• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010 2011"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA

SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Skripsi

Oleh :

FEBRYANTI PURWO ANGGRAENI

NIM : X7407038

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI BKK AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA

SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh :

FEBRYANTI PURWO ANGGRAENI

NIM : X7407038

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI BKK AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sudiyanto, M.Pd Drs. Ngadiman, M.Si

(4)

commit to user

iv

REVISI

Skripsi ini telah direvisi sesuai arahan dan anjuran dari Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ………

Sekretaris : Sohidin, SE, M.Si, Ak .………

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd …….…………

(5)

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan

diterima untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang

Tanda Tangan

Ketua : Drs. Wahyu Adi, M.Pd ………

Sekretaris : Sohidin, SE, M.Si, Ak .………

Anggota I : Drs. Sudiyanto, M.Pd …….…………

Anggota II : Drs. Ngadiman, M.Si .………

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan.

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Febryanti Purwo A. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL EKONOMI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011 sebanyak 133 siswa. Pengambilan sampel dengan

menggunakan teknik proporsional random sampling. Sampel dalam penelitian ini

sejumlah 100 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis faktor, dalam hal ini adalah Exploratory Factor Analysis.

(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Febryanti Purwo A. The Factors Affecting Learning Achievement of Economy Social Science Subject in XII IPS Graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011. Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University. April 2011.

This research aims to find out the factors affecting learning achievement of economy social science subject in XII IPS Graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011.

This research employed a descriptive quantitative method. The population of research was the XI IPS graders of SMA Negeri 1 Trenggalek in the School Year of 2010/2011 consisting of 133 students. The sample was taken using proportional random sampling technique. The sample of research consisted of 100 students. Techniques of collecting data used were observation, interview, documentation, and interview. Technique of analyzing data used was factorial analysis, in this case Exploratory Factor Analysis.

(8)

commit to user

viii

MOTTO

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang

demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.

(Surat Al Baqarah : 45)

Jadilah kamu orang yang benar-benar penegak hukum/keadilan, menjadi saksi

karena Alloh biarpun terhadap dirimu sendiri atau Ibu Bapak dan kaum

kerabatmu.

(Surat An Nissa’ : 135)

Jika seseorang mau mencurahkan waktunya untuk mendapatkan fakta secara jujur

dan obyektif, maka kesedihan hatinya akan menguap dalam terangnya fakta itu

sendiri.

(Mujianto, SH)

Masa depan yang cerah berdasarkan masa lalu yang telah dilupakan. Kamu tidak

dapat melangkah dengan baik dalam kehidupanmu sampai kamu melupakan

kegagalan di masa lalumu.

(9)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

© Bapak dan Ibuku tercinta

© Adikku Siska tersayang

© Mas Irul yang telah setia menunggu

© Teman-teman angkatan 2007

(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan, untuk memenuhi sebagian

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan

yang timbul dapat teratasi.Untuk itu atas segala bentuk bantuannya, disampaikan

terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui

permohonan penyusunan skripsi ini.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Drs. Sudiyanto, M.Pd selaku Pembimbing I yang dengan sabar memberikan

motivasi, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

5. Drs. Ngadiman, M.Si selaku Pembimbing II yang dengan sabar memberikan

motivasi, bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan.

6. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus

Pendidikan Akuntansi khususnya dan Dosen FKIP UNS pada umumnya yang

telah mengajar dan mendidik selama penulis belajar di FKIP UNS.

7. Drs. Sugeng Riyono, M.Pd selaku Kepala SMA Negeri 1 Trenggalek yang

telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 1

Trenggalek.

8. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMA Negeri 1 Trenggalekyang telah

memberikan bantuan dan informasi dalam pengumpulan data.

9. Siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek yang telah banyak membantu

(11)

commit to user

xi

10.Sahabat-sahabatku, Danis Yuniarti dan Harning Triasih P. terimakasih atas

indahnya persahabatan yang telah kalian berikan.

11.Teman-temanku Pendidikan Akuntansi angkatan 2007 yang telah memberikan

motivasi dan bantuannya sampai terselesaikannya skripsi ini.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan bantuan berupa nasihat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan, namun

diharapkan skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan

perkembangan dunia pendidikan pada khususnya.

Surakarta, Maret 2011

(12)

commit to user

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 12

5. Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi... ... 27

(13)
(14)

commit to user

xiv

b. Uji KMO ... 58

c. Uji MSA ... 58

2. Hasil Analisis ... 58

a. Penentuan Jumlah Faktor ... 58

b. Rotasi Faktor dan Interpretasi Faktor ... 60

c. Penamaan Faktor Baru ... 62

d. Interpretasi Hasil Angket ... 63

C. Pembahasan Hasil ... 64

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Implikasi... 71

C. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 74

(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Jadwal Penelitian Skripsi ... 35

Tabel 2. Deskripsi Data Statistik ... 56

Tabel 3. Faktor yang Dihasilkan Setelah Pengolahan Analisis Faktor ... 59

Tabel 4. Faktor yang Terbentuk Setelah Rotasi Faktor ... 60

Tabel 5. Penamaan Faktor Baru yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS ... 62

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Analisis Sistem Pengajaran... 10

Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 32

Gambar 3. Langkah-Langkah Analisis Faktor ... 46

Gambar 4. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Trenggalek ... 55

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Presentase Ketuntasan Belajar Kelas XII IPS SMA Negeri 1

Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 77

Lampiran 2. Daftar Nama Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 yang Mengikuti Try Out ... 78

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 yang Menjadi Sampel Penelitian . 79 Lampiran 4. Daftar Nilai Mid Semester Genap Siswa Kelas XII IPS Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 82

Lampiran 5. Kisi-Kisi Angket ... 86

Lampiran 6. Surat Pengantar Penelitian ... 89

Lampiran 7. Angket Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 90

Lampiran 8. Hasil Uji Coba Instrumen Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 93

Lampiran 9. Perhitungan Uji Validitas Try Out Penelitian ... 96

Lampiran 10. Contoh Perhitungan Uji Validitas Try Out Penelitian ... 98

Lampiran 11. Perhitungan Uji Reliabilitas Try Out Penelitian ... 100

Lampiran 12. Distribusi Skor Hasil Penelitian ... 101

Lampiran 13. Analisis Faktor ... 107

Lampiran 14. Jurnal ... 118

Lampiran 15. Perijinan Penelitian ... 141

(18)
(19)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berlangsung

sangat pesat. Perkembangan ilmu pengetahuandan teknologi yang sangat pesat

menimbulkan persaingan yang semakin ketat di seluruh negara. Seiring dengan

ketatnya persaingan tersebut, setiap negara dituntut untuk memiliki sumber daya

manusia yang berkualitas sehingga mampu berperan aktif dalam perkembangan

teknologi sebagai upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa.

Pendidikan merupakan faktor penentu dalam meningkatkan kualitas

suatubangsa. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan

di Indonesia, antara lain pembaruan kurikulum, peningkatan kualitas tenaga

pendidik, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, penataan manajemen

pendidikan serta menerapan teknologi informasi dalam pendidikan. Tetapi pada

kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia dinilai sangat rendah. Dampak dari

rendahnya kualitas pendidikan tersebut adalah rendahnya mutu sumber daya

manusia. Implikasi rendahnya mutu sumber daya manusia adalah rendahnya

produktivitas dan rendahnya daya saing. Rendahnya mutu sumber daya manusia

Indonesia dapat dilihat dari tingkat HDI (Human Development Indeks).

Berdasarkan angka Human Development Indeks negara Indonesia menempati

urutan ke 111 dari 177 negara yang diperingkat oleh program pembangunan PBB.

Berdasarkan hal tersebut, pendidikan diharapakan mampu mencetak sumber daya

manusia yang berkualitas.

Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan salah satu usaha untuk

mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Pembelajaran menurut Oemar

Hamalik (2003:57) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran berisi

rumusan pernyataan mengenai kemampuan atau kualifikasi tingkah laku yang

(20)

commit to user

2

Keberhasilan proses pembelajaran dapat diketahui melalui kompetensi

yang dicapai siswa. Kompetensi belajar merupakan pencerminan dari prestasi

belajar yang dicapai siswa setelah melakukan usaha belajar. Kompetensi tersebut

menurut Benyamin Bloom sebagaimana dikutip oleh Nana Sudjana (2003:22)

meliputi kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kompetensi kognitif

meliputi pengetauan, pemahaman, penerapan, evaluasi. Kompetensi afektif

meliputi kemampuan menerima, kemauan menanggapi/merespon, menilai,

ketelitian. Kompetensi psikomotorik meliputi keterampilan dan kemauan

bertindak siswa dalam pembelajaran. Siswa yang mampu menguasai ketiga

kompetensi tersebut dengan sangat baik artinya siswa memiliki prestasi belajar

yang tinggi. Dengan prestasi yang tinggi maka dia akan mampu bersaing di dalam

dunia kerja dengan menghasilkan suatu karya yang kreatif dan inovatif.

Salah satu tujuan SMA Negeri 1 Trenggalek adalah menciptakan lulusan

yang terampil untuk hidup mandiri dan menghasilkan karya yang kreatif dan

inovatif agar kelak dapat menciptakan peluang usaha. Untuk menciptakan peluang

usaha, siswa perlu dibekali dengan pengetahuan yang berhubungan dengan

manajemen usaha serta peluang usaha. Hal itu dapat diperoleh melalui mata

pelajaran pengetahuan sosial. Mata pelajaran pengetahuan sosial dibagi menjadi

empat, yaitu Ekonomi, Geografi, Sejarah, dan Sosiologi. Mata pelajaran

pengetahuan sosial ekonomi diajarkan di SMA dengan tujuan siswa dapat

membentuk sikap bijak, rasional, serta dapat membuat keputusan yang

bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang

majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Mengingat betapa pentingnya tujuan tersebut maka mata pelajaran

pengetahuan sosial ekonomi diajarkan pada siswa di SMA Negeri 1 Trenggalek.

Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi merupakan salah satu kompetensi

yang harus dimiliki siswa yang berkualitas. Hal itu dapat dilihat dari pencapaian

prestasi belajar yang tinggi untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi.

Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XII

IPS untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi masih rendah bila

(21)

commit to user

Rendahnya prestasi belajar tersebut tidak bisa dibiarkan secara

berlarut-larut tetapi harus dicari penyebabnya. Rendahnya prestasi belajar dapat

disebabkan oleh berbagai macam faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam

diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor

eksternal). Menurut Nighat Sana Kirmani (2008) “Faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal yaitu faktor jasmaniah dan

faktor eksternal yaitu faktor sekolah dan masyarakat”. Faktor jasmaniah yaitu

kesehatan, siswa dapat belajar dengan baik jika diikuti oleh kondisi kesehatan

yang baik. Faktor sekolah meliputi guru, waktu sekolah, penggunaan metode

dalam mengajar, dan lingkungan belajar mengajar yang dapat saling mendukung

antara satu dengan yang lainnya. Faktor masyarakat, terdiri dari teman bergaul

yang terpelajar, mass media dan kegiatan siswa dalam masyarakat.

Sementara itu Ibrahim Demir (2009) mengemukakan “Faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor internal yaitu faktor psikologis siswa

dalam matematika dan faktor eksternal yaitu faktor keluarga, metode

pembelajaran, dan lingkungan sekolah”. Faktor psikologis siswa dalam

matematika meliputi konsep diri matematika, menikmati matematika, matematika

self-efficacy dan kecemasan matematika. Faktor lingkungan keluarga meliputi

status ekonomi, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pekerjaan orang tua, rumah,

harta budaya. Faktor metode pembelajaran meliputi cara belajar siswa. Sedangkan

faktor lingkungan sekolah meliputi guru, gedung sekolah, alat pelajaran.

Berdasarkan kedua pendapat tersebutdi atas dapat dinyatakan bahwa

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor

psikologis siswa sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor-faktor tersebut dianggap penting dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa oleh karena itu faktor-faktor tersebut harus

(22)

commit to user

4

Menjadi harapan semua pihak, agar setiap siswa mencapai prestasi belajar

yang sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tidak semua siswa mencapai prestasi

belajar seperti yang diharapkan. Ada siswa yang hasil belajarnya tinggi dan ada

pula siswa yang hasil belajarnya rendah. Berpijak pada data prestasi belajar siswa

kelas XII IPS di SMA Negeri 1 Trenggalek bahwa presentase ketuntansan belajar

siswa untuk mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi sebesar 19% di mana

presentase tersebut masih relatif rendah sehingga perlu adanya pembahasan dan

analisis yang mendalam tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi. Oleh sebab itu

Peneliti tertarik untuk meneliti masalah ini ke dalam skripsi dengan judul:

“Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mata Pelajaran

Pengetahuan Sosial Ekonomi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 1

Trenggalek Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat

diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Pendidikan merupakan faktor penentu dalam meningkatkan kualitas

suatubangsa. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan di Indonesia. Tetapi pada kenyataannya kualitas pendidikan di

Indonesia dinilai sangat rendah. Dampak darirendahnya kualitas pendidikan

tersebut adalah rendahnya mutu sumber daya manusia. Implikasi rendahnya

mutu sumber daya manusia adalah rendahnya produktivitas dan rendahnya

daya saing.

2. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi merupakan salah satu kompetensi

yang harus dimiliki siswa yang berkualitas. Dalam kenyataannya tingkat

pencapaian kompetensi yang diwujudkan dengan prestasi belajar siswa untuk

mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi masih rendah.

3. Rendahnya prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai macam

faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal)

(23)

commit to user

Sana Kirmani (2008) dan Ibrahim Demir (2009) faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor psikologis

siswa sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan

faktor masyarakat. Namun belum diketahui secara pasti faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial

ekonomi.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti, maka dalam

penelitian ini permaslahan pokok yang akan diteliti adalah pada permasalahan

yang ke-3 yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata

pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA Negeri 1

Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011. Adapun definisi operasional dari

istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajarmerupakan hasil akhir yang dicapai oleh siswa setelah

melakukan proses belajar. Prestasi belajar diwujudkan dalam bentuk nilai

yang diperoleh dari guru setelah diadakan ujian. Nilai yang diperoleh

dibandingkan dengan kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar.

2. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi adalah suatu pendekatan

interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial yang mencakup perilaku ekonomi

dan kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di

lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh. Mata pelajaran

tersebut merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa SMA

dengan harapan setelah lulus siswa dapat membentuk sikap bijak, rasional,

serta dapat membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai

sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional

maupun internasional.

3. Faktor-faktor yang memungkinkan dapat mempengaruhi prestasi belajar mata

pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa kelas XII IPS di SMA

(24)

commit to user

6

faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmaniah dan faktor

psikologis siswa sedangkan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, faktor

sekolah, dan faktor masyarakat. Dalam penelitian ini terdapat salah satu

faktor psikologis yang dihilangkan, yaitu faktor inteligensi, karena untuk

mengukur tinggi rendahnya inteligensi siswa diperlukan tes khusus dengan

biaya mahal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi prestasi belajar mata

pelajaran pengetahuan sosial ekonomi pada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1

Trenggalek tahun pelajaran 2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor

yangmempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial

ekonomipada siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Trenggalek tahun pelajaran

2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik teoritis maupun

praktis. Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. ManfaatTeoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

untuk mengembangkan teori-teori di bidang pendidikan, khususnya teori tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar sehingga dapat digunakan

(25)

commit to user

2. ManfaatPraktis

a. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang konsep dan praktek

pembelajaran di kelas terutama faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi.

b. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

prestasi belajarmata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi dengan

mengoptimalkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar

mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi.

c. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki

kualitas proses pembelajaran yaitu dengan mempertimbangkan faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai prestasi belajar mata

pelajaran pengetahuan sosial ekonomi yang tinggi, sehingga guru dapat

(26)

commit to user

Pendidikan merupakan komponen yang penting dalam mencetak generasi

bangsa yang berkualitas. Muhibin Syah (2006:10) berpendapat “Pendidikan dapat

diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang

memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang sesuai

dengan kebutuhan”. Berbeda dengan pendapat sebelumnya, Syaiful Sagala

(2009:3) menyatakan“Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah

tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu untuk hidup

mandiri sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar di mana

individu itu berada”.

Setiap kegiatan untuk dapat berjalan dengan baik, harus selalu didukung

oleh unsur-unsur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan dari kegiatan

tersebut, bila satu unsur saja memiliki visi yang berbeda maka tujuan dari kegiatan

tersebut sulit untuk dicapai. Tidak terkecuali dengan pendidikan, untuk mencapai

tujuan pendidikan semua unsur pendidikan harus saling bekerja sama. Rochmad

Djatun, Sutijan dan Sukirno (2009:44) menyatakan “Unsur-unsur pendidikan

yaitu: a) Anak didik; b) Pendidik; c) Tujuan pendidikan; d) Alat pendidikan; e)

Interaksi edukatif; f) Lingkungan pendidikan”.

Anak didik atau peserta didik adalah anak yang belum dewasa, yang

memerlukan bimbingan dari orang dewasa untuk dapat melaksanakan tugasnya

sebagai makhluk Tuhan, sebagai manusia dan sebagai warga masyarakat.

Pendidik adalah orang dewasa yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing

anak yang masih dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar dapat

mencapai kedewasaan. Alat pendidikan adalah hal yang memuat kondisi dan

situasi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan mendidik. Interaksi edukatif

(27)

commit to user

mencapai tujuan pendidikan yang dilakukan dengan sengaja melalui kegiatan

pembelajaran dalam lingkungan tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

suatu proses pembelajaran yang melibatkan guru sebagai pendidik dan anak didik,

dengan menggunakan alat pembelajaran, sehingga anak didik mendapatkan

tambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai tujuan hidupnya.

Proses pendidikan melibatkan berbagai unsur di dalamnya, sehingga membentuk

suatu sistem. Pendidikan yang dimaksud di sini adalah pendidikan formal, yaitu

pendidikan yang dilakukan di sekolah atau perguruan tinggi.

2. Pembelajaran

Ada berbagai pendapat mengenai pengertian pembelajaran yang dapat

dijadikan sebagai acuan dalam menjelaskan pengertian pembelajaran. Di antara

pendapat tersebut adalah pendapat Syaiful Sagala (2009:61) “Pembelajaran

merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru

sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”.

Definisi pembelajaran menurut Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan

(2000:32) “Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk

membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern

dalam kegiatan belajar mengajar”. Kemudian Alvin W. Howard sebagaimana

dikutip oleh Slameto (2003:32) “Pembelajaran adalah suatu aktivitas untuk

mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau

mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita, penghargaan dan pengetahuan.

Berdasarkan ketiga pendapat di atas diketahui bahwa ada sedikit

perbedaan dalam pemberian tekanan terhadap pengertian pembelajaran. Walaupun

demikian, mereka sependapat bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan siswa melalui proses

pembelajaran.

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang pembelajaran,

Sumadi Suryabrata (2002:6) dengan menggunakan model analisis sistemnya

(28)

commit to user

10

Gambar 1. Model Analisis Sistem Pengajaran Sumber: Sumadi Suryabrata (2002:6)

Gambar tersebut menjelaskan bahwa siswa sebagai bahan mentah diberi

pengalaman belajar dalam proses belajar-mengajar dengan tujuan dapat

menghasilkan keluaran yang berupa prestasi belajar dengan kualifikasi tertentu.

Di dalam proses belajar-mengajar tersebut ikut berpengaruh pula sejumlah faktor

lingkungan yang merupakan masukan lingkungan dan sejumlah faktor alat yang

dengan sengaja direncanakan dan dimanipulasi guna menunjang tercapainya

keluaran yang berupa prestasi belajar yang dikehendaki. Masukan alat tersebut

meliputi kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru sebagai tenaga

pengajar.

Berdasarkan model tersebut di atas, diketahui bahwa pembelajaran bukan

merupakan sustu proses yang sederhana melainkan suatu proses yang kompleks.

Pembelajaran melibatkan berbagai faktor (lingkungan, kurikulum, program,

sarana dan fasilitas, guru) yang secara keseluruhan berinteraksi secara terpadu

dalam proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan prestasi belajar siswa.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

memiliki tujuan yaitu mengembangkan pengetahuan siswa dengan melibatkan Environmental

Input

Output

Learning-Teaching Process Raw Input

(29)

commit to user

berbagai faktor melalui proses pembelajaran yangpada akhirnya menghasilkan

prestasi belajar siswa.

3. PrestasiBelajar

Setiap manusia mempunyai naluri untuk berkembang menuju ke arah yang

lebih baik.Agar dapat berkembang ke arah yang lebih baik manusia harus belajar.

Dalam menjalankan tugas perkembangannya, manusia selalu diikuti dengan

proses belajar dan hasil akhir dari proses belajar adalah perubahan tingkah laku

pada diri manusia itu sendiri.

Belajar menurut Gage sebagaimana dikutip oleh Martinis Yamin

(2009:98) “Belajar sebagai suatu proses di mana organisme berubah perilakunya

diakibatkan pengalaman”. Menurut WS. Winkel (2005:53) “Belajar adalah salah

satu aktivitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap”. Sedangkan Muhibbin Syah (2006:92)

mengemukakan “Serangkaian kegiatan jiwa tersebut merupakan tahapan

perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu aktivitas atau usaha mental dan psikis yang dilakukan seseorang

yang dapat menghasilkan perubahan berupa pengetahuan, ketrampilan maupun

sikap, dan tingkah laku yang dilakukan berkat adanya pengalaman dan latihan

yang melibatkan proses kognitif dimana perubahan yang terjadi tersebut tidak

bersifat sementara, melainkan relatif tetap pada individu yang belajar.Belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan pengubahan kelakuan.

Salah satu bukti yang menunjukan keberhasilan belajar siswa di sekolah adalah

prestasi belajar.

Definisi prestasi menurut Saifudin Azwar (2002:13) menyatakan bahwa

“Prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar”. Menurut

(30)

commit to user

12

sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Sedangkan Sutratinah

Tirtonegoro (2001:43) mengemukakan “Prestasi belajar adalah penilaian hasil

usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, huruf, dan

kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak

dalam periode tertentu.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa berupa kemampuan,

ketrampilan, dan sikap yang bisa dicapai seseorang dalam proses belajar yang

biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai, angka atau huruf yang mencerminkan

hasil yang sudah dicapai oleh anak. Prestasi belajar merupakan sesuatu

pencerminan penguasaan bahan pelajaran yang ditelaah dan dipahami oleh siswa

yang diberikan oleh guru sebagai hasil usaha yang telah dicapai siswa setelah

melakukan kegiatan belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka, simbol

atau kalimat.

4. Faktor-FaktoryangMempengaruhiPrestasiBelajar

Prestasi yang dicapai oleh siswa kadang-kadang tinggi dan kadang-kadang

rendah. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa tersebut dapat dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam siswa

(faktor internal) dan ada pula yang berasal dari luar siswa (faktor eksternal).

Menurut Dalyono (1997:55) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor kesehatan

2) Faktor intelegensi dan bakat

3) Faktor minat dan motivasi

b. Faktor eksternal terdiri dari:

1) Faktor keluarga (keadaan rumah, suasana rumah, hubungan anatara anggota

keluarga)

2) Faktor sekolah (metode belajar, alat pelajaran, hubungan siswa dengan

siswa, hubungan guru dengan siswa, gedung sekolah, waktu sekolah)

(31)

commit to user

Sementara itu menurut Merson U. Sangalang dalam Tu’u (2004:78)

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor-faktor internal dan eksternal,

yaitu:

a. Faktor internal, meliputi:

1) Faktor kecerdasan

2) Faktor bakat

3) Faktor minat dan perhatian

4) Faktor kesehatan

b. Faktor eksternal meliputi:

1) Faktor lingkungan keluarga (hubungan anatara anggota keluarga, suasana

rumah, latar belakang keluarga, pengertian orang tua, keadaan ekonomi dalam keluarga)

2) Faktor pergaulan (teman bergaul)

3) Faktor sekolah (waktu sekolah, metode mengajar, disiplin sekolah, hubungan

guru dengan, hubungan siswa dengan siswa)

4) Faktor sarana pembelajaran (alat pelajaran, gedung sekolah)

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari faktor internal dan faktor

eksternal.Faktor internal terdiri dari faktor kesehatan, intelegensi, bakat, minat,

dan motivasi sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, teman

bergaul, sekolah, masyarakat, dan sarana pembelajaran. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Slameto (2003:54) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi

belajardikelompokkan menjadi dua yaitu:

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh)

2) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan,

kesiapan)

3) Kelelahan (kelelahan jasmani, kelelahan rohani)

b. Faktor eksternal terdir dari:

1) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan)

2) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa,

hubungan siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah)

3) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul, bentuk kehidupan masyarakat)

Berbeda dengan pendapat Muhibbin Syah (2006:132) bahwa faktor-faktor

(32)

commit to user

14

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Faktor fisiologis (jasmani, panca indera, kelelahan)

2) Faktor psikologis (sikap, intelegensi, bakat, minat, motivasi)

b. Faktor eskternal terdiri dari:

1) Faktor lingkungan sosial (guru, teman bergaul, masyarakat)

2) Faktor lingkungan nonsosial (gedung sekolah, rumah, alat pelajaran, waktu

sekolah)

c. Faktor pendekatan belajar siswa terdiri dari cara atau strategi belajar siswa

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar dipegaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal, eksternal, dan faktor

pendekatan belajar siswa. Faktor pendekatan belajar siswa termasuk faktor yang

berasal dari luar diri siswa sehingga faktor tersebut dapat digolongkan menjadi

faktor eksternal. Dari uraian tersebut dapat ditegaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat digolongkan menjadi dua macam,

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal siswa meliputi faktor

jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal

meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor-faktor

tersebut akan penulis jabarkan sebagai berikut:

a. FaktorInternal

Faktor internal dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1) Faktor Jasmaniah

a) Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar siswa akan

terganggu jika kesehatannya terganggu, siswa cepat lelah, kurang

bersemangat atau ada gangguan-gangguan/kelainan fungsi alat indera

serta tubuhnya. Siswa harus menjaga kesehatannya dengan cara

mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat,

tidur, makan, olah raga, rekreasi, dan ibadah.

b) Cacat Tubuh

Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik

atau kurang sempurna mengenai tubuh atau badan. Keadaan cacat

(33)

commit to user

cacat tubuh seharusnya belajar pada lembaga khusus atau diusahakan

alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh

kecacatannya tersebut.

2) Faktor Psikologis

Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang

mempengaruhi prestasi belajar, yaitu:

a) Intelegensi

Menurut Muhibbin Syah (2006: 133) ”Inteligensi adalah

kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan

diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”. Sementara pendapat

Slameto (2003:56) “Siswa yang memiliki tingkat intelegensi yang

normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar jika siswa belajar

dengan baik, sedangkan siswa yang memiliki intelegensi rendah

perlu mendapatkan pendidikan di lembaga pendidikan khusus”.

Intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,

melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Inteligensi besar

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai

tingkat inteligensi tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang

mempunyai tingkat inteligensi yang rendah. Siswa yang mempunyai

tingkat inteligensi tinggi belum tentu berhasil dalam belajarnya. Hal

ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks

dengan banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan inteligensi

adalah salah satu faktor diantara faktor yang lain. Apabila faktor lain

bersifat menghambat atau berpengaruh negatif terhadap belajar

siswa, maka siswa akan gagal dalam belajarnya.

b) Perhatian

Definisi perhatian menurut Slameto (2003:56) “Perhatian

adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata

tertuju pada objek (benda atau hal) atau sekumpulan objek”.

Sedangkan menurut Tu’u (2004:79) “Perhatian adalah melihat dan

(34)

commit to user

16

mendapatkan hasil yang baik dalam belajar harus mempunyai

perhatian terhadap pelajaran. Siswa yang mempunyai perhatian

terhadap bahan pelajaran akan memperoleh hasil belajar yang baik.

Sebaliknya jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa maka

akan timbul kebosanan, sehingga siswa tidak memiliki minat untuk

belajar, akibatnya hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan yang

diharapkan. Bahan pelajaran harus menarik perhatian siswa agar

dapat belajar dengan baik, yaitu dengan cara mengusahakan

pelajaran tersebut sesuai dengan hobi atau bakat siswa.

c) Minat

Menurut Slameto (2003:57) “Minat adalah kecenderungan

yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan”. Minat mempengaruhi prestasi belajar siswa, bila bahan

pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka

siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada

daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih

mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan

belajar.

d) Bakat

Menurut Slameto (2003:57) “Bakat adalah kemampuan untuk

belajar”. Hasil belajar siswa akan baik jika bahan pelajaran yang

dipelajari sesuai dengan bakat siswa. Sangat penting untuk

mengetahui bakat siswa dan menempatkan siswa belajar di sekolah

sesuai dengan bakatnya.

e) Motif

Menurut James Drever dikutip oleh Slameto (2003:58) “ Motive

is an effective-conative factor wich operates in determining the

direction of an individual’s behaviour to wards an end or goal,

consciously apprehended or unconsioustly”. Pernyataan tersebut

dapat diartikan sebagai motif adalah faktor yang efektif dan

(35)

commit to user

kebiasaan individu terhadap tujuan atau sasaran, dilihat/dipahami

secara sadar atau tidak sadar. Motif erat hubungannya dengan tujuan

yang akan dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbuat,

sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri

sebagai daya pendorongnya.

Dalam proses belajar harus diperhatikan apa yang dapat

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau memiliki motif

untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan, dan

melaksanakan kegiatan yang menunjang belajar. Motif dapat

ditanamkan kepada diri siswa dengan cara memberikan

latihan/kebiasaan yang kadang dipengaruhi oleh keadaan lingkungan.

f) Kematangan

Menurut Slameto (2003:58) “Kematangan adalah suatu tingkat

dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap

untuk melaksanakan kecakapan baru”. Mengerjakan sesuatu yang

baru dapat berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi telah

memungkinkannya, potensi-potensi jasmani atau rohani telah matang

untuk belajar.

g) Kesiapan

Menurut Slameto (2003:59) “Kesiapan adalah kesediaan untuk

memberi respons atau bereaksi”. Kesiapan timbul dari dalam diri

seseoprang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena

kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan.

Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar, jika siswa belajar

dan sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan baik.

3) Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

a) Kelelahan Jasmani

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan

timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan

(36)

commit to user

18

tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-bagian

tertentu.

b) Kelelahan Rohani

Kelelahan rohani dapat terlihat dengan adanya kelesuan dan

kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan

sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi terus-menerus karena

siswa memikirkan masalah yang dianggap berat tanpa istirahat,

menghadapai hal-hal yang selalu sama tanpa ada variasi, dan

mengerjakan sesuatu karena terpaksa dan tidak sesuai dengan bakat,

minat, dan perhatiannya. Kelelahan rohani dapat mengganggu proses

belajar siswa.

b. FaktorEksternal

Faktor eksternal dapat digolongkan menjadi tujuh bagian, yaitu:

1) Faktor Keluarga

Keluarga adalah suatu lingkungan yang terdiri dari orang-orang

terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali waktu dan kesempatan bagi

seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarganya.

Perjumpaan dan interaksi tersebut sudah pasti sangat besar pengaruhnya

bagi perilaku dan prestasi seseorang.Kondisi yang harmonis dalam

keluarga dapat memberi stimulus dan respon yang bnaik dari anak

sehingga perilaku dan prestasinya menjadi baik. Sebaliknya jika keluarga

tidak harmonis atau broken home akan berdampak negatif bagi

perkembangan siswa, perilaku dan prestasi cenderung terhambat, dan

akan muncul masalah-masalah dalam perilaku dan prestasinya.

a) Cara Orang Tua Mendidik

Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama.

Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan cara belajar anaknya

dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.

Mungkin anak itu sendiri sebetulnya pandai, tetapi karena cara

(37)

commit to user

hasil/nilai yang dicapai tidak memuaskan atau gagal dalam studinya.

Hal ini dapat terjadi pada anak dari keluarga yang broken home.

Mendidik anak dengan cara memanjakan adalah cara mendidik

yang tidak baik. Orang tua yang tidak sampai hati untuk memaksa

anaknya belajar adalah tidak benar, karena jika hal itu dibiarkan

berlarut-larut anak menjadi berbuat seenak saja, sehingga belajarnya

menjadi terganggu. Mendidik anak dengan cara memperlakukannya

terlalu keras adalah cara mendidik yang salah. Anak diliputi

ketakutan dan akhirnya dapat mengalami gangguan kejiwaan akibat

dari tekanan-tekanan tersebut. Disinilah bimbingan dan penyuluhan

memegang peranan yang penting. Anak yang mengalami

kesukaran-kesukaran diatas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan

belajar yang sebaik-baiknya.

b) Hubungan antara Anggota Keluarga

Hubungan antara anggota keluarga yang terpenting ialah orang

tua dengan anaknya, selain itu hubungan anak dengan saudaranya

atau dengan anggota keluarga yang lainpun turut mempengaruhi

belajar anak. Wujud hubungan itu misalnya hubungan yang penuh

dengan kasih sayang dan pengertian, atau hubungan yang diliputi

oleh kebencian. Jika hubungan anak dengan saudaranya atau dengan

anggota keluarga yang lain tidak baik, akan menimbulkan masalah

yang sejenis.

Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu

diusahakan hubungan yang baik di dalam keluarga. Hubungan yang

penuh pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan.

c) Suasana Rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau

kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga di mana anak berada

dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai tidak akan memberi

(38)

commit to user

20

Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah

yang tenang dan tenteram sehingga prestasi belajarnya optimal.

d) Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi

belajar anak.Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan

pokoknya, makan, pakaian, perlindungan kesehatan, dan juga

membutuhkan fasilitas belajar. Apabila anak hidup dalam keluarga

yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya

kesehatan anak terganggu, merasa minder, hal ini akan mengganggu

belajar anak.

Tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak

yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi

keluarga yang lemah, justru keadaan yang demikian akan menjadi

cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses belajar.

Sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tuanya sering

mempunyai kecenderungan untuk memanjakan anak, akibatnya anak

kurang dapat memusatkan perhatiannya untuk belajar dan prestasi

belajarnya tidak optimal.

e) Pengertian Orang Tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Anak

yang sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah,

bila anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi

pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat mungkin

kesulitan yang dialami anak di sekolah.

f) Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga

mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan

kebiasaan-kebiasaan yang baik kepada anak, agar mendorong

(39)

commit to user

2) Faktor Sekolah

Sekolah adalah wahana kegiatan dan proses pendidikan berlangsung.

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang terstruktur, memiliki

sistem dan organisasi yang baik, apabila sekolah dapat menciptakan

hubungan dan komunikasi yang baik, menggunakan metode pembelajaran

yang aktif dan interaktif, mencukupi sarana penunjang pembelajaran,

menciptakan suasana tertib dan disiplin, akan dapat mendorong siswa

saling berkompetisi dalam pembelajaran, yang diharapkan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

a) Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di

dalam mengaja. Dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat

menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, maka

guru harus menggunakan cara mengajar yang tepat, efisien, dan

efektif.

Metode mengajar yang kurang baik dapat terjadi karena guru

kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga

guru tersebut menyajikannya tidak jelas, akibatnya siswa malas

untuk belajar. Guru terbiasa mengajar dengan metode ceramah

sehingga siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya

mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode

yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar

mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.

b) Kurikulum

Kurikulum merupakan sejumlah kegiatan yang diberikan

kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan

pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan

bahan pelajaran. Kurikulum yang baik berpengaruh baik terhadap

prestasi belajar. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang

disajikan secara rinci, runtut, sesuai dengan kemampuan siswa.

(40)

commit to user

22

prestasi belajar. Kurikulum yang kurang baik adalah kurikulum yang

terlalu padat, diatas kemampuan siswa, tidak sesuai dengan bakat,

minat, dan perhatian siswa.

c) Hubungan Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa.

Proses tersebut juga dipengaruhi oleh hubungan guru dengan siswa.

Apabila hubungan antar guru dengan siswa baik, maka siswa akan

menyukai guru, dan juga akan menyukai mata pelajaran yang

diberikan.

Apabila siswa tidak menyukai guru, maka siswa segan

mempelajari mata pelajaran yang diberikan selama pembelajaran,

sehingga mengakibatkan materi yangdiberikan tidak cepat selesai.

Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab,

menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar, dan siswa

segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.

d) Hubungan Siswa dengan Siswa

Menciptakan hubungan yang baik antar siswa sangat perlu,

agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi

belajar siswa. Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang

kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau

sedang mengalami tekanan-tekanan batin,akan diasingkan dari

kelompok.

Siswa menjadi malas untuk masuk sekolah dengan alasan

karena di sekolah mengalami perlakuan yang kurang menyenangkan

dari teman-temannya. Jika hal ini terjadi segeralah siswa diberi

bimbingan konseling agar siswa tersebut dapat diterima kembali ke

dalam kelompoknya.

e) Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa

dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah

(41)

commit to user

tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan dalam pekerjaan

administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah,

halaman, dan lain-lain, kedisiplinan Kepala Sekolah dalam

mengelola seluruh staf beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim

BP dalam pelayanan kepada siswa.

Staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan

disiplin akan membuat siswa menjadi disiplin dan akan memberi

pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. Sekolah yang kurang

disiplin akan mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, kurang

bertanggung jawab, karena bila tidak melaksanakan tugas tidak ada

hukuman. Di dalam proses belajar siswa perlu disiplin untuk

mengembangkan motivasi yang kuat.

e) Alat Pelajaran

Alat pelajaran yanglengkap dan tepat akan memperlancar

penerimaan bahan pelajaran yang diberikan guru kepada siswa.

Kebanyakan sekolah masih kurang memiliki sarana pembelajaran

dalam jumlah maupun kualitasnya. Mengusahakan alat pelajaran

yang lengkap adalah perlu agar guru dapat mengajar dengan baik

sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik dan

memperoleh prestasi belajar yang optimal.

f) Waktu Sekolah

Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar

di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu

sekolah juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika siswa masuk

sekolah pada waktu sore hari, kurang dapat dipertanggungjawabkan.

Di mana waktu siswa untuk beristirahat, tetapi harus masuk sekolah

sehingga siswa mendengarkan pelajaran dengan mengantuk.

Sebaliknya jika siswa belajar dipagi hari, pikiran masih segar

dan jasmani dalam kondisi yang baik, maka proses belajar

mengajarnyapun juga berjalan lancar. Apabila siswa bersekolah pada

(42)

commit to user

24

siswa akan mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.

Kesulitan itu disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan

berpikir pada kondisi badan yang lemah. Memilih waktu sekolah

yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap prestasi

belajar siswa.

g) Standar Pelajaran diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk memepertahankan wibawanya, perlu

memberi pelajaran diatas ukuran standar. Pemberian pelajaran diatas

ukuran standar dapat berakibat siswa merasa kurang mampu dan

takut kepada guru. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus

sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing, yang utama adalah

tujuan yang telah dirumuskan telah tercapai.

h) Gedung Sekolah

Jumlah siswa yang banyak serta variasi karakteristik

masing-masing siswa menuntut keadaan gedung yang harus memadai di

dalam setiap kelas agar proses belajar mengajar berjalan dengan

lancar. Gedung merupakan salah satu sarana dalam pembelajaran.

Gedung yang memadai adalah gedung yang mendapatkan

pencahayaan sinar dengan baik serta adanya ventilasi udara yang

bagus agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan lancar sehingga

siswa merasa nyaman berada di kelas.

i) Metode Belajar

Siswa yang melaksanakan cara belajar yang salah (belajar tidak

teratur dan belajar terus menerus karena ada tes) perlu mendapatkan

pembinaan dari guru. Siswa kurang istirahat, bahkan mungkin jatuh

sakit, maka perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan

pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan

cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajar.

j) Tugas Rumah

Guru diharapkan tidak terlalu banyak memberi tugas yang

(43)

commit to user

tugas rumah, siswa tidak memiliki waktu untuk melakukan kegiatan

yang lain, misalnya saja bermain. Siswa memerlukan waktu untuk

bermain agar tidak jenuh belajar.

3) Faktor Masyarakat

Lingkungan masyarakat di sekitar siswa sangat berpengaruh terhadap

belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak

terpelajar dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik akan berpengaruh

pada siswa. Siswa akan tertarik untuk berbuat seperti yang dilakukan

orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan

anak akan kehilangan semangat untuk belajar karena perhatiannya

terpusat kepada pelajaran berpindah ke perpuatan-perbuatan yang selalu

dilakukan orang-orang di sekitarnya. Sebaliknya jika lingkungan anak

adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan

menyekolahkan anaknya, antusias dengan cita-cita yang luhur akan masa

depan anaknya, anak juga akan terpengaruh juga ke hal-hal yang

dilakukan oleh orang-orang di lingkungannya, sehingga akan berbuat

seperti orang-orang yang ada di lingkungannya. Pengaruh itu dapat

mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat.

a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan

terhadap perkembangan pribadinya tetapi siswa yang mengikuti

kegiatan masyarakat terlalu banyakakan menyebabkan belajarnya

terganggu. Perlu kiranya membatasi kegiatan siswa dalam

masyarakat supaya jangan sampai mengganggu prestasi belajarnya.

Pilih kegiatan yang mendukung belajar, misalnya adalah kursus

bahasa inggris, PKK Remaja (karangtaruna), kelompok diskusi dan

sebagainya.

b) Mass Media

Mass media merupakan salah satu sumber belajar bagi siswa.

Yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat

(44)

commit to user

26

yang baik terhadap siswa dan juga terhadap prestasi belajarnya.

Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap

siswa.

Siswa yang suka menonton film atau membaca cerita detektif,

pergaulan bebas, pencabulan, maka akan cenderung untuk berbuat

seperti tokoh yang dikagumi dalam cerita itu, karena pengaruh dari

jalan ceritanya. Apabila tidak ada kontrol dan pembinaan dari orang

tua, maka semangat belajarnya akan menurun, sehingga siswa perlu

mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari

pihak orang tua dan pendidik, baik dalam keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

c) Teman Bergaul

Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat

masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang

baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga

sebaliknya, teman bergaul yang jelek akan berpengaruh buruk

kepada siswa. Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka

bergadang, merokok, dan minum minuman keras, yang akan

menyeret siswa keambang bahaya.

Perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik

dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua

dan pendidik harus cukup bijaksana agar siswa dapat belajar dengan

baik.

d) Bentuk Kehidupan Masyarakat

Masyarakat yang terdiri dari orang yang tidak terpelajar,

penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik,

akan berpengaruh jelek kepada siswa. Siswa tertarik untuk berbuat

seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya, sehinggaakan

mengakibatkan belajarnya terganggu dan bahkan siswa kehilangan

(45)

commit to user

Sebaliknya jika lingkungan sekitar siswa adalah orang-orang

yang terpelajar, maka dapat mendorong siswa untuk belajar lebih

giat sehingga dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.

5. MataPelajaranPengetahuanSosialEkonomi

Pengetahuan sosial merupakan perwujudan dari suatu pendekatan

interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial dengan mengintegrasikan

bahan/materi atau konsep-konsep ilmu sosial tersebut untuk memahami

masalah-masalah sosial yang diberikan di sekolah sebagai suatu program pengajaran.

(Depdiknas, 2005:5)

Mata pelajaran pengetahuan sosial diberikan di sekolah memiliki tujuan

untuk mempersiapkan anak didik menjadi warga negara yang baik berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945, dengan menitik beratkan pada pengembangan individu

yang dapat memahami masalah-masalah yang berada dalam lingkungan, baik

yang berasal dari lingkungan sosial yang membahas interaksi antar manusia,

danlingkungan alam yang membahas interaksi antar manusia dengan

lingkungannya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, selain

itu dapat berpikir kritis dan kreatif, dan dapat melanjutkan serta mengembangkan

nilai-nilai budaya bangsa.

Karakteristik mata pelajaran pengetahuan sosial adalah: (1) Pengetahuan

sosial merupakan perpaduan antara sosiologi, geografi, ekonomi dan sejarah, (2)

Materi kajian pengetahuan sosial berasal dari struktur keilmuan sosiologi,

geografi, ekonomi, sejarah yang dikemas sedemikian rupa sehinggamenjadi

materi kajian untuk pengetahuan sosial, (3) Materi pengetahuan sosial juga

menyangkut masalah sosial dan tema-tema yang dikembangkan dengan

pendekatan interdisipliner dan pendekatan multidisipliner. Pendekatan

interdisipliner maksudnya melibatkan disiplin ilmu sosiologi, ekonomi, geografi

dan sejarah sedangkan pendekatan multidisipliner artinya materi kajian itu

mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, (4) Materi pengetahuan sosial

menyangkut peristiwa dan perubahan masyarakat masa lalu dengan prinsip sebab

(46)

commit to user

28

masyarakat, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, serta upaya perjuangan untuk

survive (perjuangan hidup), termasuk pemenuhankebutuhan untuk mencapai

kesejahteraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Depdiknas, 2004:3-4)

Penelitian ini mengkhususkan pada mata pelajaran pengetahuan sosial

ekonomi. Mata pelajaran pengetahuan sosial ekonomi adalah suatu pendekatan

interdisiplin dari pelajaran ilmu-ilmu sosial yang mencakup perilaku ekonomi dan

kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di lingkungan

kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh. (Depdiknas, 2004:22)

B. Hasi Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan penulis lakukan

adalah yang pertama penelitian yang dilakukan oleh Khalid Bin Abdulrahman

(2007) dengan judul “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik

mahasiswa kedokteran ilmu dasar kedokteran di College Konvensional

Kedokteran”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan ada lima faktor negatif (mengganggu)

prestasi belajar adalah: ceramah yang mendominasi pelajaran, disintegrasi antara

program ilmu pengetahuan dasar, tidak adanya panduan siswa untuk semua

program, metodologi pembelajaran yang mengandalkan pada kuliah tradisional,

dan siswadiarahkan pada pembelajaran ke arah mengingat dalam proses

pembelajaran. Dan lima faktor positif (meningkatkan) prestasi belajar adalah:

integrasi antara program ilmu pengetahuan dasar, adanya panduan belajar untuk

tiap kursus, meningkatkan keterampilan mengajar para guru ilmu pengetahuan

dasar, kuliah atau tutorial interaktif dan pembelajaran berbasis masalah dalam

kelompok kecil, mengurangi jumlah kuliah dan mengalokasikan waktu untuk

belajar mandiri.

Sedangkan yang ke dua Penelitian yang dilakukan oleh Corkum Penny,

Mc Gonnell Melissa dan Schachar Russell (2010) dengan judul “Faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar pada anak-anak ADHD

(attention-deficit/hyperactivity)”. Teknik analisis data yang digunakan adalahdengan

Gambar

Tabel 2.    Deskripsi Data Statistik ..................................................................
Gambar 2.    Kerangka Pemikiran Penelitian ..................................................
Gambar 1. Model Analisis Sistem Pengajaran Sumber: Sumadi Suryabrata (2002:6)
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian commit to user
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang akan lebih mengerti tentang manfaat dan kegunaan, sehingga praktik penggunaan alat pelindung

Namun jika dilihat secara keseluruhan, nilai peserta didik lebih banyak berada di atas rata-rata (jumlah dari kategori cukup, baik, baik sekali), rata-rata nilai

Pembuatan IPTV pada jaringan lokal sangat baik, karena tidak membutuhkan waktu lama untuk menstreaming siarang televise ke client dibanding dengan menggunakan jaringan

Tingkat stres lansia di PSTW Jara Mara Pati Singaraja sesudah diberikan senam otak juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan penurunan tingkat stres

7) Setelah membeli produk tersebut, dapatkah Anda menceritakan bagaimana Anda. mengevaluasi keputusan yang sudah Anda

Sistem pakar yang merupakan suatu model komputer dan kemampuan untuk menggantikan pengetahuan pakar dalam penggunaan komputer adalah alternatif pemecahan yang menjanjikan. Sistem

[r]

Kasubbag Program Menginformasikan tentang Penyusunan LKjIP kepada Sekretaris serta dilanjutkan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup - Informasi data2 Penyusuan LKjIP yang