SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan Tugas Akhir Program Studi Strata-1 pada Jurusan Manajemen Informatika
Oleh :
HANI WIDIASTUTI 1.05.04.566
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
HANI WIDIASTUTI 1.05.04.566
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai skripsi Pada tanggal
Mengetahui,
Pembimbing
Dadang Munandar,SE.M.Si NIP : 4127.70.26.004
Ketua Jurusan Manajemen Informatika
Dadang Munandar,SE.M.Si NIP : 4127.70.26.004
Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Prof.Dr.Ir H. Ukun Sastra Prawira.M.Sc. NIP : 4127.70.006
di bidang informasi dalam bentuk komputerisasi mengakibatkan bertambah dan berkembangnya teknologi informasi. Seperti halnya pengolahan data yang terjadi di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (BAPUSIPDA) di bagian kepegawaian terutama dalam penginputan, pencarian dan pembuatan laporan masih manual sehingga mengakibatkan tidak efektif dan efisien pekerjaan di bagian kepegawaian khususnya di unit kearsipan.
Metode pengembangan sistem dalam penyusunan skripsi ini menggunakan
metode Waterfall. Karena dengan metode Waterfall ini peneliti dan objek peneliti
dapat saling berinteraksi selama proses perancangan sistem. Tahapan-tahapan yang diterapkan pada metode ini terdiri dari rekayasa sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Sedangkan metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur yang terdiri dari flow map, diagram konteks, diagram aliran data, kamus data, normalisasi, table relasi dan ERD. Dan untuk implementasi serta perancangan program penulis menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan SQL Server 2000 serta Chrystal Reports sebagai tampilan output dari aplikasi tang penulis buat.
Dengan adanya aplikasi sistem informasi kepegawaian di BAPUSIPDA akan memudahkan untuk menghasilkan informasi yang membantu untuk menangani suatu informasi data kepegawaian di BAPUSIPDA selain itu penginputan, pencarian data dan pembuatan laporan dapat tersimpan lebih teratur dan proses pencarian informasi akan lebih cepat.
Kata kunci : Sistem informasi, waterfall dan kepegawaian
iii
ABSTRACT
Science development and technology especially at information area in computerization cause to increase and bloom information technology. Information technology as does data processing at BAPUSIPDA especially in input data, search and reports maker still manual, so that involve not effective and efficient job at part of civil service, especially at archives unit.
Methodologies system applied toform this skripsi applied waterfall method. Because waterfall method writer and object riset interaction each other to design process system. As for classes applied from this method is system egineering, analisys system, design system, implementation, coding, testing and maintenance . As for auxiliaries applied is flow map, diagram konteks, data flow diagram, data dictionary, relation table, ERD (Entity Relational Diagram) and normalization. To implementation and design program writer used program language Microsoft Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 to database, Chrystal Report to making form output reports.
With existence of service information system of official in BAPUSIPDA causing facilitates to yield information to take in hand a official data information in BAPUSIPDA beside data input, data searches and preparing reports can earns on file more regulary and as well as seeking process of information would quicker.
Key words : system information, waterfall and official
iv
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN……….……….. i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……….. ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR SIMBOL ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikas dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1. Maksud Penelitian ... 5
1.3.2.Tujuan Penelitian ... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... ... 6
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6
1.5. Batasan Masalah ... 7
2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9
2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10
2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 12
2.2. Konsep Dasar Informasi ... 13
2.2.1. Siklus Informasi ... 14
2.2.2. Kualitas Informasi ... 14
2.2.3. Nilai Informasi ... 15
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 16
2.4. Sekilas Mengenai Visual Basic 6.0 ... 18
2.5. Microsoft SQL Server 2000 ... 19
2.6. Topologi Jaringan ... 20
2.7. Kepegawaian ... 25
2.8. Pengertian Mutasi Pegawai ... 26
2.9. Pengertian Pensiun Pegawai ... 27
2.10. Pengertian Kenaikan Pangkat Pegawai ... 27
BAB III OBJEK DAN TEMPAT PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 28
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 28
3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan ... 31
3.1.2.1. Visi Perusahaan ... 31
3.1.2.2. Misi Perusahaan ... 31
3.2. Metode Penelitian ... 50
3.2.1. Desain Penelitian ... 52
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 53
3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 53
3.2.2.2. Sumber Data Skunder ... 54
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 54
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 54
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 55
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 58
1. Flow map ... 58
2. Diagram Kontek ... 58
3. Data Flow Diagram ... 58
4. Kamus Data ... 59
5. Perancangan Basis Data ... 60
6. Tabel Relasi ... 62
3.2.4. Pengujian Software ... 62
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 64
4.1.1. Analisis Dokumen ... 64
4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 67
4.1.2.1. Flow Map ... 71
4.1.2.2. Diagram Kontek ... 77
4.2. Perancangan Sistem ... 83
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 83
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 83
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 84
4.2.3.1. Flow Map yang Diusulkan ... 88
4.2.3.2. Diagram Konteks yang Diusulkan ... 94
4.2.3.3. Data Flow Diagram yang Diusulkan ... 95
4.2.3.4. Kamus Data Yang Diusulkan ... 99
4.2.4. Perancangan Basis Data ... 102
4.2.4.1. Normalisasi ... 102
4.2.4.2. Relasi Tabel ... 106
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 107
4.2.4.4. Struktur File ... 108
4.2.4.5. Kodifikasi ... 116
4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 118
4.2.5.1. Struktur Menu ... 119
4.2.5.2. Perancangan Input ... 119
4.2.5.3. Perancangan Output ... 128
4.2.6. Perncangan Arsitektur Jaringan ... 130
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 132
5.1.1. Batasan Implementasi (optimal) ... 132
xii
5.1.4. Implementasi Basis Data (sintaks Sql) ... 134
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 142
5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 158
5.1.7. Penggunaan Program ... 160
5.2. Pengujian ... 161
5.2.1. Rencana Pengujian ... 161
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 162
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian………....164
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 165
6.2 Saran ... 166
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 14
Gambar 2.2 Topologi Bus ... 21
Gambar 2.3 Topologi Bintang ... 22
Gambar 2.4 Topologi Cincin atau Ring ... 23
Gambar 2.5 Topologi Pohon atau Tree ... 24
Gambar 2.6 Topologi Token Ring ... 25
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat ... 33
Gambar 3.2 Metode Waterfall atau Classic Life Cycle ... 56
Gambar 4.1 Flow Map Pensiun yang sedang Berjalan ... 72
Gambar 4.2 Flow Map Kenaikan Pangkat yang sedang Berjalan ... 74
Gambar 4.3 Flow Map Mutasi yang sedang Berjalan ... 76
Gambar 4.4 Diagram Kontek yang sedang Berjalan ... 78
Gambar 4.5 DFD Level 1 yang sedang berjalan ... 79
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 1.0 yang sedang berjalan ... 80
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 2.0 yang sedang berjalan... 81
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 3.0 yang sedang berjalan ... 82
Gambar 4.9 Flow map Pensiun yang diusulkan... 89
Gambar 4.10 Flow map Kenaikan Pangkat yang diusulkan ... 91
Gambar 4.11 Flow map Mutasi yang diusulkan... 93
Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses 1.0 yang di usulkan……… 97
Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses 2.0 yang di usulkan ... 98
Gambar 4.16 DFD Level 1 Proses 3.0 yang di usulkan ... 99
Gambar 4.17 Relasi Tabel... 107
Gambar 4.18 DFD Level 1 Entity Relationship Diagram ... 108
Gambar 4.19 Struktur Menu ... 119
Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu Login... 120
Gambar 4.21 Rancangan Menu Utama……… 121
Gambar 4.22 Rancangan View data Pegawai……….. 121
Gambar 4.23 Rancangan Input Data Pegawai………. 122
Gambar 4.24 Rancangan View data permohonan pensiun……….……..122
Gambar 4.25 Rancangan Input Data Permohonan Pensiun……….…123
Gambar 4.26 Rancangan View data SK pensiun………..123
Gambar 4.27 Rancangan Input Data SK Pensiun………124
Gambar 4.28 Rancangan View data permohonan KP……….. 124
Gambar 4.29 Rancangan Input Data Permohonan KP……… 125
Gambar 4.30 Rancangan View data SK KP……….. 125
Gambar 4.31 Rancangan Input Data SK KP………126
Gambar 4.32 Rancangan View data permohonan Mutasi……….126
Gambar 4.33 Rancangan Input Data Permohonan Mutasi………...127
Gambar 4.34 Rancangan View data SK Mutasi………….………127
Gambar 4.37 Laporan Data Pensiun Pegawai………129
Gambar 4.38 Laporan Data Kenaikan Pangkat Pegawai………..129
Gambar 4.39 Laporan Data Mutasi Pegawai………....130
Gambar 4.40Topologi Bus…….……….130
Gambar 5.1 Gambar Login ... 142
Gambar 5.2 Form Menu Utama ...143
Gambar 5.3 Form Data Pegawai...144
Gambar 5.4 Form Pegawai………...144
Gambar 5.5 Form Input Riwayat Pendidikan……….. 145
Gambar 5.6 Form Daftar Permohonan Pensiun Pegawai……… 146
Gambar 5.7 Form Permohonan Pensiun ... 147
Gambar 5.8 Surat Pengantar Pensiun...148
Gambar 5.9 Form Daftar SK Pensiun ... 149
Gambar 5.10 Form SK Pensiun ... 149
Gambar 5.11 Form Daftar Permohonan Kenaikan Pangkat...150
Gambar 5.12 Form Permohonan Kenaikan Pangkat ... 151
Gambar 5.13 Surat Pengantar Kenaikan Pangkat...152
Gambar 5.14 Form Daftar Kenaikan Pangkat………..153
Gambar 5.15 Form SK Kenaikan Pangkat ………..153
Gambar 5.16 Form Daftar Permohonan Mutasi………...154
Gambar 5.17 Form Permohonan Mutasi………..155
xvi
Gambar 5.20 Form SK Mutasi……….157
Gambar 5.21 Form Laporan Data Pegawai………..158
Gambar 5.22 Tahap Pertama Instalasi Aplikasi Kepegawaian………159
Gambar 5.23 Tahap Kedua Instalasi Aplikasi Kepegawaian………...159
Gambar 5.24 Tahap Ketiga Instalasi Aplikasi Kepegawaian………...159
Gambar 5.25 Tahap Keempat Instalasi Aplikasi Kepegawaian………...160
Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai... 1
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian... 8
Tabel 4.1 Struktur File Pegawai ... 109
Tabel 4.2 Struktur File Golongan ... 110
Tabel 4.3 Struktur File Detail Anak ... 110
Tabel 4.4 Struktur File Riwayat Pendidikan ... 111
Tabel 4.5 Struktur File Riwayat Pangkat ... 111
Tabel 4.6 Struktur File Riwayat Jabatan ... 112
Tabel 4.7 Struktur File Permohonan Mutasi ... 113
Tabel 4.8 Struktur File Mutasi ... 113
Tabel 4.9 Struktur File Permohonan KP ... 114
Tabel 4.10 Struktur File SKKP ... 115
Tabel 4.11 Struktur Permohonan Pensiun ... 115
Tabel 4.12 Struktur File Pensiun ... 116
Tabel 5.1 Rencana Pengujian ... 162
Tabel 5.2. Pengujian login ... 162
Tabel 5.3 Kasus dan hasil uji ... 163
Tabel 5.4. Pengujian proses ... 163
NO SIMBOL NAMA KETERANGAN
Menunjukan kegiatan proses komputerisasi
Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer
Untuk menyeleksi kondisi
File non komputer yang diarsip
Menunjukan arus dari proses
Penyimpanan data dalam sistem komputer
Proses secara manual
Proses input pada database
1
2
3
4
External Entity
Arus data
Proses
File
Menunjukan entitas luar
Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem
Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer
Simpanan data biasa berupa file atau basis data di sistem
komputer.
1
2
3
Entity
Garis relasi
Relationship
Merupakan entitas
Menunjukan relasi antar entitas
Menunjukan nama relasi dari entitas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi sangat
pesat sehingga menuntut suatu badan untuk memiliki sistem informasi yang dapat
mendukung kegiatan badan tersebut. Salah satu sistem informasi yang dibutuhkan
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat dalam mengelola
data pegawai adalah sistem informasi data pegawai yang dilakukan secara
komputerisasi. Berikut ini adalah data jumlah pegawai yang berada di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat berdasarkan golongan :
Tabel 1.1 Jumlah Pegawai
No Golongan Jumlah
1 Struktural 25
Sumber : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat
Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah,
menyimpan dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan.
Perancangan berbasis komputer dengan bahasa pemrograman sangat diharapkan
dapat memecahkan masalah-masalah yang ada. Rancangan aplikasi ini diharapkan
dapat membantu dalam analisa, proses kegiatan dan perencanaan yang dilakukan
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat masih dilakukan
dengan pencatatan secara manual. Dalam sub bagian kepegawaian memiliki
perincian tugas yaitu melaksanakan penyusunan dan pengolahan data
kepegawaian, melaksanakan pengusulan gaji berkala serta peningkatan
kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Badan, melaksanakan
penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan
pemberian penghargaan serta tugas atau ijin belajar, pendidikan/pelatihan
kepemimpinan, teknis dan fungsional, melaksanakan penyusunan bahan
pembinaan disiplin pegawai, melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir
dan mutasi serta pemberhentian pegawai, melaksanakan penyiapan bahan
pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan
Badan dan melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian
peraturan perundang-undangan.
Masalah yang terjadi adalah dalam hal pengolahan data pegawainya masih
terdapat suatu kendala. Permasalahan yang biasa terjadi pada sub bagian
kepegawaian adalah pengolahan data pegawainya masih menggunakan pencatatan
tidak digunakan secara optimal. Semua ini masih memungkinkan terjadi
kesalahan-kesalahan atau ketidaktepatan data pegawainya.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengusulkan suatu
sistem dan program aplikasi untuk menunjang pengolahan data pegawai di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat. Dengan perancangan yang akan
penulis proses diharapkan akan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang biasa
terjadi, menyempurnakan proses yang telah ada serta dapat mempermudah
kegiatan pengolahan data pegawai berikut informasi yang berkaitan dengan
kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun.
Oleh karena itu berdasarkan deskripsi di atas maka penulis mencoba
mambahas suatu masalah dengan judul “PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN
KEARSIPAN PROPINSI JAWA BARAT”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat pesat maka
dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut,
salah satunya adalah sistem informasi data kepegawaian yang tepat dan akurat
agar sebagian besar aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat terakomodasi dengan
rapi dalam sistem informasi tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
1. Terhambatnya proses mutasi, pensiun dan kenaikan pangkat memerlukan
waktu yang cukup lama karena sistem informasinya belum
terkomputerisasi.
2. Terhambatnya kinerja karyawan dalam mencari berkas-berkas atau
dokumen yang dibutuhkan oleh pegawai.
3. Terhambatnya pembuatan laporan sehingga terjadinya tidak tepat waktu
dan relevan.
4. Pengarsipan data pegawai atau dokumen membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam menyelesaikan penyimpanan dokumen.
5. Belum efektifnya penyimpanan data pegawai sehingga banyak dokumen
atau data yang hilang.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
2. Bagaimana perancangan sistem informasi data kepegawaian (kenaikan
pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Propinsi Jawa Barat.
3. Bagaimana implementasi sistem informasi data kepegawaian (kenaikan
pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan
4. Bagaimana pengujian sistem informasi data kepegawaian (kenaikan
pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Propinsi Jawa Barat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi data
kepegawaian pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :
1. Untuk mengetahui sistem informasi data kepegawaian (kenaikan pangkat,
mutasi dan pensiun) yang sedang berjalan di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi data kepegawaian
(kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi data kepegawaian
(kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada Badan
1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang penulis lakukan diharapkan berguna untuk pihak-pihak
sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi Departemen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam upaaya perbaikan masalah yang terkait dengan
Sistem Informasi Data Kepegawaian di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
2. Bagi Pegawai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang
Sistem Informasi Data Kepegawaian, agar pegawai menyadari pentingnya
pemahaman Sistem Informasi Data Kepegaawaian dalam rangka
meningkatkan kualitas kepegawaian.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu
manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan
(praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih
memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah untuk ditahapkan
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau
tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam
penulisan.
2. Bagi Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik
teori maupun praktek, belajar untuk merancang suatu Sistem Informasi
Data Kepegawaian di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa
Barat.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak berubah
arah dari tujuan yang ditetapkan. Dengan maksud agar pembahasan dan
penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuai dengan yang
diharapkan serta dapat menghindari kesalahan, maka perlu ditetapkan
batasan-batasan dari masalah yang dihadapi. Adapun batasan-batasan masalah yang terjadi yaitu :
1. Tidak membahas tentang penggajian pegawai di Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
2. Tidak membahas tentang proses mutasi antar provinsi.
3. Tidak membahas tentang kenaikan pangkat pilihan, anumerta, atau
pengabdian .
5. Permohonan pensiun, mutasi dan kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan
pada bulan april dan oktober saja.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi
Jawa Barat yang terletak di jalan Kawaluyaan Indah II no. 4 Soekarno-Hatta Telp.
(022) 7320049 Bandung 40286. Perincian tahap-tahap penelitian seperti tertera
pada tabel di bawah ini. Jadwal waktu penelitian direncanakan sebagai berikut :
Tabel 1.2 Jadwal Penelitian
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari
dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu
pendekatan sistem yang lebih menekankan prosedur mendefinisikan sistem
sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2005 : 15) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh
Richard F. Neuschel sebagai berikut :
Menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang dimaksud dengan prosedur adalah
suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa
orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin
penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Lebih lanjut Jerry FitzGerald et al mendefinisikan prosedur, menurut
Jogiyanto (2005 : 2) yang dimaksud dengan prosedur adalah urut-urutan yang
dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan
bagaimana (how) mengerjakannya.
Pendekatan sistem lain lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut. Menurut Jogiyanto (2005 : 2) yang
dimaksud dengan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem, komponen-komponen
atau subsistem-subsistem, dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri.
Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling
berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem
tersebut dapat tercapai.
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Adapun
karakteristik dari suatu sistem tersebut adalah sebagai berikut :
1. Komponen sistem
Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama
membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem, di mana setiap subsistem tersebut
memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
2. Batasan sistem
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya
atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu
sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan
ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Adalah apapun di luar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi
sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga
merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan sistem
Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa masukan
perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal
adalah energi yang di proses untuk mandapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem
Merupakan hasil dari energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi
7. Pengolahan sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran atau tujuan sistem
Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada
gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang
dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (phisycal system).
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik.
Sistem fisik adalah merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di
Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia dan
melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di
prediksi, interaksi di antara bagian-bagiannya dapat di deteksi dengan pasti
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di
prediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system).
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian
2.2.1. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi.
Data diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model
proses tertentu, penerima kemudian menerima informasi tersebut membuat suatu
keputusan dan melakukan suatu tindakan. Data tersebut ditangkap sebagai input,
di proses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus yang
disebut siklus informasi.
Input
Gambar 2.1 Siklus Informasi
Sumber : Jogiyanto.Analisis dan Desain (2005 : 9)
2.2.2. Kualitas Informasi
Suatu informasi harus memiliki kualitas. Kualitas dari suatu informasi
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke
penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat
merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena
informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini
mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut
didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya
informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.3. Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu
bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu
pihak di dalam perusahaan.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11) yang dimaksud dengan sistem informasi
adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan kegiatan
tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Hanif Al Fatta ( 2007 : 3 ) yang dimaksud dengan sistem
informasi adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang sama.
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 12) suatu sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan, terdiri dari :
1. Blok masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
2. Blok model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendali dari
sistem secara keseluruhan.
5. Blok basis data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis
data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
6. Blok kendali
Blok kendali di rancang dan diterapkan untuk mencegah hal-hal yang dapat
merusak sistem dan terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung
2.4. Sekilas Mengenai Visual Basic 6.0
Pemrograman Visual Basic 6.0 merupakan pemrograman yang berbasiskan
windows dan windows NT. Bahasa pemrograman pada saat ini banyak sekali
jumlahnya, kebanyakan berbasis windows karena program aplikasi berbais
windows lebih menarik dari pada program berbasis DOS.
Sejarah perkembangan Visual Basic berasal dari perkembangan bahasa
basic di Dortmonth Collige, Amerika Serikat (1960) selanjutnya pada tahun 1982
bahasa pemrograman Visual Basic dibuat dengan basis MS-DOS yang pada waktu
itu dikenal dengan bahasa Quick Basic. Visual Basic biasanya digunakan untuk
pembuatan aplikasi grafis yang dapat menampilkan tampilan grafis yang sangat
bagus dan menarik minat pemakai.
Di dalam pemrograman Visual Basic banyak lokal data konsep untuk
menyebutkan sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah memiliki
arti yang sama dalam lingkungan pemrograman Visual lainnya misalnya Objek,
Property dan Event Driven. Visual Basic juga merupakan salah satu pemrograman
OOP (Object Oriented Programming) pemrograman berorientasi objek dan OOP
ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Terfokus pada yang penting, merupakan teknik yang digunakan oleh kita
semua dalam mengelola kompleksnya informasi setiap hari. Dengan
demikian kita dapat menganalisa hal-hal yang rumit dan mengabaikan
perbaikannya.
2. Enkapsulasi pengemasan data sehingga fungsi didalamnya tidak tampak
3. Inherintansi (meniadakan redudansi) adalah suatu kelas dapat diturunkan dari
kelas yang ada, kelas turun akan mewarisi sifat-sifatnya yang dimiliki oleh
kelas yang dituruni sedangkan kelas itu sendiri adalah fungsinya yang terkait
dalam atribut.
4. Poliformisme adalah dua kelas atau lebih yang merekam dengan nama sama
dan maksud dasar sama namun implementasinya berbeda.
2.5. Microsoft SQL 2000 Server
Microsoft SQL server 2000 ialah perangkat lunak Relational Database
Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses
transaksi yang SQL server 2000 dapat dijalankan pada windows 2000 profesional
service pack 4, windows 2000 server service pack 4, windows XP professional
service pack 2 atau Microsoft 2003 server service pack 1. Sql Server memakai
sebuah tipe database relational. Database relational adalah database yang
mengorganisasikan data dalam bentuk tabel. Tabel dibentuk dengan
mengelompokkan data yang mempunyai subjek yang sama. Tabel berisi
baris-baris dan kolom-kolom informasi. Tabel-tabel dapat saling berhubungan jika
diinginkan.
Database adalah sekumpulan data yang berhubungan. Pada waktu lalu,
database merupakkan sebuah file, misal mahasiswa.dbf,yang berisi sebuah tabel.
Dalam file mahasiswa.dbf, terdapat kolom-kolom yang berhubungan yaitu NPM,
baris data. Index dipakai untuk mempercepat pengaksesan data dan merupakkan
sebuah file terpisah.
Dalam SQL Server, database bukanlah sebuah file tetapi merupakkan
sebuah konsep logis yang berisi data, struktur database, index, sekuritas, view, dan
stored procedure.
Objek-objek dalam sebuah database:
1. Tabel. Objek yang berisi tipe-tipe data mentah
2. Kolom. Sebuah tabel yang berisi kolom-kolom untuk menampung data.
3. Stored Procedure. Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk
makro.
4. Trigger. Trigger adalah stored procedure yang diaktifkan pada saat data
ditambahkan, diubah, atau dihapus dari database.
5. Rule. Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai
dengan aturan
6. Kunci Utama (primary key). Kunci utama menjamin setiap baris data unik,
dapat dibedakan dari data lain.
7. Kunci Tamu (foreign key). Kunci tamu adalah kolom-kolom yang mengacu
kunci utama atau konstrain unik pada tabel lain.
2.6. Topologi Jaringan
Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009
1. Topologi Bus
Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan
komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu
kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kabel harus di akhiri
dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam
membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan
diantaranya kemungkinan terjadinya tabrakan aliran data, jika salah satu
perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan
langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.
Gambar 2.2 Topologi Bus
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009
Topologi ini awalnya menggunakan kabel Coaxial sebagai media
pengantar data dan informasi. Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun
tetapi digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan
performanya.
2. Topologi Bintang
Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada
topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan
jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll.
Gambar 2.3 Topologi Bintang
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009
Pada gambar jelas terlihat satu hub berfungsi sebagai pusat penghubung
komputer-komputer yang saling berhubungan. Keuntungan dari topologi ini
sangat banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam mengelola jaringan,
memudahkan dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan mendeteksi
kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyaknya kelebihan
bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan. Kekurangannya diantaranya
permasalahan kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua
jaringan tidak akan bisa di gunakan.
3. Topologi Cincin
Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah
topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran.
Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling
terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama
dengan bentuk cincin.
Gambar 2.4 Topologi Cincin atau Ring
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009
Adapun kelebihan dari topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih
4. Topologi Pohon
Topologi pohon atau di sebut juga topologi hirarki dan bisa juga disebut
topologi bertingkat merupakan topologi yang bisa di gunakan pada jaringan di
dalam ruangan kantor yang bertingkat.
Gambar 2.5 Topologi Pohon atau Tree
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009
Pada gambar bisa kita lihat hubungan antar satu komputer dengan
komputer lain merupakan percabangan dengan hirarki yang jelas. Sentral pusat
atau yang berada pada bagian paling atas merupakan sentral yang aktif sedangkan
sentral yang ada di bawahnya adalah sentral yang pasif.
5. Topologi Token Ring
Topologi ini hampir sama dengan topologi ring akan tetapi pembuatannya
Gambar 2.6 Topologi Token Ring
Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009
Didalam gambar jelas terlihat bagaimana pada token ring kabel
penghubung di buat menjadi lingkaran terlebih dahulu dan nantinya akan di
buatkan terminal-terminal untuk masing-masing komputer dan perangkat lain.
2.7. Kepegawaian
Tidak ada rumusan yang pasti tentang pengertian kepegawaian, namun
dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kepegawaian
terdapat penjelasan mengenai Pegawai Negeri Sipil, diantaranya adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 1952 Lembaran Negara Nomor 13 Tahun 1952,
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974,
dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1952,
dirumuskan bahwa Pegawai Negeri adalah mereka yang bekerja sebagai pegawai
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961 Pasal 1, Pegawai Negeri adalah mereka yang telah
memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam per-aturan
perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan
berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian, ada dua pengertian tentang Pegawai Negeri yaitu :
1. Pegawai Negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam per-aturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat
oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan
peraturan undangan dan digaji menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi
masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,
Undang-Undang Dasar Tahun 1945, negara, dan pemerintah
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.
2.8. Pengertian Mutasi Pegawai
Menurut RSD. H. Moh. Anwardi “Mutasi Pegawai Negeri Sipil adalah
lain dengan tujuan penyegaran, motivasi kerja”.
(http://Wikipedia.org/wiki/Pengertian kepegawaian/2 Juni 2009)
2.9.Pengertian Pensiun Pegawai
Menurut RSD. H. Moh. Anwar “Pensiun Pegawai Negeri Sipil adalah
pemrosesan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hormat bagi
yang telah memenuhi syarat batas usia dan kepadanya diberi hak pensiun sebagai
pernyataan terima kasih atas jasa-jasa selama mengabdikan diri kepada Negara”.
(http://Wikipedia.org/wiki/Pengertian kepegawaian/2 Juni 2009)
2.10. Pengertian Kenaikan Pangkat Pegawai
Menurut RSD. H. Moh. Anwardi “Kenaikan Pangkat adalah kenaikan
kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakansebagaidasarpenggajian”.(http://Wikipedia.org/wiki/Pengertian_kepega
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi
Jawa Barat yang terletak di jalan Kawaluyaan Indah II no. 4 Soekarno-Hatta Telp.
(022) 7320049 Bandung 40286.
3.1.1. Sejarah Singkat Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa
Barat
Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat merupakan instansi
pemerintah yang berwenang untuk menangani, mengelola dan mengolah arsip
yang mempunyai nilai guna dan masih di perlukan di lingkungan Pemerintah
Propinsi Jawa Barat.
Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat merupakan pengembangan
dari Kantor Arsip Daerah Propinsi Jawa Barat, yang berfungsi sebagai records
sentre (pusat penyimpanan arsip) Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Barat.
Terbentuknya Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat merupakan
salah satu perwujudan tekad Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam upaya
meningkatkan tertib administrasi dan pelayanan terhadap masyarakat karena
dirasakan sangat perlu adanya suatu lembaga/badan yang menangani khusus di
Keberadaan suatu lembaga dalam menangani suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan merupakan faktor yang penting. Kendati
demikian, keberadaan lembaga tersebut bukan merupakan satu satunya faktor
yang menentukan keberhasilan, karena masih ada ketergantungan dengan
faktor-faktor lainnya.
Begitu pula dengan kegiatan kearsipan yang merupakan salah satu tugas
pemerintah. Kegiatan ini pun memerlukan adanya lembaga khusus yang
menanganinya, agar manfaat dari kegiatan kearsipan benar-benar dirasakan
sebagai penunjang keberhasilan penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lahirnya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, tidak terlepas dari arti penting arsip sebagai bahan
bukti penyelenggaraan administrasi pemerintah, kehidupan kebangsaan dan bahan
pertanggungjawaban bagi kegiatan pemerintah.
Seiring dengan perjalanan waktu, berbagai perubahan telah terjadi dalam
setiap aspek kehidupan. Demikian halnya dengan perubahan yang mewarnai
jalannya roda pemerintahan. Beberapa produk pemerintahan Orde Baru yang
berupa peraturan perundang-undangan telah dicabut, dirubah, ataupun diganti
dengan peraturan perundang-undangan baru, yang selaras dengan alam reformasi
yang menjadi bagian sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
merupakan tonggak baru dalam pemberdayaan daerah, baik dalam pemerintahan
maupun masyarakat daerah melalui pemberian wewenang yang lebih luas, nyata
dan bertanggung jawab.
Inflikasi dari berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 adalah terjadinya
perubahan struktur organisasi di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Barat yang
diakibatkan oleh dilikuidasinya Instansi Vertikal, adanya lembaga yang digabung,
dihapus dan diubah statusnya.
Kantor Arsip Daerah sebagai salah satu lembaga teknis daerah, juga tidak
luput dari perubahan struktur organisasi termasuk dasar hukum
pembentukkannya. Perubahan ini dilandasi dengan diterbitkannya Perda Nomor
16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.
Dalam satu dasa warsa, perubahan struktur kelembagaan Kantor Arsip
Daerah mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan di maksud
adalah perubahan status Kantor Arsip Daerah menjadi Badan Kearsipan Daerah
Propinsi Jawa Barat, dengan diterbitkannya Perda Nomor 6 Tahun 2002 tentang
Perubahan Perda Nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi
Jawa Barat.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan status Kantor menjadi
Badan adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang
Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Dengan dikeluarkannya peraturan ini,
fungsi Kantor Arsip Daerah sebagai lembaga kearsipan baik di Propinsi maupun
daerah propinsi maupun di kabupaten/kota hanya melakukan pembinaan arsip
dinamis dan pengelolaan arsip in-aktif, maka pada saat ini kewenangan lembaga
kearsipan di daerah juga termasuk dalam hal pembinaan arsip dinamis dan statis,
serta pengelolaan arsip dinamis dan statis. Oleh karena itu dengan bertambahnya
beban kerja lembaga kearsipan di Propinsi Jawa Barat, maka pengelolaan
kearsipan tidak dapat lagi dikelola oleh lembaga teknis setingkat Kantor, dan
dipandang perlu adanya peningkatan status kelembagaan dari Kantor Arsip
Daerah menjadi Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat dengan eselonering
yang setingkat lebih tinggi, yaitu eselon II/a.
Kemudian pada tanggal 12 Januari 2009 Badan Kearsipan Daerah Propinsi
Jawa Barat bergabung dengan Badan Perpustakaan Daerah dan berubah nama
menjadi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat.
3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan
3.1.2.1. Visi Perusahaan
Visi dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat adalah
menjadikan perpustakaan dan kearsipan sebagai sumber informasi yang handal
menuju masyarakat Jawa Barat cerdas.
3.1.2.2 Misi Perusahaan
1. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan Lembaga Perpustakaan dan
2. Meningkatkan profesional dan kompetensi SDM pengelola Perpustakaan
dan Kearsipan.
3. Mengembangkan budaya baca masyarakat guna Mewujudkan masyarakat
belajar (Learning Society).
4. Mengembangkan budaya sadar arsip.
5. Mengembangakan, mengelola dan melestarikan bahan perpustakaan dan
arsip sebagai khasanah informasi dan pengetahuan.
6. Menyelenggarakan layanan perpustakaan dan kearsipan berbasis teknologi
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Sumber : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa
3.1.4. Deskripsi Tugas
Kepala Badan
Rincian tugas Kepala Badan :
1. Menyelenggarakan serta menetapkan program kerja dan rencana
pembangunan Pemerintah Daerah bidang perpustakaan dan kearsipan.
2. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi Badan.
3. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai
dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah.
4. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan
perpustakaan dan kearsipan di Daerah.
5. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program
kesekretariatan, deposit dan pengolahan bahan perpustakaan, pemberdayaan
perpustakaan dan pengembangan budaya baca, layanan dan otomasi
perpustakaan, layanan dan otomasi kearsipan, pembinaan dan pengembangan,
pengelolaan kearsipan, serta akuisisi dan pelestarian.
6. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional.
7. Menyelenggarakankoordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan umum perpustakaan dan kearsipan.
8. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
Sekretariat
Rincian tugas Sekretariat :
1. Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program
Badan.
2. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat.
3. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.
4. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.
5. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.
6. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.
7. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.
8. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.
9. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional pegawai.
Subbagian Perencanaan dan Program
Rincian tugas Subbagian Perencanaan dan Program :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Perencanaan dan
Program.
2. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program Badan
yang meliputi bidang deposit dan pengolahan bahan perpustakaan,
otomasi perpustakaan, layanan dan otomasi kearsipan, pembinaan dan
pengembangan, pengelolaan kearsipan, serta akuisisi dan pelestarian.
3. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Perencanaan dan
Program.
4. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Badan.
5. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan
pengambilan kebijakan.
Subbagian Keuangan
Rincian tugas Subbagian Keuangan :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Keuangan.
2. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran belanja tidak
langsung Badan.
3. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Badan.
4. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah serta
pembayaran lainnya.
5. Melaksanakan perbendaharaan keuangan.
6. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan.
7. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung
8. Melaksanakan verifikasi keuangan.
9. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan
pertanggung jawaban keuangan.
10. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi administrasi keuangan.
11. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai.
Subbagian Kepegawaian dan Umum
Rincian tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Kepegawaian dan
Umum.
2. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.
3. Melaksanakan pengusulan gaji berkala serta peningkatan kesejahteraan
pegawai dan jabatan di lingkungan Badan.
4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa
kerja dan pemberian penghargaan serta tugas atau ijin belajar,
pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional.
5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.
6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta
pemberhentian pegawai.
7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan
8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan
perundang-undangan.
Bidang Deposit dan Pengolahan Bahan Perpustakaan
Rincian Tugas Bidang Deposit dan Pengolahan Bahan Perpustakaan :
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja deposit dan pengolahan bahan
perpustakaan.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan deposit dan pengolahan
bahan perpustakaan.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi deposit.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengolahan bahan
perpustakaan.
5. Menyelenggarakan fasilitasi deposit dan pengolahan bahan perpustakaan.
6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan deposit dan
pengolahan bahan perpustakaan.
7. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Deposit dan
Pengolahan Bahan Perpustakaan.
8. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan.
9. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
Subbidang Deposit
Rincian Tugas Subbidang Deposit :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Deposit.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan deposit.
3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pemasyarakatan peraturan
perundang-undangan deposit.
4. Melaksanakan penyusunan data dan profil para wajib serah simpan.
5. Melaksanakan penyusunan penghimpunan, mengolah, menyeleksi,
menginterpretasikan dan mendayagunakan karya cetak dan karya rekam.
6. Melaksanakan penyusunan penghimpunan, mengolah, menyeleksi,
menginterpretasikan dan mendayagunakan naskah kuno.
7. Melaksanakan perpustakaan deposit.
8. Melaksanakan identifikasi hambatan penghimpunan dan pengolahan,
pelestarian, pendayagunaan dan pemantauan karya cetak dan karya rekam.
Subbidang Pengolahan Bahan Perpustakaan
Rincian Tugas Subbidang Pengolahan Bahan Perpustakaan :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pengolahan Bahan
Perpustakaan.
3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengadaan dan pengolahan bahan
perpustakaan, penyusunan dan penerbitan literatur sekunder.
4. Melaksanakan pengolahan data bahan penyusunan rencana operasional
pengembangan koleksi bahan perpustakaan.
5. Melaksanakan pengumpulan data bahan survey minat pemustaka dan bahan
perpustakaan.
6. Melaksanakan identifikasi bahan perpustakaan dalam rangka evaluasi dan
penyiangan koleksi bahan perpustakaan.
7. Melaksanakan seleksi bahan perpustakaan.
8. Melaksanakan pengadaan bahan perpustakaan melalui pembelian,
sumbangan, hibah, tukar menukar, dan membuat sendiri.
9. Melaksanakan penyusunan katalog, data bibliografis bahan perpustakaan.
10. Melaksanakan klasifikasi, menentukan tajuk subjek dan kata kunci bahan
perpustakaan.
Bidang Pemberdayaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca
Rincian Tugas Bidang Pemberdayaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya
Baca :
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pemberdayaan
Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan pemberdayaan perpustakaan
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pemberdayaan perpustakaan.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan budaya baca.
5. Menyelenggarakan fasilitasi pemberdayaan perpustakaan dan pengembangan
budaya baca.
6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi pemberdayaan perpustakaan
dan pengembangan budaya baca.
7. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemberdayaan
Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca.
Subbidang Pemberdayaan Perpustakaan
Rincian tugas Subbidang Pemberdayaan Perpustakaan :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pemberdayaan
Perpustakaan.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pemberdayaan perpustakaan.
3. Melaksanakan penghimpunan data pemberdayaan perpustakaan.
4. Melaksanakan pembuatan identifikasi dan pemetaan perpustakaan dalam
rangka pemberdayaan perpustakaan.
Subbidang Pengembangan Budaya Baca
Rincian tugas Subbidang Pengembangan Budaya Baca :
1. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbidang
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan budaya baca.
3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengembangan budaya baca
masyarakat.
4. Melaksanakan pembuatan pemetaan budaya baca masyarakat.
5. Melaksanakan bimbingan membaca.
Bidang Layanan dan Otomasi Perpustakaan
Rincian tugas Bidang Layanan dan Otomasi Perpustakaan :
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Layanan dan Otomasi
Perpustakaan.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan bidang layanan dan otomasi
perpustakaan.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi layanan perpustakaan.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi otomasi perpustakaan.
5. Menyelenggarakan fasilitasi layanan dan otomasi perpustakaan.
6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan layanan
dan otomasi perpustakaan.
Subbidang Layanan Perpustakaan
Rincian tugas Subbidang Layanan Perpustakaan :
1. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbidang Layanan
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan layanan perpustakaan.
3. Melaksanakan layanan keanggotaan perpustakaan.
4. Melaksanakan layanan sirkulasi meliputi kegiatan peminjaman dan
pengembalian bahan perpustakaan.
Subbidang Otomasi Perpustakaan
Rincian tugas Subbidang Otomasi Perpustakaan :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Otomasi Perpustakaan.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan otomasi perpustakaan.
3. Melaksanakan penyusunan bahan identifikasi serta analisis pembangunan dan
pengembangan otomasi perpustakaan.
Bidang Layanan dan Otomasi Kearsipan
Rincian tugas Bidang Layanan dan Otomasi Kearsipan:
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Layanan dan Otomasi
Kearsipan.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan layanan otomasi kearsipan.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan
supervisi bidang layanan dan otomasi kearsipan.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi layanan kearsipan.
5. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi otomasi kearsipan.
Subbidang Layanan Kearsipan
Rincian Tugas Subbidang Layanan Kearsipan:
1. Melaksanakan penyusunan bahan rencana dan program kerja Subbidang
Layanan Kearsipan.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan layanan kearsipan.
3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman dan SOP layanan kearsipan.
4. Melaksanakan layanan arsip dan layanan jasa teknis kearsipan.
5. Melaksanakan pengelolaan ruang baca dan perpustakaan kearsipan.
Subbidang Otomasi Kearsipan
Rincian Tugas Subbidang Otomasi Kearsipan :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Otomasi Kearsipan.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan otomasi kearsipan.
Bidang Pembinaan dan Pengembangan
Rincian Tugas Bidang Pembinaan dan Pengembangan :
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pembinaan dan
Pengembangan.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan pembinaan dan
pengembangan.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan dan pengembangan
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan dan pengembangan
kelembagaan.
5. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan.
Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Rincian Tugas Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia:
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pembinaan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembinaan dan pengembangan
sumberdaya manusia perpustakaan dan kearsipan.
3. Melaksanakan penyusunan identifikasi dan bahan pedoman pembinaan dan
pengembangan sumberdaya manusia perpustakaan dan kearsipan.
4. Melaksanakan inventarisasi pustakawan dan arsiparis serta menyusun
analisa kebutuhan pustakawan dan arsiparis.
5. Melaksanakan pembinaan sumberdaya manusia perpustakaan dan kearsipan,
meliputi pemberian bimbingan teknis, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
teknis perpustakaan dan kearsipan dan pemberian penghargaan.
Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan
Rincian tugas Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pembinaan dan
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan perpustakaan dan kearsipan.
3. Melaksanakan penyusunan inventarisasi dan pemetaan kelembagaan
perpustakaan dan kearsipan.
4. Melaksanakan penyusunan identifikasi bahan pembinaan dan pengembangan
kelembagaan perpustakaan dan kearsipan.
5. Melaksanakan pendataan kelembagaan semua jenis perpustakaan dan
kelembagaan kearsipan.
6. Melaksanakan penyusunan bahan dan pedoman pembinaan dan
pengembangan kelembagaan perpustakaan dan kearsipan.
Bidang Pengelolaan Kearsipan
Rincian Tugas Bidang Pengelolaan Kearsipan :
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengelolaan Kearsipan.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan
supervisi pengelolaan kearsipan.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi arsip dinamis.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi arsip statis.
5. Menyelenggarakan fasilitasi pengelolaan kearsipan.
6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan
Subbidang Arsip Dinamis
Rincian tugas Subbidang Arsip Dinamis :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Arsip Dinamis.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengelolaan arsip inaktif
yang meliputi penataan, penyusunan daftar pertelaan arsip, indeks, ikhtisar,
khasanah arsip, penyimpanan dan pencarian arsip, penilaian dan pemusnahan,
dan pemutakhiran arsip dinamis inaktif.
3. Melaksanakan pengelolaan arsip dinamis Pemerintah Daerah.
4. Melaksanakan pemberian rekomendasi pemusnahan arsip.
Subbidang Arsip Statis
Rincian tugas Subbidang Arsip Statis :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Arsip Statis.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengelolaan arsip statis
yang meliputi pengolahan dan penataan arsip statis, penyusunan daftar arsip
statis, inventaris arsip dan penerbitan naskah sumber.
3. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, penataan dan pengamanan arsip
statis.
4. Melaksanakan inventarisasi arsip statis, teknis pengelolaan arsip statis yang
meliputi pengolahan dan penataan arsip statis, penyusunan senarai dan
inventaris, penyusunan dan penerbitan naskah sumber, penilaian,
5. Melaksanakan penyusunan daftar arsip statis, inventaris arsip dan naskah
sumber.
6. Melaksanakan penyusunan tata letak ruang arsip statis.
Bidang Akuisisi dan Pelestarian
Rincian tugas Bidang Akuisisi dan Pelestarian :
1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Akuisisi dan
Pelestarian.
2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan Bidang Akuisisi dan
Pelestarian.
3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi akuisisi.
4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelestarian.
5. Menyelenggarakan fasilitasi akuisisi dan pelestarian.
6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan Bidang
Akuisisi dan Pelestarian.
7. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi Bidang Akuisisi dan Pelestarian.
Subbidang Akuisisi
Rincian tugas Subbidang Akuisisi :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Akuisisi.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis akuisisi arsip.
4. Melaksanakan survey dan pemetaan arsip yang akan diakuisisi.
5. Melaksanakan negosiasi berkenaan dengan arsip.
6. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi akuisisi arsip.
Subbidang Pelestarian
Rincian tugas Subbidang Pelestarian :
1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pelestarian.
2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pelestarian.
3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman preservasi arsip dan bahan
perpustakaan.
4. Melaksanakan penyusunan bahan identifikasi dan analisis pemeliharaan,
perawatan, pengawetan dan restorasi arsip, reprografi arsip dan bahan
perpustakaan.
5. Melaksanakan penyusunan daftar arsip dan bahan perpustakaan yang
memerlukan perhatian khusus, pemeliharaan ekstra hati-hati dan intensif.
Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)
1. Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang, pada Badan dapat dibentuk UPTB, yang mempunyai
wilayah kerja satu atau beberapa Kabupaten/Kota.
2. Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas serta Susunan Organisasi