• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan promosi dan pembuatan film pendek aku masih lelaki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan promosi dan pembuatan film pendek aku masih lelaki"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

i

“AKU MASIH LELAKI”

Diajukan Sebagai Syarat

Untuk menempuh ujian Tugas Akhir Guna mencapai Gelar Ahli Madya D3 Desain Komunikasi Visual

Oleh :

UNDAKI ARIESTIAN PRATAMA C 9504081

PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

(2)

ii

Pembimbing Tugas Akhir I : Pembimbing Tugas Akhir II :

Arief Iman Santoso, S.Sn Rudy W. Herlambang, S.Sn., M.Sn

NIP. 197903272005011002 NIP. 197503232003121002

Mengetahui, Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.Sn NIP. 197903272005011002

PENGESAHAN

(3)

iii Rudy W. Herlambang, S.Sn., M.Sn

(4)

iv

“ Terkadang kebebasan dan kenyamanan hidup kita peroleh dengan cara yang berbeda dari kebanyakan orang lakukan, jangan takut mengambil jalan yang

berbeda” (Undaky A.P)

“ Berfikirlah dengan kedua bagian otak”

(Undaky A.P)

“ Selalu mencoba, mencoba, dan mencoba walau orang terdekat kitapun mencibirnya”

(Undaky A.P)

(5)

v

Karya ini kupersembahkan untuk :

Kedua manusia mulia dimataku , yang senantiasa menjadi nyala api pertama disaat aku berada dalam kegelapan.

Saudara kandungku sekaligus teman berbagiku, aku selalu ingat setiap kritik-kritik pedasmu terhadap apa yang aku lakukan.

Kakak-kakak ku dan Dhe nee yang selalu memaksaku untuk cepat selesaikan semua ini.

Seseorang, yang selalu membuat hatiku resah dengan semua sikap ku yang kurang masuk akal baginya, itu yang membuatku mempertimbangkannya

lebih baik lagi.

Kau yang membuatku kuat disaat jantungku mulai berdetak tak karuan.

KATA PENGANTAR

(6)

vi

Madya Jurusan Seni Rupa Program Studi Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam kesempatan ini penulis tak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Drs. Sudarno, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa.

2. Andreas S. Widodo, S. Sn, selaku Ketua Program D3 Deskomvis dan selaku Ketua Sidang Tugas Akhir

3. Arief Iman Santoso, S. Sn, selaku Koordinator Tugas Akhir dan pembimbing Tugas Akhir I.

4. Rudy Herlambang, S. Sn.,M.Sn, selaku pembimbing Tugas Akhir II 5. Hermansyah Muttaqin, S. Sn, selaku Sekretaris siding Tugas Akhir 6. Jazuli Abdin Moenib, S. Sn, selaku pembimbing akademik

7. Seluruh dosen dan staf D3 Deskomvis, saya ucapkan terimakasih atas kemudahan beradministrasi.

8. Rekan-rekan D3 Deskomvis dan Teater Tesa yang telah banyak membantu dan memberi dorongan dan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

(7)

vii

membangun. Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Surakarta, April 2010

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

(8)
(9)

ix

1. Konsep Film “ AKU MASIH LELAKI”...………...… 14

2. Story line………... 15

3. Proses Pembuatan Film Pendek

“ AKU MASIH LELAKI”………...……….. 19

4. Struktur Kerja Dalam Pembuatan Film Pendek

(10)

x 59

A. Kesimpulan... 59

B. Saran... 60

(11)

xi

Arief Iman Santoso, S.Sn Rudy W. Herlambang, S.Sn., M.Sn ABSTRAK

2010, Saat ini keberadaan banci dikota Solo masih terlihat jelas, dengan berbagai macam latar belakang yang mendasari mereka untuk memilih atau menjadi banci. Seiring dengan berkembangnya perfilman Indonesia baik film indi ataupun major, maka kami mencoba mengankat film banci secara indi dengan mengupayakan kualitas dan perancangan promosi yang hampir sama dengan studio major. Untuk menghadapi persaingan yang ketat, film pendek harus menawarkan alternatif tontonan yang berbeda dengan pesaingnya. Maka untuk mendapatkan apresiasi lebih dari film pendek yang lain maka pembuat film pendek tersebut kemudian berusaha memberikan tontonan yang sedikit

mengelikan, dengan menghadirkan tokoh yang mempunyai kecenderungan banci dalam perannya. Oleh karena itu, strategi perancangan promosi pada film ini sangat berpengaruh terhadap eksistensi film pendek itu. Perancangan promosi itu harus berbeda dengan perancangan promosi film pendek yang lain.

(12)

1

A.

Latar Belakang Masalah

Dunia film di Indonesia sekarang ini banyak sekali mengalami kemajuan dan perkembangan dengan banyaknya film-film baru yang hampir setiap sebulan sekali di tayangkan di bioskop-bioskop di seluruh Indonesia. Hal tersebut didukung dengan berkembangnya teknologi yang sekarang ini dapat memudahkan manusia untuk mencurahkan hasil karya mereka dalam dunia hiburan sekarang ini. Perkembangan dunia hiburan perfilman sekarang ini merupakan salah satu dampak utama meningkatnya kebutuhan manusia akan dunia hiburan sekarang ini dengan melalui sebuah media elektronik. Hal tersebut dapat dilhat dari semakin banyaknya stasiun-stasiun televisi yang menayangkan berbagai macam film yang di produksi oleh berbagai rumah produksi yang sudah mulai menjamur di Indonesia.

(13)

2

memberi perlawanan terhadap situasi perkembangan film Indonesia. Perkembangan di dunia industri perfilman sekarang ini tidak hanya di produksi melalui rumah-rumah produksi saja. Melainkan banyak pula karya-karya film yang dihasilkan oleh sineas-sineas muda yang dapat menghasilkan sebuah karya yang berupa moving picture secara independent. Hal ini dapat dilihat dari maraknya seminar perfilman dan festival film independent yang di adakan di tiap-tiap kota besar di Indonesia. Tidak menutup kemungkinan karya dari para sineas muda dapat berbicara dikancah nasional bahkan internasional.

Untuk itu penulis mengambil tema kehidupan sosial dengan fokus kehidupan masyarakat sekarang ini. Penulis mengangkat kehidupan salah seorang pemuda yang mempunyai kecenderungan banci tetapi punya semangat untuk berubah menjadi laki-laki sejati. Hal itu yang membuat penulis terkesan untuk mengangkat ide cerita ini. Berdasarkan ide awal tersebut, akan berkembang menjadi sebuah cerita yang menjadi klimaks dengan alur-alur yang diharapkan dapat menyampaian pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.

Penulis mengambil judul film ”AKU MASIH LELAKI” karena mempunyai maksud menegaskan secara lugas bahwa ada sebuah keinginan yang kuat dan tekat yang besar bagi seorang yang mempunyai kecenderungan banci untuk merubah hidupnya. Hal ini juga akan membuat apresiator bertanya tentang esensi dari ”masih lelaki” itu, karena diawal cerita yang muncul adalah seorang banci.

(14)

3

promosi yang dipakai melalui poster film, pamflet, stiker, standing baner, kaos dan lain-lain. Melalui film, kita melakukan komunikasi secara audio visual. Dengan adanya desain pada media promosi juga akan mendukung kesuksesan sebuah produksi film.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana menghasilkan sebuah film independent yang mampu menyampaikan pesan dan diterima oleh masyarakat?

2. Bagaimana memilih media promosi pendukung yang tepat guna memperoleh tanggapan yang positif dari target audience ?

C. Tujuan Perancangan

1. Memproduksi sebuah film independent dengan penerapan aspek sinematografi sehingga mampu menyampaikan pesan dan dapat diterima oleh masyarakat. 2. Menciptakan media promosi pendukung yang tepat guna meningkatkan

(15)

4 mengenal menurut perbedaannya manusia dibagi menjadi dua, yaitu laki-laki dan perempuan.

Mengapa semua laki-laki harus maskulin dan perempuan harus feminin? Mengapa laki-laki harus tampak jantan dan perempuan harus tampil lembut? Mengapa semua laki-laki cenderung mempunyai posisi lebih tinggi dari perempuan? Apakah hanya karena persoalan dia "laki-laki" dan dia "perempuan? Ataukah karena "dikonstruksikan secara sosial"?

Pertanyaan-pertanyaan diatas, seperti juga pertanyaan-pertanyaan tentang kematian, tuhan, dan kehidupan, mungkin adalah pertanyaan-pertanyaan abadi. Persoalan-persoalan seputar jagad perempuan dan jagad laki-laki seperti ketegangan abadi yang tidak pernah mereda.

(16)

5

subordinat. Menurutnya, patriarki adalah suatu relasi hirarkis dan semacam forum solidaritas antar laki-laki yang mempunyai landasan material serta memungkinkan mereka untuk mengontrol perempuan. Sedangkan menurut Nancy Chodorow (1992), perbedaan fisik secara sistematis antara laki-laki dan perempuan mendukung laki-laki untuk menolak feminitas dan untuk secara emosional berjarak dari perempuan dan memisahkan laki-laki dan perempuan. Konsekuensi sosialnya adalah laki-laki mendominasi perempuan.

Superioritas laki-laki atas perempuan bisa dirunut mulai dari jaman penciptaan Adam dan Hawa, jaman filosofi Yunani Kuno sampai jaman modern. Laki-laki dan perempuan tidak hanya dianggap sebagai makhluk yang berbeda, tapi juga sebagai seks yang berlawanan. Sebuah pertemuan antara dunia laki-laki dan perempuan adalah "pertempuran seks" atau the battle of the sexes. Laki-laki dan perempuan dipolarisasikan dalam kebudayaan sebagai "berlawanan" dan "tidak sama".

Kisah superioritas laki-laki atas perempuan bisa dimulai dari cerita penciptaan manusia dalam kitab suci Al-Qur’an, sebuah cerita yang sangat umum dikenal seperti ini: Adam diciptakan terlebih dulu dan Hawa diciptakan darinya. Jadi Adam adalah kreator dari Hawa, dan Hawa diciptakan untuk membantu Adam. Secara sosial dan secara moral, Adam lebih superior karena Hawa adalah penyebab kenapa mereka berdua dikeluarkan dari surga.

(17)

6

(1993) membuat sebuah teori yang menarik tentang patriarki. Menurutnya, patriarki itu bisa dibedakan menjadi dua: patriarki privat dan patriarki publik. Inti dari teorinya itu adalah telah terjadi ekspansi wujud patriarki, dari ruang-ruang pribadi dan privat seperti keluarga dan agama ke wilayah yang lebih luas yaitu negara. Ekspansi ini menyebabkan patriarki terus menerus berhasil mencengkeram dan mendominasi kehidupan laki-laki dan perempuan.

Rumah adalah tempat dimana sosialisasi awal konstruksi patriarki itu terjadi. Para orang tua melakukan "gender" pertama-tama pada saat memberi nama kepada anak-anaknya. Anak laki-laki lazimnya diberi nama: Joko, Andi, Iwan, Budi, dan seterusnya. Sedangkan anak perempuan diberi nama: Sita, Wati, Ani, Yuli, Rina, dan lain sebagainya. Anak laki-laki belajar untuk menjadi "maskulin", dan anak perempuan belajar untuk menjadi "feminin" dari hadiah-hadiah yang diberikan oleh ayah-ibu dan teman-teman dekat pada saat ulang tahun. Mobil-mobilan dan robot untuk anak-anak laki-laki, dan boneka serta bunga untuk anak perempuan. Hal ini berlanjut juga untuk persoalan perlakuan ayah-ibu terhadap anak-anaknya. Anak laki-laki diajari untuk bisa membetulkan genteng yang bocor atau perangkat listrik yang rusak, sementara anak perempuan belajar memasak dan menyulam. Para orang tua cemas dan gelisah jika anak-anak mereka tidak bertingkah laku sesuai dengan garis konstruksi sosial yang telah menetapkan bagaimana seharusnya anak laki-laki dan anak perempuan itu bertingkah laku.

(18)

7

mengambil contoh-contoh kalimat seperti: Wati Memasak di Dapur, Budi Bermain Layang-layang, dsb. Kalimat-kalimat kategoris bernada manipulatif, yang mengkotak-kotakkan fungsi laki-laki dan perempuan sesuai nilai-nilai kepantasan tertentu yang berlaku di masyarakat: pekerjaan apa yang lazim dikerjakan anak laki-laki, dan apa yang lazim dikerjakan oleh anak perempuan.

Kamla Bhasin kemudian menceritakan dalam budaya India, seorang kenalan laki-laki yang selalu menjadi sasaran ledekan karena ia mendapat latihan sebagai penari Kathak, suka menjahit dan merajut, yang semuanya adalah aktivitas feminin, tidak cocok untuk untuk laki-laki sejati.

Dalam beberapa hal sebetulnya laki-laki juga dirugikan oleh patriarki. Dalam berbagai sistem kebudayaan, seperti juga yang dialami perempuan, mereka didesak ke berbagai macam stereotipe, dipaksa menjalankan peranan tertentu, diharuskan bersikap menurut suatu cara tertentu, terlepas mereka suka atau tidak. Mereka juga diwajibkan untuk menjalankan tugas-tugas sosial dan lainnya yang mengharuskan mereka berfungsi dalam cara tertentu. Laki-laki yang sopan dan tidak agresif dilecehkan dan diledek sebagai banci; laki-laki yang memperlakukan istrinya secara sederajat dicap "takut istri".

(19)

8

dan kasih sayang yang tuluslah yang mampu mengantarkan pada perubahan. Dilihat dari penokohan film pendek ini terdiri dari satu tokoh utama dan tiga tokoh pendukung, yang menjadi sebagai tokoh utama adalah Raffi, dan tiga tokoh pendukung antara lain Andien, dan Indah . Berikut adalah penokohan tokoh-tokoh tersebut yaitu:

1. Raffi, dia seorang mahasiswa semester 3 di sebuah perguruan tinggi negeri. Sosok lelaki yang tergolong pendiam. Sebetulnya dia mempunyai impian seperti laki-laki lain, akan tetapi dia tidak yakin dengan dirinya karena sering menjadi bahan gunjingan teman-temannya. Kelakuan Raffi indentik dengan anak perempuan. Dia mempunyai satu sahabat yang sejak kecil selalu bersama dia.

2. Andien, seorang mahasiswa semester 3 yang mempunyai kepribadian yang diatas rata-rata. Sosok dewasa ini yang pada akhirnya menggugah Raffi bahwa dirinya itu mampu menjadi sosok lelaki pada umumnya.

3. Indah adalah sahabat Raffi sejak kecil dia juga sebagai seorang mahasiswa semester 3. Dia selalu mempunyai waktu lebih untuk menemani Raffi dan mendengarkan keluhan-keluhan yang Raffi alami. Seiring waktu Indah merasa tertarik dengan seseorang dan pada akhirnya membuat Raffi merasa sendiri. Sebetulnya Indah merasa prihatin dengan keadaan Raffi yang sampai saat ini belum bisa membuka hatinya untuk tertarik terhadap lawan jenis. Mungkin karena kecenderungannya itu yang membuat wanita juga menjauh darinya. Dan Raffi belum pernah mendapat kesempatan itu.

(20)

9

Penokohan dengan latar belakang masyarakat menengah kebawah, dengan seting tempat didalam ruangan sebuah rumah dimana terjadinya konflik tersebut dan di jalanan. Film ini bergenre sebuah drama, dengan penggarapan realis. Pendialogan dengan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dimengerti oleh semua orang. Untuk film pendek ini menggunakan alur campuran

Untuk pembuatan film pendek ini dibuat dengan biaya sendiri atau film independent. Semua biaya yang digunakan dari masa pra produksi, produksi, paska produksi hingga pemasaranya dibiayai sendiri.

B. Target

Untuk sebuah produksi pasti mempunyai target. Dalam hal ini yang menjadi sebagai produk adalah film pendek itu sendiri. Film pendek “Aku Masih Lelaki” memiliki target yang ruang lingkupnya tidak luas sehingga target yang hendak dicapai juga terbatas. Film pendek ini akan diedarkan untuk kalangan tertentu saja, karena sifatnya yang independent. Untuk target pada film ini adalah mengikuti festival film independent baik yang diselenggarakan secara lokal maupun nasional atau bisa juga sebagai media menyampaikan aspirasi kepada masyakat umum sehingga masyarakat bisa lebih menerima dan mendorong untuk berubah seseorang yang memiliki kecenderungan banci agar dalam proses perubahannya terasa semakin mudah dan ringan.

1. Target Audience

(21)

10

Target audience disini adalah pengguna atau konsumen. Dalam hal ini, adalah penonton. Target audience dapat diuraikan berdasar segmentasinya antara lain :

a. Geografis

Yang menjadi bagian dari target primer dalam hal ini adalah masyarakat di wilayah Karisedenan Surakarta pada umumnya,.

b. Demografi

Target Audience dalam hal ini di kelompokkan berdasar pada variable-variabel berikut :

1) Umur : 17 – 60 tahun

2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

3) Pendidikan : SMA sampai dengan perguruan tinggi

4) Agama : Semua agama

5) Penghasilan : semua kalangan c. Psikografi

(22)

11

C. Komparasi

Dalam pembuatan film pendek ini kita perlu pembanding, karena kita membutuhkan suatu yang akan dijadikan perbandingan apakah film pendek ini sudah bisa dapat dikatakan bagus. Untuk pembanding dari film pendek ini adalah: 1. BERIKAN AKU SENJA

Film pendek dari Fakultas Televisi ISI Surakarta yang berjudul “BERIKAN AKU SENJA” film pendek adaptasi dari novel Pramudya ini di sutradarai oleh Tere, dan diproduksi oleh mahasiswa Fakultas Televisi ISI Surakarta. Tema dari cerita film ini tentang kehidupan sosial yaitu konflik di keluarga. Film ini bercerita tentang seorang anak remaja yang bernama “Senja” dipaksa untuk menikah dengan saudagar kaya karena keluarga tersebut memiliki hutang yang tidak dapat dibayar sehingga saudagar tersebut meminta Senja untuk menikah dengannya. Setelah kehidupan rumah tangga Senja diambang kehancuran akhirnya Ayah Senja yang tidak tahan melihat penderitaan anaknya meminta agar senja kembali pada kedua orang tuanya.

a. Kelebihan

Film “BERIKAN AKU SENJA” adalah film yang bukan hanya bagus dalam segi cerita, tetapi juga dari segi penokohan dan lokasi pengambilanya sangat cocok untuk film ini.

b. Kekurangan

(23)

12 2. PITULASAN

Film pendek dari solo yang berjudul “PITULASAN” diproduksi oleh komunitas pembuat film Solo pada waktu workshop atau Bikin Film Kreatif yang diselengarakan di UNS. Nominasi terbaik di workshop Bikin Film Kreatif. Tema dari cerita film ini tentang nasionalisme, kehidupan sosial dan pendidikan. Film “ PITULASAN” adalah film yang bukan hanya bagus dalam segi cerita, tetapi juga penokohan, lokasi, dan dalam segi gambar juga sangat artistic. Film ini bercerita tentang seorang yang mengingat perjuangan ayahnya sewaktu melawan penjajah dulu. Dia ingin mengingatkan semua orang agar tidak lupa dengan sejarah perjuangan.

a. Kelebihan

Film “ PITULASAN” kelebihan pada film ini bagus dalam segi tema yang diangkat, dan dari sudut pengambilan gambar. Dan kemasan film yang sangat simpel. Untuk sekelas film indie yang dibuat dalam waktu kurang dari sehari, film ini cukup bagus dan layak untuk didiskusikan.

b. Kekurangan

Kekurangan pada film ini adalah dalam segi penokohannya yang kurang dalam, dikarenakan semua pemain betul-betul improvisasi dalam setiap adegan.

(24)

13

(25)

14

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Pembuatan Film Pendek “AKU MASIH LELAKI”

1. Konsep film “AKU MASIH LELAKI”

Film pendek “Aku Masih Lelaki” memiliki latar belakang cerita kehidupan sosial masyarakat kota surakarta. Film pendek ini bercerita tentang situasi di sekelompok, dimana seorang remaja lelaki memiliki kecenderungan Banci. Tokoh utama sebagai orang yang mempunyai kecederung banci mendapat gunjingan dari teman-teman kampusnya. Tokoh utama disini ingin sekali diterima oleh lingkup kampus dia belajar. Sewaktu SMA dia belum terlalu merasakan, akan tetapi ketika kuliah ada banyak sekali perbedaan yang dia alami sewaktu di SMA. Dengan situasi dan kondisi seperti inilah secara tidak langsung menggugah dia berfikir untuk berubah. Tapi apa daya dia merasa tidak sanggup melakukan sendiri. Dia tetap berusaha sampai akhirnya dia merasa tidak ada satupun orang yang bisa menerima keadaan dia.

Yang mendasari dibuatnya film ini adalah sering terjadi perbedaan yang menimbulkan konflik batin. Padahal seperti kita ketahui bahwa anak dalam kehidupan sosial membutuhkan daya motivasi untuk pendidikan dari kedua orang tuanya ataupun teman sekitarnya. Semangat seeorang untuk berjuang merubah hidupnya, ini sebenarnya point dari film ini dibuat.

(26)

15

masa depannya. Bagaimanapun, sosial pressure yang menjatuhkan selalu meninggalkan traumatize yang mengendap dalam jiwa anak dan belum tentu bisa dihilangkan secara sekejap. Perasaan disbelief itu bisa menyebabkan anak memiliki sikap antisosial karena menggeneralisasi orang-orang dewasa yang ia jumpai. Orang-orang di sekelilingnya ia asumsi dapat melakukan tindakan yang dianggapnya gunjingan terhadap dirinya. Itulah yang membuat mereka sulit membaur satu sama lain. Alangkah indahnya apabila kita bisa menerima mereka sesuai dengan jenis fitrahnya. Dukungan moral dan motivasi yang secara terus menerus membuat kelomok yang memiliki kecenderungan banci lambat laun akan merangkak dengan sangat cepat jadi mereka tidak akan stuck pada sikap seperti itu.

Konsep perancangan film “ Aku Masih Lelaki “ yaitu secara cerita penulis ingin menyampaikan konflik yang terjadi ditengah-tengah sebuah kelompok dari sudut pandang sang tokoh utama. Akan tetapi film ini lebih menitikberatkan pada konflik-konflik batin yang dialaminya. Penulis ingin memberikan sebuah gambaran tentang semangat seseorang untuk berubah menjadi seseorang yang bisa diterima di sekitarnya.

Secara visual penulis menggunakan warna-warna natural dan agak sedikit dipertajam agar tercipta suasana yang dapat menunjang cerita dalam film ini.

2. Story Line

(27)

16

Keberadaannya tidak bisa diterima oleh sebagian besar komunitas di situ. Raffi hanya merasa Indah teman dari kecilnya yang bisa menerimanya. Berhari-hari Raffi mengurung diri di kamar mempertanyakan apa salahnya ketika semua orang mengunjingnya. Kadang-kadang Raffi menangis seperti remaja perempuan lainnya. Pada dasarnya Raffi menyukai lawan jenis, tapi dia tidak tahu cara mengungkapkannya, ketika datang seorang gadis bernama Andien sebenarnya dalam hati Raffi mengatakan cantik, tapi ia tidak tahu harus berbuat apa Terlalu banyak hal mengendap yang belum bisa Raffi hapus dan ungkapkan.

Indah adalah seorang teman Raffi yang selalu menjadi sahabat Raffi dalam susah maupun duka. Raffi merasa sendiri ketika Indah menemukan labuhan hatinya, dia merasa tidak ada orang lagi yang bisa menemaninya dalam suka atau duka. Indah yang mengenalkan Raffi pada Andien, yang pada nantinya akan menjadi teman disaat Indah terlalu sibuk menghabiskan sendiri, hal itu yang membuat Raffi lambat laun bisa menyesuaikan.

Andien adalah seorang yang pada nantinya akan membuat Raffi tergugah dengan cepat dan mempunyai semangat ganda dalam menapaki perubahan kehidupannya. Sebagai sosok yang dewasa Andien tidak serta-merta mencibir ketika pertama kali bertemu dengan Raffi. Hal itu yang membuat Raffi diam-diam ingin mencuri perhatian Andien.

(28)

17

Semangat Raffi masih berapi-api, dia ingin secepatnya berubah. Dia sadar tidak mungkin proses itu dilakukan dengan sekejap mata. Akhirnya Raffi hampir frustasi karena begitu berat tekanan batin yang dialaminya, terlebih ketika Andien satu-satunya orang yang menyulut api semangatnya pergi beberapa hari keluar kota untuk mengunjungi temannya.

Raffi mulai menyalakan telepon genggamnya, berharap Andien menelponnya. Dua hari Raffi menunggu telepon dari Andien tapi penantian itu sia-sia. Raffi timbul rasa rindu yang teramat sangat. Raffi benci dengan keadaan ini, dia menghakimi hubungan seperti ini tidak membuat dia senang. Dia benci seakan tidak ada satu orang yang bisa mengerti perasaanya.

Andien mengetahui bahwa pada dasarnya Raffi mempunyai pribadi yang baik, tapi Andien marah karena Raffi tidak mau mengerti apa yang telah terjadi dengannya. Andien heran mengapa Raffi bisa melakukan hal yang seharusnya tidak bisa atau jarang dilakukan oleh sosok semi feminim. Untuk sementara Andien menghindar dan mencoba mengingat dan memahami apa yang telah terjadi, bagaimana Raffi menatap, bagaimana sikap tubuhnya, dan bagaimana Raffi berbicara. Ia menangkap ada suatu loncatan perubahan yang dasyat dalam diri Raffi.

(29)

18

menjadi rasa suka. Tanpa Andien dia tidak mungkin bisa secepat ini berubah. Tapi Raffi terpatahkan keinginanya karena Andien bersama dengan lelaki lain dan Raffi mencoba menyembunyikan rasa kecewanya pada keadaan itu. Tapi apa boleh buat Raffi tidak kuat membendung rasa kecewanya, dia bejalan dengan tatapan hampa dan mencoba mengingat masa-masa indah sewaktu bersama Andien. Dan pada akhirnya Raffi mencoba merenungi semua yang telah terjadi. Raffi yakin semua itu pasti ada hikmahnya.

Film fiksi memiliki alur cerita. Alur itu sendiri mempunyai pengertian sebagai jalan cerita dalam sebuah film. Alur yang digunakan dalam film ini adalah alur campuran. Alur campuran yaitu campuran dari dua alur diatas. Film yang menggunakan alur campuran biasanya mengawali cerita dengan masa lalu si tokoh kemudian apa yang dialami tokoh sekarang dan apa yang terjadi kemudian.

Film pendek “Aku Masih Lelaki” menggunakan alur campuran. Film ini berawal dari konflik yang dialmi oleh Raffi sewaktu kecil, lalu dilanjutkan pada konflik yang terjadi di sekelilingnya. Kemudian dilanjutkan pada penggambaran Raffi yang kembali bimbang yang menjadi klimaks film “ Aku Masih Lelaki”

Film pendek “Aku Masih Lelaki” memiliki tiga tokoh utama yang menjalankan cerita dan dua tokoh pembantu. Berikut adalah penokohan dari film ini.

(30)

19

indentik dengan anak perempuan. Dia mempunyai satu sahabat yang sejak kecil selalu bersama dia.

b. Andien, seorang mahasiswa semester 3 yang mempunyai kepribadian yang diatas rata-rata. Sosok dewasa ini yang pada akhirnya menggugah Raffi bahwa dirinya itu mampu menjadi sosok lelaki pada umumnya.

c. Indah adalah sahabat Raffi sejak kecil dia juga sebagai seorang mahasiswa semester 3. Dia selalu mempunyai waktu lebih untuk menemani Raffi dan mendengarkan keluhan-keluhan yang Raffi alami. Seiring waktu Indah merasa tertarik dengan seseorang dan pada akhirnya membuat Raffi merasa sendiri. Sebetulnya Indah merasa prihatin dengan keadaan Raffi yang sampai saat ini belum bisa membuka hatinya untuk tertarik terhadap lawan jenis. Mungkin karena kecenderungannya itu yang membuat wanita juga menjauh darinya. Dan Raffi belum pernah mendapat kesempatan itu.

3. Proses pembuatan Film Pendek “Aku Masih Lelaki”

(31)

20 a. Pra Produksi

(32)

21

make up, dan segala keperluan dibidang keproduksian, selain dibidang kreatif dipersiapkan, bidang keproduksian juga diperhitungkan dalam hal ini bidang keproduksian yang dimaksud adalah bidang di luar kreatif antara lain dari segi akomodasi seperti konsumsi pada shoting, transportasi pemain dan kru, ijin penggunaan tempat dan hal-hal lain yang berhubungan dengan pembuatan film pendek ini.

b. Produksi

Setelah segala sesuatu yang dibutuhkan sudah siap, pengambilan gambar sudah biasa dilakukan, atau lebih dikenal dengan istilah shoting. Pada saat shoting sutradara mengarahkan pemain, menentukan shot yang akan diambil, kameraman sudah siap dikameranya untuk merekam gambar. Segala sesuatu yang terjadi pada saat shoting merupakan tanggungjawab sutradara selaku pimpinan dalam shoting. Pada saat pengambilan gambar atau shoting diperlukan kerja tim yang solid, karena dalam pembuatan film satu aspek dengan aspek lainnya saling berhubungan. Sutradara membuat screenplay atau jika diperlukan storyboard sebagai pegangan pada shoting.

c. Pasca Produksi

(33)

22 editing:

1) Logging, proses editor memotong gambar, mencatat waktu pengambilan gambar dan memilih shot-shot yang ada disesuaikan dengan camera report.

2) Digitizing, proses merekam atau memasukan gambar dan suara yang telah di logging tadi.

3) Offline editing, sebuah proses menata gambar digitized sesuai dengan skenario dan urutan shot yang telah ditentukan sutradara.

4) Online editing, proses editing ketika seorang editor mulai memperhalus hasil offline editing, memperbaiki kualitas hasil dan memberi tambahan transisi serta efek khusus yang dibutuhkan.

5) Mixing, berkaitan dengan proses syncroning audio dan juga memberi ilustrasi musik audio efek. Yang harus dimixing adalah dialog, efek, dan musik.

(34)

23

penambahan atau memodifikasi warna sehingga gambar yang dihasilkan lebih artistik, perpindahan dari satu gambar ke gambar lain menyesuaikan dari keadaan alur pada cerita, proses editing menggunakan beberapa program editing antara lain Adobe premier pro, Cool edit pro, dan program pendukung lain, antara media promosinya menggunakan CorelDraw,Adobe Photoshop.

Pada masa paska produksi juga dilakukan promosi-promosi, promosi dilakukan dengan tujuan menarik perhatian pada masyarakat untuk tertarik menonton film.

4. Struktur Kerja Dalam Pembuatan Film “ Aku Masih Lelaki”

Pembuatan sebuah film, perlu diketahui memiliki struktur kerja sehingga dalam proses tidak simpang siur. Dalam pembuatan film pendek “ Aku Masih Lelaki” terdapat struktur yang sama dalam pembuatan film pada umumnya. Orang-orang yang berada dalam tim kreatif dalam pembuatan film antara lain sebagai berikut:

a. Sutradara

(35)

24

sebuah shot-shot yang akan diambil kedalam screenplay atau storyboard. Seorang sutradara harus memiliki jiwa kepemimpinan dan juga kejelian dalam menyusun adegan yang diambil.

b. Penata Fotografi

Penata fotografi atau Director of photography atau juru kamera adalah tangan kanan sutradara dalam kerja dilapangan. Ia bekerja sama dengan sutradara menentukan jenis-jenis shot termasuk menentukan jenis lensa maupun jenis filter lensa yang akan digunakan. Dia juga mengatur lampu-lampu untuk mendapatkan efek yang cahaya diinginkan. Dalam film pendek ini penataan fotografinya dinamis, yang dimaksud di sini gabungan dari berbagai teknik pengambilan gambar sehingga gambar dalam film ini terlihat tidak monoton. Ada beberapa type shot dalam pengambilan gambar, antara lain sebagai berikut:

1) POV atau Poin Of View, pengambilan gambar yang memposisikan kamera sebagai subjek.

2) CU atau Close Up, framing pengambilan gambar yang dihasilkan memenuhi ruang frame. Type shot ini lebih luas dari pada BCU, shot ini memberi ruang pada wajah sampai leher sehingga ketika obyek bergerak masih terlihat pada frame.

3) MCU atau Medium Close Up, pengambilan gambar dengan komposisi framing subyek lebih jauh dari close up namun lebih dekat dengan medium shot.

(36)

25 setengah badan.

5) Medium Full Shot atau Kine Shot, pengambilan gambar dengan batas framing tokoh kira-kira ¾ ukuran tubuh tokoh.

6) FS atau Full Shot, pengambilan gambar dengan subyek secara utuh dari kepla sampai kaki dengan teknis batasan diberi sedikit ruang untuk head room. Shot ini akan memberi kesan obyek dan ruang sekitar yang terlihat luas.

7) MLS atau Medium Long Shot, framing pengambilan gambar dengan mengikutsertakan seting sebagai pendukung suasana karena ada kesinambungan cerita dan aksi tokoh dengan seting tersebut.

8) High angle, pendangan dari atas ke bawah, seperti layaknya mata burung, shot ini memberi kesan pada objek terlihat pendek dan kecil. 9) Low angle, pandangan dari bawah ke atas, seperti layaknya mata

kodok. Shot ini memberi kesan pada objek itu seorang yang gagah. 10) Eye level, pengambilan gambar sejajar dengan tinggi kita.

11) Panning, gerakan kamera secara mendatar kearah kiri maupun ke kanan tanpa pindah dari poros kamera.

12) Tilting, gerakan ditempat kamera kearah atas atau bawah.

13) Tracking, gerakan kamera kedepan maupun ke belakang, ke kanan maupun ke kiri.

(37)

26

orang untuk mengoperasikan lampu yang akan digunakan. Dalam penentuan jenis lampu yang akan digunakan dipimpin oleh orang yang disebut chift lighting bertugas memerintahkan anak buahnya untuk menempatkan lampu pada tempat yang sudah ditentukan. Dalam pembuatan film, lampu sangat berperan penting dalam menentukan komposisi sebuah gambar. Konsep film “ Aku Masih Lelaki” bersifat nature, warna-warna pada gambar merupakan warna alami dari alam, dan lingkungan sekitar, karena film ini banyak mengambil adegan di dalam ruangan dan pada waktu siang hari, sehingga banyak menggunakan cahaya yang berasal dari cahaya buatan atau lighting. Konsep yang digunakan dalam film pendek ini adalah konsep cahaya yang minimalis, maksudnya hanya menitik beratkan pada gelap terang dari obyek bukan warna-warna yang berkesan ramai, itu semua untuk mendukung cerita yang berkonsep nature atau alami, dan memberi kesan pada suasana yang dramatis.

Dalam tata cahaya dikenal dua bentuk media pencahayaan, berdasarkan sumber cahaya yang diperlukan:

1) Available light

Cahaya yang berasal dari alami atau nature. Termasuk cahaya matahari, bulan, ataupun cahaya dari matahari.

2) Artificial Light

Cahaya buatan termasuk di dalamnya cahaya dari lampu. Kemudian dilihat dari komposisi cahaya yang masuk dalam frame kamera ada tiga tata cahaya dasar:

(38)

27 utama dalam frame

b) Fill light adalah cahaya tambahan yang berguna mengisi bagian yang gelap dengan catatan perbandingan terang gelap di sesuaaikan dengan adegan yang diinginkan.

c) Back light berfungsi sebagai cahaya tambahan yang berguna sebagai pencipta suasana ruang di belakang adegan.

c. Penata Artistik

Tata artistik adalah penyusun segala sesuatu yang melatarbelakangi cerita film. Penata artistik dipimpin oleh art director. Dia bertugas menentukan serta memilih apa saja sebagai media artistik dalam membangun cerita sebuah film. Dalam film “Aku Masih Lelaki” diperlukan beberapa seting tempat sesuai cerita. Dimana seting tersebut antara lain kamar Raffi, ruang kelas, dan seting di jalanan di sekitar Surakarta. Tugas dari art director mencakup dua hal antara lain:

1) Mempersiapkan seting Tempat untuk shooting, seperti bangunan dan lokasi. Lokasi yang digunakan dalam film pendek ini hanya di sekitar Solo, lokasi yang pertama yaitu:

a) Kamar tidur

(39)

28 b) Ruang Kelas

Ruang kelas adalah sebuah lokasi dimana Raffi bertemu dengan Indah. Tempat biasa Raffi bercanda dengan teman-teman perempuan.

c) Jalanan

Lokasi dimana Raffi dan Andien berjalan dan bercanda. Suasana yang membuat Raffi mempunyai tekad bulat untuk berubah.

d) Taman

Lokasi dimana Raffi dan Andien berbagi cerita tentang kisah hidup dan konflik-konflik yang dihadapi.

(40)

29 d. Editing

Proses setelah produksi atau shooting, editing merupakan pekerjaan dalam studio yaitu pekerjaan menyusun gambar sesuai dengan skenario. Dalam pembuatan film dengan format seluloid prosesnya tidak langsung setelah shooting film, tetapi harus dicuci terlebih dahulu menjadi film negatif, lalu editor memotong gambar gambar yang diinginkan lalu disusun kembali sesuai dengan cerita. Teknik tersebut dinamakan analog. Dengan perkembangan teknologi, sekarang menjadi lebih praktis lagi yaitu dengan system digital. Berbeda dengan film video tape hasil rekaman pada saat shooting biasa langsung diedit secara digital. Tape hasil shooting biasanya terlebih dahulu ditransfer melalui komputer yang sudah tersedia perangkat untuk mentransfer, proses ini disebut card capture. Mekanisme berawal dari kamera yang berisi kaset atau bias juga menggunakan tape rewainder untuk memutar kaset kemudian menghubungkan alat tersebut dengan komputer dengan kabel RCA, Firewire, maupun kabel data lain. Kemudian di komputer dilakukan perekaman lagi sesuai dengan durasi pada kaset itu, pada saat tersebut biasanya editor memilih gambar yang terpilih dengan panduan Shooting scrip. Di sini editor diberi kebebasan untuk berkreasi seperti memberikan efek-efek juga memberikan sentuhan warna sehingga menghasilkan gambar yang atristik tetapi tidak keluar dari

(41)

30

“Aku Masih Lelaki” menggunakan teknik cut to cut sesuai dengan naskah, proses editingnya tidak memerlukan visual efek yang banyak, karena film ini dibuat dengan konsep yang natural, cukup menyambung dari satu adegan dengan adegan lain. Diupayakan perpotongan antar gambar dapat menceritakan apa maksud dari film itu sehingga penonton tertarik untuk mengikuti jalan cerita film ini.

B. Promosi

1

.

Konsep Promosi

Perkembangan film independent sangat pesat belakangan ini. Hal itu ditandai dengan banyaknya ajang unjuk gigi bagi para sineas muda yang ingin menunukan existence sebagai seorang pembuat film. Banyak diantara pembuat film professional lahir dari ajang festival film yang diadakan local maupun nasional. Maka dari itu penulis memfokuskan film ini untuk mengikuti beberapa festival film yang diadakan dibeberapa kota lokal maupun nasional. Untuk memperluas proses promosi diperlukan media promosi yang sesuai dengan target market film “Aku Masih Lelaki”.

2. Konsep Visual Verbal dan Non Verbal a. Konsep Visual Non Verbal

(42)

31

sebuah kertas hitam. Dimana ada kertas hitam yang berbentuk karakter tokoh utama dikelilingi shadow terang, bermaksud untuk menjelaskan bahwa tokoh utama ini ingin merubah catatan gelapnya menuju catatan hidup yang terang. Sedangkan logo genetik menerangkan sikap atau sifat dari tokoh yang bersangkutan.

1) Warna

Warna yang digunakan adalah warna-warna nature sesuai dengan konsep yang ingin penulis tonjolkan. Warna tersebut yaitu :

a) Putih

Warna ini digunakan pada hampir setiap media promosi yang digunakan untuk font dan dijadikan shadow icon yang merupakan key visual dalam media promosi.

b) Merah

Warna ini merupakan warna yang digunakan dihampir semua media promosi sebagai icon gen yang menjadi key visual di setiap media promosi.

(43)

32

Warna ini digunakan pada media promosi pamphlet, karena media tersebut akan dibuat dalam jumlah yang banyak jadi penulis berinisiatif member warna hitam untuk menekan biaya produksi. Dengan meminimalisir warna pada media promosi tersebut.

2) Font atau Tipografi

Font yang digunakan dalam media promosi ini adalah font yang sesuai dengan konsep film tersebut. Beberapa font yang digunakan yaitu : a)

Artifice ssk

Aa Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm

Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini digunakan pada: Aku Masih Lelaki

Font ini dipilih karena, penulis ingin menonjolkan kesan semi feminim pada judul film. Karena film “Aku Masih Lelaki“ itu sendiri lahir dari sikap tokoh utama yang semi feminim dalam film ini. Font ini digunakan pada judul film yang tertera pada setiap media promosi.

b) Arial

(44)

33

Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0

Font jenis ini digunkan pada :

Raffi, Andien, Indah, Fajar (nama para tokoh dalam film)

Font ini dipilih penulis karena, penulis ingin terkesan sedikit tegas. Kerena font ini adalah model font yang mempunyai sudut yang tegas maka masih meninggalkan kesan lunak, seperti sikap semi feminim sesuai yang diharapkan penulis. Font ini digunakan pada penulisan nama para tokoh yang ada di film tersebut.

c) Big noodle titling

BAQOR PAMUNGKAS RENSA SANDRA DESMI CKA

DI RECTOR OF PHOTOGRAPHY BY UNDAKY APE CAMERAMEN BY HANANTA

FI LM EDI TI NG BY UNDAKY APE

WRI TTEN BY UNDAKY APE ARTI STI C BY UNDAKY APE ORI NAL MUSI C BY

YUDHA LI GHTI NG BY FAJAR RI TUS

PRODUCED BY SOEMADI DI RECTED BY UNDAKY APE

(45)

34 b. Konsep Visual Verbal

Konsep verbal dalam media promosi ini berisi “ Aku Masih Lelaki “ sebagai judul dari film itu sendiri. Alasan penulis dalam hal ini yaitu, penulis ingin memfokuskan pada judul film disetiap media promosi. Juga tertera nama sang sutradara dalam setiap media promosi untuk menginformasikan si pembuat film tersebut. Adapun aspek visual verbalnya antara lain :

1) Headline

Digunakan sebagai judul suatu paparan selain itu juga dipahami sebagai daya tarik bagi pembaca agar membaca paparan yang di tulis. Headline disini menjadi kalimat untuk judul awal suatu bab di dalam direktori buku.

2) Bodycopy

Sebagai kalimat penjelas terhadap suatu pesan informasi yang berhubungan dengan bab-bab pembahasan.

3) Caption

Caption digunakan sebagai kalimat penjelasan untuk gambar yang ada pada halaman.

3. Pemilihan Media Promosi Pendukung

(46)

35 bawah antara lain:

a. Poster

Poster banyak digunakan oleh industri film, poster sering dijumpai pada tempat-tempat umum sehingga banyak yang melihatnya. Poster film berisi judul film disertai gambar yang mencirikan film itudan kebanyakan adalah tokoh utama. Poster ini akan diletakan di tempat dimana film ini akan diputar.

b. Pamphlet

Media promosi sebuah film membutuhkan media yang dapat disebarluaskan, sehingga banyak orang yang menjadi tahu. Salah satu media paling efektif adalah pamphlet, karena media ini banyak ditempel ditempat umum. Pamflet ini akan di letakan pada dinding-dinding di lokasi yang strategis di tiap kota dimana film ini akan diputar agar bisa memperluas jangkauan promosi itu sendiri. Pada pamphlet warna yang digunakan tidak terlalu banyak yaitu lebih dominan bertujuan untuk menekan biaya produksi karena akan dicetak dalam jumlah yang banyak. c. CoverCD

Setiap film yang beredar di toko-toko, baik berupa piringan maupun kaset pasti memiliki pack atau tempat membungkus. Cover CD bukan hanya sebagai tempat pembungkus CD tetapi juga sebagai media promosi dari film tersebut karena Cover CD yang menarik akan memikat penonton untuk menonton film “Aku Masih Lelaki”.

(47)

36

Sebagai identitas film itu sendiri, karena realisasi film dalam bentuk DVD dan VCD, sehingga kepingan dari film itu diberi identitas film. Identitas film biasanya berupa judul film. Media ini akan ditempel pada kepingan CD film “ Aku Masih Lelaki”.

e. X Banner

X banner atau Standing Banner biasanya di letakan berdiri pada tempat-tempat umum seperti di toko buku, toko kaset dan CD. Tetapi pada film ini akan di letakan di stand pemutaran film.

f. Merchandise

Merchandise ini sepagai media promosi penunang yang tidak kalah penting dengan media pendukung lain.

1) Pin 2) Kaos 3) Stiker

(48)

37

BAB IV

VISUALISASI KARYA

A.

Bentuk Dan Format Film

Visualisasi film dalam bentuk format DVD dan VCD. Jenis film bergenre drama, durasi yang diperoleh 16 menit. Film “AKU MASIH LELAKI” banyak mengambil lokasi jalan atau outdor, khususnya di kampus Universitas Sebelas Maret dan jalan raya di daerah kota Solo. Pengambilan gambar dibagi menjadi 3 tahap.

(49)

38

Tahap5: Menambah dan mengulang scene terakir dari film ini yang mana kurang cahaya dan sempat terhenti beberapa bulan dikarenakan tokoh kami mengalami sakit. Di sini banyak yang berubah dari jalan cerita pada awalnya. Kami menganti dan menambah scene-scene yang tidak bisa diambil dengan adegan-adegan baru.

(50)

39

B.

Detail Visualisasi Karya

1. Karya Utama

Karya utama adalah hasil jadi film “AKU MASIH LELAKI”. a. Format Film : DV standar NTFS (720x576)

b. Durasi Film : 17 menit

c. Naskah Film : skenario film “AKU MASIH LELAKI” d. Director Treatment : Pandangan sutradara atas naskah film e. Teknis Editing : Adobe Premiere Pro 1.5

f. Mastering : AVI

(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)

Referensi

Dokumen terkait

Model 1 : Pengukuran kinerja berdasarkan ROA, Pinjaman jangka pendek (STD), ukuran perusahaan (SIZE) dilihat dari aset, dan INFLASI berpengaruh negatif sedangkan Total Debt (TD),

Kompleks gelatin kitosan yang diikat silang menggunakan sukrosa teroksidasi dengan perbandingan sukrosa dan natrium periodat 1 : 3 (SBC 2), menunjukkan nilai

1) Laporan perkembangan pelaksanaan kegiatan disampaikan oleh satker pelaksana kegiatan sesuai dengan jadual dan form Pedoman SIMONEV.. 2) Laporan akhir kegiatan

[r]

Kaji'r Manrjcbq

terhadap anak yang melakukan tindak pidana psikotropika.. 2) Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan. diskresi kepolisian terhadap anak yang melakukan

6) Satu tempat atau lebih yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak sebagai tempat pemusatan pajak terutang atas permohonan tertulis dari Pengusaha Kena Pajak.. Pajak

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi