• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Profesionalisme Mahasiswa dan Keterlibatan Pelaku Ekonomi dalam Penerapan Teknologi untuk Pengembangan Agroindustria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Profesionalisme Mahasiswa dan Keterlibatan Pelaku Ekonomi dalam Penerapan Teknologi untuk Pengembangan Agroindustria"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PROFESIONALISME MAHASISWA DAN KETERLIBATAN PELAKU EKONOMI DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN AGROINDUSTRla

Oleh :

Andes Ismayana, dkkb

Bangsa Indonesia hampir melewati tahap pembangunan jangka panjang pertama dan akan memasuki era Pembangunan Jangka Panjang Tahap (PJPT) II sebagai kesinambungan tahap pembangunan sebelumnya. Seperti yang telah diketahui, bah1tJa di dalam melaksanakan Pembangunan nasional terdapat sasaran utama yang hendak dicapai yaitu terwujud struktur ekonomi yang seimbang dimana terdapat kemampuan dan kekuatan indistri yang maju yang didukung oleh kemampuan dan kekuatan pertanian yang tangguh.

Keterkaitan yang erat antara sektor industri dan pertanian guna menunjang keberhasilan langkah menuju sasaran yang diinginkan terwujud pada pengembangan Industri Hasil Pertanian atau Agroindustri. Arah ー・ョァ・ュ「。ョセ。ョ@ Agroindustri merupakan arah perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia yang memang merupakan sebuah negara agraris,

diperlukan struktur industri yang kuat.

sehingga

Pengembangan Agroindustri tidak terlepas dari ketiga pelaku ekonomi yang ada di Indonesia yaitu Swasta, BUMN dan , Koperasi. Pola

adanya kemitraan

(2)

Dalam pola pembinaan tersebut perlu kiranya peran Perguruan Tinggi yang dapat menjembatani dan juga merupakan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu unsur Perguruan Tinggi yang merupakan 'aset' utama bagi pengembangan IPTEK adalah mahasiswa yang secara terus menerus dapat diterjunkan dalam operasionalisasi

pembinaan tersebut.

pola

m。ィ。ウセウキ。@ sebagai insan intelekual tidak mungkin terlepas dari kewajibannya untuk selalu mengembangkan kemampuan profesionalisme baik teknis maupun manajerial serta kemampuan penerapan dari apa yang telah diperoleh kepada masyarakat. Melihat peran dan keikut sertaan mahasiswa dalam pembangunan cukup strategis, ada baiknya sektor industri (pelaku ekonomi) mempunyai kewajiban yang sama terhadap pengembangan mahasiswa yang ada.

.

.

Pengembangan dan peningkatan sikap profesionalisme mahasiswa dapat dilakukan dengan memperbanyak pengetahuan dan pemahaman serta pengalaman kegiatan lapangan atau dengan kajian-kajian IPTEK dan lain sebagainya. Untuk itu perlu keikutsertaan pihak pelaku ekonomi, terutama sekali dalan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan t4rsebut.

Kenyataan yang ada ternyata belum banyak dari pihak pelaku ekonomi yang mempunyai keinginan untuk mengelola at au menyelenggarakan kegiatan lapang tersebut, atau kalaupun ada seringkali tidak terdapat adanya alih teknologi secara teknis-manajerial yang diharapkan dapat ュ・ョゥョァォ。エォセョ@

(3)

Melihat kenyataan yang ada memang perlu adanya keterlibatan dan keinginan pihak pelaku ekonomi dan peranan Pemerintah serta Perguruan Tinggi sebagai pihak ketiga, secara kontinyu dan nyata. Langkah-langkah atau peran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan lapang di perusahaan atau industri tanpa harus melalui prosedur yang menyulitkan.

Peran pelaku ekonomi dan peran pemerintah diharapkan dapat menciptakan liklim' yang diinginkan, karena seringkali adanya proses birokrasi yang terlalu panjang yang justru meningkatkan keenganan mahasiswa untuk melakukan kegiatan lapang. Adanya kejelasan aturan yang ditetapkan akan mempermudah pengelolaan kesempatan mahasiswa dalam melakukan kegiatan lapang tersebut.

2. Memperbanyak kajian-kajian dalam IPTEK terutama sekali teknologi tepat guna.

Pola perekonomian terbuka memaksa kita untuk lebih mem-perhatikan kkinginan konsumen terhadap produksi. Oleh karena itu teknologi tepat guna yang memang diperlukan terutama pada pedesaan perlu ditingkatkan. Pihak pelaku ekonomi dapat memberikan alih teknologinya terhadap masyarakat dengan perantaraan pihak Perguruan tinggi dalam mengadakan Diskusi, Seminar, Pameran (ekspo), Demontrasi plot dan lain sebagainya.

(4)

Pihak pelaku ekonomi dapat memberikan masukan atau informasi yang dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi. Kerjasama antar Litbang baik yang ada pada pihak pelaku ekonomi maupun milik pemerintah dengan Perguruan Tinggi perlu dipererat lagi dengan melibatkan secara sepenuhnya mahasiswa di dalamnya.

4. Mengupayakan insentif untuk memberikan motivasi bagi mahasiswa dalam mengembangkan kreatifitas dan produk-tifitas.

Pihak pelaku ekonomi dapat meyelenggarakan lomba-lomba karya tulis yang bersifat inovatif dan produktif serta mudah dalam penerapannya yang diikuti oleh mahasiswa. Adanya lomba-lomba tersebut dapat memberikan kesempatan mahasiswa untuk lebih berkarya lebih baik dan juga dapat memberikan masukkan pada pemerintah terhadap hasil-hasil yang di dapat.

5. Mengangkat atau 'mengekspose' hasil-hasil penelitian mahasiswa yang dianggap layak untuk dikembangkan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa, baik merupakan penelitian tingkat sarjana ataupun penelitian diluar itu belum banyak diangkat dan dikembangkan. Peran pelaku ekonomi diharapkan dapat lebih aktif dalam

ー・ョァ・セ「。ョァ。ョョケ。@ sehingga hasil penelitian yang telah ada dapat memberikan manfaat seutuhnya.

(5)

Kemampuan manajemen mahasiswa masih perlu ditingkatkan sesuai kebutuhan yang ada. Kadangkala kemampuan manajemen yang kurang akan mengakibatkan tidak sempurnanya kegiatan penerapan teknologi yang akan dikembangkan. Pengalaman-pengalaman pihak pelaku ekonomi dan pihak Pemerintah sangat dibutuhkan sebagai acuan bagi mahasiswa dalam peranannya sebagai un sur operasional pengembangan Agoindustri.

Langkah yang dilakukan terse but tidak terlepas dari kerjasama yang erat antara pihak terkait (Pelaku ekonomi, Pemerintah dan Perguruan tinggi) yang mutlak memerlukan wadah tersendiri sebagai forum komunikasi antara pihak-pihak tersebut. Peran yang akan dibawakan oleh pihak pelaku ekonomi yang ditunjang oleh kebijakan Pemerintah dan peran Perguruan tinggi ternyata cukup besar bagi pengembangan profesionalisme mahasiswa. Dengan adanya kerjasama tersebut, akan dapat terwujud mahasiswa yang diharapkan sebagai 'agent of development' Agroindustri yang mampu mengembangkan IPTEK baik secara teknis-manajerial yang keseluruhannya dapat dikenbangkan pada masyarakat terutama dipedesaan sebagai basis pengembangan Agroindustri di

!

Indonesia. Dengan demikian tujuan dan sasaran yang hendak dicapai dalam Pembangunan jangka panjang yang direncanakan dapat terwujud.

adiangkat dari Sarasehan Mahasiswa Agroindustri tanggal 4 Oktober 1992 di Fateta-IPB, Bogor.

(6)

Ii

Ii

11"

u

11

-.-

._----SEMINAR

NASIONAL S·EHARI

STRATEGI

DAN PR10S,PEK

PENGEMBANIGAN AGROiIND;USTRI

DI

I!NDONESIA

OLEH:

PROF. J;1R. SJARIFUDIN BAHARSJAH

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

3 Gktober 1992

_ .. _" MMセMMM --- -

-_=--===.-:' .. WL[BB」」NM⦅cBM]]セBBGGGセ]]]M]GGG]Gc@ ⦅MGN]セGLBBNNNNBN]N@ -=':'="-':":=='=:" '_0.:"==-_===--==-'--''''' "".0="'-"

===

I'

(7)

STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN PADA PJPT II

INPUT

SUIMIERDAYA

NUSANTARA

LINGKUNGAN

STRATEGIS

PROSES

PEMBANGUNAN

PERTANIAN

_ _ _ _ _ _

:

KEBIJAKSANAAN

i

OUTPUT

PENtNGKATAN:

DAYA SAING

BA NG SA

PRODUKSI

KESEMPATAN

KERJA

. •

EKSPOR

NILAI TAMBAH

!

PENDAPATAN

I

PEMERINTAH

I

(8)

PERKErviBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS

A. INTERNASIONAL

1. KEN.lJALA :

PJ?OTEKSI TERHADAP KOMODITI

PERTANIAN

".

PENGELOMPOKAN PASAR

BERSATUNYA JERMAN DAN fltUNTUHNYA

KOMUNIS 01 EROPA TIMUR DAN SOVIET

A1ENURUNKAN DAYA BELl DAN DANA

F)EMBANGUNAN

APRESIASI NILAI TUKAR YANG TERUS

A-1ENINGKAT AKAN BERDAMPAK NEGATIF

TERHADAP PEREKONOMIAN NAS/ONAL

flENCANA PENGGA,S(JNGAN MATA UANG

EROPA AKAN MIiNI",/aKATKAN PROTEKSI

2.

PELUANG:

J(ECENDERUNGAN NEGARA MAJU

MElvlNGGALKAN INDUSTRf PERTANIAN

MENURUNNYA KETEGANGAN BLOK TIMUR

.DAN BARAT

c:::=:=;>

NEGARA-NEGARA NON

BLOK

i

:>

KERJASAMA EKONOMI

"

C3LOBALISASI

I

V>

/-'ERSAINGAN LEBIH

KOMPETITIF'

V>

POS/TtF UNTUK

A&(OMODITAS PERTANIAN

(9)

--- -- --- ---

-- ---'--.---_.- I

B. REGIC)NAL

1. KENDALA :

KOJ\10DITI YANG SERAGAM SESAMA

I'IEGARA ASEAN

"

>

PERSAINGAN

SEsAMA NEGARA ASEAN

}(ETIDAKSTABILAN POLITIK DAN

KEAMANAN DI BEBERAPA NEGARA

ASIA

PASIFIK

2.PELUANG:

----.--- ---

'

-•

PER TUMBUHAN EKONOMI DI ASIA PASIFIK

I : MセMMZZセMセ[B^@

POTENSI PASAR KOMODITAS

PERTANIAN

I(ERJASAMA ASEAN

c:=:::>

MENINGKATKAN

AKTIVITAS EKONOMIINDONESIA

KERJASAMA

RRC

DAN INDONESIAC=:I

====::::>

J\.1EN1NGKATKAN EKSPOR

STABILITAS POLITIK OIINDO-CINA

IC=====?

I1ERDAMPAK P031TIF TEFtHADAP

f'EREKONOMIAN INDONESIA

3.

(10)

---_._ ...

__

... -_ ... __ . _ .. _ ... _._.

-c.

NASH)NAL

1. KEJ\lOALA :

NBャセaMhan@

PERTANIAN SEMAKIN SEMPIT

• f(ERUSAKAN HUTAN DAN LINGKUNGAN

J-IIDUP SEMAKIN BERAT

'.'

PENINGKATAN PENDUDUK DAN ANGKATAN

KERJA YANG

TINGGI

セN@ セ@

...

.... セN@ ... .

llARGA

MIGAS DAN NON-MIGAS

YANG TIDAK STABIL

-.

I(ESEIMBANGAN ANTARA GOLONGAN

EKONOMI LEMAH, SEDANG DAN KUAT

JWASIH LEMAH

-.

.

DANA PEMBANGUNAN YANG TERBATAS

KEBIJAKSANAAN YANG SERAGAM

KUALITAS TENAGA KERJA MASIH RENDAH

2. PEL

V.ANG :

-•

STABIL/TAS EKONOMI DAN KEAMANAN

DIINDONESIA

I

>INVESTASI

DIINDONESIA

MEN/NGKAT

KAYA AKAN SUMBERDAYA ALAM

ORlAN, KALIMANTAN, DAN SULAWESf)

LETAK GEOGRAFIS. YANG SANGAT

STRATEGIS

4.

... .

(11)

-I

MMセMMMMMMM MMMMMMセi@

! i

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM

PEREKONOMIAN NASIONAL

A. TERHADAP PRODUK D06IESTIK BRUTO (PDB)

TAHUN

PDB

(%)

1980

30,7

1990

19,6

B. TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA

TAHUN

TENAGA KERJA

TENAGA KER.fA

(JUTA)

(%)

'.

1980

1990

28,8

35,5

...

C. TERh'ADAP PENURUNAN KEMISKINAN

TAHUN

KElvflSKINAlv

1980

20,3

1990

17,8

56

49

(12)

MENGAPA AGROINDUSTRI PENTING

BAGI PEREKONOMIAN INDONESIA

(1).

MENINGKATKAN PRODUK'DOMESTIK BRUTO

(P DB).

(2). MENINGKATKAN KESEMPATAN KERJA DAN

. I

KESEMPATAN BERUSAHA.

(3). MENINGKATKAN PANGSA PASAR DAN EKSPOR.

(4). MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI.

(5). MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN.

(6). PERSIAPAN MENUJU NEGARA INDUSTRI BARU.

(13)

AGRO INDUSTRI

-RELEVANSI

AGROINDUSTRI DENGAN

TRILOGI PEMBANGUNAN

PR(;)OUKTIVITAS

Dl

EFISIENSI

TEKNOLOGI

TEPAT

..

PERTUMBUHAN

PEMERATAAN

セセsionalitas@

1

.. i

KESAOAAAN .. STABILITAS' I

: LlNGKUNGAN

j

TRILOGI PEM8ANGUNAN

8.

(14)

,

- - - -

-0)

-ex:

z

r-

::t

({)

::>

セ@

セ@

co

Z

'

-> ,

-'

----.. -.

セ@

0

((«

セcゥS@

LU

zセ@

...

zO

セo@

セZZ^@

キセ@

<c

Z

a..

-C!)

Wo

セ@

:::>

セ@

/-

.-<

«

-I

...

en

LU

a..

\

<

!:

セ@

" セ@

en

(15)

PERANAN PEMERINTAH DALAM

KEGIATAN AGROINDUSTRI

A

G

R

o

I

N

D

U

S

T

R

I

..

!

SKALA BESAR

SKALA

MENENGAH

SEDANG

p

I

E

i

R

I

A

..r!I.. ..

Mセゥ@

N

I

A

N

..

i@

I

SKALA

KECIL

I

BESAR

I I I !

i

セ@

P

E

M

E

R

I

N

I " I \

T

A

SEMAKIN BESAR SKALA USAHA

H

SEMAKIN KECIL PERANAN PEMERINTAH

-•

SEMAKIN KECIL SKALA USAHA

SEMAKIN DOM/NAN PERANAN PEMER/NTAH

(16)

POLA PEMBINAAN AG ROil

lNIDU;S

T R:I

01

INDONESIA

1. Po,11l PfR

2. Pols B.".k Angk.t

3, Contract Farming

4.

BOT

PETANII

KUD

1. Po/til PI R

2.

1'.18

Ba,pak Angkat

3. CCHlitract Farming

4.8

@ T

"\

\

svカastaIiセ@

.. :\.

BUMN

1. K S 0 \

" 1_1-& " _ _ " •• __ _

\'" /

BGセセOOG@

;G, " ' V I I / I ' t e l / l U I C I

3. Modal Ventura

(17)

KENDALA YANG DIHADAPI DALAM

PENGEMBANGAN AGROINDUSTRt

,.

HQセ@

"jMASALAH TRANSPORTAS//PRASARANA LAINNYA

(

_

(2!>/1 MASALAH PEMASARAN

.. """

(3).'

M.A.,SALAH SKALA USAHA

I

(4).

MASALAH TEKNOLOGI

(5).

MASALAH KELEMBAGAAN

(6). MASALAH TENAGA PROFESIONAL

(7). MASALAH FINANSIAL

(18)

I

I

I

1

:

i

. i

STRATEGI DASAR PENGEMBANGAN

AGRO-INDUSTRI

PERTAMA:

MEROBAH POLA PIKIR PETANI DARI

"PRODUCTION ORIENTED" KE "BUSINESS ORIENTED"

e

PERLU PENYULUHAN

eDIKLAT (PENDIDIKAN DAN LATIHAN)

UNTUK MENCETAK TENAGA PROFESIONAL

YANG MEMPUNYAI:

(1). KEAHLIAN INTERPERSONAL

(2). KEAHLIAN BERKOMUNIKASI

(3).

KEAHLIAN BERWIRASWASTA/3ISNIS

I I

vCA

U I I A hi ' C V ; " i i C,

\41.

H I - J JJ...J/lJ\i i L-i ... iL,/

(5). KEAHLIAN BERNEGOSIASI

(6). KEAHLIAN MANAJERIAL

(7). KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMASI

(19)

KEDUA :

A1ELO,VGGARKAN SEMUA KENDALA

SEHINGGA AKTIVITAS AGRO-INDUSTRI

DAPAT MENCAPAI TINGKAT YANG OPTIMAL

PEMBANGUNAN PRASARANA FISIK PERLU

TERUS OITINGKATKAN KHUSUSNYA

01

IBT

LEMBAGA FINANSIAL YANG TERJANGKAU

.OLEH PETANI 'PERLU TERUS OITINGKATKAN

PERAN . KUO SEBAGAI MOTOR PENGGERAK

EKONOMI PEDESAAN PERLU TERUS DITINGKATKAN

DIKLAT UNTUK MENCETAK TE"JAGA

PROFESIONAL

pセrlu@

DITINGKATKAN

MENINGKATKAN KEGIATAN LITBANG AGROINDUSTRI

(20)

KEBIJAKSANAAN PEMERINTAH :

1.

TUJUAN ;

MENINGKATKAN PENDAPATAN DAN TARAF

HIDUP PEtANI

.

MENINGKATKAN NILAI GIZI MASYARAKAT

MENINGKATKAN DEVISA

MENINGKATKAN KE_MPATAN BERUSAHA

MENINGKATKAN KESBMPATAN KERJA

2. STRATEGI PEMBINAAN :

PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYA

MANUSIA

DIVERSIFIKA81 DAN INTENSIFIKASI

PERTANIAN

REHABILITA8IDAN .KSr.NSIFIKASI

PERTANIAN

REINVESTASI DARI IllS KE 18T

RESTRUKTURISASI SEKTOR PERTANIAN

PENINGKATAN KESERASIAN ANTARA

KUD, BUMN, DAN SWASTA

PENINGKATAN LEMBAGA KEUANGAN

DlPEDESAAN

Referensi

Dokumen terkait

(4) External teacher education, school-based teacher education, and pre- existing teacher characteristics can contribute to teacher competence; and (5) Teaching evaluation based on

Tujuan dan target khusus yang akan dicapai pada kegiatan KKN-PPM : 1) Menggunakan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan kontur tanah dan kemampuan petani didalam

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, nikmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Intellectual

Oleh karena itu RKPD dan Renja SKPD berfungsi menjabarkan rencana strategis kedalam rencana tahunan dengan memuat arah kebijakan pembangunan, prioritas

Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap Keunggulan Bersaing Melalui Inovasi Produk sebagai Variabel Antara (Studi Kasus pada IKM Batik di Kampung

Berdasarkan pembahasan pada halaman sebelumnya, yang mencakup data – data penelitian di Grosir Deva Harumi dan pembuatan laporan skripsi dengan judul “Membangun SMS Gateway

Teknik DTG (Direct To Garment) Printing atau disebut juga sablon digital, sangatlah berbeda dengan sablon teknik transfer paper, perbedaan tersebut dikarenakan pada teknik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang menggunakan media audio-visual dengan media cetak, yaitu