• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan kendaraan Menggunakan Teori Probalitas Bayesian (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Talaga)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan kendaraan Menggunakan Teori Probalitas Bayesian (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Talaga)"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

1

Pada saat ini, banyak orang menggunakan teknologi komputer dalam kegiatan

sehari – hari dari mulai bangun tidur hingga tidur kembali. Tidak sedikit orang yang

menggunakan komputer untuk mendapatkan informasi yang dapat membantu

mereka dalam menyelesaikan masalah dari suatu kejadian yang dialami untuk

mendapatkan pilihan keputusan yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut.

Dalam memecahkan suatu masalah, seperti halnya dalam memperbaiki suatu

kerusakan pada komponen kendaraan, terkadang orang - orang (mekanik)

melakukan kesalahan yang dapat bersumber dari minimnya pengetahuan tentang

kerusakan kendaraan, kurangnya pengalaman dan pelatihan, tidak didampingi oleh

seorang pakar yang lebih handal, atau melakukan perkiraan kerusakan secara acak

tanpa memandang gejala kerusakan yang ada pada kendaraan.

Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan pembengkakan biaya yang harus

dikeluarkan oleh pemilik kendaraan. Sang mekanik pun akan mendapat dampak

negatif jika ia melakukan kesalahan dalam memperbaiki kerusakan kendaraan

karena tingkat kepercayaan orang lain terhadapnya dan bengkel/ tempat dimana

mekanik tersebut bekerja akan berkurang.

Dalam studi kasus penelitian di SMK Negeri 1 Talaga, banyak siswa

khususnya di jurusan teknik kendaraan ringan ( TKR ) yang tidak tahu bagaimana

menghadapi suatu kerusakan komponen berdasarkan gejala kerusakan yang ada.

(6)

pengajar dan keterbatasan waktu belajar di sekolah atau siswa tidak menyimak

dengan apa yang pengajar sampaikan. Untuk mensiasatinya, beberapa siswa

mencoba untuk memperbaiki kendaraan di luar jam sekolah.

Hal ini bisa menjadi masalah, apabila siswa minim pengetahuan dan

pengalaman dalam melakukan perbaikan dan tidak didampingi oleh pengajar atau

mekanik handal maka dapat merugikan siswa dan pemilik kendaraan. Untuk SMK

Negeri 1 Talaga sendiri, hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap kepercayaan

masyarakat mengenai kualitas dari peserta didik di SMK Negeri 1 Talaga

khususnya di jurusan teknik kendaraan ringan ( TKR ). Maka dari itu, dibutuhkan

alat bantu yang dapat mengatasi masalah tersebut.

Sistem pakar adalah program komputer yang mensimulasi penilaian dan

perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli

dalam bidang tertentu.[2, p. 132] Sistem pakar juga merupakan sistem komputer

yang mengemulasi kemampuan pengambilan keputusan seorang manusia ahli. [2,

p. 133]

Sistem pakar dapat digunakan untuk mendiagnosis suatu kerusakan pada kendaraan. Adapun kelebihan sistem pakar antara lain : 1. Sistem pakar dapat bertindak sebagai konsultan, instruktur, atau pasangan/rekan. 2. Meningkatkan ketersediaan kepakaran pada semua perangkat komputer. 3. Mengurangi bahaya 4. Permanen 5. Pengetahuan dapat tidak lengkap, namun keahlian dapat diperlukan sesuai kebutuhan. Program konvensional harus

(7)

Dalam penggunaannya, sistem pakar mempermudah orang awam untuk

menyelesaikan suatu masalah tanpa harus dibantu oleh tenaga ahli/ pakar,

sedangkan untuk para ahli/ pakar sendiri sistem pakar ini membantu aktivitas

mereka sebagai asisten yang dapat dipercaya sudah memiliki banyak pengalaman.

Untuk mensimulasikan penilaian dan perilaku manusia yang tepat dan efektif,

dibutuhkan representasi suatu logika atau algoritma yang sesuai dengan

permasalahan yang akan dieksekusi oleh sistem pakar tersebut. Salah satu teori

yang mendasari algoritma untuk sistem pakar adalah Teori Probabilitas Bayesian.

Berbagai sistem di dunia ini dipengaruhi oleh ketidakpastian karena

keterbatasan yang dimiliki seperti sensor, gangguan lingkungan, dll. Ketidakpastian

dapat didefinisikan sebagai kurangnya informasi yang memadai untuk membuat

suatu keputusan.[2]

Ketidakpastian ini dapat ditangani dengan berbagai pendekatan, salah satunya

menggunakan teorema bayes. Teorema bayes ini dapat dijadikan salah satu tools

untuk memberikan informasi pendukung dalam menentukan suatu pilihan

keputusan.

Teorema Bayes ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes ( 1701-1761 ).[2]

Teorema bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya peristiwa

berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi. Probabilitas merupakan

suatu nilai untuk mengukur tingkat kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang

tidak pasti. Besar nilainya suatu probabilitas selalu diantara nol dan satu. Jika nilai

(8)

besar dan jika nilai suatu probabilitas mendekati nol maka peluang seuatu kejadian

terjadi semakin kecil.

Dalam sistem pakar untuk mendiagnosis suatu kerusakan pada kendaraan,

teorema bayes dapat membantu dalam mengidentifikasi suatu kerusakan pada

kendaraan dengan mengamati gejala – gejala yang ditemukan. Oleh karena itu,

penulis tertarik untuk membangun suatu aplikasi sistem pakar sebagai bahan

penyusunan skripsi dengan judul “ Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan

Kendaraan Menggunakan Teori Probabilitas Bayesian ( studi kasus di SMK Negeri 1 Talaga ) ”.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Adapun hasil identifikasi berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

1. Minimnya pengetahuan dan pelatihan tentang kerusakan pada kendaraan

sehingga memperkirakan kemungkinan kerusakan secara acak.

2. Tidak didampingi oleh mekanik yang lebih handal dan berpengalaman

ketika siswa kebingungan dalam memperbaiki kerusakan diluar sekolah

khususnya mendiagnosis kerusakan kendaraan.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dijelaskan, berikut rumusan

masalah dapat di identifikasi oleh penulis :

1. Bagaimana prosedur dalam mendiagnosis suatu kerusakan kendaraan yang

(9)

2. Bagaimana merancang sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan

menggunakan teori probabilitas bayesian.

3. Bagaimana menguji sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan

menggunakan teori probabilitas bayesian.

4. Bagaimana implementasi sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan

menggunakan teori probabilitas bayesian.

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis memiliki maksud dan tujuan-tujuan tertentu agar

penelitian ini dapat terstruktur dengan baik.

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini yaitu untuk mengimplementasikan kemampuan dan

keahlian di bidang pemograman dan komputer, khususnya dalam membuat aplikasi

yang didapat selama proses pembelajaran di jurusan Sistem Informasi, Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung dan untuk membangun Sistem Pakar

Diagnosis Kerusakan Kendaraan Menggunakan Teori Probabilitas Bayesian.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana prosedur dalam mendiagnosis kerusakan

kendaraan secara manual.

2. Untuk merancang sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan

menggunakan teori probabilitas bayesian.

5. Untuk melakukan pengujian terhadap sistem pakar diagnosis kerusakan

(10)

6. Untuk mengimplementasikan sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan

menggunakan teori probabilitas bayesian.

1.4.Kegunaan Penelitian

Penelitian ini memiliki 2 kegunaan yaitu kegunaan akademis dan kegunaan

praktis. Kegunaan akademis meliputi ilmu pengetahuan, penulis, dan peneliti lain.

Sedangkan kegunaan praktis meliputi objek yang diteliti. Penulis berharap agar

penelitian yang telah dilakukan ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

1.4.1. Kegunaan Akademis

Berikut pemaparan tentang kegunaan akademis dalam penelitian ini:

1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu karya

penelitian baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem

pakar, khususnya membangun Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan

Kendaraan Menggunakan Teori Probabilitas Bayesian.

2. Untuk peneliti, dapat mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang

telah didapat selama kuliah, serta menambah wawasan dalam membangun

Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Kendaraan Menggunakan Teori

Probabilitas Bayesian.

3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan terhadap pengembangan

ataupun pembuatan dalam penelitian yang sama.

1.4.2. Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mekanik ( siswa ) dalam

(11)

mendiagnosis suatu kerusakan pada kendaraan sehingga dapat mengurangi

kerugian – kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan mekanik ( siswa ) tersebut.

1.5.Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah dalam pembangunan sistem pakar ini menjadi

terarah dan agar permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas, maka penulis

membatasi masalah sebagai berikut:

1. Penelitian di lakukan di SMK Negeri 1 Talaga tepatnya di jurusan teknik

kendaraan ringan ( TKR ).

2. Sistem ini dibuat berbasis web

3. Pengguna hanya pengajar dan siswa di jurusan teknik kendaraan ringan di

SMK Negeri 1 Talaga.

4. Ahli/ pakar merupakan pengajar dari jurusan teknik kendaraan ringan di

SMK Negeri 1 Talaga.

5. Sistem dapat digunakan di semua perangkat yang terhubung dengan

jaringan internet.

6. Sistem hanya mencakup tentang analisa untuk mendiagnosis suatu

kerusakan kendaraan.

7. Sistem menggunakan teori probabilitas bayesian untuk perhitungan pakar

diagnosisnya.

1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan tempat dimana penulis melakukan

penelitian dan memperoleh data - data yang diperlukan dalam mengevaluasi

(12)

1.6.1. Lokasi Penelitian

Untuk membangun, menguji dan mengimplementasikan sistem pakar

diagnosis kendaraan ini, penulis mengambil studi kasus di suatu sekolah menengah

kejuruan yaitu SMK Negeri 1 Talaga yang beralamat di Jl.sekolah No.20 Desa

Talaga Kulon, Talaga, Majalengka, Jawa Barat. Penelitian ini akan dilakukan di

program studi teknik kendaraan ringan (TKR).

1.6.2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2015. Adapun rencana

kegiatan yang akan dilakukan dalam kurun waktu tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Kegiatan

Tahun 2015

September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Idenfikasi kebutuhan

A.Pembuatan Sistem

1. Pengumpulan Data

2. Perancangan Sistem

3. Pembuatan Sistem

A.Pengujian Sistem

1. Menguji Sistem

2. Mengevaluasi

(13)

3. Perbaikan Sistem

1.7.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang permasalahan pembangunan sistem pakar

diagnosis kerusakan kendaraan menggunakan teori probabilitas bayesian, mencoba

mengidentifikasikan permasalahan yang dihadapi, merumuskan masalah,

menentukan maksud dan tujuan penelitian, menentukan kegunaan penelitian yang

meliputi kegunaan akademis dan kegunaan praktis, kemudian diikuti dengan

pembatasan masalah, penentuan lokasi dan waktu penelitian serta penentuan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori yang diambil dari beberapa sumber seperti buku dan

internet yang berupa pengertian dan definisi. Bab ini juga menjelaskan konsep dasar

sistem, sistem pakar, dan teori probabilitas bayesian.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran dan sejarah dari SMK Negeri 1 Talaga, visi dan

misi perusahaan, struktur organisasi, serta definisi tugas perangkat sekolah. Bab ini

juga berisikan teori dari metode penelitian yang berupa desain penelitian, jenis dan

pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem, pengujian

software, serta menganalisis sistem yang berjalan meliputi analisis prosedur yang

berjalan dan evaluasi sistem yang berjalan.

(14)

Bab ini menjelaskan tujuan dari perancangan sistem dan gambaran umum

sistem yang diusulkan. Perancangan sistem yang diusulkan dengan menggunakan

Use Case diagram, Skenario Use Case, Activity diagram, Sequence diagram. Bab

ini juga membahas tentang perancangan data berupa Class diagram, Object

diagram, Deployment diagram. Bab ini juga berisi perancangan antar muka,

perancangan arsitektur jaringan, pengujian dan implementasi sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang merupakan ringkasan keseluruhan dari

pembangunan sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan ini dan saran-saran yang

berisi tentang tindak lanjut atau pengembangan yang dapat dilakukan terhadap

sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan menggunakan teori probabilitas

(15)

11

Sistem didefinisikan sebagai sekumpulan prosedur yang saling berkaitan satu

sama lain dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas secara

bersama-sama.[3] Sebuah sistem sendiri terdiri dari tiga komponen utama antara lain

software, hardware, dan brainware. Komponen-komponen tersebut saling

berhubungan satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.1 Bagan Sistem, Prosedur, Pengguna dan Komponen (Sumber : Sistem Informasi dan Implementasinya[3, p. 7])

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, untuk dilakukannya suatu kegiatan atau untuk diselesaikannya suatu

tujuan tertentu.[4]

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponennya mendefinisikan

sistem sebagai dibentuknya satu kesatuan elemen-elemen yang berinteraksi satu

(16)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik tersendiri diantaranya mempunyai

komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, dan

tujuan.

Gambar 2.2 Karakteristik Suatu Sistem (Sumber : Sistem Teknologi Informasi[4, p. 54])

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari komponen yang berhubungan, artinya saling

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen- komponen dapat

berupa bagian-bagian dari sistem. Setiap bagian mempunyai sifat-sifat dari

sistem yang menjalankan suatu tujuan tertentu dan mempengaruhi proses

secara menyeluruh.[4]

2. Batas Sistem (Boundary)

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu

kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup sistem

(17)

3. Lingkungan Luar (Environment)

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem merupakan sesuatu diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi proses sistem. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan masukan positif untuk sistem dan dengan

demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan jika dimungkinkan untuk

dihindari, kalau tidak maka akan mengganggu sistem tersebut.[4]

4. Penghubung (Interface)

Penghubung (Interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu

subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk

satu kesatuan.[4]

5. Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika

suatu tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna.

Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem

dan keluaran yang dihasilkan sistem.[4]

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Berikut macam-macam klasifikasi sistem :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik (tidak terlihat). Sistem fisik merupakan sistem

(18)

2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh

manusia, sistem ini melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin. [5]

3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti.

Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. [5]

4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengn lingkungan luarnya. [5]

2.2.Konsep Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data dari sumber yang memberikan

nilai dan manfaat. Proses pengolahan data ini memerlukan teknologi untuk

menjalankannya.[3]

Informasi merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu perusahaan atau

organisasi, tanpa informasi suatu sistem menjadi tidak berjalan. Kualitas informasi

ditentukan oleh bagaimana informasi tersebut dapat memberikan suatu dorongan

(19)

2.3.Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[4]

2.3.1. Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi memiliki fungsi dan tugas yang berhubungan satu

sama lain yang membentuk suatu kesatuan yang membantu untuk mencapai tujuan

atau sasaran. Berikut komponen-konponen tersebut :

1. Input (masukan)

Komponen input ini berfungsi sebagai penerima semua masukan dari

pengguna (user) berupa data. Data tersebut berasal dari satu atau beberapa

sumber.[3]

2. Output (keluaran)

Sistem informasi akan menghasilkan keluatan (output) berupa informasi.

Komponen ini berfungsi untuk menyajikan hasil akhir untuk pengguna

(user) sistem informasi tersebut. Informasi yang dihasilkan akan sesuai

dengan data yang diinputkan dan fungsionalitas dari sistem.[3]

3. Software (perangkat lunak)

Adanya komponen perangkat lunak ini akan membantu sistem informasi

dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan yang ditentukan. Tugas

(20)

informasi, menghitung data, dan lain-lain. Komponen perangkat lunak

mencakup sistem operasi, aplikasi, dan driver.[3]

4. Hardware (perangkat keras)

Komponen ini mencakup semua perangkat keras komputer yang digunakan

secara fisik dalam sistem informasi. Komponen ini meliputi komputer

beserta komponen didalamnya. Termasuk juga hub, switch, router, yang

berperan di dalam jaringan komputer.[3]

5. Database (basis data)

Komponen ini berfungsi sebagai penyimpanan semua data dan informasi

kedalam satu atau beberapa tabel. Setiap tabel memiliki tugas atau fungsi

masing-masing dan juga dapat berelasi satu sama lain.[3]

6. Control and Procedure (kontrol dan prosedur)

Kontrol dan prosedur adalah dua buah komponen yang menjadi satu.

Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya beragam gangguan dan

ancaman terhadap data dan informasi yang ada didalam sistem informasi

.[3]

7. Teknologi dan Jaringan Komputer

Komponen ini memegang peranan yang penting untuk sistem informasi.

Komponen ini berfungsi untuk mengatur software, hardware, database,

input, output, kontrol dan prosedur agar sistem terkendali dengan baik.[3]

2.4.Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan atau artificial intelligence merupakan bidang ilmu

(21)

Bidang ini telah tumbuh berkembang pesat di 20 tahun terakhir seiring dengan

pertumbuhan kebutuhan akan perangkat cerdas pada industri rumah tangga.[2, p. 2]

Bidang keilmuan kecerdasan buatan sampai saat ini terus mencoba untuk

melakukan proses cara berpikir manusia seperti mengetahui, memahami,

memprediksi, dan melakukan manipulasi hal – hal yang lebih besar dan lebih rumit

dari yang pernah ada. Tidak hanya memecahkan berbagai masalah, tetapi juga

untuk membangun sebuah sistem atau alat yang memiliki kecerdasan.

Kata intelligence berasal dari bahasa latin intelligoyang berarti ‘saya paham’.

Jadi, dasar dari intelligence adalah kemampuan memahami dan melakukan aksi.

Sebenarnya, area kecerdasan buatan bermula dari kemunculan komputer sekitar

tahun 1940-an, meskipun sejarah perkembangannya dapat dilacak hingga zaman

mesir kuno. Pada masa sekarang, perhatian difokuskan pada kemampuan komputer

untuk mengerjakan sesuatu yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini,

komputer tersebut dapat meniru kemampuan prilaku manusia.[2, p.3]

2.4.1. Bidang Ilmu Kecerdasan Buatan

Supaya dapat bertindak seperti manusia, komputer harus diberi bekal

pengetahuan dan kemampuan menalar. Tujuan dari sistem kecerdasan buatan dapat

dibagi menjadi 4 kategori : [2, p. 7]

1. Sistem yang dapat berpikir seperti manusia ( Bellman, 1978 )

2. Sistem yang dapat berpikir secara rasional ( Winston, 1992 )

3. Sistem yang dapat beraksi seperti manusia ( Rich dan Knight, 1991 )

(22)

Secara garis besar, bidang ilmu yang dipelajari AI dapat dilihat dalam gambar

di bawah ini :

Artificial Intelegence

*Reasoning *Learning *Planning *Perception *Knowledge Acquisition *intelegent Search *Uncertainly Management Philosophy &

Cognitive Science Mathematics Psychology Computer Science

Expert system Computer

Gambar 2.3 Domain Area AI

(Sumber : Artificial Intelligence Konsep dan Penerapannya [2, p.7]) 2.5.Definisi Kasus yang Dianalisis

2.5.1. Definisi Pakar

Pakar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (orang) ahli,

spesialis.[6] Pakar adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang lebih dalam

dalam suatu bidang.

2.5.2. Sistem Pakar

Sistem pakar adalah program komputer yang mensimulasi penilaian dan

perilaku manusia atau organisasi yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ahli

dalam bidang tertentu.[2, p. 132] Sistem pakar juga merupakan sistem komputer

yang mengemulasi kemampuan pengambilan keputusan seorang manusia ahli. [2,

(23)

2.5.2.1. Kelebihan dan Karakteristik Sistem Pakar

Sistem pakar banyak digunakan pada aplikasi terkini dan kompleks karena [2,

p. 134] :

1. Sistem pakar dapat bertindak sebagai konsultan, instruktur, atau

pasangan/rekan

2. Meningkatkan availability atau kepakaran tersedia pada sebuah perangkat

komputer

3. Mengurangi bahaya

4. Permanen

5. Pengetahuan dapat tidak lengkap, namun keahlian dapat diperluas sesuai

kebutuhan. Program konvensional harus “lengkap” sebelum mereka dapat

digunakan.

6. Database yang cerdas, sistem pakar dapat digunakan untuk mengakses

database secara cerdas, misalnya data mining.

Sistem pakar biasanya didesain untuk memiliki karekteristik sebagai berikut :

1. High Performance

Melakukan perhitungan dengan cepat dan akurat berdasarkan sumber

pengetahuan dari banyak pakar.

2. Adequate Response Time

Merespon dari request user dengan cepat karena sistem pakar di desain

untuk bekerja dengan produktivitas tinggi.

(24)

Memiliki kehandalan yang baik karena sistem pakar mengambil sumber

pengetahuan dari banyak pakar

4. Understandable

Informasi yang diberikan mudah dimengerti karena informasi yang

diberikan oleh sistem pakar merupakan anjuran atau suatu nasihat yang

dapat dipercaya.

Kesimpulannya, dengan sistem pakar dapat membantu banyak orang dengan

cepat dan efisien dalam kebutuhan akan suatu informasi yang dapat memberikan

petunjuk untuk memutuskan suatu pilihan keputusan.

2.5.3. Definisi Kerusakan

Kerusakan berasal dari kata rusak yang mempunyai arti sudah tidak sempurna

(baik, utuh).[6] Kerusakan itu sendiri merupakan penjelasan suatu benda yang tidak

sempurna.

2.5.4. Definisi Kendaraan

Kendaraan berasal dari kata kendara yang mempunyai arti sesuatu yang

dirancang untuk perjalan dan kendaraan merupakan sesuatu yang digunakan untuk

dikendarai atau dinaiki.[6]

2.5.5. Forward Chaining

Forward Chaining adalah teknik pencarian yang dimulai dengan fakta yang

diketahui. Kemudian mencocokan dengan fakta – fakta tersebut dengan bagian IF

dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut

dieksekusi. Bila sebuah rule dieksekusi, maka sebuah fakta baru ( bagian THEN )

(25)

hanya boleh dieksekusi sekali saja. Proses pencocokan berhenti bila tidak ada lagi

rule yang bisa dieksekusi. Metode pencarian yang digunakan adalah Depth - First

Search ( DFS ), Breadth - First Search (BFS) atau Best First Search.[7, p. 171]

Untuk memahami cara kerja forward chaining, perhatikan contoh berikut ini :

Misalkan diketahui sistem pakar menggunakan 10 rule berikut :

R1 : IF (hari != ‘minggu’) AND ( baba == ‘sehat’ ) THEN baba_kuliah = true;

R2 : IF (baba_kuliah) THEN sylvia_kuliah = true;

R3 : IF (hari != ‘minggu’) AND (baba_sakit) THEN baba_berada = ‘RS’;

R4 : IF (hari != ‘minggu’) THEN mhs_UNIKOM_kuliah = true;

R5 : IF (baba_berada == ‘RS’) AND (mhs_UNIKOM_kuliah) THEN

sylvia_kuliah = true;

R6 : IF (mhs_UNIKOM_kuliah) AND (baba_sakit) THEN sylvia_kuliah = true;

R7 : IF (baba_kuliah) AND (!sylvia_kuliah) THEN sylvia_sakit = true;

R8 : IF (hari != ‘minggu’) AND (sylvia_sakit) THEN kuliah_libur = false;

R9 : IF (mhs_UNIKOM_kuliah) THEN kuliah_libur = false;

R10 : IF (!kuliah_libur) THEN baba_berada = ‘KAMPUS’;

Semula diberikan fakta dua buah fakta berikut :

hari = ‘senin’;

baba_kuliah = true;

Untuk membuktikan apakah baba berada dikampus dan sylvia tidak kuliah,

maka dapat dibuktikan dengan langkah – langkah berikut :

Berdasarkan fakta yang ada, sistem pakar berusaha menelusuri rule – rule dari

(26)

Iterasi ke – 1

Fakta baba_kuliah = true, memicu rule R2,

IF (baba_kuliah) THEN sylvia_kuliah = true;

Sehingga :

Fakta Fakta Baru

hari = ‘senin’

baba_kuliah = true;

sylvia_kuliah = true;

Fakta hari = ‘senin’, memicu rule R4,

IF (hari != ‘minggu’) THEN mhs_UNIKOM_kuliah = true;

Sehingga :

Fakta Fakta Baru

hari = ‘senin’

baba_kuliah = true;

sylvia_kuliah = true;

mhs_UNIKOM_kuliah = true;

Iterasi ke – 2

Pada iterasi ke – 1 ditemukan fakta baru yaitu :

sylvia _kuliah = true;

mhs_UNIKOM_kuliah = true;

berdasarkan fakta baru maka berikut langkah – langkah yang dikerjakan oleh

sistem pakar :

Fakta baru mhs_UNIKOM_kuliah = true memicu rule R9,

IF (mhs_UNIKOM_kuliah) THEN kuliah_libur = false;

Sehingga :

Fakta Fakta Baru

hari = ‘senin’

baba_kuliah = true;

sylvia_kuliah = true;

(27)

Iterasi ke – 3

Pada iterasi ke – 2 ditemukan fakta baru yaitu :

kuliah_libur = false;

berdasarkan fakta baru maka berikut langkah – langkah yang dikerjakan oleh

sistem pakar :

Fakta baru kuliah_libur = false, memicu rule R10,

IF (!kuliah_libur) THEN baba_berada = ‘KAMPUS’;

Fakta Fakta Baru

hari = ‘senin’

baba_kuliah = true;

sylvia_kuliah = true;

mhs_UNIKOM_kuliah = true; kuliah_libur = false;

baba_berada = ‘KAMPUS’;

Sampai disini, fakta – fakta yang ada sudah tidak bisa digunakan untuk memicu

rule – rule lagi sehingga proses dihentikan dan diperoleh kesimpulan – kesimpulan

berupa fakta – fakta yang bernilai benar. Maka dari itu dapat disimpulkan apakah

baba berada di kampus adalah benar dengan fakta yaitu baba_berada = ‘KAMPUS’

dan sylvia tidak kuliah tidak terbukti dengan fakta yang didapat yaitu sylvia_kuliah

= true;

2.5.6. Searching

Searching merupakan mekanisme pemecahan masalah yang paling umum di

dalam kecerdasan buatan. Metode searching pada kecerdasan buatan merupakan

searching tehadap jalur problem space, bukan pada data tertentu.[2]

Contoh penerapan algoritma searching dapat dilihat pada penentuan rute,

(28)

eight puzzle, dan berbagai macam contoh lainnya. Semua permasalahan ini

memiliki struktur permasalahan yang serupa, diantaranya :[2]

1. Berhadapan dengan situasi awal dan ada goal tertentu yang hendak dicapai

2. Pada kondisi tertentu, ada pilihan dari tindak sederhana untuk dipilih,

contohnya belok ke kiri atau belok ke kanan. Melakukan urutan tindakan

tertentu dapat membuat goal tercapai atau juga tidak tercapai. Oleh karena

itu, urutan harus terdefinisi dengan jelas.

3. Searching adalah proses meninjau beberapa urutan langkah dan memilih

salah satu yang akan mencapai goal.

4. Untuk beberapa aplikasi, setiap urutan tindakan terkait dengan nilai

tertentu. Permasalahan searching tidak hanya untuk mencapai goal, tetapi

juga nilai minimum dalam pencapaian goal tersebut.

Secara umum algoritma searching di dalam kecerdasan buatan yang dikenal

secara umum adalah :

1. Uninformed Search Algorithm

Algoritma yang tidak memberikan informasi atau pengetahuan mengenai

permasalahan yang ada. Isinya hanya sebatas definisi dari algoritma tersebut.

Algoritma ini menggambarkan bahwa teknik pencarian tidak memiliki

informasi atau pengetahuan tambahan mengenai kondisi luar dari yang disediakan

oleh definisi masalah. Algoritma ini akan melakukan generate dari successor dan

membedakan goal state dari non-goal state. Pencarian dilakukan berdasarkan

urutan node yang hendak di –expand.

(29)

Pencarian yang menggunakan teknik dimana langkah pertamanya adalah

rootnode diekspansi. Setelah dilanjut semua successor dari rootnode juga

di expand. Hal ini terus berulang – ulang hingga leaf ( node pada level

bawah sidah tidak mempunyai successor lagi).

S

A B

E D

C

F

Gambar 2.4 Breadth First Search

b. Depth First Search (DFS)

Teknik pencarian yang melakukan ekspansi menuju node yang paling

dalam pada tree. Node paling dalam dicirikan dengan tidak adanya

successor dari node itu. Setelah selesai diekspansi, maka node tersebut

akan ditinggalkan dan dilakukan ke node paling dalam lainnya yang masih

(30)

S

Gambar 2.5 Depth First Search

c. Uniform Cost Search (UCS)

Pencarian dengan Breadth First Search menjadi optimal ketika nilai pada

semua path adalah sama. Dengan sedikit perluasan, dapat ditemukan

sebuah algoritma yang optimal dengan melihat kepada nilai tiap path di

antara node – node yang ada.

Selain menjalankan fungsi BFS, Uniform Cost Search (UCS) melakukan

ekspansi node dengan nilai path yang paling kecil. Hal ini dapat dilakukan

dengan membuat antrian pada successor yang ada berdasarkan kepada

nilai path-nya ( node disimpan dalam bentuk priority queue).

S

Gambar 2.6 Uniform Cost Search

(31)

Walaupun menggunakan Uninformed Search Algorithm banyak masalah dapat

dipecahkan, namun tidak semua algortima tersebut dapat menyelesaikan masalah

dengan efisien. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi atau pengetahuan tambahan

ke dalam permasalahan yang ada.

Pencarian algoritma ini menggunakan knowledge yang spesifik kepada

permasalahan yang dihadapi di samping definisi masalah itu sendiri. Metode ini

mampu menemukan solusi secara efisien daripada yang dapat dilakukan pada

metode uninformed strategy. Lebih lanjut lagi, dalam pencarian ini akan dikenal

nilai estimasi ( prediksi ) dari satu node ke node yang lainnya. Nilai estimasi ini

biasanya dilambangkan dengan h(n). Jika n adalah goal node, maka nilai h(n)

adalah nol.[2]

a. Greedy Best First Search

Pencarian yang melakukan ekspansi node yang memiliki jarak terdekat

dengan goal. Namun, ekspansi yang dilakukan pada metode ini

menggunakan evaluasi node hanya dengan melihat kepada fungsi

heuristiknya. Dengan kata lain, yang dibandingkan untuk penentuan

ekspansi node adalah nilai estimasi/prediksinya saja.[2, p.27]

f(n) = h(n)

b. A* Search

Bentuk dari Best First Search yang paling dikenal adalah algoritma

pencarian A* ( dibaca dengan “A-star” ). Sedikit berbeda dengan Greedy

(32)

kepada kombinasi nilai dari path-nya yaitu g(n) dengan nilai estimasi yaitu

h(n).

f(n) = g(n) + h(n)

2.5.7. Teori Probabilitas Bayesian

Teori Probabilitas Bayesian ditemukan oleh Reverend Thomas Bayes ( 1701 –

1761 ). Pada umumnya, teori ini digunakan untuk menghitung nilai kebenaran

probabilitas dari suatu evidence ( fakta ).[2, p. 86] Teori ini kemudian

disempurnakan oleh Laplace.

Teori ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A

dengan syarat peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B

dengan syarat peristiwa A telah terjadi.[2] Teori ini didasarkan pada prinsip bahwa

jika terdapat tambahan informasi atau evidence ( fakta ), maka nilai probabilitas

dapat diperbaiki. Teori ini bermanfaat untuk mengubah atau memperbaiki nilai

kemungkinan yang ada menjadi lebih baik dengan didukung informasi atau

evidence ( fakta ) tambahan.[2]

Misalkan {H1, H2, H3, ... ,Hn} suatu himpunan kejadian yang merupakan suatu

sekatan ruang sample S dengan P(Hi) ≠ 0 untuk i = 1, 2, 3, ... , n. Dan misalkan E

suatu kejadian sembarang dalam S dengan P(E) ≠ 0.

� ��|� = � �� �� ∩ �

(33)

� ��|� = � �� ��∩ � = � � ∩ � + � � ∩ � + ⋯ + � �� ��∩ �

Chandra mengalami gejala ada bintik – bintik di wajahnya. Dokter menduga

bahwa Chandra terkena cacar dengan :

1. Probabilitas munculnya bintik – bintik di wajah, jika Chandra terkena cacar

: p(bintik|cacar) = 0.8

2. Probabilitas Chandra terkena cacar tanpa memandang gejala apapun :

p(cacar) = 0.4

3. Probabilitas munculnya bintik – bintik di wajah, jika Chandra terkena alergi

: p(bintik|alergi) = 0.3

4. Probabilitas Chandra terkena alergi tanpa memandang gejala apapun :

p(alergi) = 0.7

5. Probabilitas munculnya bintik – bintik di wajah, jika Chandra jerawatan :

p(bintik|jerawat) = 0.9

6. Probabilitas Chandra jerawatan tanpa memandang gejala apapun p(jerawat)

: 0.5

Dari formulasi data yang diketahui di atas, maka dapat dihitung :

1. Probabilitas Chandra terkena cacar karena ada bintik – bintik di wajah :

� ��|� = � �|�� �|�� � ��

� � ��

� �=

(34)

� | � = . ∗ . + . ∗ . + . ∗ .. ∗ .

� | � = .. = .

2. Probabilitas Chandra terkena alergi karena ada bintik – bintik di wajah :

� ��|� = � �|�� �|�� � ��

� � ��

� �=

� � � | �

= � � | ∗ � + � � | � � ∗ � � � + � � | � �� � | � � ∗ � � � ∗ � � �

� � � | � = . ∗ . + . ∗ . + . ∗ .. ∗ .

� � � | � = .. = .

3. Probabilitas Chandra terkena jerawat karena ada bintik – bintik di wajah

� ��|� = � �|�� �|�� � ��

� � ��

� �=

� � � | �

= � � | ∗ � + � � | � � ∗ � � � + � � | � �� � | � � ∗ � � � ∗ � � �

� � � | � = . ∗ . + . ∗ . + . ∗ .. ∗ .

� � � | � = .. = .

Jika terdapat gejala baru, maka persamaan Bayes berubah menjadi :

� �|�, � = � �|� � �|�, �� �|�

Contoh :

Adanya bintik – bintik di wajah merupakan gejala seseorang terkena cacar.

(35)

panas badan juga merupakan gejala orang terkena cacar. Dapat disimpulkan antara

munculnya bintik – bintik di wajah dan panas badan juga memiliki keterkaitan satu

sama lain.

Pada wajah Chandra terdapat bintik – bintik. Dokter menduga bahwa Chandra

terkena cacar dengan probablitas bahwa Chandra terkena cacar bila ada bintik –

bintik di wajah P(cacar|bintik) = 0.8. kemudian, ada observasi yang lain bahwa ada

observasi yang lain bahwa apabila seseorang terkena cacar maka dia pasti

mengalami panas badan. Diketahui probabilitas orang yang terkena cacar bila panas

badan P(cacar|panas) = 0.5.

Keterkaitan antara adanya bintik – bintik di wajah dengan panas badan bila

seseorang terkena cacar P(bintik|panas, cacar) = 0.4. sedangkan nilai keterkaitan

antara adanya bintik – bintik di wajah dan panas badan P(bintik|panas) = 0.6

Maka dapat ditarik kesimpulan :

� �|�, � = � �|� � �|�, �� �|�

� |� � , � = � | � � � |� � ,� � |� �

� |� � , � = . .. = .

2.6.Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung merupakan perangkat lunak yang digunakan

dalam merancang sistem dari mulai pengkodingan sampai implementasinya,

berikut ini adalah perangkat lunak yang akan digunakan dalam merancang sistem

(36)

2.6.1. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) yaitu bahasa scripting yang memberikan

output berupa halaman Web Site sehingga halaman tersebut dapat diakses di setiap

komputer pengakses. Pada Web page, HTML menjadi bahasa script dasar yang

dijalankan bersama bahasa scripting lainnya.[8]

HTML merupakan script pemrograman yang memberikan informasi di internet

dan informasi itu membawa kita menjelajah dari satu tempat ke tempat lain.[9]

Dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan sebuah bahasa untuk

menampilkan konten web bagi pengaksesnya untuk mendapatkan informasi. Semua

bahasa scripting yang berjalan di bawah Web dapat didukung oleh HTML, biasanya

bahasa tersebut melakukan embeded script pada tag HTML. HTML juga dapat

ditulis menggunakan editor yang kita sukai seperti Macromedia Dreamwever,

Sublime Text Editor, dan bahkan menggunakan NotePad sekalipun.

HTML mempunyai struktur dasar dimana elemen HTML dimulai dengan tag

awalan dilanjutkan dengan isinya dan tag untuk akhiran seperti : <body> ini HTML

</body>. Sebuah elemen standar dapat bersarang pada elemen lainnya. Dokumen

HTML ditandai dengan tag pembuka <html>, dan diakhiri dengan tag penutup

</html>. Biasanya juga memuat tag <head> dan <body>.

2.6.2. CSS

CSS merupakan singkatan dari Cascading Style Sheets. Fungsinya untuk

mendefinisikan elemen-elemen HTML untuk ditampilkan di halaman Web. CSS

(37)

2.6.3. INK

INK adalah front-end framework yang baik, bagus dan luar biasa yang

mengedepankan tampilan yang ramah untuk mobile device (Handphone,

smartphone dll.) guna mempercepat dan mempermudah pengembangan suatu

design website. INK menyediakan kumpulan setting layout dan fungsi javascript

yang siap pakai dan mudah untuk dikembangkan.

2.6.4. Javascript

Javascript merupakan pemograman java yang perintah - perintahnya ditulis

dengan kode yang disebut script, java adalah bahasa pemrograman berorientasi

objek, sedangkan script adalah serangkaian instruksi program.[10]

Jadi javascript merupakan interface pembantu dalam pemrograman web,

javascript mengenali kode secara case sensitive, yang artinya javascript

membedakan huruf besar dan huruf kecil.

2.6.5. JQuery

JQuery adalah yang tercepat, terkecil dan kaya akan fitur library javascript.

Dengan jquery membuat hal-hal seperti html dokumen dan manipulasi, penanganan

event, animasi, dan Ajax jauh lebih sederhana dengan API yang mudah digunakan

yang bekerja di banyak browser.

Dengan JQuery, developer dapat mudah dalam penulisan kode javascript untuk

(38)

2.6.6. PHP

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa script yang dapat

ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML, banyak dipakai untuk membuat situs

web dinamis.[11]

Jadi PHP merupakan bahasa yang membuat sebuah web dapat terkoneksi

dengan database sehingga menjadi web yang dinamis, yang dapat berubah- ubah

sesuai data yang tersimpan pada database.

2.6.7. CodeIgniter

CodeIgniter adalah framework PHP yang kuat dengan size source yang sangat

kecil, dibangun untuk pengembang yang membutuhkan toolkit sederhana dan

elegan untuk membuat aplikasi web dengan fitur lengkap.

Dengan framework codeigniter dapat memudahkan developer dalam membuat

aplikasi web dinamis dengan cepat dan rapi karena fitur yang disediakan oleh

framework codeigniter banyak dan mudah.

2.6.8. MySQL

MySQL merupakan sebuah bentuk database yang berjalan sebagai server

artinya tidak harus meletakan database tersebut dalam satu mesin dengan aplikasi

yang digunakan, sehingga anda dapat meletakan sebuah database pada sebuah

mesin khusus dan dapat diletakan pada tempat yang jauh dari komputer

pengaksesnya.[11]

MySQL memiliki beberapa kelebihan, di antara lain:

(39)

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti

windows, Linux, FreeBSD, Solaris dan lain-lain.

b. Open source

MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL

sehingga dapat digunakan secara cuma - cuma.

c. Multi user

MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan

tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Performance tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam

menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih

banyak SQL per satuan waktu.

e. Column types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti integer,

double, char, text, date dan lain-lain.

f. Command and function

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung

perintah select dan where dalam query.

2.6.9. Browser dan Web Server

Web Server merupakan perangkat lunak yang dijalankan di sistem operasi pada

komputer server maupun desktop, yang berfungsi untuk menerima permintaan

(request) dalam bentuk protocol, misalkan HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)

(40)

Berdasarkan penjelasan di atas, web server merupakan perangkat lunak untuk

menerima permintaan pada klien yang biasanya dikenal dengan nama web browser.

2.6.10.XAMPP

XAMPP adalah aplikasi web server bersifat instant (siap saji) yang dapat

digunakan baik di sistem operasi linux maupun di sistem operasi windows.[3]

XAMPP dapat mempermudah pengguna karena dengan menginstal XAMPP kita

tidak perlu lagi menginstal dan mengkonfigurasi Apache server ataupun MySQL

database.

2.6.11.UML ( Unified Modeling Language )

Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa pengertian diantaranya

“ adalah keluarga notasi grafis yang didukung oleh model-model tunggal, yang

membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem

yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi object” (Fowler,

2005).[12]

UML terdiri dari dua komponen utama yaitu bentuk analisis dan design.

Analisis UML terdiri dari Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram,

Collaboration Diagram, Activity Diagram dan Statechart Diagram. Design UML

terdiri dari Component Diagram dan Deployment Diagram.

2.7.Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling

berkomunikasi satu sama lain (a network is a interconnection of a set of devices

(41)

Jadi, dapat dibayangkan bahwa jaringan komputer dapat terjadi jika ada dua

perangkat komputer atau lebih yang saling terhubung. Perangkat di sini dapat

berupa komputer desktop, smartphone, laptop, dan PC tablet.

2.7.1. LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer terkecil untuk

pemakaian pribadi.[5] Biasanya jaringan LAN dapat mencakup 1 km hingga 10 km.

Jaringan ini cocok diimplementasikan pada komputer kampus, gedung, kantor,

dalam rumah, sekolah, atau yang lebih kecil.

2.7.2. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Iwan Sofana topologi fisik jaringan yang digunakan dalam jaringan

diantaranya:

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana

masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan

(file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel

utama (backbone).

Gambar 2.7 Topologi Linear Bus

(Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12])

(42)

Topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat

lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator.

Gambar 2.8 Topologi Star

(Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12,13])

3. Ring (Cincin)

Topologi ring menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan

topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi

menyerupai suatu lingkaran tertutup.

Gambar 2.9 Topologi Ring

(Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12])

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan

star, yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan

konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan

(43)

jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi

(44)

40 BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Objek penelitian yang diambil penulis adalah SMK Negeri 1 Talaga yang

beralamat di Jl. Sekolah No. 20 kecamatan Talaga kabupaten Majalengka.

3.1.1 Sejarah SMK Negeri 1 Talaga

SMK Negeri 1 Talaga adalah sekolah kejuruan negeri pertama di wilayah

selatan Kab. Majalengka. Sekolah ini berdiri pada tahun 2006 dan berlokasi di desa

Talaga Kulon, Talaga, kabupaten Majalengka.

Pada awalnya sekolah ini bernama SMK Bina Bangsa Talaga dengan Program

Keahliannya adalah Penjualan dari Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen.

Setelah penegrian menjadi SMK Negeri 1 Talaga pada tahun 2006, maka sekolah

ini kini mempunyai 4 Program Keahlian yaitu Penjualan, Akuntansi, Teknik

Komputer dan Jaringan, dan Teknik Kendaraan Ringan, dan pada tahun 2014 ada

penambahan 2 Program Kehlian yaitu Teknik Sepeda Motor dan Rekayasa

Perangkat Lunak. Keempat Program Keahlian ini adalah dibawah dari 3 Bidang

keahlian diantaranya Bisnis dan Manajemen, Teknologi Informasi dan Komunikasi,

dan Teknik Mesin.

3.1.2 Visi dan Misi SMK Negeri 1 Talaga

1. Visi

Terwujudnya sekolah yang mandiri, unggul dalam prestasi, cerdas dalam

(45)

kerja yang profesional selaku pelaku bisnis, serta menuju sekolah yang

berstandar nasional dan internasional.

2. Misi

1. Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa

2. Melaksanakan pembelajaran/kbm dan pembinaan yang optimal

3. Meningkatkan sarana prasarana sekolah yang memadai

4. Menumbuhkan semangat penguasaan iptek dan imtak bagi siswa

dibidang bisnis

5. Membantu pengembangan diri dan pengenalan bakat serta minat

siswa.

3.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada dalam suatu organisasi atau perusahan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada SMK Negeri 1 Talaga, yaitu

sebagai berikut:

Kepala Sekolah

Wk. Kurikulum Wk. Kesiswaan Wk. Humas Wk. Humas

Kaprog Otomotif

Guru

(46)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Deskripsi tugas atau pekerjaan merupakan seperangkat fungsi dan tugas

tanggung jawab dalam suatu kegiatan dalam perusahaan. Adapun deskripsi tugas

tiap posisi dalam bagan struktur organisasi SMK Negeri 1 Talaga, berikut

penjelasannya :

1. Kepala Sekolah

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya semua komponen

dan sistem sekolah yang meliputi : manajemen, penerapan

kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana prasarana dan

lingkungan

b. Wewenang

1. Menentukan dan menetapkan Renstra, RKS, dan RKAS

2. Menentukan kebijakan dalam bidang manajemen, penerapan

kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana prasarana dan

lingkungan

c. Tugas

1. Menyusun Renstra, RKS, dan RKAS

2. Melakukan pembinaan dan pengembangan guru dan pegawai

3. Membina penyelenggaraan administrasi sekolah

4. Membina penyelenggaraan dan pengembangan SMM

5. Menyusun laporan kegiatan

(47)

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab kepada Kasek atas terlaksananya kegiatan

pembelajaran

b. Wewenang

1. Menentukan dan menyelenggarakan proses penerimaan siswa

baru, pembelajaran siswa, kelulusan siswa

c. Tugas

1. Menyusun program kerja Wk Kurikulum

2. Bersama Wk Kesiswaan menyelenggarakan PPDB

3. Menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

4. Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas mengajar,

dan jadwal pembelajaran

5. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan penyusunan bahan

ajar

6. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pembelajaran teori

dan praktek

7. Mengelola administrasi pembelajaran

8. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan proses kelulusan

siswa

9. Mengkoordinasikan penyelenggaraan perpustakaan sekolah

10. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

11. Menyusun laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah

(48)

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terselenggaranya

pendampingan dan perlindungan siswa

b. Wewenang

1. Menentukan sistem dan menyelenggarakan kegiatan Pembinaan

dan ketertiban siswa, Perlindungan siswa, kegiatan kesiswaaan

c. Tugas

1. Menyusun program kerja Wk Kesiswaan

2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan Masa

Orientasi Siswa (MOS)

3. Bersama Wk kurikulum menyelenggarakan PPDB

4. Menyusun sistem pembinaan dan ketertiban siswa

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan BK

6. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pembinaan siswa

dan kegiatan kesiswaan

7. Mengkoordinasikan mutasi siswa

8. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kegiatan siswa

dalam pelaksanaan 8K

9. Mengkoordinasikan program perlindungan siswa

10. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas wali kelas

11. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

12. Menyusun laporan kepada Kepala sekolah

(49)

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab kepada Kasek atas terselenggaranya kerja

sama dengan DU/DI/Instansi, penelusuran lulusan dan pemasaran

b. Wewenang

1. Berwenang menentukan sistem dan menyelenggarakan hubungan

dengan stakeholder dalam bidang Prakerin, penelusuran lulusan

dan pemasaran

c. Tugas

1. Menyusun program kerja Wk Humas

2. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan kerjasama dengan

DU/DI/Instansi terkait dalam kegiatan prakerin

3. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan terlaksananya

penelusuran lulusan dan pemasaran

4. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi

5. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah

5. Kaprog TKR

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab kepada Kasek atas terselenggaranya kegiatan

pembelajaran dan pengelolaan ruang praktek

b. Wewenang

1. Menentukan dan menetapkan penyelenggaraan pembelajaran

sesuai bidang masing – masing.

(50)

1. Menyusun program kerja sesuai bidang

2. Bersama Wk Kurikulum menyusun jadwal pembelajaran

3. Menyusun tata tertib ruang praktek

4. Merencanakan kebutuhan bahan dan alat pembelajaran

5. Mengorganisasikan dan mengkoordinasikan M&R sarana

prasarana pembelajaran

6. Melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan

7. Menyusun laporan kegiatan kepada Kepala Sekolah

8. Mengkoordinir kegiatan ekstrakurikuler

6. Guru

a. Tanggung Jawab

1. Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah atas terlaksananya

pembelajaran sesuai kompetensi

b. Wewenang

1. Menentukan pengelolaan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi

c. Tugas

1. Menyusun program kerja guru

2. Melaksanakan program pembelajaran yang meliputi Persiapan

pembelajaran, Proses pembelajaran, Evaluasi, Analisis hasil

(51)

3.2Metode Penelitian

Mendapatkan data sebagai bahan penelitian yang memiliki tujuan serta

kegunaan tertentu dengan cara ilmiah disebut metode penelitian. [15]

Jadi metodologi penelitian merupakan cabang ilmu pengetahuan yang

menjelaskan langkah untuk mendapatkan data secara ilmiah berdasarkan fakta dan

gejala untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

3.2.1 Desain Penelitian

Perencanaan dan perancangan merupakan hal yang penting dalam metode

penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan baik, terstruktur dan memberikan

hasil yang diharapkan. Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang

dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan

sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian aksi

dan deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang.[16]

Penelitian deskriptif merupakan penggambaran dari fakta dan fenomena pada

suatu objek yang diselidiki secara sistematis. Peneliti bukan hanya memberikan

gambaran-gambaran terhadap fenomena-fenomena yang ada tetapi juga

menerangkan hubungan, membuat prediksi, serta mendapatkan makna dari suatu

masalah yang akan dipecahkan.

Metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian refleleksi-diri yang

dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan)

(52)

Dapat disimpulkan penelitian tindakan ialah suatu penelitian yang bertujuan

untuk memperoleh keterangan objektif untuk membenarkan kebijakan atau

perencanaan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk tindakan selanjutnya.

Tindakan selanjutnya untuk menentukan masalah, menentukan desain dan

melaksanakan program-program yang direncanakan.

3.2.2 Jenis Pengumpulan Data

Jenis Pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data yang

berkaitan dengan penyusunan laporan dan pembangunan sistem pakar diagnosis

kerusakan kendaraan ini sebagai berikut :

3.2.2.1Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung dari

sumbernya. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi

langsung di lapangan, dan melalui eksperimen adalah contoh dari data primer.[16]

Berikut teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis :

1. Teknik Wawancara ( Interview )

Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari

responden.[17] Penulis melakukan tanya jawab secara langsung kepada

ahli/pakar ( pengajar jurusan otomotif ) tentang bagaimana mendiagnosis

suatu kerusakan kendaraan secara manual.

2. Teknik pengamatan ( Observasi )

Observasi (observation) merupakan teknik atau pendekatan untuk

mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek

(53)

dalam menangani suatu kerusakan kendaraan secara manual agar dapat

diaplikasikan dengan proses perhitungan probabilitas bayesian dalam

aplikasi sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan yang di buat.

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti tidak secara langsung dari

sumbernya melainkan telah dikumpulkan oleh pihak lain.[18]

Untuk mengumpulkan data sekunder penulis menggunakan metode

dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan dokumen – dokumen yang

berhubungan dengan objek penelitian. Metode ini digunakan untuk pengumpulan

data yang berhubungan dengan sejarah, tujuan, kegiatan dan struktur organisasi.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam netode penelitian diperlukan metode pendekatan dan pengembangan

sistem. Berikut adalah penjelasan mengenai metode pendekatan dan pengembangan

sistem yang digunakan.

3.2.4 Metode Pendekatan Sistem

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan berorientasi

objek, dimana data-data dan fungsi dalam class-class atau objek-objek. Setiap objek

dapat menerima pesan, memproses data, mengirim, menyimpan dan memanipulasi

data. Beberapa objek saling memberikan informasi dan masing-masing objek harus

berisikan informasi mengenai dirinya sendiri dan dapat dihubungkan dengan objek

(54)

3.2.4.1Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem ( system development ) dapat berarti menyusun suatu

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada.[18]

Metode pengembangan yang digunakan untuk membangun aplikasi sistem

pakar diagnosis kerusakan kendaraan ini adalah metode waterfall. Waterfall

merupakan suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, dimana

kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati

fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian.[19]

Gambar 3.2 Proses dalam Waterfall

(Sumber : http://www.etunas.com/web/pengembangan-software-dengan-metode-waterfall.htm [19])

Di metode ini urutan proses pengerjaan ini menjadi lebih teratur dari satu tahap

ke tahap berikutnya. Jadwal jadi lebih menentu, setiap proses dapat ditentukan

secara pasti sehingga dapat dilihat jelas target penyelesaian pengembangan

(55)

3.2.4.2Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu analisis dan perancangan digunakan untuk memudahkan dalam

perancangan sistem pakar diagnosis kerusakan kendaraan ini, berikut alat bantu

yang digunakan penulis :

1. Use Case Diagram

Diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan

(behavior) sistem, mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih

aktor dengan sistem yang akan dibuat dan menjelaskan secara sederhana

fungsi sistem dari sudut pandang user.

2. Scenario Use Case

Scenario use case digunakan untuk menjabarkan alur kerja secara detail

dari setiap use case yang dibuat.

3. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir

aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing

alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka

berakhir.

4. Sequence Diagram

Sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antar objek di dalam

sebuah sistem. Interaksi tersebut berupa message yang digambarkan

terhadap waktu. Sequence diagram terdiri dari dimensi horizontal

(objek-objek) dan dimensi vertical (waktu).

(56)

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari

segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem.

Diagram ini menjelaskan class-class yang ada pada sistem berikut

hubungan antar class – class tersebut secara logika. Class Diagram ini

dibangun berdasarkan Sequence Diagram yang telah dibuat sebelumnya

6. Object Diagram

Object Diagram menjelaskan bagaimana atribut dalam object terisi dalam

satu waktu.

7. Deployment Diagram

Diagram ini menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam

infrastruktur sistem, di mana komponen terletak, bagaimana kemampuan

jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal – hal yang bersifat

fisikal.

3.2.5 Pengujian Software

Pengujian software dilakukan agar software memiliki standar kualitas yang

layak dan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan sehingga dapat digunakan oleh

user. Beberapa alasan mengapa pengujian ini dilakukan diantaranya :

1. Kesesuaian fitur dengan keinginan user belum sama

2. Hasil perhitungan diagnosis yang harus dicek ulang kembali.

3. Agar tidak terjadi kesalahan algoritma ketika proses implementasi

perangkat lunak.

Disini penulis memakai teknik pengujian blackbox dan white box. Metode

(57)

ini memungkinkan kesalahan terdapat pada proses interaksi antara sistem dengan

user ketika user melakukan suatu event pada software.

Berikut beberapa kesalahan yang dapat ditemukan dengan menggunakan

pengjuian blackbox:

1. Fungsi – fungsi yang hilang atau tidak benar

2. Kesalahan antar muka

3. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan database eksternal.

Sedangkan teknik pengujian white box penulis menggunakannya untuk

menganalisa kinerja dari suatu method yang digunakan untuk menyelesaikan suatu

masalah.

3.3Analisa Sistem yang Berjalan

Analisis sistem adalah suatu ilmu yang digunakan untuk memecahkan masalah

dengan menggunakan beberapa tindakan. Dalam ruang lingkup perkembangan

sistem komputer, analisis sistem adalah suatu ilmu yang mempelajari beberapa

aplikasi, biasanya untuk mendapatkan sistem yang baru.

3.3.1 Analisa Prosedur yang berjalan

Analisa prosedur yang berjalan diperlukan untuk mempermudah penulis dalam

perancangan sistem yang akan diusulkan.

3.3.2 Use Case Diagram

Use Case Diagram memperlihatkan hubungan antara aktor dan use case. Aktor

merepresentasikan sebagai user atau subsistem yang akan berinteraksi dengan

sistem. Sedangkan use case merupakan urutan kejadian yang menggambarkan

(58)

Berikut ini adalah use case KBM perbaikan kerusakan yang berjalan di jurusan

Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Talaga.

Gambar 3.3 Use Case Diagram Prosedur KBM Perbaikan Kerusakan

3.3.2.1Definisi Aktor

Pada bagian ini akan dijelaskan aktor – aktor yang terlibat pada sistem yang

berjalan.

Tabel 3.1 Deskripsi Aktor Pada Use Case

No Aktor Deskripsi

1 Pakar

Pengajar mata pelajaran otomotif

Memberikan materi mengenai sistem kerja komponen, SOP perawatan dan perbaikan Membagi siswa kedalam beberapa

kelompok praktek

Memberikan penilaian dan revisi dari hasil pengamatan yang dilaporkan

2 Siswa

Menilai perbaikan berdasarkan SOP perbaikan

Gambar

Gambar 2.7 Topologi Linear Bus (Sumber : Teori dan modul Jaringan Komputer[14, p. 12])
Gambar 2.9 Topologi Ring
Gambar 3.2 Proses dalam Waterfall
Gambar 3.3 Use Case Diagram Prosedur KBM Perbaikan Kerusakan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Form menampilkan data warna yang tersimpan pada tabel Warna dan dapat dilihat pada form master model Sesuai dengan output yang diharap kan. Membuat dan menyimpan data

menampilkan menu berupa daftar data penyakit, gejala dan halaman konsultasi berikut adalah tampilan halaman utama pemelihara anjing:. Gambar

Sulitnya mencari data seorang pegawai dikarenakan sistem kepegawaian yang terdapat pada Yakoya Restaurant masih berupa data file dan beberapa data yang tersimpan

Gambar 4 merupakan context diagram yang berfungsi untuk menampilkan sistem secara keseluruhan dan lengkap dengan detail data masukan dan keluaran pada sistem

Data sekunder adalah data pendukung data primer berupa dokumen yang digunakan oleh narasumber atau informasi dalam pelayanan jasa penyewaan kendaraan saat ini,

Berdasarkan Tabel 12 dapat dilihat bahwa dari 5 data uji penyakit karat daun, terdapat dua data yang terdeteksi sebagai penyakit lalat bibit, yaitu data uji dengan kode 43 dan 44.

Dalam sistem ini menerima inputan berupa data gejala penyakit telinga, hidung, tenggorokan (THT) dan data tersebut kemudian diolah menggunakan metode Naive Bayes yang hasil

Menginputkan data kerusakan yang sudah ada dalam database Sistem menolak akses untuk menyimpan data kerusakan tersebut dan menampilkan pesan kesalahan Sesuai Harapan 7