• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfigurasi Microtic Bride Ke Station Dan Konfigurasi Wireless Access point Di PT. Dirgantara Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Konfigurasi Microtic Bride Ke Station Dan Konfigurasi Wireless Access point Di PT. Dirgantara Indonesia"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya zaman dan pesatnya perkembangan dari ilmu teknologi

informasi belakangan ini. Dengan keadaan dimana semua kegiatan atau pekerjaan yang

dilakukan manusia zaman sekarang ini harus dilakukan dengan cepat serta efektif dan

efesien. Demikian pula dalam suatu perusahaan, yang dimana teknologi informasi sangat

berperan penting dalam meningkatkan kinerja dan ketepatan pekerjaan dan produktivitas

perusahaan tersebut.

Dalam hal ini PT Dirgantara Indonesia selaku perusahaan penerbangan terkemuka di asia

sangat menyadari bahwa suatu teknologi informasi adalah suatu kebutuhan untuk

meningkatkan daya saing dalam mengelola inventaris dan produk mereka.

Aplikasi yang bisaa digunkan di dalam desktop kini akan digantikan dengan teknologi

perangkat lunak berbasis web karena lebih cocok, maka desktop aplikasi Integrated Resource

Planning atau yang disingkat menjadi IRP akan dikembangkan menjadi web aplikasi IRP.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun tujuan dari analisis dan pengembangan aplikasi ini adalah :

1. Menganalisa dan mendokumentasikan perangkat jaringan yang telah dikembangkan

2. Dapat lebih memudahkan admin jaringan di dalam pengelolaan informasi.

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari analisis dan pengembangan jaringan adalah :

1. Menganalisa dan mendokumentasikan perangkat jaringan yang ada dan yang sedang

dikembangkan

2. Mengetahui serta mempelajari jaringan agar tidak terjadi konflik antar ip

1.4 Batasan Masalah

Berikut adalah batasan masalah perancangan jaringan :

(2)

2. Mengatur ip address

3. Melakukan setting Microtic

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan KP ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini menguraikan penjelasan tentang Latarbelakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan KP, Batasan masalah serta Sistematika

Penulisan yang digunakan untuk menyusun laporan ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, pada bab ini menguraikan tentang Profil Dirgantara Indonesia dan Landasan Teori dari jaringan di PT.Dirgantara Indonesia.

BAB III PEMBAHASAN, pada bab ini menguraikan aplikasi Jaringan Pada PT. Dirgantara Indonesia.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN,berisi mengenai kesimpulan dari uraian masalah yang dibahas serta saran-saran

(3)
(4)

BAB I

PROFIL DIRGANTARA INDONESIA

1.1 Sejarah Dirgantara Indonesia

PT Dirgantara didirikan pada tahun 1976, merupakan salah satu perusahaan

penerbangan yang memiliki kompetensi utama dalam merancang pesawat terbang,

mengembangkan dan memproduksi pesawat terbang regional untuk sipil dan militer yang

telah sukses memanfaatkan kemampuanya pada bidang pesawat terbang dan juga pada

bidang-bidang lain seperti Information Technology, Automotive, Maritime, Simulation

Technology, Industrial Turbine dan Enggineering Services.

Diawali dengan membangun dasar penguasaan teknologi melalui lisensi, perusahaan

industri yang berdiri pada 23 Agustus 1976 ini, memproduksi Helikopter dan pesawat terbang

: NBO 105, Super puma NAS-332, NC-212, dan tiga tahun kemudian mengintegrasikan

teknologi, PT. Dirgantara Indonesia bersama CASA merancang dan memproduksi CN-235.

Dalam rangka memantapkan kehadirannya dalam masyrakat industri kedirgantaraan

dunia serta meningkatkan kemampuan sebagai industri pesawat terbang, kerjasama

internasional ditanda-tangani, antara lain dengan Boeing Company, menghasilkan komponen

pesawat Boeing, dengan Bell Helicopte Textronr, memproduksi NBELL-412. Selanjutnya

dengan penguasaan teknologi serta keahlian yang terus berkembang, PT. Dirgantara

Indonesia merancang bangun N250, generasi pesawat penumpang subsonic dengan daya

angkut 64-68 penumpang dengan fly by wire system. Prototype pertamanya telah berhasil

diterbangkan pertama kalinya, pada tanggal 10 Agustus 1995, dan telah menjalani sekitar 600

jam uji terbang. Lalu, mengembangkan pesawat N2130 pesawat jet transonic dengan inovasi

baru, dalam tahap preliminary design. Namun, keduanya terhenti karena adanya pendanaan.

Di tahun 1998, yaitu tahun mulainya dampak dari krisis ekonomi dan moneter pada

tahun sebelumnya, industri ini telah mempersiapkan paradigma baru. Dengan Paradigma

tersebut PT. Dirgantara Indonesia bisa lebih berorientasi bisnis dengan memanfaatkan

teknologi yang telah diserap selama 3 windu, sebagai ujung tombak dalam menghasilkan

produk dan jasa.

Di awal tahun 2004, programrestrukturisasi perusahaan yang mencakup reorientasi

(5)

menjadi berkurang 9.670 menjadi sekitar 3.500 orang dan PT. Dirgantara Indonesia

memfokuskan bisnisnya dari 18 menjadi 5 satuan usaha yaitu :

1. Aircraft

Memproduksi beragam pesawat terbang untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer,

dan juga misi khusus. Adapun produk yang dihasilkannya yaitu NC-212, CN-235,

NBO-105, Super Puma NAS-332, dan NBELL-412.

2. Aerostructure

Bergerak dalam bidang manufacturing pesawat terbang.

3. Aircraft Services

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun, Unit Usaha Aircraft Service

menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis, meliputi :

 Penyediaan suku cadang

 Pembaharuan dan modifikasi struktur pesawat terbang

 Pembaharuan interior

Maintenance dan Overhaul

4. Engineering Services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji

teknologi yang tinggi, serta tenaga ahli yang berlisensi dan pengalaman standar

internasional, satuan usaha ini siap memenuhi kebutuhan produk dan jasa bidang

engineering.

5. Defence

Bisnis utama usaha ini meliputi : produk-produk militer, perawatan, perbaikan,

pengujian, dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan tingkat akurasi

yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem senjata, antara lain :

FFAR 2,75” rocket, SUT Torpedo, dll.

Kini, PT. Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan

memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam

bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritim, militer, otomasi

dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering services.

Dengan visi akan menjadi perusahaan teknologi tinggi dan bisa bersaing dalam pasar

global, dengan mengandalkan keunggulan biaya. Dan dengan misi menjalankan usaha dengan

(6)

jasa yang memiliki keunggulan biaya. Sebagai pusat keunggulan pada bidang industri

dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang, bangun, manufaktur, produksi serta

pemeliharaan untuk kepentingan komersil dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri

dirgantara. Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia pada industri global yang

mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri dirgantara kelas dunia

lainya.

1.2 Visi dan Misi Dirgantara Indonesia

Visi :

Menjadi perusahaan kelas dunia dalam industri dirgantara yang

berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar

global, dengan mengandalkan keuntungan biaya.

Misi :

 Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek dan bisnis

komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki

keunggulan biaya.

 Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama

dalam rakayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan

pemeliharaan untuk kepentingan komersial dan milliter dan juga untuk

aplikasi di luar industri dirgantara.

 Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global

yang mampu bersaing dan melakukan aliansi strategis dengan industri

dirgantara kelas dunia lainya.

1.3 Logo Dirgantara Indonesia

(7)

a. Sayap kecil menunjukan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia yang

dahulu bernama PT. Nurtanio.

b. Sayap sedang menunjukan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia yang

dahulu bernama PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN).

c. Sayap besar menunjukan bahwa sampai sekarang perusahaan tersebut

bernama Dirgantara Indonesia

d. Bulatan diantara ketiga sayap tersebut menunjukan bola dunia yang

mengartikan bahwa Perusahaan Dirgantara Indonesia berusaha menguasai

industri penerbangan di dunia.

e. Warna biru menunjukan langit.

1.4 Badan Hukum Dirgantara Indonesia

Perusahaan Dirgantara Indonesia berbadan hukum menurut peraturan

pemerintah No.12 tanggal 5 April 1975 dan mulai diresmikan pendiriannya pada

tanggal 23 Agustus 1976.

1.5 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Berikut adalah Struktur Organisasi dan Job deskripsi dari Perusahaan Dirgantara

(8)

Gambar 2 Struktur Organisasi

1. Direktur Utama

Memimpin perusahaan agar menjadi lebih mandiri secara bisnis serta mampu

bersaing dipasar internasional serta dapat penguasaan teknologi kedirgantaraan

beserta pengembangan untuk mengurangi ketergantungan dari luar.

2. Wakil Direktur Utama

Membantu Direktur Utama untuk menjadi salah satu perusahaan pendorong

pertumbuhan industri nasional serta menumbuhkan kekuatan bangsa di bidang

kedirgantaraan untuk menunjang ketahanan dan keamanan nasional.

3. Satuan Pengawasan Intern

Melaksanakan system pengamanan perusahaan secara fisik dan non fisik terhadap

(9)

pencegahan dan penanggulangan yang berdaya guna dan berhasil guna, sehingga

pelaksanaannya dapat menjamin untuk mewujudkan rasa dan situasi aman, tentram,

tertib dan teratur dalam rangka menunjang visi, misi dan tujuan perusahaan.

4. Divisi Manajemen Resiko

Sebagai pedoman dan arahan tentang pengelolaan resiko yang mungkin terjadi

dalam menjalankan kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan,

untuk meminimalkan dampak negatif yang kemungkinan akan terjadi.

5. Sekertaris Perusahaan

Tugas dari Sekretaris perusahaan adalah sebagai berikut :

a. Memastikan perusahaan Direksi sesuai dengan peraturan perusahaan dan

ketentuan Good Corporate Goverence (GCG), serta memfasilitasi pelaksanaan

GCG melalui kegiatan-kegiatan perusahaan.

b. Mengembangkan dan Mempertahankan citra perusahaan melalui kehumasan yang

efektif.

c. Menyediakan sistem informasi komputasi bisnis yang handal guna mendukung

proses bisnis dan kegiatan perusahaan yang efektif, efisien dan profitable.

6. Asisten Pengamanan

Menjadikan pengamanan sebagai bagian integral dan budaya perusahaan

(corporate culture) dan sebagai landasan etika, perilaku seluruh karyawan (security

mindedness) PT. Dirgantara Indonesia, untuk mendukung terwujudnya perusahaan

yang memiliki iklim kerja dan iklim usaha yang sehat, dinamis dan aman.

7. Direktorat Niaga dan Pengembangan Usaha

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdri dari :

a. Divisi Riset dan Pengembangan Pasar, bertugas :

1. Membuat strategi, kebijakan dan prosedur yang mengarah pada perencanaan

(10)

peluang –peluang bagi produk-produk perusahaan serta demi tercapainya

sasaran-sasaran pemasaran perusahaan.

2. Memastikan bahwasanya keputusan-keputusan perusahaan didasarkan peluang

dan kebutuhan pasar.

b. Divisi Integrasi Komersil dan Pengembangan Usaha

Menyiapkan kreasi-kreasi solusi bisnis untuk mencapai target pemasaran dan

penjualan serta menjaga kesinambungan bisnis persusahaan

c. Divisi Pemasaran

1. Melakukan koordinasi untuk persiapan kontrak pemasaran produk dan jaa

perusahaan dari seluruh fungsi-fungsi yang ada di dalam perusahaan.

2. Menjaga hubungan dengan konsumen untuk program yang sedang berjalan,

termsuk adanya program yang akan datang.

8. Direktorat Teknologi

Dibagi menjadi lima divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Pusat Pengembangan teknologi

Sebagai pedoman dan arahan dalam proses pemilihan dan penentuan

langkah yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi yang akan

diintegrasikan ke dalam produk dan produk yang terkait dengan teknologi

kedirgantaraan serta menjaga kesiapan seluruh peralatan pengembangan

teknologi sehingga dalam mengintegrasikan seluruh proses pengembanga

teknologi dan peralatan yang dipilih akan dicapai rangkaian proses yang

paling efisien, efektif dan kompetitif.

b. Divisi Pusat Pengambangan Pesawat Terbang

Sebagai pedoman dan arahan dalam merancang, mengelola serta

melaksanakn publikasi dan komunikasi antara perusahaan dengan publik

(11)

massa untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis dalam upaya menjaga

meningkatkan citra perusahaan

c. Divisi Pusat Uji Terbang

Sebagai pedoman dan arahan dalam pelaksanaan penyediaan dan

pengelolaan sistem informasi manajemen di dalam perusahaan, sehingga dapat

mendukung bisnis perusahaan secara efektif, efisien dan pada tingkat resiko

yang dapat dikelola perusahaan serta dapat meningkatkan keunggulan

kompetitif perusahaan.

d. Divisi Pusat Laboratorium Uji dan Pengukuran

Sebagai pedoman dan arahan tentang hirarki, penyiapan, pemeriksaan,

persetujuan dan penerbitan command media, tulisan dinas sera system

administrasinya agar tercapai visi, misi dan tujuan perusahaan secara efektif

dan efisien.

e. Divisi pusat Keselamatan dan Sertifikasi

Sebagai pedoman dan arahan dalam pengelolaan keselamatan, kesehatan

kerja dan lingkungan hidup yang bertujuan untuk memberikan perlindungan

bagi tenaga kerja dan mitra kerja serta lingkungannya.

9. Direktorat Operasi/Produksi

Dibagi menjadi dua divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Logistik dan Kawasan Berikat

1. Menghimpun, menganalisa supplier yang masih bermasalah baik secara

sistem maupun manual.

2. Membuat proposal pengganti material pesawat ke Enggineering.

b. Divisi Pengembangan Sistem Produksi

Sebagai pedoman dan arahan pengelolaan pengadaan barang/material,

(12)

memperhatikan mutu yang tinggi, harha yang optiman, etika bisnis yang

layak, tepat waktu, menjaga citra perusahaan serta kepercayaan dari

pelanggaran dan pemasok.

10. Direktorat Keuangan

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dari :

a. Divisi Perencanaan

Merencanakan, melaksanakan, menetapkan arah, sasaran dan strategi yang

jelas untuk masa depan perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan

eksternal dan internal.

b. Divisi Pendanaan

Mengatur likuiditas perusahaan dan bertanggung jawab atas kelancaran,

pelaksanaan pengamanan baik penerimaan maupun pembayaran, serta melakukan

pengembangan terhadap penjajagan sumber pendanaan yang baru yang

menguntungkan bagi perusahaan.

c. Divisi Akutansi

1. Merencanakan, menyusun, memelihara prosedur, sistem akutansi dan

kebijakan akutansi sesuai perkembangan proses bisnis perusahaan.

2. Mengimplementasikan dan mengendalikan pelaksanaan prinsip-prinsip

akutansi yang ditetapkan Ikatan Akutansi dalam proses pencatatan

akutansi.

11. Direktorat Umum

Dibagi menjadi tiga divisi yang terdiri dar :

(13)

Sebagai Pedoman dan arahan untuk pengelolaan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang mengakomodasikan prinsip-prinsip manajemen SDM sehingga

terdapat ketersediaan SDM secara efektif dan efisien sesuai kebutuhan

perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam mendukung

tujuan perusahaan.

b. Divisi Hukum

Merencanakan, mengkoordinir dan mengendalikan pembuat an pemrosesan

semua produk hukum perusahaan dalam bentuk ketentuan/peraturan hukum guna

kelancaran pelaksanaan aktivitas perusahaan serta menerbitkan serta produk

hukum dalam bidang bisnis untuk melegitimasi bisnis perusahaan dan

berkewajiban menyelesaikan permasalahan hukum yang timbul berdasarkan

ketentuan perundang-undangan nasional dan/atau internasional yang berlaku.

c. Divisi Fasilitas

1. Menciptakan, mengelola dan mengembangkan bisnis umum yang menjadi

bidang usaha Divisi Fasilitas: penyewaan gedung, transportasi darat/udara,

kesehatan, telekomunikasi, dan lain-lain.

2. Membuat perencanaan dan pelakanaan pemeliharaan, renovasi dan

pengembangan fasilitas.

12. Divisi Jaminan Mutu

Divisi ini bertugas :

1. Menjamin bahwa operasional perusahaan telah diperbaiki secara

berkesinambungan, sehingga menghasilkan produk yang unggul kualitasnya

di dunia.

2. Menjamin kepuasan pelangganbagi seluruh produk dan jasa perusahaan.

3. Memastikan kesesuaian semua proses dan produk terhadap persyaratan aturan

keselamatan penerbangan yang berlaku di Indonesia dan authority asing.

(14)

Memproduksi beragam pesawat untuk memenuhi berbagai misi sipil, militer, dan

juga mis khusus. Pesawat berkapasitas 19-24 penumpang, dengan beragam versi,

dapat lepas landas dan mendarat dalam jarak pendek serta mampu beroperasi pada

landasan rumput/tanah/dll.

14. Satuan Usaha Aerostructure

Didukung oleh tenaga ahli yang berpengalaman dan mempunyai kemampuan

tinggi dalam manufaktur pesawat, dilengkapi pula dengan fasilitas manufaktur dengan

ketepatan tinggi, seperti: mesin-mesin canggih, bengkel dan pengelasan.

15. Satuan Usaha Aircraft Services

Dengan keahlian dan pengalaman bertahun-tahun. Unit Usaha Aircraft Services

menyediakan servis pemeliharaan pesawat dan helikopter berbagai jenis.

16. Satuan Usaha Engineering Services

Dilengkapi dengan peralatan perancangan dan analisis yang canggih, fasilitas uji

berteknologi serta tenaga ahli yang berlisensi dan berpengalaman standard

internasional, Satuan Usaha Engineering Services siap memenuhi kebutuhan produk

dan jasa bidang engineering.

17. Satuan Usaha Defence

Bisnis utama Satuan Usaha Defence terdiri dari produk-produk militer, perawatan,

perbaikan, pengujian dan kalibrasi baik secara mekanik maupun elektrik dengan

tingkat akurasi yang tinggi, integrasi alat-alat perang, produksi beragam sistem

(15)

1.6 Landasan Teori

Sebuah perusahaan besar tentunya sangatlah mementingkan kemudahan dalam

melakukan penyampaian informasi antara 1 komputer dengan komputer lainnya. Begiu juga

dengan jaringan yang dimiliki PT. DIRGANTARA INDONESIA telah sesuai dengan

standard internasional. Disini kami akan menjelaskan landasan teori yang telah di bangun

oleh PT. Dirgantara Indonesia sebagai berikut :

1.6.1 IP Address

IP addres adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan

jaringan yang menggunakan TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka biner yang dapat

dituliskan sebagai empat kelompok angka decimal yang dipisahkan oleh tanda titik

seperti 192.68.0.1. Ip address terdiri dari dua bagian yaitu network ID dan host ID,

dimanan network ID menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID

menentukan alamat Host (Komputer,router,switch). Oleh sebab itu IP addres memberikan

alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan dimana host itu berada.

1.6.2 Kelas-kelas IP Address

Untuk memudahkan pemakaian bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address

dibagi dalam tiga kelas yang sering di pergunakan yaitu :

Kelas A 1.6.2.1

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan

panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range

dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat

menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).

(16)

yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host

atau sekitar 65 ribu host.

IP Kelas C 1.6.2.3

IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit

pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar

antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast

group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah

network ID dan host ID.

1.6.3 Microtic

MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi

dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Komputer). PC yang akan dijadikan

router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan

standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang

kompleks, routing yang rumit) disarankanuntukmempertimbangkanpemilihanresource PC

yang memadai.

1.6.4 TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah sekelompok protokol

yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung

ke internet berkomunikasi dengan TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama

perbedaan jenis komputer dan system iperasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan

system operasi windows dapat berkomunikasi dengan komputer macintosh atau dengna Sun

SPARC yang menjalankan solaris. Jadi jika sebuah komputer menggunakan protocol TCP/IP

dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan

(17)

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Setting gabungan access point tlwa601g dan modem speedy dalam satu Server 1.1.1 Step by step settingan awal tlwa601g

A. HARDWARE

1. Modem adsl linksys ag241v2

2. Access Point tl‐wa601g

3. Personal Computer (PC)

5. AC adaptor

B. SOFTWARE

1. OS Modem adsl linksys ag241v2

2. OS Access Point tl‐wa601g

3. My Lan viewer

4. OS Window XP

1.1.2 Step by step settingan awal tlwa601g

Saat awal komputer belum dicolokkan ke Access Point, kondisinya

memiliki 3 buah LAN‐CARD yang masing-masing :

a) LAN CARD yang sudah terkoneksi MODEM SPEEDY (Ip address

192.168.1.28)

b) LAN CARD yang terhubung dengan HUB jaringan di kantor(IP address

192.168.0.1)

c) LAN Card yang masih kosong → nantinya dicolokkan ke Access point

dengan (Ip address 192.168.0.123)

Catatan: Nomor IP itu bisa disesuaikan, tetapi harap diperhatikan bahwa

identitas nomor IP tiap komputer bersifat tunggal di tiap komputer yang terjalin

(18)

bisaanya 192.168.0.x sampai xxx. Untuk IP koneksi server lan bisaanya

192.168.0.1.

Subnet masknya bisaanya menyesuaikan dengan isian 255.255.255.0

1. Kesulitan terjadi mana kala terdapat kesamaan antara IP Modem dengan

IP Access point dalam kondisi default. Yakni 192.168.1.1. Maka, ketika

dipanggil menggunakan browser, yang keluar malah modem :

Gambar 1 Login DSL Router

Untuk mengubah setting IP Address Access point. Berikut langkah‐langkahnya

:

 Ubah IP Komputer yang terkoneksi Access point menjadi

192.168.1.x atau Beberapa referensi lain menggunakan

192.168.17.2.

 Sambungkan dengan Access point

 Panggil di browser dengan http://192.168.1.1 dengan begitu sudah bisa masuk control panel AP (Access point).

 Jika belum bisa atau blank, berarti setting IP access point sudah

berubah ataupun tidak dalam kondisi static.

 Gunakan software MyLan Viewer untuk mengetahui IP address access point yang tercolok di komputer. Dengan melakukan klik

(19)

Gambar 2 IP Address pada MyLan

 Jika sudah ketemu, maka langkah selanjutnya ketikkan dibrowser

dengan nomor IP di atas: 192.168.0.11X. Kalaupun tak memiliki

software mylan viewer, maka lakukan panggilan di browser dengan

alamat tl-waa601g.mshome.net. lihat dengan contoh berikut ketika

diketikkan di browser:

Gambar 3 Login melalui Browser

 Password dan user name defaultnya adalah: admin dan sudah bisa

masuk ke control panel.

(20)

Gambar 4 Tampilan TP Link

Gambar diatas menunjukkan sudah bisa mengganti IP address di TP Link

dengan IP address yang dikehendaki. Diatas ternyata settingnya, tadinya

dynamic dan IP addressnya 192.168.0.11x. Jadikan yang tadinya dynamic jadi

static setelah itu, access point di save dan lepas untuk mengembalikan ke

server.

Diserver bisa di panggil dengan alamat http://192.168.0.11x ataupun

http://tl‐waa601g.mshome.net.

Catatan :

Jika lupa bahwa settingnya terlanjur menjadi dynamic, lakukan pelacakan

dengan software MyLan Viewer. Lakukan scanning IP address sampai selesai

dan temukan IP address dengan identitas : tlwaa601g.mshome.net.

 Setelah melakukan penyetingan IP, maka dilanjutkan dengan

beberapa penambahan dan perubahan

 Masuk ke setting wireless dan kemudian isikan identitas jaringan

hotspot. Penamaan itu dapat dilakukan di FORM wireless setting di

(21)

Gambar 5 Pengaturan Wireless

 Selesai dengan setting basic, kemudian masuk pada wireless mode

yang disetting sebagai access point

Gambar 6 Pengaturan Wireless sebagai Access Point

 Pada bagian security settings tersedia berbagai model keamanan.

Lalu pilih yang diinginkan, yakni dengan mode WEP dengan type

automatic dan Formatnya ASCII. Isikan passwordnya sesuai dengan

key tipe yang ada. Semakin panjang key tipenya maka akan semakin

panjang passwordnya. Semisal 64 byte ternyata hanya 6 digit dan

(22)

Gambar 7 Pengaturan Keamanan

 Pemberian password di atas mengakibatkan jika ada komputer atau

laptop mencoba masuk area dan hendak mengkoneksi jaringan

kantor, maka akan ada opsi pengisian password.

 Untuk setting lainnya abaikan saja, karena tidak digunakan, access

point ini di off kan saja.

 Jika sudah, save dan biarkan access point itu restart ataupun refresh

 Sampai sini silahkan diuji sudah terkoneksi ke Laptop atau belum

Kalau belum ikuti langkah selanjutnya:

1.1.3 Permasalahan Koneksi

Jika internet sudah menyala, modem menyala, LAN jaringan menyala

dan access point sudah disetting sebagaiman alangkah di atas, lakukanlah

pembuatan jaringan networking agar semua koneksi terhubung ke internet:

a. Masuk ke opsi pembuatan jaringan (network setup wizard) dengan cara:

tekan start> setting> control panel

(23)

Gambar 8 Setup Pada Control Panel

c. Pada gambar dibawah adalah melanjutkan perintah berikutnya

(24)

d. Langkah berikutnya memilih apakah jaringan yang di buat terhubung

dengan internet atau tidak

Gambar 10 Pilihan Setup Jaringan

e. Bila jaringan ini terhubung dengan internet , selajutnya memilih device internet yang sedang dipergunakan

(25)

f. Setelah itu pilih jaringan yang ada dengan menekan mouse ke area di

radio button

Gambar 12 Pemilihan jaringan

g. Perhatikan gambar di atas, lakukan centang atau contreng yang nantinya

menjadi koneksi jembatan ataupun BRIDGE, yang berarti menjadikan

satu koordinasi antara LAN Jaringan di Kantor denganAccess point.

Tujuannya adalah agar keduanya dapat teraliri oleh internet. Lalu,

lanjutkan langkah di bawah

(26)

h. Langkah selanjutnya menuliskan name workgroup

Gambar 14 Pembuatan nama Workgroup

(27)

Gambar 15 Sharing data

j. Setelah semua langkah dijalankan akan muncul tampilang seperti berikut lalu pilih next

Gambar 16 Jaringan Wireless telah selesai dibuat

k. Lalu tunggu sampai selesai

(28)

Gambar 17 Tampilan pada pemilahan koneksi internet

Jika sudah, silahkan dicoba di jaringan LAN dan wireless LAN. Seharusnya

sudah bisa terkoneksi semua. Jika belum, teliti lagi langkah di atas, ping

semua jaringan sehingga semua bisa terdeteksi, periksa DNS server dan

juga gatewaynya.

1.2

Konfigurasi Wireless di Mikrotik sebagai Router & Wds

Gambar 18 Konfigurasi Wireless di Mikrotik sebagai Router & Wds

Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak aplikasi. Wireless

LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim

kepenerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight dan Obstructed LOS. Ini

berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak alur (Multipath), dimana tiap sinyal

(pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang

(29)

point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge. Wireless LAN di

desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan

yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

A. HARDWARE

1. 2 Antenna grid yang masing-masing sudah tersambung ke router board

mikrotik Outdoor RB433AH menggunakan kabel coaxial

2. Ligthning Protector

3. Ligthning protector Arrester

(30)

1.3 TOPOLOGI

1.3.1 Topologi Wireless sebagai Router

Gambar 19 Topologi Wireless sebagai Router

1.3.2 Topologi Wireless sebagai WDS

Gambar 20 Topologi Wireless sebagai WDS

1.3.3 LANGKAH KONFIGURASI & PENGUJIAN Konfigurasi Wireless Sebagai Router 1.3.3.1

3.3.1.1 Konfigurasi AP

Beri ip address pada interface wlan 1 seperti gambar di bawah ini.

IP Address = 10.1.3.1/24

(31)

Gambar 21 Konfigurasi AP

Begitu juga pada interface ether1. IP Address = 10.2.200.8/24 Interface

= ether1

Gambar 22 Interface Ether1

1. Setelah selesai mengatur ip maka langkah selanjutnya adalah kita

(32)

2. Kemudian setting Mode = ap bridge, SSID = Mikrotik,

Frequensi = 5180 pada tab wireless di Interface ,seperti gambar dibawah ini.

Gambar 23 Settingan pada tab Wireless

Kemudian buat routing agar dapat terkoneksi ke stasion, seperti gambar

dibawah ini.

Gambar 24 Routing

Untuk melihatnya ketikan perintah print pada ip route, seperti gambar

dibawah ini.

(33)

3.3.1.2 Konfigurasi Stasion

1. Sama halnya seperti pada AP, beri ip pada interface ether1 dan wlan1

seperti gambar dibawah ini.

- IP Address = 10.1.3.2/24 interface = wlan1

Gambar 26 interface ether1 dan wlan1

- Gambar 13 IP Address = 10.1.200.1/24 interface = ether1

Gambar 27 interface = ether1

2. Setelah selesai mengatur ip maka langkah selanjutnya adalah kita

(34)

3. Kemudian setting Mode = stasion, SSID = Mikrotik, Frequensi = 5180 pada tab wireless di Interface , (SSID dan frekuensi harus sama dengan AP) seperti gambar dibawah ini.

Gambar 28 Settingan Frekuensi pada tab Wireless 4. Buat routing dari stasion seperti gambar dibawah ini.

Gambar 29 routing dari stasion

5. Lakukan perintah print pada ip route untuk melihat tampilannya.

Gambar 30 Perintah print pada IP Route

3.3.1.3 Pengujian

1. Pengujian dapat dilakukan dengan cara uji koneksi dengan perintah

(35)

Gambar 31 perintah ping dari router AP ke station atau dari stasion ke AP Gambar 14 Ping dari pc client AP ke pc client Stasion

Untuk mengecek apakah computer terlah terhubung, buka cmd lalu

kettikkan perintah Ping dari Stasion ke AP & pc client AP

(36)

Gambar 33 Pengecekan koneksi Internet

Gambar 34 Pengecekan Koneksi Internet

1.3.4 Konfigurasi Wireless Sebagai WDS Konfigurasi AP

1.3.4.1

Sebelumnya, buat interface bridge untuk bridging dari masing-masing

(37)

Gambar 35 Konfigurasi AP

1. Gambar 16 Setting bridge seperti gambar dibawah ini.

Gambar 36 Settingan Bridge

Berikan ip address pada masing-masing interface bridge1 dan ether

(38)

Gambar 37 Pemberian IP Adress - lalu isikan 10.1.200.8/24 Interface = ether1

Gambar 38 Pengisian pad Interface = ether1

Masuk ke tab Bridge Port, kemudian atur interfacenya untuk bridging, seperti

(39)

Gambar 39 Bridge Port wlan1

Gambar 40 Bridge Port ether1

(40)

Gambar 41 setting wireless pada interface wlan1

KonfigurasiStasion-WDS 1.3.4.2

1. Buat interface bridge1

(41)

Gambar 43 IP Address = 10.1.3.2/24 Interface = bridge1

Gambar 44 Berikan IP Address = 10.1.200.10/24 Interface = ether1

3. Masuk ke tab Bridge Port, kemudian atur interfacenya untuk bridging,

(42)

Gambar 45 Bridge Port wlan1

Gambar 46 Bridge Port ether1

4. Setting wireless pada interface wlan1, setting mode sebagai stasion-wds, SSID dan frekuensi disamakan dengan konfigurasi AP. Lihat gambar

(43)

Gambar 47 Settingan pada interface wlan1 5. Kemudian setting WDS-nya.

Gambar 48 Setting WDS 6. Setting mode WDS-nya = dynamic.

7. Setelah itu masuk ke interface wds kemudian atur master interfacenya

(44)

Gambar 49 WDS Mode

(45)

1

KONFIGURASI MICROTIC BRIDGE KE STATION

DAN KONFIGURASI WIRELESS ACCESS POINT

DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi

Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(46)

45

DAFTAR PUSTAKA

http://google.co.id

http://www.mikrotik.co.id/artikel_lihat.php?id=13

http://bayuraxery.wordpress.com/2008/01/15/kelas-kelas-tcpip/

http://anakblingkid.blogspot.com/2010/01/setting-wireless-mikrotik-sebagai.html

http://bayuraxery.wordpress.com/2008/01/15/kelas-kelas-tcpip/

http://f4dzh4.wordpress.com/kelas-kelas-ip/

http://anto-chuakev.web.id/archives/category/mikrotik/wireless-di-mikrotik-sbg-router

http://fikridermawan.wordpress.com/2010/09/07/httpteroriscinta-blog-friendster-

com200904tutorial-membuat-hotspot-setting-gabungan-access-point-tl-wa601g-dan-modem-speedy-dalam-satu-server-di-windows-xp/

http://iq-network.blogspot.com/2009/10/konfigurasi-wireless-di-mikrotik-sbg.html

http://www.scribd.com/Tutorial-Setting-Gabungan-Access-Point-Tl/d/45075207\

(47)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Subhanallah Wata’ala, karena atas semua nikmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek yang merupakan salah satu

tugas mata kuliah Kerja Praktek pada Universitas Komputer Indonesia tempat kami belajar.

Kami ingin mengucapkan terimakasih banyak pula kepada pihak-pihak yang terkait

selama kami melaksanakan Kerja Praktik baik dari lingkungan perusahaan tempat kami

bekerja yaitu PT. Dirgantara Indonesia maupun dari pihak Universitas. Terutama kepada

Bapak Irfan Maliki S.T selaku Pembimbing kami dari Universitas Komputer Indonesia

selama melaksanakan Kerja Praktek. Dan kepada Bapak M.Zailani dan staf selaku

Pembimbing kami selama kami bekerja pada PT. Dirgantara Indonesia. Tak lupa kami juga

mengucapkan terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang telah membantu

menyelesaikan laporan ini sehingga laporan ini selesai tepat pada waktunya.

Laporan ini berisikan tentang kegiatan-kegiatan selama kami melaksanakan Kerja

Praktek pada PT. Dirgantara Indonesia. Dimulai dari Latar belakang, Batasan masalah,

Tujuan Kerja Praktek, Sejarah Perusahaan, Landasan Teori.

Kami pun sadar bahwa laporan ini tidak sepenuhnya sempurna, untuk itu apabila

pembaca mendapatkan kesalahan baik dari penulisan laporan maupun konsep sistem yang

kami buat maka kami selaku penyusun sangat terbuka akan masukan dan kritikan dari

pembaca.

Akhir kalimat, semoga laporan ini dapat berguna untuk pembaca baik dari kalangan

Mahasiswa maupun dari pihak lain yang sekiranya membutuhkan referensi. Terimakasih.

Januari 2011

Gambar

Gambar  19 Topologi Wireless sebagai Router
Gambar  21 Konfigurasi AP
Gambar  25 IP Route
Gambar  26 interface ether1 dan wlan1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Strategi samudera biru diciptakan untuk mendorong perusahaan untuk membuat suatu produk atau jasa yang memiliki nilai tinggi bagi pembeli dan bersamaan dengan itu

Untuk mengetahui pengaruh perubahan pengelola ini terhadap pemanfaatan getah kopal dan resin antara periode setelah 2009 dan sebelum tahun 2009, maka perlu dilakukan

menentukan keanekaragaman. Nusantara begitu luas, bertetangga dengan Australia dan Pasifik. Sebagai contoh Sumatera , lebih mudah mendapatkan pengaruh dari Asia Tenggara

Dari studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan metode wawancara pada tanggal 9 April 2019 di Rumah Sakit Umum Daerah Simo Boyolali, didapatkan 3 dari

Maka diperlukan media berbasisi kebudyaan yang dimana dalam implementasinya harus menggabungkan kebudayaan dengan kegiatan pembelajaran serta pada pengembangan media

Berdasarkan hasil literature mengenai berbagai risiko proyek jalan tol di ASEAN dengan skema PPP, Hasil menunjukkan bahwa 10 faktor risiko yang paling banyak dilaporkan

Jika Anda tidak tahu SSID jaringan, gunakan langkah-langkah berikut untuk mendapatkan informasi tersebut, kemudian jalankan Wireless Configuration Utility (Utilitas

Ketika    access    point    dihubungkan    suatu    jaringan    kabel    dan    satu    set    stasiun  wireless,  konfigurasi  jaringan  dikenal  sebagai