• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengolahan Data SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) Kantor Departemen Agama Kota Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengolahan Data SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) Kantor Departemen Agama Kota Bandung"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang KP

Kantor Departemen Agama Kota Bandung, merupakan satu Instansi vertical dengan tugas pokok dan fungsi yang cukup berat. Sebagai satu lembaga dengan menyandang nama Agama nampak jelas pembentukan serta pembinaan moral, spritual dan sikap yang baik merupakan bidang garapan utamanya.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kantor Departemen Agama Kota Bandung berusaha dengan maksimal untuk merumuskan berbagai kegiatan yang selaras dengan program-program yang telah ditetapkan oleh Departeman Agama Republik Indonesia.

Sebagai Instansi Vertikal yang bertanggung jawab kepada Kantor Departeman Agama Propinsi Jawa Barat namun berada dalam wilayah daerah otonom Kota Bandung, Kantor Departemen Agama juga perlu mendukung program-program yang dicanangkan oleh kepala daerah dalam hal ini Walikota Bandung

(2)

Dalam Profile ini akan tersaji kondisi umum keagamaan, program-program dan kegitan-kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan-permasalahan dari pelaksana program Kantor Departemen Agama Kota Bandung.

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah a. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang timbul dalam Sistem Informasi pengolahan data SSBP departemen agama di kota bandung adalah :

1. Masih Kurang efektifnya Sistem Informasi pengolahan data SSBP departemen agama di kota bandung.

2. Masih terdapat kesalahan pada pengolahan data SSBP.

3. Masih terdapat kesalahan terhadap penyajian laporan data SSBP. b. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data SSBP departemen agama di kota bandung.

2. Apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan pada data pengolahan data SSBP

(3)

1.3 Maksud Dan Tujuan

maksud dilaksanakan kerja praktek untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan dan memenuhi salah satu mata perkuliahan, sedangkan untuk tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

- Penertiban administrasi (manajemen) secara komprehensif dengan melibatkan dengan seluruh komponen dan unit kerja yang ada.

- Peningkatan kualitas pendidikan agama di madrasah dan sekolah umum. - Pengembangan keluarga sakinah.

- Peningkatan kualitas pelayanan ibadah keagamaan.

- Pemberdayaan lembaga-lembaga keagamaan dalam proses pembangunan.

- Memperkokoh kerukunan ummat beragama atas dasar saling hormat menghormati.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat Departemen Agama merupakan bagian yang salah satunya menaungi masalah pegolahan data SSBP di kota bandung maka kami membatasi masalah mengenai validasi SSBP.

1.5 Lokasi Dan Jadwal Kerja Praktek

(4)
[image:4.612.50.568.185.647.2]

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas

Waktu

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

1 Masukan data ke dalam MAP x

2 Bimbingan Data gaji x

3 Memasukan data gaji x

4 Instal ulang komputer x

5 Memperbaiki data yang rusak x

6 Bimbingan Pembuatan Laporan x

7 Merapihkan data gaji x

8 Bimbingan Laporan Pembuatan Laporan x

9 Instal Ulang Komputer x

(5)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Definisi sistem menurut Jogiyanto sebagai berikut :

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama melakukan suatu kegiatan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.

Definisi sistem menurut Zulkifli sebagai berikut :

Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi”.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan suatu jaringan kerja dari suatu prosedur-prosedur yang saling berhubungan dan saling ketergantungan dalam membentuk satu kesatuan atau organisasi untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem mengandung komponen yang dapat berupa subsistem / bagian dari sistem yang mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi dan mempengaruhi proses secara keseluruhan.

2.1.1 Elemen Sistem 1. Masukkan (input)

Input merupakan data yang masuk ke dalam suatu sistem.

(6)

Model merupakan kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di database dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Keluaran (output)

Output merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Teknologi

Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.

5. Basis Data (database)

Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam

komputer dengan menggunakan software database.

6. Kontrol (control)

Pengendalian atau control yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.

2.1.2 Karakteristik Sistem

(7)

a. Komponen Sistem (component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memeungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem juga menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Linkgungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem dan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (interface)

(8)

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya.

e. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal

input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam

sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

f. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adlaah keluaran yang dibutuhkan.

g. Pengolahan Sistem (process)

(9)

mejadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto sistem dapat dapat diklasifiksikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem phisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara phisik. Misalkan sistem tologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalkan sistem komputer, sistem penggajian, sistem produksi, dan lain sebagainya.

b. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

(10)

dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

c. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam yang telah ditentukan oleh Tuhan, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem Tata-Surya. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau man-machine system. Sistem informasi penggajian merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia.

d. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

(11)

2.2 Pengertian Informasi

Definisi informasi menurut Jogiyanto sebagai berikut :

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”.

Definisi Informasi menurut Zulkifli sebagai berikut :

Informasi adalah bahan yang dihasilkan dari pengolahan data. Data berorientasi pada kegiatan operasional, seperti transaksi misalnya. Informasi berorientasi pada kegiatan manajemen, baik lini bawah, lini tengah, maupaun lini atas”.

Definisi informasi menurut Gordon B. Davis dalam bukunya yang berjudul Management Information System :

Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang mnyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan”.

(12)

Oleh karena itu informasi dapat diartikan sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi didapatkan dari sistem informasi (information system) atau disebut juga dengan proses sistem (processing system).

Definisi sistem informasi menurut Jogiyanto sebagi berikut :

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur

(13)

Tujuan dari perancangan sistem secara global adalah membentuk kerangka sistem pengolahan data dengan bantuan komputer, untuk mewujudkannya diperlukan beberapa tahap yaitu :

1. Menentukan persyaratan dan batasan sistem yang dirancang.

2. Menentukan pola rancangan aliran informasi.

3. Menentukan rancangan sistem pengolahan data dan basis data.

2.4.1 Flowmap / Diagram Aliran Dokumen

Flowmap merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flowmap disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusannya.

2.4.2 Diagram Kontek

Diagram kontek merupakan alat-alat ukur struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram kontek adalah kasus khusus dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipersentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram kontek meliputi beberapa sistem antaralain :

a. Kelompok pemakai.

(14)

2.4.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses (process), aliran data (data flow), simpan data (data store), terminator (external entity). Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut :

1. Proses (process)

Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang

lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. Simbol process dapat dilihat pada tabel 1.

2. Aliran Data (data flow)

Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir. Simbol dapat dilihat pada tabel 1.

3. Simpan Data (data store)

Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual

(15)

4. Terminator (external entity)

External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data menunjukkan suatu

organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu organisasi atau peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama. Dalam DFD, external entity disimbolkan dalam tabel 1.

2.5 Pembuatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pembuatan adalah suatu proses, cara dalam membuat sesuatu.

2.6 Daftar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daftar diartikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal (kata-kata, nama orang, barang, dsb) yg disusun berderet dari atas ke bawah.

2.7 Gaji

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 gaji di definisikan sebagai berikut :

“Gaji adalah sebagai balas jasa dan penghargaan atas prestasi kerja Pegawai Negeri yang bersangkutan”.

(16)

a. Gaji Pokok

Gaji Pokok Pegawai Negri Sipil ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1997 yang diperbaharui dengan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1992, Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1997 dan Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 2001 SE.DJA No. 66/A/2001 Tanggal 5 Juli 2001.

Penentuan gaji pokok berdasarkan atas pangkat dan golongan/ruang penggajian serta masa kerja yang dimiliki oleh pegawai negeri sipil yang bersangkutan.

Seseorang yang diangkat sebagai calon Pegawai Negeri Sipil diberikan gaji pokok sebesar 80% dari gaji pokok berdasarkan golongan ruang yang telah ditetapkan untuk pangkat itu. Calon Pegawai Negeri Sipil /Pegawai Negeri Sipil yang memiliki pengalaman bekerja yang dapat dipertimbangkan untuk mendapatkan gaji pokok, kepadanya diberikan gaji pokok yang segaris dengan pengalaman kerja yang telah ditetapkan sebagai masa kerja golongan masa kerja golongan, dengan ketentuan setinggi-tinginya adalah gaji pokok maksimum dalam golongan ruang yang bersangkutan setelah dikurangi dengan 2(dua) kali kenaikan gaji berkala yang terakhir.

(17)

Kepada pegawai negeri sipil yang diangkat dalam suatu pangkat yang lebih tinggi dari pangkat lama,diberikan gaji pokok baru berdasarkan pangkat baru berdasarkan pangkat baru yang segaris dengan gaji pokok dan masa kerja golongan menurut pangkat lama.

Dalam hal seseorang pensiun pagawai negeri sipil diangkat menjadi pegawai bulanan, maka disamping pensiun kepadanya diberikan gaji pokok berdasarkan pangkat dan masa kerja golongan yang dimilikinya pada saat ia pensiun.

Perhitungan pangalaman bekerja menjadi masa kerja untuk menetapakan gaji pokok bagi calon pegawai negeri sipil atau pegawai negeri sipil ditetapkan menurut ketentuan yang berlaku.

Menurut peraturan pemerintah no.7 tahun 1977 dan pedoman yang ditetapkan dalam surat edaran kepala badan administrasi kepegawaian negara no 27/SE/1977 tanggal 7 maret 1977, masa kerja dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok calon pegawai negeri sipil/pegawai negeri sipil dengan mengikuti ketentuan pasal 15 peraturan pemerintah no.65 tahun 1976 tentang pengadaan pegawai negeri sipil.

Masa kerja yang dapat diperhitungkan penuh untuk menetapakan gaji pokok calon pegawai negeri sipil tersebut adalah :

1) Selama menjadi pegawai negeri sipil.kecuali selama menjalankan cuti diluar tanggung jawab negara;

2) Selama menjadi pejabat negara;

3) Selama menjalankan tugas pemerintahan;

4) Selama menjalankan kewajiban untuk membela negara, atau 5) Selama menjadi pegawai/karyawan perusahaan milik pemerintah.

(18)

dan tidak terputus-putus,diperhitungkan ½ (setengah) sebagai masa kerja untuk penepatan gaji pokok dengan ketentuan sebanyak-banyaknya 10 (sepuluh) tahun.

b. Kenaikan Gaji Berkala

Kepada pegawai negeri sipil diberikan kenaikan gaji berkala apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1) Telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala; 2) Penialaian pelaksanakaan pekerjaan dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya ”cukup”.

Pemberian kenaikan gaji berkala dilakukan dengan surat pemberitahuan dari kepala kantor/satuan organisasi yang bersangkutan atas nama pejabat yang berwenang dan kepada kepala KPKN setempat sesuai dengan pasal 51 ayat (1) keputusan presiden nomor 16 tahun 1994.pemberhentian kenaikan gaji berkala tersebut disampaikan dua bulan sebelum kenaikan gaji berkala itu berlaku.

Pegawai negeri sipil yang memenuhi syarat kenaikan gaji berkala dapat ditunda untuk paling lama satu tahun,dan setelah penundaan kenaikan gaji berkala pegawai negeri sipil tersebut belum juga memenuhi syarat penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan rata-rata nilai sekurang-kurangnya cukup, maka kenaikan gaji berkalanya ditunda lagi tiap-tiap kali paling lama untuk satu tahun.dan penundaan kenaikan gaji berkala diakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang.

(19)

Penundaan kenaikan gaji berkala ini tidaklah merupakan hukuman disiplin pegawai negeri sipil melainkan sebagai akibat tidak dipenuhinya syarat yang dimaksud dalam pasal 11 huruf b peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1977 yang berbunyi ”penilaian pelaksanaan pekerjaan” dengan nilai rata-rata sekurang-kurangnya ”cukup”.

Disamping itu juga penundaan kenaikan gaji berkala dimungkinkan karena melakukan pelanggaran disiplin.

c. Kenaikan Gaji Istimewa

Kepada pegawai negeri sipil yang menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan menunjukkan ”amat baik” dapata diberikan kenaikan gaji istimewa sebagai penghargaan,dengan memajukan saat kenaikan gaji berkala yang akan datang, dan saat kenaikan gaji selanjutnya dalam pangkat yang dijabatnya pada saat pemberian kenaikan gaji istimewa

Kenaikan gaji istimewa hanya dapat diberikan kepada pegawai negerisipil yang telah nyata-nyata menjadi teladan bagi lingkungan kerjanya.pemberian kenaikan gaji istimewa merupakan pertimbangan yang seksama dan dilakukan dengan keputusan menteri atau pimpinan lembaga yang bersangkutan.

2.8 Tunjangan

Untuk mendukung kesejahteraan pegawai negeri sipil beserta keluarganya disamping gaji pokok diberikan tunjangan keluarga, tunjangan jabatan dan tunjangan-tunjangan lain.

(20)

Tunjangan keluarga diatur dalam pasal 16 peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1997 kemudian diperbaiki dengan peraturan pemerintah nomor 15 tahun1995, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pegawai negeri yang beristeri/bersuami diberikan tunjangan insteri/suami sebesar 10% dari gaji pokok pegawai negeri sipil dengan ketentuan apabila kedua-duanya berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil, maka tunjangan ini hanya diberikan kepada yang mempunyai gaji pokok yang tertinggi.

2. Pegawai negeri sipil yang mempunyai anak atau anak angkat yang berumur kurang dari 21 tahun, belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri, dan nyata menjadi tanggungan, diberikan tunjangan sebesar 2% dari gaji pokok tiap-tiap anak.

3. Ketentuan kurang dari 21 tahun dapat diperpanjang sampai umur 25 tahun apabila anak tersebut masih bersekolah/ kuliah.

4. Tunjangan yang diberikan sebanyak-banyaknya untuk 2 orang anak termasuk 1 anak angkat. Berdasarkan Keputusan Presiden nomor 16 tahun 1994 tentang pelaksanaan APBN pasal 53 menyebutkan bahwa tmt 1 april 1995 tunjangan anak, tunjangan beras untuk anak diberikan kepada pegawai negeri sipil dibatasi hingga sebanyak-banyaknya 2 orang.

5. Ketentuan mengenai batas usia menerima tunjangan berlaku juga untuk tunjangan anak pejabat negara.

(21)

b. Kebijakan menpan tentang rumpun tunjangan fungsional (ada 23). Hanaya menjelaskan apa itu jabatan fungsional??

c. PP no. 8 tahun 2008 (ttg peraturan gaji)

d. Berdasarkan pasal 17 peraturan pemerintah nomor 7 tahun 1977 kepada pegawai negeri sipil yang menjabat jabatan tertentu diberikan tunjangan jabatan. Yang dimaksud dengan jabatan tertentu adalah jabatan-jabatan struktural (seperti Direktur Jendral, Direktur, Kepala Biro, Kepala Bagian dan sebagainya) dan jabatan fungsional (seperti widyaiswara, penyuluh pertanian, guru, dosen dan sebagainya). Macam-macam jabatan serta tunjangan diatur dengan keputusan Presiden.

Tunjangan jabatan struktural diberikan menurut tingkatan eselon yang dijabat oleh pejabat yang bersangkutan.

Besarnya tunjangan jabatan fungsional adalah berbeda-beda untuk setiap jenis jabatan fungsional tersebut dan diatur dengan keputusan Presiden.

c. Tunjangan lain-lain

Selain tunjangan yang ditentukan seperti tersebtu diatas apabila ada alasan yang kuat, kepada pegawai negeri sipil diberikan tunjangan-tunjangan lain seperti tunjanga kemahalan daerah, tunjangan penyesuaian indks harga, tunjangan karena risiko pkerjaan dan sebagainya. Tunjangan yang dimaksud diatas, apabila berlaku bagi seluruh pegawai negeri sipil diatur dengan peraturan pemerintah, tetapi apabila hanya berlaku bagi pegawai negeri sipil tertentu saja diatur dengan keputusan Presiden. Arti tertentu disini adalah dalam arti jabatan tertentu dalam arti wilayah, maupun hal-hal lainya.

(22)

Tunjangan pangan diberikan kepada suami dan anak calon pegawai negeri sipil berupa beras sebanyak-banyaknya 10kg tiap builan. Kepada suami/istri dari caon pegawai negeri sipil yang bekerja, tunjangan beras untuk anak-anaknya hanya diberikan sekali dari pihak ayah atau ibunya.

Tunjangan pangan dapat diberikan berupa beras atau dibayar dengan uang yang besarnya ditetapkan dengan keputusan menteri keuangan.

Berdasarkan surat edaran Direktur Jendral anggaran No. SE-191/A/1999 tanggal 25 november 1999, tunjangan beras dalam bentuk uang adalah sebesar Rp. 2.380,00 (dua ribu tiga ratus delapan puluh rupiah) per kilogram.

2.9 Potongan a. Iuran wajib

Berdasarkan keputusan presiden nomor 56 tahun 1947 dan yang dirubah dengan keputusan Presiden nomor 8 tahun 1977 sebagai usaha kesejahteraan pegawai maka setiap pegawai negeri sipil dipotong 10% dari penghasilan sebulan, dengan perincian : 3 ¼ % iuran tabungan hari tua, 3% iuran dana pensiun, dan 2% sebagai iuran pemeliharaan kesehatan.

b. Tabungan Perumahan

Berdasarkan keputusan Presiden nomor 14 tahun 1993 dan keputusan Presiden nomor 46 tahun 1994 setiap Pegawai negeri sipil aktif sejak 1 Januari 1993 menjadi anggota tabungan Perumahan pegawai Negeri Sipil.

Besarnya tabungan tiap bulan adalah sebagai berikut : 1. Golongan I Rp. 3.000,00

(23)

3. Golongan I Rp. 7.000,00 4. Golongan I Rp. 10.000,00

Pembentukan dana perumahan pegawai negeri sipil ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil, dengan cara membantu membayar uang muka pembelian rumah dengan fasiitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan membantu sebagai biaya membangun rumah untuk sebagian pegawai negeri sipil yang sudah memiliki tanah ditempatnya bekerja.

c. Pajak Penghasilan

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 45 tahun 1994 jo keputusan menteri keuangan nomor 636/KMK/04/1994 menyatakan bahwa pengenaan Pph Pasal 21bagi pejabat Negara Pegawai Negeri Sipil, anggota ABRI dan pensiunan termasuk janda/duda dan atau anak-anaknya atas penghasilan berupa gaji kehormatan, gaji atau uang pensiun, tunjangan yang terkait dengan gaji kehormatan yang tercantum dalam daftar gaji/daftar pembayaran pensiunan atau daftar pembayaran lain. Demikian juga terhadap honoraium, uang sidang, uang prestasi kerja , dan imbalan lain dengan nama apapun yang dibebankan pada keuangan negara dipotong Pph Pasal 21 sebesar 15% jumlah bruto penghasilan.

(24)

pengangkatan, pengembangan kualitas sumber daya Pegawai Negeri Sipil, pemindahan, gaji, tunjangan, kesejahteraan, pemberhentian, hak, kewajiban, dan kedudukan hukum.

Yang dimaksud dengan gaji yang adil dan layak adalah bahwa gaji Pegawai Negeri harus mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sehingga Pegawai Negeri yang bersangkutan dapat memusatkan perhatian, pikiran, dan tenaganya hanya untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan kepadanya.

(25)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

1. Pada Tahun 1968 diawali dengan berdirinya :

a. Dinas Urusan Agama alamat Masjid Agung Bandung

b. Dinas Penerangan Agama alamat belakang Masjid Agung No. 10 Bandung c. Dinas Pendidikan Agama alamat Pendopo Jl. Dalem Kaum Bandung d. Pengadilan Agama alamat belakang Masjid Agung No 10 Bandung

2. Pada Tahun 1969 Kepala Dinas Urusan Agama berubah menjadi Kepala Perwakilan Departemen Agama Kotamadya Bandung, dan pada Tahun 1970 seksi Urais Pindah alamat ke Jl. Lodaya Bandung

3. Pada Tahun 1971 berdirilah Kantor Departemen Agama Kotamadya Bandung dengan Kepala Kantornya KH. R. Totoh Abdul Fatah dengan alamat Jl. Moh. Ramdan Bandung

4. Pada Tahun 1985 Kantor Departemen Agama Kotamadya Bandung pindah alamat ke Jl. Soekarno Hatta No. 498 Bandung 40266

(26)

6. Kepala Kantor Departemen Agama Kota Bandung sejak berdiri sampai dengan sekarang dipimpin oleh :

a. KH. R. Totoh Abdul Fatah Tahun 1971 s.d 1981 b. KH. Kamaludin SF Tahun 1981 s.d 1988 c. Drs.H. Djajan Abdul Manaf Tahun 1988 s.d 1991 d. Drs.H. Abdullah Gozali Tahun 1991 s.d 1994 e. Drs.H. Sodikin Tahun 1994 s.d 1996 f. Drs.H. A. Muzakir Tahun 1996 s.d 1998 g. Drs. H.Dedy Rokhaedie Arief, M.Si Tahun 1998 s.d 2005 h. Drs. H. Chairul Baridien, MBA, MM Tahun 2006 s.d 2007 i. Drs. H. Cecep Alamsyah M.SI Tahun 2007 s.d sekarang

3.2. Struktur Organisasi

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 373 Tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja Kantor Wilayah Departeman Agama Propinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten / kota, Tipologi Kantor Departemen Agama Kota Bandung termasuk Tipologi 1-A.

(27)
[image:27.612.34.523.128.396.2]

Gambar 3.2

3.3. Deskripsi Kerja

Dibawah ini akan kami sajikan tugas dan fungsi Kantor Departemen Agama Kota Bandung lengkap dengan seksi-seksi yang ada, Menurut pasal 83 KMA no.373 Tahun 2002. Kantor Departemen Agama Kota Bandung menyelenggarakan fungsi ;

a. Perumusan visi, misi, serta kebijakan teknis dibidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama di Kota Bandung.

b. Pembinaan, Pelayanan, dan bimbingan dibidang bimbingan masyarakat Islam, pelayanan haji dan Umrah, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Pendidikan Agama dan

KEPALA KANDEPAG

SUBBAG TATA USAHA

SEKSI URAIS

SEKSI PENY. HAJI &

SEKSI MAPENDA

SEKSI PEKAPONT

SEKSI PENAMAS

(28)

Keagamaan, Pondok Pesantren, Pendidikan Agama Islam pada Masyarakat dan pemberdaya Masjid, Urusan Agama, Pendidikan Agama.

c. Pelaksanaan Kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi keagamaan

d. Pelayanan dan bimbingan dibidang kerukunan umat beragama.

e. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian dan pengawasan program.

f. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah. Instansi terkait dan lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Departemen Agama do Kota Bandung.

Sub.bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelayanan teknis dan administrasi perencanaan dan informasi keagamaan, kepegawaian dan ortala, Keuangan dan IKN, Humas dan kerukunan hidup umat beragama ketatausahaan dan kerumah tanggaan kepada seluruh organisasi atau satuan kerja dilingkungan Kantor Departemen Agama Kota Bandung.

Seksi Urusan Agama Islam mempunyai tugas melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang kepenghuluan, Keluarga Sakinah, Produk Halal, Ibadah Sosial serta pengembangan Kemitraan Umat.

Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah mempunyai tugas melakukan pelayanan dan pembinaan dibidang penyuluhan haji dan umrah, bimbingan jamaah dan petugas, dokumen dan perjalanan haji, perbekalan dan administrasi haji, serta pembinaan KBIH pasca haji.

Seksi Madrasah dan pendidikan Agama Islam pada sekolah umum mempunyai

(29)

kesiswaan, sarana, kelembagaan dan ketatalaksanaan serta supervisi dan evaluasi pada

Raudhatul Athpal, madrasah Ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan pendidikan Agama

Islam pada pra sekolah, sekolah umum tingkat dasar dan menengah pertama serta

sekolah luar biasa.

Seksi Pendidikan Keagamaan dan pondok pesantren mempunyai tugas melakukan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan keagamaan, pendidikan salafiyah, kerjasama kelembagaan dan pengembangan potensi pondok pesantren, pengembangan santri, dan pelayanan pondok pesantren pada masyarakat.

Seksi Pendidikaan Agama Islam pada masyarakat dan pemberdaya masjid mempunyai tugas melakukan pelayanan dan bimbingan teknis penyelenggaraan pendidikan dibidang pendidikan Al-Qur’an dan Musabaqah tilawatil Qur’an, penyuluhan dan lembaga dakwah siaran dan tamaddun, publikasi dakwah dan hari besar Islam serta pemberdayaan Masjid.

(30)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui dan mengamati apa saja yang terlibat dalam suatu sistem yang berhubungan antara satu proses dengan proses lainnya.

Dari proses tersebut maka dapat dilakukan suatu evaluasi dan usulan terhadap sistem yang ada atau sistem yang berjalan, untuk dikembanggkan lebih lanjut agar kinerja sistem tersebut lebih baik dari sistem yang sebelunya.. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tahap analisis merupakan tahap yang cukup kritis dan sangat penting, karena tahap analisis merupakan tahap pertama ketika kita akan membangun sebuah sistem yang handal.

4.1.1 Analisis Dokumen

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur yang sedang berjalan di departemen agama kota bandung adalah sebagai berikut :

(31)

2. Setelah petugas menyerahkah data – data tersebut, kemudian admin menginputkannya ke dalam komputer ( Program Sistem Informasi pengolahan data SSBP )

3. Admin menginputkan data SSBP dan di simpan ke dalam database SSBP. 4. Setelah semua data di inputkan kemudian admin mencetak sutar

pengantar.

5. Setelah semua data di inputkan kemudian admin mencetak laporan surat pengantar di tanda tangan.

6. Setelah semua laporan di cetak dan di serahkan kepada petugas pengantar, kemudian petugas menyerahkan laporan – laporan tersebut kepada kepala KANDEPAG.

4.1.2.1 Flow Map

Flow Map adalah diagram yang menunjukkan aliran data berupa formulir-formulir ataupun keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar dalam suatu sistem. Diagram ini berfungsi untuk mengetahui hubungan antara entity melalui aliran dokumen yang ada terhadap seluruh dokumen yang berasal dari struktur sampai dokumen tersebut diterima oleh penerima dokumen.

(32)
[image:32.595.107.519.109.741.2]

Petugas pengantar Admin Kepala Depag Kepala Pelayanan

Gambar 4.1 Flow Map yang sedang berjalan Data SSBP Data SSBP

Input Data SSBP

Data base SSBP

Cetak Surat Pengantar

Surat pengantar Surat pengantar

Surat pengantar

Tanda Tangan Surat Pengantar

Surat Pengantar Sudah Di Tanda Tangan Surat Pengantar

Di Tanda Tangan

Surat Pengantar Di Tanda

Tangan

(33)

4.1.2.2 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input

ke sistem atau output dari sistem.

Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data (dan data apa

saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.”

Data Data SSBP Surat Pengantar

Surat Pengantar Yang Di

[image:33.595.107.516.518.716.2]

Di Tanda Tangan Surat Pengantar Yang di Tanda Tangan

Gambar 4.2 Diagram Kontek system yang berjalan 0.0

Sistem Informasi pengolahan Data SSBP

Kepala Depag Admin

(34)

4.1.2.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yangmemungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan system sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD

ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

(35)

Data SSBP Data SSBP F.SSBP

Data SSBP

Surat Pengantar

Surat Pengantar Yang Di Tanda Tangan

Surat Pengantar Di Tanda Tangan

[image:35.595.112.485.128.514.2]

Surat Pengantar Di Tanda Tangan Surat Pengantar Di Tanda Tangan

Gambar 4.3 DFD Level 0 Sistem yang berjalan

4.1.3 Evaluasi Sistem yang berjalan

Adapun evalusi dari sistem yang sedang berjalan di Departemen Kota Bandung adalah sebagai berikut :

1. Prosedur yang sedang berjalan belum efektif dan masih terlalu rumit untuk dipahami.

Admin

1.0 input Data SSBP

2.0 Cetak Surat Pengantar

Kepala Depag

3.0 Tanda Tangan

Surat Pengantar

4.0 Cetak Surat Pengantar

(36)

2. Kinerja sistem masih belum efisien sehingga terjadi penumpukan data.

3. Kinerja sistem masih belum baik tetutama mengenai pencetakan laporan yang akan di sajikan.

4. Sistem yang sedang berjalan masih suka terjadi error.

5. Penyediaan database yang dirancang belum bisa mempermudah kinerja sistem yang baik pada , pencarian data.

4.2 Usulan Perancangan Sistem

Pada sub bab ini penulis akan menjelaskan dan menggambarkan perancangan sistem Informasi tagihan telepon yang diusulkan. Perbedaan sistem ini dengan sistem yang lama atau yang sebelumnya adalah terletak pada pengelolaan data – data yang lebih efisien

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

(37)

4.2.2 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur yang sedang berjalan di departemen agama kota bandung adalah sebagai berikut :

7. Petugas pengantar menyerahkan data – data ke Admin seperti data SSBP, data base SSBP.

8. Setelah petugas menyerahkah data – data tersebut, kemudian admin menginputkannya ke dalam komputer ( Program Sistem Informasi pengolahan data SSBP )

9. Admin menginputkan data SSBP dan di simpan ke dalam database SSBP. 10.Setelah semua data di inputkan kemudian admin mencetak sutar

pengantar.

11.Setelah semua data di inputkan kemudian admin mencetak laporan surat pengantar di tanda tangan.

12.Setelah semua laporan di cetak dan di serahkan kepada petugas pengantar, kemudian petugas menyerahkan laporan – laporan tersebut kepada kepala KANDEPAG.

4.2.2.1 Flow Map

(38)
[image:38.595.110.515.110.738.2]

Petugas pengantar Admin Kepala Depag Kepala Pelayanan

Gambar 4.5 Flow Map yang Diusulkan Data SSBP Data SSBP

Input Data SSBP

Data base SSBP

Cetak Surat Pengantar

Surat pengantar Surat pengantar

Tanda Tangan Surat Pengantar

Surat Pengantar Sudah Di Tanda Tangan

Surat Pengantar Di Tanda

Tangan

lap Surat Pengantar

(39)

4.2.2.2 Diagram Kontek

Data Data SSBP Surat Pengantar Data Admin

Surat Pengantar Yang Di

[image:39.595.108.516.149.346.2]

Di Tanda Tangan Surat Pengantar Yang di Tanda Tangan

Gambar 4.6 Diagram Kontek system yang diusulkan 0.0

Sistem Informasi Pengolahan

Data SSBP

Kepala Depag Admin

(40)

4.2.2.3 Data Flow Diagram

Data Admin Data Admin F.SSBP

Data Admin

Surat Pengantar

Surat Pengantar Yang Di Tanda Tangan

Data SSBP F.SSBP

Data SSBP

Surat pengantar

Surat pengantar yang di tanda tangan Surat pengantar

Di tanda tangan

Surat pengantar surat pengantar

[image:40.595.114.455.111.713.2]

Di tanda tangan di tanda tangan

(41)

4.2.2.4 Kamus Data

Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data selain digunakan untuk dokumentasi dan mengurangi redudansi, juga dapat digunakan untuk:

1. Memvalidasi diagram aliran data dalam hal kelengkapan dan keakuratan

2. Menyediakan suatu titik awal untuk mengembangkan layar dan laporan-laporan

3. Menentukan muatan data yang disimpan dalam file-file

4. Mengembangkan logika untuk proses-proses diagram aliran data

(42)

Kamus Data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:

- Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan data dalam DFD

- Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran (misalnya alamat

diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos)

- Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data

- Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran

- Mendeskripsikan hubungan detil antar penyimpanan (yang akan menjadi titik perhatian dalam entity-relationship diagram. Berikut ini kami menyertakan kamus data untuk sistem yang akan dikembangkan :

Nama Arus Data : Data admin

Alias : -

Aliran : Entitas Admin – Proses 1.0, Proses 1.0 – F.SSBP, Proses 2.0 – F.SSBP

Striktur Data : Tgl, Nomor_NTB, Nomor_NTPN, Nama_Wajib_Bayar,

(43)

Nama Arus Data : Data SSBP

Alias : -

Aliran : Proses 3.0 – F.SSBP, Proses 3.0 – Proses 4.0, Proses 4.0 – F.SSBP

Striktur Data : Tgl, Nomor_NTB, Nomor_NTPN, Nama_Wajib_Bayar,

Alamat_Wajib_Bayar.

Nama Arus Data : Surat pengantar belum di tanda tangan

Alias : -

Aliran : Proses 4.0 – entitas kepala depag

Striktur Data : Tanggal, nomor_NTPN, No_NTB, nama, alamat.

Nama Arus Data : Surat pengantar sudah di tanda tangan

Alias : -

Aliran : Entitas kepala depag – proses 5.0, proses 5.0 – entitas admin, entitas admin – proses 6.0, proses 6.0 – entitas kepala pelayanan Striktur Data : Tanggal_buku, kdntpp, NoNk, nmwajbay,

(44)

4.2.3 Evaluasi terhadap system yang di usulkan

Adapun evalusi dari sistem yang di usulkan di kantor departemen agama kota bandung berikut :

1. Prosedur yang sedang berjalan lebih efektif dan lebih mudah untuk dipahami.

2. Kinerja sistem masih lebih efisien sehingga terjadi penumpukan data.

3. Kinerja sistem sudah lebih baik tetutama untuk pencetakan laporan yang akan di sajikan.

4. Sistem yang sedang berjalan sudah tidak terjadi error.

(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari pelaksanaan kerja praktek ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Sistem Informasi data SSBP dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efisien.

2. Tidak terjadi penumpukan arsip, sehingga apabila akan melakukan proses pencarian atau pemeriksaan data.

3. Perancangan yang diusulkan mempermudah prosedur pelaksanaan kerja untuk setiap entitas yang terlibat didalamnya.

4. Dengan adanya perancangan sistem yang baru maka dapat mempermudah pekerjaan dalam menginput data – data pemakai SSBP.

5. Menambah ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman yang lebih luas bagi penulis yang sebelumnya tidak pernah di jumpai di kampus.

5.2. Saran

Untuk sistem yang dirancang dan diterapkan dalam lingkungan kerja, maka ada beberapa hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan agar Sistem dapat berjalan dengan baik . Adapaun beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan database lebih besar agar dapat menampung atau menyimpan lebih banyak data.

(46)

ii Lembar Judul

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Daftar Tabel vi

Daftar Gambar vii

Daftar Lampiran viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 2

1.3. Maksud dan Tujuan 3

1.4. Batasan Masalah 3

1.5. Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Sistem 5

2.1.1. Elemen Sistem 5

(47)

iii

2.2. Pengertian Informasi 11

2.3. Pengertian Sistem Informasi 12

2.4. Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 12

2.4.1. Flow Map 13

2.4.2. Diagram Konteks 13

2.4.3. Data Flow Diagram 14

2.5. Pembuatan 15

2.6. Daftar 15

2.7. Gaji 16

2.8. Tunjangan 19

(48)

iv

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 25

3.2. Struktur Organisasi 26

3.3. Deskripsi Kerja 27

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1. Analisis Sistem 30

4.1.1. Analisis Dokumen 30

4.1.2. Analisis Prosedur 30

4.1.2.1 Flow Map 31

4.1.2.2. Diagram Kontek 33

4.1.2.3. Data Flow Diagram 34

4.1.3 Evaluasi Sistem yang berjalan 35

4.2. Usulan Perancangan Sistem 36

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem 36

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan 37

4.2.2.1. Flow Map 37

(49)

v

4.2.2.4. Kamus Data 41

4.2.3. Evaluasi Sistem yang Diusulkan 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 45

5.2. Saran 45

Daftar Pustaka

(50)

1. Lampiran penilaian kerja praktek.

(51)

[FAT99] Fathansyah, Ir.Basis Data, Informatika, Bandung.1999.

[HAR94] Kristianto, Harianto. Konsep dan Perancangan Database, ANDI, Yogyakarta.1994.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.2
Gambar 4.1 Flow Map yang sedang berjalan
Gambar 4.2 Diagram Kontek system yang berjalan
+5

Referensi

Dokumen terkait

In this section we recall the definition of equivariant differential forms and the equivariant X -complex and define equivariant analytic and local cyclic homol- ogy.. In addition

Bagi Anda yang pernah mempelajari pemrograman database di Visual Basic pasti sudah tahu apa yang di maksud dengan kontrol data, yaitu suatu kontrol yang dirancang untuk

Tugas Akhir (TA) adalah kelompok mata kuliah wajib yang harus diselesaikan oleh seorang mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala, dengan cara mengintegrasikan

Salah satu teknik pukulan dalam bulutangkis yaitu pukulan lob, seperti dikemukakan oleh Subardjah dan Hidayat (2007:67) teknik pukulan lob bertahan yaitu :

Peran BAPAS dalam melaksanakan bimbimbingan kemandirian di rasa sangat bermanfaat untuk responden dibuktikan dari keseluruhan hasil penelitian yang didapat dengan

• Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para pengguna laporan keuangan

Pada hari ini Jum at, tanggal Dua puluh lima Bulan Mei Tahun Dua ribu dua belas, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih Sumatera

Tabel 3.13 menunjukkan bahwa produk Simpanan Permata Sekolah diminati oleh anak-anak sekolah dibawah naungan Permata. Peningkatan jumlah nasabah dari bulan Juli ke