perdagangan.

Kegiatan ibu rumah tangga di sektor domestik dan publik tentu akan menyita banyak waktu.Mereka harus bekerja sekaligus memenuhi kewajibannya untuk mengurus rumah tangga.Permasalahannya adalah bagaimana cara mengatur waktu antara mengurus rumah tangga dengan bekerja.Darmi(50) mengungkapkan"Cara mengatur waktu,kalau pagi tugas saya mengajar TK,setelah pulang mengurus rumah tangga".Pernyataan tersebut menunjukka bahwa ibu rumah tangga yang bekerja harus pandai mengatur waktu sehingga semua peran yang disandangnya dapat dilaksanakan dengan seimbang.

2. FAKTOR PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAN

1) Kebutuhan Finansial

(34)

33

meningkat,pendapatan suami hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja,sementara biaya untuk keperluan lain belum terpenuhi.Seperti yang diungkapkan oleh Sunarsi(50) bahwa alasan dia bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah.Sehingga dengan bekerja diharapkan kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi.

2) Kebutuhan Sosial-Rasional

Menjadi ibu rumah tangga membuat perempuan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah,sehingga kurang berinteraksi dengan longkungan sekitar.Dengan bekerja diharapkan ibu rumah tangga dapat lebih mengenal longkungan sekitar.Selain itu di dalam keluarga terdapat tindakan rasional yang berorientasi ke masa depan.Hal ini didukung oleh pernyataan narasumber Darmi(50) bahwa tujuan dia bekerja adalah untuk meningkatkan taraf hidup ekonomi dan untuk membiayai anak-anak sekolah supaya anak mempunyai pendidikan yang lebih tinggi dan bisa mengabdi pemerintah".

3) Kebutuhan Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri adalah ketetapan seseorang di dalam menempatkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.Pada dasarnya dalam hal intelegensi,ibu rumah tangga sama halnya dengan suami,merwka jiha mempunyai yang dapat disalurkan melalui bekerja di luar rumah.

4) Tingkat Status Sosial

Melalui bekerja,maka istri akan memperoleh penghasilan tambahanyang akan membantu memenuhi kebutuhan tersier.Pemenuhan tersebut sekaligus dapat meningkatkan status sosial di masyarakat.

5) Tingkat Stratifikasi Sosial

(35)

34

memperoleh pekerjaan yang jauh lebih baik.Seperti yang diungkapkan Sunarsi(50) bahwa salah satu tujuan dia bekerja adalah agar cita-cita anaknya dapat tercapai,yang menurut penulis tentu hal ini dapat terpenuhi jika orang tua berhasil menyekolahkannya ke jenjang pendidikan yang tinggi.

6) Dukungan Keluarga

"Mendukung Semuanya" itulah pernyataan yang diungkapkan oleh Rini(50) ketika ditanya tentang dukungan keluarga terhadap pekerjaannya.Dalam hal ini memang dukungan keluarga sangat mempengaruhi peran ganda ibu rumah tangga.Karena dengan adanya dukungan keluarga,otomatis ibu rumah tangga akan merasa nyaman dengan pekerjaannya tanpa khawatir melupakan kewajibannya mengurus rumah tangga.

7) Kejenuhan Dirumah

Seringkali pekerjaan mengurus rumah tangga menyisakan waktu yang cukup banyak.Biasanya para ibu rumah tangga hanya berdiam diri di rumah tanpa kegiatan apapun.Kebiasaan tersebut menyebabkan kejenuhan apalagi ditambah dwngan kurangnya sosialisasi dengan lingkungan sekitar semakin menambah rasa bosan.Salah satu solusi untuk ibu rumah tangga saat jenuh adalah dengan bekerja,selain menghilangkan rasa bosan mereka juga mendapatkan penghasilan yang tentu dapat menambah perekonomian keluarga.Seperti yang diungkapkan Sunarsi(50) "Senang da bisa terhibur,tidak bosan dirumah. . . “ ketika ditanya tentang perasannya menjadi seorang ibu rumah tangga yang sekaligus bekerja.Bekerja memang salah satu solusi alternatif bagi ibu rumah tangga saat waktu luang.Selain menjadi tidak bosan ekesejahteraan keluargapun meningkat.

3. DAMPAK PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI DESA KARANGAN

(36)

seluas-35

luasnya untuk mengembangkan diri sehingga jabatan dan pekerjaan penting di dalam masyarakat tidak lagi dimonopoli oleh kaum laki-laki. Sudah tentu hal itu akan berdampak terhadap sendi- sendi kehidupan sosial, baik positif maupun negatif.

A. DAMPAK POSITIF

Diantara dampak positif yang ditimbulkan, antara lain: 1. Terhadap Kondisi Ekonomi Keluarga

Dalam kehidupan manusia kebutuhan ekonomi merupakan kebutuhan primer yang dapat menunjang kebutuhan yang lainnya.Kesejahteraan manusia dapat tercipta manakala kehidupannya ditunjang dengan perekonomian yang baik pula. Dengan bekerja,seorang ibu rumah tangga tentu saja mendapatkan imbalan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menambah dan mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ketiga narasumber penelitian juga mengungkapkan bahwa salah satu dampak positif dari bekerja adalah terpenuhinya kebutuhan keluarga dan menyekolahkan anak. melainkan ikut membantu berperan dalam meningkatkan penghasilan keluarga untuk satu pemenuhan kebutuhan keluarga yang semakin bervariasi.

2. Sebagai Pengisi Waktu

Untuk mengisi kekosongan waktudiupayakanlah suatu kegiatan yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri mereka. Diungkapkan oleh Abdullah Wakil bahwa kemudahan-kemudahan yang didapat wanita dalam melakukan tugas rumah tangga, telah menciptakan peluang bagi mereka untuk leluasa mencari kesibukan diluar rumah, sesuai dengan bidang keahliannya supaya dapat mengaktualisasikan dirinya di tengah-tengah masyarakat sebagai wanita yang aktif berkarya.

(37)

36

Kemajuan teknologi di segala bidang kehidupan menuntut sumber daya manusia yang potensial untuk menjalankan teknologi tersebut.Bukan hanya pria bahka wanitapun dituntut untuk bisa dapat mengimbangi perkembangan teknologi yang makin kian pesat.Jenjang pendidikan yang tiada batas bagi wanita telah menjadikan mereka sebagai sumber daya potensial yang diharapkan dapat mampu berpartisipasi dan berperan aktif dalam pembangunan, serta dapat berguna bagi masyarakat, agama, nusa dan bangsanya.

4. Meningkatan Status Sosial dan Stratifikasi Sosial

Dengan bekerja istri dapat membantu suami untuk menambah penghasilan.Dari pendapatan tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersier yang sekaligus meningkatkan tingkat sosial keluarga di mata masyarakat.Sisa pendapatan ditabug untuk biaya sekolah anak agar memperoleh pendidikan yang jauh lebih baik dari orang tuanya.Hal tersebut dapat meningkatkatkan stratifikasi sosial keluarga.

5. Percaya Diri dan Lebih Merawat Penampilan

Biasanya seorang wanita yang tidak aktif di luar rumah akan malas untuk berhias diri, karena ia merasa tidak diperhatikan dan kurang bermanfaat. Dengan berkarir, maka wanita merasa dibutuhkan dalam masyarakat.sehingga timbullah kepercayaan diri. Wanita karir akan berusaha untuk memercantik diri dan penampilannya agar selalu enak dipandang. Tentu hal ini akan menjadikan kebanggaan tersendiri bagi suaminya, yang melihat istrinya tampil prima di depan para relasinya.

B. DAMPAK NEGATIF

(38)

37

Seorang iburumahtangga yang bekerja biasanya pulang ke rumah dalam keadaan lelah setelah seharian bekerja di luar rumah, hal ini secara psikologis akan berpengaruh terhadap tingkat kesabaran yang dimilikinya, baik dalam menghadapi pekerjaan rumah tangga sehari-hari, maupun dalam menghadapi anak-anaknya. Jika hal itu terjadi maka sang Ibu akan mudah marah dan berkurang rasa pedulinya terhadap anak. Hal lain yang lebih berbahaya adalah terjerumusnya anak-anak kepada hal yang negatif, seperti tindak kriminal yang dilakukan sebagai akibat dari kurangnya kasih sayang yang diberikan orangtua, khususnya Ibu terhadap anak-anaknya.

2. Terhadap Suami

Apabila seorang istri tenggelam dalam karirnya, pulang sangat letih, sementara suaminya di kantor tengah menghadapi masalah dan ingin menemukan istri di dalam rumah dalam keadaan segar dan memancarkan senyuman kemesraan, tetapi yang ia dapatkan hanyalah istri yang cemberut karena kelelahan. Ini akan menjadi masalah yang runyam dalam keluarga. Kebanyakan suami yang istrinya berkarir merasa sedih dan sakit hati apabila istrinya yang berkarir tidak ada di tengah-tengah keluarganya pada saat keluarganya membutuhkan kehadiran mereka. Juga ada keresahan pada diri suami, khususnya pasangan-pasangan usia muda karena mereka selalu menunda kehamilan dan menolak untuk memiliki anak dengan alasan takut mengganggu karir yang tengah dirintis olehnya.

3. Terhadap Rumah Tangga

(39)

38

memiliki keterampilan dalam mengurus rumah tangga, atau juga terlalu sibuk dalam berkarir, sehingga segala urusan rumah tangga terbengkalai.Untuk mencapai keberhasilan karirnya, seringkali wanita menomorduakan tugas sebagai ibu dan istri.Dengan demikian pertengkaran bahkan perpecahan dalam rumah tangga tidak bisa dihindarkan lagi.

4. Terhadap Masyarakat

Dengan bertambahnya jumlah wanita yang mementingkan karirnya di berbagai sektor lapangan pekerjaan, secara langsung maupun tidak langsung telah mengakibatkan meningkatnya jumlah pengangguran di kalangan pria, karena lapangan pekerjaan yagn ada telah diisi oleh wanita.Sebagai contoh, yang sering kita lihat di pabrik-pabrik.Perusahaan lebih memilih pekerja dari kalangan wanita ketimbang pria, karena selain upah yang relatif minim dan murah dari pria, juga karena wanita tidak terlalu banyak menuntut dan mudah diatur.

5. Terhadap Diri Sendiri

Dua Narasumber menyatakan bahwa bekerja membuat mereka mereka merasa lelah.Tidak mengherankan memang,karena mereka menjalankan dua peran sekaligus yang tentu membutuhkan tenaga yang besar.Biasanya ketika ibu rumah tangga bekerja,ia terlalu asyik sehingga melupakan waktu beristirahat.Ditambah banyaknyea ekspetasi yang ingin diraih oleh keluarga,acapkali membuat ibu rumah tangga terlalu bekerja keras tanpa mempeedulikan kondisi kesehatannya.Sehingga menyebabkan ibu rumah tangga yang bekerja sering sakit dan kelelahan.

(40)

39

1) Fokus pada keluarga yaitu suami dan anak jika dalam lingkup keluarga

2) Menjalankan aktivitas layaknya ibu rumahtangga pada umumnya saat di rumah

3) Mencurahkan segala kasih sayang pada keluarga tanpa membeda-bedakan

4) Membagi waktu dengan baik saat harus mengurus keluarga dan mengurus pekerjaan.

(41)

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari Penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Peran ibu rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua posisi sentral,yaitu sektor domestik yang berhubungan dengan mengurus rumah tangga dan mengasuh anak.

2. Tingkat stratifikasi sosial mempengaruhi jenis pekejaan yang dimiliki ibu rumah tangga.

3. Fenomena ibu rumah tangga yang bekerja di Desa Karangan dipicu oleh perkembabgab zaman yang menyebabkan pergeseran peran wanita di dalam kegiatan perekonomian.

4. Peran danga ibu rumah tangga dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu : a) Kebutuhan Finansial

b) Kebutuhan Sosial-Rasional c) Kebutuhan Aktualisasi Diri d) Tingkat Status Sosial e) Tingkat Stratifikasi Sosial f) Dukungan Keluarga g) Kejenuhan Dirumah

5. Dampak yang ditimbulkan dari peran ganda perempuan dibagi menjadi dua,yaitu dampak positif dan dampak negatif :

a) Dampak Positif

1. Terhadap Kondisi Ekonomi Keluarga 2. Sebagai Pengisi Waktu

3. Peningkatan Sumber Daya Manusia

4. Meningkatan Status Sosial dan Stratifikasi Sosial 5. Percaya Diri dan Lebih Merawat Penampilan b) Dampak Negatif

Dampak negatif dari peran ganda meliputi :

(42)

41

1. Terhadap Anak 2. Terhadap Suami

3. Terhadap Rumah Tangga 4. Terhadap Masyarakat 5. Terhadap Diri Sendiri

6. Dalam menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai ibu rumah tangga yang bekerja,seorang ibu rumah tangga harus mempu menyelaraskan perannya agar dapat berjalan dengan baik dan seimbang.Sehingga Dampak negatif dari adanya peran ganda ibu rumah tangga bisa diminimalisir.

7. Kiat – kiatmenyelaraskanperangandaIburumahtangga di

DesaKaranganmeliputibeberapastrategi yang potensial,

ataupunkombinasistrategi, yang dapatdigunakanolehIburumahtangga yang bekerjauntukmenggunakanwaktunyasecaraekonomisdanefisien.

B. SARAN

Dari penelitian yang sudah dilakukan,penulis dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Alangkah lebih baik jika perempuan lebih menyadari kemampuannya untuk berkarir disamping kewajibannnya sebagai ibu rumah tangga,karena menjadi seorang istri bukanlah alasan untuk berhenti berkarir.

2. Sebaiknya ibu rumah tangga yang bekerja tetap bertanggung jawab terhadap kewajibannya.

3. Alangkah lebih baik jika semua pihak turut mendukung serta membantu ibu rumah dalam perannya di sektor publik.

4. Alangkah lebih baik jika para suami turut menjunjung tinggi emnsipasi wanita dengan memberi ijin dan kepercayaan kepada istrinya.

(43)

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Prabowo.2015.Bahasa Indonesia Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas II B.Solo :CV.Haka MJ

Yattini.2014.Bahasa Indonesia 2 Untuk SMA Kelas XI.Jakarta : Quadra SUMBER INTERNET

Mayasari Ichris Dian.2013.Peran Ganda Wanita Sebagai Ibu Rumah Tangga dan Civitas Akademika.http://ichrisdianms.wordpress.com.Diakses tanggal 1 Februari 2015

Sari Puji Wulan.2011.Rumah Sosiologi : Peran Ganda

Perempuan.mbaawoeland.blogspot.com.Diakses tanggal 1 Februari 2015

Karyono.2009.Drs Karyono.https://karyono1993.wordpress.com.Diakses tanggal 1 Februari 2015

Tri Wiwit.2013.Peran ganda wanita Dalam Sektor Publik dan

Permasalahannya.Wiwit-tri-fisipl3.web.unair.ac.id.Diakses tanggal 2 Februari 2015

Rina.2015.Pengertian Metode Dan Metodologi

Penelitian.rinawssuriyani.blogspot.com.Diakses tanggal 2 Februari 2015

Juwita.2015.Deskriptif Kualitatif.http://juwita.blog.fisip.uns.ac.id.Diaksestanggal 2 Februari 2015

(44)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi

(45)

Lampiran 2 PelaksanaanWawancara

(46)

Lampiran 3 PedomanWawancara

ANGKET

PENELITIAN ”PERAN GANDA IBU RUMAH TANGGA DI DESA

KARANGAN”

Nama / Umur :

Jumlah Keluarga :

1. Apa dan sejak kapan anda bekerja?

2. Mengapa anda bekerja?

3. Apa tujuan anda bekerja ?

4. Bagaimana dampak pekerjaan anda terhadap keluarga ? a. Dampak Positif

b. Dampak negatif

(47)

5. Bagaimana cara anda mengatur waktu antara mengurusi rumah tangga dengan bekerja ?

6. Bagaimana perasaan anda menjadi ibu rumah tangga yang bekerja ?

7. Bagaimana dukungan keluarga terhadap pekerjaan anda ?

Lampiran 4 HasilWawancara

Gambar

GAMBAR 1 SKEMA KERANGKA BERFIKIR
Tabel 1Setting Penelitian
Gambar3 DesaKarangan
Gambar 4KegiatanIbuRumahTangga Yang Bekerja

Referensi

Dokumen terkait

Upaya lain yang dilakukan dosen STAI Al-Amin Dompu dalam menerapkan prinsip pendidikan kritis dalam pendidikan Islam di STAI Al-Amin Dompu adalah dengan cara

Tabel tersebut menunjukkan bahwa antar calon GMJ terdapat perbedaan yang nyata pada karakter tinggi tanaman, panjang malai, berat 1000 butir dan umur

Gambar 3.7 Pie Chart hasil kuesioner awal pertanyaan keenam.... Gambar 3.8 Pie Chart hasil kuesioner awal

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris dan mengetahui secara lebih mendalam mengenai seberapa jauh mekanisme Good Corporate Governance (GCG)

Sedangkan bagi praktisi saran-saran yang dapat dikemukakan, perusahaan yang ingin meningkatkan likuiditas saham di Bursa Efek Indonesia, dapat melakukan alternatif berupa stock

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul pengaruh person organization fit dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada karyawan koperasi

Secara teknis, pengunaan faktor produksi benih, pupuk kandang, pupuk NPK dan tenaga kerja sudah efisien, sedangkan penggunaan faktor produksi lahan belum efisien