• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) (STUDI KASUS : PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK DI BANTUL, DIY)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) (STUDI KASUS : PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PELAYANAN PAJAK DI BANTUL, DIY)"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

(Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak di

Bantul, DIY)

Disusun Oleh :

KUNTO ARIFIN

NIM: 20120110227

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

TUGAS AKHIR

ANALISA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)

(Studi Kasus : Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak di

Bantul, DIY)

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Jenjang Strata-1 (S1), Jurusan Teknik Sipil,

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :

KUNTO ARIFIN

NIM : 20120110227

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

(3)

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN

MOTTO :

“Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan dengan tidak mengabdi kepada

sesama manuasi. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin.”

“Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam,”

“Berkomitmen, Jangan Pamrih, Ojo Kesupe”

(4)

PERSEMBAHAN :

Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini untuk :

1.

Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan Rahmat-Nya.

2.

Bapak Supenan dan Ibu Sumiyati tersayang yang selalu mendoakan,

selalu memberikan motivasi, serta mendidik untuk tetap melakukan

terbaik.

3.

Saudaraku, Mbak-mbak dan Mas tersayang yang selalu senantiasa

mendoakan, serta sebagai pemberi semangat.

4.

Rekan-rekan MAPALA UMY yang selalu memberikan keceriaan dan

motivasi, kalian semua sangat luar biasa.

5.

Rekan-rekan Kos Saptoto, kalian semua sangat luar biasa.

6.

Inge Sagitasari, Om Antok, Mas Arga, yang selalu membibing,

memberikan motivasi dan semangat.

7.

Om Besek, Om Adam dan Mbak Risma yang telah memberiakan semangat.

8.

Rekan - rekan seperjuangan Kelas E Teknik Sipil 2012.

9.

Rekan - rekan seperjuangan Angkatan 2012 Teknik Sipil.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puja puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Ta’ala. Tidak

lupa sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi besar

Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat. Setiap

kemudahan dan kesabaran yang telah diberikan-Nya kepada saya akhirnya saya

selaku penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisa

Waktu Pelaksanaan Proyek Konstruksi Dengan Variasi Penambahan Jam

Kerja (Lembur)” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S-1

Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penyusun sangat

membutuhkan kerjasama, bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan

saran-saran dari berbagai pihak, terima kasih penyusun haturkan kepada :

10.Bapak Jaza’ul Ikhsan, ST, MT, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

11.Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

12.Bapak Puji Harsanto, ST, MT. Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

13.Bapak Ir. H. Mandiyo Priyo, MT. selaku dosen pembimbing I. Yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan serta petunjuk dan koreksi yang

sangat berharga bagi tugas akhir ini.

14.Bapak Yoga Aprianto Harsoyo, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing II.

Yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan serta petunjuk dan koreksi

yang sangat berharga bagi tugas akhir ini.

(6)

6. Ibu Restu Faizah, S.T., M.T. sebagai dosen penguji. Terima kasih atas masukan, saran dan koreksi terhadap Tugas Akhir ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta

.

8. Kedua orang tua saya yang tercinta, Ayah, Ibu dan Kakak, serta keluarga besarku.

9. Para staf dan karyawan Fakultas Teknik yang banyak membantu dalam

administrasi akademis.

10.Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 2012, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya, kalian luar biasa.

Demikian semua yang disebut di muka yang telah banyak turut andil

dalam kontribusi dan dorongan guna kelancaran penyusunan tugas akhir ini,

semoga menjadikan amal baik dan mendapat balasan dari Allah Ta’ala.

Meskipun demikian dengan segala kerendahan hati penyusun memohon maaf

bila terdapat kekurangan dalam Tugas Akhir ini, walaupun telah diusahakan

bentuk penyusunan dan penulisan sebaik mungkin.

Akhirnya hanya kepada Allah Ta’ala jugalah kami serahkan segalanya,

sebagai manusia biasa penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan lapang dada dan

keterbukaan akan penyusun terima segala saran dan kritik yang membangun

demi baiknya penyusunan ini, sehingga sang Rahim masih berkenan

mengulurkan petunjuk dan bimbingan-Nya.

Amien.

Yogyakarta, Agustus 2016

Penyusun

(7)

DAFTAR ISI

3.5. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur) ... 9

3.6. Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost) ... 10

3.7. Hubungan Antara Biaya dan Waktu... 11

3.8. Biaya Denda ... 12

3.9. Program Microsoft Project ... 13

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian ... 17

4.2. Pengumpulan Data ... 17

(8)

4.3. Analis Data... 18

4.4. Tahap dan Prosedur Penelitian... 18

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Data Lapangan ... 21

5.2. Analisis Data ... 21

5.2.1. Menyusun Rencana Jadwal dan Biaya Proyek (Baseline) ... 21

5.2.2. Percepatan Waktu Proyek dengan Variasi Penambahan Jam Kerja (Lembur) ... 29

5.3. Pembahasan... 32

5.3.1. Percepatan Proyek (Crash Program) ... 32

5.3.2. Tahap – Tahap Percepatan ... 32

5.3.3. Perubahan Biaya Proyek ... 41

5.3.4. Perbandingan Biaya Denda dengan Perubahan Biaya Sebelum dan Sesudah Penambahan Jam Kerja (Lembur) ... 42

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 49

6.2. Saran ... 50

Daftar Pustaka Lampiran

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Koefisien Penurunan Produktivitas ... 10

Tabel 5.1 Analisa Jumlah Resource Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Pondasi ,

t=10 cm (No. Task 10) ... 28

Tabel 5.2 Analisa Jumlah Resource PekerjaanBaja IWF 350 x 175 x 7 x

11(KD1) (No. Task 195)... 28

Tabel 5.3 Lintasan Kritis Kondisi Normal ... 34

Tabel 5.4 Kegiatan yang Dapat Dipercepat pada Kondisi Normal (Pekerjaan

yang Memiliki Unsur Tenaga Kerja) ... 36

Tabel 5.5 Perbedaan Biaya Berdasarkan RAB dan Microsoft Project ... 37

Tabel 5.6 Baseline Kondisi Normal ... 43

Tabel 5.7 Rekapitulasi Perbandingan Kondisi Normal dan Kondisi Kompresi .. 47

Tabel 5.8 Rekapitulasi Biaya dan Waktu Optimum dari Setiap Kompresi ... 48

Tabel 5.9 Perbandingan Biaya Denda dengan Perubahan Biaya ... 48

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam

Kerja (Soeharto, 1997) ... 9

Gambar 3.2 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997). ... 12

Gambar 3.3 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Sumber: Soeharto, 1997). ... 12

Gambar 3.4 Tampilan layar Gantt Chart View ... 14

Gambar 5.1 Memasukan tanggal dimulainya proyek... 22

Gambar 5.2 Memasukkan hari kerja dan jam kerja ... 23

Gambar 5.3 Memasukkkan jam kerja per hari, jam kerja per minggu, dan hari kerja per bulan ... 24

Gambar 5.4 Penyusunan pekerjaan dan tampilan Gantt Chart ... 25

Gambar 5.5 Pengisian data harga bahan, upah, dan alat ... 26

Gambar 5.6 Memasukkan resource tiap item pekerjaan ... 26

Gambar 5.7 Menyimpan rencana jadwal dan biaya ... 29

Gambar 5.8 Memunculkan data baseline ... 30

Gambar 5.9 Memasukkan durasi crash ... 30

Gambar 5.10 Memasukan biaya lembur per jam ... 31

Gambar 5.11 Memasukkan jam lembur ... 32

Gambar 5.12 Model hubungan biaya tidak langsung pada kontraktor besar ... 41

(11)
(12)
(13)

v INTISARI

Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja dari 1 jam lembur sampai 4 jam lembur menggunakan program Microsoft Project. Serta membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur).

Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek konstruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi optimasi waktu dan biaya secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi yang terkait seperti kontraktor, konsultan pengawas, dan lain-lain. Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project 2007.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) perubahan biaya dari kondisi normal sebesar Rp17.606.734.240,30 dan waktu pelaksanaan proyek dari kondisi normal selama 210 hari dengan variasi penambahan jam kerja adalah sebagai berikut: a. dengan penambahan jam kerja lembur 1 jam maka terjadi penambahan biaya sebesar Rp32.528.304,38 dan waktu pelaksanaan proyek berkurang menjadi 196,62 hari, b. dengan penambahan jam kerja lembur 2 jam maka terjadi penambahan biaya sebesar Rp94.254.677,43 dan waktu pelaksanaan proyek berkurang menjadi 194,7 hari, c. dengan penambahan jam kerja lembur 3 jam maka terjadi penambahan biaya sebesar Rp160.043714,87 dan waktu pelaksanaan proyek berkurang menjadi 196 hari, d. dengan penambahan jam kerja lembur 4 jam maka terjadi penambahan biaya sebesar Rp232.487.230,85 dan waktu pelaksanaan proyek berkurang menjadi 196 hari.

(14)

vi

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan

kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari

waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan

mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk

memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih

cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan. Dan juga

menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.

Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan biaya yang

dioptimasikan sangat penting untuk diketahui. Dari waktu dan biaya yang optimal

maka pelaksana proyek bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal. Untuk bisa

mendapatkan hal tersebut maka yang harus dilakukan dalam optimasi waktu dan

biaya adalah membuat jaringan kerja proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan

yang kritis dan menghitung durasi proyek serta mengetahui jumlah sumber daya

(Resources).

Penelitian ini membahas analisa percepatan waktu proyek pada

pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak Daerah di

Bantul, DIY dengan metode penambahan jam kerja (lembur) yang bervariasi dari

1 jam lembur sampai 4 jam lembur dan menentukan perubahan biaya proyek

setelah dilakukan lembur, serta membandingkam antara biaya denda dengan

perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur)

menggunakan program Microsoft Project.

1.2. Rumusan Masalah

Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu kejelasan dalam

pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah antara lain:

1. berapa besar perubahan antara waktu dan biaya pelaksanaan proyek sebelum

(16)

2

2. berapa selisih perbandingan biaya denda dengan perubahan biaya sebelum

dan sesudah penambahan jam kerja (lembur)?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. menghitung perubahan biaya dan waktu pelaksanan proyek dengan variasi

penambahan jam kerja dari 1 jam lembur sampai 4 jam lembur,

2. membandingkan antara biaya denda dengan perubahan biaya sebelum dan

sesudah penambahan jam kerja (lembur).

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil

keputusan yang berkaitan dengan kebijaksanaan pelaksanaan proyek,

2. sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya

dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan

kajian untuk penelitian yang akan datang.

1.5. Batasan Masalah

Penelitian ini dapat lebih mengarah pada latar belakang dan

permasalahan yang telah dirumuskan maka dibuat batasan-batasan masalah guna

membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain:

1. pengambilan data berasal dari Proyek Proyek Pembangunan Gedung Kantor

Pelayanan Pajak Daerah di Bantul, DIY,

2. perhitungan optimasi hanya meninjau pekerjaan struktur Gedung Kantor

Pelayanan Pajak Daerah DIY di Bantul sehingga didapat durasi pekerjaan

selama 210 hari,

3. hari kerja yang berlangsung dalam pelaksanaan proyek adalah Senin-Minggu,

(17)

3

12.00-13.00 WIB dan maksimum jam lembur yang diperkenankan selama 4

jam dari jam 17.00-21.00,

4. pengoptimasian waktu dan biaya dengan metode penambahan jam kerja

(lembur) menggunakan program Microsoft Projec,

5. perhitungan analisa percepatan waktu proyek pada penelitian ini

menggunakan alternatif yaitu variasi penambahan jam kerja (lembur) tanpa

menambah jumlah sumber daya (Resources) untuk mengetahui perubahan

waktu dan biaya,

6. perhitungan biaya denda menggunakan alternatif besarnya perubahan durasi

proyek sesudah dilakukan kompresi akibat penambahan jam kerja (lembur)

(18)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Novitasari (2014), menyebutkan mempercepat waktu penyelesaian

proyek adalah suatu usaha menyelesaikan proyek lebih awal dari waktu

penyelesaian dalam keadaan normal. Ada kalanya jadwal proyek harus dipercepat

dengan berbagai pertimbangan dari pemilik proyek. Proses mempercepat kurun

waktu tersebut disebut crash program. Frederika (dikutip oleh Novitasari, 2014)

menyatakan durasi percepatan maksimum dibatasi oleh luas proyek atau lokasi

kerja, namun ada empat faktor yang dapat dioptimumkan untuk melaksanakan

percepatan suatu aktivitas yaitu meliputi penambahan jumlah tenaga kerja,

penjadwalan lembur, penggunaan alat berat, dan pengubahan metode konstruksi di

lapangan.

Penelitian tentang analisa percepatan pelaksanaan dengan menambah

jam kerja optimum pada proyek konstruksi dengan studi kasus proyek

pembangunan super villa, sebelumnya telah dilakukan oleh Frederika (2010).

Hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan sebagai berikut:

1. biaya optimum didapat pada penambahan satu jam kerja, dengan

pengurangan biaya sebesar Rp784.104,16 dari biaya total normal yang

jumlahnya sebesar Rp2.886.283.000,00 menjadi sebesar Rp2.885.498.895,84,

dengan pengurangan waktu selama 8 hari dari waktu normal 284 hari menjadi

276 hari,

2. waktu optimum didapat pada penambahan dua jam kerja, dengan

pengurangan waktu selama 14 hari dari waktu normal 284 hari menjadi 270

hari, de- ngan pengurangan biaya sebesar Rp700.377,35 dari biaya normal

Rp2.886.283.000,00 yang menjadi sebesar Rp2.885.582.622,65.

Penelitian oleh Iramutyin (2010) dengan judul Optimasi waktu dan

biaya dengan metode crash pada proyek pemeliharaan Gedung dan Bangunan

Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta menghasilkan kesimpulan

(19)

5

1. durasi optimum proyek yaitu 49 hari kerja (57 hari kalender) dari durasi

normal 74 hari kerja (90 hari kalender) dan proyek dijadwalkan dapat

diselesaikan pada 19 November 2010 dari rencana awal 14 Desember 2010,

2. dari hasil perhitungan diperoleh waktu penyelesaian proyek optimum yaitu 49

hari dengan biaya total proyek sebesar Rp501.269.374,29 (belum termasuk

jasa kontraktor 10%). Sedangkan, waktu penyelesaian normal 74 hari kerja

(90 hari kalender) dengan biaya total proyek Rp516.188.297,49. Jadi, terjadi

pengurangan durasi selama 25 hari dan penghematan biaya sebesar

Rp14.918.923,20.

Tanjung (2013) dalam penelitian optimasi waktu dan biaya dengan

metode crash pada proyek Pekerjaan Struktur Hotel Lorin Triple Moderate Solo

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. optimasi dari estimasi durasi proyek struktur yang direncanakan dalam

program Microsoft Project yaitu 66 hari kerja (77 hari kalender) dari durasi

normal 84 hari kerja (98 hari kalender) dan proyek dijadwalkan dapat

diselesaikan pada 17 November 2012 dari rencana awal 09 Desember 2012,

2. hasil perhitungan sumber daya (Resources) pada penambahan jam kerja

(lembur) dalam program Microsoft Project diperoleh biaya total proyek

pekerjaan struktur sebesar Rp13.488.216,991,- dari biaya normal data proyek

sebesar Rp12.765.950.430,11. Jadi, dari penambahan jam kerja (lembur) pada

proyek terjadi pengurangan durasi proyek selama 21 hari dengan

pertambahan biaya sebesar Rp722.266.561,00.

Selain itu, Novitasari (2014) dalam penelitian penambahan jam kerja

pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Belitung dengan Time

Cost Trade Off berkesimpulan sebagai berikut:

1. biaya optimum didapat pada penambahan tiga jam kerja dengan pengurangan

biaya sebesar Rp10.244.360,00 dari biaya total normal sebesar

Rp1.178.599.559,00 menjadi sebesar Rp1.168.355.199,00 dengan

pengurangan waktu selama 29,5 hari dari waktu normal 142 hari menjadi

(20)

6

2. waktu yang paling optimum didapat pada penambhan empat jam dengan

pengurangan waktu selama 32,8 hari dari waktu pelaksanaan normal proyek

selama 142 hari menjadi 109,2 hari dengan pengurangan biaya sebesar

Rp9.463.451.80 dari biaya normal Rp1.178.599.559,00 menjadi

(21)

7

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Manajemen Proyek

Menurut Siswanto (dikutip oleh Novitasari, 2014) dalam manajemen

proyek penentuan waktu penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan

awal yang sangat penting dalam proses perencanaan karena penentuan waktu

tersebut akan menjadi dasar bagi perencana yang lain, yaitu:

1. Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber

daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain.

2. Proses pengendalian (controling).

3.2. NetworkPlanning

Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan

haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan

atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua

aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang

diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya.

Network planning adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan

yang diharapkan akan terjadi dan dibuat secara kronologis serta dengan kaitan

yang logis dan berhubungan antara sebuah kejadian atau kegiatan dengan yang

lainnya. Dengan adanya network, manajemen dapat menyusun perencanaan

penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien.

3.3. Biaya Total Proyek

Secara umum biaya proyek konstruksi dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.

1. Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi

komponen permanen hasil akhir proyek, yang meliputi:

a. biaya bahan / material,

(22)

8

c. biaya alat,

d. biaya subkontraktor dan lain-lain.

2. Biaya tidak langsung adalah segala sesuatu yang tidak merupakan komponen

hasil akhir proyek, tetapi dibutuhkan dalam rangka proses pembangunan yang

biasanya terjadi diluar proyek dan sering disebut dengan biaya tetap (fix cost).

Walaupun sifatnya tetap, tetapi harus dilakukan pengendalian agar tidak

melewati anggarannya, yang meliputi:

a. gaji staf / pegawai tetap tim manajemen,

b. biaya konsultan (perencana dan pengawas),

langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek.

Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tetapi pada

umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak

langsung yang diperlukan. Sedangkan biaya optimal didapat dengan mencari total

biaya proyek yang terkendali.

3.4. Produktivitas Pekerja

Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau

dapat dikatakan sebagai rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang

digunakan. Didalam proyek konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai yang

diukur selama proses kontruksi; yang dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga

kerja, biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu proyek konstruksi

salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja

adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah yang

(23)

9

setiap pekerja memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda satu sama

lainnya.

3.5. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur)

Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek

adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja. Penambahan dari jam

kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan dapat memberdayakan

sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan mengefisienkan

tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya waktu kerja

normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul 16.00 dengan

satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam kerja normal

selesai.

Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan dengan melakukan

penambahan 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu penambahan

yang diinginkan. Semakin besar penambahan jam lembur dapat menimbulkan

penurunan produktivitas, indikasi dari penurunan produktivitas pekerja terhadap

penambhan jam kerja (lembur) dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini.

(24)

10

Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut ini:

1. produktivitas harian

b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur)

Nilai koefisien penurunan produktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

4. crashduration

3.6. Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost)

Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya untuk tenaga

kerja dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004

pasal diperhitungkan bahwa upah penambahan kerja bervariasi. Pada penambahan

waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan tambahan upah 1,5 kali upah

perjam waktu normal dan pada penambahan jam kerja berikutnya maka pekerja

(25)

11

Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja dapat dirumuskan sebagai

berikut ini:

1. normal ongkos pekerja perhari

= Produktivitas harian × Harga satuan upah pekerja

2. normal ongkos pekerja perjam

= Produktivitas perjam × Harga satuan upah pekerja

3. biaya lembur pekerja

= 1,5 × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama

+ 2 × n × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur)

penyelesaian proyek. Hubungan antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada

Gambar 3.2. Titik A pada gambar menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B

menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut

disebut dengan kurva waktu biaya. Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa semakin

besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat waktu

penyelesain proyek, akan tetapi sebagai konsekuesinya maka terjadi biaya

tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar. Gambar 3.3 menunjukkan

hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik

dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek

(26)

12

Gambar 3.2 Grafik hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan

(Sumber: Soeharto, 1997)

Gambar 3.3 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung

(Sumber : Soeharto, 1997)

3.8. Biaya Denda

Keterlambatan penyelesaian proyek akan menyebabkan kontaktor

terkena sanksi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.

Besarnya biaya denda umumnya dihitung sebagai berikut:

total denda = total waktu akibat keterlambatan × denda perhari akibat

keterlambatan.

Dengan:

(27)

13

3.9. Program Microsoft Project

Program Microsoft Project adalah sebuah aplikasi program pengolah

lembar kerja untuk manajemen suatu proyek, pencarian data, serta pembuatan

grafik. Kegiatan manajemen berupa suatu proses kegiatan yang akan mengubah

input menjadi output sesuai tujuannya. Input mencakup unsur-unsur manusia,

material, mata uang, mesin/alat dan kegiatan-kegiatan. Seterusnya diproses

menjadi suatu hasil yang maksimal untuk mendapatkan informasi yang di

inginkan sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Dalam proses

diperlukan perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian.

Beberapa jenis metode manajemen proyek yang di kenal saat ini, antara

lain CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation Review

Technique), dan Gantt Chart. Microsoft Project adalah penggabungan dari

ketiganya. Microsoft project juga merupakan sistem perencanaan yang dapat

membantu dalam menyusun penjadwalan (scheduling) suatu proyek atau

rangkaian pekerjaan. Microsoft project juga membantu melakukan pencatatan dan

pemantauan terhadap pengguna sumber daya (resource), baik yang berupa sumber

daya manusia maupun yang berupa peralatan.

Tujuan penjadwalan dalam Microsoft Project adalah:

1. mengetahui durasi kerja proyek,

2. membuat durasi optimum,

3. mengendalikan jadwal yang dibuat,

4. mengalokasikan sumber daya (Resources) yang digunakan.

Komponen yang di butuhkan pada jadwal adalah:

1. kegiatan (rincian tugas, tugas utama),

2. durasi kerja untuk tiap kegiatan,

3. hubungan kerja tiap kegiatan,

4. resources (tenaga kerja pekerja dan bahan).

Yang dikerjakan oleh Microsoft Project antara lain:

1. mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor,

(28)

14

3. menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja,

memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek,

4. membantu mengontrol pengguna tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk

menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga

kerja).

Program Microsoft project memiliki beberapa macam tampilan layar,

namun sebagai default setiap kali membuka file baru,yang akan ditampilkan

adalah Gantt Chart View. Tampilan Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar

3.4.

Gambar 3.4 Tampilan layar Gantt Chart View.

1. Task

Task adalah salah satu bentuk lembar kerja dalam Microsoft Project yang

berisi rincian pekerjaan sebuah proyek.

2. Duration

Duration merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

suatu pekerjaan.

3. Start

Start merupakan nilai tanggal dimul;ainya suatu pekerjaan.

4. Finish

Dalam Microsoft Project tanggal akhir pekerjaan disebut finish, yang akan

diisi secara otomatis dari perhitungan tanggal mulai (start) ditambah lama

(29)

15

5. Predecessor

Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan

pekerjaan lain. Dalam Microsoft Project mengenal 4 macam hubungan antar

pekerjaan, yaitu:

a. FS (Finish to Start)

Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai, dapat

dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 FS (Finish to Start). b. FF (Finish to Finish)

Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan lain,

dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 FF (Finish to Finish).

c. SS (Start to Start)

Suatu pekerjaan harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain, dapat

dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 SS (Start to Start).

d. SF (Start to Finish)

Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai, dapat

dilihat pada Gambar 3.8.

(30)

16

6. resources

Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Microsoft

Project disebut dengan resources.

7. baseline

Baseline adalah suatu rencana baik jadwal maupun biaya yang telah disetujui

dan ditetapkan.

8. gantt Chart

Gantt Chart merupakan salah satu bentuk tampilan dari Microsoft Project

yang berupa batang-batang horisontal yang menggambarkan masing-masing

pekerjaan beserta durasinya.

9. tracking

Tracking adalah mengisikan data yang terdapat di lapangan pada perencanaan

(31)

17

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Lokasi Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung

Kantor Pelayanan Pajak Daerah di Bantul, DIY. Pelaksana Proyek Pembangunan

Gedung Kantor Pelayanan Pajak Daerah di Bantul, DIY adalah PT. Gala Karya.

4.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data atau informasi dari suatu pelaksanaan proyek

konstruksi yang sangat bermanfaat untuk evaluasi optimasi waktu dan biaya

secara keseluruhan. Data yang diperlukan adalah data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari instansi yang terkait seperti kontraktor, konsultan pengawas, dan

lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi dalam pengoptimasian

waktu dan biaya pelaksanaan proyek ini adalah variabel waktu dan variabel biaya.

1. Variabel Waktu

Data yang mempengaruhi variabel waktu dapat diperoleh dari kontraktor

pelaksana atau dari konsultan pengawas. Data yang dibutuhkan untuk

variabel waktu adalah:

a. data cumulative progress (kurva-S), meliputi:

1) jenis kegiatan,

2) prosentase kegiatan,

3) durasi kegiatan.

b. rekapitulasi perhitungan biaya proyek.

2. Variabel biaya

Semua data-data yang mempengaruhi variabel biaya diperoleh dari kontraktor

pelaksana. Data-data yang diperlukan dalam variabel biaya antara lain:

a. daftar rencana anggaran biaya (RAB) penawaran, meliputi:

1) jumlah biaya normal,

2) durasi normal.

(32)

18

c. gambar rencana proyek.

Data yang digunakan berupa data sekunder dan data primer berupa hasil

analisis dengan Microsoft Project. Data tersebut meliputi:

1. daftar bahan dan upah tenaga kerja,

2. rencana anggaran biaya Proyek Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan

Pajak Daerah di Bantul, DIY,

3. time schedule (Kurva-S),

4. estimasi waktu dalam program Microsoft Project,

5. data biaya normal.

4.3. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project

2007. Dengan memassukan data yang terkait untuk dianalasis ke dalam program,

maka microsoft project ini nantinya akan melakukan kalkulasi secara otomatis

sesuai dengan rumus-rumus kalkulasi yang telah dibuat oleh program ini.

Proses memasukan data untuk menganalisis percepatan meliputi dua

tahap, yaitu dengan menyususn rencana jadwal dan biaya proyek (baseline) dan

memasukkan optimasi durasidengan penambahan jam kerja (lembur).

4.4. Tahap dan Prosedur Penelitian

Suatu penelitian harus dilaksanakan secara sistematis dan dengan urutan

yang jelas dan teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang

diharapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam beberapa

tahap, yaitu:

Tahap 1 : Persiapan

Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan studi literatur untuk memperdalam

ilmu yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian menentukan rumusan

masalah sampai dengan kompilasi data.

Tahap 2 : Pengumpulan Data

Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan laporan,meliputi:

(33)

19

2. analisa harga satuan bahan proyek,

3. time schedule.

Tahap 3 : Analisa percepatan dengan aplikasi program dan pembahasan

Melakukan input data ke program untuk perencanaan dan update perencanaan

dengan data pelaksanaan, dengan bantuan program Microsoft Project ini

dilakukan pengujian dari semua kegiatan yang dipusatkan pada kegiatan yang

berada pada jalur kritis yang mempunyai nilai cost slope terendah. Kemudian

membandingkan hasil analisa percepatan yang berupa perubahan biaya proyek

sebelum dan sesudah percepatan dengan biaya denda akibat keterlambatan.

Tahap 4 : Kesimpulan

Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah

dianalisa dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

Tahapan penelitian secara skematis dalam bentuk diagram alir dapat

(34)

20

Gambar 4.1 Bagan alir penelitian. Pengumpulan data proyek

a. Rencana anggaran biaya (RAB)

b. Daftar harga satuan bahan dan upah tenaga kerja

c. Time Schedule (Kurva S)

Penentuan objek penelitian

Menyusun network diagram

Menentukan penambahan jam kerja (lembur)

Menghitung jumlah sumber daya (Resources)

Kesimpulan

Menentukan estimasi durasi dalam Microsoft Project

Hasil :

1. Perbandingan hasil antara waktu dan biaya

sebelum dan sesudah kompresi durasi

dengan penambahan jam kerja (lembur).

2. Perbandingan hasil antara biaya denda

dengan perubahan biaya sebelum dan

sesudah penambahan jam kerja (lembur).

Selesai Study literatur

(35)

21

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Data Lapangan

Proyek yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Proyek Pembangunan

Kantor Pelayanan Pajak Daerah di Bantul, DIY, dengan rincian berikut ini:

Nilai total proyek : Rp17,606,507,961.09

Waktu pelaksanaan : 210 hari kalender

Tanggal pekerjaan dimulai : 29 Maret 2016

Tanggal pekerjaan selesai : 24 Oktober 2016

Rencana Anggaran Biaya dan time schedule untuk proyek tersebut

dapat dilihat pada Lampiran VII dan Lampiran X.

5.2. Analisis Data

Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai percepatan

waktu proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) menggunakan

program Microsoft Project 2007, yang meliputi dua tahapan yakni:

1. menyusun rencana jadwal dan biaya proyek (baseline),

2. percepatan waktu proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur).

Kemudian hasil dari percepatan waktu proyek dengan variasi penambahan jam

kerja (lembur) berupa perubahan biaya sebelum dan sesudah penambahan jam

kerja (lembur) dibandingkan dengan biaya denda.

5.2.1. Menyusun Rencana Jadwal dan Biaya Proyek (Baseline)

Langkah –langkah dalam menyusun rencana jadwal dan biaya proyek

menggunakan program Microsoft Project 2007 adalah sebagai berikut:

1. membuka lembar kerja baru.

Klik tombol Start > Program > Microsoft Office > Microsoft Project 2007

2. memasukkan tanggal dimulainya proyek.

Mengaktifkan menu Project > Project Information. Pada kotak dialog

(36)

22

memasukkan tanggal dimulainya proyek yaitu tanggal 29 Maret 2016 pada

kotak Start Date. Langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini.

Gambar 5.1 Memasukkan tanggal dimulainya proyek.

3. menyusun kalender kerja untuk menentukan hari kerja dan jam kerja.

Proyek ini mempunyai hari kerja per minggu adalah 7 hari kerja dengan jam

kerja 9 jam per hari. Untuk memasukkan data tersebut pada Microsoft

Project, mula-mula klik menu Tools > Change Working Time > Work

Weeks > Details kemudian pada kotak select day(s) pilih semua hari

kemudian pilih Set day(s) to these spesific working times. Berikutnya

memasukkan jam kerja pada kotak Form: 08.00 To: 12.00 dan Form: 13.00

To: 16.00 > OK. Selanjutnya pada tampilan Work Weeks pilih Options,

mengisikan data pada kotak Default start time: 08.00; Default end time:

16.00; Hours per day: 7,00; Hours per week: 49,00; dan Days per month:

30. Hasil dari langkah tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2, Gambar 5.3,

(37)

23

(38)

24

Gambar 5.3 Memasukkkan jam kerja per hari, jam kerja per minggu, dan hari kerja per bulan.

4. memasukkan data kegiatan proyek dan hubungan antar item pekerjaan.

Item-item pekerjaan pada kegiatan proyek dimasukkan dengan mengetikkan

pada kolom Task Name dan durasi item pekerjaan pada kolom Duration.

Kemudian hubungan antar item pekerjaan dimasukkan pada kolom

Predecessors sesuai dengan Lampiran I, kemudian setelah kolom Task

Name, Duration, Predecessors terisi semua maka kolom Start dan Finish

akan otomatis terisi dan tampilan sebelah kanan memperlihatkan hasil berupa

Gantt Chart sesuai data yang dimasukkan.

Contoh pengisian: pekerjaan Sewa Direksi keet dan Gudang (No. Task 5)

(39)

25

Task 3), maka pada kolom Predecessor diisi 3SS. Hasil dari langkah ini

ditampilkan pada Gambar 5.4 berikut.

Gambar 5.4 Penyusunan pekerjaan dan tampilan Gantt Chart.

5. mengisikan data harga bahan serta data upah dan pekerja.

Klik View > Resources Sheet > mengisi Resource Name sesuai data yang

ada. Untuk tenaga kerja dan sewa peralatan pada kolom Type diisi dengan

Work kemudian biaya per hari atau biaya per jam dimasukkan dalam kolom

Std. Rate, jumlah tenaga kerja dan jumlah sewa alat yang dibutuhkan

dimasukkan dalam kolom Max Units, dan kolom Accrue At diisi dengan

Prorated. Sedangkan untuk bahan dan alat pada kolom Type diisi dengan

Material, tipe satuan jumlah bahan dan alat diketikkan pada kolom Material

Label, kemudian harga per satuan jumlah dimasukkan dalam kolom Std. Rate

dan kolom Accrue At diisi dengan Start. Langkah tersebut dapat dilihat pada

Gambar 5.5.

6. memasukkan resource dari setiap item pekerjaan pada kegiatan proyek.

Mula-mula membagi layar Microsoft Project menjadi dua (atas dan bawah)

untuk memasukan resource dari item-item pekerjaan, yakni layar atas berupa

(40)

26

menu Window > Split. Resource dari item pekerjaan diisi berdasarkan

Analisis Harga Satuan dan Analisa Jumlah Resource (terlampir). Mula-mula

pilih Resource Name untuk item-item pekerjaan seperti yang tercantum pada

Analisa Harga Satuan. Kolom Units diisi sesuai jumlah pada Analisis Jumlah

Resource sedangkan untuk kolom Work adalah jam kerja sesuai pada Analisis

Jumlah Resource. Hasil dari langkah ini dapat dilihat pada Gambar 5.6

berikut.

Gambar 5.5 Pengisian data harga bahan, upah, dan alat.

(41)

27

Contoh pengisian:

a. Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Pondasi, t=10 cm (No. Task 10)

Resource Name: Tanah Urug, Units diisi = 24,948. Resource Name: Pekerja,

Units diisi = 0,1484 dan Work diisi = 6,237 hari. Resource Name: Mandor,

Units diisi =0,005 dan Work diisi = 0,208 hari.

b. Pekerjaan Baja IWF 350 x 175 x 7 x 11 (KD1) (No. Task 195)

Resource Name: Besi Profil, Units diisi = 3376,768 kg. Resource Name: Meni

Besi, Units diisi = 234,906 m3. Resource Name: Pekerja, Units diisi =

25,1685 dan Work diisi = 176,179 hari. Resource Name: Tukang Las, Units

diisi = 25,1685 dan Work diisi = 176,179 hari. Resource Name: Kepala

Tukang Las, Units diisi = 2,5168 dan Work diisi = 17,618 hari. Resource

Name: Mandor, Units diisi = 1,2584 dan Work diisi = 8,809 hari.

Analisis Jumlah Resource untuk Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Pondasi,

t=10 cm (No. Task 10) dapat dilihat pada Tabel 5.1 dan Analisis Jumlah

Resource untuk Pekerjaan Baja IWF 350 x 175 x 7 x 11 (KD1) (No. Task

195) dapat dilihat pada Tabel 5.2.

7. menyimpan rencana jadwal dan biaya sebagai baseline.

Klik menu Tools > Tracking > Set Baseline > pilih Set baseline dan For:

(42)

28

Tabel 5.1 Analisa Jumlah Resource Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Pondasi, t=10 cm (No. Task 10)

Tabel 5.2 Analisa Jumlah Resource Pekerjaan Baja IWF 350 x 175 x 7 x 11 (KD1) (No. Task 195)

5 1.0000 m3 Urugan pasir bawah pondasi , t = 10 cm 20.79

1.2000 m3 Pasir urug 97,000.00 116,400.00 42 2,419,956.0 24.948

0.3000 org Pekerja 54,000.00 16,200.00 336,798.0 6.237 0.1485

0.0100 org Mandor 80,000.00 800.00 16,632.0 0.208 0.0050

133,400.00

TOTAL 2,773,386.00

50 Baja IWF350 x 175 x 7 x 11 mm (KD1) 2936.32 7

1.0000 kg PASANG RANGKA ATAP BESI Profil

1.1500 kg Besi profil 13,000.00 14,950.00 43,897,984.0 3376.768

0.0800 kg Meni Besi 23,575.00 1,886.00 5,537,899.5 234.906

0.0600 oh Pekerja 54,000.00 3,240.00 9,513,676.8 176.179 25.1685

0.0600 oh Tukang las 70,000.00 4,200.00 12,332,544.0 176.179 25.1685

0.0060 oh Kepala tukang 80,000.00 480.00 1,409,433.6 17.618 2.5168

0.0030 oh Mandor 80,000.00 240.00 704,716.8 8.809 1.2584

24,996.00

(43)

29

Gambar 5.7 Menyimpan rencana jadwal dan biaya.

5.2.2. Percepatan Waktu Proyek dengan Variasi Penambahan Jam Kerja

(Lembur)

Percepatan waktu proyek dengan variasi penambahan jam lembur

dilakukan dengan cara mengisikan data jam lembur yang kemudian dibandingkan

dengan kondisi normal, yakni kondisi sebelum dilakukan percepatan.

Langkah-langkah pada tahap ini meliputi:

1. pada tampilan Gantt Chart menambahkan kolom Baseline Duration,

Duration Variance, Baseline Start, Baseline Finish, Baseline Cost, Cost

Variance, dan Overtime Cost

Caranya adalah klik kanan pada tampilan Gantt Chart > Insert Column >

pilih Field Name sesuai yang diinginkan. Hasil langkah ini dapat dilihat pada

Gambar 5.8,

2. memasukkan durasi item pekerjaan sesuai rencana crash

Mula-mula membagi layar Microsoft Project menjadi dua dengan cara klik

menu Window > Split. Pilih item pekerjaan yang akan dilakukan percepatan

lalu masukkan durasi crash sesuai perhitungan pada kotak Duration di bagian

Task Information (sebelah bawah) seperti ditampilkan pada Gambar 5.9

(44)

30

Gambar 5.8 Memunculkan data baseline.

Gambar 5.9 Memasukkan durasi crash.

3. memasukkan biaya lembur per jam

Klik menu View > Resource Sheet. Besarnya biaya lembur dimasukan dalam

kolom Ovt. Rate. Biaya lembur dimasukkan sesuai dari hasil perhitungan.

(45)

31

Gambar 5.10 Memasukan biaya lembur per jam.

4. memasukkan jam lembur sesuai dengan perhitungan

Mula-mula membagi layar Microsoft Project menjadi dua dengan cara klik

menu Window > Split. Pilih item pekerjaan yang akan dimasukkan jam

lembur berdasarkan hasil perhitungan, kemudian masukan jam lembur sesuai

Resource Name pada kolom Work dan Ovt. Work di bagian Task Information

(sebelah bawah). Hasil dari langkah ini ditampilkan pada Gambar 5.11

berikut.

Contoh pengisian:

Pekerjaan Urugan Tanah Bawah Pondasi, t=10 cm (No. Task 10)

Resource Name: Pekerja, Work diisi = 44,21 jam dan Ovt. Work diisi = 5,526

jam. Resource Name: Mandor, Work diisi = 1,47 jam dan Ovt. Work diisi =

(46)

32

Gambar 5.11 Memasukkan jam lembur.

5.3. Pembahasan

5.3.1. Percepatan Proyek (Crash Program)

Percepatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

menambah sumber daya berkualitas, penambahna waktu kerja (lembur), mengatur

kembali jadwal yang terlambat maupun saling tukar tenaga kerja yang memiliki

keahlian yang sama. Namun penelitian ini hanya akan dilakukan percepatan

dengan metode penambahan jam kerja (lembur).

Proses mempercepat waktu penyelesaian proyek dengan melakukan

penekanan waktu proyek, yaitu dengan cara melakukan penekanan (kompresi)

waktu kegiatan – kegiatan yang termasuk dalam lintasan kritis. Dari tahap kompresi tersebut akan dicari waktu dan biaya optimal. Berikut ini adalah proses

perhitungan dalam 2 tahap untuk penambahan jam kerja.

5.3.2. Tahap – Tahap Percepatan

Berikut ini akan diuraikan tahap – tahap percepatan pada jadwal rencana proyek.

5.3.2.1. Kondisi Normal

Kondisi normal waktu pelaksanaan proyek adalah 210 hari dan terdapat

(47)

33

dilakukan percepatan dikarenakan kegiatan tersebut hanya menghitung biaya

material saja sehingga tidak dapat dihitung waktu lembur untuk tenaga kerjanya.

Kegiatan – kegiatan yang dapat dipercepat diperlihatkan pada Tabel 5.4.

Progam Microsoft Project di dalam proses input resource melakukan

pembulatan ke atas (roundup) secara otomatis mejadi dua angka untuk Units,

Work, dan Ovt. Work. Hal ini menimbulkan adanya perbedaan biaya antara biaya

berdasarkan Rencana Anggaran Biaya dan biaya berdasarkan hasil perhitungan

menggunakan Microsoft Project. Usaha untuk memperkecil perbedaan ini adalah

angka yang akan di inputkan dibulatkan (round) terlebih dahulu menjadi dua

angka di belakang koma.

Biaya rencana penyelesaian proyek berdasarkan Rencana Anggaran

Biaya adalah sebesar Rp17,606,507,961.09 sedangkan biaya rencana penyelesaian

proyek berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Project adalah sebesar

Rp17,606,734,240.30. Selisih perbedaan kedua biaya tersebut adalah sebesar

Rp226,279.21. Pada perhitungan tahap kompresi biaya yang dijadikan basis

adalah biaya berdasarkan perhitungan menggunakan Microsoft Project. Perbedaan

(48)

34

Tabel 5.3 Lintasan Kritis Kondisi Normal

No. Task Name Task Prodessesor

4Tia g pa ca g precast K □ c H: . 8 kolo . kolo titik pa ca g 6FS-42 days

5Alat pancang hidraulic jacking 240 T 6FS-42 days

6Pengupasan tanah sedalam 40 cm

7Membuang tanah hasil pengupasan 6FS-49 days

8Galian tanah 6FS-49 days

9Galian tanah pondasi menerus 6FS-42 days

10Urugan pasir bawah pondasi , t = 10 cm 6FS-49 days

195Baja IWF350 x 175 x 7 x 11 mm (KD1) 255FS+7 days

201Sagrot dengan besi diameter 12 mm 195FS+14 days

202Trek stang dengan besi diameter 16 mm 195FS+14 days

203Haunch IWF250 x 125 x 6 x 8.5 mm 195

204Plat plendes t : 12 mm 195

206Plat rib t : 6 mm 195FS+14 days

207Plat dudukan gording t : 6 mm 195FS+21 days

208Angkur baut Ø 19 mm 195

209Baut Ø 16 mm (sambung) 195

210Mengerjakan pengelasan 195FS-7 days

211Pasang usuk dan reng baja ringan 195FS+7 days

212Penutup atap genteng Glazur Sek. KIA 195FS+7 days

(49)

35

Tabel 5.3 (Lanjutan)

216Intalasi Penyalur/penangkal petir Electroda 195FS+35 days

217Cat bubungan 213FS-7 days,214FS-7 days,215FS-7 days

219Rangka kuda-kuda baja siku 60x60x6 (kanopi) 195FS+14 days

220Gording Profil C 125.50.20.3,2 (kanopi) 219

221Jurai, Nok, dobel Profil [] C 125.50.20.3,2 (kanopi) 219FS+7 days

222Plat buhul dengan tebal 10 mm (kanopi) 219FS+14 days

223Sagrot dengan besi diameter 12 mm (kanopi) 219FS+14 days

224Trek stang dengan besi diameter 12 mm (kanopi) 219FS+14 days

225Dudukan gording dengan profil siku 60x60x6 (kanopi) 219FS+14 days

226Mengerjakan pengelasan 219FS-7 days

227Pasang usuk dan reng baja ringan (kanopi) 219FS+14 days

228Penutup atap genteng Glazur Sek. KIA 219FS+14 days

229Bubungan genteng glazur sek. KIA 219FS+21 days

230Genteng akhiran (Badongan) 219FS+21 days

231Genteng Mahkota 219FS+21 days

232Cat bubungan

220FS+14 days,221FS+7

days,222,223,224,225,226,227,228,229FS-7 days,230FS-7 days,231FS-days,230FS-7 days,21days,230FS-7FS-days,230FS-7 days

234Galian tanah

4FS+7 days,5FS-7 days,7FS-28 days,8FS+14 days,9FS+14 days,10FS+7 days

255Beton plat tutup saluran baru tebal 12 cm 257FS-63 days

(50)

36

Tabel 5.4 Kegiatan yang Dapat Dipercepat pada Kondisi Normal (Pekerjaan yang Memiliki Unsur Tenaga Kerja)

10Urugan pasir bawah pondasi , t = 10 cm 6FS-49 days

195Baja IWF350 x 175 x 7 x 11 mm (KD1) 255FS+7 days

212Penutup atap genteng Glazur Sek. KIA 195FS+7 days

213Bubungan genteng glazur sek. KIA

219Rangka kuda-kuda baja siku 60x60x6 (kanopi) 195FS+14 days

220Gording Profil C 125.50.20.3,2 (kanopi) 219

221Jurai, Nok, dobel Profil [] C 125.50.20.3,2 (kanopi) 219FS+7 days 225Dudukan gording dengan profil siku 60x60x6 (kanopi) 219FS+14 days

226Mengerjakan pengelasan 219FS-7 days

228Penutup atap genteng Glazur Sek. KIA 219FS+14 days

229Bubungan genteng glazur sek. KIA 219FS+21 days

(51)

37

Tabel 5.5 Perbedaan Biaya Berdasarkan RAB dan Microsoft Project

RAB 2 RAB 3

1 Beton Sloof S1: 30/50 K300 m3 110.04

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 110.04 Rp 101,592,658.30 Rp101,592,783

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 189.00 Rp 253,652,241.15 Rp253,660,946

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 10.67 Rp 266,911,603.66 Rp266,926,431

Membongkar cetakan m3 110.04 Rp 23,768,640.00 Rp23,768,640

3 Beton Kolom K1: 50/70, K 300 m3 176.40

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 176.40 Rp 162,858,459.87 Rp162,878,295

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 144.00 Rp 309,804,264.00 Rp309,807,477

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.00 Rp 280,704,305.70 Rp280,671,867

Membongkar cetakan m3 176.40 Rp 38,102,400.00 Rp38,102,400

5 Beton Kolom K3: 40/40, K 300 m3 13.06

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 13.06 Rp 11,939,956.33 Rp11,943,692

6 Beton Balok B1: 35/65, K 300 m3 181.09

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 181.09 Rp 165,675,075.93 Rp165,663,453

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 287.00 Rp 633,873,627.89 Rp633,844,152

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.26 Rp 298,870,839.12 Rp298,882,488

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 181.09 Rp 78,167,498.50 Rp78,159,830

Membongkar cetakan m3 181.09 Rp 39,115,440.00 Rp39,123,000

1,276,485,844.27

Rp Rp 1,215,702,481.43 Rp 1,215,672,923.03 Rp 29,558.41

7 Beton Balok B2: 25/40, K 300 m3 79.49

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 79.49 Rp 72,727,918.40 Rp72,717,189

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 293.00 Rp 284,074,588.49 Rp284,103,883

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 10.00 Rp 278,020,963.91 Rp278,046,810

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 79.49 Rp 34,313,908.84 Rp34,301,080

9 Beton plat tangga dan bordes tebal 15 cm K300 m3 10.57

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 10.57 Rp 9,667,825.47 Rp9,660,101 10 Beton footplat F1: 1,5 x 1,5 m tebal 40 cm K300

Beton footplat F1: 1,5 x 1,5 m tebal 40 cm K300 m3 54.00 Rp 187,893,000.00 Rp 178,948,583.07 Rp178,943,115 Rp 5,468.57 11 Beton footplat F2: 1 x 1 m tebal 40 cm K300

Beton footplat F2: 1 x 1 m tebal 40 cm K300 m3 4.20 Rp 14,613,900.00 Rp 13,918,223.13 Rp13,917,882 Rp 341.63 12 Beton lantai kerja tebal 10 cm K 175

Beton lantai kerja tebal 10 cm K 175 m3 18.86 Rp 16,152,997.97 Rp 15,383,824.36 Rp15,385,012 Rp (1,187.24)

13 Dinding beton penahan tanah tebal 15 cm m3 17.40

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 17.40 Rp 15,918,859.80 Rp15,921,470 14 Pondasi siklop, 60% beton campuran 1 PC:2 PB:3 KR dan 40% batu belah

Pondasi siklop, 60% beton campuran 1 PC:2 PB:3 KR dan 40% batu belah m3 9.04 Rp 7,593,113.84 Rp 7,231,543.19 Rp7,229,836 Rp 1,707.39 15 Besi D 13 untuk stek kolom dan balok

Besi D 13 untuk stek kolom dan balok kg 650.00 Rp 8,323,900.00 Rp 7,927,562.50 Rp7,931,963 Rp (4,400.00) Jumlah Rp 4,665,687,231.95 Rp 4,443,533,206.43 Rp 4,443,615,378.48 Rp (82,172.05) PERBANDINGAN RANCANGAN ANGGARAN BIAYA ASLI, HITUNGAN MS. EXCEL DAN HITUNGAN MS. PROJECT

NO URAIAN PEKERJAAN SAT

(52)

38

Tabel 5.5 (Lanjutan) C LANTAI 1

I PEKERJAAN BETON BERTULANG

1 Beton Kolom K1: 50/70, K 300 m3 120.40

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 120.40 Rp 111,157,361.50 Rp111,167,260

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 144.00 Rp 211,453,704.00 Rp211,435,861

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.00 Rp 191,591,827.70 Rp191,574,859

Membongkar cetakan m3 120.40 Rp 26,006,400.00 Rp26,006,400

3 Beton Balok B1: 35/65, K 300 m3 181.77

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 181.77 Rp 166,299,479.48 Rp166,313,442

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 287.00 Rp 636,262,598.85 Rp636,247,476

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.26 Rp 299,997,236.75 Rp299,996,432

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 181.77 Rp 78,462,099.63 Rp78,473,920

Membongkar cetakan m3 181.77 Rp 39,262,860.00 Rp39,255,300

1,281,296,720.57

Rp Rp 1,220,284,274.71 Rp 1,220,286,569.43 Rp (2,294.72)

4 Beton Balok B2: 25/40, K 300 m3 81.26

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 81.26 Rp 74,338,673.71 Rp74,344,940

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 293.00 Rp 290,366,184.13 Rp290,364,382

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 10.00 Rp 284,178,485.76 Rp284,178,595

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 81.26 Rp 35,073,882.62 Rp35,086,820

6 Beton plat tangga dan bordes tebal 15 cm K300 m3 5.28

Beton plat tangga dan bordes tebal 15 cm K300 m3 5.28 Rp 4,833,912.73 Rp4,826,797 7 Besi D 13 untuk stek kolom dan balok

Besi D 13 untuk stek kolom dan balok kg 650.00 Rp 8,323,900.00 Rp 7,927,562.50 Rp7,931,963 Rp (4,400.00) Jumlah Rp 3,249,240,939.04 Rp 3,094,535,703.32 Rp 3,094,475,239.23 Rp 60,464.09 D LANTAI 2

I PEKERJAAN BETON BERTULANG

1 Beton Kolom K1: 50/70, K 300 m3 108.36

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 108.36 Rp 100,041,625.35 Rp100,040,210

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 144.00 Rp 190,308,333.60 Rp190,298,276

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.00 Rp 172,432,644.93 Rp172,419,172

Membongkar cetakan m3 108.36 Rp 23,405,760.00 Rp23,405,760

3 Beton Balok B1: 35/65, K 300 m3 167.37

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 167.37 Rp 153,124,564.52 Rp153,134,845

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 287.00 Rp 585,855,311.60 Rp585,868,689

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.26 Rp 276,230,246.66 Rp276,266,261

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 167.37 Rp 72,246,015.89 Rp72,231,450

Membongkar cetakan m3 167.37 Rp 36,152,298.00 Rp36,155,700

1,179,787,230.69

Rp Rp 1,123,608,436.67 Rp 1,123,656,945.18 Rp (48,508.50)

4 Beton Balok B2: 25/40, K 300 m3 78.76

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 78.76 Rp 72,053,768.41 Rp72,053,630

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 293.00 Rp 281,441,364.76 Rp281,447,439

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 10.00 Rp 275,443,854.13 Rp275,418,365

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 78.76 Rp 33,995,836.74 Rp34,011,500

6 Beton plat tangga dan bordes tebal 15 cm K300 m3 5.28

Beton plat tangga dan bordes tebal 15 cm K300 m3 5.28 Rp 4,833,912.73 Rp4,826,797 7 Besi D 13 untuk stek kolom dan balok

Besi D 13 untuk stek kolom dan balok kg 650.00 Rp 8,323,900.00 Rp 7,927,562.50 Rp7,931,963 Rp (4,400.00) Jumlah Rp 3,011,336,263.88 Rp 2,867,957,998.46 Rp 2,867,939,702.60 Rp 18,295.86 E LANTAI 3

I PEKERJAAN BETON BERTULANG

1 Beton Kolom K1: 50/70, K 300 m3 107.10

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 107.10 Rp 98,878,350.63 Rp98,900,248

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 144.00 Rp 188,095,446.00 Rp188,120,009

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 7.00 Rp 170,427,614.18 Rp170,429,625

Membongkar cetakan m3 107.10 Rp 23,133,600.00 Rp23,133,600

3 Beton Balok B1: 35/65, K 300 m3 142.69

(53)

39

Tabel 5.5 (Lanjutan)

Pembesian dengan besi ulir atau polos kg 287.00 Rp 499,454,195.24 Rp499,461,190

Cetakan beton / begisting kolom memakai multiplek m2 287.00 Rp 235,492,198.86 Rp235,516,073

Stutwerk untuk 1 m3 beton, tinggi 3 - 4 m ( memakai scafolding ) m3 142.69 Rp 61,591,275.20 Rp61,606,570

Membongkar cetakan m3 142.69 Rp 30,820,608.00 Rp30,825,900

1,005,793,871.26

Rp Rp 957,900,246.68 Rp 957,949,353.30 Rp (49,106.62)

4 Beton Balok B2: 25/45, K 300 m3 24.61

Membuat 1 M3 Beton dengan mutu f'c = 26,4 Mpa (K 300), Slump (12 ± 2) cm m3 24.61 Rp 22,513,521.94 Rp22,509,402

7 Besi D 13 untuk stek kolom dan balok

Besi D 13 untuk stek kolom dan balok kg 275.00 Rp 3,521,650.00 Rp 3,353,968.75 Rp3,362,181 Rp (8,211.75)

8 Water proofing membran bakar (sika roof 300 RM/ Bitu seal)

Water proofing membran bakar (sika roof 300 RM/ Bitu seal) m2 907.69 Rp 86,230,645.00 Rp 86,230,645.00 Rp86,230,550 Rp 95.00 3 Beton plat tutup saluran baru tebal 12 cm

Beton plat tutup saluran baru tebal 12 cm m3 26.05 Rp 67,396,524.00 Rp 64,188,549.74 Rp64,234,432 Rp (45,882.06) 4 Beton plat tutup saluran lama tebal 12 cm

Beton plat tutup saluran lama tebal 12 cm m3 24.25 Rp 62,729,989.92 Rp 59,744,135.74 Rp59,781,103 Rp (36,967.16) 5 Beton plat menerus atas siklop

Beton plat menerus atas siklop m3 44.63 Rp 115,446,427.20 Rp 109,951,349.05 Rp109,982,077 Rp (30,728.15)

6 Pondasi siklop, 60% beton campuran 1 PC:2 PB:3 KR dan 40% batu belah

(54)

40

5.3.2.2. Kompresi dengan Penambahan Lembur 1 jam

Kompresi yang dimaksud adalah tahap percepatan dengan melakukan usaha

pemendekan waktu pada pekerjaan yang dihasilkan tahap sebelumnya, yaitu tahap

normal. Perhitungan kebutuhan percepatan dengan penambahan lembur 1 jam

yang diinputkan pada kondisi normal menyebabkan timbulnya lintasan kritis baru

dengan adanya pengurangan waktu pelaksaaan proyek dari 210 hari menjadi

196,62 hari. Percepatan ini menyebabkan kebutuhan biaya proyek mengalami

kenaikan biaya yang mencapai Rp32,528,304 dari biaya rencana semula, yakni

sebesar Rp17,606,734,240.30menjadi sebesar Rp17,639,262,544.68. Lintasan

kritis baru pada tahap ini dapat dilihat pada Lampiran II.

5.3.2.3. Kompresi dengan Penambahan Lembur 2 jam

Kompresi pada tahap ini dilakukan terdapat kondisi normal, dan didapatkan hasil

waktu penyelesaian proyek yaitu hari atau berkurang 15,3 hari dari kondisi

normal 210 hari dengan total biaya yang diperlukan sebesar Rp17,700,988,917.73

yang berarti mengalami pertambahan sebesar Rp94,254,677 dari biaya rencana

semula, sedangkan untuk lintasan kritis baru pada tahap ini dapat dilihat pada

Lampiran III.

5.3.2.4. Kompresi dengan Penambahan Lembur 3 jam

Kompresi pada tahap ini dilakukan pula terdapat kondisi normal, dan didapatkan

hasil waktu penyelesaian proyek yaitu hari yang artinya lebih cepat 14 hari dari

waktu rencana, dengan total biaya yang diperlukan sebesar Rp17,606,734,240.30

yang berarti mengalami pertambahan sebesar Rp160,043,715 dari biaya rencana

semula. Lintasan kritis baru pada tahap ini dapat dilihat pada Lampiran IV.

5.3.2.5. Kompresi dengan Penambahan Lembur 4 jam

Kompresi pada tahap ini dilakukan juga terdapat kondisi normal, dan didapatkan

hasil waktu penyelesaian proyek yaitu 196 hari; berkurang 14 hari dari waktu

rencana yaitu 210 hari. Total biaya yang diperlukan pada tahap ini sebesar

(55)

41

Rp232,487,231 dari biaya rencana semula, sedangkan untuk lintasan kritis baru

pada tahap ini dapat dilihat pada Lampiran V.

5.3.3. Perubahan Biaya Proyek

Waktu dan biaya pada kondisi normal yang menjadi baseline

pengerjaan menggunakan Microsoft Project untuk kemudian dilakukan tahap

kompresi dapat dilihat pada Tabel 5.6. Selanjutnya dari keempat tahap kompresi

yang telah dilakukan dapat dilihat besarnya perubahan biaya yang harus

dikeluarkan untuk melakukan kerja lembur dari setiap kegiatan yang dikompresi.

Hasil kompresi dengan penambahan lembur, yakni perbandingkan antara kondisi

normal dengan kondisi lembur dapat dilihat pada Tabel 5.7. Sedangkan

rekapitulasi biaya dan waktu optimal ditampilkan pada Tabel 5.8. Pada proyek ini

besar biaya tidak langsung diambil sebesar 8 % dari biaya total proyek yang

dibagi durasi normal proyek. Pengambilan prosentase sebesar 8 % untuk biaya

tidak langsung berdasarkan hasil dari Studi Praktek Estimasi Biaya Tidak

Langsung pada Proyek Konstruksi oleh Soemardi dan Kusumawardani. Berikut

ini ditampilkan grafik untuk menentukan prosentase biaya tidak langsung seperti

pada Gambar 5.12.

Gambar

Gambar 3.1 Grafik Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam  Kerja
Gambar 3.3 Grafik hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak langsung (Sumber : Soeharto, 1997)
Gambar 3.4 Tampilan layar Gantt Chart View.
Gambar 4.1 Bagan alir penelitian.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak merupakan inti sari skripsi yang disajikan secara padat yang isinya mencakup latar belakang, masalah yang diteliti, tujuan penelitian,

- Aktif dalam membahas permasalahan yang dibahas dalam kegiatan diskusi kelompok dan anggota lain juga aktif memberikan suatu solusi mengenai masalah

Pasokan daya listrik pada sistem distribusi primer (20 kV) pada gardu-gardu distribusi didapat dari sistem penyaluran 150 kV melalui trafo tenaga yang berfungsi sebagai trafo

Saya mengetahui bagaimana cara menempatkan diri dalam situasi yang berbeda-beda dengan orang lain yang sedang diajak berkomunikasi8. Penerimaan

Penelitian ini bertujuan mengkaji pemanfaatan kotoran dan tulang ternak (sapi, babi, dan ayam) sebagai material untuk produk bahan non-pangan. Penelitian ini dibagi

Cara panen simplisia dengan memang- kas tanaman (batang dan daun) setinggi 15 cm dari permukaan tanah. Parameter yang diamati adalah 1) Pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi

6HODLQ .HSHPLOLNDQ 0DQDMHULDO GDQ .HSHPLOLNDQ ,QVWLWXVLRQDO NHVXOLWDQ ODLQ \DQJ DNDQ GLKDGDSL ROHK SHUXVDKDDQ DGDODK NHSXWXVDQ PHQJHQDL SHPEDJLDQ GLYLGHQ 'LYLGHQ DGDODK