• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan sistem Informasi persedian barang milik negara berbasis web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan sistem Informasi persedian barang milik negara berbasis web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta"

Copied!
276
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Oleh:

TRI INDRIASTUTI

NIM: 104093002982

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)

i

Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Tri Indriastuti

NIM: 104093002982

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(3)

ii Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Tri Indriastuti 104093002982

Menyetujui,

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252

Pembimbing II

Bayu Waspodo, MM

NIP. 19740812 200801 1 001 Pembimbing I

(4)

iii

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis web pada Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 22 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Jakarta, Juni 2010

Tim Penguji,

Mengetahui, Penguji I

A’ang Subiyakto, M. Kom

NIP.150 411 252

Penguji II

Zulfiandri, S.Kom, MMSI

NIP.150 368 821

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200212 001

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom

NIP.150 411 252

Pembimbing I

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP.1975818 200501 2 008

Pembimbing II

Bayu Waspodo,MM

(5)

iv

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Juni 2010

(6)

v

Tri Indriastuti – 104093002982. Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Di bawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Bayu Waspodo).

Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini memberikan kemudahan bagi penggunanya. Sistem persediaan barang merupakan salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan saat ini karena pentingnya mengolah data barang dengan cepat dan efisien, maka aplikasi sistem persediaan barang menjadi solusi alternatif untuk lebih memudahkan proses pengolahan datanya.Masih manualnya sistem persediaan barang yang ada di Bagian Umum FST membuat kurang efisien dalam mengolah data, sistem yang belum terintegrasi,tidak adanya pengkodean barang dan proses yang panjang membuat kesulitan para pegawai dalam menghasilkan laporan yang akurat. Oleh karena itu perlunya mengembangkan sistem informasi persediaan barang milik negara yang lebih mudah dan tepat guna. Sistem yang dikembangkan ini merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan metode pemodelan objek dengan pendekatan Rapid Application Development (RAD) dengan tools UML. Secara umum, sistem ini membantu proses penginputan, pengeditan dan pelaporan data barang milik negara yang ada di Bagian Umum FST dan memudahkan user dalam mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Perangkat yang diperlukan dalam merancang aplikasi ini adalah: PHP sebagai bahasa scripting, Apache Web Server, dan MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan paket Xampp.

Kata kunci: Persediaan Barang Milik Negara, Pemodelan sistem berorientasi objek, Berbasis Web, Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML),Bagian Umum FST.

V Bab + 241 Halaman + xxvii halaman + 5 Halaman Daftar Gambar + 2 Halaman Daftar Tabel + 5 Halaman Daftar Simbol + 4 Halaman Daftar Pustaka + 15 Halaman Lampiran Tampilan Aplikasi + 3 Halaman Lampiran Wawancara + 7

Halaman Source Code

(7)

vi

Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat

dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat

melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya dengan

lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang

telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam

menyelesaikan laporan ini.

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan

Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena

tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan

ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Aang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

(8)

vii

Waspodo,MMSI selaku pembimbing II penulis yang telah memberi banyak

pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya

Bagian Umum yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi

ini dan Program Studi Sistem Informasi, yang telah membimbing penulis

selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

5. Sahabat-sahabatku, Mujahid-Mujahidah Gd.1 yang selalu mendo’akan dan

memberikan semangat baru ! Jazakumullahu khairan katsira atas ukhuwah

terindah yang pernah ana rasakan.

6. Yang terspesial saudari-saudariku yang sudah banyak membantu juga

menemani hari–hariku, khususnya untuk Dwi, Siti, Ulfah, Uci, ka’ uthe, Mba

Ela, Maya, Yeni, Kiki, Murni, Nely, Rika, Sandra yang telah membantu

penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Jazakallah Khairan

Katsiro aku cinta kalian karena Allah ^_^.

7. Para Pendukung penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini yang

banyak direpotkan Dika, Isro, Dudung dan Teza terima kasih banyak sekali.

8. Teman-teman SI B angkatan 2004 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu

senangnya bisa mengenal dan dekat dengan kalian, tetap jalin silaturahim ya

9. Aa’ enda’ yang selalu ada ketika adiknya perlu bantuan adikqu tiwi yang setia

menemani, menggantikan tugas-tugas rumah mba’nya semoga kita bisa

(9)

viii

11.Banyak lagi nama lain yang menghiasi halaman hati. Semoga doa rabithah

senantiasa menjaga kita.

Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak

luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang

membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini.

Kritik dan saran dapat disampaikan melalui ukh_indri@yahoo.co.id. Semoga

skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.

Jakarta, Juni 2010

(10)

ix

Halaman Judul...

Halaman Persetujuan Pembimbing...

Halaman Pengesahan...

Halaman Pernyataan...

Abstraksi...

Kata Pengantar...

Daftar Isi...

Daftar Gambar...

Daftar Tabel...

Daftar Simbol...

Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN...

1.1 Latar Belakang...

1.2 Perumusan Masalah...

1.3 Batasan Masalah...

1.4 Tujuan Penelitian...

1.5 Manfaat Penelitian...

1.6 Metodologi Penelitian ...

1.6.1 Metode Pengumpulan Data……….

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem………..

(11)

x

BAB II LANDASAN TEORI ...

2.1 Konsep Dasar Sistem...

2.1.1 Pengertian Sistem...

2.1.2 Karakteristik Sistem...

2.2 Konsep Dasar Informasi...

2.2.1 Pengertian Informasi...

2.2.2 Kualitas Informasi...

2.2.3 Nilai Informasi...

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi...

2.3.2 Komponen Sistem Informasi...

2.4 Konsep Dasar Persediaan...

2.4.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan...

2.4.2 Tujuan Persediaan...

2.4.3 Prosedur Persediaan...

2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri

Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003……..

2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan……….

2.4.5.1 Syarat-Syarat dalam Persediaan Barang……….

(12)

xi

2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara...

2.5.2 Klasifikasi BMN………... 2.5.3 Pengkodean BMN...

2.5.4 Pertimbangan/Syarat Penghapusan Barang Milik Negara...

2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara...

2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara…..

2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara

2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi...

2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem...

2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD

(Rapid Application Development)………..

2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development………

2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD………. 2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD………

2.8 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)...

2.8.1 Definisi dan Sejarah UML...

2.8.2 Unified Modelling Language (UML)………

2.8.3 Diagram UML……….

2.9 Database dan DBMS (Database Management System)...

2.9.1 Database...

2.9.2 DBMS (Database Management System)...

2.9.3 RDBMS (Relational Database Management System)...

(13)

xii

2.10.2 Konsep Dasar Intranet...

2.10.3 Konsep Dasar Internet ...

2.10.4 Local Area Network (LAN)...

2.11 Perangkat Lunak Penunjang...

2.11.1 PHP (Personal Home Page)...

2.11.2 Sejarah PHP...

2.11.3 MySql...

2.11.4 Apache...

2.11.4.1 Sejarah Apache...

2.11.5 Xampp...

2.11.5.1 Sejarah singkat Xampp...

2.11.5.2 Keuntungan Xampp...

2.11.6 Macromedia Dreamweaver...

2.12 Metode Pengujian...

2.13 Penelitian Sejenis...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

3.1 Metode Pengumpulan Data...

3.2 Metode Pengembangan Sistem...

(14)

xiii

4.1 Requirement Planning...

4.1.1 Gambaran Umum FST...

4.1.1.1Integrasi Sains dan Teknologi...

4.1.1.2Pengembangan FST...

4.1.1.3Visi dan Misi...

4.1.1.4Struktur Organisasi...

4.1.2 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ...

4.1.3 Use Case Diagram Sistem Berjalan...

4.2 Workshop Design…….………... 4.2.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan...

4.2.2 Use Case Diagram Sistem Usulan...

4.2.3 Activity Diagram...

4.2.4 Class Diagram...

4.2.5 Sequence Diagram...

4.2.6 Statechart Diagram...

4.2.7 Spesifikasi Database...

4.2.8 Perancangan Antar Muka...

4.3 Implementation ...

4.3.1 Penulisan Script...

4.3.2 Pengujian Sistem...

(15)

xiv

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... .

214

(16)

xv

Gambar 2.1 Klasifikasi BMN...

Gambar 2.2 Kode Identifikasi Barang...

Gambar 2.3 Contoh Identifikasi Barang...

Gambar 2.4 Skema Label BMN...

Gambar 2.6 Tahapan Rapid Application Development (RAD)...

Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Use Case...

Gambar 2.8 Jaringan Komputer...

Gambar 2.11 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004...

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir………...

Gambar 4.1 Struktur Organisasi………...

Gambar 4.2 Use case Diagram Sistem Berjalan………..………..

Gambar 4.3 Use case Diagram Sistem Usulan……….

Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use Case Atur Data Klasifikasi Barang……....

Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Atur Data Barang...

Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Atur Data User...

Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Buat Pengadaan barang persemesterr

Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Buat Pengadaan barang kondisional

Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Validasi Pengadaan kondisional...

Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use CaseInputData Barang Masuk…………

Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use CaseTambah Permintaan Barang………

Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Validasi Permintaan Barang………

(17)

xvi

Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Tambah Data Pengembalian Barang

Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use CaseCetak Laporan Barang Masuk…...

Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use CaseCetak Laporan Barang Keluar……

Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Persediaan Barang..

Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman Barang

Gambar 4.20 Class Diagram………..

Gambar 4.21 Sequence Diagram dari Atur Data Klasifikasi Barang...

Gambar 4.22 Sequence Diagram dari Atur Data Barang ………

Gambar 4.23 Sequence Diagram dari Atur Data User ………

Gambar 4.24 Sequence Diagram Buat Pengadaan barang per semester...

Gambar 4.25 Sequence Diagram Buat Pengadaan barang per kondisional... ...

Gambar 4.26 Sequence Diagram Validasi Pengadaan Kondisional……….

Gambar 4.27 Sequence DiagramInputData Barang Masuk ………

Gambar 4.28 Sequence Diagram Tambah Permintaan Barang………

Gambar 4.29 Sequence Diagram Validasi Permintaan Barang ……….

Gambar 4.30 Sequence DiagramInput Data Barang Keluar ……….

Gambar 4.31 Sequence Diagram Tambah data Peminjaman Barang ………

Gambar 4.32 Sequence Diagram Tambah Data Pengembalian Barang...

Gambar 4.33 Sequence Diagram Cetak Laporan Persediaan barang …...…….

Gambar 4.34 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ………

Gambar 4.35 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang keluar.………

(18)

xvii

Gambar 4.37 Statechart diagram dari object Pengadaan Kondisional………

Gambar 4.38 Statechart diagram dari object Permintaan Barang...………

Gambar 4.39 Statechart diagram dari object Peminjaman Barang...………

Gambar 4.40 Halaman Login………...

Gambar 4.41 Halaman Utama Admin...………...

Gambar 4.42 Halaman Klasifikasi Barang………...

Gambar 4.43 Halaman Tambah Data Klasifikasi Barang………

Gambar 4.44 Halaman Edit Klasifikasi Barang………...………..

Gambar 4.45 HalamanHapus data Klasifikasi Barang ………...

Gambar 4.46 Halaman Data Barang... ………...

Gambar 4.47 Halaman Tambah Data Barang………...

Gambar 4.48 Halaman Edit Data barang ………...……..

Gambar 4.49 Halaman Hapus Data Barang... ………...

Gambar 4.50 Halaman Detail Data Barang... ………...

Gambar 4.51 Halaman Data User…...………

Gambar 4.52 Halaman Tambah Data User...……….

Gambar 4.53 Halaman Edit Data User... ………..

Gambar 4.54 Halaman Hapus Data User...………

Gambar 4.55 Halaman Detail data user...……….

Gambar 4.56 Halaman Utama Bagian Gudang………

Gambar 4.57 Halaman Data Pengadaan Barang……….

Gambar 4.58 Halaman Tambah Data Pengadaan Barang………

(19)

xviii

Gambar 4.61 Halaman Detail data Pengadaan Barang………..

Gambar 4.62 Halaman Data Barang Masuk………..

Gambar 4.63 Halaman Detail Data Barang Masuk………

Gambar 4.64 Halaman Hapus Data Barang Masuk………

Gambar 4.65 Halaman Data Permintaan Barang………..

Gambar 4.66 Halaman Tambah Data Permintaan Barang………..

Gambar 4.67 Halaman Edit Data Permintaan Barang………

Gambar 4.68 Halaman Edit Data Pemintaan Barang……….

Gambar 4.69 Halaman Detail Data Permintaan Barang...

Gambar 4.70 Halaman Data Barang Keluar………

Gambar 4.71 Halaman Detail Data Barang Keluar……….

Gambar 4.72 Halaman Data Peminjaman Barang………

Gambar 4.73 Halaman Tambah Data Peminjaman Barang………

Gambar 4.74 Halaman Edit Data Peminjaman Barang……….

Gambar 4.75 Halaman Hapus Data Peminjaman Barang………

Gambar 4.76 Halaman Detail Data Peminjaman Barang……….

Gambar 4.77 Halaman Data Pengembalian Barang………

Gambar 4.78 Halaman Tambah Data Pengembalian barang………

Gambar 4.79 Halaman Edit Data Pengembalian Barang...………

Gambar 4.80 Halaman Hapus Data Pengembalian Barang………..

Gambar 4.81 Halaman Hapus Data Pengembalian Barang...

(20)

xix

Gambar 4.83 Halaman Validasi Pengadaan Barang...

Gambar 4.84 Halaman Edit Validasi Pengadaan Barang………..

Gambar 4.85 Halaman Detail Validasi Pengadaan Barang………..

Gambar 4.86 Halaman Hapus Validasi Pengadaan Barang...

Gambar 4.87 Halaman Validasi Permintaan Barang..……….

Gambar 4.88 Halaman Edit Validasi Permintaan Barang………..

Gambar 4.89 Halaman Hapus Validasi Permintaan Barang...

Gambar 4.90 Halaman Detail Validasi Permintaan Barang……….

Gambar 4.91 Halaman Utama Pegawai Umum………...……

Gambar 4.92 Halaman Tambah Data Permintaan Barang………

Gambar 4.93 Halaman Utama Kasubag………...

Gambar 4.94 Halaman Laporan Persediaan Barang...

Gambar 4.95 Halaman Laporan Barang Masuk………...………

Gambar 4.96 Halaman Laporan Barang Keluar………...………

Gambar 4.96 Halaman Laporan Peminjaman Barang………

194

195

195

196

196

197

197

198

198

199

199

200

200

201

(21)

xx

Tabel 2.2 Hasil Penelitian Studi Sejenis...

Table 2.3 Hasil Penelitian Studi Sejenis……...

Tabel 4.1 Daftar Actor Sistem Berjalan ………..….……….

Tabel 4.2Daftar Usecase Sistem Berjalan ………..

Tabel 4.3 Daftar Actor yang diusulkan ……….……….

Tabel 4.4Daftar Usecase yang diusulkan ………...

Tabel 4.5 Narasi dari Use case Atur data Klasifikasi Barang ………

Tabel 4.6 Narasi dari Use case Atur Data Barang………

Tabel 4.13 Narasi dari Use case Atur data User ………

Tabel 4.14 Narasi dari Use case Buat Pengadaan Per Semester………..

Tabel 4.15 Narasi dari Use case Buat Pengadaan kondisional ………

Tabel 4.16 Narasi dari Use case Validasi Pengadaan Kondisional ………..

Tabel 4.17Narasi dari Use caseinput Data Barang Masuk ………

Tabel 4.18 Narasi dari Use case Tambah Data Permintaan Barang…………..

Tabel 4.19 Narasi dari Use case Validasi Data Permintaan Barang………

Tabel 4.20 Narasi dari Use caseinput data Barang Keluar………

Tabel 4.21 Narasi dari Use case Tambah Data Peminjaman Barang……….

Tabel 4.22 Narasi dari Use case Tambah Data Pengembalian Barang………

Tabel 4.23 Narasi dari Use case Cetak Laporan Persediaan Barang………..

Tabel 4.24 Narasi dari Use case Cetak Laporan Barang Masuk………..

(22)

xxi

Tabel 4.26 Narasi dari Use case Cetak Laporan Peminjaman Barang…………...

Tabel 4.27 Daftar Potential Object...

Tabel 4.28 Daftar Analisa Potential Object…………...………

Tabel 4.29 Daftar Object………

Tabel 4.30 Tabel Klasifikasi Barang ………

Tabel 4.31 Tabel Barang ………

Tabel 4.32 Tabel User ………..

Tabel 4.33 Tabel Pengadaan Barang ………

Tabel 4.34 Tabel Barang Masuk………...

Tabel 4.35 Tabel Permintaan………..

Tabel 4.36 Tabel Barang Keluar ………

Tabel 4.37 Tabel Peminjaman Barang ………

Tabel 4.38 Tabel Pengembalian barang ………

Tabel 4.39 Tabel Stok... ………...

Tabel 4.40 Tabel Data to Location CRUD Matrix Sistem usulan…...

Tabel 4.41 Testing akun admin ………

Tabel 4.42 Testing akun bagian umum………

Tabel 4.43 Testing akun bendahara………

Tabel 4.44 Testing akun pegawai umum………

Tabel 4.45 Testing akun Kasubag………

(23)

xxii

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

Depends on

Inheritance Actor1

«uses»

«inherits» «uses» <<depends on>>

(24)

xxiii

SIMBOL CLASS DIAGRAM

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Class

1. class name

2. attributes

3. behaviors

Association

Agregation

Generalization

1 *

Class 1

(25)

xxiv

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Object

Lifeline

Messages

(26)

xxv

SIMBOL STATECHART DIAGRAM

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

State

Transition Paths

Initial State

(27)

xxvi

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM

(Whitten, 2004)

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar

(28)

xxvii

(29)

1. Login

2. Halaman admin

(30)

4. Tambah Klasifikasi Barang

5. Edit Klasifikasi Barang

(31)

8. Tambah Data Barang

(32)

10. Edit Data barang

11. Hapus Data Barang

(33)

14. Tambah Pengadaan Barang

(34)

16. Data Barang Masuk

17. Detail Barang Masuk

(35)

20. Detail data Permintaan Barang

21. Edit Permintaan Barang

(36)

22. Data Barang Keluar

23. Detail barang Keluar

(37)

26. Hapus Stok barang

(38)

28. Tambah Data Peminjaman barang

29. Detail Data Peminjaman Barang

(39)

32. Hapus Data Pengembalian Barang

(40)

34. Detail Validasi Pengadaan Kondisional

35. Data Validasi Permintaan Barang

(41)

38. Laporan Stok Barang

(42)

40. Laporan Barang Keluar

(43)
(44)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, informasi saja

tidaklah cukup untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang bersifat

administratif, dibutuhkan pula suatu sistem pengolahan data dan informasi

yang terintegrasi berbasis komputerisasi untuk membantu menyelesaikan

masalah-masalah administratif yang sangat penting dalam menjalankan

operasional suatu instansi menjadi data yang akurat, efektif, efisien dan tepat

guna serta terdistribusi dengan baik. Untuk membuat sistem yang

terkomputerisasi dengan baik diperlukan pengamatan yang matang

diantaranya adalah dengan interview (wawancara), observation (observasi),

document survey (pengamatan dokumen) (Ladjamuddin:2005).

Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan

sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar

antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data

yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini

disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan

data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah :2007).

Pengembangan sistem informasi dapat berarti menyusun sistem

informasi yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi

(45)

sistem informasi berbasis komputer dilakukan dengan motivasi untuk

memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang

cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan untuk

melaksanakan instruksi-instruksi pengguna (Nugroho, 2005).

Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu

aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini

memberikan kemudahan-kemudahan bagi penggunanya, mereka dapat

mengakses informasi dari komputer yang mempunyai akses terhadap internet

kapan saja dan dimana saja sehingga perbedaan waktu dan tempat tidak lagi

menjadi masalah yang berarti (Syafii:2004).

Berdasarkan Skripsi yang ditulis oleh saudara Teuku Syamsul

Ramadhan, S.Kom yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan

Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, peneliti

tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif

lagi sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Program Reguler khususnya di

Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta. Sistem

persediaan barang yang sudah berjalan di Program Non Reguler saat ini belum

bisa menjadi solusi alternatif untuk manajemen persediaan barang karena

belum mencakup lokasi dan pendistribusian barang yang telah dikeluarkan,

belum adanya klasifikasi kode barang standar berdasarkan pengkodean Barang

Milik Negara, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga

(46)

efektif dan terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses

Persediaan yang berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang

masih dilakukan secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang

menyebabkan aplikasi dari saudara Teuku Syamsul Ramadhan belum bisa

diimplementasikan dengan baik di Bagian Umum FST UIN.

Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu

dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang

lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang

tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat

dibutuhkan (Nugroho, 2005:124).

Untuk itu, berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk

dapat mengembangkan skripsi tersebut menjadi solusi alternatif yang dapat

digunakan di Bagian Umum FST. Dengan judul skripsi “ Pengembangan

Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta” .

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dan skripsi yang akan

dikembangkan peneliti, dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada

adalah :

1. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang dapat terintegrasi

(47)

2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan informasi

tentang pengklasifikasian kode barang menurut pengkodean Barang

Milik Negara menurut Departemen Agama sehingga memudahkan

karyawan dalam pengelolaan data barang ?

3. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan peringatan

apabila persediaan barang mendekati batas stok minimum ?

4. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang bisa tepat dan akurat

dalam melakukan pengelolaan data dengan meminimalisir kesalahan

atau ketidakpastian sehingga dapat membantu proses administrasi

fakultas ?

5. Bagaimana pegawai dapat dengan cepat dan mudah dalam

menggunakan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang dalam hal

memanipulasi data sampai menghasilkan laporan ?

6. Bagaimana Kasubag dapat memperoleh informasi berupa laporan yang

lengkap sesuai kebutuhan pada data master dan data transaksi setiap

periodenya ?

1.3 Batasan masalah

Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :

1. Pengembangan sistem hanya mencakup Sistem Informasi Persediaan

Barang di Bagian Umum FST UIN.

2. Analisis masalah difokuskan pada informasi data barang, transaksi

(48)

3. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya sampai

pada tahap Implementasi berupa pengujian black box testing.

4. Sistem ini tidak membahas tentang keamanan data.

5. Mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Milik

Negara dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yaitu

PHP dan MySQL serta Xampp dan Text Editor Macromedia

Dreamweaver.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :

1. Membuat Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara pada

Bagian Umum FST yang terintegrasi antara data master, data transaksi

dan laporan.

2. Membuat klasifikasi barang, memudahkan pendokumentasian,

mengontrol siklus data barang, proses pengolahan data barang,

pendistribusian dan penyimpanan data barang dan membuat

peringatan tentang batas stok minimum.

3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan

mudah digunakan pegawai dalam hal memanipulasi data.

4. Membuat laporan yang dapat digunakan Kasubag Umum FST baik

laporan barang masuk maupun barang keluar secara cepat dan akurat

(49)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dengan diterapkannya Sistem Persediaan

Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST UIN Jakarta adalah :

1. Membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan

pengelolaan barang di FST.

2. Memberikan cara cepat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan

dengan akurat dan tepat guna.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan

serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah

ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan

dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode

yang telah kita kenal antara lain wawancara, observasi (pengamatan),

kuesioner atau angket, dan dokumenter serta studi pustaka. ( Gulo,

2005:115). Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan

data-data adalah sebagai berikut :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk

memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik

(50)

1) Observasi langsung ke objek penelitian guna memperoleh data

atau gambaran serta keterangan terhadap sistem berjalan;

2) Interview atau wawancara yaitu peneliti mengumpulkan data

secara tatap muka langsung dengan pegawai pada Bagian

Umum FST guna mendapatkan data-data dan keterangan yang

diperlukan.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca

buku-buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan

pembahasan dalam masalah ini.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan dalam pengembangan Sistem Persediaan

Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST adalah dengan strategi

RAD (Rapid Application Development) adalah suatu pendekatan

berorientasi objek (Kendall:2003). Ada tiga fase dalam RAD yaitu :

Gambar 1.1 Tahapan Rapid Application Development(RAD) (Kendall:2003)

Requirement Planning

Identified

Objectives and

Informations

Requirement

Work with

users to

Design system

Build the

system

Introduced

the new

(51)

1. Requirement Planning

Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi

2. Workshop design

Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.

3. Implementation

Sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. (Kendall:2003)

1.7Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan

materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan

(52)

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan

dengan permasalahan yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan

diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi

pengembangan sistem. Serta menjelaskan mengenai sejarah singkat

dan struktur organisasi FST.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian

pengembangan sistem informasi Persediaan meliputi hasil

wawancara, analisis, desain, implementasi, operasi dan sistem

pendukung.

BAB V PENUTUP

Bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran yang penulis

(53)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Untuk lebih mengetahui konsep dasar sistem, beberapa ahli akan

mengemukakan mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem, dan klasifikasi

sistem.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005).

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan

sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya.

a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari

prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu

sasaran tertentu.

b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau

elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

1. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

(54)

2. Sistem sebagai suatu komponen atau variable yang

terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama

lain dan terpadu.

3. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

4. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan

bersama. (Jogiyanto : 2005).

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

(Jogiyanto, 2001) :

1. Komponen sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut

dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen

sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai

sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu

(55)

luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang

sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang

lingkup (scope) sistem itu sendiri.

3. Lingkungan luar sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem

dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan

sistem tersebut.

4. Penghubung sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem

dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem

yang lainnya.

5. Masukan sistem (Input)

Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan

sinyal (signal input). Masukkan perawatan adalah energi yang di

inputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan

sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran sistem (Output)

Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

(56)

7. Pengolah sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah input menjadi output.

8. Sasaran sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem

tidak akan ada gunanya.

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001).

2.2.2 Kualitas Informasi

Kualitas sistem informasi tergantung pada :

1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

menceritakan maksudnya.

2. Tepat waktu, informasi yang diterima tidak boleh terlambat.

Informasi yang telah usang tidak mempunyai nilai tinggi, karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

Bila pengambilan keputusan lambat maka akan berakibat fatal bagi

(57)

3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan

yang lainnya berbeda.

4. Lengkap, informasi yang disajikan sesuai dengan apa yang

dibutuhkan user.

5. Jelas, informasi yang disampaikan tidak membingungkan, serta

dapat dipahami oleh penggunanya (Jogiyanto,2005).

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan

biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk

mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi

yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan

untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit

untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah

tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar

informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan

(58)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto, 2001).

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut

dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan,

blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok

kendali. Sebagai sebuah sistem keenam blok tersebut masing-masing

saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan

untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2001).

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data

yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen

dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model

(59)

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan

informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk

semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem

informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,

menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan

satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer

dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali

Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang

diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian

(60)

2.4 Konsep Dasar Persediaan

2.4.1 Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan

Persediaan secara umum didefinisikan sebagai stock bahan

baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk

memuaskan permintaan konsumen (Zulfikarijah, 2005). Menurut

Standar Akuntasi Keuangan (SAK) nomor 14 [2002], persediaan

merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa

persediaan adalah aktiva yang :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;

b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan ; atau

c. Dalam bentuk bahan dan perlengkapan (supplies) untuk

digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

Persediaan sebagai sumberdaya menganggur yang memiliki

nilai potensial, definisi tersebut memasukkan perlengkapan dan

tenaga kerja yang menganggur sebagai persediaan (Zulfikarijah,

2005).

Persediaan dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Persediaan bahan baku adalah persediaan barang yang akan

dipergunakan dalam proses transformasi.

b. Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam

(61)

produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai

produk jadi.

c. Persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang telah

melalui proses akhir dan siap dijual ke konsumen (Zulfikarijah,

2005).

2.4.2 Tujuan Persediaan

Persediaan dapat membantu fungsi-fungsi penting yang akan

menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Terdapat 7 tujuan

penting dari persediaan, yaitu (Zulfikarijah, 2005) :

1. Fungsi ganda , fungsi utama persediaan adalah memisahkan

proses produksi dan distribusi, fungsi yang kedua adalah

memisahkan produksi dari permintaan untuk menghindari

stock-out (kehabisan barang).

2. Mengantisipasi adanya inflasi.

3. Memperoleh diskon terhadap jumlah persediaan yang dibeli.

4. Menjaga adanya ketidakpastian.

5. Menjaga produksi dan pembelian yang ekonomis.

6. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran.

(62)

2.4.3 Prosedur persediaan

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi

perusahaan yang terjadi secara berulang ulang.

Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu

sistem terdiri dari jaringan prosedur sedangkan prosedur

merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (klerikal

operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk

mencatat informasi :

a. Mencatat

b. Menggandakan

c. Menghitung

d. Mengajukan

e. Memilih Suplier

f. Mendistribusi

g. Membandingkan

h. Laporan

Ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu :

1. Metode mutasi persediaan ( perpectual inventory method)

Setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.metode

(63)

perusahaan yang harga pokoknya dikumpulkan dengan metode

harga pokok pesanan.

2. Metode persediaan fisik ( physical inventory method )

Hanya tambahan persediaan yang dicatat, sedangkan mutasi

berkurangnya persediaan pemakaian tidak dicatat dalam kartu

persediaan untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan

yang dipakai atau dijual harus dilakukan dengan perhitungan fisik

sisa persediaan yang masih ada di gudang pada akhir

periode.harga pokok persediaan awal periode ditambah dengan

harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga

pokok persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang

bersangkutan.

2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003

a. Daftar Permintaan Barang

1. Permintaan barang yang terpenuhi maupun tidak terpenuhi

dibuat daftar permintaan barang, hal ini sebagai bahan

perbandingan dan pengawasan serta bahan penelaah lebih

lebih, mana hasil yang telah tercapai dan berapa banyak yang

belum terpenuhi dengan kemampuan yang ada. Daftar

(64)

berjalan dengan tertib dan lancar disamping sebagai bahan

kendali.

2. Daftar permintaan barang memuat :

a). Unit pemohon;

b). Jumlah jenis barang yang diminta;

c). Tipe/ukuran barang;

d). Jumlah dan jenis barang yang dapat dipenuhi.

b. Bukti Pendistribusian barang

1. Tanda Pendisribusian

a. Bon Permintaan barang memuat antara lain :

1). Unit pemohon;

2). Tanggal dan nomor permintaan;

3). Nomor unit barang yang diminta, banyaknya barang;

b. D.O. atau tanda terima barang memuat antara lain :

1). Unit Pemohon;

2). Tanggal dan nomor D.O;

3). Nomor urut, barang yang diminta banyaknya barang,

keterangan;

2. Berita acara

Berita acara memuat antara lain :

a). Hari dan tanggal berita acara;

(65)

3. Buku permintaan dan pendistribusian barang

Buku ini memuat dan membukukan semua permintaan baik

permintaan yang dapat dipenuhi maupun yang tidak dapat

dipenuhi.

4. Kartu pendistribusian barang

Kartu pendistribusian barang ini berfungsi sebagai kendali.

1. D.O. (delivery order)

Khusus yang mempunyai administrasi pergudangan D.O

ini sebagai bukti pendistribusian barang setiap permintaan

barang yang terpenuhi harus dibuatkan D.O agar tertib

administrasi.

2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan

“Sistem informasi persediaan adalah suatu sistem untuk

mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan mengenai

persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan

melaporkan informasi kepada pemakai” (Mcleod, 2002).

Sistem persediaan ini memiliki fungsi utama yaitu dapat

menghasilkan arus informasi yang :

a. Mendukung kerja rutin bagian inventory control dengan

mendapatkan dan mencatat data persediaan

b. Mendukung keputusan yang diperlukan oleh bagian

(66)

c. Membantu persiapan laporan internal dan eksternal.

2.4.5.1 Syarat-syarat dalam Sistem Persediaan Barang

Syarat – syarat dalam sistem persediaan adalah :

a. Gudang yang luas

b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab di gudang

c. Sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan

barang

d. Penguasaan mutlak atas pengeluaran barang

e. Pencatatan jumlah barang yang dipesan, barang keluar

dan sisa barang

f. Perencanaan untuk mengganti barang yang keluar,

rusak, usang dan barang lama (out of date).

g. Pengecekan untuk menjamin efektivitas kegiatan rutin.

Adapun perlunya suatu kontrol persediaan atau

pengawasan dalam persediaan barang yang ada guna

mengantisipasi hal-hal yang mungkin sangat merugikan

pihak perusahaan khususnya pada bagian gudang.(Frengky,

2000).

Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah:

a. Persediaan barang selalu ada, sehingga kegiatan

produksi tidak terhenti

b. Pembentukan proses persediaan barang tidak besar,

(67)

c. Pembelian dalam jumlah yang kecil untuk menekan

biaya pemesanan.

Faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan antara

lain :

a. Penggunaan bahan baku rata-rata

b. Faktor waktu/ lead time (procurement time)

c. Penentuan besarnya buffer stock

d. Probability of stock of approach

e. Level of service approach (frekuensi and quantity)

f. Standar kuantitas (persediaan minimum besarnya

pesanan, persediaan maksimum, dan tingkat

persediaan) (Frengky, 2000).

2.5 Konsep Dasar Barang Milik Negara 2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara

Menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang

Perbendaharaan Negara, “Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari

perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain

berasal dari hibah dan rampasan/sitaan.”

Tidak termasuk dalam pengertian BMN adalah barang-barang

(68)

1. Pemerintah Daerah (sumber dananya berasal dari APBD termasuk

yang sumber dananya berasal dari APBN tetapi sudah

diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah).

2. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri

dari :

a. Perusahaan Perseroan,dan

b. Perusahaan Umum.

3. Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.

BMN tercakup dalam aset lancar dan aset tetap. Aset lancar

adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau

dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal

pelaporan. Sedangkan aset tetap adalah aset berwujud yang

mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk

digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum.

BMN yang berupa aset lancar adalah persediaan. Sedangkan

BMN yang berupa aset tetap meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin;

Gedung dan Bangunan; Jalan; Irigasi dan Jaringan; Aset tetap lainnya;

serta Konstruksi dalam Pengerjaan.

2.5.2 Klasifikasi BMN

Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999 tentang

(69)

membagi BMN dalam klasifikasi Golongan, Bidang, Kelompok, Sub

Kelompok, dan Sub-sub kelompok.

Gambar 2.1Klasifikasi BMN Sumber: (Modul SAK 2007 )

Golongan BMN meliputi : Barang Tidak Bergerak; Barang Bergerak;

Hewan; Ikan; dan Tanaman; serta Barang Persediaan. Dari

masing-masing golongan tersebut selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi

bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Dengan

demikian, klasifikasi paling rinci (detil) ada di level sub-sub kelompok.

2.5.3 Pengkodean BMN

Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMN selain

diberikan identifikasi berupa nama, juga diberikan identifikasi dalam

bentuk kode. Pemberian kode BMN sepenuhnya mengacu kepada KMK

Nomor 18/KMK.018/1999. Untuk memberikan identitas, BMN

Semakin global

Golongan

Bidang

Sub-sub Kelompok Sub Kelompok

Kelompok

(70)

diberikan nomor kode barang (ditambah nomor urut pendaftarannya)

dan kode lokasi (ditambah tahun perolehannya).

Skema kode identifikasi barang adalah sebagai berikut :

X . XX . XX . XX . XXX

Gambar 2.2Kode Identifikasi Barang

Sumber : (Modul SAK, 2007)

Sebagai contoh, komputer note book yang untuk urutan yang ke-37

diberikan kode sebagai berikut :

2.12.01.02.003.000037

Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut :

Gambar 2.3Contoh Identifikasi Barang Sumber : ( Modul SAK, 2007)

Sub-sub kelompok

Sub Kelompok Kelompok Bidang Golongan

UAKPKPB

UAKPB

(71)

Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor 231421) diberikan kode lokasi sebagai berikut:

15.01.00.231421.000

Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi

(ditambah dengan tahun perolehan) dan kode barang (ditambah dengan nomor

(72)

Gambar 2.4 Skema Label BMN Sumber : (Modul SAK, 2007)

Keterangan gambar :

 UAPB : Unit Akuntansi Pengguna Barang

 UAPPB-EI : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon 1

 UAPPB-W : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah

 UAKPB : Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang

XX . XX . XX . XXXXXX . XXX XXX

X . XX . XX . XX . XXX . XXXXXX

Sub-sub kelompok

Sub Kelompok

Kelompok

Bidang

Golongan

No. urut pendaftaran UAKPB

UAPPB-W UAPPB-E1 UAPB

(73)

Contoh :

Pada tahun 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan

(kode kantor 231421) melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada

saar perolehan barang tersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note

Book yang dikuasai satuan kerja yang bersangkutan adalah 000037.

berdasarkan hal tersebut UAKPB dapat memberikan label pada note book

tersebut sebagai berikut :

15.01.00.231421.000.2003 2.12.01.02.003.000038

2.5.4 Pertimbangan/Syarat Penghapusan Barang Milik Negara

1. Barang Tidak Bergerak

a. Tanah

b. Bangunan

2. Barang Bergerak

a. Alat Angkutan

b. Barang Bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empat/lebih

Barang roda bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda

empat/lebih dapat dihapuskan dari pertanggungjawaban Unit

Pengurus Barang apabila telah memenuhi

pertimbangan/persyaratan sebagai berikut :

1). Pertimbangan :

(74)

b. Biaya perbaikan/pemeliharaan lebih tinggi dari nilai jualnya

c. Tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas

d. Berlebih/tidak dipergunakan lagi untuk kepentingan

dinas

e. Hilang, dicuri, digelapkan

f. Peremajaan sesuai dengan perkembangan organisasi,

ilmu, teknologi dan standarisasi

g. Penukaran antar instansi pemerintah

2.) Syarat

a. Penghapusan barang bergerak, kecuali kendaraan

bermotor roda empat/lebih dan atau barang bergerak

yang bernilai ekonomis tinggi, dapat langsung

dilakukan oleh Menteri Agama tanpa terlebih dahulu

mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Anggaran,

apabila barang bersangkutan dijual secara lelang

melalui Kantor Lelang Negara.

b. Penghapusan barang bergerak sebagaimana di atas

dengan tindak lanjut dijual tanpa melalui Kantor Lelang

Negara, dihibahkan, karena hilang, dimusnahkan,

dihapuskan oleh Menteri Agama, harus terlebih dahulu

mendapatkan rekomendasi/ijin tertulis dari :

1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal

(75)

dimaksud per paket usulan dampai dengan nilai

Rp.100.000.000,00 (seratur juta rupiah).

2) Direktorat Jenderal Anggaran apabila nilai

perolehan barang dimaksud per paket usulan di atas

Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) :

a. Penilaian, penelitian alat kantor dan rumah

tangga yang akan dihapus dilaksanakan oleh

panitia penghapusan.

b. Hasil penelitian/penilaian tersebut dituangkan

dalam Berita Acara Penelitian/Penilaian alat

kantor dan rumah tangga yang akan dihapus.

c. Barang Persediaan

Barang persediaan (yaitu barang yang tersimpan sebagai

cadangan kebutuhan barang pada waktu yang akan datang)

dapat dihapus dari pertanggungjawaban Bendaharawan/

pengurus gudang/ pengurus barang apabila memenuhi

pertimbangan/persyaratan sebagai berikut :

1) Pertimbangan

a. Mengalami kerusakan berat atau tidak dapat diperbaiki

lagi, biaya pemeliharaan/perbaikan lebih besar daripada

nilai jual atau tidak efisien lagi dipergunakan untuk

kepentingan dinas. Hal tersebut disebabkan karena usang,

(76)

banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin ribut,

kebakaran, demonstrasi/huru-hara dan sebagainya.

b. Barang yang obselete (tidak mempunyai daya guna lagi)

misalnya persediaan sparepart kendaraan merk A menjadi

obselete karena mobil/kendaraan merk A tersebut sudah

dihapuskan dan tidak dapat dipergunakan untuk

mobil/kendaraan lainnya karena hilang, dicuri, digelapkan

a. Peremajaan, atau sudah tidak dipergunakan lagi untuk

kepentingan dinas

b. Susut (spilage) misalnya pada benda kimia/alat peraga

pendidikan.

2) Syarat :

a. Ketentuan penghapusan barang persediaan seperti

ketentuan dalam huruf a dan b pada barang bergerak

selain kendaraan bermotor roda empat/lebih

b. Penilaian, penelitian barang persediaan yang akan

dihapus dilaksanakan oleh Panitia Penghapusan

c. Hasil penelitian/penilaian tersebut dalam Berita Acara

Hasil Penelitian barang persediaan yang akan dihapus.

(77)

2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara

Pelaksanaan penghapusan barang dapat dilakukan dengan

secara lelang melaui Kantor Lelang Negara atau dengan

pemusnahan (untuk barang yang tidak laku dijual). Penyimpangan

dari ketentuan tersebut misalnya dijual tanpa dilelang atau

dihibahkan, hanya boleh dilakukan apabila telah mendapatkan

ijin/persetujuan khusus dari Menteri Keuangan.

Dengan demikian maka pelaksanaan penghapusan barang

dapat dilakukan dengan :

a. penjualan secara lelang

b. penjualan tanpa lelang

c. pemusnahan

d. penghibahan. (Departemen Agama : 45)

2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara 2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara

Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara merupakan

sistem pengolahan data Barang Milik Negara yang mengumpulkan,

mengolah, memelihara dan menyimpan data menjadi informasi dan

melaporkan informasi kepada si pemakai dengan menerapkan

(78)

2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi 2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai

proses pengembangan sistem (System Development Process).

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang

baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan

atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dalam mengembangkan

suatu sistem tentunya harus mampu di dukung oleh

personal-personal yang kompeten di bidangnya(Jogiyanto, 2005).

Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar

atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek

pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada

masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum

yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada

organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini

adalah langkah problem-solving secara umum :

a. Mengidentifikasi masalah.

b. Memahami dan menganalisis masalah.

c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.

d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang

terbaik.

e. Merancang solusi yang telah dipilih.

(79)

g. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali

ke langkah 1 atau 2). (Whitten, 2004)

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti

menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang

lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

(Jogiyanto, 2000)

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem

yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara

keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.

2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD (Rapid Application Development) 2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)

(80)

Gambar 2.6 Tahapan Rapid Application Development(RAD) (Sumber:Kendall:2003)

2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD

Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall: 2003):

1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan

memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.

Requirement Planning

Identified

Objectives and

Informations

Requirement

Work with

users to

Design system

Build the

system

Introduced

the new

(81)

3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.

2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD

Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut:

1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.

2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan. 3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses

Gambar

Gambar 2.4 Skema Label BMN
Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Use Case
Gambar 2.8 Jaringan Komputer
Gambar 2.9 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004
+7

Referensi

Dokumen terkait

1 Login 2 Mengolah Data Master 4 Penindak lanjutan surat permohonan 5 Melihat lama surat permohonan Surat 5 Cetak Laporan Surat Permohonan 0 Aplikasi Pemantauan SOP

Tabel ini adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data dari user dan admin yang dibutuhkan untuk masuk kedalam sistem atau login. a) Username : field ini digunakan

Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu dengan

Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi peta kampus berbasis web dan model 3D dengan Google Earth di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dapat menampilkan lokasi

Tujuan dari tahap implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem seuai dengan rancangan yang telah ditentukan, dalam hal ini berupa aplikasi

Implementasi fungsi dilakukan menggunakan framework Codeigniter. Implementasi fungsi untuk sistem informasi akademik ditunjukkan pada Gambar 4. Dari skor

Dari diagram Alir Data di atas, dapat dibuat diagram dekomposisi seperti pada gambar 4 dimana dalam e-lab Telematika terdapat empat hal pokok yang terjadi antara lain