BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan aplikasi web yang semakin pesat sejak munculnya teknologi internet sangat membantu dalam kemudahan serta kecepatan pengiriman, penyampaian dan penerimaan informasi. Mulai dari perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga atau organisasi lainnya telah banyak memanfaatkan aplikasi web dalam kegiatan penjualan, promosi, belajar dan kegiatan lainnya dimana dibutuhkan pengiriman, penyebaran dan penerimaan informasi sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna atau masyarakat umumnya yang membutuhkan. Informasi yang sering disalurkan oleh Pemerintahan Kota Gorontalo selain tentunya berita adalah berupa file-file yang berhubungan dengan Kota Gorontalo.
Aplikasi web atau bisa disebut juga dengan perangkat lunak berbasis web telah berkembang dengan pesat baik dari segi penggunaan, ukuran, bahasa yang digunakan dan kompleksitasnya. Aplikasi web pada mulanya hanya berupa situs web yang bersifat statis dan navigated oriented, serta lebih banyak digunakan sebagai brosur produk atau profil perusahaan secara online. Pada saat ini aplikasi web telah banyak yang bersifat dinamis, interaktif dan task oriented untuk digunakan dalam penyebaran informasi secara cepat.
ingin membagikan informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Kota Gorontalo kepada masyarakat Kota Gorontalo khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang membutuhkannya secara cepat dan dapat dibaca dimana saja melalui internet.
Atas dasar pertimbangan itu, dibuat sebuah media penyebaran informasi mengenai Kota Gorontalo melalui website dengan tujuan memenuhi kebutuhan akan informasi yang cepat. Karena website dapat diakses dimana saja maka masyarakat luaspun atau dalam hal ini masyarakat Indonesia dapat mengetahui informasi mengenai Kota Gorontalo, sehingga dapat mengenalkan juga kepada masyarakat luas.
1.2Perumusan Masalah
Terdapat beberapa masalah yang dapat didefinisikan dalam pembangunan website Kota Gorontalo ini, di antaranya adalah :
1. Adanya kebutuhan mengenai penyebaran informasi Kota Gorontalo melalui akses internet web.
2. Adanya kebutuhan mengupdate informasi melalui web dengan mudah pada waktu yang diinginkan.
3. Adanya kebutuhan mengenai kemudahan akses bagi masyarakat yang membutuhkan informasi Kota Gorontalo.
1.3Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan kerja praktek ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai Kota
Gorontalo
2. Karena diakses melalui internet, jadi informasi yang ada bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
3. Menghasilkan sebuah situs web pemerintahan Kota Gorotalo.
4. Memanfaatkan teknologi komputer yaitu jaringan untuk menghubungkan
antara database dan aplikasi.
1.4Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang akan dibahas dalam pembangunan website pemerintahan Kota Gorontalo ini adalah :
1. Sistem yang akan dibangun adalah web mengenai informasi Kota Gorontalo.
2. Sistem yang akan dibangun berisi management berita atau informasi, pengkategorian
informasi, penanganan pengaduan informasi, pengaturan menu-menu dan isinya, upload dan download file-file yang berhubungan dengan Kota Gorontalo serta profil Kota Gorontalo.
1.5Metode Penelitan
Metodologi kerja yang penulis gunakan adalah sebagai berikut : 1. Tahap Insepsi
a. Memahami business rule mengenai proses update berita atau informasi. b. Mengetahui struktur pemerintahan dan profil Kota Gorontalo.
2. Tahap Elaborasi
Tujuan tahap elaborasi adalah menghasilkan model dari analisa dan membuat landasan untuk coding. Adapaun langkah-langkah dalam tahap ini adalah:
a. Merancang Algoritma dan struktur data
b. Merancang komponen program user interface yang dibutuhkan c. Menjelaskan setiap proses yang ada dalam usecase diagram. d. Menentukkan objek – objek yang akan terdapat didalam aplikasi e. Membuat class diagram untuk setiap objek
f. Merancang database 3. Tahap Konstruksi
Tujuan tahap konstruksi ini adalah menghasilkan website pemerintahan Kota Gorontalo. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah :
a. Pembuatan user interface untuk memudahkan user berkomunikasi dengan aplikasi b. Pembuatan komponen-komponen aplikasi.
c. Coding.
d. Merevisi dokumen tahap insepsi dan elaborasi 4. Tahap Transisi
Tujuan tahap transisi ini yaitu memastikan sistem informasi yang dibuat telah memenuhi requirement yang diperlukan dan sesuai dengan business rule yang dibuat. Langkah-langkah yang dilakukan adalah :
b. Pengujian data entri (masukan) atau validitas data yang masuk. c. Pengujian aturan aplikasi sudah sesuai aliran proses atau belum.
1.6Sistematika Penulisan
Laporan Kerja Praktek ini disusun menjadi beberapa bagian yang dikelompokkan berdasarkan bab. Penjelasan mengenai masing – masing bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada Bab ini dijelaskan mengenai landasan konsep beserta teori yang mendukung pembuatan website pemerintah Kota Gorontalo
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai kegiatan – kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek. Dimulai dengan tahap analisa, perancangan, implementasi dan terakhir tahap pengujian terhadap ystem yang akan dikembangkan.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sejarah Instansi
Berawal dari visi Founder Metasistem Solusi, Setiabudi untuk memperkenalkan OSS (Open Sources Software) sebagai penerapan aplikasi perangkat lunak yang lebih accountable, auditable dan mampu menekan biaya investasi pelakunya maka dikembangkanlah berbagai solusi untuk beragam jenis institusi pengguna.
Selama perkembangan kampanye dan implementasi di lebih dari 100 proyek di berbagai jenis dan skala organisasi memberikan banyak pengalaman untuk menjadi bekal membangun sebuah simbiosis mutualisma antara pelaku bisnis dan komunitas pengembang OSS di negeri ini. Selama ini dalam pandangan Founder Metasistem Solusi kedua entitas tersebut cenderung berjalan sendiri-sendiri dengan membawa kepentingannya masing-masing. Pelaku bisnis OSS lebih berkesan sebagai bentuk lain dari bisnis propietary independent software developer/vendor
dan komunitas OSS cenderung bersikap anti-dagang sehingga lebih mengandalkan donasi dalam mendukung kegiatannya. Padahal sebaiknya kedua entitas tersebut dapat saling bersinergi sehingga masing-masing dapat memetik keuntungan yang proporsional dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
2.1.2 Logo Instansi
Berikut ini adalah logo dari Metasistem Solusi :
Gambar 2.1 Logo Metasistem Solusi
2.1.3 Badan Hukum Instansi
Sampai sekarang ini sejak berdirinya, Metasistem Solusi mempunyai badan yang resmi yaitu PT (Perseroan Terbatas).
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description
Berikut ini adalah struktur organisasi yang ada di Metasistem Solusi :
Presiden Directur Aries Setiabudi
AVP Hendrik Saragih
AVP Hilman Zaky
AVP Muhammad Reza Kamarullah
METASISTEM SOLUSI
PRODUCTION TEAM Project Manager
Analist
Design
Programmer
Research and Development Team
Marketing Team
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT.Metasistem Solusi
mendukung ERP (Enterprise Resources Planning). Pilihan tersebut diambil dengan mempertimbangkan bahwa setiap organisasi dalam berbagai skala maupun aktifitas bisnis intinya akan selalu membutuhkan aplikasi software yang mendukung ERP. Pilihan pertama adalah penajaman pada aplikasi software ERP bagi lembaga layanan kesehatan yang diberi nama MetaCare – Healthcare Management System. Langkah ini diambil setelah para founder Metasistem Solusi melihat bahwa sedikit sekali lembaga layanan kesehatan di Indonesia yang menggunakan aplikasi software untuk mendukung system informasi manajemen mereka. Padahal keberadaan aplikasi software yang mendukung ystem informasi manajemen tersebut berperan penting dalam mengakselerasi peningkatan pelayanan serta tumbuhnya lembaga-lembaga penyedia jasa layanan kesehatan tersebut, mulai dari praktek dokter pribadi, poliklinik hingga rumah sakit.
Akhirnya setelah melalui kerja keras selama 6 (enam) bulan, dirilislah MetaCare – Healthcare Management System yang secara kualitas dan kebermanfaatannya diakui oleh para penggunanya hingga memperoleh pengakuan sebagai The Winner of Open Source Category di ajang INAICTA 2010.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Ruby
Bahasa pemprograman Ruby merupakan bahasa pemprograman open source berorientasi objek yang dinamis, mudah dimengerti, dan produktif. Tujuan dari Ruby adalah menggabungkan kelebihan dari semua bahasa-bahasa pemprograman scripting yang ada di dunia . Secara sintak, Ruby banyak diinspirasi oleh bahasa pemprograman Perl dengan fitur yang mirip dengan Smalltalk. Secara garis besar Ruby banyak dipengaruhi oleh Smalltalk, Perl, Lisp, Scheme, Python, CLU, Eiffel, Ada, Dylan.
Ruby juga mendukung berbagai macam pemprograman, termasuk pemprograman fungsional, berorientasi objek, dan reflektif. Ruby juga memiliki kemampuan pengetikan dinamis (dynamic typing) dan manajemen memory secara otomatis.
Menurut Yukihiro Matsumoto (pembuat bahasa pemprograman Ruby), Ruby didesain untuk memenuhi produktivitas dan perasaan senang bagi sistem. Ruby lebih memperhatikan sisi kenyamanan dalam memprogram atau mengoperasikan aplikasi. Dengan demikian Ruby tidak membuat bahasa pemprograman sebagai tuan dan programmer sebagai budak.
Ruby dikatakan sebagai bahasa pemprograman yang mengikuti principle of least astonishment (POLA), yang berarti bahasa pemprograman Ruby harus memiliki perilaku yang dapat meminimalisir kebingungan bagi pengguna yang telah berpengalaman dengan bahasa-bahasa pemprograman lainnya.
2.2.2 PostgreSQL
tinggi, selain itu PostgreSQL juga didukung oleh banyak platform dan bahasa pemprograman. PostgreSQL mendukung stardar SQL, selain itu PostgreSQL juga dilengkapi oleh banyak fitur-fitur yang membantu proses pengembangan basis data, diantaranya :
a. Complex queries
b. Foreign keys
c. Triggers
d. Views
e. Transactional integrity
f. Multiversion concurrency control
Selain itu PostgreSQL juga dapat diperluas penggunaanya dengan berbagai cara, diantaranya dapat menambahkan :
a. Tipe data
b. Fungsi-fungsi (functions)
c. Operator
d. Fungsi aggregate (aggregate functions)
e. Metode indeks (index methods)
f. Bahasa Prosedural (procedural languages)
trigger, transactional, indexing, dan lain-lainnya diatur oleh ActiveRecord yang telah dipaketkan dalam framework Ruby on Rails. Hal ini ditujukan agar aplikasi dapat melakukan migrasi RDBMS dengan mudah, tanpa harus memodifikasi script SQL database sebelumnya.
2.2.3 Ruby on Rails
Ruby on Rails atau seringkali disingkat Rails atau ROR adalah sebuah framework aplikasi WEB yang bersifat open source. Framework ini ditujukan untuk bahasa pemprograman Ruby. Ditujukan untuk pengembangan aplikasi dengan metodologi agile yang biasa digunakan oleh para pengembang aplikasi web untuk proses pengembangan aplikasi secara cepat.
Berikut ini adalah arsitektur dari framework Rails :
[http://vvn.net/wp/2008/09/18/ruby-on-rails-architecture/]
Framework Rails dibangun untuk memenuhi beberapa kaidah yang memudahkan pihak developer dalam mengembangkan aplikasinya, diantaranya adalah :
Convention over configuration
Framework Rails lebih menekankan aturan penulisan dalam masa pengembangan dibandingkan dengan penekanan konfigurasi. Hal ini menyebabkan pengembang aplikasi memiliki pola yang sama, sehingga memudahkan pengembang aplikasi lainnya dalam memahami source code dalam aplikasi tersebut dengan tingkat kesulitan pemahaman yang kecil. Dengan memahami aturan-aturan penulisan pada framework Rails, pengembang aplikasi juga dapat mengurangi kode-kode konfigurasi aplikasi yang biasanya terus menerus berulang-ulang dilakukan sehingga meningkatkan kompleksitas kode aplikasi yang dikembangkannya. Aturan-aturan dan kaidah-kaidah penulisan yang digunakan dalam framework Rails meliputi case-sensitive (huruf besar dan kecil) dan pluralization (kata jamak dan tunggal) dalam menentukan Object Relational Mapping (ORM).
Less Code
Dengan aturan-aturan yang ditetapkan dalam framework Rails, ini juga berarti bahwa
framework Rails mengeliminasi kode-kode konfigurasi. Ini juga berarti bahwa framework Rails menutupi kode-kode detail, sehingga pengguna framework ini tidak perlu melakukan pengkodean hingga ke tahap low-level. Dengan demikian maka proses pengembangan aplikasi menjadi sangat cepat dengan bugs yang sangat minim, dan juga membuat kode program yang dikembangkan mudah untuk dimengerti, dikelola, dan ditingkatkan.
Generators
berfikir lebih ke dalam kode aplikasi dan business logic tanpa harus menentukan struktur aplikasi yang dibuat.
Zero turnaround time
Secara umum siklus proses pengembangan aplikasi untuk melakukan pengetesan terhadap perubahan yang dilakukan memiliki tahapan seperti configure, compile, deploy, reset, dan test, tahapan-tahapan tersebut tentunya sangat memakan waktu. Namun framework Rails tidak demikian, dengan sederhana pengembang aplikasi dapat melakukan perubahan dan melihat perubahannya langsung pada browser tanpa harus melakukan tahapan-tahapan tersebut.
Scaffolding
Framework Rails dapat secara otomatis membuatkan sekumpulan operasi CRUD (Create, Retrieve, Update, dan Delete) untuk setiap proses pada database, yang dapat secara langsung digunakan. Selain itu kode-kode hasil Scaffolding tersebut dapat dikostumisasi oleh pengembang aplikasi.
Dont Repeat Yourself
Framework Rails juga menyediakan kemampuan untuk meminimalisir pengulangan penulisan kode yang sama untuk operasi-operasi yang berbeda.
2.2.4MVC (Model View Controller)
Gambar 2.4 Aristektur MVC
a. Browser membuat permintaan, contoh : “http://mysite.com/video/show/15”
b. WEB Server (mongrel, WEBrick, dan lain-lain) menerima permintaan tersebut. Pembacaan permintaan tersebut diatur oleh kaidah pembacaan yang tetapannya ditentukan dalam routes. Routes memiliki peran untuk menentukan pattern dari suatu permintaan, secara default pattern-nya adalah “/controller/action/id” yang didefinisikan pada file config/routes.rb. Pada kasus permintaan sebelumnya (“http://mysite.com/video/show/15”), maka controller-nya adalah ”video”, method-nya adalah “show”, dan id-nya adalah “15”. Lalu WEB Server menggunakan dispatcher untuk membuat controller baru, memanggil action, dan mengirimkan parameter.
sebelumnya telah diketahui bahwa method “show” pada controller “video” digunakan untuk melihat sebuah video. Dan meminta model untuk mengambil video dengan id 15, dan dengan segera akan ditampilkan kepada pengguna.
d. Model merupakan suatu class yang berinteraksi langsung dengan database, dengan kebutuhan seperti penyimpanan dan validasi data, melakukan business logic, dan mengangkat suatu data ke dalam aplikasi. Dalam kasus sebelumnya model mengangkat data video dengan id 15 dari database.
e. View merupakan sesuatu yang dilihat oleh end-user (pengguna aplikasi), dapat berupa : HTML, CSS, XML, Javascript, JSON. View memiliki tugas untuk membaca segala sesuatu yang diberikan oleh controller. Dalam kasus sebelumnya controller memberikan data video dengan id yang telah didapatkan dari database untuk kemudian ditampilkan pada view “show”. Di dalam view “show” kemudian dibuatkan elemen-elemen HTML untuk mempermudah end-user dalam membaca data, seperti : div, table, text, description, footer, dan lain-lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Analisa Sistem
Dalam tahap analisa akan ditentukan requirements (kebutuhan – kebutuhan) sistem, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan yang terjadi untuk membangun website Pemerintahan Kota Gorontalo.
3.1.1 Analisa Masalah
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan pihak terkait, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi didalam sistem yang sedang berjalan saat ini. Diantaranya adalah: 1. Kesulitan dalam penyaluran informasi kepada masyarakat Gorontalo khususnya dan
masyarakat Indonesia pada umumnya.
2. Tidak adanya media yang dapat menyalurkan informasi mengenai Gorontalo secara cepat dan diakses dimanapun melalui media internet.
3. Kurangnya media penyaluran aspirasi masyarakat terhadap Kota Gorontalo.
3.1.2 Solusi yang ditawarkan
Dari permasalahan-permasalahan yang telah dijabarkan di atas, terdapat permasalahan bahwa informasi-informasi mengenai Kota Gorontalo tidak sampai kepada masyarakat luas karena kurangnya media yang dapat membantu penyebaran informasi tersebut, serta kurangnya media untuk masyarakat luas yang ingin berinteraksi dengan pemerintahan setempat baik itu berupa ide ataupun berupa keluhan-keluhan yang sifatnya membangun Kota Gorontalo.
sebagai media penyaluran informasi kepada masyarat luas dan membuat media dalam website tersebut untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam menyumbangkan ide-ide ataupun mengeluarkan keluhan-keluhan terhadap pemerintahan Kota Gorontalo.
3.1.3 Software Requirement Specification(SRS)
3.1.3.1Analisis Persyaratan Fungsional
Dengan memodelkan proses menggunakan Activity Diagram, Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram, penjelasannya sebagai berikut :
1) Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan sequence dari aktivitas – aktivitas dalam sebuah proses, termasuk sekuensial dan system aktivitas, dan tujuan yang telah dibuat.Sebuah activity diagram biasanya dibuat untuk satu use case dan memperlihatkan perbedaan sistem–sistem yang memungkinkan.
2) Use Case Diagram menjelaskan sistem secara fungsional yang terlihat user. Biasanya dibuat pada awal pengembangan dalam menggambarkan kebutuhan sistem.
3) Sequence Diagram memperlihatkan sebuah ilustrasi yang sukses dari interaksi – interaksi diantara class atau objek. Sequence Diagram kadang – kadang digunakan untuk mengilustrasikan mendeskripsikan proses – proses dalam use case sistem.
4) Class Diagram memperlihatkan fitur – fitur sistem dan merepresentasikan beberapa proses yang particular. Sebuah class diagram juga memperlihatkan relasi – relasi natural diantara class.
Penjelasan tentang syarat – syarat fungsional yang terdapat pada pembangunan website
Pemerintahan Kota Gorontalo ini yaitu :
Berikut ini daftar requirement (kebutuhan) yang ada dalam pembangunan website Pemerintahan Kota Gorontalo:
Table 3.1 Table Kebutuhan Sistem
Use Case Name Deskripsi
ADMIN
Login User yang mempunyai hak akses admin
masuk ke sistem admin.
Logout User yang mempunyai hak akses admin dan sudah login, keluar dari sistem admin. Artikel Management Mengatura artikel oleh admin. (Create,
Read, Update, Delate)
Kategory Artikel Management Mengatur kategori untuk artikel oleh admin (Create, Read, Update, Delete) Manegement Menu Mengatur menu untuk halaman web oleh
admin (Create, Read, Update, Delete) Content Management Mengatur isi dari menu-menu untuk
halaman website oleh admin (Create, Read, Update, Delete)
File Management Upload file oleh admin yang nantinya bisa di download oleh pengunjung website. Citizen Report Management Mengatur data-data yang masuk dari
pengunjung website berupa laporan masyarakat. Admin bisa menghapus laporan-laporan masyarakat yang tidak layak tampil.
VISITOR/PENGUNJUNG
Lihat Berita Melihat berita yang ada pada halaman web.
Submit Citizen Report Membuat laporan-laporan yang ditujukan kepada pemerintahan Kota Gorontalo lewat halaman website.
Search Mencari data-data atau informasi yang diinginkan pengunjung
2. Business Rule Sistem
Berikut ini dijelaskan business rule yang ada dalam pembangunan website Pemerintahan Kota Gorontalo :
Table 3.2 Table Business Rule Sistem
Tipe Bussines Rule Deskripsi
Registrasi
Tidak ada proses registrasi buat website ini. Baik untuk admin maupun pengunjung tidak disedian fitur untuk registrasi. Untuk admin sudah dibuatkan user dan password secara manual dalam level database. Login Untuk masuk ke halaman admin, maka dilkukan
login.
Logout Logout bisa dilakukan apabila admin telah masuk ke dalam system admin.
Artikel Management, Kategory Artikel Management, Manegement Menu, Content Management, File Management, Citizen Report Management
1. Admin telah login ke sistem.
2. Pembuatan data master baru bisa dilakukan jika : a. Data master yang baru belum ada didalam
database.
b. Data – data master yang dimasukkan telah benar.
3. Perubahan data master bisa dilakukan jika : a. Terdapat daftar setiap data master yang akan
diubah datanya.
ada dalam database.
4. Penghapusan Data Master bisa dilakukan jika : a. Terdapat Data Master yang akan dihapus
datanya.
b. Admin menekan tombol hapus dan telah berhasil menghapus dari database.
Lihat berita Memilih berita yang akan dilihat. Siapapun pengunjung yang masuk ke website bias melihat berita. Jika pengunjung sudah memilih, di halaman web akan ada button atau link untuk melihat informasi secara keseluruhan.
Download file Memilih file yang akan di download. Siapapun pengunjung yang masuk ke website bias melakukan download file. Klik tombol download untuk mendownload file.
Submit Citizen Report Untuk pengunjung web mempunyai informasi-informasi apapun yang ingin dibagikan kepada masyarakat lain. Terdapat form dalam web untuk submit citizen report. Pengunjung harus terlebih dahulu mengisi form yang disediakan oleh halaman web.
Search Pengunjung dapat mencari content web yang diinginakan dengan menggunakan form search yang ada di halaman web.
3.1.3.2Analisis Kebutuhan non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional disini membahas kendala pada pelayanan atau fungsi sistem, yaitu :
2. Reliability: keandalan, misalnya tidak pernah boleh gagal atau kegagalan yang ditolerir dibatasi hingga berapa persen, sehingga harus dipikirkan solusi atau tolerant fault.
3. Ergonomy: kenyamanan pakai bagi pengguna. Sistem ini akan di bangun sedemikian rupa agar easy use dan easy learning, sehingga user akan sangat nyaman untuk menggunakan aplikasi ini.
4. Portability: kemudahan untuk dibawa dan dioperasikan ke mesin/sistem operasi/platform yang lain.
5. Safety: yang menyangkut keselamatan manusia, misalnya untuk SW yang dipakai pada sistem kontrol di pabrik, maka aspek ini tidak diperlukan pada sistem.
6. Security: aspek keamanan yang harus dipenuhi dengan benar.
3.1.3.3Analisa Perangkat Keras
Perangkat keras yang direkomendasikan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :
a. Processor dengan kecepatan minimal 1 GHz
b. Kapasitas Harddisk minimal 20 GB
c. RAM minimal 512 MB
d. VGACard minimal 64 MB
e. Monitor dengan resolusi 1024x768
f. Lan Card 10/100Mbps g. Mouse
h. keyboard
Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang harus dipenuhi untuk merancang sebuah perangkat lunak (aplikasi) sehingga perangkat lunak tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak (aplikasi) tersebut di buat. Beberapa perangkat lunak pendukung yang harus di install adalah sebagai berikut :
1. Windows sebagai sistem operasi
2. UltraEdit
3. PhpPgAdmin (PostgreSql)
4. Tool design database : Power Designer 11
5. Tool antarmuka design Microsoft Visio 2003
6. Mozila Firefox sebagai browser
3.1.3.5Analisis Pengguna
User dari aplikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu:
Table 3.3 Table Analisis Pengguna
No Klasifikasi
User Minumum Requirement
Hak Akses pada Sistem
1 Admin 1. Mempunyai kemampuan dasar di bidang Komputer dan
mengoperasikan system operasi windows XP
2. Mempunyai pemahahaman yang cukup untuk mengelola data dalam serta memiliki pengetahuan tentang jaringan aplikasi dan database.
Mempunyai Akses ke seluruh menu yang ada dalam system admin.
2 Pengunjung 1. Mempunyai kemampuan dasar di bidang computer dan
mengoperasiakn operasi windows XP
Tidak semua menu bisa diakses oleh pengunjung terutama halaman admin
Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan.
Analisis yang dilakukan dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahap-tahap pemodelan dalam analisis tersebut antara lainidentifikasi aktor, usecase diagram, skenario, activity diagram, sequence diagram dan class diagram.
3.1.3.6.1 Identifikasi Aktor
Berdasarkan kebutuhan, Aktor dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Aktor pertama ialah admin yang mempunyai akses untuk mengatur data master dan mengolah semua data dalam website.
b. Aktor kedua yang terlibat dengan sistem iniadalah pengunjung website
3.1.3.6.2 Use Case Diagram Sistem
Analisa perilaku dalam website ini berupa Use Case. Terdapat beberapa use case yang didalamnya mencangkup proses – proses yang ada dalam website ini.
ud Primary Use Cases
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Halaman Website
System Admin
Administrator
Pengunjung Artikel
Management Logout Login
Kategory Artikel Management
File Management
Citizen Report Management
Lihat Berita
Download File
Submit Citizen Report
«include»
«include»
«include»
«include» «include»
1. Login
Table 3.4 Usecase scenario Login
Nama Login
Deskripsi Login merupakan proses yang dilakukan oleh admin untuk masuk ke dalam system admin.
Aktor Administrator
Pre-condition - Data Admin untuk login ada dalam database - Admin belum masuk ke system
Post-condition - Admin berhasil login/masuk ke system admin
Aktor Sistem
1. Membuka Website untuk login admin
3. Memasukkan data username dan password.
5. Menekan tombol login
8. Memasukkan kembali data username dan Password yang telah diperbaiki.
2. Sistem memunculkan form login yang terdiri dari text input username dan password untuk masuk ke system admin. 4. Data – data username dan password telah
tertulis disetiap text input dan siap untuk diproses.
6. Cek validasi login yaitu username dan password. Jika data yang dimasukkan salah.
7. Menampilkan pesan error karena username atau Password yang dimasukkan salah.
sd Use Case Model
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
•• ••••••••••••••••••••••••••
Admin
LoginView
SessionControl User
redirect_to_login_form
submitForm()
user_authentication(user,pass)
is_valid? -> true
show_message_success
is_valid? -> false
show_message_false
Gambar 3.2 : Sequence Diagram Usecase Login
2. Logout
Table 3.5 Usecase scenario logout
Nama Logout
Deskripsi Logout merupakan proses yang dilakukan oleh admin untuk keluar ke dalam system admin.
Aktor Administrator
Pre-condition Admin masuk ke system admin
Post-condition - Admin berhasil keluar dari system admin
Aktor Sistem
1. Menekan link logout untuk keluar
3. Sudah keluar dari system admin
2. Menerima request dari user dan menghapus session login.
sd Use Case Model
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Admin
SystemAdminView
SessionControl
logout_path
send_request()
session_destroy()
show_message()
Gambar 3.3 Sequence Diagram Login
3. Artikel Management 3.a Create Artikel
Table 3.6 Usecase scenario Create Artikel
Nama Create Artikel
Deskripsi Create artikel merupakan proses untuk membuat artikel yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin - Data artikel belum masuk ke database
Post-condition - Data artikel berhasil dibuat dan tampil pada halaman web serta masuk ke dalam database.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk membuat artikel
3. Memasukkan data artikel untuk
2. Sistem memunculkan form untuk membuat article baru
pengisian form.
5. Menekan tombol Create
8. Memasukkan kembali data artikel yang telah diperbaiki.
text input dan siap untuk diproses.
6. Cek validasi untuk pembuatan artikel baru yaitu pada title dan content. Jika data yang dimasukkan salah.
7. Menampilkan pesan error karena data yang dimasukkan salah.
9. Cek validasi pembuatan artikel untuk title dan content. Apabila data yang dimasukkan telah benar, maka artikel yang baru muncul di halaman web dan masuk ke dalam database.
sd Use Case Model
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••• Admin
CreateArticleView
ArticlesController Article
redirect_to new_article_url()
create_article
Validate
not_valid? show_error_message
valid? save_to_article_table
Gambar3.4 Sequence Diagram Create Article
3.b Edit Artikel
Nama Edit Artikel
Deskripsi Edit artikel merupakan proses untuk mengubah artikel yang ada yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin - Data artikel belum terupdate
Post-condition - Data artikel berhasil diubah dan tampil pada halaman web.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk mengubah artikel
3. Memasukkan data artikel untuk pengisian form.
5. Menekan tombol Update
8. Memasukkan kembali data artikel yang telah diperbaiki.
2. Sistem memunculkan form untuk mengubah article
4. Data – data artikel telah tertulis disetiap text input dan siap untuk diproses.
6. Cek validasi untuk pengubahan artikel yaitu pada title dan content. Jika data yang dimasukkan salah. 7. Menampilkan pesan error karena data
yang dimasukkan salah.
sd Edit Artikel
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••• Admin
EditArticleView
ArticlesController Article
redirect_to edit_article_url
update_article
validate()
not_valid? show_error_messages
valid? save_article
[image:31.612.101.519.72.292.2]show_success_message
Gambar 3.5: Sequence Diagram Edit Article
3.c Delete Artikel
Table 3.8 Usecase Scenario Delete Article
Nama Delete Artikel
Deskripsi Delete artikel merupakan proses untuk menghapus artikel yang ada yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin - Data artikel belum terhapus dari database
Post-condition - Data artikel berhasil dihapus dan hilang dari halaman web.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk melihat list artikel
3. Memilih data artikel yang akan dihapus dengan menekan tombil delete.
2. Sistem memunculkan halaman list article
4. Melakukan proses penghapusan data article.
[image:31.612.69.490.368.713.2]sd Delete Article
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••• Admin
ListArticleView
ArticlesController Article
redirect_to list_article_url
delete_article
destroy_article
[image:32.612.92.515.97.339.2]show_success_message
Gambar 3.6 Sequence Diagram Delete Article
4. Kategori Artikel Management 4.a Create Kategori Artikel
Gambar 3.7 Usecase scenario Create Kategori Artikel
Nama Create Kategori Artikel
Deskripsi Create kategori artikel merupakan proses untuk membuat kategori artikel yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin
- Data kategori artikel belum masuk ke database
Post-condition - Data kategori artikel berhasil dibuat dan tampil pada halaman web serta masuk ke dalam database.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk membuat kategori artikel
3. Memasukkan data kategori
2. Sistem memunculkan form untuk membuat kategori artikel baru
[image:32.612.70.490.440.719.2]artikel untuk pengisian form.
5. Menekan tombol Create
8. Memasukkan kembali data kategori artikel yang telah diperbaiki.
disetiap text input dan siap untuk diproses.
6. Cek validasi untuk pembuatan kategori artikel baru yaitu pada title dan description. Jika data yang dimasukkan salah.
7. Menampilkan pesan error karena data yang dimasukkan salah.
9. Cek validasi pembuatan kategori artikel untuk title dan description. Apabila data yang dimasukkan telah benar, maka kategori artikel yang baru muncul di halaman web dan masuk ke dalam database.
sd Create Artikel
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••••••
Admin
ListKategoriArticleView
CategoryArticlesController CategoryArticle
redirect_to new_kategori_article_url()
create_category_article
Validate
not_valid? show_error_message
[image:33.612.75.511.70.621.2]valid? save_to_kategory_article_table
Gambar 3.8 Sequence Diagram Create Kategory Article
4.b Edit Kategory Artikel
Nama Edit Kategori Artikel
Deskripsi Edit kategori artikel merupakan proses untuk mengubah kategori artikel yang ada yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin - Data kategori artikel belum terupdate
Post-condition - Data kategori artikel berhasil diubah dan tampil pada halaman web.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk mengubah kategori artikel
3. Memasukkan data kategori artikel untuk pengisian form.
5. Menekan tombol Update
8. Memasukkan kembali data kategori artikel yang telah diperbaiki.
2. Sistem memunculkan form untuk mengubah kategori artikel
4. Data – data kategori artikel telah tertulis disetiap text input dan siap untuk diproses.
6. Cek validasi untuk pengubahan artikel yaitu pada title dan description. Jika data yang dimasukkan salah.
7. Menampilkan pesan error karena data yang dimasukkan salah.
sd Edit Artikel
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
Admin
EditKategoriArticleView
CategoryArticlesController CategoryArticle
redirect_to edit_kategory_article_url
update_kategory_article
validate()
not_valid? show_error_messages
valid? save_category_article
[image:35.612.101.518.71.288.2]show_success_message
Gambar 3.9 Sequence Diagram Edit Kategori Artikel
4.c Delete Kategori Artikel
Table 3.10 Usecase scenario delete kategori artikel
Nama Delete Kategori Artikel
Deskripsi Delete kategori artikel merupakan proses untuk menghapus kategori artikel yang ada yang dilakukan oleh administrator Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin
- Data kategori artikel belum terhapus dari database
Post-condition - Data kategori artikel berhasil dihapus dan hilang dari halaman web.
[image:35.612.69.491.365.565.2]1. Membuka halaman untuk melihat list kategori artikel
3. Memilih data kategori artikel yang akan dihapus dengan menekan tombil delete.
2. Sistem memunculkan halaman list kategori article
4. Melakukan proses penghapusan data kategori article.
5. Data kategori article tidak ada di list dan terhapus dari database.
sd Delete Article
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••••
Admin
ListKategoriArticleView
CategoryArticlesController CategoryArticle
redirect_to list_category_article_url
delete_category_article
destroy_category_article
[image:36.612.75.514.72.535.2]show_success_message
Gambar 3.10 Sequence diagram delete kategori artikel
5. File Management 5.a Upload File
Table 3.11 Usecase scenario upload file
Nama Upload File
Deskripsi Upload file merupakan proses untuk mengundah file ke dalam website yang dilakukan oleh administrator
[image:36.612.67.490.625.710.2]Pre-condition - Admin berada dalam system admin - File belum diundah
Post-condition - File berhasil diundah dan tampil di halaman website
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk upload file
3. Memasukkan data upload file untuk pengisian form.
5. Menekan tombol Upload
8. Memasukkan kembali data upload file yang telah diperbaiki.
2. Sistem memunculkan form untuk upload file
4. Data – data upload file telah tertulis disetiap text input dan siap untuk diproses.
6. Cek validasi untuk pembuatan upload file yaitu pada title dan ektension file. Jika data yang dimasukkan salah.
7. Menampilkan pesan error karena data yang dimasukkan salah.
9. Cek validasi upload file. Apabila data yang dimasukkan telah benar, maka file yang baru muncul di halaman web.
sd Upload File
Gambar 3.11 Sequence Diagram upload file
[image:38.612.73.492.184.555.2]5.b Delete File
Table 3.12 Usecase scenario delete file
Nama Delete File
Deskripsi Delete file merupakan proses untuk menghapus file yang ada yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin - file belum terhapus dari sistem
Post-condition - File berhasil dihapus dan hilang dari halaman web.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk melihat list kategori artikel
3. Memilih data kategori artikel yang akan dihapus dengan menekan tombil delete.
2. Sistem memunculkan halaman list kategori article
4. Melakukan proses penghapusan data kategori article.
sd Delete File
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••• Admin
FilesView
FilesController File
redirect_to list_file_url
delete_file
destroy_file
[image:39.612.76.488.72.290.2]show_success_message
Gambar 3.12 Sequence diagram delete file
6. Citizen Report Management 6.a Delete Citizen Report
Table 3.13 Usecase scenario delete citizen report
Nama Delete Citizen Report
Deskripsi
Delete citizen report merupakan proses untuk menghapus laporan pengaduan masyarakt yang ada yang dilakukan oleh administrator
Aktor Administrator
Pre-condition - Admin berada dalam system admin
- Data citizen report belum terhapus dari sistem
Post-condition - Citizen report berhasil dihapus dan hilang dari halaman web.
Aktor Sistem
1. Membuka halaman untuk melihat list citizen report
3. Memilih data citizen report yang akan dihapus dengan
2. Sistem memunculkan halaman list citizen report
[image:39.612.71.488.393.714.2]menekan tombil delete.
5. Data citizen report tidak ada di list dan terhapus dari database.
sd Delete Citizen Report
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••••• Admin
CitizenReportView
CitizenReportController CitizenReport
redirect_to list_citizen_report_url
delete_citizen_report
destroy_citizen_report
[image:40.612.71.490.76.400.2]show_success_message
Gambar 3.13 Sequence diagram delete citizen report
7. Lihat Berita
Table 3.14 Usecase scenario lihat berita
Nama Lihat Berita/Artikel
Deskripsi Lihat berita atau artikel merupakan proses untuk melihat berita atau artikel yang dibuat oleh admin.
Aktor Pengunjung atau Visitor
Pre-condition - Visitor berada pada halaman homepage Post-condition - Berita atau artikel berhasil dilihat oleh visitor
Aktor Sistem
1. Membuka halaman berita untuk melihat list semua berita
3. Memilih berita yang akan
2. Sistem memunculkan halaman list berita
[image:40.612.73.490.476.715.2]dilihat dilihat.
5. Berita muncul di halaman website.
sd Lihat Berita
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••••••••••• Visitor
ListArticleView
ArticleController Article
redirect_to list_news_url
request_to_show
get_data
[image:41.612.82.514.69.401.2]show_article
Gambar 3.14 Sequence diagram lihat berita
8. Download File
Table 3.15: Usecase scenario download file
Nama Download File
Deskripsi Download File merupakan proses yang dilakukan visitor untuk mengunduh file yang diunggah oleh administrator.
Aktor Pengunjung atau Visitor
Pre-condition - Visitor berada pada halaman homepage Post-condition - File berhasil di download oleh visitor
Aktor Sistem
1. Membuka halaman file untuk melihat list semua file
3. Memilih berita yang akan
2. Sistem memunculkan halaman list file
[image:41.612.98.516.480.719.2]didownload didownload.
5. File berhasil didownload oleh visitor.
sd Dow nload File
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••••
•••••••••••••••••••••••••• •••••••••••