Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Oleh:
TRI INDRIASTUTI
NIM: 104093002982
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
i
Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Tri Indriastuti
NIM: 104093002982
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
ii Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Tri Indriastuti 104093002982
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, M. Kom NIP. 150 411 252
Pembimbing II
Bayu Waspodo, MM
NIP. 19740812 200801 1 001 Pembimbing I
iii
Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis web pada Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Selasa, 22 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.
Jakarta, Juni 2010
Tim Penguji,
Mengetahui, Penguji I
A’ang Subiyakto, M. Kom
NIP.150 411 252
Penguji II
Zulfiandri, S.Kom, MMSI
NIP.150 368 821
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200212 001
Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, M. Kom
NIP.150 411 252
Pembimbing I
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP.1975818 200501 2 008
Pembimbing II
Bayu Waspodo,MM
iv
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Juni 2010
v
Tri Indriastuti – 104093002982. Pengembangan Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (Di bawah bimbingan Nur Aeni Hidayah dan Bayu Waspodo).
Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini memberikan kemudahan bagi penggunanya. Sistem persediaan barang merupakan salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan saat ini karena pentingnya mengolah data barang dengan cepat dan efisien, maka aplikasi sistem persediaan barang menjadi solusi alternatif untuk lebih memudahkan proses pengolahan datanya.Masih manualnya sistem persediaan barang yang ada di Bagian Umum FST membuat kurang efisien dalam mengolah data, sistem yang belum terintegrasi,tidak adanya pengkodean barang dan proses yang panjang membuat kesulitan para pegawai dalam menghasilkan laporan yang akurat. Oleh karena itu perlunya mengembangkan sistem informasi persediaan barang milik negara yang lebih mudah dan tepat guna. Sistem yang dikembangkan ini merupakan aplikasi berbasis web yang menggunakan metode pemodelan objek dengan pendekatan Rapid Application Development (RAD) dengan tools UML. Secara umum, sistem ini membantu proses penginputan, pengeditan dan pelaporan data barang milik negara yang ada di Bagian Umum FST dan memudahkan user dalam mendapatkan informasi yang akurat dan relevan. Perangkat yang diperlukan dalam merancang aplikasi ini adalah: PHP sebagai bahasa scripting, Apache Web Server, dan MySQL sebagai pengolah database dengan menggunakan paket Xampp.
Kata kunci: Persediaan Barang Milik Negara, Pemodelan sistem berorientasi objek, Berbasis Web, Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML),Bagian Umum FST.
V Bab + 241 Halaman + xxvii halaman + 5 Halaman Daftar Gambar + 2 Halaman Daftar Tabel + 5 Halaman Daftar Simbol + 4 Halaman Daftar Pustaka + 15 Halaman Lampiran Tampilan Aplikasi + 3 Halaman Lampiran Wawancara + 7
Halaman Source Code
vi
Alhamdulillah, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas seluruh rahmat
dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya dengan
lancar. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah SAW yang
telah menyampaikan ajaran Islam sehingga dapat menyejukkan hati ini dalam
menyelesaikan laporan ini.
Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Informasi Persediaan
Barang Milik Negara Berbasis Web pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena
tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Aang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
vii
Waspodo,MMSI selaku pembimbing II penulis yang telah memberi banyak
pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
Bagian Umum yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian skripsi
ini dan Program Studi Sistem Informasi, yang telah membimbing penulis
selama menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Sahabat-sahabatku, Mujahid-Mujahidah Gd.1 yang selalu mendo’akan dan
memberikan semangat baru ! Jazakumullahu khairan katsira atas ukhuwah
terindah yang pernah ana rasakan.
6. Yang terspesial saudari-saudariku yang sudah banyak membantu juga
menemani hari–hariku, khususnya untuk Dwi, Siti, Ulfah, Uci, ka’ uthe, Mba
Ela, Maya, Yeni, Kiki, Murni, Nely, Rika, Sandra yang telah membantu
penulis baik secara langsung maupun tidak langsung. Jazakallah Khairan
Katsiro aku cinta kalian karena Allah ^_^.
7. Para Pendukung penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini yang
banyak direpotkan Dika, Isro, Dudung dan Teza terima kasih banyak sekali.
8. Teman-teman SI B angkatan 2004 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
senangnya bisa mengenal dan dekat dengan kalian, tetap jalin silaturahim ya
9. Aa’ enda’ yang selalu ada ketika adiknya perlu bantuan adikqu tiwi yang setia
menemani, menggantikan tugas-tugas rumah mba’nya semoga kita bisa
viii
11.Banyak lagi nama lain yang menghiasi halaman hati. Semoga doa rabithah
senantiasa menjaga kita.
Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak
luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini.
Kritik dan saran dapat disampaikan melalui ukh_indri@yahoo.co.id. Semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.
Jakarta, Juni 2010
ix
Halaman Judul...
Halaman Persetujuan Pembimbing...
Halaman Pengesahan...
Halaman Pernyataan...
Abstraksi...
Kata Pengantar...
Daftar Isi...
Daftar Gambar...
Daftar Tabel...
Daftar Simbol...
Daftar Lampiran...
BAB I PENDAHULUAN...
1.1 Latar Belakang...
1.2 Perumusan Masalah...
1.3 Batasan Masalah...
1.4 Tujuan Penelitian...
1.5 Manfaat Penelitian...
1.6 Metodologi Penelitian ...
1.6.1 Metode Pengumpulan Data……….
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem………..
x
BAB II LANDASAN TEORI ...
2.1 Konsep Dasar Sistem...
2.1.1 Pengertian Sistem...
2.1.2 Karakteristik Sistem...
2.2 Konsep Dasar Informasi...
2.2.1 Pengertian Informasi...
2.2.2 Kualitas Informasi...
2.2.3 Nilai Informasi...
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi...
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi...
2.3.2 Komponen Sistem Informasi...
2.4 Konsep Dasar Persediaan...
2.4.1 Pengertian dan Jenis-Jenis Persediaan...
2.4.2 Tujuan Persediaan...
2.4.3 Prosedur Persediaan...
2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri
Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003……..
2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan……….
2.4.5.1 Syarat-Syarat dalam Persediaan Barang……….
xi
2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara...
2.5.2 Klasifikasi BMN………... 2.5.3 Pengkodean BMN...
2.5.4 Pertimbangan/Syarat Penghapusan Barang Milik Negara...
2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara...
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara…..
2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara
2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi...
2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem...
2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD
(Rapid Application Development)………..
2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development………
2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD………. 2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD………
2.8 Konsep Dasar Unified Modelling Language (UML)...
2.8.1 Definisi dan Sejarah UML...
2.8.2 Unified Modelling Language (UML)………
2.8.3 Diagram UML……….
2.9 Database dan DBMS (Database Management System)...
2.9.1 Database...
2.9.2 DBMS (Database Management System)...
2.9.3 RDBMS (Relational Database Management System)...
xii
2.10.2 Konsep Dasar Intranet...
2.10.3 Konsep Dasar Internet ...
2.10.4 Local Area Network (LAN)...
2.11 Perangkat Lunak Penunjang...
2.11.1 PHP (Personal Home Page)...
2.11.2 Sejarah PHP...
2.11.3 MySql...
2.11.4 Apache...
2.11.4.1 Sejarah Apache...
2.11.5 Xampp...
2.11.5.1 Sejarah singkat Xampp...
2.11.5.2 Keuntungan Xampp...
2.11.6 Macromedia Dreamweaver...
2.12 Metode Pengujian...
2.13 Penelitian Sejenis...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...
3.1 Metode Pengumpulan Data...
3.2 Metode Pengembangan Sistem...
xiii
4.1 Requirement Planning...
4.1.1 Gambaran Umum FST...
4.1.1.1Integrasi Sains dan Teknologi...
4.1.1.2Pengembangan FST...
4.1.1.3Visi dan Misi...
4.1.1.4Struktur Organisasi...
4.1.2 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ...
4.1.3 Use Case Diagram Sistem Berjalan...
4.2 Workshop Design…….………... 4.2.1 Perancangan Proses Bisnis Sistem Usulan...
4.2.2 Use Case Diagram Sistem Usulan...
4.2.3 Activity Diagram...
4.2.4 Class Diagram...
4.2.5 Sequence Diagram...
4.2.6 Statechart Diagram...
4.2.7 Spesifikasi Database...
4.2.8 Perancangan Antar Muka...
4.3 Implementation ...
4.3.1 Penulisan Script...
4.3.2 Pengujian Sistem...
xiv
DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... .
214
xv
Gambar 2.1 Klasifikasi BMN...
Gambar 2.2 Kode Identifikasi Barang...
Gambar 2.3 Contoh Identifikasi Barang...
Gambar 2.4 Skema Label BMN...
Gambar 2.6 Tahapan Rapid Application Development (RAD)...
Gambar 2.7 Contoh Diagram Model Use Case...
Gambar 2.8 Jaringan Komputer...
Gambar 2.11 Tampilan area kerja Dreamweaver MX 2004...
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir………...
Gambar 4.1 Struktur Organisasi………...
Gambar 4.2 Use case Diagram Sistem Berjalan………..………..
Gambar 4.3 Use case Diagram Sistem Usulan……….
Gambar 4.4 Activity Diagram dari Use Case Atur Data Klasifikasi Barang……....
Gambar 4.5 Activity Diagram dari Use Case Atur Data Barang...
Gambar 4.6 Activity Diagram dari Use Case Atur Data User...
Gambar 4.7 Activity Diagram dari Use Case Buat Pengadaan barang persemesterr
Gambar 4.8 Activity Diagram dari Use Case Buat Pengadaan barang kondisional
Gambar 4.9 Activity Diagram dari Use Case Validasi Pengadaan kondisional...
Gambar 4.10 Activity Diagram dari Use CaseInputData Barang Masuk…………
Gambar 4.11 Activity Diagram dari Use CaseTambah Permintaan Barang………
Gambar 4.12 Activity Diagram dari Use Case Validasi Permintaan Barang………
xvi
Gambar 4.15 Activity Diagram dari Use Case Tambah Data Pengembalian Barang
Gambar 4.16 Activity Diagram dari Use CaseCetak Laporan Barang Masuk…...
Gambar 4.17 Activity Diagram dari Use CaseCetak Laporan Barang Keluar……
Gambar 4.18 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Persediaan Barang..
Gambar 4.19 Activity Diagram dari Use Case Cetak Laporan Peminjaman Barang
Gambar 4.20 Class Diagram………..
Gambar 4.21 Sequence Diagram dari Atur Data Klasifikasi Barang...
Gambar 4.22 Sequence Diagram dari Atur Data Barang ………
Gambar 4.23 Sequence Diagram dari Atur Data User ………
Gambar 4.24 Sequence Diagram Buat Pengadaan barang per semester...
Gambar 4.25 Sequence Diagram Buat Pengadaan barang per kondisional... ...
Gambar 4.26 Sequence Diagram Validasi Pengadaan Kondisional……….
Gambar 4.27 Sequence DiagramInputData Barang Masuk ………
Gambar 4.28 Sequence Diagram Tambah Permintaan Barang………
Gambar 4.29 Sequence Diagram Validasi Permintaan Barang ……….
Gambar 4.30 Sequence DiagramInput Data Barang Keluar ……….
Gambar 4.31 Sequence Diagram Tambah data Peminjaman Barang ………
Gambar 4.32 Sequence Diagram Tambah Data Pengembalian Barang...
Gambar 4.33 Sequence Diagram Cetak Laporan Persediaan barang …...…….
Gambar 4.34 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ………
Gambar 4.35 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang keluar.………
xvii
Gambar 4.37 Statechart diagram dari object Pengadaan Kondisional………
Gambar 4.38 Statechart diagram dari object Permintaan Barang...………
Gambar 4.39 Statechart diagram dari object Peminjaman Barang...………
Gambar 4.40 Halaman Login………...
Gambar 4.41 Halaman Utama Admin...………...
Gambar 4.42 Halaman Klasifikasi Barang………...
Gambar 4.43 Halaman Tambah Data Klasifikasi Barang………
Gambar 4.44 Halaman Edit Klasifikasi Barang………...………..
Gambar 4.45 HalamanHapus data Klasifikasi Barang ………...
Gambar 4.46 Halaman Data Barang... ………...
Gambar 4.47 Halaman Tambah Data Barang………...
Gambar 4.48 Halaman Edit Data barang ………...……..
Gambar 4.49 Halaman Hapus Data Barang... ………...
Gambar 4.50 Halaman Detail Data Barang... ………...
Gambar 4.51 Halaman Data User…...………
Gambar 4.52 Halaman Tambah Data User...……….
Gambar 4.53 Halaman Edit Data User... ………..
Gambar 4.54 Halaman Hapus Data User...………
Gambar 4.55 Halaman Detail data user...……….
Gambar 4.56 Halaman Utama Bagian Gudang………
Gambar 4.57 Halaman Data Pengadaan Barang……….
Gambar 4.58 Halaman Tambah Data Pengadaan Barang………
xviii
Gambar 4.61 Halaman Detail data Pengadaan Barang………..
Gambar 4.62 Halaman Data Barang Masuk………..
Gambar 4.63 Halaman Detail Data Barang Masuk………
Gambar 4.64 Halaman Hapus Data Barang Masuk………
Gambar 4.65 Halaman Data Permintaan Barang………..
Gambar 4.66 Halaman Tambah Data Permintaan Barang………..
Gambar 4.67 Halaman Edit Data Permintaan Barang………
Gambar 4.68 Halaman Edit Data Pemintaan Barang……….
Gambar 4.69 Halaman Detail Data Permintaan Barang...
Gambar 4.70 Halaman Data Barang Keluar………
Gambar 4.71 Halaman Detail Data Barang Keluar……….
Gambar 4.72 Halaman Data Peminjaman Barang………
Gambar 4.73 Halaman Tambah Data Peminjaman Barang………
Gambar 4.74 Halaman Edit Data Peminjaman Barang……….
Gambar 4.75 Halaman Hapus Data Peminjaman Barang………
Gambar 4.76 Halaman Detail Data Peminjaman Barang……….
Gambar 4.77 Halaman Data Pengembalian Barang………
Gambar 4.78 Halaman Tambah Data Pengembalian barang………
Gambar 4.79 Halaman Edit Data Pengembalian Barang...………
Gambar 4.80 Halaman Hapus Data Pengembalian Barang………..
Gambar 4.81 Halaman Hapus Data Pengembalian Barang...
xix
Gambar 4.83 Halaman Validasi Pengadaan Barang...
Gambar 4.84 Halaman Edit Validasi Pengadaan Barang………..
Gambar 4.85 Halaman Detail Validasi Pengadaan Barang………..
Gambar 4.86 Halaman Hapus Validasi Pengadaan Barang...
Gambar 4.87 Halaman Validasi Permintaan Barang..……….
Gambar 4.88 Halaman Edit Validasi Permintaan Barang………..
Gambar 4.89 Halaman Hapus Validasi Permintaan Barang...
Gambar 4.90 Halaman Detail Validasi Permintaan Barang……….
Gambar 4.91 Halaman Utama Pegawai Umum………...……
Gambar 4.92 Halaman Tambah Data Permintaan Barang………
Gambar 4.93 Halaman Utama Kasubag………...
Gambar 4.94 Halaman Laporan Persediaan Barang...
Gambar 4.95 Halaman Laporan Barang Masuk………...………
Gambar 4.96 Halaman Laporan Barang Keluar………...………
Gambar 4.96 Halaman Laporan Peminjaman Barang………
194
195
195
196
196
197
197
198
198
199
199
200
200
201
xx
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Studi Sejenis...
Table 2.3 Hasil Penelitian Studi Sejenis……...
Tabel 4.1 Daftar Actor Sistem Berjalan ………..….……….
Tabel 4.2Daftar Usecase Sistem Berjalan ………..
Tabel 4.3 Daftar Actor yang diusulkan ……….……….
Tabel 4.4Daftar Usecase yang diusulkan ………...
Tabel 4.5 Narasi dari Use case Atur data Klasifikasi Barang ………
Tabel 4.6 Narasi dari Use case Atur Data Barang………
Tabel 4.13 Narasi dari Use case Atur data User ………
Tabel 4.14 Narasi dari Use case Buat Pengadaan Per Semester………..
Tabel 4.15 Narasi dari Use case Buat Pengadaan kondisional ………
Tabel 4.16 Narasi dari Use case Validasi Pengadaan Kondisional ………..
Tabel 4.17Narasi dari Use caseinput Data Barang Masuk ………
Tabel 4.18 Narasi dari Use case Tambah Data Permintaan Barang…………..
Tabel 4.19 Narasi dari Use case Validasi Data Permintaan Barang………
Tabel 4.20 Narasi dari Use caseinput data Barang Keluar………
Tabel 4.21 Narasi dari Use case Tambah Data Peminjaman Barang……….
Tabel 4.22 Narasi dari Use case Tambah Data Pengembalian Barang………
Tabel 4.23 Narasi dari Use case Cetak Laporan Persediaan Barang………..
Tabel 4.24 Narasi dari Use case Cetak Laporan Barang Masuk………..
xxi
Tabel 4.26 Narasi dari Use case Cetak Laporan Peminjaman Barang…………...
Tabel 4.27 Daftar Potential Object...
Tabel 4.28 Daftar Analisa Potential Object…………...………
Tabel 4.29 Daftar Object………
Tabel 4.30 Tabel Klasifikasi Barang ………
Tabel 4.31 Tabel Barang ………
Tabel 4.32 Tabel User ………..
Tabel 4.33 Tabel Pengadaan Barang ………
Tabel 4.34 Tabel Barang Masuk………...
Tabel 4.35 Tabel Permintaan………..
Tabel 4.36 Tabel Barang Keluar ………
Tabel 4.37 Tabel Peminjaman Barang ………
Tabel 4.38 Tabel Pengembalian barang ………
Tabel 4.39 Tabel Stok... ………...
Tabel 4.40 Tabel Data to Location CRUD Matrix Sistem usulan…...
Tabel 4.41 Testing akun admin ………
Tabel 4.42 Testing akun bagian umum………
Tabel 4.43 Testing akun bendahara………
Tabel 4.44 Testing akun pegawai umum………
Tabel 4.45 Testing akun Kasubag………
xxii
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance Actor1
«uses»
«inherits» «uses» <<depends on>>
xxiii
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Class
1. class name
2. attributes
3. behaviors
Association
Agregation
Generalization
1 *
Class 1
xxiv
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Object
Lifeline
Messages
xxv
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
State
Transition Paths
Initial State
xxvi
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Whitten, 2004)
Simbol Keterangan
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the Process
Synchronization Bar
xxvii
1. Login
2. Halaman admin
4. Tambah Klasifikasi Barang
5. Edit Klasifikasi Barang
8. Tambah Data Barang
10. Edit Data barang
11. Hapus Data Barang
14. Tambah Pengadaan Barang
16. Data Barang Masuk
17. Detail Barang Masuk
20. Detail data Permintaan Barang
21. Edit Permintaan Barang
22. Data Barang Keluar
23. Detail barang Keluar
26. Hapus Stok barang
28. Tambah Data Peminjaman barang
29. Detail Data Peminjaman Barang
32. Hapus Data Pengembalian Barang
34. Detail Validasi Pengadaan Kondisional
35. Data Validasi Permintaan Barang
38. Laporan Stok Barang
40. Laporan Barang Keluar
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi dewasa ini, informasi saja
tidaklah cukup untuk membantu menyelesaikan pekerjaan yang bersifat
administratif, dibutuhkan pula suatu sistem pengolahan data dan informasi
yang terintegrasi berbasis komputerisasi untuk membantu menyelesaikan
masalah-masalah administratif yang sangat penting dalam menjalankan
operasional suatu instansi menjadi data yang akurat, efektif, efisien dan tepat
guna serta terdistribusi dengan baik. Untuk membuat sistem yang
terkomputerisasi dengan baik diperlukan pengamatan yang matang
diantaranya adalah dengan interview (wawancara), observation (observasi),
document survey (pengamatan dokumen) (Ladjamuddin:2005).
Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan
sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar
antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data
yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan
data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah :2007).
Pengembangan sistem informasi dapat berarti menyusun sistem
informasi yang benar-benar baru atau yang lebih sering terjadi
sistem informasi berbasis komputer dilakukan dengan motivasi untuk
memanfaatkan komputer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang
cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan untuk
melaksanakan instruksi-instruksi pengguna (Nugroho, 2005).
Salah satu teknologi yang sedang berkembang saat ini adalah suatu
aplikasi atau sistem informasi berbasis web. Sistem berbasis web ini
memberikan kemudahan-kemudahan bagi penggunanya, mereka dapat
mengakses informasi dari komputer yang mempunyai akses terhadap internet
kapan saja dan dimana saja sehingga perbedaan waktu dan tempat tidak lagi
menjadi masalah yang berarti (Syafii:2004).
Berdasarkan Skripsi yang ditulis oleh saudara Teuku Syamsul
Ramadhan, S.Kom yang berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Persediaan
Barang Berbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta”, peneliti
tertarik untuk mengembangkannya menjadi aplikasi yang lebih implementatif
lagi sesuai kebutuhan untuk diterapkan di Program Reguler khususnya di
Bagian Umum Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Jakarta. Sistem
persediaan barang yang sudah berjalan di Program Non Reguler saat ini belum
bisa menjadi solusi alternatif untuk manajemen persediaan barang karena
belum mencakup lokasi dan pendistribusian barang yang telah dikeluarkan,
belum adanya klasifikasi kode barang standar berdasarkan pengkodean Barang
Milik Negara, serta informasi tentang keadaan barang keluar sehingga
efektif dan terintegrasi. Sedangkan pada bagian Umum FST UIN proses
Persediaan yang berjalan mulai dari pendataan, sampai ke penempatan barang
masih dilakukan secara manual dan belum terintegrasi. Hal ini yang
menyebabkan aplikasi dari saudara Teuku Syamsul Ramadhan belum bisa
diimplementasikan dengan baik di Bagian Umum FST UIN.
Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu
dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang
lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang
tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat
dibutuhkan (Nugroho, 2005:124).
Untuk itu, berdasarkan masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk
dapat mengembangkan skripsi tersebut menjadi solusi alternatif yang dapat
digunakan di Bagian Umum FST. Dengan judul skripsi “ Pengembangan
Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara Berbasis Web pada UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta” .
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dan skripsi yang akan
dikembangkan peneliti, dapat dirumuskan bahwa permasalahan yang ada
adalah :
1. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang dapat terintegrasi
2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan informasi
tentang pengklasifikasian kode barang menurut pengkodean Barang
Milik Negara menurut Departemen Agama sehingga memudahkan
karyawan dalam pengelolaan data barang ?
3. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan peringatan
apabila persediaan barang mendekati batas stok minimum ?
4. Bagaimana pengelolaan data persediaan barang bisa tepat dan akurat
dalam melakukan pengelolaan data dengan meminimalisir kesalahan
atau ketidakpastian sehingga dapat membantu proses administrasi
fakultas ?
5. Bagaimana pegawai dapat dengan cepat dan mudah dalam
menggunakan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang dalam hal
memanipulasi data sampai menghasilkan laporan ?
6. Bagaimana Kasubag dapat memperoleh informasi berupa laporan yang
lengkap sesuai kebutuhan pada data master dan data transaksi setiap
periodenya ?
1.3 Batasan masalah
Batasan masalah dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :
1. Pengembangan sistem hanya mencakup Sistem Informasi Persediaan
Barang di Bagian Umum FST UIN.
2. Analisis masalah difokuskan pada informasi data barang, transaksi
3. Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang ini hanya sampai
pada tahap Implementasi berupa pengujian black box testing.
4. Sistem ini tidak membahas tentang keamanan data.
5. Mengembangkan aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang Milik
Negara dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis web yaitu
PHP dan MySQL serta Xampp dan Text Editor Macromedia
Dreamweaver.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian skripsi ini adalah :
1. Membuat Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara pada
Bagian Umum FST yang terintegrasi antara data master, data transaksi
dan laporan.
2. Membuat klasifikasi barang, memudahkan pendokumentasian,
mengontrol siklus data barang, proses pengolahan data barang,
pendistribusian dan penyimpanan data barang dan membuat
peringatan tentang batas stok minimum.
3. Membuat aplikasi sistem yang user friendly sehingga dapat dengan
mudah digunakan pegawai dalam hal memanipulasi data.
4. Membuat laporan yang dapat digunakan Kasubag Umum FST baik
laporan barang masuk maupun barang keluar secara cepat dan akurat
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dengan diterapkannya Sistem Persediaan
Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST UIN Jakarta adalah :
1. Membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
pengelolaan barang di FST.
2. Memberikan cara cepat dalam mengakses informasi yang dibutuhkan
dengan akurat dan tepat guna.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Pengumpulan Data
Di dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan
serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah
ini. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan
dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode
yang telah kita kenal antara lain wawancara, observasi (pengamatan),
kuesioner atau angket, dan dokumenter serta studi pustaka. ( Gulo,
2005:115). Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan
data-data adalah sebagai berikut :
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam hal ini penelitian dilakukan di lapangan untuk
memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik
1) Observasi langsung ke objek penelitian guna memperoleh data
atau gambaran serta keterangan terhadap sistem berjalan;
2) Interview atau wawancara yaitu peneliti mengumpulkan data
secara tatap muka langsung dengan pegawai pada Bagian
Umum FST guna mendapatkan data-data dan keterangan yang
diperlukan.
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca
buku-buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan
pembahasan dalam masalah ini.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan Sistem Persediaan
Barang Milik Negara pada Bagian Umum FST adalah dengan strategi
RAD (Rapid Application Development) adalah suatu pendekatan
berorientasi objek (Kendall:2003). Ada tiga fase dalam RAD yaitu :
Gambar 1.1 Tahapan Rapid Application Development(RAD) (Kendall:2003)
Requirement Planning
Identified
Objectives and
Informations
Requirement
Work with
users to
Design system
Build the
system
Introduced
the new
1. Requirement Planning
Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi
2. Workshop design
Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
3. Implementation
Sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. (Kendall:2003)
1.7Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang disusun sedemikian rupa dengan
materi pembahasan yang saling berhubungan dengan sistematika sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai landasan teori yang relevan
dengan permasalahan yang ada.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan diuraikan metodologi penelitian yang digunakan
diantaranya metodologi pengumpulan data dan metodologi
pengembangan sistem. Serta menjelaskan mengenai sejarah singkat
dan struktur organisasi FST.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini akan diuraikan dan membahas hasil penelitian
pengembangan sistem informasi Persediaan meliputi hasil
wawancara, analisis, desain, implementasi, operasi dan sistem
pendukung.
BAB V PENUTUP
Bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran-saran yang penulis
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Untuk lebih mengetahui konsep dasar sistem, beberapa ahli akan
mengemukakan mengenai apa itu sistem, karakteristik sistem, dan klasifikasi
sistem.
2.1.1 Pengertian Sistem
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan tertentu” (Jogiyanto, 2005).
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan
sistem yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari
prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama
untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau
elemennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :
1. Sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang
beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau
2. Sistem sebagai suatu komponen atau variable yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama
lain dan terpadu.
3. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
4. Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan
bersama. (Jogiyanto : 2005).
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
(Jogiyanto, 2001) :
1. Komponen sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut
dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batas sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) sistem itu sendiri.
3. Lingkungan luar sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem
dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan
sistem tersebut.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem
yang lainnya.
5. Masukan sistem (Input)
Masukan yaitu energi yang dimasukan kedalam sistem, dimana
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan
sinyal (signal input). Masukkan perawatan adalah energi yang di
inputkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan
sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran sistem (Output)
Keluaran yaitu hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
7. Pengolah sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah input menjadi output.
8. Sasaran sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya.
2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 2001).
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas sistem informasi tergantung pada :
1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
menceritakan maksudnya.
2. Tepat waktu, informasi yang diterima tidak boleh terlambat.
Informasi yang telah usang tidak mempunyai nilai tinggi, karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan lambat maka akan berakibat fatal bagi
3. Relevan, informasi tersebut mempunyai manfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya berbeda.
4. Lengkap, informasi yang disajikan sesuai dengan apa yang
dibutuhkan user.
5. Jelas, informasi yang disampaikan tidak membingungkan, serta
dapat dipahami oleh penggunanya (Jogiyanto,2005).
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan
biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi
yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit
untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah
tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak didalam perusahaan
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan” (Jogiyanto, 2001).
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan,
blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali. Sebagai sebuah sistem keenam blok tersebut masing-masing
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk mencapai sasarannya (Jogiyanto, 2001).
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem
informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input,
menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian
2.4 Konsep Dasar Persediaan
2.4.1 Pengertian dan Jenis-jenis Persediaan
Persediaan secara umum didefinisikan sebagai stock bahan
baku yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk
memuaskan permintaan konsumen (Zulfikarijah, 2005). Menurut
Standar Akuntasi Keuangan (SAK) nomor 14 [2002], persediaan
merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan bahwa
persediaan adalah aktiva yang :
a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal;
b. Dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan ; atau
c. Dalam bentuk bahan dan perlengkapan (supplies) untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan sebagai sumberdaya menganggur yang memiliki
nilai potensial, definisi tersebut memasukkan perlengkapan dan
tenaga kerja yang menganggur sebagai persediaan (Zulfikarijah,
2005).
Persediaan dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Persediaan bahan baku adalah persediaan barang yang akan
dipergunakan dalam proses transformasi.
b. Persediaan barang setengah jadi atau persediaan barang dalam
produksi akan tetapi masih diperlukan proses lagi untuk mencapai
produk jadi.
c. Persediaan barang jadi merupakan persediaan barang yang telah
melalui proses akhir dan siap dijual ke konsumen (Zulfikarijah,
2005).
2.4.2 Tujuan Persediaan
Persediaan dapat membantu fungsi-fungsi penting yang akan
menambah fleksibilitas operasi perusahaan. Terdapat 7 tujuan
penting dari persediaan, yaitu (Zulfikarijah, 2005) :
1. Fungsi ganda , fungsi utama persediaan adalah memisahkan
proses produksi dan distribusi, fungsi yang kedua adalah
memisahkan produksi dari permintaan untuk menghindari
stock-out (kehabisan barang).
2. Mengantisipasi adanya inflasi.
3. Memperoleh diskon terhadap jumlah persediaan yang dibeli.
4. Menjaga adanya ketidakpastian.
5. Menjaga produksi dan pembelian yang ekonomis.
6. Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran.
2.4.3 Prosedur persediaan
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi
perusahaan yang terjadi secara berulang ulang.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur sedangkan prosedur
merupakan urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (klerikal
operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk
mencatat informasi :
a. Mencatat
b. Menggandakan
c. Menghitung
d. Mengajukan
e. Memilih Suplier
f. Mendistribusi
g. Membandingkan
h. Laporan
Ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu :
1. Metode mutasi persediaan ( perpectual inventory method)
Setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.metode
perusahaan yang harga pokoknya dikumpulkan dengan metode
harga pokok pesanan.
2. Metode persediaan fisik ( physical inventory method )
Hanya tambahan persediaan yang dicatat, sedangkan mutasi
berkurangnya persediaan pemakaian tidak dicatat dalam kartu
persediaan untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan
yang dipakai atau dijual harus dilakukan dengan perhitungan fisik
sisa persediaan yang masih ada di gudang pada akhir
periode.harga pokok persediaan awal periode ditambah dengan
harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga
pokok persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang
bersangkutan.
2.4.4 Pencatatan dan pembukuan menurut Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 479 Tahun 2003
a. Daftar Permintaan Barang
1. Permintaan barang yang terpenuhi maupun tidak terpenuhi
dibuat daftar permintaan barang, hal ini sebagai bahan
perbandingan dan pengawasan serta bahan penelaah lebih
lebih, mana hasil yang telah tercapai dan berapa banyak yang
belum terpenuhi dengan kemampuan yang ada. Daftar
berjalan dengan tertib dan lancar disamping sebagai bahan
kendali.
2. Daftar permintaan barang memuat :
a). Unit pemohon;
b). Jumlah jenis barang yang diminta;
c). Tipe/ukuran barang;
d). Jumlah dan jenis barang yang dapat dipenuhi.
b. Bukti Pendistribusian barang
1. Tanda Pendisribusian
a. Bon Permintaan barang memuat antara lain :
1). Unit pemohon;
2). Tanggal dan nomor permintaan;
3). Nomor unit barang yang diminta, banyaknya barang;
b. D.O. atau tanda terima barang memuat antara lain :
1). Unit Pemohon;
2). Tanggal dan nomor D.O;
3). Nomor urut, barang yang diminta banyaknya barang,
keterangan;
2. Berita acara
Berita acara memuat antara lain :
a). Hari dan tanggal berita acara;
3. Buku permintaan dan pendistribusian barang
Buku ini memuat dan membukukan semua permintaan baik
permintaan yang dapat dipenuhi maupun yang tidak dapat
dipenuhi.
4. Kartu pendistribusian barang
Kartu pendistribusian barang ini berfungsi sebagai kendali.
1. D.O. (delivery order)
Khusus yang mempunyai administrasi pergudangan D.O
ini sebagai bukti pendistribusian barang setiap permintaan
barang yang terpenuhi harus dibuatkan D.O agar tertib
administrasi.
2.4.5 Pengertian Sistem Informasi Persediaan
“Sistem informasi persediaan adalah suatu sistem untuk
mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan mengenai
persediaan barang, mengubah data tersebut menjadi informasi dan
melaporkan informasi kepada pemakai” (Mcleod, 2002).
Sistem persediaan ini memiliki fungsi utama yaitu dapat
menghasilkan arus informasi yang :
a. Mendukung kerja rutin bagian inventory control dengan
mendapatkan dan mencatat data persediaan
b. Mendukung keputusan yang diperlukan oleh bagian
c. Membantu persiapan laporan internal dan eksternal.
2.4.5.1 Syarat-syarat dalam Sistem Persediaan Barang
Syarat – syarat dalam sistem persediaan adalah :
a. Gudang yang luas
b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab di gudang
c. Sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan
barang
d. Penguasaan mutlak atas pengeluaran barang
e. Pencatatan jumlah barang yang dipesan, barang keluar
dan sisa barang
f. Perencanaan untuk mengganti barang yang keluar,
rusak, usang dan barang lama (out of date).
g. Pengecekan untuk menjamin efektivitas kegiatan rutin.
Adapun perlunya suatu kontrol persediaan atau
pengawasan dalam persediaan barang yang ada guna
mengantisipasi hal-hal yang mungkin sangat merugikan
pihak perusahaan khususnya pada bagian gudang.(Frengky,
2000).
Adapun tujuan dari pengawasan persediaan adalah:
a. Persediaan barang selalu ada, sehingga kegiatan
produksi tidak terhenti
b. Pembentukan proses persediaan barang tidak besar,
c. Pembelian dalam jumlah yang kecil untuk menekan
biaya pemesanan.
Faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan antara
lain :
a. Penggunaan bahan baku rata-rata
b. Faktor waktu/ lead time (procurement time)
c. Penentuan besarnya buffer stock
d. Probability of stock of approach
e. Level of service approach (frekuensi and quantity)
f. Standar kuantitas (persediaan minimum besarnya
pesanan, persediaan maksimum, dan tingkat
persediaan) (Frengky, 2000).
2.5 Konsep Dasar Barang Milik Negara 2.5.1 Pengertian Barang Milik Negara
Menurut Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, “Barang Milik Negara (BMN) adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain
berasal dari hibah dan rampasan/sitaan.”
Tidak termasuk dalam pengertian BMN adalah barang-barang
1. Pemerintah Daerah (sumber dananya berasal dari APBD termasuk
yang sumber dananya berasal dari APBN tetapi sudah
diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah).
2. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah yang terdiri
dari :
a. Perusahaan Perseroan,dan
b. Perusahaan Umum.
3. Bank Pemerintah dan Lembaga Keuangan Milik Pemerintah.
BMN tercakup dalam aset lancar dan aset tetap. Aset lancar
adalah aset yang diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau
dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal
pelaporan. Sedangkan aset tetap adalah aset berwujud yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
BMN yang berupa aset lancar adalah persediaan. Sedangkan
BMN yang berupa aset tetap meliputi Tanah; Peralatan dan Mesin;
Gedung dan Bangunan; Jalan; Irigasi dan Jaringan; Aset tetap lainnya;
serta Konstruksi dalam Pengerjaan.
2.5.2 Klasifikasi BMN
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.018/1999 tentang
membagi BMN dalam klasifikasi Golongan, Bidang, Kelompok, Sub
Kelompok, dan Sub-sub kelompok.
Gambar 2.1Klasifikasi BMN Sumber: (Modul SAK 2007 )
Golongan BMN meliputi : Barang Tidak Bergerak; Barang Bergerak;
Hewan; Ikan; dan Tanaman; serta Barang Persediaan. Dari
masing-masing golongan tersebut selanjutnya dirinci lagi ke dalam klasifikasi
bidang, kelompok, sub kelompok, dan sub-sub kelompok. Dengan
demikian, klasifikasi paling rinci (detil) ada di level sub-sub kelompok.
2.5.3 Pengkodean BMN
Untuk memudahkan pencatatan dan pengendalian, BMN selain
diberikan identifikasi berupa nama, juga diberikan identifikasi dalam
bentuk kode. Pemberian kode BMN sepenuhnya mengacu kepada KMK
Nomor 18/KMK.018/1999. Untuk memberikan identitas, BMN
Semakin global
Golongan
Bidang
Sub-sub Kelompok Sub Kelompok
Kelompok
diberikan nomor kode barang (ditambah nomor urut pendaftarannya)
dan kode lokasi (ditambah tahun perolehannya).
Skema kode identifikasi barang adalah sebagai berikut :
X . XX . XX . XX . XXX
Gambar 2.2Kode Identifikasi Barang
Sumber : (Modul SAK, 2007)
Sebagai contoh, komputer note book yang untuk urutan yang ke-37
diberikan kode sebagai berikut :
2.12.01.02.003.000037
Sedangkan kode lokasi, diskemakan sebagai berikut :
Gambar 2.3Contoh Identifikasi Barang Sumber : ( Modul SAK, 2007)
Sub-sub kelompok
Sub Kelompok Kelompok Bidang Golongan
UAKPKPB
UAKPB
Sebagai contoh, Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan (kode kantor 231421) diberikan kode lokasi sebagai berikut:
15.01.00.231421.000
Pembuatan label BMN dilakukan dengan menggabungkan kode lokasi
(ditambah dengan tahun perolehan) dan kode barang (ditambah dengan nomor
Gambar 2.4 Skema Label BMN Sumber : (Modul SAK, 2007)
Keterangan gambar :
UAPB : Unit Akuntansi Pengguna Barang
UAPPB-EI : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Eselon 1
UAPPB-W : Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang - Wilayah
UAKPB : Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang
XX . XX . XX . XXXXXX . XXX XXX
X . XX . XX . XX . XXX . XXXXXX
Sub-sub kelompok
Sub Kelompok
Kelompok
Bidang
Golongan
No. urut pendaftaran UAKPB
UAPPB-W UAPPB-E1 UAPB
Contoh :
Pada tahun 2003 Biro Umum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan
(kode kantor 231421) melakukan pembelian Komputer Note Book. Pada
saar perolehan barang tersebut nomor pencatatan terakhir untuk Note
Book yang dikuasai satuan kerja yang bersangkutan adalah 000037.
berdasarkan hal tersebut UAKPB dapat memberikan label pada note book
tersebut sebagai berikut :
15.01.00.231421.000.2003 2.12.01.02.003.000038
2.5.4 Pertimbangan/Syarat Penghapusan Barang Milik Negara
1. Barang Tidak Bergerak
a. Tanah
b. Bangunan
2. Barang Bergerak
a. Alat Angkutan
b. Barang Bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda empat/lebih
Barang roda bergerak, kecuali kendaraan bermotor roda
empat/lebih dapat dihapuskan dari pertanggungjawaban Unit
Pengurus Barang apabila telah memenuhi
pertimbangan/persyaratan sebagai berikut :
1). Pertimbangan :
b. Biaya perbaikan/pemeliharaan lebih tinggi dari nilai jualnya
c. Tidak efisien lagi dipergunakan untuk kepentingan dinas
d. Berlebih/tidak dipergunakan lagi untuk kepentingan
dinas
e. Hilang, dicuri, digelapkan
f. Peremajaan sesuai dengan perkembangan organisasi,
ilmu, teknologi dan standarisasi
g. Penukaran antar instansi pemerintah
2.) Syarat
a. Penghapusan barang bergerak, kecuali kendaraan
bermotor roda empat/lebih dan atau barang bergerak
yang bernilai ekonomis tinggi, dapat langsung
dilakukan oleh Menteri Agama tanpa terlebih dahulu
mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal Anggaran,
apabila barang bersangkutan dijual secara lelang
melalui Kantor Lelang Negara.
b. Penghapusan barang bergerak sebagaimana di atas
dengan tindak lanjut dijual tanpa melalui Kantor Lelang
Negara, dihibahkan, karena hilang, dimusnahkan,
dihapuskan oleh Menteri Agama, harus terlebih dahulu
mendapatkan rekomendasi/ijin tertulis dari :
1) Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
dimaksud per paket usulan dampai dengan nilai
Rp.100.000.000,00 (seratur juta rupiah).
2) Direktorat Jenderal Anggaran apabila nilai
perolehan barang dimaksud per paket usulan di atas
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) :
a. Penilaian, penelitian alat kantor dan rumah
tangga yang akan dihapus dilaksanakan oleh
panitia penghapusan.
b. Hasil penelitian/penilaian tersebut dituangkan
dalam Berita Acara Penelitian/Penilaian alat
kantor dan rumah tangga yang akan dihapus.
c. Barang Persediaan
Barang persediaan (yaitu barang yang tersimpan sebagai
cadangan kebutuhan barang pada waktu yang akan datang)
dapat dihapus dari pertanggungjawaban Bendaharawan/
pengurus gudang/ pengurus barang apabila memenuhi
pertimbangan/persyaratan sebagai berikut :
1) Pertimbangan
a. Mengalami kerusakan berat atau tidak dapat diperbaiki
lagi, biaya pemeliharaan/perbaikan lebih besar daripada
nilai jual atau tidak efisien lagi dipergunakan untuk
kepentingan dinas. Hal tersebut disebabkan karena usang,
banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, angin ribut,
kebakaran, demonstrasi/huru-hara dan sebagainya.
b. Barang yang obselete (tidak mempunyai daya guna lagi)
misalnya persediaan sparepart kendaraan merk A menjadi
obselete karena mobil/kendaraan merk A tersebut sudah
dihapuskan dan tidak dapat dipergunakan untuk
mobil/kendaraan lainnya karena hilang, dicuri, digelapkan
a. Peremajaan, atau sudah tidak dipergunakan lagi untuk
kepentingan dinas
b. Susut (spilage) misalnya pada benda kimia/alat peraga
pendidikan.
2) Syarat :
a. Ketentuan penghapusan barang persediaan seperti
ketentuan dalam huruf a dan b pada barang bergerak
selain kendaraan bermotor roda empat/lebih
b. Penilaian, penelitian barang persediaan yang akan
dihapus dilaksanakan oleh Panitia Penghapusan
c. Hasil penelitian/penilaian tersebut dalam Berita Acara
Hasil Penelitian barang persediaan yang akan dihapus.
2.5.5 Pelaksanaan Penghapusan Barang Milik Negara
Pelaksanaan penghapusan barang dapat dilakukan dengan
secara lelang melaui Kantor Lelang Negara atau dengan
pemusnahan (untuk barang yang tidak laku dijual). Penyimpangan
dari ketentuan tersebut misalnya dijual tanpa dilelang atau
dihibahkan, hanya boleh dilakukan apabila telah mendapatkan
ijin/persetujuan khusus dari Menteri Keuangan.
Dengan demikian maka pelaksanaan penghapusan barang
dapat dilakukan dengan :
a. penjualan secara lelang
b. penjualan tanpa lelang
c. pemusnahan
d. penghibahan. (Departemen Agama : 45)
2.6 Konsep Dasar Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara 2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara
Sistem Informasi Persediaan Barang Milik Negara merupakan
sistem pengolahan data Barang Milik Negara yang mengumpulkan,
mengolah, memelihara dan menyimpan data menjadi informasi dan
melaporkan informasi kepada si pemakai dengan menerapkan
2.7 Konsep Dasar Pengembangan Sistem Informasi 2.7.1 Konsep Dasar Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi sering disebut sebagai
proses pengembangan sistem (System Development Process).
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang
baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan
atau memperbaiki sistem yang telah ada. Dalam mengembangkan
suatu sistem tentunya harus mampu di dukung oleh
personal-personal yang kompeten di bidangnya(Jogiyanto, 2005).
Proses pengembangan sistem terdiri dari proses standar
atau langkah yang dapat digunakan pada semua proyek
pengembangan sistem. Meskipun proses bisnis pada
masing-masing organisasi berbeda, mereka memiliki karakteristik umum
yang sama, yaitu kebanyakan proses pengembangan sistem pada
organisasi mengikuti pendekatan problem-solving. Berikut ini
adalah langkah problem-solving secara umum :
a. Mengidentifikasi masalah.
b. Memahami dan menganalisis masalah.
c. Mengidentifikasi solusi yang diharapkan.
d. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang
terbaik.
e. Merancang solusi yang telah dipilih.
g. Mengevaluasi hasil (jika masalah tidak terpecahkan, kembali
ke langkah 1 atau 2). (Whitten, 2004)
Pengembangan sistem (system development) dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang
lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
(Jogiyanto, 2000)
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
2.7.2 Pengembangan Sistem dengan RAD (Rapid Application Development) 2.7.2.1 Konsep Dasar Rapid Application Development (RAD)
Gambar 2.6 Tahapan Rapid Application Development(RAD) (Sumber:Kendall:2003)
2.7.2.2 Tiga Fase dalam RAD
Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall: 2003):
1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut. 2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan
memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.
Requirement Planning
Identified
Objectives and
Informations
Requirement
Work with
users to
Design system
Build the
system
Introduced
the new
3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu, juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat.
2.7.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD
Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut:
1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan. 3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses