• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS

PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN

GROGOL SELATAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA

SELATAN 2015

Skripsi ini Diajukan Sebagai Tugas Akhir Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

OLEH:

RATNA SARI

NIM: 1111104000013

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

ii Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tangerang, Juli 2015

(3)

iii SCHOOL OF NURSING

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Undergraduate Thesis, June 2015

Ratna Sari, NIM : 1111104000013

Mother's Perception of Obesity In Preschooler in Grogol Selatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 2015

xiv + 56 pages, 12 tables, 2 charts, 4 attachment

ABSTRACT

Chilhood obesity is a health problem that has become a global epidemic and continueing to increase in worldwide. In Indonesia prevalence of chilhood obesity also increased, from 12,2% to 18,8% between 2007 and 2010.

This research is a quantitative study with a descriptive, that aims to describe the mother's perception of obesity in preschool that performed in Grogol Selatan village, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. The sample in this study with 83 respondents, using by systematic random sampling technique sampling. The instrument of this research is a questionnaire that has been in testing with content validity by experts in their field, and reliability of these instruments is 0.739. Results from this study were 53.0% of mother have a positive perception of obesity in children. Mothers who have a negative perception as much as 47.0%. These results prove that there are many mothers who perceive that obesity is a good thing for the child, and not a problem for the health of children.

Keywords : Mother Perception, Obesity, Preschooler

(4)

iv Skripsi, Juni 2015

Ratna Sari, NIM : 1111104000013

Gambaran Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015 xiv + 56 halaman, 12 tabel, 2 bagan, 4 lampiran

ABSTRAK

Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan yang telah menjadi epidemik global dan terus meningkat di seluruh dunia. Prevalensi obesitas pada anak di Indonesia terus meningkat, dari tahun 2007 prevalensi obesitas pada anak sebesar 12,2% hingga tahun 2010 mencapai 18,8%.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah yang dilakukan di kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Kota Jakarta Selatan. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 responden, dengan cara teknik pengambilan sampel systematic random sampling. Instrumen dari penelitian ini adalah kuesioner yang telah di uji validitas dengan menggunakan

content validity oleh para ahli dibidangnya dan reliabilitas dari instrumen ini adalah 0,739.

Hasil dari penelitian ini sebanyak 53,0% ibu memiliki persepsi positif terhadap obesitas pada anak. Sedangkan ibu yang memiliki persepsi negatif sebanyak 47,0%. Hasil tersebut membuktikan bahwa masih banyak ibu yang menanggap bahwa obesitas adalah hal yang baik untuk anak, dan bukan merupakan suatu masalah bagi kesehatan anak.

Kata kunci : Persepsi ibu, obesitas, anak prasekolah

(5)

v

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi dengan Judul

GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN

LAMA JAKARTA SELATAN 2015

Telah disetujui dan diperiksa pembimbing skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh

RATNA SARI NIM : 1111104000013

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An Jamaludin, S.Kp, M.Kep NIP. 19780409 201101 2 014 NIP. 19680522 200801 1 007

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(6)

vi

Skripsi dengan Judul

GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN

LAMA JAKARTA SELATAN 2015

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan penguji oleh :

RATNA SARI NIM : 1111104000013

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Kustati Budi Lestari M.Kep, Sp.Kep An Jamaludin, S.Kp, M.Kep NIP. 19780409 201101 2 014 NIP. 19680522 200801 1 007

Penguji I Penguji II

Ns. Mardiyanti M.Kep,MDS Jamaludin, S.Kp, M.Kep NIP.19810208 201101 2 006 NIP. 19680522 200801 1 007

Penguji III

(7)

vii

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi dengan Judul

GAMBARAN PERSEPSI IBU TERHADAP OBESITAS PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN GROGOL SELATAN KEBAYORAN

LAMA JAKARTA SELATAN 2015

Telah disusun dan dipertahankan dihadapan tim penguji oleh :

RATNA SARI NIM : 1111104000013

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islal Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Maulina Handayani, S.Kp,. M.Sc NIP: 19790210 200501 2 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islal Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

(8)

viii

Nama : Ratna Sari

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 31 Maret 1993

Agama : Islam

Alamat : Asrama Polri Ciledug flat Blok D/21 RT 06 RW

02, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Indonesia, 15151.

Telepon/HP : 087771005127

Email : ratnasariprasetijo@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

(1998-1999) TK Kemala Bhayangkara 012

(1999-2005) SD Yadika 3 Ciledug

(2005-2008) SMP Budi Luhur

(2008-2011) SMAN 12 Tangerang

(2011-Sekarang) S-1 Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengalaman Organisasi :

(2005 – 2008) Anggota extrakurikuler Marching Band Budi Luhur.

(2008 – 2009) Anggota extrakurikuler Karya Ilmiah Remaja.

(2008 – 2011) Anggota extrakurikuler Pramuka tingkat Bantara.

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Dengan segenap ketulusan dan do’a, kupersembahkan

karya ilmiah kecilku ini untuk kedua orang tuaku,

untuk papah KISNA ANWARI dan untuk mamah

SAMITRIWANGI.

Sejak ananda dilahirkan tak henti-hentinya

memberikan yang terbaik kepada ananda walau dalam

keadaan apapun.

Ananda rasa, bagaimanapun caranya, ananda tidak

mampu membalas semua kebaikan yang telah Papah dan

Mamah berikan.

Senyuman Papah dan Mamah selalu menjadi motivasi

terkuat ananda berjuang sampai saat ini dan akan

terus berlanjut.

Besar harapan ananda untuk dapat menjadi anak yang

menjadi sebab keselamatan dan kebaikan Papah dan

Mamah di dunia dan akhirat.

Ananda bersyukur punya orang tua seperti Papah dan

(10)

x

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga

penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul “Gambaran Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak Usia Prasekolah di Kelurahan Grogol Selatan,

Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Tahun 2015”.

Skripsi ini disusun sebagaimana untuk memulai penelitian skripsi yang

pada dasarnya skripsi adalah salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana

Keperawatan (S.Kep) UIN Jakarta serta menerapkan dan mengembangkan

teori-teori yang penulis peroleh selama kuliah. Penulis telah berusaha untuk

menyajikan suatu tulisan ilmiah yang rapi dan sistematik sehingga mudah

dipahami oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa penyajian skripsi ini jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan, pengalaman, dan

kemampuan penulis dalam melihat fakta, memecahkan masalah yang ada, serta

mengeluarkan gagasan ataupun saran-saran.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini akan penulis terima dengan hati terbuka dan rasa

terima kasih. Sesungguhnya banyak pihak yang telah memberikan dorongan dan

bantuan yang tak terhingga nilainya hingga proposal skripsi ini dapat penulis

selesaikan tepat pada waktunya. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes., selaku dekan Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Maulina Handayani, S.Kp, M.Sc, selaku Ketua Program Studi dan Ernawati,

S.Kp, M.Kep, Sp.KMB, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari M. Kep, Sp. Kep An, dan Bapak Jamaludin,

S.Kp, M.Kep, selaku Dosen Pembimbing, terima kasih sebesar-besarnya

(11)

xi

bimbingan dengan sabar kepada penulis selama proses pembuatan proposal

skripsi ini.

4. Segenap Jajaran Staf dan Karyawan Akademik serta Perpustakaan Fakultas

yang telah banyak membantu dalam pengadaan referensi-referensi sebagai

bahan rujukan proposal skripsi.

5. Orang tuaku, Bpk. Kisna Anwari dan Ibu Samitriwangi yang telah mendidik,

mencurahkan semua kasih sayang tiada tara, mendo‟akan keberhasilan penulis, serta memberikan bantuan baik moril maupun materil kepada penulis

selama proses menyusun proposal skripsi ini. Tak lupa, Adikku, Muhammad

Rivandi Sholeh dan seluruh keluargaku yang selalu memberikan semangat

tanpa pamrih.

6. Teman-teman FKIK, PSIK 2011, teman teman Sosialita, Susi, Rifka, Tristi,

Dina, Suci, Wiwi dan Ita yang berjalan dan berjuang bersama, memberi

inspirasi, menghibur, memberi masukan, dan mengundang tawa saya selama

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk Septriandanu yang selalu

memberi semangat dan mendengarkan keluh kesah selama menyelesaikan

skripsi ini, serta teman gunung yang selalu menghilangkap penat dikala saat masa pembuatan skripsi ini, Shella, Nishtya, Anto, Dias, Audy, Riki, Tiwi,

Lucia dan pihak yang telah mendo‟akan selama proses pembuatan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh

dari sempurna, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi

yang memerlukannya.

Tangerang, Juni 2015

(12)

xii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... v

LEMBAR PENGESAHAN ... vi

LEMBAR PENGESAHAN ... vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... viii

PERSEMBAHAN ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI………...xii

DAFTAR TABEL DAN BAGAN ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Persepsi ... 6

B. Persepsi Ibu ... 8

C. Status Gizi ... 9

D. Obesitas Pada Anak ... 10

(13)

xiii

F. Kerangka Teori ... 16

BAB III KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 17

A. Kerangka Konsep ... 17

B. Definisi Operasional ... 18

BAB IV METODE PENELITIAN ... 20

A. Desain Penelitian ... 20

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

C. Populasi dan Sampel ... 20

D. Instrumen Penelitian ... 22

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 24

F. Pengolahan Data ... 28

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 29

H. Analisa Data ... 31

I. Etika Penelitian ... 32

J. Penyajian Data ... 32

BAB V HASIL PENELITIAN... 33

A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 33

B. Analisis Univariat ... 33

1. Distribusi Proporsi Gambaran Karakteristik Responden ... 33

2. Distribusi Proporsi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak ... 37

3. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Karakteristik Responden Terhadap Obesitas pada Anak. ... 37

BAB VI PEMBAHASAN ... 43

A. Distribusi Data Demografi Responden ... 43

(14)

xiv

D. Keterbatasan Peneliti ... 51

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA

(15)

xv

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 2.1 Klasifikasi Obesitas 10

Bagan 2.1 Kerangka Teor 16

Bagan 3.1 Kerangka Konsep 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional 18

Tabel 4.1 Interpretasi Koefisien Reliabilitas 26

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia 33

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan 34

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikaan 34

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan 35 Tabel 5.5 Distribusi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak 36

Tabel 5.6 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Usia 37

Tabel 5.7 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan 38

Tabel 5.8 Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 39

(16)

xvi 1. Surat Izin Penelitian

2. Kisi-Kisi Instrumen

3. Inform Consent

4. Kuesioner

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

DKI = Daerah Khusus Ibukota

IMT = Indeks Massa Tubuh

PAUD = Pendidikan Anak Usia Dini

PT = Perguruan Tinggi

RISKESDAS = Riset Kesehatan Dasar

SD = Sekolah Dasar

SMA = Sekolah Menengah Atas

SMP = Sekolah Menengah Pertama

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prevalensi obesitas terus meningkat di seluruh dunia dan telah

menjadi epidemik global (WHO, 2014). Di Australia overweight dan obesitas meningkat secara perlahan, 25% anak mengalami overweight dan obesitas (Hesketh, Waters, Green, Salmon, & Williams, 2005). Obesitas pada anak

menjadi konsen kesehatan internasional di United Kingdom (Jackson,

McDonald, & Mannix, 2005). Survey di Finland, terdapat 9,8% anak laki laki

dan 17,8% anak perempuan usia 5 tahun di laporkan mempunyai berat badan

yang berlebih atau obesitas (Vuorela, Saha, & Salo, 2010).

Riskesdas (2013) menyebutkan prevalensi anak obesitas sebanyak

18,8%. Riskesdas mengklasifikasikan anak yang mempunyai kelebihan berat

badan menjadi 2 yakni gemuk dan obesitas. Jakarta menduduki posisi paling

tinggi untuk prevalensi dari gemuk yakni 30%, sedangkan Kalimantan

Tengah dan Jawa Timur menduduki posisi teratas untuk prevalensi dari

obesitas. Prevalensi gemuk dari anak usia di bawah 5 tahun dalam data

Riskesdas (2013) Kota Jakarta Selatan sebanyak 10,9%. Angka tersebut

cukup tinggi dibandingkan dengan kota kota lain yang berada di Jakarta.

Obesitas pada anak dapat terjadi karena penyakit bawaan atau

diperoleh dari asupan energi yang dikonsumsi melebihi dari penggunaan.

Asupan energi yang berlebihan belum tentu disebabkan oleh porsi makan

yang besar, tetapi bisa di sebabkan berasal dari makanan selain nasi, yaitu

(19)

2

seperti soft drink atau susu (Wiramihardja, 2004). Selain dari pola makan

yang tidak seimbang, aktivitas fisik yang kurang juga menjadi penyabab

terjadinya obesitas (Dhyanaputri, Hartini, & Kristina, 2011). Pola hidup

kurang gerak (sedentary lifestyles) adalah karakteristik yang sangat berkaitan dengan peningkatan prevalensi obesitas di seluruh dunia (WHO, 2014). Anak

yang kurang aktif dalam fisik sudah mengikuti pola hidup sedentary, anak dapat tahan duduk berjam-jam di depan televisi menonton acara televisi atau

main play station maupun game dalam tablet (Wiramihardja, 2004).

Anak yang mengalami obesitas akan berlanjut menjadi obesitas pada

masa dewasa dan beresiko terkena penyakit diabetes melitus tipe 2, penyakit

kardivaskuler, hipertensi dan kanker (WHO, 2014). Menurut Bang et al

(2012) Obesitas pada anak dapat menyebabkan tinggi resiko mempunyai

masalah dalam psychosocial dan psycological yang dapat terbawa hingga dewasa. Anak yang memiliki obesitas mempunysi kepercayaan diri yang

lebih rendah, terutama berkaitan dengan penampilan fisik, bila dibandingkan

dengan anak yang memiliki berat badan normal (Bang, Chae, Hyun, Nam,

Kim, & Park, 2012).

Banyak orang tua salah mengklasifikasikan berat badan anaknya

dianggap normal, namun setelah dilakukan pemeriksaan, anak mereka

mempunyai kelebihan berat badan (Vuorela, Saha, & Salo, 2010). Masyarakat

meyakini norma budaya lama bahwa bayi gemuk adalah bayi yang sehat

(WHO, 2014). Penelitian di Iran menunjukkan banyaknya ibu yang tidak

mengetahui tentang kesehatan berat badan anak mereka sehingga hal ini

(20)

obesitas (Pakpour, Yekaninejad, & Chen, 2011). Orang tua yang mempunyai

anak dengan berat badan yang lebih maupun obesitas tidak mempersalahkan

berat badan anak tersebut, mereka cendrung meremehkan berat badan anak

(Lampard, Byrne, Zbrick, & Davis, 2008).

Ibu berperan dalam mempengaruhi sumber, keanekaragaman dan

kuantitas makanan dari anak mereka (Jackson, McDonald, & Mannix, 2005).

Obesitas pada anak dipengaruhi oleh konteks kehidupan keluarga khususnya

ibu, dan hal ini menunjukkan adanya peran keluarga dalam peningkatan

prevalensi obesitas pada anak (Golan & Crow, 2004).

Strategi pencegahan obesitas perlu dilakukan sejak dini, jauh sebelum

anak memasuki usia sekolah (Dhyanaputri, Hartini, & Kristina, 2011). Anak

yang berumur 2 hingga 10 tahun masih sedikit berinteraksi dengan

lingkungan sosial dan masih banyak berinteraksi dengan lingkungan

keluarga, sehingga intervensi untuk mengatasi obesitas anak di bawah umur

10 tahun lebih diarahkan kepada orang tua (Wiramihardja, 2004).

B. Rumusan Masalah

Obesitas merupakan masalah kesehatan yang banyak ditemui di

seluruh dunia. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan dengan Aruan

dan Trianingsih (2006) 60% persepsi ibu terhadap obesitas pada anak adalah

positif, yakni obesitas mempunyai dampak yang positif pada anak seperti,

anak yang memiliki obesitas tidak akan mengganggu kesehatannya baik

pertumbuhan maupun perkembangannya, anak yang mempunyai obesitas

(21)

4

pada saat dewasa dan tidak mendatangkan kerugian bagi kesehatan anak,

sebaliknya 40% dari responden penelitian sebelimnya mengatakan bahwa

obesitas mendatangkan kerugian pada kesehatan anak. Maka peneliti ingin

melakukan penelitian terhadap permasalahan tersebut dengan tema

“gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Peneliti ingin mengetahui gambaran persepsi ibu terhadap obesitas

pada anak di Kelurahan Grogol Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

2. Tujuan khusus :

a. Diketahuinya karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan,

pendidikan terakhir dan pendapatan perbulan.

b. Diketahuinya gambaran Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak

usia prasekolah.

c. Diketahuinya gambaran persepsi ibu terhadap obesitas pada anak

berdasarkan data demografi ibu meliputi usia, status pekerjaan,

pendidikan terakhir, pendapatan keluarga perbulan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi pendidikan keperawatan :

Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan khususnya tentang

obesitas yang terjadi pada anak. Selain itu, diharapkan nutrisi yang tepat

pada anak prasekolah masuk kedalam kurikulum Progam Studi Ilmu

(22)

didapat selama pendidikan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat bagi institusi pelayanan keperawatan :

Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat menjadi

kontribusi sebagai informasi dalam memberikan penyuluhan kepada ibu

tentang pengetahuan dan penanganan obesitas anak.

3. Manfaat penelitian yang akan datang :

Menjadi data awal untuk penelitian selanjutnya dan penelitian ini

diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti di

masa mendatang dalam menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh

untuk penelitian selanjutnya.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah yang bertujuan untuk mengetahui persepsi ibu terhadap

obesitas pada anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif

kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian yang dibuat sendiri

oleh peneliti yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Penelitian

ini dilakukan pada bulan Juni 2015 di Paud yang berada di daerah Jakarta

Selatan yakni Paud Mawar 012, Paud Singkong, Paud Tunas Mawar dan

(23)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali

oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra

kemudian individu memperhatikan, lalu diteruskan ke otak, dan baru

kemudian individu menyadari tentang sesuatu yang dinamakan persepsi.

Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan

lingkungan yang ada disekitar maupun tentang hal yang ada didalam diri

individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2002).

Persepsi ialah pandangan individu tentang kenyataan. Persepsi

merupakan proses kompleks yang dilakukan individu untuk memilih,

mengatur, dan memberi makna pada kenyataan yang dijumpai di

sekelilingnya. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan

kebudayaan (Hardjana, 2003).

Individual adalah sifat dari persepsi, dimana persepsi merupakan

aktivitas yang terintegrasi dalam individu itu sendiri, maka persepsi dapat

dikemukakan karena perasaan dan kemampuan berfikir. Pengalaman

individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan stimulus, hasil dari

persepsi mungkin akan berbeda satu dengan yang lain karena sifatnya yang

sangat subjektif (Roger 1965 dalam Walgito, 2002).

Murdoko (2006) berpendapat bahwa persepsi yang dibentuk oleh

(24)

pandang tentang hal yang dipersepsikan seseorang tersebut. Persepsi

negatif muncul jika banyak mendatangkan kerugian bagi dirinya

sedangkan, persepsi positif muncul jika sesuatu tersebut banyak

mendatangkan untung pada dirinya.

Persepsi merupakan pengertian, pemahaman ataupun pandangan

individu terhadap suatu objek (kussusanti, 2010). Pemahaman adalah

proses akal yang menjadi sarana untuk mengetahui suatu objek melalui

sentuhan pancaindra (Sayyid, 2007). Pandangan adalah proses pengamatan

individu terhadap objek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

pandangan adalah hasil dari melihat, memandang, memperhatikan suatu

objek atau pun benda.

Berdasarkan pendapat para ahli mengenai pengertian persepsi

diatas, dapat di simpulkan bahwa persepsi adalah cara individu

menafsirkan pesan setelah adanya proses pengindraan karena stimuli yang

di pengaruhi oleh pengalaman masa lalu tentang objek, dan setiap individu

pasti mempunyai persepsi yang berbeda karena persepsi itu sendiri bersifat

sangat subyektif tergantung dari perasaan dan kemampuan berfikir dari

individu dan output dari persepsi tersebut akan menghasilkan persepsi

negatif dan persepsi positif.

2. Macam-macam persepsi

Menurut Sunaryo (2002) terdapat dua macam persepsi, yaitu :

a. External Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya

(25)

8

b. Self Perception, yaitu persepsi tersebut terjadi karena adanya

rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang

menjadi objek adalah dirinya sendiri.

3. Faktor faktor yang mempengaruhi persepsi

Menurut Walgito (2002) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi yaitu:

a. Adanya objek yang diamati

Objek yang mengenai alat indera atau reseptor stimulus dapat

datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor), dan dapat

datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima (sensori)

yang bekerja sebagai reseptor dapat menimbulkan stimulus.

b. Alat indera atau reseptor

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima

stimulus. Disamping itu harus ada syaraf sensori sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima alat indra atau reseptor ke pusat

syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Dan syaraf sensori sebagai

alat untuk mengadakan respon.

c. Adanya perhatian

Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

untuk memulai proses persepsi. Tanpa adanya perhatian tidak akan

terbentuk persepsi.

B. Persepsi Ibu

Persepsi ibu khususnya terhadap anak obesitas pada penelitian dari

(26)

masalah kesehatan, para ibu cendrung ingin anaknya terlihat lebih gemuk.

Hasil penelitian dari Aruan dan Trianingsih (2006) pada penelitiannya masih

banyak orang tua yang perpengetahuan rendah tentang obesitas yang

tercermin dengan 60% responden memiliki pesepsi positif terhadap obesitas.

Sedangkan 40% memiliki persepsi negatif terhadap obesitas.

Persepsi positif adalah persepsi yang menghasilkan pandangan

penilaian yang baik terhadap sesuatu (Murdoko, 2006). Dalam hal ini ibu

yang mempunyai persepsi positif terhadap obesitas dapat dikatakan bahwa

obesitas pada anak tidak mempengaruhi kesehatannya maupun aktifitasnya.

Sedangkan persepsi negatif yakni persepsi yang menghasilkan pandangan

penilaian yang tidak baik atau sesuatu yang akan terjadi banyak

mendatangkan kerugian (Murdoko, 2006). Ibu yang mempunya pandangan

dan penilaian yang buruk terhadap obesitas, bahwa obesitas mempunyai

dampak yang buruk terhadap kesehatan anak.

C. Status Gizi

Status gizi adalah suatu keadaan mengenai kondisi tubuh seseorang

yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat

gizi di dalam tubuh (Almatsier, 2006).

Klasifikasi status gizi dapat menggunakan Indeks massa tubuh.

Indeks massa tubuh (IMT) merupakan indikator yang paling sering digunakan

untuk mendeteksi masalah gizi pada seseorang. Pengukuran IMT dapat

(27)

10

Kesehatan Republik Indonesia, 2013). Berikut adalah tabel klasifikasi

obesitas menurut WHO (2014).

Tabel 2.1 Klasifikas Obesitas

Klasifikasi Kategori IMT (kg/m2)

Underweight <18.5 Normal weight 18,5-24,9

Overweight 25,0-29,9 Obese class I 30,0-34,9 Obese class II 35,0-39,9 Obese class III >40,0

Sumber : WHO (2014)

D. Obesitas Pada Anak

1. Definisi Obesitas

Obesitas merupakan keadaan yang menunjukkan

ketidakseimbangan antara tinggi dan berat badan akibat jaringan lemak

dalam tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan yang melampaui

ukuran ideal (Sumanto, 2009). Obesitas didefinisikan sebagai akumulasi

lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan

(WHO, 2014). Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang

umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ

tubuh dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya

(Misnadiarly, 2007).

(28)

Faktor penyebab obesitas sangat kompleks. Tidak bisa hanya

memandang dari satu sisi.

a. Makanan yang Berlebihan

Obesitas pada anak dapat terjadi akibat penyakit bawaan atau

di peroleh karen surplus energi akibat asupan energi dari makanan

melebihi penggunaan ataupun Penggunaan energi rendah karena anak

kurang aktif (Wiramihardja, 2004).

Surplus enegi pada seorang anak sama halnya seperti pada

orang dewasa. Anak mendapat asupan energi yang besar belum tentu

disebabkan oleh porsi makan besar, tetapi bisa di sebabkan berasal

dari makanan selain nasi, yaitu makanan cemilan, makanan jajanan,

dan dari minuman berenergi seperti soft drink atau susu

(Wiramihardja, 2004).

Salah satu penyebab obesitas adalah perilaku makan yang tidak

baik. Perilaku makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa sebab,

diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. Perilaku makan

yang tidak baik pada masa kanak-kanak sehingga terjadi kelebihan

nutrisi juga memiliki kontribusi dalam obesitas. Obesitas pada

kanak-kanak cenderung mengakibatkan obesitas pada dewasanya nanti

(Guyton & Hall, 2007).

b. Gaya hidup kurang gerak

Sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bermain.

Bermain bagi anak semestinya bukan sekedar aktivitas fisik biasa,

(29)

12

berolahraga secara tidak langsung bagi anak. Permainan tradisional

umumnya dimainkan secara berkelompok, banyak bergerak dan

membutuhkan lahan yang luas seperti : berlari, sepak bola, galaksin,

atau main petak umpet. Permainan semacam ini sangat bermanfaat

untuk melatih kekuatan otot dan fisik secara keseluruhan, kemampuan

komunikasi, sosialisasi serta menyehatkan bagi anak. Namun, kini

permainan tradisional telah banyak ditinggalkan, salah satu alasannya

ialah lahan yang digunakan untuk bermain kian berkurang, terutama di

kota kota besar seperti Jakarta (Wahyu, 2009).

Gaya hidup tidak aktif ataupun kurang aktif dapat dikatakan

sebagai penyebab utama obesitas (Guyton & Hall, 2007). Anak yang

kurang aktif penggunaan energinya rendah, misal tidak suka atau tidak

pernah bermain permainan tradisional yang banyak menggunakan

tenaga fisik (Wiramihardja, 2004). Anak dapat tahan duduk berjam

jam di depan televisi menonton acara televisi atau main playstation

(Wiramihardja, 2004). Oleh karena itu pada orang yang kelebihan

berat badan, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan

pengeluaran energi melebihi asupan makanan, yang berimbas

penurunan berat badan (Guyton & Hall, 2007).

3. Faktor resiko

a. Faktor Genetik

Keterlibatan genetik dalam meningkatkan faktor resiko

kegemukan dan obesitas diketahui berdasarkan fakta adanya

(30)

individu lainya. Individu yang memiliki kecepatan metabolisme

lebih lambat memilii resiko lebih besar menderita kegemukan dan

obesitas. Penelitian juga mengungkapkan fakta bahwa beberapa

gen terlibat dalam hal ini (Wahyu, 2009).

b. Faktor Budaya

Indonesia masih menghadapi paradoks dalam hal kesehatan

gizi masyarakat, terutama pada sekelompok usia anak. Paradoks yg

dimaksud ini ialah persoalan kekurangan gizi (malnutrisi) di satu

sisi dan peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas di sisi

laiinya (WHO, 2014). Paradoks ini menyebabkan adanya

keyakinan bahwa anak yang sehat selalu identik dengan gemuk.

Keyakinan ini membuat para orang tua pun berlomba lomba

membuat anaknya gemar makan dengan berbagai cara dan

mengabaikan komposisi gizi dalam makanan tesebut (Wahyu,

2009).

4. Komplikasi

Komplikasi terhadap anak gemuk dan obesitas mempunyai resiko

cukup tinggi untuk menjadi gemuk pada saat dewasa nanti (Arvin, 2000).

Obesitas adalah penyebab dari timbulnya suatu penyakit kronis seperti

penyakit kardiovaskular, sehingga dapat menyebabkan kecacatan dan

kematian (Yusuf, Cairns, Camm, Fallen, & Gersh, 2011). Anak yang

memiliki obesitas akan sulit untuk kembali ke berat badan normalnya dan

(31)

14

Massa Tubuh (IMT) tinggi berhubungan dengan kematian pada umur

muda (Bang et al 2012 dan WHO, 2014).

Masalah lain yang timbul pada anak obesitas yaitu overweight pada

anak dan remaja merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung,

seperti tingginya kadar kolesterol dan tingginya tekanan darah, bila

dibandingkan dengan individu dengan berat badan normal. Overweight

dan obesitas sangat berhubungan dengan Diabetes tipe 2 (WHO, 2014).

Menurut D‟Adamo (2007) obesitas selalu disertai dengan resistensi

insulin yang mengarah pada diabetes. Obesitas merusak pengaturan energi

metabolisme dengan dua cara, yaitu obesitas menimbulkan resistensi

leptin dan meningkankan resistensi insulin. Leptin berperan dalam

hipotalamus untuk mengatur tingkat lemak tubuh, kemampaun untuk

membakar lemak menjadi energi. Semakin banyak lemak tubuh semakin

tinggi resistensi insulin. (D'Adamo & Whitney, 2007)

5. Karakteristik anak obesitas

Anak yang obesitasnya karena masukan kalori tinggi secara

berlebihan biasanya tidak hanya lebih berat daripada teman sebayanya

namun juga lebih tinggi, dan umur tulang lebih tua. Wajah anak yang

mengalami obesitas tampak sering sangat tidak sepadan dengan umurnya.

Pada anak laki laki adipositas di daerah dada sering berkesan tumbuh

payudara dan karena ini, bisa dapat menjadi memalukan. Abdomen

cendrung menggantung, dan sering ada striae putih. Genetalian eksterna

(32)

lemak pubis. Pubertas dapat terjadi lebih awal pada anak obesitas

(Behrman, Kliegman, & Arivin, 2000).

Perkembangan genetalia pada anak perempuan normal dan

menarkhe tidak tertunda dan mungkin lebih awal. Pada obesitas, ekstermitas biasanya lebih besar di lengan atas dan paha dan kadang

kadang mempunyai batas (Behrman, Kliegman, & Arivin, 2000).

E. Anak Prasekolah

Anak usia prasekolah menurut Peraturan Presiden Republik

Indonesia no 60 tahun 2013 ialah usia 2 tahun hingga 6 tahun yang bisa

disebut anak usia dini. Berikut adalah karakteristik anak pra-sekolah ini

mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motorik serta emosional anak

menurut Wong Eaton, Wilson, Winkelstein, & Schwartz, (2009).

Perkembangan fisik yaitu hasil tumbuh kembang fisik adalah bertumbuh

besarnya ukuran-ukuran antropometrik dan gejala/tanda lain pada rambut,

gigi-geligi, otot, serta jaringan lemak, darah, dan lainnya. Sedangkan

kemampuan motorik dan emosional anak mencakup sikap anak dalam

lingkungan, gerakan anggota badan, serta kemampuan intelektual anak seperti

menyebutkan nama atau bercerita lainnya (Wong, Eaton, Wilson,

(33)

16

F. Kerangka Teori

Bagan 2.1

Kerangka Teori

Dimodifikasi dari : Sunaryo (2002); Walgito (2002); Murdoko (2006) Proses persepsi dalam individu

Objek yang di amati ibu adalah anak obesitas

Di tangkap oleh alat indera

Adanya perhatian ibu terhadap nutrisi anak, status gizi

pengalam an Lingkungan sekitar

persepsi

Persepsi negatif

(34)

17 BAB III

KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan

ukuran yang dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmojo, 2005). Penelitian ini memiliki satu variabel

yaitu persepsi ibu terhadap anak obesitas.

Bagan 3.1

Kerangka Konsep

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

Persepsi Ibu terhadap Obesitas Pada Anak

 Pemahaman terhadap anak obesitas

(35)

18

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1

Kuesioner 0. Persepsi positif < mean

1. Persepsi negatif > mean Ordinal

Pandangan

terhadap obesitas

Pandangan ibu

terhadap obesitas pada

anak

kuesioner 0. Persepsi positif < mean

1. Persepsi negatif > mean Ordinal

(36)

Sub Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Pekerjaan Karier responden saat

(37)

20 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif

menggunakan kuisioner yang telah di buat oleh peneliti sendiri. Rancangan

penelitian ini akan digunakan untuk mengetahui persepsi orang tua terhadap

obesitas pada anak usia prasekolah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 4 Paud kelurahan Grogol Selatan

,kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Alasan peneliti memilih tempat

tersebut karena berdasarkan Risksdas bahwa Jakarta memiliki prevalensi anak

gemuk yang cukup tinggi di Indonesia. Kemudian peneliti juga melakukan

studi pendahuluan ke dinas kesehatan Jakarta, diketahui Jakarta Selatan

memiiki proporsi balita gemuk yakni 10, 9% dari total semua wilayah di

Jakarta. Dari data tersebut ingin melihat gambaran persepsi yang dimiliki

oleh ibu terhadap anak obesitas di Paud Jakarta Selatan. Penelitian ini

dilakukan pada tanggal 1-10 Juni 2015.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan

di lakukan, sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang

nilai/karakteristiknya kita ukur. Pada penelitian ini yang menjadi sampel

(38)

di Paud kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta

Selatan.

Penentuan kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang ditetapkan oleh peneliti.

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik atau kriteria subjek penelitian

mewakili sampel penelitian yang akan diteliti (Nursalam, 2008).

Kriteria inklusi yang ditetapkan adalah:

a. Ibu yang mempunyai anak usia 2-6 tahun yang bersekolah di Paud

kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

b. Ibu yang bersedia menjadi responden.

c. Ibu yang mampu membaca dan menulis.

2. Kriteria ekslusi

Kriteria ekslusi merupakan kriteria penentuan subjek penelitian

yang tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai

sampel penelitian (Hidayat, 2011).

Kriteria ekslusi yang ditetapkan adalah:

a. Anak yang sedang tidak masuk sekolah.

Populasi dari penelitian ini adalah anak yang bersekolah di Paud

kelurahan Grogol Selatan kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Paud

yang berada di wilayah Kelurahan Grogol yakni Paud mawar 012, Paud

Singkong, Paud Tunas Mawar, Paud Cempaka, total anak yang bersekolah di

(39)

22

Penelitian ini menggunakan metode systematic random sampling

untuk memilih sampel dari populasi secara sistematis. Berikut ini langkah

peneliti melakukan systematic random sampling dalam menentukan jumlah sampel (Dharma, 2011) :

1. Susun kerangka sampling, dalam penelitian ini peneliti menyusun nama

nama anak yang bersekolah di paud kelurahan grogol selatan.

2. Hitung jumlah sampel yang di inginkan. Peneliti menginginkan sampel

sabanyak 83 orang.

3. Tentukan kelas interval (K), dengan cara membagi jumlah populasi

dengan jumlah sampel yang diinginkan. Dalam penelitian ini populasi

sebanyak 166 orang, dan sampel yg diinginkan yakni 83 orang. Di ketahui

kelas intervalnya ialah 2.

4. Tentukan nomor pertama (m) dari kelas interval pertama populasi yang

akan dijadikan sebagai sampel, secara di undi. Peneliti telah mengundi,

populasi yang beurutkan nomor 2 akan menjadi nomor pertama dari kelas

inteval.

5. Urutan sampel berikutnya di tentukan dengan menjumlahkan nilai K

dengan m sampai memenuhi jumlah sampel mencapai 83 orang.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk

mengumpulkan data (Dharma, 2011). Peneliti menggunakan instrumen yang

(40)

dibuat sendiri oleh peneliti. Peneliti telah membuat 30 item pertanyaan

tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah sesuai

dengan teori yang telah peneliti bahas di bab sebelumnya yaitu bab tinjauan

pustaka. Setelah peneliti membuat item sebanyak 30 pertanyaan, setelah uji

validitas, peneliti mengubah jumlah item pertanyaan menjadi 29 item

pertanyaan.

Instrumen pertanyaan terdiri dari dua bagian. Pada bagian I (pertama)

terdapat data demografi yang berisi tentang usia, status pekerjaan, pendidikan

terakhir, dan pendapatan keluarga perbulan. Sedangkan pada bagian II

(kedua) ada 29 soal yakni 13 pertanyaan positif dan 16 pertanyaan negatif,

tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah.

Kuesioner yang peneliti gunakan adalah jenis kuesioner close ended item yaitu kuesioner dengan memberikan banyak pilihan banyak jawaban. Kuesioner close ended item ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di masyarakat atau

yang dialaminya (Hidayat, 2007). Skala Likert ini di beri 4 pilihan jawaban

yakni sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Jika untuk

pertanyaan positif maka nilai dari pilihan tersebut yaitu sangat setuju: 4,

setuju: 3, tidak setuju: 2, dan sangat tidak setuju: 1. Sedangkan untuk

pertanyaan negati dengan nilai sangat setuju: 1, setuju: 2, tidak setuju: 3, dan

sangat tidak setuju: 4 (Hidayat, 2007). Berikut tahapan pembuatan instrumen

(41)

24

1. Peneliti mempelajari kembali konsep yang diteliti untuk memperjelas

pemahaman peneliti tentang variabel penelitian.

2. Menentukan jenis instrumen yang akan di pakai dalam penelitian. Jenis

instrumen yang peneliti pakai adalah kuesioner.

3. Membuat kisi kisi instrumen yang dapat di lihat pada lampiran 2. Kisi-kisi

instrumen mencangkup variabel penelitian, sub variabel dan sub indikator.

4. Membuat item pertanyaan sesuai dengan indikator pada kisi kisi instrumen

5. Tentukan skala yang di gunakan untuk ngeukur setiap sub indikator.

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

6. Konsultasikan instrumen dengan pakar dibidangnya untuk meningkatkan

validitas isi (content validity.) pakar akan memberikan masukan berupa sub variabel dan indikator yangg harus di perbaiki, dihilangkan atau

ditambahkan dalam kisi kisi adalah.

7. Setelah melakukan uji validitas dengan menggunakan content validity

peneliti menguji reliabilitas dari instrumen dengan cara menyebar

kuesioner ke 30 individu yang memiliki kesamaan karakteristik dengan

responden penelitian.

8. Setelah melakukan uji validitas dan reliabilitas, selanjutnya peneliti

memperbaiki instrumen sesuai hasil uji validitas dan reliabilitas.

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas menunjukan ketepatan pengukuran suatu instrumen, yaitu

(42)

yang seharusnya diukur (Dharma, 2011). Validitas adalah syarat mutlak

bagi suatu alat ukur agar dapat digunakan dalam suatu pengukuran

(Dharma; 2011 dan Hidayat; 2007). Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan content validity (validitas isi).

Content validity menunjukan bahwa item kemampuan item pertanyaan dalam instrumen dapat mewakili semua unsur dimensi konsep

yang sedang diteliti. Untuk menguji validitas dengan menggunakan

content validity ini peneliti akan meminta pendapat para pakar yang

memang pakar pada bidang yang sedang di teliti, yakni bidang

keperawatan anak pada penelitian ini.

Instrumen yang telah peneliti buat telah di uji content validity oleh 3 pakar di bidang keperawatan anak. Pakar yang ahli dalam bidang

tersebut adalah Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An, Ns.

Mardiyanti, M.Kep, MDs dan Maulina Handayani, S.Kp.,MSc. Peneliti

membuat jadwal bersama pakar untuk melakukan content validity. Peneliti mengkonsultasikan instrumen dengan ibu Ns. Mardiyanti,

M.Kep, MDs, setelah di konsultasikan peneliti mendapatnkan masukan

bahwa terdapat 1 item pertanyaan yang tidak dapat di masukan dalam

instrumen dikarenakan pertanyaan tersebut tidak bisa didefinisikan

sebagai hal yang negatif bagi anak, item pertanyaan tersebut ialah “saya

selalu memberikan anak saya bekal dan uang jajan jika anak saya pergi

ke sekolah” dan ada beberapa item pertanyaan yang harus di ubah

(43)

26

Peneliti melanjutkan uji validitas content validity dengan ibu Maulina Handayani S.Kep MSc dengan hasil hampir sama dengan

masukan yang di berikan oleh ibu Ns. Mardiyanti M.Kep,MDs bahwa

satu item pertanyaan tidak dapat dimasukan kedalam kuesioner, dan

beberapa masukan ada pertanyaan instrumen yang ganda.

Setelah melakukan content validity dengan 2 pakar di bidang keperawatan anak, peneliti lanjut uji content validity kembali dengan ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep., Sp. Kep. An sebagai pakar yang

memberi masukan untuk menyatukan masukan dari ibu Ns. Mardiyanti

M.Kep,MDs, dan Maulina Handayani S.Kep MSc. Setelah mendapatkan

masukan dari ibu Ns. Kustati Budi Lestari, M.Kep, Sp. Kep. An peneliti

melakukan perbaikan terhadap instrumen, dengan perbaikan ada 1 item

pertanyaan yang dihapus, dan mengganti redaksional beberapa item

pertanyaan, dan menghapus item pertanyaan yang ganda dan

menggantikan dengan pertanyaan yang lain. Dari 30 item pertanyaan,

setelah content validity dilakukan terdapat 29 item pertanyaan yang sudah di perbaiki oleh peneliti. Selanjutnya peneliti melakukan uji

reliabilitas.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari suatu pengukuran.

Reliabilitas menunjukan apakah instrumen menghasilkan data yang

konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara berulang (Dharma,

(44)

1. Peneliti membuat surat izin untuk melakukan uji reliabilitas kepada

kampus Fakultasn Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Syarif

Hidayatullah Jakarta Peneliti

2. Peneliti memilih Paud Bougenville untuk melakukan uji reliabel

dengan alasan bahwa untuk menguji suatu instrumen dibutuhkan 30

responden yang mempunyai karakteristik responden yang sama

dengan sampel penelitian, namun responden yang telah diambil

untuk melakukan uji instrumen tidak dai masukan dalam sampel

penelitian.

3. Peneliti memberikan surat izin uji reliabilitas kepada Paud

Bougenville.

4. Setelah diizinkan peneliti mengambil 30 ibu yang sedang menunggu

anaknya yang berada di Paud Bougenville.

5. Peneliti melakukan coding, entry lalu setelah itu melakukan analisis data menggunakan software analisis statistik.

6. Diketahui bahwa hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus

crombach alpha adalah 0.739 dengan jumlah item sebanyak 29 pertanyaan.

Peneliti menggunakan metode Cronbach alpha dimana keuntungan menggunakan uji ini adalah dapat dihitung dengan hanya melakukan

pengukuran satu waktu dan tepat digunakan untuk alat ukur multiscale

(45)

28

Tabel 4.1

Interpretasi Koefisien Reliabilitas

Sumber: Tappen, 2011

Instrumen memiliki nilai crombach alpha sebesar 0,739. Nilai alpha yang di peroleh dari instrumen tersebut sudah cukup bagus.

Berdasarkan nilai interpretasi yang di jelaskan Tappen (2011) instrumen

memiliki nilai cukup, sehingga instrumen penelitian ini menghasilkan

data yang konsisten jika instrumen ini digunakan kembali secara

berulang.

F. Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2007) dalam proses pengolahan data terdapat

beberapa langkah yang harus ditempuh meliputi editing, coding, entry data,

dan analiting. Berikut penjelasannya: 1) Editing

Editing merupakan langkah untuk memeriksa kembali kebenaran data, seperti daftar pertanyaan yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing

dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data

terkumpul.

2) Coding

Nilai alpha Intepretasi

(46)

Coding merupakan langkah pemberian kode numerik (angka) pada data yang sudah dikumpulkan yang terdiri atas beberapa kategori.

Pemberian kode ini akan memudahkan peneliti dalam pengolahan dan

menganalisa data menggunakan komputer. Dan penelitian ini

menggunakan kode tiap item kuisioner. Selanjutnya kode-kode tersebut

dikembalikan lagi pada variabel aslinya.

3) Entry data

Entry data merupakan langkah memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel

kontingensi. Program yang digunakan untuk menganalisa data pada

penelitian ini adalah software statistik. 4) Analiting

Dalam melakukan analisa, khususnya terhadap data penelitian

akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis. Analiting adalah langkah selanjutnya setelah data dimasukkan ke dalam database komputer dan kemudian dianalisa.

G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah dalam prosedur pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

1) Peneliti menentukan tema terkait penelitian. Dimana tema yang peneliti

pilih adalah tentang persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia

(47)

30

2) Peneliti melakukan studi pendahuluan ke dinas kesehatan jakarta untuk

mengetahui presentasi anak obesitas pada wilayah DKI Jakarta, dan

diketahuinya bahwa Jakarta Selatan memiliki presentasi yang cukup

besar untuk anak gemuk.

3) Setelah peneliti memperoleh data yang dibutuhkan dan proposal

penelitian disetujui oleh dosen pembimbing, selanjutnya peneliti

membuat instrumen penelitian dan mengajukan permohonan izin

penelitian ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4) Surat permohonan izin diserahkan kepada kelurahan Grogol Selatan, kota

Jakarta Selatan.

5) Setelah peneliti mendapatkan izin untuk melakukan penelitian dari

kelurahan Jakarta Selatan, selanjutnya peneliti terlebih dahulu melakukan

uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitan.

6) Kemudian setelah instrumen penelitian dinyatakan valid dan reliabel,

peneliti melakukan penyeleksian terhadap calon responden berdasarkan

kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.

7) Peneliti menentukan jumlah responden dengan menggunakan systematic random sampling dan mendapatkan sampel sebanyak 83 responden.

8) Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah

(48)

9) Pengisian kuesioner dilakukan selama kurang lebih 10 hingga 15 menit

untuk masing-masing responden, sedangkan untuk pengambilan data

dilakukan selama tiga hari.

10) Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuisioner,

dan jika sudah selesai lembar kuisioner dikembalikan kepada peneliti

atau rekan sejawat.

11) Kuisioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti

menggunakan analisis univariat.

H. Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisa data univariat. Analisa univariat

dilakukan untuk mengetahui gambaran masing-masing variabel yang akan

diteliti. Pada umumnya analisis ini akan menghasilkan distribusi frekuensi

dan proporsinya saja. Analisa univariat pada penelitian ini dilakukan pada

variabel penelitian yang meliputi:

1. Karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan

pendapata keluarga perbulan;

2. Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah;

3. Persepsi ibu terhadap obesitas pada anak usia prasekolah berdasarkan

karakteristik ibu meliputi usia, status pekerjaan, pendidikan terakhir dan

(49)

32

I. Etika Penelitian

1. Informed concent

Informed concent merupakan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed concent diberikan sebelum melakukan penelitian yang bertujuan agar responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika responden bersedia maka

responden harus menandatangani lembar persetujuan dan jika tidak

bersedia, maka peneliti harus mengormati keputusan tersebut.

2. Anonimity (Tanpa nama)

Anonimity adalah tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data tersebut. Dengan tujuan untuk memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Semua data dan masalah-masalah responden yang telah

dikumpulkan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya

kelompok data terterntu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian

(Hidayat, 2007).

J. Penyajian Data

Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk analisis univariat yang

menggambarkan distribusi frekuensi dari responden. Peneliti akan

menampilkan tabulasi yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk tulisan

yang bertujuan agar memudahkan pembaca memahami data yang disajikan

(50)

33 BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Grogol Selatan yang termasuk

di Kecamatan Kebayoran Lama Kotamadya Jakarta Selatan. Kelurahan

grogol ini memiliki luas wilayah 2.85 km2, dan terdiri dari 5,042 Keluarga

(KK), 114 RT, 10 RW. Batas-batas wilayah kelurahan grogol selatan yakni :

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Gunung di Kecamatan

Kebayoran Baru

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kebayoran Lama Selatan

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kali Pesanggrahan di Kelurahan

Ulujami

4. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sukabumi Selatan

B. Analisis Univariat

1. Distribusi Proporsi Gambaran Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini yakni ibu yang memiliki anak usia

2-6 tahun yang bersekolah di paud yang terdapat di Kelurahan Grogol

Selatan. Karakteristik responden yang diteliti yaitu terdiri dari usia, tingkat

pendidikan, pekerjaan dan pendapatan perbulan keluarga. Keseluruhan

jumlah responden adalah 83 ibu yang mempunyai anak usia prasekolah

yang bersekolah di paud wilayah kelurahan Grogol Selatan Kebayoran

(51)

34

bentuk distribusi frekuensi dan presentase. Data secara lengkap dapat

dilihat pada tabel berikut

a. Usia

Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 5.1

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Tahun 2015 (n=83)

Tabel diatas menunjukan bahwa responden yang paling besar

adalah yang berusia 20 - 40 tahun sebesar 70 orang (83,3%) dan

responden yang berusia 41 - 60 tahun sebesar 13 orang (15,7%). Dari

hasil tersebut bisa disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang

berusia 20-40 tahun (84,3%).

b. Status Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi responden

berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah.

No. Usia Jumlah Presentase (%)

1 20 – 40 tahun 70 84,3

2 41 – 60 tahun 13 15,7

(52)

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Tahun 2015 (n=83)

No. Status Pekerjaan Jumlah Presentase (%)

1 Bekerja 14 16,9

2 Tidak Bekerja 69 83,1

Total 83 100,0

Hasil penelitian ini menyatakan mayoritas dari resonden ialah tidak

bekerja berjumlah 69 orang (16,9%), sedangkan yang bekerja hanya 14

orang (16,9%). Maka hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan

bahwa sebagian besar responden penelitian ini mempunyai status

pekerjaan tidak bekerja (83,1%).

c. Pendidikan Terakhir

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir

pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Tahun 2015 (n=83)

Rata-rata pendidikan terakhir responden adalah lulusan Sekolah

Menengah Atas yakni 44 orang (53,0%). Sedangkan, yang terbanyak

No. Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase (%)

(53)

36

kedua ialah Sekolah Menengah Pertama dengan jumlah 21 orang

(25,3%) dan Sekolah Dasar berjumlah 11 orang (13,3%), sedangkan

responden dengan pendidikan terakhir dengan perguruan tinggi ialah 7

orang (8,4%). Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

mayoritas responden ialah ibu dengan pendidikat terakhir sekolah

menengah atas (53,0%).

d. Pendapatan Perbulan

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi responden

berdasarkan Pendapatan perbulan dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan

Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

(n=83)

No. Pendapatan Pekerjaan Jumlah Presentase

(%) 1 < UMR DKI 73 88,0

2 > UMR DKI 10 12,0

Total 83 100,0

Hasil penelitian ini rata rata responden berpenghasilan dibawah

UMR Jakarta yakni Rp 2,441,301 sebanyak 73 orang (88,0%).

Sedangkan responden yang berpenghasilan diatas UMR Jakarta

berjumlah 10 orang (12,0%). Dapat disimpulkan bahwa mayoritas

(54)

2. Distribusi Proporsi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak

Tabel 5.5 menunjukan distribusi proporsi persepsi ibu terhadap

obesitas pada anak dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 5.5

Distribusi Persepsi Ibu Terhadap Obesitas Pada Anak Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Tahun 2015 (n=83)

No. Persepsi Ibu Jumlah Presentase

(%) 1 Persepsi Positif 44 53,0

2 Persepsi Negatif 39 47,0

Total 83 100,0

Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu mempunyai

persepsi positif terhadap obesitas yakni sebnyak 44 orang dengan

presentase 53%. Sedangkan ibu yang mempunyai persepsi negatif hanya

39 orang dengan presentase 47,0%. Dapat disimpulkan bahwa perbedaan

persepsi positif dengan persepsi negatif tidak terlalu jauh dengan lebih

banyak ibu yang mempunyai persepsi positif (53,0%).

3. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Karakteristik Responden Terhadap Obesitas pada Anak.

a. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Usia

Distribusi proporsi persepsi berdasarkan usia responden dapat

(55)

38

Tabel 5.6

Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Usia

Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

(n=83)

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa usia dewasa awal 20

sampai 40 tahun memiliki persepsi yang negatif terhadap obesitas,

dibuktikan dengan 36 orang (51%) mempunyai persepsi yang negatif

terhadap obesitas, sedangkan responden usia dewasa tengah dari 41

tahun hingga 60 tahun yakni 10 orang (76,9%) mempunyai persepsi

positif terhadap obesitas. Dapat disimpulkan bahwa ibu usia 41-60

tahun memiliki persepsi positif (76,9%) yang lebih banyak di

bandingkan ibu usia 18-40 tahun.

b. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Status Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian distribusi proporsi persepsi

berdasarkan status pekerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah.

Usia

Persepsi

Total

Positif Negatif

N % n % N %

20-40 tahun 34 48,6 36 51,5 70 100,0

41-60 tahun 10 76,9 3 23,1 13 100,0

(56)

Tabel 5.7

Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Tahun 2015 (n=83)

Status Pekerjaan

Persepsi

Total

Positif Negatif

N % N % n %

Bekerja 10 71,4 4 28,6 14 100,0

Tidak Bekerja 34 49,3 35 50,7 69 100,0

Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0

Tabel dibawah menunjukan bahwa responden yang bekerja

mempunyai persepsi positif lebih banyak yakni 10 orang (71,4%)

dibandingkan persepsi yang negatif yakni 4 orang (28,6%). Hasil

penelitian pada responden yang tidak bekerja atau hanya ibu rumah

tangga mempunyai persepsi positif mempunyai persepsi positif

sebanyak 34 orang (49,3%) sedangkan responden yang memiliki

persepsi negatif pada responden yang tidak bekerja sebanyak 35 orang

(50,7%). Dapat disimpulkan bahwa ibu yang bekerja mempunyai

persepsi positif terbanyak (71,4%) dibandingkan yang tidak bekerja.

c. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 5.8 menunjukan distribusi proporsi persepsi berdasarkan

(57)

40

Tabel 5.8

Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan

Tahun 2015 (n=83)

Pendidikan Terakhir Persepsi Total

Positif Negatif

pendidikan terakhir perguruan tinggi sebanyak 4 orang (57,1%), dari

total 7 orang berpendidikan tinggi sedangkan responden dengan

pendidikan terakhir sekolah dasar yaitu ada 6 orang (54,5%) dan

sekolah menengah pertama yaitu 24 orang (54,5%) yang mempunyai

persepsi positif. Responden dengan pendidikan usia sekolah

menengah pertama sebanyak 10 orang (47,6%) mempunyai persepsi

positif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa responden dengan

pendidikan terakhir sekolah menengah pertama sebanyak 11 orang

(52,4%) mempunyai persepsi negatif, sedangkan responden dengan

pendidikan terakhir sekolah menengah atas sebanyak 20 orang

(45,5%) dan responden dengan pendidikan terakhir sekolah dasar

sebanyak 5 orang (45,5%) mempunyai persepsi negatif. Responden

yang mempunyai pendidikan terakhir perguruan tinggi mempunyai

(58)

d. Distribusi Proporsi Persepsi Berdasarkan Pendapatan Perbulan

Distribusi proporsi persepsi berdasarkan pendapatan perbulan

dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9

Distribusi Persepsi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga Perbulan

Di Kelurahan Grogol Selatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Tahun 2015

(n=83)

Pendapatan Perbulan

Persepsi

Total

Positif Negatif

N % N % N %

<UMR DKI 39 53,4 34 46,6 73 100,0

>UMR DKI 5 50,0 5 50,0 10 100,0

Total 44 53,0 39 47,0 83 100,0

Responden yang mempunyai pendapatan perbulan di bawah dari

UMR Jakarta mempunyai persepsi positif sebanyak 39 orang (53,4%)

sedangkan yang negatif tidak berbeda jauh yakni 34 orang (46,4%).

Responden dengan pendapatan diatas UMR Jakarta mempunyai

persepsi positif yang sama dengan persepsi negatif yakni sama sama

berjumlah 5 orang (50,0%). Responden yang memiliki persepsi positif

tertinggi ialah responden dengan pendapatan dibawah UMR DKI

Gambar

Tabel 2.1 Klasifikas Obesitas
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 4.1
Tabel 5.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memberikan nilai ihtiyat, Slamet Hambali dan Rinto Anugraha tidak ada perbedaan sama sekali. Pertama, hasil perhitungan asli dibulatkan menjadi satu menit,

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni dan Desain. @ Selma Febby Sa’adillah 2016 Universitas

Sebelum melakukan penelitian skripsi yang membahas tentang hubungan antara minat terhadap ice breaking dengan konsentrasi dalam mengikuti layanan format klasikal siswa kelas VII

mengimplementasikan nilai-nilai wirausaha pada dasarnya dipengaruhi gejala eksternal dan internal mahasiswa, mereka akan mempunyai intensitas arah, ketekunan

Endang Mulyatiningsih (2011:222) menyatakan metode ini sangat baik untuk untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi atau problem yang sedang dipelajari karena semakin

Telah dikemukakan pada BAB pendahuluan bahwa hasil belajar peserta didik di kelas III SDN 50 Bulu’ Datu Kota Palopo tahun ajaran 2017/2018 tergolong rendah dikarenakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang telah dijelaskan mengenai hubungan antar variabel penelitian pada periode 2008 kuartal ke 4 sampai 2019 kuartal ke

BAB IV : Paparan Data Temuan Penelitian Paparan data yang peneliti akan perlihatkan pada Bab ini sebagai berikut; Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Malang, Visi dan Misi,