1
Pada saat ini, banyak orang menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan
sehari – hari dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Tidak sedikit orang yang
menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu
mereka dalam menyelesaikan masalah dari suatu kejadian yang dialami untuk
mendapatkan pilihan keputusan yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.
Dalam memecahkan suatu masalah, seperti halnya dalam memperbaiki suatu
kerusakan pada komponen kendaraan, terkadang orang - orang (mekanik)
melakukan kesalahan yang dapat bersumber dari minimnya pengetahuan tentang
kerusakan kendaraan, kurangnya pengalaman dan pelatihan, tidak didampingi oleh
seorang pakar yang lebih handal, atau melakukan perkiraan kerusakan secara acak
tanpa memandang gejala kerusakan yang ada pada kendaraan.
Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan pembengkakan biaya yang harus
dikeluarkan oleh pemilik kendaraan. Sang mekanik pun akan mendapat dampak
negatif jika ia melakukan kesalahan dalam memperbaiki kerusakan kendaraan
karena tingkat kepercayaan orang lain terhadapnya dan bengkel/ tempat dimana
mekanik tersebut bekerja akan berkurang.
Dalam studi kasus penelitian di SMK Negeri 1 Talaga, banyak siswa
khususnya di jurusan teknik kendaraan ringan ( TKR ) yang tidak tahu bagaimana
menghadapi suatu kerusakan komponen berdasarkan gejala kerusakan yang ada.
pengajar dan keterbatasan waktu belajar di sekolah atau siswa tidak menyimak
dengan apa yang pengajar sampaikan. Untuk mensiasatinya, beberapa siswa
mencoba untuk memperbaiki kendaraan di luar jam sekolah.
Hal ini bisa menjadi masalah, apabila siswa minim pengetahuan dan
pengalaman dalam melakukan perbaikan dan tidak didampingi oleh pengajar atau
mekanik handal maka dapat merugikan siswa dan pemilik kendaraan. Untuk SMK
Negeri 1 Talaga sendiri, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan
masyarakat mengenai kualitas dari peserta didik di SMK Negeri 1 Talaga
khususnya di jurusan teknik kendaraan ringan ( TKR ). Maka dari itu, dibutuhkan
alat bantu yang dapat mengatasi masalah tersebut.
Sistem pakar adalah program komputer yang mensimulasi penilaian dan
perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli
dalam bidang tertentu.[2, p. 132] Sistem pakar juga merupakan sistem komputer
yang mengemulasi kemampuan pengambilan keputusan seorang manusia ahli. [2,
p. 133]
Sistem pakar dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu kerusakan pada kendaraan. Adapun kelebihan sistem pakar antara lain : 1. Sistem pakar dapat bertindak sebagai konsultan, instruktur, atau pasangan/rekan. 2. Meningkatkan ketersediaan kepakaran pada semua perangkat komputer. 3. Mengurangi bahaya 4. Permanen 5. Pengetahuan dapat tidak lengkap, namun keahlian dapat diperlukan sesuai kebutuhan. Program konvensional harus
Dalam penggunaannya, sistem pakar mempermudah orang awam untuk
menyelesaikan suatu masalah tanpa harus dibantu oleh tenaga ahli/ pakar,
sedangkan untuk para ahli/ pakar sendiri sistem pakar ini membantu aktivitas
mereka sebagai asisten yang dapat dipercaya sudah memiliki banyak pengalaman.
Untuk mensimulasikan penilaian dan perilaku manusia yang tepat dan efektif,
dibutuhkan representasi suatu logika atau algoritma yang sesuai dengan
permasalahan yang akan dieksekusi oleh sistem pakar tersebut. Salah satu teori
yang mendasari algoritma untuk sistem pakar adalah Teori Probabilitas Bayesian.
Berbagai sistem di dunia ini dipengaruhi oleh ketidakpastian karena
keterbatasan yang dimiliki seperti sensor, gangguan lingkungan, dll. Ketidakpastian
dapat didefinisikan sebagai kurangnya informasi yang memadai untuk membuat
suatu keputusan.[2]
Ketidakpastian ini dapat ditangani dengan berbagai pendekatan, salah satunya
menggunakan teorema bayes. Teorema bayes ini dapat dijadikan salah satu tools
untuk memberikan informasi pendukung dalam menentukan suatu pilihan
keputusan.
Teorema Bayes ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes ( 1701-1761 ).[2]
Teorema bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya peristiwa
berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Probabilitas merupakan
suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang
tidak pasti. Besar nilainya suatu probabilitas selalu diantara nol dan satu. Jika nilai
besar dan jika nilai suatu probabilitas mendekati nol maka peluang seuatu kejadian
terjadi semakin kecil.
Dalam sistem pakar untuk mendiagnosis suatu kerusakan pada kendaraan,
teorema bayes dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu kerusakan pada
kendaraan dengan mengamati gejala – gejala yang ditemukan. Oleh karena itu,
penulis tertarik untuk membangun suatu aplikasi sistem pakar sebagai bahan
penyusunan skripsi dengan judul “ Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan
Kendaraan Menggunakan Teori Probabilitas Bayesian ( studi kasus di SMK Negeri 1 Talaga ) ”.
1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Adapun hasil identifikasi berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :
1. Minimnya pengetahuan dan pelatihan tentang kerusakan pada kendaraan
sehingga memperkirakan kemungkinan kerusakan secara acak.
2. Tidak didampingi oleh mekanik yang lebih handal dan berpengalaman
ketika siswa kebingungan dalam memperbaiki kerusakan diluar sekolah
khususnya mendiagnosis kerusakan kendaraan.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijelaskan, berikut rumusan
masalah dapat di identifikasi oleh penulis :
1. Bagaimana prosedur dalam mendiagnosis suatu kerusakan kendaraan yang
2. Bagaimana merancang sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan
menggunakan teori probabilitas bayesian.
3. Bagaimana menguji sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan
menggunakan teori probabilitas bayesian.
4. Bagaimana implementasi sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan
menggunakan teori probabilitas bayesian.
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki maksud dan tujuan-tujuan tertentu agar
penelitian ini dapat terstruktur dengan baik.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengimplementasikan kemampuan dan
keahlian di bidang pemograman dan komputer, khususnya dalam membuat aplikasi
yang didapat selama proses pembelajaran di jurusan Sistem Informasi, Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung dan untuk membangun Sistem Pakar
Diagnosis Kerusakan Kendaraan Menggunakan Teori Probabilitas Bayesian.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dalam mendiagnosis kerusakan
kendaraan secara manual.
2. Untuk merancang sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan
menggunakan teori probabilitas bayesian.
5. Untuk melakukan pengujian terhadap sistem pakar diagnosis kerusakan
6. Untuk mengimplementasikan sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan
menggunakan teori probabilitas bayesian.
1.4.Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki 2 kegunaan yaitu kegunaan akademis dan kegunaan
praktis. Kegunaan akademis meliputi ilmu pengetahuan, penulis, dan peneliti lain.
Sedangkan kegunaan praktis meliputi objek yang diteliti. Penulis berharap agar
penelitian yang telah dilakukan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
1.4.1. Kegunaan Akademis
Berikut pemaparan tentang kegunaan akademis dalam penelitian ini:
1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya
penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem
pakar, khususnya membangun Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan
Kendaraan Menggunakan Teori Probabilitas Bayesian.
2. Untuk peneliti, dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang
telah didapat selama kuliah, serta menambah wawasan dalam membangun
Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Kendaraan Menggunakan Teori
Probabilitas Bayesian.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan
ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.
1.4.2. Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mekanik ( siswa ) dalam
mendiagnosis suatu kerusakan pada kendaraan sehingga dapat mengurangi
kerugian – kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan mekanik ( siswa ) tersebut.
1.5.Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah dalam pembangunan sistem pakar ini menjadi
terarah dan agar permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian di lakukan di SMK Negeri 1 Talaga tepatnya di jurusan teknik
kendaraan ringan ( TKR ).
2. Sistem ini dibuat berbasis web
3. Pengguna hanya pengajar dan siswa di jurusan teknik kendaraan ringan di
SMK Negeri 1 Talaga.
4. Ahli/ pakar merupakan pengajar dari jurusan teknik kendaraan ringan di
SMK Negeri 1 Talaga.
5. Sistem dapat digunakan di semua perangkat yang terhubung dengan
jaringan internet.
6. Sistem hanya mencakup tentang analisa untuk mendiagnosis suatu
kerusakan kendaraan.
7. Sistem menggunakan teori probabilitas bayesian untuk perhitungan pakar
diagnosisnya.
1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan
penelitian dan memperoleh data - data yang diperlukan dalam mengevaluasi
1.6.1. Lokasi Penelitian
Untuk membangun, menguji dan mengimplementasikan sistem pakar
diagnosis kendaraan ini, penulis mengambil studi kasus di suatu sekolah menengah
kejuruan yaitu SMK Negeri 1 Talaga yang beralamat di Jl.sekolah No.20 Desa
Talaga Kulon, Talaga, Majalengka, Jawa Barat. Penelitian ini akan dilakukan di
program studi teknik kendaraan ringan (TKR).
1.6.2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2015. Adapun rencana
kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan
Tahun 2015
September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Idenfikasi kebutuhan
A.Pembuatan Sistem
1. Pengumpulan Data
2. Perancangan Sistem
3. Pembuatan Sistem
A.Pengujian Sistem
1. Menguji Sistem
2. Mengevaluasi
3. Perbaikan Sistem
1.7.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan pembangunan sistem pakar
diagnosis kerusakan kendaraan menggunakan teori probabilitas bayesian, mencoba
mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi, merumuskan masalah,
menentukan maksud dan tujuan penelitian, menentukan kegunaan penelitian yang
meliputi kegunaan akademis dan kegunaan praktis, kemudian diikuti dengan
pembatasan masalah, penentuan lokasi dan waktu penelitian serta penentuan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa sumber seperti buku dan
internet yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar
sistem, sistem pakar, dan teori probabilitas bayesian.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan gambaran dan sejarah dari SMK Negeri 1 Talaga, visi dan
misi perusahaan, struktur organisasi, serta definisi tugas perangkat sekolah. Bab ini
juga berisikan teori dari metode penelitian yang berupa desain penelitian, jenis dan
pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem, pengujian
software, serta menganalisis sistem yang berjalan meliputi analisis prosedur yang
berjalan dan evaluasi sistem yang berjalan.
Bab ini menjelaskan tujuan dari perancangan sistem dan gambaran umum
sistem yang diusulkan. Perancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan
Use Case diagram, Skenario Use Case, Activity diagram, Sequence diagram. Bab
ini juga membahas tentang perancangan data berupa Class diagram, Object
diagram, Deployment diagram. Bab ini juga berisi perancangan antar muka,
perancangan arsitektur jaringan, pengujian dan implementasi sistem.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang merupakan ringkasan keseluruhan dari
pembangunan sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan ini dan saran-saran yang
berisi tentang tindak lanjut atau pengembangan yang dapat dilakukan terhadap
sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan menggunakan teori probabilitas
11
Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan satu
sama lain dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas secara
bersama-sama.[3] Sebuah sistem sendiri terdiri dari tiga komponen utama antara lain
software, hardware, dan brainware. Komponen-komponen tersebut saling
berhubungan satu dengan yang lainnya.
Gambar 2.1 Bagan Sistem, Prosedur, Pengguna dan Komponen (Sumber : Sistem Informasi dan Implementasinya[3, p. 7])
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan
sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, untuk dilakukannya suatu kegiatan atau untuk diselesaikannya suatu
tujuan tertentu.[4]
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponennya mendefinisikan
sistem sebagai dibentuknya satu kesatuan elemen-elemen yang berinteraksi satu
2.1.1 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya mempunyai
komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, dan
tujuan.
Gambar 2.2 Karakteristik Suatu Sistem (Sumber : Sistem Teknologi Informasi[4, p. 54])
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari komponen yang berhubungan, artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen dapat
berupa bagian-bagian dari sistem. Setiap bagian mempunyai sifat-sifat dari
sistem yang menjalankan suatu tujuan tertentu dan mempengaruhi proses
secara menyeluruh.[4]
2. Batas Sistem (Boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup sistem
3. Lingkungan Luar (Environment)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem merupakan sesuatu diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi proses sistem. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan masukan positif untuk sistem dan dengan
demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan jika dimungkinkan untuk
dihindari, kalau tidak maka akan mengganggu sistem tersebut.[4]
4. Penghubung (Interface)
Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu
subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk
satu kesatuan.[4]
5. Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika
suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna.
Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem
dan keluaran yang dihasilkan sistem.[4]
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Berikut macam-macam klasifikasi sistem :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik (tidak terlihat). Sistem fisik merupakan sistem
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. [5]
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.
Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. [5]
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem
yang berhubungan dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya. [5]
2.2.Konsep Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data dari sumber yang memberikan
nilai dan manfaat. Proses pengolahan data ini memerlukan teknologi untuk
menjalankannya.[3]
Informasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu perusahaan atau
organisasi, tanpa informasi suatu sistem menjadi tidak berjalan. Kualitas informasi
ditentukan oleh bagaimana informasi tersebut dapat memberikan suatu dorongan
2.3.Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[4]
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi memiliki fungsi dan tugas yang berhubungan satu
sama lain yang membentuk suatu kesatuan yang membantu untuk mencapai tujuan
atau sasaran. Berikut komponen-konponen tersebut :
1. Input (masukan)
Komponen input ini berfungsi sebagai penerima semua masukan dari
pengguna (user) berupa data. Data tersebut berasal dari satu atau beberapa
sumber.[3]
2. Output (keluaran)
Sistem informasi akan menghasilkan keluatan (output) berupa informasi.
Komponen ini berfungsi untuk menyajikan hasil akhir untuk pengguna
(user) sistem informasi tersebut. Informasi yang dihasilkan akan sesuai
dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem.[3]
3. Software (perangkat lunak)
Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi
dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Tugas
informasi, menghitung data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak
mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.[3]
4. Hardware (perangkat keras)
Komponen ini mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan
secara fisik dalam sistem informasi. Komponen ini meliputi komputer
beserta komponen didalamnya. Termasuk juga hub, switch, router, yang
berperan di dalam jaringan komputer.[3]
5. Database (basis data)
Komponen ini berfungsi sebagai penyimpanan semua data dan informasi
kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki tugas atau fungsi
masing-masing dan juga dapat berelasi satu sama lain.[3]
6. Control and Procedure (kontrol dan prosedur)
Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu.
Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan
ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi
.[3]
7. Teknologi dan Jaringan Komputer
Komponen ini memegang peranan yang penting untuk sistem informasi.
Komponen ini berfungsi untuk mengatur software, hardware, database,
input, output, kontrol dan prosedur agar sistem terkendali dengan baik.[3]
2.4.Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bidang ilmu
Bidang ini telah tumbuh berkembang pesat di 20 tahun terakhir seiring dengan
pertumbuhan kebutuhan akan perangkat cerdas pada industri rumah tangga.[2, p. 2]
Bidang keilmuan kecerdasan buatan sampai saat ini terus mencoba untuk
melakukan proses cara berpikir manusia seperti mengetahui, memahami,
memprediksi, dan melakukan manipulasi hal – hal yang lebih besar dan lebih rumit
dari yang pernah ada. Tidak hanya memecahkan berbagai masalah, tetapi juga
untuk membangun sebuah sistem atau alat yang memiliki kecerdasan.
Kata intelligence berasal dari bahasa latin intelligoyang berarti ‘saya paham’.
Jadi, dasar dari intelligence adalah kemampuan memahami dan melakukan aksi.
Sebenarnya, area kecerdasan buatan bermula dari kemunculan komputer sekitar
tahun 1940-an, meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak hingga zaman
mesir kuno. Pada masa sekarang, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer
untuk mengerjakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini,
komputer tersebut dapat meniru kemampuan prilaku manusia.[2, p.3]
2.4.1. Bidang Ilmu Kecerdasan Buatan
Supaya dapat bertindak seperti manusia, komputer harus diberi bekal
pengetahuan dan kemampuan menalar. Tujuan dari sistem kecerdasan buatan dapat
dibagi menjadi 4 kategori : [2, p. 7]
1. Sistem yang dapat berpikir seperti manusia ( Bellman, 1978 )
2. Sistem yang dapat berpikir secara rasional ( Winston, 1992 )
3. Sistem yang dapat beraksi seperti manusia ( Rich dan Knight, 1991 )
Secara garis besar, bidang ilmu yang dipelajari AI dapat dilihat dalam gambar
di bawah ini :
Artificial Intelegence
*Reasoning *Learning *Planning *Perception *Knowledge Acquisition *intelegent Search *Uncertainly Management Philosophy &
Cognitive Science Mathematics Psychology Computer Science
Expert system Computer
Gambar 2.3 Domain Area AI
(Sumber : Artificial Intelligence Konsep dan Penerapannya [2, p.7]) 2.5.Definisi Kasus yang Dianalisis
2.5.1. Definisi Pakar
Pakar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (orang) ahli,
spesialis.[6] Pakar adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih dalam
dalam suatu bidang.
2.5.2. Sistem Pakar
Sistem pakar adalah program komputer yang mensimulasi penilaian dan
perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli
dalam bidang tertentu.[2, p. 132] Sistem pakar juga merupakan sistem komputer
yang mengemulasi kemampuan pengambilan keputusan seorang manusia ahli. [2,
2.5.2.1. Kelebihan dan Karakteristik Sistem Pakar
Sistem pakar banyak digunakan pada aplikasi terkini dan kompleks karena [2,
p. 134] :
1. Sistem pakar dapat bertindak sebagai konsultan, instruktur, atau
pasangan/rekan
2. Meningkatkan availability atau kepakaran tersedia pada sebuah perangkat
komputer
3. Mengurangi bahaya
4. Permanen
5. Pengetahuan dapat tidak lengkap, namun keahlian dapat diperluas sesuai
kebutuhan. Program konvensional harus “lengkap” sebelum mereka dapat
digunakan.
6. Database yang cerdas, sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses
database secara cerdas, misalnya data mining.
Sistem pakar biasanya didesain untuk memiliki karekteristik sebagai berikut :
1. High Performance
Melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat berdasarkan sumber
pengetahuan dari banyak pakar.
2. Adequate Response Time
Merespon dari request user dengan cepat karena sistem pakar di desain
untuk bekerja dengan produktivitas tinggi.
Memiliki kehandalan yang baik karena sistem pakar mengambil sumber
pengetahuan dari banyak pakar
4. Understandable
Informasi yang diberikan mudah dimengerti karena informasi yang
diberikan oleh sistem pakar merupakan anjuran atau suatu nasihat yang
dapat dipercaya.
Kesimpulannya, dengan sistem pakar dapat membantu banyak orang dengan
cepat dan efisien dalam kebutuhan akan suatu informasi yang dapat memberikan
petunjuk untuk memutuskan suatu pilihan keputusan.
2.5.3. Definisi Kerusakan
Kerusakan berasal dari kata rusak yang mempunyai arti sudah tidak sempurna
(baik, utuh).[6] Kerusakan itu sendiri merupakan penjelasan suatu benda yang tidak
sempurna.
2.5.4. Definisi Kendaraan
Kendaraan berasal dari kata kendara yang mempunyai arti sesuatu yang
dirancang untuk perjalan dan kendaraan merupakan sesuatu yang digunakan untuk
dikendarai atau dinaiki.[6]
2.5.5. Forward Chaining
Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang
diketahui. Kemudian mencocokan dengan fakta – fakta tersebut dengan bagian IF
dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut
dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru ( bagian THEN )
hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi
rule yang bisa dieksekusi. Metode pencarian yang digunakan adalah Depth - First
Search ( DFS ), Breadth - First Search (BFS) atau Best First Search.[7, p. 171]
Untuk memahami cara kerja forward chaining, perhatikan contoh berikut ini :
Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 10 rule berikut :
R1 : IF (hari != ‘minggu’) AND ( baba == ‘sehat’ ) THEN baba_kuliah = true;
R2 : IF (baba_kuliah) THEN sylvia_kuliah = true;
R3 : IF (hari != ‘minggu’) AND (baba_sakit) THEN baba_berada = ‘RS’;
R4 : IF (hari != ‘minggu’) THEN mhs_UNIKOM_kuliah = true;
R5 : IF (baba_berada == ‘RS’) AND (mhs_UNIKOM_kuliah) THEN
sylvia_kuliah = true;
R6 : IF (mhs_UNIKOM_kuliah) AND (baba_sakit) THEN sylvia_kuliah = true;
R7 : IF (baba_kuliah) AND (!sylvia_kuliah) THEN sylvia_sakit = true;
R8 : IF (hari != ‘minggu’) AND (sylvia_sakit) THEN kuliah_libur = false;
R9 : IF (mhs_UNIKOM_kuliah) THEN kuliah_libur = false;
R10 : IF (!kuliah_libur) THEN baba_berada = ‘KAMPUS’;
Semula diberikan fakta dua buah fakta berikut :
hari = ‘senin’;
baba_kuliah = true;
Untuk membuktikan apakah baba berada dikampus dan sylvia tidak kuliah,
maka dapat dibuktikan dengan langkah – langkah berikut :
Berdasarkan fakta yang ada, sistem pakar berusaha menelusuri rule – rule dari
Iterasi ke – 1
Fakta baba_kuliah = true, memicu rule R2,
IF (baba_kuliah) THEN sylvia_kuliah = true;
Sehingga :
Fakta Fakta Baru
hari = ‘senin’
baba_kuliah = true;
sylvia_kuliah = true;
Fakta hari = ‘senin’, memicu rule R4,
IF (hari != ‘minggu’) THEN mhs_UNIKOM_kuliah = true;
Sehingga :
Fakta Fakta Baru
hari = ‘senin’
baba_kuliah = true;
sylvia_kuliah = true;
mhs_UNIKOM_kuliah = true;
Iterasi ke – 2
Pada iterasi ke – 1 ditemukan fakta baru yaitu :
sylvia _kuliah = true;
mhs_UNIKOM_kuliah = true;
berdasarkan fakta baru maka berikut langkah – langkah yang dikerjakan oleh
sistem pakar :
Fakta baru mhs_UNIKOM_kuliah = true memicu rule R9,
IF (mhs_UNIKOM_kuliah) THEN kuliah_libur = false;
Sehingga :
Fakta Fakta Baru
hari = ‘senin’
baba_kuliah = true;
sylvia_kuliah = true;
Iterasi ke – 3
Pada iterasi ke – 2 ditemukan fakta baru yaitu :
kuliah_libur = false;
berdasarkan fakta baru maka berikut langkah – langkah yang dikerjakan oleh
sistem pakar :
Fakta baru kuliah_libur = false, memicu rule R10,
IF (!kuliah_libur) THEN baba_berada = ‘KAMPUS’;
Fakta Fakta Baru
hari = ‘senin’
baba_kuliah = true;
sylvia_kuliah = true;
mhs_UNIKOM_kuliah = true; kuliah_libur = false;
baba_berada = ‘KAMPUS’;
Sampai disini, fakta – fakta yang ada sudah tidak bisa digunakan untuk memicu
rule – rule lagi sehingga proses dihentikan dan diperoleh kesimpulan – kesimpulan
berupa fakta – fakta yang bernilai benar. Maka dari itu dapat disimpulkan apakah
baba berada di kampus adalah benar dengan fakta yaitu baba_berada = ‘KAMPUS’
dan sylvia tidak kuliah tidak terbukti dengan fakta yang didapat yaitu sylvia_kuliah
= true;
2.5.6. Searching
Searching merupakan mekanisme pemecahan masalah yang paling umum di
dalam kecerdasan buatan. Metode searching pada kecerdasan buatan merupakan
searching tehadap jalur problem space, bukan pada data tertentu.[2]
Contoh penerapan algoritma searching dapat dilihat pada penentuan rute,
eight puzzle, dan berbagai macam contoh lainnya. Semua permasalahan ini
memiliki struktur permasalahan yang serupa, diantaranya :[2]
1. Berhadapan dengan situasi awal dan ada goal tertentu yang hendak dicapai
2. Pada kondisi tertentu, ada pilihan dari tindak sederhana untuk dipilih,
contohnya belok ke kiri atau belok ke kanan. Melakukan urutan tindakan
tertentu dapat membuat goal tercapai atau juga tidak tercapai. Oleh karena
itu, urutan harus terdefinisi dengan jelas.
3. Searching adalah proses meninjau beberapa urutan langkah dan memilih
salah satu yang akan mencapai goal.
4. Untuk beberapa aplikasi, setiap urutan tindakan terkait dengan nilai
tertentu. Permasalahan searching tidak hanya untuk mencapai goal, tetapi
juga nilai minimum dalam pencapaian goal tersebut.
Secara umum algoritma searching di dalam kecerdasan buatan yang dikenal
secara umum adalah :
1. Uninformed Search Algorithm
Algoritma yang tidak memberikan informasi atau pengetahuan mengenai
permasalahan yang ada. Isinya hanya sebatas definisi dari algoritma tersebut.
Algoritma ini menggambarkan bahwa teknik pencarian tidak memiliki
informasi atau pengetahuan tambahan mengenai kondisi luar dari yang disediakan
oleh definisi masalah. Algoritma ini akan melakukan generate dari successor dan
membedakan goal state dari non-goal state. Pencarian dilakukan berdasarkan
urutan node yang hendak di –expand.
Pencarian yang menggunakan teknik dimana langkah pertamanya adalah
rootnode diekspansi. Setelah dilanjut semua successor dari rootnode juga
di expand. Hal ini terus berulang – ulang hingga leaf ( node pada level
bawah sidah tidak mempunyai successor lagi).
S
A B
E D
C
F
Gambar 2.4 Breadth First Search
b. Depth First Search (DFS)
Teknik pencarian yang melakukan ekspansi menuju node yang paling
dalam pada tree. Node paling dalam dicirikan dengan tidak adanya
successor dari node itu. Setelah selesai diekspansi, maka node tersebut
akan ditinggalkan dan dilakukan ke node paling dalam lainnya yang masih
S
Gambar 2.5 Depth First Search
c. Uniform Cost Search (UCS)
Pencarian dengan Breadth First Search menjadi optimal ketika nilai pada
semua path adalah sama. Dengan sedikit perluasan, dapat ditemukan
sebuah algoritma yang optimal dengan melihat kepada nilai tiap path di
antara node – node yang ada.
Selain menjalankan fungsi BFS, Uniform Cost Search (UCS) melakukan
ekspansi node dengan nilai path yang paling kecil. Hal ini dapat dilakukan
dengan membuat antrian pada successor yang ada berdasarkan kepada
nilai path-nya ( node disimpan dalam bentuk priority queue).
S
Gambar 2.6 Uniform Cost Search
Walaupun menggunakan Uninformed Search Algorithm banyak masalah dapat
dipecahkan, namun tidak semua algortima tersebut dapat menyelesaikan masalah
dengan efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi atau pengetahuan tambahan
ke dalam permasalahan yang ada.
Pencarian algoritma ini menggunakan knowledge yang spesifik kepada
permasalahan yang dihadapi di samping definisi masalah itu sendiri. Metode ini
mampu menemukan solusi secara efisien daripada yang dapat dilakukan pada
metode uninformed strategy. Lebih lanjut lagi, dalam pencarian ini akan dikenal
nilai estimasi ( prediksi ) dari satu node ke node yang lainnya. Nilai estimasi ini
biasanya dilambangkan dengan h(n). Jika n adalah goal node, maka nilai h(n)
adalah nol.[2]
a. Greedy Best First Search
Pencarian yang melakukan ekspansi node yang memiliki jarak terdekat
dengan goal. Namun, ekspansi yang dilakukan pada metode ini
menggunakan evaluasi node hanya dengan melihat kepada fungsi
heuristiknya. Dengan kata lain, yang dibandingkan untuk penentuan
ekspansi node adalah nilai estimasi/prediksinya saja.[2, p.27]
f(n) = h(n)
b. A* Search
Bentuk dari Best First Search yang paling dikenal adalah algoritma
pencarian A* ( dibaca dengan “A-star” ). Sedikit berbeda dengan Greedy
kepada kombinasi nilai dari path-nya yaitu g(n) dengan nilai estimasi yaitu
h(n).
f(n) = g(n) + h(n)
2.5.7. Teori Probabilitas Bayesian
Teori Probabilitas Bayesian ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes ( 1701 –
1761 ). Pada umumnya, teori ini digunakan untuk menghitung nilai kebenaran
probabilitas dari suatu evidence ( fakta ).[2, p. 86] Teori ini kemudian
disempurnakan oleh Laplace.
Teori ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A
dengan syarat peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B
dengan syarat peristiwa A telah terjadi.[2] Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa
jika terdapat tambahan informasi atau evidence ( fakta ), maka nilai probabilitas
dapat diperbaiki. Teori ini bermanfaat untuk mengubah atau memperbaiki nilai
kemungkinan yang ada menjadi lebih baik dengan didukung informasi atau
evidence ( fakta ) tambahan.[2]
Misalkan {H1, H2, H3, ... ,Hn} suatu himpunan kejadian yang merupakan suatu
sekatan ruang sample S dengan P(Hi) ≠ 0 untuk i = 1, 2, 3, ... , n. Dan misalkan E
suatu kejadian sembarang dalam S dengan P(E) ≠ 0.
� ��|� = ∑ � �� �� ∩ �
� ��|� = � �� ��∩ � = � � ∩ � + � � ∩ � + ⋯ + � �� ��∩ �
Chandra mengalami gejala ada bintik – bintik di wajahnya. Dokter menduga
bahwa Chandra terkena cacar dengan :
1. Probabilitas munculnya bintik – bintik di wajah, jika Chandra terkena cacar
: p(bintik|cacar) = 0.8
2. Probabilitas Chandra terkena cacar tanpa memandang gejala apapun :
p(cacar) = 0.4
3. Probabilitas munculnya bintik – bintik di wajah, jika Chandra terkena alergi
: p(bintik|alergi) = 0.3
4. Probabilitas Chandra terkena alergi tanpa memandang gejala apapun :
p(alergi) = 0.7
5. Probabilitas munculnya bintik – bintik di wajah, jika Chandra jerawatan :
p(bintik|jerawat) = 0.9
6. Probabilitas Chandra jerawatan tanpa memandang gejala apapun p(jerawat)
: 0.5
Dari formulasi data yang diketahui di atas, maka dapat dihitung :
1. Probabilitas Chandra terkena cacar karena ada bintik – bintik di wajah :
� ��|� = ∑� �|�� �|�� � ��
� � ��
� �=
� | � = . ∗ . + . ∗ . + . ∗ .. ∗ .
� | � = .. = .
2. Probabilitas Chandra terkena alergi karena ada bintik – bintik di wajah :
� ��|� = ∑� �|�� �|�� � ��
� � ��
� �=
� � � | �
= � � | ∗ � + � � | � � ∗ � � � + � � | � �� � | � � ∗ � � � ∗ � � �
� � � | � = . ∗ . + . ∗ . + . ∗ .. ∗ .
� � � | � = .. = .
3. Probabilitas Chandra terkena jerawat karena ada bintik – bintik di wajah
� ��|� = ∑� �|�� �|�� � ��
� � ��
� �=
� � � | �
= � � | ∗ � + � � | � � ∗ � � � + � � | � �� � | � � ∗ � � � ∗ � � �
� � � | � = . ∗ . + . ∗ . + . ∗ .. ∗ .
� � � | � = .. = .
Jika terdapat gejala baru, maka persamaan Bayes berubah menjadi :
� �|�, � = � �|� � �|�, �� �|�
Contoh :
Adanya bintik – bintik di wajah merupakan gejala seseorang terkena cacar.
panas badan juga merupakan gejala orang terkena cacar. Dapat disimpulkan antara
munculnya bintik – bintik di wajah dan panas badan juga memiliki keterkaitan satu
sama lain.
Pada wajah Chandra terdapat bintik – bintik. Dokter menduga bahwa Chandra
terkena cacar dengan probablitas bahwa Chandra terkena cacar bila ada bintik –
bintik di wajah P(cacar|bintik) = 0.8. kemudian, ada observasi yang lain bahwa ada
observasi yang lain bahwa apabila seseorang terkena cacar maka dia pasti
mengalami panas badan. Diketahui probabilitas orang yang terkena cacar bila panas
badan P(cacar|panas) = 0.5.
Keterkaitan antara adanya bintik – bintik di wajah dengan panas badan bila
seseorang terkena cacar P(bintik|panas, cacar) = 0.4. sedangkan nilai keterkaitan
antara adanya bintik – bintik di wajah dan panas badan P(bintik|panas) = 0.6
Maka dapat ditarik kesimpulan :
� �|�, � = � �|� � �|�, �� �|�
� |� � , � = � | � � � |� � ,� � |� �
� |� � , � = . .. = .
2.6.Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung merupakan perangkat lunak yang digunakan
dalam merancang sistem dari mulai pengkodingan sampai implementasinya,
berikut ini adalah perangkat lunak yang akan digunakan dalam merancang sistem
2.6.1. HTML
HTML (Hypertext Markup Language) yaitu bahasa scripting yang memberikan
output berupa halaman Web Site sehingga halaman tersebut dapat diakses di setiap
komputer pengakses. Pada Web page, HTML menjadi bahasa script dasar yang
dijalankan bersama bahasa scripting lainnya.[8]
HTML merupakan script pemrograman yang memberikan informasi di internet
dan informasi itu membawa kita menjelajah dari satu tempat ke tempat lain.[9]
Dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan sebuah bahasa untuk
menampilkan konten web bagi pengaksesnya untuk mendapatkan informasi. Semua
bahasa scripting yang berjalan di bawah Web dapat didukung oleh HTML, biasanya
bahasa tersebut melakukan embeded script pada tag HTML. HTML juga dapat
ditulis menggunakan editor yang kita sukai seperti Macromedia Dreamwever,
Sublime Text Editor, dan bahkan menggunakan NotePad sekalipun.
HTML mempunyai struktur dasar dimana elemen HTML dimulai dengan tag
awalan dilanjutkan dengan isinya dan tag untuk akhiran seperti : <body> ini HTML
</body>. Sebuah elemen standar dapat bersarang pada elemen lainnya. Dokumen
HTML ditandai dengan tag pembuka <html>, dan diakhiri dengan tag penutup
</html>. Biasanya juga memuat tag <head> dan <body>.
2.6.2. CSS
CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheets. Fungsinya untuk
mendefinisikan elemen-elemen HTML untuk ditampilkan di halaman Web. CSS
2.6.3. INK
INK adalah front-end framework yang baik, bagus dan luar biasa yang
mengedepankan tampilan yang ramah untuk mobile device (Handphone,
smartphone dll.) guna mempercepat dan mempermudah pengembangan suatu
design website. INK menyediakan kumpulan setting layout dan fungsi javascript
yang siap pakai dan mudah untuk dikembangkan.
2.6.4. Javascript
Javascript merupakan pemograman java yang perintah - perintahnya ditulis
dengan kode yang disebut script, java adalah bahasa pemrograman berorientasi
objek, sedangkan script adalah serangkaian instruksi program.[10]
Jadi javascript merupakan interface pembantu dalam pemrograman web,
javascript mengenali kode secara case sensitive, yang artinya javascript
membedakan huruf besar dan huruf kecil.
2.6.5. JQuery
JQuery adalah yang tercepat, terkecil dan kaya akan fitur library javascript.
Dengan jquery membuat hal-hal seperti html dokumen dan manipulasi, penanganan
event, animasi, dan Ajax jauh lebih sederhana dengan API yang mudah digunakan
yang bekerja di banyak browser.
Dengan JQuery, developer dapat mudah dalam penulisan kode javascript untuk
2.6.6. PHP
PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat
ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML, banyak dipakai untuk membuat situs
web dinamis.[11]
Jadi PHP merupakan bahasa yang membuat sebuah web dapat terkoneksi
dengan database sehingga menjadi web yang dinamis, yang dapat berubah- ubah
sesuai data yang tersimpan pada database.
2.6.7. CodeIgniter
CodeIgniter adalah framework PHP yang kuat dengan size source yang sangat
kecil, dibangun untuk pengembang yang membutuhkan toolkit sederhana dan
elegan untuk membuat aplikasi web dengan fitur lengkap.
Dengan framework codeigniter dapat memudahkan developer dalam membuat
aplikasi web dinamis dengan cepat dan rapi karena fitur yang disediakan oleh
framework codeigniter banyak dan mudah.
2.6.8. MySQL
MySQL merupakan sebuah bentuk database yang berjalan sebagai server
artinya tidak harus meletakan database tersebut dalam satu mesin dengan aplikasi
yang digunakan, sehingga anda dapat meletakan sebuah database pada sebuah
mesin khusus dan dapat diletakan pada tempat yang jauh dari komputer
pengaksesnya.[11]
MySQL memiliki beberapa kelebihan, di antara lain:
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
windows, Linux, FreeBSD, Solaris dan lain-lain.
b. Open source
MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL
sehingga dapat digunakan secara cuma - cuma.
c. Multi user
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan
tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam
menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih
banyak SQL per satuan waktu.
e. Column types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti integer,
double, char, text, date dan lain-lain.
f. Command and function
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung
perintah select dan where dalam query.
2.6.9. Browser dan Web Server
Web Server merupakan perangkat lunak yang dijalankan di sistem operasi pada
komputer server maupun desktop, yang berfungsi untuk menerima permintaan
(request) dalam bentuk protocol, misalkan HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
Berdasarkan penjelasan di atas, web server merupakan perangkat lunak untuk
menerima permintaan pada klien yang biasanya dikenal dengan nama web browser.
2.6.10.XAMPP
XAMPP adalah aplikasi web server bersifat instant (siap saji) yang dapat
digunakan baik di sistem operasi linux maupun di sistem operasi windows.[3]
XAMPP dapat mempermudah pengguna karena dengan menginstal XAMPP kita
tidak perlu lagi menginstal dan mengkonfigurasi Apache server ataupun MySQL
database.
2.6.11.UML ( Unified Modeling Language )
Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa pengertian diantaranya
“ adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh model-model tunggal, yang
membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem
yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi object” (Fowler,
2005).[12]
UML terdiri dari dua komponen utama yaitu bentuk analisis dan design.
Analisis UML terdiri dari Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram,
Collaboration Diagram, Activity Diagram dan Statechart Diagram. Design UML
terdiri dari Component Diagram dan Deployment Diagram.
2.7.Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling
berkomunikasi satu sama lain (a network is a interconnection of a set of devices
Jadi, dapat dibayangkan bahwa jaringan komputer dapat terjadi jika ada dua
perangkat komputer atau lebih yang saling terhubung. Perangkat di sini dapat
berupa komputer desktop, smartphone, laptop, dan PC tablet.
2.7.1. LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer terkecil untuk
pemakaian pribadi.[5] Biasanya jaringan LAN dapat mencakup 1 km hingga 10 km.
Jaringan ini cocok diimplementasikan pada komputer kampus, gedung, kantor,
dalam rumah, sekolah, atau yang lebih kecil.
2.7.2. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Iwan Sofana topologi fisik jaringan yang digunakan dalam jaringan
diantaranya:
1. Linear Bus (Garis Lurus)
Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana
masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan
(file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel
utama (backbone).
Gambar 2.7 Topologi Linear Bus
(Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12])
Topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat
lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator.
Gambar 2.8 Topologi Star
(Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12,13])
3. Ring (Cincin)
Topologi ring menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan
topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi
menyerupai suatu lingkaran tertutup.
Gambar 2.9 Topologi Ring
(Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12])
4. Tree (Pohon)
Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan
star, yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan
konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan
jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi
40 BAB III
OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1Objek Penelitian
Objek penelitian yang diambil penulis adalah SMK Negeri 1 Talaga yang
beralamat di Jl. Sekolah No. 20 kecamatan Talaga kabupaten Majalengka.
3.1.1 Sejarah SMK Negeri 1 Talaga
SMK Negeri 1 Talaga adalah sekolah kejuruan negeri pertama di wilayah
selatan Kab. Majalengka. Sekolah ini berdiri pada tahun 2006 dan berlokasi di desa
Talaga Kulon, Talaga, kabupaten Majalengka.
Pada awalnya sekolah ini bernama SMK Bina Bangsa Talaga dengan Program
Keahliannya adalah Penjualan dari Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen.
Setelah penegrian menjadi SMK Negeri 1 Talaga pada tahun 2006, maka sekolah
ini kini mempunyai 4 Program Keahlian yaitu Penjualan, Akuntansi, Teknik
Komputer dan Jaringan, dan Teknik Kendaraan Ringan, dan pada tahun 2014 ada
penambahan 2 Program Kehlian yaitu Teknik Sepeda Motor dan Rekayasa
Perangkat Lunak. Keempat Program Keahlian ini adalah dibawah dari 3 Bidang
keahlian diantaranya Bisnis dan Manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi,
dan Teknik Mesin.
3.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Talaga
1. Visi
Terwujudnya sekolah yang mandiri, unggul dalam prestasi, cerdas dalam
kerja yang profesional selaku pelaku bisnis, serta menuju sekolah yang
berstandar nasional dan internasional.
2. Misi
1. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
2. Melaksanakan pembelajaran/kbm dan pembinaan yang optimal
3. Meningkatkan sarana prasarana sekolah yang memadai
4. Menumbuhkan semangat penguasaan iptek dan imtak bagi siswa
dibidang bisnis
5. Membantu pengembangan diri dan pengenalan bakat serta minat
siswa.
3.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
serta posisi yang ada dalam suatu organisasi atau perusahan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.
Adapun struktur organisasi yang terdapat pada SMK Negeri 1 Talaga, yaitu
sebagai berikut:
Kepala Sekolah
Wk. Kurikulum Wk. Kesiswaan Wk. Humas Wk. Humas
Kaprog Otomotif
Guru
3.1.4 Deskripsi Tugas
Deskripsi tugas atau pekerjaan merupakan seperangkat fungsi dan tugas
tanggung jawab dalam suatu kegiatan dalam perusahaan. Adapun deskripsi tugas
tiap posisi dalam bagan struktur organisasi SMK Negeri 1 Talaga, berikut
penjelasannya :
1. Kepala Sekolah
a. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya semua komponen
dan sistem sekolah yang meliputi : manajemen, penerapan
kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana prasarana dan
lingkungan
b. Wewenang
1. Menentukan dan menetapkan Renstra, RKS, dan RKAS
2. Menentukan kebijakan dalam bidang manajemen, penerapan
kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana prasarana dan
lingkungan
c. Tugas
1. Menyusun Renstra, RKS, dan RKAS
2. Melakukan pembinaan dan pengembangan guru dan pegawai
3. Membina penyelenggaraan administrasi sekolah
4. Membina penyelenggaraan dan pengembangan SMM
5. Menyusun laporan kegiatan
a. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada Kasek atas terlaksananya kegiatan
pembelajaran
b. Wewenang
1. Menentukan dan menyelenggarakan proses penerimaan siswa
baru, pembelajaran siswa, kelulusan siswa
c. Tugas
1. Menyusun program kerja Wk Kurikulum
2. Bersama Wk Kesiswaan menyelenggarakan PPDB
3. Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
4. Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas mengajar,
dan jadwal pembelajaran
5. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan
ajar
6. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pembelajaran teori
dan praktek
7. Mengelola administrasi pembelajaran
8. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan proses kelulusan
siswa
9. Mengkoordinasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah
10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
11. Menyusun laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah
a. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terselenggaranya
pendampingan dan perlindungan siswa
b. Wewenang
1. Menentukan sistem dan menyelenggarakan kegiatan Pembinaan
dan ketertiban siswa, Perlindungan siswa, kegiatan kesiswaaan
c. Tugas
1. Menyusun program kerja Wk Kesiswaan
2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Masa
Orientasi Siswa (MOS)
3. Bersama Wk kurikulum menyelenggarakan PPDB
4. Menyusun sistem pembinaan dan ketertiban siswa
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan BK
6. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pembinaan siswa
dan kegiatan kesiswaan
7. Mengkoordinasikan mutasi siswa
8. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan siswa
dalam pelaksanaan 8K
9. Mengkoordinasikan program perlindungan siswa
10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas wali kelas
11. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
12. Menyusun laporan kepada Kepala sekolah
a. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada Kasek atas terselenggaranya kerja
sama dengan DU/DI/Instansi, penelusuran lulusan dan pemasaran
b. Wewenang
1. Berwenang menentukan sistem dan menyelenggarakan hubungan
dengan stakeholder dalam bidang Prakerin, penelusuran lulusan
dan pemasaran
c. Tugas
1. Menyusun program kerja Wk Humas
2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kerjasama dengan
DU/DI/Instansi terkait dalam kegiatan prakerin
3. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan terlaksananya
penelusuran lulusan dan pemasaran
4. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi
5. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah
5. Kaprog TKR
a. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada Kasek atas terselenggaranya kegiatan
pembelajaran dan pengelolaan ruang praktek
b. Wewenang
1. Menentukan dan menetapkan penyelenggaraan pembelajaran
sesuai bidang masing – masing.
1. Menyusun program kerja sesuai bidang
2. Bersama Wk Kurikulum menyusun jadwal pembelajaran
3. Menyusun tata tertib ruang praktek
4. Merencanakan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran
5. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan M&R sarana
prasarana pembelajaran
6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
7. Menyusun laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah
8. Mengkoordinir kegiatan ekstrakurikuler
6. Guru
a. Tanggung Jawab
1. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terlaksananya
pembelajaran sesuai kompetensi
b. Wewenang
1. Menentukan pengelolaan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi
c. Tugas
1. Menyusun program kerja guru
2. Melaksanakan program pembelajaran yang meliputi Persiapan
pembelajaran, Proses pembelajaran, Evaluasi, Analisis hasil
3.2Metode Penelitian
Mendapatkan data sebagai bahan penelitian yang memiliki tujuan serta
kegunaan tertentu dengan cara ilmiah disebut metode penelitian. [15]
Jadi metodologi penelitian merupakan cabang ilmu pengetahuan yang
menjelaskan langkah untuk mendapatkan data secara ilmiah berdasarkan fakta dan
gejala untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
3.2.1 Desain Penelitian
Perencanaan dan perancangan merupakan hal yang penting dalam metode
penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan baik, terstruktur dan memberikan
hasil yang diharapkan. Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang
dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan
sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian aksi
dan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.[16]
Penelitian deskriptif merupakan penggambaran dari fakta dan fenomena pada
suatu objek yang diselidiki secara sistematis. Peneliti bukan hanya memberikan
gambaran-gambaran terhadap fenomena-fenomena yang ada tetapi juga
menerangkan hubungan, membuat prediksi, serta mendapatkan makna dari suatu
masalah yang akan dipecahkan.
Metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang
dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan)
Dapat disimpulkan penelitian tindakan ialah suatu penelitian yang bertujuan
untuk memperoleh keterangan objektif untuk membenarkan kebijakan atau
perencanaan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk tindakan selanjutnya.
Tindakan selanjutnya untuk menentukan masalah, menentukan desain dan
melaksanakan program-program yang direncanakan.
3.2.2 Jenis Pengumpulan Data
Jenis Pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data yang
berkaitan dengan penyusunan laporan dan pembangunan sistem pakar diagnosis
kerusakan kendaraan ini sebagai berikut :
3.2.2.1Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
sumbernya. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi
langsung di lapangan, dan melalui eksperimen adalah contoh dari data primer.[16]
Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis :
1. Teknik Wawancara ( Interview )
Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden.[17] Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada
ahli/pakar ( pengajar jurusan otomotif ) tentang bagaimana mendiagnosis
suatu kerusakan kendaraan secara manual.
2. Teknik pengamatan ( Observasi )
Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk
mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek
dalam menangani suatu kerusakan kendaraan secara manual agar dapat
diaplikasikan dengan proses perhitungan probabilitas bayesian dalam
aplikasi sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan yang di buat.
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti tidak secara langsung dari
sumbernya melainkan telah dikumpulkan oleh pihak lain.[18]
Untuk mengumpulkan data sekunder penulis menggunakan metode
dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen – dokumen yang
berhubungan dengan objek penelitian. Metode ini digunakan untuk pengumpulan
data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam netode penelitian diperlukan metode pendekatan dan pengembangan
sistem. Berikut adalah penjelasan mengenai metode pendekatan dan pengembangan
sistem yang digunakan.
3.2.4 Metode Pendekatan Sistem
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan berorientasi
objek, dimana data-data dan fungsi dalam class-class atau objek-objek. Setiap objek
dapat menerima pesan, memproses data, mengirim, menyimpan dan memanipulasi
data. Beberapa objek saling memberikan informasi dan masing-masing objek harus
berisikan informasi mengenai dirinya sendiri dan dapat dihubungkan dengan objek
3.2.4.1Metode Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem ( system development ) dapat berarti menyusun suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada.[18]
Metode pengembangan yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem
pakar diagnosis kerusakan kendaraan ini adalah metode waterfall. Waterfall
merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, dimana
kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati
fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian.[19]
Gambar 3.2 Proses dalam Waterfall
(Sumber : http://www.etunas.com/web/pengembangan-software-dengan-metode-waterfall.htm [19])
Di metode ini urutan proses pengerjaan ini menjadi lebih teratur dari satu tahap
ke tahap berikutnya. Jadwal jadi lebih menentu, setiap proses dapat ditentukan
secara pasti sehingga dapat dilihat jelas target penyelesaian pengembangan
3.2.4.2Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam
perancangan sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan ini, berikut alat bantu
yang digunakan penulis :
1. Use Case Diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan
(behavior) sistem, mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih
aktor dengan sistem yang akan dibuat dan menjelaskan secara sederhana
fungsi sistem dari sudut pandang user.
2. Scenario Use Case
Scenario use case digunakan untuk menjabarkan alur kerja secara detail
dari setiap use case yang dibuat.
3. Activity Diagram
Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing
alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir.
4. Sequence Diagram
Sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek di dalam
sebuah sistem. Interaksi tersebut berupa message yang digambarkan
terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi horizontal
(objek-objek) dan dimensi vertical (waktu).
Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari
segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.
Diagram ini menjelaskan class-class yang ada pada sistem berikut
hubungan antar class – class tersebut secara logika. Class Diagram ini
dibangun berdasarkan Sequence Diagram yang telah dibuat sebelumnya
6. Object Diagram
Object Diagram menjelaskan bagaimana atribut dalam object terisi dalam
satu waktu.
7. Deployment Diagram
Diagram ini menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam
infrastruktur sistem, di mana komponen terletak, bagaimana kemampuan
jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal – hal yang bersifat
fisikal.
3.2.5 Pengujian Software
Pengujian software dilakukan agar software memiliki standar kualitas yang
layak dan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat digunakan oleh
user. Beberapa alasan mengapa pengujian ini dilakukan diantaranya :
1. Kesesuaian fitur dengan keinginan user belum sama
2. Hasil perhitungan diagnosis yang harus dicek ulang kembali.
3. Agar tidak terjadi kesalahan algoritma ketika proses implementasi
perangkat lunak.
Disini penulis memakai teknik pengujian blackbox dan white box. Metode
ini memungkinkan kesalahan terdapat pada proses interaksi antara sistem dengan
user ketika user melakukan suatu event pada software.
Berikut beberapa kesalahan yang dapat ditemukan dengan menggunakan
pengjuian blackbox:
1. Fungsi – fungsi yang hilang atau tidak benar
2. Kesalahan antar muka
3. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database eksternal.
Sedangkan teknik pengujian white box penulis menggunakannya untuk
menganalisa kinerja dari suatu method yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
masalah.
3.3Analisa Sistem yang Berjalan
Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah
dengan menggunakan beberapa tindakan. Dalam ruang lingkup perkembangan
sistem komputer, analisis sistem adalah suatu ilmu yang mempelajari beberapa
aplikasi, biasanya untuk mendapatkan sistem yang baru.
3.3.1 Analisa Prosedur yang berjalan
Analisa prosedur yang berjalan diperlukan untuk mempermudah penulis dalam
perancangan sistem yang akan diusulkan.
3.3.2 Use Case Diagram
Use Case Diagram memperlihatkan hubungan antara aktor dan use case. Aktor
merepresentasikan sebagai user atau subsistem yang akan berinteraksi dengan
sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan
Berikut ini adalah use case KBM perbaikan kerusakan yang berjalan di jurusan
Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Talaga.
Gambar 3.3 Use Case Diagram Prosedur KBM Perbaikan Kerusakan
3.3.2.1Definisi Aktor
Pada bagian ini akan dijelaskan aktor – aktor yang terlibat pada sistem yang
berjalan.
Tabel 3.1 Deskripsi Aktor Pada Use Case
No Aktor Deskripsi
1 Pakar
Pengajar mata pelajaran otomotif
Memberikan materi mengenai sistem kerja komponen, SOP perawatan dan perbaikan Membagi siswa kedalam beberapa
kelompok praktek
Memberikan penilaian dan revisi dari hasil pengamatan yang dilaporkan
2 Siswa
Menilai perbaikan berdasarkan SOP perbaikan