MOJOSARI
KERJA PRAKTEK
Oleh :
Nama : EBIET VAN HERIYANTO Nim : 09.41020.0051
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Komputer
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
2012
STIKOM
i
ABSTRAKSI
PT. PLN (Persero) UPJ Mojosari melayani distribusi jaringan listrik di
seluruh wilayah Mojosari. Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada
pelanggan, dibangun sebuah sistem SMS Broadcast untuk memudahkan
pemberitahuan kepada pelanggan tentang pembayaran dan keterlambatan
pembayaran listrik.
Kebutuhan manusia akan informasi yang dapat diakses dengan cepat dan
mudah, mendorong manusia untuk mengembangkan suatu teknologi yang dapat
memenuhi kebutuhan manusia tersebut. Salah satu hasil dari pengembangan
teknologi tersebut adalah SMS. Teknologi yang memungkinkan manusia untuk
mendapatkan atau mengirimkan informasi kapan pun dan dimana pun dibutuhkan,
dengan cara yang mudah. Tujuan penulisan kerja praktek ini adalah untuk
mengimplementasikan aplikasi SMS Broadcast pada PT.PLN UPJ Mojosari untuk
mengelola Sistem Informasi pembayaran listrik kepada pelanggan untuk
mempercepat dan mempermudah pelanggan dalam mendapatkan
informasi-informasi pembayaran listrik pada saat kapan pun dan dimana pun.
Sistem broadcast yang berfungsi untuk menyampaikan pengumuman atau
informasi yang sifatnya masal. Broadcast merupakan fasilitas yang hanya bisa
digunakan oleh pihak yang mempunyai kewenangan di dalam PLN.
Teknologi SMS broadcast akan dapat memudahkan pengelolaan pengiriman SMS
yang begitu banyak secara bersamaan. Dengan begitu pekerjaan tersebut akan
dapat dilakukan secara cepat, efektif, dan efisien.
Kata kunci : SMS Broadcast, PLN, listrik.
STIKOM
iv
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 2
1.3Batasan Masalah ... 2
1.4Tujuan Kerja Praktek ... 2
1.5Kontribusi ... 3
1.6Sistematina Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 5
2.1Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 5
2.1.1 Makna Logo PT PLN (Persero) ... 5
2.1.2 Sejarah Singkat PT PLN (Persero)UPJ Mojosari... 7
2.1.3 Sekilas Tentang PT PLN (Persero) UPJ Mojosari... 9
2.2 Visi dan Misi ... 10
2.3 Struktur Organisasi ... 11
2.4 Perlindungan Terhadap Pelanggan ... 11
2.5 Program Kemitraan BUMN Usaha kecil dan Bina Lingkungan.. ... 12
STIKOM
v
2.6 Program Kemitraan………... ... 13
2.7 Program Bina Lingkungan……… ... 13
2.8 Lingkungan Hidup……….... ... 14
BAB III TEORI PENUNJANG ... 15
3.1 Jadwal Kerja Praktek ... 15
3.2Teknik Kerja Praktek ... 15
3.2.1 Observasi ... 15
3.2.2 Analisa ... 16
3.3 Data Kerja Praktek ... 16
3.3.1 Landasan Teori ... 16
3.3.1.1 Konsep Dasar Sistem ... 16
3.3.1.2 Konsep Dasar Informasi ... 18
3.3.1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 19
3.3.1.4 Konsep Dasar Perangkat Lunak ... 21
3.3.1.5 Konsep Dasar Database ... 22
3.3.1.6 Konsep Dasar Database Management system (DBMS) ... 23
3.3.1.7 Konsep Dasar SMS (Short Message Service) ... 24
3.3.1.8 Konsep Dasar Protocol Data Unit (PDU) ... 29
3.3.1.9 Bagan Alir (Flowchart) ... 39
3.3.1.10 Pemetaan ER ke Skema Relational ... 40
3.3.1.11 Entity Relationship Diagram ... 41
3.3.1.12 Data Flow Diagram (DFD) ... 42
3.3.2 Analisis Sistem ... 44
3.3.3 Tujuan Sistem ... 44
STIKOM
vi
3.3.6 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 45
3.3.6.1 Perangkat Keras ... 46
3.3.6.2 Perangkat Lunak ... 47
3.3.6.1 Brainware ... 47
BAB IV PEMBAHASAN ... 49
4.1 Deskripsi Umum Perangkat Lunak ... 49
4.2 Kebutuhan Antarmuka Pengguna ... 50
4.3 Kebutuhan Antarmuka Perangkat Keras ... 50
4.4 Kebutuhan Antarmuka Perangkat Lunak ... 51
4.5 Pemodelan Data ... 51
4.5.1 Entity Relationship Diagram ... 51
4.6 Desain Antarmuka ... 51
4.6.1 Desain Antarmuka Form Kirim SMS ... 52
4.6.2 Desain Antarmuka Form Buku Telepon ... 53
4.7 Implementasi Sistem ... 55
4.8 Mekanisme Mesin SMS Broadcast ... 55
4.8.1 Visual Basic Untuk Mengirim Pesan ... 55
BAB V PENUTUP ... 57
5.1 Kesimpulan ... 57
5.2 Saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
LAMPIRAN ... 59
STIKOM
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya kebudayaan manusia, teknologi pun juga turut
berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi yang pesat ini tidak mematikan
sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Justru inovasi-inovasi cemerlang manusia
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi juga ikut membuat hubungan
komunikasi dan interaksi antar sesama manusia menjadi berkembang. Dahulu,
manusia berkomunikasi dengan sesamanya secara langsung. Namun dengan semakin
canggihnya teknologi. Komunikasi dapat dilakukan secara tidak langsung. Teknologi
tersebut antara lain telepon, radio, dan short message service (SMS). SMS merupakan
salah satu teknologi untuk berkomunikasi yang paling populer. SMS menjadi populer
didasarkan pada fakta bahwa pemakaiannya yang mudah dan tarif yang terjangkau
bagi masyarakat bahkan bagi yang kurang mampu sekalipun.
Dewasa ini banyak sekali pihak yang memanfaatkan teknologi SMS untuk
berbagai keperluan seperti untuk polling SMS, call center, SMS pengaduan, SMS
interaktif, dan SMS broaadcast. Pada studi kasus ini yang penulis lakukan adalah
membangun sebuah sistem SMS broadcast pada PT. PLN UPJ Mojosari. Teknologi
SMS broadcast akan dapat memudahkan pengelolaan pengiriman SMS yang begitu
STIKOM
banyak secara bersamaan. Dengan begitu pekerjaan tersebut akan dapat dilakukan
secara cepat, efektif, dan efisien.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diketahui di atas terdapat rumusan masalah
dalam laporan kerja praktek yaitu :
1. Bagaimana membuat dan merancang sebuah sistem aplikasi SMS
Broadcast pada PT. PLN UPJ Mojosari.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini, pembahasan ditekankan pada:
1. Pembahasan hanya dibatasi pada aplikasi SMS broadcast
2. Pembahasan dikhususkan pada sistem SMS broadcast yang diterapkan
pada PT. PLN UPJ Mojosari.
1.4 Tujuan Kerja Praktek
1. Membuat sebuah sistem SMS Broadcast pada PT. PLN UPJ Mojosari.
2. Merancang dan mengaplikasikan SMS Broadcast pada PT. PLN UPJ
Mojosari.
STIKOM
3
1.5 Kontribusi
Adapun kontribusi dari kerja praktek ini terhadap instansi PT. PLN
UPJ Mojosari, penulis hanya membuat sebuah sistem SMS broadcast yang
dapat digunakan untuk mengirim pesan kepada pelanggan PT. PLN UPJ
Mojosari secara bersamaan guna mengoptimalkan proses kerja, dan
mempermudah dalam pengiriman SMS kepada pelanggan.
1.6 Sistematika penulisan
Penulisan laporan disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang uraian mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi, serta sistematika
penulisan.
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN UPJ MOJOSARI
Bab ini berisi sejarah dan perkembangan, lokasi, jenis usaha, visi, misi dan
komitmen PT. PLN UPJ Mojosari sebagai tempat kerja praktek.
STIKOM
BAB III TEORI PENUNJANG
Bab ini membahas tentang teori penunjang yang digunakan sebagai acuan
dalam kerja praktek tersebut.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang proses pembuatan sistem SMS broadcast serta
menampilkan foto-foto manajemen kontak pada SMS broadcast.
BAB V PENUTUP
Bab ini adalah bagian terakhir dari laporan kerja praktek yang membahas
tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil kerja praktek serta saran disesuaikan
dengan hasil dan pembahasan pada bab – bab yang sebelumnya.
STIKOM
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero
Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan
adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan
Umum Listrik Negara No. : 031/DIR/76 Tanggal : 1 Juni 1976, mengenai
Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.
Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim
Gambar 2. 1 Logo PLN Persero
STIKOM
1. Bidang Persegi Panjang Vertikal
Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,
melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang
terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan
pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan
pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat
yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.
2. Petir atau Kilat
Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai
produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun
mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT PLN (Persero) dalam
memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah
melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia
dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta
keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan zaman.
3. Tiga Gelombang
Memiliki arti gaya rambat energi listrik yang dialirkan oteh tiga bidang
usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan
distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT PLN (Persero)
guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk
menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap
diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan
STIKOM
7
keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan
terbaik bagi para pelanggannya.
2.1.2 Sejarah Singkat PT PLN (Persero)
Kelistrikan untuk kemanfaatan umum mulai ada pada saat Perusahaan Swasta
Belanda yaitu NV. NIGN yang semula bergerak di bidang Gas memperluas
usahanya di bidang listrik untuk kemanfaatan umum. Dengan menyerahnya
Pemerintah Belanda kepada Jepang maka Perusahaan Listrik dan Gas beserta
personilnya diambil alih oleh Jepang.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, dilakukan penyerahan
Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian
dengan Penetapan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1945 tertanggal 27 Oktober 1945
dibentuk Jawatan Listrik dan Gas Sumatra, Jawa dan Madura di bawah
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga ( kemudian tanggal 27 Oktober
ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional dengan keputusan Menteri Pertambangan
dan Energi RI Nomor 1134/43/MPE/1992).
Peraturan Pemerintah Nomer 18 tahun 1959 tentang "Penentuan Perusahaan
Listrik dan/atau Gas milik Belanda yang dikenakan Nasionalisasi", dimana semua
Perusahaan yang ada di wilayah Indonesia dinyatakan menjadi
Perusahaan-Perusahaan dari Perusahaan-Perusahaan Listrik Negara (PLN), antara lain Perusahaan-Perusahaan Listrik
"ANIEM", N.V.C.A Kantor Pusat di Surabaya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Nomor : Ment.
16/I/20 tanggal 20 Mei 1961 diantaranya disebutkan di daerah2, dibentuk daerah
STIKOM
EXPLOITASI yang terdiri dari 10 Daerah Exploitasi Listrik Umum (Pembangkit
dan Distribusi) dimana untuk Wilayah Jawa Timur adalah Exploitasi IX yang
melaksanakan fungsi pembangkitan dan pendistribusian tenaga listrik.
Pada tanggal 23 Oktober 1973, berdasarkan Keputusan Direksi PLN Nomor
054/DIR/73 nama PLN Exploitasi diubah menjadi PLN Distribusi I /
Pembangkitan I, dan kemudian pada tanggal 25 Februari 1976 di-ubah menjadi
PLN Wilayah XII berdasarkan Keputusan Direksi PLN. Nomor 012/DIR/1976.
Selanjutnya sejak tanggal 3 Juli 1982 dengan Keputusan Direksi Nomor
042/DIR/1982 nama PLN Wilayah XII di-ubah lagi menjadi PLN Distribusi Jawa
Timur, dengan tugas dan tanggung jawab mengelola pendistribusian tenaga listrik
di Jawa Timur sampai dengan saat ini.
Bahwa sejalan dengan kebijakan restrukturisasi sector ketenagalistikan
sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT.PLN(Persero) Kantor Pusat
tentang PT.PLN(Persero) Distribusi Jawa Timur diarahkan kepada STRATEGIC
BUSINESS UNIT/INVESTMENT CENTRE.
Seiring dengan itu dan dalam rangka Optimasi Corporate Gain dan penyusunan
organisasinya berdasarkan Value Chain ,sehingga tugas pokok dan susunan
seperti yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik
Negara Nomor 154.K/023/DIR/1993 perlu disempurnakan lagi disertai perubahan
status dan nama menjadi PT.PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Timur
yang tertuang pada Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) Nomor
26.K/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001.
STIKOM
9
Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) No.120.K/010/2002. Tanggal 27 Agustus
2002 tentang Nama Unit Bisnis di lingkungan PT.PLN (Persero) yang intinya
Organisasi dengan status Unit Bisnis hanya untuk anak Perusahaan PT.PLN
(Persero) sedangkan PLN Jawa Timur menjadi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur.
Berdasarkan KEPUTUSAN DIREKSI PT.PLN (PERSERO) nomor
012.K/010/DIR/2003 Tanggal 16 Januari 2003,dengan susunan Organisasi :
a. General Manager
b. Bidang yang terdiri atas:
1. Analist Kinerja Rayon
2. Spv Administrasi
3. Spv Teknik
2.1.3 Sekilas tentang PT PLN (Persero) UPJ Mojosari
Kebutuhan pemakaian tenaga listrik bukan hanya dari segi kuantita dan
kontinuitas tetapi juga mencakup kebutuhan akan mutu pelayanan. Salah satu
usaha dari PT PLN (Persero) untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah
melakukan perbaikan sarana dan sistem pengatur jaringan distribusi tenaga listrik
dilaksanakan oleh suatu unit organisasi area di Lingkungan PT PLN (Persero)
Distribusi Mojosari.UPJ Mojosari berkantor di jalan. Pemuda No.78 Mojosari,
Telp. 0321- 596194 Fax.0321- 596194.
STIKOM
2.2 Visi dan Misi
Visi
1. Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh-kembang, Unggul
dan terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.
2. Terwujudnya keharmonisan hubungan PT PLN (Persero) dengan
masyarakat sehingga akan menunjang keberhasilan kegiatan PT PLN
(Persero) dalam menyediakan tenaga listrik bagi masyarakat.
Misi
1. Menjalankan bisnis ketenagalistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan pemegang
saham
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas
kehidupan masyarakat
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi
4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
STIKOM
11
2.3 Struktur Organisasi
SPV Administrasi SPV Teknik
Analist Kinerja Rayon General Manager Officer Pembacaan Meter Dan Pengendalian Piutang Asisten Analist Pengelolahan Rekening Asisten Analist Akutan Dan Keuangan Asisten Analist Pelayanan Pelanggan Operator Opdist Asisten Enginer Pengendalian Susut dan PJU Asisten Teknik
Pemeliharaan Dist
Asisten Engineer Pengendalian Susut dan PJU
Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero UPJ Mojosari
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi PT PLN Persero UPJ Mojosari
2.4 Perlindungan Terhadap Pelanggan
Dalam kondisi keterbatasan keuangan, PT PLN (Persero) tetap berupaya
memberikan perlindungan terhadap Pelanggan dengan melaksanakan prioritas
layanan kepada masyarakat. PT PLN (Persero) selalu berusaha untuk memenuhi
STIKOM
kebutuhan listrik calon pelanggan mulai dari kelas rumah tangga, usaha atau
bisnis,industri dan umum.
Peningkatan kualitas layanan yang dimaksud, antara lain:
a. Peningkatan mutu produk berupa keandalan pasokan listrik, tegangan dan
frekuensi listrik sesuai dengan standar yang ditetapkan termasuk
kecukupan pasokan listrik.
b. Peningkatan akurasi pencatatan meter pemakaian listrik kWh, kVARh.
c. Peningkatan mutu layanan di mana seluruh jajaran karyawan PT PLN
(Persero) memperlakukan pelanggan sebagai mitra bisnis.
2.5 Program Kemitraan BUMN Usaha kecil dan Bina Lingkungan
Meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas lapangan kerja
dengan mengimplementasikan praktik GCG guna memposisikan perusahaan
yangmemiliki makna keberadaan di masyarakat (lingkungan) yang pada akhirnya
dapat meningkatkan citraperusahaan.
Tujuan Pelaksanaan Program Bina Lingkungan (PBL) / program Partisipasi
Pemberdayaan Lingkungan (P3L):
1. Untuk meningkatkan citra PT PLN (Persero) dan untuk mendapatkan
dukungan keberadaan PLN.
2. Untuk meningkatkan kesejahteraan serta melakukan penyuluhan agar
masyarakat sekitar instalasi PLN ikut mengamankan dan merasa memiliki
instalasi tersebut.
STIKOM
13
2.6 Program Kemitraan (Pk)
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil selanjutnya disebut PK
adalah Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
tangguh dan mandiri. Adapun dana PK bersumber dari:
1. Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% sampai dengan 3%.
2. Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana
Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional.
3. Pelimpahan dana Program Kemitraan dari BUMN lain, jika ada.
Program Kemitraan merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility/CSR).
dari PT PLN (Persero) terhadap Mitra Binaan/Masyarakat berupa
penyediaan tenaga listrik di area sekitar kegiatan Perusahaan serta mempunyai
obyek Mitra Binaan yaitu Usaha Mikro Kecil dan Koperasi (UKM).
Pada tahun 2008, jumlah mitra binaan adalah 26.775 dengan total penyaluran sebesar Rp 227.113.034.078
2.7 Program Bina Lingkungan
Diberikan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah
usaha PLN dalam bentuk kegiatan berupa Community Relation, Community
Service, Community Empowerment serta bantuan pelestarian alam.
Jenis kegiatan program bina lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Community Relations: adalah kegiatan-kegiatan menyangkut
pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada
Para Pihak yang terkait (pemangku kepentingan)
STIKOM
2. Community Services : adalah program bantuan yang diberikan dengan
pelayanan masyarakat atau kepentingan umum.
Dana Program Partisipasi Pemberdayaan Lingkungan untuk tahun 2008
sebesar Rp 45.000.000.000,-
2.8 Lingkungan Hidup
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT PLN (Persero) selalu berusaha
untuk memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam peraturan
perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
Program kegiatan yang telah dan sedang dilaksanakan PLN di bidang
lingkungan hidup, antara lain:
a. Melaksanakan kebijakan umum perusahaan bidang lingkungan hidup.
b. Mengikuti program peduli lingkungan global/pelaksanaan Clean
Development Mechanism (CDM).
c. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan lingkungan
hidup.
Sebanyak 34 unit PLN tersebar diseluruh Indonesia telah mendapat
sertifikat ISO 14001 dan sebanyak 12 Unit telah mendapat sertifikat Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).
STIKOM
15
BAB III
TEORI PENUNJANG
3.1. Jadwal Kerja Praktek
Kerja praktek dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan serta kesempatan
yang diberikan pihak perusahaan dan pelaksanaan kerja praktek penulis di PT.
PLN Rayon Mojosari dilaksanakan sejak tanggal 4 Juli 2012 sampai dengan 2
Agustus 2012. Adapun waktu mulai kerja praktek disesuaikan dengan ketentuan
yang diberikan perusahaan perusahaan tempat kerja praktek yaitu terhitung dari
hari senin sampai hari jumat, jam 08.30 sampai dengan jam 16.00 wib.
3.2. Teknik Kerja Praktek
Peserta kerja praktek diberikan tugas dalam pembuatan aplikasi di PT.
PLN Rayon Mojosai yaitu dalam ”PERANCANGAN SMS BROADCAST PADA
PLN UPJ MOJOSARI”. Adapun tahapanya adalah sebagai berikut :
3.2.1. Observasi
Melakukan penelusuran pustaka dan sumber lainnya mengenai segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam merancang suatu aplikasi sms, Dalam
mengerjakan laporan kerja praktek ini, penulis melakukan library research, untuk
memperoleh informasi yang berhubungan dengan materi laporan kerja praktek
melalui buku-buku, bahan kuliah dan bacaan lainnya yang memiliki relevansi
dengan analisis aplikasi.
STIKOM
3.2.2. Analisa
Melakukan wawancara kepada pembimbing di PT. PLN Rayon Mojosari
terhadap kondisi yang harus dipenuhi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan
meliputi kebutuhan informasi atau kebutuhan aplikasi untuk menghasilkan
informasi yang diinginkan yang kemudian dilakukan analisa terhadap apa yang
didapatkan dari hasil wawanara tersebut.
3.3. Data Kerja Praktek 3.3.1. Landasan Teori
Landasan teori merupakan teori-teori yang berhubungan dengan
pembangunan aplikasi sms broadcast.
3.3.1.1. Konsep Dasar Sistem
Adapun pengertian dari sistem itu sendiri adalah kumpulan dari sub sistem
atau bagian komponen apapun baik fisik atau pun non fisik yang saling
berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai
satu tujuan tertentu.
Sistem memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1. Komponen sistem (Component)
Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
berarti tiap komponen akan membentuk kerjasama dan kesatuan. Komponen
sistem dapat berupa subsistem yang mempunyai sifat sistem itu sendiri untuk
menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
STIKOM
17
2. Batasan sistem (Boundary)
Suatu daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang
lainnya atau lingkungan luar agar dapat diketahui ruang lingkup suatu sistem.
3. Lingkungan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar batas
suatu sistem yang mempengaruhi suatu sistem.
4. Penghubung sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan
subsistem yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir sumber daya atau
data-data antar subsistem dimana output (keluaran) dari subsistem akan menjadi
input (masukan) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung sehingga
dapat berintegrasi dengan subsistem lain membentuk kesatuan.
5. Masukan sistem (Input)
Energi yang dimasukkan kedalam suatu sistem. Masukan ini dapat berupa
masukan perawatan (maintenance) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran sistem (Output)
Keluaran merupakan hasil energi yang diolah dan diidentifikasikan menjadi
keluaran yang berguna yang akan menjadi inputan baru atau informasi yang
berguna.
STIKOM
7. Pengolah sistem (Proses)
Suatu sistem pasti mempunyai suatu pengolah data masukan untuk dijadikan
suatu informasi yang berguna.
8. Sasaran sistem (Goal)
Merupakan penentuan dari tujuan untuk memasukkan yang dibutuhkan dan
mengeluarkan yang akan dihasilkan sistem.
3.3.1.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah faktor terpenting dalam sistem untuk pengambilan suatu
keputusan yang merupakan hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan
manfaat.
Fungsi utama dari sebuah informasi adalah untuk memberikan informasi
atau manajemen dan informasi ini harus digunakan oleh manajemen dari semua
tingkatan. Baik itu manajemen tingkat bawah, manajemen tingkat menengah dan
manajemen tingkat atas. Jadi informasi merupakan hasil dari pengolahan data
akan tetapi tidak semua hasil dari pengolahan tersebut bisa menjadi informasi.
Hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau arti serta tidak
bermanfaat bagi seseorang bukanlah merupakan informasi bagi orang tersebut.
Dari uraian tentang informasi ada tiga hal pokok yang menjadi kualitas suatu
informasi yaitu :
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan tidak bias, tidak
menyesatkan dan mencerminkan hal yang dimaksud.
STIKOM
19
2. Tepat Waktu
Informasi yang sampaikan ke penerima tidak terlambat karena informasi
adalah landasan untuk mengambil suatu keputusan. Untuk itu diperlukan suatu
teknologi untuk mengolah dan mengirim dengan cepat dan tepat.
3. Relevan
Informasi mempunyai manfaat dan berguna bagi pemakaiannya karena batas
relevansi seseorang berbeda maka informasi bisa dikatakan berguna jika
benar-benar dibutuhkan pemakaiannya.
3.3.1.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistm Informasi terdiri dari komponen – komponen yang saling berinteraksi
satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
Adapun komponen – komponen tersebut adalah:
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok Ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang
di inginkan.
STIKOM
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keliaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. TEknologi
terdiri dari tiga bagian uama, yaitu : Hardware, Softwarae, dan Brainware.
5. Blok Basis Data
Basisdata (Database)merupakan kumpulan dari kata yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras
computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya :
bencana alam, api, atau kegagalan sistem sendiri. Untuk itu beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah.
STIKOM
21
3.3.1.4. Konsep Dasar Perangkat Lunak
Perancangan perangkat lunak adalah disiplin manajerial dan teknis yang
berkaitan dengan pembuatan dan pemeliharaan produk perangkat lunak secara
sistematis, termasuk pengembangan dan modifikasinya, yang dilakukan pada
waktu yang tepat dan dengan mempertimbangkan faktor biaya.
Software engineer bertugas melakukan analisa, rancangan, uji dan
verifikasi, dokumentasi, pemeliharaan perangkat lunak, serta pengelolaan proyek.
Software engineer harus mempunyai keterampilan dan pengalaman seorang
programmer.
Programmer adalah individu yang bertugas dalam hal rincian implementasi,
pengemasan, dan modifikasi algoritma serta struktur data, dituliskan dalam sebuah
bahasa pemrograman tertentu.
Dalam membuat sebuah perangkat lunak terdiri dari beberapa tahap / fase
yang menggambarkan sebuah kegiatan yang akan dilakukan sehingga
memudahkan dalam mendefinisikan, mengembangkan, menguji, mengantarkan,
mengoperasikan, dan memelihara produk perangkat lunak. Setiap fase
membutuhkan informasi masukan, proses, dan produk yang terdefinisi dengan
baik. Deretan fase tersebut adalah :
1. Analisa, terdiri dari fase pertama yaitu perencanaan yang menghasilkan
dua produk yaitu Pendifinisian Sistem (System Definition) dan Perencanaan
Proyek (Poject Plan) dan fase kedua yaitu penetapan persyaratan yang
menghasilkan sebuah produk spesifikasi kebutuhan perangkat lunak (Software
Requirements Specifications).
STIKOM
2. Perancangan, melakukan identifikasi terhadap komponen perangkat
lunak (fungsi, arus data, penyimpanan data), hubungan antar komponen, struktur
perangkat lunak (dekomposisi menjadi modul-modul dan antar muka Perangkat
Lunak). Fase ini menghasilkan arsitektur rinci, terutama dalam bentuk
algoritma-algoritma.
3. Implementasi, adalah terjemahan langsung arsitektur rinci ke dalam
bahasa pemrograman tertentu.
4. Pengujian, terdiri dari fase pertama yaitu uji integrasi dengan
melakukan pengujian terhadap semua modul dan pengantarmukaan sehingga pada
level sistem dapat beroperasi dengan benar, dan fase kedua yaitu uji penerimaan
dengan melakukan berbagai pengujian, mengacu kepada berbagai persyaratan
yang telah ditentukan.
5. Pemeliharaan, terdiri dari fase peningkatan kemampuan, adaptasi
terhadap lingkungan pemrosesan, dan melakukan berbagai koreksi atas kesalahan
yang terjadi.
3.3.1.5. Konsep Dasar Database
Database merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan
yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur
tertentu. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam membangun suatu
database, yaitu :
STIKOM
23
a. Entitas
Merupakan suatu object yang memiliki karakteristik tertentu sebagai
suatu atribute, misalnya entitas mahasiswa memiliki atribute nama,alamat
dan lain lain.
b. Field
Mempresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu
item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.
Kumpulan dari field membentuk suatu record.
c. Record
Kumpulan dari field membentuk suatu record. Record
menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record
membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat
mewakili data tiap-tiap karyawan.
d. Atribute
Merupakan karakteristik dari sebuah entitas. Nama, alamat
merupakan atribute dari entitas mahasiswa.
3.3.1.6. Konsep Dasar Database Management System (DBMS)
DBMS merupakan kumpulan database (basis data) beserta aplikasi yang
digunakan untuk mengolah basis data tersebut. Berdasarkan orientasi pemakainya,
DBMS dapat dikelompokan dalam 2 kategori yaitu :
STIKOM
1. DBMS yang berorientasi untuk satu atau sedikit pemakai
Adapun contoh dari DBMS yang di maksud antara lain MS-Access,
dBase, foxbase, borland–paradox.DBMS ini dapat dengan mudah di pasang
di komputer pribadi (PC).
2. DBMS yang berorientasi untuk banyak pemakai
Oracle, borland interbase, MS-SQL-Server, sysbase,infomix
merupakan contoh-contoh DBMS yang lebih berorientasi untuk banyak
pemakai karena itu lebih ditujukan untuk pemakaian pada sistem jaringan
komputer (LAN ataupun WAN).
DBMS pada umumnya meyediakan beberapa fasilitas untuk operasi
pengolahan data atau sering dikenal operasi basis data, antara lain :
1. Penambahan Data.
2. Pencarian Data.
3. Pengubahan Data.
4. Penghapusan data.
5. Pengurutan Data.
6. Penggabungan Data.
7. Dan lain-lain.
3.3.1.7. Kosep Dasar SMS (Short Message Service)
Short Message Sevice (SMS) adalah salah satu fasilitas dari teknologi
GSM yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan – pesan singkat berupa
text dari Mobile Station (MS). Layanan SMS juga memungkinkan pengiriman
STIKOM
25
pesan dalam bentuk alphanumeric, layanan SMS ini banyak diaplikasikan pada
sistem komunikasi tanpa kabel (wireless).
Teknologi yang digunakan dari pengiriman SMS yaitu Store and forward
service, jadi SMS yang di kirim akan simpan sementara di server SMS center
kemudian dialihkan ke nomor tujuan.
a. Arsitektur dan Elemen Jaringan SMS
Layanan SMS dibangun dari berbagai entitas yang saling terkait dan
mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Tidak ada satupun dalam
sistem SMS yang dapat bekerja secara parsial. Entitas dalam jaringan SMS
ini disebut juga elemen SMS. Di bawah ini merupakan arsitektur SMS
dengan beberapa elemen-elemen yang saling terkait :
SME
SC MSC
VLR HLR
SMS - GMSC SMS - IWMSC
SME SME SME
BTS
BSC BSC
Gambar 3.1 Arsitektur SMS
Elemen-elemen dasar pada jaringan SMS :
a. SME (Short Message Entity), merupakan tempat penyimpanan dan
pengiriman message yang akan dikirimkan ke MS tertentu.
b. SC (Service Centre), bertugas untuk menerima message dari SME dan
melakukan forwarding ke alamat MS yang dituju.
STIKOM
c. SMS-GMSC (Short Message Service – Gateway SMC ), melakukan
penerimaan message dari SC dan memeriksa parameter yang ada. Selain itu
GMSC juga mencari alamat MS yang dituju dangan bantuan HLR, dan
mengirimkannya kembali ke MSC yang dimaksud.
d. SMS – IWMSC (Short Message Service – Interworking MSC ),
berperan dalam SMS Message Origiating, yaitu menerima pesan dari MSC
e. Home Location Register (HLR) merupakan sebuah database yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan permanen data dan profil
pelanggan. Bila diminta oleh SMSC, maka HLR dapat memberikan
informasi routing dari pelanggan tertentu. HLR juga dapat memberikan
informasi status tujuan apakah aktif atau tidak.
f. Visitor Location Register (VLR) merupakan sebuah database tempat
menyimpan informasi sementara yang berisi data pelanggan dari sebuah
HLR yang roaming pada HLR lain.
g. MSC merupakan sebuah sistem yang melakukan fungsi switching dan
mengontrol panggilan telepon dalam sebuah jaringan komunikasi bergerak.
MSC inilah yang akan mengirimkan sebuah short message ke suatu tujuan
tertentu melalui base station yang sesuai.
h. Base Station Sistem (BSS) Merupakan kesatuan sistem yang
bertanggung jawab mengatur transmisi sinyal elektromagnetik untuk
membawa data dari MSC ke perangkat telepon bergerak. Base Station
terdiri dari Base Station Controler (BSC) dan Base Tranceiver Station
(BTS) dan juga dikenal dengan nama cell cite atau sederhananya cell.
STIKOM
27
Sebuah BSC biasanya menangani satu atau lebih BTS dan bertanggung
jawab menangani pelanggan saat berpindah dari satu cell ke cell lainnya.
i. Mobile Device merupakan perangkat yang mempunyai kemampuan
mengirimkan dan menerima short message, biasanya berupa telepon seluler
dengan teknologi digital. Akan tetapi, saat ini jenis terminal berkembang
sesuai aplikasi dan kebutuhan seperti POS, laptop dan Personal Digital
Assistant (PDA).
b. Layanan Aplikasi SMS
Layanan aplikasi SMS merupakan sebuah layanan yang bersifat
none real time dimana sebuah short message dapat di submit ke suatu
tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. Bila dideteksi
bahwa tujuan tidak aktif, maka sistem akan menunda pengiriman ke tujuan
hingga tujuan aktif kembali. Pada dasarnya sistem SMS akan menjamin
delivery dari suatu short message hingga sampai tujuan. Kegagalan
pengiriman yang bersifat sementara seperti tujuan tidak aktif akan selalu
teridentifikasi sehingga pengiriman ulang short message akan selalu
dilakukan kecuali apabila diberlakukuan aturan bahwa short message yang
telah melampaui batas waktu tertentu harus dihapus dan dinyatakan gagal
kirim. Berdasarkan mekanisme distribusi pesan SMS diperoleh aplikasi sms,
terdapat 4 macam mekanisme pengantaran pesan yaitu :
1. Pull, yaitu pesan yang dikirimkan ke pengguna berdasarkan permintaan
pengguna.
STIKOM
2. Push – Event based, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi
berdasarkan kejadian yang berlangsung
3. Push - Schedule, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi berdasarkan
waktu yang telah terjadwal.
4. Push – Personal Profile, yaitu pesan yang diaktivasi oleh aplikasi
berdasarkan profile dan preference dari pengguna.
c. Prinsip Kerja SMS
SMS mampu mengirimkan/menerima secara simultan suara, data,
atau faksimili antar jaringan operator selular. SMS bahkan tidak mengenal
batas wilayah, artinya, SMS dapat dikirim atau diterima diseluruh dunia.
Beberapa prinsip kerja sms adalah sebagai berikut :
1. Prinsip kerja dari SMS ini adalah bahwa setiap jaringan mempunyai
suatu service center (SC). Pesan tidak langsung dikirimkan ke tempat
tujuan melainkan di simpan terlebih dahulu di SC menjadi interface
antara public land mobile network(PLNM).
2. Transmisi sms dapat terjadi meskipun MS sedang melakukan
komunikasi dengan mobile station (MS) yang lain. Hal ini di
mungkinkan karena kanal radio untuk transmisi voice telah ditentukan
selama durasi pemanggilan sedangkan SMS merambat pada kanal
radio dengan memanfaatkan jalur signal.
3. Pengiriman SMS yang menggunakan kanal signal memiliki dua tipe:
STIKOM
29
a. SMS Point To point menyediakan mekanisme untuk
mengirimkan pesan hanya dari datu MS ke MS tertentu, berupa pesan
pendek ke dan dari piranti bergerak.
b. SMS broadcast (Point to multipoint} pengiriman SMS ke
beberapa MS sekaligus.
4. Pesan yang tidak terkirim, akan diberikan informasi report yang
meyatakan pesan SMS gagal terkirim.
5. Jika ponsel tidak aktif untuk sms akan tetap masuk dan di simpan di
SMS dengan waktu tertentu, jika ponsel aktif sebelum batas waktu
maka SMS akan di kirimkan.
3.3.1.8. Konsep Dasar Protocol Data Unit (PDU)
Langkah-langkah untuk menentukan kode PDU yang dibutuhkan
untuk mengirimkan (send) SMS ke SMS Center :
a. Nomor SMS Center
Terdiri dari tiga subheader, yaitu:
1. Jumlah pasangan heksa desimal SMS Center dalam bilangan
heksa.
2. Kode nasional dan kode internasional, nomor kode nasional yang
digunakan adalah 81 sedangkan nomor kode internasional adalah
91.
3. Nomor SMS Center, dalam pasangan bilangan heksa yang saling
dipertukarkan dengan aturan tertentu, jika tersisa satu angka heksa
STIKOM
yang tak memiliki pasangan maka angka tersebut dipasangkan
dengan huruf F didepannya.
Contoh konversi nomor ponsel kedalam kode PDU dengan
menggunakan :
1. Kode Nasional
SMS Center menggunakan nomor 0856000000 maka :
a. Terdapat 6 pasang angka heksa desimal.
b. Kode nasional 81, ada 1 pasang
c. 80-56-00-00-00
Maka kode PDU yang didapat : 06818056000000
2. Kode Internasional
SMS Center menggunakan nomor 62811000000, maka:
a. Terdapat 7 pasang angka heksa desimal
b. Kode internasional 91, ada 1 pasang
c. 26-18-01-00-00-F0
Maka kode PDU yang didapat : 07912618010000F0
Berikut ini tertera beberapa nomor SMS-Center operator
selular di Indonesia :
STIKOM
31
Cara 1 :
NO
Operator
Selular
SMS-Center
No
Kode PDU
1 Telkomsel 0811000000 06818011000000
2 Satelindo 0816125 0581806121F5
3 Excelcom 0818445009 06818081440590
4 Indosat-M3 0855000000 06818055000000
Tabel.3.1 SMS-Center di Indonesia
Cara 2 :
NO
Operator
Selular
SMS-Center
No
Kode PDU
1 Telkomsel 6281000000 07912618010000F0
2 Satelindo 62816125 059126181652
3 Excelcom 62818445009 07912618485400F9
4
Indosat-M3
62855000000 07912658050000F0
Tabel.3.2 SMS-Center di Indonesia
b. Tipe SMS, untuk pengiriman atau send tipe SMS adalah 1 dalam heksa
01.
STIKOM
c. Nomor referensi SMS, nomor ini dibiarkan dulu 0 atau dalam heksa 00,
ponsel secara otomatis akan memberi nilai nomor referensinya.
d. Nomor ponsel penerima, terdiri atas tiga bagian subheader yaitu:
1. Jumlah bilangan desimal ponsel yang dituju dalam bilangan heksa.
2. Kode nasional atau kode internasional, kode subheader nasional
adalah 81 dan internasional adalah 91.
3. Nomor ponsel yang dituju dalam pasangan heksa yang saling
dipertukarkan menurut aturan tertentu.
Contoh untuk nomor ponsel yang dituju adalah : 085221960301,
maka konversi kedalam heksa desimal yaitu dengan cara seperti yang
dijabarkan berikut.
1. Kode Nasional:
a. terdapat 12 angka, berarti dalam heksa adalah 0C
b. kode nasional adalah 81
c 80-25-12-69-03-01
Maka kode subheader PDU yang didapat adalah : 0C81802512690301
2. Kode Internasional
a. 62 81 32 12 17 32 6
b. Terdapat 13 angka, berarti dalam heksa adalah 0D
c. Kode internasional adalah 91
d. 261823212732F6
Maka kode subheader PDU yang didapat adalah :
0D91261823212732F6
STIKOM
33
e. Bentuk SMS
00 : dikirim sebagai SMS
01 : dikirim sebagai Telekomunikasi
f. Skema encoding data Input dan Output (I/O)
Terdapat dua skema yaitu ;
1. Skema 7 bit, ditandai dengan angka 00
2. Skema 8 bit, ditandai lebih besar dari nol (dalam heksa)
g. Jangka Waktu atau validasi sebelum SMS expired atau kadaluarsa, jika
bagian ini diloncat itu berarti berlakunya SMS tidak dibatasi, sedangkan
jika diisi dengan suatu bilangan integer yang kemudian diubah ke dalam
bilangan heksa, maka bilangan tersebut mewakili jumlah waktu validasi
SMS tersebut.
Integer (INT) Jangka Waktu Validasi
0-143
(INT+1)x 5 menit (berarti 5 sampai dengan 12
jam)
144-167 12 jam + (INT-143) x 30 menit
168-196 (INT-166) x 1 hari
197-255 (INT-192) x 1 minggu
Tabel 3.3 merupakan validitas waktu SMS
h. Isi SMS
Terdiri dari dua subheader yaitu:
STIKOM
1. Panjang Isi (Jumlah huruf dalam SMS), misal untuk kata “hello”
terdiri dari 5 huruf.
2. Isi berupa pasangan bilangan heksa desimal, skema 7 bit dapat
dilihat pada Tabel 3.2 dibawah ini.
i. Tanggal dan waktu SMS di-stamp di SMS Center diwakili oleh 12
bilangan heksa (6 pasang) yang berarti YY/MM/DD hh:mm:ss
Contoh:
207022512308 02/07/22 12:32:08 22 Juli2002 15:23:08 WIB
Perhatikan Tabel 3.2 yang terdapat pada halaman selanjutnya, dimana
merupakan tabel konversi dari heksadesimal :
STIKOM
35
Tabel 3.4 Tabel konversi heksa desimal B
7
0 0 0 0 1 1 1 1
B 6
0 0 1 1 0 0 1 1
B 5
0 1 0 1 0 1 0 1
B 4 B 3 B 2 B 1
0 1 2 3 4 5 6 7
0 0 0 0 0 @ ∆
S
P
0 - P p
0 0 0 1 1 ! 1 A Q a q
0 0 1 0 2 $ Ф “ 2 B R b r
0 0 1 1 3 Г # 3 C S c s
0 1 0 0 4 4 D T d t
0 1 0 1 5 % 5 E U e u
0 1 1 0 6 & 6 F V f v
0 1 1 1 7 . 7 G W g w
1 0 0 0 8 ( 8 H X h x
1 0 0 1 9 ) 9 I Y i y
STIKOM
1 0 1 0
1 0
L
F
* : J Z j z
1 0 1 1
1 1
+ ; K k
1 1 0 0
1 2
„ < L l
1 1 0 1
1 3
C
R
_ = M m
1 1 1 0
1 4
> N n
1 1 1 1
1 5
/ ? O o
Ada 2 langkah yang harus kita lakukan untuk mengkonversikan isi SMS , yaitu :
Langkah pertama : mengubahnya menjadi kode 7 bit
Langkah kedua : mengubah kode 7 bit menjadi 8 bit yang diwakili
oleh pasangan heksa.
Contoh untuk kata “hello”
Langkah pertama Bit 7 1
h 110 1000
e 110 0101
l 110 1100
l 110 1100
STIKOM
37
o 110 1111
Langkah kedua
E 8 h 1 110 1000 3 2
e 00 11 0010 1 9 B
l 100 1 1011 00 F D
l 1111 1101 100 0 6
o 0000 0 110 1111
bit dummy
Sehingga hasil konversi kata “hello” ke bilangan heksa adalah
E8329BFD06
Oleh karena total 7 bit x 5 huruf = 35 bit, sedangkan yang kita
perlukan untuk mengubah ke 8 bit adalah 8 bit x 5 huruf = 40 bit, maka
diperlukan 5 bit dummy yang diisi bilangan 0.
Setelah masing-masing header dan subheader untuk mengirim
pesan pesan dipecahkan, maka header-header diatas digabung menjadi
sebuah PDU lengkap.
STIKOM
Seperti contoh untuk mengirim kata “Hello”ke MS nomor
628129573337 lewat SMS Center Exelcom tanpa membatasi jangka
waktu valid maka PDU selengkapnya adalah :
07912618485400F901000C9126I892753373000005E8329BFD06.
j. AT-Command
AT-Command atau Attention Command yaitu perintah AT (Hayes
AT-Command) yang digunakan untuk berkomunikasi dengan terminal
(modem) melalui gerbang serial pada komputer. Dengan penggunaan
perintah AT, dapat diketahui atau dibaca kondisi dari terminal, seperti
mengetahui kondisi sinyal, kondisi baterai, mengirim pesan, membaca
pesan, menambah item pada daftar telepon, dan sebagainya. Beberapa jenis
ponsel memiliki extended AT Command yang bisa digunakan untuk
mengambil informasi jenis, model hp, nomor Internasional Mobile Station
Equipment Identity (IMEI) , SIM Subscriber Identification Number (IMSI),
status baterai, kekuatan sinyal, nama operator, lokasi dan cell ID. Pada tabel
2.5 berikut diperlihatkan beberapa jenis perintah Hayes yang berhubungan
dengan penanganan pesan-pesan AT-Command GSM versi 07.07.
Tabel 3.5 Perintah AT-Command Pada GSM Versi 07.07
AT-Command
Singkatan Fungsi
ATE1 Activate
Command
Mengaktivasi
At-Command 07.07
STIKOM
39
AT+C... Attention +
Command...
Awal perintah hayes
untuk....
AT+COPS Operator
Selection
Memilih operator jaringan
AT+CLCK Lock Menampilkan penguncian
telepon
AT+CBC Battery Charge Menampilkan level batere
AT+CSQ Signal Quality Menampilkan kualitas
sinyal
AT+CCLK Clock Mode Pengaturan Jam
AT+CPBR Phone Book
Read
Membaca daftar buku
telepon
AT+CPBS Phone Book
Selection
Menampilkan isi buku
telepon
AT+CCSA Service Center
Address
Menampilkan Lokasi
Service Center
AT+CMGS Message Get
Send
Mengirimkan SMS
AT+CMGL Message Get List Membaca isi inbox dan
outbox SMS
3.3.1.9. Bagan Alir (Flowchart)
STIKOM
Bagan alir adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam program
atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk
alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
No Simbol Keterangan
1
2
3
4
Dokumen
Menunjukan dokumen sebagai masukan/keluaran baik secara
manual/komputer
Proses Manual Menunujukan proses yang
dikerjakan secara manual
Operasi Komputerisasi Menunjukan proses yang dikerjakan oleh komputer
Penyimpanan Dokumen Digunakan untuk penyimpanan data sebagai arsip secara manual
Aliran Data
Digunakan untuk aliran data antar proses
5
Gambar 3.2. Simbol Flowchart
3.3.1.10. Pemetan ER Ke Skema Relational
Setelah merancang suatu ER-diagram selanjutnya memetakan ER
tersebut ke suatu relasional dengan beberapa aturan, yaitu:
1. Setiap entity yang ada akan dibentuk satu tabel dengan nama yang
diambil dari nama entity set tersebut.
2. Strong entity set dipetakan menjadi sebuah tabel dengan atribut yang
sama.
STIKOM
41
3. Entitas lemah (weak entity) dipetakan menjadi sebuah tabel tersendiri
dengan menambahkan primary key dari identifying entity sebagai
foreign key pada tabel tersebut.
4. Relationship one to one dipetakan dengan menambahkan primary key
dari entitas E1 sebagai atribut/kolom pada tabel yang merepresentasikan
entitas E2, atau sebaliknya.
5. Relationship one to namy atau many to one dipetakan dengan
menambahkan atribut/kolom pada tabel yang merepresentasikan entitas
di sisi ‘many’. Atribut yang ditambahkan meliputi :
a. primary key dari entitas di sisi ‘one’
b. atribut deskriptif dari relasi tersebut
6. Relationship many to many direpresentasikan sebagai sebuah tabel
dengan atribut atribut/kolom sbb:
a. primary key dari entitas-entitas yang dihubungkan oleh relasi
tersebut
b. atribut deskriptif dari relasi itu sendiri.
3.3.1.11. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram merupakan salah satu diagram yang
digunakan untuk memodelkan suatu data. Cara membuat suatu ER-diagram
tidaklah sembarangan. Pembuatannya harus mengikuti notasi-notasi yang
telah ditetapkan.
Berikut adalah notasi-notasi yang digunakan dalam membuat suatu
ER-diagram.
STIKOM
Entity
Relasi
Atribut
Derived Attribute Multivalued
Attribute
Gambar 3.3. Simbol ERD
3.3.1.12. Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD), memiliki dua kegunaan, (1)
memberikan indikasi bagaimana data ditransformasikan di dalam sistem
(dari sejak masuk hingga menghasilkan keluaran), (2) menunjukkan fungsi
(dan subfungsi) yang mentransformasikan aliran data.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat DFD antara lain :
1. DFD dapat terdiri dari beberapa level. Level 0 merupakan level
tertinggi. Level 1 adalah penjabaran dari level 0, level 2 adalah
penjabaran ari level 1, dst. Semakin rendah levelnya, fungsi yang
digambarkanakan semakin rinci.
2. DFD level 0 hanya memiliki satu bubble (proses).
3. Setiap proses harus diberi nomor : Level.no-urut.
4. Masukan dan keluaran utama harus diperhatikan dengan seksama.
STIKOM
43
5. Proses refinement dimulai dengan menentukan kandidat proses, obyek
data, dan penyimpanan data yang akan direpresentasikan di level
berikutnya.
6. Setiap panah (arrow) harus diberi nama yang mencerminkan arti
panah tersebut.
7. Aliran informasi harus dijaga dari satu level ke level lainnya.
8. Lakukan proses dekomposisi satu per satu (per bubble).
9. Tuliskan sebuah P-SPEC (spesifikasi singkat dalam bahasa Inggris
atau notasi algoritmik) untuk setiap bubble di DFD final.
Di dalam suatu data flow diagram terdapat beberapa elemen, yaitu:
1. Process
Process merupakan suatu aktifitas atau fungsi yang
menggambarkan secara spesifik tujuan dari proses bisnis.
2. Data flow
Data flow menunjukkan suatu aliran dari data. Aliran data ini
biasanya menghubungkan process dengan process, process dengan
data store, juga menghubungkan external entity dengan process.
3. Data store
Data store merupakan kumpulan dari data yang disimpan dengan
beberapa cara. Suatu data bisa mengalir masuk kedalam data store
juga dapat keluar dari data store.
4. External entity
STIKOM
External entity merupakan gambaran dari orang, user, ataupun
organisasi yang berinteraksi secara langsung dengan sistem.
No Simbol Keterangan
1
2
3
4
Entitas
Merupakan entitas ekternal yang berhubungan dengan proses
Proses
Digunakan untuk proses sistem
Datastore
Digunakan untuk penyimpanan
Flow
Digunakan untuk aliran data
Gambar 3.4 Simbol DFD
3.3.2. Analisis Sistem
Permasalahan utama dalam merancang Aplikasi SMS adalah bagaimana
untuk membuat sebuah program yang mampu mengirim SMS dengan format
data yang diinginkan dan mengolah data tersebut dalam sebuah database.
3.3.3. Tujuan Sistem
Sistem ini digunakan untuk memberikan kemudahan bagi PT PLN
Rayon Mojosari yang ingin mengirimkan pemberitahuan pembayaran listrik
kepada pelanggan pln dengan memanfaatkan telepon seluler melalui fasilitas
short message service (SMS).
3.3.4. Indentifikasi Sistem
Sistem ini memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut :
STIKOM
45
1. Komunikasi sistem satu arah yaitu dari server ke user (walimurid)
secara satu persatu ataupun menyeluruh (broadcast).
2. Mengirimkan pesan SMS menurut aturan yang berlaku.
3. Dapat membangun format SMS yang akan dikirimkan.
4. Memberikan informasi dengan mudah kepada pelanggan.
3.3.5. Kesimpulan Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Menganalisis dari sistem yang sedang berjalan, dibutuhkan pengembangan
terhadap sistem yang sudah ada menjadi sistem yang lebih efisien. Dalam hal
ini terfokus pada pengembangan sistem dalam penyampaian informasi kepada
pelanggan mengenai kehadiran jumlah pembayaran tagihan listrik . Dalam
pengembangan sistem dibutuhkan teknologi SMS dalam penyampaian
informasi.
3.3.6. Analisis Kebutuhan Non-Fngsional
Analisis kebutuhan non - fungsional adalah spesifikasi non
fungsional yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi. Dimana analisis
kebutuhan non fungsional tersebut meliputi analisis perangkat keras, analisis
perangkat lunak dan analisis brainware.
STIKOM
3.3.6.1. Perangkat Keras
Komputer terdiri perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat lunak
memberikan instruksi-instruksi kepada perangkat keras untuk melakukan suatu
tugas tertentu.
Penggunaan komputer sebagai alat bantu suatu kejadian yang benar-benar
terjadi dikehidupan nyata yang sering digunakan. Perangkat keras komputer
yang digunakan adalah perangkat keras yang dapat mendukung perangkat lunak
yang memiliki kemampuan yang cukup baik.
Dari hasil analisis yang di tempat kerja praktek didapatkan bahwa spesifikasi
perangkat keras yang ada diantaranya :
1. Processor Intel Pentium IV 2.06 Ghz
2. Memori 256 Mb
3. VGA 128 Mb
4. Harddisk Drive 40 Gb
5. Monitor 15”
6. Keyboard and Mouse
Sedangkan perangkat keras dibutuhkan untuk mengetahui dan menjalanakan
aplikasi yang digunakan memiliki spesifikasi diantaranya:
1. Processor Intel Pentium III 600 Mhz
2. Memori 128 Mb
3. VGA 8 Mb
4. Harddisk Drive 10 Gb
STIKOM
47
5. Monitor 14”
6. Keyboard and Mouse
Selain itu dibutuhkan juga perangkat keras tambahan yaitu :
1. Kabel serial/usb
2. Modem O2 (GSM)
Dari hasil analisis yang didapatkan bahwa spesifikasi perangkat keras yang
ada di tempat kerja praktek dan perngkat keras yang dibutuhkan sudah dapat
digunakan untuk menjalankan aplikasi.
3.3.6.2. Perangkat Lunak
Untuk perangkat lunak yang harus di persiapkan dalam pembuatan
aplikasi sms broadcast adalah dengan menggunakan sistem operasi windows
XP dan microsoft visual basic 6.0 serta di dukung oleh perintah-perintah AT
Command dalam pengiriman SMS.
Sedangakan dari hasil analisis yang di tempat kerja praktek
didapatkan bahwa spesifikasi perangkat lunak yang ada di tempat sudah
terinstall sesuai dengan opreating sistem dan software yang dibutuhkan.
3.3.6.3. Brainware
Brainware atau disebut juga penguna yang terlibat dalam pemakaian
aplikasi ini adalah satu user yaitu petugas tata usaha. Petugas tata usaha dapat
melakukan semua operasi di dalam perangkat lunak.
STIKOM
Pengguna Hak akses Tingkat
pendidikan
Tingkat
keterampilan
Pengalaman
Petugas
PLN
Melakukan
semua
operasi
Lulus SMA Mampu
mengoperasi-kan
komputer
Pelatihan
operator
Tabel 3.6. Tabel Pengguna
STIKOM
49 BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Umum Perangkat Lunak
Aplikasi SMS Broadcast yang akan dikembangkan nantinya dapat melakukan
pengiriman
SMS (Short Message Service) masal ke banyak penerima sekaligus. Aplikasi ini nantinya
diintegrasikan ke dalam sistem induk yang sudah ada. SMS yang akan dikirim berupa pesan
keterlambatan pembayaran pelanggan PLN UPJ Mojosari. Aplikasi ini hanya bisa diakses oleh
pengguna yang mempunyai otoritas, dalam hal ini adalah pegawai yang diberi
kewenangan untuk mengirim pesan. Sebelum menggunakanaplikasi ini pengguna harus login
terlebih dahulu. Hanya pengguna yang bisa login yang bisamenggunakan aplikasi ini untuk
mengirim pesan ataupun melakukan CRUD (create, retrieve,update, delete) data penerima.
Kemampuan fungsional yang dapat dilakukan oleh aplikasi ini adalah:
a. Melakukan otentikasi pengguna
b Melihat SMS yang pernah dikirim
c.Melihat data penerima
d.Menambah data penerima
e.Mengubah data penerima
f.Menghapus data penerima
g.Mencari data penerima
h.Mengirim SMS Broadcast
STIKOM
4.2. Kebutuhan Antarmuka Pengguna
Pengguna akan berinteraksi dengan aplikasi ini dengan menggunakan tools sebagai
berikut :
a.Monitor, digunakan untuk melihat tampilan dan berinteraksi dengan aplikas.
b. keyboard, digunakan oleh pengguna untuk menginputkan data maupun perintah ke
dalam aplikasi ini.
c. Mouse, digunakan untuk melakukan perintah terhadap aplikasi secara modus raphical
UserInterface (GUI).
4.3. Kebutuhan Antarmuka Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam perancangan memakai perangkat keras yang
disediakan oleh pihak tempat penulis menjalani praktek kerja lapangan, dalam hal ini PT.PLN
UPJ Mojosari. Perangkat keras disini mencakup seperangkat komputer, modem serta SIM Card
untuk mengirim SMS Broadcast. Berikut spesifikasi perangkat keras tersebut :
a. Prosesor Pentium IV 2,8 GHz
b. Kapasitas harddisk 80 GB
c. Memori 784 MB
d. Monitor dengan resolusi 1024 x 768 Pixel
e. Modem GSM Huawei O2
[image:55.595.222.443.638.767.2]f. SIM Card memakai Indosat IM3
Gambar 4.1. Modem GSM Huawei O2
STIKOM
51
4.4. Kebutuhan Antarmuka Perangkat Lunak
Mengacu pada batasan masalah, pembuatan aplikasi SMS Broadcast bebrbasis Visual
Basic versi 6.0.
Berikut perangkat lunak yang digunakan :
a. Windows XP pack 3
b. Windows Microsoft Acces 2007
c. Visual Basic versi 6.0
4.5. Pemodelan Data
Data-data yang diproses dalam aplikasi ini meliputi data pengguna, data pesan dan data
penerima. Untuk menggambarkan pemetaan data yang digunakan, maka akan dibuat sebuah
ERD (Entity Relationship Diagram).
4.5.1. Entity Relationship Diagram
Entitas Pesan dan Penerima dihubungkan dengan relationship SMS. Kardinalitas m ; n
(many to many) menggambarkan banyak penerima bisa menerima banyak pesan. Untuk entitas
Pengguna sendiri tidak terhubung ke dalam entitas Pesan ataupun Penerima karena hanya
digunakan untuk dapat masuk ke dalam aplikasi(login process).
4.6. Desain Antarmuka
Secara garis besar, desain antarmuka aplikasi SMS Broadcast terdiri dari 4 (empat
bagian), yaitu:
a. Header : berisi keterangan nama dan tahun pembuatan aplikasi
b. Sub Header : berisi logo dan nama aplikasi
c. Menu : berisi menu yang bisa dipilih pengguna
STIKOM
d. Isi : merupakan isi utama dari halaman aplikasi
Gambar 4.2 Desain Antarmuka Aplikasi
Pada Menu sendiri, terdapat 8(delapan) menu untuk berinteraksi dengan
pengguna, yaitu :
Kontak, Simpan, Kirim Sms, Create Sms, Inbox, Outbox, Dreftbox, dan keluar.
4.6.1. Desain Antarmuka Form Kirim SMS
Form Kirim SMS merupakan fitur utama dari aplikasi SMS
Broadcast. Pada form ini, terdapat beberapa button dengan kegunaan sebagai
berikut :
a. textarea Pesan Anda : untuk mengetik isi pesan yang
dikirim
b. textbox Nomor Tujuan : diisi nomor tujuan pengiriman
pesan
STIKOM
53
c. button Kirim : mengeksekusi perintah pengiriman
pesan
d. button simpan : menyimpan pesan kedalam draftbox
e. button Kontak : memilih penerima yang akan
dikirim pesan
f. button Create SMS : membuat pesan baru
g. button Inbox : menyimpan pesan masuk
h. button Outbox : menyimpan pesan keluar
i. button Keluar : keluar dari aplikasi
Gambar 4.3 Desain Form Kirim SMS
4.6.2. Desain Antarmuka Form Buku Telepon
Form Buku Telepon berisi nomor telepon dan nama. Pada form ini,
terdapat beberapa button dengan kegunaan sebagai berikut :
STIKOM
a. button New : membuat kontak baru
b. button Delete : menghapus kontak yang sudah ada
c. button Simpan : menyimpan kontak baru
d. button Create SMS : membuat sms baru
e. textbox Nama : diisi nama baru yang akan ditambahkan
f. textbox Nomor : diisi nomor baru yang akan ditambahkan
g. listview Nama : isi dari nama yang tersimpan
[image:59.595.39.558.150.690.2]h. listview Nomor : isi dari nomor yang tersimpan
Gambar 4.4 Desain Form Kontak
STIKOM
55
4.7. Implementasi Sistem
Aplikasi SMS Broadcast ini merupakan aplikasi berbasis Visual Basic 6.0 dengan
manajemen basis data microsoft acces 2007. Koneksi ke modem pengirim pesan menggunakan
MFBUS15 untuk berkomunikasi.
4.8. Mekanisme Mesin SMS Broadcast
Pengguna berinteraksi dengan aplikasi melalui program visual basic yang terhubung
dengan Modem GSM. Data nama penerima dan nomor telepon disimpan dengan microsoft
acces 2007.
4.8.1. Visual Basic untuk Mengirim Pesan
Sintaks inti Visual Basic untuk Mengirim pesan sebagai berikut :
STIKOM
Gambar 4.5 Sintak Mengirim Pesan Pada Visual Basic
STIKOM
57 BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Sudah dibuat aplikasi SMS Broadcast dan sistem database, tetapi dalam
mengakses modem Huawei O2 pada Software SMS Broadcast tidak
didapatkan.
2. PLN UPJ Mojosari memerlukan sebuah sistem mengirim pesan kepada
pelanggan besar secara Broadcast untuk memberitahu informasi
pemadaman listrik.
5.2. Saran
Sebaiknya menggunakan modem khusus SMS untuk koneksi ke Software
SMS Broadcast karena didalam modem sudah mempunyai modul akses
lengkap didalamnya.
STIKOM
Daftar Pustaka
PT PLN (Persero) UPJ Mojosari 2010-2014
Hasibuan,