• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Data Kepegawaian Di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Data Kepegawaian Di Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk melakukan Tugas Akhir Program Studi Strata-1 pada Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

HANI WIDIASTUTI 1.05.04.566

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

BADAN PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

HANI WIDIASTUTI 1.05.04.566

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai skripsi Pada tanggal

Mengetahui,

Pembimbing

Dadang Munandar,SE.M.Si NIP : 4127.70.26.004

Ketua Jurusan Manajemen Informatika

Dadang Munandar,SE.M.Si NIP : 4127.70.26.004

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Prof.Dr.Ir H. Ukun Sastra Prawira.M.Sc. NIP : 4127.70.006

(3)
(4)

di bidang informasi dalam bentuk komputerisasi mengakibatkan bertambah dan berkembangnya teknologi informasi. Seperti halnya pengolahan data yang terjadi di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (BAPUSIPDA) di bagian kepegawaian terutama dalam penginputan, pencarian dan pembuatan laporan masih manual sehingga mengakibatkan tidak efektif dan efisien pekerjaan di bagian kepegawaian khususnya di unit kearsipan.

Metode pengembangan sistem dalam penyusunan skripsi ini menggunakan

metode Waterfall. Karena dengan metode Waterfall ini peneliti dan objek peneliti

dapat saling berinteraksi selama proses perancangan sistem. Tahapan-tahapan yang diterapkan pada metode ini terdiri dari rekayasa sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Sedangkan metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur yang terdiri dari flow map, diagram konteks, diagram aliran data, kamus data, normalisasi, table relasi dan ERD. Dan untuk implementasi serta perancangan program penulis menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 dengan SQL Server 2000 serta Chrystal Reports sebagai tampilan output dari aplikasi tang penulis buat.

Dengan adanya aplikasi sistem informasi kepegawaian di BAPUSIPDA akan memudahkan untuk menghasilkan informasi yang membantu untuk menangani suatu informasi data kepegawaian di BAPUSIPDA selain itu penginputan, pencarian data dan pembuatan laporan dapat tersimpan lebih teratur dan proses pencarian informasi akan lebih cepat.

Kata kunci : Sistem informasi, waterfall dan kepegawaian

iii

(5)

ABSTRACT

Science development and technology especially at information area in computerization cause to increase and bloom information technology. Information technology as does data processing at BAPUSIPDA especially in input data, search and reports maker still manual, so that involve not effective and efficient job at part of civil service, especially at archives unit.

Methodologies system applied toform this skripsi applied waterfall method. Because waterfall method writer and object riset interaction each other to design process system. As for classes applied from this method is system egineering, analisys system, design system, implementation, coding, testing and maintenance . As for auxiliaries applied is flow map, diagram konteks, data flow diagram, data dictionary, relation table, ERD (Entity Relational Diagram) and normalization. To implementation and design program writer used program language Microsoft Visual Basic 6.0 and SQL Server 2000 to database, Chrystal Report to making form output reports.

With existence of service information system of official in BAPUSIPDA causing facilitates to yield information to take in hand a official data information in BAPUSIPDA beside data input, data searches and preparing reports can earns on file more regulary and as well as seeking process of information would quicker.

Key words : system information, waterfall and official

iv

(6)

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN……….……….. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……….. ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR SIMBOL ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identifikas dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Maksud Penelitian ... 5

1.3.2.Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... ... 6

1.4.1. Kegunaan Praktis ... 6

1.4.2. Kegunaan Akademis ... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7

(7)

2.1. Konsep Dasar Sistem ... 9

2.1.1. Karakteristik Sistem ... 10

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 12

2.2. Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1. Siklus Informasi ... 14

2.2.2. Kualitas Informasi ... 14

2.2.3. Nilai Informasi ... 15

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.3.1. Komponen Sistem Informasi ... 16

2.4. Sekilas Mengenai Visual Basic 6.0 ... 18

2.5. Microsoft SQL Server 2000 ... 19

2.6. Topologi Jaringan ... 20

2.7. Kepegawaian ... 25

2.8. Pengertian Mutasi Pegawai ... 26

2.9. Pengertian Pensiun Pegawai ... 27

2.10. Pengertian Kenaikan Pangkat Pegawai ... 27

BAB III OBJEK DAN TEMPAT PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 28

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 28

3.1.2.Visi dan Misi Perusahaan ... 31

3.1.2.1. Visi Perusahaan ... 31

3.1.2.2. Misi Perusahaan ... 31

(8)

3.2. Metode Penelitian ... 50

3.2.1. Desain Penelitian ... 52

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 53

3.2.2.1. Sumber Data Primer ... 53

3.2.2.2. Sumber Data Skunder ... 54

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 54

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 54

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 55

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 58

1. Flow map ... 58

2. Diagram Kontek ... 58

3. Data Flow Diagram ... 58

4. Kamus Data ... 59

5. Perancangan Basis Data ... 60

6. Tabel Relasi ... 62

3.2.4. Pengujian Software ... 62

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 64

4.1.1. Analisis Dokumen ... 64

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 67

4.1.2.1. Flow Map ... 71

4.1.2.2. Diagram Kontek ... 77

(9)

4.2. Perancangan Sistem ... 83

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 83

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 83

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 84

4.2.3.1. Flow Map yang Diusulkan ... 88

4.2.3.2. Diagram Konteks yang Diusulkan ... 94

4.2.3.3. Data Flow Diagram yang Diusulkan ... 95

4.2.3.4. Kamus Data Yang Diusulkan ... 99

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 102

4.2.4.1. Normalisasi ... 102

4.2.4.2. Relasi Tabel ... 106

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ... 107

4.2.4.4. Struktur File ... 108

4.2.4.5. Kodifikasi ... 116

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 118

4.2.5.1. Struktur Menu ... 119

4.2.5.2. Perancangan Input ... 119

4.2.5.3. Perancangan Output ... 128

4.2.6. Perncangan Arsitektur Jaringan ... 130

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 132

5.1.1. Batasan Implementasi (optimal) ... 132

(10)

xii

5.1.4. Implementasi Basis Data (sintaks Sql) ... 134

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 142

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 158

5.1.7. Penggunaan Program ... 160

5.2. Pengujian ... 161

5.2.1. Rencana Pengujian ... 161

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 162

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian………....164

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 165

6.2 Saran ... 166

DAFTAR PUSTAKA

(11)

Halaman

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 14

Gambar 2.2 Topologi Bus ... 21

Gambar 2.3 Topologi Bintang ... 22

Gambar 2.4 Topologi Cincin atau Ring ... 23

Gambar 2.5 Topologi Pohon atau Tree ... 24

Gambar 2.6 Topologi Token Ring ... 25

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat ... 33

Gambar 3.2 Metode Waterfall atau Classic Life Cycle ... 56

Gambar 4.1 Flow Map Pensiun yang sedang Berjalan ... 72

Gambar 4.2 Flow Map Kenaikan Pangkat yang sedang Berjalan ... 74

Gambar 4.3 Flow Map Mutasi yang sedang Berjalan ... 76

Gambar 4.4 Diagram Kontek yang sedang Berjalan ... 78

Gambar 4.5 DFD Level 1 yang sedang berjalan ... 79

Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 1.0 yang sedang berjalan ... 80

Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 2.0 yang sedang berjalan... 81

Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 3.0 yang sedang berjalan ... 82

Gambar 4.9 Flow map Pensiun yang diusulkan... 89

Gambar 4.10 Flow map Kenaikan Pangkat yang diusulkan ... 91

Gambar 4.11 Flow map Mutasi yang diusulkan... 93

(12)

Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses 1.0 yang di usulkan……… 97

Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses 2.0 yang di usulkan ... 98

Gambar 4.16 DFD Level 1 Proses 3.0 yang di usulkan ... 99

Gambar 4.17 Relasi Tabel... 107

Gambar 4.18 DFD Level 1 Entity Relationship Diagram ... 108

Gambar 4.19 Struktur Menu ... 119

Gambar 4.20 Rancangan Tampilan Menu Login... 120

Gambar 4.21 Rancangan Menu Utama……… 121

Gambar 4.22 Rancangan View data Pegawai……….. 121

Gambar 4.23 Rancangan Input Data Pegawai………. 122

Gambar 4.24 Rancangan View data permohonan pensiun……….……..122

Gambar 4.25 Rancangan Input Data Permohonan Pensiun……….…123

Gambar 4.26 Rancangan View data SK pensiun………..123

Gambar 4.27 Rancangan Input Data SK Pensiun………124

Gambar 4.28 Rancangan View data permohonan KP……….. 124

Gambar 4.29 Rancangan Input Data Permohonan KP……… 125

Gambar 4.30 Rancangan View data SK KP……….. 125

Gambar 4.31 Rancangan Input Data SK KP………126

Gambar 4.32 Rancangan View data permohonan Mutasi……….126

Gambar 4.33 Rancangan Input Data Permohonan Mutasi………...127

Gambar 4.34 Rancangan View data SK Mutasi………….………127

(13)

Gambar 4.37 Laporan Data Pensiun Pegawai………129

Gambar 4.38 Laporan Data Kenaikan Pangkat Pegawai………..129

Gambar 4.39 Laporan Data Mutasi Pegawai………....130

Gambar 4.40Topologi Bus…….……….130

Gambar 5.1 Gambar Login ... 142

Gambar 5.2 Form Menu Utama ...143

Gambar 5.3 Form Data Pegawai...144

Gambar 5.4 Form Pegawai………...144

Gambar 5.5 Form Input Riwayat Pendidikan……….. 145

Gambar 5.6 Form Daftar Permohonan Pensiun Pegawai……… 146

Gambar 5.7 Form Permohonan Pensiun ... 147

Gambar 5.8 Surat Pengantar Pensiun...148

Gambar 5.9 Form Daftar SK Pensiun ... 149

Gambar 5.10 Form SK Pensiun ... 149

Gambar 5.11 Form Daftar Permohonan Kenaikan Pangkat...150

Gambar 5.12 Form Permohonan Kenaikan Pangkat ... 151

Gambar 5.13 Surat Pengantar Kenaikan Pangkat...152

Gambar 5.14 Form Daftar Kenaikan Pangkat………..153

Gambar 5.15 Form SK Kenaikan Pangkat ………..153

Gambar 5.16 Form Daftar Permohonan Mutasi………...154

Gambar 5.17 Form Permohonan Mutasi………..155

(14)

xvi

Gambar 5.20 Form SK Mutasi……….157

Gambar 5.21 Form Laporan Data Pegawai………..158

Gambar 5.22 Tahap Pertama Instalasi Aplikasi Kepegawaian………159

Gambar 5.23 Tahap Kedua Instalasi Aplikasi Kepegawaian………...159

Gambar 5.24 Tahap Ketiga Instalasi Aplikasi Kepegawaian………...159

Gambar 5.25 Tahap Keempat Instalasi Aplikasi Kepegawaian………...160

(15)

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai... 1

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian... 8

Tabel 4.1 Struktur File Pegawai ... 109

Tabel 4.2 Struktur File Golongan ... 110

Tabel 4.3 Struktur File Detail Anak ... 110

Tabel 4.4 Struktur File Riwayat Pendidikan ... 111

Tabel 4.5 Struktur File Riwayat Pangkat ... 111

Tabel 4.6 Struktur File Riwayat Jabatan ... 112

Tabel 4.7 Struktur File Permohonan Mutasi   ... 113

Tabel 4.8 Struktur File Mutasi  ... 113

Tabel 4.9 Struktur File Permohonan KP ... 114

Tabel 4.10 Struktur File SKKP ... 115

Tabel 4.11 Struktur Permohonan Pensiun ... 115

Tabel 4.12 Struktur File Pensiun ... 116

Tabel 5.1 Rencana Pengujian ... 162

Tabel 5.2. Pengujian login ... 162

Tabel 5.3 Kasus dan hasil uji ... 163

Tabel 5.4. Pengujian proses ... 163

(16)

NO SIMBOL NAMA KETERANGAN

Menunjukan kegiatan proses komputerisasi

Menunjukan dokumen input dan output baik untuk proses manual atau komputer

Untuk menyeleksi kondisi

File non komputer yang diarsip

Menunjukan arus dari proses

Penyimpanan data dalam sistem komputer

Proses secara manual

Proses input pada database

(17)

1

2

3

4

External Entity

Arus data

Proses

File

Menunjukan entitas luar

Menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem

Merupakan kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer

Simpanan data biasa berupa file atau basis data di sistem

komputer.

(18)

1

2

3

Entity

Garis relasi

Relationship

Merupakan entitas

Menunjukan relasi antar entitas

Menunjukan nama relasi dari entitas

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi sangat

pesat sehingga menuntut suatu badan untuk memiliki sistem informasi yang dapat

mendukung kegiatan badan tersebut. Salah satu sistem informasi yang dibutuhkan

oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat dalam mengelola

data pegawai adalah sistem informasi data pegawai yang dilakukan secara

komputerisasi. Berikut ini adalah data jumlah pegawai yang berada di Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat berdasarkan golongan :

Tabel 1.1 Jumlah Pegawai

No Golongan Jumlah

1 Struktural 25

Sumber : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat  

     

(20)

Pada dasarnya komputer digunakan sebagai alat bantu seperti mengolah,

menyimpan dan mengambil kembali data atau informasi yang diperlukan.

Perancangan berbasis komputer dengan bahasa pemrograman sangat diharapkan

dapat memecahkan masalah-masalah yang ada. Rancangan aplikasi ini diharapkan

dapat membantu dalam analisa, proses kegiatan dan perencanaan yang dilakukan

oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat masih dilakukan

dengan pencatatan secara manual. Dalam sub bagian kepegawaian memiliki

perincian tugas yaitu melaksanakan penyusunan dan pengolahan data

kepegawaian, melaksanakan pengusulan gaji berkala serta peningkatan

kesejahteraan pegawai dan jabatan di lingkungan Badan, melaksanakan

penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa kerja dan

pemberian penghargaan serta tugas atau ijin belajar, pendidikan/pelatihan

kepemimpinan, teknis dan fungsional, melaksanakan penyusunan bahan

pembinaan disiplin pegawai, melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir

dan mutasi serta pemberhentian pegawai, melaksanakan penyiapan bahan

pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan kepada unit kerja di lingkungan

Badan dan melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian

peraturan perundang-undangan.

Masalah yang terjadi adalah dalam hal pengolahan data pegawainya masih

terdapat suatu kendala. Permasalahan yang biasa terjadi pada sub bagian

kepegawaian adalah pengolahan data pegawainya masih menggunakan pencatatan

(21)

tidak digunakan secara optimal. Semua ini masih memungkinkan terjadi

kesalahan-kesalahan atau ketidaktepatan data pegawainya.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis mengusulkan suatu

sistem dan program aplikasi untuk menunjang pengolahan data pegawai di Badan

Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat. Dengan perancangan yang akan

penulis proses diharapkan akan dapat mengurangi kesalahan-kesalahan yang biasa

terjadi, menyempurnakan proses yang telah ada serta dapat mempermudah

kegiatan pengolahan data pegawai berikut informasi yang berkaitan dengan

kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun.

Oleh karena itu berdasarkan deskripsi di atas maka penulis mencoba

mambahas suatu masalah dengan judul “PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI DATA KEPEGAWAIAN DI BADAN PERPUSTAKAAN DAN

KEARSIPAN PROPINSI JAWA BARAT”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Perkembangan teknologi pada saat ini sudah sangat pesat maka

dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut,

salah satunya adalah sistem informasi data kepegawaian yang tepat dan akurat

agar sebagian besar aktivitas-aktivitas yang dilakukan dapat terakomodasi dengan

rapi dalam sistem informasi tersebut. Dari uraian di atas dapat disimpulkan

(22)

1. Terhambatnya proses mutasi, pensiun dan kenaikan pangkat memerlukan

waktu yang cukup lama karena sistem informasinya belum

terkomputerisasi.

2. Terhambatnya kinerja karyawan dalam mencari berkas-berkas atau

dokumen yang dibutuhkan oleh pegawai.

3. Terhambatnya pembuatan laporan sehingga terjadinya tidak tepat waktu

dan relevan.

4. Pengarsipan data pegawai atau dokumen membutuhkan waktu yang cukup

lama dalam menyelesaikan penyimpanan dokumen.

5. Belum efektifnya penyimpanan data pegawai sehingga banyak dokumen

atau data yang hilang.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem yang sedang berjalan pada Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi data kepegawaian (kenaikan

pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Propinsi Jawa Barat.

3. Bagaimana implementasi sistem informasi data kepegawaian (kenaikan

pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan

(23)

4. Bagaimana pengujian sistem informasi data kepegawaian (kenaikan

pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan

Propinsi Jawa Barat.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi data

kepegawaian pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui sistem informasi data kepegawaian (kenaikan pangkat,

mutasi dan pensiun) yang sedang berjalan di Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi data kepegawaian

(kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

3. Untuk mengetahui implementasi sistem informasi data kepegawaian

(kenaikan pangkat, mutasi dan pensiun) pada Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

4. Untuk mengetahui analisis dan pengujian program pada Badan

(24)

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang penulis lakukan diharapkan berguna untuk pihak-pihak

sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Departemen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dalam upaaya perbaikan masalah yang terkait dengan

Sistem Informasi Data Kepegawaian di Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

2. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai informasi tentang

Sistem Informasi Data Kepegawaian, agar pegawai menyadari pentingnya

pemahaman Sistem Informasi Data Kepegaawaian dalam rangka

meningkatkan kualitas kepegawaian.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi perbandingan antara ilmu

manajemen (teori) dengan keadaan yang terjadi langsung dilapangan

(praktek). Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih

memajukan ilmu Manajemen Informatika yang sudah untuk ditahapkan

(25)

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

kepada peneliti lain atau para akademis yang akan mengambil skripsi atau

tugas akhir dalam kajian yang sama sekaligus sebagai referensi di dalam

penulisan.

2. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik

teori maupun praktek, belajar untuk merancang suatu Sistem Informasi

Data Kepegawaian di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa

Barat.

1.5. Batasan Masalah

Batasan masalah diperlukan agar penelitian yang dilakukan tidak berubah

arah dari tujuan yang ditetapkan. Dengan maksud agar pembahasan dan

penyusunan dapat dilakukan secara terarah dan tercapai sesuai dengan yang

diharapkan serta dapat menghindari kesalahan, maka perlu ditetapkan

batasan-batasan dari masalah yang dihadapi. Adapun batasan-batasan masalah yang terjadi yaitu :

1. Tidak membahas tentang penggajian pegawai di Badan Perpustakaan dan

Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

2. Tidak membahas tentang proses mutasi antar provinsi.

3. Tidak membahas tentang kenaikan pangkat pilihan, anumerta, atau

pengabdian .

(26)

5. Permohonan pensiun, mutasi dan kenaikan pangkat hanya dapat dilakukan

pada bulan april dan oktober saja.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi

Jawa Barat yang terletak di jalan Kawaluyaan Indah II no. 4 Soekarno-Hatta Telp.

(022) 7320049 Bandung 40286. Perincian tahap-tahap penelitian seperti tertera

pada tabel di bawah ini. Jadwal waktu penelitian direncanakan sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

(27)

BAB II

DASAR TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari

dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan. Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem yaitu

pendekatan sistem yang lebih menekankan prosedur mendefinisikan sistem

sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto (2005 : 15) yang dimaksud dengan sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran yang tertentu.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh

Richard F. Neuschel sebagai berikut :

Menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang dimaksud dengan prosedur adalah

suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis menulis), biasanya melibatkan beberapa

orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin

penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.

Lebih lanjut Jerry FitzGerald et al mendefinisikan prosedur, menurut

Jogiyanto (2005 : 2) yang dimaksud dengan prosedur adalah urut-urutan yang

(28)

dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan

bagaimana (how) mengerjakannya.

Pendekatan sistem lain lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai berikut. Menurut Jogiyanto (2005 : 2) yang

dimaksud dengan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem, komponen-komponen

atau subsistem-subsistem, dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri.

Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling

berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem

tersebut dapat tercapai.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Adapun

karakteristik dari suatu sistem tersebut adalah sebagai berikut :

1. Komponen sistem

Terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama

membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu

subsistem atau bagian-bagian dari sistem, di mana setiap subsistem tersebut

memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

(29)

2. Batasan sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya

atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu

sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan

ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem

Adalah apapun di luar batasan dari sistem yang mempengaruhi operasi

sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya

mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem yang dapat berupa masukan

perawatan dan masukan sinyal. Masukan perawatan adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan masukan sinyal

adalah energi yang di proses untuk mandapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem

Merupakan hasil dari energi yang di olah dan diklasifikasikan menjadi

(30)

7. Pengolahan sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran atau tujuan sistem

Suatu sistem mempunyai sasaran atau tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak ada

gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang

dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem

fisik (phisycal system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tampak secara fisik.

Sistem fisik adalah merupakan sistem yang ada secara fisik.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak di

(31)

Sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia dan

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu adalah beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di

prediksi, interaksi di antara bagian-bagiannya dapat di deteksi dengan pasti

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di

prediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system).

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh

dengan lingkungan luarnya.

Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan

lingkungan luarnya.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 8) yang dimaksud dengan informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian

(32)

2.2.1. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera

banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi.

Data diolah untuk menghasilkan informasi menggunakan suatu model

proses tertentu, penerima kemudian menerima informasi tersebut membuat suatu

keputusan dan melakukan suatu tindakan. Data tersebut ditangkap sebagai input,

di proses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus yang

disebut siklus informasi.

Input

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Sumber : Jogiyanto.Analisis dan Desain (2005 : 9)

2.2.2. Kualitas Informasi

Suatu informasi harus memiliki kualitas. Kualitas dari suatu informasi

(33)

1. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke

penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat

merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya (timeliness)

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Karena

informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Dewasa ini

mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut

didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk

mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya

informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan

informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.3. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

(34)

digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa

kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu

bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk

memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu

pihak di dalam perusahaan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) yang dimaksud dengan sistem informasi

adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan kegiatan

tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Hanif Al Fatta ( 2007 : 3 ) yang dimaksud dengan sistem

informasi adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama untuk mencapai

tujuan yang sama.

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 12) suatu sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan, terdiri dari :

1. Blok masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan

(35)

2. Blok model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendali dari

sistem secara keseluruhan.

5. Blok basis data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu

dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan

perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis

data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blok kendali

Blok kendali di rancang dan diterapkan untuk mencegah hal-hal yang dapat

merusak sistem dan terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung

(36)

2.4. Sekilas Mengenai Visual Basic 6.0

Pemrograman Visual Basic 6.0 merupakan pemrograman yang berbasiskan

windows dan windows NT. Bahasa pemrograman pada saat ini banyak sekali

jumlahnya, kebanyakan berbasis windows karena program aplikasi berbais

windows lebih menarik dari pada program berbasis DOS.

Sejarah perkembangan Visual Basic berasal dari perkembangan bahasa

basic di Dortmonth Collige, Amerika Serikat (1960) selanjutnya pada tahun 1982

bahasa pemrograman Visual Basic dibuat dengan basis MS-DOS yang pada waktu

itu dikenal dengan bahasa Quick Basic. Visual Basic biasanya digunakan untuk

pembuatan aplikasi grafis yang dapat menampilkan tampilan grafis yang sangat

bagus dan menarik minat pemakai.

Di dalam pemrograman Visual Basic banyak lokal data konsep untuk

menyebutkan sesuatu yang membentuk sebuah aplikasi. Istilah-istilah memiliki

arti yang sama dalam lingkungan pemrograman Visual lainnya misalnya Objek,

Property dan Event Driven. Visual Basic juga merupakan salah satu pemrograman

OOP (Object Oriented Programming) pemrograman berorientasi objek dan OOP

ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Terfokus pada yang penting, merupakan teknik yang digunakan oleh kita

semua dalam mengelola kompleksnya informasi setiap hari. Dengan

demikian kita dapat menganalisa hal-hal yang rumit dan mengabaikan

perbaikannya.

2. Enkapsulasi pengemasan data sehingga fungsi didalamnya tidak tampak

(37)

3. Inherintansi (meniadakan redudansi) adalah suatu kelas dapat diturunkan dari

kelas yang ada, kelas turun akan mewarisi sifat-sifatnya yang dimiliki oleh

kelas yang dituruni sedangkan kelas itu sendiri adalah fungsinya yang terkait

dalam atribut.

4. Poliformisme adalah dua kelas atau lebih yang merekam dengan nama sama

dan maksud dasar sama namun implementasinya berbeda.

2.5. Microsoft SQL 2000 Server

Microsoft SQL server 2000 ialah perangkat lunak Relational Database

Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk mendukung proses

transaksi yang SQL server 2000 dapat dijalankan pada windows 2000 profesional

service pack 4, windows 2000 server service pack 4, windows XP professional

service pack 2 atau Microsoft 2003 server service pack 1. Sql Server memakai

sebuah tipe database relational. Database relational adalah database yang

mengorganisasikan data dalam bentuk tabel. Tabel dibentuk dengan

mengelompokkan data yang mempunyai subjek yang sama. Tabel berisi

baris-baris dan kolom-kolom informasi. Tabel-tabel dapat saling berhubungan jika

diinginkan.

Database adalah sekumpulan data yang berhubungan. Pada waktu lalu,

database merupakkan sebuah file, misal mahasiswa.dbf,yang berisi sebuah tabel.

Dalam file mahasiswa.dbf, terdapat kolom-kolom yang berhubungan yaitu NPM,

(38)

baris data. Index dipakai untuk mempercepat pengaksesan data dan merupakkan

sebuah file terpisah.

Dalam SQL Server, database bukanlah sebuah file tetapi merupakkan

sebuah konsep logis yang berisi data, struktur database, index, sekuritas, view, dan

stored procedure.

Objek-objek dalam sebuah database:

1. Tabel. Objek yang berisi tipe-tipe data mentah

2. Kolom. Sebuah tabel yang berisi kolom-kolom untuk menampung data.

3. Stored Procedure. Merupakan perintah-perintah SQL yang membentuk

makro.

4. Trigger. Trigger adalah stored procedure yang diaktifkan pada saat data

ditambahkan, diubah, atau dihapus dari database.

5. Rule. Diberlakukan pada kolom sehingga data yang dimasukkan harus sesuai

dengan aturan

6. Kunci Utama (primary key). Kunci utama menjamin setiap baris data unik,

dapat dibedakan dari data lain.

7. Kunci Tamu (foreign key). Kunci tamu adalah kolom-kolom yang mengacu

kunci utama atau konstrain unik pada tabel lain.

2.6. Topologi Jaringan

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009

(39)

1. Topologi Bus

Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan

komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu

kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kabel harus di akhiri

dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam

membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan

diantaranya kemungkinan terjadinya tabrakan aliran data, jika salah satu

perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan

langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi.

Gambar 2.2 Topologi Bus

Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009

Topologi ini awalnya menggunakan kabel Coaxial sebagai media

pengantar data dan informasi. Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun

(40)

tetapi digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan

performanya.

2. Topologi Bintang

Topologi bintang atau yang lebih sering disebut dengan topologi star. Pada

topologi ini kita sudah menggunakan bantuan alat lain untuk mengkoneksikan

jaringan komputer. Contoh alat yang di pakai disini adalah hub, switch, dll.

Gambar 2.3 Topologi Bintang

Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009

Pada gambar jelas terlihat satu hub berfungsi sebagai pusat penghubung

komputer-komputer yang saling berhubungan. Keuntungan dari topologi ini

sangat banyak sekali diantaranya memudahkan admin dalam mengelola jaringan,

memudahkan dalam penambahan komputer atau terminal, kemudahan mendeteksi

kerusakan dan kesalahan pada jaringan. Tetapi dengan banyaknya kelebihan

bukan dengan artian topologi ini tanpa kekurangan. Kekurangannya diantaranya

(41)

permasalahan kritis kalau seandainya terjadi kerusakan pada hub maka semua

jaringan tidak akan bisa di gunakan.

3. Topologi Cincin

Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah

topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran.

Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling

terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama

dengan bentuk cincin.

Gambar 2.4 Topologi Cincin atau Ring

Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009

Adapun kelebihan dari topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih

(42)

4. Topologi Pohon

Topologi pohon atau di sebut juga topologi hirarki dan bisa juga disebut

topologi bertingkat merupakan topologi yang bisa di gunakan pada jaringan di

dalam ruangan kantor yang bertingkat.

Gambar 2.5 Topologi Pohon atau Tree

Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009

Pada gambar bisa kita lihat hubungan antar satu komputer dengan

komputer lain merupakan percabangan dengan hirarki yang jelas. Sentral pusat

atau yang berada pada bagian paling atas merupakan sentral yang aktif sedangkan

sentral yang ada di bawahnya adalah sentral yang pasif.

5. Topologi Token Ring

Topologi ini hampir sama dengan topologi ring akan tetapi pembuatannya

(43)

Gambar 2.6 Topologi Token Ring

Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_komputer/ 2 Juni 2009

Didalam gambar jelas terlihat bagaimana pada token ring kabel

penghubung di buat menjadi lingkaran terlebih dahulu dan nantinya akan di

buatkan terminal-terminal untuk masing-masing komputer dan perangkat lain.

2.7. Kepegawaian

Tidak ada rumusan yang pasti tentang pengertian kepegawaian, namun

dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kepegawaian

terdapat penjelasan mengenai Pegawai Negeri Sipil, diantaranya adalah Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 1952 Lembaran Negara Nomor 13 Tahun 1952,

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974,

dan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999.

Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1952,

dirumuskan bahwa Pegawai Negeri adalah mereka yang bekerja sebagai pegawai

(44)

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1961 Pasal 1, Pegawai Negeri adalah mereka yang telah

memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam per-aturan

perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas

dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan

berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Kepegawaian, ada dua pengertian tentang Pegawai Negeri yaitu :

1. Pegawai Negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam per-aturan perundang-undangan yang berlaku, diangkat

oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan

peraturan undangan dan digaji menurut peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

2. Pegawai Negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi

masyarakat yang dengan penuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,

Undang-Undang Dasar Tahun 1945, negara, dan pemerintah

menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.

2.8. Pengertian Mutasi Pegawai

Menurut RSD. H. Moh. Anwardi “Mutasi Pegawai Negeri Sipil adalah

(45)

lain dengan tujuan penyegaran, motivasi kerja”.

(http://Wikipedia.org/wiki/Pengertian kepegawaian/2 Juni 2009)

2.9.Pengertian Pensiun Pegawai

Menurut RSD. H. Moh. Anwar “Pensiun Pegawai Negeri Sipil adalah

pemrosesan pemberhentian sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan hormat bagi

yang telah memenuhi syarat batas usia dan kepadanya diberi hak pensiun sebagai

pernyataan terima kasih atas jasa-jasa selama mengabdikan diri kepada Negara”.

(http://Wikipedia.org/wiki/Pengertian kepegawaian/2 Juni 2009)

2.10. Pengertian Kenaikan Pangkat Pegawai

Menurut RSD. H. Moh. Anwardi “Kenaikan Pangkat adalah kenaikan

kedudukan yang menunjukkan tingkat seseorang Pegawai Negeri Sipil

berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan

digunakansebagaidasarpenggajian”.(http://Wikipedia.org/wiki/Pengertian_kepega

(46)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi

Jawa Barat yang terletak di jalan Kawaluyaan Indah II no. 4 Soekarno-Hatta Telp.

(022) 7320049 Bandung 40286.

3.1.1. Sejarah Singkat Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa

Barat

Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat merupakan instansi

pemerintah yang berwenang untuk menangani, mengelola dan mengolah arsip

yang mempunyai nilai guna dan masih di perlukan di lingkungan Pemerintah

Propinsi Jawa Barat.

Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat merupakan pengembangan

dari Kantor Arsip Daerah Propinsi Jawa Barat, yang berfungsi sebagai records

sentre (pusat penyimpanan arsip) Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Barat.

Terbentuknya Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat merupakan

salah satu perwujudan tekad Pemerintah Propinsi Jawa Barat dalam upaya

meningkatkan tertib administrasi dan pelayanan terhadap masyarakat karena

dirasakan sangat perlu adanya suatu lembaga/badan yang menangani khusus di

(47)

Keberadaan suatu lembaga dalam menangani suatu kegiatan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan merupakan faktor yang penting. Kendati

demikian, keberadaan lembaga tersebut bukan merupakan satu satunya faktor

yang menentukan keberhasilan, karena masih ada ketergantungan dengan

faktor-faktor lainnya.

Begitu pula dengan kegiatan kearsipan yang merupakan salah satu tugas

pemerintah. Kegiatan ini pun memerlukan adanya lembaga khusus yang

menanganinya, agar manfaat dari kegiatan kearsipan benar-benar dirasakan

sebagai penunjang keberhasilan penyelenggaraan pemerintah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Lahirnya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang

Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan, tidak terlepas dari arti penting arsip sebagai bahan

bukti penyelenggaraan administrasi pemerintah, kehidupan kebangsaan dan bahan

pertanggungjawaban bagi kegiatan pemerintah.

Seiring dengan perjalanan waktu, berbagai perubahan telah terjadi dalam

setiap aspek kehidupan. Demikian halnya dengan perubahan yang mewarnai

jalannya roda pemerintahan. Beberapa produk pemerintahan Orde Baru yang

berupa peraturan perundang-undangan telah dicabut, dirubah, ataupun diganti

dengan peraturan perundang-undangan baru, yang selaras dengan alam reformasi

yang menjadi bagian sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara.

Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

(48)

merupakan tonggak baru dalam pemberdayaan daerah, baik dalam pemerintahan

maupun masyarakat daerah melalui pemberian wewenang yang lebih luas, nyata

dan bertanggung jawab.

Inflikasi dari berlakunya UU No. 22 Tahun 1999 adalah terjadinya

perubahan struktur organisasi di lingkungan Pemerintah Propinsi Jawa Barat yang

diakibatkan oleh dilikuidasinya Instansi Vertikal, adanya lembaga yang digabung,

dihapus dan diubah statusnya.

Kantor Arsip Daerah sebagai salah satu lembaga teknis daerah, juga tidak

luput dari perubahan struktur organisasi termasuk dasar hukum

pembentukkannya. Perubahan ini dilandasi dengan diterbitkannya Perda Nomor

16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi Jawa Barat.

Dalam satu dasa warsa, perubahan struktur kelembagaan Kantor Arsip

Daerah mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan di maksud

adalah perubahan status Kantor Arsip Daerah menjadi Badan Kearsipan Daerah

Propinsi Jawa Barat, dengan diterbitkannya Perda Nomor 6 Tahun 2002 tentang

Perubahan Perda Nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Propinsi

Jawa Barat.

Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan status Kantor menjadi

Badan adalah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang

Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Dengan dikeluarkannya peraturan ini,

fungsi Kantor Arsip Daerah sebagai lembaga kearsipan baik di Propinsi maupun

(49)

daerah propinsi maupun di kabupaten/kota hanya melakukan pembinaan arsip

dinamis dan pengelolaan arsip in-aktif, maka pada saat ini kewenangan lembaga

kearsipan di daerah juga termasuk dalam hal pembinaan arsip dinamis dan statis,

serta pengelolaan arsip dinamis dan statis. Oleh karena itu dengan bertambahnya

beban kerja lembaga kearsipan di Propinsi Jawa Barat, maka pengelolaan

kearsipan tidak dapat lagi dikelola oleh lembaga teknis setingkat Kantor, dan

dipandang perlu adanya peningkatan status kelembagaan dari Kantor Arsip

Daerah menjadi Badan Kearsipan Daerah Propinsi Jawa Barat dengan eselonering

yang setingkat lebih tinggi, yaitu eselon II/a.

Kemudian pada tanggal 12 Januari 2009 Badan Kearsipan Daerah Propinsi

Jawa Barat bergabung dengan Badan Perpustakaan Daerah dan berubah nama

menjadi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat.

3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan

3.1.2.1. Visi Perusahaan

Visi dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat adalah

menjadikan perpustakaan dan kearsipan sebagai sumber informasi yang handal

menuju masyarakat Jawa Barat cerdas.

3.1.2.2 Misi Perusahaan

1. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan Lembaga Perpustakaan dan

(50)

2. Meningkatkan profesional dan kompetensi SDM pengelola Perpustakaan

dan Kearsipan.

3. Mengembangkan budaya baca masyarakat guna Mewujudkan masyarakat

belajar (Learning Society).

4. Mengembangkan budaya sadar arsip.

5. Mengembangakan, mengelola dan melestarikan bahan perpustakaan dan

arsip sebagai khasanah informasi dan pengetahuan.

6. Menyelenggarakan layanan perpustakaan dan kearsipan berbasis teknologi

(51)

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa Barat

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Propinsi Jawa

(52)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Kepala Badan

Rincian tugas Kepala Badan :

1. Menyelenggarakan serta menetapkan program kerja dan rencana

pembangunan Pemerintah Daerah bidang perpustakaan dan kearsipan.

2. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi Badan.

3. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai

dengan kebijakan umum Pemerintah Daerah.

4. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana pembangunan

perpustakaan dan kearsipan di Daerah.

5. Menyelenggarakan fasilitasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan program

kesekretariatan, deposit dan pengolahan bahan perpustakaan, pemberdayaan

perpustakaan dan pengembangan budaya baca, layanan dan otomasi

perpustakaan, layanan dan otomasi kearsipan, pembinaan dan pengembangan,

pengelolaan kearsipan, serta akuisisi dan pelestarian.

6. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional.

7. Menyelenggarakankoordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan umum perpustakaan dan kearsipan.

8. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

(53)

Sekretariat

Rincian tugas Sekretariat :

1. Menyelenggarakan pengkajian serta koordinasi perencanaan dan program

Badan.

2. Menyelenggarakan pengkajian perencanaan dan program Sekretariat.

3. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi keuangan.

4. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja.

5. Menyelenggarakan pengendalian administrasi belanja.

6. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

7. Menyelenggarakan penatausahaan, kelembagaan dan ketatalaksanaan.

8. Menyelenggarakan pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

9. Menyelenggarakan pembinaan Jabatan Fungsional pegawai.

Subbagian Perencanaan dan Program

Rincian tugas Subbagian Perencanaan dan Program :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Perencanaan dan

Program.

2. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program Badan

yang meliputi bidang deposit dan pengolahan bahan perpustakaan,

(54)

otomasi perpustakaan, layanan dan otomasi kearsipan, pembinaan dan

pengembangan, pengelolaan kearsipan, serta akuisisi dan pelestarian.

3. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Perencanaan dan

Program.

4. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis, Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), LKPJ dan LPPD Badan.

5. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan.

Subbagian Keuangan

Rincian tugas Subbagian Keuangan :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Keuangan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran belanja tidak

langsung Badan.

3. Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Badan.

4. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah serta

pembayaran lainnya.

5. Melaksanakan perbendaharaan keuangan.

6. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan administrasi keuangan.

7. Melaksanakan penatausahaan belanja langsung dan belanja tidak langsung

(55)

8. Melaksanakan verifikasi keuangan.

9. Melaksanakan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) dan penyiapan bahan

pertanggung jawaban keuangan.

10. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi administrasi keuangan.

11. Melaksanakan pengendalian administrasi perjalanan dinas pegawai.

Subbagian Kepegawaian dan Umum

Rincian tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Kepegawaian dan

Umum.

2. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian.

3. Melaksanakan pengusulan gaji berkala serta peningkatan kesejahteraan

pegawai dan jabatan di lingkungan Badan.

4. Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pensiun pegawai, peninjauan masa

kerja dan pemberian penghargaan serta tugas atau ijin belajar,

pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional.

5. Melaksanakan penyusunan bahan pembinaan disiplin pegawai.

6. Melaksanakan penyiapan bahan pengembangan karir dan mutasi serta

pemberhentian pegawai.

7. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan

(56)

8. Melaksanakan penyusunan bahan rancangan dan pendokumentasian peraturan

perundang-undangan.

Bidang Deposit dan Pengolahan Bahan Perpustakaan

Rincian Tugas Bidang Deposit dan Pengolahan Bahan Perpustakaan :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja deposit dan pengolahan bahan

perpustakaan.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan deposit dan pengolahan

bahan perpustakaan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi deposit.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengolahan bahan

perpustakaan.

5. Menyelenggarakan fasilitasi deposit dan pengolahan bahan perpustakaan.

6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan deposit dan

pengolahan bahan perpustakaan.

7. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Deposit dan

Pengolahan Bahan Perpustakaan.

8. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan.

9. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

(57)

Subbidang Deposit

Rincian Tugas Subbidang Deposit :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Deposit.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan deposit.

3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pemasyarakatan peraturan

perundang-undangan deposit.

4. Melaksanakan penyusunan data dan profil para wajib serah simpan.

5. Melaksanakan penyusunan penghimpunan, mengolah, menyeleksi,

menginterpretasikan dan mendayagunakan karya cetak dan karya rekam.

6. Melaksanakan penyusunan penghimpunan, mengolah, menyeleksi,

menginterpretasikan dan mendayagunakan naskah kuno.

7. Melaksanakan perpustakaan deposit.

8. Melaksanakan identifikasi hambatan penghimpunan dan pengolahan,

pelestarian, pendayagunaan dan pemantauan karya cetak dan karya rekam.

Subbidang Pengolahan Bahan Perpustakaan

Rincian Tugas Subbidang Pengolahan Bahan Perpustakaan :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pengolahan Bahan

Perpustakaan.

(58)

3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengadaan dan pengolahan bahan

perpustakaan, penyusunan dan penerbitan literatur sekunder.

4. Melaksanakan pengolahan data bahan penyusunan rencana operasional

pengembangan koleksi bahan perpustakaan.

5. Melaksanakan pengumpulan data bahan survey minat pemustaka dan bahan

perpustakaan.

6. Melaksanakan identifikasi bahan perpustakaan dalam rangka evaluasi dan

penyiangan koleksi bahan perpustakaan.

7. Melaksanakan seleksi bahan perpustakaan.

8. Melaksanakan pengadaan bahan perpustakaan melalui pembelian,

sumbangan, hibah, tukar menukar, dan membuat sendiri.

9. Melaksanakan penyusunan katalog, data bibliografis bahan perpustakaan.

10. Melaksanakan klasifikasi, menentukan tajuk subjek dan kata kunci bahan

perpustakaan.

Bidang Pemberdayaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca

Rincian Tugas Bidang Pemberdayaan Perpustakaan dan Pengembangan Budaya

Baca :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pemberdayaan

Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan pemberdayaan perpustakaan

(59)

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pemberdayaan perpustakaan.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pengembangan budaya baca.

5. Menyelenggarakan fasilitasi pemberdayaan perpustakaan dan pengembangan

budaya baca.

6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi pemberdayaan perpustakaan

dan pengembangan budaya baca.

7. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bidang Pemberdayaan

Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca.

Subbidang Pemberdayaan Perpustakaan

Rincian tugas Subbidang Pemberdayaan Perpustakaan :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pemberdayaan

Perpustakaan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pemberdayaan perpustakaan.

3. Melaksanakan penghimpunan data pemberdayaan perpustakaan.

4. Melaksanakan pembuatan identifikasi dan pemetaan perpustakaan dalam

rangka pemberdayaan perpustakaan.

Subbidang Pengembangan Budaya Baca

Rincian tugas Subbidang Pengembangan Budaya Baca :

1. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbidang

(60)

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pengembangan budaya baca.

3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman pengembangan budaya baca

masyarakat.

4. Melaksanakan pembuatan pemetaan budaya baca masyarakat.

5. Melaksanakan bimbingan membaca.

Bidang Layanan dan Otomasi Perpustakaan

Rincian tugas Bidang Layanan dan Otomasi Perpustakaan :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Layanan dan Otomasi

Perpustakaan.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan bidang layanan dan otomasi

perpustakaan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi layanan perpustakaan.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi otomasi perpustakaan.

5. Menyelenggarakan fasilitasi layanan dan otomasi perpustakaan.

6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan layanan

dan otomasi perpustakaan.

Subbidang Layanan Perpustakaan

Rincian tugas Subbidang Layanan Perpustakaan :

1. Melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja Subbidang Layanan

(61)

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan layanan perpustakaan.

3. Melaksanakan layanan keanggotaan perpustakaan.

4. Melaksanakan layanan sirkulasi meliputi kegiatan peminjaman dan

pengembalian bahan perpustakaan.

Subbidang Otomasi Perpustakaan

Rincian tugas Subbidang Otomasi Perpustakaan :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Otomasi Perpustakaan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan otomasi perpustakaan.

3. Melaksanakan penyusunan bahan identifikasi serta analisis pembangunan dan

pengembangan otomasi perpustakaan.

Bidang Layanan dan Otomasi Kearsipan

Rincian tugas Bidang Layanan dan Otomasi Kearsipan:

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Layanan dan Otomasi

Kearsipan.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan layanan otomasi kearsipan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan

supervisi bidang layanan dan otomasi kearsipan.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi layanan kearsipan.

5. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi otomasi kearsipan.

(62)

Subbidang Layanan Kearsipan

Rincian Tugas Subbidang Layanan Kearsipan:

1. Melaksanakan penyusunan bahan rencana dan program kerja Subbidang

Layanan Kearsipan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan layanan kearsipan.

3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman dan SOP layanan kearsipan.

4. Melaksanakan layanan arsip dan layanan jasa teknis kearsipan.

5. Melaksanakan pengelolaan ruang baca dan perpustakaan kearsipan.

Subbidang Otomasi Kearsipan

Rincian Tugas Subbidang Otomasi Kearsipan :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Otomasi Kearsipan.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan otomasi kearsipan.

Bidang Pembinaan dan Pengembangan

Rincian Tugas Bidang Pembinaan dan Pengembangan :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pembinaan dan

Pengembangan.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan pembinaan dan

pengembangan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan dan pengembangan

(63)

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pembinaan dan pengembangan

kelembagaan.

5. Menyelenggarakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan.

Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia

Rincian Tugas Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia:

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pembinaan dan

Pengembangan Sumberdaya Manusia.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembinaan dan pengembangan

sumberdaya manusia perpustakaan dan kearsipan.

3. Melaksanakan penyusunan identifikasi dan bahan pedoman pembinaan dan

pengembangan sumberdaya manusia perpustakaan dan kearsipan.

4. Melaksanakan inventarisasi pustakawan dan arsiparis serta menyusun

analisa kebutuhan pustakawan dan arsiparis.

5. Melaksanakan pembinaan sumberdaya manusia perpustakaan dan kearsipan,

meliputi pemberian bimbingan teknis, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan

teknis perpustakaan dan kearsipan dan pemberian penghargaan.

Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan

Rincian tugas Subbidang Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pembinaan dan

(64)

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan pembinaan dan pengembangan

kelembagaan perpustakaan dan kearsipan.

3. Melaksanakan penyusunan inventarisasi dan pemetaan kelembagaan

perpustakaan dan kearsipan.

4. Melaksanakan penyusunan identifikasi bahan pembinaan dan pengembangan

kelembagaan perpustakaan dan kearsipan.

5. Melaksanakan pendataan kelembagaan semua jenis perpustakaan dan

kelembagaan kearsipan.

6. Melaksanakan penyusunan bahan dan pedoman pembinaan dan

pengembangan kelembagaan perpustakaan dan kearsipan.

Bidang Pengelolaan Kearsipan

Rincian Tugas Bidang Pengelolaan Kearsipan :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Pengelolaan Kearsipan.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi penyusunan pedoman dan

supervisi pengelolaan kearsipan.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi arsip dinamis.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi arsip statis.

5. Menyelenggarakan fasilitasi pengelolaan kearsipan.

6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan

(65)

Subbidang Arsip Dinamis

Rincian tugas Subbidang Arsip Dinamis :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Arsip Dinamis.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengelolaan arsip inaktif

yang meliputi penataan, penyusunan daftar pertelaan arsip, indeks, ikhtisar,

khasanah arsip, penyimpanan dan pencarian arsip, penilaian dan pemusnahan,

dan pemutakhiran arsip dinamis inaktif.

3. Melaksanakan pengelolaan arsip dinamis Pemerintah Daerah.

4. Melaksanakan pemberian rekomendasi pemusnahan arsip.

Subbidang Arsip Statis

Rincian tugas Subbidang Arsip Statis :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Arsip Statis.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pengelolaan arsip statis

yang meliputi pengolahan dan penataan arsip statis, penyusunan daftar arsip

statis, inventaris arsip dan penerbitan naskah sumber.

3. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan, penataan dan pengamanan arsip

statis.

4. Melaksanakan inventarisasi arsip statis, teknis pengelolaan arsip statis yang

meliputi pengolahan dan penataan arsip statis, penyusunan senarai dan

inventaris, penyusunan dan penerbitan naskah sumber, penilaian,

(66)

5. Melaksanakan penyusunan daftar arsip statis, inventaris arsip dan naskah

sumber.

6. Melaksanakan penyusunan tata letak ruang arsip statis.

Bidang Akuisisi dan Pelestarian

Rincian tugas Bidang Akuisisi dan Pelestarian :

1. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bidang Akuisisi dan

Pelestarian.

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan Bidang Akuisisi dan

Pelestarian.

3. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi akuisisi.

4. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelestarian.

5. Menyelenggarakan fasilitasi akuisisi dan pelestarian.

6. Menyelenggarakan pengkajian bahan koordinasi penyelenggaraan Bidang

Akuisisi dan Pelestarian.

7. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi Bidang Akuisisi dan Pelestarian.

Subbidang Akuisisi

Rincian tugas Subbidang Akuisisi :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Akuisisi.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis akuisisi arsip.

(67)

4. Melaksanakan survey dan pemetaan arsip yang akan diakuisisi.

5. Melaksanakan negosiasi berkenaan dengan arsip.

6. Melaksanakan penyusunan bahan fasilitasi akuisisi arsip.

Subbidang Pelestarian

Rincian tugas Subbidang Pelestarian :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbidang Pelestarian.

2. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis pelestarian.

3. Melaksanakan penyusunan bahan pedoman preservasi arsip dan bahan

perpustakaan.

4. Melaksanakan penyusunan bahan identifikasi dan analisis pemeliharaan,

perawatan, pengawetan dan restorasi arsip, reprografi arsip dan bahan

perpustakaan.

5. Melaksanakan penyusunan daftar arsip dan bahan perpustakaan yang

memerlukan perhatian khusus, pemeliharaan ekstra hati-hati dan intensif.

Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB)

1. Untuk melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan

teknis penunjang, pada Badan dapat dibentuk UPTB, yang mempunyai

wilayah kerja satu atau beberapa Kabupaten/Kota.

2. Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas serta Susunan Organisasi

Gambar

Gambar 2.2 Topologi Bus
Gambar 2.3 Topologi Bintang
Gambar 2.4 Topologi Cincin atau Ring
Gambar 2.5 Topologi Pohon atau Tree
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan model laboratorium virtual ini diharapkan dapat melatih mahasiswa menyelesaikan permasalahan fisika, sehingga kemampuan pemecahan masalah pada mahasiswa

Mereka melakukan perkawinan di luar negeri karena di Indonesia perkawinan beda agama dilarang hal ini tersirat di dalam Pasal 2 ayat (1) UUP yang menyatakan bahwa perkawinan

Hasil yang diperoleh juga konsisten dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mustofa (2012), pada penelitiannya yang menunjukkan bahwa aksesibilitas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Pada observasi keenam tanggal 4 Desember 2015, pagi hari itu, siswa dalam belajar telah baik dengan mampu menghargai pendapat orang lain, tidak memotong pembicaraan selama

Dari Gambar 13 dapat dilihat bahwa antena elemen tunggal (warna biru) dan 4 elemen (warna merah) dengan desain antena patch lingkaran memiliki bandwidth yang lebih besar

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipakai sebagai pertimbangan pada OPD Kabupaten Kudus dalam melibatkan partisipasi anggaran, komitmen organisasi, locus

dilakukan diketahui bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar PKn siswa Kelas VI SD Negeri 004 Simpang Pulai Kecamatan Ukui melalui penerapan model