Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI
BIODIESEL JARAK
DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2009/2010
Oleh:
Tatang Hermawan NIM:
52106037
Program Studi Desain Grafis
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI
BIODIESEL JARAK
DK 26313/Tugas Akhir Semester II 2009/2010
Oleh:
Tatang Hermawan NIM:
52106037
Program Studi Desain Grafis Disahkan oleh:
Pembimbing
Wantoro,S.Ds 4127 32 06 020
Koordinator Tugas Akhir
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Penulis panjatkan puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulisan laporan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Diploma Tiga program studi desain grafis Universitas Komputer Indonesia dengan judul “PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BIODIESEL JARAK”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan baik dalam penyajian materi maupun dalam pemberian analisis. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki, oleh karena itu, oleh karena itu penulis tidak menutup diri untuk menerima saran dan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi Masalah... 2
1.3 Rumusan Masalah... 2
1.4 Tujuan Perancangan... 2
1.5 Kata Kunci………... 3
BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BIODIESEL JARAK PAGAR 4 2.1 Perancangan... 4
2.4.2 Jenis-jenis Bahan Baku Biodiesel... 10
2.4.3 Biodiesel Jarak Pagar... 11
2.4.4 Manfaat Biodiesel Jarak Pagar... 13
2.6 Proses Pembuatan Biodiesel dari Biji Jarak Pagar... 16
2.6.1 Keunggulan Biodiesel Jarak Pagar... 20
2.6.2 Biodiesel Ditinjau Dari Nilai Ekonomis... 20
2.6.3 Pengguna Biodiesel... 21
BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL... 22
3.1 Strategi Perancangan... 22
3.2 Strategi Komunikasi... 22
3.2.1 Tujuan Komunikasi... 23
3.4.1 Strategi Distribusi... 27
3.4.2 Target Audiens………... 28
3.4.3 Jadwal Penyebaran Media... 29
3.5 Konsep Visual... 30
BAB IV Teknis Produksi Media... 36
4.1 Teknis Media... 36
4.2 Spesifikasi Hardware dan Software... 48
4.2.1 Spesifikasi Hardware... 48
4.2.2 Spesifikasi Software... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.4 Biodiesel Jarak... 12
Gambar 2.5 Buah Jarak... 14
Gambar 2.6 SPBU... 19
Gambar 3.5 Layout Cover Buku... 34
Gambar 3.6 Skema Warna... 35
Gambar 3.7 Ilustrasi... 36
Gambar 4.1 Buku Saku... 38
Gambar 4.2 Poster... 39
Gambar 4.3 Neon Box... 40
Gambar 4.4 X-Banner... 41
Gambar 4.5 Stiker... 42
Gambar 4.6 T-Shirt... 43
Gambar 4.7 Topi... 44
Gambar 4.8 Flyer... 45
Gambar 4.9 Tas... 46
Gambar 4.10 Diligen... 47
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Biodiesel adalah jenis bahan bakar yang termasuk ke dalam bahan bakar nabati (BBN). Bahan bakunya bisa berasal dari berbagai sumber daya nabati, yaitu kelompok minyak dan lemak, seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak kedelai, kacang tanah, jarak pagar, bahan minyak goreng bekas (Sudrajat, 2006). Di Indonesia biodiesel paling banyak berasal dari tanaman jarak pagar. Minyak jarak selain sebagai bahan baku biodiesel juga dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Berbagai ke unggulan Inilah yang akhirnya biodiesel dari tanaman jarak menjadi primadona sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan, yang tidak mengeluarkan emisi yang menyebabkan efek rumah kaca atau rusaknya lapisan ozon di atmosfer.
Biodiesel menjadi penting di Indonesia karena sejak tahun 2005, Indonesia telah berubah statusnya dari eksportir menjadi net importer (Sudrajat, 2006,). Ditambah lagi krisis minyak dunia menjadikan harga minyak global meningkat dari sebelumnya, di Indonesia hal ini berimbas pada kenaikan BBM, misalnya kenaikan harga bahan bakar premium yang semula Rp 2300/liter sekarang sudah menjadi Rp 4500/liter dan BBM lainnya seperti solar.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan dalam pembahasan
maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
Pemasaran, karena minyak jarak pagar di pakai sebagai alternatif minyak
bumi.
Krisis minyak dunia menjadikan harga minyak global meningkat dari
sebelumnya.
Kebutuhan solar yang semakin meningkat tiap tahun di Indonesia dan
perubahan status Indonesia menjadi importer BBM.
Kurang adanya informasi tentang biodiesel minyak jarak pagar.
1.3 Rumusan Permasalahan
Masyarakat belum mengetahui adanya biodiesel sebagai bahan alternatif BBM
permasalahanya adalah sebagai berikut :
Mengapa biodiesel minyak jarak belum dikenal oleh sebagian masyarakat.
Mengapa biodesel harus dikenalkan kepada masyarakat.
1.4 Tujuan Perancangan
Pentingnya pengenalan biodiesel jarak pagar merupakan masalah utama yang
diangkat penulis sebagai materi tugas akhir, mengenalkan biodiesel jarak kepada
masyarakat, termasuk tempat dimana mendapatkannya.
Tujuan yang ingin dicapai penulis dengan perancangan media informasi ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang keberadaan dan manfaat Biodiesel Jarak pagar di kota Bandung.
2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang menfaat penggunaan Biodiesel Jarak .
1.5 Kata Kunci
Kata kunci yang digunakan penulis untuk memecahkan permasalahan
tersebut adalah :
BAB II
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BIODIESEL JARAK PAGAR 2.1 Perancangan
2.1.1 Definisi Perancangan
Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Analisis sendiri adalah suatu kegiatan dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan atau kasus yang terjadi.
Definisi diatas mengungkapkan bagaimana pentingnya perancangan. Desain sebagai sebagai sebuah proses menciptakan sesuatu juga sangat membutuhkan perancangan dalam prosesnya. Hal ini dilakukan agar konsep yang tetapkan dalam pembuatan karya desain tidak melenceng dari ide awalnya serta jelas tahapan pembuatannya.
2.2. Definisi Media
Secara umum Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran
(chennel) untuk menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu
sumber (resource) kepada penerimanya (reciver) (Soeparno, 1988:1).
Perkembangan Media selalu berbanding lurus dengan perkembangan
zaman. Kebutuhan akan informasi semakin hari semakin terasa oleh manusia,
kebutuhan tersebut diimbangi dengan perkembangan media yang semakin
beragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perkembangan teknologi juga
sangat berperan dalam mempermudah proses penyampaian informasi kepada
masyarakat.
Banyak persepsi tentang definisi media yang berbeda-beda akan tetapi
semuanya memiliki satu tujuan yang sama
Menurut Eric Barnow dalam (edwias, 2000:3),yang dimaksud dengan media adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebarluaskan pesan – pesan. Pada prinsipnya, jenis media dibagi kedalam dua kategori yaitu media cetak dan media elektronik.
1. Media Cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas. Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya. Contohnya adalah surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster.
2. Media Elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Diantara kedua media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard).
2.3 Definisi Informasi
Menurut Gordon B. Davis (1990; 11), Secara umum informasi adalah data
yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan
atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik
masa sekarang atau yang akan datang.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan elemen utama
yang membangun sebuah informasi yang baik, data yang diperoleh diseleksi
terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada penerima informasi agar apa yang di
informasikan bisa lebih terarah dan berguna. Suatu tindakan yang dilakukan tanpa
informasi akan mengalami kemacetan dalam pelaksanaanya dan akhirnya berhenti
ia memuat berbagai data yang telah disaring agar mempunyai arti dan
meningkatkan pengetahuan bagi bagi para penggunannya.
Jadi sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang benar – benar ada dan terjadi. Sehingga informasi yang disampaikan bisa dipertanggung jawabkan oleh pembuatnya.
2.3.1 Konsep Dasar Informasi
Telah dibahas sebelumnya bahwa informasi merupakan hal yang
sangat penting dijadikan pegangan untuk mengambil suatu keputusan.
Informasi dapat kita peroleh dalam sistem informasi yang menyediakan
pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, yang pada
awalnya berupa data yang telah diproses sehingga bisa lebih jelas dan
berguna bagi pengguna informasi.
2.3.2 Definisi Komunikasi
Mungkin tanpa kita sadari setiap hari kita melakukan proses
komunikasi, interaksi yang kita lakukan dengan lingkungan setiap saat
membutuhkan komunikasi sebagai saranannya, ketepatan cara dan
penyampaian merupakan kunci utama suksesnya proses komunikasi.
Menurut Ms. Agustina Zubair (2006:12) Komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi
informasi atau mengubah sikap, pendapat atau prilaku baik secara lisan
maupun tidak langsung melalui media.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah kominukasi yang berasal dari bunyi
ataupun ucapan-ucapan dengan bahasa lain yang dapat dimengerti.
Komunikasi verbal ini dapat berarti kegiatan pertukaran
lambang-lambang yang mengandung arti melalui penggunaan bahasa. Salah
satu contoh bentuk komunikasi verbal adalah kata-kata yang sehari-hari
kita gunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikas non verbal adalah komunikasi yang merupakan bagian
dari komunikasi visual melalui tulisan tanpa kata. Komunikasi non verbal
mencakup semua rangsang dalam suatu keadaan komunikasi , yang
dihasilkan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi
pengirim pesan atau penerima pesan.
2.3.3 Komunikasi Visual
Komunikasi visual menggunakan mata sebagai media rangsangnya,
komunikasi visual merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa
visual (gambar), kekuatan utama dari bentuk komunikasi ini terletak dari
bagaimana penyampai informasi mengolah visual sehingga segala sesuatu
yang terdapat dalam media informasi tersebut bisa menyampaikan pesan
yang dimaksudkan oleh pembuatnya.
2.3.4 Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual merupakan bentuk komunikasi yang
menggunakan teks atau gambar untuk menyampaikan pesan atau iniformasi.
Menurut definisinya Desain Komunikasi Visual adalah suatu disiplin ilmu yang
bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif
melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan. Bidang
desain ini mencakup kemampuan untuk mengolah elemen-elemen visual
menciptakan sebuah bentuk komunikasi yang efektif lewat penataan letak
gambar, teks dan komposisi warna agar bisa menterjemahkan bahasa verbal
kedalam bahasa visual yang akan dikomunikasikan kepas masyarakat
(Sachari, 2005:9).
Seperti jenis komunikasi lainnya, desain komunikasi visual kepada proses
merancang sebuah karya informasi. Pada awlnya desain komunikasi visual
diterapkan untuk pembuatan media-media statis, seperti buku, majalah, dan
berbagai karya cetak lainnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman
desain komunikasi visual juga diterapkan dalam pembuatan madia elektronik
seperti desain interaktif ataupun desain multi media. (Sachari, 2005:9).
2.4 Biodiesel
Menurut Dr Ir Erliza Hambali, definisi Biodiesel adalah jenis bahan bakar yang termasuk ke dalam bahan bakar nabati (BBN). Bahan bakunya bisa berasal dari
berbagai sumber daya nabati. Lebih tepat di sebut dengan FAME (fatty acid methyl
ester) , merupakan BBN yang di gunakan untuk menggerakan mesin-mesin diesel sebagai pengganti solar. BBN ini berasal dari minyak nabati yang di konversi
melalui reaksi fisika dan kimia, sehingga secara kimia sifatnya sudah berubah dari
sifat aslinya.
2.4.1 Sejarah Biodiesel
Biodiesel pertama kali di kenalkan di Afrika Selatan sebelum perang
dunia ke II sebagai bahan bakar kendaraan berat. Bahan bakar nabati
biodiesel merupakan kandidat kuat sebagai bahan alternatif pengganti bensin
dan solar yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
Pemerintah Indonesia telah mencanangkan pengembangan dan
implementasi bahan bakar tersebut, bukan hanya untuk menanggulangi krisis
energi yang mendera bangsa namun juga sebagai salah satu solusi
kebangkitan ekonomi masyarakat.
2.4.2 Jenis- jenis Bahan Baku Biodiesel
bumi. Biodiesel lebih ramah lingkungan karena biodegradable dan non toxic.
Pembakaran biodiesel mampu mengurangi emisi sebesar 20%.
Jenis –jenis bahan baku biodiesel diantaranya :
Minyak jarak
Minyak sawit
Minyak nabati lain
Minyak goreng bekas
2.4.3 Biodiesel Jarak Pagar
Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan
semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini
dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek.
Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini
ia makin mendapat perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk
mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Peran yang agak serupa
sudah lama dimainkan oleh kerabat dekatnya, jarak pohon (Ricinus
communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas. Berdasarkan pengamatan terhadap keragaman di alam, tumbuhan ini diyakini
berasal dari Amerika Tengah, tepatnya di bagian selatan Meksiko, meskipun
ditemukan pula keragaman yang cukup tinggi di daerah Amazon. Penyebaran
ke Afrika dan Asia diduga dilakukan oleh para penjelajah Portugis dan
Spanyol berdasarkan bukti-bukti berupa nama setempat. Kemampuan untuk
diperbanyak secara klonal menyebabkan keanekaragaman tumbuhan ini
tidak terlalu besar. Walaupun demikian, karena ia termasuk tumbuhan
berpenyerbukan silang maka mudah terjadi rekombinasi sifat yang membawa
pada tingkat keragaman yang cukup tinggi. Biji (dengan cangkang) jarak
pagar mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (biji tanpa
cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar. Berdasarkan analisis
terhadap komposisi asam lemak dari 11 provenans jarak pagar, diketahui
bahwa asam lemak yang dominan adalah asam oleat, asam linoleat, asam
stearat, dan asam palmitat. Komposisi asam oleat dan asam linoleat
bervariasi, sementara dua asam lemak yang tersisa, yang kebetulan
merupakan asam lemak jenuh, berada pada komposisi yang relatif tetap
(Heller 1996).
Jarak pagar dipandang menarik sebagai sumber biodiesel karena
kandungan minyaknya yang tinggi, tidak berkompetisi untuk pemanfaatan lain
(misalnya jika dibandingkan dengan kelapa sawit atau tebu), dan memiliki
karakteristik agronomi yang sangat menarik.
Tanah tandus bisa menyelamatkan kesulitan negeri ini dalam menyediakan
bahan bakar minyak (BBM) untuk rakyat. Dari sekitar 13 juta hektare lahan
tandus di seluruh Indonesia, bila ditanami pohon jarak pagar dapat
menghasilkan lebih dari 400 ribu barel solar per hari. Dengan produksi ini,
pemerintah tak perlu pusing mengutak-atik RAPBN menyusul fluktuasi harga
minyak. saja, sementara ampas perasan minyaknya adalah pupuk organik
2.4.4 Manfaat Biodiesel Jarak Pagar 1. Lingkungan
Penggunaan bahan bakar fosil telah menimbulkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan. Seperti meningkatnya kadar gas rumah kaca di atmosfer bumi. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka pemanasan global adalah konsekuensi yang harus dihadapi oleh seluruh penduduk bumi. Sebagai salah satu sumber energi alternatif, Biodiesel dari tanaman jarak dapat dikategorikan sebagai sumber energi ramah lingkungan.
Menurut Humas (2005:2), pembakaran mesin yang berbahan bakar biodiesel menghasilkan emisi gas buang, asap dan partikel, yang lebih rendah. Angka cetane yang lebih tinggi dibandingkan solar membuat kadar emisi gas karbon, nitrogen, dan sulfur lebih rendah.
Selain itu, penggunaan biodiesel dari tanaman Jarak Pagar membuka kemungkinan penanaman kembali lahan-lahan kritis yang ada di Indonesia. Menurut Humas (2005:2), saat ini terdapat 13 juta hektar lahan kering di seluruh Indonesia.
2.Masyarakat
Manfaat biodiesel jarak pagar bagi masyarakat adalah ramah lingkungan dan harga terjangkau serta Mendorong penghematan ekonomi,dan Membantu pemerintah menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing yang harganya selalu berfluktuasi dan terus meningkat.
2.4.5 Fenomena Biodiesel Jarak Pagar di Indonesia
Menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan energi bagi kelangsungan hidup manusia beserta aktivitas ekonomi dan sosialnya. Sejak lima tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional akibat menurunnya secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur produksi. Padahal dengan pertambahan jumlah penduduk meningkat pula kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk memenuhi kebutuhan BBM tersebut, pemerintah mengimpor sebagian BBM.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti BBM. Walaupun kebijakan tersebut menekankan penggunaan batu bara dan gas sebagai pengganti BBM, tetapi juga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar nabati sebagai alternatif pengganti BBM.
kebutuhan. Saat ini melalui kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pemerintah sedang gencar memasyaratkan penggunaan biofuel untuk penghematan energi dan penyelamatan lingkungan.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, total kebutuhan biodiesel saat ini mencapai 4,12 juta kiloliter per tahun. Sementara kemampuan produksi biodiesel pada tahun 2006 baru 110 ribu kiloliter per tahun. Pada tahun 2007 kemampuan produksi diperkirakan mencapai 200 ribu kiloliter per tahun. Produsen-produsen lain merencanakan juga akan beroperasi pada 2008 sehingga kapasitas produksi akan mencapai sekitar 400 ribu kiloliter per tahun. Cetak biru (blueprint) Pengelolaan Energi Nasional mentargetkan produksi biodiesel sebesar 0,72 juta kiloliter pada tahun 2010 untuk menggantikan 2% konsumsi solar yang membutuhkan 200 ribu hektar kebun sawit dan 25 unit pengolahan berkapasitas 30 ribu ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp. 1,32 triliun; hingga menjadi sebesar 4,7 juta kiloliter pada tahun 2025 untuk mengganti 5% konsumsi solar yang membutuhkan 1,34 juta hektar kebun sawit dan 45 unit pengolahan berkapasitas 100 ribu ton per tahun dengan investasi mencapai Rp. 9 triliun.
2.6 Proses Pembuatan Biodiesel dari Biji Jarak Pagar
Biodiesel (metal ester) dari minyak jarak pagar dapat di hasilkan melalui proses
transesterifikasi trigliserida minyak jarak pagar.
Transesterifikasi adalah penggantian gugus alkohol dari ester dengan alkohol
lain dalam suatu proses yang menyerupai hidrolisis. Bahan yang digunakan dalam
proses ini bukan air, melainkan alkohol. Sebagai katalisnya digunakan NaOH atau
KOH. Jenis alkohol yang digunakan adalah metanol karena harganya murah, Selain
metanol, jenis alkohol yang bisa digunakan adalah etanol. Proses transesterifikasi
merupakan reaksi kesetimbangan sehingga di perlukan alkohol dalam jumlah
berlebih untuk mendorong reaksi ke kanan sehingga di hasilkan metil ester (bio
1. Peralatan Produksi
Untuk membuat biodiesel dalam sekala lebih besar, sekitar 100 liter per hari
di perlukan beberapa peralatan, yaitu :alat kupas,alat pres serta biodiesel
reaktor yang terdiri dari blender,kompo termometer panci stainless steel , timbangan kue, dan botol bekas kemasan air mineral.
2. Proses Pembuatan Biodiesel Jarak Pagar
Pembuatan biodiesel diawali dengan memasukan SJO ke tangki
penampung, lalu di panaskan hingga temperatur 50--60º C sementara itu,
reaksikan (campurkan) metanol 20% dengan NaOH 1% dari berat minyak jarak
kasar yang di olah. Selanjutnya, masukkan campuran ini kedalam tangki
oenampung yang berisi SJO. Aduk selama 60—30 menit pada temperatur stabil 60º C. Setelah proses tersebut berlangsung akan terjadi dua lapisan, cairan di
bagian atas berupa biodiesel dan cairan di bawahnya berupa gliserol. Dua
lapisan akan terbentuk secara sempurna setelah di biarkan selama 10 jam.
Untuk mendapatkan biodiesel, lapisan bagian atas tersebut di ambil, lalu di
bersihkan dari sisa katalisator menggunakan air panas. Pencucian dengan air
panas ini bisa dilakukan hingga 2 atau 3 kali. Setelah lakukan pemisahan
biodiesel dengan air kemudian keringkan menggunakan pemanas, biodiesel
baru bisa digunakan. Pengolahan SJO menjadi seperti ini sudah memenuhi
syarat untuk digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, seperti mesin mobil.
2. Aplikasi ke Mesin
Kenyataan di lapangan menunjukkan aplikasi SJO dan biodiesel jarak pagar
secara langsung kepada mesin diesel (pengganti solar fosil) masih jarang.
Dalam mengaplikasikan SJO dan biodiesel ke mesin di kenal mekanisme
pencampuran dengan kombinasi dan proporsi tertentu. Pertama biodiesel di
campur dengan solar, komposisi 20% biodiesel dan 80% solar (B-20). Kedua,
SJO di campur dengan minyak solar, komposisi 10% SJO dan 90% solar
(SJO-10). Ketiga, SJO dicampur dengan minyak tanah (kerosin), komposisi 20% SJO
dan 80% minyak tanah. Saat ini, metode pencampuran pertama lebih umum di
Pertamina (PERSERO). Itupun belum mencapai B-20, melainkan masih B-5 dan
B-10.
4. Standar Mutu Biodiesel
Biodiesel yang berkualitas adalah yang sesuai dengan standard mutu yang
telah ditetapkan. Saat ini, standar mutu biodiesel mengacu pada Standard
Nasional Indonesia (SNI)No.04-7182-2006 tentang biodiesel. Sebelum SNI
tersebut keluar, hasil pembuatan biodiesel mengacu pada standard yang
disebut E DIN 51606 Standard.
5. Penyimpanan Biodiesel
Penyimpanan biodiesel yang diproduksi skala besar memerlukan sebuah
kontainer dengan tingkat keamanan tertentu (special safety containers).
Kontainer ini dibutuhkan karena biodiesel memiliki titik nyala (flash point) yang
lebih tinggi dibandingkan dengan minyak diesel fosil. Masa simpan biodiesel
yang di rekomendasikan supplier adalah 3—6 bulan. Karena itu, biodiesel murni atau yang telah dicampur harus disimpan tidak boleh lebih dari enam bulan.
Penyimpanan biodiesel dalam skala kecil hanya memerlukan wadah tertutup
rapat, sehingga kemungkinan interaksi dengan udara luar sangat kecil. Wadah
tersebut sebaiknya tidak tembus cahaya dan kedap udara.
6. Distribusi Biodiesel Jarak Pagar
Sejauh ini biodiesel masih dalam tahap uji coba, aplikasi distribusi biodiesel
masih mengandalkan peran pemerintah lewat SPBU PT Pertamina. Di POM
bensin milik Pertamina, biodiesel dijual menggunakan merek biosolar.
2.6.1 Keunggulan Biodiesel Jarak Pagar
Biodiesel merupakan sumber energi alternatif pengganti solar yang
terbuat dari minyak tumbuhan, tidak mengandung sulfur dan tidak
beraroma. Penelitian yang telah dilakukan tentang biodiesel dan telah
ditemukan penggunaan langsung minyak tanaman murni sebagai
pengganti solar. Dibanding bahan bakar solar, biodiesel memiliki
beberapa keunggulan, meliputi:
Biodiesel diproduksi dari bahan pertanian, sehingga dapat terus
diperbarui.
Ramah lingkungan karena tidak ada emisi gas sulfur.
Aman dalam penyimpanan dan transportasi karena tidak
mengandung racun.
Memungkinkan diproduksi dalam skala kecil dan menengah
sehingga bisa diproduksi di daerah pedesaan.
Membantu menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara
asing yang harganya selalu berfluktuasi dan terus meningkat.
2.6.2 Biodiesel Ditinjau dari Nilai Ekonomis
Biodiesel tanaman jarak pagar memiliki nilai ekonomi tinggi jika betul-betul
dikembangkan secara serius, selain untuk kebutuhan dalam negeri juga memiliki
2.6.3 Pengguna Biodiesel
Biodiesel di negara kita telah diresmikan oleh Pemerintah sebagai bahan
bakar alternatif pengganti solar. Di Bandung, penggunaan biodiesel masih
sebatas instansi pemerintah, di antaranya instansi militer, trasportasi umum (bus
DAMRI), dalam tahap pengembangan ini instansi pemerintah diharapkan
BAB II
PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BIODIESEL JARAK PAGAR 2.1 Perancangan
2.1.1 Definisi Perancangan
Perancangan adalah suatu kegiatan membuat desain teknis berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada kegiatan analisis. Analisis sendiri adalah suatu kegiatan dalam mempelajari serta mengevaluasi suatu bentuk permasalahan atau kasus yang terjadi.
Definisi diatas mengungkapkan bagaimana pentingnya perancangan. Desain sebagai sebagai sebuah proses menciptakan sesuatu juga sangat membutuhkan perancangan dalam prosesnya. Hal ini dilakukan agar konsep yang tetapkan dalam pembuatan karya desain tidak melenceng dari ide awalnya serta jelas tahapan pembuatannya.
2.2. Definisi Media
Secara umum Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (chennel) untuk menyampaikan pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (reciver) (Soeparno, 1988:1).
Perkembangan Media selalu berbanding lurus dengan perkembangan zaman. Kebutuhan akan informasi semakin hari semakin terasa oleh manusia, kebutuhan tersebut diimbangi dengan perkembangan media yang semakin beragam sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perkembangan teknologi juga sangat berperan dalam mempermudah proses penyampaian informasi kepada masyarakat.
2.2.2 Kategori Media
Menurut Eric Barnow dalam (edwias, 2000:3),yang dimaksud dengan media adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebarluaskan pesan – pesan. Pada prinsipnya, jenis media dibagi kedalam dua kategori yaitu media cetak dan media elektronik.
1. Media Cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas. Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya. Contohnya adalah surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster.
2. Media Elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Diantara kedua media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard).
2.3 Definisi Informasi
Menurut Gordon B. Davis (1990; 11), Secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.
data yang telah disaring agar mempunyai arti dan meningkatkan pengetahuan bagi bagi para penggunannya.
Jadi sumber informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat terentu, kesatuan nyata berupa objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang benar – benar ada dan terjadi. Sehingga informasi yang disampaikan bisa dipertanggung jawabkan oleh pembuatnya.
2.3.1 Konsep Dasar Informasi
Telah dibahas sebelumnya bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting dijadikan pegangan untuk mengambil suatu keputusan. Informasi dapat kita peroleh dalam sistem informasi yang menyediakan pihak-pihak tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan, yang pada awalnya berupa data yang telah diproses sehingga bisa lebih jelas dan berguna bagi pengguna informasi.
2.3.2 Definisi Komunikasi
Mungkin tanpa kita sadari setiap hari kita melakukan proses komunikasi, interaksi yang kita lakukan dengan lingkungan setiap saat membutuhkan komunikasi sebagai saranannya, ketepatan cara dan penyampaian merupakan kunci utama suksesnya proses komunikasi.
Menurut Ms. Agustina Zubair (2006:12) Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi informasi atau mengubah sikap, pendapat atau prilaku baik secara lisan maupun tidak langsung melalui media.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah kominukasi yang berasal dari bunyi ataupun ucapan-ucapan dengan bahasa lain yang dapat dimengerti. Komunikasi verbal ini dapat berarti kegiatan pertukaran lambang-lambang yang mengandung arti melalui penggunaan bahasa. Salah satu contoh bentuk komunikasi verbal adalah kata-kata yang sehari-hari kita gunakan untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.
2. Komunikasi Non Verbal
Komunikas non verbal adalah komunikasi yang merupakan bagian dari komunikasi visual melalui tulisan tanpa kata. Komunikasi non verbal mencakup semua rangsang dalam suatu keadaan komunikasi , yang dihasilkan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim pesan atau penerima pesan.
2.3.3 Komunikasi Visual
Komunikasi visual menggunakan mata sebagai media rangsangnya, komunikasi visual merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa visual (gambar), kekuatan utama dari bentuk komunikasi ini terletak dari bagaimana penyampai informasi mengolah visual sehingga segala sesuatu yang terdapat dalam media informasi tersebut bisa menyampaikan pesan yang dimaksudkan oleh pembuatnya.
2.3.4 Desain Komunikasi Visual
mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan. Bidang desain ini mencakup kemampuan untuk mengolah elemen-elemen visual dengan cermat. Seorang desainer komunikasi visual dituntut untuk bisa menciptakan sebuah bentuk komunikasi yang efektif lewat penataan letak gambar, teks dan komposisi warna agar bisa menterjemahkan bahasa verbal kedalam bahasa visual yang akan dikomunikasikan kepas masyarakat (Sachari, 2005:9).
Seperti jenis komunikasi lainnya, desain komunikasi visual kepada proses merancang sebuah karya informasi. Pada awlnya desain komunikasi visual diterapkan untuk pembuatan media-media statis, seperti buku, majalah, dan berbagai karya cetak lainnya. Namun seiring dengan perkembangan zaman desain komunikasi visual juga diterapkan dalam pembuatan madia elektronik seperti desain interaktif ataupun desain multi media. (Sachari, 2005:9).
2.4 Biodiesel reaksi fisika dan kimia, sehingga secara kimia sifatnya sudah berubah dari sifat aslinya.
2.4.1 Sejarah Biodiesel
2.4.2 Jenis- jenis Bahan Baku Biodiesel
Biodiesel adalah senyawa methyl ester atau ethyl ester yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan baker minyak bumi. Biodiesel lebih ramah lingkungan karena biodegradable dan non toxic. Pembakaran biodiesel mampu mengurangi emisi sebesar 20%.
Jenis –jenis bahan baku biodiesel diantaranya :
Minyak jarak
Minyak sawit
Minyak nabati lain
Minyak goreng bekas
2.4.3 Biodiesel Jarak Pagar
Jarak pagar (Jatropha curcas L., Euphorbiaceae) merupakan tumbuhan semak berkayu yang banyak ditemukan di daerah tropik. Tumbuhan ini dikenal sangat tahan kekeringan dan mudah diperbanyak dengan stek. Walaupun telah lama dikenal sebagai bahan pengobatan dan racun, saat ini ia makin mendapat
perhatian sebagai sumber bahan bakar hayati untuk mesin diesel karena kandungan minyak bijinya. Peran yang agak serupa sudah lama dimainkan oleh kerabat dekatnya, jarak pohon (Ricinus communis), yang bijinya menghasilkan minyak campuran untuk pelumas. Berdasarkan pengamatan terhadap keragaman di alam, tumbuhan ini diyakini berasal dari Amerika Tengah, tepatnya di bagian selatan Meksiko, meskipun ditemukan pula keragaman yang cukup tinggi di daerah Amazon. Penyebaran ke Afrika dan Asia diduga dilakukan oleh para penjelajah Portugis dan Spanyol berdasarkan bukti-bukti berupa nama setempat. Kemampuan untuk diperbanyak secara klonal menyebabkan keanekaragaman tumbuhan ini tidak terlalu besar. Walaupun demikian, karena ia termasuk tumbuhan berpenyerbukan silang maka mudah terjadi rekombinasi sifat yang membawa pada tingkat keragaman yang cukup tinggi. Biji (dengan cangkang) jarak pagar mengandung 20-40% minyak nabati, namun bagian inti biji (biji tanpa cangkang) dapat mengandung 45-60% minyak kasar. Berdasarkan analisis terhadap komposisi asam lemak dari 11 provenans jarak pagar, diketahui bahwa asam lemak yang dominan adalah asam oleat, asam linoleat, asam stearat, dan asam palmitat. Komposisi asam oleat dan asam linoleat bervariasi, sementara dua asam lemak yang tersisa, yang kebetulan merupakan asam lemak jenuh, berada pada komposisi yang relatif tetap (Heller 1996).
Jarak pagar dipandang menarik sebagai sumber biodiesel karena kandungan minyaknya yang tinggi, tidak berkompetisi untuk pemanfaatan lain (misalnya jika dibandingkan dengan kelapa sawit atau tebu), dan memiliki
karakteristik agronomi yang sangat menarik.
2.4.4 Manfaat Biodiesel Jarak Pagar
1. Lingkungan
Penggunaan bahan bakar fosil telah menimbulkan berbagai dampak buruk bagi lingkungan. Seperti meningkatnya kadar gas rumah kaca di atmosfer bumi. Jika hal ini dibiarkan secara terus menerus, maka pemanasan global adalah konsekuensi yang harus dihadapi oleh seluruh penduduk bumi. Sebagai salah satu sumber energi alternatif, Biodiesel dari tanaman jarak dapat dikategorikan sebagai sumber energi ramah lingkungan.
Menurut Humas (2005:2), pembakaran mesin yang berbahan bakar biodiesel menghasilkan emisi gas buang, asap dan partikel, yang lebih rendah. Angka cetane yang lebih tinggi dibandingkan solar membuat kadar emisi gas karbon, nitrogen, dan sulfur lebih rendah.
Selain itu, penggunaan biodiesel dari tanaman Jarak Pagar membuka kemungkinan penanaman kembali lahan-lahan kritis yang ada di Indonesia. Menurut Humas (2005:2), saat ini terdapat 13 juta hektar lahan kering di seluruh Indonesia.
2.Masyarakat
Manfaat biodiesel jarak pagar bagi masyarakat adalah ramah lingkungan dan harga terjangkau serta Mendorong penghematan ekonomi,dan Membantu pemerintah menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing yang harganya selalu berfluktuasi dan terus meningkat.
2.4.5 Fenomena Biodiesel Jarak Pagar di Indonesia
Menipisnya cadangan bahan bakar fosil dan meningkatnya populasi manusia sangat kontradiktif dengan kebutuhan energi bagi kelangsungan hidup manusia beserta aktivitas ekonomi dan sosialnya. Sejak lima tahun terakhir Indonesia mengalami penurunan produksi minyak nasional akibat menurunnya secara alamiah cadangan minyak pada sumur-sumur produksi. Padahal dengan pertambahan jumlah penduduk meningkat pula kebutuhan akan sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk memenuhi kebutuhan BBM tersebut, pemerintah mengimpor sebagian BBM.
Melihat kondisi tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti BBM. Walaupun kebijakan tersebut menekankan penggunaan batu bara dan gas sebagai pengganti BBM, tetapi juga menetapkan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti bahan bakar nabati sebagai alternatif pengganti BBM.
Daya Mineral, pemerintah sedang gencar memasyaratkan penggunaan biofuel untuk penghematan energi dan penyelamatan lingkungan.
Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian, total kebutuhan biodiesel saat ini mencapai 4,12 juta kiloliter per tahun. Sementara kemampuan produksi biodiesel pada tahun 2006 baru 110 ribu kiloliter per tahun. Pada tahun 2007 kemampuan produksi diperkirakan mencapai 200 ribu kiloliter per tahun. Produsen-produsen lain merencanakan juga akan beroperasi pada 2008 sehingga kapasitas produksi akan mencapai sekitar 400 ribu kiloliter per tahun. Cetak biru (blueprint) Pengelolaan Energi Nasional mentargetkan produksi biodiesel sebesar 0,72 juta kiloliter pada tahun 2010 untuk menggantikan 2% konsumsi solar yang membutuhkan 200 ribu hektar kebun sawit dan 25 unit pengolahan berkapasitas 30 ribu ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp. 1,32 triliun; hingga menjadi sebesar 4,7 juta kiloliter pada tahun 2025 untuk mengganti 5% konsumsi solar yang membutuhkan 1,34 juta hektar kebun sawit dan 45 unit pengolahan berkapasitas 100 ribu ton per tahun dengan investasi mencapai Rp. 9 triliun.
2.6 Proses Pembuatan Biodiesel dari Biji Jarak Pagar
Biodiesel (metal ester) dari minyak jarak pagar dapat di hasilkan melalui proses transesterifikasi trigliserida minyak jarak pagar.
Transesterifikasi adalah penggantian gugus alkohol dari ester dengan alkohol lain dalam suatu proses yang menyerupai hidrolisis. Bahan yang digunakan dalam proses ini bukan air, melainkan alkohol. Sebagai katalisnya digunakan NaOH atau KOH. Jenis alkohol yang digunakan adalah metanol karena harganya murah, Selain metanol, jenis alkohol yang bisa digunakan adalah etanol. Proses transesterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan sehingga di perlukan alkohol dalam jumlah berlebih untuk mendorong reaksi ke kanan sehingga di hasilkan metil ester (bio diesel).
1. Peralatan Produksi
terdiri dari blender,kompo termometer panci stainless steel , timbangan kue, dan botol bekas kemasan air mineral.
2. Proses Pembuatan Biodiesel Jarak Pagar
Pembuatan biodiesel diawali dengan memasukan SJO ke tangki penampung, lalu di panaskan hingga temperatur 50--60º C sementara itu, reaksikan (campurkan) metanol 20% dengan NaOH 1% dari berat minyak jarak kasar yang di olah. Selanjutnya, masukkan campuran ini kedalam tangki oenampung yang berisi SJO. Aduk selama 60—30 menit pada temperatur stabil 60º C. Setelah proses tersebut berlangsung akan terjadi dua lapisan, cairan di bagian atas berupa biodiesel dan cairan di bawahnya berupa gliserol. Dua lapisan akan terbentuk secara sempurna setelah di biarkan selama 10 jam. Untuk mendapatkan biodiesel, lapisan bagian atas tersebut di ambil, lalu di bersihkan dari sisa katalisator menggunakan air panas. Pencucian dengan air panas ini bisa dilakukan hingga 2 atau 3 kali. Setelah lakukan pemisahan biodiesel dengan air kemudian keringkan menggunakan pemanas, biodiesel baru bisa digunakan. Pengolahan SJO menjadi seperti ini sudah memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel, seperti mesin mobil.
2. Aplikasi ke Mesin
4. Standar Mutu Biodiesel
Biodiesel yang berkualitas adalah yang sesuai dengan standard mutu yang telah ditetapkan. Saat ini, standar mutu biodiesel mengacu pada Standard Nasional Indonesia (SNI)No.04-7182-2006 tentang biodiesel. Sebelum SNI tersebut keluar, hasil pembuatan biodiesel mengacu pada standard yang disebut E DIN 51606 Standard.
5. Penyimpanan Biodiesel
Penyimpanan biodiesel yang diproduksi skala besar memerlukan sebuah kontainer dengan tingkat keamanan tertentu (special safety containers). Kontainer ini dibutuhkan karena biodiesel memiliki titik nyala (flash point) yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak diesel fosil. Masa simpan biodiesel yang di rekomendasikan supplier adalah 3—6 bulan. Karena itu, biodiesel murni atau yang telah dicampur harus disimpan tidak boleh lebih dari enam bulan. Penyimpanan biodiesel dalam skala kecil hanya memerlukan wadah tertutup rapat, sehingga kemungkinan interaksi dengan udara luar sangat kecil. Wadah tersebut sebaiknya tidak tembus cahaya dan kedap udara.
6. Distribusi Biodiesel Jarak Pagar
Sejauh ini biodiesel masih dalam tahap uji coba, aplikasi distribusi biodiesel masih mengandalkan peran pemerintah lewat SPBU PT Pertamina. Di POM bensin milik Pertamina, biodiesel dijual menggunakan merek biosolar.
2.6.1 Keunggulan Biodiesel Jarak Pagar
Biodiesel merupakan sumber energi alternatif pengganti solar yang terbuat dari minyak tumbuhan, tidak mengandung sulfur dan tidak beraroma. Penelitian yang telah dilakukan tentang biodiesel dan telah ditemukan penggunaan langsung minyak tanaman murni sebagai pengganti solar. Dibanding bahan bakar solar, biodiesel memiliki beberapa keunggulan, meliputi:
Biodiesel diproduksi dari bahan pertanian, sehingga dapat terus diperbarui.
Ramah lingkungan karena tidak ada emisi gas sulfur.
Aman dalam penyimpanan dan transportasi karena tidak mengandung racun.
Memungkinkan diproduksi dalam skala kecil dan menengah sehingga bisa diproduksi di daerah pedesaan.
Membantu menurunkan ketergantungan suplai minyak dari negara asing yang harganya selalu berfluktuasi dan terus meningkat.
2.6.2 Biodiesel Ditinjau dari Nilai Ekonomis
2.6.3 Pengguna Biodiesel
1 BAB III
KONSEP PERANCANGAN VISUAL
3.1 Strategi Perancangan
Permasalahan yang ditemukan penulis pada Biodiesel jarak pagar adalah kurangnya informasi yang diberikan kepada masyarakat, sebagai pemecahan masalah tersebut penulis merancang sebuah media informasi yang berbentuk buku, yang didalamnya terdapat sekilas biodiesel jarak manfaat dan penggunaan.
Strategi pemecahan masalah yang dilakukan penulis dilakukan dengan dua tahap :
1. Tahapan pertama.
Menyampaikan informasi sejak dini kepada kepada masyarakat bahwa ada bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Memberikan pengetahuan ( knowledge ) kepada masyarakat tentang manfaat dan penggunaan biodiesel jarak
2. Tahapan kedua.
Memberitahukan tempat yang menyediakan biodiesel di kota bandung
3.2 Strategi Komunikasi
2 hubungan sosial. Dalam strategi perancangan media Informasi Biodiesel jarak pagar untuk masyarakat ini digunakan pendekatan yang disesuaikan dengan pendidikan, budaya dan lingkungan masyarakat. Agar informasi yang akan disampaikan dapat mudah dicerna dan dimengerti oleh target sasaran.
Strategi yang akan dilakukan yaitu membuat target sasaran atau audience melihat, membaca dan mengerti pesan yang disampaikan melalui media informasi dengan cara menggunakan gaya bahasa yang tepat dan juga visualisasi yang menarik, namun bersifat pengetahuan juga dapat dimengerti target sasaran, dan yang paling penting adalah informasi tersebut harus di sebarkan pada tempat yang tepat.
3.2.1 Tujuan Komunikasi
Dalam perancangan media informasi mengenai biodiesel jarak pagar ini penulis menyampaikan informasi seputar biodiesel jarak pagar, informasi yang diberikan berupa sekilas biodiesel, tentang alternatif penggunaan dan juga manfaat.
1. Memberikan informasi kepada masyarakat adanya bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
3 3.2.2 Pesan Utama Komunikasi
Pesan utama yang ingin disampaikan dari promosi ini adalah “Pakai Biodiesel Jarak Yuk!”
3.2.3 Materi Pesan
Materi yang disampaikan adalah mengenai pengetahuan seputar biodiesel jarak agar masyarakat bisa turut menggunakan biodiesel dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3.3Strategi Kreatif
Media yang digunakan oleh penulis menggunakan media cetak yang berupa buku saku, yang didalamnya terdapat informasi sekilas biodiesel, manfaat dan alternatif penggunaan.
3.3.1 Pendekatan Kreatif
Dalam buku saku cara “Pakai biodiesel Jarak Yuk!” ini penulis menampilkan karakter yang disesuaikan dengan segmentasi.
Penyampaian informasi disampaikan melalui visual dalam bentuk kegiatan keseharian.
1. Ilustrasi warna yang natural , dan cerah.
4 3. Menggunakan slogan yang mudah di mengerti dan
dipahami.
3.4 Strategi Media
Strategi yang digunakan di dalam perancangan media informasi biodiesel jarak ini digunakan media-media yang bertujuan menyampaikan informasi yang berhubungan dengan biodiesel.
Dalam hal ini digunakan teori media untuk perancangan yang menggunakan media primer dan sekunder. Media primer adalah media utama dalam media informasi ini, sedangkan media sekunder adalah media yang bersifat melegkapi atau menunjang media utama.
A. Media Utama
Media utama yang digunakan dalam perancangan informasi ini adalah:
Buku saku
Media utama adalah buku saku yang simple, yang memiliki jangkauan sasaran lebih banyak dan memberikan informasi yang lebih detail.
B. Media Pendukung
1. Poster
5 perhatian target audiens, serta bisa ditempatkan dimana saja sehingga jangkauannya luas.
2. X-Banner
Adalah media yang dapat ditempatkan di luar ruangan (outdoor) atau didalam ruangan (indoor). Banner sendiri mempunyai fungsi sebagi media penyampaian informasi yang isinya relatif lebih singkat dan mencakup keseluruhan dari pesan atau informasi yang akan disampaikan.
3. Flyer
Flyer merupakan suatu media yang dapat memberikan informasi lebih detail. Flyer sendiri hampir sama dengan brosur, namun dari segi ukuran flyer lebih kecil dibandingkan dengan brosur.
4. Bus Advertising
6 5. Gimmick
7 dan menentukan media mana yang perlu disampaikan terlebih dahulu, kemudian disusul dengan media berikutnya.
3.4.2 Target Audiens
Target sasaran untuk media informasi biodiesel jarak adalah sebagai berikut.
1. Demografis (jenis / tipe orang)
Remaja dengan usia kisaran 20 sampai dengan 23 tahun dan target primernya adalah oarng tua yang berusia 30 sampai dengan 50 tahun.
S.E.S. (Social Economi Status)
Golongan masyarakat kalangan menengah kebawah.
2. Geografis (berdasarkan lokasi)
Target sasaran secara geografis adalah para pengguna mobil atau kendaraan yang berbahan bakar diesel
3. Psikografis (prilaku)
8 3.4.3 Jadwal Penyebaran Media
Penyebaran media dibagikan sebagai berikut:
- Tahap pertama : Tgl. 1 Oktober 2010 sampai 20 Oktober 2010, media yang dipergunakan adalah media Buku saku, Poster, Flyer,Gimmick.
- Tahap kedua : Tgl. 20 Oktober 2010 sampai 31 Oktober 2010, media yang digunakan adalah X-Banner, Merchandise, Neon Box,Bus Advertising.
9 3.5 Konsep Visual
Dalam perancangan media informasi biodiesel jarak ini, konsep visual yang dipilih penulis adalah ilustrasi bergambar, yang dalam visualisasinya disesuaikan dengan segmentasi informasinya, yaitu orang tua dan remaja.
10 3.5.1 Format Desain
1. Media Utama
Format desain yang digunakan adalah bentuk melebar (landscape), format desain memiliki ukuran yang lebih lebar pada satu sisi lainnya, baik dari sisi horizontal maupun vertikal.
1. Media Pendukung
Format desain yang digunakan adalah bentuk memanjang (potrait) serta dilengkapi maskot pada setiap media informasi biodiesel jarak.
3.5.2 Tipografi
Pemilihan huruf yang baik harus mengarah pada tingkat keterbacaan dan kemenarikan yang baik, selain itu bentuk tipografi juga harus menggambarkan karakter dari pesan yang disampaikan. Desain huruf tertentu dapat menciptakan kesan atau karakteristik sebuah objek dalam suatu desain.
11 Humanst521 XBdCn BT
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0.~!@#$%^&*()_+”:?
Calibri
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
12 3.5.3 Layout
Tata letak yang digunakan dalam media informasi ini lebih menonjolkan ilustrasi sebagai titik pusat perhatiannya. Hal ini dimaksudnya agar ketika target sasaran melihat media tersebut perhatiannya dapat langsung tertuju pada visual.
13 3.5.4 Warna
Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi pesan. Pemilihan warna dalam konsep ini berdasarkan kepada kesan yang ingin disampaikan dan kepada siapa pesan ini ditujukan. Penulis memilih warna-warna yang natural yang disesuaikan untuk segmentasi informasinya.
14 3.5.5 Ilustrasi
Dalam pembuatan ilustrasi, penulis terlebih dulu membuat sketsa ilustrasi yang kemudian diolah lebih lanjut dengan teknik digital, dalam pewarnaannya.
1. Bentuk selang di ambil dari selang pengisian bahan bakar. 2. Bentuk dasar karakter ini di ambil dari bentuk buah jarak. 3. Bentuk pompa di ambil dari bentuk pompa pengisian bahan
bakar.
BAB IV
TEKNIS PRODUKSI MEDIA
4.1. Teknis Media
Proses pembuatan media informasi dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, yaitu :
a. Tahap Sketsa Awal
Tahapan ini dilakukan untuk mencari bentuk awal dari visualisasi media yang akan digunakan, tahapan ini juga berfungsi untuk mempermudah eksekusi media yang akan dibuat.
b. Tahap Eksekusi Visual
Proses eksekusi visual merupakan tahapan pembuatan objek utama yang akan diaplikasikan kedalam media informasi, proses ini diawali dengan pembuatan sketsa gambar yang kemudian akan diolah kembali secara digital.
c. Tahap Perancangan
Tahapan ini berfungsi untuk merancang media-media yang akan digunakan sesuai dengan konsep awal yang telah di buat sebelumnya. Termasuk dalam tahapan ini adalah proses pembuatan layout media dan memasukan informasi yang akan disampaikan.
1. Buku Saku
Ukuran media : 10,5 cm x 14,5 cm Teknis Produksi : Cetak Offset Material : Art paper 120 Gr
Buku saku merupakan media yang memuat informasi tentang sekilas biodiesel. Buku saku ini dapat dibaca kapanpun dan dimanapun. Buku saku digunakan sebagai media utama, alasan pemilihan media ini adalah karena buku saku dapat dibagikan langsung kepada masyarakat dan dapat berfungsi sebagai media pengingat.
2. Poster
Ukuran media : A3 (42,0 cm x 29,7 cm) Teknis Produksi : Cetak Sparasi
Material : Art paper 120 Gr
Poster merupakan media yang cukup efektif untuk menarik perhatian, selain karena biaya yang cukup rendah poster juga dapat ditempatkan dimana saja sehingga jangkauannya luas.
Visualisasi poster tersebut menggambarkan ilustrasi maskot biodiesel. Tipografi yang digunakan dalam poster menggunakan jenis font Humanst521 XBdCn BT sebagai tagline dan Calibri sub title. Alasan penulis menggunakan tipografi tersebut karena jenis font tersebut sangat sesuai dan jelas keterbacaanya.
3. Neon Box
Ukuran Media : 100 cm x 70 cm Teknis Produksi : Digital Printing
Material : Vinyl, Rangka (alumunium/besi), Lampu Neon Box digunakan sebagai media pendukung dari media utama, dipasang di pintu masuk SPBU.
4. X-Banner
Ukuran media : 60 cm x 160 cm Teknis Produksi : Printing Out Door Material : Flexi Front Lite
X-Banner merupakan media pendukung dari buku saku yang dapat ditempatkan di luar rungan (outdoor) atau didalam ruangan (indoor). Banner sendiri mempunyai fungsi sebagi media penyampaian informasi yang isinya relatif lebih singkat dan mencakup keseluruhan dari pesan atau informasi yang akan disampaikan.
5. Stiker
Ukuran media : 10 cm x 6 cm Teknis Produksi : Digital Printing Material : Stiker Poly Poster
Media ini merupakan media pendukung yang dapat dibagikan kepada audiens, yang dapat difungsikan sebagai media pendukung dan sebagai pengingat.
6. T-shirt
Ukuran media : All Size Teknis Produksi : Sablon Material : Cotton 30s
T-Shirt dipakai petugas penyebar media dan karyawan SPBU, dan juga menjadi merchandise. Media ini juga cukup efektif sebagai pengingat dan mendukung media utama, karena bisa dipakai audiens sehingga penyebarannya bisa meluas.
7. Topi
Ukuran media : All Size Teknis Produksi : Bordir Material : Drill
Topi dipakai petugas penyebar media, dan karyawan SPBU, juga menjadi merchandise. Media ini juga cukup efektif sebagai pengingat dan mendukung media utama, karena bisa dipakai audiens sehingga penyebarannya bisa meluas.
8. Flyer
Ukuran media : 14 cm x 21 cm Teknis Produksi : Cetak offset Material : Art Paper 120 gr
Flyer adalah sarana media informasi yang sangat efektif dan mudah di berikan kepada audiens.
9. Tas
Ukuran Media : 30 x 25 Cm Teknis Produksi : Sablon Material : Drill
10. Diligen
Ukuran Media : 16 x 10 cm
Teknis Produksi : Digital Printing, stiker poly poster
Diligen di berikan secara gratis Media ini juga cukup efektif sebagai pendukung media utama, karena bisa dipakai audiens sehingga penyebarannya bisa meluas.
11. Celemek
Ukuran Media : All Size Teknis Produksi : Sablon Material : Canvas
Celemek di berikan secara gratis Media ini juga cukup efektif sebagai pendukung media utama, karena bisa dipakai audiens sehingga penyebarannya bisa meluas.
4.2 Spesifikasi Hardware dan Software 4.2.1 Spesifikasi Hardware
Noote Bok (COMPAQ Presario V3000) Prosesor Intel(R) Core(TM)2 CPU 6300 @ 1.86GHz (2 CPUs)Memori 2046MB RAM, Card Video ATI Radeon HD 4350 Memory 512.0 MB
4.2.2 Spesifikasi Software
Perangkat lunak yang digunakan adalah Adobe Photoshop CS 3, Corel DRAW X5, Microsoft Office Word 2010
4.3 Kesimpulan
Biodiesel adalah bahan bakar alternatif untuk masa depan,Selain ramah lingkungan juga hemat dan serbaguna. Masyarakat perlu mengetahui adanya bahan bakar alternatif ini.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka bersumber buku:
Hambali, Erliza. 2005, Jarak Pagar Tanaman Penghasil Biodiesel, Jakarta: Penebar Swadaya.
Pihandana, Rama. 2006, Menghasilkan Biodiesel Murah Mengatasi Polusi dan Kelangkaan BBM, Jakarta: Agromedia Pustaka.
Sudradjat, 2006, Memproduksi Biodiesel Jarak Pagar, Solusi Hasilkan Biodiesel Berkualitas Tinggi, Jakarta: Penebar Swadaya.
Daftar Pustaka bersumber situs web/internet:
Cahyadi, 2007, Pemanfaatan energy biomassa sebagai biofuel konsep sinergi. Tersedia di:http://cahyadi.start4all.com diakses tanggal 19 juni 2010.
Gbioscience05, 2008, biodiesel dari tanaman jarak sebagai energy alternatif penggantisolar.
Tersedia di: http://gbioscience05.wordpress.com/2008/04/20/biodiesel-dari-tanaman-jarak-sebagai-energi-alternatif-pengganti-solar/
Diakses tanggal 6 juli 2010.
Surya Afnarius. 2010. perancangan-sistem.
A. Lembar Bimbingan 1