STUD1 PERILAKU PENGGUNAAN
KARTU
PLASTIK DALAM
TRANSAKS1 PEMBAYARAN OLEH KELUARGA
Oleh:
MARLlNA
PROGRAM PASCASARJANA
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
ABSTRAK
MARLINA. Studi Perilaku Penggunaan Kartu Plastik dalarn Transaksi Pembayaran
oleh Keluarga. Dibimbing oleh UJANG SUMARWAN dan HARTOYO.
Tujuan penelitian adalah untuk rnernpelajari pernilikan dan periiaku penggunaan kartu plastik serta faktor-faktor yang mernpengaruhi kepernilikan dan pelunasan pernbayaran kartu kredit oleh keluarga.
Desain penelitian adalah cross-sectional study yang dilaksanakan di Kota
Bandung, dengan rnengarnbil ternpat Kornpleks Perurnahan Margahayu Raya, Kelurahan Sekejati, Kecamatan Margacinta. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2001. Populasi dipilih secara sengaja (purposive), yaitu keluarga golongan rnenengah ke atas mulai dari tipe rurnah real estate dan tipe rurnah 70 di Kornplek Perurnahan Margahayu Raya Bandung. Contoh diarnbil
secara acak bertingkat, yaitu setelah terpilih 5 RW dipilih 4 RT dan dari setiap RT
dipilih 5 keluarga responden, yang rnerniliki kartu plastik dan bersedia untuk diwawancarai. Total respondenloo orang, dan yang rnenjadi responden adalah suami atau isteri. untuk mengetahui faktor-faktor rnempengaruhi pernilikan dan pelunasan pernbayaran penggunaan kartu kredit digunakan analisis regresi logistik dengan program SPSS 10.0 for Windows.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa jenis kartu plastik yang dimiliki responden adalah kartu kredit dan debit (57%). kartu kredit saja (30%). dan kartu debit saja (?3%). Rata-rata frekuensi penggunaan kartu kredit urnumnya adalah 1-2 kali per bulan. Sernentara itu, rata-rata frekuensi penggunaan kartu debit adafah 3-4 kali per bulan. Penggunaan kartu kredit biasanya untuk rnendapatkan uang tunai serta untuk pernbelian pakaian, sepatu, kosrnetik dan barang tahan lama (rnisalnya elektronik). Penggunaan kartu debit urnurnnya adalah untuk berbelanja keperhan sehari-hari. Frekuensi penggunaan kartu debit relatif lebih sering dibanding dengan kartu kredit.
Responden yang bependapatan lebih dad 3 juta rnernpuhyai peluang yang
lebih besar (4,310 kali) untuk rnerniliki kartu kredit dibanding yang berpendapatan lebih rendah. Sehingga dengan sernakin tinggi pendapatan akan sernakin mudah seseorang rnengajukan permohonan untuk rnendapatkan kartu kredit karena persyaratan penghasilan tahunan minimal tidak rnenjadi kendala. Responden yang besar keluarga 1 4 orang rnernpunyai peluang yang lebih besar (2.99 kali) untuk
rnerniliki kartu kredit dibanding yang besar keluarga lebih dari 4 orang, atau dengan
kata lain responden yang besar keluarga 1 4 orang rnernpunyai peluang untuk
merniliki kartu kredit 2.99 kali lebih besar dibandingkan dengan besar keluarga > 4
orang. Responden yang bependapatan 5 Rp 3 juta rnernpunyai peluang yang lebih
besar (2,13 kali) untuk rnelunasi kartu kredit dibanding yang berpendapatan lebih
tinggi, atau dengan kata lain responden berpendapatan 1 3 juta rupiah rnernpunyai
peluang untuk melunasi tagihan kartu kredit 2.13 kali lebih besar dibandingkan dengan responden yang tingkat pendapatan lebih tinggi (> 3 juta rupiah).
STUD1 PERILAKU PENGGUNAAN KARTU PLASTIK DALAM
TRANSAKSI PEMBAYARAN
0
LEH KELUARGA
Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Pascasarjana
lnstitut Pertanian Bogor
PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Judul : Studi Perilaku Penggunaan Kartu Plastik dalam Transaksi Pembayaran oleh Keluarga
Narna Mahasiswa : Marlina
Nomor Pokok : GMK 99478
Program Studi : llmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
Menyetujui:
1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. H. Uiana Sumanvan. M.Sc Ketua
Mengetahui:
Dr. Ir. Hartovo. M.Sc Anggota
2. Ketua Program Studi Giz~ Masyarakat r Program Pascasarjana
dan Sumberdaya Keluarga
Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS frida Manuwoto, M.Sc
Penulis ditahirkan di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 3 Februari
1959 sebagai anak pertama dari delapan bersaudara dari ayah (alm.) Dudung
Kartadisastra dan ibu Hj. E. Atikah. Tahun 1977 penulis lulus dari Pendidikan
Sekolah Kesejahteraan Keluarga Atas (SKKA) R.A Kartini Bandung. Pada tahun
1978 penulis terdaftar sebagai mahasiswa lnstitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(IKIP) Bandung melalui Seleksi Perintis IV, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga, Fakuttas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan mendapat gelar sarjana
pada tahun 1983. Mulai Maret 1994 penulis menjadi asisten dosen. dan tahun 1996
menjadi pegawai negri sipii untuk tenaga pengajar jurusan PKK-FPTK lKlP
Bandung, hingga saat ini menjadi UP1 Bandung. Mulai September 1999 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa Pascasarjana IPB Program ~ t u d i Gizi Masyarakat dan
Sumberdaya Keluarga (GMK) dengan bantuan dana BPPS Pendidikan Tinggi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga pernbuatan tesis yang berjudul "Studi Perilaku Penggunaan Kartu
Plastik dalam Transaksi Pembayaran oleh Keluarga" telah berhasil diselesaikan.
Penutisan tesis ini rnerupakan salah satu syarat dalam penyelesaian studi Magister
Sains, Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Program
Pascasarjana, lnstitut Pertanian Bogor.
Pada kesernpatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada kornisi
pembimbing yaitu Bapak Dr. Ir. H. Ujang Surnarwan, M.Sc dan Bapak Dr. Ir. H.
Hartoyo, M.Sc yang telah memberikan bimbingan. arahan, dan wawasan
pengetahuan yang bermanfaat dalam penulisan tesis ini.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Rektor UP1 Bandung,
Dekan FPTK UP1 Bandung, dan Ketua Jurusan PKK FPTK UP1 Bandung yang telah
mernberikan ijin untuk melanjutkan pendidikan, Rektor IPB, Direktur Program
Pascasarjana. dan Ketua Program Studi Gizi Masyarakat dan Surnberdaya Keluarga
yang telah memberikan kesernpatan untuk mengikuti . studi, serta Pengelola
Beasiswa BPPS DlKTl yang telah rnernberikan bantuan dana selama mengikuti
program Pascasarjana di lnstitut Pertanian Bogor.
Kepada Camat Margacinta Bapak Yossi Irianto, dan Lurah Sekejati Bapak
Tommy Kosmiri. serta Ketua RW. 19, 21, 23, 24. dan 28 penulis ucapkan banyak
terimakasih atas kesediaan rnernberikan informasi sekaligus rnemberikan ijin ternpat
Khusus kepada yang tercinta lbunda HJ. E. Atikah, suami Yadi Supriadi,
anak-anak Lidya Mardiana dan Amanda Oktriana, serta adik-adik yang telah dengan
penuh kasih sayang, pengorbanan, dorongan semangat serta do'a yang tidak putus-
putusnya yang diberikan untuk keberhasilan penulis rnenyelesaikan studi.
Ungkapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan
mahasiswa Pascasarjana Program Studi Gizi Masyarakat angkatan 1999,
khususnya sahabatku Mila. Tita, Dewi, dan Nova, baik langsung maupun tidak
langsung telah ikut berperan dalarn penyusunan tesis ini, serta tak lupa kepada Trixa
yang telah bersama-sama berjuang selama di pemondokan. Demikian pula kepada
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini, baik yang ada di
Bogor dan Bandung yang ikut rnernberi dorongan sernangat selarna penulis
rnenyelesaikan pendidikan.
Semoga Allah SWT mernberikan balasan yang lebih baik. Akhir kata
semoga tesis ini dapat bermanfaat.
Bogor, Januari ZOO2
DAFTAR
IS1
Halaman
DAFTAR TABEL
...
DAFTAR GAMBAR...
...
DAFTAR LAMPIRANPENDAHULUAN
...
Latar Belakang...
:...
Tujuan Penelitian...
Hipotesis...
Manfaat Penelitian...
TINJAUAN PUSTAKA
...
Faktor-faktor yang Mempengaruhi PeriIaku Konsurnen...
...
...
Pendapatan :.
...
Motivasi...
PengetahuanSikap
...
...
Keluarga
...
DernografiPerkernbangan Kartu Plastik
...
Perkembangan Kartu Plastik Di Indonesia...
...
Macam Kartu Kredit
...
Kartu Kredit vs Kartu debit
Persamaan kartu kredit dan kartu debit
...
Perbedaan kartu kredit dan kartu debit...
...
Kekurangan-kekurangan kartu kredit...
Kelebihan-kelebihan kartu kreditKERANGKA PEMlKlRAN
...
METODE PENELlTlAN
...
26...
Desain. Tempat. dan Waktu Penelitian 26
Cara Pengambilan Contoh
...
26 Jenis dan Cara Pengarnbilan data...
26Pengolahan dan Analisis Data
...
27 Definisi Operasional...
29HASlL DAN PEMBAHASAN
...
31...
Keadaan Umurn Daerah Penelitian 31
Keadaan Umurn Responden
...
32 Urnur dan Kepemilikan Kartu...
32...
Tingkat Pendidikan Suarni dan lsteri 33
Jenis Pekerjaan Suami dan lsteri
...
Jurnlah Anggota Keluarga
...
Pendapatan Suarni...
Kepemilikan Kartu Plastik...
Jenis Kartu Kredit dan Lama Kepemilikan...
:...
Jenis Kartu Debit dan Lama Kepemitikan...
Penerbit Kartu Kredit...
Penggunaan Kartu Plastik oleh Keluarga...
Motivasi...
Pengetahuan tentang Produk...
Sikap...
Pengaruh Keluarga terhadap Kepernilikan/Penggunaan Kartu Plastik...
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kepemilikan Kartu Kredit
...
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pelunasan Pembayaran Tagihan Menggunakan Kartu Kredit
...
Faktor-faktor yang Mernpengaruhi Kepernilikan Kartu Kredit...
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelunasan Pembayaran Tagihan Menggunakan Kartu Kredit...
...
KESIMPULAN DAN SARAN
...
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halarnan
Sebaran responden rnenurut kelornpok umur dan jenis pernilikan kartu plastik
...
Sebaran responden menurut tingkat pendidikan dan jenis pemilikan kartu plastik...
Sebaran responden menurut kelornpok jenis pekerjaan dan pernilikan...
kartu plastikSebaran responden rnenurut jumlah anggota keluarga dan pernilikan kartu plastik
...
Sebaran responden rnenurut kelornpok pendapatan dan pernilikan kartu plastik...
Sebaran responden menurut jenis kartu kredit dan lama kepernilikan...
Sebaran responden menurut jenis kartu debit dan lama kepernilikan...
...
Sebaran responden rnenurut jenis dan penerbit kartu kredit...
Sebaran responden menurut waktu penggunaan kartu plastik...
Sebaran responden menurut tempat rnenggunakan kartu plastik
Sebaran responden rnenurut rata-rata pernbayaran dengan kartu plastik setiap transaksi
...
...
Sebaran responden menurut pernbayaran kredit
Sebaran responden rnenurut alasan dan jenis kebutuhan tabel keluarga
...
yang terpenuhi dengan rnerniliki kartu plastikSebaran responden menurut pihak y a n g mempengaruhi dan
...
pertimbangan dalarn memiliki kartu plastikSebaran responden menurut pertirnbangan dalarn merniliki kartu plastik
.
Sebaran responden menurut ternpat memperoleh aplikasi permohonan kartu plastik dan waktu yang diperlukan
...
Sebaran responden rnenurut perasaan dan tuntutan untuk merniliki kartu plastik...
...
Sebaran responden rnenurut manfaat pernilikan kartu plastik...
Sebaran responden rnenurut pengetahuan tentang kartu plastikSebaran responden rnenurut raktor-faktor yang rnenjadi syarat rnendapatkan kartu plastik
...
...
Sebaran responden menurut anggota keluarga yang rnenggunakan kartu plastik
...
Sebaran responden rnenurut peran suarni dan istri dalam rnemiliki kartu plastik...
..:.. ...
Sebaran responden menurut keperluan dan rnanfaat rnerniliki kartu plastik
...
Sebaran kepernilikan kartu kredit rnenurut variabel demografi...
Sebaran kepemilikan kartu kredit rnenurut variabel jumlah kartu. pengetahuan. motivasi, sikap dan pengaruh keluarga
...
Sebaran pehnasan pernbayaraan kartu kredit rnenurut variabel dernografi...
Sebaran pelunasan kartu kredit rnenurut variabel jumlah kartu, pengetahuan, rnotivasi, sikap dan pengaruh kefuarga...
Ringkasan hasil analisis regresi logistik dari faktor-faktor yang rnempengaruhi pemilikan kartu kredit
...
..,...
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilikan dan pelunasan pembayaran
kartu kredit 25
2. Jumlah kartu plastik yang dimiliki responden menurut jenis kartu
...
373. Frekuensi penggunaan kartu plastik oleh responden menurut jenis kartu
..
40DAFTAR
LAMPIRANHalaman
3
.
Lokasi Penelitian...
:...
67 2.
Hasil Analisis Regresi Logistik Kepernilikan Kartu Kredit...
68 3.
Hasil Analisis Regresi Logistik Pelunasan Pernbayaran Tagihan KartuPENDAHULUAN
Latar Belakanq
Setiap keluarga berusaha mernenuhi kebutuhan dengan menggunakan
sumberdaya yang tersedia. Karena kebutuhan semakin beragarn dan saling
rnendesak untuk didahulukan, rnaka individu maupun keluarga berusaha mencari
jalan terbaik untuk mernenuhi harapan dan keinginan dengan menggunakan
surnberdaya yang relatif terbatas. Upaya ini dapat dicapai bila sumberdaya dalam
keluarga bisa dikelofa secara efektif dan efisien.
Pendapatan yang dinilai dengan uang, merupakan suatu sumberdaya
sekaligus alat ukur dari sumberdaya, ha1 ini dimungkinkan karena uang mempunyai
kernampuan sebagai alat tukar yang berlaku dalam masyarakat. Pemilikan
sumberdaya uang dalarn suatu keluarga akan relatif terbatas, tergantung kepada
jumlah dan kualitas orang yang berpartisipasi dalarn pencarian pendapatan,
sedangkan keinginan dan kebutuhan setiap keluarga dan anggotanya relatif sangat
terbatas. Pemanfaatan sumberdaya uang agar mencapai optimum diperlukan usaha
manajemen keuangan yang baik dan efektif, agar dapat membantu menetapkan
penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk keperluan yang disetujui oleh semua
anggota keluarga (Guhardja et a/, 1992).
Pengeluaran rumahtangga rnerupakan salah satu indikator yang dapat
memberikan gambaran keadaan kesejahteraan penduduk. Sernakin tinggi
pendapatan rnaka proporsi pengeluaran pangan akan mengecil (BPS, 1998).
Seseorang yang memperoleh pendapatan tinggi cenderung memiliki kemampuan
menempuh cara dan gaya hidup yang lebih besar dibandingkan dengan seseorang
akan rneningkatkan konsurnsinya jika pendapatan rnereka rneningkat. narnun
peningkatan konsurnsi tidak sebesar peningkatan pendapatannya (Bryant. 1990).
Dalarn perkembangan kehidupan yang modern berkembang berbagai
rnacam cara atau sarana pernbayaran. Salah satu sarana pernbayaran yang lazirn
digunakan oleh masyarakat saat ini adalah dengan rnenggunakan kartu plastik, baik
yang berupa kartu kredit rnaupun dengan kartu debit. Konsumen rnernpunyai alasan-
alasan yang rnendasar dalarn menggunakan kartu plastik. Sistern pernbayaran tunai
dianggap dapat rnengurangi kenyamanan dalarn rnelakukan transaksi, apabila nilai
transaksinya besar, karena pernbeli merasa tidak nyaman membawa uang tunai dan
mernpunyai resiko keamanan yang relatif tinggi. Oleh karenanya, dunia perbankan
rnenawarkan fasilitas kartu plastik untuk rnenarik konsurnen menjadi nasabahnya.
Dengan kartu plastik, sistem pernbayaran rnenjadi lebih praktis, cepat, arnan dan
nyarnan. Menurut Siarnat, (1999). kartu plastik pada dasarnya adalah kartu yang
diterbitkan oleh bank danlatau perusahaan tertentu yang dapat digunakan sebagai
alat pernbayaran atas transaksi barang dan/atau jasa, penjarnin keabsahan cek
yang dikeluarkan, dan alat untuk rnelakukan penarikan uang tunai.
Kartu plastik bukan lagi merupakan barang baru atau aneh dalam kehidupan
rnasyarakat di Indonesia. Kartu itu sudah diterirna oleh sebagian dari rnasyarakat,
terutarna yang hidup di perkotaan. Bagi orang-orang tertentu kartu itu berfungsi
sebagai kartu identitas, rnereka dapat rnengkaitkan diri dengan suatu golongan
tertentu, karena kartu plastik dapat dianggap sirnbol gaya hidup modern.
Pada sistem perbankan modem ini, dimana sedang rnenuju ke suatu
rnasyarakat tanpa uang tunai yaitu sernua jenis transaksi rnenggunakan sistern
pernbayaran dengan kartu plastik. Sehingga oleh sebagian orang berbelanja dengan
bagi mereka yang telah mengidap gaya hidup konsumtif (Badrudin, 2000). Didorong
pula oleh gencarnya pernasaran kartu kredit yang memudahkan orang membeli
tanpa mernbayar langsung. Dengan diberikannya fasilitas kartu kredit ini, peranan
bank sangat signifikan dalarn meningkatkan suburnya perilaku konsumtif untuk kelas
menengah perkotaan (Priyono, 1997).
Adapun kartu plastik yang dapat dipergunakan transaksi pembayaran
rneliputi 1) Kartu kredit (Credit Card) yaitu jenis kartu yang dapat digunakan sebagai
alat pembayaran transaksi jual beli barang danlatau jasa dirnana pelunasan atau
pernbayaran kembali dapat dilakukan dengan sekaligus atau dengan cara rnencicil
sejumlah minimum tertentu, 2) kartu debit (Debit Card) yaitu jenis kartu yang dapat
digunakan untuk transaksi barang danlatau jasa dengan prinsip seperti transaksi
tunai, tapi dapat tidak rnenggunakan uang tunai, melainkan dengan cara mendebit
(mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pernegang kartu yang
bersangkutan (Siamat, 1999).
Sarnpai akhir, 1996 Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) mencatat bahwa
di lndonesia baru beredar 1.8 juta lernbar kartu kredit (Yudana. 1998),. Sedangkan pernakai kartu debit diperkirakan 10 juta orang (Dewanto et at, 2000). Jurnlah
penggunaan kartu plastik di lndonesia masih relatif sedikit, yaitu kurang dari 1%
jurnlah penduduk indonesia. Bagaimana perilaku konsumen dalam memanfaatkan
kartu plastik?. Faktor-faktor apa yang mernpengaruhi pernilikan kartu plastik,
khususnya kartu kredit?. Bagaimana perilaku konsumen dalam melunasi tagihan
kartu kreditnya?. Untuk menjawab permasalahan tersebut perlu dilakukan studi
Tuiuan Penelitian
Tuiuan Urnurn
Tujuan urnurn penelitian ini adalah untuk rnernpelajari perilaku
konsurnen dalarn rnenggunakan kartu plastik untuk transaksi pernbayaran.
Tuiuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk :
1. Mengidentifikasi berbagai jenis kartu plastik yang dimiliki oleh keluarga.
2. Mengidentifikasi penggunaan kartu plastik oleh keluarga.
3. Menganalisis faktor-faktor yang mernpengaruhi pernilikan kartu kredit.
4. Menganalisis faktor-faktor yang rnernpengaruhi pelunasan pernbayaran
-
tagihan penggunaan kartu kredit.
H i ~ o t e s i s
1. Pendapatan suarni, rnotivasi, pengetahuan tentang produk, sikap, pengaruh
keluarga, karakteristik dernografi merupakan faktor yang rnernpengaruhi
pernilikan kartu kredit.
2. Pendapatan suarni, rnotivasi, pengetahuan tentang produk, sikap, pengaruh
keluarga, karakteristik dernografi rnerupakan faktor yang rnempengaruhi
pelunasan pernbayaran tagihan penggunaan kartu kredit.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini berkaitan dengan bidang perilaku konsurnen dalarn
rnernanfaatkan kartu plastik sebagai alat transaksi jual beli rnaupun untuk fasilitas
kredit. Diharapkan hasi[ penelitian ini dapat rnemberikan garnbaran yang tepat
5
khususnya keluarga. Sehingga dengan pengetahuan yang benar mengenai
penggunaan kartu plastik. konsurnen akan rnerasakan kemudahan, kenyamanan
dan kepraktisannya. Selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan dapat rnenjadi
acuan yang berrnakna bagi pemerhati, peneliti, khususnya mereka yang tertarik
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor-faktor yana Mempenaaruhi Perilaku Konsumen
Di dalarn kehidupan, manusia rnengkonsumsi produk-produk ekonomi
berbentuk sandang, pangan, servis peralatan dan sebagainya (Engel et a/, 1994).
Tindakan rnengkonsurnsi ini rnerupakan bagian integral dari perilaku rnanusia
sehari-hari. Perilaku yang ditunjukkan dalarn rnernenuhi kebutuhan ekonomi tersebut
dapat dirurnuskan sebagai perilaku konsurnen.
Engel et a / , (1994) berpendapat bahwa perilaku. konsurnen didefinisikan
sebagai tindakan-tindakan rnanusia yang secara langsung terlibat dalarn usaha
mernperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis terrnasuk
pengarnbilan keputusan yang rnendahului dan rnenentukan tindakan-tindakan
tersebut. Sehingga jelas bahwa perilaku konsurnen adalah suatu proses
pengambifan keputusan dan aktivitas secara fisik yang melibatkan dalarn
mengevaluasi, mernperoleh, menggunakan atau dapat rnempergunakan barang-
barang danlatau jasa.
Perilaku konsumen dapat dilakukan oleh seseorang atau kelornpok individual
yang tidak terlepas dari pengaruh konsurnen yang berkelompok atau industrial
konsumen. Situasi umum yang terjadi dalarn suatu proses mengkonsurnsi barang
atau jasa adalah bahwa seseorang melakukan pernbelian dengan inisiatifnya sendiri
tetapi tidak jarang adanya pengaruh dari luar seperti kelompok referensi tertentu,
keluarga yang secara bersama-sama terlibat dalarn proses pengarnbilan keputusan.
Proses keputusan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain
Pendaoatan
Tingkat pendapatan akan mernpengaruhi pola pengeluaran dalam rurnah
tangga, antara lain juga mempengaruhi pengeluaran untuk konsumsi barang
danlatau jasa bagi anggota rumahtangga. Dalam penelitian kadang-kadang data
pendapatan yang digunakan diproyeksikan dari data pengeluaran rurnahtangga.
Candhury (7996). juga menggunakan pengeluaran rumahtangga sebagai
pendekatan pendapatan dengan alasan pengeluaran tersebut merupakan refleksi
dari pendapatan dan surnberdaya rurnahtangga. Menurut Novitri (1992) pendapatan
keluarga adalah jurnlah semua hasil perolehan yang didapat oleh anggota keluarga
dalam bentuk uang sebagai hasil pekerjaan yang dinyatakan dalam pendapatan per
kapita.
Menurut Sajogyo (1987). data pengeluaran rumahtangga lebih
menggarnbarkan pendapatan rumahtangga meliputi penghasilan ditambah dengan
hasil-hasil lain seperli pemakaian tabungan masa lalu, pinjaman dan pemberian.
Data pengeluaran dapat menggambarkan pola konsumsi rumahtangga dalam
mengalokasikan pendapatan yang biasanya relatif tetap ( Mohon
8
Wagner. 1981).Sedangkan rnenurut Magrabi (1997), pendapatan mengacu pada aliran sumberdaya
yang diterima selama waktu yang diberikan. Pendapatan berbeda dengan kekayaan.
stok sumberdaya yang dimiliki pada satu titik waktu. Pendapatan secara umum
mengacu pada pendapatan uang yang diterima dari semua surnber selarna waktu
yang diluangkan, dapat juga mengacu pada pendapatan riil.
Motivasi
lndividu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi dan bukan
melainkan makhluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya untuk bergerak. Daya
yang terdapat pada rnanusia untuk melakukan sesuatu tindakan dikenal dengan
motivasi. Menurut Padmowihardjo (1994), bahwa motivasi berasal dari dua kata.
yaitu "motif " dan "as; (action)". "Motif' berarti dorongan dan asi berarti usaha, sehingga motivasi berarti usaha yang dilakukan manusia untuk menimbulkan
dorongan untuk berbuat atau melakukan tindakan. Setiap tindakan manusia pasti
rnemiliki motif atau dorongan, dan motif atau dorongan ini ada di belakang setiap
individu.
Motif meliputi seluruh aktivitas mental yang dirasakan dan dialami yang
rnernberikan kondisi hingga terjadinya perilaku. Motif rnerupakan kepribadian stabil
yang memiliki suatu kecenderungan melakukan tindakan-tindakan tertentu dan
berusaha mencapai tujuan-tujuan tertentu (Kartono & Gulo, 1987). Dengan dernikian
bahwa motif merupakan daya dorong yang menggerakan manusia untuk bertingkah
laku, dan di dalarn perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu.
lrwanto et a/, (1991) menyatakan bahwa rnotivasi adalah penentu
(determinan) perilaku, dengan kata lain, motivasi adalah suatu konstruk teoritis
rnengenai terjadinya perilaku. Handoko (1995) rnenyatakan bahwa rnotivasi sebagai
suatu tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia yang menimbulkan.
menggerakkan dan rnengorganisasikan tingkah lakunya. Menurut Maslow (1994).
motivasi merupakan suatu yang konstan. tiada akhir, berubah-ubah dan kompleks
yang merupakan sesuatu yang hampir universal dari setiap keadaan tertentu.
Selanjutnya, ia mengembangkan motivasi melalui pendekatan kebutuhan manusia,
adapun pendekatan motivasi dari Maslow didasarkan pada: a) sernua rnanusia
memiliki suatu kurnpulan motif yang sarna akibat pembentukan genetik dan interaksi
Kebutuhan dasar harus dipenuhi terfebih dahulu sebelum motif berikutnya, d) ketiga
dasar terpenuhi, kebutuhan lain mulai muncul.
Self Actualization Esteem
Belonginess Safety Psysiological
1) Kebutuhan fisiologis adalah motif yang didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
yang paling dasar seperti rnakan, rninum, tidur dan seks. Kebutuhan ini harus
dipenuhi paling tidak dalarn batas minimal sebelum meningkatkan pada
pemenuhan kebutuhan berikutnya.
2) Kebutuhan akan rasa aman, seperti keluarga berada di lingkungan yang stabil
dan arnan
3) Kebutuhan akan rasa memiliki, yaitu adanya keinginan untuk disayang,
bersahabat dan penerimaan dalarn suatu kelompok
4) Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan akan status, rasa dihormati,
dihargai. Kebutuhan ini mencerminkan rasa berguna
5) Kebutuhan aktualisasi diri. Kebutuhan tertinggi dari hirarki kebutuhan Maslow,
yang mencerminkan hasrat yang mencapai cita-cita yang didambakan
seseorang sebagai dirinya, mencapai prestasi yang tetiinggi dari dirinya yang
dapat dicapai selama masa hidupnya.
Diketahui pula bahwa dipenuhinya suatu kebutuhan akan mernuaskan
kebutuhan yang berbeda pada waktu yang berbeda serta dapat pula memenuhi
kebutuhan dalam tingkat yang berbeda. artinya mengkonsumsi suatu produk akan
waktu yang berbeda akan rnernuaskan kebutuhan yang berbeda pula. Sehingga
rnotivasi adalah kernauan untuk berbuat sesuatu sebaik-baiknya sesuai dengan
keinginan atau tujuan, seseorang akan mernpunyai kernauan yang efektif jika
memperhatikan dengan baik lingkungannya untuk selanjutnya menggunakan
sebagai bahan pertirnbangan dalam menetapkan tujuan atau keinginannya (Engel et
al, 1994).
Dengan dernikian, bagi seorang pemasar perlu rnernenuhi motif mana yang
paling rnernpengaruhi keputusan seseorang konsurnen untuk rnengkonsurnsi.
Berasal dari penemuan motif ini, maka dibuat suatu strategi pernasaran yang dapat
mernpengaruhi perilaku konsurnen. Hal ini didukung dari hasil penelitian Wardhani
(1994). bahwa motivasi sebagian besar bertujuan untuk rnemenuhi kebutuhan yang
rnereka hadapi rnernerlukan surnber-surnber inforrnasi .yang rnendorong untuk
bertindak. Adapun hasil penelitian Ngadimin (1998), antara lain rnenyirnpulkan
bahwa faktor-faktor yang rnernpengaruhi rnotivasi adalah tingkat pendidikan, jumlah
kebutuhan, persepsi dan pelayanan.
Didukung dari hasil penelitian Sundari (1998), bahwa motif utama
rnenabung sebagian besar adalah untuk memudahkan transaksi, sedangkan
memilih bank sebagai ternpat rnenabung adalah karena kearnanan, lokasi dekat
kantorltempat tinggal.
Penaetahuan
Pengetahuan merupakan reaksi manusia atas rangsangan yang ditimbulkan
oleh alarn sekitarnya rnelalui persentuhan antara obyek dan indera. Menurut
Suryasumantri (1995), pengetahuan pada hakekatnya rnerupakan segenap apa
ikut memperkaya kehidupan. Sedangkan rnenurut Notoatmodjo (1 993). pengetahuan
merupakan hasil atau terjadi setelah orang melakukan persepsi terhadap suatu
obyek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Sehingga jelas perjlaku seseorang yang didasari pengetahuan akan lebih
langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Mempengaruhi pengetahuan konsurnen dengan informasi produk rnerupakan
salah satu pendekatan yang dapat dipakai bagi seorang pernasar. Pengenalan
ternuan baru dari suatu produk lama atau produk baru merupakan sarana untuk
"rnendidik" konsurnen. Sesuai dengan hasil penelitian Sundari (1998). bahwa tingkat
pengetahuan nasabah tentang tabungan menentukan keputusan untuk menabung.
Sehingga jelas rnernpengaruhi konsumen dengan menampilkan keunggulan produk
dibanding produk pesaing, untuk itu pernasar perlu rnengidentifikasikan informasi
apa dari produk yang pernah disarnpaikan dan diketahui oleh konsurnen (Engel et a/,
1994). Selain itu dapat juga seseorang rnendapat pengetahuan dari orang lain
melalui pendengaran atau informasi, melihat dan meraba. baik secara langsung
maupun tidak langsung rnelalui alat-alat media cetak atau media elektronik lainnya.
Adapun pengetahuan konsumen dapat diukur dengan cara memperhatikan aspek-
aspek berikut:
Pengukuran Pengetahuan Produk: a) pengertian dan terminologi produk, b) atribut
dan ciri-ciri produk, c) kesadaran akan rnerek. dan d) kepercayaan tentang produk
Pengukuran Pengetahuan Pembelian: a) kepercayaan tentang ternpat mernbeli atau dirnana mendapatkan produk, dan b) pengaturan waktu pembelian
Pengukuran Pengetahuan Pernakaian: a) deskripsi langkah pemakai atau cara
mengoperasikan, dan b) ragam situasi tersedia untuk menggunakan produk (Engel
Sikap
Sikap rnerupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu
stirnulus/obyek. Sikap rnerupakan suatu kecenderungan untuk rnengadakan
tindakan terhadap suatu cara yang menyatakan adanya tanda untuk menyenangi
atau tidak menyenangi suatu obyek tersebut. Sehingga perilaku tidak sama dengan
sikap dimana sikap merupakan sebagian dari perilaku rnanusia. Sikap akan
membuat seseorang untuk mendekati atau rnenjauhi sesuatu dan sikap yang sudah
positif terhadap sesuatu tidak selalu terwujud dalarn suatu tindakan nyata, karena
disebabkan oleh : 1) sikap untuk terwujud dalarn suatu tindakan tergantung pada
situasi saat itu. 2) sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan mengacu
pada pengalaman orang lain, 3) nilai (values) di dalarn suatu masyarakat apapun
selalu berlaku nilai-nilai yang rnenjadi pegangan setiap orang dalarn
rnenyelenggarakan hidup berrnasyarakat (Notoatmodjo, 1993 ).
Menurut Kotler (1991) sikap adalah penilaian yang baik atau yang tidak baik.
perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama
waktu tertentu terhadap obyek. Sikap akan menernpatkan konsumen dalarn
kerangka berpikir akan menyukai atau tidak menyukai suatu obyek. Dengan
demikian juga rnenyatakan bahwa sebuah sikap menggarnbarkan evaluasi kognitif
yang abadi dari seseorang tentang sesuatu ha1 yang rnenyenangkan atau tidak
rnenyenangkan, bergerak rnendekati atau rnenjauhinya.
Pendapat Loudon 8 Della Bitta, (1984) sikap mernpunyai beberapa
karakteristik penting yaitu rnernpunyai sebuah obyek, mempunyai arah yang jelas,
intensitas dan tingkat. mempunyai struktur dan dapat dipelajari. Sikap rnerupakan
produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan
tetapi rnerupakan predisposisi tingkah laku (Mar'at, 1984). Jadi sikap sebagai
penentuan yang dilakukan individu atau merupakan pernyataan tentang seseorang
yang menyukai atau tidak menyukai obyek atau stimulus.
Adapun sikap seseorang terhadap obyek ditentukan oleh keyakinan terutama
keyakinan yang bersifat evaluatif (evaluatif believe) dan perasaan seseorang
terhadap suatu benda. Keyakinan (believe) dan perasaan (afektif) itu sendiri tidak
begitu saja muncul dari dalam diri seseorang tetapi terlebih dahulu harus
rnempunyai pengetahuan (knowledge) tentang obyek tersebut (Rockeah, 1972).
Sifat yang penting dari sikap adalah kepercayaan dalam memegang sifat tersebut.
Mengerti tingkat kepercayaan yang dihubungkan dengan sikap adalah penting
karena dua alasan, pertarna dapat mempengaruhi kekuatan hubungan diantara
sikap dan perilaku, kedua kepercayaan dapat rnernpengaruhi kerentanan sikap
terhadap perubahan (Engel et a/, 1994). Sesuai dengan.hasil penelitian Sundari
(1998). bahwa sikap nasabah terhadap citra dan reputasi baik bank adalah positif
dan sebagian besar nasabah dapat meyakini kekuatan dalam melaksanakan
operasional perbankannya.
Keluarqa
Keluarga adalah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
berhubungan rnelalui darah, perkawinan atau adopsi. Kelompok kecil ini
mempengaruhi seorang konsumen dalam rnengkonsumsi produk misalnya peranan-
peranan dalam keluarga seperti orang tua, suami, istri, anak atau anggota lainnya
memiliki tujuan yang spesifik bisa juga berfungsi ganda. Peranan para anggota
keluarga ini terdiri dari peran sebagai inisiator, pemberi pengaruh, pengambil
rnasing peranan dalarn keluarga perlu ditakukan diarahkan pada preferensi dan
kriteria evaluasi individual (Engel eta/, 1994).
Bentuk umurn dari suatu keluarga atau rumah tangga adalah untuk
rnernbelanjakan uang secara kesinarnbungan, keputusan terbentuk sebagai hasil
saling rnernpengaruhi anggota keluarga dan berbeda bagi setiap jenis produk yang
dikonsurnsi. dan keluarga secara signifikan untuk satu sarna lain. Oleh karena itu
bentuk saling tergantung antara anggota keluarga adalah peranan yang rnuncul
terdiri dari: 1) Stimulator, anggota keluarga yang rnernbawa ide pertarna kali, 2)
Influential, pendapatnya secara langsung atau tidak langsung mernpengaruhi
keputusan untuk rnernbeli. 3) Experts, rnemberi inforrnasi tentang produk, pilihan-
piiihan dan dimana dapat mernperoleh produk. 4) Decision maker, yang rnengarnbil keputusan apa yang akan dibeli. 5) Buyer rnelakukan pernbelian, pembayaran atau
membawa produk ke rumah, 6) Konsurnen, anggota keluarga yang rnenggunakan
produknya (Engel el al. 1994).
Demoarafi.
Karakteristik dernografi rnerupakan faktor pendukung yang rneliputi: urnur.
jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan, dan pekerjaan. Karakteristik dernografi
ini rnerupakan salah satu bagian dari perbedaan individu yang mernpengaruhi
proses pengarnbilan keputusan konsumen, karena karakteristik demografi ini sering
digunakan sebagai dasar untuk segrnentasi pasar, sebab sekelompok orang yang
rnerniliki karakteristik dernografi yang sarna kemungkinan rnerniliki perilaku
pembelian yang sarna pula (Engel et al, 1994).
Umur. Urnur merupakan salah satu karakteristik demografi yang
sesuatu sebagai ha1 baru dan dapat rnernpengaruhi selera seseorang terhadap
beberapa barang dan jasa (Kotler, 1992). Dari hasil penelitian Sumartono (1998).
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh faktor usia terhadap proses pengarnbilan
keputusan menjadi nasabah. dimana faktor usia ini mernpunyai pengaruh yang
paling besar dibandingkan dengan pendidikan ataupun pendapatan.
Jenis kelamin. Jenis kelarnin telah rnenjadi dasar segrnentasi pasar yang
umum digunakan pada berbagai produk. Hal ini disebabkan karena ada perbedaan
selera dan kesukaan antara pria dan wanita. Urnumnya pria dianggap lebih
rnenyukai hal-ha1 yang bersifat keras dan sport, sedangkan wanita sebaliknya
(Schiffrnan & Kanuk, 1994).
Status ~erkawinan. Status perkawinan dapat. rnernpengaruhi proses
pengambilan keputusan seseorang, karena keluarga merupakan kelornpok kecil
yang paling kuat dan lama pengaruhnya terhadap perilaku, dirnana keputusan
rnernbeli ataupun merniliki suatu barang dan jasa sering dirundingkan bersarna
antara seluruh keluarga.
Pendidikan. Pendidikan rnerupakan kebutuhan dasar rnanusia yang sangat
dibutuhkan untuk pengernbangan diri, serta salah satu faktor dalarn diri seseorang
yang rnernpengaruhi prilaku. Keterbatasan pengetahuan karena rendahnya tingkat
pendidikan berpengaruh terhadap tingkah laku konsurnen dalarn mernenuhi
kebutuhannya. Sernakin tinggi pendidikan sernakin rnudah menerirna serta
rnengembangkan pengetahuan dan teknologi, sehingga produktivitas rnakin
rneningkat, makin rneningkat produktivitas sernakin meningkat kesejahteraan
keluarga (BPS, 1990). Didukung dari hasil penelitian Surnartono (1998).
rnenunjukkan bahwa terdapat pengaruh faktor pendidikan terdapat proses
pendidikan yang dicapai ini akan rnenentukan tingkat intelektualitas seseorang, yang
pada dasarnya akan rnenentukan pilihan terhadap apa yang ditawarkan bank.
Pekeriaan. Pekerjaan konsurnen dapat rnempengaruhi perilaku konsurnen.
Perbedaan jenis pekerjaan, ternpat bekerja serta jam kerja rnernpengaruhi perilaku
konsurnen. karena itu Kotler (1991) rnengernukakan, batlwa produsen berusaha
rnengidentifikasi kelornpok pekerjaan yang rnempunyai rninat lebih baik dari rata-rata
kelompok yang ada terhadap barang dan jasa yang diproduksinya.
Perkembanaan Kartu Plastik
Pengertian kartu plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh
bank atau perusahaan tettentu yang dapat digunakan sebagai alat pernbayaran atas
transaksi barang atau jasa atau rnenjarnin keabsahan cek yang dikeluarkan di
sarnping untuk rnelakukan penarikan uang tunai (Siarnat, 1999). Penggunaan istilah
kartu kredit sebenarnya menirnbulkan kerancuan karena istilah tersebut sering
dirnaksudkan pula untuk jenis-jenis kartu lainnya yang tidak selalu berkaitan dengan
fungsinya. Oleh karena itu istilah yang tepat digunakan adalah kartu plastik (plastic
card).
Kartu plastik yang merupakan salah satu produk perbankan dewasa ini telah
diterirna oleh masyarakat luas sebagai salah satu media pembayaran yang cukup
disegani, terutarna kernudahan-kernudahan yang ditawarkan kepada para
pernegang kartu, jaringan penerirnaan yang tersebar di seluruh dunia dan rnasih
banyak lagi keuntungan-keuntungan yang dapat dlrasakan bagi para pernakainya.
Dalarn perjalanannya kartu plastik yang dewasa ini rnenyebar dunia rnenjadi
plastik tersebut harus meyakinkan dunia bahwa kartu plastik merupakan salah satu
media pernbayaran dan praktis dalam penggunaannya.
Perkernbanaan Kartu Plastik d i lndonesia
Usaha kartu plastik di lndonesia sendiri dengan rnasuknya Dinners club pada
tahun 1973. American Express pada saat itu belurn memasuki pasar Indonesia,
hanya saja menyediakan layanan kepada nasabahnya yang rnemiliki kartu terbitan
dari luar Indonesia. Bank Central Asia (BCA) yang rnerupakan bank swasta nasional
terbesar di lndonesia rnernasuki usaha kartu kredit pada tahun 1983 dengan
diterbitkannya Master card dan setahun kemudian Bank Duta rnenerbitkan Visa.
Bank Duta merupakan pelopor dalam menyediakan fasilitas kartu kredit pertama
dengan penagihan dalam rnata uang rupiah (ICN. 1996).
Melihat perkembangan kartu kredit di luar lndonesia dan deregulasi
pernerintah indonesia memungkinkan bagi berkembangnya berbagai macam kartu
plastik yang diselenggarakan oleh bank-bank yang ada di lndonesia antara lain:
Bank lnternasional lndonesia pada tahun 1988 dengan Visa. Bank Bali dan Bank
Danamon dengan Master cardnya, tidak pula ketinggalan Bank asing yang
menempatkan kantor cabangnya di Jakarta yaitu Citibank dengan Visa.
Macam Kartu Kredit
Melihat dari cara pernbayaran dan fungsinya ada 4 macam kartu di dunia
yaitu: 1) & 2) Visa dan Master card yang rnerupakan kartu kredit dengan
rnenyediakan fasilitas kredit dengan sistern pembayaran secara angsur atau
sekaligus pada waktu jatuh tempo, 3) American Express yang dikenal sebagai
harus sekaligus pada waktu jatuh tempo, 4) Dinners card terbatas sebagai kartu
premium untuk intertainment dan travelling.
Bila keernpat kartu tersebut dilihat dari jenisnya, secara umum kartu plastik
dapat dikatagorikan menjadi 2 jenis yaitu Charge card (American Express dan
Dinners clubs) dan Credit card (Visa dan Master card).
Dalam perkembangannya kartu kredit di Indonesia kian bertambah ragarnnya
dengan adanya kartu kredit dan sekarang ini yang sedang gencar dipromosikan
yaitu kartu debit
.
Keuntungan dan kerugian yang dapat ditimbulkan dari kartu kredit dan kartu
debit akan dijabarkan pada bagian berikut:
Kartu Kredit vs Kartu Debit
Kartu kredit dan kartu debit merupakan dua buah kartu plastik yang
rnerupakan produk perbankan yang cukup banyak beredar di pasar dewasa ini.
Adapun keuntungan maupun kerugian yang ada pada kedua kartu tersebut adalah:
Persamaan kartu kredit dan kartu debit. Persamaan kartu kredit dan kartu
debit adalah: 1) rnemungkinkan para pemegang kartu untuk rnelakukan transaksi
dimana saja dengan para pedagang melalui jaringan elektronik; 2) para pemegang
kartu dapat mengarnbil uang tunai diternpat yang telah ditentukan; 3) para
pemegang kartu tidak perlu rnernbawa uang tunai dalam jumlah yang besar; 4)
dapat dijadikan kartu diskon, keanggotaan suatu perkumpulan dan identitas diri.
Perbedaan kartu kredit dan kartu debit. Perbedaaan antara kartu kredit
dan kartu debit antara lain: Pertama, para pemegang kartu debit rnerupakan
nasabahlpernegang rekening pada suatu bank dan rnerniliki dana di dalamnya.
mengeluarkan kartu kredit tersebut. Kedua. kartu debit tidak rnemberikan fasilitas
kredit kepada para pemegang kartu, sedangkan pemegang .kartu kredit
mendapatkan fasilitas kredit sesuai dengan batas pemakaian seperti yang telah
ditentukan oleh para bank pelaksananya. Ketiga. pendebitan terhadap rekening
nasabah dilakukan bersamaan dengan waktu terjadinya transaksi antara pernegang
kartu debit dan pedagang, lain halnya dengan kartu kredit, para pernegang kartu
akan melakukan pembayaran atas pembelanjaan yang telah dilakukan pada waktu
penagihan secara angsur rnaupun sekaligus. Keempat, jaringan penerimaan kartu
debit tidak seluas kartu kredit. Hal ini disebabkan tiap bank yang rnenyelenggarakan
kartu debit harus melakukan kerja sama langsung dengan para pedagangnya.
sedangkan para bank penyelenggara kartu kredit melakukan kerjasamanya dengan
visa atau master card. Kelima, para pemegang kartu debit harus membayar iuran tahunan, biaya adrninistrasi dan bunga pada waktu para pemegang kartu
rnenggunakan fasiiitas kredit yang diberikan.
Kekuranqan-kekuranaan kartu kredit. Kekurangan kartu kredit dibanding-
kan kartu debit adalah: Pertama, pola belanja yang berlebihan yang terjadi pada
para pemegang kartu debit tidak terjadi pada pernegang kartu kredit. Hal ini
disebabkan para pernegang kartu debit tidak diberikan fasilitas kredit sehingga para
pemegang kartu debit memiliki suatu batas pengeluaran yang disesuaikan dengan
kernarnpuannya. Kedua, jumlah kredit rnacet pada bank pelaksana kartu debit
relative lebih kecil dari para bank pelaksana kartu kredit. Hal ini disebabkan karena
para pernegang kartu debit merupakan nasabah dari bank penyelenggara, sehingga
kontrol terhadap aktivitas keuangan nasabah dapat dimonitor lebih cepat. Ketiga.
terlalu lama proses untuk rnernilikinya. Keernpat. para pemegang kartu kredit harus
mernbayar iuaran tahunan dan biaya adrninistrasi atas keterlambatan pembayaran.
Kelebihan-kelebihan kartu kredit. Kelebihan-kelebihan kartu kredit diban-
dingkan kartu debit antara lain: pertama, jaringan pene.rimaan yang mencakup
hampir di seluruh dunia. Kedua, para pernegang kartu kredit dapat rnelakukan
pernbelanjaan terlebih dahulu dan rnelakukan pernbayaran pada waktu penagihan
baik dengan cara angsur maupun sekaligus. Ketiga, rnenyediakan fasilitas kredit.
sehingga untuk rnernenuhi keperluan-keperluan yang sangat mendesak, misalnya
biaya rurnah sakit. Keernpat, investasi yang dibutuhkan bagi bank penyelenggara
untuk bekerja sarna dengan pemegang licence visa maupun master card relatif lebih
keci[ dari pada investasi yang harus dilakukan terhadap kartu debit. Kelima, secara
makro kartu kredit dapat mernacu pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Dengan pola konsurnsi yang rneningkat dikalangan rnasyarakat, rnaka secara tidak
langsung dapat meningkatkan pendapatan rnasyarakat lebih lanjut lagi, dengan
jaringan penerimaan kartu kredit yang luas akan rnerupakan daya tarik tersendiri
bagi wisatawan asing untuk berkunjung di Indonesia. Keenarn, bagi bank
penyelengara, kartu kredit merupakan ladang baru yang rnesti digarap dengan baik
dan rapi, karena pendapatan dari kartu kredit dapat rneningkatkan .kinerja bank
dengan diperolehnya bunga, biaya administrasi kornisi dari merchant, biaya iuran
tahunan dan masih banyak lagi.
Dengan melihat kekurangan dan kelebihan, kartu kredit jelas rnerniliki nilai
lebih dibandingkan dengan kartu debit baik bagi bank pelaksana rnaupun bagi para
KERANGKA PEMlKlRAN
Jenis pengeluaran rumahtangga dapat dibagi menjadi dua kelompok besar
yaitu pengeluaran pangan dan non pangan. Secara naluri setiap individu keluarga
lebih dahulu rnernanfaatkan setiap pengeluarannya untuk pangan, baru kemudian
untuk kebutuhan non pangan. Narnun dernikian, perilaku ini tidak lepas dari faktor-
faktor yang mempengaruhi seperti pendapatan, jumlah anggota keluarga,
pendid~kan, lokasi tempat tinggal dan rnusin (Mangkuprawira, 1989). Hal ini sesuai
dengan hukum Engel mengenai hubungan pendapatan dan pengeluaran, dimana
persentase pengeluaran untuk pangan akan menurun bila pendapatan sernakin
tinggi (Bryant, 1990).
Masing-masing keluarga mempunyai tujuan tertentu. Agar keluarga tersebut
mencapai tujuannya dan dapat menjalankan fungsi-fungsi keluarga dengan
menggunakan sumberdaya yang terbatas, dibutuhkan suatu manajemen
surnberdaya keluarga. Adapun penggunaan sumberdaya meliputi: I) pertukaran, 2)
konsumsi, 3) proteksi, 4 ) transfer, 5) produksi, 6) tabungan, dan 7) investasi
(Guhardja et
a / ,
1992). Keluarga merupakan sebuah sistem yang terdiri darisubsistem personal dan subsistem manajerial. Subsistem manajerial mempunyai
fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan penggunaan surnberdaya untuk
rnemenuhi tuntutan kebutuhan keluarga. Subsistem personal rnerudakan bagian
yang berhubungan dengan interaksi dinarnis dari jalinan hubungan sosial yang
akhirnya memberikan ciri pada kepribadian seseorang. Kepribadian dan sifat-sifat
manusiawi lainnya memberikan pengaruh kepada kemampuan manajerial (Deacon
Manajemen sumberdaya keluarga merupakan suatu sistem dirnana proses
dan hasilnya tidak terlepas dari lingkungan, oleh karena itu prosesnya sangat
dinamis. tanggap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan
internal berupa lingkungan fisik, dan psikososial, maupun lingkungan eksternal yang
berupa lingkungan politik, sosial, ekonomi dan teknologi (Guhardja et
a/.
1992).Dengan demikian adanya pengeluaran keuangan tentu melalui proses perencanaan,
sebagaimana biasanya seseorang bertindak selaku konsurnen untuk rnembeli suatu
barang danlatau jasa. Perilaku konsurnen sebagai tindakan yang langsung terlibat
dalam rnendapatkan, mengkonsurnsi, menghabiskan produk dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan ini (Engel et al.1994).
Perilaku konsumen merupakan bagian dari ilrnu perilaku manusia yang
mempelajari bagaimana individu bertindak dalam mengkonsumsi suatu komoditi
atau jasa. Perilaku konsurnen merupakan suatu proses pengambilan keputusan dan
aktipitas individu dalam rnenilai, memperoleh dan menggunakan barang dan/atau
jasa. begitu pula konsumen arnat beraneka ragam rnenurut: usia, pendapatan,
tingkat pendidikan, ternpat dan selera, sehingga untuk pemasaran suatu produk
petugas pemasaran perlu membeda-bedakan kelompok konsumen yqng memang
berbeda dan mengernbangkan produk dan jasa yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen tersebut, yang mana pernasar perlu memaharni betul suatu pola atau
perilaku konsumen yang menjadi sasarannya.
Keputusan konsumen untuk membeli barang danlatau jasa sehubungan
dengan produk dan merek sangat dipengaruhi oleh jurnlah surnberdaya ekonomi
yang mereka punyai atau mungkin mereka rnempunyai pada masa yang akan
datang (Engel et a / , 1994). Tentunya sebagai konsumen dalam perolehan barang
Tetapi seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam
perolehan barang danlatau jasa dapat dilakukan transaksi pembelian dengan cara
lain yaitu dengan penggunaan kartu plastik. Bahwa faktor kernudahan tarnpaknya
merupakan alasan paling dominan menyangkut kepemifikan kartu plastik hasil
penelitian yang dilakukan ( Heriyanto, 1997).
Penggunaan kartu plasik dalarn transaksi pembelian ada dua macarn yaitu
dengan rnelalui kartu kredit ataupun dengan kartu debit. Kartu kredit (Credit Card)
adalah jenis kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual beli
barang atau jasa dirnana pelunasan atau pembayarannya kembali dapat dilakukan
dengan sekaligus atau dengan cara mencicil sejurnlah minimum tertentu. sedangkan
kartu debit (Debit Card) yang pembayaran atas transaksi jual beli barang danlatau
jasa dengan rnenggunakan kartu, prinsipnya merupakan transaksi tunai dengan
tidak rnenggunakan uang tunai akan tetapi pelunasannya atau pembayarannya
dilakukan dengan cara mendebit (mengurangi) secara langsung saldo rekening
sirnpanan pemegang kartu yang bersangkutan ( Siamat, 1999).
Adapun proses keputusan konsumen dalam pemilikan dan penggunaan kartu
plastik tersebut ada fase-fase yang perlu diperhatikan; 1) pengenalan kebutuhan, 2)
pencarian informasi. 3) evaluasi alternatif, 4) pernbelian, dan 5) hasil (khususnya
tingkat kepuasan). Sehingga atribut kartu plastik merupakan faktor yang
menentukan dan mempengaruhi konsumen dalarn pertirnbangan mernilihlmemiliki
dan menggunakan kartu plastik. Ada 3 faktor urutan atribut itu, adalah kecepatan
mernproses, nama bank penerbit dan besar biaya iuran tahunan hasil penelitian
yang dilakukan oleh (Pawvoto, 1998).
Konsumen dapat termotivasi rnemiliki kartu plastik, bila sistemnya
Singkatnya, sistern tersebut "dihidupkan" dan dicetuskan untuk terlibat di dalam
kegiatan pemenuhan kebutuhan (Engel et a / , 1994). Keterlibatan atau yang
dirasakan relevan yang rnenyertai situasi pembelian dan konsumsi berfungsi
sebagai konsepsi pernotivasi penting, sehingga perilaku yang termotivasi diprakarsai
oleh pengaktifan kebutuhan atau adanya pengenalan kebutuhan.
Sehubungan dengan ha1 itu, proses keputusan konsurnen selain dipengaruhi
oleh faktor individu, juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Adapun faktor-faktor
yang mernpengaruhi dan rnernbentuk perilaku proses keputusan, yaitu pertarna
lingkungan, rneliputi : 1) budaya, 2) kelas sosial, 3) pengaruh pribadi, 4) sikap, dan
5) situasi. Yang kedua adalah faktor individu : 1) surnberdaya konsumeh, 2) rnotivasi
dan keterlibatan, 3) pengetahuan, 4) sikap, dan 5) kepribadian, gaya hidup dan
dernografi. Kornponen ketiga adalah proses psikologis, rneliputi: pengolahan
inforrnasi, 2) pernbelajaran, dan 3) perubahan sikap dan perilaku (Engel et a/, 1994).
Bagan kerangka pernikiran (Gambar I ) , rnenjelaskan faktor-faktor yang
berpotensi mernpengaruhi pemilikan sekaligus pelunasan pernbayaran kartu kredit.
Faktor-faktor tersebut antara lain pendapatan suami, motivasi, pengetahuan tentang
produk, sikap. pengaruh keluarga, serta demografi (umur, tingkat pendidikan, besar
Garnbar
T.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pernilikan dan Pelunasan Pembayaran Kartu Plastikv
v
Pemilikan Kartu Kredit
A A
METODE
PENELITIANDesain. Tempat dan Waktu Penelitian
Desain penelitian rnerupakan studi cross-sectional dengan rnenggunakan
data primer dan data sekunder guna rnenggali inforrnasi rnengenai Penggunaan
Kartu Plastik Dalarn Transaksi Pernbayaran oleh Keluarga. Ternpat penelitian
dilaksanakan di Kota Bandung, dengan mengarnbil ternpat Kornpleks Perurnahan
Margahayu Raya, Kelurahan Sekejati, Kecarnatan Margacinta, dan pengurnpulan
data dilaksanakan pada bulan Mei sarnpai dengan Juli 2001.
Cara Penciambilan Contoh
Populasi diarnbil secara sengaja (purposive) yaitu keluarga golongan
menengah ke atas mulai dari tipe rumah real estate dan tipe rumah 70 di Kornplek
Perurnahan Margahayu Raya Bandung. Contoh diambil secara acak bertingkat yaitu
dari 5 RW terpilih (RW 19, 21, 23, 24 dan 28), dipilih 4 RT, selanjutnya dari setiap
RT dipilih 5 keluarga yang rnemiliki kartu plastik dan responden bersedia untuk
diwawancarai. Jurnlah responden adalah 100 orang, dan yang rnenjadi responden
adalah suarni atau isteri.
Jenis dan Cara Penaambilan Data
Jenis data yang dikurnpulkan dalarn penelitian ini adalah data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh rnelalui wawancara dengan kuesionerrneliputi :
identitas keluarga, pendapatan keluarga, jenis kartu plastik, penggunakan kartu
plastik, rnotivasii, pengetahuan, sikap, dan pengaruh keluarga. Adapun data
rnenunjang data primer. Data sekunder ini diperoleh dari pernerintah setempat dan
instansi yang terkait.
Penaolahan dan Anatisis Data
Pengolahan data dirnulai perneriksaan kelengkapan data di lapangan,
selanjutnya dilakukan editing, pengkodean. tabulasi. Langkah selanjutnya adalah
pengukuran beberapa variabel yang diteliti dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Pengetahuan: diukur dengan skor yang dihitung berdasarkan jawaban
responden atas sejurnlah pertanyaan yang diajukan rnengehai pengetahuan tentang
kartu plastik. Jawaban benar bernilai 5 dan jawaban salah bernilai 0, selanjutnya
dihitung persentase jawaban terhadap total jawaban. Total skor pengetahuan kartu
kredit 70, dan kartu debit 40.
Motivasi: diukur dengan skor yang dihitung berdasarkan jawaban responden
atas sejumlah pertanyaan yang diajukan rnengenai motivasi pernilikan dan
penggunaan tentang kartu plastik. Jawaban ya bernilai 1 dan jawaban tidak bernilai
0, selanjutnya dihitung persentase jawaban terhadap total jawaban. Total skor
motivasi adalah 32.
Sikap: diukur dengan skor yang dihitung berdasarkan jawaban responden
atas sejurnlah pertanyaan yang diajukan mengenai sikap pernilikan dan penggunaan
tentang kartu plastik. Jawaban ya bernilai 1 dan jawaban tidak bernilai 0, selanjutnya
dihitung persentase jawaban terhadap total jawaban. Total skor sikap 10.
Pengaruh Keluarga: diukur dengan skor yang dihitung berdasarkan jawaban
responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan rnengenai pengaruh keluarga
pernilikan dan penggunaan tentang kartu plastik. Jawaban ya bernilai 1 dan jawaban
tidak bernilai 0, selanjutnya dihitung persentase jawaban terhadap total jawaban.
Pelunasan Pernbayaran Kartu Kredit: diukur dengan skor yang dihitung
berdasarkan jawaban responden atas sejumlah pertanyaan.yang diajukan mengenai
petunasan pernbayaran kredit. Jawaban ya melunasi 100% bernilai 1 dan jawaban
rnencicil bernilai 0, selanjutnya dihitung persentase jawaban terhadap total jawaban.
Pengolahan dan analisis data demografi dan variabel bebas dilakukan
secara deskriptif dengan tabulasi silang serta uji chi square. Analisis faktor-faktor
yang mempengarugi kepernilikan dan penggunakan kartu plastik dilakukan dengan
regresi logistik (Tabachnick & Fidell, 2996). Kornputasi analisis data dilakukan
dengan program Statistik SPSS 10.0 for Windows.
Model analisis regresi logistik adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P
Y1
Peluang penggunaan kartu kredit
Kepemilikan kartu plastik (I = punya kartu kredit, 0 = tidak punya kartu kredit)
Pelunasan pernbayaran kartu plastik (1 = lunas, 0 =
mencicil) Eksponen
Pendapatan suami (durny , 1 = > 3 juta, 0 = 5
3
juta)Motivasi (skor) Pengetahuan (skor) Sikap (skor)
Pengaruh Keluarga (skor) Karakteristik Demografi
(urnur=tahun,tinkat pendidikan=tahun, besar keluarga= orang)
lntersep Konstanta
DEFlNlSl OPERASIONAL
Pedapatan suami adalah jurnlah uang yang diperoleh suarni selama satu bulan.
dan dihitung dalarn bentuk rupiah.
Motivasi adalah dorongan yang rnempengaruhi responden untuk rnemiliki dan
rnenggunakan kartu plastik.
Pengetahuan adalah sejumlah informasi tentang kartu plastik atau memori yang
tersirnpan dalam pikiran responden tentang seberapa jauh pengetahuan.
Sikap adalah suatu kecenderungan seseorang untuk rnengadakan tindakan
terhadap suatu cara yang menyatakan adanya tanda untuk rnenyenangi atau
tidak menyenangi suatu obyek.
Karakteristik Demografi adalah karakteristik individu dan keluarga me;lgenai umur,
tingkat pendidikan. dan jenis pekerjaan, besar keluarga responden yang
rnerniliki dan menggunakan kartu plastik.
Keluarga adalah unit terkecil dalarn rnasyarakat atau kelornpok yang terdiri dari dua
oran