• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB-4 RTPLP CIKUNDUL KOTA SUKABUMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB-4 RTPLP CIKUNDUL KOTA SUKABUMI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

(2)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.1

Konsep Umum

4.1.1

Rencana Umum

Kawasan RW 03 Kelurahan Cikundul diarahkan Sebagai “Li gku ga Per uki a Dengan Pemberdayaan Komunitas Perumahan Terutama Dalam Penataan Lingkungan Permukiman Dengan Mengembangkan Potensi Sentra Agro Bisnis, Wisata Agro Dan Perbaikan Lingkungan Permukiman Sehingga Tercapainya Lingkungan Hunian Yang Layak Huni, terdiri dari beberapa rencana penanganan, sebagai berikut :

1. Mendorong kawasan wisata yang potensial dan memiliki kesiapan tinggi untuk pelaksanaan pembangunan melalui penyiapan site plan, perangkat panduan perancangan komponen – komponen tapak, diantaranya Mengembangkan sentra agro bisnis, wisata agro.

2. Menyiapkan ruang untuk perkembangan kegiatan jasa kepariwisataan, permukiman, sarana dan prasarana perkotaan di masa yang akan datang agar lebih terstruktur melalui arahan penggunaan lahan

3. Mengembangkan ruang terbuka hijau unit lingkungan permukiman, melestarikan dan memanfaatkan kawasan sempadan sungai sebagai sumber daya alam konservatif dan rekreatif.

4. Penataan koridor utama kawasan,dan peningkatan pelayanan jalan lingkungan. Serta pengembangan akses utama ke area wisata

5. Memberikan arahan penataan tata guna lahan baik melalui pendekatan sistem blok

6. Peningkatan kualitas infrastruktur permukiman 7. Panduan perancangan tata bangunan

(3)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.1.2

Rencana Struktur Peruntukan Lahan

4.2.1 Tata Guna Lahan Makro

Rencana peruntukan lahan makro RW 03 Kelurahan Cikundul yang berbasis komunitas ditegaskan sebagai upaya aktualisasi visi kawasan yaitu

“Lingkungan Permukiman Dengan Pemberdayaan Komunitas Perumahan

Terutama Dalam Penataan Lingkungan Permukiman Dengan Mengembangkan Potensi Sentra Agro Bisnis, Wisata Agro Dan Perbaikan Lingkungan Permukiman.

4.2.2 Tata Guna Lahan Mikro

Sebagai upaya mendorong kawasan wisata yang potensial dan memiliki kesiapan tinggi untuk pelaksanaan pembangunan, objek wisata sentra agro bisnis, wisata agro di kelurahan cikundul merupakan objek paling siap untuk pelaksanaan pembangunan. Hal ini ditunjang oleh adanya ketersediaan lahan milik negara (pemerintah) dan potensi kawasan ini sebagai sentra peternakan Kota Sukabumi dan guna mendukung program Pemerintah.

Sesuai dengan rencana tata guna lahan makro tersebut di atas, prioritas perancangan tapak (site plan) diarahkan pada upaya mendorong kawasan wisata yang potensial dan memiliki kesiapan tinggi untuk pelaksanaan pembangunan. Rencana struktur tersebut mendorong kawasan wisata yang potensial Kawasan Cikundul sebagai inti (pusat) pelayanan wisata kawasan ini, terdiri dari :

(4)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

A. Guna Lahan Mikro objek wisata sentra agro bisnis dan wisata

agro

Kawasan ini diarahkan sebagai pusat pelayanaan agro bisnis berupa sentra agro industri untuk meningkatkan ekonomi masyarakat RW 03 Kelurahan Cikundul maka dibangun sentra agro industri yang merupakan kawasan khusus bagi kegiatan ekonomi masyarakat, antara lain berisi gedung showroom dan workshop.

Gedung showroom merupakan gedung yang berisi kegiatan jual beli produk agro industri, dengan kata lain sebagai tempat pemasaran hasil produksi agro industri seperti sayuran, hewan ternak dan hasil olahan hewan berupa makanan jadi. Sedangkan gedung workshop berisi simulasi kegiatan ekonomi masyarakat Kelurahan Cikundul, seperti memerah susu sapi,upaya pemijahan dengan ensiminasi buatan, memberimakan sapi, upaya pembuatan pupuk kandang, pembuatan biogas, serta wisata pengetahuan pengelolaan hewan ternak : Diorama Perkembangan Sektor Peternakan Kota Sukabumi, pengenalan jenis sapi, kambing dan beberapa hewan ternak lainya, pengetahuan terkait pemeliharaan hewan ternak.

Sehingga pengunjung yang datang ke RW 03 Kelurahan Cikundul bisa mengetahui proses penternakan sapi dan ayam dan produk agro industri lainnya. Kawasan agro industri ini dirancang sekaligus menjadi tempat rekreasi bagi keluarga. Pembuatan kawasan khusus sentra agro industri ini diharapkan dapat menjadi tempat yang optimal bagi pengembangan masyarakat RW 03 Kelurahan Cikundul secara luas. Dengan sentra agro industri ini, masyarakat tidak hanya memproduksi barang namun dapat memasarkan barang dagangannya sehingga dapat mengontrol harga produk mereka sendiri.

Eleman one stop objek wisata sentra agro bisnis dan wisata agro Di Kawasan Cikundul diarahkan pada kelengkapan dan keterpaduan fasilitas wisata alam, budaya dan modern perlu dipadukan dalam beberapa kluster berikut :

a. Cluster I : Entrrence

Cluster I entrence terdiri elemen ;

 Reklame selamat datang dan identitas objek wisata sentra agro bisnis dan wisata agro pada area masuk utama dengan plaza bernuansa peternakan.  Gapura pintu masuk

 Tiket Box

 Kantor dan pusat pelayanan informasi.

b. Cluster 2 : pasar wisata & pasar hewan Ternak (sapi, kambing, bebek & ayam)

Cluster 2 pasar wisata & pasar hewan terdiri elemen ;  Pasar wisata

 Pasar Hewan Ternak (sapi, kambing, bebek & ayam)  Parkir pasar wisata dan pasar hewan

 Area Loading dan unloading hewan ternak  Pos keamanan dan pelayanan kesehatan.

 Perdagangan barang-barang yang memerlukan ruang terbuka ; tanaman, sayuran segar, aneka hewan dsb.

 RTH berupa area bermain anak

c. Cluster 3 : wisata pengetahuan dan gedung showroom

Cluster 3 wisata alam terdiri elemen ;

 Parkir wisata pengetahuan dan gedung showroom  Akomodasi hotel dan restaurant

 Ruang pelayanan wisata  Children play ground

 Gedung Showroom wisata pengetahuan pengelolaan hewan ternak : Diorama Perkembangan Sektor Peternakan Kota Sukabumi, pengenalan jenis sapi, kambing dan beberapa hewan ternak lainya, pengetahuan terkait pemeliharaan hewan ternak Ruang pelayanan wisata pengetahuan alam.

d. Cluster 4 : Akomodasi suasana desa tradisional

Cluster 4 akomodasi suasana desa tradisional terdiri dari :  Ruang pelayanan wisata desa tradisional

 Parkir

 Gubuk-gubuk penginapan  Kolam ikan dan kolam pancing

 Rumah makan khas sunda dan ruang terapi tradisional  Mesjid, sarana ibadah sekaligus menara peringatan dini.

(5)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

 Pendopo : multi fungsi untuk pertemuan sekaligus untuk evakuasi bila keadaan darurat bencana.

B. Guna Lahan Mikro Kawasan Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul

Kegiatan penanganan diarahkan pada pengembangan dan peningkatan fungsi guna lahan yang sekarang telah ada. Secara garis besar, setelah dilakukan program penanganan permukiman ini, tidak terdapat perubahan fungsi dan guna lahan dalam wilayah perencanaan.

Guna Lahan Permukiman Pada Kawasan Permukiman Prioritas RW3,4,5 Kelurahan

Cikundul diarahkan sebagai berikut :

 Kawasan dengan fungsi ini diarahkan pada peningkatan guna lahan permukiman menjadi guna lahan campuran, dengan pertimbangan nilai ekonomi lokasi yang tinggi dan peluang yang besar untuk menjadi guna lahan komersial, sebagai peluang usaha masyarakat.

 Guna lahan permukiman diarahkan pada bentuk rumah tinggal yang selain berfungsi sebagai rumah tinggal tetapi juga berfungsi sebagai ruang usaha seperti home industry sehingga bina ekonomi warga dapat berjalan terutama dalam usaha cinderamata bagi para wisata dan berbagai usaha makanan. Pada Cluster Permukiman Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul, terdiri dari komponen perancangan :

 Pembuatan MCK & Utilitas Air Limbah  Perbaikan Jalan Lingkungan

(6)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.1.3

Rencana Tata Bangunan

A. Rencana Umum

Penentukan intensitas kepadatan bangunan di kawasan perumahan dan permukiman didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan :

a. Kepadatan penduduk b. Rencana Intensitas Bangunan

c. Kebutuhan Luas Lantai (m2/penduduk),

d. Kebutuhan fasilitas pelayanan menurut standar 27 m2/penduduk

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan seperti tersebut di atas, maka dapat ditentukan intensitas bangunan dengan membandingkan (proporsi) kebutuhan luas lantai fasilitas seluruhnya dengan luas lantai dasar bangunan, yaitu daerah terbangun – (jalan + penghijauan). Rencana untuk intensitas bangunan terkait juga dengan arahan penetapan penetapan antara lain:

 Rencana ketinggian bangunan, berdasarkan : - faktor luas lantai penggunaan suatu kegiatan - faktor penyinaran matahari

- faktor penghawaan

- faktor daya dukung tanah, dan - faktor bahaya kebakaran.

Ketinggian bangunan maupun benda-benda tumbuh pada masing-masing kawasan perumahan dan permukiman memiliki ketentuan yang berbeda-beda. • Rencana luas kapling minimum ditetapkan berdasar kondisi yang sudah ada saat

ini dan kebutuhan untuk 10 tahun yang akan datang.

Pengembangan Perumahan Swadaya, dalam pengembangan perumahan swadaya dilakukan pengklasifikasian berdasarkan kepadatan yaitu sebagai berikut:

 Kepadatan tinggi : 40 – 60 rumah/ Ha  Kepadatan sedang : 30 – 40 rumah/ Ha  Kepadatan rendah : 18 – 30 rumah/ Ha

 Kepadatan rendah sampai sedang pada umumnya di wilayah perdesaan; sedang kepadatan tinggi terdapat di wilayah pusat-pusat kota. Dalam perencanaan sebaran kepadatan dengan pengklasifikasian diatas digunakan, khususnya dalam menentukan tingkat pelayanan fasilitas sosial dan penggunaan khusus lainnya sesuai kebutuhan. Sesuai dengan arahan dalam RTRW Kota Sukabumi. Kepadatan RW 03 Kelurahan Cikundul direncanakan memiliki kepadatan sedang, yakni 30-40 rumah/ Ha.

Koefisien dasar bangunan (KDB); atau building coverage, adalah perbandingan antara luas total lantai dasar bangunan dan luas kapling. KDB bangunan di RW 03 Kelurahan Cikundul secara umum masih cukup ideal yakni 0,6, kecuali di pusat kota dan kantung-kantung permukiman kumuh.

Koefisien Lantai Bangunan (KLB) atau Floor Area Ratio yang merupakan angka perbandingan antara total luas lantai bangunan dengan luas kapling. KLB di RW 03 Kelurahan Cikundul masih tergolong dalam batas toleransi. Dalam pengembangannya di kawasan kota intensitas penggnaan lahan di optimalkan atau kemungkinan adanya pengembangan ke arah vertikal.

 Sempadan bangunan; garis sempadan bangunan ditetapkan berdasarkan standar DPU yang ada yaitu setengah dari daerah milik jalan (damija)

B. Rencana KDB dan KLB

Rencana tata bangunan di RW 03 Kelurahan Cikundul merupakan bagian yang terpisahkan dari ketentuan zonasi di atas. Beberapa rencana tata bangunan yang perlu dimuat adalah rencana perpetakan bangunan, rencana kepadatan bangunan (KDB), rencana ketinggian bangunan (KLB), rencana sempadan bangunan dan rencana wujud bangunan.

Tabel 5.2 Aturan KDB, KLB dan GSB Sesuai Peruntukan Lahan Makro Kawasan Cikundul

No ZONA Sub Zona KDB KLB GSB

1 Sentra Agro Industri (Peternakan) 70% - -

2 RTH RTH Privat dengan KDH 30% - -

3 Permukiman dan Perdagangan dan jasa Perumahan Kepadatan Sedang 70% 1,4 2-4 m Perdagangan Tunggal

4 Sarana Pelayanan Umum Pendidikan 70% 1,4-2,1 2-4

m

Pemerintahan 70%

Peribadatan 70%

Kesehatan 70%

Sumber : Hasil Rencana Tahun 2012

C. Rencana Detail Tata Bangunan

[image:6.1191.466.950.446.558.2]
(7)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

Intensitas pemanfaatan ruang pada kawasan prioritas menjadi acuan dalam bentuk pemakaian ruang secara horizontal dan vertikal terhadap bangunan yang direncanakan. Hal ini dituangkan dalam aturan yang meliputi KDB, KLB dan ketinggian bangunan, yaitu:

1. Kawasan Permukiman RW 03 Kelurahan Cikundul di sepanjang utama diatur dengan:

 KDB (koefisien dasar bangunan), perbandingan antara luas dasar bangunan terhadap luas lahan keseluruhan adalah sebesar 60%

 KLB (koefisien lantai bangunan), perbandingan seluruh luas lantai bangunan terhadap luas lahan keseluruhan adalah sebesar 1,5

 Ketinggian Bangunan maksimal setinggi 2 lantai (8 meter).

2. Penataan Lingkungan dari Kawasan Agrowisata Peternakan diatur dengan:  KDB 40%

 KLB 0,8

(8)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.1.4 Rencana Sistem Pergerakan

(1) Sirkulasi pejalan kaki di dalam cluster Area Sentra Agro Bisnis, Wisata Agro,

pada RW 03 Kelurahan Cikundul

Penataan jalur sirkulasi pada cluster ini dilakukan untuk memisahkan jalur sirkulasi

kendaraan dan pejalan kaki, secara garis besar ruang pejalan kaki dikembangkan

sebagai jalur penghubung yang efektif dan efisien dilingkungan tersebut, sehingga

dibutuhkan ruang gerak pejalan kaki yang optimal dan ramah terhadap setiap kondisi

pejalan kaki, adapun ukuran serta ketentuan pedestrian sebagai berikut:  Lebar pedestrian adalam 200 cm pada luster Kawasan Wisata

 Direncanakan sebagai pedestrian yang aman maka penerangan pedestrian akan membutuhkan pencahayaan berkisar antara 120 lux.

 Area istirahat yang dilengkapi dengan bangku setiap maksimal 9 m.

 Permukaan, permukaan jalur pejalan harus stabil dan kuat, dan tekstur relatif rata tetapi tidak licin. Pemakaian siar dan sambungan harus dibatasi dan dibuat sekecil mungkin, sebaiknya lebih kecil dari 1,5 cm.

 Kemiringan dan ramp, lintasan pejalan kaki dengan kemiringan di bawah 5 persen dianggap sebagai pedestrian, perubahan pada permukaan jalan ke pedestrian dan pedestrian ke jalan masuk menuju bangunan akan menimbulkan persoalan yang paling banyak bagi para cacat fisik.

 Untuk memudahkan pergerakan di atas penyangga yang rendah sebuah ramp tepi harus dipasang; permukaannya tidak boleh licin tepi tidak boleh dibuat alur; karena alur ini dapat terisi oleh air dan menjadikan ramp terbut licin; permukaan dari ramp ini sebaiknya memiliki tekstur yang tidak licin; dan tekstur pada ramp juga bisa merupakan alat bantu bagi tuna netra dengan menjadi guiding block (tactile paving).

(2) Penataan jalan lingkungan

Lebar jalur pejalan kaki adalam 200-600 cm pada kiri dan kanan jalan lingkungan utama dengan jalur yang searah (jalur di sebelah kanan untuk menuju masuk kawasan dan jalur di sebelah kiri untuk menuju ke arah luar kawasan) sehingga lebar 200-600 cm dapat optimal.

 Direncanakan sebagai pedestrian yang aman maka penerangan pedestrian akan membutuhkan pencahayaan berkisar antara 120 lux.

 Recana tepi pengaman, penting bagi penghentian roda kendaraan dan tongkat tuna netra ke arah area yang berbahaya. Tepi pengaman dibuat setinggi minimum 10 cm dan lebar 15 cm sepanjang jalur pedestrian.

(9)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.1.5 Rencana Ruang Terbuka Hijau

Penataan ruang terbuka hijau di kawasan cikundul bertujuan untuk (1) meningkatkan mutu lingkungan yang aman, nyaman produktif dan berkelanjutan dan (2) menciptakan keserasian dengan tata massa bangunan sekitarnya sehingga dapat membentuk citra kawasan. Sesuai dengan misi perancangan kawasan ini maka pengembangan RTH dibagi menjadi 3 orientasi yaitu :

A. Penataan RTH untuk mendorong kawasan wisata yang potensial Cikundul

sebagai zona inti kawasan wisata potensial. Penataan RTH objek wisata yang

potensial Cikundul meliputi :

A.1 RTH Wisata Sentra Agro Industri (Peternakan) , terdiri dari :

 RTH Parkir  RTH Bermain Anak  RTH serbaguna

B.2 RTH Sempadan Jalan

RTH sempadan jalan di Kawasan Cikundul diarahkan kepada :

2. Ruang terbuka hijau di sepanjang ruas Jalan Merdeka dan Jalan Proklamasi sebagai bagian dari penghijauan ruas jalan kolektor primer, adapun RTH sempadan jalan berperan guna :

a) menciptakan bukaan pemandangan view koridor berupa tanaman pada pot bunga

b) melindungi tanah dan badan jalan dari terik radiasi surya, sehingga tanah bisa lebih rendah beberapa derajat suhunya dari udara diatas mahkota pohon (tumbuhan),

c) melindungi jalan dan tekanan arus angin yang kencang yang bisa mengganggu kendaraan yang sedang lewat di atasnya. d) mengatur suhu udara, penahan kesilauan, sebagai penyaring

cuaca, penahan angin, penyerap gas berbahaya dan beracun serta menyaring debu.

Beberapa rencana pengembangan RTH sepanjang jalan kolektor primer Jalan Merdeka dan Jalan Proklamasi adalah sebagai berikut : a) Penyediaan trotoar pada jalan ini harus cukup lebar dan datar

(tidak turun naik), sehingga nyaman untuk dipakai, lebar trotoar minimal 1,20 meter dengan perkerasan yang meresap air, dan letak trotoar tersebut berada di kiri jalur hijau.

b) Menambah jumlah pohon pelindung dengan kerapatan 64 m²/ pohon atau indek kerapatan 1,50%.

c) Pohon pelindung dari jenis pohon besar atau medium. Diusahakan pohon pada tiap-tiap ruas jalan adalah seragam agar dapat menghasilkan karakteristik ruang yang khas. Jika diperlukan penggantian pohon secara bertahap

d) Penanaman pohon pada jalur jalan kolektor dilakukan pada kanan kiri jalan yang ditanami dengan jarak tanam antara 8 – 10 meter. Fungsi penanaman pohon tersebut adalah sebagai peneduh, penyerap polusi, pencegah erosi dan untuk unsur estetika.

[image:9.1191.463.824.446.705.2]

e) Persyaratannya meliputi percabangannya 2 meter di atas tanah dan rapat serta tidak mudah patah, bermassa daun lebat, ditanam secara bebaris dan bertajuk bulat (rounded), akar pohon yang tidak merusak fondasi jalan, struktur batang lurus, berdaun, berbunga dan berbuah yang tidak mudah rontok/gugur, mudah dalam perawatan, perakarannya dalam (tidak mudah tumbang).

Tabel 5.3

Beberapa Alternatif Jenis-Jenis Tanaman Hias Dan Pelindung Di Tepi Jalan

NO NAMA UMUM NAMA BOTANI

1 Johar Cassia siamea

2 Kasia Cassia floribunda

3 Angsana Pterocarpus indicus

4 Tajung Mimusops elengi

5 Bungur Lagerstreomia speciosa

6 Anyang-anyang Elaeocarpus grandiflorus

7 Ganitri E. ganitrus

8 Flamboyan Delonix ragia

9 Ki-sabun Filicium decipiens

10 Katapang Terminallia catappa 11 Bunga kupu-kupu Bauchinia purpurea

(10)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

3. Ruang terbuka hijau sebagai boulevard di sepanjang koridor jalan masuk (entrance) Site Plan zona inti objek Wisata Sentra Agro Industri (Peternakan), diarahkan untuk :

a) Membentuk kesan elemen linkage penciptaan pengalaman ruang dari mulai entrence hingga ujung di tempat objek-objek yang terkesan istimewa.

b) Menjadi peneduh, pembatas / pengarah, pembentuk ruang, "pewangi", pelindung dan estetika.

c) Menjadi median pemisah lajur kendaraan bermotor serta menjaga estetika dan identitas Kawasan Wisata Sentra Agro Industri (Peternakan)

Beberapa rencana penataan RTH boulevard adalah sebagai berikut:

a) Penanaman pohon berjenis palem pada median jalan pada areal Wisata Sentra Agro Industri (Peternakan) dengan lebar median minimal 1,50 meter dengan perkerasan yang meresap air, dan letak median tersebut berada di tengah jalan.

b) Menambah jumlah pohon pelindung dengan kerapatan 64 m²/pohon atau indek kerapatan 1,50% dan ditanam secara bebaris.

B.3 RTH bermain anak dan wisata alam

Kawasan wisata potensial direncanakan untuk memberikan fasilitas yang sesuai untuk berbagai kegiatan pariwisata dan hiburan. Pada intinya adalah memberikan ruang gerak bagi setiap pengunjung termasuk anak-anak umur 6-12 tahun, para manula serta para penyandang cacat. Sehingga keberadaan ruang terbuka hijau sangat penting untuk mengakomodasi kegiatan-kegiatan seperti berjalan kaki, jogging, senam taichi (untuk manula), ruang bermain anak (6-12 tahun) dan lain-lain

Beberapa rencana penataan RTH bermain anak dan wisata alam adalah sebagai berikut :

 Tanaman berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan manusia. Faktor iklim yang mempengaruhi kenyamanan manusia adalah suhu, radiasi sinar matahari, angin, kelembapan, suara dan aroma.

 kontrol radiasi sinar matahari dan suhu, tanaman menyerap panas dari pancaran sinar matahari dan memantulkannya sehingga menurunkan suhu dan iklim mikro.

 Control/ pengendali angin, tanaman berguna sebagai penan, penyerap dan mengalirkan tiupan angin sehingga menimbulkan iklim mikro. Jenis tanaman dipakai harus diperhatikan tinggi pohon, bentuk tajuk, jenis,  kepadatan tajuk tanaman serta lebar tajuk.

 Pengendali suara, tanaman dapat menyerap suara kebisingan bagi daerah yang membutuhkan ketenangan. Pemilihan jenis tanaman tergantung dari tinggi pohon, lebar tajuk dan komposisi tanaman.

4.1.6 Rencana Tata Informasi

Zona inti Wisata potensial terdiri dari Wisata Sentra Agro Industri (Peternakan) di arahkan sebagai ruang yang informatif sehingga perlu direncanakan pola, bentuk dan sistem penanda (signage) agar terlihat lebih menarik, indah dan serasi dengan kondisi sekitarnya. Beberapa jenis tata informasi di Zona inti Wisata Kawasan Cikundul yang perlu mendapat perhatian yaitu :

A. Papan informasi petunjuk mitigasi bencana

Zona inti Wisata Zona inti Wisata potensial terdiri dari Wisata Sentra Agro Industri (Peternakan) direncanakan sebagai kawasan yang dilengkapi dengan mitigasi bencana sehingga kawasan tersebut di lengkapi dengan papan informasi petunjuk mitigasi bencana gempa bumi, penunjuk arah jalur evakuasi dan penunjuk arah zona aman serta zona pengungsian sementara pada saat pasca bencana gempa bumi yang dilengkapi dengan penunjuk lokasi sarana telekomunikasi dan penunjuk lokasi sarana lainnya. Maka arahan Papan informasi petunjuk mitigasi bencana adalah sebagai berikut :

a) Berada pada lokasi dekat garis sempadan pantai hingga muka jalur evakuasi; b) Papan petunjuk mitigasi bencana harus dapat di lihat secara jelas baik siang

ataupun malam hari, sehingga dapat direspon secara cepat oleh wisatawan; c) Rambu digunakan untuk mengetahui jalur evakuasi dan lokasi zona aman B. Rambu aksesibilitas penyandang cacat

Rencana tata informasi khusus bagi penyandang cacat dan manula sebagai wujud suatu kawasan yang adil, melalui perambuan dalam konteks aksesibilitas juga mencakup rancangan bagi kebutuhan penyandang cacat yang buta dan tuli. Arahan tata informasi bagi penyandang cacat sebagai berikut :

a) Biasanya dibuat dengan warna-warna kontras, huruf yang jelas dan timbul, atau dapat juga dengan huruf braille.

(11)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.1.7

Peningkatan Kualitas Permukiman

Pengembangan fungsi permukiman pada Di Kelurahan Cikundul, dengan prinsip lingkungan permukiman yang layak, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan permukiman yang lebih baik dengan pengembangan konsep sustainable social struktur yaitu pengembangan struktur lingkungan permukiman yang saling terkoneksi dengan jalan lingkungan, pada setiap titik simpul pertemuan atau pusat lingkungan antar RT ditempatkan ruang komunitas (community space) untuk bersosialisasi antar warga (ruang ini memanfaatkan potensi lahan yang ada semaksimal mungkin), kemudian pada pusat lingkungan atau simpul aktivitas antara 2(dua) RW di kembangkan RTH pusat unit lingkungan/ neigbourhood open space warga (ruang ini memanfaatkan potensi lahan yang ada semaksimal mungkin).

(12)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

[image:12.1191.92.1098.108.458.2]

N

Tabel 5.7 Daftar Usulan Rencana Pembangunan RW.03 Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi

NO PROGRAM USULAN KEGIATAN STATUS

PROGRAM

VOLUME SATUAN HARGA SATUAN (Rp)

RENCANA BIAYA SUMBER DANA JUMLAH

SWADAYA APBD KOTA SWASTA APBN/BLM

1 Pos Kamling Baru 2 unit 7,000,000 14,000,000 4,000,000 10,000,000 4,000,000

2 Drainase Baru 1020 meter 120,000 122,400,000 32,000,000 45,200,000 45,200,000 122,400,000

3 Penerangan Jalan Umum Baru 9 unit 1,200,000 10,800,000 3,000,000 7,800,000 10,800,000

4 Jalan Lingkungan Baru 200 meter 78,000 15,600,000 4,000,000 11,600,000 15,600,000

5 TPT/ Talud Baru 1800 meter 723,000.00 1,301,400,000 300,000,000 500,700,000 500,700,000 1,301,400,000

6 Tempat Pembuangan Sampah Baru 1 unit 6,000,000 6,000,000 1,600,000 4,400,000 6,000,000

7 Jalan Setapak/ Rabat Beton Baru 900 meter 78,000 70,200,000 19,000,000 51,200,000 70,200,000

8 Sumur resapan/Biopori Baru 100 unit 500,000 50,000,000 15,000,000 35,000,000 50,000,000

9 Septiktank Komunal Baru 3 unit 28,000,000 84,000,000 20,000,000 32,000,000 32,000,000 84,000,000

10 Irigasi Baru 600 meter 228,000 136,800,000 35,000,000 50,900,000 50,900,000 136,800,000

11 MCK Baru 1 unit 17,000,000 17,000,000 4,000,000 13,000,000 17,000,000

12 SAB (Pipanisasi) Baru 50 meter 47,000 2,350,000 500,000 1,850,000 2,350,000

13 Gapura Selamat datang & Petunjuk Baru 1 unit 15,000,000 15,000,000 4,000,000 11,000,000 4,000,000

14 RTLH Rehab 43 unit 12,000,000 516,000,000 155,000,000 180,500,000 180,500,000 516,000,000

15 Penataan Pemakan Rehab 200 meter 723,000.00 144,600,000 44,000,000 50,300,000 50,300,000 144,600,000

16 Peternakan Sapi Rehab 200 meter 800,000 160,000,000 4,800,000 155,200,000 160,000,000

17 Posyandu Baru 1 unit 27,000,000 27,000,000 8,000,000 19,000,000 27,000,000

18 Pemanfaatan lahan pekarangan utk pengembangan pangan Baru 30 KK 2,000,000 60,000,000 18,000,000 42,000,000 60,000,000

JUMLAH 2,693,150,000 653,900,000 928,650,000 21,000,000 1,131,600,000 2,672,150,000

(13)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(14)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(15)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(16)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(17)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(18)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

4.2

Panduan Perancangan

A. SEGMEN PERMUKIMAN BARU

ATURAN WAJIB ELEMEN PENATAAN BENTUK ATURAN KODE

Peruntukan Lahan Permukiman Baru

Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Maksimal 60 %

Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Maksimal 1,2 Koefisen Daerah Hijau (KDH) 40%

Ketinggian Bangunan Maks 2 lantai

Garis Sempadan Bangunan ½ ROW, yaitu 5 meter untuk Jalan Utama Kawasan

Jarak Bebas  Jarak bebas samping bangunan tunggal minimal 3 meter untuk bangunan besar, 2 meter untuk bangunan sedang dan 1 meter untuk bangunan kecil

 Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 0

 Jarak bebas belakang bangunan minimal 1/3 dari lebar pekarangan belakang  Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 meter minimal 4 meter dengan blok

bangunan berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat ATURAN ANJURAN ELEMEN PENATAAN BENTUK ATURAN

Bentuk dan Tata Massa Bangunan  Bangunan boleh ditambah/diperluas ke arah horizontal dan vertikal hingga mencapai KDB dan KLB yang dipersyaratkan

 Setback bangunan konsisten dan memperkuat batas jalan dengan variasi ruang terbuka didepannya

 Skala bangunan yang manusiawi

 Pengolahan fasad bangunan tidak berkesan bulk, minimal 40% berupa elemen transparan dan menggunakan ornamen yang ditetapkan sebagai pembentuk karakter kawasan

 Aturan tampilan bangunan lainnya seperti warna, bahan dan tekstur bangunan tidak mengikat namun tetap serasi dengan lingkungannya

Orientasi Bangunan Bangunan berorientasi ke jalan Sirkulasi Kendaraan Sirkulasi 2 arah

Sirkulasi Pejalan Kaki  Dilengkapi fasilitas pejalan kaki berupa jalur pedestrian dengan lebar minimal 1.5 m dan batas yang jelas

 Jalur pedestrian ditempatkan setelah jalur hijau sebagai batas pelindung dari badan jalan

 Material perkerasan yang ramah lingkungan, berupa paving yang

(19)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

 Penggunaan ramp untuk kontinuitas pergerakan sehingga nyaman bagi siapapun termasuk manula dan difabel

 Jalur penyebrangan (zebra crosss) disediakan setiap 400 m, tepatnya pada titik-titik transit

Pakir  Parkir disediakan pada halaman depan bangunan (off street)  Parkir sepeda disediakan pada titik-titik transit di dekat halte

Ruang Terbuka dan Tata Hijau  JenJenis vegetasi untuk RTH jalur hijau jalan berupa pohon pelindung dan pohon pengarah

 Tanaman penghias atau tanaman sisipan dengan model pot tanaman dapat disediakan menyatu dengan elemen pelengkap jalan lainnya, seperti tempat sampah

Perletakan dan Rencana Papan Informasi Pertandaan

(Signage), Pagar dan Pembatas

 Setiap bangunan memiliki nomor persil yang ditempatkan di pagar atau dinding depan bangunan untuk memudahkan pencarian alamat

 Tinggi pagar pada GSJ atau antara GSJ dan GSB maksimal 1,50 m di atas tanah pekarangan, maksimal 50 cm di atas permukaan tanah pekarangan dapat berupa tembok massif

 Tinggi pagar batas pekarangan samping dan belakang untuk bangunan renggang maksimal 3 m di atas permukaan tanah pekarangan

 Tinggi pagar yang berfungsi sebagai dinding bangunan rumah tinggal bertingkat atau sebagai pembatas pandangan maksimal 7 m dari permukaan tanah pekarangan

 Desain papan informasi pertandaan (signage), pembatas jalan, PJU, dan pelengkap jalan lainnya menggunakan ornamen yang ditetapkan sebagai pembentuk karakter kawasan

 Penempatan papan papan informasi pertandaan (signage) pada bangunan tidak boleh menghalagi fasad bangunan

 Tidak diperkenankan penggunaan pagar

 Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) ditempatkan pada jalur pedestrian dan jalur penyeberangan jalan.

Utilitas Bangunan dan Lingkungan  Di kedua sisi jalan harus disediakan saluran drainase/selokan

(20)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(21)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

B. BLOK PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

ATURAN WAJIB ELEMEN PENATAAN BENTUK ATURAN KODE

Peruntukan Lahan Permukiman Koefisien Dasar Bangunan (KDB) Maksimal 60% Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Maksimal 1.2 Koefisen Daerah Hijau (KDH) 20%

Ketinggian Bangunan Mak 2 lantai Garis Sempadan Bangunan ½ ROW

Jarak Bebas  Jarak bebas samping bangunan tunggal minimal 3 meter untuk rumah tipe besar, 2 meter untuk rumah tipe sedang dan 1 meter untuk rumah tipe kecil

 Jarak bebas samping bangunan rapat adalah 0

 Jarak bebas belakang bangunan minimal 1/3 dari lebar pekarangan belakang

 Jarak bebas bangunan deret lebih dari 60 meter minimal 4 meter dengan blok bangunan berikutnya yang berfungsi sebagai jalur darurat

ATURAN ANJURAN ELEMEN PENATAAN BENTUK ATURAN

Bentuk dan Tata Massa Bangunan

 Bangunan boleh ditambah/diperluas ke arah horizontal dan vertikal hingga mencapai KDB dan KLB yang dipersyaratkan

 Pengolahan fasad bangunan minimal 40% berupa elemen transparan

 Aturan tampilan bangunan lainnya seperti warna, bahan dan tekstur bangunan tidak mengikat namun tetap serasi dengan lingkungannya

Orientasi Bangunan  Bangunan berorientasi ke jalan Sirkulasi Kendaraan  Sirkulasi 2 arah

Sirkulasi Pejalan Kaki  Dilengkapi fasilitas pejalan kaki berupa jalur pedestrian dengan lebar minimal 1 m dan batas yang jelas

Pakir  Parkir disediakan di dalam persil dapat berupa garasi ataupun carport

 Penggunaan material carport yang dapat meresapkan air permukaan, seperti conblok atau grassblock

Ruang Terbuka dan Tata Hijau  Jenis vegetasi untuk RTH jalan lingkungan perumahan adalah berupa pohon peneduh  Jenis vegetasi untuk RTH pekarangan adalah pohon pelindung ditambah dengan perdu dan

semak serta penutup tanah dan atau rumput.

 Setiap rumah dapat menambahkan tanaman hias atau tanaman sisipan dengan menggunakan pot atau media tanam lainnya, terutama pada rumah dengan pekarangan kecil

Perletakan dan Rencana Papan Informasi Pertandaan

(Signage), Pagar dan Pembatas

 Setiap bangunan memiliki nomor persil yang ditempatkan di pagar atau dinding depan bangunan untuk memudahkan pencarian alamat

 Tinggi pagar pada GSJ atau antara GSJ dan GSB maksimal 1,50 m di atas tanah pekarangan, maksimal 50 cm di atas permukaan tanah pekarangan dapat berupa tembok massif

 Tinggi pagar batas pekarangan samping dan belakang untuk bangunan renggang maksimal 3 m di atas permukaan tanah pekarangan

 Tinggi pagar yang berfungsi sebagai dinding bangunan rumah tinggal bertingkat atau sebagai pembatas pandangan maksimal 7 m dari permukaan tanah pekarangan

Utilitas Bangunan dan Lingkungan

 Di kedua sisi jalan harus disediakan saluran drainase/selokan

(22)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(23)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

C. PENGEMBANGAN WISATA AGRO INDUSTRI

ATURAN WAJIB ELEMEN PENATAAN BENTUK ATURAN KODE

Peruntukan Lahan Wisata Agro Industri

Koefisien Dasar Bangunan (KDB Maksimal 30% untuk pengembangan sarana dan prasarana penunjang aktifitas di ruang terbuka Koefisien Lantai Bangunan (KLB) Maksimal 0.6

Koefisen Daerah Hijau (KDH) 70% Ketinggian Bangunan Maks

2 lantai

Garis Sempadan Bangunan -

Jarak Bebas -

ATURAN ANJURAN ELEMEN PENATAAN BENTUK ATURAN

Bentuk dan Tata Massa Bangunan

 Aturan tampilan bangunan seperti warna, bahan dan tekstur bangunan tidak mengikat namun tetap serasi dengan lingkungannya

Orientasi Bangunan  Bangunan berorientasi ke dalam ruang terbuka

Sirkulasi Kendaraan  Tidak ada sirkulasi bagi kendaraan di dalam area ruang terbuka

Sirkulasi Pejalan Kaki  Jalur pedestrian dengan lebar minimal 1 m di sekililing ruang terbuka adalah terkait kontinuitas pergerakan antar blok-blok pengembangan

 Jalur pedestrian di dalam area ruang terbuka didesain menerus terkait kontinuitas pergerakan di dalamnya dan sekaligus sebagai jogging track

Pakir  Parkir menggunakan badan jalan (on street) pada salah satu sisi jalan lingkungan

Ruang Terbuka dan Tata Hijau  Penggunaan ruang terbuka yang aktif untuk rekreasi dan olahraga, serta terbuka untuk umum  Penggabungan eleman perkerasan (hardscape) dan lembut (softscape) yang seimbang  Penggunaan jenis vegetasi lokal dan beragam namun beradaptasi tinggi, yaitu berupa pohon

tahunan atau musiman, tanaman bunga, semak, perdu, serta penutup tanah

 Pemilihan material elemen perkerasan (hardscape), seperti jalur pedestrian/joggingtrack, harus menggunakan material yang ramah lingkunga, yaitu dapat meresapkan air permukaan, seperti conblok atau grassblock

Perletakan dan Rencana Sistem Tata Informasi

(Signage), Pagar dan Pembatas

 Desain tata informasi (signage) dan streetfurniture seperti lampu taman, bangku taman, tempat sampah dan elemen lainnya menggunakan ornamen yang ditetapkan sebagai pembentuk karakter ruang terbuka

 Penempatan tata informasi (signage) dan streetfurniture harus mudah dilihat dan aman bagi pengguna ruang terbuka

 Material tata informasi (signage) dan streetfurniture menggunakan material yang tahan terhadap cuaca

 Konstruksi tata informasi (signage) dan streetfurniture mempertimbangkan faktor keamanan dan keselamatan

(24)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

(25)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

[image:25.1191.85.840.160.763.2]

4.3

Rencana Aksi Program Pembangunan

Tabel Indikasi Biaya Dan Indikasi Rencana Program Jangka Menengah RTPLP (2014 - 2019)

NO. URAIAN PROGRAM Lokasi Volume Satuan Biaya (Rp.) Sumber Biaya Tahun Keterangan

2014 2015 2016 2017 2018

A Sarana dan Prasarana Swadaya APBD Kota APBD Provinsi

A.1 RW 03

1 Pos Kamling RT 01, 02

2 unit

15,210,000 3,510,000 11,700,000

2 RTLH RT 01,02,

03 ,04

43 unit

503,100,000 116,100,000 387,000,000

3 Penataan

Pemakaman RT 01

200 Meter

150,000,000 1,800,000 148,200,000

4 Peternakan Sapi RT 01

200 Meter

200,000,000 5,000,000 195,000,000

5 Drainase RT 01, 02,

03 04

1,020 Meter

114,140,000 9,330,000 104,810,000

6 Penerangan Jalan

Umum RT 01, 03

9 unit

8,190,000 1,890,000 6,300,000

7 Jalan Lingkungan RT 01

200 Meter

343,200,000 79,200,000 264,000,000

8 Posyandu RT 01

1 unit

26,520,000 6,120,000 20,400,000

9 TPT/ Talud RT 01, 02,

03 04

1,800 Meter

292,350,000 67,450,000 224,900,000 10 Tempat Pembuangan Sampah RT 02

1 unit

5,460,000 1,260,000 4,200,000

11 Jalan Setapak/ Rabat Beton

RT 02, 03, 04

900 Meter

70,200,000 16,200,000 54,000,000

12 Septictank Komunal RT 02, 03, 04

3 unit

15,800,000 3,600,000 12,200,000

13 Irigasi RT 03

600 Meter

65,000,000 15,000,000 50,000,000

14 MCK RT 03

1 unit

10,400,000 2,400,000 8,000,000

15 SAB (Pipanisasi) RT 04

50 Meter

1,300,000 300,000 1,000,000

T o t a l A.1

1,820,870,000 329,160,000 1,491,710,000

A.2 RW 05

1 Drainase RT 02 200 M

21,840,000

5,040,000

16,800,000

2 Sumur Artesis RT 02 1 unit

25,000,000

2,000,000

23,000,000

3 RTLH RT 02 20 unit

180,000,000

10,000,000

170,000,000

4 Halte Angkot RT 01 2 unit

30,000,000 2,000,000 28,000,000 5 Tempat Pembuangan Sampah

RT 01 1 unit

15,000,000

2,000,000

13,000,000

(26)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

90,000,000 3,000,000 87,000,000

7 Makam RT 01 100 M

25,000,000

2,000,000

23,000,000

8 TPT RT 03 300 M

58,500,000

13,500,000

45,000,000

9 Drainase RT 03 200 M

21,840,000 5,040,000 16,800,000 Total A.2 467,180,000 44,580,000 422,600,000

B Agro Bisnis dan Agro

Wisata

B.1 Cluster 1

Area Wisata (RW 04)

1 Baligo/ Bilboard 1 unit

25,000,000

25,000,000

2 Gapura 4 unit

15,000,000

15,000,000

3 Tiket Box 4 unit

100,000,000

100,000,000

4 Kantor/ Ruang

Informasi 1 unit

150,000,000

150,000,000

5. Toilet 6 pintu + air

bersih 1 unit

40,000,000 40,000,000 Total B.1 330,000,000 - 40,000,000 290,000,000

B.2 Cluster 2 : Pasar Wisata dan Pasar Ternak

Area Wisata (RW 04)

1 Pasar Wisata 1 unit

250,000,000

250,000,000

2 Pasar Hewan 1 unit

300,000,000

300,000,000

3 Area Parkir 2100 M2

315,000,000

315,000,000

4

Area Loading dan Unloading Hewan Ternak

150 M2

30,000,000

30,000,000

5 Pos Keamanan 1 unit

100,000,000

100,000,000

6 Pos Kesehatan 1 unit

200,000,000

200,000,000

7 Area Perdagangan 2400 M2

500,000,000

500,000,000

8 RTH tempat

bermain anak 1600 M2

200,000,000

200,000,000

Toilet 6 pintu + air

bersih 1 unit

(27)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

B.3

Cluster 3 : Wisata Pengetahuan dan Gedung Showroom

Area Wisata (RW 04)

1 Area Parkir 2100 M2

315,000,000

315,000,000

2

Akomodasi Hotel dan Restauran (20 kamar)

1 unit

1,000,000,000

1,000,000,000

3 Ruang Pelayanan

Wisata 1 unit

250,000,000

250,000,000

4 Children play

ground 1 unit

250,000,000 250,000,000 5 Gedung Showroom wisata hewan ternak

1 unit

550,000,000

550,000,000

Toilet 6 pintu + air

bersih 1 unit

40,000,000 40,000,000 Total B.3 2,405,000,000 - 355,000,000 2,050,000,000

B.4 Cluster 4 : Akomodasi suasana desa tradisional

Area Wisata (RW 04)

1 Area Parkir 2100 M2

315,000,000 315,000,000 2 Ruang Pelayanan wisata desa tradisional

1 unit

300,000,000

300,000,000

3 Cottage tradisional 10 unit

400,000,000

400,000,000

4 Kolam ikan dan

pancingan 3 unit

250,000,000

250,000,000

5

Rumah makan khas sunda dan terapi tradisional

1 unit

250,000,000

250,000,000

6 Sarana Ibadah 1 unit

400,000,000

400,000,000

7 Menara peringatan 2 unit

100,000,000 100,000,000 8 Area pertunjukan kesenian sekaligus tempat

1 unit

750,000,000

750,000,000

evakuasi bila terjadi

bencana

9 Pendopo 1 unit

400,000,000

400,000,000

10 Toilet 6 pintu + air

bersih 1 unit

(28)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

C Wisata Outbond dan

Perkemahan

1 Flying Fox Area

Wisata 1 set

50,000,000

50,000,000

2 Paint ball Area

Wisata 1 set

30,000,000

30,000,000

3 Hell Barier Area

Wisata 1 set

30,000,000

30,000,000

4 Monkey Bridge Area

Wisata 1 set

30,000,000

30,000,000

5 Property event Area

Wisata 1 set

20,000,000

20,000,000

6 Bridge Area

Wisata 1 set

20,000,000

20,000,000

7 Perkemahan Area

Wisata 1 set

100,000,000 100,000,000 Total C 280,000,000 280,000,000

D Sanitasi

1. Pengelolaan Air Limbah (IPAL)

Area

Wisata 1 unit

350,000,000

350,000,000

2. Pengelolaan

Sampah (TPST)

Area

Wisata 1 unit

600,000,000 600,000,000 Total D 950,000,000 - 600,000,000 350,000,000

E Penataan Koridor Sungai

1 Pembangunan

Turap sungai 2250 M'

9,000,000,000

9,000,000,000

2 Penataan Bantaran

Sungai

a. Pembuatan Jalan

Inspeksi 2250 M'

562,500,000

562,500,000

b. Pembuatan

Pagar 2250 M'

900,000,000

900,000,000

c. Pembuatan RTH

sempadan sungai 2250 M'

225,000,000 225,000,000 Total E 10,687,500,000 - - 10,687,500,000

F Peningkatan Kualitas

Lingkungan

F.1 Resapan

1. Pembuatan Bio Pori 100 titik

5,000,000

5,000,000

2. Pembuatan Sumur

Resapan 5 titik

12,500,000 12,500,000

3. Penanaman Pohon 50 pohon

2,500,000 2,500,000

F.2 Kualitas Lingkungan

1. Pemantauan

kualitas air sungai 4 titik

(29)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

G PROGRAM SOSIALISASI

G.1 Sosialisasi Penyehatan

Lingkungan Permukiman

Program Kawasan

Wisata Agro

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000 100,000,000 1. Program pemilahan sampah (organik dan non organik) (4 x pertahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000 100,000,000 2. Sosialisasi program persampahan konsep 3 R (4x/ tahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000 100,000,000 3. Pelatihan/ pendampingan masalah pengelolaan sampah dengan teknologi tepat guna (4x pertahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000 100,000,000 4. Sosialisasi cara pengomposan sampah (4x pertahun) Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000

100,000,000

5. Sosialisasi

pembangunan TPST

Seluruh

Kawasan 1 Tahun

10,000,000

10,000,000

G.2 Sosialisasi Perda dan

Hukum - 1. Bimbingan masyarakat taat hukum (2 x pertahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000 100,000,000 2. Sosialisasi Perda (peraturan daerah) (2x pertahun) Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000 100,000,000 3. Pembagian Media Sosialisasi (spanduk, leaflet, brosur) (2 x pertahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000

(30)

04

R

E

NC

A

N

A

UM

UM

&

P

A

ND

U

A

N

P

E

R

A

N

C

A

NG

A

N

G.3 Sosialisasi Penghijauan

Lingkungan

-

1.

Perawatan RTH (potong rumput, penyiraman dll) (4 x pertahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000

100,000,000

2.

Pengadaan bibit pohon pelindung dan produktif serta tanaman hias 1x pertahun

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000

100,000,000

3.

Sosialisasi penghijauan dan penanaman kepada masyarakat (2x pertahun)

Seluruh

Kawasan 5 Tahun

100,000,000

100,000,000

Total G

1,110,000,000

-

1,110,000,000

-

J u m l a h T o t a l Jumlah

23,218,550,000

373,740,000

6,217,310,000

16,627,500,000

Gambar

Tabel  5.2 Aturan KDB, KLB dan GSB Sesuai Peruntukan Lahan Makro Kawasan  Cikundul
Tabel 5.3  Beberapa Alternatif Jenis-Jenis Tanaman Hias  Dan Pelindung Di Tepi Jalan
Tabel 5.7 Daftar Usulan Rencana Pembangunan RW.03 Kelurahan Cikundul Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi
Tabel Indikasi Biaya Dan Indikasi Rencana Program Jangka Menengah RTPLP (2014 - 2019)

Referensi

Dokumen terkait

Bagian ini menerangkan tentang perkembangan terkini tentang topik tugas akhir, yaitu berupa hasil-hasil apa saja yang telah dicapai tugas akhir sebelumnya yang

Musyawarah Wilayah (MUSWIL) Himpunan Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi Indonesia (HMPII) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) IV Indonesia Timur yang diselenggarakan pada

Sistem pada penelitian ini dirancang dengan menggunakan Metode Perbandigan Eksponensial(MPE), yang akan memudahkan masyarakat dalam mecari penginapan yang sesuai

Demikian pula dalam industri pengolahan kayu, agar limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan baku untuk produksi minyak kerning, sebaiknya kedua jenis kerning

Apabila masih dalam ikatan Surat Peringatan Kedua terjadi 1(satu) kali dalam 3(tiga) bulan pelanggaran apapun dari aturan/SOP Pengamanan Khusus atau 1(satu)

Penelitian ini dilakukan di Desa Karangduren Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali. Desa Karangduren merupakan desa paling maju di Kecamatan Sawit dari segi perekonomiannya

The results of this PMS study in over 1700 patients with respiratory tract infections, mainly acute sinusitis, acute exacerbation of chronic bronchitis, and

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan masih akan bergerak positif didorong kuatnya minat beli investor terhadap saham- saham blue chip, disamping itu pergerakan